id
stringlengths 24
24
| type
stringclasses 1
value | title
stringlengths 17
130
| publish_date
int64 1,452B
1,708B
| url
stringlengths 46
213
| content_html
stringlengths 215
58.3k
⌀ | content_md
stringlengths 198
58.1k
⌀ | topic
stringlengths 2
40
⌀ | summary
stringlengths 13
255
⌀ | contributors
stringlengths 213
1.6k
|
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
58478ad2981f0302987f25fc | articles | Pahatan Yang Melukiskan Pengungsi Terseret Badai ke Laut Sydney | 1,477,353,600,000 | https://www.vice.com/id/article/z4nnqw/pahatan-yang-melukiskan-pengungsi-terseret-badai-ke-laut-sydney | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE Australia.</em>,Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pameran ikonik Australia, Sculpture by the Sea—di mana seniman-seniman kontemporer menempatkan pahatan-pahatan raksasa di pantai-pantai Australia—disapu oleh badai gelombang pasang. Di Pantai Tamarama di Sydney, setidaknya tiga karya seni pahatan telah hancur. Salah satu yang hancur adalah <em>Fair Dinkum Offshore Processing</em> karya seniman Melbourne, Bronek Kozka. Karya ini menggambarkan sebuah keluarga pengungsi yang dikurung di kamp detensi seperti yang terdapat di Pulau Nauru dan Manus.,Fair Dinkum Offshore Processing dibangun dari sebuah sangkar kawat alumunium yang mengurung lima orang pengungsi—tubuh pengungsi yang terbuat dari metal secara simbolis berkarat dalam air laut. Simbolisme ini menjadi semakin meyakinkan karena karya seni tersebut terseret ombak ke arah laut dan hancur menabrak tumpukan batu pantai.,Pada awal bulan ini, Kozka <a href="http://www.theaustralian.com.au/arts/visual-arts/where-art-politics-come-out-from-under-a-rock/news-story/f274b1e5f2b1f461ab8f1a353245069e" target="_blank">menjelaskan ke The Australian</a> bahwa karyanya sengaja dibuat untuk mempertanyakan kebijakan kontroversial pemerintah Australia yang mengurung pencari suaka di kamp-kamp detensi. Kebijakan ini telah dikutuk karena melanggar HAM. Ratusan ribu orang mengunjungi pameran <em>Sculpture by the Sea</em> setiap tahunnya.,Kozka, seorang dosen di RMIT School of Art, mengatakan bahwa masalah offshore processing (kebijakan pemerintah Australia yang mengirim para pencari suaka ke pulau Nauru atau Manu dan menahan mereka di sana selagi status pengungsian mereka diproses) terasa sangat personal baginya. Ayah Kozka adalah seorang warga Polandia yang dideportasi dari negaranya di masa Perang Dunia II. Judul karya seninya yang tongue-in-cheek merupakan kutipan langsung dari pernyataan Mitch Fairfield, Menteri Komunikasi Australia.,Pemerintah Australia tidak berencana menghentikan offshore processing, biarpun kebijakan ini telah dikritik berbagai pihak—kritik terbaru datang dari <em>New York Times</em> <a href="http://www.theaustralian.com.au/arts/visual-arts/where-art-politics-come-out-from-under-a-rock/news-story/f274b1e5f2b1f461ab8f1a353245069e" target="_blank">yang mengatakan bahwa kebijakan ini memalukan</a>.,Pada bulan Agustus, lebih dari 2.000 laporan insiden yang bocor berhasil sampai ke tangan <em>The Guardian</em>. Laporan-laporan ini merinci kasus-kasus penyiksaan yang terjadi di kamp lepas pantai di pulau Nauru. Sebuah laporan penting yang diterbitkan oleh Amnesti Internasional dan Human Rights Watch awal bulan itu mendokumentasikan "penyiksaan, pengabaian dan perlakuan tidak manusiawi" yang kerap terjadi di dalam tempat-tempat penahanan tersebut.,Di tengah tekanan dari pemberitaan-pemberitaan media yang tanpa henti atas tuduhan penganiayaan yang terjadi di pulau Nauru dan Manus, Wilson Security—perusahaan keamanan yang bertanggung jawab atas dua kamp tersebut—mengumumkan bahwa mereka akan memutus hubungan kerja mereka dengan kedua tempat tahanan tersebut pada bulan ini.,Sayangnya, karya pahat Kozka tidak bisa diselamatkan—namun pesan karya tersebut tetap menggema secara lantang.,<em>Follow Kat di <a href="https://twitter.com/kattgillespie" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE Australia._,Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pameran ikonik Australia, Sculpture by the Sea—di mana seniman-seniman kontemporer menempatkan pahatan-pahatan raksasa di pantai-pantai Australia—disapu oleh badai gelombang pasang. Di Pantai Tamarama di Sydney, setidaknya tiga karya seni pahatan telah hancur. Salah satu yang hancur adalah _Fair Dinkum Offshore Processing_ karya seniman Melbourne, Bronek Kozka. Karya ini menggambarkan sebuah keluarga pengungsi yang dikurung di kamp detensi seperti yang terdapat di Pulau Nauru dan Manus.,Fair Dinkum Offshore Processing dibangun dari sebuah sangkar kawat alumunium yang mengurung lima orang pengungsi—tubuh pengungsi yang terbuat dari metal secara simbolis berkarat dalam air laut. Simbolisme ini menjadi semakin meyakinkan karena karya seni tersebut terseret ombak ke arah laut dan hancur menabrak tumpukan batu pantai.,Pada awal bulan ini, Kozka [menjelaskan ke The Australian](http://www.theaustralian.com.au/arts/visual-arts/where-art-politics-come-out-from-under-a-rock/news-story/f274b1e5f2b1f461ab8f1a353245069e) bahwa karyanya sengaja dibuat untuk mempertanyakan kebijakan kontroversial pemerintah Australia yang mengurung pencari suaka di kamp-kamp detensi. Kebijakan ini telah dikutuk karena melanggar HAM. Ratusan ribu orang mengunjungi pameran _Sculpture by the Sea_ setiap tahunnya.,Kozka, seorang dosen di RMIT School of Art, mengatakan bahwa masalah offshore processing (kebijakan pemerintah Australia yang mengirim para pencari suaka ke pulau Nauru atau Manu dan menahan mereka di sana selagi status pengungsian mereka diproses) terasa sangat personal baginya. Ayah Kozka adalah seorang warga Polandia yang dideportasi dari negaranya di masa Perang Dunia II. Judul karya seninya yang tongue-in-cheek merupakan kutipan langsung dari pernyataan Mitch Fairfield, Menteri Komunikasi Australia.,Pemerintah Australia tidak berencana menghentikan offshore processing, biarpun kebijakan ini telah dikritik berbagai pihak—kritik terbaru datang dari _New York Times_ [yang mengatakan bahwa kebijakan ini memalukan](http://www.theaustralian.com.au/arts/visual-arts/where-art-politics-come-out-from-under-a-rock/news-story/f274b1e5f2b1f461ab8f1a353245069e).,Pada bulan Agustus, lebih dari 2.000 laporan insiden yang bocor berhasil sampai ke tangan _The Guardian_. Laporan-laporan ini merinci kasus-kasus penyiksaan yang terjadi di kamp lepas pantai di pulau Nauru. Sebuah laporan penting yang diterbitkan oleh Amnesti Internasional dan Human Rights Watch awal bulan itu mendokumentasikan "penyiksaan, pengabaian dan perlakuan tidak manusiawi" yang kerap terjadi di dalam tempat-tempat penahanan tersebut.,Di tengah tekanan dari pemberitaan-pemberitaan media yang tanpa henti atas tuduhan penganiayaan yang terjadi di pulau Nauru dan Manus, Wilson Security—perusahaan keamanan yang bertanggung jawab atas dua kamp tersebut—mengumumkan bahwa mereka akan memutus hubungan kerja mereka dengan kedua tempat tahanan tersebut pada bulan ini.,Sayangnya, karya pahat Kozka tidak bisa diselamatkan—namun pesan karya tersebut tetap menggema secara lantang.,_Follow Kat di [Twitter](https://twitter.com/kattgillespie)._ | Berita | Pahatan ini merupakan salah satu dari tiga karya yang hancur di Pantai Tamarama.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Katherine Gillespie","id":"57a206ea45c9addffd2a0a78","slug":"katherine-gillespie","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Katherine Gillespie","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad245108c02309c7e2b | articles | Amnesti Internasional Mengatakan Bahwa Snapchat Mengancam Hak Asasi Manusia | 1,477,309,260,000 | https://www.vice.com/id/article/nznn4g/amnesti-internasional-mengatakan-bahwa-snapchat-mengancam-hak-asasi-manusia | Apapun yang terjadi dalam Snapchat, akan selamanya tinggal di Snapchat. Messaging app adalah kandang dari pergosipan, nyolotin orang, curhat gebetan, dan tempat berbagi meme—namun semua buah pikiran penuh emoji yang anda post ketika sedang mabuk tidak seharusnya dilihat dunia luas. Sayangnya, Amnesti Internasional baru saja laporan yang menyatakan bahwa kebanyakan messaging app tidak menawarkan perlindungan enkripsi dan privasi yang paling dasar sekalipun. Nyatanya, kegagalan jasa messenger popular dalam menjaga privasi konsumer sudah merupakan bentuk resiko pelanggaran HAM.<a href="https://www.amnesty.org/en/documents/POL40/4985/2016/en/" target="_blank">mengeluarkan</a>,Amnesti Internasional menaksir 11 perusahaan app terpopuler yang bisa ditemukan di smartphone setiap orang dan menyusun daftar peringkat berdasarkan komitmen mereka dalam menjaga privasi konsumer. Batas minimum penilaian app-app ini adalah ada-tidaknya enkripsi end-to-end yang membuat data pesan tidak terbaca oleh siapapun kecuali pengirim dan penerima pesan. Hasilnya? Hanya Apple iMessage, WhatsApp, Facetime, Line, Google Duo dan Viber yang menggunakan enkripsi end-to-end dalam settingan awal mereka.,Di saat yang sama, perusahaan seperti Snapchat, Skype, Google Hangouts, WeChat dan Blackberry Messenger tidak menawarkan enkripsi end-to-end sama sekali. Facebook Messenger dan Google Allo menawarkan enkripsi end-to-end biarpun tidak dalam settingan awal mereka.,Amnesti Internasional mengatakan bahwa biarpun banyak dari perusahaan-perusahaan ini mengaku berkomitmen untuk menjaga privasi para penggunanya, nyatanya mereka bahkan tidak menegakkan nilai-nilai dasar yang mereka sokong.,"Jika anda pikir jasa teks messaging itu sifatnya pribadi, maka bersiaplah untuk terkejut. Faktanya, komunikasi kita selalu terancam oleh adanya penjahat cyber dan spionase pemerintah. Yang mengalami resiko paling besar adalah orang-orang muda yang sering berbagi informasi dan foto pribadi lewat app seperti Snapchat," kata Sherif Elsayed-Ali, Kepala dari Tim HAM dan Teknologi Amnesti Internasional.,Kenapa juga organisasi HAM peduli tentang Snapchat? Amnesti Internasional mengatakan bahwa mereka mengkhawatirkan para pejuang HAM dan jurnalis yang menggunakan jasa-jasa messenger di telepon dan komputer mereka. Laporan Amnesti Internasional mengatakan bahwa hak privasi dan kebebasan berekspresi adalah isu global yang semakin penting, apalagi seiiring dengan meningkatnya penggunaan messaging app di seluruh dunia, termasuk di negara berkembang.,Laporan tersebut mengatakan, "Enkripsi mencegah penjahat cyber mencuri informasi pribadi dan menangkal pemerintah mengawasi komunikasi kita secara tidak legal.","Ini penting terutama bagi para pejuang HAM dan jurnalis di seluruh dunia—entah mereka pemberontak di Cina, aktivis Bahrain yang sedang diasingkan, atau jurnalis investigasi di Eropa. Pelanggaran keamanan data akan mengganggu pekerjaan mereka yang penting dan dapat mengakibatkan mereka ditangkap dan ditahan.",Namun hasil laporan ini tetap mengkhawatirkan sekalipun anda bukan seorang pemberontak politik garis keras. "Komunikasi pribadi di layanan instant messaging berada dalam ancaman dari penjahat cyber, para peretas, dan pengawasan ilegal dari pemerintah ," kata laporan tersebut.,Menariknya, perusahaan seperti Apple malah sempat dikritik setelah mengaktifkan enkripsi end-to-end. Pemerintah dan badan penegakan hukum seperti FBI berargumen bahwa enkripsi menyebabkan polisi tidak bisa mengakses data messenger yang membantu mereka menangkap tersangka kriminal.,Apple mengatakan bahwa menciptakan sebuah "pintu belakang" untuk pemerintah guna mengakses komunikasi merupakan sebuah bentuk pelanggaran privasi yang berbahaya karena data-data tersebut juga akan rentan diretas.,Amnesti Internasional—dan kelompok-kelompok HAM lainnya— setuju dengan hal ini.,<em>Mem-follow Kat di <a href="https://twitter.com/kattgillespie" target="_blank">Twitter</a>.</em> | Apapun yang terjadi dalam Snapchat, akan selamanya tinggal di Snapchat. Messaging app adalah kandang dari pergosipan, nyolotin orang, curhat gebetan, dan tempat berbagi meme—namun semua buah pikiran penuh emoji yang anda post ketika sedang mabuk tidak seharusnya dilihat dunia luas. Sayangnya, Amnesti Internasional baru saja laporan yang menyatakan bahwa kebanyakan messaging app tidak menawarkan perlindungan enkripsi dan privasi yang paling dasar sekalipun. Nyatanya, kegagalan jasa messenger popular dalam menjaga privasi konsumer sudah merupakan bentuk resiko pelanggaran HAM.[mengeluarkan](https://www.amnesty.org/en/documents/POL40/4985/2016/en/),Amnesti Internasional menaksir 11 perusahaan app terpopuler yang bisa ditemukan di smartphone setiap orang dan menyusun daftar peringkat berdasarkan komitmen mereka dalam menjaga privasi konsumer. Batas minimum penilaian app-app ini adalah ada-tidaknya enkripsi end-to-end yang membuat data pesan tidak terbaca oleh siapapun kecuali pengirim dan penerima pesan. Hasilnya? Hanya Apple iMessage, WhatsApp, Facetime, Line, Google Duo dan Viber yang menggunakan enkripsi end-to-end dalam settingan awal mereka.,Di saat yang sama, perusahaan seperti Snapchat, Skype, Google Hangouts, WeChat dan Blackberry Messenger tidak menawarkan enkripsi end-to-end sama sekali. Facebook Messenger dan Google Allo menawarkan enkripsi end-to-end biarpun tidak dalam settingan awal mereka.,Amnesti Internasional mengatakan bahwa biarpun banyak dari perusahaan-perusahaan ini mengaku berkomitmen untuk menjaga privasi para penggunanya, nyatanya mereka bahkan tidak menegakkan nilai-nilai dasar yang mereka sokong.,"Jika anda pikir jasa teks messaging itu sifatnya pribadi, maka bersiaplah untuk terkejut. Faktanya, komunikasi kita selalu terancam oleh adanya penjahat cyber dan spionase pemerintah. Yang mengalami resiko paling besar adalah orang-orang muda yang sering berbagi informasi dan foto pribadi lewat app seperti Snapchat," kata Sherif Elsayed-Ali, Kepala dari Tim HAM dan Teknologi Amnesti Internasional.,Kenapa juga organisasi HAM peduli tentang Snapchat? Amnesti Internasional mengatakan bahwa mereka mengkhawatirkan para pejuang HAM dan jurnalis yang menggunakan jasa-jasa messenger di telepon dan komputer mereka. Laporan Amnesti Internasional mengatakan bahwa hak privasi dan kebebasan berekspresi adalah isu global yang semakin penting, apalagi seiiring dengan meningkatnya penggunaan messaging app di seluruh dunia, termasuk di negara berkembang.,Laporan tersebut mengatakan, "Enkripsi mencegah penjahat cyber mencuri informasi pribadi dan menangkal pemerintah mengawasi komunikasi kita secara tidak legal.","Ini penting terutama bagi para pejuang HAM dan jurnalis di seluruh dunia—entah mereka pemberontak di Cina, aktivis Bahrain yang sedang diasingkan, atau jurnalis investigasi di Eropa. Pelanggaran keamanan data akan mengganggu pekerjaan mereka yang penting dan dapat mengakibatkan mereka ditangkap dan ditahan.",Namun hasil laporan ini tetap mengkhawatirkan sekalipun anda bukan seorang pemberontak politik garis keras. "Komunikasi pribadi di layanan instant messaging berada dalam ancaman dari penjahat cyber, para peretas, dan pengawasan ilegal dari pemerintah ," kata laporan tersebut.,Menariknya, perusahaan seperti Apple malah sempat dikritik setelah mengaktifkan enkripsi end-to-end. Pemerintah dan badan penegakan hukum seperti FBI berargumen bahwa enkripsi menyebabkan polisi tidak bisa mengakses data messenger yang membantu mereka menangkap tersangka kriminal.,Apple mengatakan bahwa menciptakan sebuah "pintu belakang" untuk pemerintah guna mengakses komunikasi merupakan sebuah bentuk pelanggaran privasi yang berbahaya karena data-data tersebut juga akan rentan diretas.,Amnesti Internasional—dan kelompok-kelompok HAM lainnya— setuju dengan hal ini.,_Mem-follow Kat di [Twitter](https://twitter.com/kattgillespie)._ | Tekno | Amnesti Internasional memperingatkan bahwa hampir semua app favorit anda tidak menawarkan perlindungan privasi yang seharusnya dilakukan. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Katherine Gillespie","id":"57a206ea45c9addffd2a0a78","slug":"katherine-gillespie","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Katherine Gillespie","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad845108c02309c80d9 | articles | Mengapa Banyak Sekali Orang yang Terobsesi dengan Supreme? | 1,477,300,020,000 | https://www.vice.com/id/article/aevezb/mengapa-banyak-sekali-orang-yang-terobsesi-dengan-supreme | Artikel ini pertama kali muncul di VICE UK.,Pada jam 9 pagi pada sebuah Kamis, 300 pria muda terlihat mengantri di sepanjang sebuah jalan di Soho, London. Di ujung depan antrian tersebut adalah Nick, pria asal Wembley yang berumur 18 tahun. Dia menguap dengan kesal ketika saya mendekatinya. Menurut pengakuannya, dia telah menunggu selama 23 jam dan mencoba untuk tidur di salah satu kursi berkemah yang terlihat memenuhi jalan. Pria di antrian paling belakang, Werner, yang berumur 17 tahun, terbang ke London dari rumahnya di Finlandia pagi ini, hanya untuk ikut mengantri seharian.,Kira-kira satu jam lagi, pintu toko Supreme London akan dibuka, dan semua orang di sini—Nick yang sudah kelelahan; Werner yang sabar; beberapa remaja dari Cardiff, Newcastle, dan Canterbury; seorang pria yang mengenakan kantong tidur Supreme seakan-akan itu Snuggie—akan mendapatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki mereka ke dalam toko, melewati manekin yang tersenyum, dan melihat-lihat sejumlah topi, mantel, hoodie dan kaos yang dirilis musim ini.,Mayoritas orang-orang yang mengantri langsung menuju sebuah kaos yang menampilkan foto murung dari Morrissey yang merupakan seorang vegetarian. Morrissey tidak mau foto ini digunakan oleh Supreme mengingat mereka pernah berkolaborasi dengan sebuah restoran burger. Dia juga tidak suka dengan mukanya di foto tersebut. Werner sadar bahwa dia tidak akan mendapatkan kaos ini; ketika dia akhirnya masuk ke toko, kaos ini akan sudah habis terjual, bersama dengan barang-barang lainnya yang ia incar. Tapi gak papa kok. Dia tidak keberatan membayar biaya pesawat dan penginapan di hotel—dan kemudian mengantri selama enam jam—dengan harapan dia akan menemukan sesuatu dalam ukurannya, meski cuma sebuah celana boxer.,Kejadian seperti ini sangatlah normal. Setiap kali Supreme merilis serangkaian barang dagangan terbaru mereka di sepuluh toko yang mereka miliki di Eropa, Amerika, dan Jepang — yang dilangsungkan setiap Kamis dimulai dari setiap koleksi — ratusan orang bolos sekolah atau kantor hanya untuk mendapatkan giliran pertama. Beberapa minggu setelah kunjungan saya, manajer toko Supreme London mengatakan kepada para pelanggan mereka bahwa jika ingin menginap di jalan, mereka hanya boleh mulai mengantri mulai Kamis pagi — bukan Rabu malam — karena gerombolan orang yang tidur di jalan setiap minggunya ini membuat pemerintah lokal meradang. Jangan lupa bahwa setiap orang ini mengenakan pakaian seharga lebih dari 3 juta rupiah.,Tidak ada merek pakaian lain yang mempunyai pelanggan sefanatik ini. Ralph Lauren pernah memiliki "Lo-Lifes," segerombolan pemuda dari Brooklyn yang menghabiskan awal tahun 90an membeli Polo sebanyak mungkin. Sneakerheads biasanya merupakan pelanggan Nike. Namun apabila kita menggunakan standar Supreme, semua kasus ini hanyalah sekedar obsesi merek yang ringan—pelanggan mereka hanyalah kelas bulu dibanding dengan pelanggan kelas berat Supreme: anak-anak yang tidak keberatan mengantri, dan para pria dewasa yang menghabiskan banyak uang hanya untuksebatang dupa vintage Supreme.,Fandom ini dengan sendirinya juga merupakan sebuah subkultur. Bahkan, ada grup facebook khusus pemuja supreme. Sup Talk adalah grup facebook supreme terbesar di Eropa. Di dalamnya, anggota bebas membeli, menjual barang supreme atau ngobrol tentang supreme.,Grup ini berisikan 60.000 anggota. Jumlah ini sudah pasti lebih besar dibanding subkultur-subkultur remaja lainnya di benua tersebut, seperti cyber-goth, atau gerombolan pemuja vaping. Di dalam forum ini, anda akan menemukan berbagai macam pemuja Supreme, dari fan hip-hop yang elitist dan segerombolan bocah-bocah tajir berumur 13 tahun hingga skaters, seleb Instagram, dan kolektor perangko dari generasi streetwear: para pria yang ujung-ujungnya membeli semua variasi warna satu model topi spesifik, satu set penuh jaket Supreme X Stone Island, atau setiap kaos berisikan logo kotak Supreme yang ikonik.,Sebelum setiap "hari peluncuran," anggota SupTalk membicarakan tentang item favorit mereka yang akan dirilis—misalnya kaos Morrissey, atau sepasang sepatu kulit ular hasil kolaborasi dengan Air Max yang dirilis beberapa bulan setelah saya mengunjungi toko. Di dunia maya, barang-barang bersensasi ini terjual dalam seperseribu detik—hanya dengan mengeluarkan uang sebanyak Rp 1.700.000, anda bisa membeli "bot" yang akan membelikan anda barang yang anda mau ketika pertama kali muncul di toko digital Supreme. Supreme hanya merilis barang-barang dalam jumlah terbatas, jadi kalau sudah habis, ya habis.,Hingga akhirnya barang-barang ini muncul lagi, di SupTalk atau eBay, dengan harga selangit. Beberapa item dijual dua kali lipat harga normal, menggunakan semacam konsep kenaikan harga yang kita biasa lihat di popcorn bioskop. Ini kerap terjadi beberapa tahun terakhir, seiring naik drastisnya minat terhadap Supreme. Sebuah jaket denim pink SS16 seharga Rp 2.700.000 dijual kembali kepada seorang pembeli di Kyoto seharga Rp 39.000.000. Di sebuah website penjual pakaian high-end bernama Grailed, anda akan menemukan banyak item Supreme lama seharga sebuah tiket pesawat dari London ke Bangkok. Anak-anak sekolah kaya yang dulunya menghabiskan uang orang tua di PlayStations dan TV plasma dan tidak peduli terhadap fashion, sekarang membayar "perwakilan" untuk mengantri di hari peluncuran dan membeli pullover seharga Rp 2.200.000.,Darimana datangnya histeria ini? Mengapa orang-orang membuat kuil pemujaan Supreme di dalam kamar mereka dan tidak malu sama sekali? Mengapa bocah-bocah remaja membeli tiket pesawat terbang hanya demi sepasang celana boxer? Reaksi neurokimia macam apa yang mendorong anda untuk membeli delapan versi kaos mahal yang hampir serupa? Mengapa banyak orang sangat terobsesi dengan Supreme?,Hype adalah alasan yang paling banyak disebut. Pembicaraan seputar merek inilah yang akhirnya menghasilkan hype—hanya melihat Drake atau Kanye mengenakan artikel Supreme cukup untuk mendorong orang untuk menghabiskan tabungan hari tua mereka ketika barang-barang yang sama muncul di eBay. Tapi apa iya hanya ini penjelasannya? Memangnya manusia—bentuk evolusi paling sempurna dari makhluk daratan, penemu stasiun luar angkasa, dan payung untuk dua orang—segitu gampangnya tergoda?,JIka anda adalah tipe seseorang yang menghabiskan waktu memikirkan apa yang keren dan ngetren, kemungkinan anda akan kehilangan minat di Supreme seiring popularitasnya naik. Namun sepertinya Supreme tidak kehilangan penggemar berat karena jumlahnya terus tumbuh (kecuali beberapa orang-orang terlalu keren di SupTalk yang mencaci maki setiap nubie mulai mengenakan Supreme). Anda bisa juga mengatakan bahwa Supreme menghasilkan pakaian yang enak—dan, untuk beberapa orang, ini adalah alasan mengapa mereka menghabiskan uang mereka. Namun, untuk sebagian orang lainnya, level kesetiaan ini tak sekadar ditimbulkan oleh kapas dan benang semata.,Di tahun 1994, Supreme membuka sebuah toko skate di Lower Manhattan. Sang pendiri, James Jebbia, kerap enggan menemui pers. Dia menolak tawaran interview untuk tulisan ini namun mengatakan kepada <a href="http://www.interviewmagazine.com/fashion/james-jebbia-is-supreme/" target="_blank"><em>Interview Magazine</em></a> bahwa perusahaan-perusahaan skate di awal 90an lebih melayani anak-anak suburban berumur 13 tahun dibanding skater-skater tua seperti di New York yang berusaha menghindari terlihat seperti bocah tua demi mendapat perhatian para wanita. Untuk mengatasi masalah ini, tokonya mulai membuat kaos dalam jumlah kecil, disusul hoodies, sweater; kemudian, toko ini mengeluarkan item hasil kolaborasi seperti sepatu kolaborasi dengan Nike dan Clarks, mantel dengan North Face dan Stone Island, hoodie dengan Comme des Garcons dan jeans dengan APC. Dari kaos yang menampilkan karya pelukis surealis H.R. Giger dan seniman pelopor hentai, Toshio Makeda hingga papan skate yang menampilkan desain seniman-seniman kontemporer seperti Richard Prince, John Baldessari dan Jeff Kons, Supreme bertransformasi dari sekedar tempat nongkrong para skater di kota menjadi merk kultus dunia yang menghasilkan karya eklektik menandingi beberapa rumah mode terkemuka di dunia.,Hingga kini, Supreme terus mengeluarkan produk-produk dalam jumlah terbatas. <a href="https://www.businessoffashion.com/articles/intelligence/inside-supreme-anatomy-of-a-global-streetwear-cult-%E2%80%94-part-ii" target="_blank">Jebbia mengatakan</a> bahwa ini dimaksudkan agar "kami tidak stuck dengan barang-barang yang orang tidak inginkan." Namun mengingat setiap barang baru di toko online selalu ludes hanya dalam beberapa menit, kekhawatiran akan gudang yang penuh dengan barang-barang tidak laku sepertinya tidak relevan lagi. Malah, guru ekonomi anda mungkin akan mengatakan bahwa model bisnis Supreme yang mengandalkan barang yang jumlahnya terbatas merupakan cara yang efektif untuk menciptakan permintaan pasar. Seorang kolektor Supreme di London Barat bernama Musa Ali menjelaskan: "Salah satu penyebab kegilaan terhadap Supreme adalah faktor sosial yang kompetitif—untuk bisa tampil di publik mengenakan pakaian yang mungkin tidak semua orang punya.",Tapi kenapa? Mengapa kita menaruh nilai yang sangat tinggi di barang unik? Siapa juga yang akan takjub kalau ubin dapur kita cuma satu-satunya di dunia? Gak ada. Hanya saja di sini masalahnya bukan orang lain. Di sini, biang keroknya adalah anda sendiri.,"Dalam istilah evolusioner, kita semua mengoleksi sesuatu," kata Dr. Dimitrios Tsivrikos, psikolog konsumsi dari University College London. "Kita mengoleksi barang-barang dan kekayaan untuk bertahan hidup, namun kelangsungan hidup tidak hanya bergantung pada hal-hal jasmani. Secara psikologis, kita juga perlu membedakan diri kita dengan orang lain. Di jaman dulu, suku-suku primitif mendekorasi diri mereka sendiri dengan bulu-bulu atau batu-batuan berharga untuk memisahkan diri mereka dari anggota suku yang lain dan menarik calon pasangan hidup. Menggunakan logika yang sama, mengoleksi item Supreme adalah cara seseorang membangun identitasnya.",Masalahnya, orang-orang awam tidak akan menyadari bahwa anda sedang mengenakan kaos logo kotak Supreme super langka, yang <a href="https://67.media.tumblr.com/1f88d4c4449a7910825974b6e35a9f60/tumblr_ndc80kn3ke1tmwupbo1_500.png" target="_blank">terinspirasi Sopranos</a> dan yang anda dapatkan setelah mengumpulkan 15 juta rupiah dalam 8 bulan. Bagi mereka, yang anda kenakan hanyalah sebuah kaos, sama seperti yang orang bisa dapatkan di H&M. Namun, secara psikologis—kata Tsivrikos—ini tidaklah penting: "Kaum millennial sangat sadar akan kelompok konsumer yang berbeda-beda; mereka mencoba membuat kagum rekan-rekan mereka yang mempunyai minat yang sama, yang akan mengenali kaos langka tersebut. Jadi, kita melakukan ini hanya untuk segelintir orang semata.",Ini sangatlah jelas di antrian hari pertama peluncuran artikel baru Supreme musim ini. Semua orang berdandan dalam kostum terbaik mereka: mantel, hoodie dan kaos super langka yang biasa disebut sebagai "harta karun"—atau "dambaan"—oleh anggota SupTalk. "Daya tariknya berada di ekslusifitasnya," aku Nelly, penduduk London berumur 19 tahun yang sedang menunggu "perwakilannya" untuk mengirimkan kaos Morrissey pesanannya. "Kalau ada logo kotak Supreme di sebuah pakaian, orang akan membelinya. Orang-orang ingin dilihat mengenakan Supreme, dan tidak ada cara yang lebih baik untuk menunjukkan hal ini selain dengan melalui logo tersebut.",Tayler Prince-Fraser, salah satu administrator SupTalk setuju dengan ini. "Anda melihat orang-orang menghabiskan jutaan rupiah untuk item yang mempunyai logo 'Supreme'," katanya lewat sambungan telepon. "Dan orang-orang ini membayar uang bukan untuk nilai estetik desainnya, namun untuk bilang ke dunia bahwa ini loh gue pake Supreme.",Fakta bahwa orang-orang ini sangat bersemangat untuk memberi tahu semua orang bahwa mereka mengenakan Supreme merupakan faktor psikologis penting dalam kesuksesan merek ini. "Banyak faktor-faktor menguntungkan yang membantu kesuksesan Supreme," kata Jonathan Gabay, penulis buku <em>Brand Psychology: Consumer Perceptions, Corporate Reputations</em>. "Namun yang lebih penting adalah bahwa Supreme dimulai di daerah New York oleh para skater. Hal ini membuat mereka lebih otentik, atau terlihat lebih otentik. Fakta bahwa mereka telah bekerja sama dengan desainer-desainer lain tidak relevan; yang penting adalah bagaimana awalnya Supreme dikenakan oleh orang-orang otentik—mereka tidak mengenakan item-item Supreme tersebut karena sedang ngetren di masa itu.",Dalam dekade terakhir, ada banyak penekanan terhadap "otentisitas," baik oleh sebuah <a href="https://www.prote.in/observations/the-age-of-minimal-branding" target="_blank">merek</a> maupun individu. Kita ketakutan dianggap sebagai poser karena ini artinya kita menjalani realitas palsu—bahwa kita tidak memahami diri kita sendiri. Mungkin ini adalah obrolan yang sedikit terlalu berat ketika membicarakan tentang sebuah merek pakaian, tapi secara psikologis, ini ada pengaruhnya.,"Sebuah merek merupakan perpanjangan dari diri seseorang—secara psikologis, bagaimana anda ingin dilihat di mata dunia, atau apa yang anda ingin dunia pikirkan tentang anda," kata Gabay. "Namun lebih dalam dari itu: bagaimana anda melihat diri anda sendiri, melalui merek tersebut.",Jebbia mengatakan kepada Business of Fashion bahwa "apa yang kita lakukan merupakan sebuah mindset," dan apabila Supreme mewakili otentisitas , maka keinginan untuk mempunyai kualitas inilah yang menyebabkan obsesi terhadap item-item pakaian Supreme, entah secara sadar atau tidak. Apabila anda mengenakan sepatu sneaker putih merek Armani, berarti anda terkesan suka membayar alkohol yang kelewat mahal. Apabila anda mengenakan Vetements, berarti dunia tahu anda rela membayar Rp 17 juta untuk sebuah hoodie. Dengan mengenakan Supreme, anda menjadi bagian dari klub mereka, dan semua hal yang mereka wakili. Ketika Supreme merilis pakaian menampilkan wajah Dipset, William Burroughs, dan Raekwon—yang dianggap sebagai orang-orang keren—anda bisa ikut-ikutan keren (biarpun bila anda sebetulnya tidak). Mengenakan kaos dengan logo kotak Supreme berarti anda mempunyai pengetahuan kultural yang luas, sama seperti mereka yang terlibat dengan merek tersebut—bahwa anda seotentik merek tersebut (biarpun bila anda sebetulnya tidak).,Dalam waktu enam tahun, Palace—perusahaan skate British—telah menjadi nama besar lainnya di dunia streetwear. Ini sebagian disebabkan oleh hype, fakta bahwa mereka dikenakan oleh orang-orang yang tepat dan karena desain mereka mengikuti kebangkitan sportswear yang sedang terjadi di UK. Namun, kebangkitan Palace juga ada hubungannya dengan fakta bahwa merek ini terkesan authentic secara inheren : dipopulerkan dan dikenakan oleh para skater di London yang tidak perduli entah ini ngetren atau tidak. Ada video di YouTube yang menampilkan seorang remaja berduit yang mengatakan bahwa dia memilih Palace dibanding Supreme karena Palace "lebih jalanan." Ini sudah menjelaskan semuanya : Banyak orang membeli barang-barang ini karena mereka ingin memproyeksikan versi diri yang mereka ingin dunia lihat. Mungkin obsesi ini — paling tidak untuk beberapa orang — dimulai ketika proyeksi ini berusaha untuk dipertahankan.,Untuk beberapa orang lain, seperti kolektor macam Musa Ali dan saudaranya, Akbar, obsesi ini datang dari tempat yang berbeda.,"Saya tidak pernah merasa terbebani harus menyukai sebuah merek atas dasar nilai yang mereka punya," kata Musa. "Biarpun saya seorang skater, saya sudah bertahun-tahun enggak maen. Buat saya dan saudara saya, yang penting adalah desain Supreme — konsistensi mereka dalam merilis barang-barang bagus dan berkolaborasi dengan bermacam-macam orang — dan tabiat kami sebagai kolektor. Kami senang mengoleksi barang-barang sejak kecil — kami masih punya semua kartu Yu-Gi-Oh! — dan dari dulu selalu kompetitif kalau sudah urusan koleksi.,Guna menjelaskan apa yang ia maksud dengan "tabiat kolektor," Musa mengeluarkan sebuah jaket hasil kolaborasi Supreme dengan Public Enemy di tahun 2006. "Awalnya saya membeli jaket ini dalam warna merah dan saya pakai terus," katanya. "Lalu saya pikir, <em>kenapa gak sekalian beli lagi yang warnanya beda?</em> Yang warna kuning susah dicari karena itu sudah tua. Ketika saya berhasil mendapatkannya, saya pikir, <em>saya udah punya dua dari tiga versi; sekalian aja lengkapin</em>. Saya melakukan hal yang sama dengan kaos ini: pertama dapat yang warna burgundy, kemudian warna kuning, terus saya berpikir, <em>wah kasian yang lain kalo gak dibeli nih</em>.",Meski Musa dan Akbar memakai sebagian besar dari koleksi mereka, sekitar sepertiga lainnya—kebanyakan kaos dengan logo kotak Supreme atau muka selebriti seperti Mike Tyson dan Kate Moss—masih terbungkus rapi di dalam kemasan.,"Setiap Kamis dalam sekitar empat tahun terakhir, Supreme selalu menghabiskan waktu saya setiap Kamis pagi. Saya berpikir, wah udah repot begini, mesti ada yang bisa dipamerin nih. Sesuatu yang berharga," kata Musa, sembari menjelaskan kenapa beberapa kaosnya tidak pernah dipakai. "Kaos dengan logo kotak Supreme berwarna emas—yang dirilis oleh toko di Nagoya—jadi lusuh setelah dipakai dan dicuci. Ada satu kaos lagi yang kita punya, dirilis tahun 2001 atau 2002, saya tidak mau memakai kaos itu karena takut noda.",Ini mungkin kedengarannya mubazir bagi sebagian orang—setelah menghabiskan berbulan-bulan untuk mencari sesuatu, atau berjam-jam mengantri, namun begitu dapat hanya disimpan di lemari. Namun begitu anda memperlakukan barang-barang Supreme seperti koleksi porselen antik atau koin langka, ini akan lebih mudah dimengerti. Anda tidak akan memakan pasta menggunakan piring porselen antik atau membeli bir menggunakan koin abad 17, tapi bukan berarti anda tidak bisa mengoleksi mereka.,"Ada banyak orang yang mempunyai gudang hanya untuk koleksi mereka. Koleksi mereka udah kayak rekening bank kedua," kata Musa. "Mereka mengandalkan kumpulan katun-katun yang akan bertambah umur layaknya fine wine sebelum akhirnya menjual mereka ke orang-orang yang baru akan memulai perjalanan mereka ke dunia Supreme, yang—untuk para kolektor—tidak ada habisnya.",Banyak juga yang membenci Supreme—orang-orang yang repot-repot ngurusin pakaian orang lain lalu berkoar-koar di dunia maya. Namun, ini tidak menghentikan munculnya pelanggan-pelanggan baru yang memulai obsesi mereka dengan Supreme, entah karena secara tidak sadar memburu otentisitas, atau karena seperti Musa dan Akbar, mereka secara psikologis terprogram untuk menimbun barang dengan alasan sendiri. Kita tunggu berapa lama Supreme akan bertahan.,Pertumbuhan fisik memang sengaja dibuat lamban: Supreme hanya membuka dua toko baru dalam enam tahun terakhir. Namun apabila Supreme terus berhasil meraih pelanggan baru dengan laju yang sama cepatnya dengan sekarang, akan sangat sulit bagi mereka untuk mempertahankan nuansa eksklusif dan otentik yang menjadi senjata andalan mereka. "Saya merasa nilai dari Supreme sudah berkurang sedikit," kata Musa. "Terutama semenjak toko-toko baru dibuka.",Walaupun begitu, Supreme adakah sebuah merek yang sangat menguasai image mereka—dan sepertinya mereka masih akan bertahan beberapa tahun lagi di dunia streetwear, tidak peduli berapa banyak toko lagi yang akan mereka buka.,<em>Folllow Jamie Clifton di <a href="https://twitter.com/jamie_clifton" target="_blank">Twitter</a>.</em> | Artikel ini pertama kali muncul di VICE UK.,
Pada jam 9 pagi pada sebuah Kamis, 300 pria muda terlihat mengantri di sepanjang sebuah jalan di Soho, London. Di ujung depan antrian tersebut adalah Nick, pria asal Wembley yang berumur 18 tahun. Dia menguap dengan kesal ketika saya mendekatinya. Menurut pengakuannya, dia telah menunggu selama 23 jam dan mencoba untuk tidur di salah satu kursi berkemah yang terlihat memenuhi jalan. Pria di antrian paling belakang, Werner, yang berumur 17 tahun, terbang ke London dari rumahnya di Finlandia pagi ini, hanya untuk ikut mengantri seharian.,Kira-kira satu jam lagi, pintu toko Supreme London akan dibuka, dan semua orang di sini—Nick yang sudah kelelahan; Werner yang sabar; beberapa remaja dari Cardiff, Newcastle, dan Canterbury; seorang pria yang mengenakan kantong tidur Supreme seakan-akan itu Snuggie—akan mendapatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki mereka ke dalam toko, melewati manekin yang tersenyum, dan melihat-lihat sejumlah topi, mantel, hoodie dan kaos yang dirilis musim ini.,Mayoritas orang-orang yang mengantri langsung menuju sebuah kaos yang menampilkan foto murung dari Morrissey yang merupakan seorang vegetarian. Morrissey tidak mau foto ini digunakan oleh Supreme mengingat mereka pernah berkolaborasi dengan sebuah restoran burger. Dia juga tidak suka dengan mukanya di foto tersebut. Werner sadar bahwa dia tidak akan mendapatkan kaos ini; ketika dia akhirnya masuk ke toko, kaos ini akan sudah habis terjual, bersama dengan barang-barang lainnya yang ia incar. Tapi gak papa kok. Dia tidak keberatan membayar biaya pesawat dan penginapan di hotel—dan kemudian mengantri selama enam jam—dengan harapan dia akan menemukan sesuatu dalam ukurannya, meski cuma sebuah celana boxer.,Kejadian seperti ini sangatlah normal. Setiap kali Supreme merilis serangkaian barang dagangan terbaru mereka di sepuluh toko yang mereka miliki di Eropa, Amerika, dan Jepang — yang dilangsungkan setiap Kamis dimulai dari setiap koleksi — ratusan orang bolos sekolah atau kantor hanya untuk mendapatkan giliran pertama. Beberapa minggu setelah kunjungan saya, manajer toko Supreme London mengatakan kepada para pelanggan mereka bahwa jika ingin menginap di jalan, mereka hanya boleh mulai mengantri mulai Kamis pagi — bukan Rabu malam — karena gerombolan orang yang tidur di jalan setiap minggunya ini membuat pemerintah lokal meradang. Jangan lupa bahwa setiap orang ini mengenakan pakaian seharga lebih dari 3 juta rupiah.,Tidak ada merek pakaian lain yang mempunyai pelanggan sefanatik ini. Ralph Lauren pernah memiliki "Lo-Lifes," segerombolan pemuda dari Brooklyn yang menghabiskan awal tahun 90an membeli Polo sebanyak mungkin. Sneakerheads biasanya merupakan pelanggan Nike. Namun apabila kita menggunakan standar Supreme, semua kasus ini hanyalah sekedar obsesi merek yang ringan—pelanggan mereka hanyalah kelas bulu dibanding dengan pelanggan kelas berat Supreme: anak-anak yang tidak keberatan mengantri, dan para pria dewasa yang menghabiskan banyak uang hanya untuksebatang dupa vintage Supreme.,Fandom ini dengan sendirinya juga merupakan sebuah subkultur. Bahkan, ada grup facebook khusus pemuja supreme. Sup Talk adalah grup facebook supreme terbesar di Eropa. Di dalamnya, anggota bebas membeli, menjual barang supreme atau ngobrol tentang supreme.,Grup ini berisikan 60.000 anggota. Jumlah ini sudah pasti lebih besar dibanding subkultur-subkultur remaja lainnya di benua tersebut, seperti cyber-goth, atau gerombolan pemuja vaping. Di dalam forum ini, anda akan menemukan berbagai macam pemuja Supreme, dari fan hip-hop yang elitist dan segerombolan bocah-bocah tajir berumur 13 tahun hingga skaters, seleb Instagram, dan kolektor perangko dari generasi streetwear: para pria yang ujung-ujungnya membeli semua variasi warna satu model topi spesifik, satu set penuh jaket Supreme X Stone Island, atau setiap kaos berisikan logo kotak Supreme yang ikonik.,Sebelum setiap "hari peluncuran," anggota SupTalk membicarakan tentang item favorit mereka yang akan dirilis—misalnya kaos Morrissey, atau sepasang sepatu kulit ular hasil kolaborasi dengan Air Max yang dirilis beberapa bulan setelah saya mengunjungi toko. Di dunia maya, barang-barang bersensasi ini terjual dalam seperseribu detik—hanya dengan mengeluarkan uang sebanyak Rp 1.700.000, anda bisa membeli "bot" yang akan membelikan anda barang yang anda mau ketika pertama kali muncul di toko digital Supreme. Supreme hanya merilis barang-barang dalam jumlah terbatas, jadi kalau sudah habis, ya habis.,Hingga akhirnya barang-barang ini muncul lagi, di SupTalk atau eBay, dengan harga selangit. Beberapa item dijual dua kali lipat harga normal, menggunakan semacam konsep kenaikan harga yang kita biasa lihat di popcorn bioskop. Ini kerap terjadi beberapa tahun terakhir, seiring naik drastisnya minat terhadap Supreme. Sebuah jaket denim pink SS16 seharga Rp 2.700.000 dijual kembali kepada seorang pembeli di Kyoto seharga Rp 39.000.000. Di sebuah website penjual pakaian high-end bernama Grailed, anda akan menemukan banyak item Supreme lama seharga sebuah tiket pesawat dari London ke Bangkok. Anak-anak sekolah kaya yang dulunya menghabiskan uang orang tua di PlayStations dan TV plasma dan tidak peduli terhadap fashion, sekarang membayar "perwakilan" untuk mengantri di hari peluncuran dan membeli pullover seharga Rp 2.200.000.,Darimana datangnya histeria ini? Mengapa orang-orang membuat kuil pemujaan Supreme di dalam kamar mereka dan tidak malu sama sekali? Mengapa bocah-bocah remaja membeli tiket pesawat terbang hanya demi sepasang celana boxer? Reaksi neurokimia macam apa yang mendorong anda untuk membeli delapan versi kaos mahal yang hampir serupa? Mengapa banyak orang sangat terobsesi dengan Supreme?,Hype adalah alasan yang paling banyak disebut. Pembicaraan seputar merek inilah yang akhirnya menghasilkan hype—hanya melihat Drake atau Kanye mengenakan artikel Supreme cukup untuk mendorong orang untuk menghabiskan tabungan hari tua mereka ketika barang-barang yang sama muncul di eBay. Tapi apa iya hanya ini penjelasannya? Memangnya manusia—bentuk evolusi paling sempurna dari makhluk daratan, penemu stasiun luar angkasa, dan payung untuk dua orang—segitu gampangnya tergoda?,JIka anda adalah tipe seseorang yang menghabiskan waktu memikirkan apa yang keren dan ngetren, kemungkinan anda akan kehilangan minat di Supreme seiring popularitasnya naik. Namun sepertinya Supreme tidak kehilangan penggemar berat karena jumlahnya terus tumbuh (kecuali beberapa orang-orang terlalu keren di SupTalk yang mencaci maki setiap nubie mulai mengenakan Supreme). Anda bisa juga mengatakan bahwa Supreme menghasilkan pakaian yang enak—dan, untuk beberapa orang, ini adalah alasan mengapa mereka menghabiskan uang mereka. Namun, untuk sebagian orang lainnya, level kesetiaan ini tak sekadar ditimbulkan oleh kapas dan benang semata.,Di tahun 1994, Supreme membuka sebuah toko skate di Lower Manhattan. Sang pendiri, James Jebbia, kerap enggan menemui pers. Dia menolak tawaran interview untuk tulisan ini namun mengatakan kepada [_Interview Magazine_](http://www.interviewmagazine.com/fashion/james-jebbia-is-supreme/) bahwa perusahaan-perusahaan skate di awal 90an lebih melayani anak-anak suburban berumur 13 tahun dibanding skater-skater tua seperti di New York yang berusaha menghindari terlihat seperti bocah tua demi mendapat perhatian para wanita. Untuk mengatasi masalah ini, tokonya mulai membuat kaos dalam jumlah kecil, disusul hoodies, sweater; kemudian, toko ini mengeluarkan item hasil kolaborasi seperti sepatu kolaborasi dengan Nike dan Clarks, mantel dengan North Face dan Stone Island, hoodie dengan Comme des Garcons dan jeans dengan APC. Dari kaos yang menampilkan karya pelukis surealis H.R. Giger dan seniman pelopor hentai, Toshio Makeda hingga papan skate yang menampilkan desain seniman-seniman kontemporer seperti Richard Prince, John Baldessari dan Jeff Kons, Supreme bertransformasi dari sekedar tempat nongkrong para skater di kota menjadi merk kultus dunia yang menghasilkan karya eklektik menandingi beberapa rumah mode terkemuka di dunia.,Hingga kini, Supreme terus mengeluarkan produk-produk dalam jumlah terbatas. [Jebbia mengatakan](https://www.businessoffashion.com/articles/intelligence/inside-supreme-anatomy-of-a-global-streetwear-cult-%E2%80%94-part-ii) bahwa ini dimaksudkan agar "kami tidak stuck dengan barang-barang yang orang tidak inginkan." Namun mengingat setiap barang baru di toko online selalu ludes hanya dalam beberapa menit, kekhawatiran akan gudang yang penuh dengan barang-barang tidak laku sepertinya tidak relevan lagi. Malah, guru ekonomi anda mungkin akan mengatakan bahwa model bisnis Supreme yang mengandalkan barang yang jumlahnya terbatas merupakan cara yang efektif untuk menciptakan permintaan pasar. Seorang kolektor Supreme di London Barat bernama Musa Ali menjelaskan: "Salah satu penyebab kegilaan terhadap Supreme adalah faktor sosial yang kompetitif—untuk bisa tampil di publik mengenakan pakaian yang mungkin tidak semua orang punya.",Tapi kenapa? Mengapa kita menaruh nilai yang sangat tinggi di barang unik? Siapa juga yang akan takjub kalau ubin dapur kita cuma satu-satunya di dunia? Gak ada. Hanya saja di sini masalahnya bukan orang lain. Di sini, biang keroknya adalah anda sendiri.,"Dalam istilah evolusioner, kita semua mengoleksi sesuatu," kata Dr. Dimitrios Tsivrikos, psikolog konsumsi dari University College London. "Kita mengoleksi barang-barang dan kekayaan untuk bertahan hidup, namun kelangsungan hidup tidak hanya bergantung pada hal-hal jasmani. Secara psikologis, kita juga perlu membedakan diri kita dengan orang lain. Di jaman dulu, suku-suku primitif mendekorasi diri mereka sendiri dengan bulu-bulu atau batu-batuan berharga untuk memisahkan diri mereka dari anggota suku yang lain dan menarik calon pasangan hidup. Menggunakan logika yang sama, mengoleksi item Supreme adalah cara seseorang membangun identitasnya.",Masalahnya, orang-orang awam tidak akan menyadari bahwa anda sedang mengenakan kaos logo kotak Supreme super langka, yang [terinspirasi Sopranos](https://67.media.tumblr.com/1f88d4c4449a7910825974b6e35a9f60/tumblr_ndc80kn3ke1tmwupbo1_500.png) dan yang anda dapatkan setelah mengumpulkan 15 juta rupiah dalam 8 bulan. Bagi mereka, yang anda kenakan hanyalah sebuah kaos, sama seperti yang orang bisa dapatkan di H&M. Namun, secara psikologis—kata Tsivrikos—ini tidaklah penting: "Kaum millennial sangat sadar akan kelompok konsumer yang berbeda-beda; mereka mencoba membuat kagum rekan-rekan mereka yang mempunyai minat yang sama, yang akan mengenali kaos langka tersebut. Jadi, kita melakukan ini hanya untuk segelintir orang semata.",Ini sangatlah jelas di antrian hari pertama peluncuran artikel baru Supreme musim ini. Semua orang berdandan dalam kostum terbaik mereka: mantel, hoodie dan kaos super langka yang biasa disebut sebagai "harta karun"—atau "dambaan"—oleh anggota SupTalk. "Daya tariknya berada di ekslusifitasnya," aku Nelly, penduduk London berumur 19 tahun yang sedang menunggu "perwakilannya" untuk mengirimkan kaos Morrissey pesanannya. "Kalau ada logo kotak Supreme di sebuah pakaian, orang akan membelinya. Orang-orang ingin dilihat mengenakan Supreme, dan tidak ada cara yang lebih baik untuk menunjukkan hal ini selain dengan melalui logo tersebut.",Tayler Prince-Fraser, salah satu administrator SupTalk setuju dengan ini. "Anda melihat orang-orang menghabiskan jutaan rupiah untuk item yang mempunyai logo 'Supreme'," katanya lewat sambungan telepon. "Dan orang-orang ini membayar uang bukan untuk nilai estetik desainnya, namun untuk bilang ke dunia bahwa ini loh gue pake Supreme.",Fakta bahwa orang-orang ini sangat bersemangat untuk memberi tahu semua orang bahwa mereka mengenakan Supreme merupakan faktor psikologis penting dalam kesuksesan merek ini. "Banyak faktor-faktor menguntungkan yang membantu kesuksesan Supreme," kata Jonathan Gabay, penulis buku _Brand Psychology: Consumer Perceptions, Corporate Reputations_. "Namun yang lebih penting adalah bahwa Supreme dimulai di daerah New York oleh para skater. Hal ini membuat mereka lebih otentik, atau terlihat lebih otentik. Fakta bahwa mereka telah bekerja sama dengan desainer-desainer lain tidak relevan; yang penting adalah bagaimana awalnya Supreme dikenakan oleh orang-orang otentik—mereka tidak mengenakan item-item Supreme tersebut karena sedang ngetren di masa itu.",Dalam dekade terakhir, ada banyak penekanan terhadap "otentisitas," baik oleh sebuah [merek](https://www.prote.in/observations/the-age-of-minimal-branding) maupun individu. Kita ketakutan dianggap sebagai poser karena ini artinya kita menjalani realitas palsu—bahwa kita tidak memahami diri kita sendiri. Mungkin ini adalah obrolan yang sedikit terlalu berat ketika membicarakan tentang sebuah merek pakaian, tapi secara psikologis, ini ada pengaruhnya.,"Sebuah merek merupakan perpanjangan dari diri seseorang—secara psikologis, bagaimana anda ingin dilihat di mata dunia, atau apa yang anda ingin dunia pikirkan tentang anda," kata Gabay. "Namun lebih dalam dari itu: bagaimana anda melihat diri anda sendiri, melalui merek tersebut.",Jebbia mengatakan kepada Business of Fashion bahwa "apa yang kita lakukan merupakan sebuah mindset," dan apabila Supreme mewakili otentisitas , maka keinginan untuk mempunyai kualitas inilah yang menyebabkan obsesi terhadap item-item pakaian Supreme, entah secara sadar atau tidak. Apabila anda mengenakan sepatu sneaker putih merek Armani, berarti anda terkesan suka membayar alkohol yang kelewat mahal. Apabila anda mengenakan Vetements, berarti dunia tahu anda rela membayar Rp 17 juta untuk sebuah hoodie. Dengan mengenakan Supreme, anda menjadi bagian dari klub mereka, dan semua hal yang mereka wakili. Ketika Supreme merilis pakaian menampilkan wajah Dipset, William Burroughs, dan Raekwon—yang dianggap sebagai orang-orang keren—anda bisa ikut-ikutan keren (biarpun bila anda sebetulnya tidak). Mengenakan kaos dengan logo kotak Supreme berarti anda mempunyai pengetahuan kultural yang luas, sama seperti mereka yang terlibat dengan merek tersebut—bahwa anda seotentik merek tersebut (biarpun bila anda sebetulnya tidak).,Dalam waktu enam tahun, Palace—perusahaan skate British—telah menjadi nama besar lainnya di dunia streetwear. Ini sebagian disebabkan oleh hype, fakta bahwa mereka dikenakan oleh orang-orang yang tepat dan karena desain mereka mengikuti kebangkitan sportswear yang sedang terjadi di UK. Namun, kebangkitan Palace juga ada hubungannya dengan fakta bahwa merek ini terkesan authentic secara inheren : dipopulerkan dan dikenakan oleh para skater di London yang tidak perduli entah ini ngetren atau tidak. Ada video di YouTube yang menampilkan seorang remaja berduit yang mengatakan bahwa dia memilih Palace dibanding Supreme karena Palace "lebih jalanan." Ini sudah menjelaskan semuanya : Banyak orang membeli barang-barang ini karena mereka ingin memproyeksikan versi diri yang mereka ingin dunia lihat. Mungkin obsesi ini — paling tidak untuk beberapa orang — dimulai ketika proyeksi ini berusaha untuk dipertahankan.,Untuk beberapa orang lain, seperti kolektor macam Musa Ali dan saudaranya, Akbar, obsesi ini datang dari tempat yang berbeda.,"Saya tidak pernah merasa terbebani harus menyukai sebuah merek atas dasar nilai yang mereka punya," kata Musa. "Biarpun saya seorang skater, saya sudah bertahun-tahun enggak maen. Buat saya dan saudara saya, yang penting adalah desain Supreme — konsistensi mereka dalam merilis barang-barang bagus dan berkolaborasi dengan bermacam-macam orang — dan tabiat kami sebagai kolektor. Kami senang mengoleksi barang-barang sejak kecil — kami masih punya semua kartu Yu-Gi-Oh! — dan dari dulu selalu kompetitif kalau sudah urusan koleksi.,Guna menjelaskan apa yang ia maksud dengan "tabiat kolektor," Musa mengeluarkan sebuah jaket hasil kolaborasi Supreme dengan Public Enemy di tahun 2006. "Awalnya saya membeli jaket ini dalam warna merah dan saya pakai terus," katanya. "Lalu saya pikir, _kenapa gak sekalian beli lagi yang warnanya beda?_ Yang warna kuning susah dicari karena itu sudah tua. Ketika saya berhasil mendapatkannya, saya pikir, _saya udah punya dua dari tiga versi; sekalian aja lengkapin_. Saya melakukan hal yang sama dengan kaos ini: pertama dapat yang warna burgundy, kemudian warna kuning, terus saya berpikir, _wah kasian yang lain kalo gak dibeli nih_.",Meski Musa dan Akbar memakai sebagian besar dari koleksi mereka, sekitar sepertiga lainnya—kebanyakan kaos dengan logo kotak Supreme atau muka selebriti seperti Mike Tyson dan Kate Moss—masih terbungkus rapi di dalam kemasan.,"Setiap Kamis dalam sekitar empat tahun terakhir, Supreme selalu menghabiskan waktu saya setiap Kamis pagi. Saya berpikir, wah udah repot begini, mesti ada yang bisa dipamerin nih. Sesuatu yang berharga," kata Musa, sembari menjelaskan kenapa beberapa kaosnya tidak pernah dipakai. "Kaos dengan logo kotak Supreme berwarna emas—yang dirilis oleh toko di Nagoya—jadi lusuh setelah dipakai dan dicuci. Ada satu kaos lagi yang kita punya, dirilis tahun 2001 atau 2002, saya tidak mau memakai kaos itu karena takut noda.",Ini mungkin kedengarannya mubazir bagi sebagian orang—setelah menghabiskan berbulan-bulan untuk mencari sesuatu, atau berjam-jam mengantri, namun begitu dapat hanya disimpan di lemari. Namun begitu anda memperlakukan barang-barang Supreme seperti koleksi porselen antik atau koin langka, ini akan lebih mudah dimengerti. Anda tidak akan memakan pasta menggunakan piring porselen antik atau membeli bir menggunakan koin abad 17, tapi bukan berarti anda tidak bisa mengoleksi mereka.,"Ada banyak orang yang mempunyai gudang hanya untuk koleksi mereka. Koleksi mereka udah kayak rekening bank kedua," kata Musa. "Mereka mengandalkan kumpulan katun-katun yang akan bertambah umur layaknya fine wine sebelum akhirnya menjual mereka ke orang-orang yang baru akan memulai perjalanan mereka ke dunia Supreme, yang—untuk para kolektor—tidak ada habisnya.",Banyak juga yang membenci Supreme—orang-orang yang repot-repot ngurusin pakaian orang lain lalu berkoar-koar di dunia maya. Namun, ini tidak menghentikan munculnya pelanggan-pelanggan baru yang memulai obsesi mereka dengan Supreme, entah karena secara tidak sadar memburu otentisitas, atau karena seperti Musa dan Akbar, mereka secara psikologis terprogram untuk menimbun barang dengan alasan sendiri. Kita tunggu berapa lama Supreme akan bertahan.,Pertumbuhan fisik memang sengaja dibuat lamban: Supreme hanya membuka dua toko baru dalam enam tahun terakhir. Namun apabila Supreme terus berhasil meraih pelanggan baru dengan laju yang sama cepatnya dengan sekarang, akan sangat sulit bagi mereka untuk mempertahankan nuansa eksklusif dan otentik yang menjadi senjata andalan mereka. "Saya merasa nilai dari Supreme sudah berkurang sedikit," kata Musa. "Terutama semenjak toko-toko baru dibuka.",Walaupun begitu, Supreme adakah sebuah merek yang sangat menguasai image mereka—dan sepertinya mereka masih akan bertahan beberapa tahun lagi di dunia streetwear, tidak peduli berapa banyak toko lagi yang akan mereka buka.,_Folllow Jamie Clifton di [Twitter](https://twitter.com/jamie_clifton)._ | Fashion | Apa yang membuat seseorang mau menghabiskan Rp30 juta untuk sebuah jaket bekas? Mengapa orang membuat altar pemujaan Supreme di kamar mereka? Apa yang brand Supreme miliki dan brand lainnya tidak? | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Jamie Clifton","id":"57a20635415bf4dfe321f018","slug":"jamie-clifton","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Jamie Clifton","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad21add200286b11be4 | articles | Mengapa Dunia Fashion Sangat Terobsesi Dengan Kultur Peretas? | 1,477,299,300,000 | https://www.vice.com/id/article/ezxxmn/mengapa-dunia-fashion-sangat-terobsesi-dengan-kultur-peretas | <em>Artikel ini pertama kali muncul di i-D.</em>,Fashion dan peretasan mempunyai hubungan yang rumit. Bukti A: grup peretas Anonymous <a href="http://www.refinery29.com/internet-hacker-group-anonymous-vs-louis-vuitton" target="_blank">menyatakan perang</a> dengan Louis Vitton. Bukti B: "<a href="http://wwd.com/media-news/fashion-memopad/cond-nast-springs-a-leak-arden-bs-new-spokesmodel-2398872/?navSection=media-news&toc_preselected=65#/article/media-news/fashion-memopad/cond-nast-springs-a-leak-arden-bs-new-spokesmodel-2398872" target="_blank">Condé Nast Hacker</a>," seorang fashion blogger super rajin mengunduh dan menerbitkan 1.100 foto-foto yang belum pernah dirilis dari arsip Condé di tahun 2009. Dan bukti C (#neverforget): seorang jagoan coding mengisi homepage Vogue UK dengan <a href="http://fashionista.com/2013/07/there-is-secretly-a-parade-of-hat-wearing-dinosaurs-on-british-vogues-site-right-now" target="_blank">gambar velociraptor yang mengenakan koleksi topi Marc Jacobs</a>.,Apabila kaum peretas suka mengolok-olok kecenderungan industri fashion untuk merahasiakan sesuatu dan terlalu serius, dunia fashion malah asyik menggali inspirasi dari kultur peretas tahun ketahun. Fantasi tentang kaum anarkis misterius bawah tanah tanpa nama, ruangan gelap yang berisikan layar monitor menyala, skema anti-kemapanan, dan gerombolan nerds pemberontak yang mengenakan hoodie ternyata sangat menarik bagi para desainer, terutama yang berbau-bau gothic—contoh: Alexander Wang, Rick Owens, dan Riccardo Tisci di Givenchy.,Sejak perilisan film kultus cyber punk klasik <em>Hackers</em> di tahun 1995, fashion telah membuat hacker versi glamor mereka sendiri. Hacker ini mengenakan jaket kulit yang kegedean, jas hujan yang tertiup angin dan sepatu boot besar. Lalu, dari manakah datangnya ide tokoh ini? Yang pasti bukan dari laboratorium MIT, dan bukan ruang konferensi Defcon, event tahunan perkumpulan peretas terbesar di dunia.,Sebuah survey dari event fotografi DefCon membeberkan dua cara berpakaian ala peretas. Yang pertama, jenis berpakaian yang tidak membutuhkan banyak pemikiran sama sekali. Ketika anda sedang meretas Back End situs NSA atau asik memburu foto-foto telanjang selebriti, siapa juga yang punya waktu untuk berdandan? Pengadopsi gaya ini biasanya mengenakan celana pendek cargo dan kaos Fruit of the Loom yang menampilkan logo perusahaan software atau logo <a href="https://www.defcon.org/" target="_blank">DefCon</a> dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka juga pencinta sepatu boot hiking atau sendal adidas. Tipe yang kedua juga bukan kelompok fashionista yang trendi, namun mereka memilih pendekatan yang berbeda—terinspirasi dari gaya steampunk. Aksesoris populer dengan gaya ini mencakup rambut mohawk, rok berlipat-lipat, dan topi tinggi yang aneh.,"Konsepnya, jika anda menjadi seorang peretas, anda akan bekerja sendiri, bebas dari segala ideologi dan melakukan apa saja semau anda," kata seorang coder dari Google kepada <a href="http://www.forbes.com/sites/kashmirhill/2014/08/09/hacker-couture-at-defcon/#5d3b03381e61" target="_blank"><em>Forbes</em></a> dalam acara DefCon yang baru-baru ini berlangsung. Semangat individualisme pengembara macam inilah yang diklaim menginspirasi para desainer. Carol Lim dan Humberto Leon memberi penghormatan terhadap turtleneck dan sneaker yang dikenakan Steve Jobs, idola para peretas di kehidupan nyata, melalui koleksi pakaian dalam pria pertama Kenzo. Biarpun begitu, dalam sejarahnya, para desainer lebih kerap menggali inspirasi dari dandanan peretas-peretas fiktif dalam film hollywood.,Hanya empat bulan setelah film <em>The Matrix</em> dirilis di bioskop Amerika Serikat di bulan Maret 1999, John Galliano menampilkan koleksi Haute Couture Dior miliknya yang diakui "sangat terinspirasi" oleh film tersebut. Para model mengenakan mantel vinyl hitam konseptual, ikat pinggang tempat penyimpan pistol, topi baret, dan riasan mata kelabu yang mengingatkan pada Trinity, dewi peretas dalam semesta matrix.,Hawa-hawa Trinity juga tercium di koleksi musim semi/musim panas 2012 Givenchy milik Riccardo Tisci yang berisikan jahitan kulit hitam pekat dan jas hujan. Dan, guna mengikuti obsesi fashion dengan semua yang berasal dari 90an, kacamata oval hitam pekat kini bisa gampang anda temukan di jalan-jalan Chinatown, New York dan di akun-akun instagram seniman internet di Bushwick.,Sebuah referensi harfiah terhadap sebuah film scifi klasik juga dilakukan oleh desainer Kanada berumur 21 tahun, Adrian Wu. Dia menghiasi gaun menggelembung dari koleksi musim gugur/musim dingin 2012 dengan topeng Guy Fawkes di Toronto Fashion Week. "Pesan dari Adrian Wu Mengagetkan Para Penonton," tulis <em>Toronto Star.</em> Topeng ini merupakan referensi terhadap film 'V for Vendetta' dan Anonymous yang membandingkan politik Amerika Utara dengan Politik Eropa dan bagaimana hal ini mempengaruhi Hak Asasi Manusia," kata Wu dalam pernyataan press.,Namun film peretas favorit dunia fashion sudah pasti Hackers. Seperti banyak "film fashion" lainnya yang ironisnya disukai orang (pilihan lainnya: <em>Eyes of Laura Mars, the Hunger</em>, dan semua film yang menampilkan cameo David Bowie), film ini hanya berfokus pada unsur estetiknya. Kalau anda ingin penggambaran nyata bagaimana seseorang meretas sebuah komputer canggih, jangan tonton film ini. Namun, kalau anda ingin menonton dua orang remaja yang sangat keren dan cantik (Angelina Jolie dan Jonny Lee Miller) tampak keren dan memikat di Cyberdelia, sebuah klub malam peretas keren yang dipenuhi kaum goth bersepatu roda, inilah untuk anda.,Angelina Jolie, khususnya, yang memerankan Kate Libby, seorang bocah peretas jenius, terus menginspirasi para desainer. Penampilannya di film ini, hasil jerih payah desainer kostum ikonik Roger Burton (karyanya yang lain adalah <em>Quadrophenia</em>), telah meninggalkan jejak di koleksi perusahaan besar Vetements dari Perancis. Kepala Desainer Demna Gvasalia merancang sebuah jaket kulit moto warna-warni berukuran besar yang mengingatkan kita akan jaket Kate di film tersebut. Kaos atletik spandeks leher tinggi merk Quicksilver yang dikenakan Kate juga sesuai dengan Vetement dan hobi Quicksilver mengadopsi logo-logo yang tidak umum.,Di Louis Vitton, kreasi kulit futuristik dan sepatu sol tebal milik Nicolas Ghesquière mengingatkan kita akan nuansa techno goth dari film Cyberdelia. Dia bahkan memulai acara peluncuran koleksi musim semi/musim panas 2016 miliknya dengan video-video yang menampilkan Oculus Rift dan teknologi NASA. Gina mempromosikan koleksinya, Ghesquière berkolaborasi dengan coder dan desainer video game Tetsuya Nomura untuk membuat kampanye iklan yang menampilkan karakter wanita idaman para pencinta video game, Lightning dari Final Fantasy.,Seperti banyak desainer-desainer besar kontemporer lainnya, Ghesquière tertarik tidak hanya dengan estetik dari kultur komputer, tapi juga dari kemungkinan-kemungkinan yang teknologi bisa tawarkan untuk masa depan dunia fashion. "Maison selalu mendobrak batas antara kenyataan dan mimpi. Nyata, virtual, penjelmaan, metaforis," tulis pernyataan pers untuk kampanye Lightning. Lebih jauh lagi, dalam masa depan (atau bahkan di masa kini) yang penuh dengan gaun menyala, jam yang bisa berbicara, dan semua yang berbau 3-D, para peretas—tukang bikin onar yang kelam dan tidak peduli dengan apapun—merupakan inspirasi fashion nomor satu. | _Artikel ini pertama kali muncul di i-D._,Fashion dan peretasan mempunyai hubungan yang rumit. Bukti A: grup peretas Anonymous [menyatakan perang](http://www.refinery29.com/internet-hacker-group-anonymous-vs-louis-vuitton) dengan Louis Vitton. Bukti B: "[Condé Nast Hacker](http://wwd.com/media-news/fashion-memopad/cond-nast-springs-a-leak-arden-bs-new-spokesmodel-2398872/?navSection=media-news&toc_preselected=65#/article/media-news/fashion-memopad/cond-nast-springs-a-leak-arden-bs-new-spokesmodel-2398872)," seorang fashion blogger super rajin mengunduh dan menerbitkan 1.100 foto-foto yang belum pernah dirilis dari arsip Condé di tahun 2009. Dan bukti C (#neverforget): seorang jagoan coding mengisi homepage Vogue UK dengan [gambar velociraptor yang mengenakan koleksi topi Marc Jacobs](http://fashionista.com/2013/07/there-is-secretly-a-parade-of-hat-wearing-dinosaurs-on-british-vogues-site-right-now).,Apabila kaum peretas suka mengolok-olok kecenderungan industri fashion untuk merahasiakan sesuatu dan terlalu serius, dunia fashion malah asyik menggali inspirasi dari kultur peretas tahun ketahun. Fantasi tentang kaum anarkis misterius bawah tanah tanpa nama, ruangan gelap yang berisikan layar monitor menyala, skema anti-kemapanan, dan gerombolan nerds pemberontak yang mengenakan hoodie ternyata sangat menarik bagi para desainer, terutama yang berbau-bau gothic—contoh: Alexander Wang, Rick Owens, dan Riccardo Tisci di Givenchy.,Sejak perilisan film kultus cyber punk klasik _Hackers_ di tahun 1995, fashion telah membuat hacker versi glamor mereka sendiri. Hacker ini mengenakan jaket kulit yang kegedean, jas hujan yang tertiup angin dan sepatu boot besar. Lalu, dari manakah datangnya ide tokoh ini? Yang pasti bukan dari laboratorium MIT, dan bukan ruang konferensi Defcon, event tahunan perkumpulan peretas terbesar di dunia.,Sebuah survey dari event fotografi DefCon membeberkan dua cara berpakaian ala peretas. Yang pertama, jenis berpakaian yang tidak membutuhkan banyak pemikiran sama sekali. Ketika anda sedang meretas Back End situs NSA atau asik memburu foto-foto telanjang selebriti, siapa juga yang punya waktu untuk berdandan? Pengadopsi gaya ini biasanya mengenakan celana pendek cargo dan kaos Fruit of the Loom yang menampilkan logo perusahaan software atau logo [DefCon](https://www.defcon.org/) dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka juga pencinta sepatu boot hiking atau sendal adidas. Tipe yang kedua juga bukan kelompok fashionista yang trendi, namun mereka memilih pendekatan yang berbeda—terinspirasi dari gaya steampunk. Aksesoris populer dengan gaya ini mencakup rambut mohawk, rok berlipat-lipat, dan topi tinggi yang aneh.,"Konsepnya, jika anda menjadi seorang peretas, anda akan bekerja sendiri, bebas dari segala ideologi dan melakukan apa saja semau anda," kata seorang coder dari Google kepada [_Forbes_](http://www.forbes.com/sites/kashmirhill/2014/08/09/hacker-couture-at-defcon/#5d3b03381e61) dalam acara DefCon yang baru-baru ini berlangsung. Semangat individualisme pengembara macam inilah yang diklaim menginspirasi para desainer. Carol Lim dan Humberto Leon memberi penghormatan terhadap turtleneck dan sneaker yang dikenakan Steve Jobs, idola para peretas di kehidupan nyata, melalui koleksi pakaian dalam pria pertama Kenzo. Biarpun begitu, dalam sejarahnya, para desainer lebih kerap menggali inspirasi dari dandanan peretas-peretas fiktif dalam film hollywood.,Hanya empat bulan setelah film _The Matrix_ dirilis di bioskop Amerika Serikat di bulan Maret 1999, John Galliano menampilkan koleksi Haute Couture Dior miliknya yang diakui "sangat terinspirasi" oleh film tersebut. Para model mengenakan mantel vinyl hitam konseptual, ikat pinggang tempat penyimpan pistol, topi baret, dan riasan mata kelabu yang mengingatkan pada Trinity, dewi peretas dalam semesta matrix.,Hawa-hawa Trinity juga tercium di koleksi musim semi/musim panas 2012 Givenchy milik Riccardo Tisci yang berisikan jahitan kulit hitam pekat dan jas hujan. Dan, guna mengikuti obsesi fashion dengan semua yang berasal dari 90an, kacamata oval hitam pekat kini bisa gampang anda temukan di jalan-jalan Chinatown, New York dan di akun-akun instagram seniman internet di Bushwick.,Sebuah referensi harfiah terhadap sebuah film scifi klasik juga dilakukan oleh desainer Kanada berumur 21 tahun, Adrian Wu. Dia menghiasi gaun menggelembung dari koleksi musim gugur/musim dingin 2012 dengan topeng Guy Fawkes di Toronto Fashion Week. "Pesan dari Adrian Wu Mengagetkan Para Penonton," tulis _Toronto Star._ Topeng ini merupakan referensi terhadap film 'V for Vendetta' dan Anonymous yang membandingkan politik Amerika Utara dengan Politik Eropa dan bagaimana hal ini mempengaruhi Hak Asasi Manusia," kata Wu dalam pernyataan press.,Namun film peretas favorit dunia fashion sudah pasti Hackers. Seperti banyak "film fashion" lainnya yang ironisnya disukai orang (pilihan lainnya: _Eyes of Laura Mars, the Hunger_, dan semua film yang menampilkan cameo David Bowie), film ini hanya berfokus pada unsur estetiknya. Kalau anda ingin penggambaran nyata bagaimana seseorang meretas sebuah komputer canggih, jangan tonton film ini. Namun, kalau anda ingin menonton dua orang remaja yang sangat keren dan cantik (Angelina Jolie dan Jonny Lee Miller) tampak keren dan memikat di Cyberdelia, sebuah klub malam peretas keren yang dipenuhi kaum goth bersepatu roda, inilah untuk anda.,Angelina Jolie, khususnya, yang memerankan Kate Libby, seorang bocah peretas jenius, terus menginspirasi para desainer. Penampilannya di film ini, hasil jerih payah desainer kostum ikonik Roger Burton (karyanya yang lain adalah _Quadrophenia_), telah meninggalkan jejak di koleksi perusahaan besar Vetements dari Perancis. Kepala Desainer Demna Gvasalia merancang sebuah jaket kulit moto warna-warni berukuran besar yang mengingatkan kita akan jaket Kate di film tersebut. Kaos atletik spandeks leher tinggi merk Quicksilver yang dikenakan Kate juga sesuai dengan Vetement dan hobi Quicksilver mengadopsi logo-logo yang tidak umum.,Di Louis Vitton, kreasi kulit futuristik dan sepatu sol tebal milik Nicolas Ghesquière mengingatkan kita akan nuansa techno goth dari film Cyberdelia. Dia bahkan memulai acara peluncuran koleksi musim semi/musim panas 2016 miliknya dengan video-video yang menampilkan Oculus Rift dan teknologi NASA. Gina mempromosikan koleksinya, Ghesquière berkolaborasi dengan coder dan desainer video game Tetsuya Nomura untuk membuat kampanye iklan yang menampilkan karakter wanita idaman para pencinta video game, Lightning dari Final Fantasy.,Seperti banyak desainer-desainer besar kontemporer lainnya, Ghesquière tertarik tidak hanya dengan estetik dari kultur komputer, tapi juga dari kemungkinan-kemungkinan yang teknologi bisa tawarkan untuk masa depan dunia fashion. "Maison selalu mendobrak batas antara kenyataan dan mimpi. Nyata, virtual, penjelmaan, metaforis," tulis pernyataan pers untuk kampanye Lightning. Lebih jauh lagi, dalam masa depan (atau bahkan di masa kini) yang penuh dengan gaun menyala, jam yang bisa berbicara, dan semua yang berbau 3-D, para peretas—tukang bikin onar yang kelam dan tidak peduli dengan apapun—merupakan inspirasi fashion nomor satu. | Fashion | Sejak pertengahan 90-an, desainer fashion sangat tertarik dengan fantasi kultur cyber goth bawah tahan. Tapi bukankah para peretas hanya mengenakan celana kargo dan sendal hotel? | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Alice Newell-Hanson","id":"57a2093bdf5f93e034f9323a","slug":"alice-newell-hanson","public_url":"https://noisey.vice.com/es_co/author/Alice Newell-Hanson","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad21add200286b11bb6 | articles | Mengapa Kaum Sayap Kanan Amerika Ikut Berperang di Ukraina | 1,477,296,240,000 | https://www.vice.com/id/article/ypvvn7/mengapa-kaum-sayap-kanan-amerika-ikut-berperang-di-ukraina | Artikel ini dimuat di majalah VICE edisi Juni.,Ketika Ben Fisher keluar dari mobil jipnya di barak Grup Taktis Voloveka di Kota Donetsk, Ukraina, dia adalah prajurit bayaran sedang menunaikan tugas di benua ketiga yang ia datangi. Suasana kacau namun penuh disiplin keras terlihat di kantor pusat rombongan pemberontak yang merupakan bagian dari grup pemberontak nasionalis Ukraina. Anjing-anjing liar yang berlumuran debu antrasit (jenis batu bara) berkeliaran di sekitar jebakan-jebakan tank. Meriam-meriam anti serangan udara berdiri tegak di atas bak terbuka truk pickup yang berkarat. Segelintir orang sedang membersihkan senjata. Lainnya sedang memotong kayu. Ada pula yang sedang melakukan <em>push-up</em>. Banyak juga yang sedang mabuk. Sebuah spanduk besar berwarna merah tergantung di sisi barak, menghadap ke timur, bertuliskan: MATILAH KALIAN PENJAJAH KREMLIN.,Di tanah yang tandus penuh dengan tambang batu bara dan lumpur hitam ini, Fischer menemukan apa yang dia cari: pengalaman seru yang penuh dengan kekerasan. Kalau Islamic State (ISIS) itu populer di kalangan pemuda-pemudi Barat yang labil dan menjadikan Islam sebagai pelarian mereka, Right Sector—partai politik nasionalis sayap kanan ekstrim Ukraina — menjadi pelampiasan remaja-remaja Eropa dan kaum sayap kanan Amerika yang orgasme begitu mendengar kata nasionalisme—semua nasionalisme kecuali untuk Rusia tentunya.,Misi dari Right Sector adalah mengusir kaum separatis Rusia dari tanah Ukraina. Tiga bulan sebelum Fischer sampai di barak Voloveka, Ukraina, Rusia dan para pemimpin-pemimpin negara barat menandatangani perjanjian perdamaian yang dikenal sebagai Minsk II. Sejak saat itu pertempuran besar jarang terjadi. Pejabat-pejabat Eropa mulai melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan-peralatan perang berkaliber tinggi. Namun, aroma konflik masih tercium di Timur, di sana Kiev secara sembunyi-sembunyi mengalih-dayakan grup nasionalis; berita yang dulu sempat mereka bantah di depan umum. Voloveka, satuan dari Right Sector berisikan 27 pria, mendirikan pangkalan depan berjarak enam mil dari perbatasan Republik Rakyat Donetsk (negara yang memerdekakan diri di wilayah Donetsk, Ukraina Timur). Ketika Fischer tiba di sana, Republik Rakyat Donetsk telah menjadi kekuatan anarkis yang hanya mengikuti peraturan mereka sendiri dan menolak untuk patuh ke pihak lain.,Fischer memiliki jenggot hitam kasar yang dia sering mainkan dengan ujung jarinya yang kapalan. Tato dua buah pedang yang mengapit sebuah helm perang terlihat di bahu kanannya. Menghiasi lengan kanannya adalah tulisan "MOLON LABE"—istilah Yunani kuno yang berarti "Kalau berani, sini maju" yang merupakan jawaban dari Raja Leonidas ketika Persia menuntut persenjataan prajurit Sparta di Thermopylae. Ibu Fischer adalah seorang warga Tunisia yang beremigrasi ke Austria 30 tahun yang lalu. Di sana ia bertemu ayah Fischer, seorang insinyur di sebuah desa ski di luar Innsbruck. Fischer dikirim ke sekolah kejuruan di Bregenz ketika berumur 14 tahun. Di tahun pertamanya, dia memalsukan tanda tangan orangtuanya agar ia bisa mendaftarkan diri ke dalam Pasukan Bersenjata Austria. "Orang Austria hidup di dalam ruangan," kata Fischer. "Entah anda tukang pos, walikota atau seorang guru, anda hidup di dalam ruangan. Percekcokan terjadi di dalam ruangan. Perasaan-perasaan manusia terkurung di dalam ruangan. Dan sejak kecil saya tahu saya tidak mau hanya hidup di dalam ruangan.",Sayangnya, angkatan darat Austria tidak memberikan Fischer pengalaman hidup yang menarik. Selama enam bulan, dia hanya mengendarai sebuah van di sekitar Prishtina, tempat rekan-rekannya membagikan bungkus makanan dan mengajarkan Kosovar (orang-orang Kosova, negara sengketa di Balkan) bagaimana menggunakan senjata. Tak lama setelah itu, Fischer mengambil ijin sakit untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Enam bulan kemudian, dia berada di Laut Merah, di sana dia bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah kapal kontainer. Di perhentian pertama di Mogadishu, pihak yang berwenang di pelabuhan membubarkan awak kapal tersebut karena tidak memiliki ijin. Dengan uang PHK yang sedikit, Fischer membeli tiket ke Marseille. Malang di sini pun, dia ditolak olah Legiun Asing Perancis (sebuah unit angkatan darat Perancis). Beberapa bulan kemudian, dia bekerja sebagai penjaga pintu di Vienna.,Di bulan September 2014, Fischer menempuh perjalanan dari Vienna ke Kiev menggunakan kereta, dimana tentara Ukraina sedang melakukan serangan besar untuk merebut kembali Donbas (wilayah di Ukraina timur). Di Maidan Square, dia bertemu seorang perekrut Azov, batalyon pemuja supremasi kulit putih yang merupakan salah satu milisi sukarelawan yang menerima sukarelawan asing. Begitu Fischer bergabung dengan Azov, seorang komandan menolaknya dengan alasan Fischer terlihat terlalu Arab. Fischer kemudian pindah ke Batalyon Donbas—"yang penuh dengan pemabuk dan penderita gangguan stres pascatrauma"—namun dia tidak melihat banyak aksi perkelahian ketika dia pindah ke Donetsk; Protokol Minsk pertama, yang menghasilkan gencatan senjata, baru saja ditandatangani dua hari setelah dia tiba.,Untuk mencari petualangan berikutnya, Fischer menggunakan Facebook untuk menghubungi seorang warga Amerika yang telah bergabung dengan Satuan Perlindungan Orang-orang Kurdi (kelompok etnis di Timur Tengah), di Sulaymaniyah, Irak. Sebuah gang motor Belanda-Kurdi membawa mereka berdua ke garis depan dekat Kirkuk, dimana mereka melihat aksi perlawanan terhadap ISIS. "Saya suka orang Kurdi dan menghormati perjuangan mereka, tapi mereka juga bermasalah: Mereka yakin bahwa semua orang ingin mengkhianati mereka," kata Fischer. Orang-orang Kurdi berusaha keras untuk memecah kelompok pejuang asing, membujuk Muslim yang tak taat untuk ikut solat bersama mereka, mendorong sukarelawan asing untuk lebih banyak bekerja dan tidak terus memandangi layar smartphone mereka. Komandan dari satuan Fischer telah "dicuci otak," kata Fischer.,Interview yang dilakukan Fischer dengan saluran berita lokal ditayangkan stasiun televisi Austria. Orang tuanya mengungkapkan kekhawatiran mereka lewat sebuah email—namun diabaikan Fisher. Satu malam, di perkemahan dekat Mosul, sebuah helikopter Black Hawk Amerika mendarat. Seorang tentara muncul dan memerintahkan orang-orang Kurdi untuk membubarkan orang asing dari barisan mereka jika mereka tidak mau kehilangan kerja sama dengan Amerika. Orang asing jauh lebih aktif di media sosial sehingga ada resiko rahasia operasi akan bocor yang dapat meningkatkan ketegangan dengan Turki.,Ketika kembali ke Austria, Fischer mendengar bahwa dia masuk dalam daftar "waspada teroris" setelah dia berkelahi dengan gerombolan gerilya Kurdi yang berafiliasi dengan PKK (Partai Pekerja Kurdi). Pemerintah Austria menyarankan Fischer untuk tidak meninggalkan Austria, namun dia nekat pergi mengunjungi keluarga ibunya di Tunisia. "Di Tunisia tidak ada perang," katanya. "Tidak ada yang macem-macem. Anda bisa santai." Di Sousse, dia menerima pesan Facebook dari Alex Kirschbaum, seorang rekan tentara Austria yang sudah lama tak ia temui. "Alex mengatakan bahwa dia baru meninggalkan angkatan darat," kata Fischer. "Dia sudah tidak tahan dengan Austria. Dia akan pergi ke Ukraina." Esoknya, Fischer memulai perjalanannya kembali ke Kiev. "Awalnya anda hidup penuh dengan kebanggaan, menolak untuk menjadi seperti orang lain," kata Fischer. "Namun anda bertahan dengan prinsip ini karena akan tiba waktunya ketika anda tidak bisa menoleh ke belakang dan harus menerima bahwa kehidupan yang masuk akal adalah yang damai.",Kirschbaum menyapa Fischer ketika dia tiba di barak. "Kami sudah berteman ketika di Austria, pernah ngebir bareng, tapi melihat dia di luar sini, di tengah Donetsk sangatlah mengejutkan," decak Kirschbaum. Postur Kirschbaum kurus dan memiliki jenggot hitam kurus kering. Matanya berwarna kastanye coklat tua dan berbinar-binar setiap kali dia membicarakan masalah persenjataan. Bagi mereka berdua, Ukraina menjadi pelampiasan nasionalisme yang dianggap sudah jarang terlihat di bagian Eropa lainnya. "Di Austria, kesatuan anti-fasisme lebih kuat daripada anti-terorisme," kata Kirschbaum. Dia mengatakan bahwa Austria adalah negara yang "telah dijinakkan". Kaum nasionalis yang tersisa di negara ini hanyalah fans garis keras sepakbola—macam Jakmania—dan penggemar berat Eurovision (kompetisi lagu TV internasional terlama di Eropa). Namun grup Right Sectorites jelas tidak menonton sepakbola atau Eurovision. Sesuai dengan formula patriot sejati dan paham ekstremis nasionalis yang "mudah dan enak," mereka mengklaim bahwa mereka membenci pemerintahan mereka namun mencintai negara. Lucunya, baik Fischer dan Kirschbaum tidak sadar bahwa mereka baru saja mentransfer gairah nasional mereka dari satu negara ke negara lain.,Menurut Right Sector, revolusi Maidan masih belum selesai. Penggunaan senjata api masih dianggap pelanggaran hukum, namun grup preman seperti Voloveka dan sejenisnya tidak akan mematuhi peraturan ini sampai Ukraina menjadi negara berdaulat. Definisi berdaulat menurut mereka adalah Ukraina yang benar-benar independen dari Rusia—yang mereka sebut sebagai "kerajaan Putin"—dan dari Uni Eropa—tanah "diktator homo liberal.","Seluruh dunia harus tahu Ukraina bukan untuk dipermainkan," kata Prut, seorang komandan Right Sector di Mukachevo. (Pejuang Ukraina di Voloveka dipanggil hanya menggunakan nama alias mereka.),Ukraina yang ideal menurut Right Sectorites adalah yang sesuai dengan cara hidup orang Cossack (bangsa Slav timur yang menjunjung demokrasi, semi-militer, dan mengatur negara sendiri). Ada juga yang menyebutkan Republik Rakyat Ukraina Barat yang dipelopori oleh Stepan Bandera, pahlawan dari gerakan perlawanan Ukraina terhadap Soviet sebagai referensi. Kolaborasi singkat Bandera dengan Nazi menyebabkan beberapa anggota Right Sector mencampurkan nasionalisme mereka dengan pemahaman dangkal mengenai nazisme. Beberapa anggota Right Sector yang saya temui melakukan Sieg Heil (salam hormat Nazi) dan memuja Hitler. Beberapa anggota mengakui mereka melakukan ini karena mereka tahu Putin membencinya, dan mereka akan melakukan apa saja untuk membuat dia jengkel.,Anggota Right Sector mengaku bahwa mereka berjuang atas nama banyak penduduk Ukraina yang cuek. Menurut anggota Right Sector, penduduk Austria sebetulnya menginginkan kebebasan namun tidak berani bertindak. Di tahun 2014, organisasi ini menjadi perpaduan antara partai politik garis keras kanan dan kesatuan pertahanan Maidan. Mereka mengaku tidak rasis ataupun senofobik (ketakutan akan orang-orang asing yang didasari prasangka buruk) karena mereka mengerti nasionalisme Ukraina bersifat "kewarganegaraan, bukan kesukuan." Institusi pemerintah harus kuat. Perbatasan nasional harus ditegakkan. Semua orang yang memiliki jalan pikiran yang sama, biarpun bukan warga Ukraina, dipersilakan untuk bergabung. Pendiri Right Sector, Dmitry Yarosh adalah mantan guru bahasa asing dari Ukraina tengah. Hampir setengah dari keluarganya berbicara bahasa Rusia.,Right Sector adalah organisasi yang tidak karuan. Tak satupun dari 10.000 anggotanya membawa tanda anggota partai, datang ke pertemuan secara teratur, atau merekrut anggota baru dengan cara yang sistematis. Anggota Right Sector yang politis kesulitan mengatur cabang militernya yang diisi sekitar 3.000 prajurit. Kebanyakan telah menghabiskan waktu berminggu-minggu lamanya untuk berlatih di kamp Right Sector, dimana mereka diajarkan prinsip-prinsip seni bela diri jalanan dan dikirim ke demonstrasi-demonstrasi untuk melawan pemerintah Kiev, libur nasional Rusia dan kaum homoseksual. Prajurit Right Sector dibagi ke 26 divisi. Satu divisi diutus ke setiap provinsi atau negara bagian Ukraina; Dua batalyon tambahan menjaga baris depan. Tidak ada yang mendapatkan perintah dari pusat. Mereka hampir tidak pernah bertukar persenjataan atau kontak pemerintahan.,Dua tahun penuh perkelahian internal dan tindakan keras dari pemerintah menyebabkan Right Sector pecah menjadi puluhan unit kecil dan mereka semua beroperasi tanpa menghiraukan yang lain. Grup Taktis Voloveka—namanya diambil dari seorang anggota Right Sector yang terbunuh oleh ranjau darat di Donetsk—merupakan salah satunya.,Grup ini kini tengah berseteru dengan prajurit Kiev di Ukraina Timur dan setengah anggota Right Sector yang menyerahkan diri pada pemerintah november lalu. Anggota grup ini bersembunyi di gedung blok semen yang digunakan sebagai tempat penambang batubara tinggal sebelum perang dimulai. Anggota Voloveka tiba satu hari di musim gugur lalu dan mengusir mereka dengan todongan senjata. Mereka menggali parit di sekitar gedung dan sebuah lubang untuk menahan tawanan. Mereka memasang pagar kawat. Mereka menempatkan ranjau darat dan jebakan-jebakan tank di kebun sayur. Di atap, mereka menempelkan bendera hitam merah, lambang gerakan perlawanan Ukraina ketika dijajah Jerman, dan bendera Ukraina yang dipasang terbalik, simbol dari kemerdekaan singkat Republik Ukraina di tahun 1918.,Tak lama kemudian, mereka juga menyita sebuah bis kuning dari SD setempat untuk bepergian setiap minggu ke garis depan dimana Right Sectorites menghabiskan beberapa hari menembakkan Granat Berpeluncur Roket ke bandar udara Donetsk yang dikuasai oleh para separatis. Di jalan-jalan kampung menuju barak, dua menara jaga terbuat dari kayu berdiri tegak. Selalu ada seorang prajurit berjaga di sana. Para penduduk Novogrovka, desa terdekat dari situ, selalu berhubungan dengan batalyon di Donbas. Serangan dapat terjadi setiap saat.,Komando dari Voloveka dipegang oleh Simeon, orang sipil pertama yang mencuri senapan mesin dari petugas polisi di Maidan dan menembak balik mereka. Namanya kondang di Ukraina dan dia dianggap sebuah legenda di dalam Right Sector. Setelah insiden Maidan, dia berhasil lolos dari kepungan pasukan Ukraina di Llovaisk. Dia merupakan salah satu dari <em>kyborgs</em>, tentara Ukraina dan sedikit relawan, termasuk anggota Right Sector yang membela bandar udara Donetsk dari pengepung pemberontak beberapa hari sebelum Minsk II ditandatangani.,Simeon merupakan ahli dari senjata yang disebut TOW, sebuah misil yang terkait dengan kawat sepanjang tiga kilometer yang dia tuntun ke wilayah musuh menggunakan sepasang roda kecil. Di akhir 2015, negara bagian Ukraina mendeklarasikan namanya sebagai seorang teroris. Mukanya terpampang di setiap papan pengumuman Kiev. Anggota Right Sector telah mengubah rumah Simeon di Ivano-Frankivsk menjadi gudang persenjataan. Mereka menaruh ranjau Claymore (diledakkan menggunakan remote control) di bawah beranda dan menginstruksikan anak Simeon untuk mengaktifkan peledak tersebut apabila polisi datang.,Kehadiran Simeon di barak sangatlah terasa. Sesi minum-minumnya dimulai tak lama setelah dia muncul setiap pagi dari kamar semen dia yang menjemukan dan hanya dihiasi beberapa foto keluarga dan beberapa helm tentara Rusia di dinding. "<em>Brothers</em>!" teriaknya dalam aksen Amerika yang dibuat-buat. Dia tidak punya pakaian santai. Seragam dia penuh tertutup dengan lumpur kering dan minyak mesin, membuat seragamnya mengeras seperti karton. Bagi Simeon, perang di Donetsk bukanlah soal perjuangan melawan Rusia tapi lebih mengenai pembuktian terhadap warga Ukraina di Kiev. "Enam puluh persen dari Ukraina ingin bergabung dengan Eropa," katanya dalam sebuah giliran jaga malam. Beberapa suara tembakan terdengar dari timur namun dia bergeming. "Kekhawatiran terbesar penduduk Ukraina adalah bila WiFi mereka mati. Dua puluh persen yang lain hanyalah sampah yang membela Rusia. Bagi mereka, Uni Soviet merupakan hal yang baik. Tipe yang beginian tidak akan menjadi masalah besar. Mereka bisa dibunuh. Kami di Right Sector adalah sisa dua puluh persen lainnya yang percaya bahwa kami harus menyelesaikan masalah ini dengan tangan kami sendiri. Kami hanya bisa memperbaiki negara kami apabila kami turun tangan.",Walaupun Simeon berusaha untuk mengingatkan teman sebangsanya akan kurangnya komitmen mereka terhadap negara mereka sendiri, kebanyakan warga Ukraina di Voloveka tidak sepenuhnya paham mengenai politik Right Sector. Banyak anggota Right Sector antara mereka telah dinyatakan sebagai teroris oleh negara dan mereka memilih untuk bersembunyi di barak Voloveka untuk menghindari pengadilan di Kiev. Asisten komandan Colibian adalah salah satu orang Ukraina yang melakukan pengorbanan besar untuk bisa berada di Novogrodovka; Dia meninggalkan bisnis dealer mobilnya di Kiev.,Dilihat dari sisi ini, bisa dibilang banyak prajurit bayaran asing yang bergabung dengan Voloveka tidak jauh berbeda dengan rekannya dari Ukraina. Ketika Ben Fischer bertempur melawan ISIS, Craig Lang baru saja dipecat dari sebuah kilang minyak di North Dakota. "Di sana sudah kering semua," dia bercerita di kamarnya di barak. Bendera Amerika terpampang di atas ranjangnya. Lang bertubuh kurus kering, bermuka tajam dan memiliki jenggot kuning yang liar. Sebuah tato Molon Labe juga menghiasi lengan kanannya. Dia mempunyai mulut yang tipis dan panjang, mata yang dalam dan akses southern yang santai ketika berbicara. Donetsk kedengaran seperti "Dawntesk" ketika diucapkan Lang. Ketika sedang mengabdi di Afganistan, sebuah bom di pinggir jalan meledakkan Humvee yang ditumpangi Lang, menyebabkan telinga kanannya tuli dan memutus beberapa syaraf yang menghubungkan iris ke otaknya. Sekarang Lang tidak bisa menatap orang lain tepat di mata mereka.,Ketika dia berumur 12 tahun, Ayah Lang berusaha membunuh ibu tirinya ketika sedang mabuk parah. Lang Senior dibui, dan Lang harus hidup dengan ibu tirinya. Saat itu, dia berpikir bahwa bergabung dengan angkatan darat adalah cara kabur yang terbaik; Di umur 17, dia menyelesaikan SMA agar bisa melakukan itu. Di umur 22, Lang telah menyelesaikan dua misi di Irak dan satu di Afganistan. Lang selalu membicarakan kehidupan militer dengan penuh semangat. Di Novogrodovka, dia berjalan-jalan di sekitar barak menirukan gaya penyerangan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara)—mereload senjata sambil berlari, melakukan pengintaian di sekitar gedung—dan membaca manual Angkatan Darat Amerika di teleponnya sebagai hobi.,Dua tahun lalu, Lang menjadi berita utama koran-koran setempat ketika dia meninggalkan Fort Bliss di El Paso setelah istrinya yang sedang hamil mengirimkan video dia berselingkuh dengan lelaki lain. Lang mengisi mobilnya dengan rompi anti-peluru, kacamata night vision, dan dua senapan laras panjang, lalu menyetir tanpa henti ke North Carolina dimana dia menaruh ranjau darat di sekitar kondominium sang istri dan berusaha membunuh dia. Dia hanya dihukum penjara selama beberapa bulan karena menurutnya Angkatan Darat Amerika tahu bahwa dia memiliki masalah mental namun tidak pernah melakukan apa-apa mengenai hal ini. "Saya memberi tahu komandan saya berkali-kali bahwa saya akan membunuh dia (sang istri)," kata dia. "Barangkali saya dikira menggertak saja kali ya." Lang kemudian diberhentikan secara tidak hormat, kehilangan semua benefit veteran, asuransi kesehatan dan surat izin kepemilikan senjata api. Pembayaran tunjangan anak menggunung—dia sekarang berhutang sebesar lebih dari 1 milyar rupiah—dan pekerjaan tetap tidak pernah datang. Dia keluar masuk penjara. Istrinya mengambil truknya dan rumah serta meminta perintah penahanan terhadap Lang. Sudah hampir tiga tahun dia tidak bertemu anak-anaknya.,Lang merasa dikhianati oleh angkatan darat. "Ketika anda punya catatan kriminal, anda tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, anda tidak bisa membayar tunjangan anak, anda dikirim kembali ke penjara. Terus saja seperti itu." Tapi dia masih menyukai pertempuran. Blackwater (perusahaan militer swasta Amerika) menolak Lang karena dia setengah buta. (Dia tidak menyebutkan apa-apa tentang catatan kriminalnya yang mungkin akan memperburuk peluang dia diterima.),Di bulan Februari silam, setelah membaca tentang Pertempuran Ilovaisk—dimana pasukan separatis Rusia menyergap tentara Ukraina yang mundur—Lang memutuskan pergi ke Ukraina. Dia mendengar kabar bahwa veteran NATO sangat diperlukan di garis depan, dimana tentara Ukraina bahkan tidak mendapatkan pelatihan medis yang paling mendasar. Pada saya, ia mengungkapkan bahwa ia memilih Ukraina dibandingkan Suriah dengan dua alasan. Pertama, melihat Maidan di berita meyakinkan Lang bahwa penduduk Ukraina serius mengenai perang kebebasan nasional mereka. "Orang-orang ini menginginkan perubahan." Ketika mengabdi di Irak, dia mengira warga Irak tidak serius tentang kedaulatan mereka. "Orang Irak sama sekali tidak perduli," ujar Lang. Kedua, dia mengganggap Putin sebagai seorang komunis. Lang, yang mengaku sebagai penegak konstitusi, membenci komunisme.,Tiga minggu sebelum saya menyambangi Novogrodovka, saya bertemu dua warga Amerika di Kiev, Quinn Rickert dari Illinois dan Santi Pirtle dari California. Mereka berumur 20an awal dan sedang mendaftarkan diri ke Hostel Delil. Saya tidak sengaja mendengar percakapan mereka tentang rencana bergabung dengan Right Sector. Mereka tidak tahu apa-apa mengenai Right Sector selain reputasi buruk mereka yang sudah tersebar. Namun, Right Sector merupakan satu-satunya batalyon di Ukraina yang masih menerima warga asing.,Lang yang ditemukan oleh Rickert di Facebook merasa berkewajiban untuk memberi tahu mereka kereta mana yang menuju Novogrodovka. Rickerts bertemu Pirtle beberapa minggu sebelumnya di Paris. Legion Asing Perancis menolak mereka berdua. "Legion tersebut tidak menerima kriminal, tapi saya pikir mungkin mereka akan menghargai kejujuran saya," kata Rickert. Ketika berumur 18, Rickert bergabung dengan Angkatan Darat Amerika, tapi dia tidak pernah dikirim ke medan perang dan hanya mengerjakan pekerjaan admin di markas Georgia dan Virginia. Ketika sedang cuti, Rickert dan seorang teman tertangkap mencuri onderdil mobil dari dealer di sebuah daerah suburban Chicago. Dia menghabiskan satu tahun di penjara dan mengambil pembebasan bersyarat untuk pergi ke Ukraina. "Kalau saya kembali ke Amerika, saya akan masuk penjara selama tujuh tahun," jelas Rickert.,"Itulah masalahnya dengan sistem penjara swasta," tambah Pirtle. Berdarah campuran Filipina dan Afrika-Amerika, Pirtle mengenakan kacamata dan meninggalkan sedikit rambut hitam di dagunya. "Penjara swasta harus mempunyai tawanan untuk menghasilkan uang." Pirtle memilih tinggal di Ukraina karena dia membenci budaya Amerika yang dia anggap dangkal dan terlalu memuja-muja selebriti. Dari Paris, Pirtle dan Rickert mempertimbangkan untuk pergi ke Suriah, tapi mereka tidak punya cukup uang. Perjalanan kereta dari Paris ke Kiev telah menghabiskan semua uang simpanan mereka.,Warga Ukraina berbicara dengan penuh semangat kepada Pirtle dan Rickert mengenai hukum kepemilikan senjata Amerika—"Semua orang di negara kalian punya senjata. Mantap!"—namun di sini fantasi itu telah menjadi kenyataan. Obrolan mereka berkisar tentang berbagai macam cara untuk membunuh para separatis. Seorang warga Texas bernama Russell Bentley diketahui berjuang untuk salah satu batalyon Donetsk.,"Dia bukan dari Texas," kata Lang. "Dia seorang komunis tai kucing dari Austin.","Kalau dia anda bunuh, bakal bermasalah dengan hukum Amerika gak?" tanya Rickert.,"Enggak," jawab Lang.,Makan siang di Voloveka biasanya menyajikan potongan lemak babi mentah sebesar kepalan tangan. Kentang biasanya menjadi pilihan untuk makan malam; berkarung-karung kentang bisa ditemukan tergeletak di bawah tangga. Semua perlengkapan—mantel, kain kasa, air galon—datang dari relawan di Kiev atau "minta" dari penduduk lokal. Batu bara hasil curian dan kayu bersatu dengan sampah di dalam api yang menghasilkan awan asap beracun. Abunya jatuh di kulit menyerupai gumpalan tahi lalat. Voloveka membayar rokok dan internet mereka dengan membakar ramuan batu bara-sampah ini menjadi batu bata dan menjualnya ke seluruh penjuru Ukraina.,Semua impuls manusia dibuat lebay di Voloveka. Kalau ada yang kelupaan kunci rumah, pintunya diledakkan menggunakan TNT. Kacang kenari dibuka menggunakan granat. Kucing-kucing liar berlarian di lorong barak, yang penuh berisi bom-bom seberat 60 pon biasa dipakai untuk menghancurkan jembatan. Anggota Right Sector mengusir kucing-kucing tersebut dengan cara melempar mereka dari balkon lantai dua dengan gerakan seolah-olah mereka sedang bermain golf. Ketika mereka jatuh ke dasar, jeritan kucing-kucing yang mengerikan terdengar. Beberapa minggu sebelum saya tiba, seorang warga Ukraina bernama Geronimo memenggal kepala seekor kucing karena si kucing mengencingi ranjang dia. Takut gangguan stres pasca trauma akan menular, Simeon mencoba—namun tidak berhasil—untuk menyita senjata semua orang. Voloveka juga mempunyai seekor anjing, Fly, yang dipelihara karena pemilik aslinya meninggal karena ledakan ranjau darat. Fly selalu terlihat gemetar setiap kali mendengar suara senjata dikokang.,Anggota Voloveka sering bersumbar bahwa mereka mempunyai cukup peledak untuk memusnahkan satu provinsi kecil Ukraina. Batalyon menyelundupkan semua persediaan mereka—enam truk lapis baja, helm, kotak medis, ratusan kotak amunisi—tanpa lelah dari segala penjuru Ukraina. Mereka memanfaatkan donasi dari diaspora (populasi pengungsi) di Kanada untuk "persediaan medis" yang kemudian digunakan untuk membeli senjata Kalashnikovs (AK-74) dari pedagang senjata suku Chechen di Vienna.,Senjata-senjata ini diselundupkan melalui Pegunungan Karpatia oleh anggota Voloveka yang bepergian dengan sembunyi-sembunyi ke Ukraina barat setiap beberapa bulan menggunakan sebuah truk pickup batalyon. Mereka juga melucuti senjata-senjata milik tentara separatis yang sudah mati. Suatu siang, Fischer mengajak saya ke gudang senjata—ruangan enam unit tanpa jendela di lantai dua. Udara di dalam sana "harum" dengan bau kencing kucing. Misil anti serangan udara dan granat roket tergeletak dimana mana seperti gelondongan kayu. Fischer mengambil dua mortir hitam berkarat dari sebuah kardus yang sudah berjamur. "Sebuah museum perang di Lviv memberikan ini ke kami," kata dia sambil membolak-balik mortir tadi dengan santai di genggaman tangannya. "Ini cetakan Red Army dari Perang Dunia II. Kami mempunyai banyak penggemar dari komunitas pemeraga ulang medan perang Ukraina. Mereka terus mengirimkan barang-barang antik ke sini, "kata dia, sambil mengembalikan mortir tersebut ke dalam kotak. "Masalahnya adalah mereka bisa meledak dengan mudah di dalam bis ketika anda menyetir melewati lonjakan jalan.",Satuan Keamanan Ukraina (SBU) bisa hadir setiap saat dan menahan setiap anggota Voloveka—yang dilarang untuk hadir di garis depan. Namun, anggota Right Sector meyakinkan saya bahwa ini tidak akan terjadi. Ketika SBU membutuhkan bantuan untuk mengejar truk yang diduga menyelundupkan persediaan ke Donetsk, mereka akan meminta bantuan dari barak Voloveka. Kebanyakan orang di daerah tersebut adalah suporter Rusia. Walhasil, otoritas setempat menyarankan Right Sector untuk menyetir pelan-pelan dan membawa pistol Glock ketika berjalan kaki untuk memberi kesan mereka adalah bagian dari Satuan Keamanan. (Biarpun penduduk Novogrodovka membenci Right Setor, mereka selalu datang ke barak di malam hari mengemis makanan, dan selalu diberikan. Penduduk yang datang mabuk biasanya jatuh ke parit.),Tentara Ukraina juga semestinya menahan anggota Right Sector apabila melihat mereka di garis depan, namun ini tidak mereka lakukan. Di malam hari, perwira Ukraina yang bersimpati terhadap Right Sector mengisi bis sekolah milik Voloveka dengan roket dan senjata berkaliber besar yang sebetulnya dilarang di Eropa. Right Sector menjadi jalan keluar tentara Ukraina untuk mengakali Minsk II dan membalas pihak separatis yang menolak organisasi internasional untuk mendekati mereka. Bagi Ukraina, Right Sector sudah lepas kendali. Polisi setempat tidak akan menahan anggota Voloveka karena merekalah yang menjalankan aksi terorisme polisi. Tentu saja ketika ditanya mengenai hubungan mereka dengan Right Sector, SBU, tentara dan polisi semua menyangkalnya. Namun apa yang saya lihat di garis depan jelas-jelas sebuah bentuk kerja sama. Para pejuang Voloveka jijik akan bentuk kerjasama apapun dengan Kiev. Namun pertempuran melawan Ukraina baru bisa dimulai lagi ketika ancaman-ancaman lain di Donbas sudah ditebas.,Beberapa minggu sebelum saya mengunjungi Voloveka, seorang pria mabuk yang sedang keluyuran di jalan Novogrodovka di malam hari ditangkap. Polisi menyita telepon genggam miliknya dan menemukan foto dia sedang berpose di depan tank Donetsk di jaringan sosial terkenal Rusia, VK. Polisi membawanya ke seorang anggota Right Sector, yang kemudian menyekap pria itu di bilik kamar mandi berdiri. Lampu bilik tersebut selalu dinyalakan dan dia dipukuli menggunakan kaos kaki yang berisi batu tajam. Dia dibiarkan telanjang dan dipaksa membersihkan barak sambil berlutut. Sesi interogasi yang melibatkan ancaman deportasi ke Guantanamo Bay yang diulang-ulang hanya menyingkap bahwa pria tersebut datang dari sebuah desa lokal dan tidak tahu apa-apa mengenai gerakan pasukan pemberontak.,Seminggu kemudian, polisi menjemputnya kembali untuk dibawa ke Kiev—mungkin untuk dimasukkan ke penjara, meski tidak ada yang tahu apa yang akhirnya terjadi kepadanya. "Sayang kami harus memukuli orang-orang ini," kata Kirschbaum. "Namun saya tidak bisa bersimpati karena anggota Right Sector yang tertangkap di Donetsk, telinga dan hidungnya dipotong.",Satu malam, suara keras menggetarkan pintu masuk barak. Lalu diikuti dengan suara erangan yang keras. "Separatis!" teriak seseorang. Fischer mematikan rokoknya, menyabet granat roket dari tembok dan memposisikannya di bahu kanan dia dalam satu gerakan tanpa jeda. Lang keluar dari ruangan dengan sepasang granat yang telah terkokang di tangannya. Di lorong barak, selusin tentara Ukraina yang terkaget-kaget berkerumun penuh senjata. Salah satu dari mereka mengintai melalui bidikan sniper.,Di pintu keluar, ketika kabut dari granat asap mulai menghilang, terlihat Simeon terbaring di lautan darah. Bagian tubuh mirip benang berwarna hitam ungu—ususnya—menempel di dinding. Sebuah telapak tangan yang jari-jarinya telah dipotong bergerak-gerak di tumpukan ban tidak jauh dari situ. Sebelum ini terjadi, Simeon hendak keluar barak menuju Novogrodovka, di sana dia berencana untuk melempar beberapa granat di alun-alun kota untuk memperingati 2 tahun keterlibatannya dalam perang, Malang, Simeon terpeleset di tangga dan meledakkan dirinya sendiri secara tidak sengaja. Simeon yang malang memalingkan kepalanya ke arah kami, dia menghela napasnya yang terakhir. Ia tewas di depan mata kami.,Malam berikutnya, kami menggelar pemakaman Simeon. Ibu, anak dan istrinya datang dari Ivano-Frankivsk dengan menggunakan mobil. Dua anggota Right Sector dengan sigap mengantar mereka masuk melalui pintu samping, menghindari pintu utama dimana mayat Simeon berada. "Dua ranjau darat meledak di bawah Simeon ketika dia berlari menuju bandar udara Donetsk," jelas Colibian—yang ditunjuk sebagai komandan baru Voloveka pagi itu—kepada keluarga Simeon. Mereka menangis. "Setelah ranjau meledak, dia ditembaki senapan mesin hingga tewas. Kami memungut dia, membawa dia kembali ke markas. Dia masih bernapas ketika itu. Dia menolak untuk mati." Colibian menaruh tangannya di atas bahu ibu Simeon. Kebanyakan anggota Right Sectorites yang hadir saat itu sedang mabuk. Sisa dari simpanan vodka Simeon habis siang itu juga.,Pendeta Pavel hadir dari Krasnoarmiisk dari ekumenis (Gereja Ortodoks otosefalus) lokal. Dia adalah seorang lelaki besar menggunakan kacamata kawat dan memiliki gumpalan rambut berminyak yang ditahan oleh topi Astrakhan (dibuat dari bulu domba khusus) hitam. Pavel melangkah dengan cepat di sekitar barak, mengerincingkan pembakar dupa emas yang dihiasi dengan batu amber, menyanyikan lagu pujian "Oh Tuhan maha besar, oh Tuhan maha besar." Bau dari organ-organ Simeon yang mulai membusuk perlahan-lahan mulai tercium.,Enam anggota Right Sectorites mengangkat tubuhnya keluar dari truk pendingin daging yang pada malam sebelumnya mengantar dia ke rumah mayat. Dia dibaringkan di atas kain putih di dalam peti mati ungu. Tiruan bagian tangannya yang hilang dibuat menggunakan sarung tangan yang diisi pasir dan diletakkan hati-hati di samping sisa lengannya yang tidak rata. Di pipi kiri Simeon, pecahan granat masih terlihat. Petugas kamar mayat takut mukanya akan bertambah rusak apabila pecahan-pecahan tersebut dicabut.,Anggota Right Sector membawa mayat Simeon naik ke kantin lantai dua dan meletakkan dia di meja makan. Mereka memindahkan kaleng-kaleng lemak babi dari meja. Semua orang mengelilingi peti mati. "Simeon, elo benar-benar jagoan perang," kata Pavel. "Anak Dnieper yang loyal." "<em>Slava Ukraina</em>!" kata ibu Simeon. "<em>Geroyam slava</em>!" teriak Right Sectorites. "Jaya Ukraina! Jaya para pahlawan!" Setelah mengangkut badan Simeon kembali ke truk daging, 26 anggota Voloveka membentuk formasi dan menembakkan AK mereka ke udara dengan peluru tracer yang memotong langit dengan garis-garis merah sebelum akhirnya jatuh di dekat Novogrodovka. | Artikel ini dimuat di majalah VICE edisi Juni.,
Ketika Ben Fisher keluar dari mobil jipnya di barak Grup Taktis Voloveka di Kota Donetsk, Ukraina, dia adalah prajurit bayaran sedang menunaikan tugas di benua ketiga yang ia datangi. Suasana kacau namun penuh disiplin keras terlihat di kantor pusat rombongan pemberontak yang merupakan bagian dari grup pemberontak nasionalis Ukraina. Anjing-anjing liar yang berlumuran debu antrasit (jenis batu bara) berkeliaran di sekitar jebakan-jebakan tank. Meriam-meriam anti serangan udara berdiri tegak di atas bak terbuka truk pickup yang berkarat. Segelintir orang sedang membersihkan senjata. Lainnya sedang memotong kayu. Ada pula yang sedang melakukan _push-up_. Banyak juga yang sedang mabuk. Sebuah spanduk besar berwarna merah tergantung di sisi barak, menghadap ke timur, bertuliskan: MATILAH KALIAN PENJAJAH KREMLIN.,Di tanah yang tandus penuh dengan tambang batu bara dan lumpur hitam ini, Fischer menemukan apa yang dia cari: pengalaman seru yang penuh dengan kekerasan. Kalau Islamic State (ISIS) itu populer di kalangan pemuda-pemudi Barat yang labil dan menjadikan Islam sebagai pelarian mereka, Right Sector—partai politik nasionalis sayap kanan ekstrim Ukraina — menjadi pelampiasan remaja-remaja Eropa dan kaum sayap kanan Amerika yang orgasme begitu mendengar kata nasionalisme—semua nasionalisme kecuali untuk Rusia tentunya.,Misi dari Right Sector adalah mengusir kaum separatis Rusia dari tanah Ukraina. Tiga bulan sebelum Fischer sampai di barak Voloveka, Ukraina, Rusia dan para pemimpin-pemimpin negara barat menandatangani perjanjian perdamaian yang dikenal sebagai Minsk II. Sejak saat itu pertempuran besar jarang terjadi. Pejabat-pejabat Eropa mulai melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan-peralatan perang berkaliber tinggi. Namun, aroma konflik masih tercium di Timur, di sana Kiev secara sembunyi-sembunyi mengalih-dayakan grup nasionalis; berita yang dulu sempat mereka bantah di depan umum. Voloveka, satuan dari Right Sector berisikan 27 pria, mendirikan pangkalan depan berjarak enam mil dari perbatasan Republik Rakyat Donetsk (negara yang memerdekakan diri di wilayah Donetsk, Ukraina Timur). Ketika Fischer tiba di sana, Republik Rakyat Donetsk telah menjadi kekuatan anarkis yang hanya mengikuti peraturan mereka sendiri dan menolak untuk patuh ke pihak lain.,Fischer memiliki jenggot hitam kasar yang dia sering mainkan dengan ujung jarinya yang kapalan. Tato dua buah pedang yang mengapit sebuah helm perang terlihat di bahu kanannya. Menghiasi lengan kanannya adalah tulisan "MOLON LABE"—istilah Yunani kuno yang berarti "Kalau berani, sini maju" yang merupakan jawaban dari Raja Leonidas ketika Persia menuntut persenjataan prajurit Sparta di Thermopylae. Ibu Fischer adalah seorang warga Tunisia yang beremigrasi ke Austria 30 tahun yang lalu. Di sana ia bertemu ayah Fischer, seorang insinyur di sebuah desa ski di luar Innsbruck. Fischer dikirim ke sekolah kejuruan di Bregenz ketika berumur 14 tahun. Di tahun pertamanya, dia memalsukan tanda tangan orangtuanya agar ia bisa mendaftarkan diri ke dalam Pasukan Bersenjata Austria. "Orang Austria hidup di dalam ruangan," kata Fischer. "Entah anda tukang pos, walikota atau seorang guru, anda hidup di dalam ruangan. Percekcokan terjadi di dalam ruangan. Perasaan-perasaan manusia terkurung di dalam ruangan. Dan sejak kecil saya tahu saya tidak mau hanya hidup di dalam ruangan.",Sayangnya, angkatan darat Austria tidak memberikan Fischer pengalaman hidup yang menarik. Selama enam bulan, dia hanya mengendarai sebuah van di sekitar Prishtina, tempat rekan-rekannya membagikan bungkus makanan dan mengajarkan Kosovar (orang-orang Kosova, negara sengketa di Balkan) bagaimana menggunakan senjata. Tak lama setelah itu, Fischer mengambil ijin sakit untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Enam bulan kemudian, dia berada di Laut Merah, di sana dia bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah kapal kontainer. Di perhentian pertama di Mogadishu, pihak yang berwenang di pelabuhan membubarkan awak kapal tersebut karena tidak memiliki ijin. Dengan uang PHK yang sedikit, Fischer membeli tiket ke Marseille. Malang di sini pun, dia ditolak olah Legiun Asing Perancis (sebuah unit angkatan darat Perancis). Beberapa bulan kemudian, dia bekerja sebagai penjaga pintu di Vienna.,Di bulan September 2014, Fischer menempuh perjalanan dari Vienna ke Kiev menggunakan kereta, dimana tentara Ukraina sedang melakukan serangan besar untuk merebut kembali Donbas (wilayah di Ukraina timur). Di Maidan Square, dia bertemu seorang perekrut Azov, batalyon pemuja supremasi kulit putih yang merupakan salah satu milisi sukarelawan yang menerima sukarelawan asing. Begitu Fischer bergabung dengan Azov, seorang komandan menolaknya dengan alasan Fischer terlihat terlalu Arab. Fischer kemudian pindah ke Batalyon Donbas—"yang penuh dengan pemabuk dan penderita gangguan stres pascatrauma"—namun dia tidak melihat banyak aksi perkelahian ketika dia pindah ke Donetsk; Protokol Minsk pertama, yang menghasilkan gencatan senjata, baru saja ditandatangani dua hari setelah dia tiba.,Untuk mencari petualangan berikutnya, Fischer menggunakan Facebook untuk menghubungi seorang warga Amerika yang telah bergabung dengan Satuan Perlindungan Orang-orang Kurdi (kelompok etnis di Timur Tengah), di Sulaymaniyah, Irak. Sebuah gang motor Belanda-Kurdi membawa mereka berdua ke garis depan dekat Kirkuk, dimana mereka melihat aksi perlawanan terhadap ISIS. "Saya suka orang Kurdi dan menghormati perjuangan mereka, tapi mereka juga bermasalah: Mereka yakin bahwa semua orang ingin mengkhianati mereka," kata Fischer. Orang-orang Kurdi berusaha keras untuk memecah kelompok pejuang asing, membujuk Muslim yang tak taat untuk ikut solat bersama mereka, mendorong sukarelawan asing untuk lebih banyak bekerja dan tidak terus memandangi layar smartphone mereka. Komandan dari satuan Fischer telah "dicuci otak," kata Fischer.,Interview yang dilakukan Fischer dengan saluran berita lokal ditayangkan stasiun televisi Austria. Orang tuanya mengungkapkan kekhawatiran mereka lewat sebuah email—namun diabaikan Fisher. Satu malam, di perkemahan dekat Mosul, sebuah helikopter Black Hawk Amerika mendarat. Seorang tentara muncul dan memerintahkan orang-orang Kurdi untuk membubarkan orang asing dari barisan mereka jika mereka tidak mau kehilangan kerja sama dengan Amerika. Orang asing jauh lebih aktif di media sosial sehingga ada resiko rahasia operasi akan bocor yang dapat meningkatkan ketegangan dengan Turki.,Ketika kembali ke Austria, Fischer mendengar bahwa dia masuk dalam daftar "waspada teroris" setelah dia berkelahi dengan gerombolan gerilya Kurdi yang berafiliasi dengan PKK (Partai Pekerja Kurdi). Pemerintah Austria menyarankan Fischer untuk tidak meninggalkan Austria, namun dia nekat pergi mengunjungi keluarga ibunya di Tunisia. "Di Tunisia tidak ada perang," katanya. "Tidak ada yang macem-macem. Anda bisa santai." Di Sousse, dia menerima pesan Facebook dari Alex Kirschbaum, seorang rekan tentara Austria yang sudah lama tak ia temui. "Alex mengatakan bahwa dia baru meninggalkan angkatan darat," kata Fischer. "Dia sudah tidak tahan dengan Austria. Dia akan pergi ke Ukraina." Esoknya, Fischer memulai perjalanannya kembali ke Kiev. "Awalnya anda hidup penuh dengan kebanggaan, menolak untuk menjadi seperti orang lain," kata Fischer. "Namun anda bertahan dengan prinsip ini karena akan tiba waktunya ketika anda tidak bisa menoleh ke belakang dan harus menerima bahwa kehidupan yang masuk akal adalah yang damai.",Kirschbaum menyapa Fischer ketika dia tiba di barak. "Kami sudah berteman ketika di Austria, pernah ngebir bareng, tapi melihat dia di luar sini, di tengah Donetsk sangatlah mengejutkan," decak Kirschbaum. Postur Kirschbaum kurus dan memiliki jenggot hitam kurus kering. Matanya berwarna kastanye coklat tua dan berbinar-binar setiap kali dia membicarakan masalah persenjataan. Bagi mereka berdua, Ukraina menjadi pelampiasan nasionalisme yang dianggap sudah jarang terlihat di bagian Eropa lainnya. "Di Austria, kesatuan anti-fasisme lebih kuat daripada anti-terorisme," kata Kirschbaum. Dia mengatakan bahwa Austria adalah negara yang "telah dijinakkan". Kaum nasionalis yang tersisa di negara ini hanyalah fans garis keras sepakbola—macam Jakmania—dan penggemar berat Eurovision (kompetisi lagu TV internasional terlama di Eropa). Namun grup Right Sectorites jelas tidak menonton sepakbola atau Eurovision. Sesuai dengan formula patriot sejati dan paham ekstremis nasionalis yang "mudah dan enak," mereka mengklaim bahwa mereka membenci pemerintahan mereka namun mencintai negara. Lucunya, baik Fischer dan Kirschbaum tidak sadar bahwa mereka baru saja mentransfer gairah nasional mereka dari satu negara ke negara lain.,Menurut Right Sector, revolusi Maidan masih belum selesai. Penggunaan senjata api masih dianggap pelanggaran hukum, namun grup preman seperti Voloveka dan sejenisnya tidak akan mematuhi peraturan ini sampai Ukraina menjadi negara berdaulat. Definisi berdaulat menurut mereka adalah Ukraina yang benar-benar independen dari Rusia—yang mereka sebut sebagai "kerajaan Putin"—dan dari Uni Eropa—tanah "diktator homo liberal.","Seluruh dunia harus tahu Ukraina bukan untuk dipermainkan," kata Prut, seorang komandan Right Sector di Mukachevo. (Pejuang Ukraina di Voloveka dipanggil hanya menggunakan nama alias mereka.),Ukraina yang ideal menurut Right Sectorites adalah yang sesuai dengan cara hidup orang Cossack (bangsa Slav timur yang menjunjung demokrasi, semi-militer, dan mengatur negara sendiri). Ada juga yang menyebutkan Republik Rakyat Ukraina Barat yang dipelopori oleh Stepan Bandera, pahlawan dari gerakan perlawanan Ukraina terhadap Soviet sebagai referensi. Kolaborasi singkat Bandera dengan Nazi menyebabkan beberapa anggota Right Sector mencampurkan nasionalisme mereka dengan pemahaman dangkal mengenai nazisme. Beberapa anggota Right Sector yang saya temui melakukan Sieg Heil (salam hormat Nazi) dan memuja Hitler. Beberapa anggota mengakui mereka melakukan ini karena mereka tahu Putin membencinya, dan mereka akan melakukan apa saja untuk membuat dia jengkel.,Anggota Right Sector mengaku bahwa mereka berjuang atas nama banyak penduduk Ukraina yang cuek. Menurut anggota Right Sector, penduduk Austria sebetulnya menginginkan kebebasan namun tidak berani bertindak. Di tahun 2014, organisasi ini menjadi perpaduan antara partai politik garis keras kanan dan kesatuan pertahanan Maidan. Mereka mengaku tidak rasis ataupun senofobik (ketakutan akan orang-orang asing yang didasari prasangka buruk) karena mereka mengerti nasionalisme Ukraina bersifat "kewarganegaraan, bukan kesukuan." Institusi pemerintah harus kuat. Perbatasan nasional harus ditegakkan. Semua orang yang memiliki jalan pikiran yang sama, biarpun bukan warga Ukraina, dipersilakan untuk bergabung. Pendiri Right Sector, Dmitry Yarosh adalah mantan guru bahasa asing dari Ukraina tengah. Hampir setengah dari keluarganya berbicara bahasa Rusia.,Right Sector adalah organisasi yang tidak karuan. Tak satupun dari 10.000 anggotanya membawa tanda anggota partai, datang ke pertemuan secara teratur, atau merekrut anggota baru dengan cara yang sistematis. Anggota Right Sector yang politis kesulitan mengatur cabang militernya yang diisi sekitar 3.000 prajurit. Kebanyakan telah menghabiskan waktu berminggu-minggu lamanya untuk berlatih di kamp Right Sector, dimana mereka diajarkan prinsip-prinsip seni bela diri jalanan dan dikirim ke demonstrasi-demonstrasi untuk melawan pemerintah Kiev, libur nasional Rusia dan kaum homoseksual. Prajurit Right Sector dibagi ke 26 divisi. Satu divisi diutus ke setiap provinsi atau negara bagian Ukraina; Dua batalyon tambahan menjaga baris depan. Tidak ada yang mendapatkan perintah dari pusat. Mereka hampir tidak pernah bertukar persenjataan atau kontak pemerintahan.,Dua tahun penuh perkelahian internal dan tindakan keras dari pemerintah menyebabkan Right Sector pecah menjadi puluhan unit kecil dan mereka semua beroperasi tanpa menghiraukan yang lain. Grup Taktis Voloveka—namanya diambil dari seorang anggota Right Sector yang terbunuh oleh ranjau darat di Donetsk—merupakan salah satunya.,Grup ini kini tengah berseteru dengan prajurit Kiev di Ukraina Timur dan setengah anggota Right Sector yang menyerahkan diri pada pemerintah november lalu. Anggota grup ini bersembunyi di gedung blok semen yang digunakan sebagai tempat penambang batubara tinggal sebelum perang dimulai. Anggota Voloveka tiba satu hari di musim gugur lalu dan mengusir mereka dengan todongan senjata. Mereka menggali parit di sekitar gedung dan sebuah lubang untuk menahan tawanan. Mereka memasang pagar kawat. Mereka menempatkan ranjau darat dan jebakan-jebakan tank di kebun sayur. Di atap, mereka menempelkan bendera hitam merah, lambang gerakan perlawanan Ukraina ketika dijajah Jerman, dan bendera Ukraina yang dipasang terbalik, simbol dari kemerdekaan singkat Republik Ukraina di tahun 1918.,Tak lama kemudian, mereka juga menyita sebuah bis kuning dari SD setempat untuk bepergian setiap minggu ke garis depan dimana Right Sectorites menghabiskan beberapa hari menembakkan Granat Berpeluncur Roket ke bandar udara Donetsk yang dikuasai oleh para separatis. Di jalan-jalan kampung menuju barak, dua menara jaga terbuat dari kayu berdiri tegak. Selalu ada seorang prajurit berjaga di sana. Para penduduk Novogrovka, desa terdekat dari situ, selalu berhubungan dengan batalyon di Donbas. Serangan dapat terjadi setiap saat.,Komando dari Voloveka dipegang oleh Simeon, orang sipil pertama yang mencuri senapan mesin dari petugas polisi di Maidan dan menembak balik mereka. Namanya kondang di Ukraina dan dia dianggap sebuah legenda di dalam Right Sector. Setelah insiden Maidan, dia berhasil lolos dari kepungan pasukan Ukraina di Llovaisk. Dia merupakan salah satu dari _kyborgs_, tentara Ukraina dan sedikit relawan, termasuk anggota Right Sector yang membela bandar udara Donetsk dari pengepung pemberontak beberapa hari sebelum Minsk II ditandatangani.,Simeon merupakan ahli dari senjata yang disebut TOW, sebuah misil yang terkait dengan kawat sepanjang tiga kilometer yang dia tuntun ke wilayah musuh menggunakan sepasang roda kecil. Di akhir 2015, negara bagian Ukraina mendeklarasikan namanya sebagai seorang teroris. Mukanya terpampang di setiap papan pengumuman Kiev. Anggota Right Sector telah mengubah rumah Simeon di Ivano-Frankivsk menjadi gudang persenjataan. Mereka menaruh ranjau Claymore (diledakkan menggunakan remote control) di bawah beranda dan menginstruksikan anak Simeon untuk mengaktifkan peledak tersebut apabila polisi datang.,Kehadiran Simeon di barak sangatlah terasa. Sesi minum-minumnya dimulai tak lama setelah dia muncul setiap pagi dari kamar semen dia yang menjemukan dan hanya dihiasi beberapa foto keluarga dan beberapa helm tentara Rusia di dinding. "_Brothers_!" teriaknya dalam aksen Amerika yang dibuat-buat. Dia tidak punya pakaian santai. Seragam dia penuh tertutup dengan lumpur kering dan minyak mesin, membuat seragamnya mengeras seperti karton. Bagi Simeon, perang di Donetsk bukanlah soal perjuangan melawan Rusia tapi lebih mengenai pembuktian terhadap warga Ukraina di Kiev. "Enam puluh persen dari Ukraina ingin bergabung dengan Eropa," katanya dalam sebuah giliran jaga malam. Beberapa suara tembakan terdengar dari timur namun dia bergeming. "Kekhawatiran terbesar penduduk Ukraina adalah bila WiFi mereka mati. Dua puluh persen yang lain hanyalah sampah yang membela Rusia. Bagi mereka, Uni Soviet merupakan hal yang baik. Tipe yang beginian tidak akan menjadi masalah besar. Mereka bisa dibunuh. Kami di Right Sector adalah sisa dua puluh persen lainnya yang percaya bahwa kami harus menyelesaikan masalah ini dengan tangan kami sendiri. Kami hanya bisa memperbaiki negara kami apabila kami turun tangan.",Walaupun Simeon berusaha untuk mengingatkan teman sebangsanya akan kurangnya komitmen mereka terhadap negara mereka sendiri, kebanyakan warga Ukraina di Voloveka tidak sepenuhnya paham mengenai politik Right Sector. Banyak anggota Right Sector antara mereka telah dinyatakan sebagai teroris oleh negara dan mereka memilih untuk bersembunyi di barak Voloveka untuk menghindari pengadilan di Kiev. Asisten komandan Colibian adalah salah satu orang Ukraina yang melakukan pengorbanan besar untuk bisa berada di Novogrodovka; Dia meninggalkan bisnis dealer mobilnya di Kiev.,Dilihat dari sisi ini, bisa dibilang banyak prajurit bayaran asing yang bergabung dengan Voloveka tidak jauh berbeda dengan rekannya dari Ukraina. Ketika Ben Fischer bertempur melawan ISIS, Craig Lang baru saja dipecat dari sebuah kilang minyak di North Dakota. "Di sana sudah kering semua," dia bercerita di kamarnya di barak. Bendera Amerika terpampang di atas ranjangnya. Lang bertubuh kurus kering, bermuka tajam dan memiliki jenggot kuning yang liar. Sebuah tato Molon Labe juga menghiasi lengan kanannya. Dia mempunyai mulut yang tipis dan panjang, mata yang dalam dan akses southern yang santai ketika berbicara. Donetsk kedengaran seperti "Dawntesk" ketika diucapkan Lang. Ketika sedang mengabdi di Afganistan, sebuah bom di pinggir jalan meledakkan Humvee yang ditumpangi Lang, menyebabkan telinga kanannya tuli dan memutus beberapa syaraf yang menghubungkan iris ke otaknya. Sekarang Lang tidak bisa menatap orang lain tepat di mata mereka.,Ketika dia berumur 12 tahun, Ayah Lang berusaha membunuh ibu tirinya ketika sedang mabuk parah. Lang Senior dibui, dan Lang harus hidup dengan ibu tirinya. Saat itu, dia berpikir bahwa bergabung dengan angkatan darat adalah cara kabur yang terbaik; Di umur 17, dia menyelesaikan SMA agar bisa melakukan itu. Di umur 22, Lang telah menyelesaikan dua misi di Irak dan satu di Afganistan. Lang selalu membicarakan kehidupan militer dengan penuh semangat. Di Novogrodovka, dia berjalan-jalan di sekitar barak menirukan gaya penyerangan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara)—mereload senjata sambil berlari, melakukan pengintaian di sekitar gedung—dan membaca manual Angkatan Darat Amerika di teleponnya sebagai hobi.,Dua tahun lalu, Lang menjadi berita utama koran-koran setempat ketika dia meninggalkan Fort Bliss di El Paso setelah istrinya yang sedang hamil mengirimkan video dia berselingkuh dengan lelaki lain. Lang mengisi mobilnya dengan rompi anti-peluru, kacamata night vision, dan dua senapan laras panjang, lalu menyetir tanpa henti ke North Carolina dimana dia menaruh ranjau darat di sekitar kondominium sang istri dan berusaha membunuh dia. Dia hanya dihukum penjara selama beberapa bulan karena menurutnya Angkatan Darat Amerika tahu bahwa dia memiliki masalah mental namun tidak pernah melakukan apa-apa mengenai hal ini. "Saya memberi tahu komandan saya berkali-kali bahwa saya akan membunuh dia (sang istri)," kata dia. "Barangkali saya dikira menggertak saja kali ya." Lang kemudian diberhentikan secara tidak hormat, kehilangan semua benefit veteran, asuransi kesehatan dan surat izin kepemilikan senjata api. Pembayaran tunjangan anak menggunung—dia sekarang berhutang sebesar lebih dari 1 milyar rupiah—dan pekerjaan tetap tidak pernah datang. Dia keluar masuk penjara. Istrinya mengambil truknya dan rumah serta meminta perintah penahanan terhadap Lang. Sudah hampir tiga tahun dia tidak bertemu anak-anaknya.,Lang merasa dikhianati oleh angkatan darat. "Ketika anda punya catatan kriminal, anda tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, anda tidak bisa membayar tunjangan anak, anda dikirim kembali ke penjara. Terus saja seperti itu." Tapi dia masih menyukai pertempuran. Blackwater (perusahaan militer swasta Amerika) menolak Lang karena dia setengah buta. (Dia tidak menyebutkan apa-apa tentang catatan kriminalnya yang mungkin akan memperburuk peluang dia diterima.),Di bulan Februari silam, setelah membaca tentang Pertempuran Ilovaisk—dimana pasukan separatis Rusia menyergap tentara Ukraina yang mundur—Lang memutuskan pergi ke Ukraina. Dia mendengar kabar bahwa veteran NATO sangat diperlukan di garis depan, dimana tentara Ukraina bahkan tidak mendapatkan pelatihan medis yang paling mendasar. Pada saya, ia mengungkapkan bahwa ia memilih Ukraina dibandingkan Suriah dengan dua alasan. Pertama, melihat Maidan di berita meyakinkan Lang bahwa penduduk Ukraina serius mengenai perang kebebasan nasional mereka. "Orang-orang ini menginginkan perubahan." Ketika mengabdi di Irak, dia mengira warga Irak tidak serius tentang kedaulatan mereka. "Orang Irak sama sekali tidak perduli," ujar Lang. Kedua, dia mengganggap Putin sebagai seorang komunis. Lang, yang mengaku sebagai penegak konstitusi, membenci komunisme.,Tiga minggu sebelum saya menyambangi Novogrodovka, saya bertemu dua warga Amerika di Kiev, Quinn Rickert dari Illinois dan Santi Pirtle dari California. Mereka berumur 20an awal dan sedang mendaftarkan diri ke Hostel Delil. Saya tidak sengaja mendengar percakapan mereka tentang rencana bergabung dengan Right Sector. Mereka tidak tahu apa-apa mengenai Right Sector selain reputasi buruk mereka yang sudah tersebar. Namun, Right Sector merupakan satu-satunya batalyon di Ukraina yang masih menerima warga asing.,Lang yang ditemukan oleh Rickert di Facebook merasa berkewajiban untuk memberi tahu mereka kereta mana yang menuju Novogrodovka. Rickerts bertemu Pirtle beberapa minggu sebelumnya di Paris. Legion Asing Perancis menolak mereka berdua. "Legion tersebut tidak menerima kriminal, tapi saya pikir mungkin mereka akan menghargai kejujuran saya," kata Rickert. Ketika berumur 18, Rickert bergabung dengan Angkatan Darat Amerika, tapi dia tidak pernah dikirim ke medan perang dan hanya mengerjakan pekerjaan admin di markas Georgia dan Virginia. Ketika sedang cuti, Rickert dan seorang teman tertangkap mencuri onderdil mobil dari dealer di sebuah daerah suburban Chicago. Dia menghabiskan satu tahun di penjara dan mengambil pembebasan bersyarat untuk pergi ke Ukraina. "Kalau saya kembali ke Amerika, saya akan masuk penjara selama tujuh tahun," jelas Rickert.,"Itulah masalahnya dengan sistem penjara swasta," tambah Pirtle. Berdarah campuran Filipina dan Afrika-Amerika, Pirtle mengenakan kacamata dan meninggalkan sedikit rambut hitam di dagunya. "Penjara swasta harus mempunyai tawanan untuk menghasilkan uang." Pirtle memilih tinggal di Ukraina karena dia membenci budaya Amerika yang dia anggap dangkal dan terlalu memuja-muja selebriti. Dari Paris, Pirtle dan Rickert mempertimbangkan untuk pergi ke Suriah, tapi mereka tidak punya cukup uang. Perjalanan kereta dari Paris ke Kiev telah menghabiskan semua uang simpanan mereka.,Warga Ukraina berbicara dengan penuh semangat kepada Pirtle dan Rickert mengenai hukum kepemilikan senjata Amerika—"Semua orang di negara kalian punya senjata. Mantap!"—namun di sini fantasi itu telah menjadi kenyataan. Obrolan mereka berkisar tentang berbagai macam cara untuk membunuh para separatis. Seorang warga Texas bernama Russell Bentley diketahui berjuang untuk salah satu batalyon Donetsk.,"Dia bukan dari Texas," kata Lang. "Dia seorang komunis tai kucing dari Austin.","Kalau dia anda bunuh, bakal bermasalah dengan hukum Amerika gak?" tanya Rickert.,"Enggak," jawab Lang.,Makan siang di Voloveka biasanya menyajikan potongan lemak babi mentah sebesar kepalan tangan. Kentang biasanya menjadi pilihan untuk makan malam; berkarung-karung kentang bisa ditemukan tergeletak di bawah tangga. Semua perlengkapan—mantel, kain kasa, air galon—datang dari relawan di Kiev atau "minta" dari penduduk lokal. Batu bara hasil curian dan kayu bersatu dengan sampah di dalam api yang menghasilkan awan asap beracun. Abunya jatuh di kulit menyerupai gumpalan tahi lalat. Voloveka membayar rokok dan internet mereka dengan membakar ramuan batu bara-sampah ini menjadi batu bata dan menjualnya ke seluruh penjuru Ukraina.,Semua impuls manusia dibuat lebay di Voloveka. Kalau ada yang kelupaan kunci rumah, pintunya diledakkan menggunakan TNT. Kacang kenari dibuka menggunakan granat. Kucing-kucing liar berlarian di lorong barak, yang penuh berisi bom-bom seberat 60 pon biasa dipakai untuk menghancurkan jembatan. Anggota Right Sector mengusir kucing-kucing tersebut dengan cara melempar mereka dari balkon lantai dua dengan gerakan seolah-olah mereka sedang bermain golf. Ketika mereka jatuh ke dasar, jeritan kucing-kucing yang mengerikan terdengar. Beberapa minggu sebelum saya tiba, seorang warga Ukraina bernama Geronimo memenggal kepala seekor kucing karena si kucing mengencingi ranjang dia. Takut gangguan stres pasca trauma akan menular, Simeon mencoba—namun tidak berhasil—untuk menyita senjata semua orang. Voloveka juga mempunyai seekor anjing, Fly, yang dipelihara karena pemilik aslinya meninggal karena ledakan ranjau darat. Fly selalu terlihat gemetar setiap kali mendengar suara senjata dikokang.,Anggota Voloveka sering bersumbar bahwa mereka mempunyai cukup peledak untuk memusnahkan satu provinsi kecil Ukraina. Batalyon menyelundupkan semua persediaan mereka—enam truk lapis baja, helm, kotak medis, ratusan kotak amunisi—tanpa lelah dari segala penjuru Ukraina. Mereka memanfaatkan donasi dari diaspora (populasi pengungsi) di Kanada untuk "persediaan medis" yang kemudian digunakan untuk membeli senjata Kalashnikovs (AK-74) dari pedagang senjata suku Chechen di Vienna.,Senjata-senjata ini diselundupkan melalui Pegunungan Karpatia oleh anggota Voloveka yang bepergian dengan sembunyi-sembunyi ke Ukraina barat setiap beberapa bulan menggunakan sebuah truk pickup batalyon. Mereka juga melucuti senjata-senjata milik tentara separatis yang sudah mati. Suatu siang, Fischer mengajak saya ke gudang senjata—ruangan enam unit tanpa jendela di lantai dua. Udara di dalam sana "harum" dengan bau kencing kucing. Misil anti serangan udara dan granat roket tergeletak dimana mana seperti gelondongan kayu. Fischer mengambil dua mortir hitam berkarat dari sebuah kardus yang sudah berjamur. "Sebuah museum perang di Lviv memberikan ini ke kami," kata dia sambil membolak-balik mortir tadi dengan santai di genggaman tangannya. "Ini cetakan Red Army dari Perang Dunia II. Kami mempunyai banyak penggemar dari komunitas pemeraga ulang medan perang Ukraina. Mereka terus mengirimkan barang-barang antik ke sini, "kata dia, sambil mengembalikan mortir tersebut ke dalam kotak. "Masalahnya adalah mereka bisa meledak dengan mudah di dalam bis ketika anda menyetir melewati lonjakan jalan.",Satuan Keamanan Ukraina (SBU) bisa hadir setiap saat dan menahan setiap anggota Voloveka—yang dilarang untuk hadir di garis depan. Namun, anggota Right Sector meyakinkan saya bahwa ini tidak akan terjadi. Ketika SBU membutuhkan bantuan untuk mengejar truk yang diduga menyelundupkan persediaan ke Donetsk, mereka akan meminta bantuan dari barak Voloveka. Kebanyakan orang di daerah tersebut adalah suporter Rusia. Walhasil, otoritas setempat menyarankan Right Sector untuk menyetir pelan-pelan dan membawa pistol Glock ketika berjalan kaki untuk memberi kesan mereka adalah bagian dari Satuan Keamanan. (Biarpun penduduk Novogrodovka membenci Right Setor, mereka selalu datang ke barak di malam hari mengemis makanan, dan selalu diberikan. Penduduk yang datang mabuk biasanya jatuh ke parit.),Tentara Ukraina juga semestinya menahan anggota Right Sector apabila melihat mereka di garis depan, namun ini tidak mereka lakukan. Di malam hari, perwira Ukraina yang bersimpati terhadap Right Sector mengisi bis sekolah milik Voloveka dengan roket dan senjata berkaliber besar yang sebetulnya dilarang di Eropa. Right Sector menjadi jalan keluar tentara Ukraina untuk mengakali Minsk II dan membalas pihak separatis yang menolak organisasi internasional untuk mendekati mereka. Bagi Ukraina, Right Sector sudah lepas kendali. Polisi setempat tidak akan menahan anggota Voloveka karena merekalah yang menjalankan aksi terorisme polisi. Tentu saja ketika ditanya mengenai hubungan mereka dengan Right Sector, SBU, tentara dan polisi semua menyangkalnya. Namun apa yang saya lihat di garis depan jelas-jelas sebuah bentuk kerja sama. Para pejuang Voloveka jijik akan bentuk kerjasama apapun dengan Kiev. Namun pertempuran melawan Ukraina baru bisa dimulai lagi ketika ancaman-ancaman lain di Donbas sudah ditebas.,Beberapa minggu sebelum saya mengunjungi Voloveka, seorang pria mabuk yang sedang keluyuran di jalan Novogrodovka di malam hari ditangkap. Polisi menyita telepon genggam miliknya dan menemukan foto dia sedang berpose di depan tank Donetsk di jaringan sosial terkenal Rusia, VK. Polisi membawanya ke seorang anggota Right Sector, yang kemudian menyekap pria itu di bilik kamar mandi berdiri. Lampu bilik tersebut selalu dinyalakan dan dia dipukuli menggunakan kaos kaki yang berisi batu tajam. Dia dibiarkan telanjang dan dipaksa membersihkan barak sambil berlutut. Sesi interogasi yang melibatkan ancaman deportasi ke Guantanamo Bay yang diulang-ulang hanya menyingkap bahwa pria tersebut datang dari sebuah desa lokal dan tidak tahu apa-apa mengenai gerakan pasukan pemberontak.,Seminggu kemudian, polisi menjemputnya kembali untuk dibawa ke Kiev—mungkin untuk dimasukkan ke penjara, meski tidak ada yang tahu apa yang akhirnya terjadi kepadanya. "Sayang kami harus memukuli orang-orang ini," kata Kirschbaum. "Namun saya tidak bisa bersimpati karena anggota Right Sector yang tertangkap di Donetsk, telinga dan hidungnya dipotong.",Satu malam, suara keras menggetarkan pintu masuk barak. Lalu diikuti dengan suara erangan yang keras. "Separatis!" teriak seseorang. Fischer mematikan rokoknya, menyabet granat roket dari tembok dan memposisikannya di bahu kanan dia dalam satu gerakan tanpa jeda. Lang keluar dari ruangan dengan sepasang granat yang telah terkokang di tangannya. Di lorong barak, selusin tentara Ukraina yang terkaget-kaget berkerumun penuh senjata. Salah satu dari mereka mengintai melalui bidikan sniper.,Di pintu keluar, ketika kabut dari granat asap mulai menghilang, terlihat Simeon terbaring di lautan darah. Bagian tubuh mirip benang berwarna hitam ungu—ususnya—menempel di dinding. Sebuah telapak tangan yang jari-jarinya telah dipotong bergerak-gerak di tumpukan ban tidak jauh dari situ. Sebelum ini terjadi, Simeon hendak keluar barak menuju Novogrodovka, di sana dia berencana untuk melempar beberapa granat di alun-alun kota untuk memperingati 2 tahun keterlibatannya dalam perang, Malang, Simeon terpeleset di tangga dan meledakkan dirinya sendiri secara tidak sengaja. Simeon yang malang memalingkan kepalanya ke arah kami, dia menghela napasnya yang terakhir. Ia tewas di depan mata kami.,Malam berikutnya, kami menggelar pemakaman Simeon. Ibu, anak dan istrinya datang dari Ivano-Frankivsk dengan menggunakan mobil. Dua anggota Right Sector dengan sigap mengantar mereka masuk melalui pintu samping, menghindari pintu utama dimana mayat Simeon berada. "Dua ranjau darat meledak di bawah Simeon ketika dia berlari menuju bandar udara Donetsk," jelas Colibian—yang ditunjuk sebagai komandan baru Voloveka pagi itu—kepada keluarga Simeon. Mereka menangis. "Setelah ranjau meledak, dia ditembaki senapan mesin hingga tewas. Kami memungut dia, membawa dia kembali ke markas. Dia masih bernapas ketika itu. Dia menolak untuk mati." Colibian menaruh tangannya di atas bahu ibu Simeon. Kebanyakan anggota Right Sectorites yang hadir saat itu sedang mabuk. Sisa dari simpanan vodka Simeon habis siang itu juga.,Pendeta Pavel hadir dari Krasnoarmiisk dari ekumenis (Gereja Ortodoks otosefalus) lokal. Dia adalah seorang lelaki besar menggunakan kacamata kawat dan memiliki gumpalan rambut berminyak yang ditahan oleh topi Astrakhan (dibuat dari bulu domba khusus) hitam. Pavel melangkah dengan cepat di sekitar barak, mengerincingkan pembakar dupa emas yang dihiasi dengan batu amber, menyanyikan lagu pujian "Oh Tuhan maha besar, oh Tuhan maha besar." Bau dari organ-organ Simeon yang mulai membusuk perlahan-lahan mulai tercium.,Enam anggota Right Sectorites mengangkat tubuhnya keluar dari truk pendingin daging yang pada malam sebelumnya mengantar dia ke rumah mayat. Dia dibaringkan di atas kain putih di dalam peti mati ungu. Tiruan bagian tangannya yang hilang dibuat menggunakan sarung tangan yang diisi pasir dan diletakkan hati-hati di samping sisa lengannya yang tidak rata. Di pipi kiri Simeon, pecahan granat masih terlihat. Petugas kamar mayat takut mukanya akan bertambah rusak apabila pecahan-pecahan tersebut dicabut.,Anggota Right Sector membawa mayat Simeon naik ke kantin lantai dua dan meletakkan dia di meja makan. Mereka memindahkan kaleng-kaleng lemak babi dari meja. Semua orang mengelilingi peti mati. "Simeon, elo benar-benar jagoan perang," kata Pavel. "Anak Dnieper yang loyal." "_Slava Ukraina_!" kata ibu Simeon. "_Geroyam slava_!" teriak Right Sectorites. "Jaya Ukraina! Jaya para pahlawan!" Setelah mengangkut badan Simeon kembali ke truk daging, 26 anggota Voloveka membentuk formasi dan menembakkan AK mereka ke udara dengan peluru tracer yang memotong langit dengan garis-garis merah sebelum akhirnya jatuh di dekat Novogrodovka. | Berita | Ketika Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) populer di kalangan pemuda-pemudi Barat yang labil, lalu menjadikan Islam sebagai pelarian mereka, Right Sector—partai politik nasionalis ekstrem Ukraina—menjadi pelampiasan remaja-remaja Eropa dan kaum sayap kanan | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Alexander Clapp","id":"58477fe9ab4b6a022a05f06f","slug":"alexander-clapp","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/alexander-clapp","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae76a07b201e0f42032 | articles | Apa Kata Orang Tentang Program ‘Tangkap-Tikus-Dapat-Duit’ di Jakarta | 1,477,267,200,000 | https://www.vice.com/id/article/jpm5dp/apa-kata-orang-tentang-program-tangkap-tikus-dapat-duit-di-jakarta | Ibu kota Jakarta memiliki masalah tikus serius. Binatang kecil yang kotor ini ada di mana-mana. Tikus-tikus ini berlarian menyeberang jalan, nongol dari got-got di pinggir jalan, dan mungkin sekali-dua kali pernah nyemplung di <a href="http://jakarta.coconuts.co/2016/02/12/setiabudi-police-investigating-possible-rat-claws-bakso-amid-social-media-scare" target="_blank">piring bakso anda.</a>,<a href="http://jakarta.coconuts.co/2016/02/12/setiabudi-police-investigating-possible-rat-claws-bakso-amid-social-media-scare" target="_blank"></a>Selama tiga tahun saya tinggal di Jakarta, tikus menjadi semacam gangguan yang rutin, namun masih bisa ditoleransi. Mungkin di kota atau negara lain, tikus-tikus ini akan dianggap sebagai musuh nomor satu. Namun di sebuah kota yang sering kebanjiran, macet setiap harinya, dan punya infrastruktur publik yang buruk, rasanya gangguan tikus tidak dianggap sebagai masalah serius.,Tapi ternyata asumsi saya keliru. Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah menyiapkan dana sebesar Rp80 juta untuk membasmi tikus. Lalu apa rencana Djarot? Gampang, iming-imingi penduduk Rp20.000 untuk setiap tikus yang ditangkap, hidup atau mati.,Bos Djarot, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja 'Ahok' Purnama langsung <a href="http://jakarta.coconuts.co/2016/10/19/ahok-says-rp-20k-bounty-rats-should-be-one-time-thing-prevent-breeding-profit" target="_blank">mengklarifikasi rencana ini</a> dan mengatakan program berburu tikus ini hanya akan ditawarkan sekali saja. Ahok khawatir program ini akan dimanfaatkan orang-orang pencari untung dadakan dengan menyebar tikus-tikus di jalanan lalu menangkap mereka. Bila hal ini terjadi, usaha pemerintah menanggulangi masalah tikus di Jakarta bakal sia-sia.,Sudah sepatutnya Gubernur DKI khawatir soal ini. Nyatanya, sebuah program serupa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kolonial Inggris di Kota Delhi demi menyingkirkan ular kobra gagal total, sampai-sampai para ahli ekonomi menciptakan istilah baru menggambarkan fenomena ini: <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Cobra_effect" target="_blank">The cobra effect</a>.,Sejauh ini reaksi terhadap gagasan pemprov bermacam-macam. Ada yang geli terhibur, ada juga yang agak panik. Para ahli meragukan efektivitas program berburu tikus.,"Program ini perlu dikaji lebih jauh karena akan mempengaruhi banyak orang di wilayah yang luas," kata Medrial Alamsyah, ahli kebijaksaan publik dari Jakarta. "Tanpa mekanisme yang jelas tentang bagaimana program ini akan dieksekusi dan bagaimana orang-orang akan dibayar, menurut saya program ini tidak akan efektif. Malah bisa terjadi kekisruhan.",Kami bertandang ke Jakarta Pusat, bertanya pada warga terkait apa rencana mereka jika program 'tangkap-tikus-dapat-duit' resmi dijalankan.,<strong>VICE: Pemerintah Jakarta berencana menawarkan Rp20.000 untuk setiap tikus yang bisa ditangkap.</strong><br>
