{"title":"Dugaan Rasisme Bikin Selebgram Diusut Soal Ujaran Kebencian","Text":" Jakarta - Seorang selebgram dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian. Selebgram dengan nama akun @psychedelisha ini dilaporkan karena dugaan rasisme terhadap masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).Kasus ini berawal dari postingan @psychedelisha memposting video di akun media sosialnya. Wanita bernama Ade Chaerunisa ini awalnya membicarakan seorang wanita berdarah campuran yang menurutnya tidak terlihat berdarah campuran.Psychedelisha lantas membawa-bawa 'orang NTT' hingga menghina warna kulit. Ucapan selebgram itu kemudian ramai dihujat oleh netizen. Ade Chaerunisa dinilai rasis karena bawa-bawa ras dan warna kulit. Ia kemudian mengklarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya tersebut.Namun, permintaan maaf pemilik akun @psychedelisha ini dinilai tidak tulus. Ia pun dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian. Baca juga: Pemuda NTT Polisikan Selebgram Terkait Dugaan Ujaran KebencianSelebgram DipolisikanPsychedelisha dilaporkan ke SPKT Polda Metro Jaya pada Jumat (31\/5) malam. Pelapor dari Forum Pemuda NTT melaporkan Psychedelisha terkait dugaan ujaran kebencian.\"Malam ini, kami dari tim hukum Forum Pemuda NTT telah melaporkan akun dengan nama @psycadelisha, yang mana atas postingannya, seluruh masyarakat NTT malam ini kami melaporkan,\" jelas Sekjen DPP Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1\/6).Forum Pemuda NTT melaporkan Psychedelisha dengan pasal Tindak Pidana Kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik UU No 1 Tahun 2004 tentang perubahan Kedua UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana dimaksud pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2).\"Yang mana atas postingan itu telah menimbulkan atau ujaran kebencian dan permusuhan terhadap masyarakat NTT,\" imbuhnya.Baca juga: Polda Metro Mulai Usut Laporan Terkait Selebgram Diduga RasismePenghinaan ke Warga NTTMasudin mengungkap alasan Forum Pemuda NTT melaporkan Psychedelisha. Menurutnya, ucapan dan komentar Psychedelisha telah merendahkan masyarakat NTT.\"Alasan melaporkan karena postingan dia di Instagram itu buat kami masyarakat NTT itu (sebuah) penghinaan dan merendahkan. Selain itu ada komentarnya juga buat saya sangat-sangat hina, ada bahasanya memang tidak disebutkan masyarakat NTT tetapi itu rentetan-rentetan dari komentar netizen asal NTT sehingga dia buat komentar 'Kaum kau di Bali kalau nggak pada rusuh ya jadi maling ini membuat masyarakat NTT marah,\" tuturnya.Redaksi telah menghubungi pshychedelisha melalui akun Instagramnya untuk meminta tanggapannya terkait laporan ini, namun yang bersangkutan belum memberikan tanggapannya hingga berita ini dimuat.Baca juga: Pelapor: Ucapan Selebgram Psychedelisha Merendahkan Warga NTTBaca selengkapnya di halaman selanjutnya.....Lihat juga Video: Saat Vinicius Ngaku Jengkel Bicara Rasisme di Acara Ballon d'Or 2023[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya psychedelisha rasisme ujaran kebencian jabodetabek polda metro jaya round-up "} {"title":"Duduk Perkara Selebgram Dipolisikan Dugaan Rasisme Bawa Bawa Orang Ntt","Text":" Jakarta - Selebgram dengan nama akun @psychedelisha dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Wanita bernama Ade Chaerunisa ini dilaporkan setelah ucapan rasisme yang membawa-bawa 'orang NTT'.Unggahan video selebgram tersebut viral di media sosial. Netizen geram hingga menghujat Psychedelisha atas ucapan rasismenya itu.Berawal ketika akun @psychedelisha memposting video di akun media sosialnya. Wanita bernama Ade Chaerunisa ini awalnya membicarakan seorang wanita berdarah campuran yang, menurutnya, tidak terlihat berdarah campuran. Forum Pemuda NTT mengatakan ucapan Psychedelisha itu membuat warga NTT marah. Inilah yang kemudian membuat Forum Pemuda NTT melaporkan Psychedelisha ke polisi.Selebgram DilaporkanSekjen Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad, selaku pelapor mengatakan pihaknya telah melaporkan Psychedelisha ke Polda Metro Jaya pada Jumat (31\/5) malam. Psychedelisha atau Ade Chaerunisa dilaporkan dengan Undang-Undang ITE. \"Melaporkan dengan pasal Tindak Pidana Kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik UU No 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) yang mana atas postingan itu telah menimbulkan atau ujaran kebencian dan permusuhan terhadap masyarakat NTT,\" jelas Sekjen DPP Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1\/6\/2024).Psychedelisha sendiri telah menyampaikan permintaan maafnya melalui akun media sosialnya tersebut. Akan tetapi, permintaan maafnya itu dinilai tidak tulus dan serius.Baca juga: Pelapor: Ucapan Selebgram Psychedelisha Merendahkan Warga NTT\"Permintaan maafnya dengan tertawa, nggak ada ketulusan, nggak ada keseriusan seperti dibuat lelucon. Apalagi ada satu postingan permintaan maaf dia dengan background foto anjing, seolah-olah masyarakat NTT itu seekor anjing? Dia minta maaf pakai foto anjing, itu tidak etis, malah makin memperkeruh,\" ujarnya.Meski terlapor sudah menyampaikan permintaan maaf, Masudin menyampaikan pihaknya tidak akan membuka pintu damai. Menurutnya, pernyataan Psychedelisha juga telah mendiskriminasi masyarakat NTT.\"Untuk saat ini kami belum membuka (pintu damai). Karena ini menyangkut banyak orang, agar orang-orang tidak selalu mendiskriminasi kami orang-orang NTT dan ini bukan sekali terjadi, tapi sering kali selebgram yang berbuat gitu, kami ingin ini ada efek jera,\" imbuhnya.Minta Polisi UsutMasudin meminta polisi mengusut laporannya itu. Ia berharap proses hukum terhadap Psychedelisha ini dapat memberikan efek jera.\"Kami harap polisi segera menindak tegas yang bersangkutan,\" tuturnya.Redaksi telah menghubungi Psychedelisha melalui akun Instagramnya untuk meminta tanggapannya terkait laporan ini, namun yang bersangkutan belum memberikan tanggapannya hingga berita ini dimuat.Baca juga: Pemuda NTT Polisikan Selebgram Terkait Dugaan Ujaran Kebencian Simak Video \"Sopir Pajero Sport yang Kabur Saat Diberhentikan Polisi Dijemput Paksa\" [Gambas:Video 20detik] (mei\/dhn) psychedelisha rasisme ujaran kebencian polda metro jaya jabodetabek "} {"title":"Pelapor Ucapan Selebgram Psychedelisha Merendahkan Warga Ntt","Text":" Jakarta - Forum Pemuda NTT melaporkan selebgram dengan nama akun @psychedelisha ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian dan rasisme. Selebgram tersebut dilaporkan karena dinilai telah menghina dan merendahkan masyarakat NTT.Laporan Forum Pemuda NTT itu dibuat di Polda Metro Jaya pada Jumat (31\/5\/2024) dengan nomor laporan LP\/B\/3033\/V\/2024\/SPKT\/Polda Metro Jaya. Akun Psychedelisha dilaporkan dengan Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).\"Alasan melaporkan karena postingan dia di Instagram itu buat kami masyarakat NTT itu (sebuah) penghinaan dan merendahkan. Selain itu ada komentarnya juga buat saya sangat-sangat hina, ada bahasanya memang tidak disebutkan masyarakat NTT tetapi itu rentetan-rentetan dari komentar netizen asal NTT sehingga dia buat komentar 'Kaum kau di Bali kalau nggak pada rusuh ya jadi maling ini membuat masyarakat NTT marah,\" kata Sekjen DPP Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad. Psychedelisha sendiri telah menyampaikan permintaan maafnya melalui akun media sosialnya tersebut. Akan tetapi, permintaan maafnya itu dinilai tidak tulus dan serius.Baca juga: Polda Metro Mulai Usut Laporan Terkait Selebgram Diduga Rasisme\"Permintaan maafnya dengan tertawa, nggak ada ketulusan, nggak ada keseriusan seperti dibuat lelucon. Apalagi ada satu postingan permintaan maaf dia dengan background foto anjing, seolah-olah masyarakat NTT itu seekor anjing? Dia minta maaf pakai foto anjing, itu tidak etis, malah makin memperkeruh,\" ujarnya. Meki terlapor sudah menyampaikan permintaan maaf, namun Masudin menyampaikan pihaknya tidak akan membuka pintu damai. Menurutnya, pernyataan Psychedelisha juga telah mendiskriminasi masyarakat NTT.\"Untuk saat ini kami belum membuka (pintu damai). Karena ini menyangkut banyak orang, agar orang-orang tidak selalu mendiskriminasi kami orang-orang NTT dan ini bukan sekali terjadi, tapi sering kali selebgram yang berbuat gitu, kami ingin ini ada efek jera,\" imbuhnya.Redaksi telah menghubungi pshychedelisha melalui akun Instagramnya untuk meminta tanggapannya terkait laporan ini, namun yang bersangkutan belum memberikan tanggapannya hingga berita ini dimuat.Baca juga: Pemuda NTT Polisikan Selebgram Terkait Dugaan Ujaran KebencianDiusut PolisiPolda Metro Jaya membenarkan telah menerima laporan Forum Pemuda NTT terhadap Psychedelisha ini. Polisi saat ini masih mendalami kasus tersebut.\"Benar, laporan tersebut sudah diterima dan sedang didalami,\" kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu (1\/6).Ade Ary mengatakan pihaknya akan segera memeriksa pelapor untuk mengetahui duduk perkara kasus tersebut. Sementara itu, pemeriksaan terhadap selebgram selaku terlapor akan dijadwalkan.\"Pelapor nanti akan kami panggil untuk dimintai keterangan. Ya itu (pemeriksaan terlapor) nanti penyidik yang akan menjadwalkan,\" ujarnya. (mea\/dhn) psychedelisha forum pemuda ntt rasisme ujaran kebencian polda metro jaya jabodetabek "} {"title":"Polda Metro Mulai Usut Laporan Terkait Selebgram Diduga Rasisme","Text":" Jakarta - Polda Metro Jaya membenarkan adanya laporan atas selebgram dengan nama akun @psychedelisha soal dugaan ujaran kebencian. Polisi tengah mengusut laporan tersebut.\"Benar, laporan tersebut sudah diterima dan sedang didalami,\" kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu (1\/6\/2024).Ade Ary mengatakan pihaknya akan segera memeriksa pelapor untuk mengetahui duduk perkara kasus tersebut. Sementara itu, pemeriksaan terhadap selebgram selaku terlapor akan dijadwalkan. \"Pelapor nanti akan kami panggil untuk dimintai keterangan. Ya itu (pemeriksaan terlapor) nanti penyidik yang akan menjadwalkan,\" ujarnya.Laporan atas selebgram Ade Chaerunisa atau akun @psychedelisha dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Forum Pemuda NTT. Laporan teregister dengan nomor: LP\/B\/3033\/V\/2024\/SPKT\/Polda Metro Jaya, tanggal 31 Mei 2024. \"Malam ini, kami dari tim hukum Forum Pemuda NTT telah melaporkan akun dengan nama @psycadelisha, yang mana atas postingannya, seluruh masyarakat NTT malam ini kami melaporkan dengan pasal Tindak Pidana Kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik UU No 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) yang mana atas postingan itu telah menimbulkan atau ujaran kebencian dan permusuhan terhadap masyarakat NTT,\" jelas Sekjen DPP Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1\/6).Masudin menyampaikan perkataan psychedelisha dalam akun Instagramnya telah menimbulkan kemarahan bagi masyarakat NTT. Selebgram psychedelisha dinilai telah menghina masyarakat dengan ucapan rasisme dalam akun media sosialnya.Baca juga: Pemuda NTT Polisikan Selebgram Terkait Dugaan Ujaran Kebencian\"Alasan melaporkan karena postingan dia di Instagram itu buat kami masyarakat NTT itu (sebuah) penghinaan dan merendahkan. Selain itu, ada komentarnya juga buat saya sangat-sangat hina, ada bahasanya memang tidak disebutkan masyarakat NTT, tetapi itu rentetan-rentetan dari komentar netizen asal NTT sehingga dia buat komentar 'Kaum kau di Bali kalau nggak pada rusuh ya jadi maling ini membuat masyarakat NTT marah,\" bebernya.Psychedelisha telah menyampaikan permintaan maafnya melalui akun media sosialnya tersebut. Akan tetapi, permintaan maafnya itu dinilai tidak tulus dan serius.\"Permintaan maafnya dengan tertawa, nggak ada ketulusan, nggak ada keseriusan seperti dibuat lelucon. Apalagi ada satu postingan permintaan maaf dia dengan background foto anjing, seolah-olah masyarakat NTT itu seekor anjing? Dia minta maaf pakai foto anjing, itu tidak etis, malah makin memperkeruh,\" ujarnya.Meski terlapor sudah menyampaikan permintaan maaf, Masudin menyampaikan pihaknya tidak akan membuka pintu damai. Menurutnya, pernyataan Psychedelisha juga telah mendiskriminasi masyarakat NTT.\"Untuk saat ini kami belum membuka (pintu damai). Karena ini menyangkut banyak orang, agar orang-orang tidak selalu mendiskriminasi kami orang-orang NTT dan ini bukan sekali terjadi, tapi sering kali selebgram yang berbuat gitu, kami ingin ini ada efek jera,\" imbuhnya.Redaksi telah menghubungi pemilik akun @psychedelisha untuk meminta tanggapan terkait laporan Forum Pemuda NTT tersebut, namun hingga berita ini dimuat belum mendapatkan jawaban.Baca juga: Satpol PP Bogor Amankan 4 Anak Jalanan Diduga 'Ngelem' di Tugu Kujang (wnv\/mea) psychedelisha ujaran kebencian forum pemuda ntt jabodetabek polda metro jaya "} {"title":"Pemuda Ntt Polisikan Selebgram Terkait Dugaan Ujaran Kebencian","Text":" Jakarta - Seorang selebgram dengan nama akun @psychedelisha dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Selebgram bernama Ade Chaerunisa ini dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian.\"Malam ini, kami dari tim hukum Forum Pemuda NTT telah melaporkan akun dengan nama @psycadelisha, yang mana atas postingannya, seluruh masyarakat NTT malam ini kami melaporkan dengan pasal Tindak Pidana Kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik UU No 1 Tahun 2004 tentang perubahan Kedua UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana dimaksud pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) yang mana atas postingan itu telah menimbulkan atau ujaran kebencian dan permusuhan terhadap masyarakat NTT,\" jelas Sekjen DPP Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1\/6\/2024).Masudin menyampaikan perkataan psychedelisha dalam akun Instagramnya telah menimbulkan kemarahan bagi masyarakat NTT. Selebgram psychedelisha dinilai telah menghina masyarakat dengan ucapan rasisme dalam akun media sosialnya. \"Alasan melaporkan karena postingan dia di Instagram itu buat kami masyarakat NTT itu (sebuah) penghinaan dan merendahkan. Selain itu ada komentarnya juga buat saya sangat-sangat hina, ada bahasanya memang tidak disebutkan masyarakat NTT tetapi itu rentetan-rentetan dari komentar netizen asal NTT sehingga dia buat komentar 'Kaum kau di Bali kalau nggak pada rusuh ya jadi maling ini membuat masyarkaat NTT marah,\" bebernya.Psychedelisha sendiri telah menyampaikan permintaan maafnya melalui akun media sosialnya tersebut. Akan tetapi, permintaan maafnya itu dinilai tidak tusul dan serius. Baca juga: Empat ABG Perempuan Adu Jotos di Cakung Resahkan Warga, Ini Cerita RWForum Pemuda NTT melaporkan akun selebgram @psychedelisha terkait dugaan rasisme dan ujaran kebencian ke Polda Metro Jaya, Jumat (31\/5\/2024).\"Permintaan maafnya dengan tertawa, nggak ada ketulusan, nggak ada keseriusan seperti dibuat lelucon. Apalagi ada satu postingan permintaan maaf dia dengan background foto anjing, seolah-olah masyarakat NTT itu seekor anjing? Dia minta maaf pakai foto anjing, itu tidak etis, malah makin memperkeruh,\" ujarnya.Meki terlapor sudah menyampaikan permintaan maaf, namun Masudin menyampaikan pihaknya tidak akan membuka pintu damai. Menurutnya, pernyataan Psychedelisha juga telah mendiskriminasi masyarakat NTT.\"Untuk saat ini kami belum membuka (pintu damai). Karena ini menyangkut banyak orang, agar orang-orang tidak selalu mendiskriminasi kami orang-orang NTT dan ini bukan sekali terjadi, tapi sering kali selebgram yang berbuat gitu, kami ingin ini ada efek jera,\" imbuhnya.Laporan Forum Pemuda NTT ini teregister dengan nomor: LP\/B\/3033\/V\/2024\/SPKT\/Polda Metro Jaya, tanggal 31 Mei 2024. Masudin berharap laporan tersebut ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.\"Kami harap polisi segera menindak tegas yang bersangkutan,\" pungkasnya.Redaksi telah menghubungi pshychedelisha melalui akun Instagramnya untuk meminta tanggapannya terkait laporan ini, namun yang bersangkutan belum memberikan tanggapannya hingga berita ini dimuat.Baca juga: 2 Orang WNI Diamankan Terkait Chaowalit Buron Nomor 1 ThailandSaksikan Video 'KuTips: Jurus Beli Rumah untuk Si Pekerja Gaji UMR':[Gambas:Video 20detik] (mei\/dhn) rasisme ujaran kebencian psychedelisha polda metro jaya forum pemuda ntt jabodetabek "} {"title":"Polisi Galih Loss Pelesetkan Taawuz Dengan Suara Serigala Banyak Dikomplain","Text":" Jakarta - TikToker Galih Loss alias GNP ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian. Polisi mengatakan konten video yang disebarkan Galih banyak dikomplain warganet.Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan konten Galih yang menimbulkan keresahan yang berisi tentang tebak-tebakan nama hewan yang bisa mengaji. Dalam video tersebut, Galih memelesetkan kalimat taawuz dengan suara serigala.\"Si Saudara GNP ini juga telah mengakui dan secara sadar bahwa dirinya telah membuat konten video dengan memelesetkan dan menyamakan kalimat taawuz dengan suara hewan serigala,\" kata Kombes Ade Safri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (26\/4\/2024). Baca juga: Polisi Sebut Galih Loss Belum Terima Endorse dari Konten ViralnyaKonten video yang viral tersebut dibuat pada Rabu (17\/4) di wilayah Mustikajaya di Kota Bekasi, Jawa Barat. Video itu diunggah Galih lewat akun TikTok @galihloss3.Video itu dibuat Galih dengan bertanya kepada seorang anak laki-laki. Konten tersebut dianggap menghina agama. \"Si laki-laki ini menanyakan tentang 'hewan apa yang bisa mengaji' dan sebagainya. Kemudian sampai ada jawaban dari laki-laki sendiri (Galih) yang menjelaskan bahwa hewan tersebut adalah serigala, tapi kemudian dipelesetkan dengan menggunakan 'auuuuz',\" kata dia.Simak Video 'Tujuan Galih Loss Bikin Konten Tebak Nama Hewan Bisa Ngaji':[Gambas:Video 20detik] Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya polda metro jaya jabodetabek galih loss galih loss tersangka galih loss ditahan ujaran kebencian uu ite hukum "} {"title":"Heboh Guru Cianjur Diduga Komentar Rasis Ke Puteri Indonesia 2023","Text":" Cianjur - Oknum guru SMA Negeri di Cianjur, Jawa Barat, ramai dikritik karena diduga memberi komentar rasis ke Puteri Indonesia 2023, Farhana Nariswari, di media sosial (medsos). Komentar bertuliskan 'Rohingnya' dari oknum guru pria tersebut ramai dikritik.Komentar 'Rohingnya' itu dituliskan oknum guru itu di postingan salah satu akun media sosial Tiktok yang menampilkan Puteri Indonesia 2023, Farhana Nariswari. Warganet menganggap komentar itu sebagai ujaran kebencian dan bentuk rasisme terhadap mojang kelahiran Kota Bandung tersebut.Kepala SMAN 1 Cianjur Agam Suprianta mengatakan pihaknya sudah memanggil dan meminta penjelasan terhadap guru tersebut. Selain itu, guru tersebut juga sudah diberi sanksi teguran serta diminta tidak melakukan hal serupa. Baca juga: E-TLE Rekam 608 Kendaraan Langgar Ganjil Genap Mudik di Tol Cikampek\"Itu kan sifatnya personal, tapi tetap kami panggil dan tegur agar tidak mengulangi lagi. Motif guru tersebut membuat komentar seperti itu kami tidak tahu,\" kata Suprianta dilansir detikJabar, Sabtu (6\/4\/2024).Setelah komentar 'Rohingnya' viral dan menjadi sorotan, guru SMAN 1 Cianjur mengunggah video permohonan maaf di media sosial. Guru berinisial P itu mengaku meminta maaf atas komentarnya di media sosial dan menyesali perbuatannya yang membuat banyak pihak turut menjadi sasaran warganet. \"Saya Prayoga dengan besar hati menyampaikan permohonan maaf atas komentar negatif saya di media sosial tiktok. Terutama kepada Teh Farhana Nariswari, Puteri Indonesia, dan yayasan. Mohon maaf juga kepada rekan dan lembaga yang terdampak dari permasalahan ini. Semoga memberikan pelajaran untuk saya dan semua untuk lebih bijak dalam berdoa sosial,\" tuturnya dalam video yang beredar.Simak selengkapnya di sini.Lihat juga Video: Putri Pele Marah Vinicius Dihina: Spanyol Harusnya Malu![Gambas:Video 20detik] (jbr\/jbr) puteri indonesia 2023 farhana nariswari cianjur ujaran kebencian "} {"title":"Heboh Guru Cianjur Diduga Rasis Ke Puteri Indonesia 2023","Text":" Cianjur - Oknum guru SMA Negeri di Cianjur, Jawa Barat, diduga melakukan ujaran kebencian dan rasis di media sosial terhadap Putri Indonesia 2023, Farhana Nariswari.Tindakan dari oknum guru itu pun mendapatkan respons negatif yang malah berbalik menjadi serangan dari para warganet. Bahkan akun resmi dinas pendidikan hingga kepegawaian Cianjur dipenuhi komentar dari warganet yang menyayangkan tindakan oknum guru itu.Oknum guru laki-laki berinisial P itu awalnya menuliskan komentar bertuliskan 'Rohingnya' di postingan salah satu akun media sosial tiktok yang menampilkan Putri Indonesia 2023, Farhana Nariswari. Baca juga: Gerindra Siapkan 3 Kader Terbaik untuk Pilgub Jabar 2024Warganet pun menganggap komentar itu sebagai ujaran kebencian dan bentuk rasisme terhadap mojang kelahiran Kota Bandung tersebut. Sebab kata 'rohingnya' dinilai mengejek warna kulit yang gelap layaknya para pengungsi asal Rohingnya.Komentar yang dibuat sejak dua hari lalu itu pun masih viral dan mendapatkan banyak respons hingga hari ini, Jumat (5\/4\/2024). Bahkan akun resmi dinas di Cianjur, termasuk akun SMA Negeri tempat guru tersebut mengajar juga diserang netizen di kolom komentar. Warganet menuntut permohonan maaf dan klarifikasi dari guru tersebut, sebab dianggap memberikan contoh tidak baik pada murid-muridnya.\"Segera proses dan beri peringatan. Guru kok ga mencerminkan attitude yang bagus. Menghina fisik seorang Puteri Indonesia, apa dibenarkan? Miris sekali,\" tulis akun @make**** di dalam kolom komentar akun instagram @bkpsdmcianjurkab.Kepala SMAN 1 Cianjur Agam Suprianta, mengatakan pihaknya sudah memanggil dan memintai penjelasan terhadap guru tersebut. Selain itu, guru tersebut juga sudah diberi sanksi teguran serta diminta untuk tidak melakukan hal serupa.\"Itukan sifatnya personal, tapi tetap kami panggil dan tegur agar tidak mengulangi lagi. Untuk motif guru tersebut membuat komentar seperti itu kami tidak tahu,\" kata dia.Di sisi lain, Kepala BKPSDM Kabupaten Cianjur Ayi Reza Addairobi mengatakan pihaknya sudah membalas pesan serangan dari netizen tersebut salah alamat. Pasalnya guru SMA dan SMK sederajat merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.\"Kita sudah sampaikan klarifikasi kalau guru SMA sederajat itu adalah kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan atau Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jabar. Jadi kalau serang ke kita, itu salah alamat,\" ujarnya, Jumat (5\/4\/2024).Dengan adanya kasus tersebut, dirinya juga mengimbau pada seluruh aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab Cianjur untuk bijak dalam bersosial media.