instruction
stringclasses 11
values | input
stringlengths 6
1.22k
| output
stringlengths 5
19.2k
|
---|---|---|
Terjemahkan ayat ini | فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ | lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, |
Tafsirkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 5 | Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jadi beterbangan. Allah menyatakan bahwa kuda yang menyerang itu tiba-tiba berada di tengah-tengah musuh sehingga menyebabkan mereka panik.
Allah bersumpah dengan kuda dan sifat-sifatnya dalam suasana perang bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang Mukmin. Sudah selayaknya mereka bersifat demikian dengan membiasakan diri menunggang kuda dengan tangkas untuk menyerbu musuh. Mereka juga diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang, sebagaimana Allah berfirman:
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah dan musuhmu. (al-Anfal/8: 60).
Allah bersumpah dengan kuda perang yang dalam keadaan berlari kencang, hilir-mudik, memancarkan percikan bunga api dari kakinya karena berlari kencang, dan dengan penyergapan di waktu subuh, menunjukkan bahwa kuda-kuda yang dipelihara itu bukan untuk kebanggaan. Hendaknya kuda yang dipuji adalah yang digunakan untuk memadamkan keganasan musuh, melumpuhkan kekuatan mereka, atau menghadang serangan mereka.
Maksudnya, dalam ketangkasan berkuda terkandung faedah yang tidak terkira banyaknya. Di antaranya adalah dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, cepat bergerak untuk suatu keperluan yang mendadak, digunakan untuk menyergap musuh, dan dapat mencapai tempat yang jauh dalam waktu yang singkat. |
Tafsirkan ayat ini | فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ | Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jadi beterbangan. Allah menyatakan bahwa kuda yang menyerang itu tiba-tiba berada di tengah-tengah musuh sehingga menyebabkan mereka panik.
Allah bersumpah dengan kuda dan sifat-sifatnya dalam suasana perang bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang Mukmin. Sudah selayaknya mereka bersifat demikian dengan membiasakan diri menunggang kuda dengan tangkas untuk menyerbu musuh. Mereka juga diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang, sebagaimana Allah berfirman:
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah dan musuhmu. (al-Anfal/8: 60).
Allah bersumpah dengan kuda perang yang dalam keadaan berlari kencang, hilir-mudik, memancarkan percikan bunga api dari kakinya karena berlari kencang, dan dengan penyergapan di waktu subuh, menunjukkan bahwa kuda-kuda yang dipelihara itu bukan untuk kebanggaan. Hendaknya kuda yang dipuji adalah yang digunakan untuk memadamkan keganasan musuh, melumpuhkan kekuatan mereka, atau menghadang serangan mereka.
Maksudnya, dalam ketangkasan berkuda terkandung faedah yang tidak terkira banyaknya. Di antaranya adalah dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, cepat bergerak untuk suatu keperluan yang mendadak, digunakan untuk menyergap musuh, dan dapat mencapai tempat yang jauh dalam waktu yang singkat. |
Terjemahkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 6 | sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya, |
Terjemahkan ayat ini | اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ | sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya, |
Tafsirkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 6 | Dalam ayat ini, Allah menerangkan isi sumpah-Nya, yaitu: watak manusia adalah mengingkari kebenaran dan tidak mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada penciptanya, kecuali orang-orang yang mendapat taufik, membiasakan diri berbuat kebajikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran.
Hubungan antara ayat 5 yang menggambarkan persoalan kuda dan ayat 6 yang memberi informasi tentang sifat dasar manusia adalah bahwa manusia itu mempunyai potensi menjadi liar seperti kuda yang tidak terkendali, sehingga menyebabkannya ingkar kepada Allah.