<strong>Junaedi:</strong> Saya baru baca kemarin di koran. Katanya siapa yang berhasil nangkap tikus satu, langsung dapat 20 ribu.,<strong>Ini program yang tidak lazim ya. Apakah biasanya orang memburu tikus demi uang?</strong><br>
Saya biasanya sama orang-orang di sekitar rumah memang suka membasmi tikus. Setiap malam sekitar jam 11, tikus-tikus kami tembakin pakai bedil angin. Saya memang sudah biasa.,<strong>Banyak banget tikus di Jakarta. Ngeri ya.</strong><br>
Banyak, apalagi di pinggir-pinggir kali.,<strong>Apa yang anda akan lakukan jika program ini benar-benar dilaksanakan?</strong><br>
Nanti kalau benar peraturan itu dilaksanakan, saya akan mengajak teman-teman untuk berburu. Setiap malam biasanya saya dapat 12 tikus dalam waktu empat jam.,<strong>VICE: Bapak sudah dengar bahwa pemerintah Jakarta akan membayar penduduknya untuk menangkapi tikus?</strong><br>
<strong>Tamid:</strong> Oh ya? Saya sih sebenarnya baru dengar.,<strong>Kalau ini benar akan dilaksanakan, apa yang bapak akan lakukan?</strong><br>
Kalau duitnya nyata dan kontan langsung dikasih, saya sih mau ikutan. Soalnya daripada saya nganggur kayak gini kan.,<strong>Apa iya masalah tikus di Jakarta sudah separah itu?</strong><br>
Buat saya, tikus memang masalah—apalagi menyangkut kesehatan. Masalah tikus di Jakarta udah parah sih.,<strong>VICE: Bapak sudah dengar rencana pembasmian tikus di Jakarta?</strong><br>
<strong>Indra:</strong> Sudah! Saya sempat baca sih di koran.,<strong>Kira-kira akan berhasil tidak program ini?</strong><br>
Kalau menurut saya sih nggak bakalan efektif lah. Tikus itu ciptaan Allah, jadi mana bisa dibasmi.,<strong>Menurut bapak, program ini akan dimanfaatkan orang-orang tidak? Kan bisa aja orang-orang malah berternak tikus.</strong><br>
Bisa aja dibisnisin nanti. Nanti orang mendingan cari tikus daripada usaha atau kerja. Ngapain capek-capek. Atau malah nanti orang-orang ternakin tikus aja buat dapat uang.,<strong>VICE: Menurut anda apakah program ini akan menyelesaikan masalah tikus?</strong><br>
Nggak bakal efektif lah. Nggak masuk logika. Ibaratnya orang dikasih Rp50 ribu juga orang geli. Tikus itu ngeri tahu.,<strong>Terus apa dong yang bisa bikin program ini lebih efektif?</strong><br>
Saya jamin program ini nggak akan efektif, kecuali pihak pemerintah menugaskan semacam dinas kebersihan. Itu kedengarannya lebih realistis.,<strong>Seberapa parah sih masalah tikus di sini?</strong><br>
Masalah tikus di Jakarta memang mengganggu banget. Mereka ada di got-got, di jalanan. Parah sih masalah ini.,<em>Interview-interview ini telah dipadatkan dan disunting agar lebih jelas.</em> | Ibu kota Jakarta memiliki masalah tikus serius. Binatang kecil yang kotor ini ada di mana-mana. Tikus-tikus ini berlarian menyeberang jalan, nongol dari got-got di pinggir jalan, dan mungkin sekali-dua kali pernah nyemplung di [piring bakso anda.](http://jakarta.coconuts.co/2016/02/12/setiabudi-police-investigating-possible-rat-claws-bakso-amid-social-media-scare),[](http://jakarta.coconuts.co/2016/02/12/setiabudi-police-investigating-possible-rat-claws-bakso-amid-social-media-scare)Selama tiga tahun saya tinggal di Jakarta, tikus menjadi semacam gangguan yang rutin, namun masih bisa ditoleransi. Mungkin di kota atau negara lain, tikus-tikus ini akan dianggap sebagai musuh nomor satu. Namun di sebuah kota yang sering kebanjiran, macet setiap harinya, dan punya infrastruktur publik yang buruk, rasanya gangguan tikus tidak dianggap sebagai masalah serius.,Tapi ternyata asumsi saya keliru. Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah menyiapkan dana sebesar Rp80 juta untuk membasmi tikus. Lalu apa rencana Djarot? Gampang, iming-imingi penduduk Rp20.000 untuk setiap tikus yang ditangkap, hidup atau mati.,Bos Djarot, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja 'Ahok' Purnama langsung [mengklarifikasi rencana ini](http://jakarta.coconuts.co/2016/10/19/ahok-says-rp-20k-bounty-rats-should-be-one-time-thing-prevent-breeding-profit) dan mengatakan program berburu tikus ini hanya akan ditawarkan sekali saja. Ahok khawatir program ini akan dimanfaatkan orang-orang pencari untung dadakan dengan menyebar tikus-tikus di jalanan lalu menangkap mereka. Bila hal ini terjadi, usaha pemerintah menanggulangi masalah tikus di Jakarta bakal sia-sia.,Sudah sepatutnya Gubernur DKI khawatir soal ini. Nyatanya, sebuah program serupa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kolonial Inggris di Kota Delhi demi menyingkirkan ular kobra gagal total, sampai-sampai para ahli ekonomi menciptakan istilah baru menggambarkan fenomena ini: [The cobra effect](https://en.wikipedia.org/wiki/Cobra_effect).,Sejauh ini reaksi terhadap gagasan pemprov bermacam-macam. Ada yang geli terhibur, ada juga yang agak panik. Para ahli meragukan efektivitas program berburu tikus.,"Program ini perlu dikaji lebih jauh karena akan mempengaruhi banyak orang di wilayah yang luas," kata Medrial Alamsyah, ahli kebijaksaan publik dari Jakarta. "Tanpa mekanisme yang jelas tentang bagaimana program ini akan dieksekusi dan bagaimana orang-orang akan dibayar, menurut saya program ini tidak akan efektif. Malah bisa terjadi kekisruhan.",Kami bertandang ke Jakarta Pusat, bertanya pada warga terkait apa rencana mereka jika program 'tangkap-tikus-dapat-duit' resmi dijalankan.,**VICE: Pemerintah Jakarta berencana menawarkan Rp20.000 untuk setiap tikus yang bisa ditangkap.**
**Junaedi:** Saya baru baca kemarin di koran. Katanya siapa yang berhasil nangkap tikus satu, langsung dapat 20 ribu.,**Ini program yang tidak lazim ya. Apakah biasanya orang memburu tikus demi uang?**
Saya biasanya sama orang-orang di sekitar rumah memang suka membasmi tikus. Setiap malam sekitar jam 11, tikus-tikus kami tembakin pakai bedil angin. Saya memang sudah biasa.,**Banyak banget tikus di Jakarta. Ngeri ya.**
Banyak, apalagi di pinggir-pinggir kali.,**Apa yang anda akan lakukan jika program ini benar-benar dilaksanakan?**
Nanti kalau benar peraturan itu dilaksanakan, saya akan mengajak teman-teman untuk berburu. Setiap malam biasanya saya dapat 12 tikus dalam waktu empat jam.,**VICE: Bapak sudah dengar bahwa pemerintah Jakarta akan membayar penduduknya untuk menangkapi tikus?**
**Tamid:** Oh ya? Saya sih sebenarnya baru dengar.,**Kalau ini benar akan dilaksanakan, apa yang bapak akan lakukan?**
Kalau duitnya nyata dan kontan langsung dikasih, saya sih mau ikutan. Soalnya daripada saya nganggur kayak gini kan.,**Apa iya masalah tikus di Jakarta sudah separah itu?**
Buat saya, tikus memang masalah—apalagi menyangkut kesehatan. Masalah tikus di Jakarta udah parah sih.,**VICE: Bapak sudah dengar rencana pembasmian tikus di Jakarta?**
**Indra:** Sudah! Saya sempat baca sih di koran.,**Kira-kira akan berhasil tidak program ini?**
Kalau menurut saya sih nggak bakalan efektif lah. Tikus itu ciptaan Allah, jadi mana bisa dibasmi.,**Menurut bapak, program ini akan dimanfaatkan orang-orang tidak? Kan bisa aja orang-orang malah berternak tikus.**
Bisa aja dibisnisin nanti. Nanti orang mendingan cari tikus daripada usaha atau kerja. Ngapain capek-capek. Atau malah nanti orang-orang ternakin tikus aja buat dapat uang.,**VICE: Menurut anda apakah program ini akan menyelesaikan masalah tikus?**
Nggak bakal efektif lah. Nggak masuk logika. Ibaratnya orang dikasih Rp50 ribu juga orang geli. Tikus itu ngeri tahu.,**Terus apa dong yang bisa bikin program ini lebih efektif?**
Saya jamin program ini nggak akan efektif, kecuali pihak pemerintah menugaskan semacam dinas kebersihan. Itu kedengarannya lebih realistis.,**Seberapa parah sih masalah tikus di sini?**
Masalah tikus di Jakarta memang mengganggu banget. Mereka ada di got-got, di jalanan. Parah sih masalah ini.,_Interview-interview ini telah dipadatkan dan disunting agar lebih jelas._ | Berita | Pemerintah Jakarta telah mengajukan sebuah rencana untuk membayar Rp20.000 untuk setiap tikus yang ditangkap warga, baik hidup atau mati. Akan berhasilkah program ini? | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Arzia Tivany Wargadiredja","id":"5847846e4738730242299d69","slug":"arzia-tivany-wargadiredja","public_url":"https://www.vice.com/en_au/author/arzia-tivany-wargadiredja","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478addb00378023676a428 | articles | Sejarah 'Merah' Darah Palsu di Hollywood | 1,477,267,200,000 | https://www.vice.com/id/article/pgpgay/sejarah-merah-darah-palsu-di-hollywood | <em>Artikel ini pertama kali muncul di MUNCHIES.</em>,Darah. <em>Blood</em>. <em>Blut. Sangue. Veri. Krof. Rakta. Chi. Dam. Xuè.</em>,Terserah bagaimanapun anda menyebutnya, darah mengalir dalam tubuh kita. Karena begitu pentingnya darah bagi kita (ingat, Highlander yang sakti itu juga berdarah loh!), tidak aneh darah palsu dalam pertunjukan teater sudah berumur setua teater itu sendiri. Segera setelah trik menarik sapu tangan marah gak nendang lagi—trik kuno jaman dulu—para pemain teater butuh bahan yang bisa digunakan untuk meniru benda cair yang mengalir dalam pembuluh darah kita itu.,Kalau anda seorang yang hidup dalam tempurung dan tak tahu apapun tentang perlengkapan teater abad 16, anda pasti mikir bahwa darah dalam pementasan awal kisah Titus Andronicus, drama gubahan Shakespeare yang paling berdarah-darah, diambil dari darah binatang. Nyatanya, para ahli akhir-akhir ini makin tak yakin bahwa darah binatang pernah digunakan karena alasan praktis. Seperti yang dijelaskan Farah Karim-Cooper, Head of Higher Education & Research di <a href="http://www.shakespearesglobe.com/uploads/files/2015/02/seminar_stage_blood_roundtable_2006.pdf" target="_blank">Globe Theater di London</a>, "Pertanyaan apakah darah binatang benar-benar digunakan atau tidak susah dijawab mengingat mahalnya dan kualitas kostum para aktor kala itu. Lagipula, mereka tak bisa me-laundry baju mereka." Intinya sih, gak bakal ada darah binatang, wong belum ada laundry.,Dengan kondisi seperti ini, resep untuk membuat darah palsu sudah dicari selama berabad-abad. Beberapa resep telah dikembangkan seiring transisi dari panggung ke film ke televisi dan kini ke hiburan high definition yang dihiasi CGI.,Jadi, jika darah palsu sudah dibuat sejak dulu, bagaimana cara darah palsu ini dibuat di masa lampau? Well, salah satu bahan yang digunakan dulu adalah serangga. <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Grand_Guignol" target="_blank">Grand Guignol—</a>teater dari Paris yang mulai dibuka pada tahun 1980 dan kesohor karena opera horornya—membuat darah palsu dengan menggunakan pigmen warna merah yang didapatkan dengan merebus serangga yang sudah dikeringkan, salah satunya serangga cochineal, yang masih digunakan dalam Campari sampai sekarang. Ketika resepnya mulai dingin, hasilnya akan mengental dan menghasilkan bekas koreng yang sangat mirip koreng asli.,Tentunya, darah palsu modern tak lagi dibuat dari rebusan serangga. Dengan berkembangnya industri film, film hitam-putih menggunakan opsi paling gampang dan praktis guna membuat darah palsu: sirup coklat. Ya, di dunia yang cuma berwarna hitam dan putih, sirup coklat lumayan kontras dengan latar belakang yang cerah. Lagipula, sensor yang ketat mengurangi kebutuhan darah palsu—adegan berdarah-darah tak boleh sering nongol di layar.,Lucunya lagi, untuk membuat sirup coklat menetes layaknya darah asli, solusi antik lainnya muncul dengan sendiri: botol yang bisa dipencet. Solusi ini baru menyerbu pasar ketika supervisor make up dalam thriller ikonik karya Hitchcock, Jack Barron, tengah mencari cara agar film thriller Psycho benar-benar terlihat penuh darah. Ia mengatakan pada Stephen Rebello, penulis The Making of Psycho, bahwa sirup coklat dalam botol pencet adalah solusi paling baru dan paling keren di masanya yang paling efektif: "Shasta baru saja nongol dengan membawa sirup coklat dalam sebuah botol. Ini jauh sebelum zaman "ledakan plastik", jadi kesannya revolusioner banget. Sampai masa itu, kami masih menggunakan produk Hershey's, tapi sebenarnya kamu bisa melakukan banyak hal dengan botol plastik pencet.",Seiring film-film Hollywood meninggalkan era film hitam-putih dan masuk ke era film-film berwarnatekanan untuk membuat darah palsu yang mirip dengan darah asli makin bertambah. Darah palsu dalam sebuah film disebut dengan nama "Kensington Gore,"setelah seorang pensiunan ahli farmasi, John Tynegate, <a href="http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/KensingtonGore" target="_blank">mulai memproduks</a>i dan menjual darah palsu terkenal yang diberi nama Kensington Gore, sebuah nama jalan di London. Formula Tynegate banyak digunakan di dalam film di dekade 60an dan 70an.,<strong>Kensington Gore buatan John Tyne ala <a href="https://www.youtube.com/watch?v=RhuR1VMkpXM" target="_blank">BBC</a>:</strong>,<em>Dua cangkir sirup golden</em><br>
<em>Satu cangkir air hangat(dalam temperatur yang sama untuk mengembangkan gelatin)</em><br>
<em>10 sendok teh pewarna makanan merah</em><br>
<em>Beberapa tetes pewarna makanan biru</em><br>
<em>Beberapa tetes pewarna makanan kuning</em><br>
<em>10 sendok makan tepung maizena</em><br>
<em>Aroma Mint (Diperlukan jika anda ingin rasanya seperti darah palsu yang dijual di toko)</em>,<em>Tak ada instruksi selanjutnya, tapi kita bisa berasumsi bahwa semuanya diaduk menjadi satu dan hasilnya cukup untuk membuat adegan pembunuhan cukup berdarah-darah.</em>,Salah satu resep darah palsu yang paling terkenal, ternyata, malah datang dari Dick Smith, make-up artist Hollywood yang mangkat setahun lalu di usia 92 tahun. Smith bertanggung jawab membuat darah palsu untuk film-film klasik seperti The Exorcist, Taxi Driver, and The Godfather. Smith yang dikenal sebagai "make up artist paling hebat yang pernah hidup," memiliki resep membuat darah palsu yang tak hanya klasik—namun ternyata sangat beracun. Ini resepnya:,<strong>Resep Darah Palsu Dick Smith Yang Tak Boleh Anda Coba di Rumah</strong>,<em>1 sendok teh zinc oxide (bisa dibeli di penjual kebutuhan laboratorium)</em><br>
<em>1 sendok makan Pewarna makanan kuning Ehler</em><br>
<em>1 ons pewarna makanan merah ehler</em><br>
<em>1 ons air</em><br>
<em>1 ons Kodak Photo-Flo *Beracun* (bisa dibeli di toko peralatan foto)</em><br>
<em>1 liter sirup maizena putih</em>,<em>Petunjuk pembuatan:</em>,<em>Masukkan zinc oxide ke dalam mangkuk pencampur, tambahkan air dan Kodak Photo-Flo (Ingat ini beracun ya). Masukan pewarna makanan merah dan kuning lalu campur (Jika anda tidak mengunakan pewarna kuning merek Ehler, gunakan setengah dari takaran yang digunakan dalam resep). Campurkan 1/4 sirup jagung dan masukan dalam wadah (pastikan wadah yang anda gunakan lebih besar dari adonan yang anda bikin, kalau tidak darah palsu akan berceceran). Campurkan sisa sirup jagung dan aduk merata. Simpan campuran darah buatan ini dalam lemari es agar sirup jagung tidak menggumpal. Aduk campuran ini sebelum digunakan.</em>,<em>JANGAN DIMASUKKAN KE MULUT APALAGI DIMAKAN – sekali lagi, campuran ini beracun.</em>,Anda mungkin bertanya, mengapa resep darah palsu Smith yang beracun sangat populer? Padahal banyak adegan yang menunjukkan darah menetes dari mulut aktor. Ternyata, ada variasi dari resep darah palsu Smith yang aman dimakan.. Jika anda ingin meniru efekdarah dalam <em>Evil Dead</em>, kamu bisa melihat-lihat buku <em>If Chins Could Kill: Confessions of a B Movie Actor</em> karya Bruce Campbell yang memuat resep darah palsu yang bisa dimakan, menggunakan krimer dari lemak nabati. Nah, kalau mau bikin adegan pembunuhan brutal jadi lebih gory, kamu tinggal menggunakan darah dari c<a href="https://books.google.com/books?id=80b7mhgHPN8C&pg=PA85#v=onepage&q&f=false" target="_blank">oklat atau selai kacang</a>.,Saat ini, cara untuk meneteskan darah palsu sudah beralih dari botol yang bisa dipencet—ke kondom. Warren Appleby, koordinator special effect yang membuat film seperti remake <em>Carrie</em> yang dirilis pada tahun 2013, menunjukkan bahwa kondom ternyata adalah alternatif terbaik untuk membuat adegan yang berdarah-darah: "Ini alternatif yang murah, dan kondom punya rongga untuk menampung darah. Kamu tinggal menempelkannya di wardrobe. Yang ada perlu lakukan tinggal menaruh peledak kecil yang disebut squid antara kondom dan sang artis. Kami menggunakan plastik vacuum untuk membuat bentuk persegi yang sempurna—kadang kondom yang kami gunakan pecah, kadang juga tidak. Ya miriplah seperti di kehidupan nyata.",Sayangnya, seni membuat darah palsu pun akhirnya harus berakhir—setidaknya dalam film dan televisi. Makin lama, makin banyak sutradara memilih menggunakan darah yang dibuat dengan CGI. Malah, semua pemeran dalam film <em>The Expendables 2</em> sedikit pun tak tersentuh setetes darah buatan. Setiap tetes darah dalam film itu <a href="http://www.fxguide.com/featured/back-for-more-mayhem-the-expendables-2/" target="_blank">dibuat dengan menggunakan CGI</a>. Malah, bahkan sutradara terkenal macam David Fincher memilih menggunakan darah CGI <em>Zodiac</em>. <a href="https://www.youtube.com/watch?v=xW2xhBSfFps&t=1m52s" target="_blank">Alasannya?</a> Biar gampang mengambil banyak shot tanpa repot memperbaikimake up. .,Biarpun, darah palsu suatu hari nanti bakal cuma digunakan di pertunjukkan teater—tak bakal lagi muncul di layar, kecil maupun besar—ia akan tetap hidup di antara penggila pesta Halloween. Entah anda membuatnya sendiri, dengan menggunakan resep-resep yang telah terpercaya (semoga gak beracun ya), atau membeli di toko terdekat, kami sarankan anda tetap membuat Halloween berdarah-darah.,Kita butuh diingatkan tentang cairan yang mengalir dalam tubuh kita. | _Artikel ini pertama kali muncul di MUNCHIES._,Darah. _Blood_. _Blut. Sangue. Veri. Krof. Rakta. Chi. Dam. Xuè._,Terserah bagaimanapun anda menyebutnya, darah mengalir dalam tubuh kita. Karena begitu pentingnya darah bagi kita (ingat, Highlander yang sakti itu juga berdarah loh!), tidak aneh darah palsu dalam pertunjukan teater sudah berumur setua teater itu sendiri. Segera setelah trik menarik sapu tangan marah gak nendang lagi—trik kuno jaman dulu—para pemain teater butuh bahan yang bisa digunakan untuk meniru benda cair yang mengalir dalam pembuluh darah kita itu.,Kalau anda seorang yang hidup dalam tempurung dan tak tahu apapun tentang perlengkapan teater abad 16, anda pasti mikir bahwa darah dalam pementasan awal kisah Titus Andronicus, drama gubahan Shakespeare yang paling berdarah-darah, diambil dari darah binatang. Nyatanya, para ahli akhir-akhir ini makin tak yakin bahwa darah binatang pernah digunakan karena alasan praktis. Seperti yang dijelaskan Farah Karim-Cooper, Head of Higher Education & Research di [Globe Theater di London](http://www.shakespearesglobe.com/uploads/files/2015/02/seminar_stage_blood_roundtable_2006.pdf), "Pertanyaan apakah darah binatang benar-benar digunakan atau tidak susah dijawab mengingat mahalnya dan kualitas kostum para aktor kala itu. Lagipula, mereka tak bisa me-laundry baju mereka." Intinya sih, gak bakal ada darah binatang, wong belum ada laundry.,Dengan kondisi seperti ini, resep untuk membuat darah palsu sudah dicari selama berabad-abad. Beberapa resep telah dikembangkan seiring transisi dari panggung ke film ke televisi dan kini ke hiburan high definition yang dihiasi CGI.,Jadi, jika darah palsu sudah dibuat sejak dulu, bagaimana cara darah palsu ini dibuat di masa lampau? Well, salah satu bahan yang digunakan dulu adalah serangga. [Grand Guignol—](https://en.wikipedia.org/wiki/Grand_Guignol)teater dari Paris yang mulai dibuka pada tahun 1980 dan kesohor karena opera horornya—membuat darah palsu dengan menggunakan pigmen warna merah yang didapatkan dengan merebus serangga yang sudah dikeringkan, salah satunya serangga cochineal, yang masih digunakan dalam Campari sampai sekarang. Ketika resepnya mulai dingin, hasilnya akan mengental dan menghasilkan bekas koreng yang sangat mirip koreng asli.,Tentunya, darah palsu modern tak lagi dibuat dari rebusan serangga. Dengan berkembangnya industri film, film hitam-putih menggunakan opsi paling gampang dan praktis guna membuat darah palsu: sirup coklat. Ya, di dunia yang cuma berwarna hitam dan putih, sirup coklat lumayan kontras dengan latar belakang yang cerah. Lagipula, sensor yang ketat mengurangi kebutuhan darah palsu—adegan berdarah-darah tak boleh sering nongol di layar.,Lucunya lagi, untuk membuat sirup coklat menetes layaknya darah asli, solusi antik lainnya muncul dengan sendiri: botol yang bisa dipencet. Solusi ini baru menyerbu pasar ketika supervisor make up dalam thriller ikonik karya Hitchcock, Jack Barron, tengah mencari cara agar film thriller Psycho benar-benar terlihat penuh darah. Ia mengatakan pada Stephen Rebello, penulis The Making of Psycho, bahwa sirup coklat dalam botol pencet adalah solusi paling baru dan paling keren di masanya yang paling efektif: "Shasta baru saja nongol dengan membawa sirup coklat dalam sebuah botol. Ini jauh sebelum zaman "ledakan plastik", jadi kesannya revolusioner banget. Sampai masa itu, kami masih menggunakan produk Hershey's, tapi sebenarnya kamu bisa melakukan banyak hal dengan botol plastik pencet.",Seiring film-film Hollywood meninggalkan era film hitam-putih dan masuk ke era film-film berwarnatekanan untuk membuat darah palsu yang mirip dengan darah asli makin bertambah. Darah palsu dalam sebuah film disebut dengan nama "Kensington Gore,"setelah seorang pensiunan ahli farmasi, John Tynegate, [mulai memproduks](http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/KensingtonGore)i dan menjual darah palsu terkenal yang diberi nama Kensington Gore, sebuah nama jalan di London. Formula Tynegate banyak digunakan di dalam film di dekade 60an dan 70an.,**Kensington Gore buatan John Tyne ala [BBC](https://www.youtube.com/watch?v=RhuR1VMkpXM):**,_Dua cangkir sirup golden_
_Satu cangkir air hangat(dalam temperatur yang sama untuk mengembangkan gelatin)_
_10 sendok teh pewarna makanan merah_
_Beberapa tetes pewarna makanan biru_
_Beberapa tetes pewarna makanan kuning_
_10 sendok makan tepung maizena_
_Aroma Mint (Diperlukan jika anda ingin rasanya seperti darah palsu yang dijual di toko)_,_Tak ada instruksi selanjutnya, tapi kita bisa berasumsi bahwa semuanya diaduk menjadi satu dan hasilnya cukup untuk membuat adegan pembunuhan cukup berdarah-darah._,Salah satu resep darah palsu yang paling terkenal, ternyata, malah datang dari Dick Smith, make-up artist Hollywood yang mangkat setahun lalu di usia 92 tahun. Smith bertanggung jawab membuat darah palsu untuk film-film klasik seperti The Exorcist, Taxi Driver, and The Godfather. Smith yang dikenal sebagai "make up artist paling hebat yang pernah hidup," memiliki resep membuat darah palsu yang tak hanya klasik—namun ternyata sangat beracun. Ini resepnya:,**Resep Darah Palsu Dick Smith Yang Tak Boleh Anda Coba di Rumah**,_1 sendok teh zinc oxide (bisa dibeli di penjual kebutuhan laboratorium)_
_1 sendok makan Pewarna makanan kuning Ehler_
_1 ons pewarna makanan merah ehler_
_1 ons air_
_1 ons Kodak Photo-Flo \*Beracun\* (bisa dibeli di toko peralatan foto)_
_1 liter sirup maizena putih_,_Petunjuk pembuatan:_,_Masukkan zinc oxide ke dalam mangkuk pencampur, tambahkan air dan Kodak Photo-Flo (Ingat ini beracun ya). Masukan pewarna makanan merah dan kuning lalu campur (Jika anda tidak mengunakan pewarna kuning merek Ehler, gunakan setengah dari takaran yang digunakan dalam resep). Campurkan 1/4 sirup jagung dan masukan dalam wadah (pastikan wadah yang anda gunakan lebih besar dari adonan yang anda bikin, kalau tidak darah palsu akan berceceran). Campurkan sisa sirup jagung dan aduk merata. Simpan campuran darah buatan ini dalam lemari es agar sirup jagung tidak menggumpal. Aduk campuran ini sebelum digunakan._,_JANGAN DIMASUKKAN KE MULUT APALAGI DIMAKAN – sekali lagi, campuran ini beracun._,Anda mungkin bertanya, mengapa resep darah palsu Smith yang beracun sangat populer? Padahal banyak adegan yang menunjukkan darah menetes dari mulut aktor. Ternyata, ada variasi dari resep darah palsu Smith yang aman dimakan.. Jika anda ingin meniru efekdarah dalam _Evil Dead_, kamu bisa melihat-lihat buku _If Chins Could Kill: Confessions of a B Movie Actor_ karya Bruce Campbell yang memuat resep darah palsu yang bisa dimakan, menggunakan krimer dari lemak nabati. Nah, kalau mau bikin adegan pembunuhan brutal jadi lebih gory, kamu tinggal menggunakan darah dari c[oklat atau selai kacang](https://books.google.com/books?id=80b7mhgHPN8C&pg=PA85#v=onepage&q&f=false).,Saat ini, cara untuk meneteskan darah palsu sudah beralih dari botol yang bisa dipencet—ke kondom. Warren Appleby, koordinator special effect yang membuat film seperti remake _Carrie_ yang dirilis pada tahun 2013, menunjukkan bahwa kondom ternyata adalah alternatif terbaik untuk membuat adegan yang berdarah-darah: "Ini alternatif yang murah, dan kondom punya rongga untuk menampung darah. Kamu tinggal menempelkannya di wardrobe. Yang ada perlu lakukan tinggal menaruh peledak kecil yang disebut squid antara kondom dan sang artis. Kami menggunakan plastik vacuum untuk membuat bentuk persegi yang sempurna—kadang kondom yang kami gunakan pecah, kadang juga tidak. Ya miriplah seperti di kehidupan nyata.",Sayangnya, seni membuat darah palsu pun akhirnya harus berakhir—setidaknya dalam film dan televisi. Makin lama, makin banyak sutradara memilih menggunakan darah yang dibuat dengan CGI. Malah, semua pemeran dalam film _The Expendables 2_ sedikit pun tak tersentuh setetes darah buatan. Setiap tetes darah dalam film itu [dibuat dengan menggunakan CGI](http://www.fxguide.com/featured/back-for-more-mayhem-the-expendables-2/). Malah, bahkan sutradara terkenal macam David Fincher memilih menggunakan darah CGI _Zodiac_. [Alasannya?](https://www.youtube.com/watch?v=xW2xhBSfFps&t=1m52s) Biar gampang mengambil banyak shot tanpa repot memperbaikimake up. .,Biarpun, darah palsu suatu hari nanti bakal cuma digunakan di pertunjukkan teater—tak bakal lagi muncul di layar, kecil maupun besar—ia akan tetap hidup di antara penggila pesta Halloween. Entah anda membuatnya sendiri, dengan menggunakan resep-resep yang telah terpercaya (semoga gak beracun ya), atau membeli di toko terdekat, kami sarankan anda tetap membuat Halloween berdarah-darah.,Kita butuh diingatkan tentang cairan yang mengalir dalam tubuh kita. | Film | Menilik sejarah penggunaan darah palsu dan berbagai resep pembuatannya yang terus dicari dan berubah. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Alex Swerdloff","id":"57a2092f7d31c4df023da946","slug":"alex-swerdloff","public_url":"https://noisey.vice.com/es_mx/author/Alex Swerdloff","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad7068ed402677259cd | articles | Masalah Belum Berakhir Bagi Nelayan Myanmar Yang Diperbudak di Indonesia | 1,477,267,200,000 | https://www.vice.com/id/article/8qgq4x/masalah-belum-berakhir-bagi-nelayan-myanmar-yang-diperbudak-di-indonesia | Pemerintah Indonesia baru memberikan kompensasi kepada 11 dari lebih dari 600 nelayan Myanmar yang dikurung dan diperlakukan layaknya budak di Pulau Benjina, Maluku menurut keterangan pejabat Myanmar. Namun, uang kompensasi itu belum juga diterima.,Menurut salah satu pejabat di Unit Anti-Perdagangan Manusia di Myanmar meski ratusan nelayan Myanmar yang dipaksa bekerja di atas kapal penangkapan ikan Thailand yang berlayar di perairan Indonesia itu telah kembali ke Myanmar, otoritas Myanmar belum bisa mengkonfirmasi cerita dari para nelayan itu.,"Ketika para nelayan itu pulang, kami mengumpulkan data dari lebih dari 400 orang. Tapi kami belum mendapatkan informasi yang memadai," ujar Letnan Kolonel Polisi Polisi U Thet Naung <a href="http://www.mmtimes.com/index.php/national-news/23248-no-payment-for-most-myanmar-victims-of-human-trafficking-in-indonesia.html" target="_blank">dalam sebuah pertemuan baru-baru ini</a> di ibu kota Myanmar. "Beberapa nelayan bahkan tak tahu siapa pemilik kapal tempat mereka dipaksa bekerja. Kami sudah mentransfer semua data yang kami terima ke otoritas Indonesia.",Pihak berwenang Indonesia telah menyusuri data tersebut, namun sampai saat ini baru 11 korban perdagangan manusia yang mendapatkan kompensasi. Pihak kepolisian Indonesia menyatakan akan terus menyelidiki kasus ini guna bisa memecahkan lebih banyak kasus.,"Kami telah menanyakan perihal ini kepada pejabat dari Indonesia dalam sebuah pertemuan," kata U Thet Naung. "Mereka bilang pengadilan Indonesia telah memutuskan untuk memberikan kompensasi pada 11 nelayan.",Namun, sampai tanggal 24 Oktober, belum satupun dari 11 nelayan tersebut menerima dana kompensasi dari pemerintah Indonesia. Pejabat Myanmar mengatakan bahwa rekan mereka di Indonesia tengah mencari cara yang terbaik untuk mengirimkan dana kompensasi itu ke para korban.,"Pemerintah Indonesia belum memutuskan apakah mereka akan membawa dana tersebut ke Myanmar dan memberikannya pada nelayan itu atau mereka yang harus datangke Indonesia," jelas pejabat unit anti-perdagangan manusia.,Para nelayan ini dikembalikan ke Myanmar setelah penyelidikan selama 1 tahun yang dilakukan oleh <a href="http://www.ap.org/explore/seafood-from-slaves/ap-investigation-slaves-may-have-caught-the-fish-you-bought.html" target="_blank">Associated Press</a> mengungkap berbagai macam bukti terjadinya pelanggaran, penahanan gaji dan kematian di atas kapal PT. Pusaka Benjina Resources, sebuah perusahaan Indonesia yang beroperasi di Thailand.,Laporan ini memicu munculnya kritik keras di Indonesia dan di luar negeri serta menyingkap masalah yang menurut beberapa ahli telah lama menghantui industri perikanan Thailand. Industri perikanan Thailand yang kelam kerap dituduh penuh dengan kasus perbudakan, penyalahgunaan dan perdagangan manusia. Banyak hasil tangkapan nelayan Thailand menghilang di pasaran internasional dan muncul di supermarket di Amerika Serikat.,Para nelayan yang ditahan, berjumlah lebih 2.000 orang, telah dibebaskan dari perbudakan, dan perusahaan yang mempekerjakan mereka telah kehilangan izin usahanya setelah pemerintah Indonesia melakukan penyelidikan. Namun, perusahaan ini diduga telah kembali beroperasi di daerah timur Indonesia dan kini tengah menjadi fokus penyelidikan baru oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, seperti dikutip dari laporan terbaru yang dikeluarkan <a href="https://news.mongabay.com/2016/09/slave-linked-fishing-firm-thought-to-have-resumed-operations-in-indonesia/" target="_blank">oleh situs environmental watchdog, Mongabay</a>.,"Jika kita terus membiarkan hal ini, itu artinya kita merestui perbudakan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti pada suatu kesempatan. | Pemerintah Indonesia baru memberikan kompensasi kepada 11 dari lebih dari 600 nelayan Myanmar yang dikurung dan diperlakukan layaknya budak di Pulau Benjina, Maluku menurut keterangan pejabat Myanmar. Namun, uang kompensasi itu belum juga diterima.,Menurut salah satu pejabat di Unit Anti-Perdagangan Manusia di Myanmar meski ratusan nelayan Myanmar yang dipaksa bekerja di atas kapal penangkapan ikan Thailand yang berlayar di perairan Indonesia itu telah kembali ke Myanmar, otoritas Myanmar belum bisa mengkonfirmasi cerita dari para nelayan itu.,"Ketika para nelayan itu pulang, kami mengumpulkan data dari lebih dari 400 orang. Tapi kami belum mendapatkan informasi yang memadai," ujar Letnan Kolonel Polisi Polisi U Thet Naung [dalam sebuah pertemuan baru-baru ini](http://www.mmtimes.com/index.php/national-news/23248-no-payment-for-most-myanmar-victims-of-human-trafficking-in-indonesia.html) di ibu kota Myanmar. "Beberapa nelayan bahkan tak tahu siapa pemilik kapal tempat mereka dipaksa bekerja. Kami sudah mentransfer semua data yang kami terima ke otoritas Indonesia.",Pihak berwenang Indonesia telah menyusuri data tersebut, namun sampai saat ini baru 11 korban perdagangan manusia yang mendapatkan kompensasi. Pihak kepolisian Indonesia menyatakan akan terus menyelidiki kasus ini guna bisa memecahkan lebih banyak kasus.,"Kami telah menanyakan perihal ini kepada pejabat dari Indonesia dalam sebuah pertemuan," kata U Thet Naung. "Mereka bilang pengadilan Indonesia telah memutuskan untuk memberikan kompensasi pada 11 nelayan.",Namun, sampai tanggal 24 Oktober, belum satupun dari 11 nelayan tersebut menerima dana kompensasi dari pemerintah Indonesia. Pejabat Myanmar mengatakan bahwa rekan mereka di Indonesia tengah mencari cara yang terbaik untuk mengirimkan dana kompensasi itu ke para korban.,"Pemerintah Indonesia belum memutuskan apakah mereka akan membawa dana tersebut ke Myanmar dan memberikannya pada nelayan itu atau mereka yang harus datangke Indonesia," jelas pejabat unit anti-perdagangan manusia.,Para nelayan ini dikembalikan ke Myanmar setelah penyelidikan selama 1 tahun yang dilakukan oleh [Associated Press](http://www.ap.org/explore/seafood-from-slaves/ap-investigation-slaves-may-have-caught-the-fish-you-bought.html) mengungkap berbagai macam bukti terjadinya pelanggaran, penahanan gaji dan kematian di atas kapal PT. Pusaka Benjina Resources, sebuah perusahaan Indonesia yang beroperasi di Thailand.,Laporan ini memicu munculnya kritik keras di Indonesia dan di luar negeri serta menyingkap masalah yang menurut beberapa ahli telah lama menghantui industri perikanan Thailand. Industri perikanan Thailand yang kelam kerap dituduh penuh dengan kasus perbudakan, penyalahgunaan dan perdagangan manusia. Banyak hasil tangkapan nelayan Thailand menghilang di pasaran internasional dan muncul di supermarket di Amerika Serikat.,Para nelayan yang ditahan, berjumlah lebih 2.000 orang, telah dibebaskan dari perbudakan, dan perusahaan yang mempekerjakan mereka telah kehilangan izin usahanya setelah pemerintah Indonesia melakukan penyelidikan. Namun, perusahaan ini diduga telah kembali beroperasi di daerah timur Indonesia dan kini tengah menjadi fokus penyelidikan baru oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, seperti dikutip dari laporan terbaru yang dikeluarkan [oleh situs environmental watchdog, Mongabay](https://news.mongabay.com/2016/09/slave-linked-fishing-firm-thought-to-have-resumed-operations-in-indonesia/).,"Jika kita terus membiarkan hal ini, itu artinya kita merestui perbudakan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti pada suatu kesempatan. | The VICE Guide to Right Now | Lebih dari 600 nelayan Myanmar diselamatkan dari perbudakan di atas sebuah kapal pemancingan yang berlabuh di timur Indonesia setahun lalu. Belum satupun dari korban ini menerima dana kompensasi dari pemerintah.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"VICE Staff","id":"57a20634f29404e002b4e151","slug":"vice-staff","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/VICE Staff","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad7068ed402677259b7 | articles | Email Wikileaks Menunjukkan Risiko Yang Akan Dihadapi Hillary Clinton Saat Memimpin Gedung Putih | 1,477,267,200,000 | https://www.vice.com/id/article/nznnax/email-wikileaks-menunjukkan-bagaimana-hillary-clinton-akan-memimpin-gedung-putih | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE US.</em>,Seiring proses pemilihan presiden AS yang terus memanas dan mendekati garis akhir, makin jelas bahwa Hillary Clinton akan menang. Hillary merupakan kandidat unggulan ketika kampanye kepresidenan baru dimulai 18 bulan lalu dan kini dia merupakan kandidat terdepan berdasarkan banyak <em>polling</em> nasional, termasuk polling di negara bagian penentu (swing state). Biarpun masa kampanye masih tersisa beberapa minggu, Hillary sudah mempersiapkan diri memimpin di Gedung Putih. Laporan menyebutkan bahwa Hillary <a href="http://edition.cnn.com/2016/10/23/politics/ip-forecast-gop-trump-rallies-clinton-outreach-republicans/" target="_blank">mendekati</a> pejabat Partai Republik untuk membahas kompromi politik di kemudian hari dan <a href="http://edition.cnn.com/2016/10/24/politics/hillary-clinton-transition-planning/" target="_blank">mempertimbangkan</a> nama-nama untuk mengisi posisi administrasi kepresidenannya.,Jika Hillary Clinton menang, pertanyaannya adalah—apa yang akan dia lakukan ketika bekerja dari Gedung Putih? Bagaimana dia akan melakukannya?,Jawaban dari pertanyaan pertama mudah saja. Tidak seperti Donald Trump, Hillary telah secara mendetail menjelaskan banyak rencananya yang mencakup berbagai isu: Dia berjanji akan meningkatkan penggunakan <a href="http://motherboard.vice.com/read/why-voters-should-be-concerned-about-clintons-environmental-promises-climate-energy" target="_blank">energi hijau</a>, <a href="https://news.vice.com/article/hillary-clinton-free-college-plan-sounds-a-whole-lot-like-bernie-sanders" target="_blank">menggratiskan biaya kuliah</a> bagi banyak pelajar, dan membuat <a href="http://www.huffingtonpost.com/entry/hillary-clinton-syria-no-fly-zone-third-debate_us_58084280e4b0180a36e91a53" target="_blank">zona larangan terbang</a> di Suriah. Hillary juga mempunyai pandangan netral dalam hal perdagangan sekaligus menganut paham kebijakan luar negeri yang intervensionis. Tentunya, dia juga merupakan seorang liberal dari Partai Demokrat.,Pertanyaan bagaimana pemerintahan Hillary Clinton akan dijalankan, lebih susah dijawab, namun email-email masa kampanye Hillary yang diretas dan kemudian <a href="http://www.vice.com/read/clinton-emails-wikileaks-hack" target="_blank">dirilis oleh WikiLeaks</a> sebulan terakhir ini memberi sedikit gambaran. Pemerintahan Hillary dinilai memandang rendah musuhnya dan kadang terobsesi dengan cara masyarakat memandang sebuah masalah. Di sisi lain, pemerintahan Hillary dinilai rentan membuat keputusan yang merugikan diri sendiri dan berisiko membuat blunder politik.,Sesungguhnya, WikiLeaks belum merilis satupun email Hillary yang membuktikan adanya tindak kejahatan atau kegiatan ilegal. Dan seringkali, konteks dari email-email yang telah diretas (yang biasanya gagal disediakan oleh badan transparansi internasional ) menjadi kabur akibat proses pelaporan dan pelaporan ulang yang terjadi. Ambil satu dari <a href="http://nymag.com/selectall/2016/10/citizen-journalism-is-a-catastrophe-itll-only-get-worse.html" target="_blank">banyak contoh yang ada</a>, misalnya tentang email-email yang digunakan berbagai oknum untuk menuduh Hillary bahwa dia berusaha menghindari kejaran media. <a href="http://www.realclearpolitics.com/articles/2016/10/24/why_the_wikileaks_attack_fizzled_132139.html" target="_blank">Ternyata</a> email itu malah berisi debat sengit antara Hillary dan tim kampanyenya, ketika mereka membahas cara menjawab pertanyaan pers di acara-acara tertentu.,Namun, beberapa surat elektronik memang menyingkap fakta, <a href="http://www.theatlantic.com/politics/archive/2016/10/hillary-clinton-foundation-morocco-wikileaks/505043/" target="_blank">seperti email-email yang menunjukkan</a> bahwa di tahun 2015, Hillary Clinton berniat menerima donasi sebesar Rp156 miliar dari Raja Maroko atas nama organisasi nirlabanya, Clinton Global Initiative. Donasi ini berujung pada undangan agar Clinton Global Initiative terlibat serangkaian acara di Maroko. Kalaupun aliran dana itu bukan tindak korupsi, di dalam sebuah email, Huma Abedin, ajudan Hillary merujuk transaksi ini sebagai "kekacauan.",Ketika Hillary Clinton sedang menyiapkan diri untuk bersaing menjadi presiden AS, dia semestinya tidak menimbulkan kesan sedang menjual akses politik ke pemimpin negara lain. Memang akhirnya Hillary batal hadir di Maroko, tapi keputusan awalnya untuk menerima tawaran sang raja menyakiti tim kampanyenya.,Ada juga pertanyaan-pertanyaan seputar hal-hal yang dikatakan oleh Hillary di luar media massa dan seputar yayasan Keluarga Clinton. Beberapa pertanyaan ini dipicu oleh email-email WikiLeaks. Mengapa Clinton Foundation <a href="https://theintercept.com/2016/08/25/why-did-the-saudi-regime-and-other-gulf-tyrannies-donate-millions-to-the-clinton-foundation/" target="_blank">menerima jutaan dollar</a> dari rezim represif Arab Saudi? Mengapa dia setuju dibayar mahal untuk berbicara di acara-acara perbankan dan kemudian memuji-muji <a href="http://www.theatlantic.com/politics/archive/2016/10/hillary-clinton-foundation-morocco-wikileaks/505043/" target="_blank">Wall Street</a> dalam pidatonya? Mengapa para penasihat senior Hillary terjebak dalam potensi konflik kepentingan hingga <a href="http://www.politico.com/story/2016/10/chelsea-clinton-foundation-conflicts-emails-229605" target="_blank">dikritik</a> secara pribadi oleh Chelsea Clinton? Mengapa para ajudan Hillary menjelek-jelekan kaum progresif di email-email tersebut?,Para pendukung Hillary pasti bisa mengarang cerita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Namun ada satu lagi pertanyaan yang belum terjawab. Email-email WikiLeaks menunjukkan bahwa tim kampanye Hillary <a href="http://www.vox.com/policy-and-politics/2016/10/20/13308108/wikileaks-podesta-hillary-clinton" target="_blank">sangat sensitif</a> mengenai bagaimana publik menilai posisi dan tindakan kandidat mereka. Jadi mengapa Hillary (yang diduga saat itu sudah berniat menjadi presiden AS untuk pemilu 2016) menyampaikan pidato-pidato dan menerima donasi yang dapat mengakibatkan ribuan skandal? Sulit dipercaya bahwa Hillary tidak paham bahwa tindakan-tindakan ini akan dicecar oleh media dan publik. Mungkin saja saking seringnya Hillary bertengkar dengan publik tentang kehidupan pribadinya, dia tidak peduli lagi.,Masa bulan madu kepresidenan Hillary Clinton tidak akan bertahan lama—Senat Partai Republik yang kemungkinan akan mengendalikan majelis rendah Kongres, berencana melanjutkan penyelidikan server email pribadi Hillary setelah dia dilantik. Clinton dan tim administrasinya akan menghadapi tantangan baik dari sayap kanan dan sayap kiri, mengingat banyak kaum progresif tidak memercayai Hillary bahkan sebelum email WikiLeaks keluar. Pemerintahan Gedung Putih akan kerap dikritik, yang kemungkinan akan memaksa pemerintahan Clinton terus melakukan serangan balik.,Permintaan maaf merupakan kelemahan Hillary Clinton, tulis seorang penasihatnya di sebuah <a href="http://www.thedailybeast.com/articles/2016/10/13/emails-apologies-are-hillary-s-achilles-heel.html" target="_blank">email yang bocor</a> dalam skandal server pribadi. Alih-alih meminta maaf, insting Hillary adalah <a href="http://www.vice.com/read/hillary-clinton-transparency-emails-secrecy" target="_blank">menutup-nutupi</a> atau meminta bawahannya untuk mencemarkan nama pihak penuduh—di sebuah acara debat politik, kandidat wakil presiden Tim Kaine <a href="http://www.politifact.com/truth-o-meter/article/2016/oct/23/are-clinton-wikileaks-emails-doctored-or-are-they-/" target="_blank">menilai</a> beberapa email yang dibocorkan WikiLeaks palsu (tanpa menyebut contoh spesifik) dan manajer tim kampanye Robby Mook <a href="http://www.mediaite.com/tv/wallace-challenges-mook-on-wikileaks-trump-tax-return-was-stolen-and-you-didnt-care/" target="_blank">menolak</a> membahas email-email ini karena dianggap hasil "curian.",Clinton terpisah jauh—secara geografis dan politis—dari pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Tapi keduanya mungkin memiliki kesamaan. "Masalah Julian adalah dia bertujuan mulia namun penuh korupsi pribadi," <a href="http://www.thedailybeast.com/articles/2013/05/30/exclusive-former-wikileaks-employee-james-ball-describes-working-with-julian-assange.html" target="_blank">tulis James Ball, mantan karyawan WikiLeaks pada tahun 2013.</a> "Dia mengutuk perilaku buruk orang lain. Namun ketika dia berperilaku tak jauh beda, dia memaafkan dirinya karena percaya bahwa di lubuk hatinya, dia adalah seseorang yang baik.",Hillary mungkin percaya pada hal yang sama. Karena yayasan keluarganya banyak berbuat baik, politikus perempuan ini percaya bahwa mengumpulkan uang atas nama yayasan bukanlah tindakan korupsi. Dia percaya bahwa masa kepresidenannya akan menyelamatkan banyak orang dan mendorong Partai Demokrat ke arah yang lebih baik, sehingga tidak ada yang namanya tindakan politik—mulai dari pengumpulan dana hingga perubahan posisi kebijaksaannya—yang salah.,Di situasi yang normal, logika semacam itu akan diabaikan karena hampir semua politikus bertindak serupa. Namun kampanye kepresidenan tahun ini berkisar seputar kemurnian, tentang Bernie Sanders, seorang politikus paria dari Negara Bagian Vermont; atau seorang bintang acara televisi realitas - tentu saja ini tentang Donald Trump - yang mampu menjungkirbalikkan banyak hal, memulai evolusi, hingga "menguras lumpur yang mengotori AS.",Sepertinya, lumpur-lumpur ini tidak akan dikeringkan. Hillary Clinton terancam krisis dalam dan luar negeri yang lazimnya dialami seorang presiden baru, namun dia sekaligus menghadapi partai oposisi yang keras dan kaum sayap kiri yang tidak mempercayainya. Lebih dari itu, dia juga harus menghadapi kecenderungan dirinya sendiri yang kerap mengabaikan kritik dari luar lingkaran kepercayaannya, karena merasa paling benar. Hal ini diperburuk kumpulan staf yang sangat sensitif dengan perubahan opini publik.,"Saya adalah seorang progresif yang selalu menyelesaikan masalah" merupakan salah satu slogan Hillary selama <a href="http://talkingpointsmemo.com/livewire/hillary-clinton-progressive" target="_blank">lebih dari setahun belakangan ini</a>. Ketika 20 Januari tiba (momen presiden baru AS dilantik), dia harus membuktikan slogan tersebut di depan orang-orang yang memilihnya—baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.,<em>Follow Harry Cheadle di <a href="https://twitter.com/HCheadle" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE US._,Seiring proses pemilihan presiden AS yang terus memanas dan mendekati garis akhir, makin jelas bahwa Hillary Clinton akan menang. Hillary merupakan kandidat unggulan ketika kampanye kepresidenan baru dimulai 18 bulan lalu dan kini dia merupakan kandidat terdepan berdasarkan banyak _polling_ nasional, termasuk polling di negara bagian penentu (swing state). Biarpun masa kampanye masih tersisa beberapa minggu, Hillary sudah mempersiapkan diri memimpin di Gedung Putih. Laporan menyebutkan bahwa Hillary [mendekati](http://edition.cnn.com/2016/10/23/politics/ip-forecast-gop-trump-rallies-clinton-outreach-republicans/) pejabat Partai Republik untuk membahas kompromi politik di kemudian hari dan [mempertimbangkan](http://edition.cnn.com/2016/10/24/politics/hillary-clinton-transition-planning/) nama-nama untuk mengisi posisi administrasi kepresidenannya.,Jika Hillary Clinton menang, pertanyaannya adalah—apa yang akan dia lakukan ketika bekerja dari Gedung Putih? Bagaimana dia akan melakukannya?,Jawaban dari pertanyaan pertama mudah saja. Tidak seperti Donald Trump, Hillary telah secara mendetail menjelaskan banyak rencananya yang mencakup berbagai isu: Dia berjanji akan meningkatkan penggunakan [energi hijau](http://motherboard.vice.com/read/why-voters-should-be-concerned-about-clintons-environmental-promises-climate-energy), [menggratiskan biaya kuliah](https://news.vice.com/article/hillary-clinton-free-college-plan-sounds-a-whole-lot-like-bernie-sanders) bagi banyak pelajar, dan membuat [zona larangan terbang](http://www.huffingtonpost.com/entry/hillary-clinton-syria-no-fly-zone-third-debate_us_58084280e4b0180a36e91a53) di Suriah. Hillary juga mempunyai pandangan netral dalam hal perdagangan sekaligus menganut paham kebijakan luar negeri yang intervensionis. Tentunya, dia juga merupakan seorang liberal dari Partai Demokrat.,Pertanyaan bagaimana pemerintahan Hillary Clinton akan dijalankan, lebih susah dijawab, namun email-email masa kampanye Hillary yang diretas dan kemudian [dirilis oleh WikiLeaks](http://www.vice.com/read/clinton-emails-wikileaks-hack) sebulan terakhir ini memberi sedikit gambaran. Pemerintahan Hillary dinilai memandang rendah musuhnya dan kadang terobsesi dengan cara masyarakat memandang sebuah masalah. Di sisi lain, pemerintahan Hillary dinilai rentan membuat keputusan yang merugikan diri sendiri dan berisiko membuat blunder politik.,Sesungguhnya, WikiLeaks belum merilis satupun email Hillary yang membuktikan adanya tindak kejahatan atau kegiatan ilegal. Dan seringkali, konteks dari email-email yang telah diretas (yang biasanya gagal disediakan oleh badan transparansi internasional ) menjadi kabur akibat proses pelaporan dan pelaporan ulang yang terjadi. Ambil satu dari [banyak contoh yang ada](http://nymag.com/selectall/2016/10/citizen-journalism-is-a-catastrophe-itll-only-get-worse.html), misalnya tentang email-email yang digunakan berbagai oknum untuk menuduh Hillary bahwa dia berusaha menghindari kejaran media. [Ternyata](http://www.realclearpolitics.com/articles/2016/10/24/why_the_wikileaks_attack_fizzled_132139.html) email itu malah berisi debat sengit antara Hillary dan tim kampanyenya, ketika mereka membahas cara menjawab pertanyaan pers di acara-acara tertentu.,Namun, beberapa surat elektronik memang menyingkap fakta, [seperti email-email yang menunjukkan](http://www.theatlantic.com/politics/archive/2016/10/hillary-clinton-foundation-morocco-wikileaks/505043/) bahwa di tahun 2015, Hillary Clinton berniat menerima donasi sebesar Rp156 miliar dari Raja Maroko atas nama organisasi nirlabanya, Clinton Global Initiative. Donasi ini berujung pada undangan agar Clinton Global Initiative terlibat serangkaian acara di Maroko. Kalaupun aliran dana itu bukan tindak korupsi, di dalam sebuah email, Huma Abedin, ajudan Hillary merujuk transaksi ini sebagai "kekacauan.",Ketika Hillary Clinton sedang menyiapkan diri untuk bersaing menjadi presiden AS, dia semestinya tidak menimbulkan kesan sedang menjual akses politik ke pemimpin negara lain. Memang akhirnya Hillary batal hadir di Maroko, tapi keputusan awalnya untuk menerima tawaran sang raja menyakiti tim kampanyenya.,Ada juga pertanyaan-pertanyaan seputar hal-hal yang dikatakan oleh Hillary di luar media massa dan seputar yayasan Keluarga Clinton. Beberapa pertanyaan ini dipicu oleh email-email WikiLeaks. Mengapa Clinton Foundation [menerima jutaan dollar](https://theintercept.com/2016/08/25/why-did-the-saudi-regime-and-other-gulf-tyrannies-donate-millions-to-the-clinton-foundation/) dari rezim represif Arab Saudi? Mengapa dia setuju dibayar mahal untuk berbicara di acara-acara perbankan dan kemudian memuji-muji [Wall Street](http://www.theatlantic.com/politics/archive/2016/10/hillary-clinton-foundation-morocco-wikileaks/505043/) dalam pidatonya? Mengapa para penasihat senior Hillary terjebak dalam potensi konflik kepentingan hingga [dikritik](http://www.politico.com/story/2016/10/chelsea-clinton-foundation-conflicts-emails-229605) secara pribadi oleh Chelsea Clinton? Mengapa para ajudan Hillary menjelek-jelekan kaum progresif di email-email tersebut?,Para pendukung Hillary pasti bisa mengarang cerita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Namun ada satu lagi pertanyaan yang belum terjawab. Email-email WikiLeaks menunjukkan bahwa tim kampanye Hillary [sangat sensitif](http://www.vox.com/policy-and-politics/2016/10/20/13308108/wikileaks-podesta-hillary-clinton) mengenai bagaimana publik menilai posisi dan tindakan kandidat mereka. Jadi mengapa Hillary (yang diduga saat itu sudah berniat menjadi presiden AS untuk pemilu 2016) menyampaikan pidato-pidato dan menerima donasi yang dapat mengakibatkan ribuan skandal? Sulit dipercaya bahwa Hillary tidak paham bahwa tindakan-tindakan ini akan dicecar oleh media dan publik. Mungkin saja saking seringnya Hillary bertengkar dengan publik tentang kehidupan pribadinya, dia tidak peduli lagi.,Masa bulan madu kepresidenan Hillary Clinton tidak akan bertahan lama—Senat Partai Republik yang kemungkinan akan mengendalikan majelis rendah Kongres, berencana melanjutkan penyelidikan server email pribadi Hillary setelah dia dilantik. Clinton dan tim administrasinya akan menghadapi tantangan baik dari sayap kanan dan sayap kiri, mengingat banyak kaum progresif tidak memercayai Hillary bahkan sebelum email WikiLeaks keluar. Pemerintahan Gedung Putih akan kerap dikritik, yang kemungkinan akan memaksa pemerintahan Clinton terus melakukan serangan balik.,Permintaan maaf merupakan kelemahan Hillary Clinton, tulis seorang penasihatnya di sebuah [email yang bocor](http://www.thedailybeast.com/articles/2016/10/13/emails-apologies-are-hillary-s-achilles-heel.html) dalam skandal server pribadi. Alih-alih meminta maaf, insting Hillary adalah [menutup-nutupi](http://www.vice.com/read/hillary-clinton-transparency-emails-secrecy) atau meminta bawahannya untuk mencemarkan nama pihak penuduh—di sebuah acara debat politik, kandidat wakil presiden Tim Kaine [menilai](http://www.politifact.com/truth-o-meter/article/2016/oct/23/are-clinton-wikileaks-emails-doctored-or-are-they-/) beberapa email yang dibocorkan WikiLeaks palsu (tanpa menyebut contoh spesifik) dan manajer tim kampanye Robby Mook [menolak](http://www.mediaite.com/tv/wallace-challenges-mook-on-wikileaks-trump-tax-return-was-stolen-and-you-didnt-care/) membahas email-email ini karena dianggap hasil "curian.",Clinton terpisah jauh—secara geografis dan politis—dari pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Tapi keduanya mungkin memiliki kesamaan. "Masalah Julian adalah dia bertujuan mulia namun penuh korupsi pribadi," [tulis James Ball, mantan karyawan WikiLeaks pada tahun 2013.](http://www.thedailybeast.com/articles/2013/05/30/exclusive-former-wikileaks-employee-james-ball-describes-working-with-julian-assange.html) "Dia mengutuk perilaku buruk orang lain. Namun ketika dia berperilaku tak jauh beda, dia memaafkan dirinya karena percaya bahwa di lubuk hatinya, dia adalah seseorang yang baik.",Hillary mungkin percaya pada hal yang sama. Karena yayasan keluarganya banyak berbuat baik, politikus perempuan ini percaya bahwa mengumpulkan uang atas nama yayasan bukanlah tindakan korupsi. Dia percaya bahwa masa kepresidenannya akan menyelamatkan banyak orang dan mendorong Partai Demokrat ke arah yang lebih baik, sehingga tidak ada yang namanya tindakan politik—mulai dari pengumpulan dana hingga perubahan posisi kebijaksaannya—yang salah.,Di situasi yang normal, logika semacam itu akan diabaikan karena hampir semua politikus bertindak serupa. Namun kampanye kepresidenan tahun ini berkisar seputar kemurnian, tentang Bernie Sanders, seorang politikus paria dari Negara Bagian Vermont; atau seorang bintang acara televisi realitas - tentu saja ini tentang Donald Trump - yang mampu menjungkirbalikkan banyak hal, memulai evolusi, hingga "menguras lumpur yang mengotori AS.",Sepertinya, lumpur-lumpur ini tidak akan dikeringkan. Hillary Clinton terancam krisis dalam dan luar negeri yang lazimnya dialami seorang presiden baru, namun dia sekaligus menghadapi partai oposisi yang keras dan kaum sayap kiri yang tidak mempercayainya. Lebih dari itu, dia juga harus menghadapi kecenderungan dirinya sendiri yang kerap mengabaikan kritik dari luar lingkaran kepercayaannya, karena merasa paling benar. Hal ini diperburuk kumpulan staf yang sangat sensitif dengan perubahan opini publik.,"Saya adalah seorang progresif yang selalu menyelesaikan masalah" merupakan salah satu slogan Hillary selama [lebih dari setahun belakangan ini](http://talkingpointsmemo.com/livewire/hillary-clinton-progressive). Ketika 20 Januari tiba (momen presiden baru AS dilantik), dia harus membuktikan slogan tersebut di depan orang-orang yang memilihnya—baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.,_Follow Harry Cheadle di [Twitter](https://twitter.com/HCheadle)._ | Berita | Email-email WikiLeaks dan akibat yang ditimbulkannya akan mempersulit Hillary Clinton melakukan pekerjaan sebagai presiden di Gedung Putih.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Harry Cheadle","id":"57a20673ca6970e016b82dc1","slug":"harry-cheadle","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Harry Cheadle","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad247387302422a7ebd | articles | Apakah Udara New Delhi Bisa Diselamatkan dengan Cara Mengadukan Para Pelaku Polusi? | 1,477,267,200,000 | https://www.vice.com/id/article/9abbn8/apakah-udara-new-delhi-bisa-diselamatkan-dengan-cara-mengadukan-para-pelaku-polusi | Di bagian bumi lain, transisi musim panas ke musim gugur biasanya terasa lewat hawa udaranya. Daun-daunan berubah menjadi kolase warna merah, kuning dan oranye. Sementara udara jadi adem dan segar. Setelah musim panas yang lembap dan menyengat, pergantian ini terasa menyegarkan. Namun sayangnya bagi penduduk Kota New Delhi, musim gugur yang mereka tunggu-tunggu tidak berlangsung lama.,Di New Delhi, kota dengan level polusi tertinggi di dunia, udara segar musim gugur malah disertai kabut tebal. Alih-alih menikmati warna-warni daun khas musim gugur di pepohonan, paling-paling anda cuma disuguhi pemandangan masker penyaring udara berwarna-warni yang dikenakan penduduk Ibu Kota India itu. Setiap memasuki Oktober, New Delhi bakal diselimuti kabut tebal menutupi langit. Ini berlangsung hingga Maret, ketika akhirnya warna biru langit kembali muncul dan kabut menghilang.,<a href="http://qz.com/301362/here-are-nine-ways-to-deal-with-delhis-air-pollution-but-you-may-not-be-able-to-afford-any-of-them/" target="_blank">Beberapa solusi</a> telah diajukan guna mengatasi masalah polusi udara di New Delhi, mulai dari penggunaan tenaga surya, hingga himbauan agar <a href="http://qz.com/301362/here-are-nine-ways-to-deal-with-delhis-air-pollution-but-you-may-not-be-able-to-afford-any-of-them/" target="_blank">orang tidak pergi ke kantor</a> atau ke sekolah. Solusi terbaru yang diajukan adalah aplikasi bernama "<em>Hawa Badlo</em>" alias "<a href="http://changetheair.org/" target="_blank">Change the Air</a>". App ini berusaha mengatasi masalah polusi udara New Delhi di level perorangan. Caranya adalah mengimbau para penduduk melaporkan kegiatan yang menghasilkan polusi agar dapat ditindak aparat.,Dihuni lebih dari 10 juta penduduk, Delhi adalah kota di mana "kabut asap" dianggap sebagai sejenis cuaca. Saking parahnya, badan pengawas polusi di kota itu sering kehabisan <a href="http://indiatoday.intoday.in/story/black-monday-delhi-records-worst-smog/1/535402.html" target="_blank">angka untuk mengukur</a> tingkat polusi. Kabut yang luar biasa tebal menutupi New Delhi bahkan bisa dilihat dari <a href="http://issphotolibrary.sinc3all.pt/en/photo/id/ISS008-E-19290" target="_blank">stasiun luar angkasa</a>. Yang lebih mengenaskan lagi, mayoritas populasi New Delhi yang tidak memiliki tempat tinggal terpapar udara beracun—tentunya mempunyai <a href="http://www.health.ny.gov/environmental/indoors/air/pmq_a.htm" target="_blank">efek buruk terhadap kesehatan</a>—ini berlangsung selama hampir 24 jam saban hari.,Biarpun tidak selalu sukses, pemerintah India telah meningkatkan usahanya mengatasi polusi. Tahun lalu, pemerintah mencoba menerapkan skema "<a href="http://www.hindustantimes.com/delhi/odd-even-repairs-breakdowns-chaos-jams-ruled-delhi-roads-on-monday/story-e7pemlXHQ4KN2xadjBiJdL.html" target="_blank">Ganjil-Genap</a>" di mana kendaraan dengan plat nomor ganjil dan genap digilir melewati menggunakan jalanan setiap harinya. Program ini <a href="http://indianexpress.com/article/opinion/columns/odd-even-policy-delhi-pollution-yes-delhi-it-worked/" target="_blank">tergolong sukses</a> menurunkan level polusi di awal-awal pelaksaannya, namun belum jelas apakah program ini bisa bertahan untuk jangka panjang.,App "Change the Air" buatan Environmental Pollution Authority India hadir dalam dua versi. Versi pertama memungkinkan penduduk New Delhi untuk mengambil foto lokasi di mana polusi terjadi, seperti debu dari pekerjaan konstruksi atau pembakaran daun atau sampah di tempat umum. Versi kedua dari app ini membantu aparat India untuk menginvestigasi keluhan-keluhan yang dilontarkan pengguna dan mengambil tindakan terhadap penyebab polusi.,Masalahnya, apakah penduduk New Delhi mau repot-repot melaporkan tindakan polusi dan apakah aparat benar-benar akan menindak para pelakunya? Kabut di New Delhi disebabkan oleh sektor industri yang masif di kawasan utara dan timur Ibu kota, diperparah penggunaan energi batu bara, banyaknya kendaraan bermotor di jalanan, ditambah pembakaran kayu dan sampah oleh warga miskin untuk memasak dan menghangatkan diri. Polusi udara terasa semakin parah di musim dingin karena terjadi peningkatan uap di udara, menyebabkan terperangkapnya polusi serta menciptakan kabut asap permanen.,Kemungkinan besar, penduduk New Delhi tidak akan menggunakan app ini untuk melaporkan polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor di jalanan. Pun, menutup sektor industri Delhi bukan sebuah pilihan. Jadi ya, paling-paling aplikasi ini hanya akan digunakan untuk menargetkan kaum miskin yang sering membakar sampah dan kayu untuk menghangatkan diri, ketika musim dingin tiba.,Biarpun pembakaran sampah yang tidak bertanggung jawab semestinya dilaporkan, apabila app ini hanya akan mengincar satu segmen masyarakat tanpa ada opsi lainnya, berarti app ini adalah sebuah kegagalan. Namun apabila aplikasi ini digunakan untuk menyebarkan kesadaran lingkungan ke orang-orang yang tersingkirkan, maka "Hawa Badlo" berpeluang menjadi alat yang penting dalam usaha pembersihan udara New Delhi. | Di bagian bumi lain, transisi musim panas ke musim gugur biasanya terasa lewat hawa udaranya. Daun-daunan berubah menjadi kolase warna merah, kuning dan oranye. Sementara udara jadi adem dan segar. Setelah musim panas yang lembap dan menyengat, pergantian ini terasa menyegarkan. Namun sayangnya bagi penduduk Kota New Delhi, musim gugur yang mereka tunggu-tunggu tidak berlangsung lama.,Di New Delhi, kota dengan level polusi tertinggi di dunia, udara segar musim gugur malah disertai kabut tebal. Alih-alih menikmati warna-warni daun khas musim gugur di pepohonan, paling-paling anda cuma disuguhi pemandangan masker penyaring udara berwarna-warni yang dikenakan penduduk Ibu Kota India itu. Setiap memasuki Oktober, New Delhi bakal diselimuti kabut tebal menutupi langit. Ini berlangsung hingga Maret, ketika akhirnya warna biru langit kembali muncul dan kabut menghilang.,[Beberapa solusi](http://qz.com/301362/here-are-nine-ways-to-deal-with-delhis-air-pollution-but-you-may-not-be-able-to-afford-any-of-them/) telah diajukan guna mengatasi masalah polusi udara di New Delhi, mulai dari penggunaan tenaga surya, hingga himbauan agar [orang tidak pergi ke kantor](http://qz.com/301362/here-are-nine-ways-to-deal-with-delhis-air-pollution-but-you-may-not-be-able-to-afford-any-of-them/) atau ke sekolah. Solusi terbaru yang diajukan adalah aplikasi bernama "_Hawa Badlo_" alias "[Change the Air](http://changetheair.org/)". App ini berusaha mengatasi masalah polusi udara New Delhi di level perorangan. Caranya adalah mengimbau para penduduk melaporkan kegiatan yang menghasilkan polusi agar dapat ditindak aparat.,Dihuni lebih dari 10 juta penduduk, Delhi adalah kota di mana "kabut asap" dianggap sebagai sejenis cuaca. Saking parahnya, badan pengawas polusi di kota itu sering kehabisan [angka untuk mengukur](http://indiatoday.intoday.in/story/black-monday-delhi-records-worst-smog/1/535402.html) tingkat polusi. Kabut yang luar biasa tebal menutupi New Delhi bahkan bisa dilihat dari [stasiun luar angkasa](http://issphotolibrary.sinc3all.pt/en/photo/id/ISS008-E-19290). Yang lebih mengenaskan lagi, mayoritas populasi New Delhi yang tidak memiliki tempat tinggal terpapar udara beracun—tentunya mempunyai [efek buruk terhadap kesehatan](http://www.health.ny.gov/environmental/indoors/air/pmq_a.htm)—ini berlangsung selama hampir 24 jam saban hari.,Biarpun tidak selalu sukses, pemerintah India telah meningkatkan usahanya mengatasi polusi. Tahun lalu, pemerintah mencoba menerapkan skema "[Ganjil-Genap](http://www.hindustantimes.com/delhi/odd-even-repairs-breakdowns-chaos-jams-ruled-delhi-roads-on-monday/story-e7pemlXHQ4KN2xadjBiJdL.html)" di mana kendaraan dengan plat nomor ganjil dan genap digilir melewati menggunakan jalanan setiap harinya. Program ini [tergolong sukses](http://indianexpress.com/article/opinion/columns/odd-even-policy-delhi-pollution-yes-delhi-it-worked/) menurunkan level polusi di awal-awal pelaksaannya, namun belum jelas apakah program ini bisa bertahan untuk jangka panjang.,App "Change the Air" buatan Environmental Pollution Authority India hadir dalam dua versi. Versi pertama memungkinkan penduduk New Delhi untuk mengambil foto lokasi di mana polusi terjadi, seperti debu dari pekerjaan konstruksi atau pembakaran daun atau sampah di tempat umum. Versi kedua dari app ini membantu aparat India untuk menginvestigasi keluhan-keluhan yang dilontarkan pengguna dan mengambil tindakan terhadap penyebab polusi.,Masalahnya, apakah penduduk New Delhi mau repot-repot melaporkan tindakan polusi dan apakah aparat benar-benar akan menindak para pelakunya? Kabut di New Delhi disebabkan oleh sektor industri yang masif di kawasan utara dan timur Ibu kota, diperparah penggunaan energi batu bara, banyaknya kendaraan bermotor di jalanan, ditambah pembakaran kayu dan sampah oleh warga miskin untuk memasak dan menghangatkan diri. Polusi udara terasa semakin parah di musim dingin karena terjadi peningkatan uap di udara, menyebabkan terperangkapnya polusi serta menciptakan kabut asap permanen.,Kemungkinan besar, penduduk New Delhi tidak akan menggunakan app ini untuk melaporkan polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor di jalanan. Pun, menutup sektor industri Delhi bukan sebuah pilihan. Jadi ya, paling-paling aplikasi ini hanya akan digunakan untuk menargetkan kaum miskin yang sering membakar sampah dan kayu untuk menghangatkan diri, ketika musim dingin tiba.,Biarpun pembakaran sampah yang tidak bertanggung jawab semestinya dilaporkan, apabila app ini hanya akan mengincar satu segmen masyarakat tanpa ada opsi lainnya, berarti app ini adalah sebuah kegagalan. Namun apabila aplikasi ini digunakan untuk menyebarkan kesadaran lingkungan ke orang-orang yang tersingkirkan, maka "Hawa Badlo" berpeluang menjadi alat yang penting dalam usaha pembersihan udara New Delhi. | Tekno | Parahnya tingkat polusi di New Delhi menyebabkan badan pengawas polusi di New Delhi sering sekali kehabisan angka untuk mengukur tingkat polusi. Kabut yang luar biasa tebal yang menutupi New Delhi bahkan bisa dilihat dari stasiun luar angkasa.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Daniel Oberhaus","id":"57a206cbda4653df9dffc74f","slug":"daniel-oberhaus","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Daniel Oberhaus","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478adc2cf2be02ba606546 | articles | Letak Pemicu Depresi Di Otak Telah Ditemukan | 1,477,180,800,000 | https://www.vice.com/id/article/qkbkbm/letak-depresi-di-otak-telah-ditemukan | <em>Artikel ini pertama kali muncul di Motherboard.</em>,Tahun lalu, diperkirakan <a href="https://www.nimh.nih.gov/health/statistics/prevalence/major-depression-among-adults.shtml" target="_blank">16 juta</a> penduduk dewasa di Amerika Serikat menderita gangguan depresi yang berlangsung selama sedikitnya 2 minggu dan mencakup setidaknya 4 gejala lainnya seperti susah tidur, makan atau berkonsentrasi. Karena luasnya penyebaran gangguan mental di Amerika Serikat, ditambah efeknya mengganggu siklus hidup alamiah seseorang, menemukan cara menanggulangi depresi adalah salah satu masalah yang mendesak dalam disiplin ilmu neuropsychiatry.,Penelitian terbaru dari sebuah proyek kolaborasi antara University of Warwick di Inggris bersama Fudan University di Cina telah membuka jalan menuju penanganan depresi yang efektif dengan mengidentifikasi bagian otak yang terpengaruh depresi.,"Lebih dari 1 dari 10 orang selama hidupnya menderita depresi, sebuah penyakit yang sangat lazim di kehidupan modern, sampai-sampai kita bisa menemukan remah Prozac (sebuah obat depresi) di kran air minum di London," kata Jiangfeng Feng, seorang profesor computational biology. "Temuan kami, dilengkapi dengan data komprehensif yang kami kumpulkan dari seluruh penjuru dunia dan metode baru yang kami gunakan, memungkinkan kami menemukan akar masalah depresi yang mungkin bisa membuka jalan menuju terapi depresi yang lebih manjur di masa depan.",Data komprehensif dirujuk oleh Feng diambil dari 909 subjek penelitian di Cina (sekitar setengah dari subjek mengidap gangguan depresi hebat dan sisanya sehat-sehat saja) yang telah melewati pemindaian otak penuh presisi menggunakan MRI. Para periset ini menemukan data biasanya depresi menyerang bagian otak yang dikenal dengan nama lateral orbitofrontal cortex (OFC). Bagian otak ini diperkirakan memiliki hubungan dengan semua <a href="http://www.nature.com/neuro/journal/v18/n5/full/nn.3982.html" target="_blank">fungsi otak</a>, meski salah satu fungsi OFC yang paling sering ditelisik memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan dan <a href="http://www.cell.com/neuron/abstract/S0896-6273(10)00144-3?_returnURL=http%3A%2F%2Flinkinghub.elsevier.com%2Fretrieve%2Fpii%2FS0896627310001443%3Fshowall%3Dtrue" target="_blank">kemampuan beradaptasi</a>.,OFC telah dibagi menjadi dua daerah utama: lateral OFC dan medial OFC. bagian Lateral OFC aktif ketika kita mengalami kejadian yang tidak mengenakan, seperti saat tak dihargai orang lain, saat mengalami kejadian yang tak mengenakkan seperti kehilangan uang atau bau busuk yang menyengat. Bagian ini jugalah yang terpengaruh oleh depresi, menurut tim peneliti.,<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Orbitofrontal_cortex#/media/File:MRI_of_orbitofrontal_cortex.jpg" target="_blank"></a>Ternyata, temuan ini sekaligus mengungkap fakta baru. Lateral OFC ternyata mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan pandangan seseorang akan dirinya sendiri. Ini barangkali yang menyebabkan rasa rendah diri, hilangnya jati diri, dan kekecewaan yang dialami para penderita depresi. Di sisi lain, medial OFC merupakan reward circuit yang diduga juga memiliki peran dalam terjadinya depresi. Para peneliti menilai bahwa penurunan konektivitas OFC dengan sistem memori menyebabkan berkurangnya memori indah nan menyenangkan yang bisa diingat seseorang. Hal ini mendorong terjadinya depresi.,"Sebelum penelitian ini kami kerjakan, kami tak pernah tahu bagian otak mana yang paling terhubung dengan lateral OFC dalam penderita depresi," ujar Rolls kepada Motherboard. "Sekarang kita tahu bahwa sistem rewarddi medial OFC ternyata benar-benar terputus dari sistem memori dalam otak.",Hasil penelitian ini mendukung teori <a href="http://www.oxcns.org/papers/559%20Rolls%202016%20A%20non-reward%20attractor%20theory%20of%20depression.pdf" target="_blank">non-reward attractor theory of depression</a> milik psikolog dan computational neuroscientist dari University of Warwick bernama Edmund Rolls Postulat teori ini menyatakan bahwa dalam kondisi depresi, sistem non-reward OFC akan lebih mudah terpicu dibandingkan kondisi normal. Karena sistem non-reward OFC menembakkan "error neuron" jika kita tak beroleh apa yang kita inginkan dan menjaga pengeluaran neuron lebih lama dari biasanya, ini akan mengakibatkan sebuah feedback loop dalam sistem bahasa yang mengatur kondisi kognitif negatif (ini menjelaskan kenapa mereka yang tengah depresi tak bisa move on dari pikiran-pikiran mereka yang depresif). Nah idenya adalah jika anda ingin menanggulangi depresi, yang perlu kita lakukan adalah mengacaukan feedback loop ini dengan membatasi pengeluaran error neuron ODC.,Kini, setelah Rolls dan koleganya memiliki sejumlah data kuat yang tak hanya konsisten, namun mendukung teorinya perihal depresi, Rolls berharap bisa segera melakukan percobaan melihat apakah gen diekspresikan berbeda di lateral OFC.,"Beragam gen bisa diekspresikan berbeda di lateral OFC (dan) ini bisa memberi kita petunjuk mengembangkan obat-obatan baru yang bisa mempengaruhi kerja lateral OFC," tulis Rolls dalam sebuah email. "Selain obat-obatan baru yang secara lebih spesifik mengincar fungsi OFC, teori terbaru akan menyumbangkan dasar pengembangan metode penanganan psikologis, membuat pasien terbebas dari pikiran, kondisi dan mood yang negatif." | _Artikel ini pertama kali muncul di Motherboard._,Tahun lalu, diperkirakan [16 juta](https://www.nimh.nih.gov/health/statistics/prevalence/major-depression-among-adults.shtml) penduduk dewasa di Amerika Serikat menderita gangguan depresi yang berlangsung selama sedikitnya 2 minggu dan mencakup setidaknya 4 gejala lainnya seperti susah tidur, makan atau berkonsentrasi. Karena luasnya penyebaran gangguan mental di Amerika Serikat, ditambah efeknya mengganggu siklus hidup alamiah seseorang, menemukan cara menanggulangi depresi adalah salah satu masalah yang mendesak dalam disiplin ilmu neuropsychiatry.,Penelitian terbaru dari sebuah proyek kolaborasi antara University of Warwick di Inggris bersama Fudan University di Cina telah membuka jalan menuju penanganan depresi yang efektif dengan mengidentifikasi bagian otak yang terpengaruh depresi.,"Lebih dari 1 dari 10 orang selama hidupnya menderita depresi, sebuah penyakit yang sangat lazim di kehidupan modern, sampai-sampai kita bisa menemukan remah Prozac (sebuah obat depresi) di kran air minum di London," kata Jiangfeng Feng, seorang profesor computational biology. "Temuan kami, dilengkapi dengan data komprehensif yang kami kumpulkan dari seluruh penjuru dunia dan metode baru yang kami gunakan, memungkinkan kami menemukan akar masalah depresi yang mungkin bisa membuka jalan menuju terapi depresi yang lebih manjur di masa depan.",Data komprehensif dirujuk oleh Feng diambil dari 909 subjek penelitian di Cina (sekitar setengah dari subjek mengidap gangguan depresi hebat dan sisanya sehat-sehat saja) yang telah melewati pemindaian otak penuh presisi menggunakan MRI. Para periset ini menemukan data biasanya depresi menyerang bagian otak yang dikenal dengan nama lateral orbitofrontal cortex (OFC). Bagian otak ini diperkirakan memiliki hubungan dengan semua [fungsi otak](http://www.nature.com/neuro/journal/v18/n5/full/nn.3982.html), meski salah satu fungsi OFC yang paling sering ditelisik memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan dan [kemampuan beradaptasi](http://www.cell.com/neuron/abstract/S0896-6273(10)00144-3?_returnURL=http%3A%2F%2Flinkinghub.elsevier.com%2Fretrieve%2Fpii%2FS0896627310001443%3Fshowall%3Dtrue).,OFC telah dibagi menjadi dua daerah utama: lateral OFC dan medial OFC. bagian Lateral OFC aktif ketika kita mengalami kejadian yang tidak mengenakan, seperti saat tak dihargai orang lain, saat mengalami kejadian yang tak mengenakkan seperti kehilangan uang atau bau busuk yang menyengat. Bagian ini jugalah yang terpengaruh oleh depresi, menurut tim peneliti.,[](https://en.wikipedia.org/wiki/Orbitofrontal_cortex#/media/File:MRI_of_orbitofrontal_cortex.jpg)Ternyata, temuan ini sekaligus mengungkap fakta baru. Lateral OFC ternyata mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan pandangan seseorang akan dirinya sendiri. Ini barangkali yang menyebabkan rasa rendah diri, hilangnya jati diri, dan kekecewaan yang dialami para penderita depresi. Di sisi lain, medial OFC merupakan reward circuit yang diduga juga memiliki peran dalam terjadinya depresi. Para peneliti menilai bahwa penurunan konektivitas OFC dengan sistem memori menyebabkan berkurangnya memori indah nan menyenangkan yang bisa diingat seseorang. Hal ini mendorong terjadinya depresi.,"Sebelum penelitian ini kami kerjakan, kami tak pernah tahu bagian otak mana yang paling terhubung dengan lateral OFC dalam penderita depresi," ujar Rolls kepada Motherboard. "Sekarang kita tahu bahwa sistem rewarddi medial OFC ternyata benar-benar terputus dari sistem memori dalam otak.",Hasil penelitian ini mendukung teori [non-reward attractor theory of depression](http://www.oxcns.org/papers/559%20Rolls%202016%20A%20non-reward%20attractor%20theory%20of%20depression.pdf) milik psikolog dan computational neuroscientist dari University of Warwick bernama Edmund Rolls Postulat teori ini menyatakan bahwa dalam kondisi depresi, sistem non-reward OFC akan lebih mudah terpicu dibandingkan kondisi normal. Karena sistem non-reward OFC menembakkan "error neuron" jika kita tak beroleh apa yang kita inginkan dan menjaga pengeluaran neuron lebih lama dari biasanya, ini akan mengakibatkan sebuah feedback loop dalam sistem bahasa yang mengatur kondisi kognitif negatif (ini menjelaskan kenapa mereka yang tengah depresi tak bisa move on dari pikiran-pikiran mereka yang depresif). Nah idenya adalah jika anda ingin menanggulangi depresi, yang perlu kita lakukan adalah mengacaukan feedback loop ini dengan membatasi pengeluaran error neuron ODC.,Kini, setelah Rolls dan koleganya memiliki sejumlah data kuat yang tak hanya konsisten, namun mendukung teorinya perihal depresi, Rolls berharap bisa segera melakukan percobaan melihat apakah gen diekspresikan berbeda di lateral OFC.,"Beragam gen bisa diekspresikan berbeda di lateral OFC (dan) ini bisa memberi kita petunjuk mengembangkan obat-obatan baru yang bisa mempengaruhi kerja lateral OFC," tulis Rolls dalam sebuah email. "Selain obat-obatan baru yang secara lebih spesifik mengincar fungsi OFC, teori terbaru akan menyumbangkan dasar pengembangan metode penanganan psikologis, membuat pasien terbebas dari pikiran, kondisi dan mood yang negatif." | Health | Penelitian menemukan area di otak yang terpengaruh oleh depresi dan temuan ini membuka jalan menuju perawatan depresi yang lebih efekti. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"VICE Staff","id":"57a20634f29404e002b4e151","slug":"vice-staff","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/VICE Staff","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad7ab4b6a022a076faa | articles | Foto-Foto Jalanan Tokyo yang Menantang di 70an dan 80an | 1,477,180,800,000 | https://www.vice.com/id/article/aevewk/foto-foto-jalanan-tokyo-yang-menantang-di-70an-dan-80an | Masatoshi Naito merupakan seorang fotografer Jepang ternama yang karyanya telah dipamerkan di level internasional semenjak 60an di tempat-tempat seperti MoMA (Museum of Modern Art) dan Barbican. Naito dikenal berkat karyanya Ba Ba Bakuhatsu (Ledakan Nenek), sebuah proyek yang mendokumentasikan pertapaan, ritus-ritus dan cerita rakyat Jepang yang menjadi adat di wilayah pegunungan Tohoku. Namun, ia juga mendokumentasikan suasana jalanan Jepang dari 1970 hingga 1985 yang menyingkap semacam subkultur baru di Jepang.
Diterbitkan pada 1985 dan dirilis ulang tahun ini oleh <a href="http://www.superlabo.com/catalogue/spl065mn/" target="_blank">Super Labo, <em>Tokyo: A Vision of Its Other Side</em></a> menampilkan kota metropolis Tokyo sebagai "bentuk kehidupan yang besar," dan foto-foto di bawah ini menyingkap sebagian sisi organisme Tokyo yang lebih jarang terlihat. Naito merekam kaum-kaum terpinggirkan di Tokyo, seperti gelandangan, pekerja seks, dan alkoholik—"mereka-mereka yang menghuni daerah tersuram dan terdalam di kota.",Mengenai buku foto Tokyo : A Vision Of Its Other Side, Masatoshi Naito menulis sebagai berikut:,<em>Saya mengabadikan Tokyo secara intensif dari 1970 hingga 1985. Saat itu, Jepang mengalami perubahan besar seiring berkembangnya pertumbuhan ekonomi kami. Rumah dan bangunan tua dihancurkan dan diganti dengan yang baru. Gedung-gedung pencakar langit modern juga didirikan. Bahkan hingga saat ini, Tokyo masih berkembang pesat.</em>,<em>Kini, saya menyaksikan gerombolan orang yang membanjiri daerah kota Tokyo dari pagi hingga larut malam. Gerombolan orang ini selalu ada di Tokyo, dari kereta pertama jalur Yamanote dan Chuo hingga yang terakhir. Jalur kereta bawah tanah dan kereta swasta pun selalu ramai. Namun, begitu kereta terakhir selesai beroperasi, bersama menghilangnya pengusaha, wanita,pelajar dan pekerja restoran dan bar, Tokyo mendadak sunyi. Di saat inilah, 'wajah Tokyo yang lain' muncul.</em>,<em>Anda bisa melihat seseorang yang sedang mengumpulkan makanan yang dibuang oleh bar dan restoran. Ada juga yang sedang memunguti kotak-kotak kardus dan kaleng yang mungkin bisa dijual. Beberapa orang sedang tidur di jalanan. Beberapa lainnya sedang menenggak alkohol. Para gelandangan pun memulai kehidupannya. Dan, Tokyo sebagai 'sebuah organisme yang besar' telah menampilkan wujudnya.</em>,<em>Tokyo: A Vision of Its Other Side sudah dirilis lewat <a href="http://www.superlabo.com/catalogue/spl065mn/" target="_blank">Super Labo</a>. Buku ini juga bisa dibeli di <a href="https://www.printedmatter.org/catalog/45704" target="_blank">Printed Matter</a>. Beberapa foto dari buku tersebut kami muat di bawah ini.</em>,Cuplikan buku:,"Begitu kereta terakhir selesai beroperasi, bersama menghilangnya pengusaha, wanita, pelajar dan pekerja restoran dan bar, Tokyo mendadak… | Masatoshi Naito merupakan seorang fotografer Jepang ternama yang karyanya telah dipamerkan di level internasional semenjak 60an di tempat-tempat seperti MoMA (Museum of Modern Art) dan Barbican. Naito dikenal berkat karyanya Ba Ba Bakuhatsu (Ledakan Nenek), sebuah proyek yang mendokumentasikan pertapaan, ritus-ritus dan cerita rakyat Jepang yang menjadi adat di wilayah pegunungan Tohoku. Namun, ia juga mendokumentasikan suasana jalanan Jepang dari 1970 hingga 1985 yang menyingkap semacam subkultur baru di Jepang.
Diterbitkan pada 1985 dan dirilis ulang tahun ini oleh [Super Labo, _Tokyo: A Vision of Its Other Side_](http://www.superlabo.com/catalogue/spl065mn/) menampilkan kota metropolis Tokyo sebagai "bentuk kehidupan yang besar," dan foto-foto di bawah ini menyingkap sebagian sisi organisme Tokyo yang lebih jarang terlihat. Naito merekam kaum-kaum terpinggirkan di Tokyo, seperti gelandangan, pekerja seks, dan alkoholik—"mereka-mereka yang menghuni daerah tersuram dan terdalam di kota.",Mengenai buku foto Tokyo : A Vision Of Its Other Side, Masatoshi Naito menulis sebagai berikut:,_Saya mengabadikan Tokyo secara intensif dari 1970 hingga 1985. Saat itu, Jepang mengalami perubahan besar seiring berkembangnya pertumbuhan ekonomi kami. Rumah dan bangunan tua dihancurkan dan diganti dengan yang baru. Gedung-gedung pencakar langit modern juga didirikan. Bahkan hingga saat ini, Tokyo masih berkembang pesat._,_Kini, saya menyaksikan gerombolan orang yang membanjiri daerah kota Tokyo dari pagi hingga larut malam. Gerombolan orang ini selalu ada di Tokyo, dari kereta pertama jalur Yamanote dan Chuo hingga yang terakhir. Jalur kereta bawah tanah dan kereta swasta pun selalu ramai. Namun, begitu kereta terakhir selesai beroperasi, bersama menghilangnya pengusaha, wanita,pelajar dan pekerja restoran dan bar, Tokyo mendadak sunyi. Di saat inilah, 'wajah Tokyo yang lain' muncul._,_Anda bisa melihat seseorang yang sedang mengumpulkan makanan yang dibuang oleh bar dan restoran. Ada juga yang sedang memunguti kotak-kotak kardus dan kaleng yang mungkin bisa dijual. Beberapa orang sedang tidur di jalanan. Beberapa lainnya sedang menenggak alkohol. Para gelandangan pun memulai kehidupannya. Dan, Tokyo sebagai 'sebuah organisme yang besar' telah menampilkan wujudnya._,_Tokyo: A Vision of Its Other Side sudah dirilis lewat [Super Labo](http://www.superlabo.com/catalogue/spl065mn/). Buku ini juga bisa dibeli di [Printed Matter](https://www.printedmatter.org/catalog/45704). Beberapa foto dari buku tersebut kami muat di bawah ini._,Cuplikan buku:,"Begitu kereta terakhir selesai beroperasi, bersama menghilangnya pengusaha, wanita, pelajar dan pekerja restoran dan bar, Tokyo mendadak... | Vice Blog | Begitu kereta terakhir selesai beroperasi, bersama menghilangnya pengusaha, wanita, pelajar dan pekerja restoran dan bar, Tokyo mendadak... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Masotoshi Naito","id":"584780131aed26026098bb3b","slug":"masotoshi-naito","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/masotoshi-naito","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad22cf2be02ba606525 | articles | Burgermu Tak Seperti dalam Iklan? Sayalah Biang Keroknya | 1,477,180,800,000 | https://www.vice.com/id/article/ypvvb7/burgermu-tak-seperti-dalam-iklan-saya-gara-garanya | <em>Artikel ini pertama kali dimuat dalam bahasa Prancis di MUNCHIES FR.</em>,<em>Selamat datang kembali ke Restaurant Confessional, tempat kita bicara dengan suara-suara yang selama ini tak pernah terdengar di industri restoran, dari lini paling depan sampai paling bontot restoran tentang kejadian di belakang dapur tempat-tempat makan favorit anda. Di episode kali ini, seorang perempuan muda membeberkan karir uniknya dalam dunia gastronomi: seorang culinary stylist alias penata visual makanan.</em>,Saya seorang food stylist—atau bolehlah anda sebut "culinary stylist". Biasanya jika saya menyebut nama profesi saya, tak satupun paham apa yang saya maksud. Mestinya seiring makin ramainya tayangan kuliner di TV, orang paham bahwa pekerjaan saya benar-benar ada.,Dulu, food styling tak lebih dari sekadar ilusi optik belaka, sampai sekarang pun demikian. Misalnya, ketika anda memotret sepotong ayam, sejatinya dagingnya belum dimasak, cuma dipoles dengan semir sepatu. Kasusnya sama dengan burger yang digeser, dibolak-balik agar terlihat lebih besar, lalu biji wijen yang ada di permukaan roti sesungguhnya diletakkan satu persatu dengan capit agar kelihatan lebih menarik. Tak cuma itu, sendokan es krim yang bikin ngiler itu, seperti juga busa kopi, sejatinya palsu.,Kerap kali, makanan ini tak dibuat dengan bahan asli; semua sintetik. Saya sih secara pribadi jarang menggunakan trik-trik ini. Alasannya? Bagi saya ini perkara masak-memasak bukan kelas kimia dasar.,Kadang, anda harus sedikit curang. Alasannya sederhana saja: produk yang ada susah dihias. Beberapa waktu lalu, saya harus memasak seekor ikan yang terlalu besar untuk semua peralatan masak yang ada. Demi mengakalinya, akhirnya saya harus memoles ikan tersebut. Meski terpaksa curang, saya toh tetap merendamnya dengan kaldu sapi muda. Jadi, saya jelas tidak menggunakan trik tipu-tipu kuno. Saya akui, saya kadang menggunakan <em>vaporiser</em> guna membuat makanan terlihat lebih mengkilap dan segar. Alat yang sama saya gunakan meniru tetesan uap dalam segelas jus. Saya juga memasak sayuran dengan <em>sparkling water</em> agar warnanya tak pudar. Meski kerap curang, ada satu prinsip yang selalu saya hormati: saya tak akan menjual makanan yang saya sendiri tidak bersedia memakannya.,<em>Food Styling</em> bukan sekadar masalah mengatur makanan di atas piring. Satu foto saja bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Kadang, saya harus turun tangan mengurus semuanya sebelum sebuah sajian akhirnya dipotret. Saya harus menemukan kain meja yang tepat, alat makan yang pas dan bunga yang sesuai dengan komposisi yang saya inginkan.,Jika beberapa studio foto mengkhususkan diri pada fotografi makanan dan punya bermacam-macam properti, saya sebaliknya kerap harus mulai dari nol dan melakukan segalanya sendiri. Percayalah, IKEA tak akan semudah itu meminjamkan empat mangkuk untuk keperluan foto anda. Belum lagi, belanja bahan baku makanan saja sudah bisa menghabiskan waktu seharian. Alhasil, saya kerap berlama-lama di supermarket dan mendapat tatapan aneh dari para pengunjung lainnya karena terlalu lama membandingkan dua buah tomat memilih tomat yang paling sempurna bentuknya. Jadi anda bisa bayangkan, sebagai <em>culinary stylist,</em> menulis daftar belanjaan adalah sebuah proses yang sangat krusial. Saya tak bisa lagi santai saat mencorat-coret daftar belanjaan saya.,Foto yang saya kerjakan kebanyakan muncul di majalah, kampanye iklan dan pariwara di TV—ya sebangsa itu lah. Saya juga mengerjakan proyek-proyek yang tak begitu komersil. Tapi agar dapur saya tetap ngebul, saya harus tetap menjaga hubungan baik dengan merk-merk besar. Jika anda tidak terlibat dalam bisnis makanan, wajar jika anda berpikir bahwa food styling hanyalah kegiatan pendukung saja. Tapi nyatanya, ini adalah sebuah dunia yang keras. Malah, kadang saya menerima pesanan dan tuntutan dari mereka yang bahkan ke dapur saja tak pernah. Orang tak akan pernah paham bahwa kadang butuh 3 jam untuk sekadar menaruh sepotong pisang di atas piring.,Suatu hari, dalam sebuah pengambilan gambar untuk iklan TV, sang manajer produksi (gampangnya orang yang menjaga proses pengambilan gambar sesuai dengan rencana) mengaku pada saya kalau dia baru mengerti apa itu food stylist sehari sebelumnya. Di kesempatan lain, seorang <em>project manager</em> minta saya agar hasil fotonya terlihat "seksi dan bikin ngiler." Jujur saja, ia sebenarnya mau apa? Pingin lihat yogurt pake bikini gitu?,Saya juga pernah dapat bos yang kacau balau—tipe bos yang tak punya perencanaan sama sekali. Semua yang dia lakukan cuma berdasarkan insting. Suatu hari, karena ingin pulang lebih awal, dia memasak semua makanannya lebih dulu. Sayang, keju yang harusnya terlihat meleleh dalam foto, tak lagi terlihat seperti itu 2 jam kemudian. Inilah mental pekerja kantoran yang ingin buru-buru cabut jam 5 sore di hari Jumat. Saya sadar proses pemotretan makanan itu menyebalkan tapi ini kenyataannya: makanan tak menunggu siapapun. Sesi pemotretan makanan adalah hari-hari yang panjang dan melelahkan. Saya meninggalkan tempat tinggal saya pukul 7 pagi, sampai di lokasi jam 9 pagi, bekerja nonstop sambil berdiri sampai jam 8 malam.,Sekarang, setiap kali saya menemukan gambar makanan di blog, saya langsung naik pitam. Orang-orang masih mengatur makanan seperti tahun 1940-an. Sudutnya jelek dan beberapa bahan tak sesuai dengan resep. Ketika para "duta" makanan ini memamerkan bahan makanan yang sedang tidak musim, yang harus diterbangkan sejauh 7.000 kilometer dalam pesawat kargo yang dingin, darah saya mendidih. Contohnya, seorang menaruh tomat dalam sebuah blog resep di bulan November. Ini sih sudah keterlaluan.,Keahlian Food Styling bukan bakat sembarang orang. Banyak orang susah memahami bahwa kadang butuh 3 jam sekadar menaruh sepotong pisang dalam sebuah piring. Untuk menjadi seorang culinary stylist, anda harus memiliki pendekatan tertentu terhadap makanan. Pekerjaan ini tak cocok untuk anda jika anda tak peduli tentang makanan, bahan makanan dan citarasanya—atau gampangnya, jika anda tak peduli apa yang anda masukkan ke mulut.,<em>Seperti yang diceritakan ke Elisabeth Debourse.</em> | _Artikel ini pertama kali dimuat dalam bahasa Prancis di MUNCHIES FR._,_Selamat datang kembali ke Restaurant Confessional, tempat kita bicara dengan suara-suara yang selama ini tak pernah terdengar di industri restoran, dari lini paling depan sampai paling bontot restoran tentang kejadian di belakang dapur tempat-tempat makan favorit anda. Di episode kali ini, seorang perempuan muda membeberkan karir uniknya dalam dunia gastronomi: seorang culinary stylist alias penata visual makanan._,Saya seorang food stylist—atau bolehlah anda sebut "culinary stylist". Biasanya jika saya menyebut nama profesi saya, tak satupun paham apa yang saya maksud. Mestinya seiring makin ramainya tayangan kuliner di TV, orang paham bahwa pekerjaan saya benar-benar ada.,Dulu, food styling tak lebih dari sekadar ilusi optik belaka, sampai sekarang pun demikian. Misalnya, ketika anda memotret sepotong ayam, sejatinya dagingnya belum dimasak, cuma dipoles dengan semir sepatu. Kasusnya sama dengan burger yang digeser, dibolak-balik agar terlihat lebih besar, lalu biji wijen yang ada di permukaan roti sesungguhnya diletakkan satu persatu dengan capit agar kelihatan lebih menarik. Tak cuma itu, sendokan es krim yang bikin ngiler itu, seperti juga busa kopi, sejatinya palsu.,Kerap kali, makanan ini tak dibuat dengan bahan asli; semua sintetik. Saya sih secara pribadi jarang menggunakan trik-trik ini. Alasannya? Bagi saya ini perkara masak-memasak bukan kelas kimia dasar.,Kadang, anda harus sedikit curang. Alasannya sederhana saja: produk yang ada susah dihias. Beberapa waktu lalu, saya harus memasak seekor ikan yang terlalu besar untuk semua peralatan masak yang ada. Demi mengakalinya, akhirnya saya harus memoles ikan tersebut. Meski terpaksa curang, saya toh tetap merendamnya dengan kaldu sapi muda. Jadi, saya jelas tidak menggunakan trik tipu-tipu kuno. Saya akui, saya kadang menggunakan _vaporiser_ guna membuat makanan terlihat lebih mengkilap dan segar. Alat yang sama saya gunakan meniru tetesan uap dalam segelas jus. Saya juga memasak sayuran dengan _sparkling water_ agar warnanya tak pudar. Meski kerap curang, ada satu prinsip yang selalu saya hormati: saya tak akan menjual makanan yang saya sendiri tidak bersedia memakannya.,_Food Styling_ bukan sekadar masalah mengatur makanan di atas piring. Satu foto saja bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Kadang, saya harus turun tangan mengurus semuanya sebelum sebuah sajian akhirnya dipotret. Saya harus menemukan kain meja yang tepat, alat makan yang pas dan bunga yang sesuai dengan komposisi yang saya inginkan.,Jika beberapa studio foto mengkhususkan diri pada fotografi makanan dan punya bermacam-macam properti, saya sebaliknya kerap harus mulai dari nol dan melakukan segalanya sendiri. Percayalah, IKEA tak akan semudah itu meminjamkan empat mangkuk untuk keperluan foto anda. Belum lagi, belanja bahan baku makanan saja sudah bisa menghabiskan waktu seharian. Alhasil, saya kerap berlama-lama di supermarket dan mendapat tatapan aneh dari para pengunjung lainnya karena terlalu lama membandingkan dua buah tomat memilih tomat yang paling sempurna bentuknya. Jadi anda bisa bayangkan, sebagai _culinary stylist,_ menulis daftar belanjaan adalah sebuah proses yang sangat krusial. Saya tak bisa lagi santai saat mencorat-coret daftar belanjaan saya.,Foto yang saya kerjakan kebanyakan muncul di majalah, kampanye iklan dan pariwara di TV—ya sebangsa itu lah. Saya juga mengerjakan proyek-proyek yang tak begitu komersil. Tapi agar dapur saya tetap ngebul, saya harus tetap menjaga hubungan baik dengan merk-merk besar. Jika anda tidak terlibat dalam bisnis makanan, wajar jika anda berpikir bahwa food styling hanyalah kegiatan pendukung saja. Tapi nyatanya, ini adalah sebuah dunia yang keras. Malah, kadang saya menerima pesanan dan tuntutan dari mereka yang bahkan ke dapur saja tak pernah. Orang tak akan pernah paham bahwa kadang butuh 3 jam untuk sekadar menaruh sepotong pisang di atas piring.,Suatu hari, dalam sebuah pengambilan gambar untuk iklan TV, sang manajer produksi (gampangnya orang yang menjaga proses pengambilan gambar sesuai dengan rencana) mengaku pada saya kalau dia baru mengerti apa itu food stylist sehari sebelumnya. Di kesempatan lain, seorang _project manager_ minta saya agar hasil fotonya terlihat "seksi dan bikin ngiler." Jujur saja, ia sebenarnya mau apa? Pingin lihat yogurt pake bikini gitu?,Saya juga pernah dapat bos yang kacau balau—tipe bos yang tak punya perencanaan sama sekali. Semua yang dia lakukan cuma berdasarkan insting. Suatu hari, karena ingin pulang lebih awal, dia memasak semua makanannya lebih dulu. Sayang, keju yang harusnya terlihat meleleh dalam foto, tak lagi terlihat seperti itu 2 jam kemudian. Inilah mental pekerja kantoran yang ingin buru-buru cabut jam 5 sore di hari Jumat. Saya sadar proses pemotretan makanan itu menyebalkan tapi ini kenyataannya: makanan tak menunggu siapapun. Sesi pemotretan makanan adalah hari-hari yang panjang dan melelahkan. Saya meninggalkan tempat tinggal saya pukul 7 pagi, sampai di lokasi jam 9 pagi, bekerja nonstop sambil berdiri sampai jam 8 malam.,Sekarang, setiap kali saya menemukan gambar makanan di blog, saya langsung naik pitam. Orang-orang masih mengatur makanan seperti tahun 1940-an. Sudutnya jelek dan beberapa bahan tak sesuai dengan resep. Ketika para "duta" makanan ini memamerkan bahan makanan yang sedang tidak musim, yang harus diterbangkan sejauh 7.000 kilometer dalam pesawat kargo yang dingin, darah saya mendidih. Contohnya, seorang menaruh tomat dalam sebuah blog resep di bulan November. Ini sih sudah keterlaluan.,Keahlian Food Styling bukan bakat sembarang orang. Banyak orang susah memahami bahwa kadang butuh 3 jam sekadar menaruh sepotong pisang dalam sebuah piring. Untuk menjadi seorang culinary stylist, anda harus memiliki pendekatan tertentu terhadap makanan. Pekerjaan ini tak cocok untuk anda jika anda tak peduli tentang makanan, bahan makanan dan citarasanya—atau gampangnya, jika anda tak peduli apa yang anda masukkan ke mulut.,_Seperti yang diceritakan ke Elisabeth Debourse._ | Food | Ketika anda memotret sepotong ayam, sejatinya dagingnya belum dimasak, cuma dipoles dengan semir sepatu.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Anonimus","id":"58478a833d32300274e8ba87","slug":"anonimus","public_url":"https://www.vice.com/rs/author/anonimus","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad251357b020a8b1c02 | articles | Perusahan Peretas Telepon Israel Mengaku Bisa Mengambil Data dari... Pokémon Go | 1,477,090,800,000 | https://www.vice.com/id/article/aevvje/perusahan-peretas-telepon-israel-mengaku-bisa-mengambil-data-dari-pokmon-go | <em>Artikel ini pertama kali muncul Motherboard.</em>,Cellebrite, sebuah perusahaan pembuat piranti speasialis meretas dan mengekstrak data dari telepon pintar, kerap dimintai tolong saat aparat hukum butuh melakukan pemeriksaan forensik terhadap teknologi mobile. Namun, perusahaan Israel ini baru saja mengumumkan sebuah fitur baru yang berpeluang membuka kembali debat tentang "going dark". Fitur baru ini konon bisa mengekstrak data dari Pokémon Go.
"Memperoleh segala jenis datadari game paling populer di dunia—Pokémon Go," begitu tertulis dalam sebuah <a href="https://www.documentcloud.org/documents/3147372-Cellebrite-UFED-5-2-Release-Notes.html#document/p1/a322982" target="_blank">dokumen</a> yang berhubungan dengan Cellebrite versi 5.2 yang dirilis Agustus 2016. Lebih lanjut, tertera dalam dokumen itu bahwa "rilisan terkini Cellebrite mendukung game yang telah viral—di seluruh dunia,"
Pemeriksaan forensik data Pokémon Go bisa dilakukan di beragam ponsel pintar yang ada di pasaran, termasuk ponsel keluaran Samsung, berdasarkan sebuah kertas kerja yang merinci merek dan model yang bisa diretas oleh Cellebrite. Namun, fitur ekstraksi data ini belum tersedia di piranti iOS seperti iPhone 6 dan iPhone 6+.
Dokumen tentang fitur baru Cellebrite tidak merinci informasi apa saja yang bisa diekstrak, tapi peneliti <a href="https://www.gillware.com/forensics/blog/mobile-forensics/oh-no-pokemon-go-forensic-artifacts" target="_blank">sebelumnya telah menemukan</a> file ber-timestamp yang menunjukkan waktu pengguna memainkan Pokémon Go dan ikut serta dalam event-event in-game serta beberapa informasi geolokasi. Dalam versi androidnya, aplikasi Pokémon Go menyimpan nama akun pengguna dalam bentuk plain text.
Meskipun data Pokémon Go terkesan sepele, setidaknya data-data ini bisa membantu penyidik dalam beberapa kasus yang "unik."
"Dari sudut pandang forensik, penanda tanggal, dan waktu dari file-file ini bisa menunjukkan apakah Pokemon Go tengah dimainkan saat suatu insiden terjadi " tulis Cindy Murphy, seorang periset forensik yang mendalami Pokémon Go, <a href="https://www.gillware.com/forensics/blog/mobile-forensics/oh-no-pokemon-go-forensic-artifacts" target="_blank">dalam sebuah postingan blog Juli</a> lalu.
Anehnya, beberapa pelaku kriminal telah menggunakan Pokémon Go untuk memancing korban-korban yang tidak menaruh curiga, sebelum akhirnya merampok mereka. Pemanfaatan Pokémon Go oleh para pelaku kriminal berujung pada <a href="http://www.telegraph.co.uk/news/2016/08/29/robberies-thefts-assaults-and-driving-offences-among-hundreds-of/" target="_blank">kasus penyerangan</a> dan pelanggaran aturan berkendaraan. Menanggapi hal ini, tiga bulan lalu, Niantic, perusahaan pencipta app Pokemon Go mengeluarkan sebuah update yang mewanti-wanti penggunanya agar tidak berkendara sambil memainkan Pokémon Go. Update ini tentunya tidak mengada-mengada. Seorang pria Australia dilaporkan m<a href="https://www.theguardian.com/australia-news/2016/jul/29/pokemon-go-player-crashes-car-into-school-while-playing-game" target="_blank">enabrak bangunan sekolah</a> karena menyetir sambil memainkan Pokémon Go. Alhasil, data tentang kapan seorang tersangka memainkan Pokémon Go mungkin bisa-bisa benar-benar menolong dalam investigasi kasus-kasus semacam ini.
Belum jelas apakah ini pihak berwenang bisa mengeruk koleksi pidgey anda dengan menggunakan Cellebrite. Jadi, khusus untuk yang satu ini, anda bisa tetap woles.,Cellebrite tidak membalas permintaan maupun memberikan komentar pada VICE sampai tulisan ini dipublikasikan. | _Artikel ini pertama kali muncul Motherboard._,Cellebrite, sebuah perusahaan pembuat piranti speasialis meretas dan mengekstrak data dari telepon pintar, kerap dimintai tolong saat aparat hukum butuh melakukan pemeriksaan forensik terhadap teknologi mobile. Namun, perusahaan Israel ini baru saja mengumumkan sebuah fitur baru yang berpeluang membuka kembali debat tentang "going dark". Fitur baru ini konon bisa mengekstrak data dari Pokémon Go.
"Memperoleh segala jenis datadari game paling populer di dunia—Pokémon Go," begitu tertulis dalam sebuah [dokumen](https://www.documentcloud.org/documents/3147372-Cellebrite-UFED-5-2-Release-Notes.html#document/p1/a322982) yang berhubungan dengan Cellebrite versi 5.2 yang dirilis Agustus 2016. Lebih lanjut, tertera dalam dokumen itu bahwa "rilisan terkini Cellebrite mendukung game yang telah viral—di seluruh dunia,"
Pemeriksaan forensik data Pokémon Go bisa dilakukan di beragam ponsel pintar yang ada di pasaran, termasuk ponsel keluaran Samsung, berdasarkan sebuah kertas kerja yang merinci merek dan model yang bisa diretas oleh Cellebrite. Namun, fitur ekstraksi data ini belum tersedia di piranti iOS seperti iPhone 6 dan iPhone 6+.
Dokumen tentang fitur baru Cellebrite tidak merinci informasi apa saja yang bisa diekstrak, tapi peneliti [sebelumnya telah menemukan](https://www.gillware.com/forensics/blog/mobile-forensics/oh-no-pokemon-go-forensic-artifacts) file ber-timestamp yang menunjukkan waktu pengguna memainkan Pokémon Go dan ikut serta dalam event-event in-game serta beberapa informasi geolokasi. Dalam versi androidnya, aplikasi Pokémon Go menyimpan nama akun pengguna dalam bentuk plain text.
Meskipun data Pokémon Go terkesan sepele, setidaknya data-data ini bisa membantu penyidik dalam beberapa kasus yang "unik."
"Dari sudut pandang forensik, penanda tanggal, dan waktu dari file-file ini bisa menunjukkan apakah Pokemon Go tengah dimainkan saat suatu insiden terjadi " tulis Cindy Murphy, seorang periset forensik yang mendalami Pokémon Go, [dalam sebuah postingan blog Juli](https://www.gillware.com/forensics/blog/mobile-forensics/oh-no-pokemon-go-forensic-artifacts) lalu.
Anehnya, beberapa pelaku kriminal telah menggunakan Pokémon Go untuk memancing korban-korban yang tidak menaruh curiga, sebelum akhirnya merampok mereka. Pemanfaatan Pokémon Go oleh para pelaku kriminal berujung pada [kasus penyerangan](http://www.telegraph.co.uk/news/2016/08/29/robberies-thefts-assaults-and-driving-offences-among-hundreds-of/) dan pelanggaran aturan berkendaraan. Menanggapi hal ini, tiga bulan lalu, Niantic, perusahaan pencipta app Pokemon Go mengeluarkan sebuah update yang mewanti-wanti penggunanya agar tidak berkendara sambil memainkan Pokémon Go. Update ini tentunya tidak mengada-mengada. Seorang pria Australia dilaporkan m[enabrak bangunan sekolah](https://www.theguardian.com/australia-news/2016/jul/29/pokemon-go-player-crashes-car-into-school-while-playing-game) karena menyetir sambil memainkan Pokémon Go. Alhasil, data tentang kapan seorang tersangka memainkan Pokémon Go mungkin bisa-bisa benar-benar menolong dalam investigasi kasus-kasus semacam ini.
Belum jelas apakah ini pihak berwenang bisa mengeruk koleksi pidgey anda dengan menggunakan Cellebrite. Jadi, khusus untuk yang satu ini, anda bisa tetap woles.,Cellebrite tidak membalas permintaan maupun memberikan komentar pada VICE sampai tulisan ini dipublikasikan. | Tekno | Data Pokemon Go bisa memberi informasi penting dalam penyelidikan kasus-kasus tertentu. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Joseph Cox","id":"584745a40c41e644c9c566d8","slug":"joseph-cox","public_url":"http://www.vice.com/en_us/author/joseph-cox","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad70c5fe601ec47d092 | articles | Di Malaysia, Hot Dog Tidak Boleh Lagi Disebut ‘Hot Dog’ | 1,477,041,240,000 | https://www.vice.com/id/article/8qggzx/di-malaysia-hot-dog-tidak-boleh-lagi-disebut-hot-dog | <em>Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES.</em>,Salah satu perdebatan besar mengenai hot dog adalah apakah mereka termasuk sandwich atau tidak. Jawabannya sudah jelas : tidak. Namun perdebatan ini toh tidak pernah berhenti. Salah satu perdebatan tentang hot dog yang sengit lainnya adalah seputar isi hot dog. Apakah daging kerbau? Atau DNA manusia?
Inilah keindahan dari hot dog. Entah kenapa, kebanyakan orang bersedia menepis suara kecil di dalam benak yang kerap bertanya ini daging apaan sih? Karena ya hot dog memang rasanya lezat.,Namun sepanjang yang kita tahu, tak pernah ditemukan daging anjing dalam sebuah hot dog. Namun, asosiasi sosis ini dengan anjing telah memicu munculnya kontroversi baru seputar kudapan lonjong ini.,Minggu lalu, pihak otoritas agama Malaysia mengeluarkan keputusan bahwa hot dog tidak boleh lagi disebut "hot dog" — karena anjing dianggap "tidak bersih." Menurut AFP, isu ini awalnya diangkat oleh turis Muslim dari mancanegara yang bingung dengan arti harfiah dari istilah hot dog.,"Semua produk halal yang membingungkan konsumer harus diganti," jelas Sirajuddin Suhaimee, direktur dari divisi halal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). "Dalam agama Islam, anjing dianggap tidak bersih sehingga namanya tidak boleh bersangkutan dengan sertifikasi halal.",Malaysia memiliki 20 juta penduduk dan lebih dari setengah populasi Malaysia menganut agama Islam. Hal inilah yang mendorong JAKIM untuk memutuskan bahwa nama yang membingungkan harus diganti. Keputusan ini juga akan membuat restoran-restoran kelabakan mencari nama baru untuk menu chili dog dan cheese-dog.,Namun, Malaysia merupakan penggemar sosis. Ini terbukti dengan banyaknya penjaja makanan setempat dan restoran asing yang menyediakan "halal dog" di menu mereka—tentunya dengan catatan mereka memperbarui sertifikasi halal mereka di JAKIM setiap dua tahun sekali.,Kalau anda penasaran nama hot dog datangnya dari mana, ini ceritanya: ternyata di abad 19 hot dog diduga benar-benar mengandung daging anjing dan kuda. Ini berarti selama ini orang-orang santai saja mengabaikan apa sebetulnya bahan daging hot dog.,Tentunya sekarang pertanyaan yang muncul adalah apa nama baru untuk hot dog di Malaysia. Hot cow pulp? Sosis dalam roti?,Sama seperti misteri seputar hot dog lainnya, hanya waktu yang bisa menjawabnya. | _Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES._,Salah satu perdebatan besar mengenai hot dog adalah apakah mereka termasuk sandwich atau tidak. Jawabannya sudah jelas : tidak. Namun perdebatan ini toh tidak pernah berhenti. Salah satu perdebatan tentang hot dog yang sengit lainnya adalah seputar isi hot dog. Apakah daging kerbau? Atau DNA manusia?