\"Jangan asal komentar di sosmed, apalagi jika sampai hate speech. Karena secara tidak langsung ASN itu mewakili instansi yakni pemerintah. Di sosmed itu batasan antara pribadi dan profesi itu sudah sangat tipis bahkan tidak ada,\" ujarnya.Baca juga: Happy Ending, Curhat Gina Antar Suami Nikah Lagi di CianjurKlarifikasi Guru SMA Negeri CianjurUsai komentar 'Rohingnya' viral dan menjadi sorotan, guru SMAN 1 Cianjur mengunggah video permohonan maaf di media sosial. Guru yang diketahui bernama Prayoga itu mengaku meminta maaf atas komentarnya di media sosial.Selain itu juga dirinya menyesali perbuatannya yang membuat banyak pihak turut menjadi sasaran warganet.\"Saya Prayoga dengan besar hati menyampaikan permohonan maaf atas komentar negatif saya di media sosial tiktok. Terutama kepada teh Farhana Nariswari Puteri Indonesia dan yayasan. Mohon maaf juga kepada rekan dan lengbaga yang terdampak dari permasalahan ini. Semoga memberikan pelajaran untuk saya dan semua untuk lebih bijak dalam berdoa sosial,\" tuturnya dam video yang beredar. (iqk\/iqk) viral jabar berita jabar cianjur jawa barat ujaran kebencian puteri indonesia farhana nariswari "} {"title":"Sederet Fakta Pria Situbondo Lecehkan Kiai Diamankan Polisi","Text":" Daftar Isi \t\t\t\t\t\t\tBerikut sejumlah fakta pria di Situbondo diamankan polisi karena lecehkan kiai:\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t1. Awal Mula Kasus\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t2. Aan Diamankan Polisi\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t3. Polisi Amankan Rumah Aan\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t4. Aan Diduga Depresi\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t5. Keluarga Minta Maaf\t\t\t\t\t Situbondo - Seorang pemilik akun Facebook atas nama Alan Fikri Fatlulloh itu adalah Aan (28) diamankan polisi usai melecehkan kiai kharismatik di wilayah setempat. Ia diamankan kemarin malam.Aan diamankan untuk menghindari main hakim sendiri yang mungkin dilakukan warga yang tidak terima. Saat proses pemeriksaan di kantor polisi, Aan diduga mengalami depresi karena jawabannya tidak nyambung.Berikut sejumlah fakta pria di Situbondo diamankan polisi karena lecehkan kiai:Baca juga: Nasib Pria Situbondo Lecehkan Kiai Berujung Diamankan Polisi agar Tak Dimassa1. Awal Mula KasusAan diciduk polisi karena postingannya di media sosial Facebook. Ia memposting ujaran melecehkan seorang kiai kharismatik di wilayah setempat. Kapolsek Jangkar AKP Agus Siswanto menjelaskan, kasus ini bermula saat anggotanya melakukan patroli siber di medsos. Lalu ditemukan sebuah akun Fb mengunggah ujaran bernada kebencian dan melecehkan seorang tokoh setempat.Pihaknya pun melakukan penelusuran terhadap pemilik akun yang dimaksud. Dan, didapatkan informasi pemilik akun merupakan warga Desa Pesanggrahan, Jangkar, Situbondo. \"Setelah ditelusuri diketahui pemilik akunnya warga Pesanggrahan bernama Aan,\" paparnya.2. Aan Diamankan PolisiAgus mengaku pihaknya telah mengamankan Aan. Ia diciduk lalu dibawa ke Polres Situbondo untuk dimintai keterangan lebih lanjut.\"Iya, benar. Kami amankan tadi malam,\" ungkap Kapolsek Jangkar AKP Agus Siswanto saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (29\/3\/2024).Baca juga: Warga Situbondo yang Lecehkan Kiai di Medsos Ternyata Alami Depresi3. Polisi Amankan Rumah AanAgus menerangkan, Aan diamankan untuk menghindari timbulnya gejolak serta potensi amuk massa dari para simpatisan tokoh tersebut. Sehingga pelaku diamankan ke Mapolres Situbondo.Bahkan, kepolisian juga melakukan penjagaan di rumah Aan. Sebab, berdasarkan informasi, ratusan simpatisan kiai akan meluruk rumah pemilik akun Fb tersebut.4. Aan Diduga DepresiPelaku diduga mengalami depresi. Pasalnya, saat dilakukan pemeriksaan intensif, pertanyaan penyidik dan jawaban pelaku tidak pernah nyambung.\"Ini masih kami dalami. Dia berpura-pura depresi atau memang benar depresi,\" ungkap Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo.Sementara keterangan kepala desa, pelaku memang sudah lama mengalami depresi berat. Bahkan, disebut pernah dirawat di RSJ Licin Banyuwangi.\"Kami juga sudah panggil keluarganya untuk dimintai keterangan terkait kondisi kejiwaan Aan,\" imbuhnya.Selain memiliki rekam jejak medik pernah dirawat di RSJ Licin, bukti lain yang menunjukkan Aan mengalami depresi adalah semua kaca di rumah keluarga sering dipecahkan Aan.\"Itu berdasarkan keterangan keluarganya. Pelaku itu katanya sudah lama mengalami depresi,\" kata Momon.5. Keluarga Minta MaafKeluarga Aan pun meminta maaf atas perbuatan pelaku di media sosial yang melakukan ujaran kebencian dan melecehkan kiai. Bahkan, keluarga dikuatkan kepala desa setempat sudah membuat surat pernyataan permintaan maaf secara tertulis. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (irb\/fat) pelecehan kiai pelecehan kiai situbondo ujaran kebencian kiai situbondo dilecehkan situbondo "} {"title":"Nasib Pria Situbondo Lecehkan Kiai Berujung Diamankan Polisi Agar Tak Dimassa","Text":" Situbondo - Aan (28), pemilik akun Facebook bernama Alan Fikri Fatlulloh menyampaikan ujaran yang melecehkan terhadap salah seorang kiai kharismatik di Situbondo. Akibat perbuatannya itu, dia diciduk polisi dan sempat dimintai keterangan.Pengamanan netizen warga Desa Pesanggrahan, Jangkar, Situbondo itu bermula dari patroli siber yang dilakukan petugas Polsek Jangkar. Unggahan bernada kebencian dan melecehkan tokoh setempat itu membuat Aan diciduk.\"Setelah ditelusuri diketahui pemilik akunnya warga Pesanggrahan bernama Aan. Kami amankan tadi malam,\" ungkap Kapolsek Jangkar AKP Agus Siswanto saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (29\/3\/2024). Untuk menghindari timbulnya gejolak dan potensi amuk massa dari para simpatisan kiai yang dilecehkan pelaku diamankan di Mapolres Situbondo sekaligus untuk menjalani pemeriksaan.Baca juga: Polisi Amankan Warga Situbondo yang Lecehkan Kiai di MedsosBahkan, kata Agus, pihaknya juga melakukan penjagaan di rumah Aan. Sebab, berdasarkan informasi yang masuk, ada ratusan simpatisan kiai hendak mendatangi rumah pemilik Aan. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, polisi menduga bahwa Aan mengalami depresi. Hal itu terlihat dari perilaku Aan yang menyampaikan jawaban tidak nyambung saat mendapatkan pertanyaan dari penyidik.\"Ini masih kami dalami. Dia berpura-pura depresi atau memang benar depresi,\" ujar Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo.Berdasarkan keterangan dari kepala desa setempat, pelaku memang sudah cukup lama mengalami depresi berat. Bahkan yang bersangkutan disebut pernah dirawat di RSJ Licin, Banyuwangi.Baca juga: Warga Situbondo yang Lecehkan Kiai di Medsos Ternyata Alami Depresi\"Kami juga sudah panggil keluarganya untuk dimintai keterangan terkait kondisi kejiwaan,\" imbuh Momon.Selain memiliki rekam jejak medik pernah dirawat di RSJ Licin, Banyuwangi, bukti lain yang menunjukkan Aan mengalami depresi yakni semua kaca di rumah keluarganya sering pecah akibat ulah Aan.\"Itu berdasarkan keterangan keluarganya. Pelaku itu katanya sudah lama mengalami depresi,\" kata Momon.Terkait perbuatan Aan di medsos yang menyampaikan ujaran kebencian dan melecehkan kiai itu, keluarganya meminta maaf. Bahkan keluarga telah membuat surat pernyataan permintaan maaf secara tertulis yang diketahui oleh kepala desa. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (dpe\/iwd) pelecehan kiai pelecehan kiai situbondo ujaran kebencian kiai situbondo dilecehkan situbondo "} {"title":"Warga Situbondo Yang Lecehkan Kiai Di Medsos Ternyata Alami Depresi","Text":" Situbondo - Seorang pria warga Situbondo yang melecehkan seorang kiai setempat diamankan polisi. Pelaku diduga mengalami depresi.Hal itu terbukti dengan perilaku pria bernama Aan (28) tersebut. Saat diperiksa intensif, pertanyaan penyidik dan jawaban pelaku tidak pernah nyambung.\"Ini masih kami dalami. Dia berpura-pura depresi atau memang benar depresi,\" ungkap Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo kepada detikJatim, Jumat (29\/3\/2024). Baca juga: Polisi Amankan Warga Situbondo yang Lecehkan Kiai di MedsosDari keterangan kepala desa, pelaku memang sudah lama mengalami depresi berat. Bahkan, disebut pernah dirawat di RSJ Licin Banyuwangi.\"Kami juga sudah panggil keluarganya untuk dimintai keterangan terkait kondisi kejiwaan Aan,\" imbuhnya. Selain memiliki rekam jejak medik pernah dirawat di RSJ Licin, Banyuwangi, bukti lain yang menunjukan Aan mengalami depresi yakni semua kaca di rumah keluarga sering pecah akibat tindakan Aan.\"Itu berdasarkan keterangan keluarganya. Pelaku itu katanya sudah lama mengalami depresi,\" kata Momon.Baca juga: Pelaku Penghinaan Ulama dan Habaib di Surabaya Jadi Tersangka dan DitahanTerkait perbuatan Aan di medsos yang melakukan ujaran kebencian dan melecehkan kiai tersebut, keluarga meminta maaf. Bahkan keluarga dikuatkan kepala desa setempat sudah membuat surat pernyataan permintaan maaf secara tertulis.Sebelumnya, seorang pemilik akun di Situbondo diamankan polisi. Ia diduga memposting di medsos ujaran terkesan melecehkan seorang kiai kharismatik wilayah setempat.Pemilik akun Facebook Alan Fikri Fatlulloh itu yakni Aan (28), warga Desa Pesanggrahan, Jangkar, Situbondo. Ia lantas dibawa ke Polres untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (dpe\/iwd) pelecehan kiai pelecehan kiai situbondo ujaran kebencian kiai situbondo dilecehkan "} {"title":"Polisi Amankan Warga Situbondo Yang Lecehkan Kiai Di Medsos","Text":" Situbondo - Seorang pemilik akun Facebook di Situbondo diciduk polisi. Ia memposting ujaran melecehkan seorang kiai kharismatik di wilayah setempat.Pemilik akun Facebook atas nama Alan Fikri Fatlulloh itu adalah Aan (28), warga Desa Pesanggrahan, Jangkar, Situbondo. Ia diciduk lalu dibawa ke Polres untuk dimintai keterangan lebih lanjut.\"Iya, benar. Kami amankan tadi malam,\" ungkap Kapolsek Jangkar AKP Agus Siswanto saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (29\/3\/2024). Baca juga: Saat Hinaan Eko Kuntadhi ke Ning Imaz Lirboyo Pantik Kemarahan Warga NUAgus menjelaskan kasus ini bermula saat anggotanya melakukan patroli siber di medsos. Diketahui sebuah akun di medsos (Fb) mengunggah ujaran bernada kebencian dan melecehkan seorang tokoh setempat\"Setelah ditelusuri diketahui pemilik akunnya warga Pesanggrahan bernama Aan,\" paparnya. Baca juga: Pelaku Penghinaan Ulama dan Habaib di Surabaya Jadi Tersangka dan DitahanUntuk menghindari timbulnya gejolak serta potensi amuk massa dari para simpatisan tokoh tersebut, pelaku kemudian diamankan ke Mapolres Situbondo.Bahkan, imbuh Agus, pihaknya juga melakukan penjagaan di rumah Aan. Sebab, berdasarkan informasi, ratusan simpatisan kiai akan meluruk rumah pemilik akun Fb tersebut. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (dpe\/iwd) pelecehan kiai pelecehan kiai situbondo ujaran kebencian kiai situbondo dilecehkan situbondo "} {"title":"Legislator Golkar Sulsel Jrm Dipolisikan Dugaan Tindak Pidana Sara","Text":" Makassar - Legislator DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Partai Golkar, John Rende Mangontan (JRM) dipolisikan atas dugaan tindak pidana ujaran kebencian terhadap Suku, Agama, Ras, dan Golongan (SARA). Laporan terhadap JRM terkait unggahan ajakan buka puasa pakai foto babi guling di grup WhatsApp (WA).\"Iya, kemarin (20\/3) jam 1 siang saya ke Polda laporkan ini JRM,\" ujar Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulsel Muhammad Zulkifli kepada detikSulsel, Kamis (21\/3\/2024).Zulkifli menilai unggahan JRM itu ditujukan untuk umat muslim. Apalagi, tangkapan layar unggahan tersebut sudah viral dan menjadi konsumsi publik. \"Saya laporkan ini selain karena memang postingannya itu di grup WA menurut saya itu ditujukan kepada umat Islam. Kemudian itu juga viral di media jadi orang pada tahu,\" katanya.Dia juga menyoroti klarifikasi JRM soal ajakab buka puasa itu ditujukan untuk Nasrani. Klarifikasi itu dinilai semakin membuat masalah makin runyam dan sekadar mencari pembenaran. \"Mirisnya lagi muncul klarifikasi beliau di media yang menurut saya justru membuat suasana makin runyam. JRM ini harus paham istilah berbuka puasa tidak ada dalam Nasrani, yang ada di Islam,\" ujar Zulkifli.JRM juga dinilai keliru jika menganggap grup WA tersebut terbatas. Pasalnya, kata dia, grup WA itu berisikan banyak orang dari berbagai kalangan.\"Kalau dia anggap itu grup terbatas, menurut saya itu grup tidak terbatas, bukan hanya berisi keluarganya atau orang-orang Nasrani saja, itu grup Pilkada dan Caleg Toraja itu terdiri banyak orang berbeda agama dan mungkin berbeda komunitas. Jadi saya menganggap itu grup umum,\" ujarnya.\"Jadi intinya bahwa itu statement-nya menurut saya ditujukan kepada umat Islam, tapi nanti ahli yang nilai itu. Jelas pasti membuat ketersinggungan, menurut saya ini sudah penistaan agama dan ujaran kebencian, ini penghinaan besar terhadap umat Islam,\" tambah Zulkifli.Dia mengaku bergerak cepat melaporkan JRM ke kepolisian agar masalah ini segera selesai. Dia khawatir muncul riak-riak bernuansa isu SARA jika dibiarkan berpolemik.\"Saya tidak mau ada ribut-ribut di Ramadan, tidak perlu lagi ada demo-demo, riak-riak, jadi inilah menyebabkan saya mengambil langkah melaporkan ke Polda. Tinggal kita harapkan Polda melakukan penyelidikan,\" jelasnya.Zulkifli berharap agar Polda Sulsel segera melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi ahli. Jika unsur pidananya terpenhui, dia meminta Polda Sulsel segera menahan JRM sebagai efek jera.\"Saya tidak ingin ada riak-riak bernuansa SARA di Makassar karena apa yang dibuat ini bisa memicu konflik SARA. Tidak boleh ada dampak dari kasus ini, makanya ini langkah saya ambil dan memang harus diberi efek jera,\" pungkasnya.Terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto membenarkan laporan tersebut telah diterima oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Saat ini, kata Didik, telah dilakukan proses penyelidikan atas laporan tersebut di Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel.\"Iya betul ada laporan dari BMI (Brigade Muslim Indonesia), sekarang masih dilakukan penyelidikan oleh krimsus, perkembangan akan kami sampaikan,\" ujarnya.Baca juga: Rudianto Lallo-Taufan Pawe Lolos ke DPR RI Usai PPP Gagal ke SenayanSebelumnya diberitakan, legislator Golkar Sulsel JRM menuai sorotan usai mengajak buka puasa pakai foto babi guling di grup WA. Namun JRM mengaku ajakan buka puasa itu sekadar candaan dan tidak ditujukan untuk umat muslim.JRM mengaku awalnya sejumlah penghuni di grup WA tersebut membahas survei pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang diwarnai candaan. Dia lalu mengirim foto babi guling dengan narasi ajakan buka puasa.\"Tapi tidak ada bahasa saya tentang saudara saya muslim karena puasa dikenal dan dilaksanakan juga di agama Kristen apalagi dalam suasana menyambut Paskah,\" tulis JRM dalam keterangannya yang diterima detikSulsel, Rabu (20\/3).Baca juga: Heboh Legislator Sulsel JRM Ajak Buka Puasa di Grup WA Pakai Foto Babi GulingMeski demikian, JRM tetap menyampaikan permohonan maaf kepada umat muslim atas kekhilafannya. Itu dilakukan agar masalah ini tidak diperpanjang.\"Tapi agar tidak diperpanjang dan dalam menyambut bulan suci Ramadan dan menyambut Paskah saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilafan saya yang membuat saudara dan orang tua saya kaum muslim memunculkan amarah pada saya, harapan saya semoga ini pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua,\" katanya. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (asm\/ata) legislator sulsel john rende mangontan dprd sulsel ujaran kebencian makassar sulsel "} {"title":"Caleg Yang Diduga Hina Islam Mangkir Dari Panggilan Polisi","Text":" Sukabumi - Polisi mulai melakukan pemanggilan terhadap pemilik akun Facebook yang diduga melakukan penghinaan, penistaan, serta ujaran kebencian terhadap agama Islam. Namun pemilik akun sekaligus calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil Jawa Barat IV berinisial YA mangkir dari panggilan polisi.Seperti diketahui, penyidik Unit Tindak Pidana Terpadu Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota memanggil YA untuk diperiksa pada hari ini, Rabu (20\/3\/2024). Namun panggilan itu tak dipenuhi.Baca juga: Geger Pria Sukabumi Hina Islam Via Facebook, Polisi Turun Tangan\"Jadwal hari ini tapi nggak ada datang,\" kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun kepada detikJabar. Polisi menjadwalkan kembali agenda pemeriksaan terhadap YA. Terlapor akan dipanggil kembali pada Senin (25\/3\/2024).\"Dibuatkan lagi surat kedua, buat hari Senin tanggal 25 Maret 2024,\" ujarnya. Dia mengatakan, apabila YA mangkir pada panggilan kedua maka pihaknya akan melakukan penjemputan ke Bandung. \"Kalau tak hadir lagi, kita datangi ke rumahnya di Bandung,\" sambungnya.Selain kepada pemilik akun Facebook, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi dan ahli dari ahli bahasa, ahli agama dan ahli pidana ITE. Terlapor pun disangkakan Pasal 28 (2) Jo 45A (2) UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.Sebelumnya diberitakan, media sosial Facebook dihebohkan oleh postingan salah satu akun yang membuat narasi penghinaan terhadap agama Islam. Beberapa postingan itu viral dan ramai diperbincangkan di media sosial.Dilihat detikJabar, akun Facebook yang membuat narasi dugaan ujaran kebencian dan penghinaan agama itu berinisial YA. Dia memposting status tentang bulan Ramadan dan Al-Qur'an.Tak hanya menistakan agama, pemilik akun YA juga mencatut foto mantan Wali Kota Sukabumi periode 1993-1997 Udin Koswara. Aktivis Islam berharap kasus tersebut segera terungkap.Baca juga: Akun Facebook Pria Hina Islam Catut Foto Eks Walkot Sukabumi\"Kalau yang tidak tahu, karena YA ini pake profilnya Pak Udin Koswara sempat mau datang ke Selabintana (rumah Udin Koswara) tapi saya klarifikasi, itu foto bukan foto si YA. Karena saya pernah ketemu (YA) di sebuah acara,\" kata Aktivis Islam Kurniawan (50).\"Nggak tahu permasalahannya mah, nggak tahu dia nggak jadi (caleg) stres atau gimana yang jelas ada postingan itu. Setelah dicek benar (caleg YA) tapi foto profilnya diganti. Harapan sih cepat ditangkap lah. Terlepas itu di hack atau apa nanti pihak kepolisian yang bisa (membuktikan),\" ujarnya. (orb\/orb) berita jabar sukabumi penistaan agama ujaran kebencian "} {"title":"Sanksi 2 Wanita Di Gorontalo Diminta Ikut Razia Kendaraan Gegara Hina Polantas","Text":" Gorontalo - Dua wanita berinisial IA (29) dan SM (36) diamankan Polresta Gorontalo Kota, Provinsi Gorontalo, usai dianggap menghina polisi lalu lintas (polantas) di media sosial (medsos). Perbuatan itu membuat keduanya disanksi ikut turun melakukan razia kendaraan bersama polisi dalam Operasi Keamanan Otonaha 2024.Ujaran kebencian yang dilontarkan keduanya dilakukan lewat kolom komentar di facebook pada Kamis (14\/3). Dalam komentarnya, mereka menuding polisi menerima uang saat melakukan razia atau penertiban kendaraan bermotor.\"Diberikan sanksi mengikuti giat Operasi Keamanan Otanaha 2024 di area bundaran Saronde, Kota Gorontalo,\" kata Kasat Reskrim Polresta Gorontalo Kota Kompol Leonardo Widharta kepada detikcom, Minggu (17\/3\/2024). Leonardo mengatakan, kedua pelaku ujaran kebencian itu tidak langsung menertibkan kendaraan yang melanggar lalu lintas. Hukuman diberikan agar keduanya merasakan kerja anggota satlantas saat bertugas.\"Keduanya hanya turun melihat saja bagaimana tugas dari satlantas,\" ungkapnya. Dia berharap sanksi itu bisa memberikan efek jera kepada kedua wanita itu. Leonardo tidak ingin anggota Polri dianggap hanya memikirkan kepentingan pribadi sebagaimana tudingan pelaku.\"Supaya mereka mengetahui bagaimana lelahnya satlantas, dan supaya mereka lihat langsung kebenaran apakah satlantas selalu mengutamakan duit,\" ujar Leonardo.Leonardo tidak menjelaskan sampai kapan sanksi itu akan diberlakukan. Namun dia menyebut kedua wanita itu sudah mengakui kesalahannya.\"Keduanya sudah buat surat klarifikasi dan meminta maaf atas perbuatannya,\" tambah Leonardo.Baca juga: 2 Emak-emak di Gorontalo Hina Polantas Razia Berujung Diciduk PolisiLeonardo menuturkan, kedua pelaku sebelumnya sudah dipanggil memberikan klarifikasi di Mapolresta Gorontalo. Dia menyayangkan perbuatan keduanya yang dianggap mencoreng institusi Polri.\"Mereka menghina polisi lewat Facebook, itu termasuk ujaran kebencian,\" kata Leonardo saat dikonfirmasi, Sabtu (16\/3).2 Pelaku Ngaku Cuma IsengLeonardo menjelaskan, kedua wanita tersebut berasal dari Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku cuma iseng saat melontarkan ujaran kebencian.\"Kemarin selesai interogasi mereka mengaku melakukan hal itu karena iseng bercanda,\" papar Leonardo.Baca juga: 2 Emak-emak Hina Polantas di Gorontalo Disanksi Ikut Razia KendaraanDia mengemukakan, ujaran kebencian itu bermula dari unggahan status salah satu akun facebook berinisial FMI. Akun tersebut menuliskan pesan agar pengendara melengkapi surat kendaraannya karena ada sweeping atau razia kendaraan.\"Orangnya ini menuliskan kata-kata 'Info sekarang sweeping di Pohe dan tangga 2.000 hati-hati, mohon lengkapi surat kendaraan Anda',\" kata Leonardo.Leonardo menuturkan, kedua pelaku kemudian membalas status itu. Mereka menuliskan komentar yang dianggap menyinggung polantas.\"Ini IA berkomentar dengan kata-kata, 'Hahaha tampaknya keadaan isi kantong tidak baik saja itu. Hahah', dan SM berkomentar juga dengan kata, 'So puasa begitu harap maklum cari uang ba bli (beli) for ba buka (berbuka) akan puasa',\" pungkasnya. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (sar\/ata) viral di media sosial razia gorontalo warga hina polisi ujaran kebencian polresta gorontalo gorontalo "} {"title":"2 Emak Emak Hina Polantas Di Gorontalo Disanksi Ikut Razia Kendaraan","Text":" Gorontalo - Dua emak-emak berinisial IA (29) dan SM (36) di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo dikenakan sanksi usai menghina polisi lalu lintas (polantas) di Kota Gorontalo. Keduanya dihukum ikut terlibat razia kendaraan bermotor dalam Operasi Keamanan Otanaha 2024.