Sifat yang terpendam dalam jiwa manusia ini menyebabkan ia tidak mementingkan apa yang terdapat di sekelilingnya, tidak menghiraukan apa yang akan datang, dan lupa apa yang telah lalu. Bila Allah memberikan kepadanya sesuatu nikmat, dia menjadi bingung, hatinya menjadi bengis, dan sikapnya menjadi kasar terhadap hamba-hamba Allah. |
Tafsirkan ayat ini | اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ | Dalam ayat ini, Allah menerangkan isi sumpah-Nya, yaitu: watak manusia adalah mengingkari kebenaran dan tidak mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada penciptanya, kecuali orang-orang yang mendapat taufik, membiasakan diri berbuat kebajikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran.
Hubungan antara ayat 5 yang menggambarkan persoalan kuda dan ayat 6 yang memberi informasi tentang sifat dasar manusia adalah bahwa manusia itu mempunyai potensi menjadi liar seperti kuda yang tidak terkendali, sehingga menyebabkannya ingkar kepada Allah.
Sifat yang terpendam dalam jiwa manusia ini menyebabkan ia tidak mementingkan apa yang terdapat di sekelilingnya, tidak menghiraukan apa yang akan datang, dan lupa apa yang telah lalu. Bila Allah memberikan kepadanya sesuatu nikmat, dia menjadi bingung, hatinya menjadi bengis, dan sikapnya menjadi kasar terhadap hamba-hamba Allah. |
Terjemahkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 7 | dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya, |
Terjemahkan ayat ini | وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ | dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya, |
Tafsirkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 7 | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa seorang manusia meskipun ingkar, aniaya, dan tetap dalam keingkaran serta kebohongan, bila ia mawas diri, seharusnya ia akan kembali kepada yang benar.
Dia mengaku bahwa dia tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepadanya. Dia juga mengakui bahwa semua tindakannya merupakan penentangan dan pengingkaran terhadap nikmat tersebut. Ini adalah kesaksian sendiri atas keingkarannya, pengakuan tersebut lebih kuat daripada pengakuan yang timbul dari diri sendiri dengan lisan. |
Tafsirkan ayat ini | وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa seorang manusia meskipun ingkar, aniaya, dan tetap dalam keingkaran serta kebohongan, bila ia mawas diri, seharusnya ia akan kembali kepada yang benar.
Dia mengaku bahwa dia tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepadanya. Dia juga mengakui bahwa semua tindakannya merupakan penentangan dan pengingkaran terhadap nikmat tersebut. Ini adalah kesaksian sendiri atas keingkarannya, pengakuan tersebut lebih kuat daripada pengakuan yang timbul dari diri sendiri dengan lisan. |
Terjemahkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 8 | dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. |
Terjemahkan ayat ini | وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ | dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. |
Tafsirkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 8 | Allah menyatakan bahwa karena sangat sayang dan cinta kepada harta serta keinginan untuk mengumpulkan dan menyimpannya menyebabkan manusia menjadi sangat kikir, tamak, serta melampaui batas. Allah berfirman:
Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (al-Fajr/89: 20) |
Tafsirkan ayat ini | وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ | Allah menyatakan bahwa karena sangat sayang dan cinta kepada harta serta keinginan untuk mengumpulkan dan menyimpannya menyebabkan manusia menjadi sangat kikir, tamak, serta melampaui batas. Allah berfirman:
Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (al-Fajr/89: 20) |
Terjemahkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 9 | Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan, |
Terjemahkan ayat ini | ۞ اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ | Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan, |
Tafsirkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 9 | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur. |
Tafsirkan ayat ini | ۞ اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur. |
Terjemahkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 10 | dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan? |
Terjemahkan ayat ini | وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ | dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan? |
Tafsirkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 10 | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur. |
Tafsirkan ayat ini | وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur. |
Terjemahkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 11 | sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka. |
Terjemahkan ayat ini | اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ ࣖ | sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka. |
Tafsirkan | surah العٰديٰت(Al-'Adiyat) ayat 11 | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur. |
Tafsirkan ayat ini | اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ ࣖ | Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur. |
Surah nomor berapa kah | القارعة (Al-Qari'ah) | القارعة (Al-Qari'ah) adalah surah nomor ke 101 di dalam Al-Quran |
Ada berapa jumlah ayat dalam surah | القارعة (Al-Qari'ah) | Jumlah ayat dalam surah القارعة (Al-Qari'ah) ada sebanyak 11 ayat |
Apa arti dari surah | القارعة (Al-Qari'ah) | Arti dari surah القارعة (Al-Qari'ah) adalah Hari Kiamat |
Deskripsikan secara singkat surah | القارعة (Al-Qari'ah) | Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Quraisy. Nama <i>Al Qaari'ah</i> diambil dari kata <i>Al Qaari'ah</i> yang terdapat pada ayat pertama, artinya mengetok dengan keras, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari kiamat. |
Apa nama surah sebelum | القارعة (Al-Qari'ah) | Surah sebelum القارعة (Al-Qari'ah) adalah العٰديٰت (Al-'Adiyat) |
Di mana diturunkannya surah | القارعة (Al-Qari'ah) | Surah القارعة (Al-Qari'ah) diturunkan di Mekah |
Apa nama surah setelah | القارعة (Al-Qari'ah) | Surah setelah القارعة (Al-Qari'ah) adalah التكاثر (At-Takasur) |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 1 | Hari Kiamat, |
Terjemahkan ayat ini | اَلْقَارِعَةُۙ | Hari Kiamat, |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 1 | Dalam ayat ini, Allah menyebutkan kata al-qari'ah, yaitu salah satu nama hari Kiamat, seperti al-haqqah, as-sakhkhah, ath-thammah, dan al-Gasyiyah. Hari Kiamat itu juga disebut al-qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya. Kata al-qari'ah juga digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat. Allah berfirman:
Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri. (ar-Ra'd/13: 31)
Maksudnya mereka ditimpa malapetaka hebat yang mengetuk hati mereka dan menyakiti tubuh mereka, sehingga mereka mengeluh karenanya. |
Tafsirkan ayat ini | اَلْقَارِعَةُۙ | Dalam ayat ini, Allah menyebutkan kata al-qari'ah, yaitu salah satu nama hari Kiamat, seperti al-haqqah, as-sakhkhah, ath-thammah, dan al-Gasyiyah. Hari Kiamat itu juga disebut al-qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya. Kata al-qari'ah juga digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat. Allah berfirman:
Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri. (ar-Ra'd/13: 31)
Maksudnya mereka ditimpa malapetaka hebat yang mengetuk hati mereka dan menyakiti tubuh mereka, sehingga mereka mengeluh karenanya. |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 2 | Apakah hari Kiamat itu? |
Terjemahkan ayat ini | مَا الْقَارِعَةُ ۚ | Apakah hari Kiamat itu? |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 2 | Dalam ayat ini Allah mengulang kata al-qari'ah dalam bentuk pertanyaan untuk meminta perhatian agar manusia memahami karena dahsyatnya kejadian hari Kiamat dan huru-hara yang membuat hati kecut, sehingga sulit menggambarkannya dengan tepat dan sulit mengetahui dengan sebenarnya. |
Tafsirkan ayat ini | مَا الْقَارِعَةُ ۚ | Dalam ayat ini Allah mengulang kata al-qari'ah dalam bentuk pertanyaan untuk meminta perhatian agar manusia memahami karena dahsyatnya kejadian hari Kiamat dan huru-hara yang membuat hati kecut, sehingga sulit menggambarkannya dengan tepat dan sulit mengetahui dengan sebenarnya. |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 3 | Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? |
Terjemahkan ayat ini | وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ | Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 3 | Allah mengulangi kata al-qari'ah itu adalah untuk menggambarkan kedahsyatan hari Kiamat itu, seakan-akan tidak ada sesuatu pun yang dapat dijadikan contoh untuk al-qari'ah itu. Bagaimana pun mengkhayalkannya, al-qari'ah lebih hebat dari itu. |
Tafsirkan ayat ini | وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ | Allah mengulangi kata al-qari'ah itu adalah untuk menggambarkan kedahsyatan hari Kiamat itu, seakan-akan tidak ada sesuatu pun yang dapat dijadikan contoh untuk al-qari'ah itu. Bagaimana pun mengkhayalkannya, al-qari'ah lebih hebat dari itu. |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 4 | Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, |
Terjemahkan ayat ini | يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ | Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 4 | Karena sangat sulit mengetahui hakikat al-qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya.
Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (al-Qamar/54 : 7) |
Tafsirkan ayat ini | يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ | Karena sangat sulit mengetahui hakikat al-qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya.
Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (al-Qamar/54 : 7) |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 5 | dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. |
Terjemahkan ayat ini | وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ | dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 5 | Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami al-qari'ah itu.
Banyak terdapat dalam Al-Qur'an ayat-ayat tentang keadaan gunung-gunung pada hari Kiamat, di antaranya Allah berfirman:
Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (an-Naml/27 : 88)
Dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan. (al-Muzzammil/73: 14)
Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. (an- Naba'/78: 20)
Semua keterangan tersebut untuk menjelaskan bahwa gunung-gunung yang besar dan kuat seharusnya tetap tidak dapat digerakkan, tetapi al-Qari'ah dapat menghancurkannya, apalagi manusia makhluk yang lemah. |
Tafsirkan ayat ini | وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ | Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami al-qari'ah itu.
Banyak terdapat dalam Al-Qur'an ayat-ayat tentang keadaan gunung-gunung pada hari Kiamat, di antaranya Allah berfirman:
Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (an-Naml/27 : 88)
Dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan. (al-Muzzammil/73: 14)
Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. (an- Naba'/78: 20)
Semua keterangan tersebut untuk menjelaskan bahwa gunung-gunung yang besar dan kuat seharusnya tetap tidak dapat digerakkan, tetapi al-Qari'ah dapat menghancurkannya, apalagi manusia makhluk yang lemah. |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 6 | Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, |
Terjemahkan ayat ini | فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ | Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 6 | Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya:
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47) |
Tafsirkan ayat ini | فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ | Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya:
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47) |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 7 | maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). |
Terjemahkan ayat ini | فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ | maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 7 | Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya:
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47) |
Tafsirkan ayat ini | فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ | Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya:
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47) |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 8 | Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, |
Terjemahkan ayat ini | وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ | Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 8 | Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya. |
Tafsirkan ayat ini | وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ | Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya. |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 9 | maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. |
Terjemahkan ayat ini | فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ | maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 9 | Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya. |
Tafsirkan ayat ini | فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ | Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya. |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 10 | Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? |
Terjemahkan ayat ini | وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ | Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 10 | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah. |
Tafsirkan ayat ini | وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah. |
Terjemahkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 11 | (Yaitu) api yang sangat panas. |
Terjemahkan ayat ini | نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ | (Yaitu) api yang sangat panas. |
Tafsirkan | surah القارعة(Al-Qari'ah) ayat 11 | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah. |
Tafsirkan ayat ini | نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ | Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah. |
Surah nomor berapa kah | التكاثر (At-Takasur) | التكاثر (At-Takasur) adalah surah nomor ke 102 di dalam Al-Quran |
Ada berapa jumlah ayat dalam surah | التكاثر (At-Takasur) | Jumlah ayat dalam surah التكاثر (At-Takasur) ada sebanyak 8 ayat |
Apa arti dari surah | التكاثر (At-Takasur) | Arti dari surah التكاثر (At-Takasur) adalah Bermegah-Megahan |
Deskripsikan secara singkat surah | التكاثر (At-Takasur) | Surat At Takaatsur terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Kautsar. Dinamai <i>At Takaatsur</i> (bermegah-megahan) diambil dari perkataan <i>At Takaatsur</i> yang terdapat pada ayat pertama surat ini. |
Apa nama surah sebelum | التكاثر (At-Takasur) | Surah sebelum التكاثر (At-Takasur) adalah القارعة (Al-Qari'ah) |
Di mana diturunkannya surah | التكاثر (At-Takasur) | Surah التكاثر (At-Takasur) diturunkan di Mekah |
Apa nama surah setelah | التكاثر (At-Takasur) | Surah setelah التكاثر (At-Takasur) adalah العصر (Al-'Asr) |
Terjemahkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 1 | Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, |
Terjemahkan ayat ini | اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ | Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, |
Tafsirkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 1 | Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk bermegah-megahan dengan harta, teman, dan pengikut yang banyak, sehingga melalaikannya dari kegiatan beramal. Mereka asyik dengan berbicara saja, teperdaya oleh keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang bermanfaat untuk diri dan keluarga mereka.