Inilah keindahan dari hot dog. Entah kenapa, kebanyakan orang bersedia menepis suara kecil di dalam benak yang kerap bertanya ini daging apaan sih? Karena ya hot dog memang rasanya lezat.,Namun sepanjang yang kita tahu, tak pernah ditemukan daging anjing dalam sebuah hot dog. Namun, asosiasi sosis ini dengan anjing telah memicu munculnya kontroversi baru seputar kudapan lonjong ini.,Minggu lalu, pihak otoritas agama Malaysia mengeluarkan keputusan bahwa hot dog tidak boleh lagi disebut "hot dog" — karena anjing dianggap "tidak bersih." Menurut AFP, isu ini awalnya diangkat oleh turis Muslim dari mancanegara yang bingung dengan arti harfiah dari istilah hot dog.,"Semua produk halal yang membingungkan konsumer harus diganti," jelas Sirajuddin Suhaimee, direktur dari divisi halal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). "Dalam agama Islam, anjing dianggap tidak bersih sehingga namanya tidak boleh bersangkutan dengan sertifikasi halal.",Malaysia memiliki 20 juta penduduk dan lebih dari setengah populasi Malaysia menganut agama Islam. Hal inilah yang mendorong JAKIM untuk memutuskan bahwa nama yang membingungkan harus diganti. Keputusan ini juga akan membuat restoran-restoran kelabakan mencari nama baru untuk menu chili dog dan cheese-dog.,Namun, Malaysia merupakan penggemar sosis. Ini terbukti dengan banyaknya penjaja makanan setempat dan restoran asing yang menyediakan "halal dog" di menu mereka—tentunya dengan catatan mereka memperbarui sertifikasi halal mereka di JAKIM setiap dua tahun sekali.,Kalau anda penasaran nama hot dog datangnya dari mana, ini ceritanya: ternyata di abad 19 hot dog diduga benar-benar mengandung daging anjing dan kuda. Ini berarti selama ini orang-orang santai saja mengabaikan apa sebetulnya bahan daging hot dog.,Tentunya sekarang pertanyaan yang muncul adalah apa nama baru untuk hot dog di Malaysia. Hot cow pulp? Sosis dalam roti?,Sama seperti misteri seputar hot dog lainnya, hanya waktu yang bisa menjawabnya. | Food | Lantas, apa nama baru untuk jajanan hot dog di Malaysia? Berikut penelusuran kami. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Nick Rose","id":"57a207beba149ddf2a9b666e","slug":"nick-rose","public_url":"https://noisey.vice.com/en_ca/author/Nick Rose","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad33bbbf901f857bb78 | articles | MuslimGirl, Membongkar Citra “Perempuan Muslim Baik” | 1,477,040,460,000 | https://www.vice.com/id/article/4xww7j/muslimgirl-membongkar-citra-perempuan-muslim-baik | Artikel ini pertama tayang di Broadly.,Beberapa tahun lalu, dalam usaha mencari jawaban (atau setidaknya sebuah hubungan di dunia maya), saya sembarangan saja mengetik "Muslim Girl"—kapital semua biar kesannya niat—di kolom pencarian Google. Hasilnya? Tak satupun berarti.,Hampir 10 tahun kemudian, saya mengenal <a href="http://muslimgirl.net/" target="_blank">MuslimGirl.net</a>. Nama situs ini pertama kali saya dengar dalam sebuah percapakan santai bersama seorang teman. Tak lama, saya langsung mengakses situs dan senang bukan kepalang karena menemukan apa yang saya damba-dambakan sejak kecil: keterbukaan pengalaman dan bermacam-macam ekspresi menjadi seorang muslim.,Sebagai gadis muslim belia yang besar di Australia, jelas saya merasa terisolasi. Namun jauh di lubuk hati, ada kecurigaan bahwa di luar Australia sana pasti ada gadis muslim yang bernasib sama seperti saya: aneh, penuh gairah, setengah muslim, dan setengah berjiwa Barat. Saya selalu ingin terhubung dengan satu kelompok karena tak mau merasa ditinggalkan dan sendirian di dunia yang terus menimpakan beragam stereotip kepada saya—dianggap gadis ekstremis oleh media atau gadis kuno dan keras kepala oleh lingkungan sekitar.,Amani Al-Khatahtbeh, pendiri sekaligus editor MuslimGirl.net, merasakan pengalaman serupa. Saat dia masih duduk di bangku SMA, lima tahun lalu, dia mulai menjadi saksi semakin maraknya efek negatif peristiwa 9/11 pada generasi muda muslim, terutama dalam bentuk rasisme institusional dan kecurigaan-kecurigaan terhadap tubuh kami. Alhasil, dia membuat sebuah blog bernama MuslimGirl. Blog ini bermula sebagai sebuah komunitas LiveJournal yang bertujuan memulai dialog dengan wanita muslim lainnya. Kala itu, belum ada dialog terbuka yang cair antara kami, sesama wanita muslim. Yang ingin dilakukan Amani sederhana saja, menciptakan ruang tempat dia bicara tentang berbagai hal yang berpengaruh padanya. Suaranya seperti—saat itu—belum terwakilkan siapapun.,"Saya ingin menemukan cara menolong wanita muslim, yang bernasib sama, melawan cara media merepresentasikan kami," tukasnya. Hanya lima hari setelah dibuat, komunitas MuslimGirl sudah memperoleh lebih dari 1.000 anggota. Kerennya lagi, kata Amani, kebanyakan anggota MuslimGirl adalah kaum non-muslim yang kepo tentang islam. Seketika dia sadar. Amani mengisi sebuah ruang kosong. Ini yang menginspirasinya untuk menerus proyek blog tersebut.,"Orang-orang sangat ingin membicarakan semua hal tentang Islam. Jadi, ya sudah, saya buat saja sebuah platform independen untuk memfasilitasinya," kata Amani mengenang masa-masa awal. Dari rumahnya, Amani meninggalkan format LiveJournal, membeli domain, lantas mengubah MuslimGirl menjadi sebuah blog sederhana. Di blog itu, dia dan teman-teman satu masjidnya bisa mengunggah beragam hal yang relevan dengan hidup mereka sehari-hari. Setahun kemudian, ketika Amani mulai kuliah di Rutgers University, dia memutuskan meningkatkan status "Muslim Girl" menjadi sebuah organisasi mahasiswa. Dia ingin menerapkan etos MuslimGirl.net dalam kehidupan sehari-hari, menyebarkan kesadaran tentang berbagai masalah yang secara nyata mempengaruhi perempuan muslim.,Setelah merampungkan kuliahnya, Amani langsung pergi ke Washington D.C dan mendaftarkan situsnya sebagai sebuah organisasi nirlaba. Kini, dia telah menjalankan MuslimGirl selama lima tahun. Amani menyaksikan perjalanan MuslimGirl dari sebuah blog sederhana, menjadi sebuah gerakan sosial yang utuh. Staf MuslimGirl kini tengah berburu ruang kantor di New York. Saat ini, staf MuslimGirl masih mengandalkan laptop dan berkantor di kamar masing-masing. "Staf MuslimGirl dan jaringan penulisnya, diatur secara online dan tersebar di berbagai benua," urai Amani. Revolusi menunggu di ujung jari mereka.,Salah satu tulisan paling awal dipublikasikan di MuslimGirl masih menjadi artikel paling populer di situs ini. Ramadan 2015, lagi-lagi artikel ini paling banyak dibaca. Artikel itu judulnya <a href="http://muslimgirl.net/2509/taking-on-your-period-during-ramadan/" target="_blank">"Taking on your Period During Ramadan"</a> (Tentang Datang Bulan di Bulan Ramadan) membahas topik lumayan tabu—apalagi perempuan dan tubuhnya jarang sekali disigi para komentator muslim. Setiap bulan, ketika seorang perempuan sedang menstruasi, dia tak diperkenankan beribadah. Di bulan puasa, perempuan yang sedang datang bulan tidak dibolehkan berpuasa. Sebaliknya, perempuan dianjurkan menginstropeksi diri dan merawat dirinya selama masa menstruasi. "Ketika kami mempublikasikan tulisan ini, kami masih remaja dan tak pernah terang-terangan membicarakan masalah ini. Jadi tulisan menstruasi itu penting sekali bagi kami," ujar Amani. "Rasanya menyenangkan bisa memberdayakan perempuan muda muslim yang disingkirkan di bulan paling penting dalam kalender Islam, hanya karena kita wanita.",Tahun ini, Amani tampil di CNN bicara tentang situs yang dia rintis dan usaha-usaha mengubah persepsi orang tentang Islam. Setahun silam, bersama beberapa anggota MuslimGirl.net, Amani mewakili wanita muslim Negeri Paman Sam di United Nations Youth Assembly.,"Ini semua tentang pembentukan generasi pemimpin, generasi yang lantang bersuara dan kaum perempuan yang tak takut untuk terlibat dalam masyarakat," tuturnya. "Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan muslim bisa menjawab. Jika anda ingin tahu pandangan kami kami katakan, situs ini adalah sumber yang luar biasa!",Saat ini, Amani bekerja penuh waktu mengelola situsnya demi mewujudkan visinya dan memberikan tempat bagi wanita muslim untuk tampil dan bersuara.,Amani dan saya panya pengalaman positif saat tumbuh dewasa sebagai muslim. Amani dibesarkan di Negara Adidaya. Ini yang mengacaukan masa remajanya. Tumbuh dewasa di New Jersey dan terus menerus bolak-balik ke New York menghasilkan beban psikis tersendiri. Masih jelas dalam ingatannya, rasa kehilangan begitu besar saat pertama kali berdiri di atas Ground Zero - lokasi jatuhnya menara WTC setelah ditabrak pesawat; sebagai seorang Muslim, dia mengaku yang dia rasakan sulit dijelaskan.,"Saya masih SD ketika peristiwa 11 September terjadi. Ini susah sekali kami hadapi saat kami tumbuh dewasa" tutur Amani. "Ini adalah momen menentukan bagi kami, pengalaman kami sebagai muslim—sekaligus sebagai manusia—terjadi dalam sebuah serangan paling besar terhadap identitas kami dalam sejarah modern." Kami—kaum muslim—didefinisikan oleh sebuah insiden kekerasan. Siapapun anda, jika anda muslim, anda pasti merasakan kemarahan Amerika.",Tiap muslim, pasti punya cerita memalukan: "Sewaktu saya duduk di bangku sekolah menengah, teman saya kerap bertanya apakah saya muslim. Saya kadung malu mengakuinya. Saya baru benar-benar mempelajari Islam ketika berkunjung ke Timur Tengah. Di sana, saya benar-benar menemui sesama muslim, mendengarkan cerita mereka. Lalu, saya merasa amat bangga dengan latar belakang dan budaya saya," ungkap Amani.,Kita kerap latah menyepelekan rasa kurang percaya diri seseorang dan menganggapnya sebagai suatu tanda kelemahan, atau sekadar ketidakmampuan membela diri. Namun, pengalaman dicitrakan jahat—dan menerima hasil serangan negatif terhadap agama dan budaya Islam—adalah dasar dari identitas muslim yang saya dan Amani tahu. Lewat sudah masa-masa fetisisme terhadap Orientalisme di barat. Yang kami hadapi sekarang adalah penghinaan dari orang-orang macam <a href="http://www.huffingtonpost.com/entry/richard-dawkins-islam-feminist-revolution_55b2bfd8e4b0074ba5a4b9e0" target="_blank">Richard Dawkins</a> atau mendiang <a href="https://www.youtube.com/watch?v=CUHGCIW0Oes" target="_blank">Christopher Hitchens</a>, keduanya telah menyatakan di depan publik bahwa semua perempuan Islam itu mengalami penindasasn tanpa sekalipun mereka meminta pendapat bandingan dari seorang perempuan muslim. Entah berapa kali, dalam suaatu percakapan, saya berjumpa orang yang mengaku "paham banget islam." Sepertinya, semua orang tahu tentang Islam, tapi tak seorangpun pernah bertemu, apalagi bicara dengan seorang muslim.,"Gagasan awal pembentukan MuslimGirl adalah mendorong dan mempromosikan otonomi setiap perempuan Islam untuk menjalankan Islam sesuai dengan cara yang mereka pilih" kata Amani. "Generasi muslim sebelumnya menekankan pentingnya menunjukkan dosa yang dilakukan orang lain dan kewajiban kita memperbaikinya. Bagi kami, penekanan ini sebaiknya diletakkan pada tindakan pribadi, karena Islam juga menganjurkan kita untuk tidak merecoki urusan orang lain.",Sebagai sesama perempuan muslim, saya paham sekali apa yang dikatakan Amani: satu kaki berada di dunia muslim, sementara satu lagi kami ada di dunia Barat. Ini kadang bikin kami bingung bukan kepalang. Ini menimbulkan rasa iba tersendiri.,Salah satu filosofi dasar MuslimGirl adalah muslim yang bersatu tak bisa dikalahkan. "Sebagai muslim generasi millennial, kami punya lebih banyak masalah yang harus kami hadapi. Kami tak ingin menyia-nyiakan waktu saling menghakimi dan memecah belah satu sama lain. Selain merugikan, perbedaan mazhab bukan urusan kami. Tak ada seorangpun yang bisa ngomong "kamu salah;" "kamu masuk surga;" "kamu masuk surga.",Feminis barat bisa mengklaim bahwa gagasan-gagasan feminisme tak pernah akur dengan ajaran islam. Namun, bagi Amani, keduanya bisa berjalan beriringan. MuslimGirl adalah usaha menampilkan kehidupan perempuan muslim di masyarakat barat secara utuh, tanpa sensor sedikitpun.,"Awal tahun ini, kami menulis sebuah cerita tentang Mia Khalifa, bintang film porno asal Lebanon," tutur Amani. "Gampangnya sih, kami menulis sebuah analisa tentang film porno yang pernah dia bintangi—terutama film porno yang menampilkan Mia berkerudung—dan implikasinya perempuan muslim dan cara orang barat memandang mereka." Artikel itu langsung jadi viral. Tak ada satupun terbitan yang menulis tentang Mia Khalifa tanpa merujuk MuslimGirl.,Artikel Mia menjadi momen penting lainnya bagi MuslimGirl, popularitas situs melonjak. "Kami langsung sadar, kami menulis sesuatu yang benar-benar baru—film porno dengan artis berjilbab—kami berhasil memasukkan suara kami, kami membuat sejarah. Sejak itu, kami tak bisa dipandang sebelah mata. Ini keren sekali.",Namun, punya suara yang otentik ada harganya. Sejak mereka menaikkan tulisan tentang Mia Khalifa, email berisi kecaman datang tanpa bisa dibendung. "Ada email yang selalu saya ingat. Isinya seperti 'Kalian semua muslim palsu! Saya buka situs ini demi mencari inspirasi dan artikel pertama yang saya lihat bicara tentang film porno! Biar saya beri tahu semua orang kalian cuma penipu!'",Amani mengingat-ingat isi surat itu."Saya butuh beberapa saat untuk menulis balasannya, memberi tahu orang ini bahwa MuslimGirl dikelola oleh wanita muslim dan ditujukan untuk wanita muslim." Dia keukeuh menekankan pentingnya menunjukkan keberagaman opini dan sikap multidimensional dalam budaya muslim. Dia juga menegaskan bahwa tiap gadis muslim bisa memiliki beragam pengalaman berbeda—beberapa di antaranya melibatkan pornografi. Amani lebih jauh menyatakan bahwa ia tak ingin mereduksi semua ini menjadi satu citra muslim monodimensi demi memuaskan kalangan muslim kolot. Bagi Amani, pengalaman seorang muslim jauh lebih rumit, kotor, dan sesekali penuh cela—ini yang membuatnya indah dan penuh keragaman.,"Saya pernah menulis surat untuk seseorang [yang mengirim email kecaman]. Di dalamnya, saya menulis , 'Tudingan anda sangat berlawanan dengan apa yang kami perjuangkan! Kami berusaha menunjukkan semua pengalaman, menampung semua suara.' Respon mereka sangat baik setelah kami jelaskan. Mereka paham kenapa cerita itu penting kami tulis.",Jelas sekali, Amani berupaya membelokkan sebuah narasi dominan, menaruh kembali kekuatan, mendefinisikannya di tangan kami, langsung oleh seorang perempuan muslim. Selagi, dia bercerita tentang hal ini, saya tersenyum padanya, via Skype. Dia meningkahinya dengan tertawa. "Kami colong mikrofonnya!",Beberapa tahun silam, saya menghadiri sebuah seminar berjudul "Is Islam A Religion of Peace? (Apakah Islam agama perdamaian?)" di Skirball Center, New York University. Saya masih ingat sedang merasa frustasi terhadap pertanyaan yang sama. Bagi saya, sepertinya Intelligence Squared Committee (penyelenggara seminar ini) sudah menentukan sikap ketika mereka mengajukan pertanyaan ini; bukannya dengan membingkai seperti itu mengisyaratkan sesuatu? Kesan "keterbukaan" terasa palsu dan penuh kepura-puraan—jangan lupa pula media arus utama yang kerap mengesampingkan opini sebagian besar umat Islam.,Seorang muslim murtad yang terkenal, Ayaan Hirsi Ali, ada dalam panel seminar itu. Dia menyatakan bahwa Islam sama sekali bukan agama perdamaian. Selagi saya mendengar penyataannya, saya merasa sulit terpengaruh ataupun tergerak. Wanita ini, tentunya termotivasi oleh beberapa agenda (dia seorang mantan muslim dan mengidap savior complex) terus diberikan kesempatan berbicara di forum-forum publik sebab opini yang keluar dari mulutnya serupa dengan upaya pencitraan negatif setiap muslim sejak peristiwa 11 september 2001. Menurut Ayaan, kaum muslim itu liar, mematikan dan berbahaya. Lebih dari itu, cara hidup muslim disebutnya tak cocok dengan masyarakat barat.,Setelah menceritakan pengalaman saya kepada Amani, dia juga membagi pengalamannya berhadapan dengan anak buah suruh Ayaan Hirsi Ali di twitter setelah keduanya tak sepaham dalam sebuah diskusi tentang perempuan muslim. Tak terhitung jumlah troll yang mengiriminya, lagi, email penuh kecaman. Salah satu email menuding satu-satunya alasan Amani mendukung Islam adalah dia seorang warga negara AS, bukan karena agamanya Islam. "Mereka bilang saya terlalu kebarat-baratan bicara tentang Islam," katanya. "Mereka bahkan memampang foto lama saya ketika warna kulit saya, entah kenapa, terlihat lebih cerah. Mereka terus nyerocos: lihat! Diaa bahkan bukan orang Arab!",Penghapusan dan keinginan untuk menghapus identitas adalah taktik klasik. Amani jelas tak masuk dalam stereotip perempuan muslim—tak terdidik, tak punya suara dan penurut—dan dia membuat orang lain tak nyaman. Mereka menganggap artikulasi, kelihaiannya berbicara dan keterlibatannya dalam berbagai isu menyalahi bagaimana seharusnya seorang perempuan muslim, terutama mereka yang berhijab.,Keragaman suara sangat berkaitan dengan apa yang berusaha dicapai Amani. Dengan beragamnya suara, dialog yang muncul akan makin inklusif. Keragaman juga akan menegaskan kompleksitas suara perempuan muslim dan membongkar banyak isu yang harus kita kemukakan. Ketika beberapa waktu lalu, Gawker menerbitkan sebuah esai berjudul <a href="http://truestories.gawker.com/practicing-islam-in-short-shorts-1683991294" target="_blank">Practicing Islam in Short Shorts"</a> MuslimGirl memuat sebuah analisa feminis atas esai.,"Analisa ini masih sangat kontroversial karena mendekonstruksi konsep-konsep patriarkal dalam intepretasi modern terhadap Islam," ujar Amani. Artikel lain yang memancing debat panas adalah <a href="http://muslimgirl.net/10302/solidarity-mean-appropriation/" target="_blank">"Stop Using #MuslimLivesMatter,"</a> ditulis untuk menanggapi hashtag yang muncul saat kejahatan islamfobia tengah marak. Intinya, tulisan ini meminta komunitas muslim tetap waspada untuk tidak merebut perhatian terhadap #BlackLivesMatter, dan mempertanyakan pentingnya persekutuan tanpa membahayan kepentingan masing-masing gerakan. Dengan begitu Amani berusaha membongkar setiap pandangan mengenai "muslim yang baik".,"Cara yang terbaik adalah dengan tidak diam terhadap semua cerita ini," ungkapnya. "Segera setelah kita membagi cerita, menceritakan pengalaman kita ke orang lain dan mempublikasikannya di luar sana, beginilah cara kita menghapus penilaian itu. Kita harus bicara tentang hal-hal yang ditabukan—kita harus tetap otentik terhadap pengalaman kita.",MuslimGirl terbuka membicarakan ganja, seks, hingga aborsi adalah sesuatu yang revolusioner bagi seorang muslim. Hirsi Ali mungkin berpikir ini adalah konsekuensi hidup bagi muslim yang tinggal di antara masyarakat Barat, tapi sejatinya ini adalah konsekuensi berjalannya waktu. Belajar tidak terlalu alim dan terus terang bicara mengenai topik-topik tabu, akan membuka sebuah dialog. Dengan penuh percaya diri bicara tentang hal-hal yang dulu selalu dianggap haram, membiarkan gerakan tumbuh, dan menghilangkan obsesi berlebihan akan kemurnian, seorang muslim di negara Barat bisa membuat perubahan.,Menjelang akhir percakapan kami, saya mulai menangis. Mendengar Amani bicara berapi-api tentang semua hal yang pernah saya teorikan dan rasakan, selama saya tumbuh dewasa, mengurangi kesepian yang saya rasakan. Saya melihat diri saya pada dirinya; hasratnya untuk membuktikan bahwa perempuan muslim tak pernah dibungkam—bahwa kami bisa bicara dan ini saatnya orang lain mendengarkan—memberi saya tujuan hidup yang begitu kuat. "MuslimGirl adalah sebuah bukti bahwa kita tengah membuat perubahan," Kata Amani. | Artikel ini pertama tayang di Broadly.,Beberapa tahun lalu, dalam usaha mencari jawaban (atau setidaknya sebuah hubungan di dunia maya), saya sembarangan saja mengetik "Muslim Girl"—kapital semua biar kesannya niat—di kolom pencarian Google. Hasilnya? Tak satupun berarti.,Hampir 10 tahun kemudian, saya mengenal [MuslimGirl.net](http://muslimgirl.net/). Nama situs ini pertama kali saya dengar dalam sebuah percapakan santai bersama seorang teman. Tak lama, saya langsung mengakses situs dan senang bukan kepalang karena menemukan apa yang saya damba-dambakan sejak kecil: keterbukaan pengalaman dan bermacam-macam ekspresi menjadi seorang muslim.,Sebagai gadis muslim belia yang besar di Australia, jelas saya merasa terisolasi. Namun jauh di lubuk hati, ada kecurigaan bahwa di luar Australia sana pasti ada gadis muslim yang bernasib sama seperti saya: aneh, penuh gairah, setengah muslim, dan setengah berjiwa Barat. Saya selalu ingin terhubung dengan satu kelompok karena tak mau merasa ditinggalkan dan sendirian di dunia yang terus menimpakan beragam stereotip kepada saya—dianggap gadis ekstremis oleh media atau gadis kuno dan keras kepala oleh lingkungan sekitar.,Amani Al-Khatahtbeh, pendiri sekaligus editor MuslimGirl.net, merasakan pengalaman serupa. Saat dia masih duduk di bangku SMA, lima tahun lalu, dia mulai menjadi saksi semakin maraknya efek negatif peristiwa 9/11 pada generasi muda muslim, terutama dalam bentuk rasisme institusional dan kecurigaan-kecurigaan terhadap tubuh kami. Alhasil, dia membuat sebuah blog bernama MuslimGirl. Blog ini bermula sebagai sebuah komunitas LiveJournal yang bertujuan memulai dialog dengan wanita muslim lainnya. Kala itu, belum ada dialog terbuka yang cair antara kami, sesama wanita muslim. Yang ingin dilakukan Amani sederhana saja, menciptakan ruang tempat dia bicara tentang berbagai hal yang berpengaruh padanya. Suaranya seperti—saat itu—belum terwakilkan siapapun.,"Saya ingin menemukan cara menolong wanita muslim, yang bernasib sama, melawan cara media merepresentasikan kami," tukasnya. Hanya lima hari setelah dibuat, komunitas MuslimGirl sudah memperoleh lebih dari 1.000 anggota. Kerennya lagi, kata Amani, kebanyakan anggota MuslimGirl adalah kaum non-muslim yang kepo tentang islam. Seketika dia sadar. Amani mengisi sebuah ruang kosong. Ini yang menginspirasinya untuk menerus proyek blog tersebut.,"Orang-orang sangat ingin membicarakan semua hal tentang Islam. Jadi, ya sudah, saya buat saja sebuah platform independen untuk memfasilitasinya," kata Amani mengenang masa-masa awal. Dari rumahnya, Amani meninggalkan format LiveJournal, membeli domain, lantas mengubah MuslimGirl menjadi sebuah blog sederhana. Di blog itu, dia dan teman-teman satu masjidnya bisa mengunggah beragam hal yang relevan dengan hidup mereka sehari-hari. Setahun kemudian, ketika Amani mulai kuliah di Rutgers University, dia memutuskan meningkatkan status "Muslim Girl" menjadi sebuah organisasi mahasiswa. Dia ingin menerapkan etos MuslimGirl.net dalam kehidupan sehari-hari, menyebarkan kesadaran tentang berbagai masalah yang secara nyata mempengaruhi perempuan muslim.,Setelah merampungkan kuliahnya, Amani langsung pergi ke Washington D.C dan mendaftarkan situsnya sebagai sebuah organisasi nirlaba. Kini, dia telah menjalankan MuslimGirl selama lima tahun. Amani menyaksikan perjalanan MuslimGirl dari sebuah blog sederhana, menjadi sebuah gerakan sosial yang utuh. Staf MuslimGirl kini tengah berburu ruang kantor di New York. Saat ini, staf MuslimGirl masih mengandalkan laptop dan berkantor di kamar masing-masing. "Staf MuslimGirl dan jaringan penulisnya, diatur secara online dan tersebar di berbagai benua," urai Amani. Revolusi menunggu di ujung jari mereka.,Salah satu tulisan paling awal dipublikasikan di MuslimGirl masih menjadi artikel paling populer di situs ini. Ramadan 2015, lagi-lagi artikel ini paling banyak dibaca. Artikel itu judulnya ["Taking on your Period During Ramadan"](http://muslimgirl.net/2509/taking-on-your-period-during-ramadan/) (Tentang Datang Bulan di Bulan Ramadan) membahas topik lumayan tabu—apalagi perempuan dan tubuhnya jarang sekali disigi para komentator muslim. Setiap bulan, ketika seorang perempuan sedang menstruasi, dia tak diperkenankan beribadah. Di bulan puasa, perempuan yang sedang datang bulan tidak dibolehkan berpuasa. Sebaliknya, perempuan dianjurkan menginstropeksi diri dan merawat dirinya selama masa menstruasi. "Ketika kami mempublikasikan tulisan ini, kami masih remaja dan tak pernah terang-terangan membicarakan masalah ini. Jadi tulisan menstruasi itu penting sekali bagi kami," ujar Amani. "Rasanya menyenangkan bisa memberdayakan perempuan muda muslim yang disingkirkan di bulan paling penting dalam kalender Islam, hanya karena kita wanita.",Tahun ini, Amani tampil di CNN bicara tentang situs yang dia rintis dan usaha-usaha mengubah persepsi orang tentang Islam. Setahun silam, bersama beberapa anggota MuslimGirl.net, Amani mewakili wanita muslim Negeri Paman Sam di United Nations Youth Assembly.,"Ini semua tentang pembentukan generasi pemimpin, generasi yang lantang bersuara dan kaum perempuan yang tak takut untuk terlibat dalam masyarakat," tuturnya. "Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan muslim bisa menjawab. Jika anda ingin tahu pandangan kami kami katakan, situs ini adalah sumber yang luar biasa!",Saat ini, Amani bekerja penuh waktu mengelola situsnya demi mewujudkan visinya dan memberikan tempat bagi wanita muslim untuk tampil dan bersuara.,
Amani dan saya panya pengalaman positif saat tumbuh dewasa sebagai muslim. Amani dibesarkan di Negara Adidaya. Ini yang mengacaukan masa remajanya. Tumbuh dewasa di New Jersey dan terus menerus bolak-balik ke New York menghasilkan beban psikis tersendiri. Masih jelas dalam ingatannya, rasa kehilangan begitu besar saat pertama kali berdiri di atas Ground Zero - lokasi jatuhnya menara WTC setelah ditabrak pesawat; sebagai seorang Muslim, dia mengaku yang dia rasakan sulit dijelaskan.,"Saya masih SD ketika peristiwa 11 September terjadi. Ini susah sekali kami hadapi saat kami tumbuh dewasa" tutur Amani. "Ini adalah momen menentukan bagi kami, pengalaman kami sebagai muslim—sekaligus sebagai manusia—terjadi dalam sebuah serangan paling besar terhadap identitas kami dalam sejarah modern." Kami—kaum muslim—didefinisikan oleh sebuah insiden kekerasan. Siapapun anda, jika anda muslim, anda pasti merasakan kemarahan Amerika.",Tiap muslim, pasti punya cerita memalukan: "Sewaktu saya duduk di bangku sekolah menengah, teman saya kerap bertanya apakah saya muslim. Saya kadung malu mengakuinya. Saya baru benar-benar mempelajari Islam ketika berkunjung ke Timur Tengah. Di sana, saya benar-benar menemui sesama muslim, mendengarkan cerita mereka. Lalu, saya merasa amat bangga dengan latar belakang dan budaya saya," ungkap Amani.,Kita kerap latah menyepelekan rasa kurang percaya diri seseorang dan menganggapnya sebagai suatu tanda kelemahan, atau sekadar ketidakmampuan membela diri. Namun, pengalaman dicitrakan jahat—dan menerima hasil serangan negatif terhadap agama dan budaya Islam—adalah dasar dari identitas muslim yang saya dan Amani tahu. Lewat sudah masa-masa fetisisme terhadap Orientalisme di barat. Yang kami hadapi sekarang adalah penghinaan dari orang-orang macam [Richard Dawkins](http://www.huffingtonpost.com/entry/richard-dawkins-islam-feminist-revolution_55b2bfd8e4b0074ba5a4b9e0) atau mendiang [Christopher Hitchens](https://www.youtube.com/watch?v=CUHGCIW0Oes), keduanya telah menyatakan di depan publik bahwa semua perempuan Islam itu mengalami penindasasn tanpa sekalipun mereka meminta pendapat bandingan dari seorang perempuan muslim. Entah berapa kali, dalam suaatu percakapan, saya berjumpa orang yang mengaku "paham banget islam." Sepertinya, semua orang tahu tentang Islam, tapi tak seorangpun pernah bertemu, apalagi bicara dengan seorang muslim.,"Gagasan awal pembentukan MuslimGirl adalah mendorong dan mempromosikan otonomi setiap perempuan Islam untuk menjalankan Islam sesuai dengan cara yang mereka pilih" kata Amani. "Generasi muslim sebelumnya menekankan pentingnya menunjukkan dosa yang dilakukan orang lain dan kewajiban kita memperbaikinya. Bagi kami, penekanan ini sebaiknya diletakkan pada tindakan pribadi, karena Islam juga menganjurkan kita untuk tidak merecoki urusan orang lain.",Sebagai sesama perempuan muslim, saya paham sekali apa yang dikatakan Amani: satu kaki berada di dunia muslim, sementara satu lagi kami ada di dunia Barat. Ini kadang bikin kami bingung bukan kepalang. Ini menimbulkan rasa iba tersendiri.,Salah satu filosofi dasar MuslimGirl adalah muslim yang bersatu tak bisa dikalahkan. "Sebagai muslim generasi millennial, kami punya lebih banyak masalah yang harus kami hadapi. Kami tak ingin menyia-nyiakan waktu saling menghakimi dan memecah belah satu sama lain. Selain merugikan, perbedaan mazhab bukan urusan kami. Tak ada seorangpun yang bisa ngomong "kamu salah;" "kamu masuk surga;" "kamu masuk surga.",Feminis barat bisa mengklaim bahwa gagasan-gagasan feminisme tak pernah akur dengan ajaran islam. Namun, bagi Amani, keduanya bisa berjalan beriringan. MuslimGirl adalah usaha menampilkan kehidupan perempuan muslim di masyarakat barat secara utuh, tanpa sensor sedikitpun.,"Awal tahun ini, kami menulis sebuah cerita tentang Mia Khalifa, bintang film porno asal Lebanon," tutur Amani. "Gampangnya sih, kami menulis sebuah analisa tentang film porno yang pernah dia bintangi—terutama film porno yang menampilkan Mia berkerudung—dan implikasinya perempuan muslim dan cara orang barat memandang mereka." Artikel itu langsung jadi viral. Tak ada satupun terbitan yang menulis tentang Mia Khalifa tanpa merujuk MuslimGirl.,Artikel Mia menjadi momen penting lainnya bagi MuslimGirl, popularitas situs melonjak. "Kami langsung sadar, kami menulis sesuatu yang benar-benar baru—film porno dengan artis berjilbab—kami berhasil memasukkan suara kami, kami membuat sejarah. Sejak itu, kami tak bisa dipandang sebelah mata. Ini keren sekali.",Namun, punya suara yang otentik ada harganya. Sejak mereka menaikkan tulisan tentang Mia Khalifa, email berisi kecaman datang tanpa bisa dibendung. "Ada email yang selalu saya ingat. Isinya seperti 'Kalian semua muslim palsu! Saya buka situs ini demi mencari inspirasi dan artikel pertama yang saya lihat bicara tentang film porno! Biar saya beri tahu semua orang kalian cuma penipu!'",Amani mengingat-ingat isi surat itu."Saya butuh beberapa saat untuk menulis balasannya, memberi tahu orang ini bahwa MuslimGirl dikelola oleh wanita muslim dan ditujukan untuk wanita muslim." Dia keukeuh menekankan pentingnya menunjukkan keberagaman opini dan sikap multidimensional dalam budaya muslim. Dia juga menegaskan bahwa tiap gadis muslim bisa memiliki beragam pengalaman berbeda—beberapa di antaranya melibatkan pornografi. Amani lebih jauh menyatakan bahwa ia tak ingin mereduksi semua ini menjadi satu citra muslim monodimensi demi memuaskan kalangan muslim kolot. Bagi Amani, pengalaman seorang muslim jauh lebih rumit, kotor, dan sesekali penuh cela—ini yang membuatnya indah dan penuh keragaman.,"Saya pernah menulis surat untuk seseorang \[yang mengirim email kecaman\]. Di dalamnya, saya menulis , 'Tudingan anda sangat berlawanan dengan apa yang kami perjuangkan! Kami berusaha menunjukkan semua pengalaman, menampung semua suara.' Respon mereka sangat baik setelah kami jelaskan. Mereka paham kenapa cerita itu penting kami tulis.",Jelas sekali, Amani berupaya membelokkan sebuah narasi dominan, menaruh kembali kekuatan, mendefinisikannya di tangan kami, langsung oleh seorang perempuan muslim. Selagi, dia bercerita tentang hal ini, saya tersenyum padanya, via Skype. Dia meningkahinya dengan tertawa. "Kami colong mikrofonnya!",
Beberapa tahun silam, saya menghadiri sebuah seminar berjudul "Is Islam A Religion of Peace? (Apakah Islam agama perdamaian?)" di Skirball Center, New York University. Saya masih ingat sedang merasa frustasi terhadap pertanyaan yang sama. Bagi saya, sepertinya Intelligence Squared Committee (penyelenggara seminar ini) sudah menentukan sikap ketika mereka mengajukan pertanyaan ini; bukannya dengan membingkai seperti itu mengisyaratkan sesuatu? Kesan "keterbukaan" terasa palsu dan penuh kepura-puraan—jangan lupa pula media arus utama yang kerap mengesampingkan opini sebagian besar umat Islam.,Seorang muslim murtad yang terkenal, Ayaan Hirsi Ali, ada dalam panel seminar itu. Dia menyatakan bahwa Islam sama sekali bukan agama perdamaian. Selagi saya mendengar penyataannya, saya merasa sulit terpengaruh ataupun tergerak. Wanita ini, tentunya termotivasi oleh beberapa agenda (dia seorang mantan muslim dan mengidap savior complex) terus diberikan kesempatan berbicara di forum-forum publik sebab opini yang keluar dari mulutnya serupa dengan upaya pencitraan negatif setiap muslim sejak peristiwa 11 september 2001. Menurut Ayaan, kaum muslim itu liar, mematikan dan berbahaya. Lebih dari itu, cara hidup muslim disebutnya tak cocok dengan masyarakat barat.,Setelah menceritakan pengalaman saya kepada Amani, dia juga membagi pengalamannya berhadapan dengan anak buah suruh Ayaan Hirsi Ali di twitter setelah keduanya tak sepaham dalam sebuah diskusi tentang perempuan muslim. Tak terhitung jumlah troll yang mengiriminya, lagi, email penuh kecaman. Salah satu email menuding satu-satunya alasan Amani mendukung Islam adalah dia seorang warga negara AS, bukan karena agamanya Islam. "Mereka bilang saya terlalu kebarat-baratan bicara tentang Islam," katanya. "Mereka bahkan memampang foto lama saya ketika warna kulit saya, entah kenapa, terlihat lebih cerah. Mereka terus nyerocos: lihat! Diaa bahkan bukan orang Arab!",Penghapusan dan keinginan untuk menghapus identitas adalah taktik klasik. Amani jelas tak masuk dalam stereotip perempuan muslim—tak terdidik, tak punya suara dan penurut—dan dia membuat orang lain tak nyaman. Mereka menganggap artikulasi, kelihaiannya berbicara dan keterlibatannya dalam berbagai isu menyalahi bagaimana seharusnya seorang perempuan muslim, terutama mereka yang berhijab.,Keragaman suara sangat berkaitan dengan apa yang berusaha dicapai Amani. Dengan beragamnya suara, dialog yang muncul akan makin inklusif. Keragaman juga akan menegaskan kompleksitas suara perempuan muslim dan membongkar banyak isu yang harus kita kemukakan. Ketika beberapa waktu lalu, Gawker menerbitkan sebuah esai berjudul [Practicing Islam in Short Shorts"](http://truestories.gawker.com/practicing-islam-in-short-shorts-1683991294) MuslimGirl memuat sebuah analisa feminis atas esai.,"Analisa ini masih sangat kontroversial karena mendekonstruksi konsep-konsep patriarkal dalam intepretasi modern terhadap Islam," ujar Amani. Artikel lain yang memancing debat panas adalah ["Stop Using #MuslimLivesMatter,"](http://muslimgirl.net/10302/solidarity-mean-appropriation/) ditulis untuk menanggapi hashtag yang muncul saat kejahatan islamfobia tengah marak. Intinya, tulisan ini meminta komunitas muslim tetap waspada untuk tidak merebut perhatian terhadap #BlackLivesMatter, dan mempertanyakan pentingnya persekutuan tanpa membahayan kepentingan masing-masing gerakan. Dengan begitu Amani berusaha membongkar setiap pandangan mengenai "muslim yang baik".,"Cara yang terbaik adalah dengan tidak diam terhadap semua cerita ini," ungkapnya. "Segera setelah kita membagi cerita, menceritakan pengalaman kita ke orang lain dan mempublikasikannya di luar sana, beginilah cara kita menghapus penilaian itu. Kita harus bicara tentang hal-hal yang ditabukan—kita harus tetap otentik terhadap pengalaman kita.",MuslimGirl terbuka membicarakan ganja, seks, hingga aborsi adalah sesuatu yang revolusioner bagi seorang muslim. Hirsi Ali mungkin berpikir ini adalah konsekuensi hidup bagi muslim yang tinggal di antara masyarakat Barat, tapi sejatinya ini adalah konsekuensi berjalannya waktu. Belajar tidak terlalu alim dan terus terang bicara mengenai topik-topik tabu, akan membuka sebuah dialog. Dengan penuh percaya diri bicara tentang hal-hal yang dulu selalu dianggap haram, membiarkan gerakan tumbuh, dan menghilangkan obsesi berlebihan akan kemurnian, seorang muslim di negara Barat bisa membuat perubahan.,Menjelang akhir percakapan kami, saya mulai menangis. Mendengar Amani bicara berapi-api tentang semua hal yang pernah saya teorikan dan rasakan, selama saya tumbuh dewasa, mengurangi kesepian yang saya rasakan. Saya melihat diri saya pada dirinya; hasratnya untuk membuktikan bahwa perempuan muslim tak pernah dibungkam—bahwa kami bisa bicara dan ini saatnya orang lain mendengarkan—memberi saya tujuan hidup yang begitu kuat. "MuslimGirl adalah sebuah bukti bahwa kita tengah membuat perubahan," Kata Amani. | Culture | Amani Al-Khatahtbeh memulai sebuah blog bernama MuslimGirl. Lima tahun kemudian, muslimGirl menjadi sebuah gerakan sosial seruis memperjuangkan isu-isu perempuan dalam Islam. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Fariha Roisin","id":"5847829a08999c02231bab40","slug":"fariha-roisin","public_url":"https://www.vice.com/en_dk/author/fariha-roisin","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478adc2cf2be02ba60654c | articles | Hidup Dengan Orangtua Yang Sakit Parah | 1,477,008,000,000 | https://www.vice.com/id/article/ypvppm/hidup-dengan-orangtua-yang-sakit-parah | Entahlah apa ada momen tertentu ketika saya tahu bapak sedang sekarat. Yang saya ingat dari sebagian kecil hidup saya dengan bapak hanya dua: waktu ketika ia bugar dan waktu ketika ia digerogoti penyakit.,Ketika Bapak pertama kali pingsan, kami kira itu karena dia kelelahan saja. Sebelumnya, ia bekerja 12 jam dalam sehari. Ia bekerja di ladang guna menyambut panen terbesar dalam sejarah keluarga kami. Beliau sangat gembira memikirkan jumlah tambahan uang yang bisa kami hasilkan dan apa artinya uang itu bagi keluarga kami. Jika saja semuanya berlangsung sesuai rencana, tahun itu bakal jadi tahun pertama di mana kami bisa melewati musim dingin tanpa bergantung pada food stamp.,Ketika dia pingsan untuk kedua kalinya, kami tahu pasti ini bukan sakit biasa. Mungkin gejalanya sudah tampak sebelumnya,tapi masalahnya Bapak benci doktor dan rumah sakit. Beliau tak mau dekat-dekat dengan keduanya. Setelah Bapak diperiksa dan menjalani beberapa test, ingatan saya mulai kabur. Yang saya ingat hanya potongan kenangan, emosi, kata-kata yang keluar dan sisa-sisa percakapan dalam otak saya. Stadium 4 Non-Hodgkins Lymphoma. Kemoterapi. Radiasi. Berapa lama lagi sisa umurnya? Apa ada alternatif lainnya?,Segera setelah kami tahu diagnosis penyakit ayah, semua dalam hidup kami berubah. Latihan bola bersama dibatalkan selamanya. Peliharaan di rumah diadopsi orang lain. Saat itu, kanker limfoma sudah menyebar sampai tulang sumsumnya. Jadi semua yang dianggap buang-buang waktu dan uang langsung kami tinggalkan.,Yang saya ingat jelas dari masa-masa ini adalah kesenyapan yang begitu memekakkan. Saya selalu sendiri, entah itu di ruang tunggu rumah sakit atau di perternakankami yang jaraknya cuma sekira setengah jam dari peradaban. Tak ada yang mau repot-repot menjelaskan pada saya apa yang menimpa Bapak, jadi saya cuma membiarkan imajinasi jadi liar. Namun, alih-alih merisaukan kondisi Bapak, saya malah lebih waswas dengan kondisi diri saya.,Tiap kali saya mengunjungi beliau di bangsal kanker, saya melewati pasien limfoma lainnya—kebanyakan anak-anak. Anak-anak seumur saya, anak-anak yang lebih muda dari saya, anak-anak dengan kepala plontos mengenakantopeng dalam ruangan penuh kaca. Mereka melambai saat saya berjalan melewati mereka. Imbasnya saya terobsesi dengan kematian dan dihantui ketakutan bahwa sebenarnya saya juga sekarat. Ketika kecemasan ini bergantimenjadi mimpi buruk yang terus datang, saya tak punya cukup nyali untuk memberi tahu ibu. Ibu sudah cukup cemas akan kondisi ayah, jadi biar saya atasi sendiri masalah ini. Saya baru 10 tahun, tapi masa kecil seperti sudah lama meninggalkan saya.,Di umur semuda itu, saya belajar menarik diri, belajar menjadi jadi lebih pendiam dari sebelumnya, belajar menahan nafas dan diam seakan saya tidak sedang berada di suatu tempat. Saya mulai tahu bahwa eksistensi saya cuma jadi beban bagi ibu, sebuah kewajiban. Beberapa teman di sekolah mulai memanggil saya "hantu" bukan hanya karena kulit saya pucat tapi karena saya selalu antara-ada-dan-tiada ketika sedang kumpul bersama teman. Beberapa minggu lalu, teman saya berkata "Kadang kalau di rumah, kamu bergerak tanpa menimbulkan bunyi, sampai kadang aku lupa kamu sedang di rumah." sepertinya, ada hal yang tak berubah dari diri saya.,Kematian dan penyakit adalah hal yang mengubah seseorang dan sebuah keluarga. Keduanya memaksa kita menunjukkan lapisan-lapisan dirikita, membongkar luka-luka yang menyatukan keluarga sambil mencoba menemukan cara untuk mengurai lapisan-lapisan itu. Itulah yang terjadi sekian tahun setelah Bapak sakit: keluarga saya terberai. Ibu saya lupa caranya bicara dan menulis selama beberapa saat. Kakak-kakakku makin terjerat adiksi mereka. Bapak bolak-balik rumah sakit guna mencoba berbagai macam perawatan dan memonitor hasilnya. Dan saya terjebak di tengah-tengah semua itu.,Ketika teman-teman saya mulai rajin menggoda anak laki-laki dan asik dengan gosip sekolah, saya mati-matian berusaha mengikuti ritme kehidupan remaja. Namun, seiring bergulirnya waktu dan penyakit Bapak makin parah, saya lebih nyaman bersama sekumpulan orang dewasa yang tak menganggap saya tidak ada, dibanding bersama teman-teman saya. Lebih mudah seperti ini.,Namun, tidak segalanya buruk.,Saya masih menyukai sesi jalan-jalan ke mall dan makan di TGI Fridays bersama yang kami lakukanketika Bapak sedang melakukan transplan tulang sumsum. Menghabiskan uang adalah cara mengalihkan pikiran yang baik, apalagi jika anda menunggu seseorang menemui ajalnya. Ketika berusia 14 tahun, kakak perempuan saya mulai mengajak saya nongkrong di bar biker di malam hari, karena ia tak mau saya sendirian. Setidaknya dalam tegukan whiskey dan beberapa botol Bud Lights, saya menemukan dunia lain selain bangsal kankel dan SMA—dua tempat di mana saya mati rasa. Dalam kerumuman pekerja kerah biru, biker, penjahatdan para pemabuk, saya bukan anak kecil yang patut dikasihani. Saya adalahseseorang yang punya lukanya sendiri, yang punya hak duduk di meja sebelah mereka.,Kini, dalam usia 31 tahun, sebagian hidup saya saya jalani tanpa kehadiran Bapak. Ketika orang lain bicara dengan bahagia tentang masa kecil mereka, liburan yang pernah mereka lakukan, kegiatan ekstrakulikuler yang mereka ikuti, saya tak bisa begitu memahaminya. Saya tidak tahu kehidupan masa kecil yang normal itu seperti apa. Saya tidak tahu bagaimana rasanya menghabiskan masa kecil memiliki ayah atau keluarga yang normal. Saya juga tidak tahu bagaimana rasanya menelpon ayah ketika saya dewasa untuk mendapatkan nasehat seperti yang dilakukan teman-teman saya. Nyesek sih rasanya tak bisa mengalami semua itu. Tapi saya tidak melihatnya dengan kaca mata seorang yang minta dikasihani. Saya memandangnya dari sudut pandang seorang yang bakal bilang, "Begitulah hidup. Kadang hidup memang kampret!.",Tentu saja sulit merindukan kehidupan yang tak kita jalani. Tapi ada yang jauh lebih rumit: merindukan keluarga yang tak pernah kita miliki.,<em>Follow Koty Neelis di <a href="https://twitter.com/kotyneelis" target="_blank">Twitter</a>.</em> | Entahlah apa ada momen tertentu ketika saya tahu bapak sedang sekarat. Yang saya ingat dari sebagian kecil hidup saya dengan bapak hanya dua: waktu ketika ia bugar dan waktu ketika ia digerogoti penyakit.,Ketika Bapak pertama kali pingsan, kami kira itu karena dia kelelahan saja. Sebelumnya, ia bekerja 12 jam dalam sehari. Ia bekerja di ladang guna menyambut panen terbesar dalam sejarah keluarga kami. Beliau sangat gembira memikirkan jumlah tambahan uang yang bisa kami hasilkan dan apa artinya uang itu bagi keluarga kami. Jika saja semuanya berlangsung sesuai rencana, tahun itu bakal jadi tahun pertama di mana kami bisa melewati musim dingin tanpa bergantung pada food stamp.,Ketika dia pingsan untuk kedua kalinya, kami tahu pasti ini bukan sakit biasa. Mungkin gejalanya sudah tampak sebelumnya,tapi masalahnya Bapak benci doktor dan rumah sakit. Beliau tak mau dekat-dekat dengan keduanya. Setelah Bapak diperiksa dan menjalani beberapa test, ingatan saya mulai kabur. Yang saya ingat hanya potongan kenangan, emosi, kata-kata yang keluar dan sisa-sisa percakapan dalam otak saya. Stadium 4 Non-Hodgkins Lymphoma. Kemoterapi. Radiasi. Berapa lama lagi sisa umurnya? Apa ada alternatif lainnya?,Segera setelah kami tahu diagnosis penyakit ayah, semua dalam hidup kami berubah. Latihan bola bersama dibatalkan selamanya. Peliharaan di rumah diadopsi orang lain. Saat itu, kanker limfoma sudah menyebar sampai tulang sumsumnya. Jadi semua yang dianggap buang-buang waktu dan uang langsung kami tinggalkan.,Yang saya ingat jelas dari masa-masa ini adalah kesenyapan yang begitu memekakkan. Saya selalu sendiri, entah itu di ruang tunggu rumah sakit atau di perternakankami yang jaraknya cuma sekira setengah jam dari peradaban. Tak ada yang mau repot-repot menjelaskan pada saya apa yang menimpa Bapak, jadi saya cuma membiarkan imajinasi jadi liar. Namun, alih-alih merisaukan kondisi Bapak, saya malah lebih waswas dengan kondisi diri saya.,Tiap kali saya mengunjungi beliau di bangsal kanker, saya melewati pasien limfoma lainnya—kebanyakan anak-anak. Anak-anak seumur saya, anak-anak yang lebih muda dari saya, anak-anak dengan kepala plontos mengenakantopeng dalam ruangan penuh kaca. Mereka melambai saat saya berjalan melewati mereka. Imbasnya saya terobsesi dengan kematian dan dihantui ketakutan bahwa sebenarnya saya juga sekarat. Ketika kecemasan ini bergantimenjadi mimpi buruk yang terus datang, saya tak punya cukup nyali untuk memberi tahu ibu. Ibu sudah cukup cemas akan kondisi ayah, jadi biar saya atasi sendiri masalah ini. Saya baru 10 tahun, tapi masa kecil seperti sudah lama meninggalkan saya.,Di umur semuda itu, saya belajar menarik diri, belajar menjadi jadi lebih pendiam dari sebelumnya, belajar menahan nafas dan diam seakan saya tidak sedang berada di suatu tempat. Saya mulai tahu bahwa eksistensi saya cuma jadi beban bagi ibu, sebuah kewajiban. Beberapa teman di sekolah mulai memanggil saya "hantu" bukan hanya karena kulit saya pucat tapi karena saya selalu antara-ada-dan-tiada ketika sedang kumpul bersama teman. Beberapa minggu lalu, teman saya berkata "Kadang kalau di rumah, kamu bergerak tanpa menimbulkan bunyi, sampai kadang aku lupa kamu sedang di rumah." sepertinya, ada hal yang tak berubah dari diri saya.,Kematian dan penyakit adalah hal yang mengubah seseorang dan sebuah keluarga. Keduanya memaksa kita menunjukkan lapisan-lapisan dirikita, membongkar luka-luka yang menyatukan keluarga sambil mencoba menemukan cara untuk mengurai lapisan-lapisan itu. Itulah yang terjadi sekian tahun setelah Bapak sakit: keluarga saya terberai. Ibu saya lupa caranya bicara dan menulis selama beberapa saat. Kakak-kakakku makin terjerat adiksi mereka. Bapak bolak-balik rumah sakit guna mencoba berbagai macam perawatan dan memonitor hasilnya. Dan saya terjebak di tengah-tengah semua itu.,Ketika teman-teman saya mulai rajin menggoda anak laki-laki dan asik dengan gosip sekolah, saya mati-matian berusaha mengikuti ritme kehidupan remaja. Namun, seiring bergulirnya waktu dan penyakit Bapak makin parah, saya lebih nyaman bersama sekumpulan orang dewasa yang tak menganggap saya tidak ada, dibanding bersama teman-teman saya. Lebih mudah seperti ini.,Namun, tidak segalanya buruk.,Saya masih menyukai sesi jalan-jalan ke mall dan makan di TGI Fridays bersama yang kami lakukanketika Bapak sedang melakukan transplan tulang sumsum. Menghabiskan uang adalah cara mengalihkan pikiran yang baik, apalagi jika anda menunggu seseorang menemui ajalnya. Ketika berusia 14 tahun, kakak perempuan saya mulai mengajak saya nongkrong di bar biker di malam hari, karena ia tak mau saya sendirian. Setidaknya dalam tegukan whiskey dan beberapa botol Bud Lights, saya menemukan dunia lain selain bangsal kankel dan SMA—dua tempat di mana saya mati rasa. Dalam kerumuman pekerja kerah biru, biker, penjahatdan para pemabuk, saya bukan anak kecil yang patut dikasihani. Saya adalahseseorang yang punya lukanya sendiri, yang punya hak duduk di meja sebelah mereka.,Kini, dalam usia 31 tahun, sebagian hidup saya saya jalani tanpa kehadiran Bapak. Ketika orang lain bicara dengan bahagia tentang masa kecil mereka, liburan yang pernah mereka lakukan, kegiatan ekstrakulikuler yang mereka ikuti, saya tak bisa begitu memahaminya. Saya tidak tahu kehidupan masa kecil yang normal itu seperti apa. Saya tidak tahu bagaimana rasanya menghabiskan masa kecil memiliki ayah atau keluarga yang normal. Saya juga tidak tahu bagaimana rasanya menelpon ayah ketika saya dewasa untuk mendapatkan nasehat seperti yang dilakukan teman-teman saya. Nyesek sih rasanya tak bisa mengalami semua itu. Tapi saya tidak melihatnya dengan kaca mata seorang yang minta dikasihani. Saya memandangnya dari sudut pandang seorang yang bakal bilang, "Begitulah hidup. Kadang hidup memang kampret!.",Tentu saja sulit merindukan kehidupan yang tak kita jalani. Tapi ada yang jauh lebih rumit: merindukan keluarga yang tak pernah kita miliki.,_Follow Koty Neelis di [Twitter](https://twitter.com/kotyneelis)._ | kesehatan | Entahlah apa ada momen tertentu ketika saya tahu bapak sedang sekarat. Yang saya ingat dari sebagian kecil hidup saya dengan bapak hanya dua.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Koty Neelis","id":"583ee21f5f538914330745e4","slug":"koty-neelis","public_url":"http://www.vice.com/pt/author/koty-neelis","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad747387302422a8186 | articles | Menembus Komunitas Kristen Selandia Baru yang Tertutup dan Anti Teknologi | 1,477,008,000,000 | https://www.vice.com/id/article/bmnnw4/menembus-komunitas-kristen-selandia-baru-yang-tertutup-dan-anti-teknologi | Tersembunyi jauh dalam kawasan pegunungan, sisi pantai barat kepulauan utara Selandia Baru, Gloriavale adalah sebuah komunitas kristen menjalani hidup layaknya kaum Amish di Amerika Serikat. Penduduk Gloriavale mengenakan pakaian yang tak akan janggal di abad 19. Hebatnya lagi, mereka minim sekali memanfaatkan listrik dan teknologi.,Sejak dibentuk pada 1969, pendiri Gloriavale, Neville Cooper (kini dipanggil dengan nama Hopeful Christian) menutup komunitas ini dari dunia luar. Dengan jumlah anggota komunitas hampir mencapai 600 orang, Gloriavale adalah komunitas mandiri yang tak mengakui sistem hak milik pribadi. Dalam komunitas ini satu keluarga memiliki anak belasan adalah sesuatu yang lazim. Yang juga lumrah di sini adalah menikah dan berkeluarga saat masih remaja.,Dengan segala keunikannya, Gloriavale menarik perhatian banyak orang. Tuduhan <a href="http://www.stuff.co.nz/the-press/news/68166569/men-groomed-to-have-underage-sex-in-gloriavale-exmember-says" target="_blank">pelecehan seksual</a>, <a href="http://www.stuff.co.nz/national/77378317/Gloriavale-Christian-Community-assets-top-40-million" target="_blank">pengelakan pajak</a>, <a href="http://www.nzherald.co.nz/nz/news/article.cfm?c_id=1&objectid=11491419" target="_blank">minimnya edukasi</a> dan <a href="http://www.stuff.co.nz/national/83074534/Gloriavale-child-death-revealed" target="_blank">pembunuhan</a> terus membuat nama komunitas ini jadi langganan berita di media Selandia Baru — kendati demikian, apa yang terjadi dalam komunitas tertutup ini terusmenjadi sebuah misteri.,Artinya, kita cuma bisa berharap pada keterangan yang dibocorkan mantan anggotanya untuk memahami bagaimana hidup dijalani dari hari ke hari di Glorivale. Ternyata, fotografer Cam Mclaren diundang untuk menyinggahi komunitas ini. Dia memberi sedikit cuplikan tentang apa yang terjadi dalam aktivitas sehari-hari Gloriavale.,<strong>VICE: Bisa tolong jelaskan bagaimana proyek Gloriavale akhirnya terwujud. Mereka sangat tertutup, bagaimana anda bisa masuk?</strong><br>
<strong>Cam McLaren:</strong> Saya pertama kali mendengar nama Gloriavale 4 tahun lalu dan langsung tertarik. Baru pada 2015, saya memutuskan menghubungi mereka. Kami bicara tentang rencana berkunjung ke komunitas tersebut. Diskusi ini ternyata berlangsung lama dan pelik. Saya malah merasasedang gantian diwawancara. Akhirnya, mereka menyambut saya. Tapi, saya baru diizinkan mengambil foto di komunitas Gloriavale setelah bertemu langsung Hopeful Christian, pemimpin mereka.,<strong>Dia orangnya seperti apa sih ? Apakah dia punya ekspektasi tertentu ddari kedatanganmu?</strong><br>
Hopeful Christian sangat membanggakan dirinya. Orang di sekitarnya tak memperlakukannya bak dewa, namun dia dihargai sebagai seorang penemu, pemimpin, dan sumber inspirasi mereka. Jujur, saya penasaran apa rasa hormat yang dia terima muncul dari desas-desus yang berkembang selama ini.,<strong>Gloriavale dituduh terlibat dalam bermacam skandal. Setelah kamu melihat sendiri cara hidup di sana, adakah kemungkinan mereka sekadar disalahpahami?</strong><br>
Saya paham sekali dengan segala kekhawatiran tentang komunitas ini, terutama yang menyangkut keselamatan anak-anak. Tapi, selama saya di sana, mereka memperlakukan saya penuh hormat. Saya melihat di sana anak-anak sangat disayang, dan dianggap sebagai masa depan komunitas. Saya yakin Gloriavale punya masalahnya sendiri, atau punya anggota yang bermasalah. Toh semua komunitas juga punya masalah kok. Siapa juga yang bebas dari masalah?,<strong>Ada yang bikin anda tercengang dari cara hidup mereka?</strong><br>
Saya terkagum-kagum melihat betapa mandirinya Gloriavale. Selama kunjungan tempo hari, jumlah penduduk Gloriavale sekitar 600-an orang. Ada banyak orang yang harus diberi makan. Ada yang bilang bahwa karena gaya hidup mereka, anggota Gloriavale jarang keluar untuk berobat. Meski demikian, dokter, dokter gigi dan dokter spesialis lain yang tak terdapat dalam di dalam komunitas berkunjung secara rutin.,<strong>Aset Gloriavale mencapai Rp390 triliun. Apakah anda merasakan semacam pameran kekayaan di sana?</strong><br>
Tanah yang ditempati komunitas ini nilainya sudah lumayan. Namun, kebanyakan rumah dan bangunan di sana umurnya sudah uzur dan sudah harus direnovasi. Tak ada pameran kekayaan di sana. Semua orang di sana sangat rendah hati.,<strong>Anda tidur di mana?</strong><br>
Saya dibawa ke sebuah ruangan penuh bunga. Ada sebuah gaun berwarna pink di atas tempat tidur di dalamnya. Ada suasana perayaan yang begitu terasa dalam kamar ini. Ternyata, ruangan ini disiapkan untuk sebuah keluarga yang akan masuk komunitas ini setelah saya pergi. Baju yang ada di atas kasur tadi, bakal dikenakan oleh pengantin perempuannya nanti.,<strong>Adakah larangan untuk bicara dengan orang-orang tertentu?</strong><br>
Saya bebas bicara dengan siapa saja, meski, selama saya di sana, saya lebih banyak berjalan-jalan sendirian. Glorivale sama saja seperti daerah lainnya di kolong bumi, ada orang yang ingin ngobrol tentang dunia, ada yang tidak. Penduduk Glariovale berasal dari pelbagai latar belakang. Banyak di antaranya sangat terdidik dan sangat sukses sebelum akhirnya bergabung dalam komunitas ini.,<strong>Apakah kunjungan anda mengubah cara anda memandang kehidupan di luar Gloriavale? Ada yang berubah dari diri anda?</strong><br>
Tentu saja. Setelah saya kembali, saya mulai bertanya tentang tempat saya dalam komunitas dan bagaimana saya bisa berkembang Apa saya benar-benar mau berkeluarga? Semua jadi lebih jelas setelah saya berkunjung ke Gloriavale. Kesederhanaan kehidupan mereka membuat kita merenungkan kembali gaya hidup kita.,<em>Buku Mclaren <a href="http://www.cammclaren.com/shop" target="_blank">Gloriavale</a> akan dirilis oleh Etcht tanggal 1 November. Bisa dipesan langsung dari websitenya dan beberapa pengecer buku internasional.</em> |
Tersembunyi jauh dalam kawasan pegunungan, sisi pantai barat kepulauan utara Selandia Baru, Gloriavale adalah sebuah komunitas kristen menjalani hidup layaknya kaum Amish di Amerika Serikat. Penduduk Gloriavale mengenakan pakaian yang tak akan janggal di abad 19. Hebatnya lagi, mereka minim sekali memanfaatkan listrik dan teknologi.,Sejak dibentuk pada 1969, pendiri Gloriavale, Neville Cooper (kini dipanggil dengan nama Hopeful Christian) menutup komunitas ini dari dunia luar. Dengan jumlah anggota komunitas hampir mencapai 600 orang, Gloriavale adalah komunitas mandiri yang tak mengakui sistem hak milik pribadi. Dalam komunitas ini satu keluarga memiliki anak belasan adalah sesuatu yang lazim. Yang juga lumrah di sini adalah menikah dan berkeluarga saat masih remaja.,Dengan segala keunikannya, Gloriavale menarik perhatian banyak orang. Tuduhan [pelecehan seksual](http://www.stuff.co.nz/the-press/news/68166569/men-groomed-to-have-underage-sex-in-gloriavale-exmember-says), [pengelakan pajak](http://www.stuff.co.nz/national/77378317/Gloriavale-Christian-Community-assets-top-40-million), [minimnya edukasi](http://www.nzherald.co.nz/nz/news/article.cfm?c_id=1&objectid=11491419) dan [pembunuhan](http://www.stuff.co.nz/national/83074534/Gloriavale-child-death-revealed) terus membuat nama komunitas ini jadi langganan berita di media Selandia Baru — kendati demikian, apa yang terjadi dalam komunitas tertutup ini terusmenjadi sebuah misteri.,Artinya, kita cuma bisa berharap pada keterangan yang dibocorkan mantan anggotanya untuk memahami bagaimana hidup dijalani dari hari ke hari di Glorivale. Ternyata, fotografer Cam Mclaren diundang untuk menyinggahi komunitas ini. Dia memberi sedikit cuplikan tentang apa yang terjadi dalam aktivitas sehari-hari Gloriavale.,
**VICE: Bisa tolong jelaskan bagaimana proyek Gloriavale akhirnya terwujud. Mereka sangat tertutup, bagaimana anda bisa masuk?**
**Cam McLaren:** Saya pertama kali mendengar nama Gloriavale 4 tahun lalu dan langsung tertarik. Baru pada 2015, saya memutuskan menghubungi mereka. Kami bicara tentang rencana berkunjung ke komunitas tersebut. Diskusi ini ternyata berlangsung lama dan pelik. Saya malah merasasedang gantian diwawancara. Akhirnya, mereka menyambut saya. Tapi, saya baru diizinkan mengambil foto di komunitas Gloriavale setelah bertemu langsung Hopeful Christian, pemimpin mereka.,**Dia orangnya seperti apa sih ? Apakah dia punya ekspektasi tertentu ddari kedatanganmu?**
Hopeful Christian sangat membanggakan dirinya. Orang di sekitarnya tak memperlakukannya bak dewa, namun dia dihargai sebagai seorang penemu, pemimpin, dan sumber inspirasi mereka. Jujur, saya penasaran apa rasa hormat yang dia terima muncul dari desas-desus yang berkembang selama ini.,**Gloriavale dituduh terlibat dalam bermacam skandal. Setelah kamu melihat sendiri cara hidup di sana, adakah kemungkinan mereka sekadar disalahpahami?**
Saya paham sekali dengan segala kekhawatiran tentang komunitas ini, terutama yang menyangkut keselamatan anak-anak. Tapi, selama saya di sana, mereka memperlakukan saya penuh hormat. Saya melihat di sana anak-anak sangat disayang, dan dianggap sebagai masa depan komunitas. Saya yakin Gloriavale punya masalahnya sendiri, atau punya anggota yang bermasalah. Toh semua komunitas juga punya masalah kok. Siapa juga yang bebas dari masalah?,**Ada yang bikin anda tercengang dari cara hidup mereka?**
Saya terkagum-kagum melihat betapa mandirinya Gloriavale. Selama kunjungan tempo hari, jumlah penduduk Gloriavale sekitar 600-an orang. Ada banyak orang yang harus diberi makan. Ada yang bilang bahwa karena gaya hidup mereka, anggota Gloriavale jarang keluar untuk berobat. Meski demikian, dokter, dokter gigi dan dokter spesialis lain yang tak terdapat dalam di dalam komunitas berkunjung secara rutin.,**Aset Gloriavale mencapai Rp390 triliun. Apakah anda merasakan semacam pameran kekayaan di sana?**
Tanah yang ditempati komunitas ini nilainya sudah lumayan. Namun, kebanyakan rumah dan bangunan di sana umurnya sudah uzur dan sudah harus direnovasi. Tak ada pameran kekayaan di sana. Semua orang di sana sangat rendah hati.,**Anda tidur di mana?**
Saya dibawa ke sebuah ruangan penuh bunga. Ada sebuah gaun berwarna pink di atas tempat tidur di dalamnya. Ada suasana perayaan yang begitu terasa dalam kamar ini. Ternyata, ruangan ini disiapkan untuk sebuah keluarga yang akan masuk komunitas ini setelah saya pergi. Baju yang ada di atas kasur tadi, bakal dikenakan oleh pengantin perempuannya nanti.,**Adakah larangan untuk bicara dengan orang-orang tertentu?**
Saya bebas bicara dengan siapa saja, meski, selama saya di sana, saya lebih banyak berjalan-jalan sendirian. Glorivale sama saja seperti daerah lainnya di kolong bumi, ada orang yang ingin ngobrol tentang dunia, ada yang tidak. Penduduk Glariovale berasal dari pelbagai latar belakang. Banyak di antaranya sangat terdidik dan sangat sukses sebelum akhirnya bergabung dalam komunitas ini.,**Apakah kunjungan anda mengubah cara anda memandang kehidupan di luar Gloriavale? Ada yang berubah dari diri anda?**
Tentu saja. Setelah saya kembali, saya mulai bertanya tentang tempat saya dalam komunitas dan bagaimana saya bisa berkembang Apa saya benar-benar mau berkeluarga? Semua jadi lebih jelas setelah saya berkunjung ke Gloriavale. Kesederhanaan kehidupan mereka membuat kita merenungkan kembali gaya hidup kita.,_Buku Mclaren [Gloriavale](http://www.cammclaren.com/shop) akan dirilis oleh Etcht tanggal 1 November. Bisa dipesan langsung dari websitenya dan beberapa pengecer buku internasional._ | Foto | Sejak didirikan pada 1969, pendiri Neville Cooper (kini dipanggil Hopeful Christian) telah menutup komunitasnya dari dunia luar. Mereka menolak teknologi dan banyak dihinggapi isu-isu miring.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Cam McLaren (foto) dan Beatrice Hazlehurst (words","id":"58478ad847387302422a81b2","slug":"cam-mclaren-foto-dan-beatrice-hazlehurst-words","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/cam-mclaren-foto-dan-beatrice-hazlehurst-words","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad708999c02231cd2ae | articles | Rodrigo Duterte Menyatakan 'Amerika Serikat Sudah Keok' lalu Beralih Mendukung Cina | 1,477,008,000,000 | https://www.vice.com/id/article/mgvvmv/rodrigo-duterte-menyatakan-amerika-serikat-sudah-keok-dan-beralih-mendukung-cina | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE Australia.</em>,Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendeklarasikan putus hubungkan dari Amerika Serikat, menyatakan kesetiaannya pada Beijing setelah kedua negara mengakhiri kemelut tentang Laut Cina Selatan.,"Saya kembali merapatkan diri," kata Duterte dalam sebuah pidato di Balai Besar Rakyat, Beijing. "Mungkin, saya juga akan berkunjung ke Rusia dan bicara dengan Putin. Saya akan bilang bahwa ada tiga negara yang kini dimusuhi dunia: Cina, Filipina, dan Rusia.","Dengan ini, di tempat ini, saya mengumumkan perpisahan dengan Amerika Serikat," lanjut Duterte. "Sekarang, Amerika sudah keok!",Berdasarkan orang yang hadir, pernyataan Duterte ini disambut sorakan hadirin. Turut hadir dalam pidato Duterte malam itu, sebanyak 200 pebisnis Cina dan Filipina serta Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli.,Ketika diminta merespon pernyataan Duterte, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, mengatakan masih menunggu klarifikasi dari kata "pemutusan hubungan.","Belum jelas bagi bagi apa arti kata itu dan semua konsekuensinya," ujarnya.,Hubungan AS dan Filipina merenggang setelah Duterte, seorang mantan Wali Kota Davao, terpilih menjadi Presiden Filipina Juni lalu. Dua bulan sebelumnya, kedua negara tengah membicarakan perluasan kesepakatan Kerjasama Keamanan Tingkat Lanjut. lewat kesepakatan itu, AS bisa memiliki markas militer di Filipina.,September lalu, Presiden AS Barack Obama membatalkan lawatannya ke Filipina, setelah Duterte menyebut sang presiden "son of a whore.",Duterte juga mencanangkan perang melawan Narkoba di Filipina. Sejauh ini, kebijakan Duterte menewaskan lebih dari 2.000 pengguna obat-obatan, bandar narkoba, dan penduduk tak bersalah hanya dalam beberapa bulan saja. <a href="http://newsinfo.inquirer.net/794598/kill-list-drugs-duterte" target="_blank">Philippine Inquirer</a> memiliki daftar korban Duterte dari ke hari. Daftar ini mencakup nama korban, umur dan lokasi pembunuhan masing-masing. Meski sebagian korban tewas oleh timah panas dari senjata polisi, mayoritas korban dibunuh kelompok swakarsa yang selama ini gagal dibubarkan pemerintahan Duterte.,Ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) <a href="http://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?NewsID=20388&LangID=E" target="_blank">mendesak Presiden Filipina</a> menghentikan pembantaian terhadap pengguna narkoba, presiden berusia 71 ini beralasan bahwa pembunuhan yang terjadi tak bisa diklasifikasikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Alasannya karena korban "bukan manusia.",Bahkan, ketika mengunjungi satu batalion tentara, Duterte bertanya "Kejahatan terhadap kemanusiaan? Begini saja deh, kita jujur-jujuran saja: Apa mereka manusia? Bagaimana anda mendefinisikan manusia?",Membaiknya hubungan kedua negara membuka beberapa peluang ekonomi untuk Filipina. Setelah pidato Duterte rampung, Ramon Lopez, Menteri Perdagangan Filipina, menyatakan berbagai jenis kerja sama ekonomi senilai Rp230 triliun siap ditandatangani.,Meski demikian, Pemerintah Filipina harus berkompromi dalam sengketa wilayah di Laut Cina Selatan—sebuah daerah kaya minyak yang juga diperebutkan oleh Brunei, Taiwan, Vietnam, Malaysia. Awal tahun ini, <a href="http://www.abc.net.au/news/2016-07-12/china-no-legal-basis-south-china-sea-tribunal-finds/7622738" target="_blank">Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag</a> telah memenangkan Filipina yang menggugat Cina dalam sengketa terkait perairan tersebut. | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE Australia._,Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendeklarasikan putus hubungkan dari Amerika Serikat, menyatakan kesetiaannya pada Beijing setelah kedua negara mengakhiri kemelut tentang Laut Cina Selatan.,"Saya kembali merapatkan diri," kata Duterte dalam sebuah pidato di Balai Besar Rakyat, Beijing. "Mungkin, saya juga akan berkunjung ke Rusia dan bicara dengan Putin. Saya akan bilang bahwa ada tiga negara yang kini dimusuhi dunia: Cina, Filipina, dan Rusia.","Dengan ini, di tempat ini, saya mengumumkan perpisahan dengan Amerika Serikat," lanjut Duterte. "Sekarang, Amerika sudah keok!",Berdasarkan orang yang hadir, pernyataan Duterte ini disambut sorakan hadirin. Turut hadir dalam pidato Duterte malam itu, sebanyak 200 pebisnis Cina dan Filipina serta Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli.,Ketika diminta merespon pernyataan Duterte, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, mengatakan masih menunggu klarifikasi dari kata "pemutusan hubungan.","Belum jelas bagi bagi apa arti kata itu dan semua konsekuensinya," ujarnya.,Hubungan AS dan Filipina merenggang setelah Duterte, seorang mantan Wali Kota Davao, terpilih menjadi Presiden Filipina Juni lalu. Dua bulan sebelumnya, kedua negara tengah membicarakan perluasan kesepakatan Kerjasama Keamanan Tingkat Lanjut. lewat kesepakatan itu, AS bisa memiliki markas militer di Filipina.,September lalu, Presiden AS Barack Obama membatalkan lawatannya ke Filipina, setelah Duterte menyebut sang presiden "son of a whore.",Duterte juga mencanangkan perang melawan Narkoba di Filipina. Sejauh ini, kebijakan Duterte menewaskan lebih dari 2.000 pengguna obat-obatan, bandar narkoba, dan penduduk tak bersalah hanya dalam beberapa bulan saja. [Philippine Inquirer](http://newsinfo.inquirer.net/794598/kill-list-drugs-duterte) memiliki daftar korban Duterte dari ke hari. Daftar ini mencakup nama korban, umur dan lokasi pembunuhan masing-masing. Meski sebagian korban tewas oleh timah panas dari senjata polisi, mayoritas korban dibunuh kelompok swakarsa yang selama ini gagal dibubarkan pemerintahan Duterte.,Ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) [mendesak Presiden Filipina](http://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?NewsID=20388&LangID=E) menghentikan pembantaian terhadap pengguna narkoba, presiden berusia 71 ini beralasan bahwa pembunuhan yang terjadi tak bisa diklasifikasikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Alasannya karena korban "bukan manusia.",Bahkan, ketika mengunjungi satu batalion tentara, Duterte bertanya "Kejahatan terhadap kemanusiaan? Begini saja deh, kita jujur-jujuran saja: Apa mereka manusia? Bagaimana anda mendefinisikan manusia?",Membaiknya hubungan kedua negara membuka beberapa peluang ekonomi untuk Filipina. Setelah pidato Duterte rampung, Ramon Lopez, Menteri Perdagangan Filipina, menyatakan berbagai jenis kerja sama ekonomi senilai Rp230 triliun siap ditandatangani.,Meski demikian, Pemerintah Filipina harus berkompromi dalam sengketa wilayah di Laut Cina Selatan—sebuah daerah kaya minyak yang juga diperebutkan oleh Brunei, Taiwan, Vietnam, Malaysia. Awal tahun ini, [Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag](http://www.abc.net.au/news/2016-07-12/china-no-legal-basis-south-china-sea-tribunal-finds/7622738) telah memenangkan Filipina yang menggugat Cina dalam sengketa terkait perairan tersebut. | The VICE Guide to Right Now | Menurut presiden kontroversial itu, ada tiga negara yang kini dimusuhi dunia: "Cina, Filipina, dan Rusia." | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"VICE Staff","id":"57a20634f29404e002b4e151","slug":"vice-staff","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/VICE Staff","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad3ab4b6a022a076d6f | articles | Berikut Skenario Jika Trump Kalah Pemilu Namun Tidak Mau Mengakuinya | 1,476,986,400,000 | https://www.vice.com/id/article/53ggkn/berikut-skenario-jika-trump-kalah-pemilu-namun-tidak-mau-mengakuinya | <em>Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.</em>,Dalam debat antar capres sesi terakhir, Donald Trump mengatakan kepada moderator Chris Wallace bahwa dia belum tentu akan mengakui hasil pemilu apabila nantinya kalah. "Saya akan biarkan kalian menebak-nebak sendiri, apakah saya akan mengakui atau tidak nantinya," katanya saat jutaan jurnalis menulis rangkuman perdebatan tersebut.,Mengutip ucapan Wallace ke Trump, kalah dengan terhormat dan menghormati hasil pemilu merupakan salah satu tradisi yang mengakar di Amerika Serikat. Dalam sejarah AS, pihak yang kalah selalu mengingatkan betapa pentingnya proses ini—biarpun akhirnya mereka kalah tipis atau kalah secara kontroversial, seperti kasus Al Gore. Contoh lain adalah kasus Dick Tuck (percayalah, ini nama sungguhan). Pasca kalah bersaing menjadi Anggota Senat Negara Bagian California di tahun 1966, ia mengatakan "Para pemilih sudah memutuskan. Sial!",Apakah pernah terjadi dalam sejarah AS seseorang kandidat menolak mentah-mentah untuk mengakui kekalahan? Apa yang akan terjadi apabila ini benar-benar terjadi? Untuk mendapatkan jawaban pertanyaan-pertanyaan ini, saya berbincang dengan James McCaan, seorang ilmuwan politik di Purdue University, seorang pakar bidang pidato kekalahan capres dan politik komparatif. Berikut cuplikan perbincangan kami:,<strong>VICE: Dalam sejarah AS, pernah adakah seorang kandidat presiden yang tidak mengakui kekalahan setelah kalah pemilu?</strong><br>
<strong>James McCann:</strong> Pidato konsesi biasanya selalu dilontarkan pihak yang kalah, meski cara penyampaian diserahkan sepenuhnya oleh kandidat yang kalah. Salah satu contohnya adalah kasus Al Gore. Bahkan ketika anda kalah dengan cara yang kontroversial—terjadi hal-hal yang janggal di tengah pemilu atau dalam penghitungan suara—anda harus menunjukan sikap yang beradab dengan cara mengakui kekalahan dan mengingatkan pentingnya demokrasi. Bagi para kandidat lainnya, pidato konsesi merupakan cara mereka mempersiapkan diri untuk persaingan berikutnya. Jadi ketika kalah, anda bisa berpidato "Iya, saya tahu kita kalah, tapi pertarungan belum berakhir. Ide kita belum kalah. Kita akan menang lain kali." Semacam itulah. Dan hal semacam ini sudah lumrah. Kebanyakan orang pemerintahan mementingkan karir mereka. Anda mau memikirkan langkah anda selanjutnya.,<strong>Tapi Trump bukan tipe yang seperti itu. Dia belum pernah menjadi pejabat publik.</strong><br>
Dalam kasus Trump, saya tidak tahu apa langkah dia selanjutnya. Dia tidak mempunyai insentif untuk bersikap legowo, terutama jika ia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden lagi setelah pemilu kali ini. Dia justru memiliki insentif untuk terus bersikap menantang mengingat dia berniat untuk melakukan aktivitas profesional lainnya, seperti mendirikan sebuah jaringan media yang akan menyaingi Fox [News].,<strong>Apa yang akan terjadi apabila dia tidak mengakui kekalahan atau mengatakan bahwa pemilu ini dicurangi?</strong><br>
Katakanlah Trump mengklaim adanya kecurangan atau keanehan dalam pemungutan suara. Atau mungkin pembajakan. Atau penggunaan mata-mata. Atau pengisian kotak suara yang tidak benar. Namun jika ini argumennya, Trump harus punya bukti. Anda tidak bisa hanya ceplas ceplos tentang masalah sebesar ini.,Sebagai seorang pengamat yang paham dengan sistem pemilu AS, saya bisa bilang bahwa kecil peluang terjadinya kecurangan pemilu yang parah. Sistem pemilu di AS sangat terbagi-bagi. Prinsip federalisme di AS diterapkan sampai ke level-level bawah hingga anda bisa melihat tim administrasi dari pemilu. Tentu saja kesalahan bisa terjadi : seorang pemilih, misalnya, bisa saja mencoblos untuk kandidat yang ia tidak suka. Tapi susah untuk membayangkan terjadinya kesalahan yang sistematis.,<strong>Bisakah Donald Trump menuntut Komisi Pemilihan Umum AS, dan apakah hal semacam ini akan menunda proses pemilu itu sendiri?</strong><br>
Dia bisa saja mengajukan perkara ini dan mungkin akan diadakan sidang tergantung dari sifat tuduhan itu. Semuanya bisa dibawa ke pengadilan apabila ada tuntutan. Jika Trump mau melibatkan pengacara dan bersedia mengeluarkan banyak uang untuk menuntut, bisa saja akan banyak tantangan dari pihaknya. Namun pada akhirnya, bukti tetap dibutuhkan. Sekarang ia hanya mengumbar tuduhan dalam opininya di depan publik. Ia mengatakan bahwa ini semua perbuatan media massa, dan seluruh dunia berusaha menjatuhkannya. Ini bukan sebuah perkara yang anda bisa bawa ke pengadilan. Ini hanya hanya klaim retoris semata.,Saya tidak bisa melihat akan adanya gangguan pemilu. Malah, electoral vote-lah yang nantinya akan menentukan. Dan para pemilih secara prinsip mempunyai kebebasan untuk memilih kandidat manapun yang mereka mau. Mungkin perkara hukum bisa terjadi jika Trump mau menuntut adanya ketidaklayakan seleksi pemilih electoral. Ia juga bisa menantang hasil suara negara bagian tertentu kalau mau. Semuanya tergantung hasil pemungutan suara nanti.,Saya ragu bahwa [tindakan Trump yang menolak kekalahan] akan menganggu pemilu. Tindakan semacam ini paling hanya memperkeruh suasana. Selama masa kampanye, kita sudah menyaksikan terjadinya kerusuhan, aksi pengeboman dan semacamnya. Skenario terburuk yang bisa terjadi adalah apabila Trump mengklaim bahwa sistem telah dicurangi dan dia merasa dirugikan, kemudian mendorong warga untuk menggunakan kekerasan melawan hukum. Saya yakin pihak aparat akan menindak apapun kerusuhan yang terjadi.,<strong>Apakah pidato pengakuan kekalahan hanya bersifat simbolis?</strong><br>
Ya, tapi sikap simbolis yang penting menurut saya. Contohnya ketika pemain NFL tidak berdiri ketika lagu kebangsaan dimainkan—tindakan ini memiliki arti dan menjadi bentuk pesan yang pemain ingin sampaikan. Pesan ini kemudian memicu terjadinya diskusi. Namun, sebuah persetujuan dari pihak yang kalah merupakan hal yang penting dalam norma demokrasi.,Gampangnya begini: jika anda seorang ilmuwan politik perbandingan yang sedang mengevaluasi kualitas sebuah negara demokratis baru, salah satu indikasinya adalah apakah pihak yang kalah bisa menerima atau malah mengirimkan pasukan militer ke pihak penyelenggara ketika kalah. Kalau kondisi yang kedua terjadi, mungkin demokrasi negara tersebut berubah menjadi hal yang lain—otoritarianisme atau mungkin lebih buruk. Ada sisi pemilu yang lebih bersifat seremonial semata, dan ini penting ketika kita mencoba menjaga sistem demokrasi. Pada akhirnya, mesti ada rasa kepercayaan, kemauan baik, dan sikap lapang dada.,Ikut akun Allie Conti di <a href="https://twitter.com/allie_conti" target="_blank">Twitter</a>. | _Artikel ini pertama kali tayang di VICE US._,Dalam debat antar capres sesi terakhir, Donald Trump mengatakan kepada moderator Chris Wallace bahwa dia belum tentu akan mengakui hasil pemilu apabila nantinya kalah. "Saya akan biarkan kalian menebak-nebak sendiri, apakah saya akan mengakui atau tidak nantinya," katanya saat jutaan jurnalis menulis rangkuman perdebatan tersebut.,Mengutip ucapan Wallace ke Trump, kalah dengan terhormat dan menghormati hasil pemilu merupakan salah satu tradisi yang mengakar di Amerika Serikat. Dalam sejarah AS, pihak yang kalah selalu mengingatkan betapa pentingnya proses ini—biarpun akhirnya mereka kalah tipis atau kalah secara kontroversial, seperti kasus Al Gore. Contoh lain adalah kasus Dick Tuck (percayalah, ini nama sungguhan). Pasca kalah bersaing menjadi Anggota Senat Negara Bagian California di tahun 1966, ia mengatakan "Para pemilih sudah memutuskan. Sial!",Apakah pernah terjadi dalam sejarah AS seseorang kandidat menolak mentah-mentah untuk mengakui kekalahan? Apa yang akan terjadi apabila ini benar-benar terjadi? Untuk mendapatkan jawaban pertanyaan-pertanyaan ini, saya berbincang dengan James McCaan, seorang ilmuwan politik di Purdue University, seorang pakar bidang pidato kekalahan capres dan politik komparatif. Berikut cuplikan perbincangan kami:,**VICE: Dalam sejarah AS, pernah adakah seorang kandidat presiden yang tidak mengakui kekalahan setelah kalah pemilu?**
**James McCann:** Pidato konsesi biasanya selalu dilontarkan pihak yang kalah, meski cara penyampaian diserahkan sepenuhnya oleh kandidat yang kalah. Salah satu contohnya adalah kasus Al Gore. Bahkan ketika anda kalah dengan cara yang kontroversial—terjadi hal-hal yang janggal di tengah pemilu atau dalam penghitungan suara—anda harus menunjukan sikap yang beradab dengan cara mengakui kekalahan dan mengingatkan pentingnya demokrasi. Bagi para kandidat lainnya, pidato konsesi merupakan cara mereka mempersiapkan diri untuk persaingan berikutnya. Jadi ketika kalah, anda bisa berpidato "Iya, saya tahu kita kalah, tapi pertarungan belum berakhir. Ide kita belum kalah. Kita akan menang lain kali." Semacam itulah. Dan hal semacam ini sudah lumrah. Kebanyakan orang pemerintahan mementingkan karir mereka. Anda mau memikirkan langkah anda selanjutnya.,**Tapi Trump bukan tipe yang seperti itu. Dia belum pernah menjadi pejabat publik.**
Dalam kasus Trump, saya tidak tahu apa langkah dia selanjutnya. Dia tidak mempunyai insentif untuk bersikap legowo, terutama jika ia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden lagi setelah pemilu kali ini. Dia justru memiliki insentif untuk terus bersikap menantang mengingat dia berniat untuk melakukan aktivitas profesional lainnya, seperti mendirikan sebuah jaringan media yang akan menyaingi Fox \[News\].,**Apa yang akan terjadi apabila dia tidak mengakui kekalahan atau mengatakan bahwa pemilu ini dicurangi?**
Katakanlah Trump mengklaim adanya kecurangan atau keanehan dalam pemungutan suara. Atau mungkin pembajakan. Atau penggunaan mata-mata. Atau pengisian kotak suara yang tidak benar. Namun jika ini argumennya, Trump harus punya bukti. Anda tidak bisa hanya ceplas ceplos tentang masalah sebesar ini.,Sebagai seorang pengamat yang paham dengan sistem pemilu AS, saya bisa bilang bahwa kecil peluang terjadinya kecurangan pemilu yang parah. Sistem pemilu di AS sangat terbagi-bagi. Prinsip federalisme di AS diterapkan sampai ke level-level bawah hingga anda bisa melihat tim administrasi dari pemilu. Tentu saja kesalahan bisa terjadi : seorang pemilih, misalnya, bisa saja mencoblos untuk kandidat yang ia tidak suka. Tapi susah untuk membayangkan terjadinya kesalahan yang sistematis.,**Bisakah Donald Trump menuntut Komisi Pemilihan Umum AS, dan apakah hal semacam ini akan menunda proses pemilu itu sendiri?**
Dia bisa saja mengajukan perkara ini dan mungkin akan diadakan sidang tergantung dari sifat tuduhan itu. Semuanya bisa dibawa ke pengadilan apabila ada tuntutan. Jika Trump mau melibatkan pengacara dan bersedia mengeluarkan banyak uang untuk menuntut, bisa saja akan banyak tantangan dari pihaknya. Namun pada akhirnya, bukti tetap dibutuhkan. Sekarang ia hanya mengumbar tuduhan dalam opininya di depan publik. Ia mengatakan bahwa ini semua perbuatan media massa, dan seluruh dunia berusaha menjatuhkannya. Ini bukan sebuah perkara yang anda bisa bawa ke pengadilan. Ini hanya hanya klaim retoris semata.,Saya tidak bisa melihat akan adanya gangguan pemilu. Malah, electoral vote-lah yang nantinya akan menentukan. Dan para pemilih secara prinsip mempunyai kebebasan untuk memilih kandidat manapun yang mereka mau. Mungkin perkara hukum bisa terjadi jika Trump mau menuntut adanya ketidaklayakan seleksi pemilih electoral. Ia juga bisa menantang hasil suara negara bagian tertentu kalau mau. Semuanya tergantung hasil pemungutan suara nanti.,Saya ragu bahwa \[tindakan Trump yang menolak kekalahan\] akan menganggu pemilu. Tindakan semacam ini paling hanya memperkeruh suasana. Selama masa kampanye, kita sudah menyaksikan terjadinya kerusuhan, aksi pengeboman dan semacamnya. Skenario terburuk yang bisa terjadi adalah apabila Trump mengklaim bahwa sistem telah dicurangi dan dia merasa dirugikan, kemudian mendorong warga untuk menggunakan kekerasan melawan hukum. Saya yakin pihak aparat akan menindak apapun kerusuhan yang terjadi.,**Apakah pidato pengakuan kekalahan hanya bersifat simbolis?**
Ya, tapi sikap simbolis yang penting menurut saya. Contohnya ketika pemain NFL tidak berdiri ketika lagu kebangsaan dimainkan—tindakan ini memiliki arti dan menjadi bentuk pesan yang pemain ingin sampaikan. Pesan ini kemudian memicu terjadinya diskusi. Namun, sebuah persetujuan dari pihak yang kalah merupakan hal yang penting dalam norma demokrasi.,Gampangnya begini: jika anda seorang ilmuwan politik perbandingan yang sedang mengevaluasi kualitas sebuah negara demokratis baru, salah satu indikasinya adalah apakah pihak yang kalah bisa menerima atau malah mengirimkan pasukan militer ke pihak penyelenggara ketika kalah. Kalau kondisi yang kedua terjadi, mungkin demokrasi negara tersebut berubah menjadi hal yang lain—otoritarianisme atau mungkin lebih buruk. Ada sisi pemilu yang lebih bersifat seremonial semata, dan ini penting ketika kita mencoba menjaga sistem demokrasi. Pada akhirnya, mesti ada rasa kepercayaan, kemauan baik, dan sikap lapang dada.,Ikut akun Allie Conti di [Twitter](https://twitter.com/allie_conti). | Berita | Jika benar Trump nanti menolak kekalahan, belum tentu menganggu pelaksanaan pemilu. Tindakan semacam ini paling hanya memperkeruh suasana. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Allie Conti","id":"57a205828cb727dec795be85","slug":"allie-conti","public_url":null,"__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae83bbbf901f857bf09 | articles | Kumpulan Foto Taman Hiburan dan Mal Terlantar yang Menakjubkan Sekaligus Menakutkan | 1,476,985,500,000 | https://www.vice.com/id/article/z4nmgj/kumpulan-foto-taman-hiburan-dan-mal-terlantar-yang-menakjubkan-sekaligus-menakutkan | Serial TV <a href="https://www.viceland.com/en_us/show/abandoned" target="_blank">ABANDONED</a> merupakan "campuran catatan perjalanan, video skate epik, dan seri dokumenter yang mendalam." Serial ini juga merupakan harta karun bagi para pencinta lokasi dengan visual yang mengagumkan. Ketika Rick McCrank dan rekan-rekan mengunjungi berbagai mal terlantar, taman industrial dan berbagai lokasi di seluruh AS dan Kanada untuk bertemu dengan penduduk setempat dan skater di tempat-tempat hampa ini, kami bisa rasakan nuansa mencekam sekaligus menakjubkan. Pada <a href="http://www.vice.com/en_us/read/viceland-abandoned-premiere-rick-mccrank-skating" target="_blank">wawancara</a> beberapa waktu lalu, McCrank mengatakan, "Kami ingin membahas bagaimana skateboarder melihat tempat-tempat terlantar sebagai hal yang positif.",Foto-foto berikut merupakan bukti pernyataan tersebut: | Serial TV [ABANDONED](https://www.viceland.com/en_us/show/abandoned) merupakan "campuran catatan perjalanan, video skate epik, dan seri dokumenter yang mendalam." Serial ini juga merupakan harta karun bagi para pencinta lokasi dengan visual yang mengagumkan. Ketika Rick McCrank dan rekan-rekan mengunjungi berbagai mal terlantar, taman industrial dan berbagai lokasi di seluruh AS dan Kanada untuk bertemu dengan penduduk setempat dan skater di tempat-tempat hampa ini, kami bisa rasakan nuansa mencekam sekaligus menakjubkan. Pada [wawancara](http://www.vice.com/en_us/read/viceland-abandoned-premiere-rick-mccrank-skating) beberapa waktu lalu, McCrank mengatakan, "Kami ingin membahas bagaimana skateboarder melihat tempat-tempat terlantar sebagai hal yang positif.",Foto-foto berikut merupakan bukti pernyataan tersebut: | Foto | Liputan perjalanan VICELAND, ABANDONED, menyusuri lokasi skateboard tak lazim, lalu kami menemukan keindahan dari lokasi yang terlupakan.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"VICE Staff","id":"57a20634f29404e002b4e151","slug":"vice-staff","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/VICE Staff","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae62cf2be02ba6065ae | articles | Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Nintendo Switch | 1,476,973,320,000 | https://www.vice.com/id/article/78bxkx/beberapa-hal-yang-anda-harus-anda-tahu-tentang-nintendo-switch | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE UK.</em>,Nintendo akhirnya mengakhiri desas-desus berumur bulan, atau malah tahunan, tentang konsol rumahan terbarunya. Konsol ini sebelumnya diberi nama sementara NX. Dalam sebuah video pengumuman awal berdurasi 3 menit, Nintendo secara resmi membeberkan apa itu <strong>Switch</strong>. Gampangnya, isi videonya seperti ini sih:,Sekilas sih, dari bentuknya, sistem Nintendo Switch dilengkapi dengan…sebenarnya, vidoenya agak brengsek. Boro-boro ada informasi spesifikasi teknis di dalamnya. Meski kita bisa melihat cartridge bakal digunakan alih-alih disc (perhatikan detik ke-52 dalam Video itu ). Tapi, okelah. Toh kita bisa menunggu sampai Maret 2017 saat Nintendo membeberkan detail spesifikasi produk terbarunya.,<strong>UPDATE:</strong> NVIDIA telah mengunggah sebuah artikel dalam <a href="https://blogs.nvidia.com/blog/2016/10/20/nintendo-switch/" target="_blank">blog-nya</a> yang menyebut bahwa produknya,Tegra processor, rencananya akan digunakan dalam Switch. Post itu ditutup dengan kalimat : "teknologi gaming NVIDIA akan terintegrasi pada semua aspek sistem gaming rumahan terbaru, Nintendo Switch yang menjanjikan pengalaman luar biasa bagi para gamer.",Berikut adalah footage yang dirilis Nintendo, menampakkan bentuk dan fungsi unik konsol terbarunya:,Mengenai game yang ditampilkan dalam video, selain Zelda yang bisa dengan mudah dikenali, ada kemungkin Switch bisa memainkan versi <a href="https://twitter.com/schillingc/status/789118138558324736" target="_blank">termutakhir</a> dari <em>Mario Kart 8</em>. Lalu, ada juga cuplikan dari game <em>Splatoon</em> dan game Mario lainnya, meski tak jelas apakah game-game ini dibuat eksklusif untuk Switch. (yang jelas kita tahu <a href="http://www.dailystar.co.uk/tech/gaming/552272/Nintendo-NX-News-Reddit-Mario-game-price-release-date-details" target="_blank">versi baru Mario</a> sebentar lagi dirilis). Namun, satu hal yang pasti: ada <em>Skyrim</em>, dalam video Nintendo Switch.,Aspek "bermain di rumah" dan portabilitas Switch—<a href="https://www.reddit.com/r/NintendoNX/comments/56jomc/leak_goodies_from_a_large_retail_partner/" target="_blank">"Interact with your game on the go"</a> adalah pesan marketing yang dibocorkan awal Oktober silam—mewujud dalam sistem slot dan slide keren yang mencakup bagain kontroler yang bisa dilepas, layar ukuran table dalam versi portable dan fasilitas plug-ke-TV-dock. (Di video sih, layarnya gak disentuh-sentuh tapi kan gak berarti Nintendo Switch tidak memiliki fasilitas layar sentuh). Ini artinya, anda akan mendapatkan Wii U GamePad dan Pro Controller dengan komponen yang sama. Inilah—dalam istilah resmi Nintendo—yang disebut kontroler"Joy-Con",Berikut adalah penyataan resmi dari Nintendo:,Kedengarannya menarik, tapi pertanyaannya, bukannya kontrolernya kelihatan lebih ringkih daripada pad tradisional? Kualitas bentuk dari kontroler Switch memang sangat penting, apalagi jika didesain untuk dilepas dan dipasang kembali sesering mungkin. Terus, pad "single" Switch kelihatan mungil sekali; tangan saya sih tidak terlalu besar, tapi rasanya sudah langsung mengkerut melihatnya.,Mengenai footage Nintendo Switch, Presiden Nintendo Eropa <strong>Satoru Shibata</strong> mengatakan (via sebuah siaran pers yang dikeluarkan tepat waktu):,Beberapa pengembang telah mengkonfirmasi tengah mengerjakan proyek untuk Switch. Mereka di antaranya Bandai Namco, Telltale Games, Electronic Arts, Bethesda, Codemasters, Grasshopper Manufacture, PlatinumGames, Epic Games, Ubisoft, Warner Bros., FromSoftware, Sega, Capcom, Square Enix dan Konami. Jelas, Switch bakal mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai perusahan pihak ketiga.,Perusahaan pabrikan konsol jepang ini berharap Switch akan mengubah performa komersilnya di pasar konsol gaming rumahan. Meski konsol Wii rilisan tahun 2006 terjual sebanyak 100 juta buah dan membuatnya konsol-yang-ditaruh-di-kolong-TV paling laris ketiga sepanjang sejarah setelah PlayStation and PS2, namun Wii U yang cuma laku sekitar 13 juta unit sejak tahun 2012 membuat Nintendo kalang kabut.,Jumlah penjualan memang bisa dibilang jeblok ini, gara-gara pesan marketing yang membingungkan (jadi, ini sebenarnya konsol baru atau cuma item pelengkap doang?) memunculkan beragam artikel tentang masa depan Nintendo, berapa tahun lagi sebelum akhirnya nasibnya berakhir seperti Sega: ambruk, berhenti memproduksi konsol dan cukup puas dengan membuat game untuk kompetitornya.,Switch setidaknya memberikan harapan bahwa salah satu pilar tertua industri game ini tidak segera tamat. Salah satu alasannya, kita toh tahu—sebelum mereka membeberkan tentang Switch—seri baru <em>Legend of Zelda</em> yang indah itu sedang digodok dan bakal dirilis sebagai launch title untuk proyek—waktu itu masih bernama—NX. Jika sempat, cobalah intip grafik yang mencengangkan dari "bocoran" (mungkin disengaja atau tidak) adegan di game <em>Breath of the Wild</em>, anda gila jika tak mau main game itu barang sebentar saja.,Tapi, seri terbaru Zelda ini masih dalah kode "in development", dan hanya bisa dimainkan <a href="https://twitter.com/tomphillipsEG/status/789088331812438016" target="_blank">Wii U dan konsol generasi berikutnya</a> – Tapi, saya kadong gatal ingin segera memainkannya. Jadi, bayangkan saja, akan seindah apa grafiknya ketika game ini dimainkan di konsol terbaru Nintendo. Tapi, mau bagaimana lagi, saya harus menunggu sampai Maret 2017, ketika Switch akhirnya dirilis untuk umum. Brengsek! Untungnya, saya masih punya NES Mini untuk menemani penantian ini—lagipula, mereka bilang <a href="https://www.youtube.com/watch?v=enkwaH-CrUQ" target="_blank">yang klasik tak akan pernah mati</a>. Dan, beneran loh, mereka tak pernah mati!,<em>VICE Gaming kini ganti nama menjadi <strong>Waypoint</strong>. Situs mandiri kami (miriplah seperti Noisey, Munchies, Motherboard – masih bagian VICE, tapi punya situs sendiri) akan segera datang – <a href="https://twitter.com/waypoint/status/788453600980824064" target="_blank">di akhir Oktober</a> —sembari menunggu, silakan ikuti media sosial kami:<a href="https://twitter.com/waypoint" target="_blank">Twitter,</a> <a href="https://www.facebook.com/waypointvice/" target="_blank">Facebook</a>, <a href="https://www.instagram.com/waypointvice/" target="_blank">Instagram</a>, <a href="https://www.twitch.tv/waypoint" target="_blank">Twitch</a> dan <a href="https://twitter.com/waypoint/status/788755870331076609" target="_blank">banyak lagi lainnya.</a></em> | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE UK._,Nintendo akhirnya mengakhiri desas-desus berumur bulan, atau malah tahunan, tentang konsol rumahan terbarunya. Konsol ini sebelumnya diberi nama sementara NX. Dalam sebuah video pengumuman awal berdurasi 3 menit, Nintendo secara resmi membeberkan apa itu **Switch**. Gampangnya, isi videonya seperti ini sih:,Sekilas sih, dari bentuknya, sistem Nintendo Switch dilengkapi dengan...sebenarnya, vidoenya agak brengsek. Boro-boro ada informasi spesifikasi teknis di dalamnya. Meski kita bisa melihat cartridge bakal digunakan alih-alih disc (perhatikan detik ke-52 dalam Video itu ). Tapi, okelah. Toh kita bisa menunggu sampai Maret 2017 saat Nintendo membeberkan detail spesifikasi produk terbarunya.,**UPDATE:** NVIDIA telah mengunggah sebuah artikel dalam [blog-nya](https://blogs.nvidia.com/blog/2016/10/20/nintendo-switch/) yang menyebut bahwa produknya,Tegra processor, rencananya akan digunakan dalam Switch. Post itu ditutup dengan kalimat : "teknologi gaming NVIDIA akan terintegrasi pada semua aspek sistem gaming rumahan terbaru, Nintendo Switch yang menjanjikan pengalaman luar biasa bagi para gamer.",Berikut adalah footage yang dirilis Nintendo, menampakkan bentuk dan fungsi unik konsol terbarunya:,Mengenai game yang ditampilkan dalam video, selain Zelda yang bisa dengan mudah dikenali, ada kemungkin Switch bisa memainkan versi [termutakhir](https://twitter.com/schillingc/status/789118138558324736) dari _Mario Kart 8_. Lalu, ada juga cuplikan dari game _Splatoon_ dan game Mario lainnya, meski tak jelas apakah game-game ini dibuat eksklusif untuk Switch. (yang jelas kita tahu [versi baru Mario](http://www.dailystar.co.uk/tech/gaming/552272/Nintendo-NX-News-Reddit-Mario-game-price-release-date-details) sebentar lagi dirilis). Namun, satu hal yang pasti: ada _Skyrim_, dalam video Nintendo Switch.,Aspek "bermain di rumah" dan portabilitas Switch—["Interact with your game on the go"](https://www.reddit.com/r/NintendoNX/comments/56jomc/leak_goodies_from_a_large_retail_partner/) adalah pesan marketing yang dibocorkan awal Oktober silam—mewujud dalam sistem slot dan slide keren yang mencakup bagain kontroler yang bisa dilepas, layar ukuran table dalam versi portable dan fasilitas plug-ke-TV-dock. (Di video sih, layarnya gak disentuh-sentuh tapi kan gak berarti Nintendo Switch tidak memiliki fasilitas layar sentuh). Ini artinya, anda akan mendapatkan Wii U GamePad dan Pro Controller dengan komponen yang sama. Inilah—dalam istilah resmi Nintendo—yang disebut kontroler"Joy-Con",Berikut adalah penyataan resmi dari Nintendo:,Kedengarannya menarik, tapi pertanyaannya, bukannya kontrolernya kelihatan lebih ringkih daripada pad tradisional? Kualitas bentuk dari kontroler Switch memang sangat penting, apalagi jika didesain untuk dilepas dan dipasang kembali sesering mungkin. Terus, pad "single" Switch kelihatan mungil sekali; tangan saya sih tidak terlalu besar, tapi rasanya sudah langsung mengkerut melihatnya.,Mengenai footage Nintendo Switch, Presiden Nintendo Eropa **Satoru Shibata** mengatakan (via sebuah siaran pers yang dikeluarkan tepat waktu):,Beberapa pengembang telah mengkonfirmasi tengah mengerjakan proyek untuk Switch. Mereka di antaranya Bandai Namco, Telltale Games, Electronic Arts, Bethesda, Codemasters, Grasshopper Manufacture, PlatinumGames, Epic Games, Ubisoft, Warner Bros., FromSoftware, Sega, Capcom, Square Enix dan Konami. Jelas, Switch bakal mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai perusahan pihak ketiga.,Perusahaan pabrikan konsol jepang ini berharap Switch akan mengubah performa komersilnya di pasar konsol gaming rumahan. Meski konsol Wii rilisan tahun 2006 terjual sebanyak 100 juta buah dan membuatnya konsol-yang-ditaruh-di-kolong-TV paling laris ketiga sepanjang sejarah setelah PlayStation and PS2, namun Wii U yang cuma laku sekitar 13 juta unit sejak tahun 2012 membuat Nintendo kalang kabut.,Jumlah penjualan memang bisa dibilang jeblok ini, gara-gara pesan marketing yang membingungkan (jadi, ini sebenarnya konsol baru atau cuma item pelengkap doang?) memunculkan beragam artikel tentang masa depan Nintendo, berapa tahun lagi sebelum akhirnya nasibnya berakhir seperti Sega: ambruk, berhenti memproduksi konsol dan cukup puas dengan membuat game untuk kompetitornya.,Switch setidaknya memberikan harapan bahwa salah satu pilar tertua industri game ini tidak segera tamat. Salah satu alasannya, kita toh tahu—sebelum mereka membeberkan tentang Switch—seri baru _Legend of Zelda_ yang indah itu sedang digodok dan bakal dirilis sebagai launch title untuk proyek—waktu itu masih bernama—NX. Jika sempat, cobalah intip grafik yang mencengangkan dari "bocoran" (mungkin disengaja atau tidak) adegan di game _Breath of the Wild_, anda gila jika tak mau main game itu barang sebentar saja.,Tapi, seri terbaru Zelda ini masih dalah kode "in development", dan hanya bisa dimainkan [Wii U dan konsol generasi berikutnya](https://twitter.com/tomphillipsEG/status/789088331812438016) – Tapi, saya kadong gatal ingin segera memainkannya. Jadi, bayangkan saja, akan seindah apa grafiknya ketika game ini dimainkan di konsol terbaru Nintendo. Tapi, mau bagaimana lagi, saya harus menunggu sampai Maret 2017, ketika Switch akhirnya dirilis untuk umum. Brengsek! Untungnya, saya masih punya NES Mini untuk menemani penantian ini—lagipula, mereka bilang [yang klasik tak akan pernah mati](https://www.youtube.com/watch?v=enkwaH-CrUQ). Dan, beneran loh, mereka tak pernah mati!,_VICE Gaming kini ganti nama menjadi **Waypoint**. Situs mandiri kami (miriplah seperti Noisey, Munchies, Motherboard – masih bagian VICE, tapi punya situs sendiri) akan segera datang – [di akhir Oktober](https://twitter.com/waypoint/status/788453600980824064) —sembari menunggu, silakan ikuti media sosial kami:[Twitter,](https://twitter.com/waypoint) [Facebook](https://www.facebook.com/waypointvice/), [Instagram](https://www.instagram.com/waypointvice/), [Twitch](https://www.twitch.tv/waypoint) dan [banyak lagi lainnya.](https://twitter.com/waypoint/status/788755870331076609)_ | GAMES | Konsol Nintendo yang paling banyak digosipkan resmi dibeberkan—jadi, kita bisa berhenti bergosip dari sekarang.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Mike Diver","id":"57a209606736d0df6b2ee6fb","slug":"mike-diver","public_url":"https://noisey.vice.com/fr/author/Mike Diver","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478adc9d8e5001e6d0fc39 | articles | Film Pendek Adam Curtis Membahas Kehidupan untuk Pembaca VICE | 1,476,536,700,000 | https://www.vice.com/id/article/ezxzxw/film-pendek-adam-curtis-membahas-kehidupan-untuk-pembaca-vice | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE UK.</em>,<em>Adam Curtis adalah salah satu pembuat film terbaik saat ini. Tiap kali filmnya keluar, kami selalu mengulasnya khusus. Alasan kami sederhana: filmnya selalu penting. Kini Curtis membuat film pendek buat VICE untuk mempromosikan proyek terbarunya yang segera tayang di BBC.</em>,Tak seorang pun bicara tentang kekuasaan akhir-akhir ini. Kita dianjurkan untuk melihat diri kita sebagai individu yang bebas dan tak dikendalikan siapapun. Bagi kita, politikus adalah sekumpulan manusia yang korup dan tak punya otak.,Tapi toh, kekuasan ada di sekitar kita. Bedanya, kini kekuasan beralih rupa menjadi sebuah sistem manajemen dan kontrol yang menggurita, tentakelnya menyentuh semua bagian hidup manusia. Kita tak menyadarinya karena kita seringkali memandang kekuasan dengan cara pandang kuno: kekuasan adalah politikus yang menyuruh-nyuruh warga. Padahal tidak lagi begitu,Tujan saya membuat film ini—<a href="http://www.vice.com/en_uk/read/watch-this-exclusive-trailer-for-adam-curtis-new-documentary-hypernormalisation" target="_blank">HyperNormalisation</a>—adalah menyigi kekuasaan dengan kacamata yang tepat dan membeberkan dimensi kekuasaan yang sesungguhnya. Kekuasaan bisa berupa komputer raksasa di atas pegunungan di timur laut Amerika Serikat yang mengontrol 7 persen kekayaan di dunia, algoritma rumit yang mengawasi segala pergerakan dan pilihan yang anda buat di dunia daring hingga pendapat-pendapat ilmiah tentang bagaimana seharusnya manusia—dari berat badan hingga ke mood.,Yang menyatukan semua ini adalah hasrat menjaga dunia tetap stabil, hasrat menafikan semua perubahan. Komputer raksasa selalu membandingkan insiden terbaru dengan apa yang terjadi di masa lalu. Jika ia menemukan suatu pola yang mengancam, ia langsung mengatur ulang triliunan dollar miliknya agar semua tetap stabil. Ini baru sebenar-benarnya kekuasaan. Algoritma di media sosial tanpa henti mencari pola dari semua hal yang anda like lalu terus memasok anda dengan hal yang serupa—anda pun masuk kamar echo yang memantulkan semua yang anda teriakan. Jadi, sekali lagi, tak ada yang baru. Lagi-lagi, anda tak belajar sesuatu yang baru. Ini, juga, kekuasaan sesungguhnya.,Yang akhirnya muncul adalah sebuah sistem yang menyelimuti dan membuat kita merasa nyaman. Artinya kita selalu takut perubahan. Nah, ketakutan inilah yang disukai sistem yang selalu menjaga semuanya tetap stabil. Ini yang membuat kita malas mempertanyakan sistem ini.,Namun, semua tak bisa seterusnya dibekukan. Dunia bergerak secara dinamis. Berbagai insiden terjadi tanpa bisa kita prediksi dengan melihat ke masa lalu. Ini alasannya mengapa insiden-insiden penting yang terus menghujani kita—kengerian di Suria, Brexit, Trump dan gelombang pengungsian—tak bisa dicerna oleh kita atau bahkan pemimpin kita karena terbius sebuah mimpi tentang dunia yang stabil dan nyaman.,Film pendek yang saya buat untuk VICE berkisah tentang retakan dalam sistem yang menyelimuti kita. Retakan ini baru tampak apabila kita mau berhenti sejenak dan memandang apa yang terjadi dalam keseharian kita dengan obyektif. Setelah itu, banyak hal dalam kehidupan modern kita mulai terasa aneh, tak nyata atau malah palsu. Bagi saya, ini adalah kekuataan dinamis dari luar sistem yang mencoba merasuk ke dalam.,Sistem yang ada sekarang akan hancur—karena sistem kekuasaan yang tak punya visi masa depan tak akan abadi. Ia tak akan mampu menghadapi perubahan. Kita harus mulai melihat keluar sistem.,Karena ada banyak yang harus kita tahu di luar sana. | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE UK._,_Adam Curtis adalah salah satu pembuat film terbaik saat ini. Tiap kali filmnya keluar, kami selalu mengulasnya khusus. Alasan kami sederhana: filmnya selalu penting. Kini Curtis membuat film pendek buat VICE untuk mempromosikan proyek terbarunya yang segera tayang di BBC._,Tak seorang pun bicara tentang kekuasaan akhir-akhir ini. Kita dianjurkan untuk melihat diri kita sebagai individu yang bebas dan tak dikendalikan siapapun. Bagi kita, politikus adalah sekumpulan manusia yang korup dan tak punya otak.,Tapi toh, kekuasan ada di sekitar kita. Bedanya, kini kekuasan beralih rupa menjadi sebuah sistem manajemen dan kontrol yang menggurita, tentakelnya menyentuh semua bagian hidup manusia. Kita tak menyadarinya karena kita seringkali memandang kekuasan dengan cara pandang kuno: kekuasan adalah politikus yang menyuruh-nyuruh warga. Padahal tidak lagi begitu,Tujan saya membuat film ini—[HyperNormalisation](http://www.vice.com/en_uk/read/watch-this-exclusive-trailer-for-adam-curtis-new-documentary-hypernormalisation)—adalah menyigi kekuasaan dengan kacamata yang tepat dan membeberkan dimensi kekuasaan yang sesungguhnya. Kekuasaan bisa berupa komputer raksasa di atas pegunungan di timur laut Amerika Serikat yang mengontrol 7 persen kekayaan di dunia, algoritma rumit yang mengawasi segala pergerakan dan pilihan yang anda buat di dunia daring hingga pendapat-pendapat ilmiah tentang bagaimana seharusnya manusia—dari berat badan hingga ke mood.,Yang menyatukan semua ini adalah hasrat menjaga dunia tetap stabil, hasrat menafikan semua perubahan. Komputer raksasa selalu membandingkan insiden terbaru dengan apa yang terjadi di masa lalu. Jika ia menemukan suatu pola yang mengancam, ia langsung mengatur ulang triliunan dollar miliknya agar semua tetap stabil. Ini baru sebenar-benarnya kekuasaan. Algoritma di media sosial tanpa henti mencari pola dari semua hal yang anda like lalu terus memasok anda dengan hal yang serupa—anda pun masuk kamar echo yang memantulkan semua yang anda teriakan. Jadi, sekali lagi, tak ada yang baru. Lagi-lagi, anda tak belajar sesuatu yang baru. Ini, juga, kekuasaan sesungguhnya.,Yang akhirnya muncul adalah sebuah sistem yang menyelimuti dan membuat kita merasa nyaman. Artinya kita selalu takut perubahan. Nah, ketakutan inilah yang disukai sistem yang selalu menjaga semuanya tetap stabil. Ini yang membuat kita malas mempertanyakan sistem ini.,Namun, semua tak bisa seterusnya dibekukan. Dunia bergerak secara dinamis. Berbagai insiden terjadi tanpa bisa kita prediksi dengan melihat ke masa lalu. Ini alasannya mengapa insiden-insiden penting yang terus menghujani kita—kengerian di Suria, Brexit, Trump dan gelombang pengungsian—tak bisa dicerna oleh kita atau bahkan pemimpin kita karena terbius sebuah mimpi tentang dunia yang stabil dan nyaman.,Film pendek yang saya buat untuk VICE berkisah tentang retakan dalam sistem yang menyelimuti kita. Retakan ini baru tampak apabila kita mau berhenti sejenak dan memandang apa yang terjadi dalam keseharian kita dengan obyektif. Setelah itu, banyak hal dalam kehidupan modern kita mulai terasa aneh, tak nyata atau malah palsu. Bagi saya, ini adalah kekuataan dinamis dari luar sistem yang mencoba merasuk ke dalam.,Sistem yang ada sekarang akan hancur—karena sistem kekuasaan yang tak punya visi masa depan tak akan abadi. Ia tak akan mampu menghadapi perubahan. Kita harus mulai melihat keluar sistem.,Karena ada banyak yang harus kita tahu di luar sana. | Film | Begini rasanya hidup dalam dunia khayalan: Sebuah film karya Adam Curtis khusus untuk pembaca VICE, menampilkan cuplikan-cuplikan dokumenter yang akan tayang di BBC. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Adam Curtis","id":"584780011aed26026098b92a","slug":"adam-curtis","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/adam-curtis","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478aec7c4c6902807165de | articles | Kunci Menyelamatkan Spesies Kita: Melihat Bumi dari Angkasa | 1,476,291,960,000 | https://www.vice.com/id/article/4xwaab/kunci-menyelamatkan-spesies-kita-melihat-bumi-dari-angkasa | Ketika Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang mengorbit Bumi pada April 1961, dia membawa serta harapan dan impian berumur ratusan tahun ke angkasa. Pemikir visioner sudah lama membayangkan segala sesuatu yang bisa kita temui setelah kita melampui langit, benda-benda yang luar biasa besar, dan impian tentang daerah-daerah baru untuk dijelajahi oleh manusia.,Namun, segera setelah menjejakkan kakinya di Bumi, Gagarin terkesan tidak begitu terpukau dengan semesta di luar bumi. Dia, alih-alih, lebih takjub dengan Bumi itu sendiri.,"Saat mengelilingi Bumi dalam pesawat luar angkasa, saya terkagum-kagum dengan betapa cantiknya planet Bumi," kata Gagarin <a href="http://www.nasa.gov/centers/langley/news/researchernews/rn_yurisnight.html" target="_blank">ketika merunut</a> perjalanan bersejarahnya. "Penduduk dunia, ayolah kita jaga dan percantik Bumi kita.",Bila kita tilik lebih lanjut, kesaksian sang kosmonot Soviet tentang cantiknya Bumi terlontar karena Gagarin sejak awal adalah seorang pria periang. Setelah beberapa dekade berlalu, ratusan orang telah mengikuti jejak Gagarin dan menceritakan pengalaman mereka sekembali mereka ke Bumi. Sebuah pola muncul dari cerita-cerita mereka: apapun gender, kewarganegaraan, ideologi mereka, para antariksawan ini mengaku dari dalam pesawat ulang alik, kesadaran mereka terbuka dan merasa sangat bahagia ketika memandang bumi dari luar angkasa.,Nyatanya yang mereka rasakan adalah sebuah fenomena. Pun, fenomena ini punya nama, Overview Effect. Nama ini pertama kali dicetuskan oleh filsuf Frank White pada tahun 1987. Dalam buku The Overview Effect: Space Exploration and Human Evolution (kini sudak <a href="https://www.amazon.com/Overview-Effect-Exploration-Evolution-Library/dp/1563472600" target="_blank">cetakan ketiga</a>), dijelaskan bahwa kondisi terpukau pada bentuk Bumi dipicu "adanya pergeseran kognitif dalam kesadaran manusia" yang dipicu "oleh pengalaman pertama melihat secara langsung Bumi dari luar angkasa","Dugaan saya adalah dengan berada di luar angkasa, anda bisa mengalami melihat sesuatu yang selama ratusan berusaha kita pahami secara intelektual," ujar White kepada saya lewat sambungan telepon."Maksudnya, kita berusaha memahami bahwa Bumi adalah sebuah sistem, semuanya terhubung, dan kita adalah salah satu bagiannya.",White sesungguhnya tak pernah mengalami Overview Effect secara langsung dari luar angkasa. Namun, dia menghabiskan banyak waktunya mewawancarai astronot mengenai impresi dan kenangan mereka tentang Overview Effect. Ada yang ajeg dalam cerita mereka tentang sensasi primitif memandangi Bumi dari luar angkasa.,"Barangkali , saya terlalu sering melihat foto-foto bumi seperti kebanyakan orang. Jadi saya tahu apa yang nanti saya lihat di luar sana," tutur astronot Don L. Lind seperti ditulis dalamThe Overview Effect. "Tak ada persiapan intelektual barang sedikitpun. Namun, tak ada yang bisa membuat anda siap menghadapi dampak emosionalnya. Pengalaman ini begiu menyentuh. Saya menangis dibuatnya.","Benda yang bernyawa ini begitu indah dan hangat. Dia juga begitu ringkih. Seakan-akan jika anda menyentuhnya Bumi akan langsung hancur berantakan," seperti dikutip dari catatan <a href="http://www.space.com/20567-james-irwin-apollo-15-astronaut.html" target="_blank">Astrononot Apollo 15</a> James Irwin dalam otobiografinya, <em>To</em><em>Rule the Night,</em> yang terbit <a href="https://www.amazon.com/Rule-Night-Discovery-Voyage-Astronaut/dp/0879810246/ref=sr_1_1?ie=UTF8&qid=1475773079&sr=8-1&keywords=irwin+rule+the+night" target="_blank">tahun 1973</a>. "Melihat Bumi dari luar angkasa bisa mengubah seseorang. Pengalaman ini membuat seseorang menghargai ciptaan Tuhan dan Kasihnya.","Semuanya terhubung, semuanya saling bergantung satu sama lain," ungkap astronot NASA Sandra Magnius dalam sebuah wawancara dengan White. "Anda melongok keluar jendela, dan sesuai pengalaman saya, terlihat betapa tipisnya atmosfir Bumi. Saya langsung tersentuh. Saya lantas berpikir "Wow, ini dia tempat kita hidup, 'sebuah bola kehidupan yang ringkih'. Susah menghargai betapa pentingnya Bumi sampai anda melihatnya dari luar angkasa.",Kosmonot Boris Volynov menggambarkan pengalamannya sebagai sesuatu yang mengubah jiwanya. Ia jadi "lebih hidup, lebih kalem […] dan lebih baik dan sabar," seperti yang dikutip buku Philip Shepherd <a href="https://www.amazon.com/New-Self-World-Recovering-Twenty-First/dp/1556439113/ref=sr_1_1?ie=UTF8&qid=1475773374&sr=8-1&keywords=philip+shepherd+new" target="_blank">New Self, New World</a>, terbit 2011.,"Pengalaman ini melampaui semua ekspektasi dan susah diungkapkan dalam kata-kata," ujar Anousheh Ansari, sorang insinyur dan turis luar angkasa Amerika berdarah Iran, menurut <a href="http://www.overviewinstitute.org/astronaut-quotes" target="_blank">The Overview Institute</a> (sebuah organisasi yang turut didirikan White). "Melihat bumi dari luar angkasa membuat segala sensasi lain jadi kecil.","Yang selalu saya ingat adalah corak warna biru yang tak pernah saya lihat," ujar astronot NASA Terry Virts awal tahun ini. "Sebuah pengalaman yang sangat emosional melihat Bumi dari luar sana. Memandangi planet tempat anda tinggal memang bukan suatu yang normal","Ketika saya berdiri di Bulan dan memandangi Bumi untuk pertama kali, saya menangis," ujar Alan Shepard, komandan Misi Apollo 14 dalam sebuah <a href="https://books.google.com/books?isbn=1433105292" target="_blank">wawancara di tahun 1998</a>.,Rekan satu perjalanan Shepard, pilot Apollo 14 lunar module, Edgar Mitchell, juga merasakan hal yang sama. "Sesuatu terjadi pada dirimu di luar sana," ucap Mitchell, seperti tertulis dalam The Week.,"Sesuatu" soal melihat Bumi ini menuntun pada gagasan lain. Makin banyak pemikir percaya bahwa percaya pengalaman menyaksikan planet kita dari ruang hampa akan mendorong "langkah raksasa" manusia berikutnya. Seiring meresapnya pengalaman memandang bumi dari luar angkasa dalam kesadaran kultural, orang semakin memahami <a href="https://www.bfi.org/" target="_blank">konsep "spaceship earth"</a>: menempatkan bumi sebagai sebuah kendaraan alami dengan sumber daya yang terbatas yang harus digunakan dengan penuh tanggung jawab oleh kru-nya.,Kesadaran kosmik yang mendadak muncul kembali menegaskan bahwa keselamatan spesies kita dalam jangka panjang bergantung pada kemampuan kita meninggalkan Bumi di masa mendatang. Sebagian alasannya, seperti diungkapkan Warren Ellis tanpa tedeng aling-aling, "Menaruh bibit-bibit terbaikmu di satu tempat saja" adalah cara blo'on untuk mempertahankan sebuah spesies.,Kelak di masa depan, dalam usaha kita mempertahankan eksistensi Homo Sapiens, keturunan kita seharusnya menyebar ke seluruh tata surya, atau bahkan lebih dari itu.,White memberi nama b agi keturunan kita yang kelak menyebar ke seluruh angkasa sebagai Homo Spaciens. Dia mendefinisikannya sebagai spesies" […] yang bisa cepat beradaptasi dengan kondisi hidup di luar angkasa namun payah beradaptasi di permukaan sebuah planet." Beberapa penulis fiksi ilmiah sudah bermain-main dengan konsekuensi wacana genetik dan kultural kehidupan manusia di luar angkasa ini. Yang paling terkenal adalah Daniel Abraham dan Ty Franck, yang menulis naskah serial The Expanse.,Hidup di luar angkasa adalah sebuah visi masa depan yang menarik sekaligus intimidatif. Namun, manusia toh dikaruniai kemampuan luar biasa melakukan ekspansi secara agresif dan beradaptasi tanpa tanding. Pandangan ini tak sepenuhnya kibul-kibul belaka. Jadi, bolehlah kita menduga-duga di masa mendatang bakal jadi mahluk seperti kita ketika perubahan revolusioner ini terjadi.,"Overview Effect telah menjadi simbol persatuan planet Bumi," kata White pada saya. "Namun, saya khawatir persatuan ini justru akan hilang seketika kita menyebar dalam tata surya, jika kita tak menemukan filosofi, metafor, atau pendekatan yang baru atas penjelajahan ruang angkasa.",Dalam sejarahnya, manusia tercatat memiliki kebiasaan jelek: gegabah memulai sebuah petualangan besar tanpa memikirkan hasilnya atau punya konsensus tentang sebuah tujuan bersama. Kita terus mengulang kesalahan ini dalam sejarah di beberapa benua. Mereka yang pernah keluar angkasa menyarankan Overview Effect sebagai obat untuk menghilangkan perilaku destruktif manusia. Alasannya? Overview Effect menyingkap ringkihnya posisi manusia dalam kosmik. Ini yang menumbuhkan rasa hormat kita pada Bumi dan semua penghuninya. Mungkin, ini adalah sebuah tamparan motivasional bagi spesies kita untuk menyelamatkan diri dari kemusnahan dan memulai perjalanan meninggalkan rumah kita, Bumi.,Kalau begini ceritanya, Overview Effect harus bisa dialami oleh sebanyak mungkin orang mungkin. Namun, mengingat begitu mahalnya biaya penerbangan luar angkasa apakah tidak kurang ajar jika kita berharap banyak orang bisa mengalami Overview Effect? Jika iya, bisakah kita memperluas kanal untuk mengalami Overview Effect—lewat teknologi virtual reality, misalnya?,Mungkin, pertanyaan yang paling penting adalah, bisakah Overview Effect benar-benar berdampak pada perilaku manusia di atas permukaan dan di luar bumi? Apakah sekadar memandangi planet yang kita tinggali bisa jadi kunci melindungi Bumi atau malah melampuinya?,Guna membumikan Overview Effect, peneliti harus terlebih dahulu memahami kekuatan psikologis dan neurologis yang bekerja saat astronot mengalaminya.,Untungnya, banyak elemen yang bekerja saat otak kita dijejali pemandangan cantik permukaan Bumi. Secara garis besar, para petualang angkasa melaporkan perasaan yang trensenden, kebangkitan spiritual, semacam euforia sekaligus perasaan menyatu dengan bumi serta penduduknya. Banyak yang menyebut warna-warni planet Bumi yang teduh, serta hilangnya batas-batas negara buatan manusia di atas atmosfer sana. Kadang, Astronot merasa sepenuhnya berubah akibat Overview Effect, memicu perubahan permanen dalam perilaku dan cara pandang mereka terhadap dunia setelah kembali ke Bumi.,Film pendek yang rilis 2012, "Overview," bersamaan dengan perayaan 40 tahun keberhasilan misi Apollo 17 yang merekam bumi sebagai 'kelereng biru besar. Video: The Planetary Collective/VIMEO,"Sensasi menjadi satu bagian ini bukan sekadar sebuah wacana semata," ujar kosmonot Soyuz 14 Yury Artyukhin, seperti yang ditulis dalam Health Studies Collegium yang terbit 2011. "Bersama dengannya, muncul juga rasa sayang dan kepedulian terhadap Bumi dan efek yang ditimbulkan manusia kepadanya.",David Yaden, seorang asisten peneliti yang mendalami kasus-kasus pengalaman transendental di University of Pennsylvania's Positive Psychology Center, menganggap laporan-laporan tentang Overview Effect berkorelasi dengan kekuatan transformatif rasa takjub terhadap manusia.,Dalam sebuah makalah yang dipublikasikan di jurnal Psychology of Consciousness: Theory, Research, and Practice, Yaden dan rekan penulisnya menduga ada dua hal yang memicu ketakjuban: meluasnya konsep dan persepsi secara tiba-tiba.,"Persepsi bisa mendadak meluas ketika kita, misalnya, memandang Grand Canyon. Sedangkan meluasnya konsep bisa terjadi ketika kita memikirkan hal-hal yang besar seperti evolusi dan ketakterbatasan (infinity)," kata Yaden. "Kami pikir Overview Effect membuat kita takjub dengan meluasnya persepsi dan konsepsi yang kita miliki tentang planet Bumi.",Dua hal ini normalnya adalah pengalaman positif. Ketika kita dibenturkan dengan "betapa kecilnya hidup dan segala kehawatiran kita dibandingkan hal-hal di alam semesta" seperti yang dikatakan astronot Skylab 4 Edward Gibson dalam The Overview Effect, "anda seketika memperoleh ketentraman hati.",Kadang, astronot juga merasa sedih, gelisah dan takut ketika memandangi Bumi. Meski begitu, emosi-emosi ini ujung-ujungnya memperkuat perasaan mereka, bahwa dunia kita begitu indah, berharga, sehingga harus kita jaga.,Lebih jauh menurut Yaden, kesehatan mental yang dipicu oleh Overview Effect seharusnya memainkan peran, membantu mengoptimalkan kesehatan diri astronot seiring makin jauhnya manusia mengembara di luar angkasa. Dia juga tertarik untuk bereksperimen dengan sebagian dampak Overview Effect pada manusia di Bumi, menggunakan teknologi immersive.,"Penelitian pertama kami tentang Overview Effect akan menggunakan platform VR yang sudah tersedia, namun kami mencari partner dari perusahaan turisme luar angkasa, pengembang program virtual reality atau bahkan planetarium untuk memperluas konteks yang bisa gunakan untuk memicu dan mengukur ketakjuban orang-orang, mendekat yang dialami para astronot," ujar Yaden.,Para wirausahawan juga tertarik meniru dampak Overview Effect agar bisa dirasakan banyak orang. Tahun lalu, saya bicara dengan pendiri SpaceVR, sebuah perusahaan rintisan yang berusaha mengirimkan <a href="http://www.spacevr.co/" target="_blank">kamera VR</a> ke orbit bumi pada 2017. Kebetulan, nama proyek utama SpaceVr adalah Overview 1.,"Sejak Yuri Gagarin, sudah ada 540 orang yang melihat Bumi dari luar angkasa ," kata Isaac DeSouza*, SpaceVR CTO, waktu itu (sesudah tulisan ini dibuat, jumlah astronot di dunia yang mengorbit <a href="http://www.worldspaceflight.com/bios/stats.php" target="_blank">mencapai 549</a> orang).,"Kalau cuma 540 orang mengalami Overview Effect itu sih belum ada dampaknya. Satu juta orang mengalaminya, sebuah gerakan terbentuk. Satu miliar orang mengalami, kita bisa merevolusi cara orang berpikir.",Dengan caranya sendiri, astronot juga gatal ingin mempopulerkan pemandangan bumi dari luar angksa. Ambil contoh karya terbaru kru Stasiun Luar Angkasa (ISS), yang merekam belasan jam gambar digital berdefinisi tinggi. Cuplikan rekaman ini digunakan dalam film IMAX A Beautiful Planet yang dirilis April 2016.,"Menurut saya, astronot dan kosmonot (dari IS) sudah kebelet ingin membagikan pengalaman mereka," ujar astronot NASA Kjell Lindgren pada saya dalam gelaran pers untuk film itu. "Ini sudut pandang yang sangat unik. Bumi sangat indah sekali.",Astronot dari berbagai program Apollo telah secara spesifik mengusulkan para pemimpin dunia dan pembuat kebijakan untuk terbang ke orbit Bumi atau bulan guna mendapatkan perspektif tentang daerah yang mereka kelola.,"Saya percaya sekali jika para pemimpin politik dunia bisa melihat dunia dari jarak 100.000 mil, cara pandang mereka akan berubah secara drastis," kata pilot modul Apollo 11Michael Collins, dalam sebuah <a href="http://www.nasa.gov/home/hqnews/2009/jul/HQ_09-164_Collins_statement.html" target="_blank">wawancara pada 2009</a> lalu dengan NASA.,Astronot Apollo 14 ,Edgar Mitchell, juga punya kesimpulan serupa, meski diutarakan dengan cara yang tidak begitu diplomatis: "Jika dilihat dari Bulan, politik internasional itu menyedihkan" ujarnya saat diwawancarai <a href="http://people.com/archive/edgar-mitchells-strange-voyage-vol-1-no-6/" target="_blank">Majalah People 1974</a> lalu. "Rasanya, anda ingin mencengkram leher seorang politikus dan menyeretnya sejauh 250.000 mil lalu bilang , 'lihat bumi yang indah itu bangsat!'",Mitchell, wafat awal tahun ini, banyak mewarnai peta politik Negeri Paman Sam, termasuk merespon iklim politik AS yang melelahkan di tahun 2016. Meski banyak astronot banting stir menjadi politikus, banyak juga menjauhi ranah politik.,Lebih lanjut, usaha terus-menerus dari komunitas penerbangan luar angkasa telah memberikan kesempatan pada publik merasakan apa yang dirasakan dan dilihat para astronot saat memandangi Bumi dari luar angkasa. Dampak kultural luar biasa dari gambar-gambar ikonik dalam "Earthrise," "Blue Marble," atau"Pale Blue Dot" telah mendorong muncul era baru "terranauts," sebuah istilah yang digunakan White untuk menyebut seseorang yang "mencapai 'kesadaran astronot' tanpa sekalipun pernah berada di bulan atau orbit Bumi.",Dari sambutan hangat atas foto-foto Bumi yang mencengangkan ini, juta terranauts mungkin telah tersebar di seluruh penjuru Bumi. Lagi pula, gambar bumi dari luar angkasa ini telah menjadi salah satu meme paling viral dalam sejarah, menggapai tokoh-tokoh yang jauh dari ranah penerbangan luar angkasa, termasuk peminat mitologi ternama, Joseph Campbell,"Lewat foto 'Earthrise (Bumi Terbit),' kita menyaksikan langit dan Bumi tak lagi terpisahkan. Malah, Bumi kini berada di langit" kata Campbell dalam sebuah <a href="http://www.nytimes.com/1979/04/15/archives/earthrise-the-dawning-of-a-new-spiritual-awareness.html" target="_blank">wawancara pada 1979</a> dengan <em>The New York Times</em>. "Kita tak lagi mencari keteraturan spiriual di luar eksistensi kita. Ini pada akhirnya menantang kepercayaan kuno bahwa takdir kita ditulis 'di luar sana' oleh para dewa.",Jadi bisa dibilang, cuplikan foto-foto Bumi kita ini telah memicu munculnya pertanyaan spiritual tentang apa gunanya kita diciptakan, pertanyaan yang kerap disingkirkan oleh cara pikir empiris yang mendominasi penerbangan luar angkasa.,"Saya sudah bicara tentang [Overview Effect] sebagai pesan dari alam semesta bagi manusia, sebuah pesan penting yang bisa mengubah pemahaman kita tentang siapa kita dan di mana kita berada," ungkap White. "Makin banyak berusaha menangkap pesan dan memahami isinya, main baik.",Untungnya, seperti makin banyak orang yang menangkap isi pesan ini. Overview Effect bukan lagi istilah yang dipahami oleh orang itu-itu saja, meski pernah jadi lumayan trending. Pada 5 Oktober silam, Regina Spektor, seorang penyanyi kenamaan, menyambat istilah tersebut dalam sesi Ask Me Anything (AMA) forum Reddit. Ketika menjawab pertanyaan masa remajanya di Uni Soviet, Regina menulis "Aku menyimpan perasaan yang dalam terhadap Rusia dan Amerika pada waktu itu. Saya pikir kita harus berpikir sebagai satu planet Bumi, bukan negara yang terpisah-pisah." Dia lalu melanjutkan. "Baru-baru ini saya bertemu dengan beberapa astronot. Mereka bicara tentang 'overview effect'… kita harus bersatu, SECEPATNYA.",Spektor bukan satu-satu musisi yang terinspirasi oleh kekuatan mistis pengalaman para astronot. Ben Sullivan, salah kru Motherboard, baru-baru ini menulis tentang sebuah album berjudul "Overview Effect" dari seorang komposer klasik kontemporer dan multi-instrumentalis <a href="http://www.rogergoula.com/" target="_blank">Roger Goula</a>. Lewat karyanya, Goula ingin membuat "mereka yang mendengarkan karyanya berada dalam kondisi batiniah yang benar-benar berbeda tanpa tahu bagaimana mereka bisa sampai di sana.","Pengalaman yang dirasakan harus transenden dan unik bagi semua orang," tegas Goula. Bahkan, Presiden Barack Obama pun ikut-ikutan tertarik dengan narasi besar Overview Effect. Ketertarikannya bisa kita temukan dalam op-ed yang dia <a href="http://www.cnn.com/2016/10/11/opinions/america-will-take-giant-leap-to-mars-barack-obama/" target="_blank">tulis di CNN</a>, tayang 12 Oktober lalu. Dalam esainya, Obama merinci visin pribadinya tentang eksplorasi manusia ke Mars.,"Ketika para astronot Apollo menoleh ke belakang dari luar angkasa, mereka sadar meski misi mereka adalah menjelajahi Bulan, mereka 'malah menemukan Bumi kembali,'"tulis Obama. "Jika kita bisa memperkuat kepemimpinan kita di luar angkasa di abad in, kita tak cuma memperoleh keuntungan dari kemajuan di bidang energi, pengobatan, agrikultur dan kecerdasan buatan. Kita juga akan diuntungkan oleh pemahaman yang lebih baik atas lingkungan dan juga diri kita.",Kadang butuh beberapa dekade, atau bahkan abad, sampai sebuah pergeseran kultural besar-besaran seperti prinsip heliosentris atau evolusi diterima masyarakat luas. Tapi pemahaman bahwa Bumi hanyalah sebuah "oasis ringkih", menurut keterangan dari astronot NASA Ron Garan, mulai menyebar ke luar lingkaran astronot dan penggila luar angkasa.,Kini, spesies manusia memasuki fase cermin (mirror stage), sebuah terminologi yang dicetuskan <a href="http://www.english.hawaii.edu/criticalink/lacan/" target="_blank">oleh Jacques Lacan</a> yang merujuk pada fase perkembangan manusia ketika bayi mulai mengenali bayangannya sendiri dalam sebuah cermin. Lagi pula, pendapat tentang masa "akil balik" spesies yang dicapai melalui penerbangan luar angkasa telah sering muncul dalam berbagai diskusi tentang Overview Effect.,"Tak bisa disangkal lagi, pemandangan Bumi dari langit telah memiliki dampak yang besar terhadap identitas kultural dan kesadaran diri umat manusia" ujar pengusaha Marsal Gifra, pendiri grup advokasi penerbangan manusuia ke luar angkasa <a href="http://www.homospaciens.org/" target="_blank">Homo Spaciens Foundation</a>. "Dari yang saya lihat, semua foto ini menangkap kelahiran bayi kemanusiaan masih dalam rahim bumi sebelum dilahirkan sebagai mahluk kosmik.",Di saat yang sama, Overview Effect tetap menjadi konsep abstrak bagi sebagai besar penduduk Bumi. Pengalaman sehari-hari sebagai mahluk yang hidup di atas permukaan Bumi membuat kita susah memahami bahwa Bumi adalah sebuah planet dengan sumber daya terbatas; bahkan teknologi termutahir yang ada sekarang hanya bisa mensimulasikan Overview Effect.,"Saya pikir metode seperti VR bisa diandalkan untuk memicu rasa takjub dan memungkinkan kita memelajari beberapa proses psikologis di balik Overview Effect, tapi simulasi ini toh kalah jauh dibandingkan apa yang dirasakan para astronot," tegas Yaden.,"Jangan lupa, astronot menghabiskan masa dewasa mereka berusaha terbang ke luar angkasa—lagi pula, saat memandang Bumi, mereka baru saja selamat keluar atmosfer Bumi di atas sebuah roket—jadi ada banyak makna personal, profesional bahkan eksistensial yang bermain saat mereka melongok keluar jendela dan melihat Bumi," imbuh Yaden. "Kita baru bisa mensimulasikan sebagian kecil aspek dari pengalaman ini",Bumi nyatanya memang sebuah batu kecil yang melayang di sebuah semesta yang sangat berbahaya. Sepanjang yang kita tahu, semesta sangat tidak ramah beberapa tahun cahaya dari semua penjuru Bumi. Meski pemikir selevel Carl Sagan telah berbusa-busa membahas topik ini, rasanya kita memang perlu ramai-ramai melancong ke orbit bumi dan merasakan apa yang dialami para astronot. Mungkin setelah itu, kita mengerti.,Saat ini, kita masih susah meraba sebesar apa akses publik terhadap turisme luar angkasa dalam beberapa dekade ke depan. Namun, kita bisa menduga jika impian tentang ekplorasi luar angkasa jadi kenyataan dan terjadi mobilisasi manusia besar-besaran, Overview Effect mulai kehilangan kekuatan konektifnya.,Lagi pula, apakah pemandangan Bumi dari luar angkasa akan menyentuh mereka yang tak pernah menapakkan kaki di Bumi atau malah tak bisa beradaptasi dengan gravitasi Bumi? Apakah generasi pertama yang lahir di Mars akan mengalami versi Mars dari Overview Effect planet merah itu dari orbitnya? Bagaimana Overview Effect akan berevolusi seiring Bumi makin terlihat kecil dari tempat keturunan manusia nanti tinggal?,Concept art yang menggambarkan potensi pembentukan permukaan Mars. Gambar: Daein Ballard,White baru saja meluncurkan <a href="http://overvieweffect3.blogspot.com/2016/03/academy-in-space-initiative.html" target="_blank">Academy in Space Initiative</a> untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Tujuannya adalah menumbuhkan diskusi lintas disiplin ilmu tentang visi umat manusia tentang perjalanan luar angkasa dan peran yang mungkin kita ambil dalam kosmik yang lebih besar.,"Hampir semua justifikasi tentang penjelajahan luar angkasa sampai saat ini berkisar sekitar keuntungan yang bisa didapatkan oleh umat manusia." katanya pada saya," tapi, apa yang kita sumbangkan pada semesta?mengapa kita masih didukung oleh untuk menjelajahi angkasa luar? Apa yang bisa kita bawa bagi semesta?,Pertanyaan ini telah menunggu di pojok-pojok percakapan tentang perjalanan luaar angkasa sejak zaman roket modern dimulai. Pioner dunia roket Rusia, Konstantin Tsiolkovsky, lahir di1857, percaya bahwa penjelajahan luar angkasa tak cuma penting bagi kedewasaan kita sebagai sebuah spesies, tapi sejatinya memang ini adalah kemampuan semesta untuk menyatukan semua spesies cerdas di dalamnya. Dia terkenal dengan salah satu ucapannya "Bumi adalah buaian kemanusiaan, tapi tak satupun tinggal dalam buaian selamanya.",Sebaliknya, tujuan penerbangan luar angkasa AS justru lekat dengan konsep tua tentang manifest destiny, menurut Albert Harrison, seorang ahli psikologi penerbangan luar angkasa. Salah satu contoh termutakhir adalah sebuah perusahaan yang berbasis di California, Moon Express. Pada bulan August 2015, perusahaan ini menjadi perusahaan partikelir pertama yang diperkenankan melakukan pendaratan di bulan. Dalam sebuah rilisan pers, CEO Bob Richards menyebut Bulan sebagai "Benua ke-8." penamaan ini mengingatkan kita pada konsep Western frontierism. Alhasil, semesta pada akhirnya cuma perpanjangan Bumi, bukan sebaliknya.,"Hampir semua justifikasi tentang penjelajahan luar angkasa sampai saat ini berkisar sekitar keuntungan yang bisa didapatkan umat manusia",Saya tidak sedang menghakimi kolonisasi alam semesta oleh manusia sebagai cara untuk mencapai kesejahteraan generasi mendatang, kesempurnaan manusia, keselamatan spiritual dan segudang justifikasi lainnya. Di sisi lain, saya juga tidak menolak mentah-mentah segala argumen melawan eksplorasi di luar Bumi, kebanyakan dari argumen ini mempertanyakan hak manusia menjelajahi angkasa jika sebagai spesies saja kita gagal mengelola sumber daya di planet asal kita. Namun, mengingat begitu beragamnya visi tentang eksplorasi luar angkasa, ada baiknya kita duduk bersama untuk mengembangkan sebuah aturan main sebagai Homo spaciens di masa depan, daripada kita menyusunnya sambil berjalan.","Sebelum jauh-jauh berpikir tentang tantangan yang kita hadapi dalam pengembangan koloni di luar Bumi, sebaiknya kita menilik ulang beberapa motivasi paling penting yang mendorong manusia menjelajahi angkasa dan menjajah planet lain," ujar Gifra. Dia menyebutkan setidaknya 5 contoh motivasi itu: keselamatan spesies, pencarian kekayaan dan kekuasan, pencarian mahluk hidup lain di luar angkasa, pengembangan ilmu pengetahuan dan eksplorasi murni, dan satu lagi alasan yang lebih transenden, mencari keberadaan Tuhan.,Dari sudut pandang Gifra, motivasi untuk memburu kekayaan dan kekuasaan sudah menjadi salah satu pendorong eksplorasi daerah baru. Sejarah dengan gamblang mencatat berbagai cerita yang mewanti-wanti kita akan keserakahan manusia ketika menjelajah daerah baru.,"Dengan kondisi mutakhir planet kita—menurunnya sumber daya alam, meningkatnya populasi bumI, hilangnya biodivesitas dan tentu saja perubahan iklim—adalah sebuah kolonialisasi luar angkasa bukan saja harus dilakukan kerena kondisi global yang kita hadapi, tapi ini adalah "mesin' yang memaksa kita berkembang. Makin cepat kita bisa beralih ke ekonomi luar Bumi, makin cepat pula kita bisa menggali sumber daya tanpa batas untuk seluruh umat manusia. Kita lah yang menentukan bagaimana manusia menghadapi realitas ini, membayangkan masa depannya dan mengambil lompatan evolusioner.",Salah satu langkah yang harus diambil ketika manusia melangkah ke semesta yang lebih luas adalah mencari jalan tengah antara manajemen sumber daya dan perkembangan populasi. "Saya merasa makna penjelajahan luar angkasa di masa mendatang harus menyeimbangkan aspek eksplorasi, eksploitasi; memberi sekaligus menerima," kata White.,"Saya pikir sangatlah tidak mungkin membayangkan manusia menghabiskan sumber daya untuk melanglang semesta tapi tidak menggunakan sumber daya yang mereka temukan di luar Bumi. Tapi, ini tidak berarti kita tak bisa menemukan strategi berkelanjutan untuk melakukan semua ini.","Pertanyaannya adalah apakah kita bisa melihat jauh ke depan dan mempertimbangkan cara memperlakukan seluruh sistem tata surya sebagai sebuah kesatuan, alih-alih melihat sebagai entitas terpisah seperti Moon, Mars dan kumpulan asteroid," tambahnya. "Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita bisa mengembangkan dialog inklusif yang menyigi banyak hal, sebelum kita benar-benar pergi terlalu jauh",Selekas peradaban manusia menyadari konteksnya dalam kosmik, akan sangat penting bagi kita untuk menduga peran apa yang akan kita mainkan sebagai Homo spaciens di alam semesta. Sepanjang yang kita ketahui, kita mungkin satu-satunya mahluk yang bisa keluar dari tepian planet kita dan menjelajahi luar angkasa. Ini adalah sebuah capaian sekaligus sebuah tugas luar biasa berat. Keragaman opini dan perspektif diperlukan agar kita bisa mengemban tugas ini seiring kita memasuki era Post-Bumi.,'Dalam waktu dekat, manusia akan siap meninggalkan buaian bernama Bumi dan mengeksplor segala sesuatu di luar Bumi," ungkap Gifra dalam sebuah prediksi. "Dari titik ini, berbagai simpangan akan muncul dari lintasan utama evolusi manusia. Ini yang akan menghapus anthroposentrisme—kira-kira miriplah dengan apa yang terjadi ketika geosentrisme digugat.",Dengan kata lain, demokratisasi terhadap Overview Effect hanyalah sebuah awal. Jika bergerak menuju masa depan sebagai sebuah keluarga besar manusia yang terpencar di luar angkasa, maka kita akan mulai kehilangan identitas dan hubungan kita dengan bumi, persis yang dirasakan oleh semua astronot yang mengikuti jejak Gagarin.,Namun, mungkin ada hal yang harus dibayar untuk memastikan Bumi hanya jadi Buaian bagi manusia, bukan kuburan manusia.,<em>*Koreksi: versi sebelumnya menyatakan bahwa Isaac DeSouza sebagai CTO SpaceVR. Dia tak lagi bekerja untuk perusahaan itu.</em> | Ketika Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang mengorbit Bumi pada April 1961, dia membawa serta harapan dan impian berumur ratusan tahun ke angkasa. Pemikir visioner sudah lama membayangkan segala sesuatu yang bisa kita temui setelah kita melampui langit, benda-benda yang luar biasa besar, dan impian tentang daerah-daerah baru untuk dijelajahi oleh manusia.,Namun, segera setelah menjejakkan kakinya di Bumi, Gagarin terkesan tidak begitu terpukau dengan semesta di luar bumi. Dia, alih-alih, lebih takjub dengan Bumi itu sendiri.,"Saat mengelilingi Bumi dalam pesawat luar angkasa, saya terkagum-kagum dengan betapa cantiknya planet Bumi," kata Gagarin [ketika merunut](http://www.nasa.gov/centers/langley/news/researchernews/rn_yurisnight.html) perjalanan bersejarahnya. "Penduduk dunia, ayolah kita jaga dan percantik Bumi kita.",Bila kita tilik lebih lanjut, kesaksian sang kosmonot Soviet tentang cantiknya Bumi terlontar karena Gagarin sejak awal adalah seorang pria periang. Setelah beberapa dekade berlalu, ratusan orang telah mengikuti jejak Gagarin dan menceritakan pengalaman mereka sekembali mereka ke Bumi. Sebuah pola muncul dari cerita-cerita mereka: apapun gender, kewarganegaraan, ideologi mereka, para antariksawan ini mengaku dari dalam pesawat ulang alik, kesadaran mereka terbuka dan merasa sangat bahagia ketika memandang bumi dari luar angkasa.,Nyatanya yang mereka rasakan adalah sebuah fenomena. Pun, fenomena ini punya nama, Overview Effect. Nama ini pertama kali dicetuskan oleh filsuf Frank White pada tahun 1987. Dalam buku The Overview Effect: Space Exploration and Human Evolution (kini sudak [cetakan ketiga](https://www.amazon.com/Overview-Effect-Exploration-Evolution-Library/dp/1563472600)), dijelaskan bahwa kondisi terpukau pada bentuk Bumi dipicu "adanya pergeseran kognitif dalam kesadaran manusia" yang dipicu "oleh pengalaman pertama melihat secara langsung Bumi dari luar angkasa","Dugaan saya adalah dengan berada di luar angkasa, anda bisa mengalami melihat sesuatu yang selama ratusan berusaha kita pahami secara intelektual," ujar White kepada saya lewat sambungan telepon."Maksudnya, kita berusaha memahami bahwa Bumi adalah sebuah sistem, semuanya terhubung, dan kita adalah salah satu bagiannya.",White sesungguhnya tak pernah mengalami Overview Effect secara langsung dari luar angkasa. Namun, dia menghabiskan banyak waktunya mewawancarai astronot mengenai impresi dan kenangan mereka tentang Overview Effect. Ada yang ajeg dalam cerita mereka tentang sensasi primitif memandangi Bumi dari luar angkasa.,"Barangkali , saya terlalu sering melihat foto-foto bumi seperti kebanyakan orang. Jadi saya tahu apa yang nanti saya lihat di luar sana," tutur astronot Don L. Lind seperti ditulis dalamThe Overview Effect. "Tak ada persiapan intelektual barang sedikitpun. Namun, tak ada yang bisa membuat anda siap menghadapi dampak emosionalnya. Pengalaman ini begiu menyentuh. Saya menangis dibuatnya.","Benda yang bernyawa ini begitu indah dan hangat. Dia juga begitu ringkih. Seakan-akan jika anda menyentuhnya Bumi akan langsung hancur berantakan," seperti dikutip dari catatan [Astrononot Apollo 15](http://www.space.com/20567-james-irwin-apollo-15-astronaut.html) James Irwin dalam otobiografinya, _To__Rule the Night,_ yang terbit [tahun 1973](https://www.amazon.com/Rule-Night-Discovery-Voyage-Astronaut/dp/0879810246/ref=sr_1_1?ie=UTF8&qid=1475773079&sr=8-1&keywords=irwin+rule+the+night). "Melihat Bumi dari luar angkasa bisa mengubah seseorang. Pengalaman ini membuat seseorang menghargai ciptaan Tuhan dan Kasihnya.","Semuanya terhubung, semuanya saling bergantung satu sama lain," ungkap astronot NASA Sandra Magnius dalam sebuah wawancara dengan White. "Anda melongok keluar jendela, dan sesuai pengalaman saya, terlihat betapa tipisnya atmosfir Bumi. Saya langsung tersentuh. Saya lantas berpikir "Wow, ini dia tempat kita hidup, 'sebuah bola kehidupan yang ringkih'. Susah menghargai betapa pentingnya Bumi sampai anda melihatnya dari luar angkasa.",Kosmonot Boris Volynov menggambarkan pengalamannya sebagai sesuatu yang mengubah jiwanya. Ia jadi "lebih hidup, lebih kalem \[...\] dan lebih baik dan sabar," seperti yang dikutip buku Philip Shepherd [New Self, New World](https://www.amazon.com/New-Self-World-Recovering-Twenty-First/dp/1556439113/ref=sr_1_1?ie=UTF8&qid=1475773374&sr=8-1&keywords=philip+shepherd+new), terbit 2011.,"Pengalaman ini melampaui semua ekspektasi dan susah diungkapkan dalam kata-kata," ujar Anousheh Ansari, sorang insinyur dan turis luar angkasa Amerika berdarah Iran, menurut [The Overview Institute](http://www.overviewinstitute.org/astronaut-quotes) (sebuah organisasi yang turut didirikan White). "Melihat bumi dari luar angkasa membuat segala sensasi lain jadi kecil.","Yang selalu saya ingat adalah corak warna biru yang tak pernah saya lihat," ujar astronot NASA Terry Virts awal tahun ini. "Sebuah pengalaman yang sangat emosional melihat Bumi dari luar sana. Memandangi planet tempat anda tinggal memang bukan suatu yang normal","Ketika saya berdiri di Bulan dan memandangi Bumi untuk pertama kali, saya menangis," ujar Alan Shepard, komandan Misi Apollo 14 dalam sebuah [wawancara di tahun 1998](https://books.google.com/books?isbn=1433105292).,Rekan satu perjalanan Shepard, pilot Apollo 14 lunar module, Edgar Mitchell, juga merasakan hal yang sama. "Sesuatu terjadi pada dirimu di luar sana," ucap Mitchell, seperti tertulis dalam The Week.,"Sesuatu" soal melihat Bumi ini menuntun pada gagasan lain. Makin banyak pemikir percaya bahwa percaya pengalaman menyaksikan planet kita dari ruang hampa akan mendorong "langkah raksasa" manusia berikutnya. Seiring meresapnya pengalaman memandang bumi dari luar angkasa dalam kesadaran kultural, orang semakin memahami [konsep "spaceship earth"](https://www.bfi.org/): menempatkan bumi sebagai sebuah kendaraan alami dengan sumber daya yang terbatas yang harus digunakan dengan penuh tanggung jawab oleh kru-nya.,Kesadaran kosmik yang mendadak muncul kembali menegaskan bahwa keselamatan spesies kita dalam jangka panjang bergantung pada kemampuan kita meninggalkan Bumi di masa mendatang. Sebagian alasannya, seperti diungkapkan Warren Ellis tanpa tedeng aling-aling, "Menaruh bibit-bibit terbaikmu di satu tempat saja" adalah cara blo'on untuk mempertahankan sebuah spesies.,Kelak di masa depan, dalam usaha kita mempertahankan eksistensi Homo Sapiens, keturunan kita seharusnya menyebar ke seluruh tata surya, atau bahkan lebih dari itu.,White memberi nama b agi keturunan kita yang kelak menyebar ke seluruh angkasa sebagai Homo Spaciens. Dia mendefinisikannya sebagai spesies" \[...\] yang bisa cepat beradaptasi dengan kondisi hidup di luar angkasa namun payah beradaptasi di permukaan sebuah planet." Beberapa penulis fiksi ilmiah sudah bermain-main dengan konsekuensi wacana genetik dan kultural kehidupan manusia di luar angkasa ini. Yang paling terkenal adalah Daniel Abraham dan Ty Franck, yang menulis naskah serial The Expanse.,Hidup di luar angkasa adalah sebuah visi masa depan yang menarik sekaligus intimidatif. Namun, manusia toh dikaruniai kemampuan luar biasa melakukan ekspansi secara agresif dan beradaptasi tanpa tanding. Pandangan ini tak sepenuhnya kibul-kibul belaka. Jadi, bolehlah kita menduga-duga di masa mendatang bakal jadi mahluk seperti kita ketika perubahan revolusioner ini terjadi.,"Overview Effect telah menjadi simbol persatuan planet Bumi," kata White pada saya. "Namun, saya khawatir persatuan ini justru akan hilang seketika kita menyebar dalam tata surya, jika kita tak menemukan filosofi, metafor, atau pendekatan yang baru atas penjelajahan ruang angkasa.",Dalam sejarahnya, manusia tercatat memiliki kebiasaan jelek: gegabah memulai sebuah petualangan besar tanpa memikirkan hasilnya atau punya konsensus tentang sebuah tujuan bersama. Kita terus mengulang kesalahan ini dalam sejarah di beberapa benua. Mereka yang pernah keluar angkasa menyarankan Overview Effect sebagai obat untuk menghilangkan perilaku destruktif manusia. Alasannya? Overview Effect menyingkap ringkihnya posisi manusia dalam kosmik. Ini yang menumbuhkan rasa hormat kita pada Bumi dan semua penghuninya. Mungkin, ini adalah sebuah tamparan motivasional bagi spesies kita untuk menyelamatkan diri dari kemusnahan dan memulai perjalanan meninggalkan rumah kita, Bumi.,Kalau begini ceritanya, Overview Effect harus bisa dialami oleh sebanyak mungkin orang mungkin. Namun, mengingat begitu mahalnya biaya penerbangan luar angkasa apakah tidak kurang ajar jika kita berharap banyak orang bisa mengalami Overview Effect? Jika iya, bisakah kita memperluas kanal untuk mengalami Overview Effect—lewat teknologi virtual reality, misalnya?,Mungkin, pertanyaan yang paling penting adalah, bisakah Overview Effect benar-benar berdampak pada perilaku manusia di atas permukaan dan di luar bumi? Apakah sekadar memandangi planet yang kita tinggali bisa jadi kunci melindungi Bumi atau malah melampuinya?,Guna membumikan Overview Effect, peneliti harus terlebih dahulu memahami kekuatan psikologis dan neurologis yang bekerja saat astronot mengalaminya.,Untungnya, banyak elemen yang bekerja saat otak kita dijejali pemandangan cantik permukaan Bumi. Secara garis besar, para petualang angkasa melaporkan perasaan yang trensenden, kebangkitan spiritual, semacam euforia sekaligus perasaan menyatu dengan bumi serta penduduknya. Banyak yang menyebut warna-warni planet Bumi yang teduh, serta hilangnya batas-batas negara buatan manusia di atas atmosfer sana. Kadang, Astronot merasa sepenuhnya berubah akibat Overview Effect, memicu perubahan permanen dalam perilaku dan cara pandang mereka terhadap dunia setelah kembali ke Bumi.,Film pendek yang rilis 2012, "Overview," bersamaan dengan perayaan 40 tahun keberhasilan misi Apollo 17 yang merekam bumi sebagai 'kelereng biru besar. Video: The Planetary Collective/VIMEO,"Sensasi menjadi satu bagian ini bukan sekadar sebuah wacana semata," ujar kosmonot Soyuz 14 Yury Artyukhin, seperti yang ditulis dalam Health Studies Collegium yang terbit 2011. "Bersama dengannya, muncul juga rasa sayang dan kepedulian terhadap Bumi dan efek yang ditimbulkan manusia kepadanya.",David Yaden, seorang asisten peneliti yang mendalami kasus-kasus pengalaman transendental di University of Pennsylvania's Positive Psychology Center, menganggap laporan-laporan tentang Overview Effect berkorelasi dengan kekuatan transformatif rasa takjub terhadap manusia.,Dalam sebuah makalah yang dipublikasikan di jurnal Psychology of Consciousness: Theory, Research, and Practice, Yaden dan rekan penulisnya menduga ada dua hal yang memicu ketakjuban: meluasnya konsep dan persepsi secara tiba-tiba.,"Persepsi bisa mendadak meluas ketika kita, misalnya, memandang Grand Canyon. Sedangkan meluasnya konsep bisa terjadi ketika kita memikirkan hal-hal yang besar seperti evolusi dan ketakterbatasan (infinity)," kata Yaden. "Kami pikir Overview Effect membuat kita takjub dengan meluasnya persepsi dan konsepsi yang kita miliki tentang planet Bumi.",Dua hal ini normalnya adalah pengalaman positif. Ketika kita dibenturkan dengan "betapa kecilnya hidup dan segala kehawatiran kita dibandingkan hal-hal di alam semesta" seperti yang dikatakan astronot Skylab 4 Edward Gibson dalam The Overview Effect, "anda seketika memperoleh ketentraman hati.",Kadang, astronot juga merasa sedih, gelisah dan takut ketika memandangi Bumi. Meski begitu, emosi-emosi ini ujung-ujungnya memperkuat perasaan mereka, bahwa dunia kita begitu indah, berharga, sehingga harus kita jaga.,Lebih jauh menurut Yaden, kesehatan mental yang dipicu oleh Overview Effect seharusnya memainkan peran, membantu mengoptimalkan kesehatan diri astronot seiring makin jauhnya manusia mengembara di luar angkasa. Dia juga tertarik untuk bereksperimen dengan sebagian dampak Overview Effect pada manusia di Bumi, menggunakan teknologi immersive.,"Penelitian pertama kami tentang Overview Effect akan menggunakan platform VR yang sudah tersedia, namun kami mencari partner dari perusahaan turisme luar angkasa, pengembang program virtual reality atau bahkan planetarium untuk memperluas konteks yang bisa gunakan untuk memicu dan mengukur ketakjuban orang-orang, mendekat yang dialami para astronot," ujar Yaden.,Para wirausahawan juga tertarik meniru dampak Overview Effect agar bisa dirasakan banyak orang. Tahun lalu, saya bicara dengan pendiri SpaceVR, sebuah perusahaan rintisan yang berusaha mengirimkan [kamera VR](http://www.spacevr.co/) ke orbit bumi pada 2017. Kebetulan, nama proyek utama SpaceVr adalah Overview 1.,"Sejak Yuri Gagarin, sudah ada 540 orang yang melihat Bumi dari luar angkasa ," kata Isaac DeSouza\*, SpaceVR CTO, waktu itu (sesudah tulisan ini dibuat, jumlah astronot di dunia yang mengorbit [mencapai 549](http://www.worldspaceflight.com/bios/stats.php) orang).,"Kalau cuma 540 orang mengalami Overview Effect itu sih belum ada dampaknya. Satu juta orang mengalaminya, sebuah gerakan terbentuk. Satu miliar orang mengalami, kita bisa merevolusi cara orang berpikir.",Dengan caranya sendiri, astronot juga gatal ingin mempopulerkan pemandangan bumi dari luar angksa. Ambil contoh karya terbaru kru Stasiun Luar Angkasa (ISS), yang merekam belasan jam gambar digital berdefinisi tinggi. Cuplikan rekaman ini digunakan dalam film IMAX A Beautiful Planet yang dirilis April 2016.,"Menurut saya, astronot dan kosmonot (dari IS) sudah kebelet ingin membagikan pengalaman mereka," ujar astronot NASA Kjell Lindgren pada saya dalam gelaran pers untuk film itu. "Ini sudut pandang yang sangat unik. Bumi sangat indah sekali.",Astronot dari berbagai program Apollo telah secara spesifik mengusulkan para pemimpin dunia dan pembuat kebijakan untuk terbang ke orbit Bumi atau bulan guna mendapatkan perspektif tentang daerah yang mereka kelola.,"Saya percaya sekali jika para pemimpin politik dunia bisa melihat dunia dari jarak 100.000 mil, cara pandang mereka akan berubah secara drastis," kata pilot modul Apollo 11Michael Collins, dalam sebuah [wawancara pada 2009](http://www.nasa.gov/home/hqnews/2009/jul/HQ_09-164_Collins_statement.html) lalu dengan NASA.,Astronot Apollo 14 ,Edgar Mitchell, juga punya kesimpulan serupa, meski diutarakan dengan cara yang tidak begitu diplomatis: "Jika dilihat dari Bulan, politik internasional itu menyedihkan" ujarnya saat diwawancarai [Majalah People 1974](http://people.com/archive/edgar-mitchells-strange-voyage-vol-1-no-6/) lalu. "Rasanya, anda ingin mencengkram leher seorang politikus dan menyeretnya sejauh 250.000 mil lalu bilang , 'lihat bumi yang indah itu bangsat!'",Mitchell, wafat awal tahun ini, banyak mewarnai peta politik Negeri Paman Sam, termasuk merespon iklim politik AS yang melelahkan di tahun 2016. Meski banyak astronot banting stir menjadi politikus, banyak juga menjauhi ranah politik.,Lebih lanjut, usaha terus-menerus dari komunitas penerbangan luar angkasa telah memberikan kesempatan pada publik merasakan apa yang dirasakan dan dilihat para astronot saat memandangi Bumi dari luar angkasa. Dampak kultural luar biasa dari gambar-gambar ikonik dalam "Earthrise," "Blue Marble," atau"Pale Blue Dot" telah mendorong muncul era baru "terranauts," sebuah istilah yang digunakan White untuk menyebut seseorang yang "mencapai 'kesadaran astronot' tanpa sekalipun pernah berada di bulan atau orbit Bumi.",Dari sambutan hangat atas foto-foto Bumi yang mencengangkan ini, juta terranauts mungkin telah tersebar di seluruh penjuru Bumi. Lagi pula, gambar bumi dari luar angkasa ini telah menjadi salah satu meme paling viral dalam sejarah, menggapai tokoh-tokoh yang jauh dari ranah penerbangan luar angkasa, termasuk peminat mitologi ternama, Joseph Campbell,"Lewat foto 'Earthrise (Bumi Terbit),' kita menyaksikan langit dan Bumi tak lagi terpisahkan. Malah, Bumi kini berada di langit" kata Campbell dalam sebuah [wawancara pada 1979](http://www.nytimes.com/1979/04/15/archives/earthrise-the-dawning-of-a-new-spiritual-awareness.html) dengan _The New York Times_. "Kita tak lagi mencari keteraturan spiriual di luar eksistensi kita. Ini pada akhirnya menantang kepercayaan kuno bahwa takdir kita ditulis 'di luar sana' oleh para dewa.",Jadi bisa dibilang, cuplikan foto-foto Bumi kita ini telah memicu munculnya pertanyaan spiritual tentang apa gunanya kita diciptakan, pertanyaan yang kerap disingkirkan oleh cara pikir empiris yang mendominasi penerbangan luar angkasa.,"Saya sudah bicara tentang \[Overview Effect\] sebagai pesan dari alam semesta bagi manusia, sebuah pesan penting yang bisa mengubah pemahaman kita tentang siapa kita dan di mana kita berada," ungkap White. "Makin banyak berusaha menangkap pesan dan memahami isinya, main baik.",Untungnya, seperti makin banyak orang yang menangkap isi pesan ini. Overview Effect bukan lagi istilah yang dipahami oleh orang itu-itu saja, meski pernah jadi lumayan trending. Pada 5 Oktober silam, Regina Spektor, seorang penyanyi kenamaan, menyambat istilah tersebut dalam sesi Ask Me Anything (AMA) forum Reddit. Ketika menjawab pertanyaan masa remajanya di Uni Soviet, Regina menulis "Aku menyimpan perasaan yang dalam terhadap Rusia dan Amerika pada waktu itu. Saya pikir kita harus berpikir sebagai satu planet Bumi, bukan negara yang terpisah-pisah." Dia lalu melanjutkan. "Baru-baru ini saya bertemu dengan beberapa astronot. Mereka bicara tentang 'overview effect'... kita harus bersatu, SECEPATNYA.",Spektor bukan satu-satu musisi yang terinspirasi oleh kekuatan mistis pengalaman para astronot. Ben Sullivan, salah kru Motherboard, baru-baru ini menulis tentang sebuah album berjudul "Overview Effect" dari seorang komposer klasik kontemporer dan multi-instrumentalis [Roger Goula](http://www.rogergoula.com/). Lewat karyanya, Goula ingin membuat "mereka yang mendengarkan karyanya berada dalam kondisi batiniah yang benar-benar berbeda tanpa tahu bagaimana mereka bisa sampai di sana.","Pengalaman yang dirasakan harus transenden dan unik bagi semua orang," tegas Goula. Bahkan, Presiden Barack Obama pun ikut-ikutan tertarik dengan narasi besar Overview Effect. Ketertarikannya bisa kita temukan dalam op-ed yang dia [tulis di CNN](http://www.cnn.com/2016/10/11/opinions/america-will-take-giant-leap-to-mars-barack-obama/), tayang 12 Oktober lalu. Dalam esainya, Obama merinci visin pribadinya tentang eksplorasi manusia ke Mars.,"Ketika para astronot Apollo menoleh ke belakang dari luar angkasa, mereka sadar meski misi mereka adalah menjelajahi Bulan, mereka 'malah menemukan Bumi kembali,'"tulis Obama. "Jika kita bisa memperkuat kepemimpinan kita di luar angkasa di abad in, kita tak cuma memperoleh keuntungan dari kemajuan di bidang energi, pengobatan, agrikultur dan kecerdasan buatan. Kita juga akan diuntungkan oleh pemahaman yang lebih baik atas lingkungan dan juga diri kita.",Kadang butuh beberapa dekade, atau bahkan abad, sampai sebuah pergeseran kultural besar-besaran seperti prinsip heliosentris atau evolusi diterima masyarakat luas. Tapi pemahaman bahwa Bumi hanyalah sebuah "oasis ringkih", menurut keterangan dari astronot NASA Ron Garan, mulai menyebar ke luar lingkaran astronot dan penggila luar angkasa.,Kini, spesies manusia memasuki fase cermin (mirror stage), sebuah terminologi yang dicetuskan [oleh Jacques Lacan](http://www.english.hawaii.edu/criticalink/lacan/) yang merujuk pada fase perkembangan manusia ketika bayi mulai mengenali bayangannya sendiri dalam sebuah cermin. Lagi pula, pendapat tentang masa "akil balik" spesies yang dicapai melalui penerbangan luar angkasa telah sering muncul dalam berbagai diskusi tentang Overview Effect.,"Tak bisa disangkal lagi, pemandangan Bumi dari langit telah memiliki dampak yang besar terhadap identitas kultural dan kesadaran diri umat manusia" ujar pengusaha Marsal Gifra, pendiri grup advokasi penerbangan manusuia ke luar angkasa [Homo Spaciens Foundation](http://www.homospaciens.org/). "Dari yang saya lihat, semua foto ini menangkap kelahiran bayi kemanusiaan masih dalam rahim bumi sebelum dilahirkan sebagai mahluk kosmik.",Di saat yang sama, Overview Effect tetap menjadi konsep abstrak bagi sebagai besar penduduk Bumi. Pengalaman sehari-hari sebagai mahluk yang hidup di atas permukaan Bumi membuat kita susah memahami bahwa Bumi adalah sebuah planet dengan sumber daya terbatas; bahkan teknologi termutahir yang ada sekarang hanya bisa mensimulasikan Overview Effect.,"Saya pikir metode seperti VR bisa diandalkan untuk memicu rasa takjub dan memungkinkan kita memelajari beberapa proses psikologis di balik Overview Effect, tapi simulasi ini toh kalah jauh dibandingkan apa yang dirasakan para astronot," tegas Yaden.,"Jangan lupa, astronot menghabiskan masa dewasa mereka berusaha terbang ke luar angkasa—lagi pula, saat memandang Bumi, mereka baru saja selamat keluar atmosfer Bumi di atas sebuah roket—jadi ada banyak makna personal, profesional bahkan eksistensial yang bermain saat mereka melongok keluar jendela dan melihat Bumi," imbuh Yaden. "Kita baru bisa mensimulasikan sebagian kecil aspek dari pengalaman ini",Bumi nyatanya memang sebuah batu kecil yang melayang di sebuah semesta yang sangat berbahaya. Sepanjang yang kita tahu, semesta sangat tidak ramah beberapa tahun cahaya dari semua penjuru Bumi. Meski pemikir selevel Carl Sagan telah berbusa-busa membahas topik ini, rasanya kita memang perlu ramai-ramai melancong ke orbit bumi dan merasakan apa yang dialami para astronot. Mungkin setelah itu, kita mengerti.,Saat ini, kita masih susah meraba sebesar apa akses publik terhadap turisme luar angkasa dalam beberapa dekade ke depan. Namun, kita bisa menduga jika impian tentang ekplorasi luar angkasa jadi kenyataan dan terjadi mobilisasi manusia besar-besaran, Overview Effect mulai kehilangan kekuatan konektifnya.,Lagi pula, apakah pemandangan Bumi dari luar angkasa akan menyentuh mereka yang tak pernah menapakkan kaki di Bumi atau malah tak bisa beradaptasi dengan gravitasi Bumi? Apakah generasi pertama yang lahir di Mars akan mengalami versi Mars dari Overview Effect planet merah itu dari orbitnya? Bagaimana Overview Effect akan berevolusi seiring Bumi makin terlihat kecil dari tempat keturunan manusia nanti tinggal?,Concept art yang menggambarkan potensi pembentukan permukaan Mars. Gambar: Daein Ballard,White baru saja meluncurkan [Academy in Space Initiative](http://overvieweffect3.blogspot.com/2016/03/academy-in-space-initiative.html) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Tujuannya adalah menumbuhkan diskusi lintas disiplin ilmu tentang visi umat manusia tentang perjalanan luar angkasa dan peran yang mungkin kita ambil dalam kosmik yang lebih besar.,"Hampir semua justifikasi tentang penjelajahan luar angkasa sampai saat ini berkisar sekitar keuntungan yang bisa didapatkan oleh umat manusia." katanya pada saya," tapi, apa yang kita sumbangkan pada semesta?mengapa kita masih didukung oleh untuk menjelajahi angkasa luar? Apa yang bisa kita bawa bagi semesta?,Pertanyaan ini telah menunggu di pojok-pojok percakapan tentang perjalanan luaar angkasa sejak zaman roket modern dimulai. Pioner dunia roket Rusia, Konstantin Tsiolkovsky, lahir di1857, percaya bahwa penjelajahan luar angkasa tak cuma penting bagi kedewasaan kita sebagai sebuah spesies, tapi sejatinya memang ini adalah kemampuan semesta untuk menyatukan semua spesies cerdas di dalamnya. Dia terkenal dengan salah satu ucapannya "Bumi adalah buaian kemanusiaan, tapi tak satupun tinggal dalam buaian selamanya.",Sebaliknya, tujuan penerbangan luar angkasa AS justru lekat dengan konsep tua tentang manifest destiny, menurut Albert Harrison, seorang ahli psikologi penerbangan luar angkasa. Salah satu contoh termutakhir adalah sebuah perusahaan yang berbasis di California, Moon Express. Pada bulan August 2015, perusahaan ini menjadi perusahaan partikelir pertama yang diperkenankan melakukan pendaratan di bulan. Dalam sebuah rilisan pers, CEO Bob Richards menyebut Bulan sebagai "Benua ke-8." penamaan ini mengingatkan kita pada konsep Western frontierism. Alhasil, semesta pada akhirnya cuma perpanjangan Bumi, bukan sebaliknya.,"Hampir semua justifikasi tentang penjelajahan luar angkasa sampai saat ini berkisar sekitar keuntungan yang bisa didapatkan umat manusia",Saya tidak sedang menghakimi kolonisasi alam semesta oleh manusia sebagai cara untuk mencapai kesejahteraan generasi mendatang, kesempurnaan manusia, keselamatan spiritual dan segudang justifikasi lainnya. Di sisi lain, saya juga tidak menolak mentah-mentah segala argumen melawan eksplorasi di luar Bumi, kebanyakan dari argumen ini mempertanyakan hak manusia menjelajahi angkasa jika sebagai spesies saja kita gagal mengelola sumber daya di planet asal kita. Namun, mengingat begitu beragamnya visi tentang eksplorasi luar angkasa, ada baiknya kita duduk bersama untuk mengembangkan sebuah aturan main sebagai Homo spaciens di masa depan, daripada kita menyusunnya sambil berjalan.","Sebelum jauh-jauh berpikir tentang tantangan yang kita hadapi dalam pengembangan koloni di luar Bumi, sebaiknya kita menilik ulang beberapa motivasi paling penting yang mendorong manusia menjelajahi angkasa dan menjajah planet lain," ujar Gifra. Dia menyebutkan setidaknya 5 contoh motivasi itu: keselamatan spesies, pencarian kekayaan dan kekuasan, pencarian mahluk hidup lain di luar angkasa, pengembangan ilmu pengetahuan dan eksplorasi murni, dan satu lagi alasan yang lebih transenden, mencari keberadaan Tuhan.,Dari sudut pandang Gifra, motivasi untuk memburu kekayaan dan kekuasaan sudah menjadi salah satu pendorong eksplorasi daerah baru. Sejarah dengan gamblang mencatat berbagai cerita yang mewanti-wanti kita akan keserakahan manusia ketika menjelajah daerah baru.,"Dengan kondisi mutakhir planet kita—menurunnya sumber daya alam, meningkatnya populasi bumI, hilangnya biodivesitas dan tentu saja perubahan iklim—adalah sebuah kolonialisasi luar angkasa bukan saja harus dilakukan kerena kondisi global yang kita hadapi, tapi ini adalah "mesin' yang memaksa kita berkembang. Makin cepat kita bisa beralih ke ekonomi luar Bumi, makin cepat pula kita bisa menggali sumber daya tanpa batas untuk seluruh umat manusia. Kita lah yang menentukan bagaimana manusia menghadapi realitas ini, membayangkan masa depannya dan mengambil lompatan evolusioner.",Salah satu langkah yang harus diambil ketika manusia melangkah ke semesta yang lebih luas adalah mencari jalan tengah antara manajemen sumber daya dan perkembangan populasi. "Saya merasa makna penjelajahan luar angkasa di masa mendatang harus menyeimbangkan aspek eksplorasi, eksploitasi; memberi sekaligus menerima," kata White.,"Saya pikir sangatlah tidak mungkin membayangkan manusia menghabiskan sumber daya untuk melanglang semesta tapi tidak menggunakan sumber daya yang mereka temukan di luar Bumi. Tapi, ini tidak berarti kita tak bisa menemukan strategi berkelanjutan untuk melakukan semua ini.","Pertanyaannya adalah apakah kita bisa melihat jauh ke depan dan mempertimbangkan cara memperlakukan seluruh sistem tata surya sebagai sebuah kesatuan, alih-alih melihat sebagai entitas terpisah seperti Moon, Mars dan kumpulan asteroid," tambahnya. "Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita bisa mengembangkan dialog inklusif yang menyigi banyak hal, sebelum kita benar-benar pergi terlalu jauh",Selekas peradaban manusia menyadari konteksnya dalam kosmik, akan sangat penting bagi kita untuk menduga peran apa yang akan kita mainkan sebagai Homo spaciens di alam semesta. Sepanjang yang kita ketahui, kita mungkin satu-satunya mahluk yang bisa keluar dari tepian planet kita dan menjelajahi luar angkasa. Ini adalah sebuah capaian sekaligus sebuah tugas luar biasa berat. Keragaman opini dan perspektif diperlukan agar kita bisa mengemban tugas ini seiring kita memasuki era Post-Bumi.,'Dalam waktu dekat, manusia akan siap meninggalkan buaian bernama Bumi dan mengeksplor segala sesuatu di luar Bumi," ungkap Gifra dalam sebuah prediksi. "Dari titik ini, berbagai simpangan akan muncul dari lintasan utama evolusi manusia. Ini yang akan menghapus anthroposentrisme—kira-kira miriplah dengan apa yang terjadi ketika geosentrisme digugat.",Dengan kata lain, demokratisasi terhadap Overview Effect hanyalah sebuah awal. Jika bergerak menuju masa depan sebagai sebuah keluarga besar manusia yang terpencar di luar angkasa, maka kita akan mulai kehilangan identitas dan hubungan kita dengan bumi, persis yang dirasakan oleh semua astronot yang mengikuti jejak Gagarin.,Namun, mungkin ada hal yang harus dibayar untuk memastikan Bumi hanya jadi Buaian bagi manusia, bukan kuburan manusia.,_\*Koreksi: versi sebelumnya menyatakan bahwa Isaac DeSouza sebagai CTO SpaceVR. Dia tak lagi bekerja untuk perusahaan itu._ | Tekno | Pengalaman melihat planet ini dari ruang hampa adalah tamparan motivasional bagi spesies kita, agar tergerak menyelamatkan diri dari kemusnahan dan memulai perjalanan meninggalkan rumah kita, Bumi.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Becky Ferreira","id":"5846d2ab856950029f1efb93","slug":"becky-ferreira","public_url":"http://www.vice.com/rs/author/becky-ferreira","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad645108c02309c803f | articles | Sejarah Singkat Cutoffs Denim, Dari Daisy Duke Hingga Debbie Harry | 1,473,828,120,000 | https://www.vice.com/id/article/aevvmk/sejarah-singkat-cutoffs-denim-dari-daisy-duke-hingga-debbie-harry | Ketika Levis Strauss pertama kali membuat celana denim di San Fransisco pada akhir abad 19, mereka tidak dikenal sebagai "jeans" tapi "waist overalls" — baju terusan yang bermula di pinggang. Kain kokoh dan anti-sobek yang telah digunakan berabad-abad untuk membuat baju terusan untuk buruh Amerika, dibawa oleh Strauss ke jaman modern. Menggunakan teknik yang telah dipatenkan, dia menciptakan celana panjang yang benar-benar berfaedah.,Sebuah langkah branding yang ampuh diambil oleh Strauss ketika dia mengubah nama pertamanya menjadi "Levi", mengabaikan nama pilihan orang tuanya "Loeb." Dia berelokasi ke Amerika bagian barat dimana ia mentransformasi dirinya menjadi seorang konglomerat tekstil. Kalau bukan karena keputusan ini, kita akan tinggal di dunia dimana orang memajang foto pantat mereka di Instagram mengenakan celana vintage Loeb 501's.,Celana pendek denim cutoffs merupakan generasi ketiga produk denim Amerika, hasil penyusutan dari jeans dan baju terusan. Ironisnya, celana yang dipotong dengan sengaja dan berumbai-rumbai gembel ini — dikenakan oleh semua orang dari Daisy Duke, metalhead tahun 90an, dan aktris-aktris masa kini berkeliaran di festival musik Coachella — ternyata masih dibuat menggunakan kain anti-robek yang sama semenjak diciptakan di Perancis pada abad 18.,Pada dasarnya, celana pendek denim cutoffs dianggap vulgar dan tidak sopan. Kalo jeans itu kayak John Wayne dan musik country, maka celana pendek denim cutoffs itu Patti Smith dan punk. Cutoffs adalah bentuk kebengalan yang mengganggu dan disengaja.,Salah satu pemakai celana pendek denim yang paling ikonis, Daisy Duke, yang diperankan oleh Catherine Batch di serial TV The Dukes Of Hazzard di akhir 70an hingga pertengahan 80an memanfaatkan cutoff hot pants untuk memamerkan tone kakinya yang kencang, membuat supir-supir truk berpaling kepala dan meloloskan diri dari penilangan akibat menyetir secara sembrono. Sebelum produksi, badan sensor menilai celana pendek tersebut terlalu seksi dan memaksa Bach untuk mengenakan stoking berwarna kulit untuk menghindari skandal dengan penonton jam tayang utama.,Biarpun beberapa orang mengasosiasikan celana pendek Daisy Duke dengan seksualitas Amerika bagian Selatan yang konservatif, celana cutoffs juga menjadi bagian dari kemunculan musik punk. Hampir semua foto Patti Smith di tahun 1977 menunjukkan sepasang celana indigo yang sengaja dipotong, dilipat seenaknya dan dipadukan dengan rompi wol pria, termasuk ketika dia tampil di CBGB - salah satu klub musik ikonis di New York di masa itu. Di tahun yang sama, fotografer rock legendaris Bob Gruen mengabadikan gambar Debbie Harry mengendap-endap di Coney Island mengenakan hotpants denim yang dirobek, mengundang tatapan para pengunjung pantai. Merobek celana ikonis dari industri Amerika jelas merupakan wujud pernyataan punk yang menantang. Makin nyolot, makin bagus. Legenda metal dan bassis Motorhead, Lemmy Kilmister merupakan salah satu pemakai setia celana pendek denim cutoffs sampai-sampai bekas teman turnya, Scott Ian — gitaris band metal Anthrax — mengatakan "Itu celana pendek dipake udah kayak kolor.",Denim mulai memasuki dunia high fashion — atau paling tidak bisa dipadukan dengan high fashion — ketika Anna Wintour memunculkan sepasang jeans pertama di cover majalah fashion terkemuka, Vogue Amerika pada November 1988. Mulai dari titik inilah, celana pendek denim cutoff memasuki era baru yang lebih elegan. Memudar sebagai simbol counter culture (budaya kontra), celana cutoffs menjadi bagian dari materialisme modis di akhir 80an dan awal 90an. Di edisi November 1992 majalah Vogue, Herb Ritt mengabadikan supermodel Amerika Cindy Crawford — bersama suaminya Richard Gere — melompat di pantai Malibu mengenakan celana pendek Levi berjumbai-jumbai, menonjolkan tubuhnya yang indah. Di arena catwalk pun, celana cutoffs berulang kali digunakan oleh desainer karena sifatnya yang provokatif dan identik dengan Amerika.,Kejayaan celana denim cutoffs saat ini harus dibayar dengan telah hilangnya unsur kejutan yang dulu menyertainya - baik di panggung peragaan busana dan di kehidupan nyata - namun ini merupakan harga yang kecil bila dibandingkan dengan statusnya yang kini diterima secara sosial dan terangkat sebagai pilihan utama pakaian musim panas.,<em>Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em> | Ketika Levis Strauss pertama kali membuat celana denim di San Fransisco pada akhir abad 19, mereka tidak dikenal sebagai "jeans" tapi "waist overalls" — baju terusan yang bermula di pinggang. Kain kokoh dan anti-sobek yang telah digunakan berabad-abad untuk membuat baju terusan untuk buruh Amerika, dibawa oleh Strauss ke jaman modern. Menggunakan teknik yang telah dipatenkan, dia menciptakan celana panjang yang benar-benar berfaedah.,Sebuah langkah branding yang ampuh diambil oleh Strauss ketika dia mengubah nama pertamanya menjadi "Levi", mengabaikan nama pilihan orang tuanya "Loeb." Dia berelokasi ke Amerika bagian barat dimana ia mentransformasi dirinya menjadi seorang konglomerat tekstil. Kalau bukan karena keputusan ini, kita akan tinggal di dunia dimana orang memajang foto pantat mereka di Instagram mengenakan celana vintage Loeb 501's.,Celana pendek denim cutoffs merupakan generasi ketiga produk denim Amerika, hasil penyusutan dari jeans dan baju terusan. Ironisnya, celana yang dipotong dengan sengaja dan berumbai-rumbai gembel ini — dikenakan oleh semua orang dari Daisy Duke, metalhead tahun 90an, dan aktris-aktris masa kini berkeliaran di festival musik Coachella — ternyata masih dibuat menggunakan kain anti-robek yang sama semenjak diciptakan di Perancis pada abad 18.,Pada dasarnya, celana pendek denim cutoffs dianggap vulgar dan tidak sopan. Kalo jeans itu kayak John Wayne dan musik country, maka celana pendek denim cutoffs itu Patti Smith dan punk. Cutoffs adalah bentuk kebengalan yang mengganggu dan disengaja.,Salah satu pemakai celana pendek denim yang paling ikonis, Daisy Duke, yang diperankan oleh Catherine Batch di serial TV The Dukes Of Hazzard di akhir 70an hingga pertengahan 80an memanfaatkan cutoff hot pants untuk memamerkan tone kakinya yang kencang, membuat supir-supir truk berpaling kepala dan meloloskan diri dari penilangan akibat menyetir secara sembrono. Sebelum produksi, badan sensor menilai celana pendek tersebut terlalu seksi dan memaksa Bach untuk mengenakan stoking berwarna kulit untuk menghindari skandal dengan penonton jam tayang utama.,Biarpun beberapa orang mengasosiasikan celana pendek Daisy Duke dengan seksualitas Amerika bagian Selatan yang konservatif, celana cutoffs juga menjadi bagian dari kemunculan musik punk. Hampir semua foto Patti Smith di tahun 1977 menunjukkan sepasang celana indigo yang sengaja dipotong, dilipat seenaknya dan dipadukan dengan rompi wol pria, termasuk ketika dia tampil di CBGB - salah satu klub musik ikonis di New York di masa itu. Di tahun yang sama, fotografer rock legendaris Bob Gruen mengabadikan gambar Debbie Harry mengendap-endap di Coney Island mengenakan hotpants denim yang dirobek, mengundang tatapan para pengunjung pantai. Merobek celana ikonis dari industri Amerika jelas merupakan wujud pernyataan punk yang menantang. Makin nyolot, makin bagus. Legenda metal dan bassis Motorhead, Lemmy Kilmister merupakan salah satu pemakai setia celana pendek denim cutoffs sampai-sampai bekas teman turnya, Scott Ian — gitaris band metal Anthrax — mengatakan "Itu celana pendek dipake udah kayak kolor.",Denim mulai memasuki dunia high fashion — atau paling tidak bisa dipadukan dengan high fashion — ketika Anna Wintour memunculkan sepasang jeans pertama di cover majalah fashion terkemuka, Vogue Amerika pada November 1988. Mulai dari titik inilah, celana pendek denim cutoff memasuki era baru yang lebih elegan. Memudar sebagai simbol counter culture (budaya kontra), celana cutoffs menjadi bagian dari materialisme modis di akhir 80an dan awal 90an. Di edisi November 1992 majalah Vogue, Herb Ritt mengabadikan supermodel Amerika Cindy Crawford — bersama suaminya Richard Gere — melompat di pantai Malibu mengenakan celana pendek Levi berjumbai-jumbai, menonjolkan tubuhnya yang indah. Di arena catwalk pun, celana cutoffs berulang kali digunakan oleh desainer karena sifatnya yang provokatif dan identik dengan Amerika.,Kejayaan celana denim cutoffs saat ini harus dibayar dengan telah hilangnya unsur kejutan yang dulu menyertainya - baik di panggung peragaan busana dan di kehidupan nyata - namun ini merupakan harga yang kecil bila dibandingkan dengan statusnya yang kini diterima secara sosial dan terangkat sebagai pilihan utama pakaian musim panas.,_Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni._ | Fashion | Dimulai sebagai "baju terusan pinggang" untuk para buruh Amerika dan akhirnya menjadi simbol pemberontakan punk. Celana Levi 501 telah melewati banyak hal sebelum akhirnya mencapai statusnya sekarang sebagai pilihan utama pakaian musim panas. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Alice Newell-Hanson","id":"57a2093bdf5f93e034f9323a","slug":"alice-newell-hanson","public_url":"https://noisey.vice.com/es_co/author/Alice Newell-Hanson","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad545108c02309c8022 | articles | Membiarkan Internet Lupa Sebagai Bentuk Kebaikan | 1,473,826,860,000 | https://www.vice.com/id/article/pgpp97/membiarkan-internet-lupa-sebagai-bentuk-kebaikan | <em>Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em>,Desember 2015 lalu, saya mewawancarai aktivis anti-porno-balas-dendam* yang sedang "berseteru" dengan Hunter Moore, "raja porno balas dendam." Moore menggugah foto-foto telanjang anak perempuannya sendiri, K ke website pribadinya setelah meretas mereka dari akun email anaknya tersebut. Kejadian ini jelas menyakiti dan mempermalukan K. "Ini trauma yang saya akan bawa seumur hidup," ungkap K di persidangan Moore. Menjuluki dirinya sebagai "perusak hidup profesional," Moore dihukum penjara selama dua setengah tahun.,Ketika saya menulis kasus ini dulu, saya memutuskan untuk hanya menggunakan inisial K, dan bukan nama lengkap dia berhubung Ibu dari K lumayan dikenal publik dan sering dimuat di media — mengakibatkan K juga mendapat banyak perhatian dari khalayak umum.,Di titik ini, nama K sangat berkaitan dengan kasus Moore. Kalau anda penasaran dengan nama lengkap, umur, foto dan halaman IMDB K, tinggal google saja. Gampang. Dia bercita-cita menjadi aktris namun sayang sungguh sayang, hasil pencarian dirinya di google yang berhubungan dengan kasus Moore akan menghantuinya seumur hidup. Saya tidak mau menambah penderitaannya. Maka dari itulah artikel saya dulu dan yang sekarang saya tulis tidak akan mencantumkan nama dia. K layak untuk dilupakan.,Di awal 90an, tokoh internet ternama John Gilmore mengatakan "Internet menafsirkan penyensoran sebagai kecacatan dan mencari jalan lain untuk melewatinya." Di era di mana media sosial berkuasa dan dapat menentukan apa yang layak dan tidak layak untuk diucapkan di dunia maya, pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, biarpun masih relevan di banyak situasi. Hilang satu file torrent episode terakhir Game Of Thrones, tumbuh seribu, eh sepuluh. Internet tidak suka melupakan.,Di Uni Eropa, hal ini memicu munculnya "hak untuk dilupakan" — hak sah seseorang secara hukum yang memaksa search engines menghapus informasi yang usang atau tidak akurat. Hal ini disulut oleh sebuah kasus di Spanyol dimana cerita yang sudah usang namun memalukan tentang keadaan keuangan seorang jaksa muncul terus di Google search setelah situasi hidupnya berubah bertahun-tahun kemudian. Pengadilan memutuskan bahwa Google harus menghapus berita ini dari hasil pencarian mereka. Di tahun 2015, dilaporkan bahwa Google menerima lebih dari 400.000 permintaan "hak untuk dilupakan" dan sekitar 40 persen dari angka tersebut dikabulkan.,Skenario terburuk adalah ketika seorang kriminal seperti Moore menggunakan "hak untuk dilupakan" untuk menghapus kelakuan kejinya dari sejarah. Dan sayangnya di Britania Raya, hak ini sering sekali digunakan untuk menghilangkan cerita-cerita memalukan yang menimpa figur publik. Masyarakat memiliki hak untuk tahu dan mengingat seseorang yang melakukan perbuatan buruk. Namun perlu diinget bahwa dunia maya tidak hanya mengingat skandal, korupsi dan kejahatan — ia juga ingat alamat rumah, nomor telepon, informasi keuangan, foto-foto memalukan, dan drama-drama gak penting jaman remaja. Kita semua pasti punya foto dari jaman SMA atau kuliah yang kita pengen bakar kalo bisa, tapi sayangnya sekarang mereka tersimpan di Facebook selamanya. Bayangkan kasus si K yang berusaha untuk menghapus foto-foto bugilnya di internet, namun malah identik dengan istilah "porno-balas-dendam" selamanya.,Internet merupakan perpustakaan yang luar biasa penuh dengan pengetahuan, terhubung oleh tulisan-tulisan digital yang dapat diakses melalui search engines. Melalui situs seperti Google, kita dapat memasuki dunia yang penuh dengan kata-kata : situs web, blog, dan artikel-artikel tersembunyi yang kini mudah ditemukan.,Dalam konteks yang luas, ini hal yang menguntungkan. Akses terhadap pengetahuan dan informasi sebanyak ini belum pernah kita rasakan sebelumnya. Namun ini juga berarti argumentasi di dunia nyata yang biasanya abis lima menit kelar, bisa berlangsung terus-terusan sampe mampus. Sebuah postingan di blog bisa merusak reputasi orang bertahun-tahun.,Sebetulnya, untuk beberapa kasus, memang sudah sepantasnya begini. Kita tidak boleh melupakan insiden polisi kampus Davis, University of California yang menyemprot pepper-spray (semprotan aerosol bertekanan gas yang mengandung merica) ke muka murid-murid pengunjuk rasa pada tahun 2011, tidak peduli berapa pun banyaknya uang yang dikeluarkan kampus untuk menghapus kisah ini dari internet.,Apesnya, orang-orang yang tidak mempunyai banyak kehadiran di dunia maya pun mesti menghadapi fakta bahwa bahkan berita kecil tidak penting mengenai mereka akan langsung nongol teratas di search engine karena tidak ada informasi lain. Saya tidak mau memperkeruh hasil search engine seseorang, dan orang baik mestinya melakukan hal yang sama.,Mari sisihkan dulu "hak untuk dilupakan" dan pikirkan standar akhlak yang baik untuk diri kita sendiri, yaitu seni kebaikan untuk melupakan. Internet yang lebih baik, lebih bersahabat dan lebih etis dapat tercipta apabila kita tidak memperbanyak hasil search engine seseorang.,*porno balas dendam: istilah ini berawal dari penggunggahan video kegiatan seks mantan pasangan yang disebarkan tanpa ijin untuk mempermalukan sang mantan partner, namun kemudian seiring waktu definisinya meluas akibat salah kaprah dan digunakan untuk menggambarkan berbagai bentuk penyalahgunaan dan penyebaran video seks seseorang. | _Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni._,Desember 2015 lalu, saya mewawancarai aktivis anti-porno-balas-dendam\* yang sedang "berseteru" dengan Hunter Moore, "raja porno balas dendam." Moore menggugah foto-foto telanjang anak perempuannya sendiri, K ke website pribadinya setelah meretas mereka dari akun email anaknya tersebut. Kejadian ini jelas menyakiti dan mempermalukan K. "Ini trauma yang saya akan bawa seumur hidup," ungkap K di persidangan Moore. Menjuluki dirinya sebagai "perusak hidup profesional," Moore dihukum penjara selama dua setengah tahun.,Ketika saya menulis kasus ini dulu, saya memutuskan untuk hanya menggunakan inisial K, dan bukan nama lengkap dia berhubung Ibu dari K lumayan dikenal publik dan sering dimuat di media — mengakibatkan K juga mendapat banyak perhatian dari khalayak umum.,Di titik ini, nama K sangat berkaitan dengan kasus Moore. Kalau anda penasaran dengan nama lengkap, umur, foto dan halaman IMDB K, tinggal google saja. Gampang. Dia bercita-cita menjadi aktris namun sayang sungguh sayang, hasil pencarian dirinya di google yang berhubungan dengan kasus Moore akan menghantuinya seumur hidup. Saya tidak mau menambah penderitaannya. Maka dari itulah artikel saya dulu dan yang sekarang saya tulis tidak akan mencantumkan nama dia. K layak untuk dilupakan.,Di awal 90an, tokoh internet ternama John Gilmore mengatakan "Internet menafsirkan penyensoran sebagai kecacatan dan mencari jalan lain untuk melewatinya." Di era di mana media sosial berkuasa dan dapat menentukan apa yang layak dan tidak layak untuk diucapkan di dunia maya, pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, biarpun masih relevan di banyak situasi. Hilang satu file torrent episode terakhir Game Of Thrones, tumbuh seribu, eh sepuluh. Internet tidak suka melupakan.,Di Uni Eropa, hal ini memicu munculnya "hak untuk dilupakan" — hak sah seseorang secara hukum yang memaksa search engines menghapus informasi yang usang atau tidak akurat. Hal ini disulut oleh sebuah kasus di Spanyol dimana cerita yang sudah usang namun memalukan tentang keadaan keuangan seorang jaksa muncul terus di Google search setelah situasi hidupnya berubah bertahun-tahun kemudian. Pengadilan memutuskan bahwa Google harus menghapus berita ini dari hasil pencarian mereka. Di tahun 2015, dilaporkan bahwa Google menerima lebih dari 400.000 permintaan "hak untuk dilupakan" dan sekitar 40 persen dari angka tersebut dikabulkan.,Skenario terburuk adalah ketika seorang kriminal seperti Moore menggunakan "hak untuk dilupakan" untuk menghapus kelakuan kejinya dari sejarah. Dan sayangnya di Britania Raya, hak ini sering sekali digunakan untuk menghilangkan cerita-cerita memalukan yang menimpa figur publik. Masyarakat memiliki hak untuk tahu dan mengingat seseorang yang melakukan perbuatan buruk. Namun perlu diinget bahwa dunia maya tidak hanya mengingat skandal, korupsi dan kejahatan — ia juga ingat alamat rumah, nomor telepon, informasi keuangan, foto-foto memalukan, dan drama-drama gak penting jaman remaja. Kita semua pasti punya foto dari jaman SMA atau kuliah yang kita pengen bakar kalo bisa, tapi sayangnya sekarang mereka tersimpan di Facebook selamanya. Bayangkan kasus si K yang berusaha untuk menghapus foto-foto bugilnya di internet, namun malah identik dengan istilah "porno-balas-dendam" selamanya.,Internet merupakan perpustakaan yang luar biasa penuh dengan pengetahuan, terhubung oleh tulisan-tulisan digital yang dapat diakses melalui search engines. Melalui situs seperti Google, kita dapat memasuki dunia yang penuh dengan kata-kata : situs web, blog, dan artikel-artikel tersembunyi yang kini mudah ditemukan.,Dalam konteks yang luas, ini hal yang menguntungkan. Akses terhadap pengetahuan dan informasi sebanyak ini belum pernah kita rasakan sebelumnya. Namun ini juga berarti argumentasi di dunia nyata yang biasanya abis lima menit kelar, bisa berlangsung terus-terusan sampe mampus. Sebuah postingan di blog bisa merusak reputasi orang bertahun-tahun.,Sebetulnya, untuk beberapa kasus, memang sudah sepantasnya begini. Kita tidak boleh melupakan insiden polisi kampus Davis, University of California yang menyemprot pepper-spray (semprotan aerosol bertekanan gas yang mengandung merica) ke muka murid-murid pengunjuk rasa pada tahun 2011, tidak peduli berapa pun banyaknya uang yang dikeluarkan kampus untuk menghapus kisah ini dari internet.,Apesnya, orang-orang yang tidak mempunyai banyak kehadiran di dunia maya pun mesti menghadapi fakta bahwa bahkan berita kecil tidak penting mengenai mereka akan langsung nongol teratas di search engine karena tidak ada informasi lain. Saya tidak mau memperkeruh hasil search engine seseorang, dan orang baik mestinya melakukan hal yang sama.,Mari sisihkan dulu "hak untuk dilupakan" dan pikirkan standar akhlak yang baik untuk diri kita sendiri, yaitu seni kebaikan untuk melupakan. Internet yang lebih baik, lebih bersahabat dan lebih etis dapat tercipta apabila kita tidak memperbanyak hasil search engine seseorang.,\*porno balas dendam: istilah ini berawal dari penggunggahan video kegiatan seks mantan pasangan yang disebarkan tanpa ijin untuk mempermalukan sang mantan partner, namun kemudian seiring waktu definisinya meluas akibat salah kaprah dan digunakan untuk menggambarkan berbagai bentuk penyalahgunaan dan penyebaran video seks seseorang. | Tekno | Internet yang lebih baik, lebih bersahabat dan lebih etis dapat tercipta apabila kita melakukan kebalikan dari optimisasi search engine.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Sarah Jeong","id":"5847815b45108c02309b3ea9","slug":"sarah-jeong","public_url":"https://www.vice.com/alps/author/sarah-jeong","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad647387302422a80e1 | articles | Gandum Sebagai Senjata Perang di Suriah | 1,473,769,560,000 | https://www.vice.com/id/article/3dbb9v/gandum-sebagai-senjata-perang-di-suriah | <em>Catatan Editor: Ini adalah seri pertama dari tiga bagian tulisan mengenai peran penting dari biji-bijian, gandum, dan roti dalam krisis Suriah saat ini. Sebagaimana dilaporkan oleh jurnalis Emma Beals, dalam rangkaian laporan perdana ini akan ditampilkan cerita awal mula gandum Suriah telah menjadi pusat dari konflik ini.</em>,Penyebab dari perang saudara di Suriah dan seberapa besar pengaruh dari bermacam-macam komoditi terhadap perang ini telah menjadi bahan perdebatan yang sengit. Namun, sejak awal konflik, biji-bijian, gandum dan roti telah menjadi pusat dari masalah. Hanya menaruh perhatian terhadap minyak sebagai kekayaan negara yang paling penting dan berpengaruh berarti mengabaikan betapa pentingnya persediaan makanan dan kekuatan dari pihak yang mengatur mereka.,"Kami kekurangan makanan," kata Abu Wael, penduduk dari desa Homs yang merupakan daerah pertama yang berani menentang pemerintahan Presiden Bashar Al Assad di tahun 2011. "Situasinya sudah seperti ini di dalam 4 tahun terakhir dan akan bertambah buruk. Roti hanya disediakan setiap 3 atau 4 hari, padahal dulu setiap hari. Tidak ada penyediaan roti atau gandum secara berkala." Biarpun ada berbagai ketetapan dari Dewan Keamanan PBB mengenai akses kemanusiaan dan bantuan global bermilyar-milyar dolar, pemerintah Suriah-lah yang mempunyai kuasa mengatur aliran makanan ke penduduk, bahkan yang berasal dari lembaga swadaya masyarakat internasional.,Akses ke makanan merupakan senjata perang di Suriah. Assad pernah menggunakan taktik pengepungan untuk memaksa area pemberontak menyerah karena kelaparan, dan mengebom titik persediaan roti dan toko roti menggunakan militer udara. Seiring perang yang semakin intens, akses terbatas ke pertanian dan peredaran produksi makanan menyebabkan Suriah yang tadinya merupakan negara berdikari, untuk mengimpor gandum dan bahan makanan lainnya - dibantu oleh Rusia dan Iran, sekutu militer mereka - untuk memberi makan penduduk di daerah yang dikuasai pemerintah. Bantuan ini sama pentingnya dengan bantuan militer yang diberikan negara-negara tersebut dalam mendukung rezim Assad.,Di daerah pengepungan dan Suriah utara, lembaga swadaya internasional bekerja sama dengan lembaga swadaya lokal untuk merebut kendali bahan makanan dari sistem pemerintah yang terpusat agar warga sipil dapat kembali mendapatkan perwakilan di hidup mereka.,"Kasus Suriah merupakan kasus intervensi kemanusiaan yang paling rumit di dalam sejarah, menurut saya," kata Daniele Donati, wakil direktur Divisi Keadaan Darurat dan Rehabilitasi dari Organisasi Makanan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa. "Ini bukan masalah krisis makanan. Ini adalah krisis penghidupan. Kami berusaha membantu orang-orang agar tidak mempunyai alasan tambahan untuk meninggalkan negara mereka.",Lembaga Bantuan Kemanusian IHH, sebuah lembaga swadaya masyarakat di Reyhanli, Turki menyediakan roti kepada warga Suriah. Beberapa organisasi berusaha menyediakan makanan untuk penduduk kawasan ini yang terlantar dan membangun infrastruktur pertanian di Suriah. Semua foto adalah karya David Hagerman.,"Alasan utama orang mengungsi adalah serangan udara," kata Rami Alkatib, seorang pekerja pembangunan Suriah yang tinggal di Turki Selatan. "Kalau kita memberi sokongan terhadap pertanian, orang akan tinggal di daerah mereka. Area yang dipegang oleh musuh kebanyakan adalah daerah pertanian. Kalau anda dibom dari udara, dan tidak punya makanan di darat, maka orang-orang pasti akan mengungsi." Menurut Donati, membenahi masalah pertanian di Suriah bukan hanya sekedar perkara mengisi perut yang lapar; ini adalah sarana menuju perdamaian.,Makanan pokok Suriah adalah roti. Warga Suriah memakan roti bulat, gepengi - biasa dijual lusinan - setiap saat. Melihat sejarah mereka, negara ini memang memiliki sistem terpusat dalam hal sumber makanan pokok; pemerintah menyediakan biji-bijian, mensubsidi produksi gandum, membeli hasil panen, dan mengatur produksi tepung, termasuk pemanggangan dan penjualan roti-roti tersebut. Investasi dari pemerintahan Assad dan beberapa bantuan komersil internasional seperti Nestle, menjadikan Suriah sebagai negara yang "aman pangan" di akhir abad dua puluh. Suriah berhasil memproduksi cukup gandum untuk memberi makan rakyat mereka tanpa harus bergantung pada impor. Mereka dilihat sebagai titik cerah di kawasan yang gersang dan tidak stabil.,Sayangnya, antara tahun 2007 dan 2011, bencana alam menghancurkan negara ini; masa kekeringan menghantam sektor pertanian. Produksi gandum berkurang 50 persen, dan harga makanan melunjak hingga sepertiga di tahun 2008. Biarpun sempat pulih pasca panen yang buruk tahun itu, kombinasi dari hasil penuaian yang lebih sedikit, biaya produksi yang naik, dan kebijakan resmi yang berfokus di liberalisasi pasar menyebabkan warga pedesaan mengganggur. Di awal 2011, warga mulai turun ke jalan. Ketidakpuasan warga pedesaan mungkin bukan penyebab revolusi tersebut, namun imbas dari masa kekeringan di daerah pertanian mendorong protes anti rezim.,Tidak lama kemudian, Assad menetapkan beberapa pembaruan di sektor pertanian : mengurangi skala privatisasi, meningkatkan subsidi, menghapuskan hutang petani, dan menyiapkan dana darurat bagi warga desa yang miskin. Untuk menjaga kepuasan konsumen, rezim mulai mengimpor gandum dari Eropa Timur, namun itu tidak cukup.,Ketika protes-protes ini berubah menjadi perang habis-habisan dan para warga berusaha menyesuaikan diri terhadap kekacauan rutinitas kehidupan sehari-hari ini, pemerintah merancang strategi yang efektif untuk melawan pasukan pemberontak : mereka mengebom antrian toko roti yang panjang yang disebabkan oleh kelangkaan gandum di daerah-daerah yang diperebutkan. Pengeboman-pengeboman ini terjadi sepanjang konflik ini berlangsung; pada serangan baru-baru ini, serangan udara Rusia menghantam toko roti yang menyediakan makanan untuk 45.000 orang.,Para sukarelawan membagikan roti hangat kepada pengungsi Suriah di sebuah desa di luar Rayhanli. Beberapa pekerja lembaga swadaya harus membayar tentara agar mereka bisa masuk ke daerah-daerah yang dikepung.,Pihak rezim dan pemberontak memperebutkan wilayah, termasuk lumbung gandum dan persediaan roti di daerah timur laut, dan ketika kelompok jihad melihat kesempatan di dalam kekacauan ini, mereka mengambil alih sumber-sumber kekayaan yang penting ini. Dokumen mengenai Haji Bakr, otak dari Islamic State (ISIS, yang didapatkan oleh Der Spiegel (publikasi berita Jerman), menunjukkan bahwa ISIS memiliki rencana terperinci untuk mengambil alih pabrik tepung di Suriah utara. Begitu mereka berhasil, mereka melakukan pendekatan yang disiplin terhadap alur produksi dan memberi makan rakyat untuk memenangkan dukungan mereka.,Video propaganda ISIS memuji-muji keunggulan produksi pertanian mereka, dengan menunjukkan gambar lumbung gandum yang penuh, petani yang sedang bekerja keras di sawah yang memiliki irigasi yang baik, dan para pekerja mengisi karung gandum untuk membuat roti. Namun video yang dibuat oleh kelompok pemberontak saingan menentang propaganda agraris ISIS. Cuplikan video tersebut - yang belum diverifikasi - menunjukkan bahwa ISIS melakukan penjualan cepat dan menjual kembali gandum tersebut ke rezim. Ini masuk akal berhubung di tahun 2013, sebelum ISIS menyatakan diri sebagai suatu kesatuan di Suriah, pasukan rezim dan pemberontak di provinsi Idlib sempat melakukan gencatan senjata sementara. Para pemberontak mengirim gandum ke pihak rezim untuk digiling dan kemudian dikembalikan dalam bentuk tepung dan sebagai gantinya pihak rezim mendapatkan jatah gandum.,Sekarang, lembaga swadaya memusatkan perhatian mereka untuk memecahkan kebutuhan perdagangan dan gencatan senjata aneh antar faksi-faksi yang bermusuhan ini dengan mengganti sistem produksi terpusat yang sebelumnya ditetapkan pemerintah. Sistem yang dulu berjalan mandiri ini sudah mulai runtuh. Pemerintah hanya memiliki kurang dari setengah toko roti yang mereka miliki sebelum perang dimulai, pabrik-pabrik yang menyediakan pupuk dan ragi bagi para petani ditutup atau dihancurkan, dan distribusi biji-bijian ambruk (hanya sepertiga fasilitas pra-perang masih beroperasi). Semenjak 2012, rezim tidak mampu membeli gandum dalam jumlah banyak di dalam negeri semenjak tanah garapan direbut oleh para pemberontak dan diperburuk oleh ketidakmampuan rezim untuk mengangkut biji-bijian ke lumbung milik mereka.,Karena hal ini, pemerintahan Assad bergantung pada bantuan kemanusiaan dan pembelian secara kredit dari Iran dan akhir-akhir ini, Rusia. Contohnya, di tahun 2014, Iran dilaporkan mengirim 30.000 ton persediaan makanan ke Suriah. Iran dan Rusia dengan mudah memenangkan kontrak untuk membangun infrastruktur pertanian Suriah dikarenakan negara-negara barat memberikan sangsi kepada mereka dalam hal pembiayaan dan perbankan. Dari dulu Suriah mempunyai hubungan yang dekat dengan kedua negara ini, namun pasca 2013, hubungan ini menjadi sangat penting dari sisi persediaan makanan.,Dukungan ini, disertai aksi memanipulasi program bantuan PBB, menjadi faktor yang penting dalam mempertahankan stabilitas di daerah-daerah milik pemerintah di Sariah. Projek-projek bantuan pertanian baru dapat beroperasi secara rahasia ketika Dewan Keamanan PBB mengesahkan ketetapan di tahun 2014 yang memperbolehkan bantuan lintas batas masuk ke Sariah tanpa izin dari pemerintah. Biarpun begitu, di kenyataannya, pemerintah tetap menolak organisasi kemanusiaan untuk mengakses daerah-daerah yang membutuhkan bantuan. Di bulan Mei, pasukan rezim memblokir pengiriman bantuan pertama ke Daraya semenjak November 2012 di pos pemeriksaan terakhir.,Penyelewengan yang dilakukan pemerintah terhadap akses makanan menjadikan intervensi kemanusiaan yang bertujuan untuk menciptakan alur makanan yang mandiri, bebas dari rezim sangat penting.,Sekarang, sekantong roti di Suriah berharga antara dua hingga empat kali lipat lebih mahal dibanding sebelum perang dimulai - tergantung apakah toko roti tersebut swasta atau milik pemerintah - menurut statistik yang dihimpun oleh Program Pangan Dunia. Aktifis bahkan melaporkan bahwa di beberapa daerah, roti bisa dihargai puluhan hingga ratusan pounds Sariah lebih mahal dari harga sebelumnya akibat kelangkaan dan biaya yang tinggi untuk membawa mereka masuk ke pasar. Terkadang, pemerintah mencoba mendapatkan sogokan dan memungut "pajak" di pos pemeriksaan di jalan, dengan cara menyita produk, mengakibatkan harga barang tersebut semakin naik akibat kelangkaan.,Badan-badan pertolongan awalnya membantu warga-warga terlantar dengan menyediakan makanan, namun sekarang, program-program bantuan dimulai dari irigasi dan upaya-upaya pertanian - termasuk pengecambahan biji-bijian - hingga penggilingan gandum, membangun ulang penggilingan, dan menyediakan tepung bagi toko roti. Masalahnya telah bergeser dari sekedar membawa masuk persediaan menjadi pengaturan harga dan distribusi produk akhir.,Ini merupakan proses yang rumit. Rami Alkatib mengatakan bahwa untuk banyak proyek yang dia persiapkan dari Turki selatan, organisasi dia memperoleh biji-bijian dari wilayah pemerintahan dan menyelundupkan mereka ke daerah-daerah yang dikepung. Alkatib dan Abu Wael mengatakan bahwa mereka mesti menghadapi pedagang-pedagang yang korup dan membayar tentara untuk dapat masuk ke daerah tersebut biarpun dana program mereka sangat terbatas. Organisasi Pangan dan Pertanian, contohnya, melaporkan bahwa projek pertanian darurat mereka kekurangan dana sebesar lebih dari 70% tahun lalu, yang mengakibatkan intervensi mereka tidak sempurna. "Kami belum bisa memberikan yang terbaik," kata Donati. "Di dalam situasi dimana akses sangat fluktuatif.",Namun para pekerja badan pertolongan ini percaya bahwa fokus mereka untuk menciptakan pekerjaan di bidang pertanian guna mengatasi kelangkaan makanan akan menyelesaikan masalah penelantaran. Alkatib mengatakan bahwa dia telah melihat keluarga yang berhasil kembali dari barak-orang-terlantar di perbatasan Turki dan Suriah dimana makanan tersedia. "Ada hasilnya," kata dia. "Kami melaporkan kembalinya enam puluh hingga delapan puluh keluarga ke suatu daerah karena adanya keswasembadaan." Projek berkebun mendorong warga untuk menjadi mandiri, bahkan ketika persediaan pokok seperti tepung gandum tidak tersedia karena diblok. "Sekarang mereka membuat roti dari biji-bijian yang berbeda. Mereka dulu biasa membuat roti dari tepung. Sekarang mereka membuat roti dari bulgur atau daun-daun lain.",Di desa Homs, Wael telah mempersiapkan program tumbuh gandum dimana biji-bijian dan penggilingan sudah siap, namun masih kurang untuk kebutuhan wilayah tersebut. Bahkan dengan biji-bijian dan penggilingan yang siap, kurangnya bahan bakar masih menjadi halangan, karena mereka dibutuhkan bukan hanya untuk mengangkut bahan tapi juga menjalankan generator yang menyediakan energi untuk penggilingan dan toko roti.,Selain untuk kebutuhan konsumsi lokal dan menyediakan nafkah bagi penduduk, memelihara tanaman pangan merupakan bagian integral dari menjaga struktur sosial. Organisasi masyarakat sipil seperti Komite Koordinasi Lokal Suriah menilai gandum dan roti sebagai cara terbaik untuk membebankan pajak dan retribusi, yang membiayai pelayanan masyarakat. "Daerah-daerah kekuasaan oposisi melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk bertahan mandiri selama 9 bulan dalam setahun" kata Alkatib. "Dewan lokal menghasilkan pemasukan dengan cara memanggang gandum yang mereka beli dari petani lokal dan menjualnya ke rakyat.",Sudah bukan rahasia bahwa Wael dan Alkatib dan sekutu mereka dari lembaga-lembaga swadaya meniru strategi kelompok jihad yang mencoba menguasai populasi melalui gandum dan roti. Namun yang lebih penting, mereka berusaha untuk memberikan orang-orang awam Suriah - yang paling terpengaruh oleh perang yang sedang berlangsung - untuk mempunyai kendali atas penghidupan mereka. Resolusi yang damai ataupun solusi politik terhadap konflik ini masih sulit ditemukan, namun Wael bangga bahwa ia "membawa kehidupan dan kegiatan ke masyarakat setempat dan memulihkan keseimbangan alam," biarpun dalam skala kecil. Ketika anda hidup di dalam masa perang, sedikit keadaan normal akan sangat berarti. | _Catatan Editor: Ini adalah seri pertama dari tiga bagian tulisan mengenai peran penting dari biji-bijian, gandum, dan roti dalam krisis Suriah saat ini. Sebagaimana dilaporkan oleh jurnalis Emma Beals, dalam rangkaian laporan perdana ini akan ditampilkan cerita awal mula gandum Suriah telah menjadi pusat dari konflik ini._,Penyebab dari perang saudara di Suriah dan seberapa besar pengaruh dari bermacam-macam komoditi terhadap perang ini telah menjadi bahan perdebatan yang sengit. Namun, sejak awal konflik, biji-bijian, gandum dan roti telah menjadi pusat dari masalah. Hanya menaruh perhatian terhadap minyak sebagai kekayaan negara yang paling penting dan berpengaruh berarti mengabaikan betapa pentingnya persediaan makanan dan kekuatan dari pihak yang mengatur mereka.,"Kami kekurangan makanan," kata Abu Wael, penduduk dari desa Homs yang merupakan daerah pertama yang berani menentang pemerintahan Presiden Bashar Al Assad di tahun 2011. "Situasinya sudah seperti ini di dalam 4 tahun terakhir dan akan bertambah buruk. Roti hanya disediakan setiap 3 atau 4 hari, padahal dulu setiap hari. Tidak ada penyediaan roti atau gandum secara berkala." Biarpun ada berbagai ketetapan dari Dewan Keamanan PBB mengenai akses kemanusiaan dan bantuan global bermilyar-milyar dolar, pemerintah Suriah-lah yang mempunyai kuasa mengatur aliran makanan ke penduduk, bahkan yang berasal dari lembaga swadaya masyarakat internasional.,Akses ke makanan merupakan senjata perang di Suriah. Assad pernah menggunakan taktik pengepungan untuk memaksa area pemberontak menyerah karena kelaparan, dan mengebom titik persediaan roti dan toko roti menggunakan militer udara. Seiring perang yang semakin intens, akses terbatas ke pertanian dan peredaran produksi makanan menyebabkan Suriah yang tadinya merupakan negara berdikari, untuk mengimpor gandum dan bahan makanan lainnya - dibantu oleh Rusia dan Iran, sekutu militer mereka - untuk memberi makan penduduk di daerah yang dikuasai pemerintah. Bantuan ini sama pentingnya dengan bantuan militer yang diberikan negara-negara tersebut dalam mendukung rezim Assad.,Di daerah pengepungan dan Suriah utara, lembaga swadaya internasional bekerja sama dengan lembaga swadaya lokal untuk merebut kendali bahan makanan dari sistem pemerintah yang terpusat agar warga sipil dapat kembali mendapatkan perwakilan di hidup mereka.,"Kasus Suriah merupakan kasus intervensi kemanusiaan yang paling rumit di dalam sejarah, menurut saya," kata Daniele Donati, wakil direktur Divisi Keadaan Darurat dan Rehabilitasi dari Organisasi Makanan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa. "Ini bukan masalah krisis makanan. Ini adalah krisis penghidupan. Kami berusaha membantu orang-orang agar tidak mempunyai alasan tambahan untuk meninggalkan negara mereka.",
Lembaga Bantuan Kemanusian IHH, sebuah lembaga swadaya masyarakat di Reyhanli, Turki menyediakan roti kepada warga Suriah. Beberapa organisasi berusaha menyediakan makanan untuk penduduk kawasan ini yang terlantar dan membangun infrastruktur pertanian di Suriah. Semua foto adalah karya David Hagerman.,"Alasan utama orang mengungsi adalah serangan udara," kata Rami Alkatib, seorang pekerja pembangunan Suriah yang tinggal di Turki Selatan. "Kalau kita memberi sokongan terhadap pertanian, orang akan tinggal di daerah mereka. Area yang dipegang oleh musuh kebanyakan adalah daerah pertanian. Kalau anda dibom dari udara, dan tidak punya makanan di darat, maka orang-orang pasti akan mengungsi." Menurut Donati, membenahi masalah pertanian di Suriah bukan hanya sekedar perkara mengisi perut yang lapar; ini adalah sarana menuju perdamaian.,Makanan pokok Suriah adalah roti. Warga Suriah memakan roti bulat, gepengi - biasa dijual lusinan - setiap saat. Melihat sejarah mereka, negara ini memang memiliki sistem terpusat dalam hal sumber makanan pokok; pemerintah menyediakan biji-bijian, mensubsidi produksi gandum, membeli hasil panen, dan mengatur produksi tepung, termasuk pemanggangan dan penjualan roti-roti tersebut. Investasi dari pemerintahan Assad dan beberapa bantuan komersil internasional seperti Nestle, menjadikan Suriah sebagai negara yang "aman pangan" di akhir abad dua puluh. Suriah berhasil memproduksi cukup gandum untuk memberi makan rakyat mereka tanpa harus bergantung pada impor. Mereka dilihat sebagai titik cerah di kawasan yang gersang dan tidak stabil.,Sayangnya, antara tahun 2007 dan 2011, bencana alam menghancurkan negara ini; masa kekeringan menghantam sektor pertanian. Produksi gandum berkurang 50 persen, dan harga makanan melunjak hingga sepertiga di tahun 2008. Biarpun sempat pulih pasca panen yang buruk tahun itu, kombinasi dari hasil penuaian yang lebih sedikit, biaya produksi yang naik, dan kebijakan resmi yang berfokus di liberalisasi pasar menyebabkan warga pedesaan mengganggur. Di awal 2011, warga mulai turun ke jalan. Ketidakpuasan warga pedesaan mungkin bukan penyebab revolusi tersebut, namun imbas dari masa kekeringan di daerah pertanian mendorong protes anti rezim.,Tidak lama kemudian, Assad menetapkan beberapa pembaruan di sektor pertanian : mengurangi skala privatisasi, meningkatkan subsidi, menghapuskan hutang petani, dan menyiapkan dana darurat bagi warga desa yang miskin. Untuk menjaga kepuasan konsumen, rezim mulai mengimpor gandum dari Eropa Timur, namun itu tidak cukup.,Ketika protes-protes ini berubah menjadi perang habis-habisan dan para warga berusaha menyesuaikan diri terhadap kekacauan rutinitas kehidupan sehari-hari ini, pemerintah merancang strategi yang efektif untuk melawan pasukan pemberontak : mereka mengebom antrian toko roti yang panjang yang disebabkan oleh kelangkaan gandum di daerah-daerah yang diperebutkan. Pengeboman-pengeboman ini terjadi sepanjang konflik ini berlangsung; pada serangan baru-baru ini, serangan udara Rusia menghantam toko roti yang menyediakan makanan untuk 45.000 orang.,Para sukarelawan membagikan roti hangat kepada pengungsi Suriah di sebuah desa di luar Rayhanli. Beberapa pekerja lembaga swadaya harus membayar tentara agar mereka bisa masuk ke daerah-daerah yang dikepung.,Pihak rezim dan pemberontak memperebutkan wilayah, termasuk lumbung gandum dan persediaan roti di daerah timur laut, dan ketika kelompok jihad melihat kesempatan di dalam kekacauan ini, mereka mengambil alih sumber-sumber kekayaan yang penting ini. Dokumen mengenai Haji Bakr, otak dari Islamic State (ISIS, yang didapatkan oleh Der Spiegel (publikasi berita Jerman), menunjukkan bahwa ISIS memiliki rencana terperinci untuk mengambil alih pabrik tepung di Suriah utara. Begitu mereka berhasil, mereka melakukan pendekatan yang disiplin terhadap alur produksi dan memberi makan rakyat untuk memenangkan dukungan mereka.,Video propaganda ISIS memuji-muji keunggulan produksi pertanian mereka, dengan menunjukkan gambar lumbung gandum yang penuh, petani yang sedang bekerja keras di sawah yang memiliki irigasi yang baik, dan para pekerja mengisi karung gandum untuk membuat roti. Namun video yang dibuat oleh kelompok pemberontak saingan menentang propaganda agraris ISIS. Cuplikan video tersebut - yang belum diverifikasi - menunjukkan bahwa ISIS melakukan penjualan cepat dan menjual kembali gandum tersebut ke rezim. Ini masuk akal berhubung di tahun 2013, sebelum ISIS menyatakan diri sebagai suatu kesatuan di Suriah, pasukan rezim dan pemberontak di provinsi Idlib sempat melakukan gencatan senjata sementara. Para pemberontak mengirim gandum ke pihak rezim untuk digiling dan kemudian dikembalikan dalam bentuk tepung dan sebagai gantinya pihak rezim mendapatkan jatah gandum.,Sekarang, lembaga swadaya memusatkan perhatian mereka untuk memecahkan kebutuhan perdagangan dan gencatan senjata aneh antar faksi-faksi yang bermusuhan ini dengan mengganti sistem produksi terpusat yang sebelumnya ditetapkan pemerintah. Sistem yang dulu berjalan mandiri ini sudah mulai runtuh. Pemerintah hanya memiliki kurang dari setengah toko roti yang mereka miliki sebelum perang dimulai, pabrik-pabrik yang menyediakan pupuk dan ragi bagi para petani ditutup atau dihancurkan, dan distribusi biji-bijian ambruk (hanya sepertiga fasilitas pra-perang masih beroperasi). Semenjak 2012, rezim tidak mampu membeli gandum dalam jumlah banyak di dalam negeri semenjak tanah garapan direbut oleh para pemberontak dan diperburuk oleh ketidakmampuan rezim untuk mengangkut biji-bijian ke lumbung milik mereka.,Karena hal ini, pemerintahan Assad bergantung pada bantuan kemanusiaan dan pembelian secara kredit dari Iran dan akhir-akhir ini, Rusia. Contohnya, di tahun 2014, Iran dilaporkan mengirim 30.000 ton persediaan makanan ke Suriah. Iran dan Rusia dengan mudah memenangkan kontrak untuk membangun infrastruktur pertanian Suriah dikarenakan negara-negara barat memberikan sangsi kepada mereka dalam hal pembiayaan dan perbankan. Dari dulu Suriah mempunyai hubungan yang dekat dengan kedua negara ini, namun pasca 2013, hubungan ini menjadi sangat penting dari sisi persediaan makanan.,Dukungan ini, disertai aksi memanipulasi program bantuan PBB, menjadi faktor yang penting dalam mempertahankan stabilitas di daerah-daerah milik pemerintah di Sariah. Projek-projek bantuan pertanian baru dapat beroperasi secara rahasia ketika Dewan Keamanan PBB mengesahkan ketetapan di tahun 2014 yang memperbolehkan bantuan lintas batas masuk ke Sariah tanpa izin dari pemerintah. Biarpun begitu, di kenyataannya, pemerintah tetap menolak organisasi kemanusiaan untuk mengakses daerah-daerah yang membutuhkan bantuan. Di bulan Mei, pasukan rezim memblokir pengiriman bantuan pertama ke Daraya semenjak November 2012 di pos pemeriksaan terakhir.,Penyelewengan yang dilakukan pemerintah terhadap akses makanan menjadikan intervensi kemanusiaan yang bertujuan untuk menciptakan alur makanan yang mandiri, bebas dari rezim sangat penting.,Sekarang, sekantong roti di Suriah berharga antara dua hingga empat kali lipat lebih mahal dibanding sebelum perang dimulai - tergantung apakah toko roti tersebut swasta atau milik pemerintah - menurut statistik yang dihimpun oleh Program Pangan Dunia. Aktifis bahkan melaporkan bahwa di beberapa daerah, roti bisa dihargai puluhan hingga ratusan pounds Sariah lebih mahal dari harga sebelumnya akibat kelangkaan dan biaya yang tinggi untuk membawa mereka masuk ke pasar. Terkadang, pemerintah mencoba mendapatkan sogokan dan memungut "pajak" di pos pemeriksaan di jalan, dengan cara menyita produk, mengakibatkan harga barang tersebut semakin naik akibat kelangkaan.,Badan-badan pertolongan awalnya membantu warga-warga terlantar dengan menyediakan makanan, namun sekarang, program-program bantuan dimulai dari irigasi dan upaya-upaya pertanian - termasuk pengecambahan biji-bijian - hingga penggilingan gandum, membangun ulang penggilingan, dan menyediakan tepung bagi toko roti. Masalahnya telah bergeser dari sekedar membawa masuk persediaan menjadi pengaturan harga dan distribusi produk akhir.,Ini merupakan proses yang rumit. Rami Alkatib mengatakan bahwa untuk banyak proyek yang dia persiapkan dari Turki selatan, organisasi dia memperoleh biji-bijian dari wilayah pemerintahan dan menyelundupkan mereka ke daerah-daerah yang dikepung. Alkatib dan Abu Wael mengatakan bahwa mereka mesti menghadapi pedagang-pedagang yang korup dan membayar tentara untuk dapat masuk ke daerah tersebut biarpun dana program mereka sangat terbatas. Organisasi Pangan dan Pertanian, contohnya, melaporkan bahwa projek pertanian darurat mereka kekurangan dana sebesar lebih dari 70% tahun lalu, yang mengakibatkan intervensi mereka tidak sempurna. "Kami belum bisa memberikan yang terbaik," kata Donati. "Di dalam situasi dimana akses sangat fluktuatif.",Namun para pekerja badan pertolongan ini percaya bahwa fokus mereka untuk menciptakan pekerjaan di bidang pertanian guna mengatasi kelangkaan makanan akan menyelesaikan masalah penelantaran. Alkatib mengatakan bahwa dia telah melihat keluarga yang berhasil kembali dari barak-orang-terlantar di perbatasan Turki dan Suriah dimana makanan tersedia. "Ada hasilnya," kata dia. "Kami melaporkan kembalinya enam puluh hingga delapan puluh keluarga ke suatu daerah karena adanya keswasembadaan." Projek berkebun mendorong warga untuk menjadi mandiri, bahkan ketika persediaan pokok seperti tepung gandum tidak tersedia karena diblok. "Sekarang mereka membuat roti dari biji-bijian yang berbeda. Mereka dulu biasa membuat roti dari tepung. Sekarang mereka membuat roti dari bulgur atau daun-daun lain.",Di desa Homs, Wael telah mempersiapkan program tumbuh gandum dimana biji-bijian dan penggilingan sudah siap, namun masih kurang untuk kebutuhan wilayah tersebut. Bahkan dengan biji-bijian dan penggilingan yang siap, kurangnya bahan bakar masih menjadi halangan, karena mereka dibutuhkan bukan hanya untuk mengangkut bahan tapi juga menjalankan generator yang menyediakan energi untuk penggilingan dan toko roti.,Selain untuk kebutuhan konsumsi lokal dan menyediakan nafkah bagi penduduk, memelihara tanaman pangan merupakan bagian integral dari menjaga struktur sosial. Organisasi masyarakat sipil seperti Komite Koordinasi Lokal Suriah menilai gandum dan roti sebagai cara terbaik untuk membebankan pajak dan retribusi, yang membiayai pelayanan masyarakat. "Daerah-daerah kekuasaan oposisi melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk bertahan mandiri selama 9 bulan dalam setahun" kata Alkatib. "Dewan lokal menghasilkan pemasukan dengan cara memanggang gandum yang mereka beli dari petani lokal dan menjualnya ke rakyat.",Sudah bukan rahasia bahwa Wael dan Alkatib dan sekutu mereka dari lembaga-lembaga swadaya meniru strategi kelompok jihad yang mencoba menguasai populasi melalui gandum dan roti. Namun yang lebih penting, mereka berusaha untuk memberikan orang-orang awam Suriah - yang paling terpengaruh oleh perang yang sedang berlangsung - untuk mempunyai kendali atas penghidupan mereka. Resolusi yang damai ataupun solusi politik terhadap konflik ini masih sulit ditemukan, namun Wael bangga bahwa ia "membawa kehidupan dan kegiatan ke masyarakat setempat dan memulihkan keseimbangan alam," biarpun dalam skala kecil. Ketika anda hidup di dalam masa perang, sedikit keadaan normal akan sangat berarti. | Food | Bagaimana rezim Suriah, pemberontak, pasukan jihad dan lembaga swadaya masyarakat bertarung untuk mengontrol sumber daya yang paling penting di negara ini. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Emma Beals","id":"58477f2d9851280248147458","slug":"emma-beals","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/emma-beals","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478add7e10ce02aaaa409b | articles | Foto-Foto dari Pertemuan Drag Race Bawah Tanah Toronto | 1,473,767,340,000 | https://www.vice.com/id/article/aeve3j/foto-foto-dari-pertemuan-drag-race-bawah-tanah-toronto | <em>Cerita ini muncul di majalah VICE edisi Juni (edisi Kanada).</em>,Saya tumbuh di Greater Toronto Area (Wilayah Toronto Raya) - khususnya di daerah Markham, Ontario - dan Drag Race (adu pacu kendaraan) selalu terdengar di sana. Jaman SMA, saya sering mendengar tentang pertemuan-pertemuan dan balapan Drag Race di sekitar Kennedy Commons, yang merupakan tempat nongkrong utama bagi mobil-mobil modif. Pertemuannya berlangsung mingguan dan buat yang tau-tau aja. Hanya segitu saja batas pengetahuan saya pada saat itu. Tulisan ini merupakan rangkaian seri yang menjelajahi kota-kota setelit Toronto lewat lensa kultur mobil-mobil modifikasi dan balap jalanan.