\"Diberikan sanksi mengikuti giat Operasi Keamanan Otanaha 2024 di area bundaran Saronde, Kota Gorontalo,\" ujar Kasat Reskrim Polresta Gorontalo Kota Kompol Leonardo Widharta kepada detikcom, Minggu (17\/3\/2024).Leonardo mengatakan sanksi itu sebagai efek jera terhadap keduanya. Mereka diharapkan bisa merasakan tugas Polantas melakukan penertiban kendaraan di jalan. \"Ini juga sebagai efek jera kepada keduanya. Supaya mereka mengetahui bagaimana lelahnya satlantas, dan supaya mereka lihat langsung kebenaran apakah satlantas selalu mengutamakan duit,\" katanya.Leonardo tidak merinci sampai kapan keduanya akan dilibatkan. Pihaknya akan mempertimbangkan perkembangan di lapangan. \"Keduanya hanya turun melihat saja bagaimana tugas dari satlantas,\" sambung Leonardo.Leonardo menambahkan, kedua wanita itu juga sudah meminta maaf menyebarkan ujaran kebencian. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.\"Keduanya sudah buat surat klarifikasi dan meminta maaf atas perbuatnya,\" imbuhnya.Diberitakan sebelumnya, IA dan SM diamankan usai menghina Polantas yang hendak melakukan razia. Aksi tersebut dilakukan keduanya lewat kolom komentar di Facebook.Leonardo mengatakan keduanya melakukan aksinya dengan melakukan ujaran kebencian di media sosial Facebook pada Kamis (14\/3). Mereka awalnya mengomentari unggahan postingan salah satu akun Facebook bernama Feri M Ishak.\"Ini IA berkomentar dengan kata-kata 'Hahaha tampaknya keadaan isi kantong tidak baik saja itu. Hahah' dan SM berkomentar juga dengan kata 'So puasa begitu harap maklum cari uang ba bli (beli) for ba buka (berbuka) akan puasa',\" kata Leonardo saat dikonfirmasi, Sabtu(16\/3). Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (sar\/ata) viral di medsos warga hina polisi ujaran kebencian gorontalo "} {"title":"Polisi Sukabumi Akan Panggil Pemilik Akun Fb Yang Diduga Hina Islam","Text":" Sukabumi - Kasus dugaan penghinaan, penistaan serta ujaran kebencian terhadap agama Islam yang disebarkan melalui media sosial Facebook tengah diusut polisi. Pemilik akun Facebook yang juga calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil IV Jabar akan diperiksa polisi pekan depan.\"Sudah (ada jadwal pemanggilan caleg) rencananya minggu depan. Pemilik akunnya diduga orang Bandung tapi kita masih pendalaman,\" kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun kepada detikJabar, Jumat (15\/3\/2024).Baca juga: Akun Facebook Pria Hina Islam Catut Foto Eks Walkot SukabumiBagus mengatakan, kasus itu bermula saat adanya laporan warga terkait dugaan penistaan agama yang viral di media sosial. Akun dengan inisial YA dilaporkan atas dugaan tindak pidana UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). \"Mereka menyebarkan lewat sosial media makanya kita jerat dengan UU ITE. Kalau mereka menyampaikan secara umum baru penodaan agama,\" ujarnya.\"Tindak pidana ITE yang dilakukan oleh pemilik akun media sosial Facebook tersebut diduga milik YA Caleg DPR RI dapil 4 (Kota dan Kabupaten Sukabumi) dari salah satu partai yang kalah perolehan suara,\" tambah Bagus. Kasus itu kini ditangani oleh Unit Tindak Pidana Terpadu (Tipidter) dengan bantuan Polda Jawa Barat. Pihaknya juga akan melibatkan beberapa ahli di antaranya ahli bahasa, ahli agama dan ahli pidana ITE.\"Penanganan ITE ini berbeda dengan pidana biasa. Kita harus betul-betul dalam penyelidikan itu memanggil saksi dulu, ahli-ahli IT baru ke penetapan tersangka. Ini juga penanganan gelarnya harus dengan cyber Bareskrim, makanya yang turun dari Polda, apakah nanti penanganannya ditarik ke Polda kita nggak tahu,\" sambungnya.Sebelumnya diberitakan, tak hanya menistakan agama, pemilik akun YA juga mencatut foto mantan Wali Kota Sukabumi periode 1993-1997 Udin Koswara. Aktivis Islam berharap kasus tersebut segera terungkap.Baca juga: Geger Pria Sukabumi Hina Islam Via Facebook, Polisi Turun Tangan\"Kalau yang tidak tahu, karena YA ini pake profilnya Pak Udin Koswara sempat mau datang ke Selabintana (rumah Udin Koswara) tapi saya klarifikasi, itu foto bukan foto si YA. Karena saya pernah ketemu (YA) di sebuah acara,\" kata Aktivis Islam Kurniawan (50).\"Nggak tahu permasalahannya mah, nggak tahu dia nggak jadi (caleg) stres atau gimana yang jelas ada postingan itu. Setelah dicek benar (caleg YA) tapi foto profilnya diganti. Harapan sih cepat ditangkap lah. Terlepas itu di hack atau apa nanti pihak kepolisian yang bisa (membuktikan),\" ujarnya. (mso\/mso) penistaan agama ujaran kebencian sukabumi berita jabar "} {"title":"Akun Facebook Pria Hina Islam Catut Foto Eks Walkot Sukabumi","Text":" Sukabumi - Sukabumi dibuat geger dengan postingan salah satu akun Facebook yang memuat penghinaan, penistaan serta ujaran kebencian terhadap agama Islam. Organisasi masyarakat (ormas) Islam pun bereaksi.Kurniawan (50), selaku salah satu aktivis Islam sekaligus pelapor mengatakan, postingan itu mulanya tersebar di beberapa grup Facebook. Dia melihat, akun dengan nama YA membuat postingan tentang penghinaan terhadap Al-Qur'an dan bulan suci Ramadan.Baca juga: Geger Pria Sukabumi Hina Islam Via Facebook, Polisi Turun Tangan\"Iya, jadi saya awalnya lihat di grup terkait postingan YA di Facebook, ditelusuri lah ternyata akunnya memang benar. Ada beberapa grup, saya selaku muslim dan masyarakat Sukabumi karena kan bawa-bawa daerah juga merasa geram,\" kata Kurniawan kepada detikJabar, Jumat (15\/3\/2024). Yang lebih mengejutkan lagi, kata dia, sosok akun YA ini menggunakan foto profil mantan Wali Kota Sukabumi periode 1993-1997 Udin Koswara. Padahal, kata dia, dilihat dari informasi profil, akun itu milik salah satu calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil IV Jawa Barat.\"Kalau yang tidak tahu, karena YA ini pake profilnya Pak Udin Koswara sempat mau datang ke Selabintana (rumah Udin Koswara) tapi saya klarifikasi, itu foto bukan foto si YA. Karena saya pernah ketemu (YA) di sebuah acara,\" ujarnya. \"Nggak tau permasalahannya mah, nggak tahu dia nggak jadi (caleg) stres atau gimana yang jelas ada postingan itu. Setelah dicek benar (caleg YA) tapi foto profilnya diganti,\" sambungnya.Atas peristiwa tersebut, pihaknya meminta agar aparat kepolisian segera mengungkap kasus tersebut. \"Harapan sih cepat ditangkap lah. Terlepas itu di hack atau apa nanti pihak kepolisian yang bisa (membuktikan),\" katanya.Mantan Walkot Sukabumi Udin Koswara juga turut buka suara soal pencatutan foto dirinya beserta istri yang digunakan oleh YA. Klarifikasi tersebut disampaikan melalui akun resmi pribadinya.\"Pengumuman ada nama YA telah membajak foto saya dan isteri menjadi foto profil YA. Menulis status narasinya penodaan terhadap agama Islam, melecehkan Al-Qur'an dan melecehkan bulan Ramadan,\" kata Udin.\"Konten narasi tersebut demi Allah dan demi Rasulullah bukan saya yang membuat. Ulangi bukan saya yang membuat. Sangat mungkin dibuat yang bersangkutan YA karena foto saya dan isteri dibajak jadi foto profil maka nama baik saya tercoreng dan merasa telah terjadi pencemaran nama baik,\" sambungnya.Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan masyarakat terkait adanya dugaan penistaan agama.\"Memang benar kami menerima laporan tersebut baru tadi malam kami terima,\" kata Bagus kepada detikJabar di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (14\/3\/2024).Baca juga: Lagi-lagi Reklame Ilegal Ambruk Memakan Korban JiwaTerkait postingan viral itu, pihaknya akan mendalami kasus tersebut dan meminta keterangan pemilik wkun terkait keaslian dan motif di belakangnya. Bagus menyebut, pemilik akun itu diduga seorang calon legislatif DPR RI.\"Tindak pidana ITE yang di lakukan oleh pemilik akun media sosial Facebook tersebut diduga milik YA Caleg DPR RI dapil 4 (Kota dan Kabupaten Sukabumi) dari salah satu partai yang kalah perolehan suara,\" sambungnya. (mso\/mso) penistaan agama ujaran kebencian sukabumi berita jabar "} {"title":"Boasa Simanjuntak Divonis 19 Bulan Penjara Dijerat Pasal Ite","Text":" Medan - PN Medan menggelar sidang putusan terdakwa Boasa Simanjuntak atas ujaran kebencian dan berita bohong yang dilaporkan Ketua Umum Horas Bangso Batak (HBB), Lamsiang. Boasa divonis 1 tahun 7 bulan penjara.\"Memutuskan, terdakwa Boasa divonis 1 tahun 7 bulan dengan denda Rp 500 juta subsider 4 bulan,\" kata Ketua Majelis Hakim, Fahren, Selasa (5\/3\/2024).Penasihat Hukum Boasa pun menyampaikan ke hakim akan mengajukan banding. Sedangkan, Jaksa Penuntut Umum (JPU), AP Frianto Naibaho menyebutkan masih menyatakan pikir-pikir apakah banding atau tidak. Dilansir dari SIPP PN Medan, sebelumnya terdakwa Boasa sempat dituntut 3 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan oleh JPU. Ia melanggar Pasal 45A Ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UURI No 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).Baca juga: Laporan Ketum Horas Bangso Batak Bikin Boasa Simanjuntak Jadi TersangkaAdapun Boasa didakwa karena dengan sengaja menyiarkan berita bohong dan menerbitkan keonaran di kalangan rakyat. Persoalan itu terjadi pada Jumat (28\/7\/2023) sekira pukul 10.00 WIB di Jalan Bajak II, Kota Medan. Kala itu, Lamsiang Sitompul selaku saksi korban dihubungi temannya bahwa ada postingan video di akun TikTok yang dibuat Boasa. Lamsiang melihat video itu dengan judul, \"Modus cari cuan aksi atau audiensi dana darimana pertemuan Hotel Madani.\"Lamsiang berpandangan perkataan Boasa di dalam video itu menjurus ke dirinya dan mecemari nama baiknya. Di dalam video itu, Boasa mengucapkan sejumlah kata-kata yang menurut Lamsiang menjurus ke dirinya selaku Ketua Umum Horas Bangso Batak (HBB) bersama organisasi masyarakat lainnya, yaitu Kiamat, JPKP, PJBB, LSM Penjara Satu Betor, dan KTM yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumatera Utara.Sebelumnya, pada 25 Juli 2023, aliansi itu menggelar demonstrasi di Polda Sumut. Kala itu, terdakwa tidak diberi kesempatan berorasi sehingga membuat video yang tersebar di media sosial tersebut. Menurut Lamsiang apa yang ada di video itu adalah berita bohong dan menimbulkan keonaran sesama anggota HBB serta lainnya.Baca juga: Hakim Gugurkan Praperadilan, Boasa Simanjuntak Segera Disidang Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (mjy\/mjy) boasa simanjuntak ujaran kebencian uu ite pn medan "} {"title":"Ujaran Kebencian Anti Muslim Di India Melonjak Pada Era Modi Perang Gaza","Text":" Jakarta - Kelompok riset yang berbasis di Washington, India Hate Lab (IHL), melaporkan kasus ujaran kebencian anti-muslim di India melonjak pada paruh kedua 2023. Mereka mencatat kenaikan sebesar 62 persen dibandingkan enam bulan pertama tahun ini.IHL mencatat 668 insiden ujaran kebencian yang menargetkan umat Islam pada 2023, 255 di antaranya terjadi pada paruh pertama tahun ini, sementara 413 lainnya terjadi dalam enam bulan terakhir 2023, seperti dilansir Reuters, Senin (26\/2\/2024).Baca juga: Haji Tanpa Izin Bisa Kena Denda Rp 200 Juta dan PenjaraBaca juga: KUA Bakal Layani Semua Agama, Guru Besar UIN Jakarta: SDM Bereskan DuluDari insiden tersebut, 75 persen atau 498 di antaranya terjadi di negara bagian yang diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) dibawah pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Kasus terbanyak terjadi di negara bagian Maharashtra, Uttar Pradesh, dan Madhya Pradesh. Peningkatan ujaran kebencian juga terjadi pada tiga bulan pertama perang Hamas Palestina dan Israel di Jalur Gaza. IHL menemukan 41 insiden ujaran kebencian sejak 7 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023. Angka ini menyumbang sekitar 20 persen ujaran kebencian pada paruh terakhir 2023.Ujaran kebencian yang dimaksud para peneliti IHL ini antara lain bahasa yang berprasangka atau diskriminatif terhadap individu atau kelompok berdasarkan atribut, termasuk agama, etnis, kebangsaan, ras, atau gender, sebagaimana definisi yang ditetapkan PBB. Diketahui, konflik beragama di India kerap terjadi sejak kepemimpinan Modi yang menjadi perdana menteri pada 2014 dan diperkirakan akan mempertahankan kekuasaannya dalam pemilu 2024 Mei mendatang. Reuters melaporkan, kelompok hak asasi manusia menuduh adanya penganiayaan terhadap umat Islam di bawah kepemimpinan Modi.Baca juga: OKI Kecam Pembukaan Kuil Hindu di Bekas Masjid Bersejarah IndiaPembongkaran properti milik umat Islam dengan dalih penghapusan konstruksi ilegal dan larangan memakai jilbab di ruang kelas di Karnataka juga menambah sederet kasus umat beragama di India sejak BPJ berkuasa.Sementara itu, pihak Modi membantah telah melakukan pelecehan terhadap kelompok minoritas dan mengatakan kebijakannya bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat India. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (kri\/lus) islamofobia ujaran kebencian islam india riset "} {"title":"Prancis Usir Imam Asal Tunisia Gegara Ceramah Kebencian","Text":" Paris - Otoritas Prancis mengusir seorang imam asal Tunisia yang dituduh melakukan ceramah kebencian terhadap perempuan dan penganut Yahudi. Sang imam asal Tunisia itu mengajukan banding atas keputusan pemerintah Paris mengusir dirinya.Seperti dilansir AFP, Jumat (23\/2\/2024), pengusiran imam bernama Mahjoub Mahjoubi itu diumumkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis Gerald Darmanin dalam pernyataan via media sosial X.Mahjoubi merupakan seorang imam di kota kecil Bagnols-sur-Ceze yang ada di Prancis bagian selatan. Darmanin dalam pernyataannya menyatakan Mahjoubi dipulangkan ke Tunisia \"kurang dari 12 jam setelah penangkapannya\".Baca juga: Macron: Mengakui Negara Palestina Bukan Hal Tabu bagi PrancisDia menambahkan bahwa langkah ini menjadi \"demonstrasi\" jika undang-undang imigrasi yang baru-baru ini disahkan \"membuat Prancis lebih kuat\". Undang-undang yang memperketat kondisi migrasi dipandang sebagai bagian dari respons pemerintah terhadap kebangkitan kelompok sayap kanan dalam sejumlah jajak pendapat di Prancis. Undang-undang itu ditentang keras oleh partai-partai sayap kiri.\"Ketegasan adalah aturannya,\" tegas Darmanin, yang mengecam apa yang disebutnya sebagai \"imam radikal yang membuat komentar yang tidak bisa diterima\".Perintah resmi pengusiran Mahjoubi, yang dilihat AFP, menyebut bahwa khotbahnya pada Februari ini memberikan gambaran Islam yang \"mundur, intoleran, dan kasar\" yang akan mendorong perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Prancis, diskriminasi terhadap perempuan dan \"ketegangan dengan komunitas Yahudi\" dan \"radikalisasi jihadis\"."} {"title":"Berkas Perkara Kasus Ujaran Kebencian Soal Papua Tiktoker Ab Lengkap","Text":" Jakarta - Polri telah merampungkan penyidikan kasus ujaran kebencian atau hate speech soal Papua yang menjerat pengguna akun TikTok @presiden_ono_niha, Aperlinus Bu'Ulolo (AB) sebagai tersangka. Polri telah melakukan pelimpahan tahap II kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat.Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago menjelaskan penyerahan tersangka dan barang bukti dilakukan pada hari ini, Kamis (22\/2\/2024).\"Penyerahan Tersangka dan barang bukti atau tahap II akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Februari 2024 di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat,\" kata Erdi dalam keterangannya kepada wartawan. Baca juga: Siber Bareskrim Tangkap Pemilik Akun TikTok @presiden_ono_nihaErdi menjelaskan pelimpahan tahap II itu dilakukan setelah berkas perkara kasus itu telah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.\"Penyidikan perkara dugaan tindak pidana ujaran kebencian berdasarkan SARA yang dilakukan oleh pemilik, pengguna, dan yang menguasai akun media sosial TikTok dengan username @presiden_ono_niha\/Jay Komal telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, sebagaimana telah diterimanya surat P21 dari JPU dengan satu orang tersangka pada tanggal 7 Februari 2024,\" jelas Erdi. Baca juga: Ditangkap Bareskrim, @presiden_ono_niha Sebar Hate Speech soal PapuaAdapun tersangka Aperlinus disebut berperan sebagai pemilik akun. Dia, kata Erdi membuat konten video dengan durasi 2 (dua) menit, dan juga yang mengunggah konten video tersebut di media sosial TikTok miliknya pada 30 Desember 2023.Lebih jauh Erdi menyatakan, dalam kasus ini, penyidik menyita sejumlah barang bukti dari tersangka. Adapun barang bukti yang disita antara lain sebuah kartu tanda penduduk atas nama tersangka, akun media sosial TikTok dengan username @presiden_ono_niha, satu buah akun email, satu unit handphone Oppo warna biru, satu buah wig\/rambut palsu, satu buah kaus warna biru, satu buah blazer warna hitam, dan satu buah kacamata hitam.Baca juga: Akun @presiden_ono_niha Juga Hina Penggalangan Dana untuk PalestinaAdapun Aperlinus dijerat dengan Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan\/atau Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b angka 1 dan 2 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan\/atau Pasal 156 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 6 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).Aperlinus, yang berakun TikTok @presiden_ono_niha, dilaporkan ke polisi karena diduga mengunggah konten medsos bermotif kebencian. Dia dicokok polisi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada 30 Desember 2023.Baca juga: Penyebar Hate Speech soal Papua @presiden_ono_niha Terancam 6 Tahun BuiAB ditangkap karena kasus ujaran kebencian atau hate speech soal Papua. Video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi yang dilakukan oleh pendukung Lukas Enembe pada saat pelaksanaan penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua.\"Ditangkap karena mengunggah konten video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi yang dilakukan oleh pendukung Lukas Enembe pada saat pelaksanaan penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua,\" kata Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, dalam keterangan yang diterima, 1 Januari 2024. (ond\/dnu) ujaran kebencian tiktoker papua medsos polri hukum "} {"title":"Sejarah 24 Januari Jadi Hari Pendidikan Internasional","Text":" Jakarta - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menjadikan tanggal 24 Januari sebagai peringatan Hari Pendidikan Internasional. Pada 2024, UNESCO mendedikasikan Hari Pendidikan Internasional untuk memperingati peran penting pendidikan dan guru dalam melawan ujaran kebencian (hate speech).Dikutip dari laman UNESCO, isu ujaran kebencian menjadi sorotan Hari Pendidikan Internasional tahun ini mengingat fenomenanya dalam beberapa tahun terakhir. Eskalasi isu ini salah satunya dipicu penggunaan media sosial sehingga merusak tatanan masyarakat.Peningkatan fenomena ujaran kebencian dibarengi dengan konflik kekerasan dan peningkatan diskriminasi, rasisme, dan xenofobia (ketakutan terhadap orang asing-red). Dampak kekerasan tersebut melampaui batasan apa pun di dunia siber maupun tatap muka, baik berdasarkan geografi, gender, ras, agama, hingga politik. Baca juga: Catat! Ini 16 Bentuk Kekerasan Seksual dalam Aturan KemenagBaca juga: 10 Kekerasan di Sekolah Ini Termasuk Tindak Pidana, Simak YaMenurut UNESCO, pendidikan adalah kunci upaya komitmen aktif terhadap perdamaian untuk melawan fenomena ujaran kebencian dan kekerasan lainnya. Pandangan ini sesuai dengan Rekomendasi UNESCO mengenai Pendidikan untuk Perdamaian, Hak Asasi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan.UNESCO menjelaskan, pembelajaran untuk perdamaian harus bersifat transformatif. Pembelajaran untuk perdamaian harus dapat membantu memberdayakan siswa dengan pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan keterampilan serta perilaku yang mendukung mereka jadi agen perdamaian di lingkungannya. Sejarah Hari Pendidikan InternasionalTanggal 24 Januari diperingati sebagai Hari Pendidikan Internasional sejak penetapannya oleh Majelis Umum PBB pada 3 Desember 2018. Hari internasional ini bertujuan untuk merayakan peran pendidikan bagi perdamaian dan pembangunan.Hari Pendidikan Internasional dirayakan berdasarkan adopsi resolusi 73\/25 \"Hari Pendidikan Internasional\" oleh Majelis Umum PBB. Resolusi ini disusun bersama oleh Nigeria dan 58 negara anggota lain.Resolusi Hari Pendidikan Internasional merupakan komitmen politik negara-negara penyusunnya untuk melakukan tindakan-tindakan transformatif di bidang pendidikan. Harapannya, terwujud pendidikan yang inklusif, adik, dan berkualitas bagi siapapun.Resolusi ini juga jadi penegasan komunitas internasional bahwa pendidikan berperan penting dalam membangun masyarakat berkelanjutan, berketahanan, dan berkontribusi terhadap pencapaian semua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).Dalam resolusi tersebut dijelaskan, peringatan Hari Pendidikan Internasional diharapkan dilaksanakan oleh negara anggota, organisasi sistem PBB, masyarakat sipil, organisasi nonpemerintah, institusi akademik, hingga sektor swasta.Peringatan Hari Pendidikan Internasional diharapkan meningkatkan kerja sama bidang SDG ke-4, yakni pendidikan yang berkualitas. Dalam hal ini, semua pihak diminta berkontribusi untuk memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara, serta mendukung kesempatan pembelajaran sepanjang hayat untuk semua. Simak Video \"Peringatan May Day di GBK Selesai, Buruh Mulai Membubarkan Diri\" [Gambas:Video 20detik] (twu\/nwk) hari pendidikan internasional 24 januari peringatan hari internasional guru ujaran kebencian perdamaian "} {"title":"Diduga Hina Tgb Habib Asal Mataram Dilaporkan Ke Polda Ntb","Text":" Mataram - Salah seorang pria berinisial QS dilaporkan oleh pengurus Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (12\/1\/2024). QS yang disebut sebagai habib asal Kota Mataram itu diduga melakukan ujaran kebencian, yakni menghina Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mantan Gubernur NTB yang juga dikenal sebagai pemuka agama.Ketua Pengurus Daerah NWDI Kota Mataram Irzani mengatakan dugaan ujaran kebencian itu diunggah melalui akun YouTube pribadi QS, @HabibQuraisyShihabOfficial pada Sabtu (6\/1\/2024). Menurut Irzani, QS secara terang-terangan menyebut TGB sebagai ulama penjilat pejabat.Baca juga: Kapolda Bali Beri 2 Opsi Kelanjutan Kasus SARA Arya Wedakarna\"Bahkan, dalam video itu dia pun menyebut, siap melawan presiden. Itu disampaikan saat pengajian di salah satu acara di Lingkungan Karang Bedil menyambut Bulan Rajab di Kota Mataram,\" ujar Irzani saat ditemui di depan Polda NTB, Jumat siang. Atas dasar itu, jajaran pengurus NWDI merasa keberatan dengan ucapan QS dan memutuskan melaporkan QS ke Polda NTB.