Diriwayatkan dari Mutharrif dari ayahnya, ia berkata:
Saya menemui Nabi saw ketika beliau sedang membaca al-hakumut-takatsur, beliau bersabda, "Anak Adam berkata, 'Inilah harta saya, inilah harta saya. Nabi bersabda, "Wahai anak Adam! Engkau tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang engkau makan dan telah engkau habiskan, atau pakaian yang engkau pakai hingga lapuk, atau yang telah kamu sedekahkan sampai habis." (Riwayat Muslim)
Diriwayatkan pula bahwa Nabi saw bersabda:
Seandainya anak Adam memiliki satu lembah harta, sungguh ia ingin memiliki dua lembah harta, dan seandainya ia memiliki dua lembah harta, sungguh ia ingin memiliki tiga lembah harta dan tidak memenuhi perut manusia (tidak merasa puas) kecuali perutnya diisi dengan tanah dan Allah akan menerima tobat (memberi ampunan) kepada orang yang bertobat. (Riwayat Ahmad, al-Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidhi dari Anas)
Ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah bangga dalam berlebih-lebihan. Seseorang berusaha memiliki lebih banyak dari yang lain baik harta ataupun kedudukan dengan tujuan semata-mata untuk mencapai ketinggian dan kebanggaan, bukan untuk digunakan pada jalan kebaikan atau untuk membantu menegakkan keadilan dan maksud baik lainnya.
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (al-hadid/57: 20) |
Tafsirkan ayat ini | اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ | Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk bermegah-megahan dengan harta, teman, dan pengikut yang banyak, sehingga melalaikannya dari kegiatan beramal. Mereka asyik dengan berbicara saja, teperdaya oleh keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang bermanfaat untuk diri dan keluarga mereka.
Diriwayatkan dari Mutharrif dari ayahnya, ia berkata:
Saya menemui Nabi saw ketika beliau sedang membaca al-hakumut-takatsur, beliau bersabda, "Anak Adam berkata, 'Inilah harta saya, inilah harta saya. Nabi bersabda, "Wahai anak Adam! Engkau tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang engkau makan dan telah engkau habiskan, atau pakaian yang engkau pakai hingga lapuk, atau yang telah kamu sedekahkan sampai habis." (Riwayat Muslim)
Diriwayatkan pula bahwa Nabi saw bersabda:
Seandainya anak Adam memiliki satu lembah harta, sungguh ia ingin memiliki dua lembah harta, dan seandainya ia memiliki dua lembah harta, sungguh ia ingin memiliki tiga lembah harta dan tidak memenuhi perut manusia (tidak merasa puas) kecuali perutnya diisi dengan tanah dan Allah akan menerima tobat (memberi ampunan) kepada orang yang bertobat. (Riwayat Ahmad, al-Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidhi dari Anas)
Ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah bangga dalam berlebih-lebihan. Seseorang berusaha memiliki lebih banyak dari yang lain baik harta ataupun kedudukan dengan tujuan semata-mata untuk mencapai ketinggian dan kebanggaan, bukan untuk digunakan pada jalan kebaikan atau untuk membantu menegakkan keadilan dan maksud baik lainnya.