Tahun lalu, saya bertemu dua lelaki di toko wonton (pangsit) dekat rumah orang tua saya di Markham. Saya melihat mereka di parkiran sedang memoles mobil modif mereka, lalu saya dekati dan kami mulai ngobrol. Lalu saya mulai benar-benar mendalami dunia ini untuk melihat apa isinya. Saya mulai memotret sana sini dan menemukan bahwa ini merupakan dunia yang besar - makin saya menggali, makin banyak yang saya temukan.
Saya telah mendokumentasikan pertemuan-pertemuan mobil modif di tempat parkir, baik yang resmi maupun tidak. Ada yang sangat terorganisir (STRADA) dan ada juga yang lebih DIY - independen - (Phantom Meets GTA, Club Synergy, Kaiten). Tujuan saya adalah untuk mendapatkan dokumentasi dari sebanyak mungkin sudut, untuk menjelajah dunia mobil-mobil modif di Toronto dengan gaya saya sendiri.
Saya juga sering pergi ke "runs" - istilah untuk balap jalanan di sekitar landasan bandar udara. Tahun lalu saya tidak berhasil masuk ke runs, namun tahun ini saya berhasil menyelusup dan mulai mendokumentasikan acara tersebut. Ada banyak peraturan tidak tertulis di acara ini, namun pada dasarnya orang-orang bertemu di tempat yang ditentukan - biasanya di bengkel Princess Auto sambil makan donat Tim Hortons - dimana mereka menunggu pemimpin yang disepakati. Pemimpin tersebut kemudian akan mulai menyalakan mesin, dan memimpin gerombolan menuju daerah balapan untuk motor-motor dan mobil-mobil modif ini. Balapan ini terdiri dari beberapa putaran dan mereka terus balapan hingga polisi datang. Lalu semua orang akan bertemu di lokasi lain sampe balapan terjadi lagi, dan biasanya berakhir di kota satelit yang jauh seperti Oakville, terkadang hingga jam 5 pagi.
Saya tidak pernah suka tinggal di kota satelit. Saya berusaha keras untuk keluar dari kota satelit supaya saya bisa mengejar ambisi-ambisi saya seperti mendokumentasikan ranah musik di Toronto. Namun ketika saya memulai kolaborasi dengan toko pakaian pria Toronto bernama Working Title yang juga fokus di buku-buku foto seni, salah satu pemilik toko tersebut, Paul Shkordoff mengajak saya untuk bersama-sama mengerjakan projek yang akan mengangkat daerah tempat kami besar (dia tumbuh di Oshawa, kota satelit Toronto). Jadi rasanya lucu setahun belakangan ini saya kembali dan mengangkat kota-kota satelit dan baru sadar bahwa selama ini di sekitar saya ada kegiatan bawah tanah yang menarik dan subversif.,<em>Ikuti Norman Wong di <a href="https://www.instagram.com/norman__wong/" target="_blank">Instagram</a>.</em>,<em>Update mengenai buku foto balap jalanan Norman Wong dapat ditemukan di <a href="http://index.workingtitleshop.com/" target="_blank">Index.workingtitleshop.com</a></em> | _Cerita ini muncul di majalah VICE edisi Juni (edisi Kanada)._,Saya tumbuh di Greater Toronto Area (Wilayah Toronto Raya) - khususnya di daerah Markham, Ontario - dan Drag Race (adu pacu kendaraan) selalu terdengar di sana. Jaman SMA, saya sering mendengar tentang pertemuan-pertemuan dan balapan Drag Race di sekitar Kennedy Commons, yang merupakan tempat nongkrong utama bagi mobil-mobil modif. Pertemuannya berlangsung mingguan dan buat yang tau-tau aja. Hanya segitu saja batas pengetahuan saya pada saat itu. Tulisan ini merupakan rangkaian seri yang menjelajahi kota-kota setelit Toronto lewat lensa kultur mobil-mobil modifikasi dan balap jalanan.
Tahun lalu, saya bertemu dua lelaki di toko wonton (pangsit) dekat rumah orang tua saya di Markham. Saya melihat mereka di parkiran sedang memoles mobil modif mereka, lalu saya dekati dan kami mulai ngobrol. Lalu saya mulai benar-benar mendalami dunia ini untuk melihat apa isinya. Saya mulai memotret sana sini dan menemukan bahwa ini merupakan dunia yang besar - makin saya menggali, makin banyak yang saya temukan.
Saya telah mendokumentasikan pertemuan-pertemuan mobil modif di tempat parkir, baik yang resmi maupun tidak. Ada yang sangat terorganisir (STRADA) dan ada juga yang lebih DIY - independen - (Phantom Meets GTA, Club Synergy, Kaiten). Tujuan saya adalah untuk mendapatkan dokumentasi dari sebanyak mungkin sudut, untuk menjelajah dunia mobil-mobil modif di Toronto dengan gaya saya sendiri.
Saya juga sering pergi ke "runs" - istilah untuk balap jalanan di sekitar landasan bandar udara. Tahun lalu saya tidak berhasil masuk ke runs, namun tahun ini saya berhasil menyelusup dan mulai mendokumentasikan acara tersebut. Ada banyak peraturan tidak tertulis di acara ini, namun pada dasarnya orang-orang bertemu di tempat yang ditentukan - biasanya di bengkel Princess Auto sambil makan donat Tim Hortons - dimana mereka menunggu pemimpin yang disepakati. Pemimpin tersebut kemudian akan mulai menyalakan mesin, dan memimpin gerombolan menuju daerah balapan untuk motor-motor dan mobil-mobil modif ini. Balapan ini terdiri dari beberapa putaran dan mereka terus balapan hingga polisi datang. Lalu semua orang akan bertemu di lokasi lain sampe balapan terjadi lagi, dan biasanya berakhir di kota satelit yang jauh seperti Oakville, terkadang hingga jam 5 pagi.
Saya tidak pernah suka tinggal di kota satelit. Saya berusaha keras untuk keluar dari kota satelit supaya saya bisa mengejar ambisi-ambisi saya seperti mendokumentasikan ranah musik di Toronto. Namun ketika saya memulai kolaborasi dengan toko pakaian pria Toronto bernama Working Title yang juga fokus di buku-buku foto seni, salah satu pemilik toko tersebut, Paul Shkordoff mengajak saya untuk bersama-sama mengerjakan projek yang akan mengangkat daerah tempat kami besar (dia tumbuh di Oshawa, kota satelit Toronto). Jadi rasanya lucu setahun belakangan ini saya kembali dan mengangkat kota-kota satelit dan baru sadar bahwa selama ini di sekitar saya ada kegiatan bawah tanah yang menarik dan subversif.,_Ikuti Norman Wong di [Instagram](https://www.instagram.com/norman__wong/)._,_Update mengenai buku foto balap jalanan Norman Wong dapat ditemukan di [Index.workingtitleshop.com](http://index.workingtitleshop.com/)_ | Foto | Saya tumbuh di Greater Toronto Area (Wilayah Toronto Raya)—khususnya di daerah Markham, Ontario—dan Drag Race (adu pacu kendaraan) selalu terdengar di sana. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Norman Wong","id":"58477f6051357b020a89826d","slug":"norman-wong","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/norman-wong","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad27e10ce02aaaa3d11 | articles | Sedikit Lagi, Malaria Bisa Diberantas | 1,473,763,560,000 | https://www.vice.com/id/article/wndd4q/sedikit-lagi-malaria-bisa-diberantas | <em>Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em>,Bulan lalu, saya mengunjungi Tanzania untuk melaporkan malaria. Nama malaria datang dari bahasa Italia mal'aria, yang artinya "udara yang buruk." Nama ini diberikan di saat kita masih suka memberi moniker yang puitis untuk penyakit dan kita masih percaya bahwa infeksi yang bersifat parasitik menyebar melalui udara, dan bukan gigitan nyamuk yang menular. Ini bukti bahwa malaria merupakan salah satu musuh kita yang paling purba dan sulit untuk dibasmi. Namun dalam dekade terakhir, dorongan global yang sangat serius untuk mengalahkan penyakit ini telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Untuk pertama kalinya, kita dapat melihat masa depan yang bebas dari infeksi yang bisa membunuh sekitar setengah juta orang setiap tahun.,Di 15 tahun terakhir, kematian akibat malaria di dunia telah jatuh sebanyak 60 persen. Di Afrika, dimana sebagian besar infesi terjadi, kematian akibat malaria jatuh sebanyak 66 persen. Tahun lalu, untuk pertama kalinya sama sekali tidak ada laporan kasus malaria di Eropa dan setiap tahunnya daftar negara-negara yang bebas malaria terus bertambah.,Namun hal ini bukanlah tugas yang mudah. Ini bisa terjadi berkat sebuah komitmen yang diciptakan dalam sebuah pertemuan PBB di awal millenium. Didukung oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat, pemerintah-pemerintah dari berbagai negara menetapkan target dan menciptakan sebuah rencana untuk meng-KO-kan malaria. Salah satu strategi yang paling signifikan ternyata adalah salah satu yang paling sederhana : Semua orang yang tinggal di daerah rawan malaria harus tidur di dalam jala insektisida. Di tahun 2000, kurang dari 2 persen rumah di Afrika mempunyai jala insektisida ini. Sekarang, lebih dari setengah rumah punya. Kemampuan kita untuk mendiagnosa dan mengobati malaria juga telah meningkat; strategi teruji seperti chemoprevention musiman malaria, memberikan anak-anak obat anti malaria, dan mengontrol populasi nyamuk dengan penyemprotan insektisida di dalam rumah.,Kita sudah sangat dekat dengan pembasmian malaria, tapi masih kurang sedikit lagi. Kita mempunyai sebuah rencana yang akan memanfaatkan semua hal yang telah kita pelajari. Termasuk membiayai penelitian untuk menemukan pengobatan baru, seperti sebuah vaksin - mimpi yang mungkin bisa dicapai. Ada lebih dari 30 kandidat vaksin yang sedang diuji sekarang. Namun kita juga perlu memperhatikan ide-ide yang lebih mudah dilaksanakan, seperti membantu negara-negara mendirikan sebuah sistem untuk mengawasi malaria, terutama apabila penyakit tersebut sudah hampir bisa diberantas sendiri.,Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa pendanaan malaria tahunan perlu meningkat lebih dari tiga kali lipat di 15 tahun kedepan, dari 2.7 milyar dollar sekarang hingga 8.7 milyar dollar di tahun 2030. Kalau kita tidak meningkatkan pendanaan secara signifikan, ada resiko kita akan kehilangan semua kemajuan yang telah dicapai. Dengan kedatangan virus Zika, kita diingatkan bagaimana rasanya ketika seekor nyamuk bukan hanya sekedar hama, tapi resiko kesehatan yang sah. Untungnya kita mempunyai peluang untuk mengakhiri salah satu penyakit bawaan nyamuk yang tertua.,<em>Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em> | _Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni._,Bulan lalu, saya mengunjungi Tanzania untuk melaporkan malaria. Nama malaria datang dari bahasa Italia mal'aria, yang artinya "udara yang buruk." Nama ini diberikan di saat kita masih suka memberi moniker yang puitis untuk penyakit dan kita masih percaya bahwa infeksi yang bersifat parasitik menyebar melalui udara, dan bukan gigitan nyamuk yang menular. Ini bukti bahwa malaria merupakan salah satu musuh kita yang paling purba dan sulit untuk dibasmi. Namun dalam dekade terakhir, dorongan global yang sangat serius untuk mengalahkan penyakit ini telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Untuk pertama kalinya, kita dapat melihat masa depan yang bebas dari infeksi yang bisa membunuh sekitar setengah juta orang setiap tahun.,Di 15 tahun terakhir, kematian akibat malaria di dunia telah jatuh sebanyak 60 persen. Di Afrika, dimana sebagian besar infesi terjadi, kematian akibat malaria jatuh sebanyak 66 persen. Tahun lalu, untuk pertama kalinya sama sekali tidak ada laporan kasus malaria di Eropa dan setiap tahunnya daftar negara-negara yang bebas malaria terus bertambah.,Namun hal ini bukanlah tugas yang mudah. Ini bisa terjadi berkat sebuah komitmen yang diciptakan dalam sebuah pertemuan PBB di awal millenium. Didukung oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat, pemerintah-pemerintah dari berbagai negara menetapkan target dan menciptakan sebuah rencana untuk meng-KO-kan malaria. Salah satu strategi yang paling signifikan ternyata adalah salah satu yang paling sederhana : Semua orang yang tinggal di daerah rawan malaria harus tidur di dalam jala insektisida. Di tahun 2000, kurang dari 2 persen rumah di Afrika mempunyai jala insektisida ini. Sekarang, lebih dari setengah rumah punya. Kemampuan kita untuk mendiagnosa dan mengobati malaria juga telah meningkat; strategi teruji seperti chemoprevention musiman malaria, memberikan anak-anak obat anti malaria, dan mengontrol populasi nyamuk dengan penyemprotan insektisida di dalam rumah.,Kita sudah sangat dekat dengan pembasmian malaria, tapi masih kurang sedikit lagi. Kita mempunyai sebuah rencana yang akan memanfaatkan semua hal yang telah kita pelajari. Termasuk membiayai penelitian untuk menemukan pengobatan baru, seperti sebuah vaksin - mimpi yang mungkin bisa dicapai. Ada lebih dari 30 kandidat vaksin yang sedang diuji sekarang. Namun kita juga perlu memperhatikan ide-ide yang lebih mudah dilaksanakan, seperti membantu negara-negara mendirikan sebuah sistem untuk mengawasi malaria, terutama apabila penyakit tersebut sudah hampir bisa diberantas sendiri.,Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa pendanaan malaria tahunan perlu meningkat lebih dari tiga kali lipat di 15 tahun kedepan, dari 2.7 milyar dollar sekarang hingga 8.7 milyar dollar di tahun 2030. Kalau kita tidak meningkatkan pendanaan secara signifikan, ada resiko kita akan kehilangan semua kemajuan yang telah dicapai. Dengan kedatangan virus Zika, kita diingatkan bagaimana rasanya ketika seekor nyamuk bukan hanya sekedar hama, tapi resiko kesehatan yang sah. Untungnya kita mempunyai peluang untuk mengakhiri salah satu penyakit bawaan nyamuk yang tertua.,_Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni._ | Health | Kita sudah sangat dekat dengan pembasmian malaria, tapi masih kurang sedikit lagi. Kalau kita tidak meningkatkan pendanaan secara signifikan, ada resiko kita akan kehilangan semua kemajuan yang telah dicapai.
| [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Kaleigh Rogers","id":"57a205898cb727dec795c43e","slug":"kaleigh-rogers","public_url":null,"__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad3ab4b6a022a076d6c | articles | Startup Teknologi Hong Kong Mendorong Ekspatriat Millenial Tinggal di Apartemen Berhantu | 1,473,351,720,000 | https://www.vice.com/id/article/ypvvq7/sebuah-startup-teknologi-hong-kong-mendorong-karyawan-ekspatriat-millenial-tinggal-di-apartemen-berhantu | <em>Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.</em>
Mei 2016, seorang wanita menggantung diri dengan selendang di apartemen yang terletak di pinggir pantai. Seorang pria paruh baya kehilangan keseimbangan saat menggantung jemuran di luar jendela. Dia mati setelah tubuhnya terjun bebas ke trotoar di tengah kota sebulan sebelumnya. Pada Februari, dua orang mengunci dirinya di apartemen pinggiran kota—bersama seekor anjing peliharaan—lalu membakar berkarung-karung batu bara hingga mereka mati lemas.,Ternyata di Hong Kong, kematian-kematian yang terjadi di tempat tinggal seseorang—dan sering sekali terjadi—menjadi rezeki bagi orang lain. Melalui <a href="http://www.spacious.hk/" target="_blank">spacious.hk</a>, para pengusaha muda <a href="https://www.spacious.hk/en/hong-kong/resources/tragic-events" target="_blank">melacak</a> kematian-kematian tragis yang terjadi di apartemen-apartemen mahal di Hong Kong. Ketika kematian terjadi di sebuah properti, penduduk Cina menolak tinggal di tempat tersebut karena takut dihantui.,Untungnya bagi spacious.hk, para ekspatriat di Hong Kong—dan generasi muda setempat—tidak terganggu takhayul semacam itu.,Spacious.hk adalah perusahaan rintisan teknologi yang terletak di Sheung Wan, letaknya dekat distrik pusat keuangan Hong Kong. Pendiri spacious.hk, Asif Ghafoor, berhasil membuat bisnisnya meledak, memanfaatkan ketakutan penduduk Cina tinggal di apartemen berhantu. Dalam bahasa Kanton, takhayul soal rumah angker dijuluki hung jaak.,Spacious.hk melaporkan bahwa rata-rata dalam sebulan, orang membuka fitur rumah berhantu lebih dari 5 ribu kali. Tidak jelas apakah transaksi benar-benar terjadi atau tidak, mengingat para agen dan penyewa berkomunikasi secara offline. Layanan mencari rumah hantu itu sebenarnya cuma-cuma.,"Anda bisa mencari sebuah apartemen dengan insiden yang spesifik," kata Ghafoor. Tim spacious.hk mempunyai sebuah database yang selalu diperbarui dan sebuah peta yang menunjukkan lokasi-lokasi kematian dari nyaris seluruh properti seantero Hong Kong. Hal ini menyebabkan harga sewa jatuh. Bahkan ada sebuah fitur khusus disebut "haunted" yang bisa diklik oleh pengguna.,Salah satu sebuah bangunan tempat tinggal paling mewah di Hong Kong bernama J Residence merupakan sebuah contoh menarik. Ketika <a href="http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/hongkong/11930241/Hong-Kong-murder-trial-date-set-for-British-banker.html" target="_blank">dua perempuan buruh migran asal Indonesia</a> terbunuh mengenaskan di sebuah apartemen satu kamar pada 2014, properti tersebut muncul kembali di pasaran tahun ini dengan ongkos sewa separuh dari harga awalnya yang fantastis, yaitu Rp49 juta per bulan.,"Ini semua bagian dari <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Feng_shui" target="_blank">feng shui</a>—tidak ada aturan tetap, hanya bagaimana anda mengintepretasikannya," kata Ghafoor ketika menjelaskan tentang perkembangan properti baru di Hong Kong yang melonjak mahal. Dia mengatakan banyak aspek feng shui yang dilibatkan untuk menarik para penyewa Cina yang kaya. Aspek-aspek ini dapat mencakup arah ke mana apartemen menghadap, pemandangan sekitar apartemen, dan rencana denah apartemen tersebut. Pemanfaatan praktis Feng shui <a href="http://edition.cnn.com/2015/02/18/travel/hong-kong-feng-shui-tour/" target="_blank">tersebar luas di Hong Kong</a> dan pemerintah Hong Kong telah <a href="http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/hongkong/8206601/Hong-Kong-government-spends-millions-on-feng-shui.html" target="_blank">menghabiskan banyak uang</a> sebelum menuntaskan proyek-proyek konstruksi agar sesuai dengan filosofi kuno Feng Shui yang harmonis.,Ketika saya pertama kali menggunakan situs spacious.hk untuk menemukan apartemen berhantu, rasanya mirip-mirip belaka dengan situs pencari rumah kebanyakan. Bedanya baru terasa setelah saya menekan tombol filter, peta Hong Kong langsung penuh ikon hantu bersahabat—Saya kaget betapa banyaknya bangunan diklaim berhantu di kota ini.,Bagi James Fisher, direktur analisa dan analitik spacious.hk yang berasal dari Amerika Serikat, mengumpulkan data kasus pembunuhan dan bunuh diri yang aneh merupakan kegiatan rutinnya saban hari. James memimpin sebuah tim, memonitor peristiwa kematian di apartemen yang ditulis oleh media lokal dan laporan polisi. Mereka kemudian memetakan titik-titik kematian ini bagi pengguna spacious.hk.,"Kasus-kasus kematian ini disebut 'data point,' dan bukan cerita mendetail tentang individu yang terlibat dalam tragedi," kata Fisher. "Saya berusaha tidak tahu terlalu banyak tentang detil kasus-kasus tersebut.",Dia menjelaskan spacious.hk mempunyai 'pintu belakang' situs yang sederhana untuk memasukkan keterangan lokasi gedung, tanggal, dan deskripsi peristiwa—dan begitu informasi diperbarui, peristiwa tersebut akan terhubung dengan gedung yang bersangkutan di layar peta.,"Saya terkejut pada aspek budaya setiap peristiwa-peristiwa ini," kata Fisher. "Saya harus bertanya ke rekan-rekan kerja setempat apa itu kasus bunuh diri batu bara, karena hal semacam ini tidak pernah terjadi di AS." Di Hong Kong, kasus bunuh diri yang lazim adalah menyalakan pemanggang batu bara di dalam sebuah apartemen, lantas menutup rapat jendela dan pintu menggunakan lakban.,Aksi bunuh diri dengan membakar batu bara menjadi populer di kalangan anak-anak SMA yang menyewa apartemen di pinggir pantai, setelah mereka gagal lolos ujian masuk universitas—semacam perjanjian bunuh diri bareng. Pemerintah Hong Kong sampai mempertimbangkan rencana membangun taman hiburan bertemakan bunuh diri satu dekade lalu guna memanfaatkan ketakutan penduduk Hong Kong akan hantu. Kebijakan itu dijalankan setelah kasus kematian menggunakan pembakaran batu bara marak-maraknya.,Ketakutan penduduk Hong Kong akan hantu bahkan menyebabkan para penyewa rumah paruh baya dan penyewa baya menghindari daerah padat di Hong Kong, Po Hing Fong. Para ekspatriat yang tinggal di sana menyebut daerah itu—dengan penuh kasih sayang—"PoHo". Biarpun sekarang kedai bir dan toko barang antik yang mahal bertebaran di PoHo, dulunya distrik ini menjadi asal muasal wabah penyakit pes di Hong Kong dan salah satu daerah kumuh pertama setelah kolonisasi Inggris berakhir. Seluruh faktor itu menyebabkan PoHo buruk dari sudut pandang feng shui.,Budaya Cina menempatkan Feng Shui sebagai perkara serius—dan ini dapat menyebabkan masalah di luar isu-isu supernatural. Para agen perumahan yang licik terkadang memanipulasi harga jual properti, dengan cara memalsukan rumor-rumor hantu di bangunan itu. Apabila mereka berniat menyerang properti milik agen saingan, mereka akan mengatakan seseorang meninggal secara tragis di apartemen tersebut. "Skenario penyebaran isu takhayul terjadi setiap kali seseorang berusaha menurunkan harga properti. Mereka tinggal menyebarkan rumor hantu," kata Ghafoor.,Hubungan antara feng shui, kematian yang tragis, dan harga jual apartemen lumayan rumit. Jika seseorang meloncat dari atap sebuah gedung, apa efeknya bagi properti tersebut—apakah semua unit apartemen jeblok harganya? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini, dan sayangnya spacious.hk hanya menghubungkan data points properti berhantu dengan biaya sewa yang spesifik.,Joseph Clark, seorang konsultan properti setempat yang bekerja di OKAY.com, mengatakan bahwa J Residence merupakan contoh pas dari kebingungan seputar feng shui. Setelah terjadi dugaan pembunuhan di satu unit apartemen, para penghuni gedung yang percaya takhayul mulai pindah—jelas mempengaruhi nilai gedung tersebut.,Berhubung permintaan menyewa rumah berhantu tetap tinggi, spacious.hk berencana mengembangkan jasa mereka hingga ke Shanghai dan Taipei. Spacious.hk akan terus menjalankan proses pengumpulan data seputar kematian tragis di gedung-gedung hunian bertingkat.,Clark mengatakan belakangan bukan hanya ekspatriat yang mencari properti berhantu, melainkan juga warga lokal Hong Kong. "Namun jika orang tua mereka percaya takhayul," lanjut Clark, "maka anak-anak mereka tidak akan pindah ke properti tersebut, tidak peduli seberapa besar mereka ingin pindah ke sana." | _Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard._
Mei 2016, seorang wanita menggantung diri dengan selendang di apartemen yang terletak di pinggir pantai. Seorang pria paruh baya kehilangan keseimbangan saat menggantung jemuran di luar jendela. Dia mati setelah tubuhnya terjun bebas ke trotoar di tengah kota sebulan sebelumnya. Pada Februari, dua orang mengunci dirinya di apartemen pinggiran kota—bersama seekor anjing peliharaan—lalu membakar berkarung-karung batu bara hingga mereka mati lemas.,Ternyata di Hong Kong, kematian-kematian yang terjadi di tempat tinggal seseorang—dan sering sekali terjadi—menjadi rezeki bagi orang lain. Melalui [spacious.hk](http://www.spacious.hk/), para pengusaha muda [melacak](https://www.spacious.hk/en/hong-kong/resources/tragic-events) kematian-kematian tragis yang terjadi di apartemen-apartemen mahal di Hong Kong. Ketika kematian terjadi di sebuah properti, penduduk Cina menolak tinggal di tempat tersebut karena takut dihantui.,Untungnya bagi spacious.hk, para ekspatriat di Hong Kong—dan generasi muda setempat—tidak terganggu takhayul semacam itu.,Spacious.hk adalah perusahaan rintisan teknologi yang terletak di Sheung Wan, letaknya dekat distrik pusat keuangan Hong Kong. Pendiri spacious.hk, Asif Ghafoor, berhasil membuat bisnisnya meledak, memanfaatkan ketakutan penduduk Cina tinggal di apartemen berhantu. Dalam bahasa Kanton, takhayul soal rumah angker dijuluki hung jaak.,Spacious.hk melaporkan bahwa rata-rata dalam sebulan, orang membuka fitur rumah berhantu lebih dari 5 ribu kali. Tidak jelas apakah transaksi benar-benar terjadi atau tidak, mengingat para agen dan penyewa berkomunikasi secara offline. Layanan mencari rumah hantu itu sebenarnya cuma-cuma.,"Anda bisa mencari sebuah apartemen dengan insiden yang spesifik," kata Ghafoor. Tim spacious.hk mempunyai sebuah database yang selalu diperbarui dan sebuah peta yang menunjukkan lokasi-lokasi kematian dari nyaris seluruh properti seantero Hong Kong. Hal ini menyebabkan harga sewa jatuh. Bahkan ada sebuah fitur khusus disebut "haunted" yang bisa diklik oleh pengguna.,Salah satu sebuah bangunan tempat tinggal paling mewah di Hong Kong bernama J Residence merupakan sebuah contoh menarik. Ketika [dua perempuan buruh migran asal Indonesia](http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/hongkong/11930241/Hong-Kong-murder-trial-date-set-for-British-banker.html) terbunuh mengenaskan di sebuah apartemen satu kamar pada 2014, properti tersebut muncul kembali di pasaran tahun ini dengan ongkos sewa separuh dari harga awalnya yang fantastis, yaitu Rp49 juta per bulan.,"Ini semua bagian dari [feng shui](https://en.wikipedia.org/wiki/Feng_shui)—tidak ada aturan tetap, hanya bagaimana anda mengintepretasikannya," kata Ghafoor ketika menjelaskan tentang perkembangan properti baru di Hong Kong yang melonjak mahal. Dia mengatakan banyak aspek feng shui yang dilibatkan untuk menarik para penyewa Cina yang kaya. Aspek-aspek ini dapat mencakup arah ke mana apartemen menghadap, pemandangan sekitar apartemen, dan rencana denah apartemen tersebut. Pemanfaatan praktis Feng shui [tersebar luas di Hong Kong](http://edition.cnn.com/2015/02/18/travel/hong-kong-feng-shui-tour/) dan pemerintah Hong Kong telah [menghabiskan banyak uang](http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/hongkong/8206601/Hong-Kong-government-spends-millions-on-feng-shui.html) sebelum menuntaskan proyek-proyek konstruksi agar sesuai dengan filosofi kuno Feng Shui yang harmonis.,Ketika saya pertama kali menggunakan situs spacious.hk untuk menemukan apartemen berhantu, rasanya mirip-mirip belaka dengan situs pencari rumah kebanyakan. Bedanya baru terasa setelah saya menekan tombol filter, peta Hong Kong langsung penuh ikon hantu bersahabat—Saya kaget betapa banyaknya bangunan diklaim berhantu di kota ini.,Bagi James Fisher, direktur analisa dan analitik spacious.hk yang berasal dari Amerika Serikat, mengumpulkan data kasus pembunuhan dan bunuh diri yang aneh merupakan kegiatan rutinnya saban hari. James memimpin sebuah tim, memonitor peristiwa kematian di apartemen yang ditulis oleh media lokal dan laporan polisi. Mereka kemudian memetakan titik-titik kematian ini bagi pengguna spacious.hk.,"Kasus-kasus kematian ini disebut 'data point,' dan bukan cerita mendetail tentang individu yang terlibat dalam tragedi," kata Fisher. "Saya berusaha tidak tahu terlalu banyak tentang detil kasus-kasus tersebut.",Dia menjelaskan spacious.hk mempunyai 'pintu belakang' situs yang sederhana untuk memasukkan keterangan lokasi gedung, tanggal, dan deskripsi peristiwa—dan begitu informasi diperbarui, peristiwa tersebut akan terhubung dengan gedung yang bersangkutan di layar peta.,"Saya terkejut pada aspek budaya setiap peristiwa-peristiwa ini," kata Fisher. "Saya harus bertanya ke rekan-rekan kerja setempat apa itu kasus bunuh diri batu bara, karena hal semacam ini tidak pernah terjadi di AS." Di Hong Kong, kasus bunuh diri yang lazim adalah menyalakan pemanggang batu bara di dalam sebuah apartemen, lantas menutup rapat jendela dan pintu menggunakan lakban.,Aksi bunuh diri dengan membakar batu bara menjadi populer di kalangan anak-anak SMA yang menyewa apartemen di pinggir pantai, setelah mereka gagal lolos ujian masuk universitas—semacam perjanjian bunuh diri bareng. Pemerintah Hong Kong sampai mempertimbangkan rencana membangun taman hiburan bertemakan bunuh diri satu dekade lalu guna memanfaatkan ketakutan penduduk Hong Kong akan hantu. Kebijakan itu dijalankan setelah kasus kematian menggunakan pembakaran batu bara marak-maraknya.,Ketakutan penduduk Hong Kong akan hantu bahkan menyebabkan para penyewa rumah paruh baya dan penyewa baya menghindari daerah padat di Hong Kong, Po Hing Fong. Para ekspatriat yang tinggal di sana menyebut daerah itu—dengan penuh kasih sayang—"PoHo". Biarpun sekarang kedai bir dan toko barang antik yang mahal bertebaran di PoHo, dulunya distrik ini menjadi asal muasal wabah penyakit pes di Hong Kong dan salah satu daerah kumuh pertama setelah kolonisasi Inggris berakhir. Seluruh faktor itu menyebabkan PoHo buruk dari sudut pandang feng shui.,Budaya Cina menempatkan Feng Shui sebagai perkara serius—dan ini dapat menyebabkan masalah di luar isu-isu supernatural. Para agen perumahan yang licik terkadang memanipulasi harga jual properti, dengan cara memalsukan rumor-rumor hantu di bangunan itu. Apabila mereka berniat menyerang properti milik agen saingan, mereka akan mengatakan seseorang meninggal secara tragis di apartemen tersebut. "Skenario penyebaran isu takhayul terjadi setiap kali seseorang berusaha menurunkan harga properti. Mereka tinggal menyebarkan rumor hantu," kata Ghafoor.,Hubungan antara feng shui, kematian yang tragis, dan harga jual apartemen lumayan rumit. Jika seseorang meloncat dari atap sebuah gedung, apa efeknya bagi properti tersebut—apakah semua unit apartemen jeblok harganya? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini, dan sayangnya spacious.hk hanya menghubungkan data points properti berhantu dengan biaya sewa yang spesifik.,Joseph Clark, seorang konsultan properti setempat yang bekerja di OKAY.com, mengatakan bahwa J Residence merupakan contoh pas dari kebingungan seputar feng shui. Setelah terjadi dugaan pembunuhan di satu unit apartemen, para penghuni gedung yang percaya takhayul mulai pindah—jelas mempengaruhi nilai gedung tersebut.,Berhubung permintaan menyewa rumah berhantu tetap tinggi, spacious.hk berencana mengembangkan jasa mereka hingga ke Shanghai dan Taipei. Spacious.hk akan terus menjalankan proses pengumpulan data seputar kematian tragis di gedung-gedung hunian bertingkat.,Clark mengatakan belakangan bukan hanya ekspatriat yang mencari properti berhantu, melainkan juga warga lokal Hong Kong. "Namun jika orang tua mereka percaya takhayul," lanjut Clark, "maka anak-anak mereka tidak akan pindah ke properti tersebut, tidak peduli seberapa besar mereka ingin pindah ke sana." | Tekno | Spacious.hk memanfaatkan celah budaya penduduk Cina yang takut tinggal di rumah berhantu. Bisnis penyewaan apartemen situs ini berkembang pesat | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"ustin Heifetz","id":"58478ad3ab4b6a022a076dab","slug":"ustin-heifetz","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/ustin-heifetz","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad37e10ce02aaaa3d3b | articles | Nenek Moyang Manusia, Lucy, Meninggal Secara Tragis | 1,472,428,800,000 | https://www.vice.com/id/article/bmnnpa/nenek-moyang-manusia-lucy-meninggal-secara-tragis | Bagaimana nenek moyang kita yang terkenal, Lucy, meninggal? Ternyata, kemungkinan besar dia jatuh dari sebuah pohon.,Sebuah <a href="http://www.nature.com/nature/journal/vaop/ncurrent/full/nature19332.html" target="_blank">penelitian</a> yang dilakukan oleh University of Texas di Austin menunjukkan bahwa humerus (tulang lengan antara bahu dan siku) kanan Lucy patah dengan cara yang tidak lazim, tidak seperti kebanyakan fosil lainnya. Penulis utama John Kappelman, seorang profesor antropologi dan ilmu geologi di UT Austin, mengatakan bahwa keretakan tulang ini sangatlah rapi dan tajam, dan beberapa pecahan kecil tulang masih tertinggal.,Lucy merupakan nama yang diberikan kepada beberapa ratus potongan tulang yang membentuk 40 persen dari kerangka <em>Australopithecus afarensis</em> wanita berumur 3.18 juta tahun yang ditemukan oleh paleoantropologis Donald Johanson dan muridnya, Tom Gray di Etiopia. Meski sebagai "makhluk berkaki dua", Lucy dapat berdiri tegak dan berjalan. Ada perdebatan sengit tentang apakah Lucy dan rekan-rekan sejenisnya menghabiskan banyak waktu di pohon.,"Yang ironis adalah fosil yang menjadi pusat perdebatan tentang peran dari arborealisme [berhubungan dengan pohon] di dalam proses evolusi manusia malah meninggal karena jatuh dari sebuah pohon," kata Kappelman.,Mayat Lucy dipindai di Fasilitas Tomografi Terkomputasi X-ray Resolusi Tinggi di universitas UT. Fasilitas Tomografi Terkomputansi ini dapat memindai materi-materi solid seperti batu. "Kami tidak memindai Lucy untuk mencari tahu sebab kematiannya. Kami ingin tahu bagaimana dia hidup, bukan bagaimana dia mati," kata Richard Ketcham, seorang ilmuwan geologi dan kepala dari fasilitas tersebut. "Tapi bahkan kematian Lucy mengungkap beberapa hal tentang kehidupan Lucy, salah satunya adalah bahwa dia menghabiskan banyak waktu di pepohonan.",Hasil scan menunjukkan keretakan di tulang Lucy terjadi akibat tangannya menghantam tanah ketika jatuh, berdampak ke bahunya, dan menimbulkan bekas yang unik di humerus. Dr. Stephen Pearce, seorang ahli bedah ortopedi di Austin Bone and Joint Clinic menggunakan model cetakan 3D dari Lucy untuk mengkonfirmasi bahwa cedera di bagian humerus merupakan "proksimal empat bagian." Cidera ini terjadi karena Lucy jatuh dari ketinggian dan ia menahan beban badannya menggunakan tangan ketika jatuh.,Kappelman juga meneliti beberapa keretakan ringan lainnya yang terjadi di beberapa bagian dari kerangka Lucy. Hasilnya mendukung teori bahwa Lucy jatuh. Lantas, karena keretakan-keretakan ini terlihat belum pulih, maka diperkirakan bahwa Lucy meninggal seketika pasca jatuh dengan kecepatan sekitar 56 km/jam dari ketinggian 12 meter.,"Ketika cedera yang dialami Lucy terkuak, saya mulai membayangkan penderitaan yang dia lalui. Saya berempati kepadanya biarpun kami terpisah beberapa ruang dan waktu," kata Kappelman. "Lucy bukan hanya lagi segerombolan tulang, namun ia telah menjadi sebuah individu yang nyata pasca kematiannya : sebentuk tubuh kecil yang hancur tergeletak di bawah sebuah pohon." | Bagaimana nenek moyang kita yang terkenal, Lucy, meninggal? Ternyata, kemungkinan besar dia jatuh dari sebuah pohon.,Sebuah [penelitian](http://www.nature.com/nature/journal/vaop/ncurrent/full/nature19332.html) yang dilakukan oleh University of Texas di Austin menunjukkan bahwa humerus (tulang lengan antara bahu dan siku) kanan Lucy patah dengan cara yang tidak lazim, tidak seperti kebanyakan fosil lainnya. Penulis utama John Kappelman, seorang profesor antropologi dan ilmu geologi di UT Austin, mengatakan bahwa keretakan tulang ini sangatlah rapi dan tajam, dan beberapa pecahan kecil tulang masih tertinggal.,Lucy merupakan nama yang diberikan kepada beberapa ratus potongan tulang yang membentuk 40 persen dari kerangka _Australopithecus afarensis_ wanita berumur 3.18 juta tahun yang ditemukan oleh paleoantropologis Donald Johanson dan muridnya, Tom Gray di Etiopia. Meski sebagai "makhluk berkaki dua", Lucy dapat berdiri tegak dan berjalan. Ada perdebatan sengit tentang apakah Lucy dan rekan-rekan sejenisnya menghabiskan banyak waktu di pohon.,"Yang ironis adalah fosil yang menjadi pusat perdebatan tentang peran dari arborealisme \[berhubungan dengan pohon\] di dalam proses evolusi manusia malah meninggal karena jatuh dari sebuah pohon," kata Kappelman.,Mayat Lucy dipindai di Fasilitas Tomografi Terkomputasi X-ray Resolusi Tinggi di universitas UT. Fasilitas Tomografi Terkomputansi ini dapat memindai materi-materi solid seperti batu. "Kami tidak memindai Lucy untuk mencari tahu sebab kematiannya. Kami ingin tahu bagaimana dia hidup, bukan bagaimana dia mati," kata Richard Ketcham, seorang ilmuwan geologi dan kepala dari fasilitas tersebut. "Tapi bahkan kematian Lucy mengungkap beberapa hal tentang kehidupan Lucy, salah satunya adalah bahwa dia menghabiskan banyak waktu di pepohonan.",Hasil scan menunjukkan keretakan di tulang Lucy terjadi akibat tangannya menghantam tanah ketika jatuh, berdampak ke bahunya, dan menimbulkan bekas yang unik di humerus. Dr. Stephen Pearce, seorang ahli bedah ortopedi di Austin Bone and Joint Clinic menggunakan model cetakan 3D dari Lucy untuk mengkonfirmasi bahwa cedera di bagian humerus merupakan "proksimal empat bagian." Cidera ini terjadi karena Lucy jatuh dari ketinggian dan ia menahan beban badannya menggunakan tangan ketika jatuh.,Kappelman juga meneliti beberapa keretakan ringan lainnya yang terjadi di beberapa bagian dari kerangka Lucy. Hasilnya mendukung teori bahwa Lucy jatuh. Lantas, karena keretakan-keretakan ini terlihat belum pulih, maka diperkirakan bahwa Lucy meninggal seketika pasca jatuh dengan kecepatan sekitar 56 km/jam dari ketinggian 12 meter.,"Ketika cedera yang dialami Lucy terkuak, saya mulai membayangkan penderitaan yang dia lalui. Saya berempati kepadanya biarpun kami terpisah beberapa ruang dan waktu," kata Kappelman. "Lucy bukan hanya lagi segerombolan tulang, namun ia telah menjadi sebuah individu yang nyata pasca kematiannya : sebentuk tubuh kecil yang hancur tergeletak di bawah sebuah pohon." | Sains | Penasaran bagaimana Lucy, nenek moyang kita yang tersohor dan difosilkan, meninggal? Ternyata kemungkinan besar dia meninggal karena jatuh dari pohon. Sebuah penelitian baru yang dilakukan... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Madison Margolin","id":"58477fd3e83fb502a4621451","slug":"madison-margolin","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/madison-margolin","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad245108c02309c7dec | articles | WWWINGS : Trio Berbasis Internet yang Menggunakan Beats Untuk Kabur Dari Neraka Pasca-Soviet | 1,472,342,400,000 | https://www.vice.com/id/article/pgpp3k/wwwings-trio-berbasis-internet-yang-menggunakan-beats-untuk-kabur-dari-neraka-pasca-soviet | <em>Artikel ini pertama kali muncul di THUMP US.</em>,Lit Daw, Lit Eyne dan Lit Internet — nama samaran tiga produser yang membentuk trio musik avant-club futuristik bernama WWWINGS — tinggal di masa yang mereka sebut sebagai sebuah "neraka pasca-Soviet." Secara berurutan berasal dari Kiev di Ukraina, Tyumen di Siberia, dan Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Russia, para seniman ini sudah tidak asing dengan dunia yang penuh dengan kebobrokan budaya, korupsi pemerintah dan penyensoran. Lit Internet bahkan sudah terbiasa tinggal di daerah dengan gunung berapi yang aktif dan gempa bumi setiap dua bulan sekali. "Hidup kami agak susah," ungkap dia kepada THUMP di awal bulan Agustus melalui aplikasi pengiriman pesan Rusia, <a href="http://www.wired.co.uk/article/messaging-apps" target="_blank">Telegram</a>. "Proyek kami merupakan bentuk pelarian dari kenyataan.",Tak ayal, semua lagu WWWINGS terdengar seperti suara akhir zaman. Suara perkusi yang bertalu-talu, struktur lagu yang hiruk pikuk, dan timbre yang asing — terdengar seperti suara mesin, dingin dan kaku — merupakan ciri khas dari musik kelompok ini. Musik yang mereka buat terletak di antara future-shock dan techno-optimism, dimana distopia dan utopia bercampur menjadi satu. Seperti kolektif-kolektif eksperimental semacam NON Worldwide, N.A.A.F.I, dan Janus, serta produser-produser generasi baru macam Endgame dan duo Amnesia Scanner, WWWINGS bersemayam di pinggiran musik club, membawa musik grime, trap dan beberapa jenis musik dance regional ke arah yang baru dan menarik.,Tak banyak yang diketahui tentang WWWINGS — informasi tentang mereka hampir nihil. Berumur antara delapan belas hingga dua puluh empat tahun, tiga produser ini telah berulang kali mengganti nama samaran, halaman SoundCloud dan nama proyek mereka dalam beberapa tahun terakhir; ketika artikel ini ditulis, mereka masih belum mengungkap nama asli mereka. Akun <a href="https://www.instagram.com/litinternet/?hl=en" target="_blank">Instagram</a> mereka tidak menampilkan foto mereka sama sekali dan akun Twitter mereka bahkan memberikan informasi lebih sedikit, hanya berisikan link-link SoundCloud, Youtube dan retweet-retweet tentang WWWINGS. Mereka juga belum pernah melakukan interview serius dan lebih suka <a href="http://www.dummymag.com/mixes/dummy-mix-443-wwwings" target="_blank">mengerjai penggemar</a> dan menghindari atau malah membohongi para jurnalis. Tahun lalu, ketika THUMP bertanya mengenai konsep di belakang EP mereka bertajuk <a href="https://smbls.bandcamp.com/album/3000" target="_blank"><em>3000</em></a>, mereka menjawab, "Now That's What I Call Music untuk Internet Suicide Pact"; ketika kami bertanya tentang proses rekaman, mereka merespon dengan sebuah foto editan berisikan seorang bocah lelaki di depan sebuah laptop, mengenakan headphone, sayap malaikat berwarna hitam sembari tersenyum penuh makna.,Walaupun sepanjang interview selama empat jam ini mereka selalu memberikan jawaban samar ketika kami minta informasi terperinci atau data personal mereka, ketiganya selalu terkesan tulus dalam berkarya. Mereka tertutup, berhati-hati — dan pastinya cerdik — tapi tidak pernah terasa menipu atau tidak tulus.,Pada kenyataannya, WWWINGS adalah sebuah grup yang hanya eksis online. Tiga seniman ini tidak pernah bertemu di dunia nyata, apalagi manggung secara live. Mereka berkomunikasi sepenuhnya melalui internet. Komposisi mereka dibuat via jalur-jalur digital, lewat email, SoundCloud, situs jaringan sosial populer di Russia bernama <a href="https://new.vk.com/" target="_blank">VK</a>, atau lewat <a href="https://telegram.org/" target="_blank">Telegram</a>, sebuah aplikasi berbasis cloud <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/End-to-end_encryption" target="_blank">enkripsi end-to-end</a> yang memungkinkan pengguna mengirim pesan satu sama lain tanpa harus takut diintai. Dan lewat telegram jugalah, mereka mau kami interview. "Ini merupakan pertemanan WWW secara literal," kata Lit Internet. Itulah mengapa ada "WWW" di dalam WWWINGS.,Sesuai dengan cerita mereka, Daw, Eyne dan Lit Internet telah lama berhenti mencoba menemukan inspirasi kreatif, budaya dan intelektual di "dunia nyata." Bahkan bahasa yang mereka gunakan terdengar seperti 'bahasa internet' : jawaban mereka selalu pendek, ringkas, dan penuh dengan jargon-jargon meme, aplikasi messenger, dan hyperlink.,Lit Eyne dan Lit Internet bertemu terlebih dahulu di internet sekitar empat tahun lalu melalui grup obrolan dan musik, meme dan halaman-halaman yang terkait dengan anime. Hubungan mereka dimulai sebagai "teman online," kata Lit Internet — "hanya berbagi meme dan musik-musik aneh". Yang kemudian membuat mereka makin akrab adalah berbagai artis hip-hop generasi baru seperti Sad Boys dan Young Thug serta arus lagu-lagu elektronik glitchy. Tidak lama kemudian, mereka berdua memulai blog musik — yang sekarang sudah tidak aktif — bernama WEBCOAST di website VK. Di tahun 2013, Eyne sudah mulai menciptakan lagu-lagu lo-fi yang mengawang-ngawang dengan menggunakan nama <a href="https://www.youtube.com/watch?v=z5s5Y8PsVME" target="_blank">GRADIENTKID</a>. Seiring makin eratnya persahabatan mereka, keduanya memulai proyek, <a href="https://soundcloud.com/search?q=bwwwoys" target="_blank">BWWWOYS</a>, sebuah grup yang mengandalkan big-beat dan terdengar seperti musik R&B yang dibuat oleh Artificial Intelligence.,"Tokoh-tokoh politik yang punya pengaruh kuat pun tidak bisa memperbaiki keadaan di sini, jadi bagaimana bisa kami melakukannya lewat musik? Kami hanya bisa mengekspresikan rasa gelisah — kami tidak melihat ada masa depan bagi Rusia atau Ukraina." - Lit Daw,"BWWWOYS merupakan sekolah bagi saya," kata Lit Internet, "Lit Eyne punya banyak pengalaman — dia mengajari saya bagaimana cara menjadi seorang produser." Sebagaimana kebanyakan produser underground, Eyne dan Lit Internet menghabiskan berjam-jam menggali Youtube, SoundCloud dan Google untuk mengasah kemampuan mereka. Namun seperti banyak proyek-proyek club eksperimental online lainnya, halaman SoundCloud mereka terhapus, link Youtube mereka menghilang, blog-blog mereka mati. Lalu setelah sekitar dua tahun, di tahun 2015, mereka menghentikan proyek BWWWOYS karena berbagai tanggung jawab dunia nyata — sekolah dan pekerjaan — membuat mereka sulit untuk terus berkolaborasi secara efektif.,Pasca BWWWOYS, Eyne dan Lit Internet beristirahat sejenak dari proses pembuatan musik. Ini terjadi sampai ketika Lit Daw mulai terlibat dengan mereka setelah dia mengirim pesan ke Lit Internet melalui website VK. Awalnya, Daw lah yang paling berpengalaman. Ia sudah bertahun-tahun menggubah beats untuk beberapa rapper Amerika. "Saya cuma bisa bilang bahwa rapper-rapper ini lumayan populer," kata Lit Internet sebelum menambahkan, "Di umur enam belas tahun, Daw merupakan seorang pro.",Pertemuan online ini menginspirasi Lit Internet untuk mulai menghasilkan karya lagi. Hasilnya, <a href="https://soundcloud.com/litinternet/sets/angelysium" target="_blank">ANGELYSIUM</a>, sebuah rilisan ciamik yang keluar di tahun 2015. ANGELYSIUM meliuk-liukan lengkingan dan keheningan sesaat dari eski grime menjadi serentetan bunyi yang baru dan menggairahkan. Daw melakukan mastering dari seluruh album ANGELYSIUM ini dan berkontribusi dalam aspek produksi "Lit Future," yang mungkin merupakan lagu yang paling berbahaya di album ini. Selain menjadi inspirasi bagi nama trio ini — lagu terakhir ANGELYSIUM berjudul "WWWINGS" — album ini menjadi katalisator yang menyatukan tiga produser ini. Rilisan yang sangat menawan ini menarik kembali perhatian Eyne. "Produksi album ini menginspirasi saya untuk menciptakan musik lagi," kata dia.,Mencap tiga produser ini "produktif" rasanya tidak cukup. Tanpa menghitung single-single lepas mereka — <a href="https://soundcloud.com/wwwings" target="_blank">yang jumlahnya sangat banyak</a> — WWWINGS telah menghasilkan tujuh rilisan dalam sepuluh bulan terakhir. Rilisan mereka merangkum semua dari <a href="https://soundcloud.com/wwwings/exodus?in=wearetar/sets/wwwings-exodus" target="_blank">hip-hop yang muram</a>, potongan-potongan musik club yang bengis, musik ambient yang dingin sampai soundtrack film apokaliptik. Mengingat semua hasil karya trio ini dibuat secara bertahap — menambah atau mengurangi elemen-elemen dalam sebuah lagu yang kemudian hasilnya saling dioper melalui SoundCloud atau Telegram — laju produktivitas mereka dalam menciptakan karya baru merupakan sebuah bukti sahih betapa lekat hubungan mereka.,Namun dari semua kedahsyatan dalam katalog mereka, ada satu rilisan yang paling penting. Awalnya dirilis oleh mereka sendiri di bulan Maret tahun ini — kemudian dirilis ulang dalam bentuk vinyl oleh <a href="https://planetmu.bleepstores.com/release/73767-wwwings-phoenixxx" target="_blank">Planet Mu</a> awal bulan ini — <em>PHOENIXXX</em> merupakan pernyataan musik mereka yang paling membakar dan menantang sejauh ini. Daftar kolaborator mereka terdiri dari nama-nama para produser yang paling progresif saat ini — di antaranya Chino Amobi, Lao, IMAABS, Kastle dan Endgame. Bentakan-bentakan yang kolosal, embikan sintetis yang menusuk, dan tekstur-tekstur yang membuat telinga pilu terhampar dalam blok-blok suara yang meledak-ledak dan angular; harsh noise bersemayam di samping suara shimmering yang bersih dan murni, disonansi bertabrakan dengan keheningan yang jahat. Ini mengingatkan kita akan musik club yang kasar — contoh: mix <a href="https://soundcloud.com/angel-h0/red-devil" target="_blank">Red Devil</a> karya ANGEL-HO atau <a href="https://soundcloud.com/janusberlin/lotic-agitations-janus004" target="_blank"><em>Agitations</em></a> karya Lotic — album ini terdengar seperti erangan teknologi yang memaksa menjadi hidup, mewujudkan musik industrial khas abad dua puluh satu. Namun kualitas yang paling menonjol — dan yang paling penting dari <em>PHOENIXXX</em> — adalah sisi kinetisnya yang ganas, yang menggunakan penjajaran dan energi yang liar sebagai prinsip utama. Lit Dawn menyebut pendekatan ini sebagai sebuah "simfoni kekacauan.",Dari semua grup-grup seangkatan mereka, WWWINGS mengaku merasa dekat dengan NON Records dan N.A.A.F.I, dua kolektif yang pernah berkolaborasi dengan dengan trio tersebut. Dua kolektif ini mempunyai rasa cinta yang sama akan bunyi-bunyian yang aneh dan keras, perubahan-perubahan struktur secara mendadak yang menderu-deru, dan beat programming yang bisa berbuah setiap saat. Namun, tetap ada perbedaan yang jelas di antara kolektif-kolektif ini dengan WWWINGS. Banyak artis-artis musik eksperimental menggunakan suara mereka untuk memberi kekuatan, membela dan memuji komunitas-komunitas yang terpinggirkan dan tidak terwakili. Penyataan misi dari NON misalnya, menggambarkan grup tersebut sebagai <em>"sebuah kolektif seniman Afrika dan kaum diaspora yang menggunakan bunyi sebagai media utama untuk mengartikulasikan struktur-struktur — baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat — yang menciptakan oposisi biner dalam masyarakat dan menyebarkan kekuasaan secara merata."</em> Namun, WWWINGS memilih rute yang sedikit berbeda dengan menjauhkan diri dari cerita ataupun pergerakan-pergerakan politik yang eksplisit. Mereka memutuskan untuk mengadopsi atmosfir fatalisme.,"Kami suka sekali dengan NON," kata Lit Daw. "Namun kami hanya mengekspresikan perasaaan kami saja, karena kami berasal dari Rusia/Ukraina. Tokoh-tokoh politik yang kuat pun tidak bisa memperbaiki keadaan di sini, jadi bagaimana bisa kami melakukannya lewat musik? Kami hanya bisa mengekspresikan rasa gelisah — kami tidak melihat ada masa depan bagi Rusia atau Ukraina.",<a href="http://www.bbc.com/news/world-europe-35975840" target="_blank">Kekuatan kepolisian yang tidak terbatas</a>, <a href="http://www.businessinsider.com/wikipedia-blacklisted-in-russia-2015-8" target="_blank">penyensoran online</a>, dan penganiayaan <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/LGBT_rights_in_Russia" target="_blank">komunitas LGBTQ</a> hanyalah beberapa contoh ketidakadilan yang trio ini lihat setiap harinya. Alih-alih menggunakan seni untuk menyebarkan sebuah pesan, musik WWWINGS menyampaikan sebuah pengalaman — menggunakan komposisi yang janggal guna menggambarkan <em>perasaan</em> terperangkap di dalam lingkungan sosial dan budaya yang buruk yang dialami para seniman.,Selepas bubarnya BWWWOYS dan perilisan <em>ANGELYSIUM</em>, tiga produser ini mengalami banyak momen-momen penuh ketidakpastian. Mereka tidak yakin mau dibawa ke mana musik mereka. Kalau ditilik kembali, WWWINGS dan <em>PHOENIXXX</em> merupakan kelahiran kembali mereka. "Ini merupakan kemunculan kembali kami," kata Lit Internet. "Kami hanyalah orang-orang awam di dunia nyata," tambah dia, "jadi buat kami, ini adalah pencapaian yang luar biasa.","Kami hanya ingin diingat orang setelah kami meninggalkan dunia ini," kata Daw, "alasan yang sama dengan kenapa orang-orang memilih untuk mempunyai anak.",Seperti anak-anak, <em>PHOENIXXX</em> adalah sebentuk kegembiraan sekaligus sebuah bentuk harapan dan cara untuk menjangkau masa depan. Dalam kasus WWWINGS, ini merupakan cara untuk kabur dari semua kebobrokan yang ada. <em>PHOENIXXX</em> murni karya 3 orang yang mambuatnya. Meski demikian, <em>PHOENIXXX</em> bukanlah artifak kemasabodohan 3 orang penggubahnya. Mereka toh masih mengakui kebobrokan yang mereka hadapi. Lebih dari itu, album ini merupakan sebuah alat yang menghubungkan orang, individu-individu yang mungkin bisa menemukan kedamaian setelah mengetahui bahwa ada orang-orang lain yang mengalami penderitaan yang serupa. Untuk sebagian orang-orang lainnya, WWWINGS menyediakan kesempatan yang langka, biarpun sedih, untuk memahami penderitaan individu-individu dengan kehidupan yang jauh berbeda. Musik ini, sama seperti internet yang melahirkan mereka, membantu menjembatani jarak antara orang-orang. | _Artikel ini pertama kali muncul di THUMP US._,Lit Daw, Lit Eyne dan Lit Internet — nama samaran tiga produser yang membentuk trio musik avant-club futuristik bernama WWWINGS — tinggal di masa yang mereka sebut sebagai sebuah "neraka pasca-Soviet." Secara berurutan berasal dari Kiev di Ukraina, Tyumen di Siberia, dan Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Russia, para seniman ini sudah tidak asing dengan dunia yang penuh dengan kebobrokan budaya, korupsi pemerintah dan penyensoran. Lit Internet bahkan sudah terbiasa tinggal di daerah dengan gunung berapi yang aktif dan gempa bumi setiap dua bulan sekali. "Hidup kami agak susah," ungkap dia kepada THUMP di awal bulan Agustus melalui aplikasi pengiriman pesan Rusia, [Telegram](http://www.wired.co.uk/article/messaging-apps). "Proyek kami merupakan bentuk pelarian dari kenyataan.",Tak ayal, semua lagu WWWINGS terdengar seperti suara akhir zaman. Suara perkusi yang bertalu-talu, struktur lagu yang hiruk pikuk, dan timbre yang asing — terdengar seperti suara mesin, dingin dan kaku — merupakan ciri khas dari musik kelompok ini. Musik yang mereka buat terletak di antara future-shock dan techno-optimism, dimana distopia dan utopia bercampur menjadi satu. Seperti kolektif-kolektif eksperimental semacam NON Worldwide, N.A.A.F.I, dan Janus, serta produser-produser generasi baru macam Endgame dan duo Amnesia Scanner, WWWINGS bersemayam di pinggiran musik club, membawa musik grime, trap dan beberapa jenis musik dance regional ke arah yang baru dan menarik.,Tak banyak yang diketahui tentang WWWINGS — informasi tentang mereka hampir nihil. Berumur antara delapan belas hingga dua puluh empat tahun, tiga produser ini telah berulang kali mengganti nama samaran, halaman SoundCloud dan nama proyek mereka dalam beberapa tahun terakhir; ketika artikel ini ditulis, mereka masih belum mengungkap nama asli mereka. Akun [Instagram](https://www.instagram.com/litinternet/?hl=en) mereka tidak menampilkan foto mereka sama sekali dan akun Twitter mereka bahkan memberikan informasi lebih sedikit, hanya berisikan link-link SoundCloud, Youtube dan retweet-retweet tentang WWWINGS. Mereka juga belum pernah melakukan interview serius dan lebih suka [mengerjai penggemar](http://www.dummymag.com/mixes/dummy-mix-443-wwwings) dan menghindari atau malah membohongi para jurnalis. Tahun lalu, ketika THUMP bertanya mengenai konsep di belakang EP mereka bertajuk [_3000_](https://smbls.bandcamp.com/album/3000), mereka menjawab, "Now That's What I Call Music untuk Internet Suicide Pact"; ketika kami bertanya tentang proses rekaman, mereka merespon dengan sebuah foto editan berisikan seorang bocah lelaki di depan sebuah laptop, mengenakan headphone, sayap malaikat berwarna hitam sembari tersenyum penuh makna.,Walaupun sepanjang interview selama empat jam ini mereka selalu memberikan jawaban samar ketika kami minta informasi terperinci atau data personal mereka, ketiganya selalu terkesan tulus dalam berkarya. Mereka tertutup, berhati-hati — dan pastinya cerdik — tapi tidak pernah terasa menipu atau tidak tulus.,Pada kenyataannya, WWWINGS adalah sebuah grup yang hanya eksis online. Tiga seniman ini tidak pernah bertemu di dunia nyata, apalagi manggung secara live. Mereka berkomunikasi sepenuhnya melalui internet. Komposisi mereka dibuat via jalur-jalur digital, lewat email, SoundCloud, situs jaringan sosial populer di Russia bernama [VK](https://new.vk.com/), atau lewat [Telegram](https://telegram.org/), sebuah aplikasi berbasis cloud [enkripsi end-to-end](https://en.wikipedia.org/wiki/End-to-end_encryption) yang memungkinkan pengguna mengirim pesan satu sama lain tanpa harus takut diintai. Dan lewat telegram jugalah, mereka mau kami interview. "Ini merupakan pertemanan WWW secara literal," kata Lit Internet. Itulah mengapa ada "WWW" di dalam WWWINGS.,Sesuai dengan cerita mereka, Daw, Eyne dan Lit Internet telah lama berhenti mencoba menemukan inspirasi kreatif, budaya dan intelektual di "dunia nyata." Bahkan bahasa yang mereka gunakan terdengar seperti 'bahasa internet' : jawaban mereka selalu pendek, ringkas, dan penuh dengan jargon-jargon meme, aplikasi messenger, dan hyperlink.,Lit Eyne dan Lit Internet bertemu terlebih dahulu di internet sekitar empat tahun lalu melalui grup obrolan dan musik, meme dan halaman-halaman yang terkait dengan anime. Hubungan mereka dimulai sebagai "teman online," kata Lit Internet — "hanya berbagi meme dan musik-musik aneh". Yang kemudian membuat mereka makin akrab adalah berbagai artis hip-hop generasi baru seperti Sad Boys dan Young Thug serta arus lagu-lagu elektronik glitchy. Tidak lama kemudian, mereka berdua memulai blog musik — yang sekarang sudah tidak aktif — bernama WEBCOAST di website VK. Di tahun 2013, Eyne sudah mulai menciptakan lagu-lagu lo-fi yang mengawang-ngawang dengan menggunakan nama [GRADIENTKID](https://www.youtube.com/watch?v=z5s5Y8PsVME). Seiring makin eratnya persahabatan mereka, keduanya memulai proyek, [BWWWOYS](https://soundcloud.com/search?q=bwwwoys), sebuah grup yang mengandalkan big-beat dan terdengar seperti musik R&B yang dibuat oleh Artificial Intelligence.,"Tokoh-tokoh politik yang punya pengaruh kuat pun tidak bisa memperbaiki keadaan di sini, jadi bagaimana bisa kami melakukannya lewat musik? Kami hanya bisa mengekspresikan rasa gelisah — kami tidak melihat ada masa depan bagi Rusia atau Ukraina." - Lit Daw,"BWWWOYS merupakan sekolah bagi saya," kata Lit Internet, "Lit Eyne punya banyak pengalaman — dia mengajari saya bagaimana cara menjadi seorang produser." Sebagaimana kebanyakan produser underground, Eyne dan Lit Internet menghabiskan berjam-jam menggali Youtube, SoundCloud dan Google untuk mengasah kemampuan mereka. Namun seperti banyak proyek-proyek club eksperimental online lainnya, halaman SoundCloud mereka terhapus, link Youtube mereka menghilang, blog-blog mereka mati. Lalu setelah sekitar dua tahun, di tahun 2015, mereka menghentikan proyek BWWWOYS karena berbagai tanggung jawab dunia nyata — sekolah dan pekerjaan — membuat mereka sulit untuk terus berkolaborasi secara efektif.,Pasca BWWWOYS, Eyne dan Lit Internet beristirahat sejenak dari proses pembuatan musik. Ini terjadi sampai ketika Lit Daw mulai terlibat dengan mereka setelah dia mengirim pesan ke Lit Internet melalui website VK. Awalnya, Daw lah yang paling berpengalaman. Ia sudah bertahun-tahun menggubah beats untuk beberapa rapper Amerika. "Saya cuma bisa bilang bahwa rapper-rapper ini lumayan populer," kata Lit Internet sebelum menambahkan, "Di umur enam belas tahun, Daw merupakan seorang pro.",Pertemuan online ini menginspirasi Lit Internet untuk mulai menghasilkan karya lagi. Hasilnya, [ANGELYSIUM](https://soundcloud.com/litinternet/sets/angelysium), sebuah rilisan ciamik yang keluar di tahun 2015. ANGELYSIUM meliuk-liukan lengkingan dan keheningan sesaat dari eski grime menjadi serentetan bunyi yang baru dan menggairahkan. Daw melakukan mastering dari seluruh album ANGELYSIUM ini dan berkontribusi dalam aspek produksi "Lit Future," yang mungkin merupakan lagu yang paling berbahaya di album ini. Selain menjadi inspirasi bagi nama trio ini — lagu terakhir ANGELYSIUM berjudul "WWWINGS" — album ini menjadi katalisator yang menyatukan tiga produser ini. Rilisan yang sangat menawan ini menarik kembali perhatian Eyne. "Produksi album ini menginspirasi saya untuk menciptakan musik lagi," kata dia.,Mencap tiga produser ini "produktif" rasanya tidak cukup. Tanpa menghitung single-single lepas mereka — [yang jumlahnya sangat banyak](https://soundcloud.com/wwwings) — WWWINGS telah menghasilkan tujuh rilisan dalam sepuluh bulan terakhir. Rilisan mereka merangkum semua dari [hip-hop yang muram](https://soundcloud.com/wwwings/exodus?in=wearetar/sets/wwwings-exodus), potongan-potongan musik club yang bengis, musik ambient yang dingin sampai soundtrack film apokaliptik. Mengingat semua hasil karya trio ini dibuat secara bertahap — menambah atau mengurangi elemen-elemen dalam sebuah lagu yang kemudian hasilnya saling dioper melalui SoundCloud atau Telegram — laju produktivitas mereka dalam menciptakan karya baru merupakan sebuah bukti sahih betapa lekat hubungan mereka.,Namun dari semua kedahsyatan dalam katalog mereka, ada satu rilisan yang paling penting. Awalnya dirilis oleh mereka sendiri di bulan Maret tahun ini — kemudian dirilis ulang dalam bentuk vinyl oleh [Planet Mu](https://planetmu.bleepstores.com/release/73767-wwwings-phoenixxx) awal bulan ini — _PHOENIXXX_ merupakan pernyataan musik mereka yang paling membakar dan menantang sejauh ini. Daftar kolaborator mereka terdiri dari nama-nama para produser yang paling progresif saat ini — di antaranya Chino Amobi, Lao, IMAABS, Kastle dan Endgame. Bentakan-bentakan yang kolosal, embikan sintetis yang menusuk, dan tekstur-tekstur yang membuat telinga pilu terhampar dalam blok-blok suara yang meledak-ledak dan angular; harsh noise bersemayam di samping suara shimmering yang bersih dan murni, disonansi bertabrakan dengan keheningan yang jahat. Ini mengingatkan kita akan musik club yang kasar — contoh: mix [Red Devil](https://soundcloud.com/angel-h0/red-devil) karya ANGEL-HO atau [_Agitations_](https://soundcloud.com/janusberlin/lotic-agitations-janus004) karya Lotic — album ini terdengar seperti erangan teknologi yang memaksa menjadi hidup, mewujudkan musik industrial khas abad dua puluh satu. Namun kualitas yang paling menonjol — dan yang paling penting dari _PHOENIXXX_ — adalah sisi kinetisnya yang ganas, yang menggunakan penjajaran dan energi yang liar sebagai prinsip utama. Lit Dawn menyebut pendekatan ini sebagai sebuah "simfoni kekacauan.",Dari semua grup-grup seangkatan mereka, WWWINGS mengaku merasa dekat dengan NON Records dan N.A.A.F.I, dua kolektif yang pernah berkolaborasi dengan dengan trio tersebut. Dua kolektif ini mempunyai rasa cinta yang sama akan bunyi-bunyian yang aneh dan keras, perubahan-perubahan struktur secara mendadak yang menderu-deru, dan beat programming yang bisa berbuah setiap saat. Namun, tetap ada perbedaan yang jelas di antara kolektif-kolektif ini dengan WWWINGS. Banyak artis-artis musik eksperimental menggunakan suara mereka untuk memberi kekuatan, membela dan memuji komunitas-komunitas yang terpinggirkan dan tidak terwakili. Penyataan misi dari NON misalnya, menggambarkan grup tersebut sebagai _"sebuah kolektif seniman Afrika dan kaum diaspora yang menggunakan bunyi sebagai media utama untuk mengartikulasikan struktur-struktur — baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat — yang menciptakan oposisi biner dalam masyarakat dan menyebarkan kekuasaan secara merata."_ Namun, WWWINGS memilih rute yang sedikit berbeda dengan menjauhkan diri dari cerita ataupun pergerakan-pergerakan politik yang eksplisit. Mereka memutuskan untuk mengadopsi atmosfir fatalisme.,"Kami suka sekali dengan NON," kata Lit Daw. "Namun kami hanya mengekspresikan perasaaan kami saja, karena kami berasal dari Rusia/Ukraina. Tokoh-tokoh politik yang kuat pun tidak bisa memperbaiki keadaan di sini, jadi bagaimana bisa kami melakukannya lewat musik? Kami hanya bisa mengekspresikan rasa gelisah — kami tidak melihat ada masa depan bagi Rusia atau Ukraina.",[Kekuatan kepolisian yang tidak terbatas](http://www.bbc.com/news/world-europe-35975840), [penyensoran online](http://www.businessinsider.com/wikipedia-blacklisted-in-russia-2015-8), dan penganiayaan [komunitas LGBTQ](https://en.wikipedia.org/wiki/LGBT_rights_in_Russia) hanyalah beberapa contoh ketidakadilan yang trio ini lihat setiap harinya. Alih-alih menggunakan seni untuk menyebarkan sebuah pesan, musik WWWINGS menyampaikan sebuah pengalaman — menggunakan komposisi yang janggal guna menggambarkan _perasaan_ terperangkap di dalam lingkungan sosial dan budaya yang buruk yang dialami para seniman.,Selepas bubarnya BWWWOYS dan perilisan _ANGELYSIUM_, tiga produser ini mengalami banyak momen-momen penuh ketidakpastian. Mereka tidak yakin mau dibawa ke mana musik mereka. Kalau ditilik kembali, WWWINGS dan _PHOENIXXX_ merupakan kelahiran kembali mereka. "Ini merupakan kemunculan kembali kami," kata Lit Internet. "Kami hanyalah orang-orang awam di dunia nyata," tambah dia, "jadi buat kami, ini adalah pencapaian yang luar biasa.","Kami hanya ingin diingat orang setelah kami meninggalkan dunia ini," kata Daw, "alasan yang sama dengan kenapa orang-orang memilih untuk mempunyai anak.",Seperti anak-anak, _PHOENIXXX_ adalah sebentuk kegembiraan sekaligus sebuah bentuk harapan dan cara untuk menjangkau masa depan. Dalam kasus WWWINGS, ini merupakan cara untuk kabur dari semua kebobrokan yang ada. _PHOENIXXX_ murni karya 3 orang yang mambuatnya. Meski demikian, _PHOENIXXX_ bukanlah artifak kemasabodohan 3 orang penggubahnya. Mereka toh masih mengakui kebobrokan yang mereka hadapi. Lebih dari itu, album ini merupakan sebuah alat yang menghubungkan orang, individu-individu yang mungkin bisa menemukan kedamaian setelah mengetahui bahwa ada orang-orang lain yang mengalami penderitaan yang serupa. Untuk sebagian orang-orang lainnya, WWWINGS menyediakan kesempatan yang langka, biarpun sedih, untuk memahami penderitaan individu-individu dengan kehidupan yang jauh berbeda. Musik ini, sama seperti internet yang melahirkan mereka, membantu menjembatani jarak antara orang-orang. | Musik | Lit Daw, Lit Eyne dan Lit Internet—nama samaran trio produser yang membentuk trio futuris avant-club WWWINGS—tinggal di sebuah... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Jonathan Patrick","id":"58478ad245108c02309c7e25","slug":"jonathan-patrick","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/jonathan-patrick","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478adcf4cc51024e852497 | articles | Snapchat, Aplikasi Paling Peka Sudut Pandang Perempuan? | 1,472,169,600,000 | https://www.vice.com/id/article/gvqvv3/snapchat-ekspresi-tekno-sosial-female-faze | <em>Artikel ini pertama kali muncul di i-D.</em>,Saya tak buru-buru ingin menjajal Snapchat. Aplikasi sedang tren itu membantu pengguna saling berkirim gambar memakai sistem pengaturan durasi yang bisa diatur manasuka. Saya terhitung telat mengikuti kehebohan aplikasi dikenal berkat video-video pengguna yang jarang berdurasi lebih dari 10 detik, serta pasti hilang dalam jangka 24 jam ini.
Sebagai perempuan yang berprofesi sebagai penulis, saya tidak gemar meromantisir hal-hal fana. Masing-masing manusia memiliki sisi yang tidak ingin diketahui orang lain. Dalam kasus saya, semakin hari kemampuan menelaah situasi sebagai bahan menulis sebuah topik semakin melemah. Imbasnya, pelan-pelan saya ingin menyimpan segala ingatan secara virtual. Buat momen-momen yang paling berkesan, saya akan mengunggah fotonya ke Instagram. Sementara untuk membangun citra diriku yang cerkas dan kocak, saya berbagi lewat Twitter.
Terkait citraan perempuan modern dan hubungannya dengan media sosial tersebut, saya sempat menuliskan pandangan di media cetak maupun daring. Perempuan selama ini dilarang tampil di ruang publik oleh sistem patriarki. Apakah bijak bila perempuan sekarang menghilang dari ruang-ruang jejaring sosial semacam itu? Atau justru kami harus gembira dengan semua kemajuan teknologi saat ini?
Selama berabad-abad, kebudayaan perempuan seakan membeku dalam waktu. Wanita diabadikan, dirumahkacakan, hingga dibungkam baik melalui prosa maupun lukisan para seniman laki-laki. Jutaan perempuan menjelma menjadi patung-patung venus kesekian. Kami ibarat Olympia, bersantai di kursi malas. Kami adalah Marion Crane, karakter film 'Psycho' Alfred Hitchcock, yang hanya dapat berteriak di kamar mandi sebelum dihabisi. Dengan semua pertimbangan itu, Snapchat awalnya kupikir dibuat melalui pola pikir dunia lama; gagasan untuk membekukan perempuan.
Saat Surat Kabar The New York Times meliput aplikasi itu pertama kali pada Mei 2012, sang penulis, Nick Bilton, menggambarkan bagaimana Snapchat berpotensi "digunakan memotret hal-hal pribadi penggunanya, tersebar sejenak, lalu setelahnya kembali hilang dalam waktu singkat."
Bilton mengambil kesimpulan itu berdasarkan kumpulan gambar perempuan separuh telanjang yang mewarnai laman deskripsi Snapchat di Apple App Store. Selanjutnya, Bilton meyakini "untuk sementara mention-mention di Twitter menunjukkan para penggunanya sebatas saling bertukar gambar dan ngobrol bersama teman. Namun ada beberapa bukti, aplikasi ini berpotensi dipakai mengirim hal-hal tak senonoh."
saya menyukai artikel Bilton, karena prasangka terhadap Snapchat sekilas terbukti. Namun, ketika saya mengedit tulisan, beberapa perempuan di lingkaran saya mulai menggunakan snapchat. Mereka mengedarkan foto di atas treadmil, muka mereka merah dan berbinar. Mereka juga memoto matahari terbenam yang indah dan makan siang yang menyedihkan di meja kantor. Teman-teman, musuh-musuh saya, para hipster, barista di seberang jalan, bahkan atasan saya—mereka semua asik bermain snapchat. Tiba-tiba, saya tergiur masuk dalam pembicaraan mereka di snapchat. Saya mendadak ingin membuat foto-foto konyol selama itu. Cuma sementara saja. Sumpah, saya tidak tertarik dengan sexting. Saya ingin berjalan-jalan sambil mematut-matut di depan layar ihone. Walhasil, saya bikin sebuah user name. Butuh waktu 2 minggu sebelum saya sadar saya sudah melewatkan kenikmatan ini. Saya ingat suatu saat seorang teman mencorat-coret sebuah foto laut yang indah dengan huruf berwarna pink "better IRL" (lebih keren aslinya). Kalimat bualan itu mengedip, sebuah pengingat bahwa orang pertama kali membuat sebuah foto dan mencoret-coretnya bakal jadi orang pertama yang tahu rasanya melihat foto itu. Saya pun langsung kepincut.,Dan para pesohor pun sudah masuk snapchat—wanita-wanita terkenal, celeb-feminis kebanggaan kita. Kerap kali, salah satu dari mereka membagi momen yang melahirkan banyak headline dan jutaan screenshot. Awal musim panas ini, Michelle Obama membuat akun snapchat dan internet langsung menggila. Di Februari 2015, Madonna berpaling ke snapchat untuk menayangkan perdana video musik terbarunya—sebuah langkah yang cekatan sekaligus cerdas dari seorang perempuan yang selalu jadi pendongeng kisah hidupnya sendiri.,Lalu, ketika Amandla Stenberg mengambil alih akun snapchat Teen Vogue's untuk mempromosikan foto dirinya di cover majalah itu, ia juga mengungkap identitasnya sebagai seorang biseksual. Dia tak harus menarik nafas panjang sebelum membuat sebuah pernyataan. Stenberg mengatakannya begitu saja, sewoles mungkin, seperti bicara pada seorang teman. Dia mengatakannya tanpa niat merangsang atau melakukan provokasi. Dia hanya mengeluarkan sebuah penyataan, "Makin hari makin susah saja untuk tutup mulut. Lagipula, pedih rasanya terus menerus mengingkari identitasmu dan menjadi orang yang bukan diri kita," ungkapnya.,"Sebagai seorang perempuan berkulit hitam dan biseksual, saya sudah mengalaminya semua.","Perempuan tak bisa terus ditekan," lanjutnya. "Kita ditakdirkan untuk mengekspresikan kegembiraan, cinta dan air mata kita. Kita ditakdirkan untuk menjadi besar dan berani." Bagi Stenberg, perempuan tak sepatutnya dipandang sebelah mata, dan dibekukan dalam pandangan laki-laki. Dia menengok ke arah kamera: "Ini diri saya yang sejati.",Kendati demikian, dari semua postingan snapchat yang berakhir manjadi #content, miliaran postingan lainnya raib begitu saja. Sebagian besar yang wara-wiri tak akan memicu konten berita mengemparkan, meski Rihanna, ambil contoh, mengunggah sesuatu. Snapchat memang tidak dirancang mengeruk impresi ala-ala selebtwit. Teks atau sms adalah adalah cara membayangkan temanmu yang ada jauh di sana. Surat adalah cara menyampaikan cinta—meminjam istilah bus lokal—antar kota antar propinsi.
Sedangkan sebuah snap adalah cara seorang perempuan mengada, bebas dari tuntutan oarang lain. Karena beberapa pun detik yang dia izinkan, snapchat akan memberinya kesempatan melihat foto dan sedetik kemudian, foto itu hilang. Di samping itu, Snapchat tak lantas jadi sarang pelecehan seksual atau segala kebejatan serupa seperti yang diramalkan pera pengkritiknya. Justru pelecehan semacam ini sarangnya ada di twitter. Sebaliknya, snapchat telah memberikan sebuah piranti bagi perempuan mewakili dirinya sendiri. Snapchat memungkin wanita berkata dengan lega "ini kami, jadi diri kami sendiri.",Dalam artikel yang menggarisbawahi daya pikat Snapchat, dimuat di <em>The New York Times Magazine</em> pada Mei 2016, Jenna Wortham <a href="http://www.nytimes.com/2016/05/22/magazine/how-i-learned-to-love-snapchat.html?_r=0" target="_blank">menulis</a> "seluruh estetika snapchat berlawanan dengan perangai kebanyakan pengguna Facebook, Instagram dan Twitter—yang seakan-akan mereka menunggu dihubungi pencari bakat atau agen modelling. Snapchat bukan tempat kalian harus terlihat memikat. Snapchat adalah tempat kita menjadi diri sendiri." Dengan kata lain, snapchat adalah tempat kita bisa melihat diri sendiri. Perempuan, di snapchat, bisa menjadi penilai, pelukis sekaligus penikmat lukisannya dalam satu waktu.,Snapchat adalah ekspresi tekno-sosial khas sudut pandang perempuan (female gaze). Snapchat tidak suci atau lebih parah lagi—perawan. Tapi, ini yang membuat snapchat istimewa. Sebab jika tidak, kita boro-boro bisa berubah jadi kumbang atau anak anjing, muntah pelangi atau menukar muka kita dengan Saint West dalam foto.,Snapchat adalah satu lagi cara mengirim pesan ke dunia, bahwa perempuan bisa bangga dengan diri sendiri, membingkai diri sekaligus menentukan seperti apa jati diri kita. Seandainya Venus dari Urbino memperoleh kesempatan yang sama. Coba saja bayangkan: pasti Venus mungkin punya tongsis. Dia pasti muntah pelangi di snapchat. Aplikasi Snapchat mungkin tak selamanya akan ada. Tapi, snapchat menang ada untuk <em>masa kini</em>.,Karena intim dan slebor, Snapchat adalah ode bagi keperempuan kita. Angin-anginan, terburu-buru, agak tak penting dan penuh maksud tersembunyi—snapchat semacam buku harian yang pasti kita bakar. Snapchat tidak menjawab pertanyaan siapakah diri anda saat anda berusia 14, 26 atau 35 tahun. Snapchat membiarkan anda menjadi diri sendiri, setidaknya untuk beberapa saat. Karena beberapa dekade dari sekarang, orang tak lagi melihat kita seperti sekarang kita memandang diri sendiri. | _Artikel ini pertama kali muncul di i-D._,Saya tak buru-buru ingin menjajal Snapchat. Aplikasi sedang tren itu membantu pengguna saling berkirim gambar memakai sistem pengaturan durasi yang bisa diatur manasuka. Saya terhitung telat mengikuti kehebohan aplikasi dikenal berkat video-video pengguna yang jarang berdurasi lebih dari 10 detik, serta pasti hilang dalam jangka 24 jam ini.
Sebagai perempuan yang berprofesi sebagai penulis, saya tidak gemar meromantisir hal-hal fana. Masing-masing manusia memiliki sisi yang tidak ingin diketahui orang lain. Dalam kasus saya, semakin hari kemampuan menelaah situasi sebagai bahan menulis sebuah topik semakin melemah. Imbasnya, pelan-pelan saya ingin menyimpan segala ingatan secara virtual. Buat momen-momen yang paling berkesan, saya akan mengunggah fotonya ke Instagram. Sementara untuk membangun citra diriku yang cerkas dan kocak, saya berbagi lewat Twitter.
Terkait citraan perempuan modern dan hubungannya dengan media sosial tersebut, saya sempat menuliskan pandangan di media cetak maupun daring. Perempuan selama ini dilarang tampil di ruang publik oleh sistem patriarki. Apakah bijak bila perempuan sekarang menghilang dari ruang-ruang jejaring sosial semacam itu? Atau justru kami harus gembira dengan semua kemajuan teknologi saat ini?
Selama berabad-abad, kebudayaan perempuan seakan membeku dalam waktu. Wanita diabadikan, dirumahkacakan, hingga dibungkam baik melalui prosa maupun lukisan para seniman laki-laki. Jutaan perempuan menjelma menjadi patung-patung venus kesekian. Kami ibarat Olympia, bersantai di kursi malas. Kami adalah Marion Crane, karakter film 'Psycho' Alfred Hitchcock, yang hanya dapat berteriak di kamar mandi sebelum dihabisi. Dengan semua pertimbangan itu, Snapchat awalnya kupikir dibuat melalui pola pikir dunia lama; gagasan untuk membekukan perempuan.
Saat Surat Kabar The New York Times meliput aplikasi itu pertama kali pada Mei 2012, sang penulis, Nick Bilton, menggambarkan bagaimana Snapchat berpotensi "digunakan memotret hal-hal pribadi penggunanya, tersebar sejenak, lalu setelahnya kembali hilang dalam waktu singkat."
Bilton mengambil kesimpulan itu berdasarkan kumpulan gambar perempuan separuh telanjang yang mewarnai laman deskripsi Snapchat di Apple App Store. Selanjutnya, Bilton meyakini "untuk sementara mention-mention di Twitter menunjukkan para penggunanya sebatas saling bertukar gambar dan ngobrol bersama teman. Namun ada beberapa bukti, aplikasi ini berpotensi dipakai mengirim hal-hal tak senonoh."
saya menyukai artikel Bilton, karena prasangka terhadap Snapchat sekilas terbukti. Namun, ketika saya mengedit tulisan, beberapa perempuan di lingkaran saya mulai menggunakan snapchat. Mereka mengedarkan foto di atas treadmil, muka mereka merah dan berbinar. Mereka juga memoto matahari terbenam yang indah dan makan siang yang menyedihkan di meja kantor. Teman-teman, musuh-musuh saya, para hipster, barista di seberang jalan, bahkan atasan saya—mereka semua asik bermain snapchat. Tiba-tiba, saya tergiur masuk dalam pembicaraan mereka di snapchat. Saya mendadak ingin membuat foto-foto konyol selama itu. Cuma sementara saja. Sumpah, saya tidak tertarik dengan sexting. Saya ingin berjalan-jalan sambil mematut-matut di depan layar ihone. Walhasil, saya bikin sebuah user name. Butuh waktu 2 minggu sebelum saya sadar saya sudah melewatkan kenikmatan ini. Saya ingat suatu saat seorang teman mencorat-coret sebuah foto laut yang indah dengan huruf berwarna pink "better IRL" (lebih keren aslinya). Kalimat bualan itu mengedip, sebuah pengingat bahwa orang pertama kali membuat sebuah foto dan mencoret-coretnya bakal jadi orang pertama yang tahu rasanya melihat foto itu. Saya pun langsung kepincut.,Dan para pesohor pun sudah masuk snapchat—wanita-wanita terkenal, celeb-feminis kebanggaan kita. Kerap kali, salah satu dari mereka membagi momen yang melahirkan banyak headline dan jutaan screenshot. Awal musim panas ini, Michelle Obama membuat akun snapchat dan internet langsung menggila. Di Februari 2015, Madonna berpaling ke snapchat untuk menayangkan perdana video musik terbarunya—sebuah langkah yang cekatan sekaligus cerdas dari seorang perempuan yang selalu jadi pendongeng kisah hidupnya sendiri.,Lalu, ketika Amandla Stenberg mengambil alih akun snapchat Teen Vogue's untuk mempromosikan foto dirinya di cover majalah itu, ia juga mengungkap identitasnya sebagai seorang biseksual. Dia tak harus menarik nafas panjang sebelum membuat sebuah pernyataan. Stenberg mengatakannya begitu saja, sewoles mungkin, seperti bicara pada seorang teman. Dia mengatakannya tanpa niat merangsang atau melakukan provokasi. Dia hanya mengeluarkan sebuah penyataan, "Makin hari makin susah saja untuk tutup mulut. Lagipula, pedih rasanya terus menerus mengingkari identitasmu dan menjadi orang yang bukan diri kita," ungkapnya.,"Sebagai seorang perempuan berkulit hitam dan biseksual, saya sudah mengalaminya semua.","Perempuan tak bisa terus ditekan," lanjutnya. "Kita ditakdirkan untuk mengekspresikan kegembiraan, cinta dan air mata kita. Kita ditakdirkan untuk menjadi besar dan berani." Bagi Stenberg, perempuan tak sepatutnya dipandang sebelah mata, dan dibekukan dalam pandangan laki-laki. Dia menengok ke arah kamera: "Ini diri saya yang sejati.",Kendati demikian, dari semua postingan snapchat yang berakhir manjadi #content, miliaran postingan lainnya raib begitu saja. Sebagian besar yang wara-wiri tak akan memicu konten berita mengemparkan, meski Rihanna, ambil contoh, mengunggah sesuatu. Snapchat memang tidak dirancang mengeruk impresi ala-ala selebtwit. Teks atau sms adalah adalah cara membayangkan temanmu yang ada jauh di sana. Surat adalah cara menyampaikan cinta—meminjam istilah bus lokal—antar kota antar propinsi.