\"Saya tidak rela manusia yang mengaku sebagai habib malah menebar kebencian,\" kata Irzani. Irzani meminta jajaran Polda NTB maupun pemerintah Kota Mataram segera mengambil sikap terhadap pria yang mengaku sebagai pendakwah tersebut.\"Kami sudah tempuh upaya baik. Selanjutnya kami akan tempuh jalur hukum,\" tambahnya.Selain laporan yang dilakukan para pengurus, sejumlah simpatisan dan jemaah NWDI juga berkumpul di halaman Polda NTB menyuarakan keberatan mereka atas ucapan QS.Sementara itu, Kasubdit II Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Darsono Setyo Adjie mengaku telah menerima laporan jajaran pengurus NWDI Kota Mataram terhadap QS dengan tuduhan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE).\"Hari ini kami terima laporan dari teman-teman NWDI, otomatis kami tindak lanjuti laporan ini sesuai prosedur hukum,\" ujar Darsono.Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan dari QS atas laporan pengurus HNWI. Simak Video \"TGB Sebut Film Dirty Vote Pengingat: Suara-suara Itu Tak Boleh Diabaikan\" [Gambas:Video 20detik] (hsa\/gsp) tgb tgb zainul majdi nahdlatul wathan diniyah islamiyah habib dilaporkan ujaran kebencian polda ntb "} {"title":"Polisi Ungkap Motif Akun Presiden Ono Niha Sebar Hate Speech Soal Papua","Text":" Jakarta - Dittipidsiber Bareskrim Polri menangkap AB (30), pengguna akun TikTok @presiden_ono_niha, terkait kasus ujaran kebencian atau hate speech soal Papua. Polisi mengungkap motif AB diduga karena ekonomi.\"Masih kita dalami, tapi sementara ekonomi, sama engagement, sama followers-nya. karena kan followers-nya di atas 100 ribu,\" kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Jefri Dian Juniarta, kepada wartawan, Rabu (3\/1\/2024).Baca juga: Penyebar Hate Speech soal Papua @presiden_ono_niha Terancam 6 Tahun BuiJefri mengungkap bahwa AB setiap hari mengomentari apa pun. Dia menyebut AB juga pernah menerima endorse. AB pernah mendapat keuntungan dari endorse tersebut. \"Lebih ke arah engagement, ke arah followers-nya, sama ekonomilah. Tapi masih kita dalami terus,\" jelasnya.Baca juga: 5 Fakta @presiden_ono_niha Ditangkap Buntut Sebar Hate Speech soal PapuaAB, lanjut Jefri, mencari engagement dengan para followers-nya di TikTok. AB juga sudah menyiapkan sejumlah peralatan, yang kini disita penyidik. \"Dia mencari engagement dengan followers-nyalah. Karena dia udah nyiapin wig, kacamata, kan wig dan kacamata udah kita sita juga,\" tuturnya. Halaman 1 2 Selanjutnya ujaran kebencian kasus ujaran kebencian hate speech "} {"title":"5 Fakta Presiden Ono Niha Ditangkap Buntut Sebar Hate Speech Soal Papua","Text":" Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap pria AB (30) selaku pemilik akun media sosial TikTok dengan username @presiden_ono_niha. AB ditangkap buntut menyebarkan berita hate speech soal Papua.Berdasarkan keterangan dari Dittipidsiber, Senin (1\/1\/2024), AB ditangkap karena mengunggah konten video yang dapat menimbulkan rasa kebencian. AB ditangkap di Kebun Jeruk, Jakarta Barat.\"Tersangka (AB) ditangkap pada hari Sabtu tanggal 30 Desember 2023 pukul 21.30 di Kebon Jeruk, Jakarta Barat,\" demikian keterangan Dittipidsiber Bareskrim Polri. Baca juga: Siber Bareskrim Tangkap Pemilik Akun TikTok @presiden_ono_nihaSita Barang BuktiDalam penangkapan ini, polisi menyita 1 unit handphone, wig, kaus, blazer, dan kacamata yang digunakan oleh tersangka (AB) di dalam videonya.Hate Speech soal PapuaAB ditangkap karena kasus ujaran kebencian atau hate speech soal Papua. Video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi yang dilakukan oleh pendukung Lukas Enembe pada saat pelaksanaan penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua. Baca juga: Ditangkap Bareskrim, @presiden_ono_niha Sebar Hate Speech soal Papua\"Ditangkap karena mengunggah konten video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi yang dilakukan oleh pendukung Lukas Enembe pada saat pelaksanaan penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua,\" kata Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, dalam keterangan yang diterima, Senin (1\/1\/2024).Simak halaman selanjutnya.... Halaman 1 2 3 Selanjutnya bareskrim polri hate speech ujaran kebencian papua palestina "} {"title":"Penyebar Hate Speech Soal Papua Presiden Ono Niha Terancam 6 Tahun Bui","Text":" Jakarta - Dittipidsiber Bareskrim Polri menangkap AB (30), pengguna akun TikTok @presiden_ono_niha, terkait kasus ujaran kebencian atau hate speech soal Papua. Pelaku terancam pidana 6 tahun penjara.Polisi menjerat tersangka AB dengan Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan\/atau Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf B angka 2 dan 2 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan\/atau Pasal 156 KUHP.Berdasarkan Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016, pelaku terancam pidana 6 tahun penjara. Berikut ini bunyi Pasal 45A ayat 2 UU No 19 Tahun 2016:(2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan\/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan\/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Bunyi Pasal 156 KUHP:Barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.Baca juga: Ditangkap Bareskrim, @presiden_ono_niha Sebar Hate Speech soal PapuaSebelumnya, Dittipidsiber Bareskrim Polri menangkap AB (30), pengguna akun TikTok @presiden_ono_niha. AB ditangkap karena kasus ujaran kebencian atau hate speech soal Papua.\"Ditangkap karena mengunggah konten video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi yang dilakukan oleh pendukung Lukas Enembe pada saat pelaksanaan penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua,\" kata Dittipidsiber Bareskrim Polri dalam keterangan yang diterima, Senin (1\/1\/2024).Baca juga: Akun @presiden_ono_niha Juga Hina Penggalangan Dana untuk PalestinaPolisi menangkap AB pada Sabtu (30\/12\/2023) kemarin. Dia ditangkap di Kebon Jerung, Jakarta Barat.\"Polisi turut menyita 1 unit handphone, wig, kaus, blazer, dan kacamata yang digunakan oleh Tersangka (AB) di dalam videonya,\" jelasnya.Sebelumnya, Ditsiber Bareskrim Polri menangkap pria AB (30). AB ditangkap atas dugaan menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) melalui media sosial TikTok.Berdasarkan keterangan dari Dittipidsiber, Senin (1\/1\/2024), AB selaku pemilik akun media sosial TikTok dengan username @presiden_ono_niha ditangkap karena mengunggah konten video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi yang dilakukan oleh pendukung Lukas Enembe pada saat pelaksanaan penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua. (yld\/aud) bareskrim polri hate speech ujaran kebencian papua "} {"title":"Tangkap Pemilik Presiden Ono Niha Upaya Polri Jaga Ruang Siber","Text":" Jakarta - Polisi telah menangkap pria AB (30), pemilik akun media sosial TikTok dengan username @presiden_ono_niha, yang diduga menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) terkait Papua. Polisi mengatakan penegakan hukum terhadap AB menjadi salah satu upaya dalam menciptakan ruang siber yang sehat.\"Proses hukum ini adalah wujud komitmen Siber Polri dalam menjaga ruang siber dari konten negatif yang berpotensi merusak persatuan bangsa,\" kata Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, pada Senin (1\/1\/2024).Dittipidsiber mengatakan pihaknya terus bekerja sama dengan kementerian, lembaga, maupun pegiat sosial untuk meningkatkan literasi digital. Dittipidsiber menuturkan literasi digital penting untuk masyarakat agar terhindar dari berita bohong atau hoax, misinformasi, hingga ujaran kebencian. \"Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terus bekerja sama baik dengan Kementerian\/Lembaga maupun penggiat media sosial untuk meningkatkan literasi digital masyarakat agar terhindar dari hoax, misinformasi, hingga ujaran kebencian,\" ucap Himawan.Baca juga: Akun @presiden_ono_niha Juga Hina Penggalangan Dana untuk PalestinaUpaya ini dilakukan untuk menyehatkan konten-konten di ruang digital. \"Serta meningkatkan konten-konten positif di ruang siber,\" pungkasnya. Sebelumnya AB ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri karena diduga menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) terhadap aksi pendukung Lukas Enembe saat penjemputan dan pengantaran jenazah Gubernur Papua nonaktif itu. AB juga diketahui pernah menyindir aksi penggalangan dana untuk warga Palestina, dan membuat pernyataan pro atas penyerangan Israel terhadap Palestina.AB ditangkap pada Sabtu (30\/12\/2023) pukul 21.30 di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dalam penangkapan ini, polisi turut menyita 1 unit handphone, wig, kaus, blazer, dan kacamata yang digunakan oleh tersangka (AB) di dalam videonya.Sementara itu, polisi menjerat tersangka dengan Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan\/atau pasal 16 Jo Pasal 4 huruf B angka 2 dan 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan\/atau Pasal 156 KUHP.Baca juga: Ditangkap Bareskrim, @presiden_ono_niha Sebar Hate Speech soal PapuaLihat juga Video: Komika Aulia Rakhman Ditahan Seusai Jadi Tersangka Penistaan Agama[Gambas:Video 20detik] (aud\/fjp) bareskrim polri direktorat tindak pidana siber bareskrim polri polri hatespeech ujaran kebencian "} {"title":"Akun Presiden Ono Niha Juga Hina Penggalangan Dana Untuk Palestina","Text":" Jakarta - AB (30), pemilik akun media sosial TikTok dengan username @presiden_ono_niha yang ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri karena diduga menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) terhadap aksi pendukung Lukas Enembe, ternyata tak kali ini saja berulah. Polisi mengatakan AB juga pernah membuat geram warganet karena menyindir aksi penggalangan dana untuk warga Palestina dan membuat pernyataan mendukung penyerangan Israel terhadap Hamas atau Palestina.\"AB telah membuat\/menyebarkan\/memviralkan\/mengunggah informasi elektronik yang mengandung unsur rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat Papua berdasarkan SARA,\" tulis Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dalam akun Instagramnya, dikutip detikcom pada Selasa (2\/1\/2024).Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, menyatakan ungkapan AB di akun TikTok @presiden_ono_niha itu menyulut amarah warganet Papua. Unggahannya dibanjiri ribuan komentar. \"Konten yang diunggah AB menyulut amarah warganet Papua pada ribuan komentar yang muncul,\" sambung Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.Baca juga: Ditangkap Bareskrim, @presiden_ono_niha Sebar Hate Speech soal PapuaPolisi lalu mengungkapkan AB juga pernah menyindir masalah aksi penggalangan dana untuk warga Palestina. Dalam unggahannya, AB bahkan menyebut dirinya siap menyaksikan rudal Israel menghantam Hamas dan Palestina. \"Hal ini juga terjadi saat ia menyindir aksi penggalangan dana untuk warga Palestina dan menyatakan siap menyaksikan rudal Israel menghancurkan Hamas\/Palestina,\" kata Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.AB ditangkap pada Sabtu (30\/12\/2023) pukul 21.30 di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dia ditangkap setelah menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) melalui media sosial TikTok, yang dinilai dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi yang dilakukan oleh pendukung Lukas Enembe pada saat pelaksanaan penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua.Dalam penangkapan ini, polisi turut menyita 1 unit handphone, wig, kaus, blazer, dan kacamata yang digunakan oleh tersangka (AB) di dalam videonya. Sementara itu, polisi menjerat tersangka dengan Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan\/atau pasal 16 Jo Pasal 4 huruf B angka 2 dan 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan\/atau Pasal 156 KUHP.Baca juga: Siber Bareskrim Tangkap Pemilik Akun TikTok @presiden_ono_nihaSaksikan Live DetikPagi:Lihat juga Video: Komika Aulia Rakhman Ditahan Seusai Jadi Tersangka Penistaan Agama[Gambas:Video 20detik] (aud\/lir) bareskrim polri hate speech ujaran kebencian papua palestina polri "} {"title":"Mahasiswa Di Aceh Usir Rohingya Lsm Duga Akibat Ujaran Kebencian Di Medsos","Text":" Jakarta - Di Aceh, kelompok mahasiswa berjas almamater mengusir para muhajirin Rohingya dari gedung penampungan. Sikap mahasiswa ini disesalkan oleh pemerhati pengungsi.Lembaga swadaya masyarakat pemerhati hak-hak pengungsi, SUAKA, menilai peristiwa pasca-salat zuhur pengungsi di Banda Aceh pada Rabu (27\/12) kemarin adalah kejadian yang memprihatinkan. Mahasiswa yang semula berdemonstrasi di depan DPR Aceh memaksa pengungsi Rohingya pindah dari lokasi pengungsian, Balai Meuseraya Aceh (BMA) ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM.\"Pengungsi Rohingya yang terkepung hanya dapat terdiam dan menangis ketakutan, terutama anak-anak, dan sebagian dari mereka tampak meminta ampun. Keadaan semakin memburuk karena petugas kepolisian dan Satpol PP tidak mampu membendung massa. Pada akhirnya mereka terpaksa menuruti keinginan para pendemo, yang mendesak dan memindahkan mereka secara paksa ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Aceh,\" tulis SUAKA dalam siaran persnya, Kamis (28\/12\/2023). Baca juga: Mahasiswa Minta Pengungsi Pindah, Perempuan-Anak Rohingya di Aceh MenangisLokasi pengungsian di BMA itu dinyatakan SUAKA merupakan lokasi yang telah disepakati pemerintah setempat sebagai tempat penampungan sementara sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Namun, mahasiswa dinilai tidak menghormati Perpres yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 31 Desember 2016 itu.\"SUAKA juga menyesalkan sikap mahasiswa yang tidak menghormati keberadaan Perpres Nomor 125 Tahun 2016 sebagai dasar hukum penanganan pengungsi, termasuk dalam penyediaan tempat penampungan selama di Indonesia,\" tulis SUAKA. Baca juga: Pengungsi Rohingya Diusir Mahasiswa, UNHCR: Hasil Kampanye Ujaran KebencianTindakan mahasiswa dinilai sebagai tindakan main hakim sendiri karena memindahkan paksa pengungsi. Aparat keamanan mulai dari polisi hingga Satpol PP diminta lebih tegas menjaga keamanan dan ketertiban. \"Insiden di Banda Aceh ini menunjukkan betapa lemahnya aparat keamanan ketika dihadapkan pada aksi massa yang mengarah pada tindakan kekerasan terhadap kelompok rentan,\" tulis SUAKA.Indonesian protesters burn a tire during a protest for the deportation of the Rohingya refugees in Banda Aceh, Aceh province, Indonesia December 27, 2023. REUTERS\/Riska Munawarah Foto: REUTERS\/RISKA MUNAWARAHSUAKA menilai peristiwa pengusiran Rohingya ini tidak bisa dilepaskan dari kampanye negatif di media sosial berisi konten-konten yang menjelek-jelekkan pengungsi Rohingya. Melalui agitasi dan propaganda anti-pengungsi Rohingya, masyarakat menjadi terhasut dan akhirnya berwujud pada pengusiran terhadap pengungsi, seperti yang terjadi di Aceh kemarin. Penyebar konten media sosial anti-pengungsi Rohingya harus diusut oleh aparat penegak hukum.\"Tindakan sewenang-wenang terhadap pengungsi ini bukan hanya merupakan kejadian terisolasi, namun sangat dipengaruhi oleh kampanye negatif bermuatan diskriminasi rasial kepada pengungsi di media sosial, termasuk di dalamnya penyebaran disinformasi dan ujaran kebencian. Kampanye ini tidak hanya menargetkan pengungsi Rohingya, tetapi juga otoritas, komunitas lokal, dan pekerja kemanusiaan yang dapat menumbuhkan kebencian dan tindakan kekerasan secara massal. Dalam hal ini, SUAKA juga mendesak aparat penegak hukum mengusut dugaan tindak pidana ujaran kebencian dan diskriminasi rasial terhadap pengungsi Rohingya di ruang virtual, khususnya melalui media sosial,\" tulis SUAKA. (dnu\/imk) pengungsi rohingya pengungsi rohingya aceh pengungsi rohingya aceh diusir ujaran kebencian media sosial medsos "} {"title":"Komika Aulia Rakhman Dipolisikan Buntut Diduga Hina Nabi Muhammad","Text":" Jakarta - Komunitas Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) Lampung melaporkan komika Aulia Rakhman ke Polda Lampung. Aulia dipolisikan lantaran diduga menghina Nabi Muhammad SAW dalam materi stand up komedinya.Dilansir detikSumbagsel, Sabtu (9\/12\/2023), Koordinator Lisan Lampung, Muhammad Rifki Gandhi mengatakan pihaknya melaporkan Aulia terkait penistaan agama serta ujaran kebencian. Dia menyebut Aulia telah menebarkan ujaran kebencian melalui materi stand up komedinya di salah satu acara.\"Kami menilai ada kata-kata terlapor yang menjurus ke dalam ujaran kebencian serta penistaan agama yang di mana hal itu disampaikannya saat dia tampil pada acara Desak Anies kemarin,\" katanya, Sabtu (9\/12\/2023). Baca juga: Komika Aulia Rakhman Minta Maaf Usai Viral Diduga Hina NabiDia menjelaskan ujaran kebencian itu terkait kalimat yang menyebutkan 'kayak penting aja nama Muhammad'. Gandhi menyebut ada juga soal kalimat 'coba lo cek penjara ada berapa nama yang namanya Muhammad di penjara'.\"Jadi menurut kami, ada materi stand up dari Aulia ini yang kami nilai telah melanggar seperti 'coba lo cek penjara ada berapa nama yang namanya Muhammad di penjara, kayak penting aja nama Muhammad sekarang yah, udah dipenjara semua',\" kata Gandhi. \"Maka dalam kualifikasi tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 28 ayat (2) juncto. Pasal 45 a ayat (2) dan Pasal 156a KUHP kata-kata telah masuk dalam unsur,\" imbuhnya.Baca juga: Polisi Periksa Komika Aulia Rakhman yang Viral Diduga Hina NabiBaca berita selengkapnya di sini. (whn\/dwia) komika aulia rakhman polda lampung ujaran kebencian dipolisikan "} {"title":"Ade Armando Dipolisikan Soal Dugaan Ujaran Kebencian Ke Sultan Dan Diy","Text":" Sleman - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando dilaporkan ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam laporan oleh Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa itu, Ade dilaporkan terkait dugaan ujaran kebencian kepada Sultan Hamengku Buwono X dan DIY.\"Hari ini kita melaporkan Ade Armando terkait dugaan ujaran kebencian kepada Sultan dan Daerah Istimewa Yogyakarta,\" kata koordinator Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa, Prihadi Beny, saat ditemui wartawan di Polda DIY, Sleman, Rabu (6\/12\/2023).Beny menyebut laporan dilayangkan supaya ada efek jera yang diterima Ade. \"Jadi kita tidak ingin peristiwa itu berulang terus sehingga kita mesti memberikan efek jera supaya yang bersangkutan tidak hanya sekadar minta maaf, karena peristiwa semacam ini sudah sering dilakukan oleh Ade Armando,\" ujarnya. Baca juga: Warga Jogja Laporkan Ade Armando ke Polda DIYBeny menjelaskan, mereka melaporkan Ade ke Polda DIY, buntut pernyataan Ade yang menyinggung mengenai politik dinasti di Jogja. Padahal, lanjutnya, pengangkatan Sultan sebagai Gubernur DIY telah diamanatkan dalam undang-undang.\"Ya terkait video postingan yang bersangkutan di Twitter (X) ya yang menyatakan tentang Jogja yang mana disampaikan intinya masalah politik dinasti, masalah politik dinasti yang kemudian Ade Armando mengarahkan Jogja inilah yang politik dinasti,\" kata Beny.Oleh karena itu, pihaknya melaporkan Ade Armando dengan UU ITE. Adapun bukti yang dibawa yaitu rekaman video Ade Armando.Adapun pelaporan itu tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan No: STTLP\/B\/ 945\/ XII\/ 2023\/ SPKT\/ Polda DI Yogyakarta dan telah ditandatangani Ka Siaga I SPKT Polda DIY AKP Suyadi. Dalam bukti pelaporan itu, Ade Armando dilaporkan melanggar UU ITE Pasal 28 ayat (2).Ade Armando Sudah Minta MaafSebagai informasi, politikus PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti. Ade Armando menyebut, BEM UI dan BEM UGM ironi. Lantaran, menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Dia mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Yogyakarta berkaitan dengan politik dinasti.\"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan,\" kata Ade Armando seperti dilansir detikcom dalam akun X-nya, Minggu (3\/12).Saat ini, Ade Armando telah menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan pernyataannya terkait dinasti politik. Dia meminta maaf jika video tersebut menimbulkan kegaduhan.Baca juga: Makna Komunitas Budaya Jogja Gelar Larung Gambar Ade Armando ke SungaiPermintaan maaf ini disampaikan Ade Armando lewat video yang diunggah di akun X-nya, @adearmando61, Senin (4\/12). Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.\"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta,\" kata Ade Armando dikutip dari detikNews. Simak Video \"Momen Warga Jogja Larung 'Ade Armando' ke Sungai Gajah Wong\" [Gambas:Video 20detik] (apu\/rih) polper jogja ade armando sultan hamengku buwono x sultan hb x politik dinasti jogja polda diy sleman ujaran kebencian "} {"title":"Hakim Gugurkan Praperadilan Boasa Simanjuntak Segera Disidang","Text":" Medan - Hakim tunggal Abdul Hadi Nasution mengugurkan permohonan praperadilan (prapid) Boasa J Simanjuntak. Boasa tetap menjadi tersangka dalam perkara penyebaran ujaran kebencian dan akan segera disidang.Majelis hakim dalam pernyataannya mengatakan bahwasanya mengugurkan permintaan Boasa melalui penasihat hukumnya. Alasan majelis hakim menggugurkan praperadilan Boasa sebab berkas perkara pokok yang sudah dilimpahkan ke pengadilan.\"Alasannya dikarenakan berkas perkara pokok yang bersangkutan (Boasa Simanjuntak) sudah dilimpahkan ke pengadilan, maka permohonan prapidnya gugur,\" kata Abdul Hadi, Senin (4\/12\/2023). Sementara itu, penasihat hukum Boasa, Ali Rahmansyah Putra Piliang mengatakan pihaknya menghargai putusan gugurnya prapid Boasa karena alasan perkara pokok sudah dilimpahkan.\"Kita menghargai putusan hakim prapid nomor 78 yang telah memutus prapid ini dengan putusan gugur karena alasan sudah dilimpahkan perkara pokok boasa oleh Kejari Medan Kepada Pengadilan Megeri Medan sebagaimana Bukti T.36,\" kata Ali Piliang. \"Namun kita juga menyesalkan karena Bukti T 36 ini tidak pernah diperlihatkan aslinya oleh penyidik (kuasanya) di Persidangan. Sebab Pasal 1888 KUHPerdata dijelaskan bahwa kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada akta aslinya dan dikuatkan dengan Mahkamah Agung,\" sambung Ali.Sebelumnya diberitakan, Ketua Harian Bangsa Batak Lamsiang melaporkan Boasa Simanjuntak atas dasar penyebar hoaks atau berita bohong serta ujaran kebencian. Atas laporan Lamsiang, polisi pun menangkap Boasa.Baca juga: RSUP Adam Malik Medan Kembali Lakukan Transplantasi Ginjal Usai COVID-19PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa menjelaskan, Boasa ditangkap karena membuat video dan mempostingnya ke media sosial pada Jumat (28\/7) lalu. Video yang dibuat oleh Boasa itu berjudul, \"Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana dari mana Pertemuan Hotel Madani.