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (al-hadid/57: 20) |
Terjemahkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 2 | sampai kamu masuk ke dalam kubur. |
Terjemahkan ayat ini | حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ | sampai kamu masuk ke dalam kubur. |
Tafsirkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 2 | Selanjutnya Allah menjelaskan keadaan bermegah-megah di antara manusia atau dengan usaha untuk memiliki lebih banyak dari orang lain akan terus berlanjut hingga mereka masuk lubang kubur. Dengan demikian, mereka telah menyia-nyiakan umur untuk hal yang tidak berfaedah, baik dalam hidup di dunia maupun untuk kehidupan akhirat.
Para ulama berpendapat bahwa menziarahi kuburan adalah obat penawar yang paling ampuh untuk melunakkan hati, karena dengan ziarah kubur itu manusia akan ingat mati dan hari akhirat, maka dengan sendirinya akan membatasi keinginan-keinginan yang bukan-bukan.
Nabi Muhammad bersabda:
Saya pernah melarang kamu menziarahi kubur, maka sekarang ziarahilah kubur itu, karena menziarahi kubur itu akan menjadikan zuhud dari kemewahan dunia dan mengingatkan kamu kepada kehidupan akhirat. (Riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Mas'ud). |
Tafsirkan ayat ini | حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ | Selanjutnya Allah menjelaskan keadaan bermegah-megah di antara manusia atau dengan usaha untuk memiliki lebih banyak dari orang lain akan terus berlanjut hingga mereka masuk lubang kubur. Dengan demikian, mereka telah menyia-nyiakan umur untuk hal yang tidak berfaedah, baik dalam hidup di dunia maupun untuk kehidupan akhirat.
Para ulama berpendapat bahwa menziarahi kuburan adalah obat penawar yang paling ampuh untuk melunakkan hati, karena dengan ziarah kubur itu manusia akan ingat mati dan hari akhirat, maka dengan sendirinya akan membatasi keinginan-keinginan yang bukan-bukan.
Nabi Muhammad bersabda:
Saya pernah melarang kamu menziarahi kubur, maka sekarang ziarahilah kubur itu, karena menziarahi kubur itu akan menjadikan zuhud dari kemewahan dunia dan mengingatkan kamu kepada kehidupan akhirat. (Riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Mas'ud). |
Terjemahkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 3 | Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), |
Terjemahkan ayat ini | كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ | Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), |
Tafsirkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 3 | Kemudian Allah dengan ayat ini memperingatkan bahwa bermegah-megahan itu tidak pantas dikerjakan karena akibatnya buruk serta menimbulkan kekacauan dan permusuhan. Sebaliknya Allah menganjurkan agar diciptakan kerukunan hidup, bantu-membantu dalam menegakkan kebenaran dan tolong-menolong dalam kebajikan dan dalam melestarikan hidup bermasyarakat, dengan membina akhlak yang luhur serta budi pekerti yang baik. |
Tafsirkan ayat ini | كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ | Kemudian Allah dengan ayat ini memperingatkan bahwa bermegah-megahan itu tidak pantas dikerjakan karena akibatnya buruk serta menimbulkan kekacauan dan permusuhan. Sebaliknya Allah menganjurkan agar diciptakan kerukunan hidup, bantu-membantu dalam menegakkan kebenaran dan tolong-menolong dalam kebajikan dan dalam melestarikan hidup bermasyarakat, dengan membina akhlak yang luhur serta budi pekerti yang baik. |
Terjemahkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 4 | kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. |
Terjemahkan ayat ini | ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ | kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. |
Tafsirkan | surah التكاثر(At-Takasur) ayat 4 | Allah mengulang ancaman-Nya melalui ayat ini dan merupakan ancaman sesudah ancaman, bagaikan seorang tuan berkata kepada hamba sahayanya bahwa agar tidak mengerjakan sesuatu, kemudian tuan itu mengulangi ucapannya itu. |