Sedangkan sebuah snap adalah cara seorang perempuan mengada, bebas dari tuntutan oarang lain. Karena beberapa pun detik yang dia izinkan, snapchat akan memberinya kesempatan melihat foto dan sedetik kemudian, foto itu hilang. Di samping itu, Snapchat tak lantas jadi sarang pelecehan seksual atau segala kebejatan serupa seperti yang diramalkan pera pengkritiknya. Justru pelecehan semacam ini sarangnya ada di twitter. Sebaliknya, snapchat telah memberikan sebuah piranti bagi perempuan mewakili dirinya sendiri. Snapchat memungkin wanita berkata dengan lega "ini kami, jadi diri kami sendiri.",Dalam artikel yang menggarisbawahi daya pikat Snapchat, dimuat di _The New York Times Magazine_ pada Mei 2016, Jenna Wortham [menulis](http://www.nytimes.com/2016/05/22/magazine/how-i-learned-to-love-snapchat.html?_r=0) "seluruh estetika snapchat berlawanan dengan perangai kebanyakan pengguna Facebook, Instagram dan Twitter—yang seakan-akan mereka menunggu dihubungi pencari bakat atau agen modelling. Snapchat bukan tempat kalian harus terlihat memikat. Snapchat adalah tempat kita menjadi diri sendiri." Dengan kata lain, snapchat adalah tempat kita bisa melihat diri sendiri. Perempuan, di snapchat, bisa menjadi penilai, pelukis sekaligus penikmat lukisannya dalam satu waktu.,Snapchat adalah ekspresi tekno-sosial khas sudut pandang perempuan (female gaze). Snapchat tidak suci atau lebih parah lagi—perawan. Tapi, ini yang membuat snapchat istimewa. Sebab jika tidak, kita boro-boro bisa berubah jadi kumbang atau anak anjing, muntah pelangi atau menukar muka kita dengan Saint West dalam foto.,Snapchat adalah satu lagi cara mengirim pesan ke dunia, bahwa perempuan bisa bangga dengan diri sendiri, membingkai diri sekaligus menentukan seperti apa jati diri kita. Seandainya Venus dari Urbino memperoleh kesempatan yang sama. Coba saja bayangkan: pasti Venus mungkin punya tongsis. Dia pasti muntah pelangi di snapchat. Aplikasi Snapchat mungkin tak selamanya akan ada. Tapi, snapchat menang ada untuk _masa kini_.,Karena intim dan slebor, Snapchat adalah ode bagi keperempuan kita. Angin-anginan, terburu-buru, agak tak penting dan penuh maksud tersembunyi—snapchat semacam buku harian yang pasti kita bakar. Snapchat tidak menjawab pertanyaan siapakah diri anda saat anda berusia 14, 26 atau 35 tahun. Snapchat membiarkan anda menjadi diri sendiri, setidaknya untuk beberapa saat. Karena beberapa dekade dari sekarang, orang tak lagi melihat kita seperti sekarang kita memandang diri sendiri. | Tekno | Saat aplikasi media sosial lain memaksa penggunanya berlomba-lomba narsis, Snapchat, justru membiarkan mereka tampil menjadi dirinya sendiri. Bagi perempuan, efeknya jauh lebih positif. Karena Snapchat tak akan menghakimi, memberi kebebasan berekspresi... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Mattie Kahn","id":"58478addf4cc51024e8524cd","slug":"mattie-kahn","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/mattie-kahn","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad93d32300274e8c317 | articles | Menyambangi Restoran Terbaik di Tibet | 1,471,824,000,000 | https://www.vice.com/id/article/vvdvm3/menyambangi-restoran-terbaik-di-tibet | <em>Artikel ini pertama kali muncul di MUNCHIES.</em>,Walaupun Makye Ame pertama kali dibuka pada 1997, restoran ini tetap ramai. Antrean pengunjungnya kerap mengular dan daftar tunggu tamu masih saja panjang. Makye Ame dianggap banyak pecinta kuliner sebagai restoran masakan Tibet terbaik di dunia. Julukan itu rentan didebat karena rasa masakan selalu subyektif, yang pasti Makye Ame adalah restoran khas tibet paling menonjol di seantero Cina.,Terletak di jantung Lhasa, ibukota Daerah Otonom Tibet, Makye Ame dicat warna kuning pekat. Ini membuat restoran itu kentara di antara bangunan berwarna putih kawasan kota tua Lhasa.,"Tahun 1997, saya ke Lhasa untuk urusan bisnis dan ibadah ketika saya menemukan bangunan ini," kata Tsering Wangchen, pemilik Makye Ame saat ini.,Dengan kumis yang sempurna dan kemampuan bahasa Cina paripurna, Wangchen adalah pribadi karismatik dan menarik. Dia memiliki karisma yang kuat. Dia mengaku berasal dari Desa Hongyuan di wilayah Sichuan. Sebelum menggeluti dunia kuliner, Wangchen pernah mencoba peruntungan menjadi presenter televisi.,"Saya pikir warna kuning bangunan ini tidak umum di Lhasa, jadi saya langsung masuk," tukas Wangchen. "Di Tibet, rumah berwarna kuning adalah bangunan spesial. Warna kuning biasanya hanya digunakan untuk para rahib dan biara.",Di dalam bangunan itu, dia menemukan sebuah restoran yang dikelola oleh tiga perempuan dari Amerika Serikat. Wangchen lantas berteman dengan ketiga pengelola restoran. Sisa liburannya banyak dihabiskan untuk nongkrong di Makye Ame.,"Salah satu pengelolanya fasih berbahasa Tibet. Dia bilang restoran ini sudah berumur 300 tahun," kata Wangchen. "Dulunya bangunan ini hanyalah sebuah warung dan dindingnya dicat warna kuning ketika penduduk lokal tahu Dalai Lama ke-6 menjadi pelindungnya.",Ketiga pengelola asal Amerika Serikat mengubahnya menjadi sebuah restoran kuliner Barat yang menyajikan penganan sederhana semacam Pizza dan Pasta, kadang diselilingi menu khas India dan Nepal. Kepada Wangchen, trio pemilik mengaku berniat pulang kampung dan hendak melego restoran ini.,Sambil berkelakar, Wangchen menawarkan diri menjadi calon pembeli. Tak disangka, ketiga perempuan tadi menganggap serius ucapannya.,"Jadi, saya beli saja," Katanya. "Harganya masuk akal.",Wangchen mengambil alih restoran dan lalu mengganti secara drastis susunan menunya. Dia memasukkan sajian Tibet tradisional dan modern. Di bawah kendali Wangchen, bangunan yang menaungi Makye Ame semakin populer seiring waktu.,"Nama Makye diambil dari puisi gubahan Dalai Lama ke-6," Ungkap Wangchen. Makye Ame secara harfiah artinya "gadis perawan" dalam bahasa Tibet. Puisi yang menjadi inspirasi nama restoran ini kerap dianggap sebuah surat cinta terselubung. Menurut sebuah legenda, suatu hari Dalai Lama ke-6 muda tengah menghabiskan waktu di kedai, ketika seorang gadis mengintip ke dalam. Gadis ini mencuri hati sang Lama. Puisi ini sebetulnya dianggap kontroversial bagi warga kebanyakan, sebab seorang petinggi aliran Buddha Tibet seharusnya hidup tanpa percintaan. Kendati demikian saja puisi ini bisa jadi latar belakang menarik bagi restoran milik Wangchen.,Sampai saat ini, Makye Ame telah membuka cabang di Beijing, Chengdu, dan Yunnan. Malah, Wangchen bersiap mengincar Nepal dan Amerika Serikat sebagai target berikutnya.,Omong-omong terkait menu, Makye Ame menawarkan beragam sajian lokal Tibet yang sudah mendapat sentuhan modern.,"Tibet kuno bisa dibagi menjadi tiga bagian: Amdo, Kham, and U-Tsang," jelas Wangchen. "Masing-masing daerah punya karakteristiknya sendiri.",Jelai dataran tinggi, atau tsampa, adalah makanan pokok di seluruh pelosok Tibet. Selain itu, Daging Yak, sejenis lembu berbulu lebat, adalah bahan wajib dalam masakan tibet. Penduduk di wilayah selatan Tibet kadang menanam Jemawut sebagai bahan pangan. Sementara di bagian utara Tibet, tempat Wangchen berasal, ada sejenis jamur yang cuma tumbuh dalam 1 bulan saja dalam setahun di wilayah padang rumput.,"Anda bisa mencampur mentega, tsampa, dan garam dengan jamur itu lalu memasaknya di atas tungku," kata Wangchen.,Namun di Makye Ame, jamur asli tibet ini diganti dengan jamur shiitake. Jamur ini dibungkus dengan mentega yak dan garam. Sejumput cabe ditaburkan di atasnya untuk menambah rasa sedap,"Kami mencampur pengaruh dari masakan China, India dan Barat dengan masakan tibet tradisional," Wangchen menekankan. "Kalau kami sekedar menawarkan masakan tradisional, orang biasa boro-boro mau makan di sini.",Tak pelak, kesuksesan Makye Aye merupakan buah dari fleksibilitas menu yang ditawarkan. Walau menu restoran ini didominasi oleh sajian tradisional, tetap ada panganan alternatif bagi mereka yang tak biasa menyantap mentega, yak, dan tsampa.,Beragam pilihan sajian modern ditawarkan di Makye Ame. Ada Iga Domba yang disajikan dengan kentang goreng gemuk dan saus yak yang dimasak perlahan. Ada pengaruh masakan India dalam penganan-penganan yang menyertakan Roti Biryani. Ada juga paneer bayam yang dimasak dengan keju yak.,Di bagian menu yang lebih tradisonal, Makye Ame menawarkan teh mentega dan banyak ragam masakan daging yak. Ada lidah yak yang disajikan dengan bubuk bawang merah, steak yak, yak yang dipadu dengan pancake jelai dari dataran tinggi, daging yak selai dan yogurt yak. Yogurt yak yang ditawarkan di sini disajikan tak lama setelah dikocok. Rasanya manis dan kental. Ini adalah yak yogurt terbaik yang saya temukan selama menyambangi dataran Tibet.,Sajian favorit di restoran ini adalah sup mutton dengan potongan lobak—sup spesial Lhasa yang diimbuhi sumsum tulang.,"Sup ini bikin kangen rumah," kata Yeshi Drolma, salah satu teman saya di Tibet saat makan malam. "Saya seperti dibawa kembali ke masa kecilku dan merasakan kembali masakan Ibu.",Bagi Wangchen, tujuan yang ingin dia capai adalah mengangkat kembali budaya Tibet. Di cabang yang dia dirikan Beijing, Yunnan, dan Chengdu, semua bahan makanan didatangkan langsung dari Tibet. Sudah miliaran dihabiskan untuk mendekor tiap restoran. Anda bisa melihat pengocok mentega yak di salah satu pojok restoran atau permadani hasil tenunan tangan. Kadang-kadang, Wangchen menyewa beberapa musisi untuk bermain di pojok itu.,"Makye Ame bukan sekadar restoran," tukas Wangchen. "Tempat ini semacam panggung untuk mengalami langsung budaya Tibet." | _Artikel ini pertama kali muncul di MUNCHIES._,Walaupun Makye Ame pertama kali dibuka pada 1997, restoran ini tetap ramai. Antrean pengunjungnya kerap mengular dan daftar tunggu tamu masih saja panjang. Makye Ame dianggap banyak pecinta kuliner sebagai restoran masakan Tibet terbaik di dunia. Julukan itu rentan didebat karena rasa masakan selalu subyektif, yang pasti Makye Ame adalah restoran khas tibet paling menonjol di seantero Cina.,Terletak di jantung Lhasa, ibukota Daerah Otonom Tibet, Makye Ame dicat warna kuning pekat. Ini membuat restoran itu kentara di antara bangunan berwarna putih kawasan kota tua Lhasa.,"Tahun 1997, saya ke Lhasa untuk urusan bisnis dan ibadah ketika saya menemukan bangunan ini," kata Tsering Wangchen, pemilik Makye Ame saat ini.,Dengan kumis yang sempurna dan kemampuan bahasa Cina paripurna, Wangchen adalah pribadi karismatik dan menarik. Dia memiliki karisma yang kuat. Dia mengaku berasal dari Desa Hongyuan di wilayah Sichuan. Sebelum menggeluti dunia kuliner, Wangchen pernah mencoba peruntungan menjadi presenter televisi.,"Saya pikir warna kuning bangunan ini tidak umum di Lhasa, jadi saya langsung masuk," tukas Wangchen. "Di Tibet, rumah berwarna kuning adalah bangunan spesial. Warna kuning biasanya hanya digunakan untuk para rahib dan biara.",Di dalam bangunan itu, dia menemukan sebuah restoran yang dikelola oleh tiga perempuan dari Amerika Serikat. Wangchen lantas berteman dengan ketiga pengelola restoran. Sisa liburannya banyak dihabiskan untuk nongkrong di Makye Ame.,"Salah satu pengelolanya fasih berbahasa Tibet. Dia bilang restoran ini sudah berumur 300 tahun," kata Wangchen. "Dulunya bangunan ini hanyalah sebuah warung dan dindingnya dicat warna kuning ketika penduduk lokal tahu Dalai Lama ke-6 menjadi pelindungnya.",Ketiga pengelola asal Amerika Serikat mengubahnya menjadi sebuah restoran kuliner Barat yang menyajikan penganan sederhana semacam Pizza dan Pasta, kadang diselilingi menu khas India dan Nepal. Kepada Wangchen, trio pemilik mengaku berniat pulang kampung dan hendak melego restoran ini.,Sambil berkelakar, Wangchen menawarkan diri menjadi calon pembeli. Tak disangka, ketiga perempuan tadi menganggap serius ucapannya.,"Jadi, saya beli saja," Katanya. "Harganya masuk akal.",Wangchen mengambil alih restoran dan lalu mengganti secara drastis susunan menunya. Dia memasukkan sajian Tibet tradisional dan modern. Di bawah kendali Wangchen, bangunan yang menaungi Makye Ame semakin populer seiring waktu.,"Nama Makye diambil dari puisi gubahan Dalai Lama ke-6," Ungkap Wangchen. Makye Ame secara harfiah artinya "gadis perawan" dalam bahasa Tibet. Puisi yang menjadi inspirasi nama restoran ini kerap dianggap sebuah surat cinta terselubung. Menurut sebuah legenda, suatu hari Dalai Lama ke-6 muda tengah menghabiskan waktu di kedai, ketika seorang gadis mengintip ke dalam. Gadis ini mencuri hati sang Lama. Puisi ini sebetulnya dianggap kontroversial bagi warga kebanyakan, sebab seorang petinggi aliran Buddha Tibet seharusnya hidup tanpa percintaan. Kendati demikian saja puisi ini bisa jadi latar belakang menarik bagi restoran milik Wangchen.,Sampai saat ini, Makye Ame telah membuka cabang di Beijing, Chengdu, dan Yunnan. Malah, Wangchen bersiap mengincar Nepal dan Amerika Serikat sebagai target berikutnya.,Omong-omong terkait menu, Makye Ame menawarkan beragam sajian lokal Tibet yang sudah mendapat sentuhan modern.,"Tibet kuno bisa dibagi menjadi tiga bagian: Amdo, Kham, and U-Tsang," jelas Wangchen. "Masing-masing daerah punya karakteristiknya sendiri.",Jelai dataran tinggi, atau tsampa, adalah makanan pokok di seluruh pelosok Tibet. Selain itu, Daging Yak, sejenis lembu berbulu lebat, adalah bahan wajib dalam masakan tibet. Penduduk di wilayah selatan Tibet kadang menanam Jemawut sebagai bahan pangan. Sementara di bagian utara Tibet, tempat Wangchen berasal, ada sejenis jamur yang cuma tumbuh dalam 1 bulan saja dalam setahun di wilayah padang rumput.,"Anda bisa mencampur mentega, tsampa, dan garam dengan jamur itu lalu memasaknya di atas tungku," kata Wangchen.,Namun di Makye Ame, jamur asli tibet ini diganti dengan jamur shiitake. Jamur ini dibungkus dengan mentega yak dan garam. Sejumput cabe ditaburkan di atasnya untuk menambah rasa sedap,"Kami mencampur pengaruh dari masakan China, India dan Barat dengan masakan tibet tradisional," Wangchen menekankan. "Kalau kami sekedar menawarkan masakan tradisional, orang biasa boro-boro mau makan di sini.",Tak pelak, kesuksesan Makye Aye merupakan buah dari fleksibilitas menu yang ditawarkan. Walau menu restoran ini didominasi oleh sajian tradisional, tetap ada panganan alternatif bagi mereka yang tak biasa menyantap mentega, yak, dan tsampa.,Beragam pilihan sajian modern ditawarkan di Makye Ame. Ada Iga Domba yang disajikan dengan kentang goreng gemuk dan saus yak yang dimasak perlahan. Ada pengaruh masakan India dalam penganan-penganan yang menyertakan Roti Biryani. Ada juga paneer bayam yang dimasak dengan keju yak.,Di bagian menu yang lebih tradisonal, Makye Ame menawarkan teh mentega dan banyak ragam masakan daging yak. Ada lidah yak yang disajikan dengan bubuk bawang merah, steak yak, yak yang dipadu dengan pancake jelai dari dataran tinggi, daging yak selai dan yogurt yak. Yogurt yak yang ditawarkan di sini disajikan tak lama setelah dikocok. Rasanya manis dan kental. Ini adalah yak yogurt terbaik yang saya temukan selama menyambangi dataran Tibet.,Sajian favorit di restoran ini adalah sup mutton dengan potongan lobak—sup spesial Lhasa yang diimbuhi sumsum tulang.,"Sup ini bikin kangen rumah," kata Yeshi Drolma, salah satu teman saya di Tibet saat makan malam. "Saya seperti dibawa kembali ke masa kecilku dan merasakan kembali masakan Ibu.",Bagi Wangchen, tujuan yang ingin dia capai adalah mengangkat kembali budaya Tibet. Di cabang yang dia dirikan Beijing, Yunnan, dan Chengdu, semua bahan makanan didatangkan langsung dari Tibet. Sudah miliaran dihabiskan untuk mendekor tiap restoran. Anda bisa melihat pengocok mentega yak di salah satu pojok restoran atau permadani hasil tenunan tangan. Kadang-kadang, Wangchen menyewa beberapa musisi untuk bermain di pojok itu.,"Makye Ame bukan sekadar restoran," tukas Wangchen. "Tempat ini semacam panggung untuk mengalami langsung budaya Tibet." | Food | Pada 1997, seorang pria asal Cina beruntung bisa membeli sebuah restoran dengan harga murah di Ibu Kota Tibet. Kini, restoran tua itu dia ubah menjadi sarana merasakan kebudayaan Tibet paling otentik, dengan citarasa makanan tiada bandingan. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Clarissa Wei","id":"584782a708999c02231bac30","slug":"clarissa-wei","public_url":"https://www.vice.com/en_dk/author/clarissa-wei","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae28312f40254e97cf2 | articles | Dua Kali Biar Beruntung: Lil Durk Tengah Bersenang-Senang Dengan Musiknya | 1,471,564,800,000 | https://www.vice.com/id/article/53g3ja/dua-kali-biar-beruntung-lil-durk-tengah-bersenang-senang-dengan-musiknya | <em>Artikel ini pertama kali muncul di NOISEY US.</em>,Rapper asal Chicago ini membeberkan album barunya "Lil Durk 2X' dan sebagian masa kecilnya.,Saat bercanda dan kejar-kejaran dengan teman-temannya di sisi jalan, Lil Durk terlihat seperti sosok yang baru. Apalagi kalau disandingkan dengan Lil Durk yang jujur dan polos dulu, Ia kini terlihat lebih sumringah. Baju yang ia kenakan amat sederhana—jeans ketat dan sebuah Tshirt. Ini jauh lebih semenjana dibanding dandanannya beberapa waktu lalu yang lebih mengkilat, putih dari atas sampai bawah plus gaya ala <em>woy-gue-rapper</em>. Cologne yang ia pilih baunya manis. Ketika bicara tentang musik, matanya menyala. Rapper asal Chicago ini baru berusia 23 tahun dan karirnya sedang moncer-moncernya. Untuk pertama kali dalam karir musiknya, ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri.,Sejak mulai dikenal seantero Amerika Serikat sebagai salah eksponen gelombang baru drill rapper 5 tahun lalu, ada semacam narasi yang dijejalkan ke Lil Durk. Kebanyakan rapper, atau setidaknya mereka yang baru berkepala dua, tak akan dipaksa menghadapi tantangan sebuah kota besar. Namun, bagi Lil Durk yang kerap dianggap contoh kesuksesan drill scene, kasusnya berbeda. Ia didampuk sebagai juru bicara tentang kekerasan di Chicago, terutama di album debutnya yang kelam bersama Def Jam, Remember My Name. Album ini mencatut nuansa gelap lagu favorit mixtape macam "Bang Bross" dan "L's Anthem" lalu mengubahnya menjadi ekplisit. Jeleknya, album ini kehilangan tone rapper muda dan inovasi sonik yang justru bikin Lil Durk beken.,Lil Durk 2X, album keduanya, balik arah 180 derajat. Album ini mengembalikan Durk ke percakapan tentang rapper yang membangkitkan kembali autotone serta tren lagu rap yang amat melodik. Dengan track macam "Molly Girl," Durk menghidupi tren yang sama selayak apa yang dilakukan Future dan Young Thug di Atlanta. Tak heran, keduanya ikut ambil bagian dalam album baru Durk. Kolaborasi Yo Gotti "Money" sejatinya adalah banger yang mestinya dari dulu-dulu sudah bisa ia buat namun gagal—semacam versi lebih pop dan terstruktur dari track series "52 Bars." Lalu ada "Super Powers," penerus dunia woles yang mengalir santai dan penuh warna yang dieksplor Durk dalam <em>Life Ain't No Joke</em> dan <em>Still Hitta</em>. Lebih dari itu, "Super Powers" adalah track yang lebih rapih hasil pengalaman makan asam garam di drill scene. Musik Durk sudah mengarah ke sound yang lebih ngepop bertahun-tahun lalu, dan kini modalnya untuk membuat hit sudah lebih dari cukup.,Baru-baru ini, Durk menyambangi Kantor Vice di New York untuk ngobrol tentang album barynya di Noisey Radio di Beats1—kamu bisa mendengarkan keseluruhan episodenya <a href="http://itunes.apple.com/us/station/ep-57-noisey/idra.1140326315" target="_blank">di sini</a>. Dalam obrolan iniitu, ia membeberkan perspektifnya akan segala hal dari kerja bareng Young Thug hingga Steak Tacos.,<strong>Noisey: Jadi album barumu itu tentang apa?</strong><br>
<strong>Lil Durk:</strong> Two Times: Ga begitu ada artinya sih, cuma aku sering dipanggil seperti itu. Aku melihatnya sebagai kesempatan kedua. Ada lebih banyak musik yang happy dan menyenangkan. Aku lebih menikmati diriku sendiri di album ini. Album sebelumnya kan lebih serius. Aku butuh lebih banyak waktu untuk album itu. Aku masih cinta album itu karena itu album debutku,. tTapi, album baru ini punya lebih banyak calon hit. Temponya lebih rancak—pokoknya beda deh.,<strong>Semua orang memanggilmu Two Times sekarang? Gimana sih awal mulanya</strong><br>
Mereka tiba-tiba saja memanggilku seperti itu. Tiap orang punya alter ego, nama panggilan masing-masing. Orang mendadak memanggilku Two Times, lalu aku pikir-pikir dan akhirnya aku bilang "sekalian aja dijadiin nama album.",<strong>Ceritain dong tentang kerja bareng Future. Kalian punya lagu yang dikerjakan bersama Zona Man, "<a href="https://www.youtube.com/watch?v=JMriMyHuaI8" target="_blank">Mean to Me</a>."</strong><br>
Yeah, cool banget bisa kerja bareng Future, biarpun sebetulnya ada pihak ketiga yang menghubungkan kami. Lagu itu cuma sebentuk bantuan kecil saya buat teman saya, Zona Man.. Shout out Zona Man. Kalau ga salah, zona bilang "Future dan aku pengen kamu ada di di lagu ini. Tapi 3, 4, 5 lagu terakhir yang kami buat dikerjakan pas aku di studio. Jadi aku tahu prosesnya. Energi terasa banget. Southside juga ada di sana. Ia yang bikin beats, terus kami langsung sikat.,<strong>Gimana rasanya? Kamu kelihatan seneng banget jelasinnya, pasti keren abis ya.</strong><br>
Yeah, kalau kamu kerja bareng dengan orang kamu ingin kerja bareng dari dulu, kamu akan bisa bersenang-senang, dan kami sangat menikmatinya. Hasilnya jadi keren karena Future berasal dari tempat yang sama. Ia paham banget perjuangan untuk melalui bermacam titik genting. Ia benar-benar memberikan umpan lambung lewat sebuah lagu yang akan muncul di proyek barunya.,<strong>Kalau dari gaya, kalian berdua sangat mirip dalam hal penggunaan Auto-Tune. Apa ini yang kalian bicarakan pas nongkrong bareng?</strong><br>
Ya itu yang bikin asik. Aku suka bermain dengan melodipakai auto-tune. Dia juga. Dia tahu caranya ngerap. Begitu juga aku. Ya udahlah langsung aja ke studio dan bikin lagu.,<strong>Ketika kamu pertama kali keluar, auto-tune sedang tidak keren-kerennya. Rada ketinggalan jaman. Hanya kamu, Future dan beberapa orang lain yang menggunakannya. Sekarang auto-tune ada dimana-mana. Gimana rasanya melihat semuanya? Apa pendapatmu tentang auto-tune berubah?</strong><br>
Yeah, semua orang sekarang memperhitungkan auto-tune. Beberapa menit lalu, aku ngobrol dengan Birdman. Dia bilang "Rich Homie dan rapper lainnya pakai auto-tune. Tapi, kamu yang mulai duluan." Terus kujawab "Syukurlah kalau kau sadar." Aku suka dipuji kalau memang aku pantas mendapatkannya.,<strong>Bagaimana kamu bisa kerja bareng sama Young Thug?</strong><br>
Energinya sama seperti kerja bareng Future. Gaya kami sama: rap yang melodik. Kami kerja sehari penuh. Ketika kerja bareng, kami dapat kayak 5 lagu gitu, tapi pas bareng Thug kami bisa bikin 8-10 lagu. Seharusnya, kami akan berkolaborasi untuk membuat tape, <em>Lil Durk Thugger</em>. Tapi, Thug sibuk tur kesana-kemari. Aku juga sibuk wara-wiri. Kami belum bisa lagu bareng lagi. Tapi, tape itu pasti bakal keluar.,<strong>OK, Aku punya beberapa pertanyaan lucu. Siapa selebriti yang pertama bikin kamu jatuh cinta?</strong><br>
Shakira—itu dulu sekali!,<strong>Kenapa Shakira?</strong><br>
Bokongnya! Kamu tahu lah gimana.,<strong>Pencapaian terfavorit?</strong><br>
Keluar dari lingkunganku yang ghetto dan bisa jadi tulang punggung keluarga. Itu yang aku lakukan sekarang. Jadi, keinginanku tercapai.,<strong>App favorit?</strong><br>
Mymixtapes karena segala macam musik di dalamnya. Bahkan dalam pesawat, kamu bisa download semua mixtapenya, bikin aku update terus.,<strong>Rasa favorit?</strong><br>
Steak tacos.,<strong>Ada tempat taco kesukaan?</strong><br>
Steak tacos adalah makanan favoritku titik. Rasanya pedas, ini rasa kesukaanku.,<strong>Record favorit pas tumbuh dewasa?</strong><br>
"Crossroads"nya Bone Thugs. Pertama kali liat videonya, aku langsung tertarik. Videonya menarik buatku yang pendek. Jadi, itu salah satu lagu kesukaanku pas remaja.,<strong>Emoji favorit?</strong><br>
Emoji angka 100, karena aku selalu 100%,,<strong>Masih ingat ponsel pertamamu?</strong><br>
Ponsel pertamaku USA La Flip blue. Itu yang pertama yang aku punya. Harganya kurang ajar mahalnya, tapi aku tetap suka.,<strong>Kalau tato favorit?</strong><br>
Tato OTF di lenganku.,<strong>Kalau tato pertamamu? Kenapa kamu membuatnya?</strong><br>
"Blessed" di leherku. Aku cuma ingin tampil beda. Aku dapat banyak perhatian gara-gara itu.,<strong>Di internet, aku lihat kamu punya tato Black Lives Matter, kenapa punya tato itu?</strong><br>
Apa yang terjadi akhir-akhir, bikin aku khawatir. Padahal susah sekali bikin aku emosional. Caraku menjelaskan tato ini ke ibuku dan orang lain adalah bahwa setiap nyawa itu berharga. Cuma yang sekarang kena banyak masalah adalah orang kulit hitam. Itu yang terjadi sekarang.,<strong>Apa tontonan favoritmu Netflix?</strong><br>
Narcos! Serial ini keren sekali, kamu bisa lihat cara dia menjalankan operasinya. Ia tak perang lawan satu blok, ia tak sedang perang lawan kotanya — Ia nantangin pemerintah. Kalau kamu nonton, dia tuh kayak punya banyak uang buat perang lawan pemerintah. Ia bikin tank dan kantor pengadilan meledak. Aku jadi mikir "Anjrit, gini toh dulu kejadiannya.",<em>Kyle Kramer adalah editor Noisey. Follow dia di <a href="http://twitter.com/kylekramer" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di NOISEY US._,Rapper asal Chicago ini membeberkan album barunya "Lil Durk 2X' dan sebagian masa kecilnya.,Saat bercanda dan kejar-kejaran dengan teman-temannya di sisi jalan, Lil Durk terlihat seperti sosok yang baru. Apalagi kalau disandingkan dengan Lil Durk yang jujur dan polos dulu, Ia kini terlihat lebih sumringah. Baju yang ia kenakan amat sederhana—jeans ketat dan sebuah Tshirt. Ini jauh lebih semenjana dibanding dandanannya beberapa waktu lalu yang lebih mengkilat, putih dari atas sampai bawah plus gaya ala _woy-gue-rapper_. Cologne yang ia pilih baunya manis. Ketika bicara tentang musik, matanya menyala. Rapper asal Chicago ini baru berusia 23 tahun dan karirnya sedang moncer-moncernya. Untuk pertama kali dalam karir musiknya, ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri.,Sejak mulai dikenal seantero Amerika Serikat sebagai salah eksponen gelombang baru drill rapper 5 tahun lalu, ada semacam narasi yang dijejalkan ke Lil Durk. Kebanyakan rapper, atau setidaknya mereka yang baru berkepala dua, tak akan dipaksa menghadapi tantangan sebuah kota besar. Namun, bagi Lil Durk yang kerap dianggap contoh kesuksesan drill scene, kasusnya berbeda. Ia didampuk sebagai juru bicara tentang kekerasan di Chicago, terutama di album debutnya yang kelam bersama Def Jam, Remember My Name. Album ini mencatut nuansa gelap lagu favorit mixtape macam "Bang Bross" dan "L's Anthem" lalu mengubahnya menjadi ekplisit. Jeleknya, album ini kehilangan tone rapper muda dan inovasi sonik yang justru bikin Lil Durk beken.,Lil Durk 2X, album keduanya, balik arah 180 derajat. Album ini mengembalikan Durk ke percakapan tentang rapper yang membangkitkan kembali autotone serta tren lagu rap yang amat melodik. Dengan track macam "Molly Girl," Durk menghidupi tren yang sama selayak apa yang dilakukan Future dan Young Thug di Atlanta. Tak heran, keduanya ikut ambil bagian dalam album baru Durk. Kolaborasi Yo Gotti "Money" sejatinya adalah banger yang mestinya dari dulu-dulu sudah bisa ia buat namun gagal—semacam versi lebih pop dan terstruktur dari track series "52 Bars." Lalu ada "Super Powers," penerus dunia woles yang mengalir santai dan penuh warna yang dieksplor Durk dalam _Life Ain't No Joke_ dan _Still Hitta_. Lebih dari itu, "Super Powers" adalah track yang lebih rapih hasil pengalaman makan asam garam di drill scene. Musik Durk sudah mengarah ke sound yang lebih ngepop bertahun-tahun lalu, dan kini modalnya untuk membuat hit sudah lebih dari cukup.,Baru-baru ini, Durk menyambangi Kantor Vice di New York untuk ngobrol tentang album barynya di Noisey Radio di Beats1—kamu bisa mendengarkan keseluruhan episodenya [di sini](http://itunes.apple.com/us/station/ep-57-noisey/idra.1140326315). Dalam obrolan iniitu, ia membeberkan perspektifnya akan segala hal dari kerja bareng Young Thug hingga Steak Tacos.,**Noisey: Jadi album barumu itu tentang apa?**
**Lil Durk:** Two Times: Ga begitu ada artinya sih, cuma aku sering dipanggil seperti itu. Aku melihatnya sebagai kesempatan kedua. Ada lebih banyak musik yang happy dan menyenangkan. Aku lebih menikmati diriku sendiri di album ini. Album sebelumnya kan lebih serius. Aku butuh lebih banyak waktu untuk album itu. Aku masih cinta album itu karena itu album debutku,. tTapi, album baru ini punya lebih banyak calon hit. Temponya lebih rancak—pokoknya beda deh.,**Semua orang memanggilmu Two Times sekarang? Gimana sih awal mulanya**
Mereka tiba-tiba saja memanggilku seperti itu. Tiap orang punya alter ego, nama panggilan masing-masing. Orang mendadak memanggilku Two Times, lalu aku pikir-pikir dan akhirnya aku bilang "sekalian aja dijadiin nama album.",**Ceritain dong tentang kerja bareng Future. Kalian punya lagu yang dikerjakan bersama Zona Man, "[Mean to Me](https://www.youtube.com/watch?v=JMriMyHuaI8)."**
Yeah, cool banget bisa kerja bareng Future, biarpun sebetulnya ada pihak ketiga yang menghubungkan kami. Lagu itu cuma sebentuk bantuan kecil saya buat teman saya, Zona Man.. Shout out Zona Man. Kalau ga salah, zona bilang "Future dan aku pengen kamu ada di di lagu ini. Tapi 3, 4, 5 lagu terakhir yang kami buat dikerjakan pas aku di studio. Jadi aku tahu prosesnya. Energi terasa banget. Southside juga ada di sana. Ia yang bikin beats, terus kami langsung sikat.,**Gimana rasanya? Kamu kelihatan seneng banget jelasinnya, pasti keren abis ya.**
Yeah, kalau kamu kerja bareng dengan orang kamu ingin kerja bareng dari dulu, kamu akan bisa bersenang-senang, dan kami sangat menikmatinya. Hasilnya jadi keren karena Future berasal dari tempat yang sama. Ia paham banget perjuangan untuk melalui bermacam titik genting. Ia benar-benar memberikan umpan lambung lewat sebuah lagu yang akan muncul di proyek barunya.,**Kalau dari gaya, kalian berdua sangat mirip dalam hal penggunaan Auto-Tune. Apa ini yang kalian bicarakan pas nongkrong bareng?**
Ya itu yang bikin asik. Aku suka bermain dengan melodipakai auto-tune. Dia juga. Dia tahu caranya ngerap. Begitu juga aku. Ya udahlah langsung aja ke studio dan bikin lagu.,**Ketika kamu pertama kali keluar, auto-tune sedang tidak keren-kerennya. Rada ketinggalan jaman. Hanya kamu, Future dan beberapa orang lain yang menggunakannya. Sekarang auto-tune ada dimana-mana. Gimana rasanya melihat semuanya? Apa pendapatmu tentang auto-tune berubah?**
Yeah, semua orang sekarang memperhitungkan auto-tune. Beberapa menit lalu, aku ngobrol dengan Birdman. Dia bilang "Rich Homie dan rapper lainnya pakai auto-tune. Tapi, kamu yang mulai duluan." Terus kujawab "Syukurlah kalau kau sadar." Aku suka dipuji kalau memang aku pantas mendapatkannya.,**Bagaimana kamu bisa kerja bareng sama Young Thug?**
Energinya sama seperti kerja bareng Future. Gaya kami sama: rap yang melodik. Kami kerja sehari penuh. Ketika kerja bareng, kami dapat kayak 5 lagu gitu, tapi pas bareng Thug kami bisa bikin 8-10 lagu. Seharusnya, kami akan berkolaborasi untuk membuat tape, _Lil Durk Thugger_. Tapi, Thug sibuk tur kesana-kemari. Aku juga sibuk wara-wiri. Kami belum bisa lagu bareng lagi. Tapi, tape itu pasti bakal keluar.,**OK, Aku punya beberapa pertanyaan lucu. Siapa selebriti yang pertama bikin kamu jatuh cinta?**
Shakira—itu dulu sekali!,**Kenapa Shakira?**
Bokongnya! Kamu tahu lah gimana.,**Pencapaian terfavorit?**
Keluar dari lingkunganku yang ghetto dan bisa jadi tulang punggung keluarga. Itu yang aku lakukan sekarang. Jadi, keinginanku tercapai.,**App favorit?**
Mymixtapes karena segala macam musik di dalamnya. Bahkan dalam pesawat, kamu bisa download semua mixtapenya, bikin aku update terus.,**Rasa favorit?**
Steak tacos.,**Ada tempat taco kesukaan?**
Steak tacos adalah makanan favoritku titik. Rasanya pedas, ini rasa kesukaanku.,**Record favorit pas tumbuh dewasa?**
"Crossroads"nya Bone Thugs. Pertama kali liat videonya, aku langsung tertarik. Videonya menarik buatku yang pendek. Jadi, itu salah satu lagu kesukaanku pas remaja.,**Emoji favorit?**
Emoji angka 100, karena aku selalu 100%,,**Masih ingat ponsel pertamamu?**
Ponsel pertamaku USA La Flip blue. Itu yang pertama yang aku punya. Harganya kurang ajar mahalnya, tapi aku tetap suka.,**Kalau tato favorit?**
Tato OTF di lenganku.,**Kalau tato pertamamu? Kenapa kamu membuatnya?**
"Blessed" di leherku. Aku cuma ingin tampil beda. Aku dapat banyak perhatian gara-gara itu.,**Di internet, aku lihat kamu punya tato Black Lives Matter, kenapa punya tato itu?**
Apa yang terjadi akhir-akhir, bikin aku khawatir. Padahal susah sekali bikin aku emosional. Caraku menjelaskan tato ini ke ibuku dan orang lain adalah bahwa setiap nyawa itu berharga. Cuma yang sekarang kena banyak masalah adalah orang kulit hitam. Itu yang terjadi sekarang.,**Apa tontonan favoritmu Netflix?**
Narcos! Serial ini keren sekali, kamu bisa lihat cara dia menjalankan operasinya. Ia tak perang lawan satu blok, ia tak sedang perang lawan kotanya — Ia nantangin pemerintah. Kalau kamu nonton, dia tuh kayak punya banyak uang buat perang lawan pemerintah. Ia bikin tank dan kantor pengadilan meledak. Aku jadi mikir "Anjrit, gini toh dulu kejadiannya.",_Kyle Kramer adalah editor Noisey. Follow dia di [Twitter](http://twitter.com/kylekramer)._ | Musik | Rapper asal Chicago ini membeberkan album barunya Lil Durk 2X and berbagi semua yang pertama di masa kecilnya. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Kyle Kramer","id":"57a20658b98358df4d9df561","slug":"kyle-kramer","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Kyle Kramer","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae62cf2be02ba6065ad | articles | Di Garis Depan Invasi Grime Ibiza | 1,471,392,000,000 | https://www.vice.com/id/article/jpm5gp/di-garis-depan-invasi-grime-ibiza | <em>Artikel ini pertama kali muncul di Noisey UK.</em>,"Bisa dibilang, makin malam makin gila di sini," ucap Jordan Hallpike sambil tertawa—Director of Talent & Programming di Ibiza Rocks. Kami ngobrol di pinggir kolam Pikes Hotel, bekas gua hedon yang terletak di kawasan rural berdebu di timur laut San Antonio, Ibiza.,Nama tempat ini diambil dari pencipta dan juragan pesta, Tony Pike. Tempat ini adalah relik tua Ibiza yang klasik: pesta sepanjang 72 jam, hal-hal yang mistik, pesta madat kokain, orgy seks bebas, acip trip dan, ini yang paling dikenal, pesta ulang tahun Freddie Mercury yang ke 41. Inilah tempat dimana Grace Jones, Frank Zappa dan Kylie Minoque berusaha mendapatkan lucid dream; Inilah tempat yang dianggap Goerge Michael paling pas untuk bikin video "Club Tropicana"; tempat yang hampir ditutup polisi Ibiza di dekade 80an sampai pelanggan hotel Julio Iglesias—saat itu ia masih playboy yang fotonya mungkin terpampang di dinding universitas ibu anda—mengundang kepala kepolisian untuk 'makan malam' dan semua masalah seakan hilang begitu saja. Perubahan perlahan hotel ini—mulai dari finca spanyol ala abad 15, menjadi tempat pesta pora di dekade 80an hingga dibeli dan dinamai ulang sebagai Ibiza Rocks House at Pikes—sangat menunjukkan kalau jiwa pulau ini akan tetap hidup justru ketika segalanya berada dalam ketidakpastian.,Visi 80an Ibiza nantinya luntur juga di dekade 90an dengan datangnya macam-macam jenis pil, Paul Oakenfold, Nick Holloway dan Danny Rampling yang merubah identitas spiritual kepulauan itu—setidaknya bagi orang Inggris—sebagai "Disneyland-nya generasi rave." Sejak saat itu, kepulauan itu dirancang ulang guna menampung musik househouse music, superclub, penari erotis, VIP, pesta bujangan, layanan alkohol gaya klub dan Carl Cox. Inilah imaji Ibiza yang masih nyantol di kepala kita, yang diabadikan oleh Kompilasi Ministry of Sound, It's All Gone Pete Tong serta feed instagram para penggila pesta. Salah satunya mungkin pernah satu apartemen dengan anda di jaman kuliah.,Namun, alasan saya kembali ke kepulauan Balearik bukan untuk menemukan kembali Ibiza klasik atau jalan-jalan di hanger yang diterangi lampu sorot di Pacha, Amnesia dan Space. Tujuan saya di sini adalah untuk menyigi sound baru yang tengah menyerang kepulauan ini. Selama jalan-jalan di pantai San Antonio, susah sekali untuk tidak melihat berbagai macam tanda: tanda literal. Barangkali masih banyak billboard besar yang mengiklankan residensi Bob Sinclair yang tak pernah beres, bahkan mungkin sampai kiamat nanti. Namun, di sisi papan-papan iklan itu, berdiri foto Stormzy setinggi 20 kaki, menawarkan sesuatu yang berbeda. MC London Selatan itu memulai residensi We Are Rockstars sepanjang musim panas lalu. Tiketnya ludes terjual. Ia tidak sendirian. Wiley, Novelist, Big Narstie, Lethal Bizzle, Bugzy Malone, J Hus, Lady Leshurr, Elf Kid, Predutag, Slimzee and banyak mc lainnya akan manggung di Ibiza sepanjang musim panas ini. The White Isle, sepertinya, memang tengah dilanda invasi grime.,Sebenarnya, ini lumrah saja. Dengan grime yang merajalela di UK—jadi identitas kultural Inggris dengan menembus pelbagai radio mainstream, List Mercury Prize dan jadi favorit di akun spotify om-om di inggris—grime akan mendarat di Kepulauan Belearik juga. Kepulauan ini memang sudah lama jadi lini terdepan tren budaya klub inggris dan mempengaruhi banyak tren di London juga. Namun, Dizze, Skepta dan Wiley telah wara-wiri di Ibiza selama setengah dekade—dan grime sudah ada selama lebih dari 15 tahun—terus apa yang bikin infiltrasi grime teranyar ini spesial? Well, salah satunya, kini orang mulai datang menonton.,"Dulu saya benci Ibiza," Jelas Lethal Bizzle. "Saya pertama ke sini pada 2008/2009. Waktu itu saya mikir, 'Ini bukan sarang kami.' Gignya sepi, dan saya tak ingin ke sini lagi. Saya ingin ke Napa. Di sana, musik saya bisa pecah. Ayo kita ke Ayia Napa dan ajak teman-temanmu! Ibiza taek kucing.",Semua berubah ketika Bizzle kembali musim panas kemarin. "Saya dan DJ EZ dapat 6 show residensi di Sankeys, dan kami manggung gila-gilaan tiap minggu. Semua berubah. Rame sekali tahun ini—salah satu show paling nampol tahun lalu. Saya sampai bilang, 'Anjrit, Ibiza sudah siap nih!' saya lihat-lihat kembali ke sana tahun ini dan kayaknya kami yang megang tahun ini. Tapi, ini permintaan publik ya kan? Ini yang orang mau. Tentunya, ini adalah bisnis. Jadi kalau mau bisnismu berkembang, ya ikuti apa yang anak muda inginkan. Sekarang, yang lagi ngehip Urban dan Grime.",Salah satu yang memicu perubahan di Ibiza adalah penataan ulang Ibiza Rocks. Jika anda berumur lebih dari 20 tahun, barangkali anda masih ingat konsep awal Ibiza Rocks. Awalnya, ia cuma tempat hura-hura kecil-kecilan di ruang belakang Manumission. Idenya sederhana: menangkap kultur festival dan live music yang sedang ramai di Inggris dengan membawa beberapa artis indie ke sana. Jadilah Ibiza Rocks sebagai semacam club bagi mereka yang suka matahari, pasir ,narkobadasi dan Kaiser Chiefs. Kala itu, Ibiza adalah klub untuk mereka yang suka sepatu lancip yang kabur dari kawanannya untuk mononton The Subways selama 1 jam, sebelum kembali ikut ngumpul di Doner King.,Namun Fast Forward ke 2o16, Ibiza Rocks menjelma jadi francise terbesar di kepulauan Belearik. Asetnya mencakup 3 hotel (Ibiza Rocks Hotel, Sol House Mixed by Ibiza Rocks, dan Pikes), 2 bar serta macam-macam toko eceran dan hotel budget. Musik yang ditawarkan juga berkembang. Program Ibiza Rocks Hotel masih memasang artis macam LCD Soundsystem, Wolf Alice dan Slaves. Namun, sister brand-nya, We Are Rockstars kini bermain dengan tren-tren baru di Inggris. Walhasil, line up-nya kerap didominasi artis Grime ditambah artis macam Ms Dynamite, Yungen, So Solid Crew, dan bahkan Kurupt FM.,Lantai dansa super club memang masih dipenuhi pengunjung berpenampilan santai—kaos dan sepatu sneaker—yang tengah mencari keringat. Usia mereka hampir atau awal 30 tahuan. Namun, dalam antrian di show pertama Stormzy, yang berbaris sangat berbeda: mereka mengenakan topi snapback dan sendal slider, sepatu creps dan kaos kaki jaring, rambut dikuncir kuda dan gaya rambut cepak brightspot. Mereka lebih belia dan mereka haus akan musik 140 BPM.,"Ini beda banget dari semua yang ada di luar sana," jelas Jordan, lelaki yang bertanggung jawab membawa sebagian artis ini ke Kepulauan Belearik. "Musim panas ini, saya sudah lihat moshpit, saya sudah lihat artis membelah kerumunan penonton, saya juga sudah lihat ring of death. Ada juga minuman yang terlempar tinggi ke udara bahkan tangan-tangan yang teracung menyerupai pistol, semuanya pecah. Ini terjadi di kepulauan dimana penonton di sini biasanya cuma berdiri dan ngangguk-ngangguk doang. Pas pertama kali sekuriti lokal datang ke grime night, mereka panik—Ada apa nih? Ada yang berantem?" Mereka susah mempercayainya. Bagi saya sih, ini lebih menyenangkan dari klub grime gelap yang ada di London sana. Rasanyaa beda banget.",Saya tak perlu repot-repot menulis satu paragraf untuk menjelaskan betapa pecahnya pertunjukkan pertama Stormzy. Ia toh lebih banyak ditulis, bahkan jika dibandingkan cerita Brexit. Lagipula, tidak terlalu banyak cara untuk menggambarkan satu venue penuh pecah gara-gara lagu "Shut up." Tapi gini deh, gampangnya malam itu Stormzy mengubah Ibiza Rocks jadi apa yang disebut Big Narstie sebagai "kebun binatang.",Meski demikian, invasi Grime tidak untuk semua orang. Banyak purist klub di pulau ini yang tidak terlalu tertarik "Saya masih sering lihat 'Go Back To Ayia Napa!'" di media sosial," tukas Jordan. "Masih ada sejumput orang yang mikir Ibiza isinya cuma trance, house dan techno. Ya mereka mungkin pernah ke sini beberapa kali dan itu bagian pulau ini yang mereka temui—Ini bukan masalah. Cuma bagi saya, Ibiza itu tentang kebebasan, keragaman dan kemampuan menikmati semua yang kita mau. Hanya mereka yang benar-benar mencintai pulau ini yang paham kenapa perubahan yang terus terjadi sejatinya adalah jiwa kepulauan ini.",Malam berakhir juga. Kami segera menuju afterparty. Lalu, malam sekali lagi berakhir. Kali ini, kami kembali ke Pikes Hotel. Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi dan hotel itu tak pernah tutup. Para pengunjung—mata mereka jauh dari mengantuk—merokok di taman dan berjalan-jalan tanpa tujuan pasti di teras dan koridor sempit. Di ruang utama, saya lihat seorang DJ tengah meramu electro house, belearic dan funk di hadapan pengunjung dengan busana smart casual dengan tan yang sehat. Kelihatannya, pengunjung malam itu terdiri dari penduduk lokal, pelanggan hotel serta anak muda yang bekerja di Ibiza di musim panas yang tak mau pergi. Ada juga veteran raver dari tahun 90an yang kini mungkin sudah muak dengan San Antonio. Mereka kembali ke hotel ini setiap musim panas. Kebanyakan punya bisnis yang menjanjikan di tempat asal mereka. Dibanding moshpit di gig Stormzy, yang saya lihat adalah sejumput old school Ibiza. Grime belum masuk sini. Setidaknya, belum saat ini.,<em>Follow Joe di <a href="https://twitter.com/joe_zadeh" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di Noisey UK._,"Bisa dibilang, makin malam makin gila di sini," ucap Jordan Hallpike sambil tertawa—Director of Talent & Programming di Ibiza Rocks. Kami ngobrol di pinggir kolam Pikes Hotel, bekas gua hedon yang terletak di kawasan rural berdebu di timur laut San Antonio, Ibiza.,Nama tempat ini diambil dari pencipta dan juragan pesta, Tony Pike. Tempat ini adalah relik tua Ibiza yang klasik: pesta sepanjang 72 jam, hal-hal yang mistik, pesta madat kokain, orgy seks bebas, acip trip dan, ini yang paling dikenal, pesta ulang tahun Freddie Mercury yang ke 41. Inilah tempat dimana Grace Jones, Frank Zappa dan Kylie Minoque berusaha mendapatkan lucid dream; Inilah tempat yang dianggap Goerge Michael paling pas untuk bikin video "Club Tropicana"; tempat yang hampir ditutup polisi Ibiza di dekade 80an sampai pelanggan hotel Julio Iglesias—saat itu ia masih playboy yang fotonya mungkin terpampang di dinding universitas ibu anda—mengundang kepala kepolisian untuk 'makan malam' dan semua masalah seakan hilang begitu saja. Perubahan perlahan hotel ini—mulai dari finca spanyol ala abad 15, menjadi tempat pesta pora di dekade 80an hingga dibeli dan dinamai ulang sebagai Ibiza Rocks House at Pikes—sangat menunjukkan kalau jiwa pulau ini akan tetap hidup justru ketika segalanya berada dalam ketidakpastian.,Visi 80an Ibiza nantinya luntur juga di dekade 90an dengan datangnya macam-macam jenis pil, Paul Oakenfold, Nick Holloway dan Danny Rampling yang merubah identitas spiritual kepulauan itu—setidaknya bagi orang Inggris—sebagai "Disneyland-nya generasi rave." Sejak saat itu, kepulauan itu dirancang ulang guna menampung musik househouse music, superclub, penari erotis, VIP, pesta bujangan, layanan alkohol gaya klub dan Carl Cox. Inilah imaji Ibiza yang masih nyantol di kepala kita, yang diabadikan oleh Kompilasi Ministry of Sound, It's All Gone Pete Tong serta feed instagram para penggila pesta. Salah satunya mungkin pernah satu apartemen dengan anda di jaman kuliah.,Namun, alasan saya kembali ke kepulauan Balearik bukan untuk menemukan kembali Ibiza klasik atau jalan-jalan di hanger yang diterangi lampu sorot di Pacha, Amnesia dan Space. Tujuan saya di sini adalah untuk menyigi sound baru yang tengah menyerang kepulauan ini. Selama jalan-jalan di pantai San Antonio, susah sekali untuk tidak melihat berbagai macam tanda: tanda literal. Barangkali masih banyak billboard besar yang mengiklankan residensi Bob Sinclair yang tak pernah beres, bahkan mungkin sampai kiamat nanti. Namun, di sisi papan-papan iklan itu, berdiri foto Stormzy setinggi 20 kaki, menawarkan sesuatu yang berbeda. MC London Selatan itu memulai residensi We Are Rockstars sepanjang musim panas lalu. Tiketnya ludes terjual. Ia tidak sendirian. Wiley, Novelist, Big Narstie, Lethal Bizzle, Bugzy Malone, J Hus, Lady Leshurr, Elf Kid, Predutag, Slimzee and banyak mc lainnya akan manggung di Ibiza sepanjang musim panas ini. The White Isle, sepertinya, memang tengah dilanda invasi grime.,Sebenarnya, ini lumrah saja. Dengan grime yang merajalela di UK—jadi identitas kultural Inggris dengan menembus pelbagai radio mainstream, List Mercury Prize dan jadi favorit di akun spotify om-om di inggris—grime akan mendarat di Kepulauan Belearik juga. Kepulauan ini memang sudah lama jadi lini terdepan tren budaya klub inggris dan mempengaruhi banyak tren di London juga. Namun, Dizze, Skepta dan Wiley telah wara-wiri di Ibiza selama setengah dekade—dan grime sudah ada selama lebih dari 15 tahun—terus apa yang bikin infiltrasi grime teranyar ini spesial? Well, salah satunya, kini orang mulai datang menonton.,"Dulu saya benci Ibiza," Jelas Lethal Bizzle. "Saya pertama ke sini pada 2008/2009. Waktu itu saya mikir, 'Ini bukan sarang kami.' Gignya sepi, dan saya tak ingin ke sini lagi. Saya ingin ke Napa. Di sana, musik saya bisa pecah. Ayo kita ke Ayia Napa dan ajak teman-temanmu! Ibiza taek kucing.",Semua berubah ketika Bizzle kembali musim panas kemarin. "Saya dan DJ EZ dapat 6 show residensi di Sankeys, dan kami manggung gila-gilaan tiap minggu. Semua berubah. Rame sekali tahun ini—salah satu show paling nampol tahun lalu. Saya sampai bilang, 'Anjrit, Ibiza sudah siap nih!' saya lihat-lihat kembali ke sana tahun ini dan kayaknya kami yang megang tahun ini. Tapi, ini permintaan publik ya kan? Ini yang orang mau. Tentunya, ini adalah bisnis. Jadi kalau mau bisnismu berkembang, ya ikuti apa yang anak muda inginkan. Sekarang, yang lagi ngehip Urban dan Grime.",Salah satu yang memicu perubahan di Ibiza adalah penataan ulang Ibiza Rocks. Jika anda berumur lebih dari 20 tahun, barangkali anda masih ingat konsep awal Ibiza Rocks. Awalnya, ia cuma tempat hura-hura kecil-kecilan di ruang belakang Manumission. Idenya sederhana: menangkap kultur festival dan live music yang sedang ramai di Inggris dengan membawa beberapa artis indie ke sana. Jadilah Ibiza Rocks sebagai semacam club bagi mereka yang suka matahari, pasir ,narkobadasi dan Kaiser Chiefs. Kala itu, Ibiza adalah klub untuk mereka yang suka sepatu lancip yang kabur dari kawanannya untuk mononton The Subways selama 1 jam, sebelum kembali ikut ngumpul di Doner King.,Namun Fast Forward ke 2o16, Ibiza Rocks menjelma jadi francise terbesar di kepulauan Belearik. Asetnya mencakup 3 hotel (Ibiza Rocks Hotel, Sol House Mixed by Ibiza Rocks, dan Pikes), 2 bar serta macam-macam toko eceran dan hotel budget. Musik yang ditawarkan juga berkembang. Program Ibiza Rocks Hotel masih memasang artis macam LCD Soundsystem, Wolf Alice dan Slaves. Namun, sister brand-nya, We Are Rockstars kini bermain dengan tren-tren baru di Inggris. Walhasil, line up-nya kerap didominasi artis Grime ditambah artis macam Ms Dynamite, Yungen, So Solid Crew, dan bahkan Kurupt FM.,Lantai dansa super club memang masih dipenuhi pengunjung berpenampilan santai—kaos dan sepatu sneaker—yang tengah mencari keringat. Usia mereka hampir atau awal 30 tahuan. Namun, dalam antrian di show pertama Stormzy, yang berbaris sangat berbeda: mereka mengenakan topi snapback dan sendal slider, sepatu creps dan kaos kaki jaring, rambut dikuncir kuda dan gaya rambut cepak brightspot. Mereka lebih belia dan mereka haus akan musik 140 BPM.,"Ini beda banget dari semua yang ada di luar sana," jelas Jordan, lelaki yang bertanggung jawab membawa sebagian artis ini ke Kepulauan Belearik. "Musim panas ini, saya sudah lihat moshpit, saya sudah lihat artis membelah kerumunan penonton, saya juga sudah lihat ring of death. Ada juga minuman yang terlempar tinggi ke udara bahkan tangan-tangan yang teracung menyerupai pistol, semuanya pecah. Ini terjadi di kepulauan dimana penonton di sini biasanya cuma berdiri dan ngangguk-ngangguk doang. Pas pertama kali sekuriti lokal datang ke grime night, mereka panik—Ada apa nih? Ada yang berantem?" Mereka susah mempercayainya. Bagi saya sih, ini lebih menyenangkan dari klub grime gelap yang ada di London sana. Rasanyaa beda banget.",Saya tak perlu repot-repot menulis satu paragraf untuk menjelaskan betapa pecahnya pertunjukkan pertama Stormzy. Ia toh lebih banyak ditulis, bahkan jika dibandingkan cerita Brexit. Lagipula, tidak terlalu banyak cara untuk menggambarkan satu venue penuh pecah gara-gara lagu "Shut up." Tapi gini deh, gampangnya malam itu Stormzy mengubah Ibiza Rocks jadi apa yang disebut Big Narstie sebagai "kebun binatang.",Meski demikian, invasi Grime tidak untuk semua orang. Banyak purist klub di pulau ini yang tidak terlalu tertarik "Saya masih sering lihat 'Go Back To Ayia Napa!'" di media sosial," tukas Jordan. "Masih ada sejumput orang yang mikir Ibiza isinya cuma trance, house dan techno. Ya mereka mungkin pernah ke sini beberapa kali dan itu bagian pulau ini yang mereka temui—Ini bukan masalah. Cuma bagi saya, Ibiza itu tentang kebebasan, keragaman dan kemampuan menikmati semua yang kita mau. Hanya mereka yang benar-benar mencintai pulau ini yang paham kenapa perubahan yang terus terjadi sejatinya adalah jiwa kepulauan ini.",Malam berakhir juga. Kami segera menuju afterparty. Lalu, malam sekali lagi berakhir. Kali ini, kami kembali ke Pikes Hotel. Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi dan hotel itu tak pernah tutup. Para pengunjung—mata mereka jauh dari mengantuk—merokok di taman dan berjalan-jalan tanpa tujuan pasti di teras dan koridor sempit. Di ruang utama, saya lihat seorang DJ tengah meramu electro house, belearic dan funk di hadapan pengunjung dengan busana smart casual dengan tan yang sehat. Kelihatannya, pengunjung malam itu terdiri dari penduduk lokal, pelanggan hotel serta anak muda yang bekerja di Ibiza di musim panas yang tak mau pergi. Ada juga veteran raver dari tahun 90an yang kini mungkin sudah muak dengan San Antonio. Mereka kembali ke hotel ini setiap musim panas. Kebanyakan punya bisnis yang menjanjikan di tempat asal mereka. Dibanding moshpit di gig Stormzy, yang saya lihat adalah sejumput old school Ibiza. Grime belum masuk sini. Setidaknya, belum saat ini.,_Follow Joe di [Twitter](https://twitter.com/joe_zadeh)._ | Musik | Selama bertahun-tahun, MC-MC Grime menolak tawaran besar dari berbagai superclub di Ibiza demi bisa manggung di gig yang lebih ramai di Ayia Napa. Mendadak semuanya berubah, kami kembali ke Kepulauan Belearik untuk mencrarti tahu. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Joe Zadeh","id":"57a2069654113edef8f62a7e","slug":"joe-zadeh","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Joe Zadeh","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad21add200286b11b95 | articles | Pekerja Seks Hong Kong Meninggalkan Germo Mereka Demi iPhone | 1,471,392,000,000 | https://www.vice.com/id/article/bmnn7z/pekerja-seks-hong-kong-meninggalkan-germo-mereka-demi-iphone | <em>Artikel ini pertama kali muncul di Motherboard.</em>,Ketika Kate*, seorang pelajar SMA mengalami kesulitan keuangan, dia mulai bekerja sebagai wanita penyambut tamu di sebuah klub malam di Mong Kok, daerah red light district yang agak rawan. Biarpun terdengar seperti pekerjaan yang mudah, nyatanya dia sering pulang dengan tangan hampa. Jadi tidak heran ketika seorang germo menawarkan dia banyak uang — untuk berkencan dan pura-pura menjadi pacar seseorang — Kate langsung menyambut tawaran ini.,Germo itu membawa Kate ke sebuah kamar dan menyuruhnya melakukan shi gong, istilah dalam bahasa Cina yang artinya "mencoba" seorang wanita sebelum mulai memperkerjakan dia. Tengah jalan, tiba-tiba dia meninggalkan Kate.,Ini bukanlah sebuah plot film triad (organisasi kriminal Cina) tahun 70an — ini hanyalah salah satu contoh tipikal mengapa para pekerja seks yang masih muda memilih untuk menggunakan teknologi untuk bekerja sendiri. Begitu Kate mulai menghadapi masalah di klub malam — seperti banyak perempuan-perempuan SMA Hong Kong lainnya— dia menemukan sebuah forum online dimana dia bisa menjalankan bisnis seks sendiri. Di HK Big Man dan HK Mensa yang penuh dengan iklan setiap harinya, para "teman kencan" ini bisa menawarkan jasa mereka tanpa pihak perantara.,Bowei Lam Po-yee, yang menjalankan sebuah organisasi bernama Teen's Key yang menyediakan jaringan bagi perempuan-perempuan ini, mengatakan bahwa sudah sangat biasa bagi mereka untuk saling meniru iklan satu sama lain — dengan perubahan minor di sana sini tentunya. Kemudian, perempuan-perempuan ini akan meninggalkan informasi kontak mereka dan bernegosiasi tentang lokasi dan harga. Dengan begini, akan lebih mudah bagi mereka untuk menghindari polisi. Kemungkinan mereka ditangkap atas tuduhan prostitusi lebih kecil karena mereka bisa memeriksa calon klien mereka lewat chat app. Biasanya mudah untuk tahu ketika seorang polisi mencoba melakukan transaksi.,"Forum-forum online Hong Kong ini agak unik karena hanya ada perempuan-perempuan remaja," kata Lam. "Mereka tidak menganggap diri mereka sebagai pekerja seks — mereka awalnya menganggap pekerjaan ini hanya sekali-dua kali saja dan ini cara yang mudah untuk menghasilkan uang.",Lam memperkirakan ada sekitar 2.500 teman kencan di Hong Kong. Polisi mengalami kesulitan mengikuti aksi perempuan-perempuan ini semenjak mereka mulai bisa sembunyi di dunia maya — dari Juli 2015 hingga Juli tahun ini, polisi baru menangkap 12 kasus kencan plus plus ini. Selama mereka tidak menawarkan diri ke klien di ruang publik, mereka tidak melanggar hukum apapun di Hong Kong.,Bagi Kate, forum-forum internet berjasa melejitkan karirnya sebagai teman kencan plus plus setelah pengalamannya yang kacau di dunia klub malam. Dia meniru sebuah iklan kencan dari sebuah forum yang dia anggap cocok — dia hanya mengganti nama, umur, ukuran badan, dan informasi kontak. Melalui post di forum, calon klien bisa mengontak para perempuan ini. Mereka biasanya menggunakan WhatsApp dan sebuah app Cina bernama WeChat ketika bernegosiasi dengan klien tentang jasa yang diinginkan, harga dan lokasi.,Seiring dengan meledaknya era digital di Hong Kong, para pekerja seks ini menikmati banyak keuntungan dengan menjalankan bisnis mereka sendiri — mereka tidak lagi mengalami pelecehan seksual dan kekerasan fisik dari agen mereka. Mereka juga membawa pulang lebih banyak uang karena mereka tidak perlu membayar pihak pengantara. Forum-forum online dan aplikasi chatting mengembalikan kuasa ke tangan para pekerja ini.,"Sekarang, para pekerja seks ini bekerja lepas dan sudah hampir tidak ada lagi yang mempunyai agen Triad," kata Patrick Wong Chun-chin, bekas inspektur senior Kepolisian Hong Kong. "Sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, dimana selalu ada pria yang menemani para pekerja wanita ini; sudah tidak banyak pria yang memperkerjakan wanita sebagai pelacur di Hong Kong.",Wong, seorang pendiri sebuah perusahaan keamanan swasta bernama Centinel mengatakan bahwa iPhone juga membunuh bisnis rumah bordil karaoke yang dulu ramai di Hong Kong. "Lima belas tahun yang lalu, tempat-tempat semacam inilah yang menjadi tempat nongkrong para preman dan kriminal — namun perubahan model komunikasi modern membuat tempat-tempat seperti ini jauh berkurang.",Dia juga mengatakan bahwa para wanita pekerja ini sangat pintar berbahasa di forum online — wanita-wanita ini akan menulis bahwa mereka "mencari teman," dan mereka tidak menyebutkan jasa seksual mereka hingga percakapan pribadi terjadi melalui sebuah chat app.,Laura*, yang masih bekerja sebagai teman kencan plus plus ini, merupakan sebuah contoh yang nyata tentang peralihan kendali ini. Laura yang asli berasal dari Makau, meninggalkan agennya seketika setelah dia sadar bahwa dia dapat melakukan negosiasi sendiri melalui sebuah forum dan WhatsApp. Semenjak itu, Laura telah menyiapkan apa yang dia sebut "menu" untuk para klien, contohnya, dia akan melakukan hubungan seks dua kali dalam satu jam apabila dibayar ekstra Rp. 1.7 juta — dan semua uang ini akan masuk ke kantongnya sendiri.,Laura juga mengatakan bahwa internet menyediakan kemewahan yang yang tidak dimiliki pekerja seks Hong Kong lainnya — kemampuan untuk menolak klien. Ketika berbicara dengan pria di chat app, dia bisa memilih-milih. Laura mempunyai beberapa aturan ketat : lihat apakah sang pria memiliki sikap yang tenang dan baik, pastikan dia mau menggunakan kondom, dan selalu pilih pria yang berumur di atas 30 tahun. Bagi para wanita pekerja rumah bordil — kebanyakan pelacur yang datang dari daratan Cina — dimana klien bisa tiba-tiba muncul, mereka tidak mempunyai pilihan tersebut. "Wanita-wanita itu harus melakukan apa yang disuruh," kata Laura.,Biarpun begitu, kebebasan tidak selalu berarti aman : Biarpun Laura tidak pernah mengalami kekerasan, dia pernah diperkosa oleh seorang klien. Perihal forum-forum online ini, Lam mengatakan bahwa setiap kali sebuah forum ditutup oleh polisi, sebuah forum baru akan muncul beberapa minggu kemudian.,Namun jangan salah, para agen belum sepenuhnya hilang di Hong Kong — kebanyakan, terutama karena para pekerja seks yang juga rajin belajar mempunyai kesulitan mengatur jadwal mereka. Para pekerja yang sibuk belajar — biasanya di Hong Kong dan Cina — akan memperkerjakan seorang agen untuk membantu mengatur jadwal mereka dengan klien, kata Lam. Beberapa pekerja juga masih bekerja dengan seorang agen karena mereka takut bertemu klien yang berbahaya; mereka bisa menelpon agen mereka untuk perlindungan.,Yang menarik lagi, beberapa wanita ini saling 'menggermokan' satu sama lain. "Mereka tidak sadar bahwa tindakan mengambil 'jatah' dari jasa mencarikan klien bagi teman-teman mereka merupakan tindakan yang ilegal," kata Lam.,<em>*bukan nama sesungguhnya.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di Motherboard._,Ketika Kate\*, seorang pelajar SMA mengalami kesulitan keuangan, dia mulai bekerja sebagai wanita penyambut tamu di sebuah klub malam di Mong Kok, daerah red light district yang agak rawan. Biarpun terdengar seperti pekerjaan yang mudah, nyatanya dia sering pulang dengan tangan hampa. Jadi tidak heran ketika seorang germo menawarkan dia banyak uang — untuk berkencan dan pura-pura menjadi pacar seseorang — Kate langsung menyambut tawaran ini.,Germo itu membawa Kate ke sebuah kamar dan menyuruhnya melakukan shi gong, istilah dalam bahasa Cina yang artinya "mencoba" seorang wanita sebelum mulai memperkerjakan dia. Tengah jalan, tiba-tiba dia meninggalkan Kate.,Ini bukanlah sebuah plot film triad (organisasi kriminal Cina) tahun 70an — ini hanyalah salah satu contoh tipikal mengapa para pekerja seks yang masih muda memilih untuk menggunakan teknologi untuk bekerja sendiri. Begitu Kate mulai menghadapi masalah di klub malam — seperti banyak perempuan-perempuan SMA Hong Kong lainnya— dia menemukan sebuah forum online dimana dia bisa menjalankan bisnis seks sendiri. Di HK Big Man dan HK Mensa yang penuh dengan iklan setiap harinya, para "teman kencan" ini bisa menawarkan jasa mereka tanpa pihak perantara.,Bowei Lam Po-yee, yang menjalankan sebuah organisasi bernama Teen's Key yang menyediakan jaringan bagi perempuan-perempuan ini, mengatakan bahwa sudah sangat biasa bagi mereka untuk saling meniru iklan satu sama lain — dengan perubahan minor di sana sini tentunya. Kemudian, perempuan-perempuan ini akan meninggalkan informasi kontak mereka dan bernegosiasi tentang lokasi dan harga. Dengan begini, akan lebih mudah bagi mereka untuk menghindari polisi. Kemungkinan mereka ditangkap atas tuduhan prostitusi lebih kecil karena mereka bisa memeriksa calon klien mereka lewat chat app. Biasanya mudah untuk tahu ketika seorang polisi mencoba melakukan transaksi.,"Forum-forum online Hong Kong ini agak unik karena hanya ada perempuan-perempuan remaja," kata Lam. "Mereka tidak menganggap diri mereka sebagai pekerja seks — mereka awalnya menganggap pekerjaan ini hanya sekali-dua kali saja dan ini cara yang mudah untuk menghasilkan uang.",Lam memperkirakan ada sekitar 2.500 teman kencan di Hong Kong. Polisi mengalami kesulitan mengikuti aksi perempuan-perempuan ini semenjak mereka mulai bisa sembunyi di dunia maya — dari Juli 2015 hingga Juli tahun ini, polisi baru menangkap 12 kasus kencan plus plus ini. Selama mereka tidak menawarkan diri ke klien di ruang publik, mereka tidak melanggar hukum apapun di Hong Kong.,Bagi Kate, forum-forum internet berjasa melejitkan karirnya sebagai teman kencan plus plus setelah pengalamannya yang kacau di dunia klub malam. Dia meniru sebuah iklan kencan dari sebuah forum yang dia anggap cocok — dia hanya mengganti nama, umur, ukuran badan, dan informasi kontak. Melalui post di forum, calon klien bisa mengontak para perempuan ini. Mereka biasanya menggunakan WhatsApp dan sebuah app Cina bernama WeChat ketika bernegosiasi dengan klien tentang jasa yang diinginkan, harga dan lokasi.,Seiring dengan meledaknya era digital di Hong Kong, para pekerja seks ini menikmati banyak keuntungan dengan menjalankan bisnis mereka sendiri — mereka tidak lagi mengalami pelecehan seksual dan kekerasan fisik dari agen mereka. Mereka juga membawa pulang lebih banyak uang karena mereka tidak perlu membayar pihak pengantara. Forum-forum online dan aplikasi chatting mengembalikan kuasa ke tangan para pekerja ini.,"Sekarang, para pekerja seks ini bekerja lepas dan sudah hampir tidak ada lagi yang mempunyai agen Triad," kata Patrick Wong Chun-chin, bekas inspektur senior Kepolisian Hong Kong. "Sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, dimana selalu ada pria yang menemani para pekerja wanita ini; sudah tidak banyak pria yang memperkerjakan wanita sebagai pelacur di Hong Kong.",Wong, seorang pendiri sebuah perusahaan keamanan swasta bernama Centinel mengatakan bahwa iPhone juga membunuh bisnis rumah bordil karaoke yang dulu ramai di Hong Kong. "Lima belas tahun yang lalu, tempat-tempat semacam inilah yang menjadi tempat nongkrong para preman dan kriminal — namun perubahan model komunikasi modern membuat tempat-tempat seperti ini jauh berkurang.",Dia juga mengatakan bahwa para wanita pekerja ini sangat pintar berbahasa di forum online — wanita-wanita ini akan menulis bahwa mereka "mencari teman," dan mereka tidak menyebutkan jasa seksual mereka hingga percakapan pribadi terjadi melalui sebuah chat app.,Laura\*, yang masih bekerja sebagai teman kencan plus plus ini, merupakan sebuah contoh yang nyata tentang peralihan kendali ini. Laura yang asli berasal dari Makau, meninggalkan agennya seketika setelah dia sadar bahwa dia dapat melakukan negosiasi sendiri melalui sebuah forum dan WhatsApp. Semenjak itu, Laura telah menyiapkan apa yang dia sebut "menu" untuk para klien, contohnya, dia akan melakukan hubungan seks dua kali dalam satu jam apabila dibayar ekstra Rp. 1.7 juta — dan semua uang ini akan masuk ke kantongnya sendiri.,Laura juga mengatakan bahwa internet menyediakan kemewahan yang yang tidak dimiliki pekerja seks Hong Kong lainnya — kemampuan untuk menolak klien. Ketika berbicara dengan pria di chat app, dia bisa memilih-milih. Laura mempunyai beberapa aturan ketat : lihat apakah sang pria memiliki sikap yang tenang dan baik, pastikan dia mau menggunakan kondom, dan selalu pilih pria yang berumur di atas 30 tahun. Bagi para wanita pekerja rumah bordil — kebanyakan pelacur yang datang dari daratan Cina — dimana klien bisa tiba-tiba muncul, mereka tidak mempunyai pilihan tersebut. "Wanita-wanita itu harus melakukan apa yang disuruh," kata Laura.,Biarpun begitu, kebebasan tidak selalu berarti aman : Biarpun Laura tidak pernah mengalami kekerasan, dia pernah diperkosa oleh seorang klien. Perihal forum-forum online ini, Lam mengatakan bahwa setiap kali sebuah forum ditutup oleh polisi, sebuah forum baru akan muncul beberapa minggu kemudian.,Namun jangan salah, para agen belum sepenuhnya hilang di Hong Kong — kebanyakan, terutama karena para pekerja seks yang juga rajin belajar mempunyai kesulitan mengatur jadwal mereka. Para pekerja yang sibuk belajar — biasanya di Hong Kong dan Cina — akan memperkerjakan seorang agen untuk membantu mengatur jadwal mereka dengan klien, kata Lam. Beberapa pekerja juga masih bekerja dengan seorang agen karena mereka takut bertemu klien yang berbahaya; mereka bisa menelpon agen mereka untuk perlindungan.,Yang menarik lagi, beberapa wanita ini saling 'menggermokan' satu sama lain. "Mereka tidak sadar bahwa tindakan mengambil 'jatah' dari jasa mencarikan klien bagi teman-teman mereka merupakan tindakan yang ilegal," kata Lam.,_\*bukan nama sesungguhnya._ | Vice Blog | Ketika Kate*, seorang pelajar SMA mengalami kesulitan keuangan, dia mulai bekerja sebagai wanita penyambut tamu di sebuah klub malam di Mong Kok, daerah red light district yang agak rawan... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Justin Heifetz","id":"58477ff9b003780236751609","slug":"justin-heifetz","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/justin-heifetz","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad2981f0302987f25e0 | articles | Thurston Moore : Malaikat Suci Para Music Nerd | 1,470,787,200,000 | https://www.vice.com/id/article/gvqq54/thurston-moore-malaikat-suci-para-music-nerd | <em>Artikel ini pertama kali muncul di Noisey US.</em>,Thurstoon Moore adalah malaikat suci para music nerd. Eksistensi Moore dan karya-karyanya merupakan perwujudan nyata klaim ini. Entah anda mengenalnya dari Sonic Youth, band yang menjadi ikon noise rock era 90an, karya-karya solonya, ataupun seri kolaborasi dia yang terus bertambah jumlahnya, mulai dari kerjasama dengan Richard Hell hingga Yoko Ono (jangan lupakan juga keterlibatannya dengan super grup black metal, Twilight), Moore telah menghabiskan lebih dari 30 tahun hidupnya mendorong batas-batas musik dengan pendekatan yang inovatif, eksperimen dengan bunyi-bunyian, dan konsumsi musik tanpa henti.,Badannya tinggi, kurus, rambut kusut, dan ekspresi wajah yang kalem. Sekilas tampangnya mirip burung hantu yang mengeluarkan aura anak kecil yang terkejut senang ketika menemukan boxset Merzbow di bawah pohon natal. Moore juga memberikan kesan bahwa dia sangat memikirkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Namun begitu anda melempar pertanyaan seputar topik yang dia suka, dia tidak akan bisa berhenti mengoceh.,Ketika kami bertemu, Moore sedang dikelilingi tumpukan kaset-kaset tua langka miliknya di sebuah ruang kedap suara di lantai bawah toko Sonos yang baru di Soho. Konsep dari toko Sonos adalah untuk membiarkan pendengar musik tenggelam dalam ombak suara pilihan mereka sendiri — persih seperti mimpi basah dari para maniak musik obsesif, dan mungkin adalah alasan mengapa mereka meminta Moore untuk hadir di acara pembukaan. Moore dengan senang menyanggupi permintaan ini.,Kami duduk di bawah tumpukan kaset-kaset tersebut (di antaranya sebuah kaset demo Oneohtrix Point Never yang langka dan beberapa kaset black metal yang tidak terbaca judulnya dari sudut kami duduk) untuk bercakap-cakap seputar projek terbarunya, perilisan buku black metal Necrobutcher "Death Archives" versi Amerika oleh Ecstatic Peace Library milik Moore. Dia membawakan saya eksemplar buku itu (cakep loh bukunya). Obrolan kami berkisar seputar musik black metal, noise dan politik. Sayang sekali ketika kami baru saja mulai berbicara tentang cinta kami berdua untuk Lisa Ford, waktu kami habis. Dia harus kembali menjadi pusat perhatian. Namun dalam setengah jam itu, kami berdua hanyalah sepasang music nerd yang sedang asik berdiskusi tentang blastbeat dan koleksi kaset.,<strong>Noisey : Bagaimana kamu bisa terlibat dengan perilisan buku Necrobutcher Death Archives versi Amerika?</strong><br>
<strong>Thurstoon Moore:</strong> Sebelumnya saya sudah mendengar bahwa Jorn [Necrobutcher] baru saja selesai menulis riwayat singkat hidupnya menggunakan foto-foto dan barang-barang pribadi miliknya, jadi saya sangat penasaran. Saya tidak bisa menemukan buku ini di mana-mana, tapi ketika saya di Norwegia, saya berhasil menemukan sebuah salinan buku ini di sebuah toko CD di ujung utara. Ini merupakan satu-satunya salinan yang saya temukan di seluruh Norwegia. Saya ingin sekali membaca buku itu, maka saya dan rekan penerbitan saya memutuskan untuk menerbitkan buku ini. Tapi kemudian saya berpikir, duh ini si Jorn nulis apaan ya? Kalau isinya omong kosong ala-ala nasionalis gimana? Saya tidak mau terlibat dengan hal-hal seperti itu, maka kami menelpon pihak penerbitnya. Ternyata dia adalah seorang wanita menyenangkan yang bekerja di Norwegia. Dia menjawab "Mereka (Necrobutcher) akan senang sekali apabila ada sesama musisi yang mau merilis buku ini.",Setelah itu, kami menyelesaikan penerjemahan memoir Jorn dan hasilnya enak sekali dibaca — nada buku ini tidak pretensius apalagi angkuh dan isinya meruntuhkan mitos-mitos mengenai Necrobutcher, membantah skandal-skandal pembunuhan, pembakaran gereja dan bunuh diri seputar band ini. Intinya, buku ini bercerita tentang sebuah band yang memiliki ide untuk hanya manggung kecil-kecilan — tidak peduli banyak ditonton orang atau tidak — selama dua tahun hingga akhirnya berbagai skandal tentang band mereka tersebar — kemudian orang-orang bertanya, "Siapa sih band ngawur ini?" dan kemudian mereka menjadi semacam pahlawan di dunia black metal. Buku ini sangat menarik; buku ini diterbitkan di Inggris. Tahun depan, kami akan mendistribusikannya di Amerika.,<strong>Di atas kertas, lumayan mengejutkan bahwa seorang anggota Sonic Youth akan merilis buku tentang salah satu band metal yang paling terkenal jahat di sepanjang sejarah. Apakah Necrobutcher pernah mengungkapkan kekhawatiran tentang proyek anda ini?</strong><br>
Tidak, Jorn bukanlah tipe yang menganut paham "gue-lebih-metal-dari-elo"; yang penting baginya adalah kamu tipe orang yang menyukai sesuatu dengan tulus. Lagian, mereka semua dengerin musik New Wave loh; mereka suka The Pretenders! Saya pikir mereka bukan tipe yang hanya mendengarkan musik-musik metal saja. Euronymous — pemain gitar dan pendiri band black metal legendaris Mayhem serta salah satu orang di belakang layar Helvete, toko musik yang berperan penting dalam pembentukan karakter black metal — terobsesi akan musik elektronik Jerman.,<strong>Saya pernah membaca sebuah cerita tentang ketika Jorn pertama kali menjemput Varg Vikerness (Burzum) di stasiun bus, Euronymous sedang menggeber musik tekno Jerman keras-keras, dan Varg langsung terbelalak kebingungan.</strong><br>
Yup, dan dia menyebutkan hal itu di dalam buku ini dan bagaimana Deathcrush EP (rilisan Mayhem), dibuka dengan sebuah komposisi bernama "Sylvester Anfang" yang mereka pinjam dari musisi eksperimental Jerman bernama Conrad Schnitzler. Schnitzler bahkan tidak pernah mendengar tentang Mayhem — kejadian ini seperti beberapa bocah yang bertanya, "Bolehkah kami menggunakan materi anda untuk rekaman kami?" Dia mengizinkan dan mengirimkan materi tersebut ke mereka. Rasanya agak ganjil, tapi di saat yang sama komposisi ini memberikan nuansa aneh yang berbeda ke dalam rekaman mereka.,<strong>Media sering memperlakukan ketertarikan anda terhadap musik black metal sebagai sesuatu yang aneh, tapi bagaimana anda mulai masuk ke dunia ini?</strong><br>
Sebetulnya dari awal, saya sudah agak suka musik black metal. Pertama kali saya mendengar Burzum, saya langsung tertarik. Waktu itu saya tidak tahu apa pun mengenai black metal, jadi reaksi saya kira-kira, "Njir, apaan nih?!" Lalu ketika kamu mulai mengerti maksud dari musiknya, kamu takjub — musiknya sangat minimalis dan tanpa emosi. Dari sisi musik, mereka sangat artistik. Namun ketika anda mulai mendengar gosip-gosip tentang pembunuhan yang dilakukan anggota band-band yang memainkan musik ini, anda berpikir, "Waduh, apa-apaan nih?" Musik-musik yang dimainkan band-band seperti Mayhem atau Abruptum merupakan musik outsider yang sangat aneh. Band-band ini berani membuat pernyataan seperti "Kami tidak tertarik dengan musik," yang menurut saya jauh lebih edan daripada pernyataan Sex Pistols yang berbunyi, "Kami tidak suka musik, kami suka kekacauan." Band-band black metal tersebut mengatakan "Kami tidak mau dianggap sebagai musisi, kami tidak tertarik membuat album rekaman." Mereka sama sekali tidak tertarik menjadi bagian dari industri musik dan hal ini menjadi sangat cult. Menurut saya, konsep ini menarik — keputusan untuk menarik diri dari dunia itu sama sekali. Jarang sekali kamu akan melihat band black metal yang tidak sepanggung dengan band black metal lainnya. Salah satu band black pertama dari Norwegia yang saya tonton adalah Satyricon; waktu itu mereka bermain di sebuah festival di Oslo dan saya takjub bahwa mereka berada di situ. Barisan band pengisi acaranya campur banget, dan mereka semua berjalan-jalan mengenakan cat muka dengan santai. Mereka semua sangat ramah dan menyenangkan.,Menurut saya penting sekali bahwa seseorang melakukan apa yang mereka suka secara total. Saya bertemu vokalis Gorgoroth, Gaahl, ketika saya membeli buku ini di Norwegia tahun lalu; Sonic Youth sedang bermain di Bergem dan seminggu kemudian ada festival black metal yang akan berlangsung di sana. Setelah kami bermain, saya bertemu Gaahl — saya tak menduga kami bisa bertemu dengannya waktu itu — dan ternyata dia orangnya keren. Dia sedang memamerkan lukisan-lukisannya di ruangan sebelah. Ruangan tersebut sudah dikunci karena waktu itu sudah larut malam, namun dia mempunyai kunci. Ia pun memberi saya tur pribadi.,<strong>Bagaimana rasanya pengalaman tersebut?</strong><br>
Seru! Lukisan-lukisan Gaahl yang menakjubkan namun aneh ini menggambarkan pemuda-pemudi transgender. Semua lukisan ini sangat bagus, tapi tidak ada yang dijual. Rasanya seru berada di Bergen untuk festival ini; biarpun para penyelenggara festival mempunyai sikap elitis semacam "Kami hanya akan menjual tiga ratus tiket," tapi saya mendapat kesempatan untuk menonton Taake di panggung, dan mereka sangat bagus. Kadang-kadang ketika kamu ingin membeli kaset atau piringan hitam band-band ini, kamu harus terlebih dahulu menjawab pertanyaan mereka, seperti "Mengapa kamu mau membeli ini?" [tertawa],<strong>[Sambil menunjuk ke tumpukan kaset di atas kami di ruang dengar Sonos] Adakah harta karun anda disini?</strong><br>
Ada beberapa kaset harsh noise, ada kaset John Duncan yang lumayan old school. Beberapa kaset ini lumayan obscure. Mereka yang suka dengan jenis musik seperti ini akan terkejut apabila mereka datang ke sini.,<strong>Di mana anda membeli kaset-kaset ini?</strong><br>
Saya mulai membeli kaset di era 80an, terutama ketika ranah musik industrial 80an Inggris sedang bergaung lewat Throbbing Gristle dan yang lainnya. Namun, saya baru benar-benar terjun ke dunia kaset di akhir 80an dan 90an awal ketika saya mulai bepergian ke Jepang. Di sana banyak sekali kaset-kaset noise Jepang dan saya akhirnya banyak mengoleksi mereka. Lalu saya menemukan bahwa ada label-label kaset Inggris yang merilis materi-materi noise bawah tanah dan saya mulai membeli rilisan mereka. Mereka mengirimi saya surat dan bertanya, "Kamu sudah dengar tentang American Tapes?" yang ternyata adalah proyek lawas John Olson dari Wolf Eyes. Saya menjawab, "American Tapes? Itu nama yang jelek, standar banget," tapi kemudian saya mencoba mencari kaset ini dan berkomunikasi dengan John Olson. Kaset-kaset rilisan awal John Olson sangat gila. Covernya penuh dengan pecahan kaca dan dikunci dengan baut. Kecuali anda punya perkakas untuk membukanya, anda tidak akan bisa mendengarkan kaset ini.,Tiba-tiba, ranah kaset bawah tanah Amerika Serikat menjadi sangat menarik. Saya pun mulai menggelutinya — tidak hanya dengan membuat kaset saya sendiri, tapi benar-benar menjadi bagian dari komunitas ini. Ranah kaset bawah tanah ini sangat ramai di awal tahun 2000an, namun sekarang komunitas ini sudah agak berkembang. Saya tidak tahu dimana para pelakunya dan apakah mereka masih aktif. Namun nyatanya masih banyak orang yang menggemari musik-musik ini dan karena itulah saya berusaha untuk mengarsipkan sebanyak mungkin musik ini. Tidak semua kaset-kaset ini bisa diperoleh. Lagipula, banyak materi-materi sampah yang saya tidak butuhkan. Tapi ada beberapa label dan rilisan yang kamu wajib koleksi. Banyak artis dari Michigan — bagian dari ranah psychedelic bawah tanah disana seperti Wolf Eyes dan Hair Police — mempunyai jalur mereka sendiri. Untuk materi American Tapes, anda harus selalu siap sedia setiap saat, begitu rilisan baru diumumkan, bergegaslah login ke akun Paypal anda.,<strong>Kedengarannya melelahkan.</strong><br>
Henry Rollins telah mengabdikan dirinya untuk mengumpulkan semua materi John Olson yang dirilis oleh American Tapes. Olson mempunyai sekitar seribu rilisan. Sempat ada masa di mana kaset-kaset American Tapes di Ebay dijual dengan harga yang selangit. Meski demikian, kolektor-kolektor dari Jepang membuang ratusan dollar untuk sebuah kaset. Ternyata Henry Rollins merupakan salah satu penawar paling tinggi. Ia berambisi untuk menjadi pemelihara kaset-kaset Olson karena baginya materi-materi ini adalah bagian dari seni bunyi bawah tanah Amerika yang bagus dan perlu dilindungi. Henry Rollins mempunyai gudang khusus di Los Angeles untuk menyimpan perpustakaan kasetnya. Dia lumayan hardcore. Saya ingat sering barter kaset dengan Henry di tahun 80an; Dia mencari semua kaset rekaman live The Birthday Party dan semua kaset Misfits. Saya punya satu kaset rekaman live Black Flag dari satu gig mereka di luar ruangan di Taman PollyWog yang direkam oleh Dan Graham sebelum orang lain melakukan hal semacam ini. Saya memberi tahu Henry bahwa saya punya rekaman dari gig tersebut. Dia berkata, "Itu satu-satunya rekaman Black Flag yang saya tidak punya dan saya butuhkan," lalu terjadilah barter kaset penting itu.,<strong>Mengapa anda masih sangat suka dengan format rilisan fisik di tahun 2016? Anda merilis buku, anda mengoleksi kaset dan piringan hitam.</strong><br>
Karena mereka bergetar; kamu bisa menyentuh mereka. Untuk saya, yang penting adalah baunya. Saya selalu mengatakan bahwa di titik hidup saya saat ini, mendengarkan sebuah rekaman adalah bagian yang paling tidak menarik, karena saya sudah tahu proses yang terlibat di dalamnya. Saya tertarik dengan musiknya, tapi yang paling menggairahkan saya adalah kehadiran fisiknya — melihatnya, menyentuhnya, menatapnya, menghirup baunya, dan kemudian baru mungkin saya putar musiknya [tertawa].,Musik digital menawarkan kamu elemen yang paling umum : musiknya. Kita semua bisa mendengar musiknya dan berbagi file mp3nya. Konten audionya tersedia, dan konten visualnya pun tersedia, tapi konten fisik secara keseluruhan? Tidak. Anda bisa mengunggah tulisan, tapi anda tidak bisa mengunggah sebuah buku, kurang lebih seperti itu.,<strong>Anda sekarang tinggal di London kan? Bagaimana situasi London sekarang?</strong><br>
London agak kacau sekarang semenjak Brexit. Seperti kebanyakan orang di London, saya sangat terkejut pagi hari itu, "Hah? Inggris jadi keluar? Ini membuat kamu sadar bahwa kamu sebelumnya selalu berada di lingkungan orang yang progresif dan apabila kamu ingin benar-benar melawan ide yang menjual sesuatu berdasarkan paham xenophobia, kamu harus membuat badai agar didengar. Kamu tidak bisa hanya mengatakan, "Tidak ada orang-orang sebodoh itu, itu pemikiran kuno. Orang-orang bodoh itu tidak akan berkuasa, tenang saja" — kemudian ini terjadi di negara besar seperti Inggris, dan kamu terkejut. Coba lihat apa yang sedang terjadi dengan Amerika sekarang.,<strong>Saya tahu anda pendukung Bernie Sanders — yang anda tunjukkan di kolaborasi piringan hitam tujuh inci Feel It In Your Guts dengan kampanye dia yang digambarkan sebagai "komposisi akustik dua-belas senar dengan potongan-potongan pidato Bernie Sanders, menyentuh topik pendewaan uang, ketidakadilan ekonomi, keadilan sosial dan hak asasi manusia mendasar untuk semua orang." Sangat menarik bahwa hal semacam ini datang dari musisi populer seperti anda.</strong><br>
Saya tidak melihat ide-ide Bernie cukup dominan untuk menjadikannya Presiden Amerika Serikat berikutnya, tapi itu pengalaman yang menyenangkan. Untuk saya, yang penting adalah kemampuan untuk membawa idealisme progresif ke khalayak umum yang akhirnya akan memberikan Bernie energi. Ide-ide Bernie sangat positif dan cerdas. Pun, dia mengartikulasikan ide-idenya dengan sangat baik, jadi kenapa tidak kita dukung? Dia berkoalisi dengan DNC (Komite Nasional Demokrasi) dan biarpun saya bukan pendukung garis keras Bernie, menurut saya, Bernie adalah seorang politisi yang baik di waktu dimana kita benar-benar membutuhkan seorang politisi seperti itu.,<strong>Buku apa yang anda sedang baca sekarang?</strong><br>
Saya terbiasa membaca tiga atau empat buku sekaligus. Sekarang saya sedang membaca buku Lita Ford yang baru, Living Like a Runaway. Dia adalah gitaris idola saya. Saya nonton The Runaways pada tahun 1979 di CBGB. Waktu itu,saya berpikir bahwa dia adalah gitaris terhebat yang saya pernah lihat. Orang-orang sering berkomentar "Oh, dia mainnya kayak Richie Blackmore ya," dan di gig CBGB tersebut, seseorang berteriak dari arah penonton, "Gitar elo suaranya kayak Richie Blackmore," dan Lita hanya menjawab "Terima kasih!" [tertawa].,<em>Kim Kelly mem-follow "freezing moon" di <a href="http://twitter.com/grimkim" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di Noisey US._,Thurstoon Moore adalah malaikat suci para music nerd. Eksistensi Moore dan karya-karyanya merupakan perwujudan nyata klaim ini. Entah anda mengenalnya dari Sonic Youth, band yang menjadi ikon noise rock era 90an, karya-karya solonya, ataupun seri kolaborasi dia yang terus bertambah jumlahnya, mulai dari kerjasama dengan Richard Hell hingga Yoko Ono (jangan lupakan juga keterlibatannya dengan super grup black metal, Twilight), Moore telah menghabiskan lebih dari 30 tahun hidupnya mendorong batas-batas musik dengan pendekatan yang inovatif, eksperimen dengan bunyi-bunyian, dan konsumsi musik tanpa henti.,Badannya tinggi, kurus, rambut kusut, dan ekspresi wajah yang kalem. Sekilas tampangnya mirip burung hantu yang mengeluarkan aura anak kecil yang terkejut senang ketika menemukan boxset Merzbow di bawah pohon natal. Moore juga memberikan kesan bahwa dia sangat memikirkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Namun begitu anda melempar pertanyaan seputar topik yang dia suka, dia tidak akan bisa berhenti mengoceh.,Ketika kami bertemu, Moore sedang dikelilingi tumpukan kaset-kaset tua langka miliknya di sebuah ruang kedap suara di lantai bawah toko Sonos yang baru di Soho. Konsep dari toko Sonos adalah untuk membiarkan pendengar musik tenggelam dalam ombak suara pilihan mereka sendiri — persih seperti mimpi basah dari para maniak musik obsesif, dan mungkin adalah alasan mengapa mereka meminta Moore untuk hadir di acara pembukaan. Moore dengan senang menyanggupi permintaan ini.,Kami duduk di bawah tumpukan kaset-kaset tersebut (di antaranya sebuah kaset demo Oneohtrix Point Never yang langka dan beberapa kaset black metal yang tidak terbaca judulnya dari sudut kami duduk) untuk bercakap-cakap seputar projek terbarunya, perilisan buku black metal Necrobutcher "Death Archives" versi Amerika oleh Ecstatic Peace Library milik Moore. Dia membawakan saya eksemplar buku itu (cakep loh bukunya). Obrolan kami berkisar seputar musik black metal, noise dan politik. Sayang sekali ketika kami baru saja mulai berbicara tentang cinta kami berdua untuk Lisa Ford, waktu kami habis. Dia harus kembali menjadi pusat perhatian. Namun dalam setengah jam itu, kami berdua hanyalah sepasang music nerd yang sedang asik berdiskusi tentang blastbeat dan koleksi kaset.,**Noisey : Bagaimana kamu bisa terlibat dengan perilisan buku Necrobutcher Death Archives versi Amerika?**
**Thurstoon Moore:** Sebelumnya saya sudah mendengar bahwa Jorn \[Necrobutcher\] baru saja selesai menulis riwayat singkat hidupnya menggunakan foto-foto dan barang-barang pribadi miliknya, jadi saya sangat penasaran. Saya tidak bisa menemukan buku ini di mana-mana, tapi ketika saya di Norwegia, saya berhasil menemukan sebuah salinan buku ini di sebuah toko CD di ujung utara. Ini merupakan satu-satunya salinan yang saya temukan di seluruh Norwegia. Saya ingin sekali membaca buku itu, maka saya dan rekan penerbitan saya memutuskan untuk menerbitkan buku ini. Tapi kemudian saya berpikir, duh ini si Jorn nulis apaan ya? Kalau isinya omong kosong ala-ala nasionalis gimana? Saya tidak mau terlibat dengan hal-hal seperti itu, maka kami menelpon pihak penerbitnya. Ternyata dia adalah seorang wanita menyenangkan yang bekerja di Norwegia. Dia menjawab "Mereka (Necrobutcher) akan senang sekali apabila ada sesama musisi yang mau merilis buku ini.",Setelah itu, kami menyelesaikan penerjemahan memoir Jorn dan hasilnya enak sekali dibaca — nada buku ini tidak pretensius apalagi angkuh dan isinya meruntuhkan mitos-mitos mengenai Necrobutcher, membantah skandal-skandal pembunuhan, pembakaran gereja dan bunuh diri seputar band ini. Intinya, buku ini bercerita tentang sebuah band yang memiliki ide untuk hanya manggung kecil-kecilan — tidak peduli banyak ditonton orang atau tidak — selama dua tahun hingga akhirnya berbagai skandal tentang band mereka tersebar — kemudian orang-orang bertanya, "Siapa sih band ngawur ini?" dan kemudian mereka menjadi semacam pahlawan di dunia black metal. Buku ini sangat menarik; buku ini diterbitkan di Inggris. Tahun depan, kami akan mendistribusikannya di Amerika.,**Di atas kertas, lumayan mengejutkan bahwa seorang anggota Sonic Youth akan merilis buku tentang salah satu band metal yang paling terkenal jahat di sepanjang sejarah. Apakah Necrobutcher pernah mengungkapkan kekhawatiran tentang proyek anda ini?**
Tidak, Jorn bukanlah tipe yang menganut paham "gue-lebih-metal-dari-elo"; yang penting baginya adalah kamu tipe orang yang menyukai sesuatu dengan tulus. Lagian, mereka semua dengerin musik New Wave loh; mereka suka The Pretenders! Saya pikir mereka bukan tipe yang hanya mendengarkan musik-musik metal saja. Euronymous — pemain gitar dan pendiri band black metal legendaris Mayhem serta salah satu orang di belakang layar Helvete, toko musik yang berperan penting dalam pembentukan karakter black metal — terobsesi akan musik elektronik Jerman.,**Saya pernah membaca sebuah cerita tentang ketika Jorn pertama kali menjemput Varg Vikerness (Burzum) di stasiun bus, Euronymous sedang menggeber musik tekno Jerman keras-keras, dan Varg langsung terbelalak kebingungan.**
Yup, dan dia menyebutkan hal itu di dalam buku ini dan bagaimana Deathcrush EP (rilisan Mayhem), dibuka dengan sebuah komposisi bernama "Sylvester Anfang" yang mereka pinjam dari musisi eksperimental Jerman bernama Conrad Schnitzler. Schnitzler bahkan tidak pernah mendengar tentang Mayhem — kejadian ini seperti beberapa bocah yang bertanya, "Bolehkah kami menggunakan materi anda untuk rekaman kami?" Dia mengizinkan dan mengirimkan materi tersebut ke mereka. Rasanya agak ganjil, tapi di saat yang sama komposisi ini memberikan nuansa aneh yang berbeda ke dalam rekaman mereka.,**Media sering memperlakukan ketertarikan anda terhadap musik black metal sebagai sesuatu yang aneh, tapi bagaimana anda mulai masuk ke dunia ini?**
Sebetulnya dari awal, saya sudah agak suka musik black metal. Pertama kali saya mendengar Burzum, saya langsung tertarik. Waktu itu saya tidak tahu apa pun mengenai black metal, jadi reaksi saya kira-kira, "Njir, apaan nih?!" Lalu ketika kamu mulai mengerti maksud dari musiknya, kamu takjub — musiknya sangat minimalis dan tanpa emosi. Dari sisi musik, mereka sangat artistik. Namun ketika anda mulai mendengar gosip-gosip tentang pembunuhan yang dilakukan anggota band-band yang memainkan musik ini, anda berpikir, "Waduh, apa-apaan nih?" Musik-musik yang dimainkan band-band seperti Mayhem atau Abruptum merupakan musik outsider yang sangat aneh. Band-band ini berani membuat pernyataan seperti "Kami tidak tertarik dengan musik," yang menurut saya jauh lebih edan daripada pernyataan Sex Pistols yang berbunyi, "Kami tidak suka musik, kami suka kekacauan." Band-band black metal tersebut mengatakan "Kami tidak mau dianggap sebagai musisi, kami tidak tertarik membuat album rekaman." Mereka sama sekali tidak tertarik menjadi bagian dari industri musik dan hal ini menjadi sangat cult. Menurut saya, konsep ini menarik — keputusan untuk menarik diri dari dunia itu sama sekali. Jarang sekali kamu akan melihat band black metal yang tidak sepanggung dengan band black metal lainnya. Salah satu band black pertama dari Norwegia yang saya tonton adalah Satyricon; waktu itu mereka bermain di sebuah festival di Oslo dan saya takjub bahwa mereka berada di situ. Barisan band pengisi acaranya campur banget, dan mereka semua berjalan-jalan mengenakan cat muka dengan santai. Mereka semua sangat ramah dan menyenangkan.,Menurut saya penting sekali bahwa seseorang melakukan apa yang mereka suka secara total. Saya bertemu vokalis Gorgoroth, Gaahl, ketika saya membeli buku ini di Norwegia tahun lalu; Sonic Youth sedang bermain di Bergem dan seminggu kemudian ada festival black metal yang akan berlangsung di sana. Setelah kami bermain, saya bertemu Gaahl — saya tak menduga kami bisa bertemu dengannya waktu itu — dan ternyata dia orangnya keren. Dia sedang memamerkan lukisan-lukisannya di ruangan sebelah. Ruangan tersebut sudah dikunci karena waktu itu sudah larut malam, namun dia mempunyai kunci. Ia pun memberi saya tur pribadi.,**Bagaimana rasanya pengalaman tersebut?**
Seru! Lukisan-lukisan Gaahl yang menakjubkan namun aneh ini menggambarkan pemuda-pemudi transgender. Semua lukisan ini sangat bagus, tapi tidak ada yang dijual. Rasanya seru berada di Bergen untuk festival ini; biarpun para penyelenggara festival mempunyai sikap elitis semacam "Kami hanya akan menjual tiga ratus tiket," tapi saya mendapat kesempatan untuk menonton Taake di panggung, dan mereka sangat bagus. Kadang-kadang ketika kamu ingin membeli kaset atau piringan hitam band-band ini, kamu harus terlebih dahulu menjawab pertanyaan mereka, seperti "Mengapa kamu mau membeli ini?" \[tertawa\],**\[Sambil menunjuk ke tumpukan kaset di atas kami di ruang dengar Sonos\] Adakah harta karun anda disini?**
Ada beberapa kaset harsh noise, ada kaset John Duncan yang lumayan old school. Beberapa kaset ini lumayan obscure. Mereka yang suka dengan jenis musik seperti ini akan terkejut apabila mereka datang ke sini.,**Di mana anda membeli kaset-kaset ini?**
Saya mulai membeli kaset di era 80an, terutama ketika ranah musik industrial 80an Inggris sedang bergaung lewat Throbbing Gristle dan yang lainnya. Namun, saya baru benar-benar terjun ke dunia kaset di akhir 80an dan 90an awal ketika saya mulai bepergian ke Jepang. Di sana banyak sekali kaset-kaset noise Jepang dan saya akhirnya banyak mengoleksi mereka. Lalu saya menemukan bahwa ada label-label kaset Inggris yang merilis materi-materi noise bawah tanah dan saya mulai membeli rilisan mereka. Mereka mengirimi saya surat dan bertanya, "Kamu sudah dengar tentang American Tapes?" yang ternyata adalah proyek lawas John Olson dari Wolf Eyes. Saya menjawab, "American Tapes? Itu nama yang jelek, standar banget," tapi kemudian saya mencoba mencari kaset ini dan berkomunikasi dengan John Olson. Kaset-kaset rilisan awal John Olson sangat gila. Covernya penuh dengan pecahan kaca dan dikunci dengan baut. Kecuali anda punya perkakas untuk membukanya, anda tidak akan bisa mendengarkan kaset ini.,Tiba-tiba, ranah kaset bawah tanah Amerika Serikat menjadi sangat menarik. Saya pun mulai menggelutinya — tidak hanya dengan membuat kaset saya sendiri, tapi benar-benar menjadi bagian dari komunitas ini. Ranah kaset bawah tanah ini sangat ramai di awal tahun 2000an, namun sekarang komunitas ini sudah agak berkembang. Saya tidak tahu dimana para pelakunya dan apakah mereka masih aktif. Namun nyatanya masih banyak orang yang menggemari musik-musik ini dan karena itulah saya berusaha untuk mengarsipkan sebanyak mungkin musik ini. Tidak semua kaset-kaset ini bisa diperoleh. Lagipula, banyak materi-materi sampah yang saya tidak butuhkan. Tapi ada beberapa label dan rilisan yang kamu wajib koleksi. Banyak artis dari Michigan — bagian dari ranah psychedelic bawah tanah disana seperti Wolf Eyes dan Hair Police — mempunyai jalur mereka sendiri. Untuk materi American Tapes, anda harus selalu siap sedia setiap saat, begitu rilisan baru diumumkan, bergegaslah login ke akun Paypal anda.,**Kedengarannya melelahkan.**
Henry Rollins telah mengabdikan dirinya untuk mengumpulkan semua materi John Olson yang dirilis oleh American Tapes. Olson mempunyai sekitar seribu rilisan. Sempat ada masa di mana kaset-kaset American Tapes di Ebay dijual dengan harga yang selangit. Meski demikian, kolektor-kolektor dari Jepang membuang ratusan dollar untuk sebuah kaset. Ternyata Henry Rollins merupakan salah satu penawar paling tinggi. Ia berambisi untuk menjadi pemelihara kaset-kaset Olson karena baginya materi-materi ini adalah bagian dari seni bunyi bawah tanah Amerika yang bagus dan perlu dilindungi. Henry Rollins mempunyai gudang khusus di Los Angeles untuk menyimpan perpustakaan kasetnya. Dia lumayan hardcore. Saya ingat sering barter kaset dengan Henry di tahun 80an; Dia mencari semua kaset rekaman live The Birthday Party dan semua kaset Misfits. Saya punya satu kaset rekaman live Black Flag dari satu gig mereka di luar ruangan di Taman PollyWog yang direkam oleh Dan Graham sebelum orang lain melakukan hal semacam ini. Saya memberi tahu Henry bahwa saya punya rekaman dari gig tersebut. Dia berkata, "Itu satu-satunya rekaman Black Flag yang saya tidak punya dan saya butuhkan," lalu terjadilah barter kaset penting itu.,**Mengapa anda masih sangat suka dengan format rilisan fisik di tahun 2016? Anda merilis buku, anda mengoleksi kaset dan piringan hitam.**
Karena mereka bergetar; kamu bisa menyentuh mereka. Untuk saya, yang penting adalah baunya. Saya selalu mengatakan bahwa di titik hidup saya saat ini, mendengarkan sebuah rekaman adalah bagian yang paling tidak menarik, karena saya sudah tahu proses yang terlibat di dalamnya. Saya tertarik dengan musiknya, tapi yang paling menggairahkan saya adalah kehadiran fisiknya — melihatnya, menyentuhnya, menatapnya, menghirup baunya, dan kemudian baru mungkin saya putar musiknya \[tertawa\].,Musik digital menawarkan kamu elemen yang paling umum : musiknya. Kita semua bisa mendengar musiknya dan berbagi file mp3nya. Konten audionya tersedia, dan konten visualnya pun tersedia, tapi konten fisik secara keseluruhan? Tidak. Anda bisa mengunggah tulisan, tapi anda tidak bisa mengunggah sebuah buku, kurang lebih seperti itu.,**Anda sekarang tinggal di London kan? Bagaimana situasi London sekarang?**
London agak kacau sekarang semenjak Brexit. Seperti kebanyakan orang di London, saya sangat terkejut pagi hari itu, "Hah? Inggris jadi keluar? Ini membuat kamu sadar bahwa kamu sebelumnya selalu berada di lingkungan orang yang progresif dan apabila kamu ingin benar-benar melawan ide yang menjual sesuatu berdasarkan paham xenophobia, kamu harus membuat badai agar didengar. Kamu tidak bisa hanya mengatakan, "Tidak ada orang-orang sebodoh itu, itu pemikiran kuno. Orang-orang bodoh itu tidak akan berkuasa, tenang saja" — kemudian ini terjadi di negara besar seperti Inggris, dan kamu terkejut. Coba lihat apa yang sedang terjadi dengan Amerika sekarang.,**Saya tahu anda pendukung Bernie Sanders — yang anda tunjukkan di kolaborasi piringan hitam tujuh inci Feel It In Your Guts dengan kampanye dia yang digambarkan sebagai "komposisi akustik dua-belas senar dengan potongan-potongan pidato Bernie Sanders, menyentuh topik pendewaan uang, ketidakadilan ekonomi, keadilan sosial dan hak asasi manusia mendasar untuk semua orang." Sangat menarik bahwa hal semacam ini datang dari musisi populer seperti anda.**
Saya tidak melihat ide-ide Bernie cukup dominan untuk menjadikannya Presiden Amerika Serikat berikutnya, tapi itu pengalaman yang menyenangkan. Untuk saya, yang penting adalah kemampuan untuk membawa idealisme progresif ke khalayak umum yang akhirnya akan memberikan Bernie energi. Ide-ide Bernie sangat positif dan cerdas. Pun, dia mengartikulasikan ide-idenya dengan sangat baik, jadi kenapa tidak kita dukung? Dia berkoalisi dengan DNC (Komite Nasional Demokrasi) dan biarpun saya bukan pendukung garis keras Bernie, menurut saya, Bernie adalah seorang politisi yang baik di waktu dimana kita benar-benar membutuhkan seorang politisi seperti itu.,**Buku apa yang anda sedang baca sekarang?**
Saya terbiasa membaca tiga atau empat buku sekaligus. Sekarang saya sedang membaca buku Lita Ford yang baru, Living Like a Runaway. Dia adalah gitaris idola saya. Saya nonton The Runaways pada tahun 1979 di CBGB. Waktu itu,saya berpikir bahwa dia adalah gitaris terhebat yang saya pernah lihat. Orang-orang sering berkomentar "Oh, dia mainnya kayak Richie Blackmore ya," dan di gig CBGB tersebut, seseorang berteriak dari arah penonton, "Gitar elo suaranya kayak Richie Blackmore," dan Lita hanya menjawab "Terima kasih!" \[tertawa\].,_Kim Kelly mem-follow "freezing moon" di [Twitter](http://twitter.com/grimkim)._ | Musik | Thurstoon Moore adalah malaikat suci para music nerd. Eksistensi Moore dan karya-karyanya merupakan perwujudan nyata klaim ini. Entah anda mengenalnya dari ... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Kim Kelly","id":"57a20663078424ded0752075","slug":"kim-kelly","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/kim-kelly","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad247387302422a7eee | articles | DJ Tak Harus Hidup dengan Telinga yang Terus Berdenging | 1,470,787,200,000 | https://www.vice.com/id/article/78bb74/dj-tak-harus-hidup-dengan-telinga-yang-terus-berdenging | <em>Artikel ini pertama kali muncul di THUMP Kananda.</em>,Saya tengah mengantri periksa pendengaran dan saya takut bukan kepalang. Pekerjaan saya sebagai seorang wartawan musik dan kehidupan sosial saya bikin saya keyang saya sudah keyang dicekoki musik dengan volume keras selama lebih dari dua dekade. Meski kerap menggunakan earplug murahan berbahan gabus, saya tak selalu mencantolkannya di telinga saya. Walhasil, saya waswas jangan-jangan pendengaran saya terganggu karena aktivitas DJ saya.,Saya bukan seorang touring DJ yang mashur, tapi pernah bebeberapa tahun bermain dalam shift panjang tiap minggu di bar-bar di Toronto. Itu belum ditambah party-party sporadis di club dan warehouse dengan sound system yang lebih <em>nampol</em>. Selama beraksi dalam booth, saya tak pernah mengenakan piranti pelindung pendengaran. Alasannya sederhana: earplug lumayan merecoki proses mixing. Lambat laun, saya baru nyadar kalau saya sering menggeber suara dari monitor semalam suntuk dan suara denging di kuping saya makin susah hilang pasca setiap gig. Beberapa tahun lalu, ada satu hal lagi yang saya sadari: saya kerap kewalahan mengikuti pembicara jika ngobrol di tempat yang dipenuhi <em>background noise</em>.,Lalu, suatu hari, denging itu tak pernah hilang dan berhenti.,Meski kerusakan pendengaran akibat musik yang keras adalah sebuah keniscayaan, sebagian besar DJ memandangnya sebagai perkara yang baru muncul saat mereka pensiun, tanpa menyadari bahwa ia bisa datang lebih awal, tepat di puncak karir mereka.,"Selepas <em>ngegig</em>, biasanya saya langsung pulang. Telinga saya berdenging parah. Sampai suatu hari, denging itu tak kunjung hilang," ungkap seorang House DJ dan Producer asal Toronto, Sydney Blue, yang aktif ngegig sejak 2000. "Sejak saat itu, tiap kali saya <em>nongkrong</em> di sebuah klub malam dan seseorang bicara di telinga kanan saya, saya harus meminta mereka berhenti dan menempelkan telinga kiriku di mulut mereka.",Ia akhirnya menggunakan earplug yang didesain khusus untuk musisi, meski ia kerap tak nyaman menggunakannya saat nge-dj. Untuk mengakalinya, Blu menyetel monitornya sekecil mungkin. Ia malah kerap mematikannya dari satu mix ke mix lainnya. "Beberapa DJ senior yang saya kenal menderita <a href="http://archotol.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=2533660" target="_blank">tinnitus</a>. Andai saja saya lebih dulu awas dan tahu separah apa akibatnya.",Saat ini, belum ditemukan cara untuk menyembuhkan tinnitus. Lebih dari itu, metode penanganan kerusakaan pendengaran masih dalam tahap awal. Banyak DJ yang aktif melakukan tur dan bermain di berbagai festival di penjuru dunia yang tak merasa telinga mereka berdenging, sampai mereka terlalu telat untuk menyadarinya.,"Ini masalah umum yang melanda dunia Per-DJ-an," ucap veteran musik house New York Roger Sanchez. "Banyak DJ yang tak sadar menderita tinnitus. Mereka terlalu terbiasa dengan telinga yang berdenging. Mereka sangka itu karena mereka nge-dj malam sebelumnya. Tapi, kalau anda bermain 4 sampai 5 kali seminggu. Paparan anda (terhadap musik keras) hampir konstan. Para DJ ini baru sadar mereka kena tinnitus setelah pensiun.",Sudah 36 tahun Sanchez beraksi sebagai seorang DJ. Di akhir dekade 90an, telinganya tak berhenti berdenging. Layaknya Blu, ia akhirnya menggunakan custom earplug. Bagi Sanchez, earplug ini sudah menyelamatkannya dari kerusakan pendengaran yang lebih parah. Namun, ia mengakui, ia perlu belajar untuk memixing sembari mengenakan pelindung pendengaran.,"Awalnya, saya tak bisa mendengar semuanya dengan jelas. Rasanya seperti ada yang menaruh telapak tangan di telinga saya. Butuh waktu lumayan lama sampai saya terbiasa. Lalu, saya baru sadar, saya bisa saja menaikkan volume monitor, namun sound-nya tak menusuk seperti dulu lagi. Saya sampai harus menaruh bass bin di banyak booth, biar soundnya lumayan.",Sanchez menambahkan kini makin banyak DJ bernama besar yang mengenakan costum earplug saat beraksi. Ia sendiri akhirnya memeriksa pendengarannya pada 2000. Hasilnya, Sanchez akhirnya tahu ia mengalami pengurangan pendengaran yang lumayan di upper range, tepatnya di kisaran 800hz. Setidaknya, ia bisa menarik nafas lega, kerusakannya tak separah yang diduga. Meski demikian, denging di telinganya tak kunjung hilang.,"Sekarang pun, dengingnya masih saya dengar. Tapi, saya sudah <em>kadong</em> terbiasa. Saya tak merasakannya saat berjalan di jalan, atau ketika saya tidak memperhatikannya.. Namun, segera saat keadaan senyap, dengingan itu muncul lagi. Untungnya sih tidak terlalu keras. <em>Kayaknya sih</em>, menggunakan filter bikin dengingannya tidak terlalu keras. Saya tahu beberapa orang yang kupingnya berdenging sangat keras.",Custom musician earplug harganya bisa lebih dari Rp. 2 juta. Namun, earplug hanyalah satu dari beberapa opsi terbatas yang bisa dipilih para DJ yang selalu ingin mendengar dengan akurat hasil EQ tweak dan filtering yang mereka lakukan. Earplug murahan sekali pakai yang bisa dibeli di apotek juga bisa melindungi telinga para DJ. Masalahnya, earplug macam ini mengubah sound yang didengar DJ. Tak ayal, Cuma segelintir DJ saja yang menggunakannya.,"Earplug gabus murahan bisa menurunkan suara sampai 25db di satu frekuensi dan 10db di frekuensi lainnya." Jelas Aadam Rhodes, US Director perusahaan pembuat pelindung pendengaran <a href="http://acscustom.com/uk/international/" target="_blank">ACS Custom</a>. "Earplug murahan meredam suara karena itu bukan frekuensi yang sesungguhnya. Anda tak akan bisa mendengar apa pun. Earplug murahan merampas nikmatnya mendengarkan musik. Ujung-ujungnya, anda mencopotnya juga. Tapi, kalau filternya pas, kualitas sound tak dikorbankan: cuma diturunkan volume saja.",ACS bekerja dengan banyak nama besar di ranah musik elektronik, dari Tiesto, Zedd hingga Deadmau5. Menurut Rhodes, kesadaran tentang masalah kerusakan pendengaran makin besar, meski seringnya, artis datang menemuinya setelah tahu pendengarannya terganggu. "Hampir tiap minggu kami mendengar orang berkata 'coba saya tahu tentang hal ini sepuluh tahun yang lalu'. Kami sudah kenyang mendengarnya." Ujarnya. "Ini cuma masalah edukasi. Musim panas ini, kami keluyuran tiap akhir minggu di festival. Kami berusaha mengedukasi orang.",Akhir-akhir ini, banyak musisi yang menjalani tur beralih ke in-ear monitor. Piranti ini memblok suara dari luar sembari memperkuat suara yang ingin didengarkan para musisi. Sayangnya, di ranah musik elektronik, In-ear monitor belum begitu populer. Perkaranya: In-ear monitor merubah drastis pendekatan para DJ terhadap mixing.,"In-ear monitor tak selalu bersahabat dengan DJ," aku Rhodes. "Mereka sangat senang menggunakan headphone, jadi mereka bisa melepas salah satu sisinya dan melakukan mixing dengan satu telinga tertutup. Tapi, ada DJ yang menggunakan In-ear monitor. Deadmau5 salah satunya. Kami punya model yang disertai ambient microphone di dalamnya. Jadi, DJ masih bisa mendengar mix yang mereka buat. Ini kastanya sudah lebih tinggi, meski tetap susah menyakinkan DJ untuk memakainya. Mereka terbiasa menggunakan headphone sampai rasanya outfit DJ tak lengkap tanpa headphone. ",Salah satu artis yang telah beralih ke in-ear monitor adalah DJ dan producer asal Belanda, <a href="https://thump.vice.com/en_ca/topic/laidback-luke" target="_blank">Laidback Luke</a>. Ia mulai memakai custom earplug kira-kira tahun 2000an, setelah mulai khawatir terkena tinnitus dan berkurangnya sensitifitas pendengarannya terhadap volume tinggi. Sekitar 2008, ia memutuskan mencoba in-ear monitor. Sejak saat itu, ia tak pernah berpaling lagi.,"Saya tak pernah mendapatkan definisi yang saya cari di monitor DJ. Lalu, kami mencoba in-ear monitor. Saya gembira bukan kepalang dengan kejernihan suaranya. Bahkan di Hall besar yang penuh reverb, monitor saya tak berubah." Katanya. "Ini sebuah berkah bagi saya. Saya bisa tetap menjaga volumenya rendah dan tak pernah kehilangan detil-detil kecil dalam sebuah lagu. Saya tak bisa lagimendengar applause dari penonton. Tapi, ini hanyalah motivasi bagi saya untuk bekerja lebih keras lagi." Baru 3 tahun yang lalu, Luke akhirnya beroleh keberanian untuk memeriksakan pendengarannya.,Ia beruntung. Tenyata, penggunaan pelindung telinga secara dini punya pengaruh yang besar. Hasil tesnya normal. Malah, denging yang pernah bikin ia panik mulai surut, perlahan-lahan.,Denging di telinga saya tak separah setahun yang lalu. Tetap saja, dengingan terdengar keras dalam booth kedap suara di sebuah klinik di Toronto, tempat saya memeriksakan pendengaran . Aku berusaha keras mendengarkan tone. Namun, saya begitu optimis bisa mendeteksi sebagian signal pitch amat tinggi yang mereka berikan. Meski, saya sadar, ada senyap yang begitu lama, saat saya seharusnya mendengar sesuatu.,"Anda bekerja dengan alat berat?" tanya sang dokter sembari menyusuri hasil pemeriksaan. Jantung saya seperti berhenti beberapa saat. Saat saya jelaskan bahwa saya kerap dikelilingi musik dengan volume tinggi, ia bilang itu menjelaskan apa yang ia liat di chart hasil pemeriksaan. Itu juga menjelaskan mengapa range frekuensi tinggi yang bisa saya dengar masih lumayan ok.,"Hasilnya tak jelek-jelek amat. Kemampuan mendengar telinga kiri anda mengalami penurunan di 1k, tapi itu masih sangat normal. Nah, penurunan di telinga kanan lebih besar, di 4K. Baiknya anda segera beli custom musician earplug.",Saya meninggalkan kantor sang dokter dengan hati yang ringan. Pendengaran saya tak jelek-jelek amat. Di sisi lain, saya merasa sedikit malu karena butuh waktu yang lama untuk memeriksakan telinga saya. Beruntung, saya tak terlalu terlambat untuk mencegah pendengaran saya bertambah buruk.,Benjamin Boles aktif di <a href="https://twitter.com/benjaminboles" target="_blank">Twitter</a>. | _Artikel ini pertama kali muncul di THUMP Kananda._,Saya tengah mengantri periksa pendengaran dan saya takut bukan kepalang. Pekerjaan saya sebagai seorang wartawan musik dan kehidupan sosial saya bikin saya keyang saya sudah keyang dicekoki musik dengan volume keras selama lebih dari dua dekade. Meski kerap menggunakan earplug murahan berbahan gabus, saya tak selalu mencantolkannya di telinga saya. Walhasil, saya waswas jangan-jangan pendengaran saya terganggu karena aktivitas DJ saya.,Saya bukan seorang touring DJ yang mashur, tapi pernah bebeberapa tahun bermain dalam shift panjang tiap minggu di bar-bar di Toronto. Itu belum ditambah party-party sporadis di club dan warehouse dengan sound system yang lebih _nampol_. Selama beraksi dalam booth, saya tak pernah mengenakan piranti pelindung pendengaran. Alasannya sederhana: earplug lumayan merecoki proses mixing. Lambat laun, saya baru nyadar kalau saya sering menggeber suara dari monitor semalam suntuk dan suara denging di kuping saya makin susah hilang pasca setiap gig. Beberapa tahun lalu, ada satu hal lagi yang saya sadari: saya kerap kewalahan mengikuti pembicara jika ngobrol di tempat yang dipenuhi _background noise_.,Lalu, suatu hari, denging itu tak pernah hilang dan berhenti.,Meski kerusakan pendengaran akibat musik yang keras adalah sebuah keniscayaan, sebagian besar DJ memandangnya sebagai perkara yang baru muncul saat mereka pensiun, tanpa menyadari bahwa ia bisa datang lebih awal, tepat di puncak karir mereka.,"Selepas _ngegig_, biasanya saya langsung pulang. Telinga saya berdenging parah. Sampai suatu hari, denging itu tak kunjung hilang," ungkap seorang House DJ dan Producer asal Toronto, Sydney Blue, yang aktif ngegig sejak 2000. "Sejak saat itu, tiap kali saya _nongkrong_ di sebuah klub malam dan seseorang bicara di telinga kanan saya, saya harus meminta mereka berhenti dan menempelkan telinga kiriku di mulut mereka.",Ia akhirnya menggunakan earplug yang didesain khusus untuk musisi, meski ia kerap tak nyaman menggunakannya saat nge-dj. Untuk mengakalinya, Blu menyetel monitornya sekecil mungkin. Ia malah kerap mematikannya dari satu mix ke mix lainnya. "Beberapa DJ senior yang saya kenal menderita [tinnitus](http://archotol.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=2533660). Andai saja saya lebih dulu awas dan tahu separah apa akibatnya.",Saat ini, belum ditemukan cara untuk menyembuhkan tinnitus. Lebih dari itu, metode penanganan kerusakaan pendengaran masih dalam tahap awal. Banyak DJ yang aktif melakukan tur dan bermain di berbagai festival di penjuru dunia yang tak merasa telinga mereka berdenging, sampai mereka terlalu telat untuk menyadarinya.,"Ini masalah umum yang melanda dunia Per-DJ-an," ucap veteran musik house New York Roger Sanchez. "Banyak DJ yang tak sadar menderita tinnitus. Mereka terlalu terbiasa dengan telinga yang berdenging. Mereka sangka itu karena mereka nge-dj malam sebelumnya. Tapi, kalau anda bermain 4 sampai 5 kali seminggu. Paparan anda (terhadap musik keras) hampir konstan. Para DJ ini baru sadar mereka kena tinnitus setelah pensiun.",Sudah 36 tahun Sanchez beraksi sebagai seorang DJ. Di akhir dekade 90an, telinganya tak berhenti berdenging. Layaknya Blu, ia akhirnya menggunakan custom earplug. Bagi Sanchez, earplug ini sudah menyelamatkannya dari kerusakan pendengaran yang lebih parah. Namun, ia mengakui, ia perlu belajar untuk memixing sembari mengenakan pelindung pendengaran.,"Awalnya, saya tak bisa mendengar semuanya dengan jelas. Rasanya seperti ada yang menaruh telapak tangan di telinga saya. Butuh waktu lumayan lama sampai saya terbiasa. Lalu, saya baru sadar, saya bisa saja menaikkan volume monitor, namun sound-nya tak menusuk seperti dulu lagi. Saya sampai harus menaruh bass bin di banyak booth, biar soundnya lumayan.",Sanchez menambahkan kini makin banyak DJ bernama besar yang mengenakan costum earplug saat beraksi. Ia sendiri akhirnya memeriksa pendengarannya pada 2000. Hasilnya, Sanchez akhirnya tahu ia mengalami pengurangan pendengaran yang lumayan di upper range, tepatnya di kisaran 800hz. Setidaknya, ia bisa menarik nafas lega, kerusakannya tak separah yang diduga. Meski demikian, denging di telinganya tak kunjung hilang.,"Sekarang pun, dengingnya masih saya dengar. Tapi, saya sudah _kadong_ terbiasa. Saya tak merasakannya saat berjalan di jalan, atau ketika saya tidak memperhatikannya.. Namun, segera saat keadaan senyap, dengingan itu muncul lagi. Untungnya sih tidak terlalu keras. _Kayaknya sih_, menggunakan filter bikin dengingannya tidak terlalu keras. Saya tahu beberapa orang yang kupingnya berdenging sangat keras.",Custom musician earplug harganya bisa lebih dari Rp. 2 juta. Namun, earplug hanyalah satu dari beberapa opsi terbatas yang bisa dipilih para DJ yang selalu ingin mendengar dengan akurat hasil EQ tweak dan filtering yang mereka lakukan. Earplug murahan sekali pakai yang bisa dibeli di apotek juga bisa melindungi telinga para DJ. Masalahnya, earplug macam ini mengubah sound yang didengar DJ. Tak ayal, Cuma segelintir DJ saja yang menggunakannya.,"Earplug gabus murahan bisa menurunkan suara sampai 25db di satu frekuensi dan 10db di frekuensi lainnya." Jelas Aadam Rhodes, US Director perusahaan pembuat pelindung pendengaran [ACS Custom](http://acscustom.com/uk/international/). "Earplug murahan meredam suara karena itu bukan frekuensi yang sesungguhnya. Anda tak akan bisa mendengar apa pun. Earplug murahan merampas nikmatnya mendengarkan musik. Ujung-ujungnya, anda mencopotnya juga. Tapi, kalau filternya pas, kualitas sound tak dikorbankan: cuma diturunkan volume saja.",ACS bekerja dengan banyak nama besar di ranah musik elektronik, dari Tiesto, Zedd hingga Deadmau5. Menurut Rhodes, kesadaran tentang masalah kerusakan pendengaran makin besar, meski seringnya, artis datang menemuinya setelah tahu pendengarannya terganggu. "Hampir tiap minggu kami mendengar orang berkata 'coba saya tahu tentang hal ini sepuluh tahun yang lalu'. Kami sudah kenyang mendengarnya." Ujarnya. "Ini cuma masalah edukasi. Musim panas ini, kami keluyuran tiap akhir minggu di festival. Kami berusaha mengedukasi orang.",Akhir-akhir ini, banyak musisi yang menjalani tur beralih ke in-ear monitor. Piranti ini memblok suara dari luar sembari memperkuat suara yang ingin didengarkan para musisi. Sayangnya, di ranah musik elektronik, In-ear monitor belum begitu populer. Perkaranya: In-ear monitor merubah drastis pendekatan para DJ terhadap mixing.,"In-ear monitor tak selalu bersahabat dengan DJ," aku Rhodes. "Mereka sangat senang menggunakan headphone, jadi mereka bisa melepas salah satu sisinya dan melakukan mixing dengan satu telinga tertutup. Tapi, ada DJ yang menggunakan In-ear monitor. Deadmau5 salah satunya. Kami punya model yang disertai ambient microphone di dalamnya. Jadi, DJ masih bisa mendengar mix yang mereka buat. Ini kastanya sudah lebih tinggi, meski tetap susah menyakinkan DJ untuk memakainya. Mereka terbiasa menggunakan headphone sampai rasanya outfit DJ tak lengkap tanpa headphone. ",Salah satu artis yang telah beralih ke in-ear monitor adalah DJ dan producer asal Belanda, [Laidback Luke](https://thump.vice.com/en_ca/topic/laidback-luke). Ia mulai memakai custom earplug kira-kira tahun 2000an, setelah mulai khawatir terkena tinnitus dan berkurangnya sensitifitas pendengarannya terhadap volume tinggi. Sekitar 2008, ia memutuskan mencoba in-ear monitor. Sejak saat itu, ia tak pernah berpaling lagi.,"Saya tak pernah mendapatkan definisi yang saya cari di monitor DJ. Lalu, kami mencoba in-ear monitor. Saya gembira bukan kepalang dengan kejernihan suaranya. Bahkan di Hall besar yang penuh reverb, monitor saya tak berubah." Katanya. "Ini sebuah berkah bagi saya. Saya bisa tetap menjaga volumenya rendah dan tak pernah kehilangan detil-detil kecil dalam sebuah lagu. Saya tak bisa lagimendengar applause dari penonton. Tapi, ini hanyalah motivasi bagi saya untuk bekerja lebih keras lagi." Baru 3 tahun yang lalu, Luke akhirnya beroleh keberanian untuk memeriksakan pendengarannya.,Ia beruntung. Tenyata, penggunaan pelindung telinga secara dini punya pengaruh yang besar. Hasil tesnya normal. Malah, denging yang pernah bikin ia panik mulai surut, perlahan-lahan.,Denging di telinga saya tak separah setahun yang lalu. Tetap saja, dengingan terdengar keras dalam booth kedap suara di sebuah klinik di Toronto, tempat saya memeriksakan pendengaran . Aku berusaha keras mendengarkan tone. Namun, saya begitu optimis bisa mendeteksi sebagian signal pitch amat tinggi yang mereka berikan. Meski, saya sadar, ada senyap yang begitu lama, saat saya seharusnya mendengar sesuatu.,"Anda bekerja dengan alat berat?" tanya sang dokter sembari menyusuri hasil pemeriksaan. Jantung saya seperti berhenti beberapa saat. Saat saya jelaskan bahwa saya kerap dikelilingi musik dengan volume tinggi, ia bilang itu menjelaskan apa yang ia liat di chart hasil pemeriksaan. Itu juga menjelaskan mengapa range frekuensi tinggi yang bisa saya dengar masih lumayan ok.,"Hasilnya tak jelek-jelek amat. Kemampuan mendengar telinga kiri anda mengalami penurunan di 1k, tapi itu masih sangat normal. Nah, penurunan di telinga kanan lebih besar, di 4K. Baiknya anda segera beli custom musician earplug.",Saya meninggalkan kantor sang dokter dengan hati yang ringan. Pendengaran saya tak jelek-jelek amat. Di sisi lain, saya merasa sedikit malu karena butuh waktu yang lama untuk memeriksakan telinga saya. Beruntung, saya tak terlalu terlambat untuk mencegah pendengaran saya bertambah buruk.,Benjamin Boles aktif di [Twitter](https://twitter.com/benjaminboles). | Musik | Laidback Luke, Roger Sanchez dan DJ-DJ lainnya terancam kehilangan pendengaran mereka. Bagaimana mereka berusaha melindunginya? | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Benjamin Boles","id":"57a2077a154cbfdf93223925","slug":"benjamin-boles","public_url":"https://noisey.vice.com/en_ca/author/Benjamin Boles","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478adc2cf2be02ba606548 | articles | Kiiara, Pop Star 21 Tahun, Yang Siap Panen Emas | 1,470,700,800,000 | https://www.vice.com/id/article/vvdvd9/kiiara-pop-star-21-tahun-yang-siap-panen-emas | <em>Artikel ini pertama kali muncul di NOISEY Australia.</em>,Ada gadis berumur 21 tahun yang melayang-layang di antara trap dan pop. Namaya Kiiara. Gadis asal Illinois ini merilis single "Gold" yang perlahan makin ngehit tahun lalu. Lagu ini masuk Apple Watch, menembus chart musik di Amerika Serikat dan akhirnya diganjar platinum di luar Amerika Serikat. Barangkali vokal blip cut-and-paste yang sulit dimengerti di awal lagu ini jadi hook maut. Atau mungkin larik "Gold up in my teeth" yang seakan dinyanyikan seorang peri kulit bikin lagu ini keren, yang jelas Kiiare sudah punya hit. Di dalam videonya, Kiiara—memakai jaket kulit berpaku dan rok yang berhias mawar merah—duduk di sebuah singgasana kulit , berpikir keras mengakhiri sebuah hubungan yang sudah tak ia nikmati. Mungkin ini simbolisme yang pas bagi Kiiara: ia berniat duduk di singgasana ratu trap . Dengan Gold yang yang sudah merengkuh lebih dari 18 juta youtube view, ditambah album mininya yang hot, Low Kii savage, gadis belia ini di ambang kesuksesan. Ini tentu bikin para purist trap kelabakan (percayalah, ada yang namanyapurist trap).,Bila anda benar-benar membaca komentar di video Kiiara, anda bisa menemukan komentar yang menahbiskan Kiira sebagai Future baru dan inkarnasi Slim Thug dalam bentuk perempuan kulit putih. Lalu, apa ini sebuah bentuk pujian? Bisa jadi. Namun, untuk artis yang menyambat Eminem, Yelawolf, Rihanna dan Skylar Grey, ia bisa gonta-ganti genre sesuai keinginannya. Nah ngomong-ngomong masalah gonta-ganti genre, single barunya eels" ternyata sama nampolnya dengan "Gold". Saat ini, trap queen kita ini tengah bersiap meluncurkan albumnya musim panas depan. Kami sempat ngobrol dengan Kiiara tentang fase awal ketenarannya, obsesi aneh akan pengalamannya sebagai pekerja toko hardware dan apa pendapatnya tentang hater. Awas ini bocoran: Dia gak tahu siapa hater-nya.,<strong>Noisey: Jadi, kenapa setiap orang seperti tergila-gila terhadap fakta kamu pernah bekerja di toko hardware sebelum? Apa tokonya special?</strong><br>
<strong>Kiiara:</strong> Entahlah. Aku tidak tahu. Aku punya kehidupan yang berbeda sewaktu itu. Waktu itu aku sedang kuliah dan ketika musim panas tiba aku pulang ke rumah dan kerja di toko hardware biar ada kegiatan, ya gitu lah.,<strong>Sekarang orang-orang malah bilang, 'Tahu gak dulu dia pernah kerja di toko hardware?' Ya ampun, ia punya pekerjaan!</strong><br>
Ya, aku tahu, itu fokus perhatian semua orang. Intinya mereka mau ngomong: 'Dia punya album, tapi ingat, dulu dia kerja di toko hardware lho.' Aku jadi berpikir, ya ampun, memangnya mahasiswa yang lain gak punya pekerjaan?,<strong>Jadi tokonya biasa aja ya. Okay deh.</strong><br>
[Tertawa.] Gak kok, yang jelas bukan Mr. Magorium's Wonder Emporium atau apa kek. Toko biasa aja.,<strong>Jadi, 'Gold' awalnya track akustik, kan?</strong><br>
Iya, aku menulis ide awal lagu ini 3 tahun lalu dengan sebuah gitar klasik. Tapi, idenya kemudian disingkirkan karena saat itu aku sedang belajar menulis lagu dengan lebih baik. Jadi, yang aku lakukan adalah menulis sebanyak mungkin lagu dalam 1 hari. Saat itu, kupikir 'Bodo amat, cuma satu lagu ini.' Seorang teman yang membantuku menulis lagu itu menyukainya. Aku lantas membuat satu versi baru. Kami lalu sepakat bertemu dan menyatukan ide kami. Ia merombaknya, membersihkannya lalu membuatnya lebih cemerlang.,<strong>Yang menarik bagiku adalah di Youtube, ada banyak cover dan versi akustik dari lagu ini.</strong><br>
Masa? Aku belum lihat! Aku gak punya cukup waktu untuk melihat beberapa video itu. Tapi, apa mereka meniru bagian sampelnya juga?,<strong>Tidak, biasanya hanya video seseorang memberikan tutorial tab gitar untuk memainkan 'Gold.' Atau ada juga video orang menyanyikan melodinya. Apakah Kamu akan merilis versi akustik 'Gold'?</strong><br>
Sepertinya tidak akan pernah. Kecuali kalau lagunya bocor.,<strong>Apakah <em>low kii savage</em> tentang seseorang tertentu?</strong><br>
Well, tiap lagu punya pesannya tersendiri. 'Feels' misalnya. Temanku yang menulis lagu itu. Pesannya tentang mengikuti nasib belaka. Namun. 'Gold' punya message yang berbeda, kira-kira seperti 'Kau tak perlu tunduk pada siapapun.' Jadi ada mood-mood pemberontaknya sedikit. Kalau "Feels" messagenya mungkin "semua ini sementara, ikuti saja, jangan terlalu terpaku pada perasaan. Aku bukan tipe orang yang duduk menulis lagu dan bilang 'yang ini buat seseorang.' Bagiku ini tentang menyatu dengan lagu-lagu tersebut di momen ketika di studio dan bagaimana akhirnya lagu-lagu itu tercipta.,<strong>Menarik juga bahwa kamu menulis 'Gold' beberapa tahun lalu, tapi lagunya malah dapat banget konsepnya.</strong><br>
Ya, kami mengambil kembali idenya dan ini tidak kami rencanakan. Makanya, jadinya sangat luar biasa bahwa hasilnya sangat kohesif. Gila rasanya. Aku masih kagum kalau ingat bagaimana semuanya terjadi..,<strong>Ketika 'Gold' keluar, beberapa purist trap menyinyiri lagu itu karena punya sound-sound trap namun bisa tembus radio.</strong><br>
Oh. Aku gak tahu!,<strong>Iya, ini beneran lho.</strong><br>
Iya, tapi aku gak pernah kepikiran.,<strong>Kamu pasti mikir, 'Aku terlalu sibuk biar bisa dapat kontrak album dan bikin album untuk dengar semua ocehan kalian.'</strong><br>
[Tertawa.] Enggak!,<strong>Tapi, bagus lah kalau begitu! Jadi kamu sekarang sedang bikin album?</strong><br>
Iya, kami sedang melakukan sentuhan akhir. Habis interview ini juga, aku bakal ke studio. Jadi ya, albumnya sebentar lagi rampung. Rencananya bakal dirilis musim gugur depan, jika tak ada halangan.,<strong>Bagaimana kamu bisa merencanakan proyek baru saat EP-mu sedang hot-hotnya? Susah gak sih?</strong><br>
Entahlah, aku cepat bergerak saat membuat lagu, jadi sepertinya tak terlalu susah untukku. Lagu-lagu yang ada di EP adalah lagu lama, karena dibuat, kapan ya, setahun lalu? Belum lagi 'Gold' dibuat 3 tahun lalu. Jadi gampang bagiku untuk masuk studio, mulai bikin track dan menumpuk lagu. Maksudku, begitu caraku membuat EP. Kami terus menumpuk lagu dan berusaha melampuinya satu persatu. Jadi, prosesnya mirip lah.,<strong>Wah keren banget. Jadi, seperti apa rasanya sesi rekamanmu?</strong><br>
Aku selalu telat. Sekeras apapun aku berusaha tepat waktu ini gak pernah kejadian [tertawa]. Kalaupun berhasil, itu jarang banget. Sesampai di studio, aku langsung rebahan di sofa untuk beberapa saat lalu produserku akan memainkan beat. Aku menyanyikan melodi secara freestyle di atas beat itu. Setelah itu, kami akan mengulangnya dan mulai menulisnya pelan-pelan. Jadi, sesi rekamanku sangat santai. Lalu, kami pesan makan malam.,<strong>Wah sesi rekamannya hip-hop sekali. Setahuku, banyak rapper masuk both, lalu mereka dapat beat dan langsung freestyle.</strong><br>
Yeah. Ini cara yang paling gampang buat aku, soalnya aku bisa tahu saat itu juga apa tracknya akan berhasil atau nggak. Jika aku bisa dapat melodi segera setelah aku mendengar beat, aku bisa bilang 'Okay, ayo kita bikin lagu dari beat ini.' Jika aku gak bisa nemu melodi atau hasilnya terdengar maksa, kami akan putar beat baru dan mulai lagi dari awal. Jadi, aku rasa ini cara paling produktif selama aku rekaman.,<strong>Bagaimana kamu menghadapi ketenaranmu?</strong><br>
Aku berusaha tidak memikirkannya. Aku masih merasa seperti Kiiara yang dulu, tak ada yang berubah, setidaknya secara mental. Jadi..aku ga tahu sih, maksudku, aku punya segerombolan teman dekat—aku cuma tak ingin berpikir tentang ketenaranku. Aku masih merasa aneh kalau ada orang yang ingin bertemu aku. Tapi ya rasanya aneh juga ngomong 'Sebentar deh, kenapa mereka mau ketemu aku?' Aku nggak ngerti. [Tertawa]. Jadi ya, aku sebenarnya belum terlalu terbiasa.,<strong>Kamu baru merampungkan sebuah mini-tour, tapi kamu tak mampir ke New York Kamu harus manggung di sini.</strong><br>
Aku sangat ingin manggung di New York. Aku cinta New York, terutama suasananya. Tapi, tiap aku kali aku mampir ke New York, ku tak pernah tinggal lebih lama dari 24 jam lalu aku pergi lagi. Aku nyetir lewat New York minggu lalu. Kalau gak salah aku lewat Bronx sebentar.,<strong>Kamu bakal konser di luar Amerika?</strong><br>
Semoga. Kayaknya sih iya. Aku harus lihat kalender dulu. Aku gak yakin sih sudah pasti atau belum, tapi aku sudah ngebet konser di luar negeri.,<strong>Kamu harus ke London.</strong><br>
Itu pasti bakal keren banget. Pasti bakal sempurna, terutama energinya. Di London sering hujan kan?,<strong>Iya, lumayan nyebelin sih, tergantung sih. Tapi London emang sering hujan.</strong><br>
Mantap! Kalau gitu, aku harus ke London. [Tertawa].,<strong>Tunggu, jadi kamu pengen ke London gara-gara sering hujan? Itu kayak bilang, 'Apa cuaca di sana buruk? Asik.'</strong><br>
[Tertawa.] Gitu deh. Ya Tuhan, aku suka sekali— aku perlu suasana yang kelam. Aku butuh hujan.,<em>Kathy Iandoli, seperti Shirley Manson, hanya bahagia kalau hujan turun. Bisa difollow di <a href="https://twitter.com/kath3000" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di NOISEY Australia._,Ada gadis berumur 21 tahun yang melayang-layang di antara trap dan pop. Namaya Kiiara. Gadis asal Illinois ini merilis single "Gold" yang perlahan makin ngehit tahun lalu. Lagu ini masuk Apple Watch, menembus chart musik di Amerika Serikat dan akhirnya diganjar platinum di luar Amerika Serikat. Barangkali vokal blip cut-and-paste yang sulit dimengerti di awal lagu ini jadi hook maut. Atau mungkin larik "Gold up in my teeth" yang seakan dinyanyikan seorang peri kulit bikin lagu ini keren, yang jelas Kiiare sudah punya hit. Di dalam videonya, Kiiara—memakai jaket kulit berpaku dan rok yang berhias mawar merah—duduk di sebuah singgasana kulit , berpikir keras mengakhiri sebuah hubungan yang sudah tak ia nikmati. Mungkin ini simbolisme yang pas bagi Kiiara: ia berniat duduk di singgasana ratu trap . Dengan Gold yang yang sudah merengkuh lebih dari 18 juta youtube view, ditambah album mininya yang hot, Low Kii savage, gadis belia ini di ambang kesuksesan. Ini tentu bikin para purist trap kelabakan (percayalah, ada yang namanyapurist trap).,Bila anda benar-benar membaca komentar di video Kiiara, anda bisa menemukan komentar yang menahbiskan Kiira sebagai Future baru dan inkarnasi Slim Thug dalam bentuk perempuan kulit putih. Lalu, apa ini sebuah bentuk pujian? Bisa jadi. Namun, untuk artis yang menyambat Eminem, Yelawolf, Rihanna dan Skylar Grey, ia bisa gonta-ganti genre sesuai keinginannya. Nah ngomong-ngomong masalah gonta-ganti genre, single barunya eels" ternyata sama nampolnya dengan "Gold". Saat ini, trap queen kita ini tengah bersiap meluncurkan albumnya musim panas depan. Kami sempat ngobrol dengan Kiiara tentang fase awal ketenarannya, obsesi aneh akan pengalamannya sebagai pekerja toko hardware dan apa pendapatnya tentang hater. Awas ini bocoran: Dia gak tahu siapa hater-nya.,**Noisey: Jadi, kenapa setiap orang seperti tergila-gila terhadap fakta kamu pernah bekerja di toko hardware sebelum? Apa tokonya special?**
**Kiiara:** Entahlah. Aku tidak tahu. Aku punya kehidupan yang berbeda sewaktu itu. Waktu itu aku sedang kuliah dan ketika musim panas tiba aku pulang ke rumah dan kerja di toko hardware biar ada kegiatan, ya gitu lah.,**Sekarang orang-orang malah bilang, 'Tahu gak dulu dia pernah kerja di toko hardware?' Ya ampun, ia punya pekerjaan!**
Ya, aku tahu, itu fokus perhatian semua orang. Intinya mereka mau ngomong: 'Dia punya album, tapi ingat, dulu dia kerja di toko hardware lho.' Aku jadi berpikir, ya ampun, memangnya mahasiswa yang lain gak punya pekerjaan?,**Jadi tokonya biasa aja ya. Okay deh.**
\[Tertawa.\] Gak kok, yang jelas bukan Mr. Magorium's Wonder Emporium atau apa kek. Toko biasa aja.,**Jadi, 'Gold' awalnya track akustik, kan?**
Iya, aku menulis ide awal lagu ini 3 tahun lalu dengan sebuah gitar klasik. Tapi, idenya kemudian disingkirkan karena saat itu aku sedang belajar menulis lagu dengan lebih baik. Jadi, yang aku lakukan adalah menulis sebanyak mungkin lagu dalam 1 hari. Saat itu, kupikir 'Bodo amat, cuma satu lagu ini.' Seorang teman yang membantuku menulis lagu itu menyukainya. Aku lantas membuat satu versi baru. Kami lalu sepakat bertemu dan menyatukan ide kami. Ia merombaknya, membersihkannya lalu membuatnya lebih cemerlang.,**Yang menarik bagiku adalah di Youtube, ada banyak cover dan versi akustik dari lagu ini.**
Masa? Aku belum lihat! Aku gak punya cukup waktu untuk melihat beberapa video itu. Tapi, apa mereka meniru bagian sampelnya juga?,**Tidak, biasanya hanya video seseorang memberikan tutorial tab gitar untuk memainkan 'Gold.' Atau ada juga video orang menyanyikan melodinya. Apakah Kamu akan merilis versi akustik 'Gold'?**
Sepertinya tidak akan pernah. Kecuali kalau lagunya bocor.,**Apakah _low kii savage_ tentang seseorang tertentu?**
Well, tiap lagu punya pesannya tersendiri. 'Feels' misalnya. Temanku yang menulis lagu itu. Pesannya tentang mengikuti nasib belaka. Namun. 'Gold' punya message yang berbeda, kira-kira seperti 'Kau tak perlu tunduk pada siapapun.' Jadi ada mood-mood pemberontaknya sedikit. Kalau "Feels" messagenya mungkin "semua ini sementara, ikuti saja, jangan terlalu terpaku pada perasaan. Aku bukan tipe orang yang duduk menulis lagu dan bilang 'yang ini buat seseorang.' Bagiku ini tentang menyatu dengan lagu-lagu tersebut di momen ketika di studio dan bagaimana akhirnya lagu-lagu itu tercipta.,**Menarik juga bahwa kamu menulis 'Gold' beberapa tahun lalu, tapi lagunya malah dapat banget konsepnya.**
Ya, kami mengambil kembali idenya dan ini tidak kami rencanakan. Makanya, jadinya sangat luar biasa bahwa hasilnya sangat kohesif. Gila rasanya. Aku masih kagum kalau ingat bagaimana semuanya terjadi..,**Ketika 'Gold' keluar, beberapa purist trap menyinyiri lagu itu karena punya sound-sound trap namun bisa tembus radio.**
Oh. Aku gak tahu!,**Iya, ini beneran lho.**
Iya, tapi aku gak pernah kepikiran.,**Kamu pasti mikir, 'Aku terlalu sibuk biar bisa dapat kontrak album dan bikin album untuk dengar semua ocehan kalian.'**
\[Tertawa.\] Enggak!,**Tapi, bagus lah kalau begitu! Jadi kamu sekarang sedang bikin album?**
Iya, kami sedang melakukan sentuhan akhir. Habis interview ini juga, aku bakal ke studio. Jadi ya, albumnya sebentar lagi rampung. Rencananya bakal dirilis musim gugur depan, jika tak ada halangan.,**Bagaimana kamu bisa merencanakan proyek baru saat EP-mu sedang hot-hotnya? Susah gak sih?**
Entahlah, aku cepat bergerak saat membuat lagu, jadi sepertinya tak terlalu susah untukku. Lagu-lagu yang ada di EP adalah lagu lama, karena dibuat, kapan ya, setahun lalu? Belum lagi 'Gold' dibuat 3 tahun lalu. Jadi gampang bagiku untuk masuk studio, mulai bikin track dan menumpuk lagu. Maksudku, begitu caraku membuat EP. Kami terus menumpuk lagu dan berusaha melampuinya satu persatu. Jadi, prosesnya mirip lah.,**Wah keren banget. Jadi, seperti apa rasanya sesi rekamanmu?**
Aku selalu telat. Sekeras apapun aku berusaha tepat waktu ini gak pernah kejadian \[tertawa\]. Kalaupun berhasil, itu jarang banget. Sesampai di studio, aku langsung rebahan di sofa untuk beberapa saat lalu produserku akan memainkan beat. Aku menyanyikan melodi secara freestyle di atas beat itu. Setelah itu, kami akan mengulangnya dan mulai menulisnya pelan-pelan. Jadi, sesi rekamanku sangat santai. Lalu, kami pesan makan malam.,**Wah sesi rekamannya hip-hop sekali. Setahuku, banyak rapper masuk both, lalu mereka dapat beat dan langsung freestyle.**
Yeah. Ini cara yang paling gampang buat aku, soalnya aku bisa tahu saat itu juga apa tracknya akan berhasil atau nggak. Jika aku bisa dapat melodi segera setelah aku mendengar beat, aku bisa bilang 'Okay, ayo kita bikin lagu dari beat ini.' Jika aku gak bisa nemu melodi atau hasilnya terdengar maksa, kami akan putar beat baru dan mulai lagi dari awal. Jadi, aku rasa ini cara paling produktif selama aku rekaman.,**Bagaimana kamu menghadapi ketenaranmu?**
Aku berusaha tidak memikirkannya. Aku masih merasa seperti Kiiara yang dulu, tak ada yang berubah, setidaknya secara mental. Jadi..aku ga tahu sih, maksudku, aku punya segerombolan teman dekat—aku cuma tak ingin berpikir tentang ketenaranku. Aku masih merasa aneh kalau ada orang yang ingin bertemu aku. Tapi ya rasanya aneh juga ngomong 'Sebentar deh, kenapa mereka mau ketemu aku?' Aku nggak ngerti. \[Tertawa\]. Jadi ya, aku sebenarnya belum terlalu terbiasa.,**Kamu baru merampungkan sebuah mini-tour, tapi kamu tak mampir ke New York Kamu harus manggung di sini.**
Aku sangat ingin manggung di New York. Aku cinta New York, terutama suasananya. Tapi, tiap aku kali aku mampir ke New York, ku tak pernah tinggal lebih lama dari 24 jam lalu aku pergi lagi. Aku nyetir lewat New York minggu lalu. Kalau gak salah aku lewat Bronx sebentar.,**Kamu bakal konser di luar Amerika?**
Semoga. Kayaknya sih iya. Aku harus lihat kalender dulu. Aku gak yakin sih sudah pasti atau belum, tapi aku sudah ngebet konser di luar negeri.,**Kamu harus ke London.**
Itu pasti bakal keren banget. Pasti bakal sempurna, terutama energinya. Di London sering hujan kan?,**Iya, lumayan nyebelin sih, tergantung sih. Tapi London emang sering hujan.**
Mantap! Kalau gitu, aku harus ke London. \[Tertawa\].,**Tunggu, jadi kamu pengen ke London gara-gara sering hujan? Itu kayak bilang, 'Apa cuaca di sana buruk? Asik.'**