\"Kata Fathir, atas laporan itu, Boasa akhirnya ditangkap.\"Berangkat video itu, ada pihak melaporkan Boasa. Kemudian dia ditangkap pada Kamis (26\/10),\" kata Fathir, Jumat (27\/10).Kemudian, setelah Boasa ditangkap polisi langsung melakukan penahanan terhadapnya. Sebelumnya Boasa juga telah ditetapkan sebagai tersangka. \"Hasil gelar perkara dia ditetapkan jadi tersangka dan ditahan,\" lanjutnya.Penggerak demonstrasi Save Babi di Medan itu dijerat dengan Pasal 14 ayat (1) dan atau Pasal 45 (2) jo 28 (2) UU ITE. Akan hal itu Boasa terancam hukuman enam tahun penjara.Baca juga: Boasa Simanjuntak Ajukan Praperadilan, Diputus 4 Desember Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (nkm\/nkm) boasa simanjuntak ujaran kebencian hoaks "} {"title":"Hina Nabi Muhammad Minta Israel Bantai Wni Di Palestina Pria Ini Ditangkap","Text":" Medan - Polisi menangkap Lukman Dolok Saribu (57) terkait video berisi dugaan menghina Nabi Muhammad dan meminta Israel membantai orang Indonesia di Palestina. Warga Kota Sorong, Papua Barat, itu ditangkap saat berada di Toba, Sumatera Utara.\"Yang bersangkutan kita amankan di wilayah Toba, Sumatera Utara,\" kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, dilansir detikSumut, Senin (27\/11\/2023).Polisi belum merinci lebih jauh kasus itu karena pelaku masih diperiksa di Polda Sumut. Hadi mengatakan kasus itu dilaporkan Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sumut Dedi Hermanto Sitorus ke Polda Sumut pada Minggu (26\/11). Baca juga: Cara Kerja Nyamuk Vs Nyamuk untuk Tangani DBD di Jakarta\"Saat ini, tengah menjalani pemeriksaan di Polda Sumut. Konten itu mengandung muatan sensitif ujaran kebencian, jangan disebarluaskan,\" imbaunya.Video Lukman menghina nabi Muhammad SAW dan meminta Israel agar menghabisi warga Indonesia yang ada di Palestina sempat viral di media sosial (medsos). Dalam video terlihat pria berbaju kuning itu berada di sebuah tempat dan merekam sendiri video tersebut. Dia juga meminta Israel menghabisi nyawa semua warga Indonesia yang berada di Palestina. Bahkan dia sempat meminta Israel juga mengebom Jakarta.Simak berita selengkapnya di sini.Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Kisah Abah Didin, 'Pendaur Ulang' Stigma Anak Jalanan[Gambas:Video 20detik] (jbr\/idh) polda sumut hukum ujaran kebencian "} {"title":"Pemilu 2024 Pakar Imbau Gen Z Waspada Hal Ini","Text":" Jakarta - Jelang pemilihan umum (pemilu) 2024, sebagian warga kelompok generasi Z sudah dapat menggunakan hal pilihnya. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yulianto Sudrajat, SSos, MIkom mengingatkan Gen Z untuk memilih dengan tidak emosional dan waspada disinformasi.\"Peran generasi Zilenial pada Pemilu 2024 nanti amat menentukan postur kepemimpinan nasional. Pemilih diharapkan tidak memilih dengan emosional tapi dengan rasional,\" kata Yulianto dalam seminar Literasi Media Berbasis Politik: Strategi Komunikasi Politik Menangkal Disinformasi dan Ujaran Kebencian dalam Pemilu, dikutip Minggu (26\/11\/2023).Baca juga: Riset UGM Soroti Medsos Parpol Jelang Pemilu 2024: Bahas IKN, Iklim TidakBaca juga: Apa Itu Vote Buying di Pemilu? Begini Praktik CurangnyaYulianto menjelaskan, pada dasarnya, media berperan besar memengaruhi opini dan perilaku politik masyarakat. Survei pada Oktober 2013 mendapati, 74% responden menyatakan media memberi pengaruh pada preferensi pemilih. Hanya sekitar 8% responden menyatakan tidak berpengaruh dan 18% menyatakan tidak tahu. Di sisi lain, berdasarkan studi pada 2019, disinformasi atau hoax yang dikonsumsi kelompok muda lewat media juga bisa memengaruhi sikap politik dan arah dukungan di pemilu.Hati-hati di MedsosKepala Biro Hukum dan Humas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Agung BGB Indra Atmaja mengatakan, media sosial juga dapat meningkatkan keterlibatan, kesadaran, dan partisipasi pemilih, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemilu. Sebagian besar partai politik (parpol) kini menggunakan Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube. Di sisi lain, Agung menekankan, anak muda perlu waspada dengan penyebaran ujaran kebencian, misinformasi, dan disinformasi. Ketiganya berisiko merusak kredibilitas, keadilan, dan legitimasi pemilu.Berdasarkan studi International Foundation for Electoral Systems (IFES), pada pemilu di Indonesia, medsos menjadi ruang disinformasi dan konspirasi pemilu yang dapat merusak kredibilitas, keadilan, dan legitimasi pemilu. Sementara itu, 150 juta penduduk merupakan pengguna aktif medsos. Sebagian besar di antaranya merupakan pemegang hak pilih usia 18-34 tahun.\"Hoax politik yang ada mencapai 549 buah dari total 1.698 hoax (32,3%),\" papar Agung berdasarkan data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) pada 2022.Belajar Literasi Digital dan Bernalar KritisAgung menekankan, misinformasi, hoax, dan ujaran kebencian berkembang dengan lemahnya kerangka hukum dan pedoman etika, rendahnya literasi digital, dan kemampuan berpikir kritis. Sementara itu, aktor jahat terus memengaruhi opini publik, perilaku publik, memanfaatkan fitur medsos dan algoritma platform medsos.Ia menambahkan, 130 juta penduduk Indonesia yang menghabiskan rata-rata 9 jam online berdasarkan studi pada 2019 perlu berhati-hati untuk tidak terpapar manipulasi, polarisasi, radikalisasi, dan hasutan untuk melakukan kekerasan. Ketidakhati-hatian bermain media sosial juga mengancam privasi, keamanan, dan keselamatan baik peserta dan penyelenggara pemilu.Rektor Universitas Paramadina Prof Dr Didik J Rachbini mengatakan, baik KPU dan Bawaslu juga perlu menggunakan instrument teknologi untuk memantau disinformasi.\"Manfaatkan AI dan big data untuk memantau disinformasi. Sebagai contoh, dari transaksi belanja online atau transaksi kartu kredit. Siapa yang bisa mengkorupsi kartu kredit, kecuali satu atau beberapa orang yang sangat canggih dan bisa memanipulasi teknologi. Tetapi dengan hadirnya teknologi, maka penyimpangan bisa dipersempit,\" ucapnya. Simak Video \"Tips Hindari Hoax yang Berseliweran Jelang Pemilu 2024\" [Gambas:Video 20detik] (twu\/nwy) pemilu 2024 disinformasi hoax ujaran kebencian gen z medsos media sosial ai big data "} {"title":"Klaim Rocky Gerung Sudah Tersangka Di Depan Capres Nomor Tiga","Text":" Jakarta - Di hadapan capres nomor 3 Ganjar Pranowo, Rocky Gerung mengaku sudah menjadi tersangka meski tidak menyebut dengan terang perkara apa. Tak tanggung-tanggung, Rocky mengaku ditersangkakan oleh PDIP yang merupakan partai pengusung utama Ganjar PranowoKlaim Rocky berawal saat dirinya menjadi panelis dalam Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu (18\/11). Rocky mengaku tersangka di hadapan Ganjar Pranowo.\"Status saya ini tersangka,\" kata Rocky. \"Tersangka apa?\" tanya Ganjar.\"Tersangka...,\" jawab Rocky. Baca juga: Ganjar Beri Nilai 5 dari 10 soal Rapor Penegakan Hukum Era JokowiBelum sempat Rocky menyelesaikan ucapannya, Ganjar menimpali. \"Oh yang itu,\" kata Ganjar.\"Memang saya mau mengatakan saya ditersangkakan oleh PDIP, bukan oleh Ganjar, bukan oleh Ganjar,\" kata Rocky yang disambut tawa hadirin.Namun, ada satu perkara yang belakangan lekat dengan Rocky, yaitu dugaan penyebaran hoax yang memicu keonaran yang diusut Bareskrim Polri.Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro bicara perihal klaim Rocky. Menurut Djuhandhani, status Rocky belum tersangka.Ganjar Pranowo hadir di Sarasehan Nasional IKA UNM di Makassar. Rocky Gerung menjadi panelis. (Sahrul Alim\/detikSulsel)Baca juga: Rocky Gerung Tanya Anies: Apakah Akan Batalkan UU ITE demi Saya?\"Belum, masih penyidikan,\" kata Brigjen Djuhandhani singkat.Apa respons PDIP soal klaim Rocky Gerung ditersangkakan oleh PDIP tanpa menyebutkan perkaranya. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan jawaban.\"Ya jadi dari laporan tim hukum kami itu kan apapun Presiden Jokowi ini kan sebagai simbol, pucuk pimpinan tertinggi, itu kan kita harus hormati terlepas bahwa Pak Jokowi mendukung Mas Gibran,\" kata Hasto di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18\/11).Hasto menyinggung bahwa kasus yang diperkarakan PDIP terhadap Rocky Gerung sempat melewati tahap mediasi. Dalam tahap itu, kata Hasto, permasalahan sudah selesai.\"Nah ketika muncul kata-kata yang kurang pantas, saat itu kami kan berproses, kemudian hakim menyarankan musyawarah dan sudah terjadi musyawarah. Karena Pak Presiden sendiri juga menganggap hal itu suatu hal yang kecil. Maka kemudian musyawarah udah selesaikan, udah selesai, sudah berjabat tangan ya,\" ujarnya.Simak Video: Rocky Gerung Ngaku Ditersangkakan PDIP, Hasto: Sudah Selesai[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya rocky gerung rocky gerung bajingan tolol rocky gerung diduga hina jokowi rocky gerung dilaporkan ke polisi rocky gerung dilaporkan jokowi ganjar pranowo ganjar-mahfud pdip pdi perjuangan ujaran kebencian berita hoax hoax bareskrim polri pilpres 2024 pemilu 2024 politik detikpemilu round-up "} {"title":"Respons Bareskrim Polri Soal Rocky Gerung Mengaku Sudah Tersangka","Text":" Jakarta - Rocky Gerung mengaku sudah menjadi tersangka meski tidak menyebut dengan terang perkara yang mana. Namun ada satu perkara yang belakangan lekat dengannya, yaitu dugaan penyebaran hoax yang memicu keonaran yang diusut Bareskrim Polri.Awalnya pada hari ini, Sabtu, 18 November 2023, Rocky mengaku sudah berstatus tersangka. Ucapan Rocky itu disampaikan di hadapan capres nomor urut 3 yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo.\"Status saya ini tersangka,\" kata Rocky dalam Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu (18\/11\/2023). \"Tersangka apa?\" tanya Ganjar.\"Tersangka...,\" jawab Rocky. Baca juga: Mediasi Gagal, Sidang Gugatan 'Bajingan Tolol' Rocky Gerung BerlanjutBelum sempat Rocky menyelesaikan ucapannya, Ganjar menimpali. \"Oh yang itu,\" kata Ganjar.\"Memang saya mau mengatakan saya ditersangkakan oleh PDIP, bukan oleh Ganjar, bukan oleh Ganjar,\" kata Rocky yang disambut tawa hadirin.Tidak disebutkan terang oleh Rocky dan Ganjar mengenai status tersangka yang dimaksud. Namun detikcom berupaya menghubungi Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro perihal ucapan Rocky. Apa kata Brigjen Djuhandhani?\"Belum, masih penyidikan,\" kata Brigjen Djuhandhani singkat.Baca juga: Rocky Gerung di Depan Ganjar: Status Saya Tersangka, Ditersangkakan PDIPDiketahui perkara ini berawal dari pernyataan Rocky Gerung di kanal YouTube milik Refly Harun menuai sorotan. Begini pernyataan Rocky yang dinilai menyebar hoax, kalimat kasar kami sensor:Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.Itu b** yang t. Kalau dia b* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* t* itu sekaligus b** yang pengecut. Ajaib, b** tapi pengecut. Halaman 1 2 Selanjutnya rocky gerung bareskrim polri bareskrim polri pdip ujaran kebencian hoax "} {"title":"Heboh Wanita Di Cirebon Diduga Hina Islam","Text":" Cirebon - Beredar sebuah rekaman suara di grup aplikasi perpesanan yang berisi seorang wanita diduga menghina umat Islam dan Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJabar, suara dalam rekaman tersebut merupakan suara seorang wanita yang tinggal di Desa Sutawingangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.Dalam rekaman tersebut, wanita itu terdengar beberapa kali melontarkan ujaran kebencian terhadap ormas Islam dan umat Islam. Lebih dari itu, ia juga bahkan turut menghina Nabi Muhammad SAW.Baca juga: Ini Rio Ferdinand, Barista Difabel Pertama di Kota CirebonBelum diketahui secara pasti apa yang melatarbelakangi wanita itu melontarkan ujaran kebencian terhadap umat Islam. Namun jika diperhatikan dari rekaman suara tersebut, wanita itu terdengar menyinggung soal kebebasannya untuk melakukan apapun di dalam rumahnya sendiri. Kapolsek Kedawung Resor Cirebon Kota AKP Ahmad Nashori membenarkan adanya kejadian tersebut. Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, pihaknya pun langsung bergerak untuk mendatangi kediaman wanita berinisial DS (41).\"Kita langsung datangi lokasi setelah mendapat informasi dari masyarakat. Untuk menciptakan keamanan, kami langsung mengamankan wanita itu,\" kata Nashori, Kamis (16\/11\/2023). Baca juga: Merawat Asa Perajin Sandal di Desa Kebarepan CirebonNashori belum bisa memberi penjelasan apa yang menjadi motif DS melontarkan ujaran kebencian terhadap umat Islam.Saat ini, kata dia, DS tengah menjalani pemeriksaan secara intensif di Unit PPA Satreskrim Polres Cirebon Kota. \"Penanganan dilakukan oleh Unit PPA (Satreskrim Polres Cirebon Kota),\" kata dia. (iqk\/iqk) berita jabar jawa barat kabupaten cirebon cirebon raya ujaran kebencian wanita hina islam di cirebon "} {"title":"8 Fakta Terkini Boasa Simanjuntak Tersangka Penyebaran Hoaks Ujaran Kebencian","Text":" Daftar Isi \t\t\t\t\t\t\t1. HBB Laporkan Boasa ke Polisi Agustus 2023\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t\t2. HBB Sebut Boasa Sebar Hoaks\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t\t3. Boasa Ditangkap 26 Oktober 2023\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t\t4. Polisi Minta Keterangan 3 Ahli\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t\t5. Boasa Tersangka dan Ditahan\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t\t6. Video Boasa Terbukti Sebar Haoks-Ujaran Kebencian\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t\t7. Polisi Sita Ponsel Boasa\t\t\t\t\t\t \t\t\t\t\t\t\t8. Boasa Dijerat UU ITE-Terancam 6 Tahun Penjara\t\t\t\t\t\t Medan - Polrestabes Medan menangkap Boasa Simanjuntak (56) seorang warga Kota Medan usai dilaporkan Ketua Umum Horas Bangso Batak (HBB), Lamsiang. Setelah ditangkap Boasa pun ditetapkan sebagai tersangka penyebar hoaks atau berita bohong dan ujaran kebencian.Berikut delapan fakta terkini soal kasus yang menjerat Boasa Simanjuntak. Simak sampai akhir ya!1. HBB Laporkan Boasa ke Polisi Agustus 2023Ketua Umum HBB Lamsiang tidak terima dengan video yang dibuat oleh Boasa Simanjuntak. Di video yang berjudul 'Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana dari mana Pertemuan Hotel Madani', Lamsiang menyebut Boasa menyinggung aksi mereka. Video Boasa itu, kata Lamsiang, pertama kali dilihatnya pada Jumat (28\/7) lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Video itu usai menyebar di group WhatsApp.\"Video itu berjudul, 'Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana dari mana Pertemuan Hotel Madani.' Isinya ada menyinggung soal aksi Aliansi Masyarakat Sumatera Utara yang sempat kami gelar di depan Polda Sumut,\" kata Lamsiang kepada detikSumut, Jumat (27\/10). Berangkat dari kejadian itu, Lamsiang melaporkan Boasa ke Polrestabes Medan pada 5 Agustus 2023 dengan nomor laporan: STTLP\/B\/2602\/VIII\/2023\/SPKT Polrestabes Medan\/Polda Sumut.Baca juga: Sebar Hoaks-Ujaran Kebencian, Boasa Simanjuntak Jadi Tersangka2. HBB Sebut Boasa Sebar HoaksMenurutnya di dalam video itu, Boasa menudingnya melakukan aksi tersebut untuk menaikkan pamor organisasi yang dipimpinnya. Bahkan, ia merasa dituding mendapatkan uang dari aksi tersebut.\"Bahkan dibilangnya, aku numpang dalam kasus Josua kemarin, karena dianggap ikut-ikut dengan tim Kamaruddin Simanjuntak. Ya tentu apa yang semua dibilang itu adalah berita bohong sehingga menimbulkan kegaduhan,\" ungkapnya.\"Di video itu juga, saya seperti dituding membuat pembodohan, bilang cuan (uang) berapa, hingga bilang otakku proposal,\" tambahnya.3. Boasa Ditangkap 26 Oktober 2023Laporan dari HBB itu pun didalami oleh polisi. Setelah melakukan beberapa tahapan akhirnya Boasa pun ditangkap.PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan Boasa ditangkap karena membuat video dan mempostinya ke media sosial pada Jumat (28\/7) lalu. Video itu berjudul \"Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana darimana Pertemuan Hotel Madani.\"\"Berangkat video itu, ada pihak melaporkan Boasa. Kemudian dia ditangkap pada Kamis (26\/10),\" kata Fathir, Jumat (27\/10).4. Polisi Minta Keterangan 3 AhliSaat proses penyidikan atas laporan HBB, polisi terlebih dahulu meminta keterangan ahli. Ada tiga ahli yang diminta untuk menilai video Boasa.\"Tiga ahli dari ahli bahasa, ahli pidana, dan ahli ITE telah dimintai keterangan,\" ungkapnya.5. Boasa Tersangka dan DitahanSetelah ditangkap Boasa pun langsung ditahan. Sebelumnya Boasa juga telah ditetapkan sebagai tersangka.\"Hasil gelar perkara dia ditetapkan jadi tersangka dan ditahan,\" lanjutnya.6. Video Boasa Terbukti Sebar Haoks-Ujaran KebencianMenurut Fathir video Boasa yang berjudul \"Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana darimana Pertemuan Hotel Madani\" telah memenuhi unsur penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian.\"Terbukti menyebarkan informasi bohong dengan sengaja serta menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),\" ungkapnya.Baca juga: Duduk Perkara Boasa Simanjuntak Dipolisikan soal Hoaks hingga Jadi Tersangka7. Polisi Sita Ponsel BoasaPonsel yang dipakai Boasa untuk membuat dan menyebarkan berita bohong pun tutur disita polisi.\"(Diamankan) satu unit handphone yang dipakai Boasa untuk membuat konten dan disebarkan di media sosial,\" tuturnya.8. Boasa Dijerat UU ITE-Terancam 6 Tahun PenjaraPolisi menjerat Biasa dengan Pasal 14 ayat (1) dan atau Pasal 45 (2) jo 28 (2) UU ITE. Salah satu penggerak demonstrasi Save Babi di Medan itu pun terancam hukuman enam tahun penjara.\"Kena pasal ujaran kebencian dan berita hoax dengan ancaman penjara 6 tahun penjara,\" ucapnya. Simak Video \"Duel Pemilik Warung Kelontong vs Komplotan Perampok di Deli Serdang\" [Gambas:Video 20detik] (astj\/astj) boasa simanjuntak round up medan sumut polrestabes medan ujaran kebencian hoaks berita bohong "} {"title":"Lansia Di Kalsel Sebar Poster Ujaran Kebencian Etnis Cina Ditangkap","Text":" Tanah Laut - Lansia bernama Watno (61) di Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) ditangkap usai menyebarkan poster ujaran kebencian yang ditujukan kepada etnis Cina. Watno nekat menyebarkan poster tersebut karena tak terima orang Cina terlibat dalam perekonomian di Indonesia.\"Motifnya pelaku menganggap bangsa Cina dan keturunannya tidak berhak mencengkram perekonomian bangsa Indonesia,\" ujar Kapolda Kalsel Irjen Rian Djajadi dalam keterangannya, Sabtu (28\/10\/2023).Rian mengatakan Watno diamankan di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut pada Jumat (29\/9) lalu. Selian pelaku polisi juga mengamankan 48 poster ujaran kebencian yang belum terpasang sebagai barang bukti. \"Adapun barang bukti yang disita berupa 48 lembar poster pamflet yang belum terpasang, 4 buah spidol, 2 buah gunting, 1 bundel potongan poster pamflet, dan 3 botol lem kertas,\" sebutnya.Baca juga: Remaja Mayatnya Dalam Karung Ternyata Dibunuh Teman SendiriWatno sempat memasang poster di 19 titik yang berada di sekitar Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin pada Senin (18\/9). Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengantongi identitas Watno yang merupakan warga Kabupaten Blora. Andi menyebut pelaku juga telah menyebarkan poster yang sama di 208 titik di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Jakarta Timur.\"Total ada 227 titik poster yang disebar pelaku di 14 kota, antara lain, Jakarta Timur 5 titik, Bandung 15 titik, Semarang 30 titik, Surabaya 33 titik dan solo 3 titik,\" terangnya.\"Selanjutnya di wilayah Kalimantan dan Sumatera, yakni Metro Lampung 13 titik, Palembang 2 titik, Jambi 16 titik, Pekanbaru 30 titik, Medan 2 titik, Banjarmasin 19 titik, Palangkaraya 33 titik, Sampit 10 titik dan terakhir Pontianak 15 titik,\" imbuhnya.Baca juga: Kronologi Siswa SMA Tantang Guru Berkelahi Berujung Dikeluarkan dari SekolahWanto telah ditahan di Polda Kalsel guna proses lebih lanjut. Pelaku dijerat pasal berlapis yakni Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 500 juta.\"Selain itu, pelaku juga dijerat dengan Pasal 156 KUHPidana atau barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara atau denda Rp 4.500,\" tutupnya. Simak Video \"Bersantai Sejenak Dengan Hammock di Bukit Tahura Banjarmasin\" [Gambas:Video 20detik] (hsr\/hmw) tanah laut kalimantan selatan china ujaran kebencian kalsel "} {"title":"Laporan Ketum Horas Bangso Batak Bikin Boasa Simanjuntak Jadi Tersangka","Text":" Medan - Polisi menetapkan Boasa Simanjuntak sebagai tersangka kasus informasi bohong atau hoaks dan ujaran kebencian. Penetapan tersangka ini berawal dari laporan yang dilayangkan Ketua Umum (Ketum) Horas Bangso Batak Lamsiang Sitompul.Laporan Lamsiang itu dia layangkan ke Polrestabes Medan dengan nomor laporan STTLP\/B\/2602\/VIII\/2023\/SPKT Polrestabes Medan\/Polda Sumut. Lamsiang mengatakan, persoalan ini berawal saat pihaknya melakukan demo di depan Polda Sumut.\"Awalnya kemarin saya bersama kawan-kawan, Aliansi Masyarakat Sumatera Utara, demo di depan Mapolda Sumut soal isu begal serta lainnya,\" kata Lamsiang kepada detikSumut, Jumat (27\/10\/2023). Boasa, kata Lamsiang, kemudian membuat video yang menyebut jika Horas Bangso Batak mendapatkan uang dari aksi yang dilakukan di Polda Sumut itu. Atas dasar itu lah yang membuat Lamsiang melaporkan Boasa ke polisi.\"Lalu, dia membuat video di akun media sosialnya menuding organisasiku (HBB) mendapat uang dari aksi tersebut serta berita bohong lainnya. Dia menebar kebencian pula dan itu ditujukan pula ke saya, karena melihat video yang lainnya juga. Makanya saya melaporkannya ke polisi,\" sebutnya. Baca juga: Sebar Hoaks-Ujaran Kebencian, Boasa Simanjuntak Jadi TersangkaBoasa Jadi TersangkaPS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan video yang diduga menuding HBB menerima uang itu diunggah Boasa pada Jumat (28\/7\/2023). Video itu diberi judul 'Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana darimana Pertemuan Hotel Madani'. \"Berangkat video itu, ada pihak melaporkan Boasa. Kemudian dia ditangkap pada Kamis (26\/10),\" kata Fathir, Jumat (27\/10).Polisi sudah melakukan gelar perkara dalam kasus ini. Dari hasil gelar perkara, polisi menetapkan Boasa sebagai tersangka.