\[Tertawa.\] Gitu deh. Ya Tuhan, aku suka sekali— aku perlu suasana yang kelam. Aku butuh hujan.,_Kathy Iandoli, seperti Shirley Manson, hanya bahagia kalau hujan turun. Bisa difollow di [Twitter](https://twitter.com/kath3000)._ | Musik | Kami bertemu dengan gadis yang mendadak terkenal dengan hit trap-popnya "Gold." 18 juta view youtube dan terus bertambah | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Kathy Iandoli","id":"57a20646be9e29e00c3cea71","slug":"kathy-iandoli","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Kathy Iandoli","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478aed2cf2be02ba60662c | articles | Bagaimana Rasanya Jadi Seorang Model Instagram | 1,470,528,000,000 | https://www.vice.com/id/article/xydg53/bagaimana-rasanya-jadi-seorang-model-instagram | <em>Artikel ini pertama kali terbit VICE UK.</em>,Pada suatu pagi rabu, bulan Juli lalu, saya mengamati seorang perempuan yang relatif tidak terkenal bersiap-siap menjalani sesi pemotretan di apartemennya di wilayah timur laut London. Tak ada backdrop. Tak ada tim hair dan make up. Di samping kamera, tak ada perkakas tambahan apalagi seorang asisten. Yang juga tidak saya lihat adalah klien dan media yang memesan foto sang perempuan.,"Kamu harus pakai lipstick yang kamu pakai di postinganmu," Ujar fotografer yang hendak memotret sang model berumur 22 tahun, Emma Breschi.,"Oh, yang Kylie Lip Kit ya?" Emma segera bertanya. "Yang itu susah dipakainya, tapi okay deh.",Emma menyebut dirinya seorang model Instagram—jangan samakan Emma dengan seorang model biasa di instagram seperti Gigi Hadis dan Kendall Jenners yang menggunakan instagram untuk mempromosikan karir modeling tradisional mereka. Sementara Emma bilang ia menggunakan platform Instagram sebagai kendaraan untuk perluasan karir, ekspresi kreatif dan alat mengumpulkan pundi-pundi uang. Bagaimana semua ini bekerja—dan untuk tujuan apa—adalah bagian dari instagram modelling yang masih tidak jelas,Seturut kata-kata Emma sendiri, ia tak memiliki postur tubuh yang pas untuk melakoni baik itu modeling konvensional atau plus size modelling. Ia memiliki seorang agen komersial, namun juga memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan perhatian penyewa yang biasanya tidak bekerja dengan model berpostur seperti Emma. Ia mempost caption tentang "Body-confident" yang penuh hastag di Instagramnya—"Pesan untuk diriku di umur 13: Emmerz, santai saja ini cuma bikini. JADI PAKAI SAJA, SAYANG!"—caption ini membuat Emma kebanjiran pujian dari followernya dan tawaran kerja serta busana gratis dari merk yang ingin menunggangi pesan itu.,"Jika ada orang yang menawarimu banyak uang untuk membuat foto, kamu bakal ambil apa nggak?" Emma menodongkan pertanyaan ini pada saya. "Tergantung merknya sih, tapi aku akan melakukannya bila merk itu punya kaitan dengan apa yang saya percayai. Saya gak butuh uang buat beli barang mahal, aku cuma butuh untuk hidup. Kalau sebulan beberapa tawaran kerja bisa aku dapatkan setidaknya sewa apartemen sudah aman.",Hari ini, ia sedang menjalani "test shoot" dengan Simone Steenberg, seorang fotografer fashion & potrait dari Denmark. Mereka pertama kali berkomunikasi lewat fitur DM di Instagram. Tak satu pun dari mereka akan dibayar untuk pekerjaan ini. Namun, nanti ketika mereka mempost hasilnya, mereka akan mentag satu sama lain di Instragram. Mereka lebih memilih untuk meluaskan "pengaruh" daripada menambah kocek mereka.,Jika semua pekerjaan Emma tak berbayar seperti test shoot, jelas Emma tak akan punya penghasilan. Tapi nyatanya tidak. Emma juga membuat foto untuk merk-merk seperti House of Sunny, NOE Garments, dan Ukulele Fashion—ia bahkan pernah jadi model untuk beberapa merk itu.,Kalau lagi beruntung, dalam sebulan, Emma bisa mengumpulkan beberapa puluh juta rupiah dari fotografi dan modeling. Pendapatannya toh memang belum stabil. Walhasil, untuk menyambung hidup, Emma bekerja di pub dekat apartemennya. Pemilik pub mengenali Emma dari foto-fotonya yang agak "ehm, mengundang.",Sejatinya, Emma tak pernah berniat jadi model. "Semua orang yang aku follow biasanya wanita keren yang gak peduli orang mau ngomong apa. Ini membuatku berpikir Mungkin, aku bisa nyoba hal yang sama," Jelas Emma. "Gak ada rencana jadi model. Aku memandang diri saya sebagai pencipta-image. Apa yang aku lakukan di depan kamera pada akhirnya bikin aku orang yang lebih baik di belakang kamera.",Ada banyak "kalimat kreatif" yang samar seperti ketika saya ngobrol dengan Emma, sesuatu yang bikin kaget ketika pertama kali masuk dunianya. Saya sebelumnya berpikir semua perempuan yang menyebut dirinya model Instagram sebenarnya mencari dan memanfaatkan ketertarikan lawan jenisnya untuk mencapai kepopuleran. Nyatanya ini tidak terbukti. Para model instagram menggunakan platform ini sekedar sebagai alat mencapai tujuan.,Hal yang sama saya temui ketika berjumpa model instagram berumur 19 tahun Daisy, atau <a href="https://www.instagram.com/PinkandTonic/" target="_blank">@PinkandTonic</a>. Daisy, seorang mahasiswi Oxford University, sadar ia tak punya postur tubuh proporsional untuk menjadi model konvensional, namun ia melihat modeling sebagai batu lompatan menuju kerja kreatif lainnya—mendesain busana atau jadi pengarah gaya. "Jika aku sudah punya banyak follower, apapun yang aku lakukan, aku tahu kemana aku harus memasarkannya.","Saya tak tertarik dengan komentar cowo," lanjutnya. "Bukan semata karena mereka cowo, ini masalah komentar yang mereka buat. Komentar dari cewek biasanya gini 'OMG, wah lucunya. Saya suka bajunya, kamu keliatan keren deh. Sementara komentar cowo paling ya emoji nyengir dan api. Pokoknya bedanya jauh.",Keduanya mungkin berbeda, namun dunia fotografi model Instagram masih berkutat pada laki-laki menikmati tubuh perempuan, sembari memotretnya. Konsep ini sudah mengakar dari tahun 2000an ketika pacar seorang fashion blogger mulai bertugas memotret kekasihnya dalam berbagai busaha—sila lihat kasus—see <a href="http://nymag.com/thecut/2014/04/photographer-is-my-boyfriend.html" target="_blank">Rumi Neely</a>, Aimee Song, dan Chiara Ferragni.,Saat ini, seorang "Model Instagram" dipandang sebagai perempuan di umur 20an yang manyun saat difoto dan kerap mengandalkan fotografer pria yang sudah punya nama untuk meroketkan karirnya. Di beberapa kasus, ini bisa jadi biang masalah: Bleebluu, fotografer kenamaaan asal Amerika, dituduh telah memaksa model remaja untuk melakukan pemotretan telanjang di ruang publik tahun lalu dalam sebuah <a href="http://myexperienceandbleeblutherecluse.tumblr.com/post/125188437693/why-mark-harless-bleeblu-hurt-me-and-is-hurting" target="_blank">postingan Tumblr</a> (Bleeblu telah membantah tuduhan ini). "Waktu itu, saya gadis 19 tahun yang gamang dan naif," tulis sang model, "dan ia fotografer terkenal berumur 27 tahun yang berpengalaman. Ini membuat saya gampang terbujuk, meski ketakutan.","Saya pikir beberapa [Fotografer] melakukan eksploitasi hanya gara-gara mereka punya kamera dan follower yang banyak," kata <a href="https://www.instagram.com/deanmartindale/" target="_blank">Dean Martindale</a>, seorang fotografer yang memulai karirnya di Instagram. Ia telah memfoto Emma beberapa kali dan kini tengah bekerja untuk beberapa merk komersial. "Ada gadis-gadis yang mau dipotret oleh orang yang jumlah followernya 200.000 bukan kerena portofolionya tapi karena mereka tahu mereka juga akan kecipratan follower. Namun karena Ini industri yang amat kecil, beritanya ya tersebar juga.",Merujuk standar kepopuleran di Instagram, baik Emma dan Daisy punya follower yang tidak terlalu besar, 4.400 dan 2.400, secara berurutan. Demi mendapatkan cerita dari seorang dengan follower yang lebih besar, saya menghubungi <a href="https://www.instagram.com/charliexbarker/" target="_blank">Charlie Barker</a>, seorang model berumur 20 tahun dari Nottingham. Followernya kini sudah mencapai angka 600,000. Ia ditemukan di Instagram dan dikontrak agensi modelling, Select, di 2014.,Alih-alih menghubungi Barker via fitur DM, saya mengkontak Charlie lewat agennya—sebuah pertanda bahwa ia tak lagi model kelas instagram. Meski demikian, lewat sebuah email, Charlie membeberkan bahwa saat ini seorang model bisa hidup dengan mengandalkan instagram semata, asal mereka mau menerima semua tawaran produk yang mereka terima—"sering promosi teh detox—daripada terlalu pilih-pilih produk. Namun, bila perwakilan agensi menghampiri, seperti dalam kasus Charlie, fanbase yang besar bisa berarti kekuatan tawar dan kemampuan kreatif yang dimiliki seorang model bisa jadi lebih besar dari model biasa.,"Ketika pertama kali dikontrak, modeling and kegiatan instagram saya sangat terpisah," katanya. "Meski saya menjaganya terpisah, klien saya melihat kreativitas di laman instagram saya dan ingin lebih dari sekadar model.",Meski followernya tak mencapai level Charlie Barker, sekali anda bicara dengan Daisy and Emma, anda bisa beroleh impresi bahwa popularitas bukan segalanya. Foto yang mereka post toh bukan foto haus perhatian, dengan bokong di arah ke arah kamera ponsel, guna dapat tiket masuk Lovebox Festival. Foto-foto mereka diunggah dengan rencana karir cerdas yang dibangun di atas raikan "like." Daisy menikmati modelling "seperti saya menikmati belanja—itu bukan berarti itu satu-satunya yang ingin saya lakukan di dalam hidup.","Instagram sudah jadi bagian besar dari—saya nggak mau bilang kehidupan saya tapi bisa juga sih—apa yang hendak saya capai," ujar Emma. "Tapi, saya tak sekadar seorang model.",<em>Follow <a href="https://twitter.com/rojospinks" target="_blank">Rosie</a> dan <a href="https://twitter.com/jake_photo" target="_blank">Jake</a> di Twitter.</em> | _Artikel ini pertama kali terbit VICE UK._,Pada suatu pagi rabu, bulan Juli lalu, saya mengamati seorang perempuan yang relatif tidak terkenal bersiap-siap menjalani sesi pemotretan di apartemennya di wilayah timur laut London. Tak ada backdrop. Tak ada tim hair dan make up. Di samping kamera, tak ada perkakas tambahan apalagi seorang asisten. Yang juga tidak saya lihat adalah klien dan media yang memesan foto sang perempuan.,"Kamu harus pakai lipstick yang kamu pakai di postinganmu," Ujar fotografer yang hendak memotret sang model berumur 22 tahun, Emma Breschi.,"Oh, yang Kylie Lip Kit ya?" Emma segera bertanya. "Yang itu susah dipakainya, tapi okay deh.",Emma menyebut dirinya seorang model Instagram—jangan samakan Emma dengan seorang model biasa di instagram seperti Gigi Hadis dan Kendall Jenners yang menggunakan instagram untuk mempromosikan karir modeling tradisional mereka. Sementara Emma bilang ia menggunakan platform Instagram sebagai kendaraan untuk perluasan karir, ekspresi kreatif dan alat mengumpulkan pundi-pundi uang. Bagaimana semua ini bekerja—dan untuk tujuan apa—adalah bagian dari instagram modelling yang masih tidak jelas,Seturut kata-kata Emma sendiri, ia tak memiliki postur tubuh yang pas untuk melakoni baik itu modeling konvensional atau plus size modelling. Ia memiliki seorang agen komersial, namun juga memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan perhatian penyewa yang biasanya tidak bekerja dengan model berpostur seperti Emma. Ia mempost caption tentang "Body-confident" yang penuh hastag di Instagramnya—"Pesan untuk diriku di umur 13: Emmerz, santai saja ini cuma bikini. JADI PAKAI SAJA, SAYANG!"—caption ini membuat Emma kebanjiran pujian dari followernya dan tawaran kerja serta busana gratis dari merk yang ingin menunggangi pesan itu.,"Jika ada orang yang menawarimu banyak uang untuk membuat foto, kamu bakal ambil apa nggak?" Emma menodongkan pertanyaan ini pada saya. "Tergantung merknya sih, tapi aku akan melakukannya bila merk itu punya kaitan dengan apa yang saya percayai. Saya gak butuh uang buat beli barang mahal, aku cuma butuh untuk hidup. Kalau sebulan beberapa tawaran kerja bisa aku dapatkan setidaknya sewa apartemen sudah aman.",Hari ini, ia sedang menjalani "test shoot" dengan Simone Steenberg, seorang fotografer fashion & potrait dari Denmark. Mereka pertama kali berkomunikasi lewat fitur DM di Instagram. Tak satu pun dari mereka akan dibayar untuk pekerjaan ini. Namun, nanti ketika mereka mempost hasilnya, mereka akan mentag satu sama lain di Instragram. Mereka lebih memilih untuk meluaskan "pengaruh" daripada menambah kocek mereka.,Jika semua pekerjaan Emma tak berbayar seperti test shoot, jelas Emma tak akan punya penghasilan. Tapi nyatanya tidak. Emma juga membuat foto untuk merk-merk seperti House of Sunny, NOE Garments, dan Ukulele Fashion—ia bahkan pernah jadi model untuk beberapa merk itu.,Kalau lagi beruntung, dalam sebulan, Emma bisa mengumpulkan beberapa puluh juta rupiah dari fotografi dan modeling. Pendapatannya toh memang belum stabil. Walhasil, untuk menyambung hidup, Emma bekerja di pub dekat apartemennya. Pemilik pub mengenali Emma dari foto-fotonya yang agak "ehm, mengundang.",Sejatinya, Emma tak pernah berniat jadi model. "Semua orang yang aku follow biasanya wanita keren yang gak peduli orang mau ngomong apa. Ini membuatku berpikir Mungkin, aku bisa nyoba hal yang sama," Jelas Emma. "Gak ada rencana jadi model. Aku memandang diri saya sebagai pencipta-image. Apa yang aku lakukan di depan kamera pada akhirnya bikin aku orang yang lebih baik di belakang kamera.",Ada banyak "kalimat kreatif" yang samar seperti ketika saya ngobrol dengan Emma, sesuatu yang bikin kaget ketika pertama kali masuk dunianya. Saya sebelumnya berpikir semua perempuan yang menyebut dirinya model Instagram sebenarnya mencari dan memanfaatkan ketertarikan lawan jenisnya untuk mencapai kepopuleran. Nyatanya ini tidak terbukti. Para model instagram menggunakan platform ini sekedar sebagai alat mencapai tujuan.,Hal yang sama saya temui ketika berjumpa model instagram berumur 19 tahun Daisy, atau [@PinkandTonic](https://www.instagram.com/PinkandTonic/). Daisy, seorang mahasiswi Oxford University, sadar ia tak punya postur tubuh proporsional untuk menjadi model konvensional, namun ia melihat modeling sebagai batu lompatan menuju kerja kreatif lainnya—mendesain busana atau jadi pengarah gaya. "Jika aku sudah punya banyak follower, apapun yang aku lakukan, aku tahu kemana aku harus memasarkannya.","Saya tak tertarik dengan komentar cowo," lanjutnya. "Bukan semata karena mereka cowo, ini masalah komentar yang mereka buat. Komentar dari cewek biasanya gini 'OMG, wah lucunya. Saya suka bajunya, kamu keliatan keren deh. Sementara komentar cowo paling ya emoji nyengir dan api. Pokoknya bedanya jauh.",Keduanya mungkin berbeda, namun dunia fotografi model Instagram masih berkutat pada laki-laki menikmati tubuh perempuan, sembari memotretnya. Konsep ini sudah mengakar dari tahun 2000an ketika pacar seorang fashion blogger mulai bertugas memotret kekasihnya dalam berbagai busaha—sila lihat kasus—see [Rumi Neely](http://nymag.com/thecut/2014/04/photographer-is-my-boyfriend.html), Aimee Song, dan Chiara Ferragni.,Saat ini, seorang "Model Instagram" dipandang sebagai perempuan di umur 20an yang manyun saat difoto dan kerap mengandalkan fotografer pria yang sudah punya nama untuk meroketkan karirnya. Di beberapa kasus, ini bisa jadi biang masalah: Bleebluu, fotografer kenamaaan asal Amerika, dituduh telah memaksa model remaja untuk melakukan pemotretan telanjang di ruang publik tahun lalu dalam sebuah [postingan Tumblr](http://myexperienceandbleeblutherecluse.tumblr.com/post/125188437693/why-mark-harless-bleeblu-hurt-me-and-is-hurting) (Bleeblu telah membantah tuduhan ini). "Waktu itu, saya gadis 19 tahun yang gamang dan naif," tulis sang model, "dan ia fotografer terkenal berumur 27 tahun yang berpengalaman. Ini membuat saya gampang terbujuk, meski ketakutan.","Saya pikir beberapa \[Fotografer\] melakukan eksploitasi hanya gara-gara mereka punya kamera dan follower yang banyak," kata [Dean Martindale](https://www.instagram.com/deanmartindale/), seorang fotografer yang memulai karirnya di Instagram. Ia telah memfoto Emma beberapa kali dan kini tengah bekerja untuk beberapa merk komersial. "Ada gadis-gadis yang mau dipotret oleh orang yang jumlah followernya 200.000 bukan kerena portofolionya tapi karena mereka tahu mereka juga akan kecipratan follower. Namun karena Ini industri yang amat kecil, beritanya ya tersebar juga.",Merujuk standar kepopuleran di Instagram, baik Emma dan Daisy punya follower yang tidak terlalu besar, 4.400 dan 2.400, secara berurutan. Demi mendapatkan cerita dari seorang dengan follower yang lebih besar, saya menghubungi [Charlie Barker](https://www.instagram.com/charliexbarker/), seorang model berumur 20 tahun dari Nottingham. Followernya kini sudah mencapai angka 600,000. Ia ditemukan di Instagram dan dikontrak agensi modelling, Select, di 2014.,Alih-alih menghubungi Barker via fitur DM, saya mengkontak Charlie lewat agennya—sebuah pertanda bahwa ia tak lagi model kelas instagram. Meski demikian, lewat sebuah email, Charlie membeberkan bahwa saat ini seorang model bisa hidup dengan mengandalkan instagram semata, asal mereka mau menerima semua tawaran produk yang mereka terima—"sering promosi teh detox—daripada terlalu pilih-pilih produk. Namun, bila perwakilan agensi menghampiri, seperti dalam kasus Charlie, fanbase yang besar bisa berarti kekuatan tawar dan kemampuan kreatif yang dimiliki seorang model bisa jadi lebih besar dari model biasa.,"Ketika pertama kali dikontrak, modeling and kegiatan instagram saya sangat terpisah," katanya. "Meski saya menjaganya terpisah, klien saya melihat kreativitas di laman instagram saya dan ingin lebih dari sekadar model.",Meski followernya tak mencapai level Charlie Barker, sekali anda bicara dengan Daisy and Emma, anda bisa beroleh impresi bahwa popularitas bukan segalanya. Foto yang mereka post toh bukan foto haus perhatian, dengan bokong di arah ke arah kamera ponsel, guna dapat tiket masuk Lovebox Festival. Foto-foto mereka diunggah dengan rencana karir cerdas yang dibangun di atas raikan "like." Daisy menikmati modelling "seperti saya menikmati belanja—itu bukan berarti itu satu-satunya yang ingin saya lakukan di dalam hidup.","Instagram sudah jadi bagian besar dari—saya nggak mau bilang kehidupan saya tapi bisa juga sih—apa yang hendak saya capai," ujar Emma. "Tapi, saya tak sekadar seorang model.",_Follow [Rosie](https://twitter.com/rojospinks) dan [Jake](https://twitter.com/jake_photo) di Twitter._ | Fashion | Bagi banyak perempuan muda, ini adalah cara untuk jadi kreatif—masalahnya, berapa banyak dari perempuan itu yang bisa hidup dari foto berhashtag | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Rosie Sprinks, Foto oleh Jake Lewis","id":"58478aed2cf2be02ba606652","slug":"rosie-sprinks-foto-oleh-jake-lewis","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/rosie-sprinks-foto-oleh-jake-lewis","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae1981f0302987f2675 | articles | Melbeatz, Produser Perempuan, Penggubah Beat Untuk Kanye West Muda | 1,470,441,600,000 | https://www.vice.com/id/article/8qgqm5/melbeatz-produser-perempuan-penggubah-beat-untuk-kanye-west-muda | <em>Artikel ini pertama kali muncul di Broadly Germany.</em>,Flashback ke tahun 2000: Acara TV hip-hop Fett MTV menyiarkan sebuah segmen tentang rapper asal Jerman Kool Savas dan kru-nya yang sangat berpengaruh. MOR. Di antara semua laki-laki dalam kru itu, muncul seorang gadis: Melbeatz, produser dan pujaan hati Savas.,Munculnya Melbeatz di sisi kru terbaik dari komunitas hip-hop bawah tanah Berlin Barat tidak bisa dianggap enteng. Di kala itu, hip-hop di Jerman masih sebuah genre yang didominasi laki-laki. Hari-hari ini, jumlah rapper perempuan yang mumpuni masih bisa dihitung dengan jari. Beberapa di antaranya adalah Cora E., Fiva MC dan Pyranja. Namun, bisa dibilang Melbeatz punya maqom yang berbeda berkat perannya sebagai seorang produser—tentu bukan sekadar karena ia salah satu dari sedikit produser perempuan yang menggubah beat untuk Kanye West.,"Aku tak bermasalah dengan menjadi seorang wanita di scene," jelas Melbeatz di sebuah apartemen dekat stasiun kereta Ostbahnhof, Berlin. "Orang lebih penasaran pada beat macam apa yang dibuat seorang produser perempuan. ",Melbeatz dilahirkan sebagai Melanie Wilhelm di Berlin Barat di 1977. Pendidikan musik pertamanya mencakup kaset kompilasi lagu-lagu chart show orang tuanya dan memainkan mini keyboard yang ia miliki ketika kecil. Ia bersentuhan dengan hip-hop untuk pertama kali pada tahun 1988 berkat single Salt-N-Pepa "Push It." Namun cintanya pada genre ini baru merekah beberapa tahun kemudian, setelah kawan kakaknya memberinya sebuah mixtape berisikan lagu Grandmaster Flash dan Ice-T.,Cintanya pada hip-hop dan graffiti makin dalam saat ia harus pindah SMA.. Pacar teman baiknya adalah artis graffiti Berlin yang menamai dirinya Stone. Kedua gadis ini kemudian mulai menyebar tag—Mel dan Danone—di sekujur kota Berlin. "Seorang gadis belia 13 tahun tak akan bikin orang curiga, jadi kita bisa nyebar tag ke seluruh tempat dengan aman," Melbeatz mengingat masa-masa itu. Mereka berulang kali ngebom Berlin sampai semua orang di scene graffiti Berlin tahu nama mereka. Tak lama kemudian, mereka menyusun kru mereka sendiri, KingSizeBandits (atau KSB untuk lebih ringkasnya).,Perempuan juga masih jarang di scene graffiti pada dekade 80an dan 90an. Cuma ada 2 artis graffiti perempuan di Berlin sebelum Mel dan Danone. "Sebenarnya, ada beberapa kru perempuan setelah kami," ujar Melbeatz. "Kalau diingat-ingat, ada beberapa kejadian dimana kami harus membela diri—tapi bukan karena kami perempuan. Kawan tongkrongan kami semuanya bicara dengan kasar dan kerap ledek-ledekan. Aku sangat percaya diri, jadi aku tak pernah tunduk pada orang lain. Jika ada yang bilang "Diam kau!", aku balas "Kau aja yang diam! Minggat sana!",Lalu dari mana datangnya rasa percaya diri ini? "Mungkin dari masa kecilku, yang sebenarnya gak keren-keren amat." Ujar Melbeatz. "Dulu ayahku seorang alkoholik. Ia sudah tak minum selama 20 tahun, tapi dulu dia sangat kasar. Bagiku, tidak adil bila seorang yang kuat seperti ayah memukul ibuku yang lemah, ini memberiku kesadaran akan rasa keadilan sejak dini.",Mulai SD, Melbeatz sudah sering berkelahi dengan anak laki-laki yang menganggu teman perempuannya. "Bagaimana pun, orang tuaku memberi kesan kalau mereka bangga dengan apa yang aku lakukan dan aku baik-baik aja. Jadi , tiap siang hari, mereka berusaha memperbaiki apa yang salah di malam hari—dan ini berhasil.",Melbeatz bergabung dengan kru grafiti Sleepwalkers (SLW). Di sana ia bertemu dengan lelaki bernama Savas Yurderi—atau kini dikenal dengan nama Kool Savas. Waktu itu, Savas ngerap dalam bahasa inggris dengan alias JUKS. Keduanya kemudian jadi sepasang ke kekasih. "Di tahun-tahun awal kami pacaran, aku lebih terkenal dari Savas. Ketika ia masih menggunakan pseudonim, dia sering dikenal sebagai 'Pacarnya Mel,'" Melbeatz nyengir. Savas selalu membawa Mel ketika ia bekerja dengan seorang produser, jadi Mel mendapat pengalaman langsung bagaimana cara membuat beat.,Pada tahun 1996, Melbeatz berkunjung ke New York dan bertemu produser asal Berlin,DJ Desue, yang juga tengah liburan ke East Coast. Kebetulan mereka menginap di tempat yang sama. Melbeatz mulai mencari piringan hitam bersama DJ Desue saat ia mencari sampel di koleksi vinyl sang empunya rumah. "Aku langsung memilih record yang akan aku sample ketika membuat musik." Di Jerman, Savas membawa pulang Akai S900 sampler ke apartemen di mana mereka tinggal bersama. "Dia mengajariku bagaimana cara kerjanya dan aku langsung mulai menciptakan musik.",Ternyata, beat yang dia buat berakhir di album legenda rap Berlin, Shadow dan Fuat, sebelumnya akhirnya Melbeatz memproduseri "<a href="https://www.youtube.com/watch?v=9ivO9ebi7E0" target="_blank">Haus & Boot</a>" untuk Kool Savas dan "<a href="https://www.youtube.com/watch?v=EjkDMY1GpZA" target="_blank">Komm Her</a>" nya Eko Fresh di tahun 2001. Di tahun yang sama, dia sendirian memproduseri album legendaris Kool Savas, <em>Der beste Tag meines Lebens</em> ("The Best Day of My Life"). Di 2004, Melbeatz merilis album bertajuk Rapper's Delight, yang mempertemukan Kool Savas, Azad Eizi Eiz, Curse, Tone, dan Cassandra Steen dengan raksasa rap Amerika Serikat macam Mobb Deep, Ol' Dirty Bastard, dan Tha Liks. Melbeatz bahkan membantu produser dan rapper Chicago yang kala itu masih cupu, Kanye West, dengan membiarkan Kanye ngerap di atas beatnya dalam lagu "Oh Oh.",Sejak saat itu, Melbeat terus memproduksi beat untuk rapper-rapper hebat di Jerman; Ia bahkan ikut berkontribusi dalam album soundtrack film. "Musik bagiku sudah mirip dengan graffiti dan aku bangga karenanya; ada kalanya aku tak benar-benar paham apa yang saya lakukan, namun aku melakukannya sepenuh hati dan namaku mulai dikenal gara-gara dua hal itu.",Dua tahun lalu, Melbeatz pernah jadi headline di media massa setelah jurnalis Marcus Staiger menulis tentang sang produser beradu fisik dengan Kool Savas. "Ada kalanya Savas bikin aku berteriak gara-gara dia tak mencuci piring, tapi aku tak pernah menamparnya," ungkap Melbeatz. Pasca insiden itu, Melbeatz dirisak di dunia maya dan dikatai mannsweib, slang untuk perempuan galak pembenci pria..,"Aku sering mengalami hal ini," kata Melbeatz. "Biasanya setelah bilang 'diam!' kepada seorang pria' aku langsung dikatai mannsweib. Kenapa? Cuma karena aku merespon secara setara atau karena aku lebih keren? Mungkin ini kelihatannya tidak feminin, tapi begitulah cara aku dibesarkan. Ini ngeselin. Tak ada orang yang mau dipanggil mannsweib. Orang pasti marah ketika aku mulai agresif, tapi kalau tak agresif anda toh tak bisa jadi siapa-siapa.",Inikah alasan sedikitnya perempuan di scene hip-hop? "Pertanyaan ini terus datang dari para wartawan," Perempuan 39 tahun itu tertawa. "Aku biasanya menjawab, 'kalian bertanya pada orang yang salah, seharusnya kalian bertanya pada mereka yang tak agresif dan tak pernah sukses." Bagiku, semuanya okay-okay saja. Tapi, semuanya tergantung apa yang kamu punya. Para lelaki suka <a href="https://www.youtube.com/watch?v=sWob6QZEIZg" target="_blank">Schwesta Ewa</a>, karena dia keras. Jadi kalau kamu seorang gadis yang ngerap dari tulisan diary, gak usah ngarep deh.",Pertanyaannya: apakah harus agresif agar sukses? "Kamu tetap bisa menulis lagu layaknya seorang perempuan. Tapi, untuk bisa nyaman di scene hip-hop, kamu harus sekeras mirip mekanik truk—yang kamu lakukan harus punya dampak. Berusahalah dengan keras. Memang gak enak jadi perempuan yang-gak-terlalu-tough,tapi toh tak ada yang bisa kamu lakukan. Kamu cuma harus terus bikin beat, nanti kamu bakal sukses juga." | _Artikel ini pertama kali muncul di Broadly Germany._,Flashback ke tahun 2000: Acara TV hip-hop Fett MTV menyiarkan sebuah segmen tentang rapper asal Jerman Kool Savas dan kru-nya yang sangat berpengaruh. MOR. Di antara semua laki-laki dalam kru itu, muncul seorang gadis: Melbeatz, produser dan pujaan hati Savas.,Munculnya Melbeatz di sisi kru terbaik dari komunitas hip-hop bawah tanah Berlin Barat tidak bisa dianggap enteng. Di kala itu, hip-hop di Jerman masih sebuah genre yang didominasi laki-laki. Hari-hari ini, jumlah rapper perempuan yang mumpuni masih bisa dihitung dengan jari. Beberapa di antaranya adalah Cora E., Fiva MC dan Pyranja. Namun, bisa dibilang Melbeatz punya maqom yang berbeda berkat perannya sebagai seorang produser—tentu bukan sekadar karena ia salah satu dari sedikit produser perempuan yang menggubah beat untuk Kanye West.,"Aku tak bermasalah dengan menjadi seorang wanita di scene," jelas Melbeatz di sebuah apartemen dekat stasiun kereta Ostbahnhof, Berlin. "Orang lebih penasaran pada beat macam apa yang dibuat seorang produser perempuan. ",Melbeatz dilahirkan sebagai Melanie Wilhelm di Berlin Barat di 1977. Pendidikan musik pertamanya mencakup kaset kompilasi lagu-lagu chart show orang tuanya dan memainkan mini keyboard yang ia miliki ketika kecil. Ia bersentuhan dengan hip-hop untuk pertama kali pada tahun 1988 berkat single Salt-N-Pepa "Push It." Namun cintanya pada genre ini baru merekah beberapa tahun kemudian, setelah kawan kakaknya memberinya sebuah mixtape berisikan lagu Grandmaster Flash dan Ice-T.,Cintanya pada hip-hop dan graffiti makin dalam saat ia harus pindah SMA.. Pacar teman baiknya adalah artis graffiti Berlin yang menamai dirinya Stone. Kedua gadis ini kemudian mulai menyebar tag—Mel dan Danone—di sekujur kota Berlin. "Seorang gadis belia 13 tahun tak akan bikin orang curiga, jadi kita bisa nyebar tag ke seluruh tempat dengan aman," Melbeatz mengingat masa-masa itu. Mereka berulang kali ngebom Berlin sampai semua orang di scene graffiti Berlin tahu nama mereka. Tak lama kemudian, mereka menyusun kru mereka sendiri, KingSizeBandits (atau KSB untuk lebih ringkasnya).,Perempuan juga masih jarang di scene graffiti pada dekade 80an dan 90an. Cuma ada 2 artis graffiti perempuan di Berlin sebelum Mel dan Danone. "Sebenarnya, ada beberapa kru perempuan setelah kami," ujar Melbeatz. "Kalau diingat-ingat, ada beberapa kejadian dimana kami harus membela diri—tapi bukan karena kami perempuan. Kawan tongkrongan kami semuanya bicara dengan kasar dan kerap ledek-ledekan. Aku sangat percaya diri, jadi aku tak pernah tunduk pada orang lain. Jika ada yang bilang "Diam kau!", aku balas "Kau aja yang diam! Minggat sana!",Lalu dari mana datangnya rasa percaya diri ini? "Mungkin dari masa kecilku, yang sebenarnya gak keren-keren amat." Ujar Melbeatz. "Dulu ayahku seorang alkoholik. Ia sudah tak minum selama 20 tahun, tapi dulu dia sangat kasar. Bagiku, tidak adil bila seorang yang kuat seperti ayah memukul ibuku yang lemah, ini memberiku kesadaran akan rasa keadilan sejak dini.",Mulai SD, Melbeatz sudah sering berkelahi dengan anak laki-laki yang menganggu teman perempuannya. "Bagaimana pun, orang tuaku memberi kesan kalau mereka bangga dengan apa yang aku lakukan dan aku baik-baik aja. Jadi , tiap siang hari, mereka berusaha memperbaiki apa yang salah di malam hari—dan ini berhasil.",Melbeatz bergabung dengan kru grafiti Sleepwalkers (SLW). Di sana ia bertemu dengan lelaki bernama Savas Yurderi—atau kini dikenal dengan nama Kool Savas. Waktu itu, Savas ngerap dalam bahasa inggris dengan alias JUKS. Keduanya kemudian jadi sepasang ke kekasih. "Di tahun-tahun awal kami pacaran, aku lebih terkenal dari Savas. Ketika ia masih menggunakan pseudonim, dia sering dikenal sebagai 'Pacarnya Mel,'" Melbeatz nyengir. Savas selalu membawa Mel ketika ia bekerja dengan seorang produser, jadi Mel mendapat pengalaman langsung bagaimana cara membuat beat.,Pada tahun 1996, Melbeatz berkunjung ke New York dan bertemu produser asal Berlin,DJ Desue, yang juga tengah liburan ke East Coast. Kebetulan mereka menginap di tempat yang sama. Melbeatz mulai mencari piringan hitam bersama DJ Desue saat ia mencari sampel di koleksi vinyl sang empunya rumah. "Aku langsung memilih record yang akan aku sample ketika membuat musik." Di Jerman, Savas membawa pulang Akai S900 sampler ke apartemen di mana mereka tinggal bersama. "Dia mengajariku bagaimana cara kerjanya dan aku langsung mulai menciptakan musik.",Ternyata, beat yang dia buat berakhir di album legenda rap Berlin, Shadow dan Fuat, sebelumnya akhirnya Melbeatz memproduseri "[Haus & Boot](https://www.youtube.com/watch?v=9ivO9ebi7E0)" untuk Kool Savas dan "[Komm Her](https://www.youtube.com/watch?v=EjkDMY1GpZA)" nya Eko Fresh di tahun 2001. Di tahun yang sama, dia sendirian memproduseri album legendaris Kool Savas, _Der beste Tag meines Lebens_ ("The Best Day of My Life"). Di 2004, Melbeatz merilis album bertajuk Rapper's Delight, yang mempertemukan Kool Savas, Azad Eizi Eiz, Curse, Tone, dan Cassandra Steen dengan raksasa rap Amerika Serikat macam Mobb Deep, Ol' Dirty Bastard, dan Tha Liks. Melbeatz bahkan membantu produser dan rapper Chicago yang kala itu masih cupu, Kanye West, dengan membiarkan Kanye ngerap di atas beatnya dalam lagu "Oh Oh.",Sejak saat itu, Melbeat terus memproduksi beat untuk rapper-rapper hebat di Jerman; Ia bahkan ikut berkontribusi dalam album soundtrack film. "Musik bagiku sudah mirip dengan graffiti dan aku bangga karenanya; ada kalanya aku tak benar-benar paham apa yang saya lakukan, namun aku melakukannya sepenuh hati dan namaku mulai dikenal gara-gara dua hal itu.",Dua tahun lalu, Melbeatz pernah jadi headline di media massa setelah jurnalis Marcus Staiger menulis tentang sang produser beradu fisik dengan Kool Savas. "Ada kalanya Savas bikin aku berteriak gara-gara dia tak mencuci piring, tapi aku tak pernah menamparnya," ungkap Melbeatz. Pasca insiden itu, Melbeatz dirisak di dunia maya dan dikatai mannsweib, slang untuk perempuan galak pembenci pria..,"Aku sering mengalami hal ini," kata Melbeatz. "Biasanya setelah bilang 'diam!' kepada seorang pria' aku langsung dikatai mannsweib. Kenapa? Cuma karena aku merespon secara setara atau karena aku lebih keren? Mungkin ini kelihatannya tidak feminin, tapi begitulah cara aku dibesarkan. Ini ngeselin. Tak ada orang yang mau dipanggil mannsweib. Orang pasti marah ketika aku mulai agresif, tapi kalau tak agresif anda toh tak bisa jadi siapa-siapa.",Inikah alasan sedikitnya perempuan di scene hip-hop? "Pertanyaan ini terus datang dari para wartawan," Perempuan 39 tahun itu tertawa. "Aku biasanya menjawab, 'kalian bertanya pada orang yang salah, seharusnya kalian bertanya pada mereka yang tak agresif dan tak pernah sukses." Bagiku, semuanya okay-okay saja. Tapi, semuanya tergantung apa yang kamu punya. Para lelaki suka [Schwesta Ewa](https://www.youtube.com/watch?v=sWob6QZEIZg), karena dia keras. Jadi kalau kamu seorang gadis yang ngerap dari tulisan diary, gak usah ngarep deh.",Pertanyaannya: apakah harus agresif agar sukses? "Kamu tetap bisa menulis lagu layaknya seorang perempuan. Tapi, untuk bisa nyaman di scene hip-hop, kamu harus sekeras mirip mekanik truk—yang kamu lakukan harus punya dampak. Berusahalah dengan keras. Memang gak enak jadi perempuan yang-gak-terlalu-tough,tapi toh tak ada yang bisa kamu lakukan. Kamu cuma harus terus bikin beat, nanti kamu bakal sukses juga." | Musik | Ketika baru dikenal dengan debutnya "College Dropout", Kanye West pernah ngerap di atas beat ciptaan seorang produser asa Jerman, Melbeatz. Produser Perempuan ini bercerita tentang hobinya berburu Vinyl, Graffiti dan kenapa ia tak keberatan dikatai... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Jan Wehn","id":"57a2081cb7178bdf8e00b4cc","slug":"jan-wehn","public_url":"https://noisey.vice.com/alps/author/Jan Wehn","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae7068ed40267725b2d | articles | Sejarah Yang Hilang Tentang Scene Drum And Bass Singapore Yang Berpengaruh | 1,470,182,400,000 | https://www.vice.com/id/article/qkbv37/sejarah-yang-hilang-tentang-scene-drum-and-bass-singapore-yang-berpengaruh | <em>Artikel ini pertama kali muncul di THUMP US.</em>,Di Singapura, Drum and Bass lahir dari cinta, bukan dari bisnis. Di negara yang perkembangan musik alternatifnya terhalang populasi yang kecil, dominasi kultur klub komersil, hukum yang ketat dan uang sewa setinggi langit, para penggemar drum and bass berjuang mati-matian untuk mempromosikan genre ini, meski tentunya peluang untuk mendapatkan profit nihil. Namun seberat apapun itu, DJ, promoter dan fan bersatu guna sekedar mendengar track yang mereka sukai—mentalitas yang menjadikan gig-gig drum and bass hangat dan akrab. Ini yang membedakan scene singapura dari scene-scene di negara lain.,Pada awal perkembangannya di dekade 90an, drum and bass adalah sebuah genre obscure di Singapura. Namun, beberapa pionir drum and bass lokal berhasil mengubah genre antah-berantah tapi penuh energi ini menjadi sebuah gerakan. Kini gerakan itu sudah berumur lebih dari 20 tahun, seakan mendobrak stigma bahwa negara yang gila-gilaan bersihnya itu bisa memiliki subkultur yang menantang.,Layaknya kebanyakan sejarah musik elektronik di Singapura, akar drum and bass bisa dilacak sampai ke <a href="http://www.zoukclub.com/" target="_blank">Zouk</a>, klub paling tua dan berpengaruh di Singapura. Pada tahun 1996, 5 tahun setelah pertama kali dibuka, Zouk meluncurkan <a href="http://www.zoukclub.com/about-us/clubs" target="_blank">Phuture</a>, ruangan yang lebih kecil yang memainkan sound-sound eksperimental untuk mengimbangi house music dan techno tradisional yang ditawarkan venue itu.,Di ruangan ini, DJ-DJ macam Zul Othman (AKA <a href="https://soundcloud.com/z-1" target="_blank">Zul</a>) dan Ramesh Krishnan (AKA <a href="https://soundcloud.com/mesh-3" target="_blank">Ramesh</a>)—dua orang pertama yang memainkan jungle di Singapura—bebas bersenang-senang dengan impuls-impuls yang abstrak, memutar beat-beat gugup dari DJ berpengaruh di Inggris macam Trace dan Dom & Roland. Namun, meski ketertarikan DJ-DJ lokal makin menjadi-jadi, drum and bass tak kunjung berkembang. "Sebelum internet hadir, kami berusaha mendapatkan sebanyak mungkin musik ini," kata Zul.,Di masa itu, scene-nya masih kecil. Hanya sejumput venue yang tertarik dengan drum and bass. "Seringnya kami main di hari kerja. Gak ada penontonnya kecuali teman-teman kita sendiri," jelas Zul. "Tapi kami melakukannya untuk senang-senang saja, karena tak ada DJ yang waras yang mau main drum and bass buat jadi tajir!",Keadaan mulai berubah di tahun 1997, ketika Zouk menggelar event besar drum and bass pertama di Singapura, mengundang jagoan jungle Kenny Ken dan MC Stevie Hyper D dari Inggris. "Saya ingat itu hari kamis, tapi venue padat gila. Itu pertama kali kami mendengar musik drum and bass yang segar secara live," Ingat Zul.,Namun, di luar Zouklah momentum drum and bass makin terasa. Sesuai dengan asal muasal Drum and Bass yang grungy, para junglist memulai Area 22, party underground mingguan di daerah pertokoan Little India. Party ini ilegal, dengan bar-bar dadakan dan peralatan musik pinjaman. Area 22 menandai lepasnya Drum and Bass dari klub malam kelas atas, memungkinkan penggemar drum and bass merasakan suasana party squat yang kelam ala Inggris.,"Tak ada tempat lain yang menawarkan hiburan malam dengan penampilan DJ-DJ lokal," ungkap Safuan Johari (atau <a href="http://maxlane.sg/" target="_blank">Max Lane</a>) mengingat masa itu. "Alih-alih memasang signboard dan lampu neon, mereka memasang t-shirt raksasa di luar dengan tulisan [Area 22] di atasnya.",Area 22 jadi tempat pertemuan bassheads, seingat Ramesh yang kerap manggung di sana. "Kapasitasnya 200 orang, tapi kami selalu bikin penuh. Antrian mengular sampai ke jalan. Menurut aturan, kami hanya boleh buka sampai jam 3 malam tapi kadang kita lanjut sampai jam 5 pagi.",Party-party tanpa aturan ini berlangsung dari tahun 1997 sampai 1998. Adalah nihilnya izin dan protes atas keributan yang terjadi yang membuat Area 22 ditutup.,Namun, api semangat DIY tetap menyala dengan munculnya Guerilla dan Kinemat — dua kolektif DJ yang dibentuk untuk menjaga akselerasi scene drum and bass. Hampir tiap minggu, kolektif ini menggelar party legendaris di Insomnia, klub berkapasitas 350 orang yang kini bangkut, letaknya di sebuah gang sepi di Bugis Village. Party ini langsung jadi hit bagi para penikmat musik elektronik yang lebih left field.,"Mereka yang tak suka Zouk pergi ke Insomnia," ungkap co-founder Guerilla Jonathan Nah (AKA <a href="https://m.soundcloud.com/kiat" target="_blank">Kiat</a>).,"Ada malam di mana suhu ruangan sangat panas hingga ac ruangan rusak. Tembok basah karena ruangan yang lembab. Pengunjung yang datang mulai membuka pakaian atas mereka," Ia mengingat-ingat. "Kadang, sound system-nya terlalu panas hingga musik berhenti. Lalu penonton yang datang menghentak-hentakan kaki mereka, biar musiknya tetap ada. Mereka menunggu sampai musiknya menyala lagi dan pas musiknya kembali, mereka kembali menggila.",Promosi acara pada masa itu bentuknya seadanya, biasanya berupa telepon, sms atau selebaran yang sengaja ditinggal di toko musik HMV.,"Tak ada DJ yang waras yang mau drum and bass buat dapat uang!"—Zul Othman,Peran MCs Vijay Singh dari Kinemat dan Kane Benjamin Cunico dari Guerilla sangat penting dalam memperluas penggemar drum and bass, jelas Rames. Gaya lirikal mereka "banyak mendidik orang tentang drum and bass, khususnya mereka yang tak akrab dengan musik ini," Ia menambahkan.,Seiring bergantinya milenium, drum and bass naik tingkat dari tongkrongan klub informal ke venue outdoor besar. Di tahun 2000, pemimpin Kinemat Donovan Wong dan Kelvin Tan menggelar festival drum and bass pertama di Singapura, En Route di Mount Faber Park yang bersejarah. Saat itu, mengumpulkan dana dari pemerintah dan sponsor tak seenteng sekarang. Walhasil, Wong dan Tan mengandalkan ke investor swasta dan pendekatan akar rumput yang mereka kembangkan di gig-gig Kinemat.,Milenium baru juga ditandai dengan maraknya kultur online drum and bass. Pusatnya di Exit musik, website lokal yang berfungsi sebagai discussion board dan ruang chat. "Beberapa teman terbaikku saya temui di sana," ujar Zul. Diinisiasi oleh DJ Andy Leong (AKA <a href="https://m.soundcloud.com/andyvortexsg" target="_blank">Vortex</a>) dan Ken Tan, situs ini membantu melebarkan scene drum and bass dengan menghubungkan para basshead dan memberi ruang promosi bagi beragam kolektif drum and bass. <a href="http://subverthq.blogspot.sg/" target="_blank">Subvert Sessions</a>—seri podcast yang diluncurkan DJ/bookings collective milik Zul, <a href="https://www.facebook.com/SubvertHQ" target="_blank">Subvert HQ</a>— juga jadi portal online penting bagi para Basshead. Kini, Subvert Sessions sudah dilanggan 3000 orang lebih di dunia.,Di titik ini, drum and bass sudah memiliki jumlah fan yang besar, namun tetap terasing dari ranah musik elektronik arus utama. Untungnya, berkat sebuah venue baru, keadaan ini akan segara berubah.,Mad Monk—lebih kerap dikenal sebagai klub gay dan lesbian yang melayani komunitas musik minor—mulai melakukan serangkaian international booking yang memaksa klub besar memperhatikan drum and bass. Di sanalah, Subvert HQ mempopulerkan track dance friendly yang mirip dengan materi grup asal Australia, Pendulum. Di tahun 2003, Subvert HQ bahkan memboyong Pendulum ke klub ini.,Di tahun 2005, venue ini dire-branding sebagai Home Club. Di bawah co-owner Kelvin Tang dan Roy Ng, Home jadi tempat nongkrong favorit para Basshead, mirip seperti Area 22 satu dekade sebelumnya. "Drum and Bass sudah jadi DNA Home, karena spirit musiknya pas banget sama tujuan kita, yang intinya tidak banyak omong kosong apalagi pura-pura," kata Tan. "Dengan Home, kami jadi punya ruang dengan fasilitas yang lebih baik untuk melaksanakan event dan membangun komunitas.",Dengan jenial, Home menggandeng DJ veteran seperti Kiat dan Vortex untuk menggagas acara baru, <a href="https://m.facebook.com/plus65dnb/" target="_blank">+65</a>—namanya diambil dari kode telepon internasional Singapura. Berkat banyaknya jumlah fans kedua DJ, +65 jadi event drum and bass yang penting di Singapura, mengawali era paling subur dalam sejarah drum and bass di Singapura.,Mewarisi spirit Mad Monk yang inklusif, Home menjadi tempat mereka yang tidak nyambung dengan klub-klub mahal di Singapura "Tiap malam padat dan yang datang tak cuma junglist," jelas Farah Azian, fan veteran drum and bass yang beraksi dengan nama <a href="https://m.soundcloud.com/rah_sg" target="_blank">RAH</a>. "Ada penggemar indie rock dan hip-hop juga, mereka tertarik oleh raw energy drum and bass.",Di samping event yang dipenuhi aksi jagoan lokal macam Justin Noreikis (AKA <a href="https://m.soundcloud.com/twinhed" target="_blank">Twinhed</a>), Lavin Raj (AKA <a href="https://www.mixcloud.com/Submerrge" target="_blank">Submerge</a>), dan MC Roz Wong, gig DJ internasional meningkat drastis di era Home Club. Luminaries dBridge, Calibre, dan LTJ Bukem manggung teratur di masa itu.,Di Home Club, berkat pertemuan tak sengaja dengan Goldie, Kiat jadi orang Singapura pertama yang dikontrak label asal inggris yang sangat dihormati, Metalheadz—sebuah tanda bahwa bass culture Singapura sudah mulai diperhitungkan.,"Saya sedang membuka show Goldie," ingat Kiat . "Saya dan co-founder Guerrilla Ashidiq Ghazali [aka <a href="https://soundcloud.com/madtooth" target="_blank">Madtooth Ghazali</a>] memberi Goldie CD kami di club. Langkah yang klise banget sih, tapi Goldie orangnya asik. Esoknya, Goldie menghubungi kami. Saya kaget bukan kepalang. Susah dipercaya rasanya. Beberapa waktu setelah itu, track kami masuk daftar top 10 DJ Strom [salah satu chief selector di Metalheadz]. Surreal banget." Debut Kiat, "Feeder," juga masuk pilihan Goldie dalam seri Ministry of Sound Masterpiece, satu lagi pencapaian singapura di panggung internasional.,Kesuksesan Kiat di luar negeri memancing munculnya talenta baru di Singapura. Berkat jalan yang dirintis Kiat, DJ macam Vortex, Zul, Aresha Krishnan-Harling [aka <a href="https://soundcloud.com/areshaonline" target="_blank">ARESHA</a>], James Tan [aka <a href="https://soundcloud.com/djclart" target="_blank">Clart</a>] dan Chee Wee Ong [aka <a href="https://soundcloud.com/diphasic" target="_blank">Diphasic</a>] dilamar label-label internasional dan bisa beraksi di event-event di Inggris.,Masuk dekade 2010an, +65 telah berkembang menjadi salah satu party drum and bass terbesar di Asia Tenggara di bawah bimbingan pemain lama seperti Anaiz Majid (AKA <a href="https://www.mixcloud.com/djnezsg/" target="_blank">Nez</a>) dan Ming Yuen (AKA <a href="https://m.soundcloud.com/ming_sg" target="_blank">Ming</a>). +65 menarik perhatian penonton dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Klub arus utama pun mulai pasang mata.,Kendati room kecil di Zouk, Phuture, masih menggelar breakbeat night yang sudah dimulai dari dekade 90an, di tahun 2010an, DJ-DJ seperti High Contrast dan Netsky akhirnya mencicipi ruang utama zook. "Fan Drum and bass tak pernah menikmati musiknya di tempat berkapasitas 2000 orang, jadi kami ingin memperkenalkan drum and bass di sana," jelas mantan asisten DJ booking manager Zouk, QH Yeo.,Namun, penerimaan Zouk dan pengunjung mainstremnya akan drum and bass ternyata tak berlangsung lama. Di tahun 2014, Zouk kembali balik arah guna melayani selera yang lebih populer seperti EDM yang makin banyak peminatnya.,Home Club, di sisi lain, berniat untuk keukeuh memainkan drum and bass. Namun, niatnya untuk mempromosikan genre-genre yang tak umum ternyata tak berbuah profit. Keuangan venue ini kembang kempis selama bertahun-tahun. Meski demikian, Home Club tak lantas ikut-ikutan latah mendompleng popularitas EDM, Home tetap mendedikasikan dirinya pada sound-sound underground. Namun, masalah tak hanya muncul di neraca pendapatan club, pengunjung +65 mulai menurut karena para original head — kini sudah berusia paruh baya—mulai meninggalkan kehidupan malam.,"Kami menua dan mulai jarang keluar. Beberapa orang berkeluarga, punya anak…yang lain sudah mengalihan perhatiannya pada hal dan tujuan lain," kata Kiat. Ia sendiri telah meninggalkan drum and bass untuk mendirikan kolektif audio-visual eksperimental <a href="http://www.syndicate.sg/" target="_blank">Syndicate</a>.,Tutupnya Home Club pada Mei 2014 menjadi pukulan terakhir bagi scene yang tak henti berjuang ini. Tanpa ada titik sentral guna menggelar party, momentum perkembangan drum and bass mendadak hilang, membuat banyak basshead kebingungan, seperti yang dijelaskan Nez, seorang residen +65.,Meski demikian, para diehards terus berburu tempat untuk berusaha mendapatkan kembali sebagian kejayaan drum and bass di masa lalu. Di lantai dua sebuah bar jepang sederhana di kawasan indie Haji Lane, Nez memulai sebuah party bulanan yang diberi nama Drop Shots pada akhir 2014, namun ruang yang terbatas bikin party tak begitu populer.,Bertekad untuk menjaga agar drum and bass tetap hidup, Nez (kini dikenal dengan moniker Senja) dan istrinya RAH membentuk sebuah brand promosi event dan musik bernama <a href="https://m.facebook.com/revisionmusicsg/" target="_blank">Revision</a>. Lewat brand ini mereka berdua meluncurkan Sub City, event yang merayakan segala sub genre dari footwork hingga drum and bass yang kotor. Gig itu digelar di Lion's Den—sebuah bar tempat original head seperti Rames menggelar party di awal dekade 2000an. Sub City menghidupkan kembali drum and bass di rumahnya terdahulu di jantung kota Singapura, sembari memamerkan sekelompok DJ dan produser muda layaknya Syaheedah Iskandar (AKA <a href="https://m.soundcloud.com/jaydahhh" target="_blank">Jaydah</a>).,Tetap saja, lanskap drum and bass Singapura masih jauh dari titik kebangkitan. Sementara genre lain tengah marak berkembang, ditandai dengan makin semaraknya festival musik indie seperti Neon Lights dan SingJazz, drum and bass belum bangun dari tidur panjangnya jika dibandingkan dengan masa-masa kejayaan Home Club. Event yang reguler masih jarang dan jumlah produksi lokal dan DJ internasional yang datang ke Singapura masih rendah.,Tak seperti genre lainnya, tiap generasi hanya memiliki beberapa orang saja yang tertarik dengan drum and bass, jelas Nez. Ini makin mempersulit usaha untuk mengembangkan dan menumbuhkan subkultur drum and bass secara organik. Namun berkat usaha para drum and bass enthusiast yang detak jantungnya secara permanen berdetak antara 160 hingga 180 BPM, spirit drum and bass yang menolak mati akan terus berdentum.,<em><strong>Koreksi: versi terdahulu artikel ini menyebut Kenneth Francis sebagai pendiri Exit Musik. Nama pendiri exit musik adalah Ken Tan.</strong></em>,<em>Dipersembahkan untuk kenangan MC Roz (1980-2016), yang meninggalkan kota singa kami untuk masuk hutan yang lain.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di THUMP US._,
Di Singapura, Drum and Bass lahir dari cinta, bukan dari bisnis. Di negara yang perkembangan musik alternatifnya terhalang populasi yang kecil, dominasi kultur klub komersil, hukum yang ketat dan uang sewa setinggi langit, para penggemar drum and bass berjuang mati-matian untuk mempromosikan genre ini, meski tentunya peluang untuk mendapatkan profit nihil. Namun seberat apapun itu, DJ, promoter dan fan bersatu guna sekedar mendengar track yang mereka sukai—mentalitas yang menjadikan gig-gig drum and bass hangat dan akrab. Ini yang membedakan scene singapura dari scene-scene di negara lain.,Pada awal perkembangannya di dekade 90an, drum and bass adalah sebuah genre obscure di Singapura. Namun, beberapa pionir drum and bass lokal berhasil mengubah genre antah-berantah tapi penuh energi ini menjadi sebuah gerakan. Kini gerakan itu sudah berumur lebih dari 20 tahun, seakan mendobrak stigma bahwa negara yang gila-gilaan bersihnya itu bisa memiliki subkultur yang menantang.,Layaknya kebanyakan sejarah musik elektronik di Singapura, akar drum and bass bisa dilacak sampai ke [Zouk](http://www.zoukclub.com/), klub paling tua dan berpengaruh di Singapura. Pada tahun 1996, 5 tahun setelah pertama kali dibuka, Zouk meluncurkan [Phuture](http://www.zoukclub.com/about-us/clubs), ruangan yang lebih kecil yang memainkan sound-sound eksperimental untuk mengimbangi house music dan techno tradisional yang ditawarkan venue itu.,Di ruangan ini, DJ-DJ macam Zul Othman (AKA [Zul](https://soundcloud.com/z-1)) dan Ramesh Krishnan (AKA [Ramesh](https://soundcloud.com/mesh-3))—dua orang pertama yang memainkan jungle di Singapura—bebas bersenang-senang dengan impuls-impuls yang abstrak, memutar beat-beat gugup dari DJ berpengaruh di Inggris macam Trace dan Dom & Roland. Namun, meski ketertarikan DJ-DJ lokal makin menjadi-jadi, drum and bass tak kunjung berkembang. "Sebelum internet hadir, kami berusaha mendapatkan sebanyak mungkin musik ini," kata Zul.,Di masa itu, scene-nya masih kecil. Hanya sejumput venue yang tertarik dengan drum and bass. "Seringnya kami main di hari kerja. Gak ada penontonnya kecuali teman-teman kita sendiri," jelas Zul. "Tapi kami melakukannya untuk senang-senang saja, karena tak ada DJ yang waras yang mau main drum and bass buat jadi tajir!",Keadaan mulai berubah di tahun 1997, ketika Zouk menggelar event besar drum and bass pertama di Singapura, mengundang jagoan jungle Kenny Ken dan MC Stevie Hyper D dari Inggris. "Saya ingat itu hari kamis, tapi venue padat gila. Itu pertama kali kami mendengar musik drum and bass yang segar secara live," Ingat Zul.,Namun, di luar Zouklah momentum drum and bass makin terasa. Sesuai dengan asal muasal Drum and Bass yang grungy, para junglist memulai Area 22, party underground mingguan di daerah pertokoan Little India. Party ini ilegal, dengan bar-bar dadakan dan peralatan musik pinjaman. Area 22 menandai lepasnya Drum and Bass dari klub malam kelas atas, memungkinkan penggemar drum and bass merasakan suasana party squat yang kelam ala Inggris.,"Tak ada tempat lain yang menawarkan hiburan malam dengan penampilan DJ-DJ lokal," ungkap Safuan Johari (atau [Max Lane](http://maxlane.sg/)) mengingat masa itu. "Alih-alih memasang signboard dan lampu neon, mereka memasang t-shirt raksasa di luar dengan tulisan \[Area 22\] di atasnya.",Area 22 jadi tempat pertemuan bassheads, seingat Ramesh yang kerap manggung di sana. "Kapasitasnya 200 orang, tapi kami selalu bikin penuh. Antrian mengular sampai ke jalan. Menurut aturan, kami hanya boleh buka sampai jam 3 malam tapi kadang kita lanjut sampai jam 5 pagi.",Party-party tanpa aturan ini berlangsung dari tahun 1997 sampai 1998. Adalah nihilnya izin dan protes atas keributan yang terjadi yang membuat Area 22 ditutup.,Namun, api semangat DIY tetap menyala dengan munculnya Guerilla dan Kinemat — dua kolektif DJ yang dibentuk untuk menjaga akselerasi scene drum and bass. Hampir tiap minggu, kolektif ini menggelar party legendaris di Insomnia, klub berkapasitas 350 orang yang kini bangkut, letaknya di sebuah gang sepi di Bugis Village. Party ini langsung jadi hit bagi para penikmat musik elektronik yang lebih left field.,"Mereka yang tak suka Zouk pergi ke Insomnia," ungkap co-founder Guerilla Jonathan Nah (AKA [Kiat](https://m.soundcloud.com/kiat)).,"Ada malam di mana suhu ruangan sangat panas hingga ac ruangan rusak. Tembok basah karena ruangan yang lembab. Pengunjung yang datang mulai membuka pakaian atas mereka," Ia mengingat-ingat. "Kadang, sound system-nya terlalu panas hingga musik berhenti. Lalu penonton yang datang menghentak-hentakan kaki mereka, biar musiknya tetap ada. Mereka menunggu sampai musiknya menyala lagi dan pas musiknya kembali, mereka kembali menggila.",Promosi acara pada masa itu bentuknya seadanya, biasanya berupa telepon, sms atau selebaran yang sengaja ditinggal di toko musik HMV.,"Tak ada DJ yang waras yang mau drum and bass buat dapat uang!"—Zul Othman,Peran MCs Vijay Singh dari Kinemat dan Kane Benjamin Cunico dari Guerilla sangat penting dalam memperluas penggemar drum and bass, jelas Rames. Gaya lirikal mereka "banyak mendidik orang tentang drum and bass, khususnya mereka yang tak akrab dengan musik ini," Ia menambahkan.,Seiring bergantinya milenium, drum and bass naik tingkat dari tongkrongan klub informal ke venue outdoor besar. Di tahun 2000, pemimpin Kinemat Donovan Wong dan Kelvin Tan menggelar festival drum and bass pertama di Singapura, En Route di Mount Faber Park yang bersejarah. Saat itu, mengumpulkan dana dari pemerintah dan sponsor tak seenteng sekarang. Walhasil, Wong dan Tan mengandalkan ke investor swasta dan pendekatan akar rumput yang mereka kembangkan di gig-gig Kinemat.,Milenium baru juga ditandai dengan maraknya kultur online drum and bass. Pusatnya di Exit musik, website lokal yang berfungsi sebagai discussion board dan ruang chat. "Beberapa teman terbaikku saya temui di sana," ujar Zul. Diinisiasi oleh DJ Andy Leong (AKA [Vortex](https://m.soundcloud.com/andyvortexsg)) dan Ken Tan, situs ini membantu melebarkan scene drum and bass dengan menghubungkan para basshead dan memberi ruang promosi bagi beragam kolektif drum and bass. [Subvert Sessions](http://subverthq.blogspot.sg/)—seri podcast yang diluncurkan DJ/bookings collective milik Zul, [Subvert HQ](https://www.facebook.com/SubvertHQ)— juga jadi portal online penting bagi para Basshead. Kini, Subvert Sessions sudah dilanggan 3000 orang lebih di dunia.,Di titik ini, drum and bass sudah memiliki jumlah fan yang besar, namun tetap terasing dari ranah musik elektronik arus utama. Untungnya, berkat sebuah venue baru, keadaan ini akan segara berubah.,Mad Monk—lebih kerap dikenal sebagai klub gay dan lesbian yang melayani komunitas musik minor—mulai melakukan serangkaian international booking yang memaksa klub besar memperhatikan drum and bass. Di sanalah, Subvert HQ mempopulerkan track dance friendly yang mirip dengan materi grup asal Australia, Pendulum. Di tahun 2003, Subvert HQ bahkan memboyong Pendulum ke klub ini.,Di tahun 2005, venue ini dire-branding sebagai Home Club. Di bawah co-owner Kelvin Tang dan Roy Ng, Home jadi tempat nongkrong favorit para Basshead, mirip seperti Area 22 satu dekade sebelumnya. "Drum and Bass sudah jadi DNA Home, karena spirit musiknya pas banget sama tujuan kita, yang intinya tidak banyak omong kosong apalagi pura-pura," kata Tan. "Dengan Home, kami jadi punya ruang dengan fasilitas yang lebih baik untuk melaksanakan event dan membangun komunitas.",Dengan jenial, Home menggandeng DJ veteran seperti Kiat dan Vortex untuk menggagas acara baru, [+65](https://m.facebook.com/plus65dnb/)—namanya diambil dari kode telepon internasional Singapura. Berkat banyaknya jumlah fans kedua DJ, +65 jadi event drum and bass yang penting di Singapura, mengawali era paling subur dalam sejarah drum and bass di Singapura.,Mewarisi spirit Mad Monk yang inklusif, Home menjadi tempat mereka yang tidak nyambung dengan klub-klub mahal di Singapura "Tiap malam padat dan yang datang tak cuma junglist," jelas Farah Azian, fan veteran drum and bass yang beraksi dengan nama [RAH](https://m.soundcloud.com/rah_sg). "Ada penggemar indie rock dan hip-hop juga, mereka tertarik oleh raw energy drum and bass.",Di samping event yang dipenuhi aksi jagoan lokal macam Justin Noreikis (AKA [Twinhed](https://m.soundcloud.com/twinhed)), Lavin Raj (AKA [Submerge](https://www.mixcloud.com/Submerrge)), dan MC Roz Wong, gig DJ internasional meningkat drastis di era Home Club. Luminaries dBridge, Calibre, dan LTJ Bukem manggung teratur di masa itu.,Di Home Club, berkat pertemuan tak sengaja dengan Goldie, Kiat jadi orang Singapura pertama yang dikontrak label asal inggris yang sangat dihormati, Metalheadz—sebuah tanda bahwa bass culture Singapura sudah mulai diperhitungkan.,"Saya sedang membuka show Goldie," ingat Kiat . "Saya dan co-founder Guerrilla Ashidiq Ghazali \[aka [Madtooth Ghazali](https://soundcloud.com/madtooth)\] memberi Goldie CD kami di club. Langkah yang klise banget sih, tapi Goldie orangnya asik. Esoknya, Goldie menghubungi kami. Saya kaget bukan kepalang. Susah dipercaya rasanya. Beberapa waktu setelah itu, track kami masuk daftar top 10 DJ Strom \[salah satu chief selector di Metalheadz\]. Surreal banget." Debut Kiat, "Feeder," juga masuk pilihan Goldie dalam seri Ministry of Sound Masterpiece, satu lagi pencapaian singapura di panggung internasional.,Kesuksesan Kiat di luar negeri memancing munculnya talenta baru di Singapura. Berkat jalan yang dirintis Kiat, DJ macam Vortex, Zul, Aresha Krishnan-Harling \[aka [ARESHA](https://soundcloud.com/areshaonline)\], James Tan \[aka [Clart](https://soundcloud.com/djclart)\] dan Chee Wee Ong \[aka [Diphasic](https://soundcloud.com/diphasic)\] dilamar label-label internasional dan bisa beraksi di event-event di Inggris.,Masuk dekade 2010an, +65 telah berkembang menjadi salah satu party drum and bass terbesar di Asia Tenggara di bawah bimbingan pemain lama seperti Anaiz Majid (AKA [Nez](https://www.mixcloud.com/djnezsg/)) dan Ming Yuen (AKA [Ming](https://m.soundcloud.com/ming_sg)). +65 menarik perhatian penonton dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Klub arus utama pun mulai pasang mata.,Kendati room kecil di Zouk, Phuture, masih menggelar breakbeat night yang sudah dimulai dari dekade 90an, di tahun 2010an, DJ-DJ seperti High Contrast dan Netsky akhirnya mencicipi ruang utama zook. "Fan Drum and bass tak pernah menikmati musiknya di tempat berkapasitas 2000 orang, jadi kami ingin memperkenalkan drum and bass di sana," jelas mantan asisten DJ booking manager Zouk, QH Yeo.,Namun, penerimaan Zouk dan pengunjung mainstremnya akan drum and bass ternyata tak berlangsung lama. Di tahun 2014, Zouk kembali balik arah guna melayani selera yang lebih populer seperti EDM yang makin banyak peminatnya.,Home Club, di sisi lain, berniat untuk keukeuh memainkan drum and bass. Namun, niatnya untuk mempromosikan genre-genre yang tak umum ternyata tak berbuah profit. Keuangan venue ini kembang kempis selama bertahun-tahun. Meski demikian, Home Club tak lantas ikut-ikutan latah mendompleng popularitas EDM, Home tetap mendedikasikan dirinya pada sound-sound underground. Namun, masalah tak hanya muncul di neraca pendapatan club, pengunjung +65 mulai menurut karena para original head — kini sudah berusia paruh baya—mulai meninggalkan kehidupan malam.,"Kami menua dan mulai jarang keluar. Beberapa orang berkeluarga, punya anak...yang lain sudah mengalihan perhatiannya pada hal dan tujuan lain," kata Kiat. Ia sendiri telah meninggalkan drum and bass untuk mendirikan kolektif audio-visual eksperimental [Syndicate](http://www.syndicate.sg/).,Tutupnya Home Club pada Mei 2014 menjadi pukulan terakhir bagi scene yang tak henti berjuang ini. Tanpa ada titik sentral guna menggelar party, momentum perkembangan drum and bass mendadak hilang, membuat banyak basshead kebingungan, seperti yang dijelaskan Nez, seorang residen +65.,Meski demikian, para diehards terus berburu tempat untuk berusaha mendapatkan kembali sebagian kejayaan drum and bass di masa lalu. Di lantai dua sebuah bar jepang sederhana di kawasan indie Haji Lane, Nez memulai sebuah party bulanan yang diberi nama Drop Shots pada akhir 2014, namun ruang yang terbatas bikin party tak begitu populer.,Bertekad untuk menjaga agar drum and bass tetap hidup, Nez (kini dikenal dengan moniker Senja) dan istrinya RAH membentuk sebuah brand promosi event dan musik bernama [Revision](https://m.facebook.com/revisionmusicsg/). Lewat brand ini mereka berdua meluncurkan Sub City, event yang merayakan segala sub genre dari footwork hingga drum and bass yang kotor. Gig itu digelar di Lion's Den—sebuah bar tempat original head seperti Rames menggelar party di awal dekade 2000an. Sub City menghidupkan kembali drum and bass di rumahnya terdahulu di jantung kota Singapura, sembari memamerkan sekelompok DJ dan produser muda layaknya Syaheedah Iskandar (AKA [Jaydah](https://m.soundcloud.com/jaydahhh)).,Tetap saja, lanskap drum and bass Singapura masih jauh dari titik kebangkitan. Sementara genre lain tengah marak berkembang, ditandai dengan makin semaraknya festival musik indie seperti Neon Lights dan SingJazz, drum and bass belum bangun dari tidur panjangnya jika dibandingkan dengan masa-masa kejayaan Home Club. Event yang reguler masih jarang dan jumlah produksi lokal dan DJ internasional yang datang ke Singapura masih rendah.,Tak seperti genre lainnya, tiap generasi hanya memiliki beberapa orang saja yang tertarik dengan drum and bass, jelas Nez. Ini makin mempersulit usaha untuk mengembangkan dan menumbuhkan subkultur drum and bass secara organik. Namun berkat usaha para drum and bass enthusiast yang detak jantungnya secara permanen berdetak antara 160 hingga 180 BPM, spirit drum and bass yang menolak mati akan terus berdentum.,_**Koreksi: versi terdahulu artikel ini menyebut Kenneth Francis sebagai pendiri Exit Musik. Nama pendiri exit musik adalah Ken Tan.**_,_Dipersembahkan untuk kenangan MC Roz (1980-2016), yang meninggalkan kota singa kami untuk masuk hutan yang lain._ | Musik | Bagaimana beberapa DJ di Singapore menghidupi drum and bass dari klub-klub kecil hingga masuk klub besar sebelum kembali lagi ke awal. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Nisa Kreems dan Hidzir Junaini","id":"58478ae7068ed40267725b42","slug":"nisa-kreems-dan-hidzir-junaini","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/nisa-kreems-dan-hidzir-junaini","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478adc2cf2be02ba60654d | articles | YG, Suara Kewarasan Amerika Di Jaman Edan | 1,469,923,200,000 | https://www.vice.com/id/article/pgpggy/yg-suara-kewarasan-amerika-di-jaman-edan | <em>Artikel ini pertama kali muncul di NOISEY US.</em>,Awal minggu lalu, saya melihat YG masuk ruangan tempat kami dijadwalkan bertemu. Ia memeriksa penganan kecil yang disediakan, mengambil sebungkus jajanan buah dan melongok ke arah minuman soda sebelum meminta sebotol air putih. Ia berjalan dengan santai dan anggun, layaknya seekor singa.. Saya sering melihat orang berjalan santai,namun YG berjalan amat perlahan. Dia terlihat cuek namun sebetulnya "hadir.",Hari itu, ia mengenakan topi orang tua merah bertuliskan "4Hunnid," t-shirt putih polos, celana kargo pendek kotak-kotak, sepasang sneaker tanpa kaus kaki. Semua yang ia kenakan ini membuat terkesan seperti lelaki biasa yang nongkrong di coffee shop terdekat. Dua setengah tahun yang lalu, saat mempromosikan album debutnya, My Krazy Life, rapper asal Compton ini memproyeksikan dirinya sebagai rapper yang lesu namun sombong yang membuatnya dilihat sebagai rapper yang tengah naik daun. Kini, YG lebih dapat menguasai diri. Anda bisa merasakan karisma dan pengaruhnya tanpa pernah tahu apa yang membuatnya sukses. YG mungkin seorang entrepreneur, mungkin juga seorang aktor atau malah Gangster Rapper yang pernah dihasilkan LA di generasinya. Dan, memang YG-lah yang terbaik saat ini.,Album baru YG, Still Brazy, bukan album rap dengan segala diskursus musik yang dipacu meme ala album-album rap 2016. Ia juga bukan album yang gemerlap dengan beragam bintang tamu. Bahkan saat industri musik makin condong ke bentuk rilisan single, YG—yang bukan nama baru dalam bikin hit single dan sudah punya tempat di scene LA, sebagai seorang party rapper—malah mati-matian meramu album yang dari awal sampai akhir terdengar sebagai sebuah dunia sonik tersendiri. Album ini dengan mudah meringkas sound California Rap yang sudah berusia dua setengah dekade. Momen paling ngepop di album ini, "Twist My Fingaz," adalah merombak metafor-metafor G-funk klasik. Momen crossover paling nyata, yang mengejek dan menampilkan Drake "Why You Always Hatin'," bertumpu pada hook buatan rapper asal Oakland Kamaiyah yang terus melapisi style ngerap hangat ala California rap dekade 90an.,Still Brazy adalah narasi psikologis yang intense, penuh dengan acungan fuck-you, dan memiliki dosis kemarahan akan politik pragmatis yang tinggi. Still Brazy dengan kelam menyitir sebuah insiden penembakan YG di studio saat mengerjakan album ini (YG baru-baru ini ngobrol tentang insiden ini di VICELAND special "YG and the Therapist") di "Who Shot Ya," dan lagu terakhir di album ini, "Police Get Away with Murder". Lagu yang disebut terakhir ini menjejerkan pelbagai pembunuhan penduduk yang tak bersenjata oleh polisi seperti kasus Kimani Gray dan Laquan McDonald. Lagu ini diakhiri sebuah pernyataan "and they wonder why I live life looking over my shoulder." Still Brazy adalah sebuah ekplorasi susah payah akan sebuah dunia yang kelam.,Namun, momen yang paling menonjol dalam album ini adalah single tanpa omong kosong yang ia buat bersama Nipsey Hussle berjudul "Fuck Donald Trump." Anehnya — jangan lupa single ini dibuat oleh rapper yang jadi kondang gara-gara lagu "Toot It and Boot It"—lagu ini jadi lagu protes definitifdi tahun pemilihan umum yang kurang ajar absurdnya ini. Lagu ini adalah bentuk seni yang politis yang jelas-jelas badass. Ia punya modal hook ("fuck Donald Trump") yang gatel anda teriakan, meski dalam interval yang random. YG mengaku, etika Ia tengah keluyuran, orang-orang mulai berteriak "fuck Donald Trump" begitu mereka melihatnya. Ia telah sahih jadi seorang avatar bagi keberanian perlawanan atas demagog paling rasis di Amerika. Mengingat Trump memiliki platform publik yang luas, memiliki satu suara di sisi kita, di sisi rakyat Amerika, suara yang waras jadi sangat penting. YG memangselalu cool. Namun, tak pernah sekerenl akhir-akhir ini.,Noisey Beats1 ngobrol dengan YG tentang musiknya di set pembuatan video "Why You Always Hatin'" (Full Episode-nya bisa didengar <a href="http://itunes.apple.com/us/station/ep-51-noisey/idra.1126504575" target="_blank">di sini</a>). Obrolan berlanjut, kini merambat ke situsasi politik saat ini, ketika baru-baru ini YG mampir ke kantor VICE offices in New York.,<strong>Noisey: Bagaimana rasanya merilis Still Brazy dan didengarkan oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia?</strong><br>
<strong>YG:</strong> Asik banget. Aku terjebak dalam dunia yang gelap untuk beberapa saat, jadi bisa menumpahkan beban di dadaku ini, merilisnya dan mulai bisa kembali wara-wiri rasanya luar biasa.,<strong>Bagaimana rasanya kerja bareng Terrace Martin di album ini?</strong><br>
Doi sohib gue. Dia sudah ada di album pertama tapi, dia mengerjakan lebih banyak hal di di album ini. Aku suka kerja bareng Terrace karena dia musisi sejati. Ia produser sejati. Aku bisa datang menemuinya dengan sebuah ide atau bilang 'coba deh ubah sample ini.' Terrace tahu cara melakukan semua itu. Ada banyak orang musik, namun mereka bukan produser. Mereka cuma beat maker. Jadi kalau kamu dekat dengan orang-orang spesial seperti ini, teruslah nongkrong dengan mereka. Mereka susah dicari.,<strong>Lagu apa yang menurut kamu paling menunjukkan kemampuan Terrace dalam menulis dan mengaransemen lagu?</strong><br>
'Bool, Balm & Bollective.',<strong>Ngomong-ngomong tentang 'Bool Balm & Bollective.' Bagaimana proses pembuatannya?</strong><br>
Ia [Terrace] lagi asik bikin beat di bawah. Aku dengar dan langsung turun "gue suka nih, bentar gue punya sesuatu buat beat ini." Lalu, aku langsung ngerap. Kadang, begitulah rekaman terjadi dari sisiku: kalau aku dengar beat yang keren, aku langsung hajar saja secepatnya.,<strong>'Don't Come to LA' bicara tentang apa?</strong><br>
'Don't Come to LA' bicara tentang para pendatang yang tiba LA, lalu mereka mulai mengklaim budaya dan gaya hidup LA, padahal itu bukan milik mereka. Lagu itu tentang itu. Lagu ini tentang bagaimana kaum Afrika-Amerika harus mengakhiri fenomena ini. Ini bikin budaya kamijadi kurang greget. Banyak yang merasakan hal ini, tapi mereka ga punya suara dan sarana untuk bicara, menegaskan dan bilang ke pendatang itu, Bro ini ga keren. Jadi, biar aku saja yang melakukan itu.,<strong>Ada cerita di belakang keterlibatan Drake di 'Why You Always Hatin''?</strong><br>
Wah pertanyaan yang sering keluar nih. Banyak yang nanya tentang ini . Aku kirim lagunya ke Drake. Drake bilang dia suka lagunya dan ikut nyanyi. Drake kirim balik lagunya. Terus dirilis deh lagunya.,<strong>Bagaimana dengan Kamaiyah? Kalian sangat lekat. Apa sih yang bikin kamu tertarik pada musiknya?</strong><br>
Dia bakal terkenal. Dia punya gaya dan sound-nya sendiri. Aku ga pernah denger atau lihat artis perempuan dari Oakland yang terkenal dan sukses gara-gara ngerap. Kamaiyah punya ambisi yang besar. Di Oakland, sulit sekali untuk menembus industri musik. Oakland, bahkan mungkin seluruh Bay Area tidak mendapat banyak perhatian, Jadi, Kamaiyah harus melewati banyak hal ketika mencoba membuktikan dirinya sendiri.Dia keren banget.,<strong>Dalam urusan musik, bagaimana hubungan LA dan Bay area saat ini?</strong><br>
Kami saling menyukai satu sama lain. Bay Area sangat menyukaiku, suka banget! Aku sudah sering keluyuran ke sana dari tahun 2008, bersenang-senang, manggung di hood, di ghetto, bikin video dan urusan lainnya. Tapi ya, semua orang di dunia musik memang saling terlibat sekarang.,<strong>Apa banyak yang bertanya tentang masalah terapis yang kamu bahas di VICELAND?</strong><br>
Yeah, orang-orang suka banget tuh. Mereka bilang edisi itu kena banget. Mereka tersentuh. Aku bikin mereka menangis. Aku sudah dengar berbagai hal-hal yang gila. Teman-temanku bilang aku harus ketemu terapis, jadi saya pergi menemui terapis dan membiarkan Vice merekamnya. Kadang, kita perlu melakukan hal-hal yang berbeda.,<strong>Apa reaksi yang paling aneh?</strong><br>
Ayahku berkata, 'man, kita perlu ngobrol deh. Beberapa hal yang kamu sebut di acara itu, bikin aku sadar tentang beberapa hal. Beneran deh, kita perlu ngobrol.' Aku kaget, 'emangnya kita perlu ngobrolin apa? Ayah bikin takut aja.' Tapi okelah.,<strong>'Police Get Away with Murder,' itu topik yang besar sekarang. Apa pentingnya punya lagu itu di album barumu?</strong><br>
Ini hal yang sedang terjadi saat dan beneran deh, kita gak punya seorang pun di sisi musik rap yang benar-benar bicara, memprotes pemerintah, mewakili mereka di luar sana. Ini yang tengah terjadi ketika album ini dibuat. Aku, teman-temanku serta orang-orang di sekitar kami ngobrolin ini terus menerus: kasus Mike Brown, Eric Garner dan kasus pembunuhan orang-orang lain yang tak bersalah oleh polisi, kejadian di Baltimore serta kasus-kasus lainnya.,Jadi kita terus ngobrolin itu, dan aku bukan tipe orang yang omdo. Pilihannya cuma: kita melakukan sesuatu atau ya udah stop ngoceh. Ini kan terus diomongin, kamu bisa lihat di berita, masalahnya terus siapa yang bakal protes pada otoritas? orang-orang memang ngomel-ngomel, tapi efeknya tak terasa apalagi mengancam karena mereka melakukannya dengan halus. Jadi, kupikir aku yang harus mangambil peran itu. Lalu, aku rekam album ini, dan beberapa hal kemudian terjadi.,Teman-temanku memintaku untuk merilis album ini ketika kasus Baltimore sedang hangat-hangatnya, tapi aku jawab 'Enggak deh, aku ga mau rilis album ini sekarang karena kesannya aku cuma cari untung dari apa yang sedang terjadi, aku bakal simpan lagu ini karena pesannya real dan nampol.' Kejadian-kejadian lainnya terus terjadi, ini yang buat aku bikin 'Fuck Donald Trump' dan 'Blacks and Browns.' Lagu-lagu ini muncul karena aku merasakan hal yang sama saat mengerjakan album ini. Kami sering ngobrolin hal ini, jadi sekalian saja aku bikin album tentang itu.,<strong>Menurutmu ini saatnya para artis menulis hal-hal seperti ini?</strong><br>
Yeah, rapper-rappper itu harus melakukannya karena rap makin lama makin kacrut saja. Aku bosan melihat rapper-rapper yang dipuja-puji dan tidak melakukan apa-apa. Kalau anda adalah bagian dari kultur hip-hop, anda harus melihatnya sebagai sebuah kewajiban, titik. Ini yang awalnya membangun hip-hop. Hip-hop lahir ketika ada yang ngerap tentang apa yang terjadi di komunitas mereka, di kultur mereka. Mereka ngerap untuk membuat yang lain sadar dan bikin orang sadar eksistensi kita. Kita harus bersatu, kalau emang perlu. Dan akhir-akhir ini kenyataannya tidak seperti itu, jadi saya mau menggaris-bawahi masalah ini.,<strong>Awalnya musikmu sering ngomongin pesta, tapi sekarang kamu punya track 'Fuck Donald Trump,' kamu jadi muka dari ide itu. Gimana sih rasanya ditanyai banyak orang tentang politik?</strong><br>
Aku bukan politisi. Yang aku tahu ada yang gak bener, teman-temanku tahu ada yang gak bener, dan kami gak suka hal ini terjadi.. Aku bicara mewakili jalanan, untuk mereka yang ada di sana. Aku bisa jadi juru bicara mereka. Aku bukan politisi. Aku gak bisa ngoceh panjang lebar tentang hal itu. Tapi, aku tahu ada yang gak beres, Bro.,<em>Justin Staple adalah produser untuk NOISEY. Bisa mem-folllow di <a href="http://twitter.com/justinstaple" target="_blank">Twitter</a>.</em>,<em>Kyle Kramer adalah editor NOISEY. Bisa mem-follow di <a href="http://twitter.com/kylekramer" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di NOISEY US._,Awal minggu lalu, saya melihat YG masuk ruangan tempat kami dijadwalkan bertemu. Ia memeriksa penganan kecil yang disediakan, mengambil sebungkus jajanan buah dan melongok ke arah minuman soda sebelum meminta sebotol air putih. Ia berjalan dengan santai dan anggun, layaknya seekor singa.. Saya sering melihat orang berjalan santai,namun YG berjalan amat perlahan. Dia terlihat cuek namun sebetulnya "hadir.",Hari itu, ia mengenakan topi orang tua merah bertuliskan "4Hunnid," t-shirt putih polos, celana kargo pendek kotak-kotak, sepasang sneaker tanpa kaus kaki. Semua yang ia kenakan ini membuat terkesan seperti lelaki biasa yang nongkrong di coffee shop terdekat. Dua setengah tahun yang lalu, saat mempromosikan album debutnya, My Krazy Life, rapper asal Compton ini memproyeksikan dirinya sebagai rapper yang lesu namun sombong yang membuatnya dilihat sebagai rapper yang tengah naik daun. Kini, YG lebih dapat menguasai diri. Anda bisa merasakan karisma dan pengaruhnya tanpa pernah tahu apa yang membuatnya sukses. YG mungkin seorang entrepreneur, mungkin juga seorang aktor atau malah Gangster Rapper yang pernah dihasilkan LA di generasinya. Dan, memang YG-lah yang terbaik saat ini.,Album baru YG, Still Brazy, bukan album rap dengan segala diskursus musik yang dipacu meme ala album-album rap 2016. Ia juga bukan album yang gemerlap dengan beragam bintang tamu. Bahkan saat industri musik makin condong ke bentuk rilisan single, YG—yang bukan nama baru dalam bikin hit single dan sudah punya tempat di scene LA, sebagai seorang party rapper—malah mati-matian meramu album yang dari awal sampai akhir terdengar sebagai sebuah dunia sonik tersendiri. Album ini dengan mudah meringkas sound California Rap yang sudah berusia dua setengah dekade. Momen paling ngepop di album ini, "Twist My Fingaz," adalah merombak metafor-metafor G-funk klasik. Momen crossover paling nyata, yang mengejek dan menampilkan Drake "Why You Always Hatin'," bertumpu pada hook buatan rapper asal Oakland Kamaiyah yang terus melapisi style ngerap hangat ala California rap dekade 90an.,Still Brazy adalah narasi psikologis yang intense, penuh dengan acungan fuck-you, dan memiliki dosis kemarahan akan politik pragmatis yang tinggi. Still Brazy dengan kelam menyitir sebuah insiden penembakan YG di studio saat mengerjakan album ini (YG baru-baru ini ngobrol tentang insiden ini di VICELAND special "YG and the Therapist") di "Who Shot Ya," dan lagu terakhir di album ini, "Police Get Away with Murder". Lagu yang disebut terakhir ini menjejerkan pelbagai pembunuhan penduduk yang tak bersenjata oleh polisi seperti kasus Kimani Gray dan Laquan McDonald. Lagu ini diakhiri sebuah pernyataan "and they wonder why I live life looking over my shoulder." Still Brazy adalah sebuah ekplorasi susah payah akan sebuah dunia yang kelam.,Namun, momen yang paling menonjol dalam album ini adalah single tanpa omong kosong yang ia buat bersama Nipsey Hussle berjudul "Fuck Donald Trump." Anehnya — jangan lupa single ini dibuat oleh rapper yang jadi kondang gara-gara lagu "Toot It and Boot It"—lagu ini jadi lagu protes definitifdi tahun pemilihan umum yang kurang ajar absurdnya ini. Lagu ini adalah bentuk seni yang politis yang jelas-jelas badass. Ia punya modal hook ("fuck Donald Trump") yang gatel anda teriakan, meski dalam interval yang random. YG mengaku, etika Ia tengah keluyuran, orang-orang mulai berteriak "fuck Donald Trump" begitu mereka melihatnya. Ia telah sahih jadi seorang avatar bagi keberanian perlawanan atas demagog paling rasis di Amerika. Mengingat Trump memiliki platform publik yang luas, memiliki satu suara di sisi kita, di sisi rakyat Amerika, suara yang waras jadi sangat penting. YG memangselalu cool. Namun, tak pernah sekerenl akhir-akhir ini.,Noisey Beats1 ngobrol dengan YG tentang musiknya di set pembuatan video "Why You Always Hatin'" (Full Episode-nya bisa didengar [di sini](http://itunes.apple.com/us/station/ep-51-noisey/idra.1126504575)). Obrolan berlanjut, kini merambat ke situsasi politik saat ini, ketika baru-baru ini YG mampir ke kantor VICE offices in New York.,**Noisey: Bagaimana rasanya merilis Still Brazy dan didengarkan oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia?**
**YG:** Asik banget. Aku terjebak dalam dunia yang gelap untuk beberapa saat, jadi bisa menumpahkan beban di dadaku ini, merilisnya dan mulai bisa kembali wara-wiri rasanya luar biasa.,**Bagaimana rasanya kerja bareng Terrace Martin di album ini?**
Doi sohib gue. Dia sudah ada di album pertama tapi, dia mengerjakan lebih banyak hal di di album ini. Aku suka kerja bareng Terrace karena dia musisi sejati. Ia produser sejati. Aku bisa datang menemuinya dengan sebuah ide atau bilang 'coba deh ubah sample ini.' Terrace tahu cara melakukan semua itu. Ada banyak orang musik, namun mereka bukan produser. Mereka cuma beat maker. Jadi kalau kamu dekat dengan orang-orang spesial seperti ini, teruslah nongkrong dengan mereka. Mereka susah dicari.,**Lagu apa yang menurut kamu paling menunjukkan kemampuan Terrace dalam menulis dan mengaransemen lagu?**
'Bool, Balm & Bollective.',**Ngomong-ngomong tentang 'Bool Balm & Bollective.' Bagaimana proses pembuatannya?**
Ia \[Terrace\] lagi asik bikin beat di bawah. Aku dengar dan langsung turun "gue suka nih, bentar gue punya sesuatu buat beat ini." Lalu, aku langsung ngerap. Kadang, begitulah rekaman terjadi dari sisiku: kalau aku dengar beat yang keren, aku langsung hajar saja secepatnya.,**'Don't Come to LA' bicara tentang apa?**
'Don't Come to LA' bicara tentang para pendatang yang tiba LA, lalu mereka mulai mengklaim budaya dan gaya hidup LA, padahal itu bukan milik mereka. Lagu itu tentang itu. Lagu ini tentang bagaimana kaum Afrika-Amerika harus mengakhiri fenomena ini. Ini bikin budaya kamijadi kurang greget. Banyak yang merasakan hal ini, tapi mereka ga punya suara dan sarana untuk bicara, menegaskan dan bilang ke pendatang itu, Bro ini ga keren. Jadi, biar aku saja yang melakukan itu.,**Ada cerita di belakang keterlibatan Drake di 'Why You Always Hatin''?**
Wah pertanyaan yang sering keluar nih. Banyak yang nanya tentang ini . Aku kirim lagunya ke Drake. Drake bilang dia suka lagunya dan ikut nyanyi. Drake kirim balik lagunya. Terus dirilis deh lagunya.,**Bagaimana dengan Kamaiyah? Kalian sangat lekat. Apa sih yang bikin kamu tertarik pada musiknya?**
Dia bakal terkenal. Dia punya gaya dan sound-nya sendiri. Aku ga pernah denger atau lihat artis perempuan dari Oakland yang terkenal dan sukses gara-gara ngerap. Kamaiyah punya ambisi yang besar. Di Oakland, sulit sekali untuk menembus industri musik. Oakland, bahkan mungkin seluruh Bay Area tidak mendapat banyak perhatian, Jadi, Kamaiyah harus melewati banyak hal ketika mencoba membuktikan dirinya sendiri.Dia keren banget.,**Dalam urusan musik, bagaimana hubungan LA dan Bay area saat ini?**
Kami saling menyukai satu sama lain. Bay Area sangat menyukaiku, suka banget! Aku sudah sering keluyuran ke sana dari tahun 2008, bersenang-senang, manggung di hood, di ghetto, bikin video dan urusan lainnya. Tapi ya, semua orang di dunia musik memang saling terlibat sekarang.,**Apa banyak yang bertanya tentang masalah terapis yang kamu bahas di VICELAND?**
Yeah, orang-orang suka banget tuh. Mereka bilang edisi itu kena banget. Mereka tersentuh. Aku bikin mereka menangis. Aku sudah dengar berbagai hal-hal yang gila. Teman-temanku bilang aku harus ketemu terapis, jadi saya pergi menemui terapis dan membiarkan Vice merekamnya. Kadang, kita perlu melakukan hal-hal yang berbeda.,**Apa reaksi yang paling aneh?**
Ayahku berkata, 'man, kita perlu ngobrol deh. Beberapa hal yang kamu sebut di acara itu, bikin aku sadar tentang beberapa hal. Beneran deh, kita perlu ngobrol.' Aku kaget, 'emangnya kita perlu ngobrolin apa? Ayah bikin takut aja.' Tapi okelah.,**'Police Get Away with Murder,' itu topik yang besar sekarang. Apa pentingnya punya lagu itu di album barumu?**
Ini hal yang sedang terjadi saat dan beneran deh, kita gak punya seorang pun di sisi musik rap yang benar-benar bicara, memprotes pemerintah, mewakili mereka di luar sana. Ini yang tengah terjadi ketika album ini dibuat. Aku, teman-temanku serta orang-orang di sekitar kami ngobrolin ini terus menerus: kasus Mike Brown, Eric Garner dan kasus pembunuhan orang-orang lain yang tak bersalah oleh polisi, kejadian di Baltimore serta kasus-kasus lainnya.,Jadi kita terus ngobrolin itu, dan aku bukan tipe orang yang omdo. Pilihannya cuma: kita melakukan sesuatu atau ya udah stop ngoceh. Ini kan terus diomongin, kamu bisa lihat di berita, masalahnya terus siapa yang bakal protes pada otoritas? orang-orang memang ngomel-ngomel, tapi efeknya tak terasa apalagi mengancam karena mereka melakukannya dengan halus. Jadi, kupikir aku yang harus mangambil peran itu. Lalu, aku rekam album ini, dan beberapa hal kemudian terjadi.,Teman-temanku memintaku untuk merilis album ini ketika kasus Baltimore sedang hangat-hangatnya, tapi aku jawab 'Enggak deh, aku ga mau rilis album ini sekarang karena kesannya aku cuma cari untung dari apa yang sedang terjadi, aku bakal simpan lagu ini karena pesannya real dan nampol.' Kejadian-kejadian lainnya terus terjadi, ini yang buat aku bikin 'Fuck Donald Trump' dan 'Blacks and Browns.' Lagu-lagu ini muncul karena aku merasakan hal yang sama saat mengerjakan album ini. Kami sering ngobrolin hal ini, jadi sekalian saja aku bikin album tentang itu.,**Menurutmu ini saatnya para artis menulis hal-hal seperti ini?**
Yeah, rapper-rappper itu harus melakukannya karena rap makin lama makin kacrut saja. Aku bosan melihat rapper-rapper yang dipuja-puji dan tidak melakukan apa-apa. Kalau anda adalah bagian dari kultur hip-hop, anda harus melihatnya sebagai sebuah kewajiban, titik. Ini yang awalnya membangun hip-hop. Hip-hop lahir ketika ada yang ngerap tentang apa yang terjadi di komunitas mereka, di kultur mereka. Mereka ngerap untuk membuat yang lain sadar dan bikin orang sadar eksistensi kita. Kita harus bersatu, kalau emang perlu. Dan akhir-akhir ini kenyataannya tidak seperti itu, jadi saya mau menggaris-bawahi masalah ini.,**Awalnya musikmu sering ngomongin pesta, tapi sekarang kamu punya track 'Fuck Donald Trump,' kamu jadi muka dari ide itu. Gimana sih rasanya ditanyai banyak orang tentang politik?**
Aku bukan politisi. Yang aku tahu ada yang gak bener, teman-temanku tahu ada yang gak bener, dan kami gak suka hal ini terjadi.. Aku bicara mewakili jalanan, untuk mereka yang ada di sana. Aku bisa jadi juru bicara mereka. Aku bukan politisi. Aku gak bisa ngoceh panjang lebar tentang hal itu. Tapi, aku tahu ada yang gak beres, Bro.,_Justin Staple adalah produser untuk NOISEY. Bisa mem-folllow di [Twitter](http://twitter.com/justinstaple)._,_Kyle Kramer adalah editor NOISEY. Bisa mem-follow di [Twitter](http://twitter.com/kylekramer)._ | Musik | Rapper asal Bompton ini membeberkan album barunya 'Still Brazy' dan pentingnya melakukan perlawanan. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Kyle Kramer dan Justin Staple","id":"58478add2cf2be02ba606585","slug":"kyle-kramer-dan-justin-staple","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/kyle-kramer-dan-justin-staple","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad547387302422a80a7 | articles | Bagaimana Musik Elektronik Dibuat di Kuba dengan Internet Kembang-Kempis? | 1,469,577,600,000 | https://www.vice.com/id/article/qkbb9x/bagaimana-musik-elektronik-dibuat-di-kuba-dengan-internet-yang-kembang-kempis | Para DJ punya segepok alasan untuk jadi mahluk nokturnal—slot primetime yang menyerempet subuh, sesi studio tengah malam, jetlag sehabis tur keliling dunia, insomnia gara-gara soundcloud. Tapi, Isnay Rodriguez punya alasan yang kurang umum untuk melek sampai malam buta: sambungan internet yang stabil. Rodriguez, yang beraksi di panggung dengan nama <a href="https://www.facebook.com/eljigue/" target="_blank">DJ Jigüe</a>, tinggal di Kuba, sebuah negara dengan penetrasi internet sebesar 30 persen. Beberapa tahun yang lalu, rakyat biasa malah tak bisa online sama sekali.,Layaknya kita, Rodriguez butuh candunya sendiri. Dia menjalankan label hip-hop independen pertama di Kuba, <a href="https://www.facebook.com/Guamparamusic/info?tab=page_info" target="_blank">Guampara Music</a>. Rodriguez berniat tur keliling dunia sebagai DJ dan bekerja sebagai produser audiovisual untuk para filmmaker yang mampir ke Kuba. Situs Guampara sangat penting baginya, setidaknya sebagai kanal komunikasi dengan dunia luar. Ini alasan kenapa di pukul 4 pagi, dia masih nongkrong di taman sendirian, menikmati malam yang gelap ketika tak banyak pengguna internet yang bikin koneksi lelet. Sebenarnya, koneksi internet di taman ini dari awal sudah lelet, tak jauh beda dengan koneksi dial-up 2 dekade lalu.,Di Kuba, <a href="http://www.wsj.com/articles/u-s-sets-a-priority-in-cuba-open-internet-1421792275" target="_blank">tidak ada koneksi internet untuk perorangan</a>. Namun, <a href="http://www.cnn.com/2016/02/10/opinions/cuba-internet-isolation-tummino/" target="_blank">kabel fiber-optic yang mengalirkan koneksi broadband sudah mencapai Kuba</a>, tinggal pemerintahnya mau atau tidak membuka sambungan internet untuk rakyat. Rencana untuk membuka koneksi ke rumah-rumah di masa depan telah ada. Sampai itu terwujud, beberapa kota besar memasang fasilitas WIFI di berbagai ruang publik. Meski penduduk Kuba tak berjalan sembari menunduk dengan mata terpaku di Smartphone, mereka juga mengerubuti hotspot dengan laptop dan tablet.,Di Santiago, yang saya kunjungi Mei lalu, taman yang sudah ada dari abad ke 19 lengkap dengan air mancur dan patung para jenderal di atas punggung kuda kini jadi akrab dengan adegan khas abad 21: penduduk lokal skype-an dengan kerabatnya, streaming youtube atau memposting sesuatu di facebook.,Namun, ada harga yang harus dibayar untuk bisa online. Pengguna harus memperoleh Wifi Card dengan PIN gosok dari perusahaan telekom nasional, ETECSA. Dan seperti segala kebutuhan utama di Kuba, kelangkaan adalah aturan, bukan pengecualian. Penjual berlisensi seperti hotel dan retailer milik pemerintah kerap kehabisan Nauta, nama untuk kartu wifi itu. Akibatnya, para preman menjual Nauta secara ilegal di Central Plaza Santiago, salah satu hotspot utama di Santiago.,Untuk mendapatkan sambungan internet, pengguna menghabiskan Rp25.000 per jam. Di negara dengan gaji rata-rata warganya Rp350,000 per bulan, sambungan internet adalah kemewahan tersendiri. Meski demikian, <a href="http://www.miamiherald.com/news/nation-world/world/americas/cuba/article89133407.html" target="_blank">penelitian terbaru menunjukkan bahwa penduduk Kuba punya pendapatan sampingan</a>, salah satunya menjadi DJ. Gig atau acara musik masuk dalam kategori alegal atau ekstra legal — tidak melanggar hukum namun juga tidak secara gamblang diperbolehkan dalam sebuah sistem ekonomi sosialis, di mana perusahaan perorangan diatur dengan ketat.,"Internet adalah platform yang sangat dibutuhkan," jelas Rodriguez pada saya di kampung halamannya, Santiago. Kami bertemu sebelum <a href="https://thump.vice.com/en_ca/article/cuba-electronic-music-festival-manana" target="_blank">Manana Festival</a>. "Dan kami tak pernah benar-benar terkoneksi ke Internet.",Persebaran PC, software, dan Internet telah mendemokrasikan proses produksi musik—ada ribuan anak yang asik membuat beat di kamarnya—namun ini belum tentu benar di Kuba. Di sana, bahan-bahan yang memantik demokrasi ini tak bisa ditemui. Kalau pun ada, harganya selangit—mengingat rata-rata pendapatan per bulan di Kuba di 2015 adalah Rp. 350,000, menurut data kantor statistik nasional Kuba. Mereka yang nekat nyemplung di dunia musik elektronik butuh dua modal: kesabaran dan kegigihan. Seperti yang dikatakan oleh Paula Fernandez, setengah bagian dari duo <a href="https://soundcloud.com/pauza-music" target="_blank">Pauza</a>, dengan geram, "Seluruh dunia tahu apa yang dimiliki dan tidak dimiliki Kuba." Ia bosan merasa dikasihani ketika pertanyaan tentang kehidupan ia di Kuba muncul, namun segera sadar jawabannya adalah realita yang ia tinggali.,<a href="https://soundcloud.com/wichy-de-vedado" target="_blank">Wichy de Vedado</a>, yang tinggal di Havana dan telah 16 tahun manggung, menggunakan waktu ngenetnya untuk membuka soulseek, network file sharing peer-to-peer. Sementara, Fernandez mengaku sering nge-troll Beatport. Namun pada akhirnya, ongkos yang mahal dan sambungan yang kurang nyaman membonsai kesempatan DJ dan produser untuk menggunakan internet, elemen yang esensial di pelbagai scene dance music di seluruh penjuru dunia.,Akibatnya, jika anda seorang musisi elektronik di Kuba, lupakan saja kesempatan untuk mengiklankan party di internet. Di scene dance music Havana yang mungil namun sangat hidup, pamflet jaman dulu dan poster masih umum digunakan. Kemudian kalau anda beruntung, informasi tentang party ini akan menyebar lewat SMS massal. Namun kebanyakan orang masih mengandalkan boca a boca — dari mulut ke mulut. Selama festival Manana, manager Rodriguez menyebarkan pamflet seukuran kantong baju dan mengirim sms masal berisi anjuran untuk menyebarkan info tentang gig dadakan, Guampara showcase pre-party.,Keterbatasan akses internet juga mengganggu proses kreatif. Koleksi musik dunia tidak bisa dengan mudah diakses dari Kuba. Seperti yang digambarkan oleh Oliver Ortiz, salah satu anggota Duo Techno <a href="https://soundcloud.com/rezak" target="_blank">Rezak</a>. "Kami masih perawan kalau dalam perihal informasi." Partnernya, Armand Qintana, menjelaskan "Terbatasnya informasi, itu tantangannya." Mereka misalnya secara samar paham bahwa Berlin adalah Mekahnya techno, namun menjaga untuk tetap update tentang apa yang terjadi di scene musik di luar Kuba hampir mustahil bagi mereka.,Iván Grajalo dan Julio Cesar Jimenez bekerja sama membuat beat di bawah nama Electro Palestina. Grajalo, bekerja sebagai profesor di siang hari, sangat beruntung punya koneksi internet di kampusnya — meski koneksi di kantornya juga sama kacrutnya. "Saya mendownload video di Youtube karena saya tak bisa streaming, " keluhnya. "Jadi musisi di Kuba setali tiga uang dengan menjadi pelaut di Paraguay [sebuah negara tanpa pantai].,Meski musik yang dihasilkan duo ini mengarah pada UK Dubstep ala Burial, Benga, dan Skream, Grajalo yang berusia 39 mengaku menggunakan akses internetnya untuk mendownload video Milli Vanilli dan Ace of Base, yang tak sempat ia tonton di masa remajanya di tahun 90an. Bagi musisi elektronik di Kuba, buku lebih gampang diakses, baru-baru ini mereka melahap versi bajakan dari e-book <a href="https://www.dukeupress.edu/pink-noises" target="_blank">Pink Noises: Women on Electronic Music and Sound</a>.,"Satu hal tentang internet di Kuba, adalah kami benar-benar terlepas darinya," jelas Grajalo. "Masalahnya bukan apakah kami punya atau tidak punya akses internet, ini lebih pada kami tak tahu apa yang kami cari di internet.",Harta karun yang mereka temukan di internet, sekecil apapun itu, pada gilirannya akan disebarkan di dalam kumpulan penggemar musik elektronik di Kuba, yang dengan sedikit berkelakar di sebut dengan nama Departmento Oriental de Emulación Electrónica (Eastern Department of Electronic Emulation). Nama ini jelas sebuah parodi akan obsesi pemerintah akan sistem penamaan yang bersifat birokratis. Lebih jauh, mereka memilih kata "emulasi" alih-alih "kompetisi" (sebuah kata haram di negara sosialis).,Biasanya, satu orang akan mengunduh mp3, video atau software yang sudah dicrack. Hasil downloadan ini akan disirkulasikan via USB flash drive ke semua anggota kru. Sistem yang sama digunakan oleh <a href="https://torrentfreak.com/el-paquete-semanal-how-offline-piracy-flourishes-in-cuba-151226/" target="_blank">El Paquete Semanal (The Weekly Packet)</a>, sistem distribusi person-to-person yang mencakup satu pulau penuh dan bersumber di Havana. El Paquete Semanal menyebarkan hasil kurasi sebesar 1 terabyte berisi film blockbuster Hollywood, opera sabun amerika latin, dan video mudik penuh bling-bling ke audience yang siap membayar untuk mendapatkannya. Pemerintah Kuba menutup mata atas kegiatan ini. <a href="http://www.cbc.ca/radio/spark/273-school-bus-wi-fi-cuba-s-alternative-internet-capitalism-2-0-and-more-1.2928720/cuba-s-underground-alternative-to-the-internet-1.2928731" target="_blank">Beberapa orang membandingkan sistem ini dengan internet alternatif</a>.,El Paquete adalah cara yang paling ampuh untuk memviralkan musik di Kuba. Kendati demikian, setiap produser elektronik di Kuba yang saya temui—bahkan veteran seperti DJ Jigüe dan Wichy de Vedado— belum bisa menembus mafia media underground ini. Akibatnya, reggaetón masih meraja di Kuba, disebarkan lewat flash drive alih-alih online stream. Ini artinya, penduduk Kuba hanya bisa mendengarkan musik elektronik lokal di sebuah gig, mereka tak bisa menikmatinya di rumah mereka. Situasi yang pelik untuk membangun sebuah fanbase.,Hardware adalah hambatan berikutnya. <a href="http://gizmodo.com/386859/cuba-citizens-can-now-buy-computers-but-no-internet-access" target="_blank">Pembelian komputer baru dilegalkan 2008 silam</a>, tentunya dengan harga yang jauh di atas kemampuan penduduk Kuba. Meski demikian, laptop perlahan masuk Kuba lewat pasar gelap mulai awal 2000an. Para dokter, komoditi ekpor terbesar Kuba, diperkenankan membawa 1 komputer selepas tugas di luar negeri. Komputer inilah yang kemudian masuk pasar gelap. Melunaknya larangan bepergian ke Amerika Serikat mempercepat tumbuhnya tren impor komputer.,Rodriguez masih ingat komputer pertamanya. Ia mendapatkannya di 2008 silam setelah pindah ke Havana. "Cuma menaranya (CPU)," ingatnya. "Tak ada monitor, keyboard, atau mouse." Sebagai seorang touring dj bersama hip-hop duo paling keren di Kuba, Obsesión, ia punya kesempatan pergi keluar Kuba dan membawa pulang gear-nya sendiri. Sampai saat ini, ia terus memilih dibayar dengan audio gear daripada dengan uang. Ia masih berjuang membangun studionya sendiri, sedikit demi sedikit.,Tak ada Guitar Center di Cuba, jadi semua audio gear berasal dari luar Kuba. Produser musik house <a href="https://www.facebook.com/robpuig" target="_blank">Roberto Puig</a> sangat mendambakan sound card, interface, dan Midi controller. Ia adalah salah satu pemilik 1 dari 5 turntable Technics MK1200 di seluruh Kuba. Puig bernasib baik. "ami belum belajar cara bermain dengan controller karena kami tak punya controller," Ungkap Cesar Jimenez, salah satu anggota Electro Palestina. "Yang kami miliki hanya Virtual DJ atau Traktor; Kami tak pernah melampaui laptop.",Dalam urusan pendidikan musik, sebenarnya Kuba punya sejarah konservatori musik yang serius dan dukungan institusional untuk perkembangan ensambel musik tradisional. Kuba bahkan punya institusi pencari talenta hip-hop yang dijalankan pemerintah. Namanya Agencia Cubana de Rap.,Fernandez dan Zahira Sanchez dari Fauza sangat beruntung memanfaatkan satu-satunya sumber daya publik untuk mendukung perkembangan musik elektronik : National Electroacoustic Laboratory (LNME dalam bahasa spanyol). Meski didirikan pada tahun 1979 oleh komposer avantgarde, Juan Blanco, untuk menumbuhkan komposisi electroacoustic di antara musisi klasik Kuba, beberapa tahun terakhir ini, LNME telah membuka diri terhadap musik elektronik yang akrab dengan lantai dansa;,LNME malah menawarkan kursus DJ khusus perempuan pertama kali di Kuba. Di sinilah, anggota Fauza mengasah kemampuan mereka. Kedua anggota Fauza memanfaatkan kesempatan ini untuk mempertajam set mereka sebagai salah satu kolektif elektronik yang pertama kali tampil live di Kuba dan merekam debut album mereka di satu-satunya studio rekaman di laboratorium itu. Tanpa akses ke beragam video panduan YouTube di rumah mereka, belajar menggunakan perkakas audio yang kompleks—atau setidaknya mendapatkan akses ke perkakas tersebut—amat vital untuk memulai karir di ranah musik elektronik.,Sayangnya, booth rekaman mungil LNME tidak menawarkan satu hal: galaknya crowd. Pada akhirnya, efek keterbatasan infastruktur di Kuba merembet sampai ke satu-satunya tempat di mana penduduk Kuba bisa menikmati musik elektronik: klub. Sound system yang tersedia kondisinya tidak konsisten—Festival Manana mengimpor beragam gear dengan total nilai sebesar hampir 400 juta rupiah untuk menambah apa yang sudah tersedia di Santiago. Para DJ kerap mengeluh bahwa mereka sering harus membawa gear mereka sendiri bahkan ketika mereka main di klub besar, karena klub di Kuba tak diset untuk dance music. Klub di Kuba memang diperuntukkan untuk live band, sesuatu yang umum di Kuba.,Casa Micaela, restoran-cum-nightclub yang populer di Distrik Santiago yang bersejarah, adalah salah satunya. Setelah dapurnya ditutup, ruangan basement akhirnya dibuka, seperti yang terjadi di Showcase Guampara sehari sebelum Festival Manana. Basement ini punya semua yang dibutuhkan sebuah klub—AC, Bar terisi penuh, security dan penjaga pintu. Permasalahannya, sejam sebelum acara dimulai, manager DJ Jigüe memberitahu saya bahwa mereka masih mengobrak-abrik Santiago untuk mencari CDJ. Jelas, kalau ada kemampuan yang bisa dibanggakan dari scene musik elektronik di Kuba, maka itu adalah kegigihan pelakunya. Setelah berhasil mendapatkan CDJ dari rekan seorang teman. Sayangnya, CDJ ini hanya bisa membaca flash drive bukan CD. Hatta, Jigüe terpaksa mengganti gearnya dan bermain langsung dari laptopnya. Segera setelah acara di mulai, Mojito mulai dialirkan, lantai dansa langsung pejal dengan pengunjung, dan DJ Jigüe pun memainkan track-track rilisan Guampara untuk salah satu audiens asing pertama di Santiago, sembari tersenyum puas. | Para DJ punya segepok alasan untuk jadi mahluk nokturnal—slot primetime yang menyerempet subuh, sesi studio tengah malam, jetlag sehabis tur keliling dunia, insomnia gara-gara soundcloud. Tapi, Isnay Rodriguez punya alasan yang kurang umum untuk melek sampai malam buta: sambungan internet yang stabil. Rodriguez, yang beraksi di panggung dengan nama [DJ Jigüe](https://www.facebook.com/eljigue/), tinggal di Kuba, sebuah negara dengan penetrasi internet sebesar 30 persen. Beberapa tahun yang lalu, rakyat biasa malah tak bisa online sama sekali.,Layaknya kita, Rodriguez butuh candunya sendiri. Dia menjalankan label hip-hop independen pertama di Kuba, [Guampara Music](https://www.facebook.com/Guamparamusic/info?tab=page_info). Rodriguez berniat tur keliling dunia sebagai DJ dan bekerja sebagai produser audiovisual untuk para filmmaker yang mampir ke Kuba. Situs Guampara sangat penting baginya, setidaknya sebagai kanal komunikasi dengan dunia luar. Ini alasan kenapa di pukul 4 pagi, dia masih nongkrong di taman sendirian, menikmati malam yang gelap ketika tak banyak pengguna internet yang bikin koneksi lelet. Sebenarnya, koneksi internet di taman ini dari awal sudah lelet, tak jauh beda dengan koneksi dial-up 2 dekade lalu.,Di Kuba, [tidak ada koneksi internet untuk perorangan](http://www.wsj.com/articles/u-s-sets-a-priority-in-cuba-open-internet-1421792275). Namun, [kabel fiber-optic yang mengalirkan koneksi broadband sudah mencapai Kuba](http://www.cnn.com/2016/02/10/opinions/cuba-internet-isolation-tummino/), tinggal pemerintahnya mau atau tidak membuka sambungan internet untuk rakyat. Rencana untuk membuka koneksi ke rumah-rumah di masa depan telah ada. Sampai itu terwujud, beberapa kota besar memasang fasilitas WIFI di berbagai ruang publik. Meski penduduk Kuba tak berjalan sembari menunduk dengan mata terpaku di Smartphone, mereka juga mengerubuti hotspot dengan laptop dan tablet.,Di Santiago, yang saya kunjungi Mei lalu, taman yang sudah ada dari abad ke 19 lengkap dengan air mancur dan patung para jenderal di atas punggung kuda kini jadi akrab dengan adegan khas abad 21: penduduk lokal skype-an dengan kerabatnya, streaming youtube atau memposting sesuatu di facebook.,Namun, ada harga yang harus dibayar untuk bisa online. Pengguna harus memperoleh Wifi Card dengan PIN gosok dari perusahaan telekom nasional, ETECSA. Dan seperti segala kebutuhan utama di Kuba, kelangkaan adalah aturan, bukan pengecualian. Penjual berlisensi seperti hotel dan retailer milik pemerintah kerap kehabisan Nauta, nama untuk kartu wifi itu. Akibatnya, para preman menjual Nauta secara ilegal di Central Plaza Santiago, salah satu hotspot utama di Santiago.,Untuk mendapatkan sambungan internet, pengguna menghabiskan Rp25.000 per jam. Di negara dengan gaji rata-rata warganya Rp350,000 per bulan, sambungan internet adalah kemewahan tersendiri. Meski demikian, [penelitian terbaru menunjukkan bahwa penduduk Kuba punya pendapatan sampingan](http://www.miamiherald.com/news/nation-world/world/americas/cuba/article89133407.html), salah satunya menjadi DJ. Gig atau acara musik masuk dalam kategori alegal atau ekstra legal — tidak melanggar hukum namun juga tidak secara gamblang diperbolehkan dalam sebuah sistem ekonomi sosialis, di mana perusahaan perorangan diatur dengan ketat.,"Internet adalah platform yang sangat dibutuhkan," jelas Rodriguez pada saya di kampung halamannya, Santiago. Kami bertemu sebelum [Manana Festival](https://thump.vice.com/en_ca/article/cuba-electronic-music-festival-manana). "Dan kami tak pernah benar-benar terkoneksi ke Internet.",Persebaran PC, software, dan Internet telah mendemokrasikan proses produksi musik—ada ribuan anak yang asik membuat beat di kamarnya—namun ini belum tentu benar di Kuba. Di sana, bahan-bahan yang memantik demokrasi ini tak bisa ditemui. Kalau pun ada, harganya selangit—mengingat rata-rata pendapatan per bulan di Kuba di 2015 adalah Rp. 350,000, menurut data kantor statistik nasional Kuba. Mereka yang nekat nyemplung di dunia musik elektronik butuh dua modal: kesabaran dan kegigihan. Seperti yang dikatakan oleh Paula Fernandez, setengah bagian dari duo [Pauza](https://soundcloud.com/pauza-music), dengan geram, "Seluruh dunia tahu apa yang dimiliki dan tidak dimiliki Kuba." Ia bosan merasa dikasihani ketika pertanyaan tentang kehidupan ia di Kuba muncul, namun segera sadar jawabannya adalah realita yang ia tinggali.,[Wichy de Vedado](https://soundcloud.com/wichy-de-vedado), yang tinggal di Havana dan telah 16 tahun manggung, menggunakan waktu ngenetnya untuk membuka soulseek, network file sharing peer-to-peer. Sementara, Fernandez mengaku sering nge-troll Beatport. Namun pada akhirnya, ongkos yang mahal dan sambungan yang kurang nyaman membonsai kesempatan DJ dan produser untuk menggunakan internet, elemen yang esensial di pelbagai scene dance music di seluruh penjuru dunia.,Akibatnya, jika anda seorang musisi elektronik di Kuba, lupakan saja kesempatan untuk mengiklankan party di internet. Di scene dance music Havana yang mungil namun sangat hidup, pamflet jaman dulu dan poster masih umum digunakan. Kemudian kalau anda beruntung, informasi tentang party ini akan menyebar lewat SMS massal. Namun kebanyakan orang masih mengandalkan boca a boca — dari mulut ke mulut. Selama festival Manana, manager Rodriguez menyebarkan pamflet seukuran kantong baju dan mengirim sms masal berisi anjuran untuk menyebarkan info tentang gig dadakan, Guampara showcase pre-party.,Keterbatasan akses internet juga mengganggu proses kreatif. Koleksi musik dunia tidak bisa dengan mudah diakses dari Kuba. Seperti yang digambarkan oleh Oliver Ortiz, salah satu anggota Duo Techno [Rezak](https://soundcloud.com/rezak). "Kami masih perawan kalau dalam perihal informasi." Partnernya, Armand Qintana, menjelaskan "Terbatasnya informasi, itu tantangannya." Mereka misalnya secara samar paham bahwa Berlin adalah Mekahnya techno, namun menjaga untuk tetap update tentang apa yang terjadi di scene musik di luar Kuba hampir mustahil bagi mereka.,Iván Grajalo dan Julio Cesar Jimenez bekerja sama membuat beat di bawah nama Electro Palestina. Grajalo, bekerja sebagai profesor di siang hari, sangat beruntung punya koneksi internet di kampusnya — meski koneksi di kantornya juga sama kacrutnya. "Saya mendownload video di Youtube karena saya tak bisa streaming, " keluhnya. "Jadi musisi di Kuba setali tiga uang dengan menjadi pelaut di Paraguay \[sebuah negara tanpa pantai\].,Meski musik yang dihasilkan duo ini mengarah pada UK Dubstep ala Burial, Benga, dan Skream, Grajalo yang berusia 39 mengaku menggunakan akses internetnya untuk mendownload video Milli Vanilli dan Ace of Base, yang tak sempat ia tonton di masa remajanya di tahun 90an. Bagi musisi elektronik di Kuba, buku lebih gampang diakses, baru-baru ini mereka melahap versi bajakan dari e-book [Pink Noises: Women on Electronic Music and Sound](https://www.dukeupress.edu/pink-noises).,"Satu hal tentang internet di Kuba, adalah kami benar-benar terlepas darinya," jelas Grajalo. "Masalahnya bukan apakah kami punya atau tidak punya akses internet, ini lebih pada kami tak tahu apa yang kami cari di internet.",Harta karun yang mereka temukan di internet, sekecil apapun itu, pada gilirannya akan disebarkan di dalam kumpulan penggemar musik elektronik di Kuba, yang dengan sedikit berkelakar di sebut dengan nama Departmento Oriental de Emulación Electrónica (Eastern Department of Electronic Emulation). Nama ini jelas sebuah parodi akan obsesi pemerintah akan sistem penamaan yang bersifat birokratis. Lebih jauh, mereka memilih kata "emulasi" alih-alih "kompetisi" (sebuah kata haram di negara sosialis).,Biasanya, satu orang akan mengunduh mp3, video atau software yang sudah dicrack. Hasil downloadan ini akan disirkulasikan via USB flash drive ke semua anggota kru. Sistem yang sama digunakan oleh [El Paquete Semanal (The Weekly Packet)](https://torrentfreak.com/el-paquete-semanal-how-offline-piracy-flourishes-in-cuba-151226/), sistem distribusi person-to-person yang mencakup satu pulau penuh dan bersumber di Havana. El Paquete Semanal menyebarkan hasil kurasi sebesar 1 terabyte berisi film blockbuster Hollywood, opera sabun amerika latin, dan video mudik penuh bling-bling ke audience yang siap membayar untuk mendapatkannya. Pemerintah Kuba menutup mata atas kegiatan ini. [Beberapa orang membandingkan sistem ini dengan internet alternatif](http://www.cbc.ca/radio/spark/273-school-bus-wi-fi-cuba-s-alternative-internet-capitalism-2-0-and-more-1.2928720/cuba-s-underground-alternative-to-the-internet-1.2928731).,El Paquete adalah cara yang paling ampuh untuk memviralkan musik di Kuba. Kendati demikian, setiap produser elektronik di Kuba yang saya temui—bahkan veteran seperti DJ Jigüe dan Wichy de Vedado— belum bisa menembus mafia media underground ini. Akibatnya, reggaetón masih meraja di Kuba, disebarkan lewat flash drive alih-alih online stream. Ini artinya, penduduk Kuba hanya bisa mendengarkan musik elektronik lokal di sebuah gig, mereka tak bisa menikmatinya di rumah mereka. Situasi yang pelik untuk membangun sebuah fanbase.,Hardware adalah hambatan berikutnya. [Pembelian komputer baru dilegalkan 2008 silam](http://gizmodo.com/386859/cuba-citizens-can-now-buy-computers-but-no-internet-access), tentunya dengan harga yang jauh di atas kemampuan penduduk Kuba. Meski demikian, laptop perlahan masuk Kuba lewat pasar gelap mulai awal 2000an. Para dokter, komoditi ekpor terbesar Kuba, diperkenankan membawa 1 komputer selepas tugas di luar negeri. Komputer inilah yang kemudian masuk pasar gelap. Melunaknya larangan bepergian ke Amerika Serikat mempercepat tumbuhnya tren impor komputer.,Rodriguez masih ingat komputer pertamanya. Ia mendapatkannya di 2008 silam setelah pindah ke Havana. "Cuma menaranya (CPU)," ingatnya. "Tak ada monitor, keyboard, atau mouse." Sebagai seorang touring dj bersama hip-hop duo paling keren di Kuba, Obsesión, ia punya kesempatan pergi keluar Kuba dan membawa pulang gear-nya sendiri. Sampai saat ini, ia terus memilih dibayar dengan audio gear daripada dengan uang. Ia masih berjuang membangun studionya sendiri, sedikit demi sedikit.,Tak ada Guitar Center di Cuba, jadi semua audio gear berasal dari luar Kuba. Produser musik house [Roberto Puig](https://www.facebook.com/robpuig) sangat mendambakan sound card, interface, dan Midi controller. Ia adalah salah satu pemilik 1 dari 5 turntable Technics MK1200 di seluruh Kuba. Puig bernasib baik. "ami belum belajar cara bermain dengan controller karena kami tak punya controller," Ungkap Cesar Jimenez, salah satu anggota Electro Palestina. "Yang kami miliki hanya Virtual DJ atau Traktor; Kami tak pernah melampaui laptop.",Dalam urusan pendidikan musik, sebenarnya Kuba punya sejarah konservatori musik yang serius dan dukungan institusional untuk perkembangan ensambel musik tradisional. Kuba bahkan punya institusi pencari talenta hip-hop yang dijalankan pemerintah. Namanya Agencia Cubana de Rap.,Fernandez dan Zahira Sanchez dari Fauza sangat beruntung memanfaatkan satu-satunya sumber daya publik untuk mendukung perkembangan musik elektronik : National Electroacoustic Laboratory (LNME dalam bahasa spanyol). Meski didirikan pada tahun 1979 oleh komposer avantgarde, Juan Blanco, untuk menumbuhkan komposisi electroacoustic di antara musisi klasik Kuba, beberapa tahun terakhir ini, LNME telah membuka diri terhadap musik elektronik yang akrab dengan lantai dansa;,LNME malah menawarkan kursus DJ khusus perempuan pertama kali di Kuba. Di sinilah, anggota Fauza mengasah kemampuan mereka. Kedua anggota Fauza memanfaatkan kesempatan ini untuk mempertajam set mereka sebagai salah satu kolektif elektronik yang pertama kali tampil live di Kuba dan merekam debut album mereka di satu-satunya studio rekaman di laboratorium itu. Tanpa akses ke beragam video panduan YouTube di rumah mereka, belajar menggunakan perkakas audio yang kompleks—atau setidaknya mendapatkan akses ke perkakas tersebut—amat vital untuk memulai karir di ranah musik elektronik.,Sayangnya, booth rekaman mungil LNME tidak menawarkan satu hal: galaknya crowd. Pada akhirnya, efek keterbatasan infastruktur di Kuba merembet sampai ke satu-satunya tempat di mana penduduk Kuba bisa menikmati musik elektronik: klub. Sound system yang tersedia kondisinya tidak konsisten—Festival Manana mengimpor beragam gear dengan total nilai sebesar hampir 400 juta rupiah untuk menambah apa yang sudah tersedia di Santiago. Para DJ kerap mengeluh bahwa mereka sering harus membawa gear mereka sendiri bahkan ketika mereka main di klub besar, karena klub di Kuba tak diset untuk dance music. Klub di Kuba memang diperuntukkan untuk live band, sesuatu yang umum di Kuba.,Casa Micaela, restoran-cum-nightclub yang populer di Distrik Santiago yang bersejarah, adalah salah satunya. Setelah dapurnya ditutup, ruangan basement akhirnya dibuka, seperti yang terjadi di Showcase Guampara sehari sebelum Festival Manana. Basement ini punya semua yang dibutuhkan sebuah klub—AC, Bar terisi penuh, security dan penjaga pintu. Permasalahannya, sejam sebelum acara dimulai, manager DJ Jigüe memberitahu saya bahwa mereka masih mengobrak-abrik Santiago untuk mencari CDJ. Jelas, kalau ada kemampuan yang bisa dibanggakan dari scene musik elektronik di Kuba, maka itu adalah kegigihan pelakunya. Setelah berhasil mendapatkan CDJ dari rekan seorang teman. Sayangnya, CDJ ini hanya bisa membaca flash drive bukan CD. Hatta, Jigüe terpaksa mengganti gearnya dan bermain langsung dari laptopnya. Segera setelah acara di mulai, Mojito mulai dialirkan, lantai dansa langsung pejal dengan pengunjung, dan DJ Jigüe pun memainkan track-track rilisan Guampara untuk salah satu audiens asing pertama di Santiago, sembari tersenyum puas. | Musik | Di Kuba, yang gaji rata-rata warganya hanya Rp 350 ribu, profesi DJ dapat memberi uang tambahan lumayan. Berikut perjuangan seorang DJ menghidupkan blantika musik elektronik dari Kota Santiago. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Greg Scruggs","id":"57a209ac479072df11364bad","slug":"greg-scruggs","public_url":"https://noisey.vice.com/it/author/Greg Scruggs","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae7068ed40267725b1d | articles | 'Please Kill Me,' 20 Tahun Kemudian | 1,467,244,800,000 | https://www.vice.com/id/article/mgvb3q/please-kill-me-20-tahun-kemudian | <em>Artikel ini pertama kali muncul di Noisey US.</em>,<em>"Dan tiap kali aku ingin memutar album yang saya suka, semua mikir aku masih seorang pemuda tanggung, kamu tahu lah, belum dewasa dan aneh."</em>,<em>Lalu aku berpikir "masalahnya apa?" cuma karena aku suka musik yang bagus? Karena aku mencoba meracunimu dengan rock and roll yang keren? Aku cuma ingin mengenalmu lebih jauh dan kamu pikir aku aneh? Well, ku pikir kau cuma seorang borjuis. Aku benci kamu, Bye!"</em>,—Bebe Buell, Please Kill Me,Ketika pertama kali bertemu Legs McNeil, awal tahun ini, sebatang rokok menggantung di bibirnya. Tangannya mengapit stabilo warna pink. Ia menuliskan "I am God!" di buku saya yang sudah lecek, <em>Please Kill Me: The Uncensored Oral History of Punk</em>.,Sejatinya, saya yang mungusulkan kalimat itu. Ia sedang dalam acara pembacaan buku di galeri di East Village. Selepas acara rampung, Ia berdiri menikmati rokoknya, sembari menandatangani beberapa buku.,"Buku anda sudah seperti Injil bagi saya," Itu yang saya ucapkan ketika menghampirinya, saya jabat tangannya. "Terimakasih.",Ia tertawa dan menjentikkan abu rokoknya ke trotoar. Sambil menggeser letak rokok di mulutnya, Ia meraih buku kesayangan saya yang lecek, membuka halaman judul, stabilo siap beraksi. "Baiklah, kalau ini injilmu," Ujarnya, "Pasti, aku Tuhannya!",<em>Please Kill Me</em> masuk dalam kehidupan saya 13 tahun yang lalu. Saya baru 14 tahun kala itu. Dulu, saya kerap nangkring di sebuah toko musik di Florida Selatan, tempat asal saya. Suatu hari para penjaga toko memutuskan untuk mengangkat saya menjadi seorang murid. Salah satu dari mereka, Chris, merobek selembar kertas kecil dari balik mesin kas. Ia lantas menulis "Please Kill Me" di atas kertas itu "Pergilah ke toko buku dan cari buku itu," ujarnya. Sebagai music nerd dalam pelatihan, perintah itu saya laksanakan tanpa banyak cingcong.,Hatta, saya masuk dunia punk dari awal perkembangannya, dipandu oleh mereka yang menghidupi punk. Legs McNeil—yang kemudian saya ketahui sebagai salah satu pendiri majalah Punk , asal muasal nama genre ini—dan Gillian McCain, penyair dari New York, menyusun sebuah sejarah oral genre ini. Mereka mewawancarai ratusan orang yang terlibat dalam perkembangan Punk, dari artis, fotografer, manager band, grupis dan yang paling penting, para musisinya. Buku ini merunut sejarah Punk yang bermula ketika the Velvet Underground yang berasal dari New York dibentuk di tengah Dekade 1960an, lalu mencicipi aroma Detroit dan cerita musisi-musisi yang kelak membentuk MC5 dan the Stooges/Iggy Pop, kembali lagi ke New York guna menyaksikan kemunculan the New York Dolls, the Ramones, Patti Smith, Richard Hell, Television dan banyak lagi. Buku ini menyisir kehidupan dan kematian, impian dan kemalangan mereka yang membuat genre musik (atau berada di sekitar genre) yang, bisa dibilang, menjadi penanda sebuah generasi ini.,Untuk seorang bintang kelas yang kerap waswas, <em>Please Kill Me</em> menjadi sebuah pelarian. Tiba-tiba, dengan buku ini di tangan, saya tak lagi berjalan-jalan di hall SMA saya, menepuki nyamuk di bulan Oktober yang lembab di Florida Selatan, sembari menangisi nilai-nilai pelajaran saya lagi: Saya malah kerap berada trotoar sekitar klub legendaris, CBGB di Bowery, New York, merokok barang sebatang sebelum kembali masuk untuk nonton Ramones beraksi. Dalam aksinya, ujung jaket kulit Johnny kerap menggesek gitarnya. Aku juga mendengarkan Patti Smith membaca puisinya di St. Marks Church diiringi musik Lenny Kaye. Puisinya yang lekat dengan pengaruh Rimbaud membuat penonton bertekuk lutut. Saya jadi orang lain, saya berada di tempat lain, bersama orang-orang kreatif yang merancang hidup seperti yang mereka inginkan yang—saat itu—terasa mustahil saya lakukan. Buku ini punya fungsi layaknya Punk bagi mereka semua yang terlibat: sebuah jalan keluar.,Gillian McCain and Legs McNeil di Ace Hotel. foto oleh penulis.,Pertemuan kedua saya dengan Legs McNeil terjadi di rumah Gillian McCain di Chelsea. Semoga ia tak mengenali saya, fangirl bersuara mungil dari luar galeri, dan syukurlah ia tak mengenaliku. Legs, Gillian, dan saya duduk di perpustakaan Gillian. Mengenakan jaket denim dan celana robek-robek, Legs duduk tepat di sisi saya, satu kaki yang ditutupi jeans robek ditumpangkan di atas kaki lainnya. Gillian, memakai kacamata merah muda dan poni pirang menghiasi keningnya, duduk di sofa di depanku.,Tahun ini, <em>Please Kill Me</em> genap berusia 20 tahun, yang dirayakan McNeil dan McCain dengan mirilis edisi spesial 20 tahun. Edisi ini memuat tambahan 22 halaman berisi interview dan foto-foto yang tak masuk edisi pertama. Keduanya akan berkeliling dalam sebuah Book Tour keliling Amerika Serikat. Lebih dari itu, mereka juga telah memproduksi dokumenter sepanjang 2 jam, <em>Please Kill Me: Voices from The Archives</em>, yang mencakup rekaman asli wawancara dimuat dalam buku dan musik dari objek wawancara seperti Debbie Harry, the Ramones dan lainnya. Dokumenter audio ini kini tengah diputar di radio di seluruh penjuru Amerika Serikat dalam dua bagian, The Pioneers of Punk dan The Punk Invasion.,Yang menarik, saat McNeil dan McCain mulai menulis buku ini di awal dekade 1990an, Punk baru berusia 10 tahun, belum pantas ditulis sebagai sebuah sejarah. Ide buku ini muncul gara-gara Dee Dee Ramone menemui McNeil segera setelah cabut dari The Ramones. Ia ingin menyusun buku tentang pengalamannya. McNeil lantas mulai mewawancarai Dee Dee untuk proyek buku itu. Namun, McCain, yang bertemu McNeil lewat seorang teman, mengusulkan bahwa buku itu bisa lebih besar dari itu, tak melulu soal satu orang Ramone. Mereka kemudian mulai mewawancarai beragam subjek guna menyusun sebuah sejarah oral, ratusan suara yang mendongengkan sejarah Punk yang lebih panjang. "Saat kami mewawancarai orang-orang ini, tak ada satu pun yang peduli." Ujar McNeil. McCain lantas menekankan; "Orang tak pernah percaya ini bakal dirilis.",Namun, setelah bekerja selama 4 tahun, buku ini akhirnya dipublikasikan dengan respon yang luar biasa. Saat pertama kali dirilis pada 1996, buku ini dinobatkan sebagai "potret bohemia yang luar biasa menghibur" oleh kritikus musik Robert Christgay di <em>The New York Times Book Review</em>, dibahas di <em>Vanity Fair</em>. Lebih keren lagi, <em>Please Kill Me</em> masuk list 10 buku terbaik tahun ini <em>Time Out New York</em> dan <em>New York Daily News</em>. "Saya pikir buku ini bikin kaget semua orang," Tegas McNeil. "Kamu harus nyemplung dan mengorek cerita ketika semua orang tak peduli." Lalu, tiba-tiba, semua orang mendadak peduli.,Saat ini, <em>Please Kill Me</em> telah diterbitkan di 12 negara, di antaranya Rusia, Jepang, Perancis dan Cina. Buku ini dianggap buku musik paling penting dan keren sepanjang masa, buku pertama yang mendokumentasikan punk, sebuah era yang tetap menarik dibahas sampai sekarang. Tiap tahun, selalu ada majalah fashion baru yang membuat artikel "Penduan untuk Bergaya ala Patti Smith" atau terbitan budaya menayangkan foto-foto yang hilang dari CBGB. Pembaca artikel punk selalu konstan dan tak pernah habis, seakan semua orang mencintai punk, ingin jadi bagian dari dunianya. Dan, <em>Please Kill Me</em> adalah cara paling mudah sampai ke sana.,"Saya rasa kami telah menciptakan dunia baru" kata McNeil. Sebab tak ada yang punk dari sejarah yang menjemukan. "kami tak ingin buku ini bicara tentang punk. Kami ingin buku ini ngepunk," ungkapnya." Itu beda banget lho. Dan ini penting sekali. Kami tidak ingin nulis kayak "skena punk dimulai di…", lebih enak begini "kami bakal nongkrong di depan Discount Record sambil ngeludahin mobil-mobil." Semua orang terasa akrab dan pengalaman mereka sangat berwarna sampai-sampai kamu seakan ada di kehidupan mereka. Ini adalah tempat yang menyenangkan untuk tersesat, jika kamu ingin lepas dari kehidupanmu untuk beberapa saat.,"Yang bikin buku ini begitu bermakna adalah karena buku ini berkisah tentang orang-orang yang tak punya apa-apa dan kemudian menciptakan sesuatu" Kata McNeil. Pada akhirnya, mereka yang merasa tak punya apa-apa bisa membaca buku ini dan seketika merasa peruntungannya berubah. Bukan barang yang aneh bagi McNeil dan McCain mendengar orang berkata "Buku ini mengubah hidup saya" dan "ini lebih mantap dari terapi selama 12 tahun," meski mereka tak yakin apa alasannya.,McCain bertanya pada saya tentang kenapa orang tertarik sekali dengan buku ini: "Menurutmu, apa karena kontennya atau karakter di dalamnya? Apa bagian dari buku ini yang mengubah hidup pembacanya? Apa karena semuanya jadi terkesan mungkin?",Pikiran saya melayang ke buku <em>Please Kill Me</em> saya di rumah, sampulnya yang robek dan halaman yang menguning, larik kalimat yang ditandai atau digarisbawahi selama bertahun-tahun saya memilikinya. Saya ingat semua teman nongkrong di toko musik yang saya kenal gara-gara buku itu. Untuk beberapa saat, saya kewalahan mengungkapkannya dalam kata-kata, namun akhirnya saya bisa mengucapkannya.,"Mungkin, buku ini bikin orang jadi tak terlalu kesepian.",<em>Elyssa Goodman aktif di Twitter - @MissManhattanNY</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di Noisey US._,_"Dan tiap kali aku ingin memutar album yang saya suka, semua mikir aku masih seorang pemuda tanggung, kamu tahu lah, belum dewasa dan aneh."_,_Lalu aku berpikir "masalahnya apa?" cuma karena aku suka musik yang bagus? Karena aku mencoba meracunimu dengan rock and roll yang keren? Aku cuma ingin mengenalmu lebih jauh dan kamu pikir aku aneh? Well, ku pikir kau cuma seorang borjuis. Aku benci kamu, Bye!"_,—Bebe Buell, Please Kill Me,Ketika pertama kali bertemu Legs McNeil, awal tahun ini, sebatang rokok menggantung di bibirnya. Tangannya mengapit stabilo warna pink. Ia menuliskan "I am God!" di buku saya yang sudah lecek, _Please Kill Me: The Uncensored Oral History of Punk_.,Sejatinya, saya yang mungusulkan kalimat itu. Ia sedang dalam acara pembacaan buku di galeri di East Village. Selepas acara rampung, Ia berdiri menikmati rokoknya, sembari menandatangani beberapa buku.,"Buku anda sudah seperti Injil bagi saya," Itu yang saya ucapkan ketika menghampirinya, saya jabat tangannya. "Terimakasih.",Ia tertawa dan menjentikkan abu rokoknya ke trotoar. Sambil menggeser letak rokok di mulutnya, Ia meraih buku kesayangan saya yang lecek, membuka halaman judul, stabilo siap beraksi. "Baiklah, kalau ini injilmu," Ujarnya, "Pasti, aku Tuhannya!",_Please Kill Me_ masuk dalam kehidupan saya 13 tahun yang lalu. Saya baru 14 tahun kala itu. Dulu, saya kerap nangkring di sebuah toko musik di Florida Selatan, tempat asal saya. Suatu hari para penjaga toko memutuskan untuk mengangkat saya menjadi seorang murid. Salah satu dari mereka, Chris, merobek selembar kertas kecil dari balik mesin kas. Ia lantas menulis "Please Kill Me" di atas kertas itu "Pergilah ke toko buku dan cari buku itu," ujarnya. Sebagai music nerd dalam pelatihan, perintah itu saya laksanakan tanpa banyak cingcong.,Hatta, saya masuk dunia punk dari awal perkembangannya, dipandu oleh mereka yang menghidupi punk. Legs McNeil—yang kemudian saya ketahui sebagai salah satu pendiri majalah Punk , asal muasal nama genre ini—dan Gillian McCain, penyair dari New York, menyusun sebuah sejarah oral genre ini. Mereka mewawancarai ratusan orang yang terlibat dalam perkembangan Punk, dari artis, fotografer, manager band, grupis dan yang paling penting, para musisinya. Buku ini merunut sejarah Punk yang bermula ketika the Velvet Underground yang berasal dari New York dibentuk di tengah Dekade 1960an, lalu mencicipi aroma Detroit dan cerita musisi-musisi yang kelak membentuk MC5 dan the Stooges/Iggy Pop, kembali lagi ke New York guna menyaksikan kemunculan the New York Dolls, the Ramones, Patti Smith, Richard Hell, Television dan banyak lagi. Buku ini menyisir kehidupan dan kematian, impian dan kemalangan mereka yang membuat genre musik (atau berada di sekitar genre) yang, bisa dibilang, menjadi penanda sebuah generasi ini.,Untuk seorang bintang kelas yang kerap waswas, _Please Kill Me_ menjadi sebuah pelarian. Tiba-tiba, dengan buku ini di tangan, saya tak lagi berjalan-jalan di hall SMA saya, menepuki nyamuk di bulan Oktober yang lembab di Florida Selatan, sembari menangisi nilai-nilai pelajaran saya lagi: Saya malah kerap berada trotoar sekitar klub legendaris, CBGB di Bowery, New York, merokok barang sebatang sebelum kembali masuk untuk nonton Ramones beraksi. Dalam aksinya, ujung jaket kulit Johnny kerap menggesek gitarnya. Aku juga mendengarkan Patti Smith membaca puisinya di St. Marks Church diiringi musik Lenny Kaye. Puisinya yang lekat dengan pengaruh Rimbaud membuat penonton bertekuk lutut. Saya jadi orang lain, saya berada di tempat lain, bersama orang-orang kreatif yang merancang hidup seperti yang mereka inginkan yang—saat itu—terasa mustahil saya lakukan. Buku ini punya fungsi layaknya Punk bagi mereka semua yang terlibat: sebuah jalan keluar.,Gillian McCain and Legs McNeil di Ace Hotel. foto oleh penulis.,Pertemuan kedua saya dengan Legs McNeil terjadi di rumah Gillian McCain di Chelsea. Semoga ia tak mengenali saya, fangirl bersuara mungil dari luar galeri, dan syukurlah ia tak mengenaliku. Legs, Gillian, dan saya duduk di perpustakaan Gillian. Mengenakan jaket denim dan celana robek-robek, Legs duduk tepat di sisi saya, satu kaki yang ditutupi jeans robek ditumpangkan di atas kaki lainnya. Gillian, memakai kacamata merah muda dan poni pirang menghiasi keningnya, duduk di sofa di depanku.,Tahun ini, _Please Kill Me_ genap berusia 20 tahun, yang dirayakan McNeil dan McCain dengan mirilis edisi spesial 20 tahun. Edisi ini memuat tambahan 22 halaman berisi interview dan foto-foto yang tak masuk edisi pertama. Keduanya akan berkeliling dalam sebuah Book Tour keliling Amerika Serikat. Lebih dari itu, mereka juga telah memproduksi dokumenter sepanjang 2 jam, _Please Kill Me: Voices from The Archives_, yang mencakup rekaman asli wawancara dimuat dalam buku dan musik dari objek wawancara seperti Debbie Harry, the Ramones dan lainnya. Dokumenter audio ini kini tengah diputar di radio di seluruh penjuru Amerika Serikat dalam dua bagian, The Pioneers of Punk dan The Punk Invasion.,Yang menarik, saat McNeil dan McCain mulai menulis buku ini di awal dekade 1990an, Punk baru berusia 10 tahun, belum pantas ditulis sebagai sebuah sejarah. Ide buku ini muncul gara-gara Dee Dee Ramone menemui McNeil segera setelah cabut dari The Ramones. Ia ingin menyusun buku tentang pengalamannya. McNeil lantas mulai mewawancarai Dee Dee untuk proyek buku itu. Namun, McCain, yang bertemu McNeil lewat seorang teman, mengusulkan bahwa buku itu bisa lebih besar dari itu, tak melulu soal satu orang Ramone. Mereka kemudian mulai mewawancarai beragam subjek guna menyusun sebuah sejarah oral, ratusan suara yang mendongengkan sejarah Punk yang lebih panjang. "Saat kami mewawancarai orang-orang ini, tak ada satu pun yang peduli." Ujar McNeil. McCain lantas menekankan; "Orang tak pernah percaya ini bakal dirilis.",Namun, setelah bekerja selama 4 tahun, buku ini akhirnya dipublikasikan dengan respon yang luar biasa. Saat pertama kali dirilis pada 1996, buku ini dinobatkan sebagai "potret bohemia yang luar biasa menghibur" oleh kritikus musik Robert Christgay di _The New York Times Book Review_, dibahas di _Vanity Fair_. Lebih keren lagi, _Please Kill Me_ masuk list 10 buku terbaik tahun ini _Time Out New York_ dan _New York Daily News_. "Saya pikir buku ini bikin kaget semua orang," Tegas McNeil. "Kamu harus nyemplung dan mengorek cerita ketika semua orang tak peduli." Lalu, tiba-tiba, semua orang mendadak peduli.,Saat ini, _Please Kill Me_ telah diterbitkan di 12 negara, di antaranya Rusia, Jepang, Perancis dan Cina. Buku ini dianggap buku musik paling penting dan keren sepanjang masa, buku pertama yang mendokumentasikan punk, sebuah era yang tetap menarik dibahas sampai sekarang. Tiap tahun, selalu ada majalah fashion baru yang membuat artikel "Penduan untuk Bergaya ala Patti Smith" atau terbitan budaya menayangkan foto-foto yang hilang dari CBGB. Pembaca artikel punk selalu konstan dan tak pernah habis, seakan semua orang mencintai punk, ingin jadi bagian dari dunianya. Dan, _Please Kill Me_ adalah cara paling mudah sampai ke sana.,"Saya rasa kami telah menciptakan dunia baru" kata McNeil. Sebab tak ada yang punk dari sejarah yang menjemukan. "kami tak ingin buku ini bicara tentang punk. Kami ingin buku ini ngepunk," ungkapnya." Itu beda banget lho. Dan ini penting sekali. Kami tidak ingin nulis kayak "skena punk dimulai di...", lebih enak begini "kami bakal nongkrong di depan Discount Record sambil ngeludahin mobil-mobil." Semua orang terasa akrab dan pengalaman mereka sangat berwarna sampai-sampai kamu seakan ada di kehidupan mereka. Ini adalah tempat yang menyenangkan untuk tersesat, jika kamu ingin lepas dari kehidupanmu untuk beberapa saat.,"Yang bikin buku ini begitu bermakna adalah karena buku ini berkisah tentang orang-orang yang tak punya apa-apa dan kemudian menciptakan sesuatu" Kata McNeil. Pada akhirnya, mereka yang merasa tak punya apa-apa bisa membaca buku ini dan seketika merasa peruntungannya berubah. Bukan barang yang aneh bagi McNeil dan McCain mendengar orang berkata "Buku ini mengubah hidup saya" dan "ini lebih mantap dari terapi selama 12 tahun," meski mereka tak yakin apa alasannya.,McCain bertanya pada saya tentang kenapa orang tertarik sekali dengan buku ini: "Menurutmu, apa karena kontennya atau karakter di dalamnya? Apa bagian dari buku ini yang mengubah hidup pembacanya? Apa karena semuanya jadi terkesan mungkin?",Pikiran saya melayang ke buku _Please Kill Me_ saya di rumah, sampulnya yang robek dan halaman yang menguning, larik kalimat yang ditandai atau digarisbawahi selama bertahun-tahun saya memilikinya. Saya ingat semua teman nongkrong di toko musik yang saya kenal gara-gara buku itu. Untuk beberapa saat, saya kewalahan mengungkapkannya dalam kata-kata, namun akhirnya saya bisa mengucapkannya.,"Mungkin, buku ini bikin orang jadi tak terlalu kesepian.",_Elyssa Goodman aktif di Twitter - @MissManhattanNY_ | Musik | Penulis Legs McNeil d Gillian McCain mengenang masa ketika menulis salah satu buku terkeren tentang musik rock. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Elyssa Goodman","id":"57a2071a8476fadedf5fd1f7","slug":"elyssa-goodman","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/elyssa-goodman","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478aed2cf2be02ba60664b | articles | Ziarah Landmark Suci Techno di Detroit Bersama Carl Craig | 1,467,158,400,000 | https://www.vice.com/id/article/4xwapd/ziarah-landmark-suci-techno-di-detroit-bersama-carl-craig | <em>Arikel ini pertama kali muncul di THUMP US.</em>,Carl Craig kenal semua orang yang harus dikenal di Detroit. Ini sangat kentara di sebuah hari yang panasnya gila-gilaan Mei lalu, saat saya jalan-jalan bareng DJ dan produser 47 tahun itu pada sore itu. Carl Craig mengenakan T-shirt yang ketat membungkus torsonya—kacamata aviator nangkring di atas kepalanya yang dicukur pendek. Craig telah sepakat untuk memberi saya sebuah pengalaman yang tak terduga: sebuah tur personal ke landmark lokal yang penting bagi karir Craig dan sejarah musik elektronik Detroit.,Keterikatan Craig terhadap sejarah techno di Detroit sangat kuat. Tak ayal, tiap kali kami berhenti, keluar dari mobil, ia langsung dikerumuni rekan dan fan-nya, yang dengan gembira ia salami, atau—seperti ketika bertemu co-founder Underground Resistance "Mad" Mike Banks di Submerge—menariknya ke satu pojok untuk memulai obrolan yang kelihatannya serius.,Hanya ada beberapa orang yang bisa menggantikan Craig sebagai guide tur techno, yang dianggap sebagai tokoh penting gelombang kedua pionir musik eletronik, pasca era Bellevile Three. Hari-hari ini, Craig tengah sibuk manggung di luar kota, ditambah jadwal tur musim panas yang melewati Ibiza dan beberapa kota di Eropa. Ia juga tampil di ARTE Concert Festival di Paris untuk memainkan album modular synthesizer lewat alias No Boundaris, Modular Pursuits. Sebuah kompilasi untuk label milik Sven Vath, Cocoon; remix untuk Pet Shop Boys dan EP kolaborasi dengan Nicole Moudable juga dalam pengerjaan.,Namun, di kota tempat Craig pertama kali mendapatkan namanya, Craig tetaplah seorang jagoan lokal. Selain merilis album dari DJ macam Kevin Saunderson dan Moodymannn di labelnya Planet E, didirikan Craig tahun 1991, Craig juga punya peran yang tak main-main dalam penciptaan Detroit Electronic Music Festival—kini dikenal dengan Movement—di 2000. Ia masih sangat terlibat dengan festival itu. Tahun lalu, ia beraksi sebagai headliner di panggung Thump, Made In Detroit Stage.,"Semua orang saling kenal satu sama lain, kira-kira begitu" jelas Craig dengan suara baritonenya yang halus, saat saya penasaran tentang bagaimana ekosistem rumit scene musik elektronik Detroit bekerja. "Di rantai makanan paling atas ada Derrick [May], Kevin [Saunderson] dan Juan [Atkins]. Kalau bukan karena Juan, Derrick gak akan jadi seperti sekarang. Jika bukan gara-gara Derrick mengenalkan Kevin ke Juan, Kevin ga jadi kayak sekarang. Dan, kalau aku tak ketemu Derrick, aku tak akan seperti ini. Semuanya merembet dari atas seperti itu.",Sepanjang sore itu, Craig membawa saya wara-wiri ke Museum Techno DIY-nya Underground Resistance sampai ke Prince palace milik Moodymann yang bikin berdecak serta bangunan yang masih menaungi record label milik Juan Atkins, Metroplex—sembari terus mengoceh tentang orang dan sejarah yang membuat semua perhentian jadi menarik. Sebagian landmark penting ini masih utuh; yang lain sudah hilang, hanya hidup di ingatan mereka yang beruntung pernah menghidupinya.,Semua rilisan saya, dibuat di bangunan ini. Di bagian bawah bangunan ini ada record label milik Juan [Atkins], Metroplex; di atas ada Transmat [Record label milik Derrick May]. Derrick masih tinggal di sana. Kami tengah berusaha untuk mengganti nama jalan ini jadi Techo Boulevard; Derrick sudah 30 tahun lamanya ngoceh tentang hal ini. Beberapa tahun yang lalu, saya menyinggung ide-ide ini bertemu dengan Entertainment Commission. [penting sekali bagi kami untuk melakukan hal ini] demi mendapatkan validasi. Saya selalu bilang ada dua sifat utama dalam diri setiap orang: cemburu dan rakus. Kita sering cemburu ketika orang lain mendapatkan pengakuan, sementara kita tidak. Malah, kadang saya pikir Michael Jordan juga pada suatu berpikir ia tak cukup dihargai.,Saya memulai Planet E di bangunan apartemen ini. Aku berusia kira-kira 22-23 tahun. Pacarku waktu itu tinggal di lantai 8. Kamu bisa lihat Kanada dari sisi lain bangunan ini. Ini terjadi kira-kira di awal dekade 90an, ketika orang masih suka bakar-bakaran bangunan. Rasanya seperti dalam film Blade Runner. Bahkan ketika saya sedang merekam track, saya bisa lihat api. Helikopter terbang sambil mengarahkan senternya ke arah sungai, mencari penyebrang perbatasan. Aku suka api. Rasanya keren sekali waktu itu.,The Majestic adalah tempat saya pertama kali tampil sebagai musisi techno. Kejadiannya kira-kira tahun 1989 atau 1990. The Majestic lumayan dianggap sebagai venue besar dengan kapasitas 1200 orang. Waktu itu, gak ada tuh crowd penonton kulit hitam yang datang ke event techno. Bagi orang kulit hitam, musik elektronik lebih keren di dekade 80an, dengan kolektif DJ andalan mereka, Charivari. Tapi, ada beberapa DJ kulit hitam seperti Blake Baxter di The Majestic. Blake adalah pria dengan kulit yang sangat hitam dan gemar mengenakan rok, tapi ia sejatinya straight abis—ia suka cewek-cewek goth. Kamu tak akan bisa melupakan Blake. Ada juga Belleville Three—Derrick [May], Juan [Atkins] dan Kevin [Saunderson]—dan tentunya Eddie Fowlkes, anggota ke-4 yang dilupakan banyak orang. Lalu munculah Blake Baxter. Ia sudah seperti murid saja bagi Derrick dan Kevin.,Nonton Silicon Valley? Bisa dibilang Submerge adalah sebuah Inkubatornya. [Underground Resistance co-founder] "Mad" Mike Banks membiarkan orang membuka studio di tempatnya. Cuma ada satu syarat, mereka harus serius. Kalau tidak serius, ia boro-boro mau ketemu mereka. Submerge awalnya adalah sebuah perusahaan distribusi. Semua orang yang membuat rekaman di dekade 90an mendistribusikan karyanya lewat Submerge. 430 west, Happy Records..Submerge punya andil dalam mengangkat nama label-label ini dan mereka memang lagi banyak-banyaknya bikin rekaman waktu itu.,Di amphitheater yang mengapung di atas air inilah, Derrick May pernah melakukan pertunjukan orkestra bersama Detroit Symphony Orchestra. Saya pernah main beberapa kali di sana dalam gelaran Concert of Colors, sebuah festival tentang keberagaman bersama penduduk Libanon Afrika—musiknya dari seluruh penjuru bumi. Chene Park sudah ada sejak akhir dekade 70an atau awal dekade 80an. Kalau kamu manggung di sini, kamu bisa lihat Kanada, orang-orang naik perahu dan nonton dari atas sungai. [Ketika Gap Band main di sini], yang nonton semuanya mucikari dan berandalan jalanan, semua pakai setelan Jas. Gila.,Dulu di dekade 80an, di sinilah keseruan terjadi. Tiap hari Jumat dan Sabtu di musim panas, mobil-mobil melaju dari Hart Plaza menuju Belle Isle. Setiba di Belle Isle, mobil akan diparkir, bagasinya dibuka dan sound system digeber keras-keras. Beberapa gadis akan menari, sementara yang laki-laki nongkrong-nongkrong dan merokok. Energinya luar biasa. Mirip sebuah tailgate party. Party-party ini sangat penting dalam sejarah musik di Detroit, karena kamu bisa dengar apa yang orang mainkan di tape deck mereka—Funkadelic, Kraftwerk, B52's, Cybotron, atau apapun yang sedang ngehit—apa lagi kalau kamu masih terlalu muda untuk masuk klub.,Setiap [DJ radio berpengaruh The Electrifying] Mojo memainkan track yang keren [di WGPR], radio mainstream standar akan mengikutinya. Jika lagumu dimainkan Mojo, berarti kamu keren. Orang kerap melewati stasiun radio ini [menuju tailgating party]. Mojo biasanya akan berkata "Kalau kamu di rumah, nyalakan lampumu, kalau kamu di Jefferson, bunyikan klaksonmu." Dan kamu pasti mendengar bunyi klakson mobil. Luar biasa. Mojo pernah jadi detak jantung kota ini selama 10 tahun.,Tempat ini sudah saya milliki selama 10 tahun. Kami baru saja pindah kemari. Usia Planet E genap 25 tahun. Kami meninggalkan ruangan sebesar 300 kaki persegi. Tempat kami yang lama dekat dengan tempat Mike Banks dan Kevin Saunderson, tapi kami sudah tidak menyukainya lagi. Saat ini kami sedang merancang kesepakatan distribusi baru dan Versus, sebuah album simfonik, hampir rampung. Album ini adalah proyek bareng label saya dan sebuah label Perancis, Infiniti. Ini adalah rilisan terbesar yang sedang kami kerjakan. Ada Francesco Tristiano dan Mortiz von Oswald di dalamnya.,<em>Michelle Lhooq adalah seorang Features Editor di Thump. Bisa difollow di <a href="http://www.twitter.com/michellelhooq" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Arikel ini pertama kali muncul di THUMP US._,Carl Craig kenal semua orang yang harus dikenal di Detroit. Ini sangat kentara di sebuah hari yang panasnya gila-gilaan Mei lalu, saat saya jalan-jalan bareng DJ dan produser 47 tahun itu pada sore itu. Carl Craig mengenakan T-shirt yang ketat membungkus torsonya—kacamata aviator nangkring di atas kepalanya yang dicukur pendek. Craig telah sepakat untuk memberi saya sebuah pengalaman yang tak terduga: sebuah tur personal ke landmark lokal yang penting bagi karir Craig dan sejarah musik elektronik Detroit.,Keterikatan Craig terhadap sejarah techno di Detroit sangat kuat. Tak ayal, tiap kali kami berhenti, keluar dari mobil, ia langsung dikerumuni rekan dan fan-nya, yang dengan gembira ia salami, atau—seperti ketika bertemu co-founder Underground Resistance "Mad" Mike Banks di Submerge—menariknya ke satu pojok untuk memulai obrolan yang kelihatannya serius.,Hanya ada beberapa orang yang bisa menggantikan Craig sebagai guide tur techno, yang dianggap sebagai tokoh penting gelombang kedua pionir musik eletronik, pasca era Bellevile Three. Hari-hari ini, Craig tengah sibuk manggung di luar kota, ditambah jadwal tur musim panas yang melewati Ibiza dan beberapa kota di Eropa. Ia juga tampil di ARTE Concert Festival di Paris untuk memainkan album modular synthesizer lewat alias No Boundaris, Modular Pursuits. Sebuah kompilasi untuk label milik Sven Vath, Cocoon; remix untuk Pet Shop Boys dan EP kolaborasi dengan Nicole Moudable juga dalam pengerjaan.,Namun, di kota tempat Craig pertama kali mendapatkan namanya, Craig tetaplah seorang jagoan lokal. Selain merilis album dari DJ macam Kevin Saunderson dan Moodymannn di labelnya Planet E, didirikan Craig tahun 1991, Craig juga punya peran yang tak main-main dalam penciptaan Detroit Electronic Music Festival—kini dikenal dengan Movement—di 2000. Ia masih sangat terlibat dengan festival itu. Tahun lalu, ia beraksi sebagai headliner di panggung Thump, Made In Detroit Stage.,"Semua orang saling kenal satu sama lain, kira-kira begitu" jelas Craig dengan suara baritonenya yang halus, saat saya penasaran tentang bagaimana ekosistem rumit scene musik elektronik Detroit bekerja. "Di rantai makanan paling atas ada Derrick \[May\], Kevin \[Saunderson\] dan Juan \[Atkins\]. Kalau bukan karena Juan, Derrick gak akan jadi seperti sekarang. Jika bukan gara-gara Derrick mengenalkan Kevin ke Juan, Kevin ga jadi kayak sekarang. Dan, kalau aku tak ketemu Derrick, aku tak akan seperti ini. Semuanya merembet dari atas seperti itu.",Sepanjang sore itu, Craig membawa saya wara-wiri ke Museum Techno DIY-nya Underground Resistance sampai ke Prince palace milik Moodymann yang bikin berdecak serta bangunan yang masih menaungi record label milik Juan Atkins, Metroplex—sembari terus mengoceh tentang orang dan sejarah yang membuat semua perhentian jadi menarik. Sebagian landmark penting ini masih utuh; yang lain sudah hilang, hanya hidup di ingatan mereka yang beruntung pernah menghidupinya.,Semua rilisan saya, dibuat di bangunan ini. Di bagian bawah bangunan ini ada record label milik Juan \[Atkins\], Metroplex; di atas ada Transmat \[Record label milik Derrick May\]. Derrick masih tinggal di sana. Kami tengah berusaha untuk mengganti nama jalan ini jadi Techo Boulevard; Derrick sudah 30 tahun lamanya ngoceh tentang hal ini. Beberapa tahun yang lalu, saya menyinggung ide-ide ini bertemu dengan Entertainment Commission. \[penting sekali bagi kami untuk melakukan hal ini\] demi mendapatkan validasi. Saya selalu bilang ada dua sifat utama dalam diri setiap orang: cemburu dan rakus. Kita sering cemburu ketika orang lain mendapatkan pengakuan, sementara kita tidak. Malah, kadang saya pikir Michael Jordan juga pada suatu berpikir ia tak cukup dihargai.,Saya memulai Planet E di bangunan apartemen ini. Aku berusia kira-kira 22-23 tahun. Pacarku waktu itu tinggal di lantai 8. Kamu bisa lihat Kanada dari sisi lain bangunan ini. Ini terjadi kira-kira di awal dekade 90an, ketika orang masih suka bakar-bakaran bangunan. Rasanya seperti dalam film Blade Runner. Bahkan ketika saya sedang merekam track, saya bisa lihat api. Helikopter terbang sambil mengarahkan senternya ke arah sungai, mencari penyebrang perbatasan. Aku suka api. Rasanya keren sekali waktu itu.,The Majestic adalah tempat saya pertama kali tampil sebagai musisi techno. Kejadiannya kira-kira tahun 1989 atau 1990. The Majestic lumayan dianggap sebagai venue besar dengan kapasitas 1200 orang. Waktu itu, gak ada tuh crowd penonton kulit hitam yang datang ke event techno. Bagi orang kulit hitam, musik elektronik lebih keren di dekade 80an, dengan kolektif DJ andalan mereka, Charivari. Tapi, ada beberapa DJ kulit hitam seperti Blake Baxter di The Majestic. Blake adalah pria dengan kulit yang sangat hitam dan gemar mengenakan rok, tapi ia sejatinya straight abis—ia suka cewek-cewek goth. Kamu tak akan bisa melupakan Blake. Ada juga Belleville Three—Derrick \[May\], Juan \[Atkins\] dan Kevin \[Saunderson\]—dan tentunya Eddie Fowlkes, anggota ke-4 yang dilupakan banyak orang. Lalu munculah Blake Baxter. Ia sudah seperti murid saja bagi Derrick dan Kevin.,Nonton Silicon Valley? Bisa dibilang Submerge adalah sebuah Inkubatornya. \[Underground Resistance co-founder\] "Mad" Mike Banks membiarkan orang membuka studio di tempatnya. Cuma ada satu syarat, mereka harus serius. Kalau tidak serius, ia boro-boro mau ketemu mereka. Submerge awalnya adalah sebuah perusahaan distribusi. Semua orang yang membuat rekaman di dekade 90an mendistribusikan karyanya lewat Submerge. 430 west, Happy Records..Submerge punya andil dalam mengangkat nama label-label ini dan mereka memang lagi banyak-banyaknya bikin rekaman waktu itu.,Di amphitheater yang mengapung di atas air inilah, Derrick May pernah melakukan pertunjukan orkestra bersama Detroit Symphony Orchestra. Saya pernah main beberapa kali di sana dalam gelaran Concert of Colors, sebuah festival tentang keberagaman bersama penduduk Libanon Afrika—musiknya dari seluruh penjuru bumi. Chene Park sudah ada sejak akhir dekade 70an atau awal dekade 80an. Kalau kamu manggung di sini, kamu bisa lihat Kanada, orang-orang naik perahu dan nonton dari atas sungai. \[Ketika Gap Band main di sini\], yang nonton semuanya mucikari dan berandalan jalanan, semua pakai setelan Jas. Gila.,Dulu di dekade 80an, di sinilah keseruan terjadi. Tiap hari Jumat dan Sabtu di musim panas, mobil-mobil melaju dari Hart Plaza menuju Belle Isle. Setiba di Belle Isle, mobil akan diparkir, bagasinya dibuka dan sound system digeber keras-keras. Beberapa gadis akan menari, sementara yang laki-laki nongkrong-nongkrong dan merokok. Energinya luar biasa. Mirip sebuah tailgate party. Party-party ini sangat penting dalam sejarah musik di Detroit, karena kamu bisa dengar apa yang orang mainkan di tape deck mereka—Funkadelic, Kraftwerk, B52's, Cybotron, atau apapun yang sedang ngehit—apa lagi kalau kamu masih terlalu muda untuk masuk klub.,Setiap \[DJ radio berpengaruh The Electrifying\] Mojo memainkan track yang keren \[di WGPR\], radio mainstream standar akan mengikutinya. Jika lagumu dimainkan Mojo, berarti kamu keren. Orang kerap melewati stasiun radio ini \[menuju tailgating party\]. Mojo biasanya akan berkata "Kalau kamu di rumah, nyalakan lampumu, kalau kamu di Jefferson, bunyikan klaksonmu." Dan kamu pasti mendengar bunyi klakson mobil. Luar biasa. Mojo pernah jadi detak jantung kota ini selama 10 tahun.,Tempat ini sudah saya milliki selama 10 tahun. Kami baru saja pindah kemari. Usia Planet E genap 25 tahun. Kami meninggalkan ruangan sebesar 300 kaki persegi. Tempat kami yang lama dekat dengan tempat Mike Banks dan Kevin Saunderson, tapi kami sudah tidak menyukainya lagi. Saat ini kami sedang merancang kesepakatan distribusi baru dan Versus, sebuah album simfonik, hampir rampung. Album ini adalah proyek bareng label saya dan sebuah label Perancis, Infiniti. Ini adalah rilisan terbesar yang sedang kami kerjakan. Ada Francesco Tristiano dan Mortiz von Oswald di dalamnya.,_Michelle Lhooq adalah seorang Features Editor di Thump. Bisa difollow di [Twitter](http://www.twitter.com/michellelhooq)._ | Musik | Dari label rekaman milik Juan Atkin sampai ke jalanan tempat pesta tailgating di tahun 80an, ini adalah bagian dari Detroit yang jarang dikunjungi turis. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Luis Nieto Dickens","id":"58478aee2cf2be02ba60667e","slug":"luis-nieto-dickens","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/luis-nieto-dickens","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae16a07b201e0f41f7a | articles | Seberapa Jujurkah Kita Ketika Membahas Uang Dengan Pasangan? | 1,467,072,000,000 | https://www.vice.com/id/article/8qgqmz/seberapa-jujurkah-kita-ketika-membahas-uang-dengan-pasangan | <em>Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em>,Suka atau tidak suka, segala sesuatu berhubungan dengan uang. Sayangnya, membicarakan perihal uang masih dianggap tabu — apalagi ketika obrolan tersebut melibatkan seks and hubungan pribadi. Studi tahun 2012 menunjukkan bahwa penyebab utama perceraian di Amerika adalah perseteruan tentang uang. Ada pula studi lain yang menyatakan bahwa hampir tiga per empat warga Amerika dilanda stres karena masalah finansial. Waduh. Jadi apa yang enaknya kita katakan ke pasangan ketika membahas masalah duit? Lalu, kenapa sepertinya susah sekali atau kadang tidak nyaman untuk ngobrolin uang dan status sosial ekonomi? Apakah jumlah uang yang masuk ke akun bank kita mempengaruhi dinamika posisi kita dalam berpasangan?,Beberapa tulisan berisi tentang pekerja seksual di majalah mainstream seperti New York Magazine dan New York Times Magazine mendorong munculnya diskusi tentang dampak langsung dan tidak langsung kondisi keuangan dalam hubungan asmara. Artikel-artikel tersebut menggarisbawahi bagaimana semua hubungan pribadi kita — dengan pasangan, orang tua, rekan kerja, teman kos — pada titik tertentu bersifat transaksional.,Di edisi The Talk bulan ini, editor video Chuka Chukuma dan penulis Jenny Zhang, Larissa Pham, Jesse Barron dan saya sendiri berdiskusi tentang hidup berpasangan di dunia di mana uang berkuasa.,<strong>Ana:</strong> Jarang banget sebetulnya kita mencoba benar-benar mencerminkan kelas ekonomi kita yang sesungguhnya. Demi ingin terlihat perlente, yang miskin malah makin miskin. Sementara yang kaya justru sok-sokan miskin . Efek dari fenomena ini adalah kelas sosial menjadi kabur. Ini membuat konsep perbedaan kelas ekonomi menjadi lebih mudah untuk diabaikan atau dilupakan. Pasangan saya dan saya punya latar belakang kelas ekonomi yang sangat berbeda. Penghasilan kami juga berbeda. Cuman kalo kamu lihat kami berdua, pasti kamu tidak akan tahu.,<strong>Jesse:</strong> Hal ini mengingatkan saya akan sebuah adegan dari dalam buku Losing My Cool, karya Thomas Chatterton William. William tumbuh besar di lingkungan kelas-menengah-atas dan kuliah di Georgetown. Ada sebuah adegan ketika Williams berada di dalam sebuah toko kelontong bersama temannya yang kaya — ia memanggilnya Playboy. Playboy menyuruh William untuk mengambil sebuah baguette. William berpikir, anjir baguette itu apaan sih? Dia berputar-putar di dalam toko, terlalu malu untuk menanyakan apa itu baguette ke orang lain. Akhirnya dia mikir bahwa "baguette" pastilah bahasa Perancis untuk "kantong kecil", lalu dia mengambil sebuah kantong belanjaan dan kembali ke luar. William mengatakan bahwa dia tidak akan pernah melupakan rasa rendah diri dan malu yang diakibatkan oleh kesalahan besar dia tersebut. "Kelas" seseorang itu bukan hanya soal duit saja; Kelas itu merupakan serangkaian tingkah laku yang seseorang — yang bisa dipelajari.,<strong>Ana:</strong> Setuju. Kelas menunjukkan seberapa banyak hal bodoh yang kamu bisa lakukan dan tetap lolos dari hukuman atau kritik. Kelas menunjukkan lingkungan-lingkungan dimana kamu akan diterima. Hak istimewa dari sebuah kelas sosial sama pentingnya dengan uang yang kamu punya. Apakah kelas menjadi salah satu pertimbangan kamu ketika memilih teman atau pasangan?,<strong>Jesse:</strong> Pastinya, entah secara sadar atau tidak, karena Amerika sangat terbagi-bagi dalam kelas. Uang menentukan lingkungan dari teman-teman dan keluarga kamu. Tidak banyak kenalan saya yang pacaran dengan orang dari latar belakang sosial atau ekonomi yang jauh berbeda. Istilahnya, banyak orang menolak untuk "turun kasta." Sayangnya, mentalitas yang kuno dan tidak masuk akal ini sudah sangat mendarah daging.,<strong>Larissa:</strong> Yup! di jaman kuliah, saya beberapa kali pacaran dengan pria kulit putih yang secara finansial tidak seberuntung saya. Rasanya aneh. Cuma ya masalah ini memang tidak kenal ras dan kelas sih. Dulu saya sering berdebat dengan salah satu pacar saya, seorang pria kulit putih — ia berasal dari keluarga pendatang — yang tumbuh dalam keluarga yang miskin di Queens, soal siapa dari kita berdua yang lebih menderita. Saya selalu bilang ke dia bahwa biarpun saya lebih beruntung, saya sudah mulai bekerja semenjak umur enam belas tahun loh.,<strong>Jenny:</strong> Saya selalu tertarik dengan seseorang yang tidak hanya peduli tentang pekerjaan dalam sistem kapitalisme. Sesorang yang tidak ngoyo mengejar jabatan atau semata pengen bikin duit doang. Anehnya ini kadang bertentangan dengan dengan hasrat saya untuk menjadi royal dan liar, dan menemukan seseorang yang bisa jadi mewah tapi tidak boros.,Ada juga perbedaan yang nyata antara seseorang yang kaya tapi pelit dengan seseorang yang berhemat. Keluarga saya dulu sangat miskin. Orang tua saya sangat hemat kalau sudah berhubungan pengeluaran pribadi mereka, tapi mereka tetap sangat royal ke saya, keluarga dan teman-teman mereka. Pasangan dan kekasih yang kita dambakan punya kualitas langka ini — mereka menghargai segala sesuatu karena mereka terbiasa harus berhemat, namun mereka bersedia menghabiskan uang untuk orang-orang yang mereka cintai seakan-akan mereka tidak perlu itung-itungan.,<strong>Ana:</strong> Saya penasaran bagaimana rasanya stres soal uang dan mesti menerapkan mental "itung-itungan" ini. Apa ini berpengaruh ke urusan ranjang? Sepertinya kekayaan membuat orang cenderung tentram, cuman hidup kekurangan bikin orang jadi gelisah. Tapi mungkin bisa juga terjadi sebaliknya.,<strong>Jenny:</strong> Sebetulnya,stres finansial dalam level yang rendah — yang masih dalam batas kewajaran ya, dimana pasangan dituntut untuk jadi hati-hati dan berhemat, dan bukan panik karena tidak bisa bayar sewa rumah bulanan, misalnya — bisa jadi hal yang seksi. Mungkin ini karena saya punya ide bahwa seks itu mestinya sesuatu yang merdeka dan kepala saya penuh fantasi menjijikkan tentang hubungan percintaan ala-ala bohemia, dimana dua orang hanya memiliki satu sama lain. Sedikit kesusahan finansial bisa menyulut gairah seksual yang lebih kuat dan lebih bermakna. Cuma dalam jangka panjang, daya tarik dari gaya hidup seperti ini jadi sekedar fantasi semata. Rasa seru dari hidup melarat yang penuh perjuangan pada akhirnya akan jadi hidup melarat yang nyusahin doang.,<strong>Chuka:</strong> Sebagai seorang pria, saya merasakan tekanan untuk selalu kelihatan "memegang kendali." Pria sering diajarkan bahwa hal inilah yang membuat perempuan kesengsem, ilusi bahwa kita selalu memegang kendali hidup kita. Ketika aspek ini terancam, tekanan sosial langsung terasa di psikis pria.,Ada argumen bahwa uang tidak mempengaruhi ketertarikanmu pada pasanganmu atau calon pasanganmu nanti, namun buat orang-orang seperti saya, yang susah cari duit, kami tak percaya hal itu. Tekanan finansial akan mempengaruhi semua aspek hidupmu ketika hal itu benar-benar terjadi. Kamu akan melakukan apa ketika mengajak pacar ke tempat-tempat wisata gratis tapi tidak bisa bayar tiket bis? Jujur saja deh, kalau kamu lagi sange tapi tidak punya uang buat beli kondom, kamu mau apa? Saya hanya mau mengatakan bahwa ketika masalah keuangan lagi serius, efeknya sangat parah. Kamu akan mulai meragukan diri sendiri.,<strong>Jesse:</strong> Bener juga sih. Saya pernah melewatkan masa-masa berat ketika habis dipecat atau sedang menganggur. Di waktu-waktu seperti ini, saya kehilangan hasrat untuk berhubungan seksual, atau — dan ini agak parah sih — saya berusaha untuk menutupi hal ini dengan berlagak lebih dominan di ranjang. Untuk cowok, stres finansialnya agak berbeda; lebih ke perasaan tidak berdaya dan malu karena memang budaya kita mengajarkan begitu. Perasaan-perasaan semacam ini dianggap tidak maskulin. Ada anggapan bahwa cowok itu mestinya bisa membayar segala sesuatu, tanpa perlu melihat jumlah tagihannya.,Namun kalau kita terlalu mencari korelasi kondisi finansial dengan kemampuan seks rasanya terlalu berlebihan bagi saya. Jelas bahwa ini adalah hasil dari sistem ekonomi kita. Saya sih selalu selalu ingin ML kapan saja — entah ketika saya ada hutang, saat saya ada uang, ketika saya biasa-biasa aja. Kalau istri saya, Sarah, pulang membawa banyak uang, saya malah terangsang.,<strong>Ana:</strong> Wuih! Mantep. Bagaimana kalian ngomongin soal gaji masing-masing?,<strong>Jenny:</strong> Saya biasanya berusaha setransparan mungkin dengan pasangan soal masalah finansial. Mungkin kadang-kadang terlalu transparan sampai-sampai saya terus menerus menghitung di kepala saya siapa yang bisa menanggung makanan dulu atau siapa yang sanggup bayar lebih banyak ketika kita sedang liburan. Saya terbiasa jadi pihak dengan kondisi finansial yang lebih baik dibanding pasangan saya. Ini membuat saya merasa hebat dan berkuasa.,Namun tetap saja, kadang-kadang karena dogma-dogma patriarkis yang terlanjur nyangkut di kepala, ini membuat saya malu. Contohnya ketika kadang-kadang saya ingin punya inisiatif romantis dan bilang "Eh, aku yang traktir ya malam ini", ucapan saya ini malah menjadi penyulut keribuatan malam itu tentang beberapa kebutuhan saya yang tidak terpenuhi. Kadang saya ingin menimpakan kesalahan ini ke diri saya yang terlalu ambisius, yang selalu ingin memeroleh lebih banyak uang karena saya lebih keras bekerja (ini bisa jadi cuma fantasi kapitalis masa kini), hingga saya selalu jadi pihak yang membayar atau mentraktir.,<strong>Chuka:</strong> Saya selalu ingin menemukan sebuah area yang aman untuk bisa jadi saling jujur tentang keadaan finansial satu sama lain tapi tidak jadi "minder", apapun posisi pasangan saya. Karena saya bekerja di bidang seni, biasanya saya ada di posisi yang lebih miskin. Titik yang pas adalah ketika kamu bisa jadi jujur dengan partnermu dan menciptakan keadaan yang nyaman dan bebas sehingga anda bisa saling mendukung satu sama lain. Kalo dari pengalaman saya, makin kita dewasa biasanya ini makin mudah dilakukan, cuman ya gak tau juga sih. Ngomong doang mah gampang. Sekarang saya tengah mengencani perempuan impian saya. Hubungan kami masih baru. Kadang-kadang saya takut tidak bisa memberikan hal-hal yang dia inginkan. Namun sekarang saya cukup dewasa untuk tahu bahwa yang paling penting itu adalah kejujuran. Ketika kamu jujur, kamu akan lebih mudah untuk saling memahami. | _Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni._,Suka atau tidak suka, segala sesuatu berhubungan dengan uang. Sayangnya, membicarakan perihal uang masih dianggap tabu — apalagi ketika obrolan tersebut melibatkan seks and hubungan pribadi. Studi tahun 2012 menunjukkan bahwa penyebab utama perceraian di Amerika adalah perseteruan tentang uang. Ada pula studi lain yang menyatakan bahwa hampir tiga per empat warga Amerika dilanda stres karena masalah finansial. Waduh. Jadi apa yang enaknya kita katakan ke pasangan ketika membahas masalah duit? Lalu, kenapa sepertinya susah sekali atau kadang tidak nyaman untuk ngobrolin uang dan status sosial ekonomi? Apakah jumlah uang yang masuk ke akun bank kita mempengaruhi dinamika posisi kita dalam berpasangan?,Beberapa tulisan berisi tentang pekerja seksual di majalah mainstream seperti New York Magazine dan New York Times Magazine mendorong munculnya diskusi tentang dampak langsung dan tidak langsung kondisi keuangan dalam hubungan asmara. Artikel-artikel tersebut menggarisbawahi bagaimana semua hubungan pribadi kita — dengan pasangan, orang tua, rekan kerja, teman kos — pada titik tertentu bersifat transaksional.,Di edisi The Talk bulan ini, editor video Chuka Chukuma dan penulis Jenny Zhang, Larissa Pham, Jesse Barron dan saya sendiri berdiskusi tentang hidup berpasangan di dunia di mana uang berkuasa.,**Ana:** Jarang banget sebetulnya kita mencoba benar-benar mencerminkan kelas ekonomi kita yang sesungguhnya. Demi ingin terlihat perlente, yang miskin malah makin miskin. Sementara yang kaya justru sok-sokan miskin . Efek dari fenomena ini adalah kelas sosial menjadi kabur. Ini membuat konsep perbedaan kelas ekonomi menjadi lebih mudah untuk diabaikan atau dilupakan. Pasangan saya dan saya punya latar belakang kelas ekonomi yang sangat berbeda. Penghasilan kami juga berbeda. Cuman kalo kamu lihat kami berdua, pasti kamu tidak akan tahu.,**Jesse:** Hal ini mengingatkan saya akan sebuah adegan dari dalam buku Losing My Cool, karya Thomas Chatterton William. William tumbuh besar di lingkungan kelas-menengah-atas dan kuliah di Georgetown. Ada sebuah adegan ketika Williams berada di dalam sebuah toko kelontong bersama temannya yang kaya — ia memanggilnya Playboy. Playboy menyuruh William untuk mengambil sebuah baguette. William berpikir, anjir baguette itu apaan sih? Dia berputar-putar di dalam toko, terlalu malu untuk menanyakan apa itu baguette ke orang lain. Akhirnya dia mikir bahwa "baguette" pastilah bahasa Perancis untuk "kantong kecil", lalu dia mengambil sebuah kantong belanjaan dan kembali ke luar. William mengatakan bahwa dia tidak akan pernah melupakan rasa rendah diri dan malu yang diakibatkan oleh kesalahan besar dia tersebut. "Kelas" seseorang itu bukan hanya soal duit saja; Kelas itu merupakan serangkaian tingkah laku yang seseorang — yang bisa dipelajari.,**Ana:** Setuju. Kelas menunjukkan seberapa banyak hal bodoh yang kamu bisa lakukan dan tetap lolos dari hukuman atau kritik. Kelas menunjukkan lingkungan-lingkungan dimana kamu akan diterima. Hak istimewa dari sebuah kelas sosial sama pentingnya dengan uang yang kamu punya. Apakah kelas menjadi salah satu pertimbangan kamu ketika memilih teman atau pasangan?,**Jesse:** Pastinya, entah secara sadar atau tidak, karena Amerika sangat terbagi-bagi dalam kelas. Uang menentukan lingkungan dari teman-teman dan keluarga kamu. Tidak banyak kenalan saya yang pacaran dengan orang dari latar belakang sosial atau ekonomi yang jauh berbeda. Istilahnya, banyak orang menolak untuk "turun kasta." Sayangnya, mentalitas yang kuno dan tidak masuk akal ini sudah sangat mendarah daging.,**Larissa:** Yup! di jaman kuliah, saya beberapa kali pacaran dengan pria kulit putih yang secara finansial tidak seberuntung saya. Rasanya aneh. Cuma ya masalah ini memang tidak kenal ras dan kelas sih. Dulu saya sering berdebat dengan salah satu pacar saya, seorang pria kulit putih — ia berasal dari keluarga pendatang — yang tumbuh dalam keluarga yang miskin di Queens, soal siapa dari kita berdua yang lebih menderita. Saya selalu bilang ke dia bahwa biarpun saya lebih beruntung, saya sudah mulai bekerja semenjak umur enam belas tahun loh.,**Jenny:** Saya selalu tertarik dengan seseorang yang tidak hanya peduli tentang pekerjaan dalam sistem kapitalisme. Sesorang yang tidak ngoyo mengejar jabatan atau semata pengen bikin duit doang. Anehnya ini kadang bertentangan dengan dengan hasrat saya untuk menjadi royal dan liar, dan menemukan seseorang yang bisa jadi mewah tapi tidak boros.,Ada juga perbedaan yang nyata antara seseorang yang kaya tapi pelit dengan seseorang yang berhemat. Keluarga saya dulu sangat miskin. Orang tua saya sangat hemat kalau sudah berhubungan pengeluaran pribadi mereka, tapi mereka tetap sangat royal ke saya, keluarga dan teman-teman mereka. Pasangan dan kekasih yang kita dambakan punya kualitas langka ini — mereka menghargai segala sesuatu karena mereka terbiasa harus berhemat, namun mereka bersedia menghabiskan uang untuk orang-orang yang mereka cintai seakan-akan mereka tidak perlu itung-itungan.,**Ana:** Saya penasaran bagaimana rasanya stres soal uang dan mesti menerapkan mental "itung-itungan" ini. Apa ini berpengaruh ke urusan ranjang? Sepertinya kekayaan membuat orang cenderung tentram, cuman hidup kekurangan bikin orang jadi gelisah. Tapi mungkin bisa juga terjadi sebaliknya.,**Jenny:** Sebetulnya,stres finansial dalam level yang rendah — yang masih dalam batas kewajaran ya, dimana pasangan dituntut untuk jadi hati-hati dan berhemat, dan bukan panik karena tidak bisa bayar sewa rumah bulanan, misalnya — bisa jadi hal yang seksi. Mungkin ini karena saya punya ide bahwa seks itu mestinya sesuatu yang merdeka dan kepala saya penuh fantasi menjijikkan tentang hubungan percintaan ala-ala bohemia, dimana dua orang hanya memiliki satu sama lain. Sedikit kesusahan finansial bisa menyulut gairah seksual yang lebih kuat dan lebih bermakna. Cuma dalam jangka panjang, daya tarik dari gaya hidup seperti ini jadi sekedar fantasi semata. Rasa seru dari hidup melarat yang penuh perjuangan pada akhirnya akan jadi hidup melarat yang nyusahin doang.,**Chuka:** Sebagai seorang pria, saya merasakan tekanan untuk selalu kelihatan "memegang kendali." Pria sering diajarkan bahwa hal inilah yang membuat perempuan kesengsem, ilusi bahwa kita selalu memegang kendali hidup kita. Ketika aspek ini terancam, tekanan sosial langsung terasa di psikis pria.,Ada argumen bahwa uang tidak mempengaruhi ketertarikanmu pada pasanganmu atau calon pasanganmu nanti, namun buat orang-orang seperti saya, yang susah cari duit, kami tak percaya hal itu. Tekanan finansial akan mempengaruhi semua aspek hidupmu ketika hal itu benar-benar terjadi. Kamu akan melakukan apa ketika mengajak pacar ke tempat-tempat wisata gratis tapi tidak bisa bayar tiket bis? Jujur saja deh, kalau kamu lagi sange tapi tidak punya uang buat beli kondom, kamu mau apa? Saya hanya mau mengatakan bahwa ketika masalah keuangan lagi serius, efeknya sangat parah. Kamu akan mulai meragukan diri sendiri.,**Jesse:** Bener juga sih. Saya pernah melewatkan masa-masa berat ketika habis dipecat atau sedang menganggur. Di waktu-waktu seperti ini, saya kehilangan hasrat untuk berhubungan seksual, atau — dan ini agak parah sih — saya berusaha untuk menutupi hal ini dengan berlagak lebih dominan di ranjang. Untuk cowok, stres finansialnya agak berbeda; lebih ke perasaan tidak berdaya dan malu karena memang budaya kita mengajarkan begitu. Perasaan-perasaan semacam ini dianggap tidak maskulin. Ada anggapan bahwa cowok itu mestinya bisa membayar segala sesuatu, tanpa perlu melihat jumlah tagihannya.,Namun kalau kita terlalu mencari korelasi kondisi finansial dengan kemampuan seks rasanya terlalu berlebihan bagi saya. Jelas bahwa ini adalah hasil dari sistem ekonomi kita. Saya sih selalu selalu ingin ML kapan saja — entah ketika saya ada hutang, saat saya ada uang, ketika saya biasa-biasa aja. Kalau istri saya, Sarah, pulang membawa banyak uang, saya malah terangsang.,**Ana:** Wuih! Mantep. Bagaimana kalian ngomongin soal gaji masing-masing?,**Jenny:** Saya biasanya berusaha setransparan mungkin dengan pasangan soal masalah finansial. Mungkin kadang-kadang terlalu transparan sampai-sampai saya terus menerus menghitung di kepala saya siapa yang bisa menanggung makanan dulu atau siapa yang sanggup bayar lebih banyak ketika kita sedang liburan. Saya terbiasa jadi pihak dengan kondisi finansial yang lebih baik dibanding pasangan saya. Ini membuat saya merasa hebat dan berkuasa.,Namun tetap saja, kadang-kadang karena dogma-dogma patriarkis yang terlanjur nyangkut di kepala, ini membuat saya malu. Contohnya ketika kadang-kadang saya ingin punya inisiatif romantis dan bilang "Eh, aku yang traktir ya malam ini", ucapan saya ini malah menjadi penyulut keribuatan malam itu tentang beberapa kebutuhan saya yang tidak terpenuhi. Kadang saya ingin menimpakan kesalahan ini ke diri saya yang terlalu ambisius, yang selalu ingin memeroleh lebih banyak uang karena saya lebih keras bekerja (ini bisa jadi cuma fantasi kapitalis masa kini), hingga saya selalu jadi pihak yang membayar atau mentraktir.,**Chuka:** Saya selalu ingin menemukan sebuah area yang aman untuk bisa jadi saling jujur tentang keadaan finansial satu sama lain tapi tidak jadi "minder", apapun posisi pasangan saya. Karena saya bekerja di bidang seni, biasanya saya ada di posisi yang lebih miskin. Titik yang pas adalah ketika kamu bisa jadi jujur dengan partnermu dan menciptakan keadaan yang nyaman dan bebas sehingga anda bisa saling mendukung satu sama lain. Kalo dari pengalaman saya, makin kita dewasa biasanya ini makin mudah dilakukan, cuman ya gak tau juga sih. Ngomong doang mah gampang. Sekarang saya tengah mengencani perempuan impian saya. Hubungan kami masih baru. Kadang-kadang saya takut tidak bisa memberikan hal-hal yang dia inginkan. Namun sekarang saya cukup dewasa untuk tahu bahwa yang paling penting itu adalah kejujuran. Ketika kamu jujur, kamu akan lebih mudah untuk saling memahami. | keuangan | Kenapa ya ngebahas uang dan status sosial ekonomi dengan pasangan kadang-kadang susah banget dan gak nyaman? | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Ana Cecilia Alvarez","id":"58477f573bbbf901f8562a40","slug":"ana-cecilia-alvarez","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/ana-cecilia-alvarez","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae6068ed40267725b15 | articles | Perubahan Iklim Menggeser Perbatasan Antara Italia dan Austria | 1,466,985,600,000 | https://www.vice.com/id/article/9abk3z/perubahan-iklim-menggeser-perbatasan-antara-italia-dan-austria | <em>Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em>,Di tahun 1991, dua orang pendaki gunung asal Jerman menemukan sosok berwarna coklat yang telah mengerut; muka mayat itu terkubur di dalam salju, tergeletak di gunung perbatasan utara Italia dengan Austria. Keduanya mengira bahwa mayat ini adalah seorang pendaki yang kurang beruntung. Erika dan Helmut Simon pun lantas mengambil foto mayat ini dan meneruskan perjalanan mereka ke sebuah bed and breakfast di Öztal Alps. Mereka kemudian menceritakan penemuan ini ke pemilik tempat tersebut.,Empat hari lamanya tim ilmuwan forensik berusaha mengangkat tubuh misterius tersebut dari es. Ketika mereka berhasil mengangkatnya, sisa-sisa ikat pinggang, benang dan jerami muncul di permukaan air yang telah mencair. Para ilmuwan mengumpulkan sisa-sisa barang di lokasi, memasukkan jenazah ke dalam kantong mayat dan membawanya ke Vent, Austria dengan menggunakan helikopter. Di sana, kantong mayat ini dimasukan ke sebuah peti mati kayu lalu dibawa oleh mobil jenazah ke Institute of Legal Medicine di Innsbruck.,Dua hari kemudian, arkeolog Konrad Spindler menemukan keganjilan pada beberapa barang-barang yang dikumpulkan dari lokasi penemuan mayat : sebatang kayu, yang diambil dari tangan kanan jenazah, dan sebuah pisau tembaga sepanjang sepuluh sentimeter. Mayat ini bukanlah seorang pendaki yang tersesat, melainkan seorang pria berumur 5.000 tahun! Kapak yang ditemukan mengindikasikan bahwa dua orang Simon ini telah menemukan salah satu mumi terbaik yang pernah diawetkan sepanjang sejarah.,Berita ini membanjiri media. Seorang jurnalis dari Vienna menamai mayat ini Ötzi, sesuai dengan nama lembah Austria tempat tubuh tersebut ditemukan. Namun pihak berwenang Italia bersikeras bahwa mayat tersebut ditemukan di wilayah mereka,dan menamakannya <em>L'Uomo venuto dal ghiaccio</em> ("Si Manusia Es"). Perbatasan kedua negara ini jatuh di gletser pegunungan Similaun. Lapisan es raksasa ini dapat bergeser lebih dari 9 meter setiap tahunnya. Ini yang menyebabkan permasalahan mengenai siapa yang lebih berhak atas mumi ini jadi lebih runyam. Satu bulan kemudian, perbatasan ini ditinjau ulang untuk pertama kalinya semenjak perang dunia I. Hasilnya: tubuh mayat ini ditemukan 91 meter di dalam wilayah Italia.,Sekarang, perbatasan kedua negara itu telah berubah secara dramatis. Pergeseran gletser merupakan hal yang normal, tapi pemanasan global telah melelehkan gletser lebih cepat dari yang diduga. Cepat atau lambat, garis perbatasan geografis ini akan pudar. Pada April 2016, 25 tahun semenjak penemuan Ötzi, sebuah tim berisikan ahli geologi, ahli geofisika dan pembuat model memulai ekspedisi untuk memasang sensor GPS guna merekam perbatasan di dalam real time dan mendapatkan informasi mengenai gletser Grafferner yang terletak di kaki pegunungan Similaun yang akan menjadi barometer akurat akan perubahan iklim. Saya memutuskan untuk mengikuti mereka.,Untuk membawa kami semua — 13 orang — ke Grafferner, dibutuhkan tiga perjalanan helikopter bolak-balik. Terbungkus dalam pakaian hangat yang melindungi kami dari suhu 14 derajat yang dingin, kami memanjat dengan susah payah menuju dataran tinggi yang terletak 3.352 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi ini berupa hamparan putih yang dibatasi oleh puncak-puncak pegunungan Dolomites yang lancip. Setelah sang pilot menjatuhkan semua peralatan kami seberat 300 kilogram, ia meninggalkan kami selama sembilan jam.,Tim dibagi dua untuk memasang memasang alat pemetaan-perbatasan dan menyeret peralatan kami menggunakan troli buatan yang meninggalkan jejak di salju. Setiap alat ini — sensor, baterai, dan sistem pemanas yang dapat bekerja dalam suhu bawah titik beku — harus ditempelkan ke es. Sementara itu, dua ahli geofisika, Roberto Francese dan Aldino Bondesan, mulai menggali lubang sedalam hampir satu meter agar mereka dapat melewati salju permukaan dan mengakses gletsernya. Di dalam sana, mereka akan menaruh seismometer (yang dapat membaca tingkat kedalaman melalui getaran) guna mengetahui seberapa banyak es Grafferner telah mencair dalam setahun terakhir. "Kalau keadaannya terus begini," keluh Francese, "gletser ini akan habis dalam dua puluh tahun.",Adalah lazim ketika sebagian gletser mencair dan membeku kembali setiap musimnya dan mengakibatkan pergeseran kecil setiap tahun. Namun di dalam tiga dekade terakhir, suhu yang meningkat menyebabkan proses pencairan ini menjadi sangat cepat dan ini terutama sangat terlihat di gletser kecil seperti Grafferner. "Dalam satu abad saja, kita telah kehilangan tujuh puluh persen dari semua permukaan es," kata Bondesan, koordinator untuk Komite Glasiologi Italia. "Para ilmuwan tidak mempunyai informasi yang cukup untuk memahami apakah hal ini bersifat sementara — disebabkan oleh manusia, pastinya — atau sebuah fluktuasi yang akan pulih di dalam sepuluh atau seratus tahun, "kata dia. Kumis Bondesan penuh dengan es dan sisa-sisa makanan dari makan pagi kami tadi di Pension Leithof di Vernago, sebuah lokasi tujuan ski Eropa yang berada di lembah yang masuk wilayah Italia.,Leithof merupakan salah satu hotel kecil yang beroperasi di Dolomites. Meski Februari kemarin daerah ini mencapai rekor suhu terpanas yang pernah terjadi di sini, nampaknya bisnis mereka tidak terpengaruh. Namun manajer Rainer Alois mengutarakan bahwa perubahan ini jelas mengkhawatirkan. Pertengahan Januari biasanya merupakan waktu yang paling dingin, namun kemarin ini, serpihan-serpihan es buatan masih harus dipompa ke lereng-lereng gunung. "Anda bisa lihat sendiri jika dibandingkan tahun-tahun lalu, gletsernya telah mundur lumayan banyak," kata Alois. "Saya sudah tua. Ketika saya meninggal, gletsernya masih akan berdiri tegak. Namun buat generasi-generasi berikutnya, ini akan menjadi sebuah masalah besar.",Perubahan ini disesalkan oleh pemandu pendakian lokal, Robert Ciatti. "Saya kangen dengan gletser jaman dulu ketika saya baru mulai mendaki. Buat saya, gletser adalah segalanya. Sekarang ketika saya memandang gletser di musim panas, anda bisa melihat batu-batuan yang kotor di bawah lapisan es tersebut. Ini menyedihkan.",Bondesan juga menjelaskan bahwa yang perlu dikhawatirkan di sini bukanlah akhir dari semua aktivitas olah raga di pegunungan Alpine, namun fakta bahwa kita mungkin akan kehilangan waduk-waduk alam kita. Gletser menyimpan 69 persen dari air tawar di dunia — sumber kekayaan alam yang paling penting di bumi. Kehilangan waduk-waduk alam ini, ditambah dengan meningkatnya permukaan laut lebih dari 60 meter, akan berujung pada efek domino sebuah krisis global. "Hal yang paling menakutkan," tambah Stefano Picotti, dari Institut Nasional Oseanografi dan Geofisika Eksperimental (OGS), yang juga ikut dalam perjalanan ini, adalah bahwa "eksperimen ini belum pernah dicoba dilakukan di alam terbuka.",Marco Ferrari, kepala dari ekspedisi pemetaan mengatakan, "Perubahan iklim terjadi sangat cepat dan dalam skala yang besar sehingga kami terpaksa mengubah perbatasan-perbatasan negara." Biarpun perbatasan tengah kami berada terus diawasi semenjak perjanjian international St. Germain di tahun 1919, proyek Ferrari yang disebut Limes ("perbatasan" dalam bahasa Latin) merupakan proyek pertama yang memonitor sebuah perbatasan secara konsisten dan akurat.,Perbatasan-perbatasan sebuah negara adalah "sesuatu yang selalu kami anggap sebagai alat politik yang stabil, dan fondasi dari negara modern. Namun perubahan alam yang besar ini menegaskan betapa mengganggu dan mengkhawatirkannya perubahan-perubahan ini," katanya. "Bahkan objek-objek alam yang paling stabil, seperti gletser, gunung — objek-objek yang luar biasa besar ini dapat berubah hanya dalam beberapa tahun. Kita tinggal di sebuah planet yang terus berubah dan kita berusaha membuat aturan-aturan, yang akan memberi makna akan perubahan-perubahan ini, namun pada akhirnya aturan-aturan ini tidak akan ada artinya, karena alam tidak peduli dengan hal-hal tersebut.",Gletser pembatas kedua negera ini terletak lima setengah jam perjalanan kaki dari kota terdekat dan berada di daerah yang relatif damai di Eropa. Meski letaknya bergeser, perubahan letak perbatasan ini tak terlihat seperti masalah yang menyulut perseteruan politik. Meski nyatanya di wilayah Tyrol Selatan — yang dikembalikan ke tangan Italia setelah Perang Dunia II — selalu ada ketegangan antara pihak Austria dan Italia. Para pelaku vandalisme yang berbahasa Jerman beberapa kali mencuri papan rambu-rambu berbahasa Italia yang menandai jalur pendakian Similaun sebagai penyataan protes mereka.,Di perjalanan pulang, kami singgah di sebuah kota bernama Bolzano yang pintu gerbang Victory-nya, peninggalan era Mussolini, mengingatkan kami akan sejarah fasis kota ini. Gerbang tersebut masih menjadi pusat dari pergesekan antara komunitas Italia dan komunitas yang berbahasa Jerman. Akibatnya, pemerintah memagari monumen selebar 18 meter itu, untuk melindunginya dari aksi vandalisme.,Di acara makan malam yang penuh dengan alkohol, seorang penduduk Italia yang bekerja sebagai dosen desain di Free University of Bozen-Bolzano, Simone Simonell memberitahu saya bahwa ketegangan akibat perbedaan budaya dan sikap masih terpendam di bawah permukaan kota yang terlihat tenang tersebut. Hari itu, ketika sedang berjalan-jalan di Bolzano, Simonelli melewati sebuah demonstrasi protes anti-pendatang yang dilakukan oleh sebuah kelompok kecil sayap kanan. Sehari setelahnya, polisi Austria bentrok dengan 500 orang aktivis Italia yang menuntut agar pemerintah bersikap lebih ramah terhadap para pengungsi di perbatasan Brenner Pass — dalam beberapa bulan terakhir, ribuan pendatang berusaha masuk melalui Brenner Pass sesuai dengan Perjanjian Schengen Eropa tentang kebijakan perbatasan-terbuka. Namun pada akhir bulan tersebut, pemerintah Austria memulai pembangunan pagar kawat berduri untuk membatasi arus para pendatang.,Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perbatasan yang terbengkalai telah menghasilkan serangkaian jaringan yang Ferrari sebut sebagai "kegilaan di abad dua-puluh-satu", terdiri dari : pemeriksaan polisi, prajurit, tembok-tembok, kamp pengungsian, dan orang-orang terlantar. "Kartografi digunakan sebagai alat politik untuk membenarkan keberadaan perbatasan, tapi sebetulnya perbatasan yang alami hanyalah perkara geometri semata — kitalah yang memberikan nilai politik terhadap perbatasan," kata dia. "Schengen, yang dianggap sebagai hasil dari Eropa modern, hanyalah sebuah perjanjian politik yang dapat berubah setiap saat. Perbatasan tidak lebih dari hasil buatan manusia. Kalau kita bisa menetapkan perbatasan, kita juga bisa mencabut mereka.",Delapan belas tahun yang lalu, pihak Austria mengembalikan Ötzi ke pihak berwenang Italia setelah pemeriksaan selesai. Kini, Ötzi diletakkan di dalam kotak lembab di Museum Arkeologi di Tyrol Selatan. Di sana, anda bisa melihat badan dia yang kurus dan basah melalui kaca berlapis ganda. Tampaknya sesaat sebelum meninggal, si Manusia Es baru saja mengkonsumsi biji-bijian dan daging Ibex (kambing gunung). Kapak yang dia gunakan — dibuat menggunakan logam temuan baru di yang baru eksis pada Zaman Tembaga — menunjukkan bahwa Ötzi adalah seseorang yang berkasta tinggi. Hanya kaum hartawan yang bisa memiliki barang mewah seperti itu. Mereka juga membangun pemukiman dan benteng-benteng.,Dari beberapa sisi,kita bisa melihat bahwa selama 3.000 tahun ini, manusia belum banyak berubah — orang yang lebih beruntung berusaha memisahkan diri dari mereka yang kekurangan. Perbedaannya hanyalah apakah sekarang planet Bumi bisa menopang kita semua? Era kita sering disebut sebagai "Antroposen", jaman ketika untuk pertama kalinya manusia mengubah planet bumi untuk selamanya. Kita telah membunuh sepuluh persen dari terumbu karang dunia, hampir memusnahkan sepertiga dari spesies amfibi, menciptakan sampah laut selebar dua kali ukuran Amerika, dan beresiko kehilangan sumber utama air tawar kita: gletser. Kita telah mengubah jauh lebih banyak hal dari sekadar perbatasan negara.,"Ada beberapa mekanisme yang mencoba menjelaskan bagaimana Bumi akan bereaksi dan memulihkan dirinya sendiri," kata Bondesan. Namun, untuk sekarang, solusi yang paling baik untuk menghadapi pencairan gletser — dan ini adalah solusi yang mungkin dilakukan, menurut para ahli geofisika — adalah dengan menyelimuti es dengan semacam lembaran putih yang akan memantulkan sinar matahari. Solusi ini makin diperlukan ketika angin panas bertiup dari utara Gurun Sahara di Afrika, membentuk lapisan hitam di atas Pegunungan Alpen, dan mempercepat tingkat pencairan es di wilayah yang sudah sangat rapuh ini.,Di musim panas sebelum Ötzi ditemukan, badai debu ini membuat lapisan es surut, menyebabkan tubuh dari sang mumi terlihat. Di hari yang sama kami kembali ke Similaun, pasir kembali terlihat memenuhi lanskap putih terang ini. Tidak seperti orang-orang dari benua itu, pasir bisa bepergian sejauh beribu-ribu kilometer tanpa peduli akan perbatasan. Puncak gletser yang disapu angin tidak terlihat jauh berbeda dengan bukit pasir. Mungkin ini adalah suatu pertanda, karena "tanpa gletser," kata Francese, "Pegunungan Alpen mungkin sudah menjadi semacam gurun." | _Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni._,Di tahun 1991, dua orang pendaki gunung asal Jerman menemukan sosok berwarna coklat yang telah mengerut; muka mayat itu terkubur di dalam salju, tergeletak di gunung perbatasan utara Italia dengan Austria. Keduanya mengira bahwa mayat ini adalah seorang pendaki yang kurang beruntung. Erika dan Helmut Simon pun lantas mengambil foto mayat ini dan meneruskan perjalanan mereka ke sebuah bed and breakfast di Öztal Alps. Mereka kemudian menceritakan penemuan ini ke pemilik tempat tersebut.,Empat hari lamanya tim ilmuwan forensik berusaha mengangkat tubuh misterius tersebut dari es. Ketika mereka berhasil mengangkatnya, sisa-sisa ikat pinggang, benang dan jerami muncul di permukaan air yang telah mencair. Para ilmuwan mengumpulkan sisa-sisa barang di lokasi, memasukkan jenazah ke dalam kantong mayat dan membawanya ke Vent, Austria dengan menggunakan helikopter. Di sana, kantong mayat ini dimasukan ke sebuah peti mati kayu lalu dibawa oleh mobil jenazah ke Institute of Legal Medicine di Innsbruck.,Dua hari kemudian, arkeolog Konrad Spindler menemukan keganjilan pada beberapa barang-barang yang dikumpulkan dari lokasi penemuan mayat : sebatang kayu, yang diambil dari tangan kanan jenazah, dan sebuah pisau tembaga sepanjang sepuluh sentimeter. Mayat ini bukanlah seorang pendaki yang tersesat, melainkan seorang pria berumur 5.000 tahun! Kapak yang ditemukan mengindikasikan bahwa dua orang Simon ini telah menemukan salah satu mumi terbaik yang pernah diawetkan sepanjang sejarah.,Berita ini membanjiri media. Seorang jurnalis dari Vienna menamai mayat ini Ötzi, sesuai dengan nama lembah Austria tempat tubuh tersebut ditemukan. Namun pihak berwenang Italia bersikeras bahwa mayat tersebut ditemukan di wilayah mereka,dan menamakannya _L'Uomo venuto dal ghiaccio_ ("Si Manusia Es"). Perbatasan kedua negara ini jatuh di gletser pegunungan Similaun. Lapisan es raksasa ini dapat bergeser lebih dari 9 meter setiap tahunnya. Ini yang menyebabkan permasalahan mengenai siapa yang lebih berhak atas mumi ini jadi lebih runyam. Satu bulan kemudian, perbatasan ini ditinjau ulang untuk pertama kalinya semenjak perang dunia I. Hasilnya: tubuh mayat ini ditemukan 91 meter di dalam wilayah Italia.,Sekarang, perbatasan kedua negara itu telah berubah secara dramatis. Pergeseran gletser merupakan hal yang normal, tapi pemanasan global telah melelehkan gletser lebih cepat dari yang diduga. Cepat atau lambat, garis perbatasan geografis ini akan pudar. Pada April 2016, 25 tahun semenjak penemuan Ötzi, sebuah tim berisikan ahli geologi, ahli geofisika dan pembuat model memulai ekspedisi untuk memasang sensor GPS guna merekam perbatasan di dalam real time dan mendapatkan informasi mengenai gletser Grafferner yang terletak di kaki pegunungan Similaun yang akan menjadi barometer akurat akan perubahan iklim. Saya memutuskan untuk mengikuti mereka.,Untuk membawa kami semua — 13 orang — ke Grafferner, dibutuhkan tiga perjalanan helikopter bolak-balik. Terbungkus dalam pakaian hangat yang melindungi kami dari suhu 14 derajat yang dingin, kami memanjat dengan susah payah menuju dataran tinggi yang terletak 3.352 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi ini berupa hamparan putih yang dibatasi oleh puncak-puncak pegunungan Dolomites yang lancip. Setelah sang pilot menjatuhkan semua peralatan kami seberat 300 kilogram, ia meninggalkan kami selama sembilan jam.,Tim dibagi dua untuk memasang memasang alat pemetaan-perbatasan dan menyeret peralatan kami menggunakan troli buatan yang meninggalkan jejak di salju. Setiap alat ini — sensor, baterai, dan sistem pemanas yang dapat bekerja dalam suhu bawah titik beku — harus ditempelkan ke es. Sementara itu, dua ahli geofisika, Roberto Francese dan Aldino Bondesan, mulai menggali lubang sedalam hampir satu meter agar mereka dapat melewati salju permukaan dan mengakses gletsernya. Di dalam sana, mereka akan menaruh seismometer (yang dapat membaca tingkat kedalaman melalui getaran) guna mengetahui seberapa banyak es Grafferner telah mencair dalam setahun terakhir. "Kalau keadaannya terus begini," keluh Francese, "gletser ini akan habis dalam dua puluh tahun.",Adalah lazim ketika sebagian gletser mencair dan membeku kembali setiap musimnya dan mengakibatkan pergeseran kecil setiap tahun. Namun di dalam tiga dekade terakhir, suhu yang meningkat menyebabkan proses pencairan ini menjadi sangat cepat dan ini terutama sangat terlihat di gletser kecil seperti Grafferner. "Dalam satu abad saja, kita telah kehilangan tujuh puluh persen dari semua permukaan es," kata Bondesan, koordinator untuk Komite Glasiologi Italia. "Para ilmuwan tidak mempunyai informasi yang cukup untuk memahami apakah hal ini bersifat sementara — disebabkan oleh manusia, pastinya — atau sebuah fluktuasi yang akan pulih di dalam sepuluh atau seratus tahun, "kata dia. Kumis Bondesan penuh dengan es dan sisa-sisa makanan dari makan pagi kami tadi di Pension Leithof di Vernago, sebuah lokasi tujuan ski Eropa yang berada di lembah yang masuk wilayah Italia.,Leithof merupakan salah satu hotel kecil yang beroperasi di Dolomites. Meski Februari kemarin daerah ini mencapai rekor suhu terpanas yang pernah terjadi di sini, nampaknya bisnis mereka tidak terpengaruh. Namun manajer Rainer Alois mengutarakan bahwa perubahan ini jelas mengkhawatirkan. Pertengahan Januari biasanya merupakan waktu yang paling dingin, namun kemarin ini, serpihan-serpihan es buatan masih harus dipompa ke lereng-lereng gunung. "Anda bisa lihat sendiri jika dibandingkan tahun-tahun lalu, gletsernya telah mundur lumayan banyak," kata Alois. "Saya sudah tua. Ketika saya meninggal, gletsernya masih akan berdiri tegak. Namun buat generasi-generasi berikutnya, ini akan menjadi sebuah masalah besar.",Perubahan ini disesalkan oleh pemandu pendakian lokal, Robert Ciatti. "Saya kangen dengan gletser jaman dulu ketika saya baru mulai mendaki. Buat saya, gletser adalah segalanya. Sekarang ketika saya memandang gletser di musim panas, anda bisa melihat batu-batuan yang kotor di bawah lapisan es tersebut. Ini menyedihkan.",Bondesan juga menjelaskan bahwa yang perlu dikhawatirkan di sini bukanlah akhir dari semua aktivitas olah raga di pegunungan Alpine, namun fakta bahwa kita mungkin akan kehilangan waduk-waduk alam kita. Gletser menyimpan 69 persen dari air tawar di dunia — sumber kekayaan alam yang paling penting di bumi. Kehilangan waduk-waduk alam ini, ditambah dengan meningkatnya permukaan laut lebih dari 60 meter, akan berujung pada efek domino sebuah krisis global. "Hal yang paling menakutkan," tambah Stefano Picotti, dari Institut Nasional Oseanografi dan Geofisika Eksperimental (OGS), yang juga ikut dalam perjalanan ini, adalah bahwa "eksperimen ini belum pernah dicoba dilakukan di alam terbuka.",Marco Ferrari, kepala dari ekspedisi pemetaan mengatakan, "Perubahan iklim terjadi sangat cepat dan dalam skala yang besar sehingga kami terpaksa mengubah perbatasan-perbatasan negara." Biarpun perbatasan tengah kami berada terus diawasi semenjak perjanjian international St. Germain di tahun 1919, proyek Ferrari yang disebut Limes ("perbatasan" dalam bahasa Latin) merupakan proyek pertama yang memonitor sebuah perbatasan secara konsisten dan akurat.,Perbatasan-perbatasan sebuah negara adalah "sesuatu yang selalu kami anggap sebagai alat politik yang stabil, dan fondasi dari negara modern. Namun perubahan alam yang besar ini menegaskan betapa mengganggu dan mengkhawatirkannya perubahan-perubahan ini," katanya. "Bahkan objek-objek alam yang paling stabil, seperti gletser, gunung — objek-objek yang luar biasa besar ini dapat berubah hanya dalam beberapa tahun. Kita tinggal di sebuah planet yang terus berubah dan kita berusaha membuat aturan-aturan, yang akan memberi makna akan perubahan-perubahan ini, namun pada akhirnya aturan-aturan ini tidak akan ada artinya, karena alam tidak peduli dengan hal-hal tersebut.",Gletser pembatas kedua negera ini terletak lima setengah jam perjalanan kaki dari kota terdekat dan berada di daerah yang relatif damai di Eropa. Meski letaknya bergeser, perubahan letak perbatasan ini tak terlihat seperti masalah yang menyulut perseteruan politik. Meski nyatanya di wilayah Tyrol Selatan — yang dikembalikan ke tangan Italia setelah Perang Dunia II — selalu ada ketegangan antara pihak Austria dan Italia. Para pelaku vandalisme yang berbahasa Jerman beberapa kali mencuri papan rambu-rambu berbahasa Italia yang menandai jalur pendakian Similaun sebagai penyataan protes mereka.,Di perjalanan pulang, kami singgah di sebuah kota bernama Bolzano yang pintu gerbang Victory-nya, peninggalan era Mussolini, mengingatkan kami akan sejarah fasis kota ini. Gerbang tersebut masih menjadi pusat dari pergesekan antara komunitas Italia dan komunitas yang berbahasa Jerman. Akibatnya, pemerintah memagari monumen selebar 18 meter itu, untuk melindunginya dari aksi vandalisme.,Di acara makan malam yang penuh dengan alkohol, seorang penduduk Italia yang bekerja sebagai dosen desain di Free University of Bozen-Bolzano, Simone Simonell memberitahu saya bahwa ketegangan akibat perbedaan budaya dan sikap masih terpendam di bawah permukaan kota yang terlihat tenang tersebut. Hari itu, ketika sedang berjalan-jalan di Bolzano, Simonelli melewati sebuah demonstrasi protes anti-pendatang yang dilakukan oleh sebuah kelompok kecil sayap kanan. Sehari setelahnya, polisi Austria bentrok dengan 500 orang aktivis Italia yang menuntut agar pemerintah bersikap lebih ramah terhadap para pengungsi di perbatasan Brenner Pass — dalam beberapa bulan terakhir, ribuan pendatang berusaha masuk melalui Brenner Pass sesuai dengan Perjanjian Schengen Eropa tentang kebijakan perbatasan-terbuka. Namun pada akhir bulan tersebut, pemerintah Austria memulai pembangunan pagar kawat berduri untuk membatasi arus para pendatang.,Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perbatasan yang terbengkalai telah menghasilkan serangkaian jaringan yang Ferrari sebut sebagai "kegilaan di abad dua-puluh-satu", terdiri dari : pemeriksaan polisi, prajurit, tembok-tembok, kamp pengungsian, dan orang-orang terlantar. "Kartografi digunakan sebagai alat politik untuk membenarkan keberadaan perbatasan, tapi sebetulnya perbatasan yang alami hanyalah perkara geometri semata — kitalah yang memberikan nilai politik terhadap perbatasan," kata dia. "Schengen, yang dianggap sebagai hasil dari Eropa modern, hanyalah sebuah perjanjian politik yang dapat berubah setiap saat. Perbatasan tidak lebih dari hasil buatan manusia. Kalau kita bisa menetapkan perbatasan, kita juga bisa mencabut mereka.",Delapan belas tahun yang lalu, pihak Austria mengembalikan Ötzi ke pihak berwenang Italia setelah pemeriksaan selesai. Kini, Ötzi diletakkan di dalam kotak lembab di Museum Arkeologi di Tyrol Selatan. Di sana, anda bisa melihat badan dia yang kurus dan basah melalui kaca berlapis ganda. Tampaknya sesaat sebelum meninggal, si Manusia Es baru saja mengkonsumsi biji-bijian dan daging Ibex (kambing gunung). Kapak yang dia gunakan — dibuat menggunakan logam temuan baru di yang baru eksis pada Zaman Tembaga — menunjukkan bahwa Ötzi adalah seseorang yang berkasta tinggi. Hanya kaum hartawan yang bisa memiliki barang mewah seperti itu. Mereka juga membangun pemukiman dan benteng-benteng.,Dari beberapa sisi,kita bisa melihat bahwa selama 3.000 tahun ini, manusia belum banyak berubah — orang yang lebih beruntung berusaha memisahkan diri dari mereka yang kekurangan. Perbedaannya hanyalah apakah sekarang planet Bumi bisa menopang kita semua? Era kita sering disebut sebagai "Antroposen", jaman ketika untuk pertama kalinya manusia mengubah planet bumi untuk selamanya. Kita telah membunuh sepuluh persen dari terumbu karang dunia, hampir memusnahkan sepertiga dari spesies amfibi, menciptakan sampah laut selebar dua kali ukuran Amerika, dan beresiko kehilangan sumber utama air tawar kita: gletser. Kita telah mengubah jauh lebih banyak hal dari sekadar perbatasan negara.,"Ada beberapa mekanisme yang mencoba menjelaskan bagaimana Bumi akan bereaksi dan memulihkan dirinya sendiri," kata Bondesan. Namun, untuk sekarang, solusi yang paling baik untuk menghadapi pencairan gletser — dan ini adalah solusi yang mungkin dilakukan, menurut para ahli geofisika — adalah dengan menyelimuti es dengan semacam lembaran putih yang akan memantulkan sinar matahari. Solusi ini makin diperlukan ketika angin panas bertiup dari utara Gurun Sahara di Afrika, membentuk lapisan hitam di atas Pegunungan Alpen, dan mempercepat tingkat pencairan es di wilayah yang sudah sangat rapuh ini.,Di musim panas sebelum Ötzi ditemukan, badai debu ini membuat lapisan es surut, menyebabkan tubuh dari sang mumi terlihat. Di hari yang sama kami kembali ke Similaun, pasir kembali terlihat memenuhi lanskap putih terang ini. Tidak seperti orang-orang dari benua itu, pasir bisa bepergian sejauh beribu-ribu kilometer tanpa peduli akan perbatasan. Puncak gletser yang disapu angin tidak terlihat jauh berbeda dengan bukit pasir. Mungkin ini adalah suatu pertanda, karena "tanpa gletser," kata Francese, "Pegunungan Alpen mungkin sudah menjadi semacam gurun." | Impact | Perbatasan negara telah berubah secara dramatis. Pergeseran gletser merupakan hal yang normal, tapi dampak dari global warming telah menyebabkan proses pencairan es menjadi jauh lebih cepat dari yang diduga. Pada akhirnya, perbatasan geografis akan... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Livia Albeck-Ripka","id":"5845d0c877da72028d679e1f","slug":"livia-albeck-ripka","public_url":"http://www.vice.com/ru/author/livia-albeck-ripka","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad21add200286b11b7f | articles | Penyensoran dan Masa Depan Internet Di Mata Yasmin Green | 1,466,121,600,000 | https://www.vice.com/id/article/xyddaq/penyensoran-dan-masa-depan-internet-di-mata-yasmin-green | <em>Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em>,Dua pertiga populasi dunia tidak memiliki akses internet. Rencana ambisius Mark Zuckerberg — CEO Facebook — untuk menghubungkan lima miliar orang dengan dunia internet Google mengharuskan perusahaan swasta dan pemerintah bekerja keras memperluas akses terhadap dunia maya.,Sayangnya, punya koneksi internet tidak menjamin akses ke informasi. Freedom House — organisasi nirlaba Amerika yang melakukan riset mengenai demokrasi, kebebasan berpolitik, dan hak asasi manusia — melaporkan bahwa mosi kebebasan internet ditolak selama lima tahun berturut-turut di tahun 2015, ditandai oleh maraknya penyensoran di negara-negara represif. Sebagai kepala bagian penelitian dan pengembangan Jigsaw, tech incubator yang merupakan anak perusahaan dari induk perusahaan Google bernama Alphabet, Yasmin Green mengembangkan produk untuk mengatasi masalah ini. Kami berbicara dengan Yasmin mengenai masalah-masalah yang mendesak untuk diselesaikan ketika berusaha menghubungkan seluruh dunia dalam internet.,<strong>VICE : Jigsaw itu apa sih? Apa yang membuat pendekatan kalian berbeda?</strong><br>
<strong>Yasmin Green:</strong> Kami menggunakan teknologi untuk menyelesaikan masalah geopolitis, tapi yang membuat pendekatan kami unik adalah dari mana kami sumber inspirasi kami. Inspirasi kami datang langsung dari orang-orang yang berada di garis depan konflik atau penindasan. Guna menangkap berbagai pengalaman manusia dan peran teknologi di dalamnya, proses pembuatan produk kami selalu diawali dengan kunjungan ke lapangan.,<strong>Apa itu uProxy?</strong><br>
uProxy adalah salah satu proyek yang kami kembangkan sebagai bagian dari tujuan utama kami : mengakhiri penyensoran yang represif. Pada dasarnya, uProxy itu seperti terowongan yang dibangun untuk menembus firewall suatu negara — perbatasan dunia maya yang dibangun pemerintah — agar warga di negara tersebut memiliki akses ke internet. Sebetulnya sudah ada server-server proxy tersedia, namun uProxy punya karakteristik unik : ia adalah projek sumber-terbuka (open-source) dimana semua orang di dunia bisa menyumbang kode. uProxy juga menggunakan sistem peer-to-peer yang berarti kita bisa memperoleh akses internet gratis dan terbuka langsung dari orang yang kita kenal dan terpercaya, seperti teman atau keluarga. Karena tidak tersentralisasi, uProxy tidak mudah dideteksi. Intinya adalah bagaimana kita bisa memberikan akses internet gratis dan terbuka ke semua orang hanya dengan beberapa klik.,<strong>Siapa target populasi uProxy?</strong><br>
Kami ingin membangun sarana yang dapat mewujudkan internet tanpa batas. Kita berada di situasi di mana tiga miliar orang menggunakan internet di tempat yang aman seperti Palo Alto dan Chelsea Market (Amerika) sementara ada tiga miliar orang lainnya yang tidak seberuntung mereka. Mereka mungkin menggunakan internet di daerah yang dilanda konflik dan penindasan serius. Jadi tugas kami adalah memikirkan bagaimana mereka bisa terhubung dengan internet karena konflik dan opresi yang ada di kehidupan nyata mereka, juga akan muncul di dunia daring mereka. Kami di Jigsaw menggunakan pendekatan seperti ini untuk merancang produk untuk orang-orang ini.,<strong>Anda berasal dari Iran, apakah ini berpengaruh dalam pekerjaan anda?</strong><br>
Saya pernah tinggal di beberapa lingkungan yang represif, tapi lebih dari itu, darah Iran yang mengalir dalam diri saya membuat hal ini menjadi masalah pribadi karena saya sudah melihat dampak dari pemerintah yang represif terhadap rakyatnya. Pekerjaan saya sangat penting karena bukan hanya mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengakses informasi, tapi juga kemampuan mengakses kultur, cara mereka berkomunikasi dan kehidupan mereka.,<strong>Bagaimana anda menentukan daerah mana yang akan dibantu atau konflik mana yang harus didahulukan?</strong><br>
Kami pergi ke banyak tempat untuk memahami apa yang tengah terjadi di lingkungan-lingkungan yang berbeda. Untungnya, teknologi tidak mengenal perbatasan, jadi saya bisa membuat produk untuk seorang pengguna di Iran dan bila produk itu berhasil, produk ini akan menyebar ke bagian dunia yang lain. Salah satu hal yang paling memuaskan dari pengembangan teknologi adalah melihat produk anda tersebar luas.,<strong>Apa peran Jigsaw dalam usaha Google untuk menutup kesenjangan dunia maya?</strong><br>
Ada banyak tugas penting yang harus dikerjakan untuk memberi akses ke bagian-bagian dunia yang terisolasi. Pertanyaan yang sama pentingnya adalah : ketika akses sudah ada, lalu apa? Apakah para pengguna tetap aman? Bisakah mereka mengakses internet yang bebas dan terbuka? Atau apakah kondisi dunia nyata mereka yang represif juga menular ke dunia maya? Jigsaw lebih berperan sebagai pelengkap, yaitu untuk memberikan akses internet yang aman.,<strong>Ketika dunia menjadi semakin "terhubung", perubahan besar apa yang akan terjadi?</strong><br>
Saya merasa kita akan melihat perubahan besar dalam cara internet digunakan. Kita akan melihat percampuran tantangan-tantangan geopolitis model lama — seperti terorisme — dengan teknologi dan internet. Kita harus siap menghadapi ini baik online maupun offline.,<strong>Apa tantangan besar berikutnya yang menghadang kebebasan internet?</strong><br>
Karena internet merupakan hak asasi yang mendasar, akses ke informasi adalah hak asasi yang mendasar. Ini adalah hak asasi semua orang dan kita perlu memberikannya ke mereka.,<em>Pemberitahuan: Jigsaw akan mensponsori sebuah seri untuk VICE News.</em> | _Artikel ini muncul di majalah VICE edisi Juni._,Dua pertiga populasi dunia tidak memiliki akses internet. Rencana ambisius Mark Zuckerberg — CEO Facebook — untuk menghubungkan lima miliar orang dengan dunia internet Google mengharuskan perusahaan swasta dan pemerintah bekerja keras memperluas akses terhadap dunia maya.,Sayangnya, punya koneksi internet tidak menjamin akses ke informasi. Freedom House — organisasi nirlaba Amerika yang melakukan riset mengenai demokrasi, kebebasan berpolitik, dan hak asasi manusia — melaporkan bahwa mosi kebebasan internet ditolak selama lima tahun berturut-turut di tahun 2015, ditandai oleh maraknya penyensoran di negara-negara represif. Sebagai kepala bagian penelitian dan pengembangan Jigsaw, tech incubator yang merupakan anak perusahaan dari induk perusahaan Google bernama Alphabet, Yasmin Green mengembangkan produk untuk mengatasi masalah ini. Kami berbicara dengan Yasmin mengenai masalah-masalah yang mendesak untuk diselesaikan ketika berusaha menghubungkan seluruh dunia dalam internet.,**VICE : Jigsaw itu apa sih? Apa yang membuat pendekatan kalian berbeda?**
**Yasmin Green:** Kami menggunakan teknologi untuk menyelesaikan masalah geopolitis, tapi yang membuat pendekatan kami unik adalah dari mana kami sumber inspirasi kami. Inspirasi kami datang langsung dari orang-orang yang berada di garis depan konflik atau penindasan. Guna menangkap berbagai pengalaman manusia dan peran teknologi di dalamnya, proses pembuatan produk kami selalu diawali dengan kunjungan ke lapangan.,**Apa itu uProxy?**
uProxy adalah salah satu proyek yang kami kembangkan sebagai bagian dari tujuan utama kami : mengakhiri penyensoran yang represif. Pada dasarnya, uProxy itu seperti terowongan yang dibangun untuk menembus firewall suatu negara — perbatasan dunia maya yang dibangun pemerintah — agar warga di negara tersebut memiliki akses ke internet. Sebetulnya sudah ada server-server proxy tersedia, namun uProxy punya karakteristik unik : ia adalah projek sumber-terbuka (open-source) dimana semua orang di dunia bisa menyumbang kode. uProxy juga menggunakan sistem peer-to-peer yang berarti kita bisa memperoleh akses internet gratis dan terbuka langsung dari orang yang kita kenal dan terpercaya, seperti teman atau keluarga. Karena tidak tersentralisasi, uProxy tidak mudah dideteksi. Intinya adalah bagaimana kita bisa memberikan akses internet gratis dan terbuka ke semua orang hanya dengan beberapa klik.,**Siapa target populasi uProxy?**
Kami ingin membangun sarana yang dapat mewujudkan internet tanpa batas. Kita berada di situasi di mana tiga miliar orang menggunakan internet di tempat yang aman seperti Palo Alto dan Chelsea Market (Amerika) sementara ada tiga miliar orang lainnya yang tidak seberuntung mereka. Mereka mungkin menggunakan internet di daerah yang dilanda konflik dan penindasan serius. Jadi tugas kami adalah memikirkan bagaimana mereka bisa terhubung dengan internet karena konflik dan opresi yang ada di kehidupan nyata mereka, juga akan muncul di dunia daring mereka. Kami di Jigsaw menggunakan pendekatan seperti ini untuk merancang produk untuk orang-orang ini.,**Anda berasal dari Iran, apakah ini berpengaruh dalam pekerjaan anda?**
Saya pernah tinggal di beberapa lingkungan yang represif, tapi lebih dari itu, darah Iran yang mengalir dalam diri saya membuat hal ini menjadi masalah pribadi karena saya sudah melihat dampak dari pemerintah yang represif terhadap rakyatnya. Pekerjaan saya sangat penting karena bukan hanya mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengakses informasi, tapi juga kemampuan mengakses kultur, cara mereka berkomunikasi dan kehidupan mereka.,**Bagaimana anda menentukan daerah mana yang akan dibantu atau konflik mana yang harus didahulukan?**
Kami pergi ke banyak tempat untuk memahami apa yang tengah terjadi di lingkungan-lingkungan yang berbeda. Untungnya, teknologi tidak mengenal perbatasan, jadi saya bisa membuat produk untuk seorang pengguna di Iran dan bila produk itu berhasil, produk ini akan menyebar ke bagian dunia yang lain. Salah satu hal yang paling memuaskan dari pengembangan teknologi adalah melihat produk anda tersebar luas.,**Apa peran Jigsaw dalam usaha Google untuk menutup kesenjangan dunia maya?**
Ada banyak tugas penting yang harus dikerjakan untuk memberi akses ke bagian-bagian dunia yang terisolasi. Pertanyaan yang sama pentingnya adalah : ketika akses sudah ada, lalu apa? Apakah para pengguna tetap aman? Bisakah mereka mengakses internet yang bebas dan terbuka? Atau apakah kondisi dunia nyata mereka yang represif juga menular ke dunia maya? Jigsaw lebih berperan sebagai pelengkap, yaitu untuk memberikan akses internet yang aman.,**Ketika dunia menjadi semakin "terhubung", perubahan besar apa yang akan terjadi?**
Saya merasa kita akan melihat perubahan besar dalam cara internet digunakan. Kita akan melihat percampuran tantangan-tantangan geopolitis model lama — seperti terorisme — dengan teknologi dan internet. Kita harus siap menghadapi ini baik online maupun offline.,**Apa tantangan besar berikutnya yang menghadang kebebasan internet?**
Karena internet merupakan hak asasi yang mendasar, akses ke informasi adalah hak asasi yang mendasar. Ini adalah hak asasi semua orang dan kita perlu memberikannya ke mereka.,_Pemberitahuan: Jigsaw akan mensponsori sebuah seri untuk VICE News._ | Tekno | Yasmin Green merupakan seorang kepala bagian penelitian dan pengembangan Jigsaw, tech incubator yang merupakan anak perusahaan dari induk perusahaan Google bernama Alphabet. Menurut Green, akses terhadap informasi merupakan hak asasi manusia yang... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Kari Paul","id":"57a2071a078424ded075316a","slug":"kari-paul","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/kari-paul","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae21add200286b11c3c | articles | Wajah Baru Kaum Sayap Kanan Ekstrem Eropa : Pengendara Motor ATV Pemburu Kaum Imigran | 1,466,035,200,000 | https://www.vice.com/id/article/qkbke5/wajah-baru-kaum-sayap-kanan-ekstrem-eropa-pengendara-motor-atv-pemburu-kaum-imigran | <em>Cerita ini dimuat di majalah VICE edisi Juni.</em>,Februari ini, seorang bekas pegulat dan pemilik penampungan barang rongsokan berumur 30 tahun bernama Dinko Valev mendadak terkenal di level internasional setelah mengunggah sebuah video yang diambil dengan telepon selular berisi aksinya memburu kaum imigran di daerah pegunungan terpencil Strandzha di Bulgaria, dekat dengan perbatasan Turki. Dalam salah satu video yang awalnya dipost di akun Facebooknya, Dinko terlihat menginterogasi seorang lelaki Afganistan berumur 20an yang dia tangkap, sebelum menyerahkannya ke pihak yang berwajib. "Anda seorang teroris?" tanya Vavel. Mata lelaki Afgan tersebut terbelalak dan dia mengeluarkan tawa yang canggung. "Saya? Tidak." Di video lain yang terlihat seperti video buatan rumah amatir, Valev terekam sedang mengendarai motor ATVnya sebelum video tersebut meloncat ke adegan 15 imigran — buruan yang dia tangkap — dengan wajah terbenam di lumpur. "Saya dan beberapa teman sedang mengendarai motor dan coba lihat apa yang kami temukan," cerita Vavel. "Siapakah para kaum imigran ini? Sampai kapan ini akan berlanjut?",Video-video Valev berkualitas buruk, tidak jauh berbeda dengan video-video ribut orang mabuk di internet. Namun,yang mengerikan adalah justru lewat video-video buruk ini lah, Valev dinobatkan sebagai seorang pahlawan di Bulgaria. Dan Valev tidak sendirian. Segerombolan nasionalis berpakaian camo yang tergabung dalam Organization for the Protection of Bulgarian Citizens (OZBG) menjadikan pemburuan kaum imigran sebagai sebuah aktifitas olahraga yang dengan santainya mereka namakan "Jalan-jalan di hutan" semenjak September 2015 lalu.,Di bulan Maret, Perdana Menteri Boyko Borisov memuji kelompok ini di depan publik dan memerintahkan kepala polisi perbatasan Bulgaria untuk memberikan mereka penghargaan atas kerja "sukarelawan" mereka. Kendati para pejabat menarik pujian mereka dan Valev telah dituduh melanggar hak asasi manusia, aksi pemerintah tidak bisa menghentikan penyebaran fenomena perburuan para imigran ini. Malah, dalam kasus Valev, penangkapannya justru menaikkan status dia menjadi pahlawan rakyat. Sebuah polling yang dilakukan stasiun TV Bulgaria baru-baru ini menunjukkan bahwa 84 persen responden mendukung tindakan patroli-sukarela yang dilakukan Valev dan kawanannya. Seorang pembawa berita Bulgaria yang terkenal bahkan menyebut Valev sebagai "pahlawan" yang berjuang melawan kaum imigran "dengan tangan kosong.",Bulgaria merupakan salah satu negara paling miskin di Uni Eropa. Bulgaria juga kurang beruntung karena berada di garis depan benua Eropa, berbagi tanah perbatasan seluas 223 km dengan Turki dan daerah perbatasan pegunungan dengan Yunani utara seluas 470 km — wilayah yang telah dilewati sebanyak 50.000 pencari suaka semenjak tahun 2011. Sebagai bentuk kekhawatiran mereka, pemerintah Bulgaria telah membangun pagar kawat berduri sepanjang 80 km sepanjang perbatasan Turki, yang disebut oleh direktur eksekutif Frontex — badan perbatasan Uni Eropa — sebagai "tanah perbatasan paling penting di Uni Eropa." Bulgaria berencana untuk menyelesaikan pagar ini ketika musim panas tiba.,Sementara itu, ketika pejabat pemerintah mengobral omong kosong tentang bagaimana mengatasi masalah migrasi dan vigilante, ada pihak-pihak lain yang mengeksploitasi orang-orang yang putus asa untuk keuntungan pribadi. Di bulan Februari, sebuah video bocor menampilkan 60 orang menyeberangi perbatasan Bulgaria-Turki dengan bantuan para pedagang manusia sementara penjaga perbatasan hanya diam melihat saja. Di bulan Maret, penyelidikan dari Kementrian Dalam Negeri Bulgaria berujung pada penangkapan lima polisi perbatasan, termasuk seorang komandan, karena dituduh terlibat kasus penyelundupan.,Di tengah kekacauan dan kesimpangsiuran ini, beberapa warga Bulgaria di perbatasan selatan berusaha membuat negara mereka menjadi setidak-bersahabat mungkin bagi para pencari suaka. Pendekatan yang dilakukan Valev, dalam hal ini, mengingatkan kita akan sentimen anti-imigran di Amerika Serikat yang membuat negara mereka sangat tidak nyaman sehingga kaum imigran memilih untuk melakukan "deportasi sukarela" daripada bermukim di Amerika Serikat.,Valev dan OZBG merupakan perwakilan anti-imigran yang paling menonjol. Namun, patroli vigilante bersenjata lainnya telah bermunculan, melanjutkan usaha mereka dengan harapan bisa dianggap sebagai patriot. Bulgaria merupakan "sebuah kegagalan, pemerintahnya korup, dan negara ini dipimpin oleh sebuah oligarki," kata Iliana Savova, direktur dari Refugee and Migrant Program for the Bulgarian Helsinki Committee. "Cara paling mudah untuk mengalihkan perhatian dari perbuatan keji anda sendiri adalah dengan menuding pihak lain yang mencolok dan menyalahkan mereka.",Saat ini, ada rencana untuk mendirikan patung Valev di Yambol. Para pemuja Valev membandingkannya dengan Vasil Levski, pahlawan kebebasan nasional Bulgaria di abad 19 yang berjuang guna mewujudkan ide-ide Revolusi Perancis dan memimpikan Bulgaria yang plural dengan etnis yang beragam serta menjunjung toleransi beragama. Akhir Maret, ketika Valev dibawa ke kantor polisi lokal untuk diinterogasi mengenai tuduhan yang dijatuhkan kepadanya, beberapa puluh orang berkumpul untuk menunjukkan dukungan untuknya. Pendukung Valev ini mengenakan bendera Bulgaria sebagai mantel dan berteriak, "Valev! Jantung dan jiwa Bulgaria!" dan "Dinko seorang pahlawan!" "Komite Helsinki brengsek," kata Valev di depan kamera ketika dia tiba sambil tersenyum penuh kemenangan ala-ala Donald Trump. "Saya tidak peduli…Saya melakukan apa yang seharusnya dilakukan.",Yambol merupakan kota berisikan pabrik-pabrik dan gudang sisa era Komunis yang telah terbakar dan penuh dengan alang-alang. Yambol terletak di dekat perbatasan tenggara Turki, di tepi Sungai Tundzha yang penuh dengan tanaman. Yambol tidak terlalu "dianggap" di Bulgaria. Kota ini hanya dikenal karena sebuah video musik yang saking-buruknya-malah-jadi-lucu yang difilmkan di sana. Di video tersebut, seorang rapper lokal yang bentukannya mirip Uncle Fester — dari cerita fiksi Addams Family — berjalan-jalan di kota dengan boneka burung gagak di bahunya, menggumamkan lirik, "Yamboolllll…kota terbaik.",Valev menemui saya di depan sebuah mal kecil di Yambol, mengenakan setelan olahraga berwarna hijau-camo. Dia terlihat seperti Vin Diesel — aktor favoritnya. Ada sebuah tato salib Kristen Ortodoks raksasa yang dihiasi bunga-bunga di dadanya. Tato tribal juga memenuhi lengannya yang selalu dia pamerkan setiap saat. Valev datang bersama Dennis, tangan kanannya yang terlihat bodoh. Para penduduk setempat berdatangan untuk bersalaman dengan Valev dan mengucapkan selamat. Di dalam mal, seorang nenek yang sedang mengawasi cucunya bermain langsung berpaling dan berseru "Ada Dinko di sini!". Sang nenek menghampiri Valev untuk menjabat tangannya dan mengatakan bahwa Valev adalah pria yang baik. Di dalam sebuah kafe di mal, dua barista muda mengerubunginya ketika dia sedang duduk dan memesan sebuah kue.,Valev mengaku bahwa ia merasa terpanggil untuk menjadi vigilante ketika dia sedang mengendarai motor ATVnya di jalan setapak dalam hutan dekat perbatasan dan tiba-tiba segerombolan imigran — menurut ceritanya — meloncat keluar dari semak-semak dan mencoba membunuhnya. Setelah kejadian itu, dia mulai melakukan patroli dengan sekelompok teman-temannya sambil mengendarai motor ATV. Dalam patroli mereka yang pertama, mereka menangkap sekitar satu lusin imigran. Dia mengaku bahwa tidak lama kemudian sebuah situs jihad menaruh hadiah sebesar 52 juta rupiah bagi pihak yang mampu membunuh dirinya. "Saya sudah pernah melihat mereka (imigran) sebelumnya, tapi saya baru mulai memburu mereka setelah mereka menyerang saya," ujar Valev. "Saya ini bukan siapa-siapa, tapi harus ada yang memulai tindakan.",Dia mengaku terganggu oleh tindakan polisi perbatasan yang sering mengusiknya. Menurut Valev, ini terjadi karena polisi perbatasan melakukan korupsi dan terlibat dalam aksi penyelundupan. "Polisi perbatasan menerima uang suap untuk menyelundupkan para imigran, saya yakin seratus persen," kata Valev. Meski tidak banyak bukti yang membuktikan bahwa korupsi di perbatasan separah yang Vavel katakan, yang perlu dicatat adalah bagaimana sikap Valev didasari atas ketakutan akan suatu demografis tertentu. Dengan ditutupnya jalur transit Balkan Barat dari kepulauan Aegean di Yunani hingga Macedonia dan Eropa Barat bulan Maret lalu, banyak politisi dan warga Bulgaria khawatir negara mereka akan menjadi jalur alternatif bagi para imigran untuk melintas. Di perbatasan Yunani, polisi Bulgaria telah melakukan latihan menggunakan meriam air untuk menghadapi ratusan imigran — diperankan oleh aktor — yang melempari mereka dengan batu. Para pejabat Bulgaria juga mulai mengadakan latihan angkatan laut di sepanjang pantai Laut Hitam untuk mengantisipasi para imigran yang mungkin akan menggunakan jalur tersebut. "Apabila para penyelundup bisa mengangkut para imigran melalui Laut Hitam seperti ketika mereka melewati Laut Tengah, "kata Yavor Siderov, seorang sarjana ilmu politik di Sofia, "maka bukan tidak mungkin Laut Hitam akan menjadi pintu masuk utama.",Setelah menghabiskan kue, Valev kembali bekerja di tempat barang rongsokan miliknya. Kami naik ke mobil Mercedes CLS350 berwarna putih miliknya. Tanda salib dan lambang Kristen Ortodoks tergantung di kaca spion. Sebelum memulai liputan ini, saya sempat membaca tentang koleksi kendaraannya. Selain Mercedes, Valev juga memiliki sebuah mobil Hummer, Porsche SUV, sebuah kendaraan bersenjata yang telah dinon-aktifkan, dan tentu saja, beberapa motor ATV. Dia juga memiliki 20 ekor kuda.,Ada banyak rumor dan pertanyaan tentang bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak uang hanya dengan bisnis tempat barang rongsokan. Savova dari Komite Helsinki Bulgaria berpendapat bahwa Valev sebetulnya terlibat di penyelundupan. Aksi vigilante yang ia lakukan hanyalah sebuah pencitraan. Tuduhan ini telah dibantah oleh Valev. Ada juga yang menyebutkan bahwa Valev terlibat dengan mafia Bulgaria. Surat kabar Capital mengatakan bahwa rekan rahasia bisnis tempat barang rongsokan Valev tidak lain adalah Kamen Zhelev, yang beberapa tahun lalu tidak mengaku memiliki perusahaan penagih hutang bernama Creditline yang menjalankan bisnis mereka secara sadis mirip film Godfather. Menurut laporan Capital, "pihak yang berhutang ditampar, dipukul, ditendang, ditelanjangi dan diancam akan diperkosa, disiksa, dibakar kakinya dan dicabut kukunya menggunakan tang.",Tempat barang rongsokan Valev terletak di pinggiran kota Yambol, yang dipenuhi tanah-tanah lapang berumput. Tempat barang rongsokan ini merupakan hamparan luas aspal penuh dengan bis, dikelilingi oleh sisa-sisa pabrik yang telah ditinggalkan. Sekitar satu lusin pekerja menghancurkan bis-bis tersebut menggunakan palu besar dan obor las. Ketika Valev keluar dari mobilnya, para pekerja ini mengerubunginya. Valev membagikan tumpukan uang kepada mereka sambil berbicara melalui telepon-telepon genggam yang mereka dekatkan ke telinganya.,Para pegawai Valev bekerja atas kemauan mereka sendiri. Mereka dibayar 50 hingga 60 leva untuk setiap bis yang mereka hancurkan — sekitar 420.000 rupiah. Kebanyakan dari mereka merupakan bangsa Gipsi — yang masih menjadi sasaran prasangka buruk orang-orang dan menduduki kasta terbawah di masyarakat Bulgaria — namun baru-baru ini seorang lelaki Afrika bernama Jamal dari Pantai Gading ikut bergabung.,Saya bertanya kepada Valev bagaimana dia bisa memperkerjakan kaum imigran dalam bisnisnya sementara dia memburu para imigran lainnya di perbatasan. Jawaban yang keluar dari mulutnya mengingatkan saya akan tipe-tipe jawaban yang biasa dilontarkan warga Amerika Serikat. "Saya tidak punya masalah dengan orang yang memang sudah tinggal di sini," kata dia. "Tapi saya tidak suka dengan orang-orang yang berusaha menyerbu negara kami.",Siang itu, sebuah awak TV Bulgaria tiba di tempat Valev bekera. Valev memberikan interview spontan tentang bagaimana beberapa malam sebelumnya dia dicegat oleh polisi perbatasan karena registrasi mobilnya telah kadaluwarsa. "Para pengungsi melintasi perbatasan dan polisi tidak melakukan apa-apa," kata dia. "Mereka malah mencari masalah dengan saya. Tentu saya kecewa." Ketika awak video publikasi Jerman Der Spiegel tiba, Valev mencoba berbicara dalam bahasa Jerman sebelum akhirnya kembali menggunakan bahasa Inggris : "Kalian mau apa? Mau apa lagi? Mau lihat saya naik motor ATV?",Keesokan harinya, saya mengunjungi sebuah pusat suaka di pinggir sebuah desa perbatasan bernama Pastrogor. Di sini, orang-orang menunggu berbulan-bulan selagi pemerintah memproses surat permohonan mereka dan menonton video interview para pemohon untuk menentukan apakah mereka sudah cukup menderita untuk mendapatkan ijin untuk tinggal dan bekerja di Eropa. Saya diberi tahu bahwa warga Suriah didahulukan mendapat suaka dibanding warga negara lainnya. Pusat suaka ini terlihat seperti bunker militer yang sudah berkarat, dikelilingi oleh pagar besi, pegunungan dan tanah lapang. Pusat suaka ini juga dijaga dengan ketat dan terlihat seperti sebuah penjara berkeamanan minim.,Di Bulgaria, ada sekitar setengah lusin pusat imigran bagi mereka yang mencoba melalui proses suaka yang legal, dan tiga pusat penahanan bagi mereka yang tertangkap ketika mencoba masuk Bulgaria secara ilegal (biasanya mereka yang ditangkap oleh kelompok-kelompok viligante berakhir di sini). Fasilitas-fasilitas di sini kebanyakan berada dalam kondisi yang buruk karena mereka merupakan bekas gedung atau barak yang tak terpakai di daerah terpencil. Komite Helsinki Bulgaria melaporkan bahwa salah satu fasilitas di dekat Yambol, di desa Elhovo akan ditutup sementara waktu karena melanggar "standar kebersihan dan kehidupan yang layak." Menurut lembaga swadaya masyarakat pengawas perbatasan Bulgaria, graffiti supremasi kulit putih dan lambang swastika memenuhi sebuah fasilitas di ibukota Sofia. Para pencari suaka disediakan makanan, namun tidak ada fasilitas dapur atau pun fasilitas pendukung lainnya.,Para petugas melarang kami masuk fasilitas di Pastrogor, namun dua orang pria menembus hujan rintik-rintik kala itu untuk menyapa kami : Idriss, seorang lelaki paruh baya yang riang dari Pantai Gading mengenakan seragam kerja hijau, dan seorang pria Kurdis yang telah meninggalkan Suriah utara yang dipanggil Rom. Idriss merupakan seorang "pengungsi senior" di pusat tersebut; dia telah berada di sana selama empat bulan, terus menceritakan kisah hidupnya ke para petugas, menunggu apakah ia akan mendapatkan status pengungsi yang legal. Dia baru saja menganut agama Kristen di Pantai Gading sebelum meninggalkan keluarganya untuk datang ke Eropa. Dia dan Rom memilih untuk melintasi perbatasan resmi kota Svilengrad dan membiarkan diri mereka tertangkap. Ini merupakan langkah pertama untuk melewati proses suaka resmi.,"Semua tempat di Eropa sekarang ditutup dengan kawat duri," kata Idriss. "Kini melintasi perbatasan sangat beresiko. Saya sekarang berada di Bulgaria dan saya ingin tetap tinggal di sini." Idriss hanya mengerti sedikit bahasa Bulgaria, dan dia mengenal Jamal, pria Pantai Gading yang bekerja untuk Valev. Saya bertanya kepada Idriss mengapa dia memilih untuk datang ke sini dan tidak mencoba jalur Aegean-Yunani yang berbahaya seperti pencari suaka lainnya dan berharap berakhir di negara yang lebih ramah terhadap pengungsi seperti Jerman atau Swedia. Dia mengatakan bahwa ia memilih lewat Bulgaria karena takut tenggelam (di tahun 2016 saja, sudah 1.361 orang telah meninggal atau hilang). "Anda harus berpikir baik-baik sebelum mengambil keputusan," kata dia. "Jalur laut lebih susah ditebak, saya bisa saja sudah mati sekarang.",(Tidak lama kemudian, Savova mengatakan bahwa peluang Idriss untuk mendapatkan status pengungsi sangatlah kecil — tidak ada pencari suaka dari Pantai Gading yang pernah mendapatkan status ini di Bulgaria.),Rom hanya berbicara sedikit bahasa Inggris dan sama sekali tidak berbicara bahasa Bulgaria, namun dia menunjukkan keinginan untuk tinggal di Jerman. Beberapa bulan sebelumnya, dia kabur dari wilayah yang dikuasai Kurdis di Suriah Utara — dimana penduduk lokal dipaksa wajib militer — karena dia tidak mau melawan ISIS atau Daesh. "Suriah baik-baik saja, tapi pemerintahnya tidak baik," kata dia. "Kurdis punya masalah besar dengan Daesh. Tembak, tembak.","Apa yang dia coba katakan," potong Idriss, "orang Kurdis menganggap Daesh menyerang mereka." Dia menaruh tangannya di bahu Rom dan tersenyum. "Yang satu ini, dia bukan tipe prajurit." Semua orang tertawa.,Banyak orang lain yang berada di posisi yang jauh lebih tidak beruntung daripada Idriss dan Rom. Kelompok-kelompok Vigilante telah menangkap lebih dari seratus imigran yang memasuki Bulgaria secara ilegal. Menurut laporan Human Rights Watch, imigran yang lain dipukuli dan diperas oleh penjaga perbatasan Bulgaria. Di bulan Oktober 2015, seorang penjaga perbatasan menembak mati seorang pencari suaka dari Afganistan. Lalu bulan Maret silam, dua mayat ditemukan dekat persimpangan pegunungan di sebuah kota bernama Malko Tornovo.,Di bulan yang sama, menurut laporan BBC, kepala desa Topòlovgrad meminta kementrian pertahanan untuk memberikan 30 buah AK-47, mobil baja pengangkut personil, dan peralatan militer lainnya untuk mempersenjatai "sukarelawan patroli perbatasan" yang terdiri dari 200 penduduk setempat. Kota tersebut ingin mengambil alih dua stasiun perbatasan dan mengubah mereka menjadi pusat pelatihan patroli. Kepala desa itu akhirnya membatalkan permintaannya, dengan dalih dia telah salah dimengerti, namun jelas bahwa pada titik itu keadaan telah menjadi semakin berbahaya.,Satu malam, saya sedang berada di halaman belakang satu-satunya restoran hotel mewah di Topòlovgrad. Kota ini berukuran sedang dan menyenangkan, seperti Yambol, tanpa kehadiran sang rapper dan boneka gagaknya. Saya datang ke sini dan diperkenalkan dengan seorang bekas penyelundup yang akan saya panggil Tim. (Saya setuju untuk tidak membuka identitasnya agar ia mau diinterview). Selama setengah jam percakapan kami, Tim tidak makan, minum ataupun merokok.,Dia bercerita tentang awal dia terjun ke dalam bisnis ini ketika beberapa orang penyelundup mendatanginya di sebuah kafe lokal, ditemani seorang penerjemah, dan berkata "Halo, boleh tanya sesuatu?" Mereka memberi Tim sejumlah uang dan mengatakan bahwa uang itu boleh dia simpan apabila dia mau menuntun segerombolan orang asing melewati hutan dan masuk ke Bulgaria. Tim setuju. Dalam proyek pertamanya, dia mengatakan bahwa dia mendapatkan Rp.10.500.000 per orang. Dia bertugas menuntun lima orang melintasi perbatasan. Di hutan, ada beberapa batu bertuliskan angka dan dia diperintahkan untuk menunggu sekelompok pengungsi di salah satu batu ini. Dia mengatakan bahwa seorang pria Turki di kota perbatasan Edirnelah yang mengatur semua hal ini. "Kadang-kadang ada perjanjian dengan para polisi, kadang-kadang tidak," kata Tim. Dia mengatakan bahwa kadang-kadang dia melihat polisi perbatasan di dalam hutan ketika dia menuntun para imigran melewati pepohonan pinus. "Mereka mungkin melihat saya," kata dia, namun kemudian mereka "meninggalkan saya seakan-akan mereka tidak melihat apa-apa.",Namun, seiring waktu, jumlah orang yang dia selundupkan bertambah sementara harga per orang menurun. "Harganya bermacam-macam," kata dia. "Harganya sama ketika pengungsi datang sendiri, tapi ketika mereka membawa keluarga mereka, harganya naik." Lama kelamaan, untuk mengatasi masalah konstruksi pagar perbatasan, para penyelundup mengganti metode mereka menggunakan bus-bus mini dan truk. Suatu hari polisi menangkap Tim mengendarai sebuah bus mini berisikan pengungsi dan sekarang dia berada dalam masa percobaan.,Lucunya, saya dikenalkan ke Tim oleh seorang kenalan Valev — Dimitar Semerdjiev, salah seorang pengusaha Topòlovgrad paling terkenal. Kerap dijuluki "Bos", Dimitar merupakan seorang pria paruh baya fit yang mengenakan seragam olahraga Paulie Walnuts dan menjabat sebagai deputi walikota yang akan membentuk tim patroli sukarelawan. Saya juga penasaran tentang gosip yang mengatakan Semerdjiev terlibat dengan mafia — dia mengatakan bahwa dia memiliki beberapa hotel. Dari yang saya baca Dimitar memiliki macan peliharaan dan ia merupakan tangan kanan seorang mafia tersohor Bulgaria, Brendo, alias "Raja Kokain." Ketika saya menanyakan opininya tentang orang-orang yang terlibat dengan bisnis penyelundupan, dia menjawab, "Apakah anda mau bertemu salah satu orang tersebut?" Sepuluh menit kemudian, kami berada di salah satu hotel Semerdjiev bersama Tim. Tidak jelas apa hubungan mereka, tapi Tim memanggil Semerdjiev "Bos.",Sangat mudah untuk memahami mengapa seseorang seperti Tim terjun ke bisnis penyelundupan, dan mengapa seseorang seperti Semerdjiev mengaku "membenci" penyelundup. Seperlima penduduk Bulgaria hanya berpenghasilan Rp. 2.235.000 per bulan — kurang dari seperlima jumlah yang Tim terima dari hasil kerja penyelundupan selama sehari. Sementara itu, 2 juta warga Bulgaria juga merupakan imigran yang pergi ke negara lain di Eropa untuk mencari nafkah — terkadang ke negara-negara Eropa Barat yang juga menjadi tujuan para pengungsi.,Sebelum saya meninggalkan Bulgaria, saya pergi ke ibukota Bulgaria, Sofia, bersama Valev. Sekelompok warga berencana untuk memberikan Valev medali kehormatan atas aksi pemburuan imigran yang dia lakukan. Kami tiba di monumen Tsar Liberator, di seberang Bulgarian National Assembly. Di sana,sekitar dua puluh kaum nasionalis menggelar pawai tanpa ijin sementara lagu militer terdengar menggelegar dari speaker PA. Salah satu dari mereka, mengenakan kaos yang bertuliskan: "ISLAM DILARANG DI EROPA!",Ketika Valev berjalan ke atas podium dan memulai pidatonya, saya menyadari bahwa perburuan kaum imigran tidak lebih dari sekedar olahraga bagi Valev, bukan komitmen ideologis atau politis. Meski kejam, konsep ini sesuai dengan pandangan Valev mengenai sikap patriotis Bulgaria yang dibuktikan lewat ketenaran dan kehormatan yang dia dapatkan. Kita semua tentu ingat bahwa Valev memperkerjakan kaum imigran, dan jumlah imigran yang dia tangkap sebetulnya tidak begitu banyak. Dengan demikian, aksinya sepertinya hanya berfungsi sebagai peringatan bagi para kaum imigran yang hendak datang (Jangan masuk ke Bulgaria) dan sebentuk pariwara kegagahan Valev semata. Mungkin inilah alasan mengapa Valev dianggap sebagai seorang pahlawan bagi sebagian orang : Dia menyampaikan pesan xenophobia menjijikan yang kini mewabah di Eropa. Namun pesan ini masih angan-angan semata. Sejalan tak kunjung redanya perang di Irak dan Suriah dan ketidakmampuan Uni Eropa dalam mengatasi masalah pengungsi, Bulgaria akan semakin terjepit di dalam konflik ini.,"Kita perlu melindungi tanah air kita," teriak Valev ke arah segerombolan pendukungnya yang tengah bersorak, sebelum kembali masuk ke mobil Mercedesnya dan meninggalkan lokasi. "Saya ingin orang-orang tinggal di sini, di negara ini, dan bukan meninggalkannya." | _Cerita ini dimuat di majalah VICE edisi Juni._,Februari ini, seorang bekas pegulat dan pemilik penampungan barang rongsokan berumur 30 tahun bernama Dinko Valev mendadak terkenal di level internasional setelah mengunggah sebuah video yang diambil dengan telepon selular berisi aksinya memburu kaum imigran di daerah pegunungan terpencil Strandzha di Bulgaria, dekat dengan perbatasan Turki. Dalam salah satu video yang awalnya dipost di akun Facebooknya, Dinko terlihat menginterogasi seorang lelaki Afganistan berumur 20an yang dia tangkap, sebelum menyerahkannya ke pihak yang berwajib. "Anda seorang teroris?" tanya Vavel. Mata lelaki Afgan tersebut terbelalak dan dia mengeluarkan tawa yang canggung. "Saya? Tidak." Di video lain yang terlihat seperti video buatan rumah amatir, Valev terekam sedang mengendarai motor ATVnya sebelum video tersebut meloncat ke adegan 15 imigran — buruan yang dia tangkap — dengan wajah terbenam di lumpur. "Saya dan beberapa teman sedang mengendarai motor dan coba lihat apa yang kami temukan," cerita Vavel. "Siapakah para kaum imigran ini? Sampai kapan ini akan berlanjut?",Video-video Valev berkualitas buruk, tidak jauh berbeda dengan video-video ribut orang mabuk di internet. Namun,yang mengerikan adalah justru lewat video-video buruk ini lah, Valev dinobatkan sebagai seorang pahlawan di Bulgaria. Dan Valev tidak sendirian. Segerombolan nasionalis berpakaian camo yang tergabung dalam Organization for the Protection of Bulgarian Citizens (OZBG) menjadikan pemburuan kaum imigran sebagai sebuah aktifitas olahraga yang dengan santainya mereka namakan "Jalan-jalan di hutan" semenjak September 2015 lalu.,Di bulan Maret, Perdana Menteri Boyko Borisov memuji kelompok ini di depan publik dan memerintahkan kepala polisi perbatasan Bulgaria untuk memberikan mereka penghargaan atas kerja "sukarelawan" mereka. Kendati para pejabat menarik pujian mereka dan Valev telah dituduh melanggar hak asasi manusia, aksi pemerintah tidak bisa menghentikan penyebaran fenomena perburuan para imigran ini. Malah, dalam kasus Valev, penangkapannya justru menaikkan status dia menjadi pahlawan rakyat. Sebuah polling yang dilakukan stasiun TV Bulgaria baru-baru ini menunjukkan bahwa 84 persen responden mendukung tindakan patroli-sukarela yang dilakukan Valev dan kawanannya. Seorang pembawa berita Bulgaria yang terkenal bahkan menyebut Valev sebagai "pahlawan" yang berjuang melawan kaum imigran "dengan tangan kosong.",Bulgaria merupakan salah satu negara paling miskin di Uni Eropa. Bulgaria juga kurang beruntung karena berada di garis depan benua Eropa, berbagi tanah perbatasan seluas 223 km dengan Turki dan daerah perbatasan pegunungan dengan Yunani utara seluas 470 km — wilayah yang telah dilewati sebanyak 50.000 pencari suaka semenjak tahun 2011. Sebagai bentuk kekhawatiran mereka, pemerintah Bulgaria telah membangun pagar kawat berduri sepanjang 80 km sepanjang perbatasan Turki, yang disebut oleh direktur eksekutif Frontex — badan perbatasan Uni Eropa — sebagai "tanah perbatasan paling penting di Uni Eropa." Bulgaria berencana untuk menyelesaikan pagar ini ketika musim panas tiba.,Sementara itu, ketika pejabat pemerintah mengobral omong kosong tentang bagaimana mengatasi masalah migrasi dan vigilante, ada pihak-pihak lain yang mengeksploitasi orang-orang yang putus asa untuk keuntungan pribadi. Di bulan Februari, sebuah video bocor menampilkan 60 orang menyeberangi perbatasan Bulgaria-Turki dengan bantuan para pedagang manusia sementara penjaga perbatasan hanya diam melihat saja. Di bulan Maret, penyelidikan dari Kementrian Dalam Negeri Bulgaria berujung pada penangkapan lima polisi perbatasan, termasuk seorang komandan, karena dituduh terlibat kasus penyelundupan.,Di tengah kekacauan dan kesimpangsiuran ini, beberapa warga Bulgaria di perbatasan selatan berusaha membuat negara mereka menjadi setidak-bersahabat mungkin bagi para pencari suaka. Pendekatan yang dilakukan Valev, dalam hal ini, mengingatkan kita akan sentimen anti-imigran di Amerika Serikat yang membuat negara mereka sangat tidak nyaman sehingga kaum imigran memilih untuk melakukan "deportasi sukarela" daripada bermukim di Amerika Serikat.,Valev dan OZBG merupakan perwakilan anti-imigran yang paling menonjol. Namun, patroli vigilante bersenjata lainnya telah bermunculan, melanjutkan usaha mereka dengan harapan bisa dianggap sebagai patriot. Bulgaria merupakan "sebuah kegagalan, pemerintahnya korup, dan negara ini dipimpin oleh sebuah oligarki," kata Iliana Savova, direktur dari Refugee and Migrant Program for the Bulgarian Helsinki Committee. "Cara paling mudah untuk mengalihkan perhatian dari perbuatan keji anda sendiri adalah dengan menuding pihak lain yang mencolok dan menyalahkan mereka.",Saat ini, ada rencana untuk mendirikan patung Valev di Yambol. Para pemuja Valev membandingkannya dengan Vasil Levski, pahlawan kebebasan nasional Bulgaria di abad 19 yang berjuang guna mewujudkan ide-ide Revolusi Perancis dan memimpikan Bulgaria yang plural dengan etnis yang beragam serta menjunjung toleransi beragama. Akhir Maret, ketika Valev dibawa ke kantor polisi lokal untuk diinterogasi mengenai tuduhan yang dijatuhkan kepadanya, beberapa puluh orang berkumpul untuk menunjukkan dukungan untuknya. Pendukung Valev ini mengenakan bendera Bulgaria sebagai mantel dan berteriak, "Valev! Jantung dan jiwa Bulgaria!" dan "Dinko seorang pahlawan!" "Komite Helsinki brengsek," kata Valev di depan kamera ketika dia tiba sambil tersenyum penuh kemenangan ala-ala Donald Trump. "Saya tidak peduli...Saya melakukan apa yang seharusnya dilakukan.",Yambol merupakan kota berisikan pabrik-pabrik dan gudang sisa era Komunis yang telah terbakar dan penuh dengan alang-alang. Yambol terletak di dekat perbatasan tenggara Turki, di tepi Sungai Tundzha yang penuh dengan tanaman. Yambol tidak terlalu "dianggap" di Bulgaria. Kota ini hanya dikenal karena sebuah video musik yang saking-buruknya-malah-jadi-lucu yang difilmkan di sana. Di video tersebut, seorang rapper lokal yang bentukannya mirip Uncle Fester — dari cerita fiksi Addams Family — berjalan-jalan di kota dengan boneka burung gagak di bahunya, menggumamkan lirik, "Yamboolllll...kota terbaik.",Valev menemui saya di depan sebuah mal kecil di Yambol, mengenakan setelan olahraga berwarna hijau-camo. Dia terlihat seperti Vin Diesel — aktor favoritnya. Ada sebuah tato salib Kristen Ortodoks raksasa yang dihiasi bunga-bunga di dadanya. Tato tribal juga memenuhi lengannya yang selalu dia pamerkan setiap saat. Valev datang bersama Dennis, tangan kanannya yang terlihat bodoh. Para penduduk setempat berdatangan untuk bersalaman dengan Valev dan mengucapkan selamat. Di dalam mal, seorang nenek yang sedang mengawasi cucunya bermain langsung berpaling dan berseru "Ada Dinko di sini!". Sang nenek menghampiri Valev untuk menjabat tangannya dan mengatakan bahwa Valev adalah pria yang baik. Di dalam sebuah kafe di mal, dua barista muda mengerubunginya ketika dia sedang duduk dan memesan sebuah kue.,Valev mengaku bahwa ia merasa terpanggil untuk menjadi vigilante ketika dia sedang mengendarai motor ATVnya di jalan setapak dalam hutan dekat perbatasan dan tiba-tiba segerombolan imigran — menurut ceritanya — meloncat keluar dari semak-semak dan mencoba membunuhnya. Setelah kejadian itu, dia mulai melakukan patroli dengan sekelompok teman-temannya sambil mengendarai motor ATV. Dalam patroli mereka yang pertama, mereka menangkap sekitar satu lusin imigran. Dia mengaku bahwa tidak lama kemudian sebuah situs jihad menaruh hadiah sebesar 52 juta rupiah bagi pihak yang mampu membunuh dirinya. "Saya sudah pernah melihat mereka (imigran) sebelumnya, tapi saya baru mulai memburu mereka setelah mereka menyerang saya," ujar Valev. "Saya ini bukan siapa-siapa, tapi harus ada yang memulai tindakan.",Dia mengaku terganggu oleh tindakan polisi perbatasan yang sering mengusiknya. Menurut Valev, ini terjadi karena polisi perbatasan melakukan korupsi dan terlibat dalam aksi penyelundupan. "Polisi perbatasan menerima uang suap untuk menyelundupkan para imigran, saya yakin seratus persen," kata Valev. Meski tidak banyak bukti yang membuktikan bahwa korupsi di perbatasan separah yang Vavel katakan, yang perlu dicatat adalah bagaimana sikap Valev didasari atas ketakutan akan suatu demografis tertentu. Dengan ditutupnya jalur transit Balkan Barat dari kepulauan Aegean di Yunani hingga Macedonia dan Eropa Barat bulan Maret lalu, banyak politisi dan warga Bulgaria khawatir negara mereka akan menjadi jalur alternatif bagi para imigran untuk melintas. Di perbatasan Yunani, polisi Bulgaria telah melakukan latihan menggunakan meriam air untuk menghadapi ratusan imigran — diperankan oleh aktor — yang melempari mereka dengan batu. Para pejabat Bulgaria juga mulai mengadakan latihan angkatan laut di sepanjang pantai Laut Hitam untuk mengantisipasi para imigran yang mungkin akan menggunakan jalur tersebut. "Apabila para penyelundup bisa mengangkut para imigran melalui Laut Hitam seperti ketika mereka melewati Laut Tengah, "kata Yavor Siderov, seorang sarjana ilmu politik di Sofia, "maka bukan tidak mungkin Laut Hitam akan menjadi pintu masuk utama.",Setelah menghabiskan kue, Valev kembali bekerja di tempat barang rongsokan miliknya. Kami naik ke mobil Mercedes CLS350 berwarna putih miliknya. Tanda salib dan lambang Kristen Ortodoks tergantung di kaca spion. Sebelum memulai liputan ini, saya sempat membaca tentang koleksi kendaraannya. Selain Mercedes, Valev juga memiliki sebuah mobil Hummer, Porsche SUV, sebuah kendaraan bersenjata yang telah dinon-aktifkan, dan tentu saja, beberapa motor ATV. Dia juga memiliki 20 ekor kuda.,Ada banyak rumor dan pertanyaan tentang bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak uang hanya dengan bisnis tempat barang rongsokan. Savova dari Komite Helsinki Bulgaria berpendapat bahwa Valev sebetulnya terlibat di penyelundupan. Aksi vigilante yang ia lakukan hanyalah sebuah pencitraan. Tuduhan ini telah dibantah oleh Valev. Ada juga yang menyebutkan bahwa Valev terlibat dengan mafia Bulgaria. Surat kabar Capital mengatakan bahwa rekan rahasia bisnis tempat barang rongsokan Valev tidak lain adalah Kamen Zhelev, yang beberapa tahun lalu tidak mengaku memiliki perusahaan penagih hutang bernama Creditline yang menjalankan bisnis mereka secara sadis mirip film Godfather. Menurut laporan Capital, "pihak yang berhutang ditampar, dipukul, ditendang, ditelanjangi dan diancam akan diperkosa, disiksa, dibakar kakinya dan dicabut kukunya menggunakan tang.",Tempat barang rongsokan Valev terletak di pinggiran kota Yambol, yang dipenuhi tanah-tanah lapang berumput. Tempat barang rongsokan ini merupakan hamparan luas aspal penuh dengan bis, dikelilingi oleh sisa-sisa pabrik yang telah ditinggalkan. Sekitar satu lusin pekerja menghancurkan bis-bis tersebut menggunakan palu besar dan obor las. Ketika Valev keluar dari mobilnya, para pekerja ini mengerubunginya. Valev membagikan tumpukan uang kepada mereka sambil berbicara melalui telepon-telepon genggam yang mereka dekatkan ke telinganya.,Para pegawai Valev bekerja atas kemauan mereka sendiri. Mereka dibayar 50 hingga 60 leva untuk setiap bis yang mereka hancurkan — sekitar 420.000 rupiah. Kebanyakan dari mereka merupakan bangsa Gipsi — yang masih menjadi sasaran prasangka buruk orang-orang dan menduduki kasta terbawah di masyarakat Bulgaria — namun baru-baru ini seorang lelaki Afrika bernama Jamal dari Pantai Gading ikut bergabung.,Saya bertanya kepada Valev bagaimana dia bisa memperkerjakan kaum imigran dalam bisnisnya sementara dia memburu para imigran lainnya di perbatasan. Jawaban yang keluar dari mulutnya mengingatkan saya akan tipe-tipe jawaban yang biasa dilontarkan warga Amerika Serikat. "Saya tidak punya masalah dengan orang yang memang sudah tinggal di sini," kata dia. "Tapi saya tidak suka dengan orang-orang yang berusaha menyerbu negara kami.",Siang itu, sebuah awak TV Bulgaria tiba di tempat Valev bekera. Valev memberikan interview spontan tentang bagaimana beberapa malam sebelumnya dia dicegat oleh polisi perbatasan karena registrasi mobilnya telah kadaluwarsa. "Para pengungsi melintasi perbatasan dan polisi tidak melakukan apa-apa," kata dia. "Mereka malah mencari masalah dengan saya. Tentu saya kecewa." Ketika awak video publikasi Jerman Der Spiegel tiba, Valev mencoba berbicara dalam bahasa Jerman sebelum akhirnya kembali menggunakan bahasa Inggris : "Kalian mau apa? Mau apa lagi? Mau lihat saya naik motor ATV?",Keesokan harinya, saya mengunjungi sebuah pusat suaka di pinggir sebuah desa perbatasan bernama Pastrogor. Di sini, orang-orang menunggu berbulan-bulan selagi pemerintah memproses surat permohonan mereka dan menonton video interview para pemohon untuk menentukan apakah mereka sudah cukup menderita untuk mendapatkan ijin untuk tinggal dan bekerja di Eropa. Saya diberi tahu bahwa warga Suriah didahulukan mendapat suaka dibanding warga negara lainnya. Pusat suaka ini terlihat seperti bunker militer yang sudah berkarat, dikelilingi oleh pagar besi, pegunungan dan tanah lapang. Pusat suaka ini juga dijaga dengan ketat dan terlihat seperti sebuah penjara berkeamanan minim.,Di Bulgaria, ada sekitar setengah lusin pusat imigran bagi mereka yang mencoba melalui proses suaka yang legal, dan tiga pusat penahanan bagi mereka yang tertangkap ketika mencoba masuk Bulgaria secara ilegal (biasanya mereka yang ditangkap oleh kelompok-kelompok viligante berakhir di sini). Fasilitas-fasilitas di sini kebanyakan berada dalam kondisi yang buruk karena mereka merupakan bekas gedung atau barak yang tak terpakai di daerah terpencil. Komite Helsinki Bulgaria melaporkan bahwa salah satu fasilitas di dekat Yambol, di desa Elhovo akan ditutup sementara waktu karena melanggar "standar kebersihan dan kehidupan yang layak." Menurut lembaga swadaya masyarakat pengawas perbatasan Bulgaria, graffiti supremasi kulit putih dan lambang swastika memenuhi sebuah fasilitas di ibukota Sofia. Para pencari suaka disediakan makanan, namun tidak ada fasilitas dapur atau pun fasilitas pendukung lainnya.,Para petugas melarang kami masuk fasilitas di Pastrogor, namun dua orang pria menembus hujan rintik-rintik kala itu untuk menyapa kami : Idriss, seorang lelaki paruh baya yang riang dari Pantai Gading mengenakan seragam kerja hijau, dan seorang pria Kurdis yang telah meninggalkan Suriah utara yang dipanggil Rom. Idriss merupakan seorang "pengungsi senior" di pusat tersebut; dia telah berada di sana selama empat bulan, terus menceritakan kisah hidupnya ke para petugas, menunggu apakah ia akan mendapatkan status pengungsi yang legal. Dia baru saja menganut agama Kristen di Pantai Gading sebelum meninggalkan keluarganya untuk datang ke Eropa. Dia dan Rom memilih untuk melintasi perbatasan resmi kota Svilengrad dan membiarkan diri mereka tertangkap. Ini merupakan langkah pertama untuk melewati proses suaka resmi.,"Semua tempat di Eropa sekarang ditutup dengan kawat duri," kata Idriss. "Kini melintasi perbatasan sangat beresiko. Saya sekarang berada di Bulgaria dan saya ingin tetap tinggal di sini." Idriss hanya mengerti sedikit bahasa Bulgaria, dan dia mengenal Jamal, pria Pantai Gading yang bekerja untuk Valev. Saya bertanya kepada Idriss mengapa dia memilih untuk datang ke sini dan tidak mencoba jalur Aegean-Yunani yang berbahaya seperti pencari suaka lainnya dan berharap berakhir di negara yang lebih ramah terhadap pengungsi seperti Jerman atau Swedia. Dia mengatakan bahwa ia memilih lewat Bulgaria karena takut tenggelam (di tahun 2016 saja, sudah 1.361 orang telah meninggal atau hilang). "Anda harus berpikir baik-baik sebelum mengambil keputusan," kata dia. "Jalur laut lebih susah ditebak, saya bisa saja sudah mati sekarang.",(Tidak lama kemudian, Savova mengatakan bahwa peluang Idriss untuk mendapatkan status pengungsi sangatlah kecil — tidak ada pencari suaka dari Pantai Gading yang pernah mendapatkan status ini di Bulgaria.),Rom hanya berbicara sedikit bahasa Inggris dan sama sekali tidak berbicara bahasa Bulgaria, namun dia menunjukkan keinginan untuk tinggal di Jerman. Beberapa bulan sebelumnya, dia kabur dari wilayah yang dikuasai Kurdis di Suriah Utara — dimana penduduk lokal dipaksa wajib militer — karena dia tidak mau melawan ISIS atau Daesh. "Suriah baik-baik saja, tapi pemerintahnya tidak baik," kata dia. "Kurdis punya masalah besar dengan Daesh. Tembak, tembak.","Apa yang dia coba katakan," potong Idriss, "orang Kurdis menganggap Daesh menyerang mereka." Dia menaruh tangannya di bahu Rom dan tersenyum. "Yang satu ini, dia bukan tipe prajurit." Semua orang tertawa.,Banyak orang lain yang berada di posisi yang jauh lebih tidak beruntung daripada Idriss dan Rom. Kelompok-kelompok Vigilante telah menangkap lebih dari seratus imigran yang memasuki Bulgaria secara ilegal. Menurut laporan Human Rights Watch, imigran yang lain dipukuli dan diperas oleh penjaga perbatasan Bulgaria. Di bulan Oktober 2015, seorang penjaga perbatasan menembak mati seorang pencari suaka dari Afganistan. Lalu bulan Maret silam, dua mayat ditemukan dekat persimpangan pegunungan di sebuah kota bernama Malko Tornovo.,Di bulan yang sama, menurut laporan BBC, kepala desa Topòlovgrad meminta kementrian pertahanan untuk memberikan 30 buah AK-47, mobil baja pengangkut personil, dan peralatan militer lainnya untuk mempersenjatai "sukarelawan patroli perbatasan" yang terdiri dari 200 penduduk setempat. Kota tersebut ingin mengambil alih dua stasiun perbatasan dan mengubah mereka menjadi pusat pelatihan patroli. Kepala desa itu akhirnya membatalkan permintaannya, dengan dalih dia telah salah dimengerti, namun jelas bahwa pada titik itu keadaan telah menjadi semakin berbahaya.,Satu malam, saya sedang berada di halaman belakang satu-satunya restoran hotel mewah di Topòlovgrad. Kota ini berukuran sedang dan menyenangkan, seperti Yambol, tanpa kehadiran sang rapper dan boneka gagaknya. Saya datang ke sini dan diperkenalkan dengan seorang bekas penyelundup yang akan saya panggil Tim. (Saya setuju untuk tidak membuka identitasnya agar ia mau diinterview). Selama setengah jam percakapan kami, Tim tidak makan, minum ataupun merokok.,Dia bercerita tentang awal dia terjun ke dalam bisnis ini ketika beberapa orang penyelundup mendatanginya di sebuah kafe lokal, ditemani seorang penerjemah, dan berkata "Halo, boleh tanya sesuatu?" Mereka memberi Tim sejumlah uang dan mengatakan bahwa uang itu boleh dia simpan apabila dia mau menuntun segerombolan orang asing melewati hutan dan masuk ke Bulgaria. Tim setuju. Dalam proyek pertamanya, dia mengatakan bahwa dia mendapatkan Rp.10.500.000 per orang. Dia bertugas menuntun lima orang melintasi perbatasan. Di hutan, ada beberapa batu bertuliskan angka dan dia diperintahkan untuk menunggu sekelompok pengungsi di salah satu batu ini. Dia mengatakan bahwa seorang pria Turki di kota perbatasan Edirnelah yang mengatur semua hal ini. "Kadang-kadang ada perjanjian dengan para polisi, kadang-kadang tidak," kata Tim. Dia mengatakan bahwa kadang-kadang dia melihat polisi perbatasan di dalam hutan ketika dia menuntun para imigran melewati pepohonan pinus. "Mereka mungkin melihat saya," kata dia, namun kemudian mereka "meninggalkan saya seakan-akan mereka tidak melihat apa-apa.",Namun, seiring waktu, jumlah orang yang dia selundupkan bertambah sementara harga per orang menurun. "Harganya bermacam-macam," kata dia. "Harganya sama ketika pengungsi datang sendiri, tapi ketika mereka membawa keluarga mereka, harganya naik." Lama kelamaan, untuk mengatasi masalah konstruksi pagar perbatasan, para penyelundup mengganti metode mereka menggunakan bus-bus mini dan truk. Suatu hari polisi menangkap Tim mengendarai sebuah bus mini berisikan pengungsi dan sekarang dia berada dalam masa percobaan.,Lucunya, saya dikenalkan ke Tim oleh seorang kenalan Valev — Dimitar Semerdjiev, salah seorang pengusaha Topòlovgrad paling terkenal. Kerap dijuluki "Bos", Dimitar merupakan seorang pria paruh baya fit yang mengenakan seragam olahraga Paulie Walnuts dan menjabat sebagai deputi walikota yang akan membentuk tim patroli sukarelawan. Saya juga penasaran tentang gosip yang mengatakan Semerdjiev terlibat dengan mafia — dia mengatakan bahwa dia memiliki beberapa hotel. Dari yang saya baca Dimitar memiliki macan peliharaan dan ia merupakan tangan kanan seorang mafia tersohor Bulgaria, Brendo, alias "Raja Kokain." Ketika saya menanyakan opininya tentang orang-orang yang terlibat dengan bisnis penyelundupan, dia menjawab, "Apakah anda mau bertemu salah satu orang tersebut?" Sepuluh menit kemudian, kami berada di salah satu hotel Semerdjiev bersama Tim. Tidak jelas apa hubungan mereka, tapi Tim memanggil Semerdjiev "Bos.",Sangat mudah untuk memahami mengapa seseorang seperti Tim terjun ke bisnis penyelundupan, dan mengapa seseorang seperti Semerdjiev mengaku "membenci" penyelundup. Seperlima penduduk Bulgaria hanya berpenghasilan Rp. 2.235.000 per bulan — kurang dari seperlima jumlah yang Tim terima dari hasil kerja penyelundupan selama sehari. Sementara itu, 2 juta warga Bulgaria juga merupakan imigran yang pergi ke negara lain di Eropa untuk mencari nafkah — terkadang ke negara-negara Eropa Barat yang juga menjadi tujuan para pengungsi.,Sebelum saya meninggalkan Bulgaria, saya pergi ke ibukota Bulgaria, Sofia, bersama Valev. Sekelompok warga berencana untuk memberikan Valev medali kehormatan atas aksi pemburuan imigran yang dia lakukan. Kami tiba di monumen Tsar Liberator, di seberang Bulgarian National Assembly. Di sana,sekitar dua puluh kaum nasionalis menggelar pawai tanpa ijin sementara lagu militer terdengar menggelegar dari speaker PA. Salah satu dari mereka, mengenakan kaos yang bertuliskan: "ISLAM DILARANG DI EROPA!",Ketika Valev berjalan ke atas podium dan memulai pidatonya, saya menyadari bahwa perburuan kaum imigran tidak lebih dari sekedar olahraga bagi Valev, bukan komitmen ideologis atau politis. Meski kejam, konsep ini sesuai dengan pandangan Valev mengenai sikap patriotis Bulgaria yang dibuktikan lewat ketenaran dan kehormatan yang dia dapatkan. Kita semua tentu ingat bahwa Valev memperkerjakan kaum imigran, dan jumlah imigran yang dia tangkap sebetulnya tidak begitu banyak. Dengan demikian, aksinya sepertinya hanya berfungsi sebagai peringatan bagi para kaum imigran yang hendak datang (Jangan masuk ke Bulgaria) dan sebentuk pariwara kegagahan Valev semata. Mungkin inilah alasan mengapa Valev dianggap sebagai seorang pahlawan bagi sebagian orang : Dia menyampaikan pesan xenophobia menjijikan yang kini mewabah di Eropa. Namun pesan ini masih angan-angan semata. Sejalan tak kunjung redanya perang di Irak dan Suriah dan ketidakmampuan Uni Eropa dalam mengatasi masalah pengungsi, Bulgaria akan semakin terjepit di dalam konflik ini.,"Kita perlu melindungi tanah air kita," teriak Valev ke arah segerombolan pendukungnya yang tengah bersorak, sebelum kembali masuk ke mobil Mercedesnya dan meninggalkan lokasi. "Saya ingin orang-orang tinggal di sini, di negara ini, dan bukan meninggalkannya." | Berita | Februari ini, seorang bekas pegulat dan pemilik penampungan barang rongsokan berumur 30 tahun bernama Dinko Valev mendadak terkenal di level internasional setelah mengunggah sebuah video yang diambil dengan telepon selular berisi aksinya memburu kaum... | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Aaron Lake Smith","id":"57a206345b0a45dfb6fb08cd","slug":"aaron-lake-smith","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/Aaron Lake Smith","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae2981f0302987f2681 | articles | Wajah-Wajah di Balik Bangkitnya Scene EDM di Cina | 1,465,948,800,000 | https://www.vice.com/id/article/53g3wa/wajah-wajah-di-balik-bangkitnya-scene-edm-di-cina | <em>Artikel ini pertama kali diterbitkan di THUMP Netherlands.</em>,Menjadikan DJ musik elektonik dan produser sebagai sandaran hidup bukan perkara gampang di Cina, mengingat kesempatan membeli musik impor baru legal selama 10 tahun ke belakang. Belum lagi, pemerintah Cina masih mengawasi scene musik dengan ketat. Saking ketatnya, jika ingin membuat <em>gig</em> formal di sana, anda harus siap-siap repot mengirim seluruh set-list ke Kementrian Kebudayaan setempat untuk sekadar persetujuan. Robin Leembruggen, expratriat berusia 23 tahun dari Belanda, paham sekali tentang hal ini. Ia sudah kenyang mengakali segala tetek bengek menyebalkan dari birokrasi scene music Cina guna mempromosikan talent-talent lokal yang menjanjikan.,Semua bermula ketika tempat Leemburggen bekerja, promotor Belanda bernama Art Of Dance, mengirimnya ke Beijing dua tahun lalu untuk membantu memasukkan DJ-DJ Rropa ke pasar dance music Cina yang tengah berkembang. Leembruggen segara sadar tugasnya tak enteng sama sekali. Situs-situs yang kerap digunakan sebagai media berbagi musik macam Soundcloud, Google, Facebook, Instagram dan Twitter semua diblok di Cina. Bahkan, superstar macam Martin Garrix pun kewalahan mancapai penggemarnya di negeri tirai bambu sana. Sadar akan hal ini, Robin akhirnya memutuskan untuk bekerja dengan talent lokal saja.,Ini yang akhirnya membawa Leembruggen to Shanghai. Di sana dia bertemu produser muda penuh bakat Wang Lowen. Di bawah pseudonim Dexter King, Lowen telah berhasil mengukir namanya sendiri di Shanghai dan menjadi bagian dari kolektif undeground Mad Panda. Kelak Leembruggen banyak membantu menjalankan kolekif ini. Beranggotakan musisi kamar muda belia, Mad Panda mempromosikan musiknya lewat media sosial legal di Cina macam WeChat, Weibo dan Xiami.,Sejak saat itu, semua bergerak lebih sangat cepat bagi Leembruggen dan banyak produser/DJs yang terhubung dengannya. Tahun lalu, Leembruggen membawa Longwen dalam sebuah tur yang menyambangi banyak kota besar di Cina. Salah satu anggota kolektif yang dia jalankan lainnya, Chace, akan manggung di Tomorrowland di Belgia tahun ini. Guna tahu lebih banyak bagaimana kru yang berisi artis muda yang lapar manggung ini mempersiapkan diri, kami mengunjungi mereka di studio kamar mereka di Cina mendengar seluk beluk cerita masing-masing, bagaimana mereka sampai ke titik ini.,<strong>Dexter King:</strong> Saya dan pacar saya sudah tinggal di apartemen di Shanghai selama 3 tahun. Namun, sejatinya, saya tumbuh besar di utara Cina. Di sana, saya punya teman dekat yang punya usaha toko CD ilegal. Aparat di Cina memang diinstrusikan untuk menghancurkan CD-CD ilegal dengan membolongi CD-CD tertentu menggunakan bor. Untungnya, mereka kerap bikin salah, jadi sebenarnya CD-CD yang mereka bor itu masih bisa dimainkan. Malah, biar CD-nya bisa jalan, kami harus bikin lubang lain. Dengan cara inilah saya bisa dapat banyak album.,Ketika beranjak remaja, uang yang saya miliki banyak amblas di toko-toko CD ilegal. Kalau ga salah, album yang pertama saya beli adalah album The Backstreet Boys dan Lionell Richie. Lalu, saya mendengarkan Hip-Hop. Sejak pertama kali mendengarnya, saya langsung kecantol. Saya tak punya tempat yang cukup untuk menaruh semua CD ini di apartemenku. Tapi, di dalam tas yang saya bawa, ada Wu-Tang Clan, Eminem dan Tupac. Dulu, Beli-beli album macam ini sebenarnya ilegal tapi ya ga berbahaya banget juga. Tak ada satupun orang di pemerintahan yang peduli.,Saya pertama kali menyentuh CDJ-Player di 2008, gara-gara didorong seorang teman yang punya bar untuk mencobanya. Awalnya saya susah beradaptasi—maklum biasanya pakai pemutar piringan hitam—jadi saya pikir bakal ada semacam jarum gitu. Malam itu, show saya sukses dan saya bisa dapat pendapatan dari nge-DJ. Saya masih ingat betapa bahagianya saya malam itu. Rasanya ya sama seperti ketika saya dengerin artis macam Avicii dann Don Diablo. Pas pertama kali nyetel "Wake Me Up," saya mewek.,Saya berusaha mencampur semua influence saya ke dalam musik yang saya buat, contohnya remix "Baby I Got Your Money" dari Old Dirty Bastard dan Kelis. Selalu ada aspek hiphop yang dulu saya mainkan pas remaja. Ada juga elemen EDM ala Avicii dan, kalau anda mendengarkannya secara seksama, anda bisa dengar suara instrumen musik Cina. Ah, apa ya itu namanya? Oh, kecapi Cina! Saya sih jujur ga bisa maininnya. Tapi kan ada Ableton. Beres perkara!,<strong>Tsunano:</strong> Saya lahir di Taiwan, yang ketika saya tumbuh dewasa masih jadi musuh Cina. Jadi ya, semua orang di sekeliling saya benci Cina daratan. Orang-orang juga nyepelein saya karena saya payah dalam matematika. Semua orang Taiwan memang menganggap matematika pelajaran paling penting di sekolah.,Saya tidak lanjut ke SMA. Sederhana saja sih, nilai-nilai saya tak cukup. Saya masih ingat dulu guru saya sampai manggil ayah cuma buat bilang saya tak becus di pelajaran matematika. Ayah diam saja. Dalam hati saya mikir: apa gunanya saya kalau tak becus matematika?,Keluarga kami pindah ke Shanghai beberapa tahun lalu. Orang tua saya ingin mencoba usaha keluarga di sini. Mereka kerja melulu. Malah, sekarang nih mereka lagi dalam business trip. Mereka masih ngarep kalau nanti saya bakal mewarisi usaha mereka.,Saya masih ingatpertengkaran saya dengan orang tua gara-gara musik. Orang tua saya tak setuju saya beli Turntable. Jadi ya saya meminjam uang buat beli turntable. Mereka marah bukan kepalang. Turntable itu tak boleh ada di kamarku. Lalu, saya sering beli album yang bahkan ga bakal saya putar. Saya cuma suka cover art-nya tok.,Saya pertama kali keranjingan reggae setelah pindah ke Cina. Malah, sempat beberapa kali saya main di pesta reggae. Influece reggae juga masih ada di rilisan musik elektronik saya. Karir bermusik saya sedang bagus-bagus-nya sekarang, tapi tetap saja orang tua saya meminta bukti. Saya masih berjuang menyakinkan ayah kalau ini karir yang bisa diharapkan. Aku sudah tak sabar menunggu hari ketika saya bisa pulang dan bilang "Yah, aku sudah sukses!". Makanya, aku bekerja mati-matian sekarang. Manggung 4 hari berturut-turut? Ayok!,<strong>Chace:</strong> Saya mulai memproduksi musik pas umur 13 tahun. Hasilnya: versi acappella dari lagu-lagu kesukaan saya. Kala itu, saya pakai mulut saya untuk menirukan semua jenis suara yang saya dengar. Saya dan Ibu lalu pindah ke Shanghai karena saya sedang mempersiapkan diri untuk belajar di sebuah konsevatorium. Sementara Ayah kami tinggalkan di kampung halaman. Beliau juga anak band. Bandnya adalah salah satu band pertama di Cina yang menggunakan instrumen elektronik di Cina. Ya sekitar tengah dekade 90an lah. Jadi, anda bisa bayangin dong seterbelakang apa Cina? Saya masuk konservatorium sebagai seorang drummer. Tapi, nyatanya, kehidupan malam Shanghai lebih menggoda dan saya terInspirasi untuk Menjadi seorang produser full-time.,Jadi sekarang, kerjaan saya ya duduk-duduk di depan komputer sembali sesekali melongok keluar jendela, mencari inspirasi. Pernah suatu kali, saya lihat anak kecil bermain layang-layang. Makanya, larik pertama di single saya bunyinya begini "Every now and then I see a kite up in the sky." Melodi single itu datang pas saya lagi di kamar mandi dan speaker bluetooth saya kumat. Bunyi aneh yang keluar dari speaker tersebut menjadi inspirasi saya ketika memproduksi track ini.Saya menyanyikan lirik saya sendiri. Awalnya, saya kerap pakai translator, atau dengar vokal orang lain. Entahlah, apa saya akan bernanyi di atas panggung, tapi saya ingin sekali memperbaiki kemampuan panggung saya. Makanya, saya masih sering ndengerin Michael Jakseon. Saya juga masih suka nyetel set Diplo lawas di Coachella yang dikirimkan teman saya. Tapi, dewa musik saya tetap Swedish House Mafia. Lambang mereka sampai saya tato di lengan.,Saya senang bisa bertemu Robin [Leembruggen]. Kebetulan saja ada orang asing yang muncul dan sepertinya kenal semua orang. Gara-gara dia, saya sekarang bisa kerja bareng Yellow Claw dan manggung di Tomorrowland musim panas nanti, yang bakal jadi panggung pertama saya di luar Cina. Aku tahu orang ngedrug habis-habisan di festival macam ini, tapi itu bukan mainan saya. Tapi, saya tahu apa yang mereka rasakan. Saya tahu betul karena level energi yang mereka rasakan sama seperti energi ketika saya manggung. Saya gatal ingin segera manggung di sana! | _Artikel ini pertama kali diterbitkan di THUMP Netherlands._,Menjadikan DJ musik elektonik dan produser sebagai sandaran hidup bukan perkara gampang di Cina, mengingat kesempatan membeli musik impor baru legal selama 10 tahun ke belakang. Belum lagi, pemerintah Cina masih mengawasi scene musik dengan ketat. Saking ketatnya, jika ingin membuat _gig_ formal di sana, anda harus siap-siap repot mengirim seluruh set-list ke Kementrian Kebudayaan setempat untuk sekadar persetujuan. Robin Leembruggen, expratriat berusia 23 tahun dari Belanda, paham sekali tentang hal ini. Ia sudah kenyang mengakali segala tetek bengek menyebalkan dari birokrasi scene music Cina guna mempromosikan talent-talent lokal yang menjanjikan.,Semua bermula ketika tempat Leemburggen bekerja, promotor Belanda bernama Art Of Dance, mengirimnya ke Beijing dua tahun lalu untuk membantu memasukkan DJ-DJ Rropa ke pasar dance music Cina yang tengah berkembang. Leembruggen segara sadar tugasnya tak enteng sama sekali. Situs-situs yang kerap digunakan sebagai media berbagi musik macam Soundcloud, Google, Facebook, Instagram dan Twitter semua diblok di Cina. Bahkan, superstar macam Martin Garrix pun kewalahan mancapai penggemarnya di negeri tirai bambu sana. Sadar akan hal ini, Robin akhirnya memutuskan untuk bekerja dengan talent lokal saja.,Ini yang akhirnya membawa Leembruggen to Shanghai. Di sana dia bertemu produser muda penuh bakat Wang Lowen. Di bawah pseudonim Dexter King, Lowen telah berhasil mengukir namanya sendiri di Shanghai dan menjadi bagian dari kolektif undeground Mad Panda. Kelak Leembruggen banyak membantu menjalankan kolekif ini. Beranggotakan musisi kamar muda belia, Mad Panda mempromosikan musiknya lewat media sosial legal di Cina macam WeChat, Weibo dan Xiami.,Sejak saat itu, semua bergerak lebih sangat cepat bagi Leembruggen dan banyak produser/DJs yang terhubung dengannya. Tahun lalu, Leembruggen membawa Longwen dalam sebuah tur yang menyambangi banyak kota besar di Cina. Salah satu anggota kolektif yang dia jalankan lainnya, Chace, akan manggung di Tomorrowland di Belgia tahun ini. Guna tahu lebih banyak bagaimana kru yang berisi artis muda yang lapar manggung ini mempersiapkan diri, kami mengunjungi mereka di studio kamar mereka di Cina mendengar seluk beluk cerita masing-masing, bagaimana mereka sampai ke titik ini.,**Dexter King:** Saya dan pacar saya sudah tinggal di apartemen di Shanghai selama 3 tahun. Namun, sejatinya, saya tumbuh besar di utara Cina. Di sana, saya punya teman dekat yang punya usaha toko CD ilegal. Aparat di Cina memang diinstrusikan untuk menghancurkan CD-CD ilegal dengan membolongi CD-CD tertentu menggunakan bor. Untungnya, mereka kerap bikin salah, jadi sebenarnya CD-CD yang mereka bor itu masih bisa dimainkan. Malah, biar CD-nya bisa jalan, kami harus bikin lubang lain. Dengan cara inilah saya bisa dapat banyak album.,Ketika beranjak remaja, uang yang saya miliki banyak amblas di toko-toko CD ilegal. Kalau ga salah, album yang pertama saya beli adalah album The Backstreet Boys dan Lionell Richie. Lalu, saya mendengarkan Hip-Hop. Sejak pertama kali mendengarnya, saya langsung kecantol. Saya tak punya tempat yang cukup untuk menaruh semua CD ini di apartemenku. Tapi, di dalam tas yang saya bawa, ada Wu-Tang Clan, Eminem dan Tupac. Dulu, Beli-beli album macam ini sebenarnya ilegal tapi ya ga berbahaya banget juga. Tak ada satupun orang di pemerintahan yang peduli.,Saya pertama kali menyentuh CDJ-Player di 2008, gara-gara didorong seorang teman yang punya bar untuk mencobanya. Awalnya saya susah beradaptasi—maklum biasanya pakai pemutar piringan hitam—jadi saya pikir bakal ada semacam jarum gitu. Malam itu, show saya sukses dan saya bisa dapat pendapatan dari nge-DJ. Saya masih ingat betapa bahagianya saya malam itu. Rasanya ya sama seperti ketika saya dengerin artis macam Avicii dann Don Diablo. Pas pertama kali nyetel "Wake Me Up," saya mewek.,Saya berusaha mencampur semua influence saya ke dalam musik yang saya buat, contohnya remix "Baby I Got Your Money" dari Old Dirty Bastard dan Kelis. Selalu ada aspek hiphop yang dulu saya mainkan pas remaja. Ada juga elemen EDM ala Avicii dan, kalau anda mendengarkannya secara seksama, anda bisa dengar suara instrumen musik Cina. Ah, apa ya itu namanya? Oh, kecapi Cina! Saya sih jujur ga bisa maininnya. Tapi kan ada Ableton. Beres perkara!,**Tsunano:** Saya lahir di Taiwan, yang ketika saya tumbuh dewasa masih jadi musuh Cina. Jadi ya, semua orang di sekeliling saya benci Cina daratan. Orang-orang juga nyepelein saya karena saya payah dalam matematika. Semua orang Taiwan memang menganggap matematika pelajaran paling penting di sekolah.,Saya tidak lanjut ke SMA. Sederhana saja sih, nilai-nilai saya tak cukup. Saya masih ingat dulu guru saya sampai manggil ayah cuma buat bilang saya tak becus di pelajaran matematika. Ayah diam saja. Dalam hati saya mikir: apa gunanya saya kalau tak becus matematika?,Keluarga kami pindah ke Shanghai beberapa tahun lalu. Orang tua saya ingin mencoba usaha keluarga di sini. Mereka kerja melulu. Malah, sekarang nih mereka lagi dalam business trip. Mereka masih ngarep kalau nanti saya bakal mewarisi usaha mereka.,Saya masih ingatpertengkaran saya dengan orang tua gara-gara musik. Orang tua saya tak setuju saya beli Turntable. Jadi ya saya meminjam uang buat beli turntable. Mereka marah bukan kepalang. Turntable itu tak boleh ada di kamarku. Lalu, saya sering beli album yang bahkan ga bakal saya putar. Saya cuma suka cover art-nya tok.,Saya pertama kali keranjingan reggae setelah pindah ke Cina. Malah, sempat beberapa kali saya main di pesta reggae. Influece reggae juga masih ada di rilisan musik elektronik saya. Karir bermusik saya sedang bagus-bagus-nya sekarang, tapi tetap saja orang tua saya meminta bukti. Saya masih berjuang menyakinkan ayah kalau ini karir yang bisa diharapkan. Aku sudah tak sabar menunggu hari ketika saya bisa pulang dan bilang "Yah, aku sudah sukses!". Makanya, aku bekerja mati-matian sekarang. Manggung 4 hari berturut-turut? Ayok!,**Chace:** Saya mulai memproduksi musik pas umur 13 tahun. Hasilnya: versi acappella dari lagu-lagu kesukaan saya. Kala itu, saya pakai mulut saya untuk menirukan semua jenis suara yang saya dengar. Saya dan Ibu lalu pindah ke Shanghai karena saya sedang mempersiapkan diri untuk belajar di sebuah konsevatorium. Sementara Ayah kami tinggalkan di kampung halaman. Beliau juga anak band. Bandnya adalah salah satu band pertama di Cina yang menggunakan instrumen elektronik di Cina. Ya sekitar tengah dekade 90an lah. Jadi, anda bisa bayangin dong seterbelakang apa Cina? Saya masuk konservatorium sebagai seorang drummer. Tapi, nyatanya, kehidupan malam Shanghai lebih menggoda dan saya terInspirasi untuk Menjadi seorang produser full-time.,Jadi sekarang, kerjaan saya ya duduk-duduk di depan komputer sembali sesekali melongok keluar jendela, mencari inspirasi. Pernah suatu kali, saya lihat anak kecil bermain layang-layang. Makanya, larik pertama di single saya bunyinya begini "Every now and then I see a kite up in the sky." Melodi single itu datang pas saya lagi di kamar mandi dan speaker bluetooth saya kumat. Bunyi aneh yang keluar dari speaker tersebut menjadi inspirasi saya ketika memproduksi track ini.Saya menyanyikan lirik saya sendiri. Awalnya, saya kerap pakai translator, atau dengar vokal orang lain. Entahlah, apa saya akan bernanyi di atas panggung, tapi saya ingin sekali memperbaiki kemampuan panggung saya. Makanya, saya masih sering ndengerin Michael Jakseon. Saya juga masih suka nyetel set Diplo lawas di Coachella yang dikirimkan teman saya. Tapi, dewa musik saya tetap Swedish House Mafia. Lambang mereka sampai saya tato di lengan.,Saya senang bisa bertemu Robin \[Leembruggen\]. Kebetulan saja ada orang asing yang muncul dan sepertinya kenal semua orang. Gara-gara dia, saya sekarang bisa kerja bareng Yellow Claw dan manggung di Tomorrowland musim panas nanti, yang bakal jadi panggung pertama saya di luar Cina. Aku tahu orang ngedrug habis-habisan di festival macam ini, tapi itu bukan mainan saya. Tapi, saya tahu apa yang mereka rasakan. Saya tahu betul karena level energi yang mereka rasakan sama seperti energi ketika saya manggung. Saya gatal ingin segera manggung di sana! | Musik | Mengejar kesuksesan di sebuah negara komunis di mana facebook dan soundcloud di-block bukan perkara enteng. Namun beberapa orang tak mau menyerah. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Diederik Van Zessen","id":"58478933c7ba1b027a1adc02","slug":"diederik-van-zessen","public_url":"https://www.vice.com/en_id/author/diederik-van-zessen","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad8ac4f4402924ec98c | articles | Betapa Meletihkannya Hidup Sebagai Para Pelajar Asing Yang Menghabiskan Musim Panas Bekerja di Amerika Serikat | 1,465,948,800,000 | https://www.vice.com/id/article/3dbdz3/betapa-meletihkannya-hidup-sebagai-para-pelajar-asing-yang-menghabiskan-musim-panas-bekerja-di-amerika-serikat | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE US.</em>,Ketika Melody Gilbert, seorang profesor Amerika Serikat sedang mengajar di sebuah universitas terkemuka di Bulgaria empat tahun yang lalu, dia tidak menyangka murid-muridnya akan ketiduran di kelas.,"Setelah liburan musik panas, mestinya murid-murid lebih rileks, gembira dan nyaman," kata Gilbert ke VICE. Namun ternyata "di minggu pertama mereka semua terlihat kelelahan.",Alasan di balik hal ini, ternyata adalah karena banyak murid-murid menghabiskan musim panas mereka bekerja selama 80 hingga 100 jam perminggu dengan bayaran rendah di Amerika Serikat.,Para pelajar ini tiba di Amerika Serikat menggunakan <a href="http://j1visa.state.gov/" target="_blank">J-1 Visa Exchange Visitor Program</a>, yang memperbolehkan warga asing (kebanyakan yang masih muda) dari negara terpilih untuk bekerja sementara di Amerika Serikat dengan tujuan "pertukaran budaya." Pemerintah AS memberikan 300.000 visa jenis ini setiap tahun, menurut Departemen Luar Negeri mereka. Namun alih-alih menghabiskan masa liburan seperti para pelajar pertukaran dengan bertamasya atau berteman dengan penduduk Amerika, beberapa pelajar ini melakukan pekerjaan bergaji rendah sebagai pembantu, pelayan atau staf dapur.,Tidak semua pelajar Program Visa J-1 mempunyai pengalaman yang buruk. Malah, bagi beberapa dari mereka, musim panas artinya <a href="http://www.irishcentral.com/news/US-Embassy-warns-of-Irish-students-drinking-too-much-San-Francisco-incident.html" target="_blank">pesta tanpa habis</a>. Namun bagi sebagian yang lain , terutama pelajar dari negara yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris seperti Bulgaria—pengalaman mereka jauh berbeda. Menurut sebuah <a href="https://www.splcenter.org/20140202/culture-shock-exploitation-j-1-cultural-exchange-workers#exploited" target="_blank">laporan</a> dari Southern Poverty Law Center, beberapa pelajar merasa "ditipu" atau "dimanfaatkan" program ini. Di tahun 2011, ratusan pekerja Visa J-1 melakukan protes di pabrik Hershey karena gaji mereka yang dianggap tidak adil. "Ini mah bukan pertukaran pelajar," kata seorang pelajar S1 dari Cina ke <em><a href="http://www.nytimes.com/2011/08/18/us/18immig.html?_r=0" target="_blank">New York Times</a></em>. "Kerja lebih cepat, kerja, kerja terus.",Gilbert membuat sebuah dokumenter berdasarkan fenomena ini. Dokumenter berjudul <em><a href="https://thesummerhelp.com/" target="_blank">The Summer Help</a></em> itu merekam kegiatan beberapa pelajar Bulgaria ketika mereka meninggalkan negara mereka untuk pertama kalinya guna bekerja di AS selama musim panas. Sepasang pelajar, Elena dan Nikoleta, menghabiskan musim panas dengan bekerja sebagai pelayan hotel di Myrtle Beach, South Carolina. Seiring dengan usaha mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan mereka yang baru, bekerja untuk penduduk Amerika yang sedang berlibur (dan tidak selalu ramah), kami menyaksikan mereka mencocokan harapan dengan kenyataan sebagai seorang warga asing di Amerika Serikat.,VICE mewawancarai Gilbert mengenai pengalamannya membuat film ini, membahas para pelajar yang dia rekam, memahami dua realitas yang berlawanan: pengalaman tinggal dan bekerja di Amerika.,<strong>VICE: Program J-1 dimaksudkan sebagai pertukaran budaya antara warga Amerika dan warga asing. Namun, para pelajar ini datang dan bekerja selama 80 jam seminggu melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Siapa yang diuntungkan dari program ini: para pelajar atau yang memperkerjakan mereka?</strong><br>
<strong>Melody Gilbert:</strong> Ketika saya membuat sebuah film, saya tidak menghakimi. Saya hanya menunjukkan pengalaman yang terjadi. Terserah anda bagaimana anda melihat program J-1. Ada banyak keuntungan yang didapat dari berjuang dan bekerja keras dan mendorong diri anda sendiri melewati masa-masa sulit. Ada banyak hal positif yang bisa dipetik dari hal ini—entah darimana anda berasal. Ada juga orang-orang yang merasa dimanfaatkan. Biarkan para pelajar yang menilai apakah pengalaman ini baik atau tidak bagi mereka. Yang saya lihat pada murid saya adalah adanya beberapa hal positif yang mereka petik, termasuk memeroleh banyak uang untuk membantu keuangan keluarga mereka di negara-negara Eropa Timur. Mereka juga mengalami pengembangan diri. Saya tidak terlalu mengkritik program ini namun saya juga tidak mendukungnya.,Yang mengejutkan saya, anda harus membayar agar bisa datang ke AS mengerjakan pekerjan-pekerjaan bergaji rendah ini. Anda harus membayar perusahaan penempatan pekerjaan, tiket pesawat, akomodasi, dan menanggung makanan anda sendiri. Anda harus membayar semuanya—untuk bisa menginjakkan kaki di Amerika dan bekerja dengan gaji rendah. Beberapa orang memang bisa mendapatkan untung. Sisanya tidak.,<strong>Apa tujuan dari film ini?</strong><br>
Tujuannya adalah menunjukkan pengalaman-pengalaman para pelajar ini. Bagi saya, film ini menarik karena memperlihatkan bagaimana para pelajar melihat kita—penduduk Amerika. Awalnya, saya pikir saya hanya membuat sebuah film tentang mereka [para pelajar] dan ekspektasi mereka. Kemudian saya jadi sadar. Ya ampun. Lihat bagaimana mereka menilai kita, bagaimana borosnya kita, bagaimana palsunya kita ketika mengucapkan selamat pagi dan semacamnya. Sangat menarik untuk menyaksikan hal ini.,<strong>Dua wanita yang anda rekam sepanjang film ini—apakah persepsi mereka tentang Amerika bisa berubah dari awal hingga akhir film?</strong><br>
Pada awalnya, mereka sangat bersemangat dan berpikiran terbuka. Referensi tentang Amerika yang anda punya hanyalah dari acara TV atau film. Di minggu pertama, sangat menyenangkan berada di sini, namun sedikit demi sedikit anda mulai sadar. Contoh: salah satu dari kedua wanita tersebut bekerja sebagai pelayan hotel dan seorang rekan kerjanya memfitnah dia. Sebagai orang asing yang baru saja tiba, tidak ada yang anda bisa lakukan. Anda belajar untuk menyesuaikan cara pikir anda dan bagaimana anda menghadapi masalah semacam ini. Apabila dia melaporkan si pemfitnah yang merupakan seorang warga Amerika, dia mungkin akan dipecat. Akhirnya dia memang cabut dari pekerjaan itu. Namun faktanya adalah tidak ada tempat yang sesuai dengan ekspektasi anda. Amerika tidak pernah sesuai dengan harapan orang.,<strong>Di film anda, salah satu dari kedua wanita mengalami pengalaman yang menyenangkan dan wanita satunya tidak—mengapa ini terjadi?</strong><br>
Mungkin ini masalah lokasi di mana mereka tinggal. Myrtle Beach di South Caroline mungkin bukan tempat paling ramah bagi warga asing. Mungkin ini alasannya, tapi saya tidak yakin. Ini menunjukkan bahwa pengalaman anda bisa berbeda tergantung di mana anda ditempatkan dan pekerjaan yang anda lakukan. Para pelajar lain di dokumenter saya yang ditempatkan di Provincetown, Massachusetts dan Martha's Vineyard—banyak dari mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Ada banyak orang kaya yang memperlakukan mereka dengan baik dan memberi mereka tip yang lebih besar, sehingga mereka merasa menjadi bagian dari komunitas. Di Provincetown, beberapa pelajar bahkan kembali ke sana empat atau lima kali.,Di Myrtle Beach, saya tidak melihat banyak pelajar yang mengalami hal yang sama. Kebetulan saja dua karakter utama di film ini berteman baik, berada di tempat yang sama, mengerjakan pekerjaan yang sama, namun mendapatkan pengalaman yang berbeda. Kadang-kadang ini masalah kepribadian seseorang, kadang-kadang ini masalah di mana anda berada dan apakah mereka toleran terhadap pelajar asing. Ada yang ramah, ada yang tidak. Kadang-kadang anda hanya bekerja di sana. Kadang-kadang anda menjadi bagian dari komunitas.,<strong>Bagi para pelajar Bulgaria, apakah faktor finansial menjadi alasan utama? Atau lebih ke pengalaman budaya?</strong><br>
Jelas faktor finansial. Mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan uang dalam satu musim panas sebanyak pendapatan orang tua mereka dalam satu atau dua tahun. Ibu mereka mungkin digaji 100 ribu rupiah per hari; dan mereka datang ke AS dan digaji 100 ribu rupiah per jam. Ini kemajuan, kan?,Datang ke sini di musim panas merupakan kesempatan untuk maju. Begitu mereka tiba di sini, mereka akan termotivasi untuk merasakan budayanya, untuk bertemu penduduk lokal dan saling mengenal. Sayangnya banyak penduduk AS yang tidak tertarik. Mereka melihat para pelajar ini sebagai pekerja dengan nama yang aneh. Seorang pelajar dari Kazakhstan bekerja di sebuah bar dan beberapa pelanggan bertanya padanya, 'Kamu dari mana?' dan dia menjawab, 'Kazakhstan.' Seseorang bertanya lagi, 'Itu nama negara?' Dia belajar untuk menertawakan hal ini dan sadar bahwa ini merupakan kesempatan untuk mengedukasi orang lain tentang negaranya. Saya ingin menunjukkan bahwa program ini adalah kesempatan yang baik untuk berinteraksi. Kadang-kadang ini berlanjut lebih dari sekedar interaksi, kadang-kadang tidak.,<strong>Beberapa bos Amerika melihat para pekerja ini sebagai bagian dari keluarga mereka. Apakah ini hal yang lazim?</strong><br>
Seorang bos toko ikan—ketika saya pertama kali berbicara dengan dia, dia merupakan tipikal bos yang bilang 'oh gak tau pekerja saya dari mana.' Namun setelah berbicara lebih lama, saya sadar bahwa pandangan dia akan pelajar-pelajar ini sama dengan pandangan saya—bahwa mereka spesial. Mereka bukan hanya pekerja—mereka meninggalkan banyak hal untuk bisa datang ke AS serta bahwa mereka adalah jurnalis, pengacara, banker, dan dokter masa depan negara mereka masing-masing. Dia selalu mengundang pelajar untuk tinggal bersama keluarganya. Ada bos yang baik, ada juga yang tidak. Saya menyetir sejauh 8.000 km ke berbagai pelosok AS untuk melihat kondisi penginapan para pelajar. Ada yang tinggal berlima atau bertujuh dalam satu ruangan. Ada juga yang tinggal di tempat yang lebih baik. Saya tidak berada di sana untuk menghakimi, tapi hanya mendokumentasikan pengalaman mereka.,<strong>Di beberapa bagian di film, sepertinya ada semacam keakraban antara para pelajar Bulgaria dengan para imigran lainnya—seperti para pekerja dari Amerika Tengah yang sudah lama tinggal di sini. Apakah ada hubungan spesial di antara mereka?</strong><br>
Ada satu adegan di film ketika salah satu dari pelajar perempuan diundang ke sebuah pesta oleh seorang rekan kerjanya yang berasal dari Meksiko. Rekannya ini bekerja sebagai tenaga kebersihan di hotel tempat mereka bekerja. Salah satu pekerja yang lain mengatakan, 'Kenapa kamu pergi ke pesta ulang tahun orang Meksiko?' Dia merasa lebih dekat dengan mereka karena mereka di sini untuk alasan yang sama. 'Mereka di sini untuk bekerja,' kata dia. Lebih dari itu, keluarga Meksiko sangat akrab satu sama lain. Hal ini mengingatkan dia akan keluarganya di tanah air.,<em>Follow Serena Solomon di <a href="https://twitter.com/serenaspeaks?lang=en" target="_blank">Twitter</a>.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE US._,Ketika Melody Gilbert, seorang profesor Amerika Serikat sedang mengajar di sebuah universitas terkemuka di Bulgaria empat tahun yang lalu, dia tidak menyangka murid-muridnya akan ketiduran di kelas.,"Setelah liburan musik panas, mestinya murid-murid lebih rileks, gembira dan nyaman," kata Gilbert ke VICE. Namun ternyata "di minggu pertama mereka semua terlihat kelelahan.",Alasan di balik hal ini, ternyata adalah karena banyak murid-murid menghabiskan musim panas mereka bekerja selama 80 hingga 100 jam perminggu dengan bayaran rendah di Amerika Serikat.,Para pelajar ini tiba di Amerika Serikat menggunakan [J-1 Visa Exchange Visitor Program](http://j1visa.state.gov/), yang memperbolehkan warga asing (kebanyakan yang masih muda) dari negara terpilih untuk bekerja sementara di Amerika Serikat dengan tujuan "pertukaran budaya." Pemerintah AS memberikan 300.000 visa jenis ini setiap tahun, menurut Departemen Luar Negeri mereka. Namun alih-alih menghabiskan masa liburan seperti para pelajar pertukaran dengan bertamasya atau berteman dengan penduduk Amerika, beberapa pelajar ini melakukan pekerjaan bergaji rendah sebagai pembantu, pelayan atau staf dapur.,Tidak semua pelajar Program Visa J-1 mempunyai pengalaman yang buruk. Malah, bagi beberapa dari mereka, musim panas artinya [pesta tanpa habis](http://www.irishcentral.com/news/US-Embassy-warns-of-Irish-students-drinking-too-much-San-Francisco-incident.html). Namun bagi sebagian yang lain , terutama pelajar dari negara yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris seperti Bulgaria—pengalaman mereka jauh berbeda. Menurut sebuah [laporan](https://www.splcenter.org/20140202/culture-shock-exploitation-j-1-cultural-exchange-workers#exploited) dari Southern Poverty Law Center, beberapa pelajar merasa "ditipu" atau "dimanfaatkan" program ini. Di tahun 2011, ratusan pekerja Visa J-1 melakukan protes di pabrik Hershey karena gaji mereka yang dianggap tidak adil. "Ini mah bukan pertukaran pelajar," kata seorang pelajar S1 dari Cina ke _[New York Times](http://www.nytimes.com/2011/08/18/us/18immig.html?_r=0)_. "Kerja lebih cepat, kerja, kerja terus.",Gilbert membuat sebuah dokumenter berdasarkan fenomena ini. Dokumenter berjudul _[The Summer Help](https://thesummerhelp.com/)_ itu merekam kegiatan beberapa pelajar Bulgaria ketika mereka meninggalkan negara mereka untuk pertama kalinya guna bekerja di AS selama musim panas. Sepasang pelajar, Elena dan Nikoleta, menghabiskan musim panas dengan bekerja sebagai pelayan hotel di Myrtle Beach, South Carolina. Seiring dengan usaha mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan mereka yang baru, bekerja untuk penduduk Amerika yang sedang berlibur (dan tidak selalu ramah), kami menyaksikan mereka mencocokan harapan dengan kenyataan sebagai seorang warga asing di Amerika Serikat.,VICE mewawancarai Gilbert mengenai pengalamannya membuat film ini, membahas para pelajar yang dia rekam, memahami dua realitas yang berlawanan: pengalaman tinggal dan bekerja di Amerika.,**VICE: Program J-1 dimaksudkan sebagai pertukaran budaya antara warga Amerika dan warga asing. Namun, para pelajar ini datang dan bekerja selama 80 jam seminggu melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Siapa yang diuntungkan dari program ini: para pelajar atau yang memperkerjakan mereka?**
**Melody Gilbert:** Ketika saya membuat sebuah film, saya tidak menghakimi. Saya hanya menunjukkan pengalaman yang terjadi. Terserah anda bagaimana anda melihat program J-1. Ada banyak keuntungan yang didapat dari berjuang dan bekerja keras dan mendorong diri anda sendiri melewati masa-masa sulit. Ada banyak hal positif yang bisa dipetik dari hal ini—entah darimana anda berasal. Ada juga orang-orang yang merasa dimanfaatkan. Biarkan para pelajar yang menilai apakah pengalaman ini baik atau tidak bagi mereka. Yang saya lihat pada murid saya adalah adanya beberapa hal positif yang mereka petik, termasuk memeroleh banyak uang untuk membantu keuangan keluarga mereka di negara-negara Eropa Timur. Mereka juga mengalami pengembangan diri. Saya tidak terlalu mengkritik program ini namun saya juga tidak mendukungnya.,Yang mengejutkan saya, anda harus membayar agar bisa datang ke AS mengerjakan pekerjan-pekerjaan bergaji rendah ini. Anda harus membayar perusahaan penempatan pekerjaan, tiket pesawat, akomodasi, dan menanggung makanan anda sendiri. Anda harus membayar semuanya—untuk bisa menginjakkan kaki di Amerika dan bekerja dengan gaji rendah. Beberapa orang memang bisa mendapatkan untung. Sisanya tidak.,**Apa tujuan dari film ini?**
Tujuannya adalah menunjukkan pengalaman-pengalaman para pelajar ini. Bagi saya, film ini menarik karena memperlihatkan bagaimana para pelajar melihat kita—penduduk Amerika. Awalnya, saya pikir saya hanya membuat sebuah film tentang mereka \[para pelajar\] dan ekspektasi mereka. Kemudian saya jadi sadar. Ya ampun. Lihat bagaimana mereka menilai kita, bagaimana borosnya kita, bagaimana palsunya kita ketika mengucapkan selamat pagi dan semacamnya. Sangat menarik untuk menyaksikan hal ini.,**Dua wanita yang anda rekam sepanjang film ini—apakah persepsi mereka tentang Amerika bisa berubah dari awal hingga akhir film?**
Pada awalnya, mereka sangat bersemangat dan berpikiran terbuka. Referensi tentang Amerika yang anda punya hanyalah dari acara TV atau film. Di minggu pertama, sangat menyenangkan berada di sini, namun sedikit demi sedikit anda mulai sadar. Contoh: salah satu dari kedua wanita tersebut bekerja sebagai pelayan hotel dan seorang rekan kerjanya memfitnah dia. Sebagai orang asing yang baru saja tiba, tidak ada yang anda bisa lakukan. Anda belajar untuk menyesuaikan cara pikir anda dan bagaimana anda menghadapi masalah semacam ini. Apabila dia melaporkan si pemfitnah yang merupakan seorang warga Amerika, dia mungkin akan dipecat. Akhirnya dia memang cabut dari pekerjaan itu. Namun faktanya adalah tidak ada tempat yang sesuai dengan ekspektasi anda. Amerika tidak pernah sesuai dengan harapan orang.,**Di film anda, salah satu dari kedua wanita mengalami pengalaman yang menyenangkan dan wanita satunya tidak—mengapa ini terjadi?**
Mungkin ini masalah lokasi di mana mereka tinggal. Myrtle Beach di South Caroline mungkin bukan tempat paling ramah bagi warga asing. Mungkin ini alasannya, tapi saya tidak yakin. Ini menunjukkan bahwa pengalaman anda bisa berbeda tergantung di mana anda ditempatkan dan pekerjaan yang anda lakukan. Para pelajar lain di dokumenter saya yang ditempatkan di Provincetown, Massachusetts dan Martha's Vineyard—banyak dari mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Ada banyak orang kaya yang memperlakukan mereka dengan baik dan memberi mereka tip yang lebih besar, sehingga mereka merasa menjadi bagian dari komunitas. Di Provincetown, beberapa pelajar bahkan kembali ke sana empat atau lima kali.,Di Myrtle Beach, saya tidak melihat banyak pelajar yang mengalami hal yang sama. Kebetulan saja dua karakter utama di film ini berteman baik, berada di tempat yang sama, mengerjakan pekerjaan yang sama, namun mendapatkan pengalaman yang berbeda. Kadang-kadang ini masalah kepribadian seseorang, kadang-kadang ini masalah di mana anda berada dan apakah mereka toleran terhadap pelajar asing. Ada yang ramah, ada yang tidak. Kadang-kadang anda hanya bekerja di sana. Kadang-kadang anda menjadi bagian dari komunitas.,**Bagi para pelajar Bulgaria, apakah faktor finansial menjadi alasan utama? Atau lebih ke pengalaman budaya?**
Jelas faktor finansial. Mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan uang dalam satu musim panas sebanyak pendapatan orang tua mereka dalam satu atau dua tahun. Ibu mereka mungkin digaji 100 ribu rupiah per hari; dan mereka datang ke AS dan digaji 100 ribu rupiah per jam. Ini kemajuan, kan?,Datang ke sini di musim panas merupakan kesempatan untuk maju. Begitu mereka tiba di sini, mereka akan termotivasi untuk merasakan budayanya, untuk bertemu penduduk lokal dan saling mengenal. Sayangnya banyak penduduk AS yang tidak tertarik. Mereka melihat para pelajar ini sebagai pekerja dengan nama yang aneh. Seorang pelajar dari Kazakhstan bekerja di sebuah bar dan beberapa pelanggan bertanya padanya, 'Kamu dari mana?' dan dia menjawab, 'Kazakhstan.' Seseorang bertanya lagi, 'Itu nama negara?' Dia belajar untuk menertawakan hal ini dan sadar bahwa ini merupakan kesempatan untuk mengedukasi orang lain tentang negaranya. Saya ingin menunjukkan bahwa program ini adalah kesempatan yang baik untuk berinteraksi. Kadang-kadang ini berlanjut lebih dari sekedar interaksi, kadang-kadang tidak.,**Beberapa bos Amerika melihat para pekerja ini sebagai bagian dari keluarga mereka. Apakah ini hal yang lazim?**
Seorang bos toko ikan—ketika saya pertama kali berbicara dengan dia, dia merupakan tipikal bos yang bilang 'oh gak tau pekerja saya dari mana.' Namun setelah berbicara lebih lama, saya sadar bahwa pandangan dia akan pelajar-pelajar ini sama dengan pandangan saya—bahwa mereka spesial. Mereka bukan hanya pekerja—mereka meninggalkan banyak hal untuk bisa datang ke AS serta bahwa mereka adalah jurnalis, pengacara, banker, dan dokter masa depan negara mereka masing-masing. Dia selalu mengundang pelajar untuk tinggal bersama keluarganya. Ada bos yang baik, ada juga yang tidak. Saya menyetir sejauh 8.000 km ke berbagai pelosok AS untuk melihat kondisi penginapan para pelajar. Ada yang tinggal berlima atau bertujuh dalam satu ruangan. Ada juga yang tinggal di tempat yang lebih baik. Saya tidak berada di sana untuk menghakimi, tapi hanya mendokumentasikan pengalaman mereka.,**Di beberapa bagian di film, sepertinya ada semacam keakraban antara para pelajar Bulgaria dengan para imigran lainnya—seperti para pekerja dari Amerika Tengah yang sudah lama tinggal di sini. Apakah ada hubungan spesial di antara mereka?**
Ada satu adegan di film ketika salah satu dari pelajar perempuan diundang ke sebuah pesta oleh seorang rekan kerjanya yang berasal dari Meksiko. Rekannya ini bekerja sebagai tenaga kebersihan di hotel tempat mereka bekerja. Salah satu pekerja yang lain mengatakan, 'Kenapa kamu pergi ke pesta ulang tahun orang Meksiko?' Dia merasa lebih dekat dengan mereka karena mereka di sini untuk alasan yang sama. 'Mereka di sini untuk bekerja,' kata dia. Lebih dari itu, keluarga Meksiko sangat akrab satu sama lain. Hal ini mengingatkan dia akan keluarganya di tanah air.,_Follow Serena Solomon di [Twitter](https://twitter.com/serenaspeaks?lang=en)._ | Vice Blog | Mereka kuliah di kampus terbaik di negara asalnya. Di Amerika, mereka cuma "pembantu." | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Serena Solomon","id":"583ee75d22b36414395697d8","slug":"serena-solomon","public_url":"http://www.vice.com/en_us/author/serena-solomon","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad6a11041025a6c0993 | articles | Jagoan Musik Jazz Kamasi Washington Merupakan Hasil Bimbingan Sang Ayah | 1,465,776,000,000 | https://www.vice.com/id/article/78bbye/jagoan-musik-jazz-kamasi-washington-merupakan-hasil-bimbingan-sang-ayah | Foto oleh Shane J. Smith,<em>Cerita ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em>,Sebelum saya bertemu Kamasi Washington, saya terlebih dahulu menemui ayahnya, Rickey. Dia berdiri di belakang meja merchandise di Le Poisson Rouge di West Village sekitar satu jam sebelum pertunjukan solo pertama Kamasi di New York. Saat itu, saya tidak tahu bahwa Rickey merupakan ayah dari pemain saksofon yang lewat kontribusinya dalam album penting <em>To Pimp A Butterfly</em> milik Kendrick Lamar dan album solonya, <em>The Epic</em>, telah memperkenalkan kesadaran sosial, modal jazz yang ekspresif dan groove dari musik jazz fusion dari era Civil Rights (Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika) ke generasi baru. Saya juga tidak tahu bahwa Rickey merupakan seorang musisi woodwind (instrumen musik tiup kayu) yang berbakat dan pernah berkarir sebagai session player untuk musisi legendaris seperti Diana Ross dan The Temptations. Saya pikir dia cuma bapak tua random yang mau minta duit.,"Saudaraku," seru dia ketika saya lewat. "Kamu mesti beli boxset ini sekarang." Dia mengangkat selempeng karton. "Kalau tidak, kamu akan membeli ini dengan harga selangit di eBay.",Rickey sedang berusaha menawarkan <em>The Epic</em>, karya solo Kamasi berisikan 17 lagu yang mencakup banyak hal, dari syair pujian terhadap Malcolm X yang gembira hingga cover lagu Claude Debussy berjudul "Clair de Lune" yang manis lagi soulful.,Album berdurasi 170 menit ini dijuduli demikian bukan karena panjang durasinya. The Epic merujuk pada mimpi Kamasi mengenai seorang prajurit muda yang berjuang untuk menjadi seorang "penjaga", posisi yang dipegang oleh seorang prajurit lebih tua lagi perkasa. Track pembuka album "Change of the Guard," menceritakan kisah epik ini lewat berbagai macam bebunyian, dari strings orkestra berisikan 32 orang, paduan suara yang bernyanyi bak malaikat hingga 10 orang anggota band Kamasi yang memainkan soul jazz yang mengayun.,Berkat pujian dari berbagai kritikus dan kolaborasi dengan artis populer seperti Flying Lotus dan Kendrick Lamar yang menarik perhatian khalayak, posisi Kamasi di dunia musik sekarang mencerminkan posisi prajurit muda di dalam mimpinya. Rilisan debutnya yang berisikan 3 album sekaligus — memenangkan penghargaan American Music Prize dan menyelinap ke hampir setiap daftar "Album Terbaik 2015" dari versi <em>Pitchfork</em> hingga <em>Rolling Stone</em> — telah menempatkan Kamasi sebagai duta jazz yang memulai pergerakan musik baru.,Kepopuleran Kamasi yang meningkat dengan cepat terasa mengagumkan bagi seorang anak yang tumbuh di Inglewood, California. Dekade 90an di kawasan South Central adalah masa penuh kekerasan, masa ketika mempelajari isyarat geng lebih menguntungkan dibandingkan mempelajari perubahan chord. Namun, seperti yang kelak Kamasi katakan, sukses yang ia capai bukanlah sebuah kebetulan. Itu merupakan hasil cinta ayahnya yang mendalam.,Beberapa bulan setelah malam di Le Poisson Rouge itu, saya duduk dengan Kamasi dan Rickey di sebuah ruangan di Dumont NYC, hotel di 34th Street. Mereka berada di sana untuk tampil di pertunjukkan yang tiketnya ludes terjual. Kali ini, pertunjukkan itu dihelat di Webster Hall, sebuah venue yang jauh besar dari sebelumnya. Kepada saya, mereka bercerita peran penting yang Washington senior mainkan dalam kehidupan anaknya.,"Ayah saya adalah seorang pengembara," nyanyi Rickey sambil tertawa. "Di mana dia menaruh topi, di situlah rumahnya." Absennya sang ayah dalam hidup Rickey, yang juga seorang musisi, sangatlah kontras dibanding hubungannya dengan Kamasi yang begitu dekat. Rickey mengatakan bahwa dia hanya pernah bertemu ayahnya sekali ketika dia masih kecil. Di hari itu, ayahnya menjanjikan dia dunia. Sayangnya, Rickey tidak pernah mendapatkan sepeda baru dan waktu bersama di lapangan basket seperti dijanjikan sang ayah. Ketika Kamasi lahir, barulah Rickey berusaha untuk bertemu kembali dengan ayahnya. "Saya membutuhkan seorang pria di hidup saya untuk membantu saya menghadapi segala masalah. Di tengah pencarian saya akan ayah, saudara beliau mengatakan bahwa dia telah meninggal dunia," cerita Rickey. "Pengalaman itulah yang membuat saya memutuskan untuk mengubah pola hubungan saya dengan anak saya.",Ketika Kamasi lahir di tahun 1981, Rickey adalah seorang musisi yang sukses. Dia memimpin dan bermain woodwind di Raw Soul Express, sebuah grup yang mencampur musik funk dengan komposisi musik yang elegan. Bintang Rickey sebagai seorang produser, penggubah dan musisi sesi sedang bersinar terang.,"Karir saya sedang menanjak. Tapi saya sadar bahwa semua teman-teman saya yang mengambil jalan hidup ini tidak mempunyai rumah dan asuransi kesehatan. Mereka juga meninggalkan keluarga dan anak-anak mereka. Ini membuat saya berpikir, <em>lalu saya berkata okelah ayah saya tidak mengurus saya, tapi saya memutuskan bahwa mengurus anak adalah tanggung jawab yang saya harus ambil</em>.",Alih-alih kembali menekuni karir musiknya di luar sana, Rickey bekerja sebagai guru musik di Inglewood sehingga dia dapat menjadi bagian dari hidup anaknya.,"Saya berdoa agar Kamasi menjadi orang yang hebat," kata Rickey. "Saya berdoa agar dia menjadi kuat, bisa menyatukan orang-orang, dan melakukan hal-hal yang luar biasa.",Jauh sebelum <em>The Epic</em> dirilis, Rickey sadar bahwa doa-doa dia untuk Kamasi telah terjawab. Kamasi dikaruniai talenta. "Kamasi bisa duduk di piano berjam-jam dan bersenang-senang dengan dirinya sendiri. Dia memiliki kegigihan, yang merupakan karunia terbesarnya. Banyak musisi bertalenta yang akhirnya tidak kemana-mana. Namun seseorang yang memiliki kegigihan dapat melewati kesulitan dan menjadi seorang ahli. Saya melihat kualitas ini dalam diri Kamasi.",Perjalanan Kamasi sampai manggung venue Webster Hall yang megah bukan tanpa halangan dan cobaaan. Tumbuh besar di Inglewood di era 90an sangatlah berbahaya. Ibu dari Kamasi tinggal di daerah Crip, dan ayahnya tinggal di daerah Blood. Akibatnya, menyebabkan Kamasi memiliki teman dari dua sisi lingkungan ini. Pada saat itu, tingkat pembunuhan di wilayah ini merupakan salah satu yang tertinggi di Amerika, belum lagi kehidupan geng mendikte budaya pop, dan menciptakan daya tarik tersendiri.,"Waktu itu ada semacam tekanan budaya untuk mempunyai pandangan yang negatif tentang diri anda sendiri. Anda tidak sadar saat itu, tapi ketika anda berumur sebelas tahun, yang anda inginkan adalah menjadi seorang penjahat dan ditakuti orang," kata Kamasi. "Waktu itu ayah tidak menyadari betapa terpengaruhnya saya. Saya sering sekali mengucapkan 'cuz.' (semacam slang bahasa jalanan)",Rickey berusaha melawan pengaruh jalanan ini dengan menanamkan apresiasi akan sejarah keluarga di dalam diri Kamasi. Kamari ingat ketika Rickey berusaha membuat dia mengatakan "Afrika Amerika," dan bukan hanya Amerika. Rickey bahkan menamakan anaknya berdasarkan nama ibu kota Kerajaan Ashanti, sebuah kerajaan yang menjadi simbol untuk persatuan Afrika.,Rickey selalu berusaha untuk membuat Kamasi sibuk dan menjauhkannya dari masalah dengan memberikan banyak pekerjaan rumah dan buku-buku seperti <em>The Autobiography of Malcolm X</em>. "Kami belajar dari ayah sejak kecil bahwa ketika anda mengganggur, anda mesti kelihatan sibuk, jika tidak kesibukan sesungguhnya akan menimpa anda," kata Kamasi. "Itu alasan saya mulai berlatih musik — ketika saya berlatih, saya dibiarkan bebas oleh ayah.",Tidak hanya itu, Rickey membangun studio rekaman di rumahnya dan membiarkan teman-teman Kamasi mampir untuk ngejam. Membiarkan mereka di dalam rumah bermain musik jauh lebih baik daripada membiarkan mereka berkeliaran di luar sana. Ada drum, keyboard, piano, mic, makanan berlimpah dan video game di rumah. Semua yang mereka butuhkan tersedia dalam rumah.,"Waktu itu tidak ada wanita untuk menjaga semuanya teratur," kata Rickey. "Jadi mereka boleh tidur larut malam. Selama mereka melakukan kegiatan yang positif, saya tidak keberatan.",Saat Kamasi mulai serius mendalami saksofon, Rickey selalu mendorong dia dengan cara yang halus namun pasti.,"Waktu saya berumur tujuh belas, saya bermain di sebuah grup bernama Young Jazz Giants. Kami memainkan lagu buatan sendiri. Selepas kami manggung, penonton berkata 'Wah gila, tadi bagus banget, keren abis,'" kata Kamasi. "Tapi ayah tidak pernah mengatakan bahwa kami hebat. Dia selalu jujur dan mengatakan, 'Kamu sumbang tadi. Tempomu berantakan.'",Sekarang, meski pernah sepanggung dengan semua orang dari Snoop Dogg hingga Pharoah Sanders, momen paling membanggakan Kamasi sebagai performer adalah ketika ayahnya akhirnya memberikan pujian.,"Waktu itu sedang ada konser band jazz di tahun terakhir saya di SMA," kata Kamasi. "Saya sudah terbiasa mendengarkan ayah saya memberi tahu kesalahan-kesalahan saya di panggung. <em>Ini dia nih, pikir saya</em>. Lalu tiba-tiba dia mengatakan '<em>tadi kalian mainnya asik</em>.' Kami melihat satu sama lain dan kaget. Itu adalah momen besar untuk kami karena Ayah biasanya selalu punya kritik.",Sekarang, Rickey tidak memiliki kritik apa-apa untuk Kamasi dewasa. Pergantian penjaga di mimpi Kamasi sudah terjadi. Kamasi telah melanjutkan jejak ayahnya. Ia bahkan membawa kecintaan mereka akan musik ke tempat yang tidak terbayangkan. Dan ini baru awalnya saja. Setelah melakukan tur dunia untuk album The Epic, Kamasi membeberkan ke majalah Rolling Stone bahwa album keduanya yang akan menampilkan "tiga puluh dua pemain saksofon," sedang digodok. Dorongan Kamasi yang kuat untuk meningkatkan karya seninya menunjukkan hasil dari pengorbanan dan rasa sayang Rickey.,Anda juga bisa melihatnya ketika mereka berada di panggung bersama. Setelah nongkrong bareng mereka di hotel, saya menyaksikan aksi mereka malam itu di Webster Hall. Seribu lima ratus penggemar bersorak ketika Kamasi menghentikan pertunjukan untuk membawa ayahnya naik ke panggung.,Rickey melangkah masuk ke dalam cahaya ungu lampu panggung dan menatap penonton. Dia menggenggam seruling emasnya, sekilas melayangkan pandangannya pada sang anak, menutup mata dan mulai meniup. Tidak lama kemudian, Kamasi bergabung. Nada-nada yang mereka buat terjalin dan memancar keluar dari panggung. Getarannya menyentuh penonton di baris depan dan mengalir ke belakang hingga meja merchandise, tempat saya berada. Cinta mereka sudah genap bersalin rupa jadi suara.,<em>Cerita ini muncul di majalah VICE edisi Juni.</em> | Foto oleh Shane J. Smith,_Cerita ini muncul di majalah VICE edisi Juni._,Sebelum saya bertemu Kamasi Washington, saya terlebih dahulu menemui ayahnya, Rickey. Dia berdiri di belakang meja merchandise di Le Poisson Rouge di West Village sekitar satu jam sebelum pertunjukan solo pertama Kamasi di New York. Saat itu, saya tidak tahu bahwa Rickey merupakan ayah dari pemain saksofon yang lewat kontribusinya dalam album penting _To Pimp A Butterfly_ milik Kendrick Lamar dan album solonya, _The Epic_, telah memperkenalkan kesadaran sosial, modal jazz yang ekspresif dan groove dari musik jazz fusion dari era Civil Rights (Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika) ke generasi baru. Saya juga tidak tahu bahwa Rickey merupakan seorang musisi woodwind (instrumen musik tiup kayu) yang berbakat dan pernah berkarir sebagai session player untuk musisi legendaris seperti Diana Ross dan The Temptations. Saya pikir dia cuma bapak tua random yang mau minta duit.,"Saudaraku," seru dia ketika saya lewat. "Kamu mesti beli boxset ini sekarang." Dia mengangkat selempeng karton. "Kalau tidak, kamu akan membeli ini dengan harga selangit di eBay.",Rickey sedang berusaha menawarkan _The Epic_, karya solo Kamasi berisikan 17 lagu yang mencakup banyak hal, dari syair pujian terhadap Malcolm X yang gembira hingga cover lagu Claude Debussy berjudul "Clair de Lune" yang manis lagi soulful.,Album berdurasi 170 menit ini dijuduli demikian bukan karena panjang durasinya. The Epic merujuk pada mimpi Kamasi mengenai seorang prajurit muda yang berjuang untuk menjadi seorang "penjaga", posisi yang dipegang oleh seorang prajurit lebih tua lagi perkasa. Track pembuka album "Change of the Guard," menceritakan kisah epik ini lewat berbagai macam bebunyian, dari strings orkestra berisikan 32 orang, paduan suara yang bernyanyi bak malaikat hingga 10 orang anggota band Kamasi yang memainkan soul jazz yang mengayun.,Berkat pujian dari berbagai kritikus dan kolaborasi dengan artis populer seperti Flying Lotus dan Kendrick Lamar yang menarik perhatian khalayak, posisi Kamasi di dunia musik sekarang mencerminkan posisi prajurit muda di dalam mimpinya. Rilisan debutnya yang berisikan 3 album sekaligus — memenangkan penghargaan American Music Prize dan menyelinap ke hampir setiap daftar "Album Terbaik 2015" dari versi _Pitchfork_ hingga _Rolling Stone_ — telah menempatkan Kamasi sebagai duta jazz yang memulai pergerakan musik baru.,Kepopuleran Kamasi yang meningkat dengan cepat terasa mengagumkan bagi seorang anak yang tumbuh di Inglewood, California. Dekade 90an di kawasan South Central adalah masa penuh kekerasan, masa ketika mempelajari isyarat geng lebih menguntungkan dibandingkan mempelajari perubahan chord. Namun, seperti yang kelak Kamasi katakan, sukses yang ia capai bukanlah sebuah kebetulan. Itu merupakan hasil cinta ayahnya yang mendalam.,Beberapa bulan setelah malam di Le Poisson Rouge itu, saya duduk dengan Kamasi dan Rickey di sebuah ruangan di Dumont NYC, hotel di 34th Street. Mereka berada di sana untuk tampil di pertunjukkan yang tiketnya ludes terjual. Kali ini, pertunjukkan itu dihelat di Webster Hall, sebuah venue yang jauh besar dari sebelumnya. Kepada saya, mereka bercerita peran penting yang Washington senior mainkan dalam kehidupan anaknya.,"Ayah saya adalah seorang pengembara," nyanyi Rickey sambil tertawa. "Di mana dia menaruh topi, di situlah rumahnya." Absennya sang ayah dalam hidup Rickey, yang juga seorang musisi, sangatlah kontras dibanding hubungannya dengan Kamasi yang begitu dekat. Rickey mengatakan bahwa dia hanya pernah bertemu ayahnya sekali ketika dia masih kecil. Di hari itu, ayahnya menjanjikan dia dunia. Sayangnya, Rickey tidak pernah mendapatkan sepeda baru dan waktu bersama di lapangan basket seperti dijanjikan sang ayah. Ketika Kamasi lahir, barulah Rickey berusaha untuk bertemu kembali dengan ayahnya. "Saya membutuhkan seorang pria di hidup saya untuk membantu saya menghadapi segala masalah. Di tengah pencarian saya akan ayah, saudara beliau mengatakan bahwa dia telah meninggal dunia," cerita Rickey. "Pengalaman itulah yang membuat saya memutuskan untuk mengubah pola hubungan saya dengan anak saya.",Ketika Kamasi lahir di tahun 1981, Rickey adalah seorang musisi yang sukses. Dia memimpin dan bermain woodwind di Raw Soul Express, sebuah grup yang mencampur musik funk dengan komposisi musik yang elegan. Bintang Rickey sebagai seorang produser, penggubah dan musisi sesi sedang bersinar terang.,"Karir saya sedang menanjak. Tapi saya sadar bahwa semua teman-teman saya yang mengambil jalan hidup ini tidak mempunyai rumah dan asuransi kesehatan. Mereka juga meninggalkan keluarga dan anak-anak mereka. Ini membuat saya berpikir, _lalu saya berkata okelah ayah saya tidak mengurus saya, tapi saya memutuskan bahwa mengurus anak adalah tanggung jawab yang saya harus ambil_.",Alih-alih kembali menekuni karir musiknya di luar sana, Rickey bekerja sebagai guru musik di Inglewood sehingga dia dapat menjadi bagian dari hidup anaknya.,"Saya berdoa agar Kamasi menjadi orang yang hebat," kata Rickey. "Saya berdoa agar dia menjadi kuat, bisa menyatukan orang-orang, dan melakukan hal-hal yang luar biasa.",Jauh sebelum _The Epic_ dirilis, Rickey sadar bahwa doa-doa dia untuk Kamasi telah terjawab. Kamasi dikaruniai talenta. "Kamasi bisa duduk di piano berjam-jam dan bersenang-senang dengan dirinya sendiri. Dia memiliki kegigihan, yang merupakan karunia terbesarnya. Banyak musisi bertalenta yang akhirnya tidak kemana-mana. Namun seseorang yang memiliki kegigihan dapat melewati kesulitan dan menjadi seorang ahli. Saya melihat kualitas ini dalam diri Kamasi.",Perjalanan Kamasi sampai manggung venue Webster Hall yang megah bukan tanpa halangan dan cobaaan. Tumbuh besar di Inglewood di era 90an sangatlah berbahaya. Ibu dari Kamasi tinggal di daerah Crip, dan ayahnya tinggal di daerah Blood. Akibatnya, menyebabkan Kamasi memiliki teman dari dua sisi lingkungan ini. Pada saat itu, tingkat pembunuhan di wilayah ini merupakan salah satu yang tertinggi di Amerika, belum lagi kehidupan geng mendikte budaya pop, dan menciptakan daya tarik tersendiri.,"Waktu itu ada semacam tekanan budaya untuk mempunyai pandangan yang negatif tentang diri anda sendiri. Anda tidak sadar saat itu, tapi ketika anda berumur sebelas tahun, yang anda inginkan adalah menjadi seorang penjahat dan ditakuti orang," kata Kamasi. "Waktu itu ayah tidak menyadari betapa terpengaruhnya saya. Saya sering sekali mengucapkan 'cuz.' (semacam slang bahasa jalanan)",Rickey berusaha melawan pengaruh jalanan ini dengan menanamkan apresiasi akan sejarah keluarga di dalam diri Kamasi. Kamari ingat ketika Rickey berusaha membuat dia mengatakan "Afrika Amerika," dan bukan hanya Amerika. Rickey bahkan menamakan anaknya berdasarkan nama ibu kota Kerajaan Ashanti, sebuah kerajaan yang menjadi simbol untuk persatuan Afrika.,Rickey selalu berusaha untuk membuat Kamasi sibuk dan menjauhkannya dari masalah dengan memberikan banyak pekerjaan rumah dan buku-buku seperti _The Autobiography of Malcolm X_. "Kami belajar dari ayah sejak kecil bahwa ketika anda mengganggur, anda mesti kelihatan sibuk, jika tidak kesibukan sesungguhnya akan menimpa anda," kata Kamasi. "Itu alasan saya mulai berlatih musik — ketika saya berlatih, saya dibiarkan bebas oleh ayah.",Tidak hanya itu, Rickey membangun studio rekaman di rumahnya dan membiarkan teman-teman Kamasi mampir untuk ngejam. Membiarkan mereka di dalam rumah bermain musik jauh lebih baik daripada membiarkan mereka berkeliaran di luar sana. Ada drum, keyboard, piano, mic, makanan berlimpah dan video game di rumah. Semua yang mereka butuhkan tersedia dalam rumah.,"Waktu itu tidak ada wanita untuk menjaga semuanya teratur," kata Rickey. "Jadi mereka boleh tidur larut malam. Selama mereka melakukan kegiatan yang positif, saya tidak keberatan.",Saat Kamasi mulai serius mendalami saksofon, Rickey selalu mendorong dia dengan cara yang halus namun pasti.,"Waktu saya berumur tujuh belas, saya bermain di sebuah grup bernama Young Jazz Giants. Kami memainkan lagu buatan sendiri. Selepas kami manggung, penonton berkata 'Wah gila, tadi bagus banget, keren abis,'" kata Kamasi. "Tapi ayah tidak pernah mengatakan bahwa kami hebat. Dia selalu jujur dan mengatakan, 'Kamu sumbang tadi. Tempomu berantakan.'",Sekarang, meski pernah sepanggung dengan semua orang dari Snoop Dogg hingga Pharoah Sanders, momen paling membanggakan Kamasi sebagai performer adalah ketika ayahnya akhirnya memberikan pujian.,"Waktu itu sedang ada konser band jazz di tahun terakhir saya di SMA," kata Kamasi. "Saya sudah terbiasa mendengarkan ayah saya memberi tahu kesalahan-kesalahan saya di panggung. _Ini dia nih, pikir saya_. Lalu tiba-tiba dia mengatakan '_tadi kalian mainnya asik_.' Kami melihat satu sama lain dan kaget. Itu adalah momen besar untuk kami karena Ayah biasanya selalu punya kritik.",Sekarang, Rickey tidak memiliki kritik apa-apa untuk Kamasi dewasa. Pergantian penjaga di mimpi Kamasi sudah terjadi. Kamasi telah melanjutkan jejak ayahnya. Ia bahkan membawa kecintaan mereka akan musik ke tempat yang tidak terbayangkan. Dan ini baru awalnya saja. Setelah melakukan tur dunia untuk album The Epic, Kamasi membeberkan ke majalah Rolling Stone bahwa album keduanya yang akan menampilkan "tiga puluh dua pemain saksofon," sedang digodok. Dorongan Kamasi yang kuat untuk meningkatkan karya seninya menunjukkan hasil dari pengorbanan dan rasa sayang Rickey.,Anda juga bisa melihatnya ketika mereka berada di panggung bersama. Setelah nongkrong bareng mereka di hotel, saya menyaksikan aksi mereka malam itu di Webster Hall. Seribu lima ratus penggemar bersorak ketika Kamasi menghentikan pertunjukan untuk membawa ayahnya naik ke panggung.,Rickey melangkah masuk ke dalam cahaya ungu lampu panggung dan menatap penonton. Dia menggenggam seruling emasnya, sekilas melayangkan pandangannya pada sang anak, menutup mata dan mulai meniup. Tidak lama kemudian, Kamasi bergabung. Nada-nada yang mereka buat terjalin dan memancar keluar dari panggung. Getarannya menyentuh penonton di baris depan dan mengalir ke belakang hingga meja merchandise, tempat saya berada. Cinta mereka sudah genap bersalin rupa jadi suara.,_Cerita ini muncul di majalah VICE edisi Juni._ | Musik | Ayah dari Kamasi Washington, Rickey, memainkan peran yang sangat penting di dalam kehidupan musisi bertalenta ini. Dia menantang dan mendidik Kamasi hingga dia menjadi seorang pria dan artis yang kita kenal sekarang. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Wilbert L. Cooper","id":"57a208129c5c7fdff89704e1","slug":"wilbert-l-cooper","public_url":"https://noisey.vice.com/alps/author/Wilbert L. Cooper","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad547387302422a8097 | articles | Alasan Banyak Orang Ngebet Mengunjungi Bis ‘Into The Wild’ | 1,465,689,600,000 | https://www.vice.com/id/article/ypvv9b/mengapa-banyak-orang-ngebet-mengunjungi-bis-into-the-wild | Ketika Eddie Habeck membooking perjalanan hiking dan lari setapak di Alaska di tahun 2012, mengunjungi Bis Fairbanks 142 tidak masuk agenda. Eddie,usianya 39 tahun, yang berasal dari Vermont menyadari bahwa salah satu tempat yang dia tuju adalah negara bagian dimana Chris McCandless, pengembara yang menjadi subjek dari buku (dan film) <em>Into The Wild</em> karya jurnalis Jon Krakuer, ditemukan mati akibat kelaparan pada tanggal 6 September 1992. Chris meninggal setelah menghabiskan empat bulan di Denali National Park and Preserve dalam petualangan solonya di alam bebas.,"Saya tiba-tiba sadar, loh, <em>kan cerita itu terjadi di Alaska</em>," kata Habeck, yang bekerja untuk pemerintah daerah dan mempunyai bisnis fotografi udara. "Saya sadar bahwa sangat mungkin untuk pergi ke sana." Habeck merancang rencana perjalanan dia ke bis tersebut — terletak dekat Stampede Trail di tanah pemerintah, sekitar 1.6 kilometer timur dari perbatasan taman nasional sebesar 24 ribu kilometer persegi itu. Ia lantas memulai perjalanannya di bulan Mei tahun itu.,Perjalanannya penuh dengan tantangan — salah satunya, ketika ia harus melintasi Sungai Teklanika yang saat itu airnya sedang setinggi pinggang—namun akhirnya dia berhasil tiba di Bis 142, yang sengaja ditinggalkan di situ sebagai tempat perlindungan bagi para pemburu dan pemasang perangkap binatang. "Sebetulnya Bis ini bukan alasan utama saya datang—kebetulan kepikiran saja ketika sedang merencanakan perjalanan—namun ternyata ini menjadi momen yang penting dalam perjalanan saya.,"Saya berpikir panjang tentang mengapa Chris berusaha meninggalkan masyarakat dan apa rasanya begitu jauh dari peradaban," kata Habeck. "Anda tidak akan benar-benar tahu rasanya hidup di alam liar, hingga anda mengalaminya sendiri.",Setiap tahunnya, para wisatawan dari berbagai penjuru dunia menuju Stampede Trail dalam pencarian mereka akan momen penting seperti yang dijelaskan oleh Habeck—untuk mencapai semacam nirwana kesendirian dan kesunyian, untuk menyusuri ulang langkah-langkah terakhir McCandless di alam liar Alaska tanpa berakhir dengan nasib serupa. Namun, tak semua bisa menghindari akhir yang tragis : Di tahun 2010, Claire Ackermann, warga Swiss berumur 29 tahun, <a href="http://www.adn.com/alaska-news/article/woman-drowns-trying-ford-teklanika-river/2010/08/17/" target="_blank">tenggelam</a> ketika sedang berusaha melintasi sungai Teklanika menuju bus legendaris itu bersama seorang pendaki Perancis bernama Eitenne Gros. Banyak orang harus diselamatkan dari jalur ini setiap tahunnya.,Karena mendaki Stampede Trail tidak membutuhkan izin, tidak ada angka statistik resmi berapa banyak orang yang telah diselamatkan setiap tahunnya. Lynn Macaloon, seorang petugas informasi publik dari Denali National Park and Preserve, mengatakan kepada VICE bahwa ia memperkirakan "beberapa" penyelamatan terjadi setiap tahunnya, dengan bantuan dari tim penjaga hutan, departemen pemadam kebakaran lokal, dan polisi negara bagian Alaska.,Akhir bulan lalu, pendaki Michael Trigg dan Theodore Aslund menjadi subjek <a href="http://bigstory.ap.org/article/74fcb5c1ca9145a99a06075bd9a521b3/hikers-rescued-trip-wild-bus" target="_blank">tim penyelamatan</a> yang melibatkan lebih dari 20 orang dan satu helikopter. Mereka mengalami kesulitan dalam perjalanan pulang mereka dari bis legendaris tersebut. Pendaki lokal Alasa, Erik Halfacre mengatakan bahwa apabila mereka mengikuti agenda mereka, maka aksi penyelamatan yang mahal ini tidak perlu terjadi. Sayangnya mereka tidak melakukan itu.,Halfacre yang berumur 30 tahun merupakan seorang pendaki profesional dan pemandu perahu; sejak 2011, dia juga aktif dalam <a href="http://lfadventureclub.com/" target="_blank"><em>Last Frontier Adventure Club</em></a> (LFAC) yang menurutnya adalah "cara untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang berbagai tempat pendakian di internet." Halfacre telah mengunjungi Bis 142 sebanyak tiga kali dalam tujuh tahun terakhir. Kunjungan terakhirnya terjadi di tahun 2014, ketika adik perempuan McCandless, Carine (yang menerbitkan catatan The <em>Wild Truth</em> di tahun yang sama) turut serta dalam pendakian <a href="https://www.youtube.com/watch?v=jMN52iJV3qY&feature=youtu.be" target="_blank">bersama 11 orang pendaki lainnya</a>. Di telepon, McCandless selalu berbicara dengan penuh percaya diri. Saya ingat kata-katanya: "Saya tidak bisa ingat kapan saya tidak sedang mendaki.",Halfacre mengatakan bahwa jurnalis lokal sering menulis berita yang buruk dan negatif tentang operasi penyelamatan Stampede Trail. Hal ini membuat geram para penduduk lokal. "Kami warga Alaska harus menggunakan uang pajak kami untuk menyelamatkan orang-orang tersebut, dan ini menyebalkan," katanya ke VICE. Solusi yang pas adalah edukasi—terutama informasi-informasi di situs LFAC yang menjabarkan tantangan-tantangan yang harus dihadapi ketika hendak mengunjungi Bis 142. Ini merupakan informasi berharga bagi para pendaki berpengalaman dan juga berfungsi sebagai peringatan terhadap pendaki amatir yang mungkin sebetulnya belum siap.,Ketika membahas pendakian Stampede Trail, tahu kapan harus menyerah adalah hal yang amat penting. Dua tahun setelah pendakian pertama Habeck ke Bis 142 yang sukses, dia mencoba lagi bersama dengan istrinya sehari setelah pernikahan mereka—namun kali ini, air sungai Teklanika terlalu tinggi dan berbahaya untuk dilintasi. "Gak lucu banget kan kalo kenapa-kenapa sehari abis nikah," kata dia sambil tertawa. Halfacre mengaku pernah dua kali membatalkan pendakian dia tengah jalan menuju Bis 142—satu kali ketika kelompok yang dia pandu ternyata tidak siap. Beberapa dari mereka lupa membawa barang-barang penting seperti tenda dan makanan. "Saya tidak mau lanjut dengan mereka.",Melakukan pendakian yang sulit tanpa persiapan mungkin terdengar nekat, tapi kenyataannya ini terjadi dalam kisah Chris McCandless ketika mendaki menuju Bis 142. Orang terakhir yang melihatnya ketika masih hidup adalah tukang listrik yang berasal dari Fairbanks, Jim Gallien. Ia mengatakan kepada Krakauer di film Into The Wild bahwa ketika dia membonceng McCandless ke perbatasan National Park and Reserve. Jim sadar betapa kurangnya perlengkapan McCandless—4.5 kilo kantong beras, sebuah senapan kaliber .22 (terlalu kecil untuk membunuh binatang besar untuk sumber makanan), sebuah peta negara bagian Alaska, peralatan pendakian yang compang camping. Dalam buku Into The Wild, Krakauer menulis perbedaan antara korban-korban pendakian yang lain dengan kasus McCandless: "Meski ia terlalu berani dan kurang hati-hati, dia sangatlah kompeten—kalau tidak, mana mungkin ia bisa bertahan selama 113 hari.",Tidak bisa dipungkiri, waktu yang dihabiskan McCandless ketika bertahan di alam liar Alaska sangatlah menakjubkan. Merujuk pada <a href="http://thoreau.eserver.org/walden00.html" target="_blank">tradisi Amerika tentang pencarian jati diri lewat penyatuan diri dengan alam sekitar</a>, para pengembara mungkin menemukan sisi romantis dari cerita hidup McCandless — saking romantisnya hingga kisah kematiannya yang tragis sering dilupakan. "Kenyataannya adalah kita semua membaca kisah Chris melalui Jon Krakauer karena Chris sudah mati," tegas Jon dengan penekanan keras pada kata terakhir. "Jangan sampai ini kisah ini terulang lagi.",Dan mungkin para petualang amatir akhirnya memahami pesan ini. Manajer program sukarelawan Denali National Park and Preserve, Kathleen Kelly mengatakan bahwa kecelakaan-kecelakaan di daerah ini semakin jarang terjadi. "Kabar tentang berbahayanya pendakian ini menyebar dari mulut ke mulut," kata Kelly ke VICE. "Entah para pendaki akan melakukan persiapan dengan matang, atau makin sedikit orang yang berani mencoba, paling tidak mereka telah lebih teredukasi." Barangkali ini yang terbaik karena seturut pemahaman Falfacre, besarnya motivasi orang untuk melakukan pendakian ini bicara banyak tentang hasrat penemuan jati diri: "Bagi banyak orang, [Stampede Trail] melambangkan sebuah tantangan yang apabila mereka taklukan, akan membuat mereka makin mengenal diri mereka sendiri.",Namun, banyak juga yang tidak tertarik untuk menyusuri ulang jejak McCandless. "Saya tidak mengerti asiknya di mana," kata Macaloon, yang menekankan bahwa daya tarik dari meninggalkan masyarakat dan menuju dunia yang asing tak hanya mengantar McCandless ke akhir hidupnya yang tragis. Namun, ini menuntun banyak orang ke Alaska. "Banyak orang tidak hanya ingin mengunjungi bis itu, namun mereka juga ingin membuat kabin di luar sana dan tinggal jauh dari kota. Alaska merupakan sebuah tempat dimana mereka dapat mewujudkan mimpi ini — atau paling tidak mencoba mewujudkannya.",<em>Ikuti Larry Fitzmaurice di <a href="https://twitter.com/lfitzmaurice" target="_blank">Twitter</a>.</em> | Ketika Eddie Habeck membooking perjalanan hiking dan lari setapak di Alaska di tahun 2012, mengunjungi Bis Fairbanks 142 tidak masuk agenda. Eddie,usianya 39 tahun, yang berasal dari Vermont menyadari bahwa salah satu tempat yang dia tuju adalah negara bagian dimana Chris McCandless, pengembara yang menjadi subjek dari buku (dan film) _Into The Wild_ karya jurnalis Jon Krakuer, ditemukan mati akibat kelaparan pada tanggal 6 September 1992. Chris meninggal setelah menghabiskan empat bulan di Denali National Park and Preserve dalam petualangan solonya di alam bebas.,"Saya tiba-tiba sadar, loh, _kan cerita itu terjadi di Alaska_," kata Habeck, yang bekerja untuk pemerintah daerah dan mempunyai bisnis fotografi udara. "Saya sadar bahwa sangat mungkin untuk pergi ke sana." Habeck merancang rencana perjalanan dia ke bis tersebut — terletak dekat Stampede Trail di tanah pemerintah, sekitar 1.6 kilometer timur dari perbatasan taman nasional sebesar 24 ribu kilometer persegi itu. Ia lantas memulai perjalanannya di bulan Mei tahun itu.,Perjalanannya penuh dengan tantangan — salah satunya, ketika ia harus melintasi Sungai Teklanika yang saat itu airnya sedang setinggi pinggang—namun akhirnya dia berhasil tiba di Bis 142, yang sengaja ditinggalkan di situ sebagai tempat perlindungan bagi para pemburu dan pemasang perangkap binatang. "Sebetulnya Bis ini bukan alasan utama saya datang—kebetulan kepikiran saja ketika sedang merencanakan perjalanan—namun ternyata ini menjadi momen yang penting dalam perjalanan saya.,"Saya berpikir panjang tentang mengapa Chris berusaha meninggalkan masyarakat dan apa rasanya begitu jauh dari peradaban," kata Habeck. "Anda tidak akan benar-benar tahu rasanya hidup di alam liar, hingga anda mengalaminya sendiri.",Setiap tahunnya, para wisatawan dari berbagai penjuru dunia menuju Stampede Trail dalam pencarian mereka akan momen penting seperti yang dijelaskan oleh Habeck—untuk mencapai semacam nirwana kesendirian dan kesunyian, untuk menyusuri ulang langkah-langkah terakhir McCandless di alam liar Alaska tanpa berakhir dengan nasib serupa. Namun, tak semua bisa menghindari akhir yang tragis : Di tahun 2010, Claire Ackermann, warga Swiss berumur 29 tahun, [tenggelam](http://www.adn.com/alaska-news/article/woman-drowns-trying-ford-teklanika-river/2010/08/17/) ketika sedang berusaha melintasi sungai Teklanika menuju bus legendaris itu bersama seorang pendaki Perancis bernama Eitenne Gros. Banyak orang harus diselamatkan dari jalur ini setiap tahunnya.,Karena mendaki Stampede Trail tidak membutuhkan izin, tidak ada angka statistik resmi berapa banyak orang yang telah diselamatkan setiap tahunnya. Lynn Macaloon, seorang petugas informasi publik dari Denali National Park and Preserve, mengatakan kepada VICE bahwa ia memperkirakan "beberapa" penyelamatan terjadi setiap tahunnya, dengan bantuan dari tim penjaga hutan, departemen pemadam kebakaran lokal, dan polisi negara bagian Alaska.,Akhir bulan lalu, pendaki Michael Trigg dan Theodore Aslund menjadi subjek [tim penyelamatan](http://bigstory.ap.org/article/74fcb5c1ca9145a99a06075bd9a521b3/hikers-rescued-trip-wild-bus) yang melibatkan lebih dari 20 orang dan satu helikopter. Mereka mengalami kesulitan dalam perjalanan pulang mereka dari bis legendaris tersebut. Pendaki lokal Alasa, Erik Halfacre mengatakan bahwa apabila mereka mengikuti agenda mereka, maka aksi penyelamatan yang mahal ini tidak perlu terjadi. Sayangnya mereka tidak melakukan itu.,Halfacre yang berumur 30 tahun merupakan seorang pendaki profesional dan pemandu perahu; sejak 2011, dia juga aktif dalam [_Last Frontier Adventure Club_](http://lfadventureclub.com/) (LFAC) yang menurutnya adalah "cara untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang berbagai tempat pendakian di internet." Halfacre telah mengunjungi Bis 142 sebanyak tiga kali dalam tujuh tahun terakhir. Kunjungan terakhirnya terjadi di tahun 2014, ketika adik perempuan McCandless, Carine (yang menerbitkan catatan The _Wild Truth_ di tahun yang sama) turut serta dalam pendakian [bersama 11 orang pendaki lainnya](https://www.youtube.com/watch?v=jMN52iJV3qY&feature=youtu.be). Di telepon, McCandless selalu berbicara dengan penuh percaya diri. Saya ingat kata-katanya: "Saya tidak bisa ingat kapan saya tidak sedang mendaki.",Halfacre mengatakan bahwa jurnalis lokal sering menulis berita yang buruk dan negatif tentang operasi penyelamatan Stampede Trail. Hal ini membuat geram para penduduk lokal. "Kami warga Alaska harus menggunakan uang pajak kami untuk menyelamatkan orang-orang tersebut, dan ini menyebalkan," katanya ke VICE. Solusi yang pas adalah edukasi—terutama informasi-informasi di situs LFAC yang menjabarkan tantangan-tantangan yang harus dihadapi ketika hendak mengunjungi Bis 142. Ini merupakan informasi berharga bagi para pendaki berpengalaman dan juga berfungsi sebagai peringatan terhadap pendaki amatir yang mungkin sebetulnya belum siap.,Ketika membahas pendakian Stampede Trail, tahu kapan harus menyerah adalah hal yang amat penting. Dua tahun setelah pendakian pertama Habeck ke Bis 142 yang sukses, dia mencoba lagi bersama dengan istrinya sehari setelah pernikahan mereka—namun kali ini, air sungai Teklanika terlalu tinggi dan berbahaya untuk dilintasi. "Gak lucu banget kan kalo kenapa-kenapa sehari abis nikah," kata dia sambil tertawa. Halfacre mengaku pernah dua kali membatalkan pendakian dia tengah jalan menuju Bis 142—satu kali ketika kelompok yang dia pandu ternyata tidak siap. Beberapa dari mereka lupa membawa barang-barang penting seperti tenda dan makanan. "Saya tidak mau lanjut dengan mereka.",Melakukan pendakian yang sulit tanpa persiapan mungkin terdengar nekat, tapi kenyataannya ini terjadi dalam kisah Chris McCandless ketika mendaki menuju Bis 142. Orang terakhir yang melihatnya ketika masih hidup adalah tukang listrik yang berasal dari Fairbanks, Jim Gallien. Ia mengatakan kepada Krakauer di film Into The Wild bahwa ketika dia membonceng McCandless ke perbatasan National Park and Reserve. Jim sadar betapa kurangnya perlengkapan McCandless—4.5 kilo kantong beras, sebuah senapan kaliber .22 (terlalu kecil untuk membunuh binatang besar untuk sumber makanan), sebuah peta negara bagian Alaska, peralatan pendakian yang compang camping. Dalam buku Into The Wild, Krakauer menulis perbedaan antara korban-korban pendakian yang lain dengan kasus McCandless: "Meski ia terlalu berani dan kurang hati-hati, dia sangatlah kompeten—kalau tidak, mana mungkin ia bisa bertahan selama 113 hari.",Tidak bisa dipungkiri, waktu yang dihabiskan McCandless ketika bertahan di alam liar Alaska sangatlah menakjubkan. Merujuk pada [tradisi Amerika tentang pencarian jati diri lewat penyatuan diri dengan alam sekitar](http://thoreau.eserver.org/walden00.html), para pengembara mungkin menemukan sisi romantis dari cerita hidup McCandless — saking romantisnya hingga kisah kematiannya yang tragis sering dilupakan. "Kenyataannya adalah kita semua membaca kisah Chris melalui Jon Krakauer karena Chris sudah mati," tegas Jon dengan penekanan keras pada kata terakhir. "Jangan sampai ini kisah ini terulang lagi.",Dan mungkin para petualang amatir akhirnya memahami pesan ini. Manajer program sukarelawan Denali National Park and Preserve, Kathleen Kelly mengatakan bahwa kecelakaan-kecelakaan di daerah ini semakin jarang terjadi. "Kabar tentang berbahayanya pendakian ini menyebar dari mulut ke mulut," kata Kelly ke VICE. "Entah para pendaki akan melakukan persiapan dengan matang, atau makin sedikit orang yang berani mencoba, paling tidak mereka telah lebih teredukasi." Barangkali ini yang terbaik karena seturut pemahaman Falfacre, besarnya motivasi orang untuk melakukan pendakian ini bicara banyak tentang hasrat penemuan jati diri: "Bagi banyak orang, \[Stampede Trail\] melambangkan sebuah tantangan yang apabila mereka taklukan, akan membuat mereka makin mengenal diri mereka sendiri.",Namun, banyak juga yang tidak tertarik untuk menyusuri ulang jejak McCandless. "Saya tidak mengerti asiknya di mana," kata Macaloon, yang menekankan bahwa daya tarik dari meninggalkan masyarakat dan menuju dunia yang asing tak hanya mengantar McCandless ke akhir hidupnya yang tragis. Namun, ini menuntun banyak orang ke Alaska. "Banyak orang tidak hanya ingin mengunjungi bis itu, namun mereka juga ingin membuat kabin di luar sana dan tinggal jauh dari kota. Alaska merupakan sebuah tempat dimana mereka dapat mewujudkan mimpi ini — atau paling tidak mencoba mewujudkannya.",_Ikuti Larry Fitzmaurice di [Twitter](https://twitter.com/lfitzmaurice)._ | Travel | null | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Larry Fitzmaurice","id":"57a206c17d31c4df023d8476","slug":"larry-fitzmaurice","public_url":"https://noisey.vice.com/en_us/author/larry-fitzmaurice","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ad347387302422a7f33 | articles | Bagaimana Makanan Maskapai Udara Thai Dibuat | 1,463,961,600,000 | https://www.vice.com/id/article/9abbg8/bagaimana-makanan-maskapai-udara-thai-dibuat | Menu makan malam Dubai disajikan. Semua foto karya penulis.