\"Hasil gelar perkara dia ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. Sebab, terbukti menyebarkan informasi bohong dengan sengaja serta menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),\" ungkapnya.Baca juga: Jadi Tersangka Hoaks, Boasa Simanjuntak Terancam 6 Tahun BuiPolisi juga pun mengamankan satu unit handphone yang dipakai Boasa untuk membuat konten dan disebarkan di media sosial.Salah satu penggerak demonstrasi Save Babi di Medan ini disangkakan Pasal 14 ayat (1) dan atau Pasal 45 (2) jo 28 (2) UU ITE.\"Kena pasal ujaran kebencian dan berita hoax dengan ancaman penjara 6 tahun penjara,\" ucapnya. Simak Video \"Hoax Pemilu 'Ngegas' di 2023, Menkominfo: Paling Banyak di Facebook\" [Gambas:Video 20detik] (afb\/afb) boasa simanjuntak hoaks ujaran kebencian "} {"title":"Duduk Perkara Boasa Simanjuntak Dipolisikan Soal Hoaks Hingga Jadi Tersangka","Text":" Medan - Warga Kota Medan, Boasa Simanjuntak (56), warga ditetapkan sebagai tersangka karena menyebarkan konten yang berisi berita bohong (hoaks) dan memuat ujaran kebencian di akun media sosialnya. Pelapor bernama Lamsiang Siamanjuntak, Ketua Umum Horas Bangsa Batak (HBB).Lamsiang mengatakan kejadian itu bermula saat dirinya mendapatkan konten yang dibuat Boasa di media sosial menyebar di grup WhatsApp-nya pada Jumat (28\/7\/2023) sekira pukul 10.00 WIB.\"Video itu berjudul, 'Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana dari mana Pertemuan Hotel Madani.' Isinya ada menyinggung soal aksi Aliansi Masyarakat Sumatera Utara yang sempat kami gelar di depan Polda Sumut,\" kata Lamsiang kepada detikSumut, Jumat (27\/10). Menurutnya di dalam video itu, Boasa menudingnya melakukan aksi tersebut untuk menaikkan pamor organisasi yang dipimpinnya. Bahkan, ia merasa dituding mendapatkan uang dari aksi tersebut.\"Bahkan dibilangnya, aku numpang dalam kasus Josua kemarin, karena dianggap ikut-ikut dengan tim Kamaruddin Simanjuntak. Ya tentu apa yang semua dibilang itu adalah berita bohong sehingga menimbulkan kegaduhan,\" ungkapnya. \"Di video itu juga, saya seperti dituding membuat pembodohan, bilang cuan (uang) berapa, hingga bilang otakku proposal,\" tambahnya.Berangkat dari kejadian itu, Lamsiang melaporkan Boasa ke Polrestabes Medan pada 5 Agustus 2023 dengan nomor laporan: STTLP\/B\/2602\/VIII\/2023\/SPKT Polrestabes Medan\/Polda Sumut.Selanjutnya, kepolisian melakukan proses penyelidikan. PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan Boasa akhirnya ditangkap pada Kamis (26\/10).Baca juga: Sebar Hoaks-Ujaran Kebencian, Boasa Simanjuntak Jadi TersangkaMantan Kapolsek Medan Baru ini menerangkan proses penyelidikan telah berlangsung. Tiga ahli dari ahli bahasa, ahli pidana, dan ahli ITE telah dimintai keterangan.\"Hasil gelar perkara dia ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. Sebab, terbukti menyebarkan informasi bohong dengan sengaja serta menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),\" ungkapnya.Pihaknya pun mengamankan satu unit handphone yang dipakai Boasa untuk membuat konten dan disebarkan di media sosial.Salah satu penggerak demonstrasi Save Babi di Medan ini disangkakan Pasal 14 ayat (1) dan atau Pasal 45 (2) jo 28 (2) UU ITE.\"Kena pasal ujaran kebencian dan berita hoax dengan ancaman penjara 6 tahun penjara,\" ucapnya.Baca juga: Jadi Tersangka Hoaks, Boasa Simanjuntak Terancam 6 Tahun Bui Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (nkm\/nkm) boasa simanjuntak hoaks ujaran kebencian medan kriminal "} {"title":"Jadi Tersangka Hoaks Boasa Simanjuntak Terancam 6 Tahun Bui","Text":" Medan - Polisi telah menetapkan Boasa Simanjuntak sebagai tersangka karena diduga menyebarkan berita bohong atau hoaks dan ujaran kebencian. Boasa kini terancam enam tahun penjara karena perkara itu.\"Kena pasal ujaran kebencian dan berita hoaks dengan ancaman penjara 6 tahun penjara,\" kata PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, Jumat (27\/10\/2023).Boasa menjadi tersangka usai dilaporkan seseorang bernama Lamsiang Sitompul dengan nomor laporan STTLP\/B\/2602\/VIII\/2023\/SPKT Polrestabes Medan\/Polda Sumut. Lamsiang mengatakan Boasa telah dilaporkannya sejak 5 Agustus 2023. \"Awalnya kemarin saya bersama kawan-kawan, Aliansi Masyarakat Sumatera Utara, demo di depan Mapolda Sumut soal isu begal serta lainnya,\" kata Lamsiang.\"Lalu, dia membuat video di akun media sosialnya menuding organisasiku (HBB) mendapat uang dari aksi tersebut serta berita bohong lainnya. Dia menebar kebencian pula dan itu ditujukan pula ke saya, karena melihat video yang lainnya juga. Makanya saya melaporkannya ke polisi,\" sambungnya. Baca juga: Sebar Hoaks-Ujaran Kebencian, Boasa Simanjuntak Jadi TersangkaSebelumnya diberitakan, Satreskrim Polrestabes Medan menetapkan Boasa Simanjuntak sebagai tersangka. Boasa menjadi tersangka karena diduga menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian.\"Berangkat video itu, ada pihak melaporkan Boasa. Kemudian dia ditangkap pada Kamis (26\/10),\" kata Fathir.Fathir menerangkan, bahwa proses penyelidikan telah berlangsung. Tiga ahli dari ahli bahasa, ahli pidana, dan ahli ITE telah dimintai keterangan.\"Hasil gelar perkara dia ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. Sebab, terbukti menyebarkan informasi bohong dengan sengaja serta menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),\" ungkapnya. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (afb\/afb) berita hoaks informasi hoaks ujaran kebencian boasa simanjuntak "} {"title":"Sebar Hoaks Ujaran Kebencian Boasa Simanjuntak Jadi Tersangka","Text":" Medan - Polisi menangkap seorang warga Medan bernama Boasa Simanjuntak (56) karena diduga menyebarkan konten yang berisi berita bohong atau hoaks serta memuat ujaran kebencian di media sosial. Kini, Boasa ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan.PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan awalnya pada Jumat (28\/7\/2023) Boasa memposting video dengan judul, \"Modus Cari Cuan Aksi atau Audiensi Dana darimana Pertemuan Hotel Madani.\"\"Berangkat video itu, ada pihak melaporkan Boasa. Kemudian dia ditangkap pada Kamis (26\/10),\" kata Fathir, Jumat (27\/10). Mantan Kapolsek Medan Baru ini menerangkan bahwa proses penyelidikan telah berlangsung. Tiga ahli dari ahli bahasa, ahli pidana, dan ahli ITE telah dimintai keterangan.\"Hasil gelar perkara dia ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. Sebab, terbukti menyebarkan informasi bohong dengan sengaja serta menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),\" ungkapnya. Pihaknya pun mengamankan satu unit handphone yang dipakai Boasa untuk membuat konten dan disebarkan di media sosial.Salah satu penggerak demonstrasi Save Babi di Medan ini disangkakan Pasal 14 ayat (1) dan atau Pasal 45 (2) jo 28 (2) UU ITE.\"Kena pasal ujaran kebencian dan berita hoax dengan ancaman penjara 6 tahun penjara,\" ucapnya.Baca juga: Eks Kades di Aceh Divonis 18 Tahun Bui gegara Jadi Kurir Sabu 6 KgDi lain pihak, Lamsiang Sitompul sebagai pelapor mengatakan Boasa telah dilaporkannya sejak 5 Agustus 2023. Ia yang merupakan Ketua Umum Horas Bangso Batak mengaku merasa tertuding atas video yang dibuat Boasa.\"Awalnya kemarin saya bersama kawan-kawan, Aliansi Masyarakat Sumatera Utara, demo di depan Mapolda Sumut soal isu begal serta lainnya,\" kata Lamsiang kepada detikSumut.\"Lalu, dia membuat video di akun media sosialnya menuding organisasiku (HBB) mendapat uang dari aksi tersebut serta berita bohong lainnya. Dia menebar kebencian pula dan itu ditujukan pula ke saya, karena melihat video yang lainnya juga. Makanya saya melaporkannya ke polisi,\" sambungnya.Ada pun Lamsing melapor dengan nomor laporan: STTLP\/B\/2602\/VIII\/2023\/SPKT Polrestabes Medan\/Polda Sumut.Baca juga: Respons Santai PDIP Medan Soal Dukungan Bobby ke Prabowo-Gibran Simak Video \"Momen Alan Walker ke Medan Temui Guru Musik yang Viral di Medsos\" [Gambas:Video 20detik] (nkm\/nkm) medan hoaks hoax kriminal ujaran kebencian "} {"title":"Aksi Tak Terpuji Kenek Truk Tuban Hina Nabi Muhammad Di Facebook","Text":" Surabaya - Aksi tak terpuji dilakukan seorang kenek truk di Tuban. Ia diduga melakukan penistaan agama dengan menghina Nabi Muhammad SAW melalui akun Facebooknya. Akhirnya, ia harus berurusan dengan polisi.Pelaku merupakan TS (31), warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban. Ia melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad di akun Facebooknya yang bernama Lang Buana.Kasus penistaan agama ini berawal saat pelaku menanyakan Nabi Muhammad di postingan Maulid Nabi di grup Facebook Media Informasi Orang Tuban. Baca juga: Kenek Truk di Tuban Ditangkap gegara Hina Nabi Muhammad di Facebook\"Nabi Muhammad SAW Ki Sopo. Mosok Seng Dodol Es Dawet Ning Pinggir Ratan kae (Nabi Muhammad SAW ini siapa. Masak yang jual es dawet di pinggir jalan itu),\" demikian postingan pelaku melalui akun Facebook-nya.Postingan ini kemudian membuat sebagian warganet terpancing emosinya. Ada sejumlah warganet yang mengingatkan pelaku. Namun, bukan sadar atas apa yang dilakukannya, pelaku malah membalas komentar warganet dengan santai. Kapolres Tuban AKBP Suryono mengatakan, pelaku sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan secara intensif.Baca juga: Pesan Gubernur Khofifah di Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 2023\"Sementara masih dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi di ruang penyidik Reskrim,\" tutur Suryono dikonfirmasi detikJatim, Minggu (01\/10\/2023).Sementara itu, Kapolsek Kerek AKP Darmono menyebut, pelaku diamankan terkait postingannya di Facebook.\"Sudah tadi malam (Sabtu malam) sekitar jam tujuh malam tiba di Polsek, langsung kita bawa ke Sat Reskrim Tuban untuk proses lebih lanjut. Ya, benar terkait Tulisan di FB itu,\" kata Darmono. Simak Video \"Pria Hina Nabi Muhammad-Minta Israel Bantai WNI di Gaza Ditangkap\" [Gambas:Video 20detik] (hil\/fat) kenek hina nabi muhammad hina nabi muhammad ujaran kebencian nabi muhammad tuban "} {"title":"Kenek Truk Di Tuban Ditangkap Gegara Hina Nabi Muhammad Di Facebook","Text":" Tuban - Seorang kenek truk di Tuban terpaksa harus berurusan dengan polisi. Pasalnya, ia diduga melakukan penistaan agama melalui akun Facebooknya.Pelaku berinisial TS (31), warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban. Ia diduga melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad di akun Facebook bernama Lang Buana.Kapolsek Kerek AKP Darmono saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan pelaku. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Baca juga: Mahasiswa Kota Probolinggo Penghina Nabi Muhammad SAW Idap Skizofrenia\"Sudah tadi malam (Sabtu malam) sekitar jam tujuh malam tiba di Polsek, langsung kita bawa ke Sat Reskrim Tuban untuk proses lebih lanjut. Ya, benar terkait Tulisan di FB itu,\" kata Darmono dikonfirmasi detikJatim, Minggu (01\/10\/2023).Senada, Kapolres Tuban AKBP Suryono juga membenarkan pelaku kini masih menjalani pemeriksaan secara intensif. \"Sementara masih dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi di ruang penyidik Reskrim,\" tutur Suryono.Kasus penistaan agama ini berawal saat pelaku menanyakan Nabi Muhammad di postingannya Maulid Nabi di grup Facebook Media Informasi Orang Tuban.Baca juga: Heboh Santri di Sukabumi Hina Nabi Muhammad SAW\"Nabi Muhammad SAW Ki Sopo. Mosok Seng Dodol Es Dawet Ning Pinggir Ratan kae (Nabi Muhammad SAW ini siapa. Masak yang jual es dawet di pinggir jalan itu),\" demikian postingan pelaku melalui akun Facebook-nya.Postingan ini kemudian membuat sebagian warganet terpancing emosinya dan mengingatkan pelaku. Namun bukan sadar apa yang dilakukan, pelaku membalas komentar warganet dengan santai. Simak Video \"Pria Hina Nabi Muhammad-Minta Israel Bantai WNI di Gaza Ditangkap\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/dte) kenek hina nabi muhammad hina nabi muhammad ujaran kebencian nabi muhammad tuban "} {"title":"Eks Peneliti Brin Ancam Warga Muhammadiyah Divonis 1 Tahun Penjara","Text":" Jombang - Eks peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin (30) divonis satu tahun penjara dan denda Rp 10 juta oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jombang di kasus ancam warga Muhammadiyah. Vonis itu lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).Dilansir detikJatim, Andi terbukti bersalah melakukan tindak pidana pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan menyebar informasi yang ditujukan menimbulkan kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA.\"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama satu tahun dan pidana denda Rp 10 juta dengan ketentuan apabila terdakwa tidak mampu membayar diganti dengan 1 bulan kurungan,\" kata Ketua Majelis Hakim Bambang Setiyawan ketika membacakan putusan, di PN Jombang, Selasa (19\/9\/2023). Baca juga: Eks Peneliti BRIN Dituntut Bui 1,5 Tahun Terkait Ancam Warga MuhammadiyahTim penasihat hukum Andi hadir di ruang sidang. Begitu pula jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Jombang Andi Wicaksono, Adi Prasetyo, dan Septian. Sedangkan terdakwa mengikuti sidang secara daring dari Lapas Kelas IIB Jombang.Vonis majelis hakim lebih ringan dibandingkan tuntutan JPU. Dalam sidang sebelumnya, Kamis (31\/8), JPU menuntut agar eks peneliti BRIN itu divonis 1,5 tahun penjara dengan denda Rp 10 juta subsider 2 bulan kurungan. Setelah membacakan vonis, hakim memberi kesempatan kepada Andi untuk menentukan sikap. Andi menyerahkan keputusan banding atau menerima vonis kepada tim penasihat hukumnya.\"Saya serahkan kepada penasihat hukum saya Yang Mulia,\" kata Andi.Simak berita selengkapnya di sini. (aik\/imk) jombang andi pangerang andi pangerang hasanuddin muhammadiyah ujaran kebencian uu ite "} {"title":"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian Yang Hina Suku Di Sultra","Text":" Kendari - Pria berinisial DS (48), pelaku ujaran kebencian salah satu suku di Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui media sosial ditangkap. DS ditangkap usai polisi melakukan penyelidikan lewat akun yang digunakan pelaku saat menjalankan aksinya.\"Dari hasil patroli siber kami melakukan profiling dari akun tersebut menemukan yang diduga DS mengoperasikan akun tersebut,\" kata Kanit II Tim Subdit V Siber Dit Reskrimsus Polda Sultra Iptu Asfandy kepada wartawan, Kamis (14\/9\/2023).Polisi yang mengetahui keberadaan pelaku lalu melakukan penangkapan di rumahnya di Jalan Sunan Gunung Jati, Kelurahan Babelan, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat pada Senin (11\/9). Pelaku lalu dibawa ke Polda Sultra. \"Kami bekerja sama dengan Bareskrim Polri sehingga penangkapannya berjalan dengan lancar. Pelaku lalu kami bawa ke Polda Sultra,\" bebernyaAsfandy menuturkan pelaku menggencarkan aksinya dengan melakukan ujaran kebencian di media sosial Facebook pada Juni 2023 lalu. Pelaku mengunggah informasi bernada provokatif dengan salah satu suku di Sultra. \"Pelaku ini membuat unggahan di Facebook dengan menyinggung salah satu suku bulan Juni 2023 lalu,\" ungkap Asfandy.Baca juga: Kades Perkosa Warganya Modus Sanksi Adat di Konsel Ngaku Khilaf-Minta MaafDia mengatakan pelaku membuat ujaran kebencian dengan menggunakan nama seseorang. Hal tersebut dilakukan guna mengelabui netizen dan petugas kepolisian.\"Pelaku ini menggiring opini netizen di medsos bahwa yang telah melakukan postingan ajaran kebencian adalah Rahman Ashar,\" ungkapnya.Baca juga: Dalih Kades di Konsel Perkosa Warganya Modus Sanksi Adat karena KhilafAsfandy mengungkapkan saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolda Sultra untuk proses hukum lebih lanjut. Pelaku dijerat dengan Pasal 45A Ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.\"Pelaku sudah kita lalukan penahanan di Mapolda Sultra,\" jelasnya. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (sar\/asm) viral di media sosial ujaran kebencian sultra "} {"title":"Khofifah Ajak Warga Kurangi Ujaran Kebencian Di Tahun Politik","Text":" Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat meningkatkan literasi dengan gemar membaca dari sumber akurat. Literasi bisa melindungi masyarakat dari ujaran kebencian dan hoaks di era disrupsi informasi saat memasuki tahun politik.Ajakan ini disampaikannya bertepatan dengan Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September. Hal ini juga sejalan dengan tema Hari Aksara Internasional Tahun 2023 dari UNESCO yaitu 'Menggencarkan Literasi bagi Dunia Dalam Transisi: Membangun pondasi masyarakat yang berkelanjutan dan damai.'\"Literasi ini dibutuhkan masyarakat, karena saat ini tak dipungkiri banyak masyarakat lebih sering menerima informasi dari media sosial. Untuk itu masyarakat harus terus melakukan cek dan kroscek kebenaran berita dan informasi yang beredar. Caranya dengan membaca melalui lebih banyak sumber tertulis yang akurat,\" ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (8\/9\/2023). Khofifah mengatakan tingginya minat baca akan membuat masyarakat secara pro aktif mencari tahu terlebih dahulu terkait validitas informasi yang diterima. Literasi juga dapat mencegah masyarakat dari perselisihan, apalagi mengingat saat ini memasuki tahun politik.Baca juga: Gubernur Khofifah Harap Porprov VIII 2023 Dongkrak Ekonomi Sidoarjo\"Kita harus membekali diri dengan literasi, karena jika hanya berbasis pada informasi yang beredar, kita bisa terjebak dalam konflik sosial. Ini harus hati-hati karena sebentar lagi memasuki tahun politik,\" tegasnya. \"Tapi saya yakin dan optimis, warga Jatim memiliki kearifan untuk dapat menjunjung tinggi kebenaran dan keterampilan membaca,\" imbuhnya.Dia menambahkan sejak awal kepemimpinannya selalu gencar menekankan pentingnya minat baca dan literasi bagi masyarakat. Bukan tanpa alasan, literasi adalah faktor yang menunjang peningkatan kualitas SDM berkarakter dan Indeks Pembangunan Manusia.Berdasarkan data BPS, capaian IPM di Jatim pada 2022 tembus 72,75% atau tumbuh 0,85% dari capaian IPM 2021. Bahkan, berdasarkan Survei Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Jatim pada tahun 2022 di angka 68,54%.Baca juga: Khofifah Geram Ulah Pemburu Liar Sebabkan Kebakaran Gunung ArjunoAngka itu mengalami kenaikan sebesar 4% dibanding tahun 2021 di angka 64,20. Sekaligus, juga di atas nasional yaitu sebesar 63,96 pada tahun 2022.\"Peningkatan TGM juga berkat adanya beragam program untuk mendorong minat baca masyarakat, salah satunya pembangunan program perpustakaan terakreditasi. Sampai dengan Agustus 2023 jumlahnya mencapai 2.462,\" terangnya.Semangat masyarakat Jatim terhadap literasi, tegas dia, bisa menciptakan suasana yang kondusif menjelang tahun politik. Tentunya, hal ini sebagai modal penting untuk memerangi hoaks dan ujaran kebencian ke depannya.\"Kita harus mengambil semangat Hari Aksara Internasional ini untuk kebaikan bersama, untuk Jawa Timur yang terhindar dari disrupsi informasi dan aman damai jelang 2024,\" pungkasnya. Simak Video \"Jokowi: Kita yang di Atas Sudah Ngopi Bareng, Akar Rumput Masih Ramai\" [Gambas:Video 20detik] (faa\/fat) gubernur khofifah literasi tahun politik hoaks ujaran kebencian surabaya "} {"title":"Respons Pihak Alvin Lim Usai Jadi Tersangka Kasus Kejaksaan Sarang Mafia","Text":" Jakarta - Alvin Lim resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian terkait konten 'Kejaksaan Sarang Mafia'. Pihak Alvin Lim malah balik menantang Polri.Penetapan Alvin Lim sebagai tersangka sebelumnya disampaikan Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar pada Rabu, 30 Agustus 2023. Alvin Lim dijerat dengan Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 dan\/atau Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 3 UU ITE dan\/atau Pasal 14 ayat 1 dan 2 dan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP.\"Dari penyidikan kita juga sudah melakukan penetapan tersangka terhadap Saudara AL,\" kata Adi Vivid dalam jumpa pers di Mabes Polri saat itu. Vivid menegaskan penetapan tersangka terhadap Alvim Lim dilakukan setelah penyidik memeriksa saksi dan ahli. Vivid mengatakan Alvin Lim tidak dalam kapasitas sebagai advokat saat menyebut 'Kejaksaan Sarang Mafia' di konten YouTube Quotient TV. Dia mengatakan Alvin tak bisa berlindung di balik UU Advokat.\"Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 28 orang dan selanjutnya kami juga sudah melaksanakan pemeriksaan saksi atau permintaan keterangan terhadap saksi ahli sebanyak 8. Di antaranya adalah saksi ahli undang-undang ITE, saksi ahli pidana, saksi ahli bahasa, saksi ahli sosiologi, saksi ahli kode etik advokat,\" kata Vivid. Baca juga: Bareskrim Jamin Penetapan Tersangka Alvin Lim Sesuai Aturan\"Sehingga pada dirinya tidak dapat berlindung pada Kode Etik Advokat dan UU Advokat Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat ataupun Putusan MK RI Nomor 26 Tahun 2013 terhadap Pasal 16 UU 18 mengenai Imunitas Profesi Advokat. Dan disampaikan juga bahwa menurut ahli, itu dilarang mencela, menghina, mengumbar kata-kata kasar yang akan menimbulkan permasalahan baru yang bukan bagian dari kuasa yang dikuasakan kepadanya,\" sambungnya.Vivid juga mengatakan pihaknya telah meminta keterangan kepada Dewan Pers terkait konten YouTube Quotient TV. Vivid mengatakan program itu tidak terdaftar di Dewan Pers.\"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap Dewan Pers terkait Quotient TV. Jadi disampaikan bahwa Quotient TV produk pers, ternyata tidak terdaftar di Dewan Pers,\" jelasnya\"Jadi hasil dari pembicaraan tersebut bukan merupakan produk pers,\" pungkas Vivid.Baca juga: Bareskrim Tetapkan Alvin Lim Jadi Tersangka Kasus 'Kejaksaan Sarang Mafia'Respons Pihak Alvin LimSecara terpisah pihak Alvin Lim melalui keterangannya malah menantang Polri menerima tantangan debat yang diajukan anak dari Alvin Lim bernama Kate Lim. Alvin Lim menilai penetapan tersangka terhadapnya tidak sah.\"LQ Indonesia Lawfirm minta Bareskrim penuhi tantangan debat Kate Lim supaya masyarakat jelas dan transparan,\" demikian tertulis dalam keterangan dari LQ Indonesia Lawfirm di mana Alvin Lim bernaung.\"Kate punya hak untuk menanyakan dan menerima keterangan terkait proses penyidikan melalui debat terbuka,\" imbuhnya.Dalam surat itu disebutkan kronologi sebelum Alvin Lim menyebut Kejaksaan Agung sebagai sarang mafia. Menurutnya, hal itu bermula dari dugaan adanya oknum jaksa yang memeras klien Alvin Lim bernama Phioruci. Kini pihak Alvin Lim berdalih bila ucapannya soal Kejaksaan Agung adalah sarang mafia adalah bentuk kritik.\"Saat itu Alvin Lim menyebut Kejaksaan Agung sebagai sarang mafia sebagai kritik karena kliennya tidak kunjung ditindaklanjuti aduannya,\" tulisnya. (dhn\/fjp) alvin lim ujaran kebencian bareskrim polri "} {"title":"Menteri Yasonna Persoalkan Kembali Hinaan Rocky Gerung Di Twitter Pada 2020","Text":" Badung - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkit kembali unggahan Twitter Rocky Gerung pada 2020. Saat itu, Rocky disebut-sebut menghina politikus PDI Perjuangan tersebut.\"Saya sendiri dituduh oleh yang bersangkutan (Rocky) dalam Twitter-nya 2020, dia bilang 'Saya punya anj*ng namanya Laoly' dan saya adukan itu,\" kata Yasonna saat Sosialisasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) di Trans Resort, Badung, Bali, Rabu (9\/8\/2023).Baca juga: Tanggapi Hinaan Rocky Gerung ke Jokowi, Menteri Yassona Sitir UUD 45Yasonna tak terima dengan unggahan tersebut karena nama marga Laoly disamakan dengan hewan. Saat itu, ia mengadukan cuitan Rocky ke polisi, tapi tidak ada tindak lanjut dari aduan tersebut. \"Kalau buat saya, penyerangan harkat martabat sebagai individu disamakan dengan anj*ng betul-betul menghinakan,\" ujar Yasonna geram.Menurut Yasonna, ia tidak masalah jika ada yang mengkritik kinerjanya sebagai Menteri Hukum dan HAM. Namun, cuitan Rocky tersebut justru menghina marga Laoly. Baca juga: Beragam Kritik Rocky Gerung ke Jokowi-Erick Thohir di Lombok TimurYasonna akan mengingatkan polisi terkait aduannya dahulu. Apalagi, ini menyangkut harkat martabat puluhan ribu masyarakat Nias dan marga Laoly.\"Saya tidak terima. Saya akan kejar supaya didengar,\" tegas Yasonna.Baca juga: Rocky Gerung: Yang Saya Hina Bukan Jokowi, Tapi Kedudukan PresidenSebelumnya, Polda Metro Jaya resmi melimpahkan laporan polisi terkait ujaran kebencian Rocky Gerung ke Bareskrim Polri. Rocky diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.Rocky Gerung mengaku tidak punya perasaan negatif secara pribadi terhadap Presiden Jokowi. Malahan, dia mengeklaim berteman dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.\"Saya tidak punya dendam apa-apa dengan Pak Jokowi,\" kata Rocky dalam konferensi pers, seperti dikutip dari detikNews. Simak Video \"Pelabrak Rocky Gerung di Mabes Polri Ngaku Diteror\" [Gambas:Video 20detik] (gsp\/hsa) rocky gerung menteri hukum dan ham yassona twitter ujaran kebencian "} {"title":"Bertubi Tubi Laporan Untuk Rocky Gerung Diproses Polisi","Text":" Jakarta - Rocky Gerung dilaporkan secara bertubi-tubi usai melontarkan pernyataan yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo. Selain dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Rocky Gerung Juga dipolisikan di Bareskrim Polri.Total hingga saat ini sudah ada 3 laporan terhadap Rocky Gerung yang tercatat di Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sementara satu laporan di Bareskrim Polri sendiri yang dilaporkan oleh tim hukum PDIP.Pernyataan Rocky Gerung ini diunggah di kanal YouTube milik Refly Harun. Oleh karenanya, relawan Jokowi juga melaporkan Refly Harun atas pendistribusian ujaran kebencian ini. Video tersebut memuat orasi atau pidato Rocky yang dinilai menghina Jokowi. Video tersebut memaut logo SPSI atau Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Potongan video itu viral di media sosial. Begini cuplikan kalimat Rocky yang viral lewat potongan video yang beredar di media sosial, kata-kata kasar kami sensor:Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita. Itu b******* yang t****. Kalau dia b******* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b******* t**** itu sekaligus b******* yang pengecut. Ajaib, b******* tapi pengecut.Baca juga: Urusan Panjang Rocky Gerung Diduga Hina JokowiRocky Gerung Dipolisikan di BareskrimTim hukum PDI Perjuangan (PDIP) resmi melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri. Rocky dilaporkan terkait dugaan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).\"Setelah kita ikuti aluran seluruh pembicaraan dari Saudara Rocky Gerung kita menemukan juga delik pidana, terkait soal SARA,\" kata Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP Johannes Lumban Tobing kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2\/8\/2023).Laporan yang dilayangkan oleh Tim BBHAR PDIP itu diterima dan teregister dengan nomor LP\/B\/217\/VIII\/2023\/SPKT\/ Bareskrim Polri tertanggal 2 Agustus 2023. Dalam laporan tersebut, Rocky dinilai telah melanggar Pasal 28 ayat 2 UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan\/atau Pasal 14 dan\/atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946.Dia mencontohkan sejumlah laporan di berbagai daerah yang dilayangkan buntut pernyataan Rocky Gerung itu. Johannes mengatakan semua warga negara harus dapat mempertanggungjawabkan ucapannya.\"Saya perlu menegaskan bahwa tidak ada yang kebal hukum di republik ini, semua harus bertanggung jawab terhadap ucapannya, bertanggung jawab pada perkataannya,\" katanya.Johannes menegaskan pihaknya bakal mengawal kasus tersebut secara serius.\"Maka laporan ini akan terus kami kawal, jadi tidak hanya laporan-laporan nih. Kita lapor, kita kawal sampai memang ini masuk ke jalur persidangan,\" ujarnya.Baca juga: Pimpinan Komisi III DPR Dukung Polisi Usut Dugaan Rocky Gerung Hina JokowiSimak Video 'Urusan Panjang Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi':[Gambas:Video 20detik] Baca di halaman selanjutnya..... Halaman 1 2 3 Selanjutnya rocky gerung rocky gerung dipolisikan rocky gerung hina jokowi jokowi ujaran kebencian polda metro jaya jabodetabek round-up "} {"title":"Diduga Rasis Islamphobia Pelatih Psg Ditahan Polisi","Text":" Jakarta - Christophe Galtier, Pelatih Paris Saint-Germain ditahan polisi gegara ujaran rasis dan islamphobia. Dia ditahan bersama putranya John Valovic-Galtier.Melansir detikSport yang mengutip Reuters, Minggu (1\/7\/2023), ayah dan anak itu harus ditahan untuk menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian Prancis. Keduanya memberikan keterangan terkait dugaan ujaran rasis dan islamophobia yang diutarakan Galtier.Baca juga: Head to Head Persib vs Madura: Laskar Sape Kerrab Lebih UnggulBerdasarkan informasi, Galtier dan putranya itu diperiksa di kantor polisi di Nice. Pihak kepolisian berpeluang menahan Galtier dan anaknya selama 24 jam sampai hasil pemeriksaan keluar untuk mengetahui statusnya. Ia bisa saja ditetapkan sebagai tersangka untuk kemudian kasus ini naik ke pengadilan. Kasus dugaan ujaran rasis dan islamophobia yang dilakukan Galtier terjadi saat dirinya masih melatih Nice. Tudingan ini muncul setelah surat elektronik (email) mantan direktur sepakbola Nice Julien Fournier kepada ke Dave Brailsford selaku direktur INEOS (perusahaan yang dimiliki Nice) bocor ke media.Dalam email tersebut, Fournier mengungkapkan kepada Brailsford soal percakapannya dengan Galtier semasa masih melatih Nice. Sebelum merapat ke PSG pada awal musim ini, Galtier melatih Nice pada 2021-2022. Galtier disebut mengeluh kepada Fournier karena terlalu banyak pemain kulit hitam dan muslim di Nice kala itu. Baca juga: Kata Luis Milla soal Adaptasi Tyronne dan Alberto di PersibPihak kepolisian Prancis juga sudah melakukan pemeriksaan kepada Presiden Nice, Jean-Pierre River dan Fournier terkait kasus ini. Galtier sempat membela diri dengan mengatakan Fournier melakukan fitnah kepadanya. Namun kasus ini tetap terus berlanjut di kepolisian Prancis.Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini. (mso\/mso) pelatih paris saint-germain ujaran kebencian paris saint-germain soccer update sepakbola jabar "} {"title":"Jokowi Minta Hoax Ujaran Kebencian Diwaspadai Perbanyak Konten Positif","Text":" Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti perihal konten negatif yang terus bermunculan. Jokowi pun meminta agar ruang digital dibanjiri dengan konten-konten positif.Hal itu disampaikan Jokowi melalui video di acara Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (13\/6\/2023). Jokowi mulanya mengungkap maraknya konten negatif di ruang digital.\"Tantangan di ruang digital semakin besar, sangat besar,\" ujarnya. Jokowi meminta agar konten-konten negatif yang bermunculan itu terus diwaspadai. Sebab, hal itu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.\"Konten-konten negatif terus bermunculan. Kejahatan di ruang digital terus meningkat. Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai, karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,\" papar dia. Baca juga: Jokowi: 12.548 Desa-Kelurahan Sudah Terjangkau Sinyal 4GJokowi menuturkan meminimalkan konten negatif di ruang digital merupakan kewajiban semua pihak. Karena itu, dia pun meminta agar ruang digital dibanjiri dengan konten-konten positif.\"Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,\" ungkap Jokowi.Jokowi juga meminta agar kecakapan digital masyarakat terus ditingkatkan. Sehingga ke depannya, lanjut dia, masyarakat Indonesia mampu menciptakan konten-konten kreatif yang mendidik dan menyerukan perdamaian.Baca juga: Deretan Penindakan Kasus Perdagangan Orang Usai Jokowi Beri Arahan Tegas\"Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, yang menyerukan perdamaian,\" kata dia.\"Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM onboarding ke e-commerce, sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,\" imbuh Jokowi. (mae\/yld) jokowi presiden jokowi hoax ujaran kebencian "} {"title":"Kesal Partai Disamakan Dengan Pki Kader Pdip Buat Aduan Ke Polda Babel","Text":" Pangkalpinang - Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersinggung karena partainya disamakan dengan PKI. Akibatnya sejumlah kader mendatangi Mapolda Bangka Belitung (Babel) untuk membuat pengaduan.\"Kemarin, Senin (5\/6) sekira pukul 14.00 WIB datang menyampaikan aduan ke Mapolda, Iwan Prahara (Wakil Ketua DPD PDIP Babel) bersama dengan temannya,\" ujar Kabid Humas Polda Babel AKBP Jojo Sutarjo kepada detikSumbagsel, Selasa (6\/6\/2023).Peristiwa itu berawal di group Whatsapp dengan nama \"INSAN PEJUANG PEMBANGUNAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG\" yang berisikan anggota sebanyak 481 peserta, tepatnya pada Sabtu (3\/6) pukul 19.45 WIB. Salah satu anggota grup yang bernana Sakiman membagikan postingan video berdurasi 2 menit 23 detik dengan caption \"PDI-P = PKI Tenggelamkan PDI-P di 2024 sama halnya Mengubur PKI!!\"Gara-gara postingan itu, sejumlah kader PDIP tersinggung lalu mendatangi Mapolda Babel untuk membuat pengaduan. Para kader bersama Wakil Ketua Bidang Hukum DPD PDIP Babel Iwan Prahara dan Ketua DPD PDIP Babel Didit Srigusjaya datang dengan membawa bukti tangkapan layar (screenshoot) riwayat chat. Namun, kasus dugaan hate speech (ujaran kebencian) yang dilaporkan itu baru sebatas pengaduan. Pihak polisi pun baru meminta keterangan sejumlah saksi-saksi.\"Baru sebatas pengaduan (dugaan Ujaran Kebencian). Saksi baru dimintai klarifikasi awal,\" tegasnya.Sementara itu, Ketua PDIP Bangka Belitung Didit Srigusjaya masih bungkam ditanya atas kasus dugaan ujaran kebencian yang diadukan ke Polda. Dia berdalih masih di luar kota.\"Abg (saya) lagi rakernas PDI Perjuangan di Jakarta. Hubungi Iwan Prahara ya,\" ujar politikus PDIP itu lewat pesan singkat. Simak Video \"PDIP Bakal Umumkan Sikap Politik di Akhir Gelaran Rakernas V\" [Gambas:Video 20detik] (des\/des) pdip bangka belitung ujaran kebencian pki "} {"title":"Siswi Smp Dipolisikan Sebut Pemkot Jambi Isinya Iblis Semua Minta Maaf","Text":" Jambi - Siswa SMP berinisial SFA yang videonya viral mengeritik Wali Kota Syarif Fasha dan menghina Pemkot Jambi akhirnya meminta maaf. Ia mengakui ucapannya tidak etis dan menyinggung sejumlah pihak.Ucapan itu dilontarkan SFA di akun TikTok pribadinya pada 3 Mei 2023 lalu. Saat itu SFA membuat video mengenai klarifikasi Pemkot Jambi terkait kerusakan rumah dan sumur neneknya bernama Hafsah akibat aktivitas angkutan berat dari perusahaan PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari yang beralamat di kawasan Payo Selincah Kota Jambi.Dalam video itu, SFA mengucapkan kalimat mendapat 'klarifikasi surat dari kerjaan Firaun Pemkot Jambi'. Di tengah video yang diunggahnya juga terucap kalimat 'Pemkot Jambi isinya iblis semua'. \"Saya menyadari dengan penuh terdapat kalimat atau pemilihan kata tidak etis menyinggung atau menyakit hati Pemkot Jambi dan Wali Kota Jambi bapak Syarif Fasha,\" kata SFA dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok Lapor Wak seperti dilihat, Selasa (6\/6\/2023).Baca juga: Jawaban Pemkot Soal Laporkan Siswi SMP gegara Kritik Walkot JambiSFA mengaku gagal mengontrol emosinya sehingga mengeluarkan kata-kata tak pantas. Ia meminta maaf atas pernyataanya tersebut. \"Atas dasar tersebut saya meminta maaf dengan tulus atas kelalaian saya di mana hal tersebut bersumber dari luapan emosi yang tidak bisa saya coping dengan baik,\" imbuh dia.Sebelum mengakhiri pernyataannya, ia meminta adanya solusi dari Pemkot Jambi terkait persoalan yang dialami neneknya.\"Kami sekeluarga memperjuangkan sudah lama tapi tidak ada solusi dan titik temu. (Saya) semata-mata hanya mencari perhatian pemerintah agar dapat menyelesaikan permasalahan nenek saya. Saya harapkan ada solusi dari pemerintah,\" ujar SFA.Baca juga: Pemkot Jambi Tunggu Siswi SMP Kritik Walkot Minta MaafAlasan Pemkot Jambi Polisikan SFAKabag Hukum Pemkot Jambi, Gempa Alwajon Putra mengatakan pihaknya mempolisikan SFA atas delik ujaran kebencian, bukan karena mengeriktik Wali Kota Syarif Fasha.\"Ini yang perlu saya luruskan lagi ke teman-teman media, yang kami laporkan itu bukan karena dia (siswi SMP inisial SFA) mengkritik tetapi yang kami laporkan adalah video dia yang tertanggal 3 Mei 2023 dengan judul klarifikasi surat dari kerajaan Firaun Pemkot Jambi,\" kata Gempa dalam konferensi pers nya di kantor Walkot Jambi, Senin (5\/6\/2023).\"Disini dijelaskan surat dari kerajaan Firaun Pemkot Jambi itu pada detik 00 sampai detik 05. Kemudian di detik selanjutnya dia menyampaikan bahwa Pemkot Jambi isinya iblis semua,\" sambung dia.Gempa mengaku awalnya tidak mengetahui pengunggah konten tersebut siswi SMP. Hal itu baru diketahui setelah adanya perkembangan dari penyidik Polda Jambi.\"Dalam perkembangan penyidikan yang dilakukan oleh tim Ditreskrimsus Polda Jambi menemukan fakta bahwa ternyata yang bersangkutan masih SMP, nah itu semua di luar dugaan kita karena sekali lagi saya tegaskan disini yang kita laporkan itu adalah akun Tiktok berbeda soal dia perkenalkan diri yang mengaku siswi SMP ya,\" sebut Gempa.Tuntut SFA Minta MaafPemkot Jambi menegaskan tidak akan melanjutkan langkah hukum jika SFA meminta maaf atas ucapannya.\"Dari awal laporan, kita sudah sampaikan tidak ada niat untuk memenjarakan, ketika ada permintaan maaf maka kasus ini tidak akan berlanjut,\" kata Kabag Hukum Kota Jambi Gempa Alwejon Putra dalam konferensi persnya itu, Senin (5\/6).Meski begitu, Gempa menyebut Pemkot Jambi sudah memaafkan SFA atas unggahannya.\"Kita sudah memaafkan perbuatannya, akan tetapi proses hukum akan diserahkan sepenuhnya ke Polda Jambi,\" ujar Gempa Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (mud\/mud) siswi smp dipolisikan pemkot jambi siswi smp kritik wali kota jambi viral ujaran kebencian pemkot jambi wali kota jambi syarif fasha siswi smp dilaporkan ke polisi "} {"title":"Waspada Penyebaran Ujaran Kebencian Dan Hoaks Jelang Tahun Politik","Text":" Jember - Jelang tahun politik, masyarakat harus mewaspadai informasi hoaks yang disebarkan masif, terus menerus dan berulang. Kendati informasi itu bohong, tapi jika penyebarannya masif, kontinyu dan berulang-ulang, bisa memunculkan anggapan bahwa informasi itu benar.\"Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini, penyebaran informasi hoaks secara masif itu sangat mungkin dilakukan. Dan tanda-tandanya mulai muncul,\" kata mantan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksamana Madya (Purn) Harjo Susmoro, di Jember, Jumat (12\/5\/2023).Harjo Susmoro hadir di Jember sebagai salah satu keynote speaker seminar internasional ilmu hadist yang digelar Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi'i Jember. Dia menyampaikan materi tentang Stabilitas Negara dari Perspektif Hadist. Menurut Harjo, perubahan tatanan yang terjadi begitu cepat tanpa disertai informasi yang lengkap, akan menimbulkan ketidakpastian. Jika disertai dengan masalah-masalah yang kompleks dan masyarakat tidak siap untuk itu, maka timbul rasa ambigu atau kebingungan.Baca juga: Warga Kediri Diminta Jaga Kerukunan Jelang Tahun Politik\"Dan ini akan dimanfaatkan para kepentingan untuk memenangkan keinginannya dengan hoaks, yaitu kebohongan,\" ujarnya. Kebohongan ini, kata Harjo, jika disebarkan satu orang, mungkin tidak ada efeknya. Tapi jika dikemas sedemikian rupa dan disebarkan oleh ribuan orang, maka akan dianggap sebuah kebenaran.\"Apalagi jika penyebaran informasi itu dilakukan secara berulang-ulang,\" tambahnya.Oleh karena itu, kata Harjo, sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki standar nilai sebuah kebenaran. Baik itu standar agama maupun standar hukum negara.\"Dan standar kebenaran agama bagi masyarakat Islam, adalah Alquran dan hadist. Karena standar ini akan tetap menyatakan yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah,\" tandasnya.Baca juga: Angka Kriminalitas Naik Jelang Lebaran, Khofifah: Jaga Stabilitas JatimSementara 7 pakar hadist dari berbagai negara Timur Tengah dan Asia Tenggara hadir dalam konferensi ini. Ratusan peserta yang hadir juga dari berbagai negara.\"Stabilitas negara sudah ada dalam hadis Rasulullah. Sehingga dengan kembali kepada hadis, otomatis stabilitas negara akan terjaga,\" kata Ketua STDI Imam Syafi'i Jember Muhammad Arifin Badri.Kabid Kemasyarakatan Bakorwil V Jember Agus Samiaji mengapresiasi konferensi internasional ini. Dia berharap konferensi ini menjaga atau meningkatkan indeks kerukunan beragama, khususnya di Jawa Timur.\"Indeks kerukunan beragama ini menjadi modal merawat kesatuan dan persatuan bangsa. Pemerintah Jawa Timur terus menjaga hingga saat ini, sebab jika Jawa Timur bergejolak akan mempengaruhi stabilitas nasional,\" pungkasnya. Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/fat) ujaran kebencian hoaks tahun politik "} {"title":"Oknum Dosen Uin Palu Diduga Ujaran Kebencian Terkait Banser Ganjar","Text":" Solo - Seorang dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Palu, Sulawesi Tengah, inisial DF diduga melakukan ujaran kebencian di Twitter terkait Banser dan Ganjar Pranowo. Rektor UIN Datokarama, Sagaf S Pettalongi bakal memanggil DS untuk dimintai keterangannya.\"Kami segera panggil dosen yang bersangkutan untuk diproses, memintai keterangan dan pertanggungjawabannya,\" kata Sagaf seperti dilansir Antara, Jumat (12\/5\/2023) dilansir detikNews.DF diduga mengomentari postingan di Twitter dengan kalimat yang dianggap mengandung 'ujaran kebencian'. Salah satu komentarnya itu dituliskan untuk membalas cuitan salah satu pengguna Twitter yang memposting berita berjudul 'Mahfud MD meminta polisi cari lagi orang yang terlibat penganiayaan David'. DF merespons postingan itu dengan komentar 'pokoknya kalau satu kelompok, upaya apapun harus dilakukan. Nahdliyin turun ke jalan untuk belain yang bertato dan suka tweet k**|??? Halu!!'.DF juga mengomentari cuitan disertai foto seorang berseragam Banser dengan pada satu akun dengan komentar 'penjaga ge le ja'. DF juga mengomentari postingan akun lainnya yang memposting berita berjudul 'Tak disangka, Ganjar Pranowo ternyata keturunan Sunan Kalijaga' dengan komentar 'Sunan kalibokep'.Baca juga: Ganti Header Twitter dengan Kata Umpatan, Gibran: Nggak Ada HatersSagaf menjamin pihaknya akan memberikan sanksi kepada DF jika terbukti bersalah.\"Walaupun masalah ini adalah polemik individu, tetapi karena yang bersangkutan adalah akademisi UIN, maka harus ada sanksi dan pembinaan,\" ujarnya.Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Administrasi UIN Palu, Kamaruddin mengaku telah bertemu dengan DF. Dia menyebut DF mengakui perbuatannya dan mengaku khilaf.\"Yang bersangkutan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Meski demikian, yang bersangkutan akan tetap dipanggil kembali untuk memintai pertanggungjawaban dan alasannya, yang kemudian akan diberi sanksi,\" ujar Kamaruddin yang juga kader Banser Sulteng.Kamaruddin menilai komentar DF melecehkan NU, menghina pribadi tokoh, dan bermuatan provokasi.\"Banser berkewajiban menjaga pemimpin negara dan para ulama,\" kata Kamaruddin.Baca juga: UIN Palu Panggil Dosen Diduga Sebar Ujaran Kebencian Terkait Banser-Ganjar Simak Video \"Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian yang Hina Suku di Sultra\" [Gambas:Video 20detik] (rih\/ams) uin palu ujaran kebencian ganjar pranowo banser uin datokarama berita jateng "} {"title":"Uin Palu Panggil Dosen Diduga Sebar Ujaran Kebencian Terkait Banser Ganjar","Text":" Palu - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Palu, Sulawesi Tengah, bakal memberikan sanksi kepada salah satu dosennya yang diduga melakukan ujaran kebencian di media Twitter. Dosen tersebut berinisial DF.\"Kami segera panggil dosen yang bersangkutan untuk diproses, memintai keterangan dan pertanggungjawabannya,\" ucap Rektor UIN Datokarama, Palu, Profesor Sagaf S Pettalongi seperti dilansir Antara, Jumat (12\/5\/2023).Dosen DF diduga mengomentari postingan di Twitter dengan kalimat yang dianggap mengandung 'ujaran kebencian'. Salah satu komentarnya itu dituliskan untuk membalas cuitan salah satu pengguna Twitter yang memposting berita berjudul 'Mahfud MD meminta polisi cari lagi orang yang terlibat penganiayaan David'. Baca juga: Ibu Andi Pangerang Minta Maaf ke Muhammadiyah, Harap Anaknya DibebaskanDF merespons postingan itu dengan komentar 'pokoknya kalau satu kelompok, upaya apapun harus dilakukan. Nahdliyin turun ke jalan untuk belain yang bertato dan suka tweet k**|??? Halu!!'. DF juga mengomentari cuitan disertai foto seorang berseragam Banser dengan pada satu akun dengan komentar 'penjaga ge le ja'.DF juga mengomentari postingan akun lainnya yang memposting berita berjudul 'Tak disangka, Ganjar Pranowo ternyata keturunan Sunan Kalijaga' dengan komentar 'Sunan kalibokep'. Rektor UIN Palu menjamin pihaknya akan memberikan sanksi kepada DF jika terbukti bersalah. \"Walaupun masalah ini adalah polemik individu, tetapi karena yang bersangkutan adalah akademisi UIN, maka harus ada sanksi dan pembinaan,\" ujarnya.Kader Banser Sulteng, Kamaruddin, turut mengecam perbuatan DF. Kamaruddin menilai komentar DF melecehkan NU, menghina pribadi tokoh, dan bermuatan provokasi.