Menu makan malam penerbangan dari Bangkok ke Dubai sangatlah elegan. Terbukti dengan perangkat makan perak yang berat, piring keramik, kerang yang lembut dan kue sus yang disajikan malam itu.,Selesai makan, saya meletakkan serbet linen di meja dan melihat keluar jendela — bukan jendela pesawat, tapi jendela ruang konferensi Bangkok Air Catering.,Beberapa waktu lalu saya berkunjung di kantor pusat perusahaan tersebut, mencari tahu bagaimana makanan maskapai udara dibuat. Makanan yang disajikan di pesawat terbang nampaknya semakin meningkat kualitasnya, terutama dalam penerbangan-penerbangan di sekitar Asia.,Apa pemicu meningkatnya mutu ini? Saya menanyakannya langsung ke direktur komunikasi perusahaan Bangkok Air Catering, Amorn Rassamesangpetch.,"Tidak banyak ruang persaingan bagi para perusahaan penerbangan," kata Amorn. "Sekarang kami bersaing dalam urusan makanan.",Menurut Amorn, maskapai udara tidak bisa menurunkan harga mereka terlalu rendah, dan tidak banyak lagi hiburan di dalam pesawat yang bisa disajikan. Ini berarti ruang persaingan ada di departemen kuliner.,Membuat makanan enak bagi orang yang bepergian bukanlah hal mudah, terutama bagi Bangkok Air Catering. Perusahaan ini mempunyai 18 klien maskapai udara dan menghasilkan 30.000 makanan dalam sehari dari markas mereka seluas 20 ribu meter persegi. Mereka merupakan satu dari tiga perusahaan yang melayani maskapai udara yang melewati pusat transit Asia Tenggara, Bandara Suvarnabhumi.,Praenual Jotinujit, asisten penjualan dan manajer hubungan pelanggan Bangkok Air Catering memandu saya mengikuti tur di dalam dapur sajian domestik dan internasional mereka. Kami harus berganti kostum mengenakan jaket putih khas laboratorium, penutup rambut, dan sepatu tertutup.,Ketika menuju area produksi, jelas terlihat tempat ini bukanlah sebuah pabrik yang seenaknya memperlakukan para karyawan. Sebagian dari mereka sedang duduk di sofa, memainkan ponsel pintar masing-masing, atau menonton TV.,"Ketika orang senang datang ke kantor, mereka akan menciptakan produk yang baik," kata Praenual mengenai prinsip manajemen Bangkok Air Catering.,Kami mencuci tangan, berjalan melalui sebuah terowongan angin untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran, dan penghalus pakaian sebelum memasuki fasilitas.,Saya menyimpulkan bahwa ini adalah tempat sangat steril, sesuai dengan cita-cita dari perusahaan. Ketika anda menyajikan 30.000 makanan sehari, sudah seharusnya tidak ada ruang untuk kesalahan.,Untuk mencegah masalah keamanan makanan, Bangkok Air Catering mematuhi standar HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dan GMP (Good Manufacturing Practice).,Di laboratorium, para teknisi menguji sampel-sampel acak dari berbagai aspek produksi, dari bahan dasar, hingga makanan jadi.,Selama melewati berbagai bagian dari pabrik mereka selama satu jam, Praenual menjelaskan langkah-langkah dalam proses membunuh bakteria di dalam makanan.,Ini merupakan hal yang baik dalam menjaga keamanan makanan, namun menciptakan tantangan ketika akan mendesain menu.,"Untuk makanan pesawat udara, kami harus menyimpan makanan setelah selesai dimasak di dalam lemari pendingin di suhu 4 derajat celsius selama paling tidak empat jam untuk membunuh pertumbuhan bakteria," kata Amorn. "Ini berarti beberapa jenis makanan tidak bisa diproduksi.","Beberapa jenis makanan tidak terlihat sehat setelah berada empat jam di dalam lemari pendingin, atau mereka tidak terlihat sehat setelah dihangatkan ulang.",Salah satu korban dari kenyataan pahit ini adalah menu pad thai.,"Mi pad thai yang terbuat dari beras sangatlah enak ketika disajikan hangat di restoran," kata Amorn.,"Ketika dimasak di sini, rasanya juga enak. Namun jika dipanaskan ulang di dalam pesawat, beberapa mi-nya terlalu panas, dan beberapa lainnya menempel ke kertas timah pembungkus.",Kendati begitu, kita tak perlu khawatir. Melalui penelitian dan pengembangan mendalam, Bangkok Air Catering berhasil menemukan cara menyajikan berbagai jenis makanan, termasuk yang populer. Saya sempat melihat rak-rak berisikan kaeng hang lay segar yang sedang didinginkan.,Bangkok Air Catering tidak hanya menyajikan makanan Thai biarpun kebanyakan bahan makanan mereka berasal dari Thailand. Bangkok Air Catering membawa koki dari Lebanon, India dan Eropa untuk menciptakan makanan internasional yang otentik bagi berbagai klien.,Di sepanjang pabrik, terdapat papan-papan besar yang menandakan divisi-divisi produksi yang berbeda.,"Kebanyakan produk katering merupakan makanan halal; hanya sebagian kecil yang non-halal," kata Amorn.,Selain papan-papan tanda tersebut, karyawan juga menggunakan pita lengan sesuai dengan divisi pabrik tempat mereka bekerja. Apabila anda sedang bertugas memotong sayuran di dapur non-halal, anda tidak bisa dengan santai berjalan masuk ke area halal.,Menjaga makanan dan produksi terpisah merupakan kunci mengapa pabrik ini mendapat sertifikasi Dewan Ulama Thailand.,Divisi kosher - kriteria halal merujuk agama Yudaisme - juga merupakan bagian yang besar dari pabrik. Divisi ini mempunyai sertifikasi dari Thai Kashrut Services dan sangat ketat pelaksanaannya. Saya tidak diperbolehkan masuk ke fasilitas ini sebelum mendapat persetujuan seorang Rabi. Selain itu, pengamanan yang ketat juga diterapkan. Bangkok Air Catering menjual sekitar 6.000 kotak makanan kosher setiap bulannya.,Ketika kami masuk ke area produksi roti, baunya sangat menggoda. Udaranya hangat dan penuh dengan aroma roti dan kue-kue segar.,Ada kisi-kisi berisikan gulungan roti menunggu untuk dimasukkan ke dalam oven. Para karyawan yang sudah ahli, mengambil takaran adonan yang tepat, menggulung mereka menjadi berbagai bentuk roti. Seorang wanita mengatur potongan buah segar di tas kue-kue tart kecil.,Saya mau saja menghentikan tur saat itu seketika dan tinggal di ruangan itu, namun saya harus melanjutkan tur. Kami menjelajahi area tahap terakhir dilaksanakan, mencakup pengemasan makanan, pengisiian troli makanan, pengawasan administratif, dan pemuatan peti pengiriman makanan.,Bahkan setelah proses memasak, pengaturan dan pengawasan makanan selesai, kesalahan masih dapat terjadi sebelum makanan-makanan tersebut mendarat di piring para penerbang.,"Mungkin awak kapal tidak tahu cara menghangatkan makanan yang benar," kata Amorn.,Dia menjelaskan biarpun perusahaan menawarkan pelatihan awak kabin, sangat sulit menjaga standar itu terjaga oleh setiap pramugari, mengingat rute penerbangan mereka yang terus berubah.,Ada banyak hal yang terjadi di antara proses lepas landas dan pendaratan, penghangatan ulang yang benar tidak bisa dijamin, dan mungkin saja anda akan mendapatkan makanan yang terlalu lama dihangatkan.,Di akhir tur tersebut, saya dan Praenual menatap layar yang memonitor puluhan penerbangan yang sedang mendarat dan lepas landas di Bandara Suvarnabhumi.,Semua pesawat tersebut berisi banyak penumpang, dari yang lapar hingga yang terlanjur kenyang sebelum terbang. Kebanyakan dari mereka tidak akan tahu betapa panjangnya proses perjalanan makanan mereka yang disajikan di pesawat. | Menu makan malam Dubai disajikan. Semua foto karya penulis.
Menu makan malam penerbangan dari Bangkok ke Dubai sangatlah elegan. Terbukti dengan perangkat makan perak yang berat, piring keramik, kerang yang lembut dan kue sus yang disajikan malam itu.,Selesai makan, saya meletakkan serbet linen di meja dan melihat keluar jendela — bukan jendela pesawat, tapi jendela ruang konferensi Bangkok Air Catering.,Beberapa waktu lalu saya berkunjung di kantor pusat perusahaan tersebut, mencari tahu bagaimana makanan maskapai udara dibuat. Makanan yang disajikan di pesawat terbang nampaknya semakin meningkat kualitasnya, terutama dalam penerbangan-penerbangan di sekitar Asia.,Apa pemicu meningkatnya mutu ini? Saya menanyakannya langsung ke direktur komunikasi perusahaan Bangkok Air Catering, Amorn Rassamesangpetch.,"Tidak banyak ruang persaingan bagi para perusahaan penerbangan," kata Amorn. "Sekarang kami bersaing dalam urusan makanan.",Menurut Amorn, maskapai udara tidak bisa menurunkan harga mereka terlalu rendah, dan tidak banyak lagi hiburan di dalam pesawat yang bisa disajikan. Ini berarti ruang persaingan ada di departemen kuliner.,Membuat makanan enak bagi orang yang bepergian bukanlah hal mudah, terutama bagi Bangkok Air Catering. Perusahaan ini mempunyai 18 klien maskapai udara dan menghasilkan 30.000 makanan dalam sehari dari markas mereka seluas 20 ribu meter persegi. Mereka merupakan satu dari tiga perusahaan yang melayani maskapai udara yang melewati pusat transit Asia Tenggara, Bandara Suvarnabhumi.,Praenual Jotinujit, asisten penjualan dan manajer hubungan pelanggan Bangkok Air Catering memandu saya mengikuti tur di dalam dapur sajian domestik dan internasional mereka. Kami harus berganti kostum mengenakan jaket putih khas laboratorium, penutup rambut, dan sepatu tertutup.,Ketika menuju area produksi, jelas terlihat tempat ini bukanlah sebuah pabrik yang seenaknya memperlakukan para karyawan. Sebagian dari mereka sedang duduk di sofa, memainkan ponsel pintar masing-masing, atau menonton TV.,"Ketika orang senang datang ke kantor, mereka akan menciptakan produk yang baik," kata Praenual mengenai prinsip manajemen Bangkok Air Catering.,Kami mencuci tangan, berjalan melalui sebuah terowongan angin untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran, dan penghalus pakaian sebelum memasuki fasilitas.,Saya menyimpulkan bahwa ini adalah tempat sangat steril, sesuai dengan cita-cita dari perusahaan. Ketika anda menyajikan 30.000 makanan sehari, sudah seharusnya tidak ada ruang untuk kesalahan.,Untuk mencegah masalah keamanan makanan, Bangkok Air Catering mematuhi standar HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dan GMP (Good Manufacturing Practice).,Di laboratorium, para teknisi menguji sampel-sampel acak dari berbagai aspek produksi, dari bahan dasar, hingga makanan jadi.,Selama melewati berbagai bagian dari pabrik mereka selama satu jam, Praenual menjelaskan langkah-langkah dalam proses membunuh bakteria di dalam makanan.,Ini merupakan hal yang baik dalam menjaga keamanan makanan, namun menciptakan tantangan ketika akan mendesain menu.,"Untuk makanan pesawat udara, kami harus menyimpan makanan setelah selesai dimasak di dalam lemari pendingin di suhu 4 derajat celsius selama paling tidak empat jam untuk membunuh pertumbuhan bakteria," kata Amorn. "Ini berarti beberapa jenis makanan tidak bisa diproduksi.","Beberapa jenis makanan tidak terlihat sehat setelah berada empat jam di dalam lemari pendingin, atau mereka tidak terlihat sehat setelah dihangatkan ulang.",Salah satu korban dari kenyataan pahit ini adalah menu pad thai.,"Mi pad thai yang terbuat dari beras sangatlah enak ketika disajikan hangat di restoran," kata Amorn.,"Ketika dimasak di sini, rasanya juga enak. Namun jika dipanaskan ulang di dalam pesawat, beberapa mi-nya terlalu panas, dan beberapa lainnya menempel ke kertas timah pembungkus.",Kendati begitu, kita tak perlu khawatir. Melalui penelitian dan pengembangan mendalam, Bangkok Air Catering berhasil menemukan cara menyajikan berbagai jenis makanan, termasuk yang populer. Saya sempat melihat rak-rak berisikan kaeng hang lay segar yang sedang didinginkan.,Bangkok Air Catering tidak hanya menyajikan makanan Thai biarpun kebanyakan bahan makanan mereka berasal dari Thailand. Bangkok Air Catering membawa koki dari Lebanon, India dan Eropa untuk menciptakan makanan internasional yang otentik bagi berbagai klien.,Di sepanjang pabrik, terdapat papan-papan besar yang menandakan divisi-divisi produksi yang berbeda.,"Kebanyakan produk katering merupakan makanan halal; hanya sebagian kecil yang non-halal," kata Amorn.,Selain papan-papan tanda tersebut, karyawan juga menggunakan pita lengan sesuai dengan divisi pabrik tempat mereka bekerja. Apabila anda sedang bertugas memotong sayuran di dapur non-halal, anda tidak bisa dengan santai berjalan masuk ke area halal.,Menjaga makanan dan produksi terpisah merupakan kunci mengapa pabrik ini mendapat sertifikasi Dewan Ulama Thailand.,Divisi kosher - kriteria halal merujuk agama Yudaisme - juga merupakan bagian yang besar dari pabrik. Divisi ini mempunyai sertifikasi dari Thai Kashrut Services dan sangat ketat pelaksanaannya. Saya tidak diperbolehkan masuk ke fasilitas ini sebelum mendapat persetujuan seorang Rabi. Selain itu, pengamanan yang ketat juga diterapkan. Bangkok Air Catering menjual sekitar 6.000 kotak makanan kosher setiap bulannya.,Ketika kami masuk ke area produksi roti, baunya sangat menggoda. Udaranya hangat dan penuh dengan aroma roti dan kue-kue segar.,Ada kisi-kisi berisikan gulungan roti menunggu untuk dimasukkan ke dalam oven. Para karyawan yang sudah ahli, mengambil takaran adonan yang tepat, menggulung mereka menjadi berbagai bentuk roti. Seorang wanita mengatur potongan buah segar di tas kue-kue tart kecil.,Saya mau saja menghentikan tur saat itu seketika dan tinggal di ruangan itu, namun saya harus melanjutkan tur. Kami menjelajahi area tahap terakhir dilaksanakan, mencakup pengemasan makanan, pengisiian troli makanan, pengawasan administratif, dan pemuatan peti pengiriman makanan.,Bahkan setelah proses memasak, pengaturan dan pengawasan makanan selesai, kesalahan masih dapat terjadi sebelum makanan-makanan tersebut mendarat di piring para penerbang.,"Mungkin awak kapal tidak tahu cara menghangatkan makanan yang benar," kata Amorn.,Dia menjelaskan biarpun perusahaan menawarkan pelatihan awak kabin, sangat sulit menjaga standar itu terjaga oleh setiap pramugari, mengingat rute penerbangan mereka yang terus berubah.,Ada banyak hal yang terjadi di antara proses lepas landas dan pendaratan, penghangatan ulang yang benar tidak bisa dijamin, dan mungkin saja anda akan mendapatkan makanan yang terlalu lama dihangatkan.,Di akhir tur tersebut, saya dan Praenual menatap layar yang memonitor puluhan penerbangan yang sedang mendarat dan lepas landas di Bandara Suvarnabhumi.,Semua pesawat tersebut berisi banyak penumpang, dari yang lapar hingga yang terlanjur kenyang sebelum terbang. Kebanyakan dari mereka tidak akan tahu betapa panjangnya proses perjalanan makanan mereka yang disajikan di pesawat. | Food | Makanan yang disajikan maskapai-maskapai Asia semakin enak. Apa rahasianya? Sebuah katering khusus melayani klien maskapai penerbangan akan membocorkan rahasia dapur yang menghasilkan 30 ribu makanan saban hari. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Natalie B. Compton","id":"584785ba45108c02309bce76","slug":"natalie-b-compton","public_url":"https://www.vice.com/es/author/natalie-b-compton","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478aee61af5901f207088b | articles | Panduan Menyelundupkan Wisatawan ke Chernobyl | 1,461,801,600,000 | https://www.vice.com/id/article/8qg8jz/panduan-menyelundupkan-wisatawan-ke-chernobyl | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE Greece.</em>,Setiap tahun, ratusan turis mengunjungi daerah terlarang di sekitar Chernobyl, Belarusia, yang pada 26 April 1986 mengalami bencana nuklir paling mengerikan sepanjang sejarah manusia. Setelah bencana tersebut, wilayah di sekitar reaktor nuklir dievakuasi dan pemerintah menyatakan kawasan seluas hampir 51,7 kilometer persegi di reaktor 4 sebagai zona terlarang sepenuhnya. Area ini mencakup Kota Pripyat, Kota Chernobyl, dan belasan desa-desa kecil lainnya. Baru-baru ini, anda bisa mengakses kawasan ini dengan dua syarat: 1) anda memperoleh izin spesial dan 2) anda ditemani seorang pemandu resmi.,Tentu saja, larangan pemerintah semacam ini tak membuat orang jeri berkunjung ke Chernobyl. Ada beberapa pemandu yang berani membawa anda masuk ke area terlarang Chernobyl dan menemani kemanapun kaki anda melangkah. Para pemandu ini kerap disebut "stalkers". Salah satunya bernama Kiril Stepanets. Menurut stalker berumur 27 tahun ini, beberapa tahun lalu hanya ada 10 – 15 orang yang masuk ke area terlarang. Kini, jumlah tersebut sudah mendekati angka ratusan.,Saya sempat ngobrol dengan Kiril tentang risiko pekerjaannya, romansa percintaan dan bagaimana rasanya kehilangan salah jari kakii di zona terlarang.,<strong>VICE: Bagaimana kamu memulai melayani tur ke wilayah terlarang Chernobyl?</strong>,<strong>Kiril Stepanets:</strong> Aku ikut tur resmi ke wilayah Chernobyl pada 2009. Itu pertama kalinya aku ke sana. Namun, seketika aku sadar, tur resmi tak menawarkan apa-apa—mereka cuma mau mengambil uang turis tanpa memberi pengalaman berarti. Lalu 2011, aku masuk ke daerah terlarang secara ilegal bersama beberapa orang. Setelah itu, aku tak pernah berhenti pergi ke Chernobyl.,<strong>Kenapa kamu sering pergi ke sana?</strong><br>
Rumahku dekat dari Chernobyl. Cuma butuh menyetir satu jam setengah dari Kiev untuk sampai ke Chernobyl. Seumpama orang lain ke pegunungan Karpatia atau Alpen untuk bersantai, aku malah pergi ke Chernobyl. Selama beberapa waktu, aku bekerja sebagai pemandu resmi, tapi mereka tak mau mempekerjakan aku lagi. Ada banyak perseteruan kelompok pemandu di tempatku bekerja dan beberapa orang terlihat sangat menyayangi Chernobyl sampai-sampai tak mau membaginya dengan orang lain. Kantorku memang aneh deh. Makanya, aku akhirnya memutuskan untuk menyelundupkan turis ke Chernobyl.,<strong>Bagaimana kamu bisa masuk kesana?</strong><br>
Kita harus sampai ke pos pemeriksaan dengan mobil atau bus. Setelah itu, kita akan masuk lewat salah satu pintu masuk ilegal. Nah setelah berada di dalam, kita bebas pergi ke mana saja. Butuh waktu beberapa hari untuk sampai ke Pripyat dengan jalan kaki—kota terbesar di area ini. Tentunya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai desa-desa kecil lebih cepat. Setiap kali masuk sendirian, aku suka menyambangi daerah yang belum diinjak manusia selama 30 tahun terakhir. Banyak daerah seperti ini di sana, namun turis sudah ada di mana-mana. Dalam perjalanan menuju Pripyat beberapa hari lalu, aku berpapasan dengan 40 orang turis,<strong>Ada alat yang dibawa untuk mengukur tingkat radiasi?</strong><br>
Udah gak perlu sih kalau sekarang. Masalahna, kalau aku<em>kegep</em>petugas, alatnya bisa disita dan harga alatnya tidak murah. Sekarang aku tahu ke mana aku harus pergi, jadi alatnya sudah tidak diperlukan.,<strong>Apakah pihak berwenang sering mencari turis ilegal?</strong><br>
Ya, aku malah pernah ditangkap beberapa kali. Tapi ya cuma gitu: mereka mengecek barang-barang, mereka menuntutmu, semua diselesaikan di pengadilan. Ujung-ujungnya kamu paling disuruh bayar denda yang tidak seberapa. Beda kasusnya, kalau kamu nyolong barang dari dalam area, seperti besi atau kayu. Sepertinya jadi penyelundup bisa bikin kaya, tapi itu bukan bidangku.,<strong>Orang macam apa yang kamu selundupkan?</strong><br>
Semua jenis orang, sumpah. Mulai dari pegawai korporasi yang lagi ingin pengalaman menantang atau fotografer mencari objek jepretan keren. Atau mereka yang penasaran melihat langsung Chernobyl setelah bertahun-tahun mendengar beritanya. Tentu saja, 90 persen orang yang aku selundupkan cuma ingin berdiri di atap sebuah bangunan di Pripyat saat matahari terbenam dan mabuk-mabukan sambil memandangi kota mati ini.,<strong>Kamu tinggal di mana jika sedang di Chernobyl?</strong><br>
Ada beberapa apartemen yang bisa ditinggali. Letaknya di Pripyat dan beberapa desa kecil. Selalu ada apartemen kosong lengkap dengan furniturnya, tempat kami beristirahat setelah berjalan sejauh 40 kilometer.,<strong>Ada berapa stalker di luar sana?</strong><br>
Aku tidak tahu. Dulu sih jumlahnya sekitar 15 orang. Kami saling kenal. Sekarang jumlahnya lebih banyak dan ada marak persaingan juga. Ada satu stalker yang tahu di mana aku tinggal saat berada di area terlarang. Dia mendobrak jendela tempatku tinggal dan mengencingi kasur kalau aku sedang tak di sana. Dia juga sering memata-mataiku. Intinya, Chernobyl banyak mengundang orang dengan mental yang tak stabil.,<strong>Tapi pernah ketemu orang baik juga kan?</strong><br>
Oh pasti, aku bertemu banyak orang baik. Ada satu gadis dari Moskow yang masuk Pripyat dengan ilegal dan akhirnya aku jadian dengan gadis ini. Kami sering pergi ke sana bersama. Aku menyebut momen pacaran itu sebagai hubungan radioaktif. Tapi, kami sudah putus sekarang.,<strong>Apa sering ada kecelakaan? Kecelakaan macam apa?</strong><br>
Salah satu teman baikku dari Rusia masuk ke Chernobyl saat musim dingin. Dia mabuk dan tertidur di sebuah bangunan. Kaki temanku waktu itu basah dan ketika bangun pagi harinya, kakinya membeku. Dia mati-matian menyeret badan ke jalan utama, memanggil polisi, dan menyerahkan diri. Ujung-ujungnya, kedua kaki kawanku diamputasi.,<strong>Temanmu terlalu percaya diri ya?</strong><br>
Iya, tapi temanku sebenarnya sangat berpengalaman kok. Masalahnya kasus semacam itu bukan barang baru. Biasanya yang justru dapat musibah ya yang berpengalaman, bukan <em>stalkers</em> yang masih hijau. | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE Greece._,Setiap tahun, ratusan turis mengunjungi daerah terlarang di sekitar Chernobyl, Belarusia, yang pada 26 April 1986 mengalami bencana nuklir paling mengerikan sepanjang sejarah manusia. Setelah bencana tersebut, wilayah di sekitar reaktor nuklir dievakuasi dan pemerintah menyatakan kawasan seluas hampir 51,7 kilometer persegi di reaktor 4 sebagai zona terlarang sepenuhnya. Area ini mencakup Kota Pripyat, Kota Chernobyl, dan belasan desa-desa kecil lainnya. Baru-baru ini, anda bisa mengakses kawasan ini dengan dua syarat: 1) anda memperoleh izin spesial dan 2) anda ditemani seorang pemandu resmi.,Tentu saja, larangan pemerintah semacam ini tak membuat orang jeri berkunjung ke Chernobyl. Ada beberapa pemandu yang berani membawa anda masuk ke area terlarang Chernobyl dan menemani kemanapun kaki anda melangkah. Para pemandu ini kerap disebut "stalkers". Salah satunya bernama Kiril Stepanets. Menurut stalker berumur 27 tahun ini, beberapa tahun lalu hanya ada 10 – 15 orang yang masuk ke area terlarang. Kini, jumlah tersebut sudah mendekati angka ratusan.,Saya sempat ngobrol dengan Kiril tentang risiko pekerjaannya, romansa percintaan dan bagaimana rasanya kehilangan salah jari kakii di zona terlarang.,**VICE: Bagaimana kamu memulai melayani tur ke wilayah terlarang Chernobyl?**,
**Kiril Stepanets:** Aku ikut tur resmi ke wilayah Chernobyl pada 2009. Itu pertama kalinya aku ke sana. Namun, seketika aku sadar, tur resmi tak menawarkan apa-apa—mereka cuma mau mengambil uang turis tanpa memberi pengalaman berarti. Lalu 2011, aku masuk ke daerah terlarang secara ilegal bersama beberapa orang. Setelah itu, aku tak pernah berhenti pergi ke Chernobyl.,**Kenapa kamu sering pergi ke sana?**
Rumahku dekat dari Chernobyl. Cuma butuh menyetir satu jam setengah dari Kiev untuk sampai ke Chernobyl. Seumpama orang lain ke pegunungan Karpatia atau Alpen untuk bersantai, aku malah pergi ke Chernobyl. Selama beberapa waktu, aku bekerja sebagai pemandu resmi, tapi mereka tak mau mempekerjakan aku lagi. Ada banyak perseteruan kelompok pemandu di tempatku bekerja dan beberapa orang terlihat sangat menyayangi Chernobyl sampai-sampai tak mau membaginya dengan orang lain. Kantorku memang aneh deh. Makanya, aku akhirnya memutuskan untuk menyelundupkan turis ke Chernobyl.,**Bagaimana kamu bisa masuk kesana?**
Kita harus sampai ke pos pemeriksaan dengan mobil atau bus. Setelah itu, kita akan masuk lewat salah satu pintu masuk ilegal. Nah setelah berada di dalam, kita bebas pergi ke mana saja. Butuh waktu beberapa hari untuk sampai ke Pripyat dengan jalan kaki—kota terbesar di area ini. Tentunya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai desa-desa kecil lebih cepat. Setiap kali masuk sendirian, aku suka menyambangi daerah yang belum diinjak manusia selama 30 tahun terakhir. Banyak daerah seperti ini di sana, namun turis sudah ada di mana-mana. Dalam perjalanan menuju Pripyat beberapa hari lalu, aku berpapasan dengan 40 orang turis,**Ada alat yang dibawa untuk mengukur tingkat radiasi?**
Udah gak perlu sih kalau sekarang. Masalahna, kalau aku_kegep_petugas, alatnya bisa disita dan harga alatnya tidak murah. Sekarang aku tahu ke mana aku harus pergi, jadi alatnya sudah tidak diperlukan.,**Apakah pihak berwenang sering mencari turis ilegal?**
Ya, aku malah pernah ditangkap beberapa kali. Tapi ya cuma gitu: mereka mengecek barang-barang, mereka menuntutmu, semua diselesaikan di pengadilan. Ujung-ujungnya kamu paling disuruh bayar denda yang tidak seberapa. Beda kasusnya, kalau kamu nyolong barang dari dalam area, seperti besi atau kayu. Sepertinya jadi penyelundup bisa bikin kaya, tapi itu bukan bidangku.,**Orang macam apa yang kamu selundupkan?**
Semua jenis orang, sumpah. Mulai dari pegawai korporasi yang lagi ingin pengalaman menantang atau fotografer mencari objek jepretan keren. Atau mereka yang penasaran melihat langsung Chernobyl setelah bertahun-tahun mendengar beritanya. Tentu saja, 90 persen orang yang aku selundupkan cuma ingin berdiri di atap sebuah bangunan di Pripyat saat matahari terbenam dan mabuk-mabukan sambil memandangi kota mati ini.,**Kamu tinggal di mana jika sedang di Chernobyl?**
Ada beberapa apartemen yang bisa ditinggali. Letaknya di Pripyat dan beberapa desa kecil. Selalu ada apartemen kosong lengkap dengan furniturnya, tempat kami beristirahat setelah berjalan sejauh 40 kilometer.,**Ada berapa stalker di luar sana?**
Aku tidak tahu. Dulu sih jumlahnya sekitar 15 orang. Kami saling kenal. Sekarang jumlahnya lebih banyak dan ada marak persaingan juga. Ada satu stalker yang tahu di mana aku tinggal saat berada di area terlarang. Dia mendobrak jendela tempatku tinggal dan mengencingi kasur kalau aku sedang tak di sana. Dia juga sering memata-mataiku. Intinya, Chernobyl banyak mengundang orang dengan mental yang tak stabil.,**Tapi pernah ketemu orang baik juga kan?**
Oh pasti, aku bertemu banyak orang baik. Ada satu gadis dari Moskow yang masuk Pripyat dengan ilegal dan akhirnya aku jadian dengan gadis ini. Kami sering pergi ke sana bersama. Aku menyebut momen pacaran itu sebagai hubungan radioaktif. Tapi, kami sudah putus sekarang.,**Apa sering ada kecelakaan? Kecelakaan macam apa?**
Salah satu teman baikku dari Rusia masuk ke Chernobyl saat musim dingin. Dia mabuk dan tertidur di sebuah bangunan. Kaki temanku waktu itu basah dan ketika bangun pagi harinya, kakinya membeku. Dia mati-matian menyeret badan ke jalan utama, memanggil polisi, dan menyerahkan diri. Ujung-ujungnya, kedua kaki kawanku diamputasi.,**Temanmu terlalu percaya diri ya?**
Iya, tapi temanku sebenarnya sangat berpengalaman kok. Masalahnya kasus semacam itu bukan barang baru. Biasanya yang justru dapat musibah ya yang berpengalaman, bukan _stalkers_ yang masih hijau. | Travel | Risiko, romansa, dan rasanya kehilangan jari kaki saat menjadi turis di daerah terlarang di Chernobyl. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Kostas Onisenko","id":"58477fec0c5fe601ec46358c","slug":"kostas-onisenko","public_url":"https://www.vice.com/en_us/author/kostas-onisenko","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae96a07b201e0f420bd | articles | Bagaimana Cermin di Kamar Pas Mengibuli Anda | 1,461,801,600,000 | https://www.vice.com/id/article/ezxvkk/bagaimana-cermin-di-kamar-pas-mengibuli-anda | <em>Artikel pertama kali terbit di VICE Spain.</em>,Awal bulan ini, saya membaca sebuah artikel di sebuah koran berbahasa Spanyol La Vanguardia. Artikel itu berkisah tentang jurnalis Rusia yang mengambil selfie di pelbagai toko baju retail. Lantas dari berbagai percobaan itu, ia menyimpulkan bahwa toko-toko tersebut memasang cermin yang telah dimanipulasi untuk membuat pengunjung terlihat lebih ramping. Semenjak membaca artikel itu, saya kerap mencurigai cermin yang saya gunakan untuk berkaca. Apa yang tampak di cermin itu benar saya atau cuma versi lebih ramping dan cantik saya? Dari keduanya, mana yang benar-benar saya? Apa versi nyata tubuh saya benar-benar ada jika tubuhnya selalu tampak beda di cermin? Bisakah saya mengenal diri saya jika saya tak tahu bentuk tubuh saya sesungguhnya? Berbagai pertanyaan berat ini muncul satu demi satu di kepala. Pokoknya berat deh.,Saya nyaman-nyaman saja dengan tubuh saya. Perawakan saya standar saja, biasanya ukurannya medium. Kalau dipikir-pikir, absurd juga rasanya kalau merk-merk besar itu benar-benar sudah menipu saya selama 27 tahun dan tak sekali pun saya menyadarinya. Pertanyaannya kemudian: apa saya masih bisa mempercayai merk-merk ini? Apa saya bisa minta ganti rugi untuk semua celana yang saya beli di Zara, yang tampak pas saat dicoba namun bikin kaki saya mirip sosis saat sampai di rumah—<a href="http://hot-dog-legs.tumblr.com/" target="_blank">parahnya bukan kaki-mirip-sosis-yang-seksi</a> tapi malah kaki-mirip-sosis-yang-jelek? Tapi bagaimana jadinya kalau jurnalis itu cuma pura-pura belaka? Rambutnya terlihat 3 cm lebih panjang dalam foto di kamar pas, wajahnya seperti dipermak dengan app Perfect365, dan berat badannya baru turun 2 pon. Di titik ini, yang saya yakini cuma satu hal—jangan gampang percaya orang.,Guna mendapatkan perspektif yang jelas, saya menghubungi <a href="http://emotionexperience.com/" target="_blank">Carles Casas</a>—seorang ahli sensorial marketing yang sudah paham luar dalam dunia retail. Menurut Carles, tujuan utamanya bukan untuk merangsang pengunjung untuk membeli lebih banyak namun justru untuk membeli dengan lebih bijak. "Fokus kami adalah pengalaman sensorial dalam keseluruhan proses pembelian. Salah satu bagian dari proses ini adalah kamar pas, yang bisa secara dramatis mempengaruhi seluruh proses—baik secara positif atau sebaliknya. Dalam level sensorial, pengalaman pembeli sangat bergantung pada pencahayaan, temperatur, volume musik, atau bahkan aroman dalam ruangan. Kami bekerja keras untuk mengenali semua detail yang mempengaruhi pengalaman pembeli dan berusahamemperbaikinya.",Saya lantas penasaran sampai sejauh mana merk-merk ini memanipulasi pembeli dengan segala teknik yang mereka gunakan. "Semuanya legal dan telah diatur. Namun, regulator terbesar sesungguhnya adalah para pembeli. Merk-merk tidak secara aktif berusaha mengibuli dan memanipulasi publik karena mereka toh awas—di luar perkara etis—hal ini tak baik bagi merk dan penjualan mereka. Pembeli juga tak bodoh dan mereka tidak cepat memaafkan. Jika anda percaya merk-merk ini sudah mengibuli anda, itu sudah termasuk berita buruk bagi mereka, karena tak cuma anda saja yang bisa berhenti belanja, orang-orang di sekitar anda juga bisa melakukan hal yang sama.",Selanjutnya, giliran saya mengecek apakah toko-toko di Spanyol juga mengelabui pembelinya layaknya toko-toko di Rusia seperti tertulis dalam artikel. Untuk melakukan itu, saya menghabiskan 4 jam keluyuran di pusat kota Barcelona, menclok dari satu toko ke toko lainnya.,Saya mulai dari Bershka, yang di Spanyol lebih dikenal dengan musik yang digeber kencang di tokonya daripada barang dagangannya. Pencahayaan di kamar pas Berskha sangat kuning namun banyak bayangan dihasilkan. Hatta, dalam kamar pas di Berskha, saya terlihat seperti salah satu lukisan Caravaggio.,Sorotan cahaya yang jatuh di belahan dada saya menghasilkan bayangan di atas perut saya. Hasilnya, pinggang saya tampak lebih ramping. Kaki saya terlihat jenjang sementara kepala saya membesar. Di atas kertas, saya bakal tampak seperti karakter putri di film Disney, tapi tak begitu kejadiannya di kamar pas ini.,Perhentian kedua saya adalah sebuah toko di jalan pusat perbelanjaan di Barcelona, Lefties. Kamar pas di toko ini dihiasi kerai berwarna merah, yang membuatnya jadi lumayan canggih dan sedikit sensual.,Saya hampir saja menyebut kamar pas ini berkelas, "boudoir" atau sejenis, jika saya tidak A) berada di kamar pas yang panas lagi berisik di salah satu toko di jalanan paling ribut di Barcelona B) pencahayaan dalam kamar pas ini menguak semua kerutan dalam celana saya dan membuat baju saya terlihat gombrong. Kamar pas ini menunjukkan segala salah di busana saya. Bahkan tangan saya jadi mirip cakar seekor burung tua. Padahal, tentunya, di kehidupan nyata, saya tak punya cakar, percaya deh.,Aroma di toko yang saya kunjungi berikutnya, Stradivarius, sangat kuat— baunya terasa disekujur kamar ganti. Selain aroma itu, dada saya juga mendadak memenuhi kamar itu—ya setidaknya di dalam cerminnya. Sungguh-sungguh ada sorotan cahaya ke arah dada saya. Akibatnya, untuk pertama kali dalam hidup saya, saya tahu rasanya jadi perempuan yang dikaruniai dada besar dan paha yang mungil.,Ini yang bikin saya ingin memborong semua barang di toko itu. Tapi, saya bersyukur saya tak seseksi itu, kalau tidak, saya pasti sudah kere karena kebanyakan belanja.,Selanjutnya, saya mampir ke tempat rahasia semua wanita—sebuah toko baju dalam. Saya suka pencahayaan kamar pas yang intim walau jelas tak membuat saya terlihat lebih baik. Frame orange yang melingkari cermin besar di kamar pas ini awalnya membuat saya lebih tinggi. Namun, setelah diperhatikan lagi, saya kok malah kelihatan gempal—seakan-akan bokong saya sudah dicrop dan pinggang saya jadi lebih tinggi dari seharusnya. Pokoknya aneh deh.,Di Oysho—toko baju dalam dan pakaian renang—saya menemukan bahwa, dengan pencahayaan yang pas, wajah saya bisa mirip Michael Jackson—di tahun-tahun akhir hidupnya yang menyedihkan.,Di kamar pas Zara, pencahayaannya yang temaram bikin muka saya seperti terbuat dari porselain, ini jelas sebuah nilai plus. Ada cermin di setiap sudut kamar, yang bikin saya tampak lebih ramping. Saya berdiri di kamar pas itu dan dengan jelas bisa melihat versi diri saya yang lebih ramping.,Saya sadar tengah dikibuli namun saya toh senang-senang saja—kamar yang sempit dan penuh itu mendadak bikin saya merasa sangat nyaman.,Di Pull & Bear, mereka tak ragu-ragu membuat saya terlihat lebih pucat. Efeknya sama: saya merasa lebih keren. Percayalah, tinggal tambah kipas angin besar dan smoke machine, anda bisa mendadak jadi bintang iklan parfum di kamar pas ini. Sayangnya, itu ada harganya: perut saya hilang. Ya ampun, kemana larinya perut saya?,Kamar pas di H&M, perhentian saya berikutnya, juga sama keadaannya karena perut saya belum juga muncul.,Saya ingin bawa pulang cermin in ke kamar—atau lebih keren lagi: Saya ingin kamar pas ini jadi kamar tidur saya. Pencahayaan di kamar ini tak cuma bikin semua kekurangan di wajah saya hilang, tapi juga membuat dada dan kaki saya kelihatan kokoh. Hebatnya lagi, kulit saya jadi mirip kulit dedek-dedek ABG, mulus tanpa cela. Saya tak ingin keluar.,Ada banyak cermin di kamar pas Springfield. Saya tak tahu harus melihat ke arah mana, tapi saya menyukai apa yang saya lihat. Kulit saya kelihatan seperti punya tan yang keren tapi tidak natural.,Saudara kembar saya, yang kelihatan lebih memikat dan sehat memandangi saya dari dalam cermin. Jelas ini tidak nyata. Tapi kalau dipikir-pikir: yang muncul di cermin itu secara teknis masih saya juga.,Meski berat, saya akhirnya keluar dan masuk kamar pas di El Corte Inglés—salah satu jaringan mall terbesar di Eropa. Di sana, saya lagi-lagi terlihat ramping.,Walau kamar pas di sini adalah yang paling sederhana, cermin di dalamnya secara kentara menunjukkan saya sedang dikibuli. Saya yakin tubuh saya tak seperti yang ditampakkan oleh cermin itu.,Di Topshop, jeans saya kenakan terlihat lebih pas dari apa yang sebenarnya saya rasakan. Cahaya lembut yang dipancarkan dari atas kepala menyoroti kening dan tulang pipi saya. Warna-warna yang terang jadi lebih jelas, menenggelamkan warna yang lebih gelap, yang terlihat makin kelam.,Akhirnya, saya masuk toko di dekat tempat saya tinggal. Namanya Friends. Kamar pas yang seadanya ternyata sebuah kamar mandi tanpa toilet. Sebuah kerai berwarna merah memisahkan kamar pas itu dari toko. Ada sebuah keranjang di atas sebuah wastafel. Jelas, wastafel itu tak lagi berfungsi.,Namun, toko itu menyediakan sebuah handuk, buat jaga-jaga barangkali mereka tak tahan dan harus mencuci tangan mereka. Kamar pas itu sangat gelap, sampai saya harus mendekat ke arah kaca untuk melihat bayangan saya di cermin.,Jadi, saya selama ini keliru. Saya tak awas perbedaan satu kamar pas dengan kamar pas lainnya. Saya merasa dikibuli. Saya kemudian menghubungi Raimon Margalef, pengacara <a href="http://www.consumidors.org/?lang=es" target="_blank">persatuan konsumer Catalonia</a> untuk mencari tahu jika ada yang bisa dilakukan konsumer mengenai hal ini: "Anda bisa mengatakan mereka sengaja membuat anda terlihat lebih baik di cermin. Ini bisa jadi dasar laporan ke <a href="http://consum.gencat.cat/qui_som/index_en.html" target="_blank">Catalan Consumer Agency</a>. Tapi, kalau pun anda melakukan ini, anda tidak akan dapat kompensasi. Perusahaan yang dilaporkan akan diperintahkan membayar denda, yang disetorkan langsung ke CCA. Tentu saja, ada cara lewat jalur hukum jika anda bisa membawa ahli yang bisa menunjukkan cermin itu telah mengakibatkan kerugian non material." Raimon menjelaskan.,Karena susah sekaligus mahal untuk membuktikan hal ini, mungkin hanya sedikit konsumer yang mau mengajukan protes atau menempuh jalur hukum. Ujungnya, mereka akan tetap dibuli cermin kamar pas dan selalu kecewa ketika sampai di rumah sepulang belanja. | _Artikel pertama kali terbit di VICE Spain._,Awal bulan ini, saya membaca sebuah artikel di sebuah koran berbahasa Spanyol La Vanguardia. Artikel itu berkisah tentang jurnalis Rusia yang mengambil selfie di pelbagai toko baju retail. Lantas dari berbagai percobaan itu, ia menyimpulkan bahwa toko-toko tersebut memasang cermin yang telah dimanipulasi untuk membuat pengunjung terlihat lebih ramping. Semenjak membaca artikel itu, saya kerap mencurigai cermin yang saya gunakan untuk berkaca. Apa yang tampak di cermin itu benar saya atau cuma versi lebih ramping dan cantik saya? Dari keduanya, mana yang benar-benar saya? Apa versi nyata tubuh saya benar-benar ada jika tubuhnya selalu tampak beda di cermin? Bisakah saya mengenal diri saya jika saya tak tahu bentuk tubuh saya sesungguhnya? Berbagai pertanyaan berat ini muncul satu demi satu di kepala. Pokoknya berat deh.,Saya nyaman-nyaman saja dengan tubuh saya. Perawakan saya standar saja, biasanya ukurannya medium. Kalau dipikir-pikir, absurd juga rasanya kalau merk-merk besar itu benar-benar sudah menipu saya selama 27 tahun dan tak sekali pun saya menyadarinya. Pertanyaannya kemudian: apa saya masih bisa mempercayai merk-merk ini? Apa saya bisa minta ganti rugi untuk semua celana yang saya beli di Zara, yang tampak pas saat dicoba namun bikin kaki saya mirip sosis saat sampai di rumah—[parahnya bukan kaki-mirip-sosis-yang-seksi](http://hot-dog-legs.tumblr.com/) tapi malah kaki-mirip-sosis-yang-jelek? Tapi bagaimana jadinya kalau jurnalis itu cuma pura-pura belaka? Rambutnya terlihat 3 cm lebih panjang dalam foto di kamar pas, wajahnya seperti dipermak dengan app Perfect365, dan berat badannya baru turun 2 pon. Di titik ini, yang saya yakini cuma satu hal—jangan gampang percaya orang.,Guna mendapatkan perspektif yang jelas, saya menghubungi [Carles Casas](http://emotionexperience.com/)—seorang ahli sensorial marketing yang sudah paham luar dalam dunia retail. Menurut Carles, tujuan utamanya bukan untuk merangsang pengunjung untuk membeli lebih banyak namun justru untuk membeli dengan lebih bijak. "Fokus kami adalah pengalaman sensorial dalam keseluruhan proses pembelian. Salah satu bagian dari proses ini adalah kamar pas, yang bisa secara dramatis mempengaruhi seluruh proses—baik secara positif atau sebaliknya. Dalam level sensorial, pengalaman pembeli sangat bergantung pada pencahayaan, temperatur, volume musik, atau bahkan aroman dalam ruangan. Kami bekerja keras untuk mengenali semua detail yang mempengaruhi pengalaman pembeli dan berusahamemperbaikinya.",Saya lantas penasaran sampai sejauh mana merk-merk ini memanipulasi pembeli dengan segala teknik yang mereka gunakan. "Semuanya legal dan telah diatur. Namun, regulator terbesar sesungguhnya adalah para pembeli. Merk-merk tidak secara aktif berusaha mengibuli dan memanipulasi publik karena mereka toh awas—di luar perkara etis—hal ini tak baik bagi merk dan penjualan mereka. Pembeli juga tak bodoh dan mereka tidak cepat memaafkan. Jika anda percaya merk-merk ini sudah mengibuli anda, itu sudah termasuk berita buruk bagi mereka, karena tak cuma anda saja yang bisa berhenti belanja, orang-orang di sekitar anda juga bisa melakukan hal yang sama.",Selanjutnya, giliran saya mengecek apakah toko-toko di Spanyol juga mengelabui pembelinya layaknya toko-toko di Rusia seperti tertulis dalam artikel. Untuk melakukan itu, saya menghabiskan 4 jam keluyuran di pusat kota Barcelona, menclok dari satu toko ke toko lainnya.,Saya mulai dari Bershka, yang di Spanyol lebih dikenal dengan musik yang digeber kencang di tokonya daripada barang dagangannya. Pencahayaan di kamar pas Berskha sangat kuning namun banyak bayangan dihasilkan. Hatta, dalam kamar pas di Berskha, saya terlihat seperti salah satu lukisan Caravaggio.,Sorotan cahaya yang jatuh di belahan dada saya menghasilkan bayangan di atas perut saya. Hasilnya, pinggang saya tampak lebih ramping. Kaki saya terlihat jenjang sementara kepala saya membesar. Di atas kertas, saya bakal tampak seperti karakter putri di film Disney, tapi tak begitu kejadiannya di kamar pas ini.,Perhentian kedua saya adalah sebuah toko di jalan pusat perbelanjaan di Barcelona, Lefties. Kamar pas di toko ini dihiasi kerai berwarna merah, yang membuatnya jadi lumayan canggih dan sedikit sensual.,Saya hampir saja menyebut kamar pas ini berkelas, "boudoir" atau sejenis, jika saya tidak A) berada di kamar pas yang panas lagi berisik di salah satu toko di jalanan paling ribut di Barcelona B) pencahayaan dalam kamar pas ini menguak semua kerutan dalam celana saya dan membuat baju saya terlihat gombrong. Kamar pas ini menunjukkan segala salah di busana saya. Bahkan tangan saya jadi mirip cakar seekor burung tua. Padahal, tentunya, di kehidupan nyata, saya tak punya cakar, percaya deh.,Aroma di toko yang saya kunjungi berikutnya, Stradivarius, sangat kuat— baunya terasa disekujur kamar ganti. Selain aroma itu, dada saya juga mendadak memenuhi kamar itu—ya setidaknya di dalam cerminnya. Sungguh-sungguh ada sorotan cahaya ke arah dada saya. Akibatnya, untuk pertama kali dalam hidup saya, saya tahu rasanya jadi perempuan yang dikaruniai dada besar dan paha yang mungil.,Ini yang bikin saya ingin memborong semua barang di toko itu. Tapi, saya bersyukur saya tak seseksi itu, kalau tidak, saya pasti sudah kere karena kebanyakan belanja.,Selanjutnya, saya mampir ke tempat rahasia semua wanita—sebuah toko baju dalam. Saya suka pencahayaan kamar pas yang intim walau jelas tak membuat saya terlihat lebih baik. Frame orange yang melingkari cermin besar di kamar pas ini awalnya membuat saya lebih tinggi. Namun, setelah diperhatikan lagi, saya kok malah kelihatan gempal—seakan-akan bokong saya sudah dicrop dan pinggang saya jadi lebih tinggi dari seharusnya. Pokoknya aneh deh.,Di Oysho—toko baju dalam dan pakaian renang—saya menemukan bahwa, dengan pencahayaan yang pas, wajah saya bisa mirip Michael Jackson—di tahun-tahun akhir hidupnya yang menyedihkan.,Di kamar pas Zara, pencahayaannya yang temaram bikin muka saya seperti terbuat dari porselain, ini jelas sebuah nilai plus. Ada cermin di setiap sudut kamar, yang bikin saya tampak lebih ramping. Saya berdiri di kamar pas itu dan dengan jelas bisa melihat versi diri saya yang lebih ramping.,Saya sadar tengah dikibuli namun saya toh senang-senang saja—kamar yang sempit dan penuh itu mendadak bikin saya merasa sangat nyaman.,Di Pull & Bear, mereka tak ragu-ragu membuat saya terlihat lebih pucat. Efeknya sama: saya merasa lebih keren. Percayalah, tinggal tambah kipas angin besar dan smoke machine, anda bisa mendadak jadi bintang iklan parfum di kamar pas ini. Sayangnya, itu ada harganya: perut saya hilang. Ya ampun, kemana larinya perut saya?,Kamar pas di H&M, perhentian saya berikutnya, juga sama keadaannya karena perut saya belum juga muncul.,Saya ingin bawa pulang cermin in ke kamar—atau lebih keren lagi: Saya ingin kamar pas ini jadi kamar tidur saya. Pencahayaan di kamar ini tak cuma bikin semua kekurangan di wajah saya hilang, tapi juga membuat dada dan kaki saya kelihatan kokoh. Hebatnya lagi, kulit saya jadi mirip kulit dedek-dedek ABG, mulus tanpa cela. Saya tak ingin keluar.,Ada banyak cermin di kamar pas Springfield. Saya tak tahu harus melihat ke arah mana, tapi saya menyukai apa yang saya lihat. Kulit saya kelihatan seperti punya tan yang keren tapi tidak natural.,Saudara kembar saya, yang kelihatan lebih memikat dan sehat memandangi saya dari dalam cermin. Jelas ini tidak nyata. Tapi kalau dipikir-pikir: yang muncul di cermin itu secara teknis masih saya juga.,Meski berat, saya akhirnya keluar dan masuk kamar pas di El Corte Inglés—salah satu jaringan mall terbesar di Eropa. Di sana, saya lagi-lagi terlihat ramping.,Walau kamar pas di sini adalah yang paling sederhana, cermin di dalamnya secara kentara menunjukkan saya sedang dikibuli. Saya yakin tubuh saya tak seperti yang ditampakkan oleh cermin itu.,Di Topshop, jeans saya kenakan terlihat lebih pas dari apa yang sebenarnya saya rasakan. Cahaya lembut yang dipancarkan dari atas kepala menyoroti kening dan tulang pipi saya. Warna-warna yang terang jadi lebih jelas, menenggelamkan warna yang lebih gelap, yang terlihat makin kelam.,Akhirnya, saya masuk toko di dekat tempat saya tinggal. Namanya Friends. Kamar pas yang seadanya ternyata sebuah kamar mandi tanpa toilet. Sebuah kerai berwarna merah memisahkan kamar pas itu dari toko. Ada sebuah keranjang di atas sebuah wastafel. Jelas, wastafel itu tak lagi berfungsi.,Namun, toko itu menyediakan sebuah handuk, buat jaga-jaga barangkali mereka tak tahan dan harus mencuci tangan mereka. Kamar pas itu sangat gelap, sampai saya harus mendekat ke arah kaca untuk melihat bayangan saya di cermin.,Jadi, saya selama ini keliru. Saya tak awas perbedaan satu kamar pas dengan kamar pas lainnya. Saya merasa dikibuli. Saya kemudian menghubungi Raimon Margalef, pengacara [persatuan konsumer Catalonia](http://www.consumidors.org/?lang=es) untuk mencari tahu jika ada yang bisa dilakukan konsumer mengenai hal ini: "Anda bisa mengatakan mereka sengaja membuat anda terlihat lebih baik di cermin. Ini bisa jadi dasar laporan ke [Catalan Consumer Agency](http://consum.gencat.cat/qui_som/index_en.html). Tapi, kalau pun anda melakukan ini, anda tidak akan dapat kompensasi. Perusahaan yang dilaporkan akan diperintahkan membayar denda, yang disetorkan langsung ke CCA. Tentu saja, ada cara lewat jalur hukum jika anda bisa membawa ahli yang bisa menunjukkan cermin itu telah mengakibatkan kerugian non material." Raimon menjelaskan.,Karena susah sekaligus mahal untuk membuktikan hal ini, mungkin hanya sedikit konsumer yang mau mengajukan protes atau menempuh jalur hukum. Ujungnya, mereka akan tetap dibuli cermin kamar pas dan selalu kecewa ketika sampai di rumah sepulang belanja. | Fashion | Beberapa cermin membuat dada saya montok, yang lain membuat saya terlihat jelek. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Alba Carreres","id":"57a209505dea75df7f6f2f64","slug":"alba-carreres","public_url":"https://noisey.vice.com/es_co/author/Alba Carreres","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478aed981f0302987f2802 | articles | Kenapa Beberapa Sneaker Ini Bisa Semahal Mobil? | 1,460,937,600,000 | https://www.vice.com/id/article/d7py5k/kenapa-beberapa-sneaker-ini-bisa-semahal-mobil | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE US.</em>,Pada tahun 2007, saya keluar dari rumah orang tua saya di Northern Virginia dengan melego koleksi sneakers saya. Kala itu, koleksi saya mencapai 80 atau 90 pasang, semuanya dibeli dengan keringat bekerja paruh waktu di Urban Outfitter. Setiap pasang sneakers yang saya punya didapatkan dari toko-toko di area DMV seperti Commonwealth dan Major. Saya tak pernah punya nyali untuk menganggap diri saya sebagai "sneakerhead" waktu itu. Lagipula, koleksi saya masih sneakers standar seperti Nike Dunks, Vans Sk8-His, beberapa rilisan awal kolaborasi "Adi Color " Adidas. Tapi, setidaknya, saya pernah memiliki beberapa item langka macam MF Doom Nike Dunk SB Highs dan beberapa pasang Vans hasil kolaborasi label cult jepang WTAPS dan desainer Marc Jacobs—mungkin kolaborasi gila-gilaan pertama antara fashion dan sneakers.,Saya benar-benar tak mau berpisah dengan Jacobs's trompe l'oeil Slip-Ons yang punya kesan <a href="http://www.upscalehype.com/wp-content/uploads/2009/12/11798076721.jpg" target="_blank">Old Skool</a>, namun bayangan tentang tinggal di apartemen "dewasa" di kota bikin saya luluh juga. Saya tak tahu sedikit pun mengenai dunia purnajual snekar. Beberapa di antara koleksi juga sudah agak rusak, jadi saya jual secara borongan saja di eBay. Saya meraup Rp. 52 juta. Jumlah yang cukup untuk membayar sewa bulan pertama dan security deposit. Setelah biaya-biaya ini tertutup,saya melakukan apa yang biasanya orang waras lakukan—menghabiskan sisa uang untuk beli sneakers baru. Kebetulan, Soulja Boy baru saja merilis "I Got Me Some Bapes.",Empat tahun kemudian, saya pindah ke New York dan mulai bekerja di Complex. Di sini lah, pendidikan proper tentang sneakers saya di mulai. Salah satu orang yang saya temui adalah Russ Bengtson, seorang editor senior yang sudah menulis, memakai dan berpikir kritis tentang sneakers selama 20 tahun. Ia bahkan tak ingat kapan terakhir kali ia menghitung koleksi sneakersnya. Mungkin jumlahnya ribuan, katanya. Ia bergonta-ganti mengenakan 100 pasang saja, sisanya menumpuk di tempat penyimpanan di Long Island.,Bengtson mulai melihat sneakers sebagai benda koleksialih-alih sekadar alas kaki kira-kira tahun 1994 atau 1995 ketika membeli sepasang Jordan "retro." Retro adalah sebutan untuk versi reissue dari sneakers yang awalnya dirilis pada dekade 80an atau 90an, ketika nama Jordan tengah banyak dibicarakan. Bukan cuma jarang tidaknya sebuah sneakers yang bikin harganya membumbung, ada beberapa faktor lainnya seperti — fungsinya sebagai artefak budaya dan apakah sneakers tersebut dalam kondisi "deadstock".,Deadstock adalah terma dalam dunia retail untuk barang yang pernah dipajang, tak pernah dijual dan dilupakan di dalam gudang atau tempat penyimpanan. Di dunia sneakers, deadstock berarti sepasang sneakers yang masih dalam bungkusnya tak pernah dibuka — meski sudah berumur puluhan tahun. Deadstock bisa dianggap kapsul waktu dalam kondisi yang mint. Sepasang sneakers deadstock kurang lebih adalah cawan suci di ranah sneakers.,Para reseller sneakers generasi awal mongorek isi toko sport kuno guna mencari harta karun yang belum terjual, seperti Air Force dan Air Max yang dijual terbatas. Ini yang memulai naiknya permintaan akan sneakers deadstock. Saat ini, perburuan deadstock makin gila-gilaan. Bahkan, ada sebuah toko di Toronto yang dinamai Deadstock. Harga sepasang deadstock—tergantung kelangkaan dan permintaan konsumen—bisa mencapai Rp.305 juta, seperti sepasang Undefeated Air Jordan IV yang amat langka yang dijual di <a href="http://www.stadiumgoods.com/air-jordan-4-retro-deep-green-clem-black-dk-jbm351-m1-c1" target="_blank">Stadium Goods</a>. Ini adalah sneakers yang menandai kerja sama pertama merk Jordan dengan perusahaan pihak ketiga. Sneakers ini cuma dibuat sebanyak 79 pasang.,"Ini adalah salah satu sneakers Jordan yang dibuat dengan sangat terbatas," kata Bengston. "Memiliki sepatu ini—karena saking langkanya—sama seperti memiliki medali penghargaan bagi beberapa orang. Sneakers ini kemudian jadi raja di antara koleksi mereka.",Dalam kultur sneakers, beberapa nama yang disematkan pada sepatu biasanya memiliki sejarah yang membuatnya penting. Salah satu kasusnya adalah "Flu Game" Jordan 12s, sepasang sneakers high-topsberwarna merah dan hitam yang diilhami desain bendera Jepang, Nisshoki serta sepasang sepatu wanita dari abad ke-19. Sneakers ini jadi terkenal karena game ke-5 pertarungan final NBA, ketika Jordan memimpin Bulls unggul 2 pertandingan atas Utah Jazz, sambil berjuang melawan keracunan makanan. Sneakers ini dikeluarkan kembali di tahun 2003 dan 2009. Kini harga purna jual "Flu Game" edisi 2009 mencapai Rp. 8,5 juta. Di tahun 2013, seorang mantan Ball Boy, Preston Truman, melelang sepasang Flu Game yang benar-benar dipakai dalam pertandingan itu. Harganya? <a href="http://www.si.com/nba/point-forward/2013/12/12/michael-jordan-flu-game-sneakers-auction-sold-utah-jazz-ball-boy" target="_blank">Rp. 1,3 miliar saja</a>.,Dunia sneakers tak selamanya seperti ini. Bengtson ingat masa awal kultur sneaker yang punya mindset berbeda. Tokoh hiphop dan sneakers Bobbito Garcia menulis tentang masa awal kultur sneakers New York di tahun 2003 dalam <a href="http://www.amazon.com/Whered-Those-Citys-Sneaker-Culture/dp/1576871797" target="_blank">Where'd You Get Those?</a>, dimana ia menelusuri evolusi sikap penduduk kota New York terhadap sneakers dari tahun 1960 sampai 1987. Di masa itu, cara pamer yang gampang adalah dengan mencari merek atau model sneakers yang namanya tak pernah didengar orang dan memungkasinya dengan pengetahuan sneaker luas dan koleksi yang memadai.,"Di satu waktu, entah kapan, mindsetnya berubah dari memakai sneakers yang keberadaan tak pernah diketahui orang jadi memakai sneakers yang semua orang tahu. Kamu memakainya agar orang lain cemburu karena mereka tak memilikinya," kata Bengtson.,Sekitar tengah dekade 2000an, sneakers naik tingkat jadi hobi kecil-kecilan jadi sebuah obsesi lintas budaya. Stüssy mulai merilis kolaborasi Nike Dunk yang banyak diburu. Sementara Nike mulai merambah dunia skateboard dengan merangkul berbagai macam artis dengan gaya-gaya yang berbeda seperti Futura, De La Soul, dan Pushead untuk membuat seri terbatas yang bisa cepat ludes terjual. Beberapa orang memakai sneakers ini saat bermain skateboard. Tapi, lebih banyak yang hanya menyimpannya. Mereka sadar mereka bisa menjualnya kembali jauh di atas harga retailnya.,Flight Club dibuka tahun 2005 sebagai sebuah toko sneakers gaya baru. Fight Club tidak membeli sepatu secara borongan lantas mengecernya. Sebaliknya, toko ini memberi kesempatan pembeli dan penjual untuk menjual sneakersnya dengan sistem konsinyasi. Perputaran stock di Fight Club dipicu oleh prinsip permintaan dan penawaran. Banyak pengunjung yang rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk membeli sepasang sepatu yang di ukuran tertentu sudah ludes terjual.,Mirip seperti yang dikatakan Bengtson: "Di mana lagi anda bisa membeli sesuatu seharga Rp. 1,9 juta sampai Rp.2,6 juta yang nilainya bisa langsung naik jadi Rp.26 juta?",Tapi, bagaimana harga sebuah sneaker ditentukan? menurut Yu-Ming Wu, pendiri website Sneakers News dan baru-baru ini jadi partner toko resale retail yang baru dibuka, Stadium Goods, mereka memperhitungkan keseluruhan pasar.,"Kami biasanya tahu harga pasar pada saat ini," ungkap Wi. "Kami ingin bersaing dalam harga. Kami melihat pasar secara menyeluruh. Bukan cuma kompetitor utama, tapi juga harga di eBay, toko resale yang lebih kecil, apps penjualan sneakers dan pasar pihak ketiga lainnya," ujar Wu.,Memang, Flight Club, Stadium Good, dan RIFs bukan satu-satunya tempat untuk berburu deadstock. Meski ketiga tempat itu menawarkan kesempatan untuk menyentuh dan membawa pulang sneakers secara langsung, harga sneakers akan lebih tinggi di sini. Penjual akan membawa pulang 80% dari hasil penjualan. 20% lebihnya akan masuk kocek toko. Biaya sebesar itu digunakan untuk membayar segala kemudahan yang ditawarkan—anda hanya perlu membawa sneakers yang anda jual, sisanya mereka urus. Satu lagi alasannya, toko konvensional tentu perlu bayar uang sewa gedung.,Untuk mengurangi potensi buang-buang uang, beberapa reseller mulai melirik kanal penjualan lain. Ada beberapa toko resale kecil, ada juga reseller yang sepenuhnya menjual dagangannya di media sosial seperti Instagram, apps khusus resale sneakers Kixify—dan tentu saja, eBay. Pasar sneakers online yang kian menjamurmencakup sepertiga dari seluruh penjualan sneakers, menurut Josh Luber, yang menggagas situs data penjualan sneaker Campless di tahun 2012. Campless adalah usaha Josh untuk menentukan harga sneakers lewat analisis data.,Ia memperkirakan pasar resale sneaker di Amerika bernilai Rp. 15 trilliun, Rp. 5 Trillun di antaranya dihasilkan dari penjualan di eBay. Yang penting untuk dicatat adalah bahwa pasar resale dan pasar penjualan sepatu global, yang nilainya mencapai Rp. 715 trilliun menurut NPD Sports Industry Analyst, Matt Powell, berjalan beriringan. Kebanyakan perusahaan seperti Nike dan Adidas mengeruk banyak uang dengan menjual stock yang mudah tersedia macam Roshe Run, Stan Smith, dan Air Monarch. Di sisi lain, bisnis resale berjalan dengan produknya yang nilainya ditentukan atas dasar yang berbeda—asumsi kelangkaan dan street cred.,Karena dua faktor ini, kerap kali harga sneaker ditentukan oleh jumlah uang yang rela digelontorkan pembelinya.,"Variasi harga resale sneaker sangat tajam," ungkap Luber. Ini salah satu alasan kenapa ia akhirnya mengubah Campless menjadi <a href="https://stockx.com/" target="_blank">StockX</a>, situs yang berfungsi sebagai panduan harga dan marketplace berdasarkan analisa pasar dan data secara real time. StockX menggunakan data dari eBay, toko konsinyasi, dan reseller lainnya guna memberikan riwayat harga pasar dalam jangkauan terluasnya.,"Kami rasa makin banyak informasi bagi pembeli dan sneakerhead makin baik," ujar Luber.,Dalam platform resale peer-to-peer <a href="https://www.grailed.com/" target="_blank">Grailed</a>, sneakers yang banyak diburu bisa dihargai jauh di atas atau malah di bawah harga pasar.,"Jika anda menggunakan platform peer-to-peer, dan anda menyingkirkan badan pengatur, ya gampangnya disebut begitu, ada banyak sneaker keren di sana," Ujar Brand Director Grailed, Lawrence Schlossman. "Semuanya tergantung secepat apa anda berusaha menjual sneaker anda—saya rasa ini mempengaruhi setiap kasus penjualan. Tapi, anda juga bisa menemukan beberapa orang yang tak tahu menahu tentang harga sneaker dan mendadak ingin membandrol Yeezy 750 Boosts sebesar Rp. 91 juta.",Dengan kata lain, untuk bisa menjual sneakers dengan harga selangit, anda butuh kesabaran. Namun, jika anda sedang butuh uang cepat, anda akan sangat bergantung pada pasar . StockX tentunya sadar pemain asing yang bermain di eBay. Karenanya, mereka hanya memperhitungkan harga sneaker yang sudah terjual, bukan yang masih dalam proses tawar menawar yang harga jualnya mungkin melebihi nilai sebuah sneaker.,Salah satu kendala yang menghantui pasar purna jual sneakers adalah meningkatnya sneaker bajakan kelas tinggi. Malah, sebagian dari sneaker bajakan ini digosipkan berasal dari pabrik yang sama tempat sneaker asli dibuat. Hanya saja, sneaker ini dibuat di luar kontrak atau dengan bahan yang sedikit berbeda. Untuk memerangi ini, stockX mengirim semua sneaker yang dijualnya ke markas besar di Detroit untuk diuji keasliannya oleh tim mereka. Luber memperkerjakan seseorang guna mempelajari sneakers bajakan. StockX punya pendekatan keras dalam hal uji keaslian—mereka lebih rela salah kala menduga sebuah sneaker itu palsu daripada berkompromi saat menyatakan sebuah sneaker benar-benar asli.,"Dengan cara ini, baik pembeli maupun penjual bisa yakin apa yang mereka beli dan jual benar-benar asli," kata Luber.,Kepercayaan dan keyakinan adalah alasan mengapa toko seperti Fight Club dan Stadium Goods bisa terus berkembang. Bagi anak-anak yang dibelikan sepatu oleh orang tuanya, atau konsumen yang waswas kena tipu, layanan premium kelas atas ini terlihat seperti sebuah investasi solid untuk sebuah transaksi yang aman dan tak merepotkan.,"Anda bisa masuk ke Foot Locker dan membeli sneaker yang paling standar. Tapi jika anda ingin sesuatu yang fresh dan hot, kami adalah salah satu opsi dengan produk bervariasi yang bisa anda datangi" Ungkap Wu. "Kami membuka sebuah toko yang sangat besar, cuma untuk bilang 'Ini beneran lho." Ketika pertama kali membuka toko, koleksi kami berkisar 9.000 pasang. Kini, kami punya 20.000 pasang sepatu yang dikonsinyasi, dan jumlah terus bertambah.",Nilai sneaker memang naik turun dari waktu ke waktu, dan team Luber telah menemukan sebuah rumus yang mengungkap sebuah pola yang ironis.,"Semua sneaker—kecuali sneaker restock dari tiap merk— sebenarnya memiliki pola nilai resale yang sama setelah beberapa waktu. Dan, saya bersumpah demi Tuhan, pola ini mirip seperti lambang Nike," Ungkapnya.,StockX menawarkan sebuah "ISO," "Initial Sneaker Offering," sebelum sebuah sneaker dirilis. Ini meniru prakter pre-release dalam budaya sneaker, di mana sepasang sneaker yang belum dilepas ke publik dijual ke beberapa orang—dengan harga premium tentunya. Harga itu pada akhirnya akan turun ketika sneaker itu dijual secara luas. Namun, seiring berjalannya waktu, karena jumlah deadstock mulai berkurang (banyak orang memang gregetan ingin memakai deadstock), sepasang sepatu yang masih fresh di boxnya ini jadi barang langka. Akibatnya, nilai akan sneaker ini meroket.,"Jika ada sneaker super langka dan belum terjual selama bertahun-tahun, harganya terserah pada para konsumen," Yu-Ming Wu menjelaskan. Stadium Goods kerap bekerja sama dengan penjual untuk menentukan harga sneaker berdasarkan nilai pasar.,Tapi bagaimana dengan sneaker bekas pakai, seperti sneaker yang sukses membawa saya keluar dari rumah orang tua saya? Menurut Luber, masih ada pasar untuk sneaker bekas pakai—namun deadstock mencakup 75% pasar. Dalam kasus ini, penentuan nilai sneaker tak lagi berdasar pada keaslian tapi kondisi sneaker secara menyeluruh. Ini, menurut Luber, jadi lebih susah dihitung dan dibandingkan. Tiap pasang sneaker harus disertai dengan foto yang menunjukkan kondisi sneaker. Sebuah pekerjaan yang menurut Luber cuma bikin repot saja.,Tentu saja, harganya jauh di bawah nilai deadstock, namun sneaker bekas pakai jadi opsi yang lebih terjangkau bagi mereka yang tak peduli sneakernya agak lecet. Ada banyak sneaker bekas pakai yang dilego di situs resell peer-to-peer dan eBay. Toko konvensional seperti Ina, Tokio 7, Beacon's Closet, dan Buffalo Exchange di New York dipenuhi dengan sneaker bekas pakai yang masih agak mulus (dan yang sudah agak belel) dengan harga yang lumayan bersahabat.,Di sisi lain, permintaan akan deadstock terus berkembang. Deadstock naik tingkat dari sekedar objek cult menjadi sebuah simbol status, dan seperti barang fashion mewah lainnya, sepasang sneaker yang tepat bisa membuat seseorang tampak lebih keren sekaligus menunjukkan daya beli penggunanya. Orang masih mendambakan alas kaki yang bisa menunjukkan pernyataan semacam itu, mereka tak peduli bagaimana cara mendapatkannya: beli di toko retail atau dengan membayar harga purna jualnya.,"Fungsinya seperti perempuan dengan tas mewah mereka— bagi pria, tas itu adalah sneaker. Hanya beberapa orang tertentu yang tahu bedanya Tas Coach seharga Rp. 10 juta dan Tas Chanel seharga Rp. 52 juta. Bagi orang awam, keduanya sama-sama sekedar tas kulit," kata Wu. " Anda punya Nike Roshe Run dab Yeezy 350 Boost. Bagi orang awam, keduanya susah dibedakan. Namun, bagi penggila sneaker, yang satu berada di level yang lebih tinggi."Semua foto oleh,Elizabeth Renstrom. Bisa difollow di <a href="https://www.instagram.com/elizabethrenstrom/" target="_blank">Instagram</a>.,Styling oleh Priscilla Jeong. Bisa difollow <a href="https://www.instagram.com/priscillajeong/" target="_blank">Instagram</a>.,Teks oleh Jian DeLeon. Bisa difollow di <a href="https://twitter.com/jiandeleon?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp%5Eserp%7Ctwgr%5Eauthor" target="_blank">Twitter</a>.,Semua sepatu langka yang difoto disediakan oleh Stadium Goods. Sila kunjungi <a href="http://www.stadiumgoods.com/" target="_blank">website-nya</a>. | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE US._,Pada tahun 2007, saya keluar dari rumah orang tua saya di Northern Virginia dengan melego koleksi sneakers saya. Kala itu, koleksi saya mencapai 80 atau 90 pasang, semuanya dibeli dengan keringat bekerja paruh waktu di Urban Outfitter. Setiap pasang sneakers yang saya punya didapatkan dari toko-toko di area DMV seperti Commonwealth dan Major. Saya tak pernah punya nyali untuk menganggap diri saya sebagai "sneakerhead" waktu itu. Lagipula, koleksi saya masih sneakers standar seperti Nike Dunks, Vans Sk8-His, beberapa rilisan awal kolaborasi "Adi Color " Adidas. Tapi, setidaknya, saya pernah memiliki beberapa item langka macam MF Doom Nike Dunk SB Highs dan beberapa pasang Vans hasil kolaborasi label cult jepang WTAPS dan desainer Marc Jacobs—mungkin kolaborasi gila-gilaan pertama antara fashion dan sneakers.,Saya benar-benar tak mau berpisah dengan Jacobs's trompe l'oeil Slip-Ons yang punya kesan [Old Skool](http://www.upscalehype.com/wp-content/uploads/2009/12/11798076721.jpg), namun bayangan tentang tinggal di apartemen "dewasa" di kota bikin saya luluh juga. Saya tak tahu sedikit pun mengenai dunia purnajual snekar. Beberapa di antara koleksi juga sudah agak rusak, jadi saya jual secara borongan saja di eBay. Saya meraup Rp. 52 juta. Jumlah yang cukup untuk membayar sewa bulan pertama dan security deposit. Setelah biaya-biaya ini tertutup,saya melakukan apa yang biasanya orang waras lakukan—menghabiskan sisa uang untuk beli sneakers baru. Kebetulan, Soulja Boy baru saja merilis "I Got Me Some Bapes.",Empat tahun kemudian, saya pindah ke New York dan mulai bekerja di Complex. Di sini lah, pendidikan proper tentang sneakers saya di mulai. Salah satu orang yang saya temui adalah Russ Bengtson, seorang editor senior yang sudah menulis, memakai dan berpikir kritis tentang sneakers selama 20 tahun. Ia bahkan tak ingat kapan terakhir kali ia menghitung koleksi sneakersnya. Mungkin jumlahnya ribuan, katanya. Ia bergonta-ganti mengenakan 100 pasang saja, sisanya menumpuk di tempat penyimpanan di Long Island.,Bengtson mulai melihat sneakers sebagai benda koleksialih-alih sekadar alas kaki kira-kira tahun 1994 atau 1995 ketika membeli sepasang Jordan "retro." Retro adalah sebutan untuk versi reissue dari sneakers yang awalnya dirilis pada dekade 80an atau 90an, ketika nama Jordan tengah banyak dibicarakan. Bukan cuma jarang tidaknya sebuah sneakers yang bikin harganya membumbung, ada beberapa faktor lainnya seperti — fungsinya sebagai artefak budaya dan apakah sneakers tersebut dalam kondisi "deadstock".,Deadstock adalah terma dalam dunia retail untuk barang yang pernah dipajang, tak pernah dijual dan dilupakan di dalam gudang atau tempat penyimpanan. Di dunia sneakers, deadstock berarti sepasang sneakers yang masih dalam bungkusnya tak pernah dibuka — meski sudah berumur puluhan tahun. Deadstock bisa dianggap kapsul waktu dalam kondisi yang mint. Sepasang sneakers deadstock kurang lebih adalah cawan suci di ranah sneakers.,Para reseller sneakers generasi awal mongorek isi toko sport kuno guna mencari harta karun yang belum terjual, seperti Air Force dan Air Max yang dijual terbatas. Ini yang memulai naiknya permintaan akan sneakers deadstock. Saat ini, perburuan deadstock makin gila-gilaan. Bahkan, ada sebuah toko di Toronto yang dinamai Deadstock. Harga sepasang deadstock—tergantung kelangkaan dan permintaan konsumen—bisa mencapai Rp.305 juta, seperti sepasang Undefeated Air Jordan IV yang amat langka yang dijual di [Stadium Goods](http://www.stadiumgoods.com/air-jordan-4-retro-deep-green-clem-black-dk-jbm351-m1-c1). Ini adalah sneakers yang menandai kerja sama pertama merk Jordan dengan perusahaan pihak ketiga. Sneakers ini cuma dibuat sebanyak 79 pasang.,"Ini adalah salah satu sneakers Jordan yang dibuat dengan sangat terbatas," kata Bengston. "Memiliki sepatu ini—karena saking langkanya—sama seperti memiliki medali penghargaan bagi beberapa orang. Sneakers ini kemudian jadi raja di antara koleksi mereka.",Dalam kultur sneakers, beberapa nama yang disematkan pada sepatu biasanya memiliki sejarah yang membuatnya penting. Salah satu kasusnya adalah "Flu Game" Jordan 12s, sepasang sneakers high-topsberwarna merah dan hitam yang diilhami desain bendera Jepang, Nisshoki serta sepasang sepatu wanita dari abad ke-19. Sneakers ini jadi terkenal karena game ke-5 pertarungan final NBA, ketika Jordan memimpin Bulls unggul 2 pertandingan atas Utah Jazz, sambil berjuang melawan keracunan makanan. Sneakers ini dikeluarkan kembali di tahun 2003 dan 2009. Kini harga purna jual "Flu Game" edisi 2009 mencapai Rp. 8,5 juta. Di tahun 2013, seorang mantan Ball Boy, Preston Truman, melelang sepasang Flu Game yang benar-benar dipakai dalam pertandingan itu. Harganya? [Rp. 1,3 miliar saja](http://www.si.com/nba/point-forward/2013/12/12/michael-jordan-flu-game-sneakers-auction-sold-utah-jazz-ball-boy).,Dunia sneakers tak selamanya seperti ini. Bengtson ingat masa awal kultur sneaker yang punya mindset berbeda. Tokoh hiphop dan sneakers Bobbito Garcia menulis tentang masa awal kultur sneakers New York di tahun 2003 dalam [Where'd You Get Those?](http://www.amazon.com/Whered-Those-Citys-Sneaker-Culture/dp/1576871797), dimana ia menelusuri evolusi sikap penduduk kota New York terhadap sneakers dari tahun 1960 sampai 1987. Di masa itu, cara pamer yang gampang adalah dengan mencari merek atau model sneakers yang namanya tak pernah didengar orang dan memungkasinya dengan pengetahuan sneaker luas dan koleksi yang memadai.,"Di satu waktu, entah kapan, mindsetnya berubah dari memakai sneakers yang keberadaan tak pernah diketahui orang jadi memakai sneakers yang semua orang tahu. Kamu memakainya agar orang lain cemburu karena mereka tak memilikinya," kata Bengtson.,Sekitar tengah dekade 2000an, sneakers naik tingkat jadi hobi kecil-kecilan jadi sebuah obsesi lintas budaya. Stüssy mulai merilis kolaborasi Nike Dunk yang banyak diburu. Sementara Nike mulai merambah dunia skateboard dengan merangkul berbagai macam artis dengan gaya-gaya yang berbeda seperti Futura, De La Soul, dan Pushead untuk membuat seri terbatas yang bisa cepat ludes terjual. Beberapa orang memakai sneakers ini saat bermain skateboard. Tapi, lebih banyak yang hanya menyimpannya. Mereka sadar mereka bisa menjualnya kembali jauh di atas harga retailnya.,Flight Club dibuka tahun 2005 sebagai sebuah toko sneakers gaya baru. Fight Club tidak membeli sepatu secara borongan lantas mengecernya. Sebaliknya, toko ini memberi kesempatan pembeli dan penjual untuk menjual sneakersnya dengan sistem konsinyasi. Perputaran stock di Fight Club dipicu oleh prinsip permintaan dan penawaran. Banyak pengunjung yang rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk membeli sepasang sepatu yang di ukuran tertentu sudah ludes terjual.,Mirip seperti yang dikatakan Bengtson: "Di mana lagi anda bisa membeli sesuatu seharga Rp. 1,9 juta sampai Rp.2,6 juta yang nilainya bisa langsung naik jadi Rp.26 juta?",Tapi, bagaimana harga sebuah sneaker ditentukan? menurut Yu-Ming Wu, pendiri website Sneakers News dan baru-baru ini jadi partner toko resale retail yang baru dibuka, Stadium Goods, mereka memperhitungkan keseluruhan pasar.,"Kami biasanya tahu harga pasar pada saat ini," ungkap Wi. "Kami ingin bersaing dalam harga. Kami melihat pasar secara menyeluruh. Bukan cuma kompetitor utama, tapi juga harga di eBay, toko resale yang lebih kecil, apps penjualan sneakers dan pasar pihak ketiga lainnya," ujar Wu.,Memang, Flight Club, Stadium Good, dan RIFs bukan satu-satunya tempat untuk berburu deadstock. Meski ketiga tempat itu menawarkan kesempatan untuk menyentuh dan membawa pulang sneakers secara langsung, harga sneakers akan lebih tinggi di sini. Penjual akan membawa pulang 80% dari hasil penjualan. 20% lebihnya akan masuk kocek toko. Biaya sebesar itu digunakan untuk membayar segala kemudahan yang ditawarkan—anda hanya perlu membawa sneakers yang anda jual, sisanya mereka urus. Satu lagi alasannya, toko konvensional tentu perlu bayar uang sewa gedung.,Untuk mengurangi potensi buang-buang uang, beberapa reseller mulai melirik kanal penjualan lain. Ada beberapa toko resale kecil, ada juga reseller yang sepenuhnya menjual dagangannya di media sosial seperti Instagram, apps khusus resale sneakers Kixify—dan tentu saja, eBay. Pasar sneakers online yang kian menjamurmencakup sepertiga dari seluruh penjualan sneakers, menurut Josh Luber, yang menggagas situs data penjualan sneaker Campless di tahun 2012. Campless adalah usaha Josh untuk menentukan harga sneakers lewat analisis data.,Ia memperkirakan pasar resale sneaker di Amerika bernilai Rp. 15 trilliun, Rp. 5 Trillun di antaranya dihasilkan dari penjualan di eBay. Yang penting untuk dicatat adalah bahwa pasar resale dan pasar penjualan sepatu global, yang nilainya mencapai Rp. 715 trilliun menurut NPD Sports Industry Analyst, Matt Powell, berjalan beriringan. Kebanyakan perusahaan seperti Nike dan Adidas mengeruk banyak uang dengan menjual stock yang mudah tersedia macam Roshe Run, Stan Smith, dan Air Monarch. Di sisi lain, bisnis resale berjalan dengan produknya yang nilainya ditentukan atas dasar yang berbeda—asumsi kelangkaan dan street cred.,Karena dua faktor ini, kerap kali harga sneaker ditentukan oleh jumlah uang yang rela digelontorkan pembelinya.,"Variasi harga resale sneaker sangat tajam," ungkap Luber. Ini salah satu alasan kenapa ia akhirnya mengubah Campless menjadi [StockX](https://stockx.com/), situs yang berfungsi sebagai panduan harga dan marketplace berdasarkan analisa pasar dan data secara real time. StockX menggunakan data dari eBay, toko konsinyasi, dan reseller lainnya guna memberikan riwayat harga pasar dalam jangkauan terluasnya.,"Kami rasa makin banyak informasi bagi pembeli dan sneakerhead makin baik," ujar Luber.,Dalam platform resale peer-to-peer [Grailed](https://www.grailed.com/), sneakers yang banyak diburu bisa dihargai jauh di atas atau malah di bawah harga pasar.,"Jika anda menggunakan platform peer-to-peer, dan anda menyingkirkan badan pengatur, ya gampangnya disebut begitu, ada banyak sneaker keren di sana," Ujar Brand Director Grailed, Lawrence Schlossman. "Semuanya tergantung secepat apa anda berusaha menjual sneaker anda—saya rasa ini mempengaruhi setiap kasus penjualan. Tapi, anda juga bisa menemukan beberapa orang yang tak tahu menahu tentang harga sneaker dan mendadak ingin membandrol Yeezy 750 Boosts sebesar Rp. 91 juta.",Dengan kata lain, untuk bisa menjual sneakers dengan harga selangit, anda butuh kesabaran. Namun, jika anda sedang butuh uang cepat, anda akan sangat bergantung pada pasar . StockX tentunya sadar pemain asing yang bermain di eBay. Karenanya, mereka hanya memperhitungkan harga sneaker yang sudah terjual, bukan yang masih dalam proses tawar menawar yang harga jualnya mungkin melebihi nilai sebuah sneaker.,Salah satu kendala yang menghantui pasar purna jual sneakers adalah meningkatnya sneaker bajakan kelas tinggi. Malah, sebagian dari sneaker bajakan ini digosipkan berasal dari pabrik yang sama tempat sneaker asli dibuat. Hanya saja, sneaker ini dibuat di luar kontrak atau dengan bahan yang sedikit berbeda. Untuk memerangi ini, stockX mengirim semua sneaker yang dijualnya ke markas besar di Detroit untuk diuji keasliannya oleh tim mereka. Luber memperkerjakan seseorang guna mempelajari sneakers bajakan. StockX punya pendekatan keras dalam hal uji keaslian—mereka lebih rela salah kala menduga sebuah sneaker itu palsu daripada berkompromi saat menyatakan sebuah sneaker benar-benar asli.,"Dengan cara ini, baik pembeli maupun penjual bisa yakin apa yang mereka beli dan jual benar-benar asli," kata Luber.,Kepercayaan dan keyakinan adalah alasan mengapa toko seperti Fight Club dan Stadium Goods bisa terus berkembang. Bagi anak-anak yang dibelikan sepatu oleh orang tuanya, atau konsumen yang waswas kena tipu, layanan premium kelas atas ini terlihat seperti sebuah investasi solid untuk sebuah transaksi yang aman dan tak merepotkan.,"Anda bisa masuk ke Foot Locker dan membeli sneaker yang paling standar. Tapi jika anda ingin sesuatu yang fresh dan hot, kami adalah salah satu opsi dengan produk bervariasi yang bisa anda datangi" Ungkap Wu. "Kami membuka sebuah toko yang sangat besar, cuma untuk bilang 'Ini beneran lho." Ketika pertama kali membuka toko, koleksi kami berkisar 9.000 pasang. Kini, kami punya 20.000 pasang sepatu yang dikonsinyasi, dan jumlah terus bertambah.",Nilai sneaker memang naik turun dari waktu ke waktu, dan team Luber telah menemukan sebuah rumus yang mengungkap sebuah pola yang ironis.,"Semua sneaker—kecuali sneaker restock dari tiap merk— sebenarnya memiliki pola nilai resale yang sama setelah beberapa waktu. Dan, saya bersumpah demi Tuhan, pola ini mirip seperti lambang Nike," Ungkapnya.,StockX menawarkan sebuah "ISO," "Initial Sneaker Offering," sebelum sebuah sneaker dirilis. Ini meniru prakter pre-release dalam budaya sneaker, di mana sepasang sneaker yang belum dilepas ke publik dijual ke beberapa orang—dengan harga premium tentunya. Harga itu pada akhirnya akan turun ketika sneaker itu dijual secara luas. Namun, seiring berjalannya waktu, karena jumlah deadstock mulai berkurang (banyak orang memang gregetan ingin memakai deadstock), sepasang sepatu yang masih fresh di boxnya ini jadi barang langka. Akibatnya, nilai akan sneaker ini meroket.,"Jika ada sneaker super langka dan belum terjual selama bertahun-tahun, harganya terserah pada para konsumen," Yu-Ming Wu menjelaskan. Stadium Goods kerap bekerja sama dengan penjual untuk menentukan harga sneaker berdasarkan nilai pasar.,Tapi bagaimana dengan sneaker bekas pakai, seperti sneaker yang sukses membawa saya keluar dari rumah orang tua saya? Menurut Luber, masih ada pasar untuk sneaker bekas pakai—namun deadstock mencakup 75% pasar. Dalam kasus ini, penentuan nilai sneaker tak lagi berdasar pada keaslian tapi kondisi sneaker secara menyeluruh. Ini, menurut Luber, jadi lebih susah dihitung dan dibandingkan. Tiap pasang sneaker harus disertai dengan foto yang menunjukkan kondisi sneaker. Sebuah pekerjaan yang menurut Luber cuma bikin repot saja.,Tentu saja, harganya jauh di bawah nilai deadstock, namun sneaker bekas pakai jadi opsi yang lebih terjangkau bagi mereka yang tak peduli sneakernya agak lecet. Ada banyak sneaker bekas pakai yang dilego di situs resell peer-to-peer dan eBay. Toko konvensional seperti Ina, Tokio 7, Beacon's Closet, dan Buffalo Exchange di New York dipenuhi dengan sneaker bekas pakai yang masih agak mulus (dan yang sudah agak belel) dengan harga yang lumayan bersahabat.,Di sisi lain, permintaan akan deadstock terus berkembang. Deadstock naik tingkat dari sekedar objek cult menjadi sebuah simbol status, dan seperti barang fashion mewah lainnya, sepasang sneaker yang tepat bisa membuat seseorang tampak lebih keren sekaligus menunjukkan daya beli penggunanya. Orang masih mendambakan alas kaki yang bisa menunjukkan pernyataan semacam itu, mereka tak peduli bagaimana cara mendapatkannya: beli di toko retail atau dengan membayar harga purna jualnya.,"Fungsinya seperti perempuan dengan tas mewah mereka— bagi pria, tas itu adalah sneaker. Hanya beberapa orang tertentu yang tahu bedanya Tas Coach seharga Rp. 10 juta dan Tas Chanel seharga Rp. 52 juta. Bagi orang awam, keduanya sama-sama sekedar tas kulit," kata Wu. " Anda punya Nike Roshe Run dab Yeezy 350 Boost. Bagi orang awam, keduanya susah dibedakan. Namun, bagi penggila sneaker, yang satu berada di level yang lebih tinggi."Semua foto oleh,Elizabeth Renstrom. Bisa difollow di [Instagram](https://www.instagram.com/elizabethrenstrom/).,Styling oleh Priscilla Jeong. Bisa difollow [Instagram](https://www.instagram.com/priscillajeong/).,Teks oleh Jian DeLeon. Bisa difollow di [Twitter](https://twitter.com/jiandeleon?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp%5Eserp%7Ctwgr%5Eauthor).,Semua sepatu langka yang difoto disediakan oleh Stadium Goods. Sila kunjungi [website-nya](http://www.stadiumgoods.com/). | Fashion | telaan mendalam tentang alasan kenapa orang rela merogoh kocek sampai puluhan atau malah ratusan juta rupiah untuk membeli sneaker yang harga awalnya tak seberapa. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Jian DeLeon","id":"58470b5a617c317a5cba8bfb","slug":"jian-deleon","public_url":"http://www.vice.com/en_us/author/jian-deleon","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |
58478ae76a07b201e0f4202d | articles | Dibalik Kematian Skhothane, Subkultur Kontroversial Yang Dihancurkan Oleh Media | 1,452,038,400,000 | https://www.vice.com/id/article/mgvb9q/dibalik-kematian-skhothane-subkultur-kontroversial-yang-dihancurkan-oleh-media | <em>Artikel ini pertama kali muncul di VICE Australia.</em>,Mendadak populer dan tiba-tiba hilang, <em>skhothane</em>—slang lokal untuk "seorang yang street smart dan pekerja keras," merupakan subkultur Afrika Selatan berbasis status sosial ekonomi yang gemar pamer kekayaan lewat fashion. Subkultur ini datang dari dunia yang sama dengan subkultur <a href="http://10and5.com/wp-content/uploads/2012/05/TB_20120420_BEAT_BATTLE_0081.jpg" target="_blank">pantsula</a> yang menampilkan pakaian terusan dan sepatu converse dan subkultur <a href="http://noisey.vice.com/blog/premiere-Umswenko-okmalumkoolkat-mswenkofontein" target="_blank">umswenko</a> yang sangat kental dengan pengaruh hiphop. Skhothane adalah para "tukang pamer," "tukang berlagak," kelompok pemuja uang lintas komunitas yang lucunya tidak mempunyai banyak uang.,Di tahun 2012, di kota-kota kecil seperti Katlehong dan Tembisa yang terletak di luar Johannesburg, tren skhothane mudah terlihat: segerombolan orang mengenakan kemeja sutra dan topi ember, sepatu buatan Italia, jins desainer sambil membawa botol-botol scotch whisky Johnnie Walker Blue Label. Di beberapa taman diadakan pesta, dimana dance-off berlangsung dan pembakaran barang-barang mewah menjadi puncak acaranya—kegiatan yang pasti dianggap mubazir oleh orang awam. Di mata dunia, perkumpulan skhothane ini terlihat seperti masyarakat tragis yang diprediksi oleh Steve Biko, aktivis anti-apartheid dan penemu dari Black Consciousness Movement. Masyarakat tragis ini didefinisikan sebagai: "Penduduk yang didorong ke arah kekacauan oleh mereka yang hidup dalam budaya Coca Cola dan Hamburger",Nilai-nilai inilah yang ditunjukkan oleh skhothane. Harta benda, gairah, fashion, dan semua tindakan mereka hanya mengacu kepada satu hal: "Nih liat, gue punya duit lho.",Namun subkultur ini juga tidak luput dari isu-isu kejahatan pembakaran, kekerasan, dan tindak kriminal—pemborosan gila-gilaan lewat pembakaran uang kertas, perobekan pakaian dan pembuangan makanan di jalan-jalan.,Begitu program berita lokal bernama The 3rd Degree mulai meliput kegilaan ini, subkultur ini mulai berantakan ketika penonton ketakutan atau bahkan malu melihat liputan Skhothane di layar televisi. Di sini 99% manusia di bumi mengadopsi apa yang mereka pikir sebagai gaya hidup kaum 1% yang kaya. Ini adalah bukti paling nyata dari pembagian kekayaan yang jomplang di dunia: ketika sebuah subkultur di Afrika memandang dua pasang sepatu dengan harga 2 juta rupiah sebagai suatu "kemewahan," sementara di pojok dunia lainnya, seorang jutawan dengan enteng menerbangkan kucing peliharaannya ke Paris menggunakan pesawat jet pribadi.,Namun foto-foto yang tersebar di internet sangatlah menarik—sebuah pencampuran antara materialisme kontemporer dan Africana aneh yang baru lag eksotis. Scene skhothane perlahan berubah menjadi fenomena kultur remaja level internasional hingga memaksa BBC turut meliputnya. Liputan BBC ini menunjukkan betapa intensnya para skhothane berinteraksi dengan satu sama lain, termasuk aksi mereka merobek uang, menggigit iPhone, dan menginjak-injak baju desainer dan ember ayam KFC sambil diiringi musik kwaito, hiphop dan house beat. Mereka minum whisky mahal sambil bersorak untuk teman-teman mereka. Ini mungkin tidak terjadi secara berkala, namun dunia telah melihat foto-foto tersebut dan mereka penasaran.,BBiarpun pengikut setia mereka menganggap skhothane sebagai tidak lebih dari fashion dan sekedar pamer, media mempunyai ide yang berbeda. Akibatnya, kultur skohthane harus disesuaikan dengan pasar yang disasar media—kultur ini menjadi bagian dari narasi kota kecil dan muncul di <a href="https://www.youtube.com/watch?v=CBWT3Dgp_h0" target="_blank">iklan Nandos</a>, <a href="https://www.youtube.com/watch?v=ywuvy9TY-vw" target="_blank">seri kartun online</a>, dan beberapa <a href="https://www.youtube.com/watch?v=rT1GMoi0hGo" target="_blank">musik video lokal</a>. Kultur ini menjadi besar dan memengaruhi anak-anak muda yang ingin menjadi lebih materialistis lagi. Hingga pada suatu titik, skhotkane berubah dari sebuah subkultur yang legit menjadi sekadar budaya bentukan media. Dari sini terlihat bahwa umur skhothane tidak akan panjang lagi.,Apa sebetulnya yang terjadi di awal kelahiran skhothane? Seberapa sering mereka membakar uang? Seberapa sering mereka merobek pakaian, berkelahi dan menumpahkan keripik Lays ke logo pakaian golf lacoste—gerakan yang mereka sebut "memberi makan si buaya"? Apakah ini semua salah media yang memiringkan cerita tersebut? Kalau iya, kenapa? Di dunia maya, kematian subkultur skhothane diumumkan di tengah khotbah-khotbah moralis, riuh dunia seni dan analis sok-sok sosiologis. Subkultur ini mencapai puncaknya di depan kamera dan mati di belakang layar. Sudah tidak jelas apakah subkultur ini masih ada—banyak orang mengaku membawa bendera skhothane, namun tidak pernah ada yang benar-benar mengerti inti dari subkultur ini.,Faktanya: kultur skhothane mengalami puncaknya pada tanggal 29 September 2012, ketika pada sebuah malam puluhan ribu anggota skhothane dan penduduk kota Thokoza berkumpul untuk pertarungan antara East Rand melawan West Rand di Rockville, daerah suburban di kota Soweto, di luar Johannesburg. Tiga tahun kemudian, hampir tidak ditemukan sisa-sisa skhothane di daerah ini. Polisi telah merazia pertemuan-pertemuan liar yang mereka biasa lakukan, dan komplain dari para warga setempat membuat semangat para skhothaneb hilang. Lister Khotment, seorang "mantan skhothane yang telah insaf" menambahkan " Skhothane sudah tidak keren lagi; sekarang banyak subkultur baru dan semua selalu berubah." Apa yang tersisa dari scene skhothane hanyalah beberapa gerombolan kelompok-kelompok kecil yang tersebar di kota Gauteng, dari Tembisa hingga Daveyton.,Tshepo Pitsa (atau Don Dada) menyaksikan segalanya. Dia bahkan belum lulus SMA ketika media mulai meliput skhothane dan meroketkan ketenarannya ke level internasional. Dia telah tampil di majalah dan blogs mulai dari ELLE hingga BBC dan merupakan YouTuber skhothane dengan jumlah views terbanyak. Kru-nya, The Material Boys, menolak keras tindak pembakaran dan perusakan. Bagi mereka, skhothane hanyalah seputar fashion dan tarian.,Bagi Pitsa, skhothane hanyalah sebuah cara untuk melihat dan merasakan kehidupan sehari-hari: "Kami melakukan hal-hal yang semua orang lakukan, namun kami berpenampilan berbeda," kata dia. Apa iya ini sesimpel itu? Agak sulit dipercaya setelah semua sensasi yang telah skhothane timbulkan. Namun mungkin saja Pitsa benar. Dia memeringatkan kita untuk tidak mempercayai berita di TV. Sarah Nuttall, seorang akademisi dan komentator budaya menulis "penggunaan identitas sebagai aksesoris, termasuk identitas ras, melalui pencampuran komposisi"—yang berlaku di semua macam kultur, seperti halnya skhothane—"makin menjauh dari apa arti identitas itu sebenarnya… tapi lebih ke efek pencitraan yang ingin dihasilkan." Bagi orang-orang seperti Pitsa, Skhothane tidak pernah, dan sampai sekarang, menjadi semacam gerakan artistik yang mendalam. Namun tidak juga seluruhnya remeh. Inti dari skhothane adalah merubah diri sendiri yang berlanjut ke merubah keadaan hidup sendiri. Ikon fashion, Miuccia Prada mengerti sekali hal ini: "Ketika anda mengenakan pakaian, anda sedang memamerkan ide tentang diri anda kepada publik," <a href="http://nymag.com/news/intelligencer/encounter/miuccia-prada-2012-5/index1.html" target="_blank">ungkapnya kepada</a> <em>New York Magazine</em>. Fashion bisa mengangkat dan membentuk identitas diri.,Pitsa juga menjelaskan mengapa sedikit sekali anggota skhothane yang bisa ditemukan di area ini. Sebagai bandingan, hanya beberapa tahun silam taman Thokoza dan pinggir bendungan Moroka selalu penuh dengan sepatu-sepatu berwarna terang dan kemeja-kemeja bermotif bunga.,"Pesta-pesta itu memang benar terjadi, tapi jarang sekali. Saya tidak pernah melakukannya. Sangat jarang saya melihat seseorang membakar uang," ujar Pitsa. "Ketika media mendatangi bocah-bocah itu, mereka berkata, 'Kamu gak pengen membakar apa-apa?' Namun sebetulnya bukan itu yang kami lakukan. Medialah yang meminta orang-orang untuk menumpahkan Ultramel (puding susu) dan melakukan hal-hal aneh lainnya.",Pitsa berhenti sejenak, lalu berkata: "Media tidak mengerti bahwa ini akan membunuh subkultur kami dan merusak citra kami. Mereka meminta kami untuk membakar uang atau merusak dan membuang sesuatu. Kami mengerti bahwa ini adalah tindakan-tindakan yang akan membunuh kelompok kami, sehingga kami membantah melakukan hal-hal tersebut. Kami adalah orang normal, sama seperti orang lain, tapi begitu kami melakukan kesalahan, kami diperlakukan berbeda. Komunitas tidak mengeluh ketika orang dari kultur lain melakukan kesalahan. Makanya kami melakukan interview semacam ini, agar kami bisa menjelaskan dengan lebih baik. Beberapa surat kabar membuat-buat cerita mereka sendiri hanya agar terbitan mereka laku. Sayangnya kami tidak bisa menuntut orang-orang ini karena kami tidak punya waktu dan uang. Jadi saya sedang berusaha memperbaiki keadaan.",Pitsa mengatakan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai skhothane di tahun 2015 adalah penipu, palsu dan tidak berhak menyandang nama tersebut. Mereka tidak lebih dari para penjudi yang diberikan botol wiski, sepasang sepatu desainer, korek api dan disuruh membakar sambil tersenyum di depan kamera. Tidak ada otoritas pusat atau badan pengawas yang bisa menghukum anggota skhothane yang tidak patuh, karena tidak ada kejelasan tentang apa sebenarnya skhothane itu. Skhothane merupakan sebuah kultur—yang dapat menjadi apa saja sesuai keinginan anggotanya. Kira-kira seperti itu.,Pitsa juga menjadi skeptis atas pemberitaan media internasional yang menurutnya tidak akan bisa mengerti dan menggambarkan secara akurat apa yang sesungguhnya terjadi di sebuah kota kecil di Afrika Selatan yang penuh dengan konflik dan pergolakan budaya.,Ketika kami bertanya kepada pihak kepolisian Katlehong (di mana dokumenter investigasi awal tentang skhokhane dibuat) apa mereka pernah menerima keluhan mengenai skhohane, mereka semua menjawab "tidak." Jawaban ini membuat cerita tentang pembakaran uang dan sepatu-sepatu mahal buatan Italia menjadi semakin tidak masuk akal. Namun, ini tidak menghentikan kesan yang telah terbentuk. Para penduduk lokal dan bekas anggota skohthane yang kami tanyai juga selalu melebih-lebihkan kenyataan, yang tentunya tidak membantu.,Ketika kami meminta kelompok skhothane yang lain untuk bertemu, mereka menjawab, "Pakaian apa yang mesti kami kenakan dan apa yang mesti kami bawa?" Jadi jelas bahwa ada beberapa tipe skhothane yang berbeda—pertanyaannya adalah yang mana yang asli dan yang mana yang tidak? Dan lebih penting lagi, sejauh mana otentisitas memperbolehkan rekayasa dari pihak pembuat dokumenter dan bukan dari subjek pelaku?,Liputan media hanyalah sebagian dari alasan mengapa subkultur ini menghilang. Pihak polisi juga mulai mendatangi pertemuan-pertemuan yang sering berakhir dengan tindak kekerasan, dan pasar gelap muncul setelah para preman lokal berusaha memanfaatkan keadaan. Penjambretan sering terjadi di pertemuan-pertemuan tersebut, dan garmen yang dikenakan diambil dan dijual ke pembeli-pembeli gelap dengan harga murah. Toko-toko lokal juga mulai mengimpor mode-mode skhothane tiruan seiring dengan bertambah populernya subkultur ini. Bahkan ada gosip bahwa anggota skhothane mulai melakukan kegiatan kriminal untuk mendukung hobi-hobi mahal mereka. Kultur ini berkembang menjadi besar dan melahirkan imitasi-imitasi yang mempengaruhi anak-anak remaja. Kasus bunuh diri seorang remaja lokal, yang diduga disebabkan oleh ketidakmampuannya untuk membeli pakaian mahal agar dapat "diterima" menambah bensin pada liputan negatif yang membakar habis nama skothane. Apa yang sebetulnya terjadi hanyalah sebuah bentuk penyelewengan.,Kaum Tariana—bahasa slang untuk "Orang Italia"—merupakan contoh yang nyata: mereka adalah segerombolan bekas kaum skhothane yang tinggal di Tembisa dan melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri. Pakaian mahal tetap mereka kenakan, tapi tidak ada tindak pengrusakan. Thembisa Matsepe, pemimpin grup ini mengatakan bahwa kelompok mereka menganut "semangat orang Italia." Mereka menggunakan gaya dance dan gaya pakaian mereka sebagai simbol status dalam kecakapan berbicara dan bertindak. Ini merupakan bentuk tanggapan terhadap reaksi buruk yang skhothane dapatkan dari penduduk dan media. Scene apapun bukanlah milik satu orang saja, namun jelas bahwa mereka telah berevolusi semenjak kematian subkultur awal mereka. Matsepe mengatakan bahwa banyak anggota skhothane yang dia hormati berakhir di penjara, dan dia tidak mau mengikuti langkah mereka.,Seperti cerita lainnya yang berhubungan dengan kultur jalanan, ada banyak ketidakjelasan dalam kasus ini. Scene Skhothane bersifat organik dan terus berkembang—tidak ada yang benar-benar bisa menjelaskan apa arti dari subkultur ini. Cerita skhothane rumit dan terus berubah, diwarnai oleh narasi-narasi yang bertentangan dan hiruk-pikuk liputan media yang tidak menyisakan banyak ruang untuk interogasi. Tariana merupakan produk akhir yang logis dari bentrok antara masyarakat dan kultur jalanan. Fashionnya berubah, namun gayanya masih sama.,Kultur ini mungkin tidak mempunyai "arti" seperti yang diharapkan para penonton : nihilisme eksotis yang siap tayang untuk YouTube atau tayangan realiti show, dan mungkin ada agenda skhothane yang tidak terwujudkan, namun bagi beberapa orang sebuah subkultur dapat memberi arti yang berbeda. Subkultur dapat menjadi penanda sebuah era. Di sebuah negara penuh korupsi, layanan yang buruk, sering mati lampu, kesenjangan ekonomi, mata uang bernilai rendah dan rakyat yang frustrasi, siapa yang tahu bahwa subkultur bisa berarti sesuatu? Anggota scene skhothane jelas tidak tahu—atau mungkin tidak peduli. Namun yang pasti, skhothane sempat mendapat sorot perhatian. Mereka sempat keren untuk beberapa saat.,Lagian, skhothane hanya fashion aja kan?,<em>Follow <a href="https://twitter.com/aliceinggs" target="_blank">Alice Inggs</a> dan <a href="https://twitter.com/karlkemp8" target="_blank">Karl Kemp</a> di Twitter.</em> | _Artikel ini pertama kali muncul di VICE Australia._,Mendadak populer dan tiba-tiba hilang, _skhothane_—slang lokal untuk "seorang yang street smart dan pekerja keras," merupakan subkultur Afrika Selatan berbasis status sosial ekonomi yang gemar pamer kekayaan lewat fashion. Subkultur ini datang dari dunia yang sama dengan subkultur [pantsula](http://10and5.com/wp-content/uploads/2012/05/TB_20120420_BEAT_BATTLE_0081.jpg) yang menampilkan pakaian terusan dan sepatu converse dan subkultur [umswenko](http://noisey.vice.com/blog/premiere-Umswenko-okmalumkoolkat-mswenkofontein) yang sangat kental dengan pengaruh hiphop. Skhothane adalah para "tukang pamer," "tukang berlagak," kelompok pemuja uang lintas komunitas yang lucunya tidak mempunyai banyak uang.,Di tahun 2012, di kota-kota kecil seperti Katlehong dan Tembisa yang terletak di luar Johannesburg, tren skhothane mudah terlihat: segerombolan orang mengenakan kemeja sutra dan topi ember, sepatu buatan Italia, jins desainer sambil membawa botol-botol scotch whisky Johnnie Walker Blue Label. Di beberapa taman diadakan pesta, dimana dance-off berlangsung dan pembakaran barang-barang mewah menjadi puncak acaranya—kegiatan yang pasti dianggap mubazir oleh orang awam. Di mata dunia, perkumpulan skhothane ini terlihat seperti masyarakat tragis yang diprediksi oleh Steve Biko, aktivis anti-apartheid dan penemu dari Black Consciousness Movement. Masyarakat tragis ini didefinisikan sebagai: "Penduduk yang didorong ke arah kekacauan oleh mereka yang hidup dalam budaya Coca Cola dan Hamburger",Nilai-nilai inilah yang ditunjukkan oleh skhothane. Harta benda, gairah, fashion, dan semua tindakan mereka hanya mengacu kepada satu hal: "Nih liat, gue punya duit lho.",Namun subkultur ini juga tidak luput dari isu-isu kejahatan pembakaran, kekerasan, dan tindak kriminal—pemborosan gila-gilaan lewat pembakaran uang kertas, perobekan pakaian dan pembuangan makanan di jalan-jalan.,Begitu program berita lokal bernama The 3rd Degree mulai meliput kegilaan ini, subkultur ini mulai berantakan ketika penonton ketakutan atau bahkan malu melihat liputan Skhothane di layar televisi. Di sini 99% manusia di bumi mengadopsi apa yang mereka pikir sebagai gaya hidup kaum 1% yang kaya. Ini adalah bukti paling nyata dari pembagian kekayaan yang jomplang di dunia: ketika sebuah subkultur di Afrika memandang dua pasang sepatu dengan harga 2 juta rupiah sebagai suatu "kemewahan," sementara di pojok dunia lainnya, seorang jutawan dengan enteng menerbangkan kucing peliharaannya ke Paris menggunakan pesawat jet pribadi.,Namun foto-foto yang tersebar di internet sangatlah menarik—sebuah pencampuran antara materialisme kontemporer dan Africana aneh yang baru lag eksotis. Scene skhothane perlahan berubah menjadi fenomena kultur remaja level internasional hingga memaksa BBC turut meliputnya. Liputan BBC ini menunjukkan betapa intensnya para skhothane berinteraksi dengan satu sama lain, termasuk aksi mereka merobek uang, menggigit iPhone, dan menginjak-injak baju desainer dan ember ayam KFC sambil diiringi musik kwaito, hiphop dan house beat. Mereka minum whisky mahal sambil bersorak untuk teman-teman mereka. Ini mungkin tidak terjadi secara berkala, namun dunia telah melihat foto-foto tersebut dan mereka penasaran.,BBiarpun pengikut setia mereka menganggap skhothane sebagai tidak lebih dari fashion dan sekedar pamer, media mempunyai ide yang berbeda. Akibatnya, kultur skohthane harus disesuaikan dengan pasar yang disasar media—kultur ini menjadi bagian dari narasi kota kecil dan muncul di [iklan Nandos](https://www.youtube.com/watch?v=CBWT3Dgp_h0), [seri kartun online](https://www.youtube.com/watch?v=ywuvy9TY-vw), dan beberapa [musik video lokal](https://www.youtube.com/watch?v=rT1GMoi0hGo). Kultur ini menjadi besar dan memengaruhi anak-anak muda yang ingin menjadi lebih materialistis lagi. Hingga pada suatu titik, skhotkane berubah dari sebuah subkultur yang legit menjadi sekadar budaya bentukan media. Dari sini terlihat bahwa umur skhothane tidak akan panjang lagi.,Apa sebetulnya yang terjadi di awal kelahiran skhothane? Seberapa sering mereka membakar uang? Seberapa sering mereka merobek pakaian, berkelahi dan menumpahkan keripik Lays ke logo pakaian golf lacoste—gerakan yang mereka sebut "memberi makan si buaya"? Apakah ini semua salah media yang memiringkan cerita tersebut? Kalau iya, kenapa? Di dunia maya, kematian subkultur skhothane diumumkan di tengah khotbah-khotbah moralis, riuh dunia seni dan analis sok-sok sosiologis. Subkultur ini mencapai puncaknya di depan kamera dan mati di belakang layar. Sudah tidak jelas apakah subkultur ini masih ada—banyak orang mengaku membawa bendera skhothane, namun tidak pernah ada yang benar-benar mengerti inti dari subkultur ini.,Faktanya: kultur skhothane mengalami puncaknya pada tanggal 29 September 2012, ketika pada sebuah malam puluhan ribu anggota skhothane dan penduduk kota Thokoza berkumpul untuk pertarungan antara East Rand melawan West Rand di Rockville, daerah suburban di kota Soweto, di luar Johannesburg. Tiga tahun kemudian, hampir tidak ditemukan sisa-sisa skhothane di daerah ini. Polisi telah merazia pertemuan-pertemuan liar yang mereka biasa lakukan, dan komplain dari para warga setempat membuat semangat para skhothaneb hilang. Lister Khotment, seorang "mantan skhothane yang telah insaf" menambahkan " Skhothane sudah tidak keren lagi; sekarang banyak subkultur baru dan semua selalu berubah." Apa yang tersisa dari scene skhothane hanyalah beberapa gerombolan kelompok-kelompok kecil yang tersebar di kota Gauteng, dari Tembisa hingga Daveyton.,Tshepo Pitsa (atau Don Dada) menyaksikan segalanya. Dia bahkan belum lulus SMA ketika media mulai meliput skhothane dan meroketkan ketenarannya ke level internasional. Dia telah tampil di majalah dan blogs mulai dari ELLE hingga BBC dan merupakan YouTuber skhothane dengan jumlah views terbanyak. Kru-nya, The Material Boys, menolak keras tindak pembakaran dan perusakan. Bagi mereka, skhothane hanyalah seputar fashion dan tarian.,Bagi Pitsa, skhothane hanyalah sebuah cara untuk melihat dan merasakan kehidupan sehari-hari: "Kami melakukan hal-hal yang semua orang lakukan, namun kami berpenampilan berbeda," kata dia. Apa iya ini sesimpel itu? Agak sulit dipercaya setelah semua sensasi yang telah skhothane timbulkan. Namun mungkin saja Pitsa benar. Dia memeringatkan kita untuk tidak mempercayai berita di TV. Sarah Nuttall, seorang akademisi dan komentator budaya menulis "penggunaan identitas sebagai aksesoris, termasuk identitas ras, melalui pencampuran komposisi"—yang berlaku di semua macam kultur, seperti halnya skhothane—"makin menjauh dari apa arti identitas itu sebenarnya... tapi lebih ke efek pencitraan yang ingin dihasilkan." Bagi orang-orang seperti Pitsa, Skhothane tidak pernah, dan sampai sekarang, menjadi semacam gerakan artistik yang mendalam. Namun tidak juga seluruhnya remeh. Inti dari skhothane adalah merubah diri sendiri yang berlanjut ke merubah keadaan hidup sendiri. Ikon fashion, Miuccia Prada mengerti sekali hal ini: "Ketika anda mengenakan pakaian, anda sedang memamerkan ide tentang diri anda kepada publik," [ungkapnya kepada](http://nymag.com/news/intelligencer/encounter/miuccia-prada-2012-5/index1.html) _New York Magazine_. Fashion bisa mengangkat dan membentuk identitas diri.,Pitsa juga menjelaskan mengapa sedikit sekali anggota skhothane yang bisa ditemukan di area ini. Sebagai bandingan, hanya beberapa tahun silam taman Thokoza dan pinggir bendungan Moroka selalu penuh dengan sepatu-sepatu berwarna terang dan kemeja-kemeja bermotif bunga.,"Pesta-pesta itu memang benar terjadi, tapi jarang sekali. Saya tidak pernah melakukannya. Sangat jarang saya melihat seseorang membakar uang," ujar Pitsa. "Ketika media mendatangi bocah-bocah itu, mereka berkata, 'Kamu gak pengen membakar apa-apa?' Namun sebetulnya bukan itu yang kami lakukan. Medialah yang meminta orang-orang untuk menumpahkan Ultramel (puding susu) dan melakukan hal-hal aneh lainnya.",Pitsa berhenti sejenak, lalu berkata: "Media tidak mengerti bahwa ini akan membunuh subkultur kami dan merusak citra kami. Mereka meminta kami untuk membakar uang atau merusak dan membuang sesuatu. Kami mengerti bahwa ini adalah tindakan-tindakan yang akan membunuh kelompok kami, sehingga kami membantah melakukan hal-hal tersebut. Kami adalah orang normal, sama seperti orang lain, tapi begitu kami melakukan kesalahan, kami diperlakukan berbeda. Komunitas tidak mengeluh ketika orang dari kultur lain melakukan kesalahan. Makanya kami melakukan interview semacam ini, agar kami bisa menjelaskan dengan lebih baik. Beberapa surat kabar membuat-buat cerita mereka sendiri hanya agar terbitan mereka laku. Sayangnya kami tidak bisa menuntut orang-orang ini karena kami tidak punya waktu dan uang. Jadi saya sedang berusaha memperbaiki keadaan.",Pitsa mengatakan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai skhothane di tahun 2015 adalah penipu, palsu dan tidak berhak menyandang nama tersebut. Mereka tidak lebih dari para penjudi yang diberikan botol wiski, sepasang sepatu desainer, korek api dan disuruh membakar sambil tersenyum di depan kamera. Tidak ada otoritas pusat atau badan pengawas yang bisa menghukum anggota skhothane yang tidak patuh, karena tidak ada kejelasan tentang apa sebenarnya skhothane itu. Skhothane merupakan sebuah kultur—yang dapat menjadi apa saja sesuai keinginan anggotanya. Kira-kira seperti itu.,Pitsa juga menjadi skeptis atas pemberitaan media internasional yang menurutnya tidak akan bisa mengerti dan menggambarkan secara akurat apa yang sesungguhnya terjadi di sebuah kota kecil di Afrika Selatan yang penuh dengan konflik dan pergolakan budaya.,Ketika kami bertanya kepada pihak kepolisian Katlehong (di mana dokumenter investigasi awal tentang skhokhane dibuat) apa mereka pernah menerima keluhan mengenai skhohane, mereka semua menjawab "tidak." Jawaban ini membuat cerita tentang pembakaran uang dan sepatu-sepatu mahal buatan Italia menjadi semakin tidak masuk akal. Namun, ini tidak menghentikan kesan yang telah terbentuk. Para penduduk lokal dan bekas anggota skohthane yang kami tanyai juga selalu melebih-lebihkan kenyataan, yang tentunya tidak membantu.,Ketika kami meminta kelompok skhothane yang lain untuk bertemu, mereka menjawab, "Pakaian apa yang mesti kami kenakan dan apa yang mesti kami bawa?" Jadi jelas bahwa ada beberapa tipe skhothane yang berbeda—pertanyaannya adalah yang mana yang asli dan yang mana yang tidak? Dan lebih penting lagi, sejauh mana otentisitas memperbolehkan rekayasa dari pihak pembuat dokumenter dan bukan dari subjek pelaku?,Liputan media hanyalah sebagian dari alasan mengapa subkultur ini menghilang. Pihak polisi juga mulai mendatangi pertemuan-pertemuan yang sering berakhir dengan tindak kekerasan, dan pasar gelap muncul setelah para preman lokal berusaha memanfaatkan keadaan. Penjambretan sering terjadi di pertemuan-pertemuan tersebut, dan garmen yang dikenakan diambil dan dijual ke pembeli-pembeli gelap dengan harga murah. Toko-toko lokal juga mulai mengimpor mode-mode skhothane tiruan seiring dengan bertambah populernya subkultur ini. Bahkan ada gosip bahwa anggota skhothane mulai melakukan kegiatan kriminal untuk mendukung hobi-hobi mahal mereka. Kultur ini berkembang menjadi besar dan melahirkan imitasi-imitasi yang mempengaruhi anak-anak remaja. Kasus bunuh diri seorang remaja lokal, yang diduga disebabkan oleh ketidakmampuannya untuk membeli pakaian mahal agar dapat "diterima" menambah bensin pada liputan negatif yang membakar habis nama skothane. Apa yang sebetulnya terjadi hanyalah sebuah bentuk penyelewengan.,Kaum Tariana—bahasa slang untuk "Orang Italia"—merupakan contoh yang nyata: mereka adalah segerombolan bekas kaum skhothane yang tinggal di Tembisa dan melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri. Pakaian mahal tetap mereka kenakan, tapi tidak ada tindak pengrusakan. Thembisa Matsepe, pemimpin grup ini mengatakan bahwa kelompok mereka menganut "semangat orang Italia." Mereka menggunakan gaya dance dan gaya pakaian mereka sebagai simbol status dalam kecakapan berbicara dan bertindak. Ini merupakan bentuk tanggapan terhadap reaksi buruk yang skhothane dapatkan dari penduduk dan media. Scene apapun bukanlah milik satu orang saja, namun jelas bahwa mereka telah berevolusi semenjak kematian subkultur awal mereka. Matsepe mengatakan bahwa banyak anggota skhothane yang dia hormati berakhir di penjara, dan dia tidak mau mengikuti langkah mereka.,Seperti cerita lainnya yang berhubungan dengan kultur jalanan, ada banyak ketidakjelasan dalam kasus ini. Scene Skhothane bersifat organik dan terus berkembang—tidak ada yang benar-benar bisa menjelaskan apa arti dari subkultur ini. Cerita skhothane rumit dan terus berubah, diwarnai oleh narasi-narasi yang bertentangan dan hiruk-pikuk liputan media yang tidak menyisakan banyak ruang untuk interogasi. Tariana merupakan produk akhir yang logis dari bentrok antara masyarakat dan kultur jalanan. Fashionnya berubah, namun gayanya masih sama.,Kultur ini mungkin tidak mempunyai "arti" seperti yang diharapkan para penonton : nihilisme eksotis yang siap tayang untuk YouTube atau tayangan realiti show, dan mungkin ada agenda skhothane yang tidak terwujudkan, namun bagi beberapa orang sebuah subkultur dapat memberi arti yang berbeda. Subkultur dapat menjadi penanda sebuah era. Di sebuah negara penuh korupsi, layanan yang buruk, sering mati lampu, kesenjangan ekonomi, mata uang bernilai rendah dan rakyat yang frustrasi, siapa yang tahu bahwa subkultur bisa berarti sesuatu? Anggota scene skhothane jelas tidak tahu—atau mungkin tidak peduli. Namun yang pasti, skhothane sempat mendapat sorot perhatian. Mereka sempat keren untuk beberapa saat.,Lagian, skhothane hanya fashion aja kan?,_Follow [Alice Inggs](https://twitter.com/aliceinggs) dan [Karl Kemp](https://twitter.com/karlkemp8) di Twitter._ | Fashion | Bermula di Johannesburg, Skhothane berkisar tentang pameran kemakmuran—namun ketika media mulai meliputnya anak muda membakar uang dan pakaiannya, subkultur mati muda. | [{"role_id":"589b62267be1070395990030","role":"Author","contributor":{"full_name":"Alice Inggs dan Karl Kemp","id":"58478ae86a07b201e0f42053","slug":"alice-inggs-dan-karl-kemp","public_url":"https://www.vice.com/id_id/author/alice-inggs-dan-karl-kemp","__typename":"Contributor"},"__typename":"Contribution"}] |