\"Banser berkewajiban menjaga pemimpin negara dan para ulama,\" kata Kamaruddin.Kamaruddin, yang juga Wakil Rektor Bidang Administrasi UIN Palu, mengaku telah bertemu dengan DF. Dia menyebut DF mengakui perbuatannya dan mengaku khilaf.\"Yang bersangkutan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Meski demikian, yang bersangkutan akan tetap dipanggil kembali untuk memintai pertanggungjawaban dan alasannya, yang kemudian akan diberi sanksi,\" ujar Kamaruddin.Baca juga: Gibran Jadikan Cuitan Penghinanya Header Twitter, Kenapa?Simak juga 'Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol':[Gambas:Video 20detik] (haf\/idh) palu ujaran kebencian hukum ganjar pranowo "} {"title":"Brin Nyatakan Andi Pangerang Terbukti Langgar Disiplin Apa Sanksinya","Text":" Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menggelar sidang hukuman disiplin terhadap periset astronomi, Andi Pangerang Hasanuddin, yang menjadi tersangka ujaran kebencian buntut komentar 'halalkan darah Muhammadiyah'. Hasilnya, Tim Pemeriksa Disiplin PNS BRIN menyatakan Andi terbukti melakukan pelanggaran disiplin.\"Anggota dari Tim Pemeriksa Disiplin PNS terdiri dari atasan langsung, unsur kepegawaian, unsur pengawasan dan pejabat lain yang ditunjuk,\" ujarnya dalam keterangan di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (10\/5\/2023).Baca juga: 4 Fakta Peneliti BRIN Andi Pangerang Terancam Habiskan 6 Tahun di Bui Ratih menuturkan sidang hukuman disiplin itu digelar secara tertutup mulai pukul 09.30 sampai 12.30 WIB, Selasa (9\/5) kemarin. Sidang itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi sidang etik Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 26 April 2023. Dalam sidang hukuman disiplin tersebut disampaikan beberapa pertanyaan dan jawaban yang diberikan kepada Andi Pangerang dari sidang sebelumnya sebagai bentuk klarifikasi dan dituangkan dalam berita acara. Berdasarkan sidang tersebut, Ratih menyebutkan, Tim Pemeriksa Disiplin PNS membuat rekomendasi untuk disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian beserta Berita Acara Pemeriksaan yang telah ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Disiplin PNS dan Andi Pangerang. Rekomendasi itu disebutnya terkait jenis hukuman atau sanksi yang diberikan kepada Andi Pangerang. \"Tim Pemeriksa Disiplin PNS pada sidang ini baru memberikan rekomendasi, keputusan jenis hukumannya ada di Pejabat Pembina Kepegawaian,\" jelasnya. Lebih lanjut, Ratih menjelaskan rekomendasi atas sanksi yang akan dijatuhkan kepada Andi Pangerang dengan mempertimbangkan dampak atas perbuatannya, melihat hal yang meringankan dan juga memberatkan. Dia menuturkan, nantinya rekomendasi Tim Pemeriksa akan disampaikan kepada Kepala BRIN selaku Pejabat Pembina Kepegawaian yang akan memutuskan sanksi yang akan diberikan. Sementara itu, Sekretaris Utama BRIN Nur Tri Aries Suestiningtyas mengungkapkan Sidang Majelis Kode Etika dan Kode Perilaku juga telah digelar terhadap atasan Andi Pangerang, yakni TD. Sidang itu dilakukan mulai pukul 14.00 sampai 19.00 WIB, Selasa (2\/5). \"Dari hasil klarifikasi pada sidang tersebut diperoleh informasi terkait konteks tulisan yang ramai diperbincangkan,\" kata Nur. Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa meski konteks dari kalimat tersebut terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri, namun dapat dipahami berbeda, konteksnya bisa menjadi lebih luas tergantung pada pembaca memaknainya. \"Atas hal tersebut yang bersangkutan mengakui telah lalai bahwa di ranah publik diskusi tidak dapat menggunakan bahasa-bahasa yang dibatasi konteks maupun pilihan kata yang dianggap sudah biasa pada komunitasnya, namun tidak biasa untuk konsumsi umum,\" ucapnya. Nur menceritakan selama ini diskusi panas sudah sering terjadi di laman media sosial yang bersangkutan, terkhusus mengenai penentuan hari raya umat islam. \"Menurut yang bersangkutan merasa perlu untuk melakukan edukasi dan diseminasi terkait hasil penelitiannya dan sebagai anggota dari tim hisab\/rukyat Kementerian Agama sejak tahun 1996,\" terangnya. \"Namun yang bersangkutan juga menyadari kasus ini sebagai pembelajaran penting kedepannya bahwa diskusi ilmiah ketika dilakukan pada ranah publik dapat menimbulkan banyak kesalahpahaman,\" imbuh Nur. Baca juga: BRIN Buka Suara Usai Andi Pangerang Tersangka Ancam Warga Muhammadiyah Nur melanjutkan, BRIN menjadikan kasus itu sebagai pembelajaran dan titik awal penting mengingat posisi BRIN sebagai institusi yang menaungi para periset di Tanah Air. Apalagi BRIN, lanjutnya, berencana untuk menginisiasi penelitian bersama secara multidisiplin tidak hanya dari ilmu astronomi, namun juga ilmu sosial-humaniora dan ilmu agama, serta budaya guna mendapatkan solusi permasalahan secara ilmiah. \"Kami memiliki seluruh komponen untuk melakukan riset secara komprehensif dari berbagai sisi karena hampir seluruh kepakaran periset saat ini sudah bergabung menjadi periset BRIN,\" pungkas Nur. (mae\/dhn) andi pangerang andi pangerang hasanuddin brin ujaran kebencian "} {"title":"Muhammadiyah Ap Hasanuddin Tak Cuma Ujarkan Kebencian Tapi Juga Ancam Bunuh","Text":" Jakarta - Sekertaris Pengurus Pusat Muhammadiyah, Izzul Muslimin, menilai apa yang dilakukan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin bukan hanya sekedar ujaran kebencian tapi juga pengancaman. Pihaknya juga meminta agar kasus teraebut dapat di tindak secara tegas.\"Kita sudah masukkan ke LBH, karena ini sudah masuk delik atau tindakan pidana. Saya melihat itu tidak hanya sebagai ujaran kebencian tapi juga ancaman. Ancamannya pembunuhan kan. Terlepas itu disampaikan secara serius atau tidak. Tapi menurut saya itu tidak layak. Seorang peneliti BRIN menyampaikan seperti itu, apapun alasannya,\" ujar Izzul pada wartawan di Kantor DPP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (3\/5\/2023).Baca juga: Peneliti BRIN Jadi Tersangka, Muhammadiyah Minta Diproses Seadil-adilnya\"Harus ada tindakan yang tegas dari hukum juga untuk diusut tuntas masalah itu supaya nggak ada lagi yang bawa-bawa agama,\" sambungnya. Menurutnya, seorang peneliti tidak pantas berbicara hal-hal yang sensitif hingga menimbulkan kegaduhan. \"Masa orang BRIN ngomong kaya gitu. Ucapannya nggak layak, jadi dari sisi itu ya sudah ada unsur pidana,\" ucapnya.Baca juga: Andi Pangerang Dulu Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Berujung KetakutanSebelumnya diberitakan Bareskrim Polri menangkap dan menetapkan peneliti BRIN Andi Pengerang jadi tersangka terkait 'halalkan darah Muhammadiyah'. LBH Muhammadiyah apresiasi langkah sigap polri dalam memproses laporan. \"Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik Pimpinan Pusat Muhamamdiyah memberikan apresiasi tinggi kepada Bareskrim Polri yang dengan sigap memproses laporan kami, sehingga APH dalam waktu yang singkat sudah ditetapkan sebagai tersangka, Ditangkap dan saat ini langsung di tahan,\" ujar Direktur LBH AP Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Taufiq Nugroho dalam keterangan tertulis, Senin (1\/5).Baca juga: 4 Fakta Peneliti BRIN Andi Pangerang Terancam Habiskan 6 Tahun di BuiKepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ramadhan, pada Senin (1\/5) lalu menyebut AP Hasanuddin menjadi tersangka kasus pidana ujaran kebencian terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan SARA, dan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.Kepala Sub Direktorat II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Rizki Agung Prakoso menjelaskan Andi Pangerang dijerat dengan Undang-Undang ITE. Karena perbuatannya, Andi Pangeran dijerat dengan pasal berlapis.\"Saat ini tersangka kami kenakan dengan Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang ITE dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar dan Pasal 45 B juncto Pasal 29 Undang-Undang ITE dengan ancaman tidak ada penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp 750 juta,\" ucap Kombes Rizki.Tonton juga Video: Nasib Istri Polisi Jadi Tersangka Usai Tuding Polisi Bunuh Kakaknya[Gambas:Video 20detik] (dnu\/dnu) ap hasanuddin andi pangerang hasanuddin muhammadiyah uu ite ujaran kebencian ancaman pembunuhan "} {"title":"Samakan Muhammadiyah Dengan Syiah Ustaz Hafzan El Hadi Dipolisikan","Text":" Jakarta - Ustaz Hafzan El Hadi Mudir (HEH), pimpinan pesantren di Kota Payakumbuh, dipolisikan oleh Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar). Ustaz Hafzan El Hadi dipolisikan buntut pernyataannya yang menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah.Pernyataan itu disampaikan Ustaz Hafzan El Hadi melalui status media sosialnya. Ustaz Hafzan El Hadi mengunggah video dan menuliskan kalimat yang dinilai Muhammadiyah Sumbar bernada ujaran kebencian.\"Yang masih menganut sekte Muhammadiyah biar melek, ini sisi kesamaannya dengan Syi'ah. Ber-Islamlah tanpa ormas,\" tulis Ustaz Hafzan El Hadi, seperti dilansir Antara, Rabu (3\/5\/2023). Baca juga: 4 Fakta Peneliti BRIN Andi Pangerang Terancam Habiskan 6 Tahun di BuiUstaz Hafzan El Hadi telah meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Kendati demikian, Muhammadiyah Sumatera Barat tetap mempolisikan Ustaz Hafzan El Hadi.Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Bakhtiar mengatakan ada tiga hal yang menyinggung Muhammadiyah. Pertama, katanya, Muhammadiyah disebut sekte, padahal dalam pemikiran Islam dan mazhab, sekte itu adalah aliran yang berkonotasi negatif. Kedua, Muhammadiyah disebut Syiah Rafidho. Dia mengatakan, tanpa kata 'syiah', rafidho itu berarti sesat-menyesatkan, sehingga itu membuat warga Muhammadiyah gelisah dan tidak dapat menerima.Ketiga, kata Bakhtiar, pernyataan HEH itu mengajak warga menganut ajaran Islam tanpa harus mengikuti ormas. Padahal, menurutnya, di Indonesia ormas itu dilindungi dan legal. Bahkan, sejak zaman penjajahan, Muhammadiyah sudah diakui sebagai organisasi keagamaan.\"Kami dalam ukhuwah telah memaafkan pelaku HEH. Namun persoalan ini kami lanjutkan ke proses hukum agar tidak menimbulkan gejolak di tengah umat dan ini merupakan jalan terbaik karena kami patuh terhadap aturan hukum,\" jelasnya.Sementara itu, Ketua LBH Advokasi Muhammadiyah Sumatera Barat Miko Kamal mengatakan proses hukum harus berjalan meski ada sarana keadilan restoratif. Menurut Miko, apabila kasus tersebut diselesaikan tanpa persidangan, akan berbahaya dan rentan membuat persoalan itu terulang di kemudian hari.\"Ini merupakan reaksi atas aksi yang dilakukan HEH dan kami menarik ini ke dalam proses hukum tanpa menggunakan cara barbar dan tidak beradab, sesuai arahan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang menyeru agar tidak terjebak dalam perbuatan anarkis,\" kata Miko.Dia mengatakan perbedaan pendapat tentu diperbolehkan, namun hendaknya tidak menghujat di media sosial dengan cara menyakiti dan harus berdiskusi dengan Muhammadiyah terkait hal tersebut.\"Kami laporkan HEH ini dengan substansi dugaan tindak pidana ujaran kebencian dan juga UU ITE,\" ujar Miko.Baca juga: Muhammadiyah soal TikToker Pelesetkan Selawat Nabi: Lecehkan Simbol AgamaPolda Sumbar Ambil AlihPolda Sumbar kini mengambil alih kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Ustaz Hafzan El Hadi Mudir.Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawan di Padang, Sumatera Barat, Selasa kemarin mengatakan kasus tersebut awalnya dilaporkan di Polres Payakumbuh dan kini diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar.Menurut Dwi, sejauh ini polisi masih berupaya agar kedua pihak mengambil jalan damai agar kasus tersebut tidak meluas dan tidak terjadi permusuhan.\"Namun, jika pelapor tidak mau ambil jalan berdamai, tentu kami akan proses sesuai hukum yang berlaku. Kami akan lanjutkan proses hukumnya dan saat ini kami masih berupaya memfasilitasi,\" kata Dwi Sulistyawan.Simak juga Video 'Emosi Diskusi Lebaran Jadi Motif Andi Pangerang Ancam Warga Muhammadiyah':[Gambas:Video 20detik] (mae\/idh) ustaz hafzan el hadi mudir muhammadiyah ujaran kebencian polda sumbar "} {"title":"Peneliti Brin Jadi Tersangka Muhammadiyah Minta Diproses Seadil Adilnya","Text":" Surabaya - Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (APH) sebagai tersangka. Penetapan ini buntut komentar 'halalkan darah Muhammadiyah' yang dilontarkan Andi.Menanggapi status tersangka dan penahanan Andi, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta aparat menegakkan hukum seadil-adilnya.\"Karena kita sejak awal mengedepankan hukum, maka kita percayakan pada proses hukum. Dan Muhammadiyah percaya bahwa proses hukum akan berjalan dengan objektif, profesional, dan adil,\" kata Haedar usai Pembukaan Rapat Kerja Nasional Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah di Hotel JW Marriot Surabaya, Selasa (2\/5\/2023). Baca juga: PWNU Jatim Apresiasi Penangkapan Peneliti BRIN Pengancam Warga MuhammadiyahHaedar meminta seluruh warga Muhammadiyah untuk sabar dan tidak terpancing pernyataan Andi Pangerang Hasanuddin. Ia yakin warga Muhammadiyah sangat dewasa dalam menyikapi segala bentuk provokasi.\"Jadi karena itu warga Muhammadiyah sebagaimana juga sebelumnya-sebelumnya kan warga Muhammadiyah insyaallah dewasa dan kita percayakan pada proses hukum,\" katanya. \"Semua kasus di Indonesia harus kita dorong proses hukum dan hukum harus objektif dan adil,\" tandas Haedar.Sebelumnya, Andi Pangerang ditangkap pada Minggu (30\/4) sekitar pukul 12.00 WIB. Ia diamankan di sebuah rumah kos di Jombang, Jawa Timur. Saat ini, ia telah mendekam di sel tahanan.Baca juga: Babak Baru Kasus Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik BareskrimDikutip dari detikNews, penangkapan ini merupakan tindak lanjut laporan PP Pemuda Muhammadiyah yang teregister dengan Nomor LP\/B\/76\/IV\/2023\/SPKT\/BARESKRIM POLRI tertanggal 25 April 2023. PP Pemuda Muhammadiyah menilai komentar Andi menyakiti hati warga Muhammadiyah.\"Tersangka kasus tindak pidana ujaran kebencian terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan SARA dan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi,\" kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan, Senin (1\/5\/2023).\"Penyidik dan tersangka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.00 WIB dan selanjutnya dibawa ke Bareskrim Polri untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka,\" tambahnya. Simak Video \"Eks Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Divonis 1 Tahun Bui\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/iwd) andi pangerang andi pangerang hasanuddin ap hasanuddin bareskrim ujaran kebencian peneliti brin muhammadiyah muhammadiyah ketum pp muhammadiyah haedar nashir "} {"title":"Andi Pangerang Tak Melawan Saat Dibekuk Polisi Sempat Minta Perlindungan","Text":" Jakarta - Polisi mengatakan peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin (APH), ditangkap tanpa perlawanan. Polisi mengatakan, Andi Pangerang malah meminta dilindungi.\"Memang yang bersangkutan posisinya minta perlindungan saat itu,\" kata Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri, Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (1\/6\/2023).Dia mengatakan Andi Pangerang merasa keamanan dirinya terancam akibat ucapan ingin menghalalkan darah seluruh anggota Muhammadiyah. Akibat ujaran kebencian tersebut, Andi Pangerang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Baca juga: Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin Ditahan!\"Jadi yang bersangkutan sudah merasa ketakutan karena dia tidak sadar ucapan yang disampaikan dalam kata-kata itu membangkitkan seluruh warga Muhammadiyah,\" katanya.Namun, Adi Vivid mengatakan Andi Pangerang tak pernah berniat untuk menjalankan ucapannya. Ujaran kebencian itu muncul setelah Andi Pangerang berdebat di media sosial (medsos). \"Apakah ada kemungkinan ybs untuk mewujudkan kata-katanya dengan membunuh, saya rasa tidak ya. Karena yang bersangkutan ini latar belakangnya keilmuan, hanya tadi disampaikan, capek, lelah karena berdebat panjang, akhirnya muncul kata-kata yang tidak pantas yang tidak seharusnya diucapkan seorang yang memiliki latar belakang keilmuan yang cukup bagus, itu yang disadari yang bersangkutan,\" ucapnya.Baca juga: Ancam Warga Muhammadiyah, Andi Pangerang Ngaku Emosi Diskusi Beda LebaranAkibat perbuatannya, Andi Pangerang dijerat Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang ITE dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar dan Pasal 45 B juncto Pasal 29 Undang-Undang ITE dengan ancaman tidak ada penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp 750 juta.Andi Pangerang ditangkap di Jombang, Jawa Timur. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Andi Pangerang seperti handphone (HP), akun e-mail yang dipakai untuk akun Facebook, hingga sebuah notebook merek Asus. (jbr\/imk) andi pangerang hasanuddin bareskrim polri ujaran kebencian jabodetabek dittipid siber bareskrim polri peneliti brin ancam muhammadiyah "} {"title":"Andi Pangerang Ditetapkan Tersangka Ujaran Kebencian Usai Ancam Muhammadiyah","Text":" Jakarta - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (APH) ditetapkan tersangka kasus ujaran kebencian. Penetapan tersebut buntut dari komentar 'halalkan darah Muhammadiyah'.\"Tersangka kasus tindak pidana ujaran kebencian terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan SARA dan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi,\" kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan, dikutip dari detikNews, Senin (1\/5\/2023).Ramadhan mengatakan Andi Pangerang ditangkap di rumah kos di Jombang, Jawa Timur, Minggu (30\/4) sekitar pukul 12.00 WIB. Peneliti BRIN itu kini menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. \"Penyidik dan tersangka mendarat di Bandara Soekarno Hatta pukul 21.00 WIB dan selanjutnya dibawa ke Bareskrim Polri untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka,\" terangnya.Andi Pangerang dijerat pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A ayat (2) dan\/atau pasal 29 juncto pasal 45B Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Baca juga: Profil Andi Pangerang, Peneliti BRIN Komentar 'Halalkan Darah Muhammadiyah'Untuk diketahui, Andi Pangerang ditetapkan tersangka usai polisi memproses laporan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ke Bareskrim Polri. Andi Pangerang dilaporkan atas komentarnya di Facebook 'halalkan darah semua Muhammadiyah'.\"Kita sudah diterima untuk menyampaikan laporan terkait dengan adanya dugaan fitnah pencemaran nama baik dan ujaran kebencian yang diduga dilakukan saudara AP Hasanuddin di akun Facebook-nya,\" kata Ketua Hukum HAM dan Advokasi PP Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25\/4).\"Dan juga telah dikonfirmasi oleh yang bersangkutan di media sehingga kami memutuskan untuk mengambil langkah hukum untuk mengadukan hal tersebut ke Mabes Polri,\" tambahnya. (hsr\/sar) andi pangerang hasanuddin andi pangerang muhammadiyah ujaran kebencian peneliti brin "} {"title":"Pwnu Jatim Apresiasi Penangkapan Peneliti Brin Pengancam Warga Muhammadiyah","Text":" Surabaya - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengapresiasi Polri yang telah menangkap peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin. Andi ditangkap di Jombang terkait komentar 'halalkan darah Muhammadiyah'.\"NU di Jawa Timur memberikan dukungan penuh Bareskrim Polri yang telah menangkap pelaku ujaran kebencian dan ancaman kepada Muhammadiyah,\" jelas Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib melalui keterangan tertulis yang diterima detikJatim , Minggu (30\/4\/2023).Ulama yang akrab disapa Gus Salam itu menilai, sebagai seorang ASN, ucapan Andi sungguh sangat tidak patut disampaikan dan jauh dari cerminan akhlak yang baik sebagai seorang Muslim. Intelektualitas tanpa etika dan akhlak akan melahirkan arogansi. Baca juga: Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah Ditangkap Bareskrim di JombangNU di Jawa Timur meyakini bahwa pihak Muhammadiyah akan memaafkan yang bersangkutan selaras dengan berjalannya proses hukum.\"NU Jatim percaya dan men-support Polri untuk melakukan penegakan hukum atas kegaduhan di masyarakat, utamanya warga Muhammadiyah,' tutur Pengasuh Pesantren Denanyar Jombang tersebut. Sebelumnya, peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah buntut komentar 'halalkan darah semua Muhammadiyah'. Andi lantas ditangkap Baresrkrim di Jombang.Baca juga: Babak Baru Kasus Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik Bareskrim\"Benar bahwa penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri hari ini Minggu, 30 April 2023 telah melakukan penangkapan terhadap Saudara AP di daerah Jombang,\" kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiari Bachtiar saat dihubungi, Minggu (30\/4\/2023).Dia mengatakan, penangkapan terhadap Andi merupakan tindak lanjut dari laporan yang dilayangkan oleh Muhammadiyah.\"Atas perkara yang dilaporkan oleh pelapor dalam hal ini Muhammadiyah,\" tukasnya. Simak Video \"Eks Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Divonis 1 Tahun Bui\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/dte) andi pangerang hasanuddin andi pangerang peneliti brin muhammadiyah ujaran kebencian bareskrim pwnu jatim gus salam "} {"title":"Peneliti Brin Yang Ancam Warga Muhammadiyah Ditangkap Bareskrim Di Jombang","Text":" Surabaya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin resmi ditangkap Dittipidsiber Bareskrim Polri di Jombang. Andi ditangkap terkait komentar 'halalkan darah Muhammadiyah'.\"Benar bahwa penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri hari ini minggu 30 April 2023 telah melakukan penangkapan terhadap saudara AP di daerah Jombang atas perkara yang dilaporkan oleh pelapor dalam hal ini Muhammadiyah,\" ujar Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiari Bachtiar seperti dilansir dari detikNews, Minggu (30\/4\/2023).Baca juga: Peneliti BRIN Ikut Rukyahtul Hilal Sebelum Ancam Bunuh Warga MuhammadiyahAdi Vivid mengatakan penangkapan ini akan dirilis pada Senin besok (1\/5). \"Besok dirilis,\" ujarnya. Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin, resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri. Andi resmi dilaporkan oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah buntut komentar 'halalkan darah semua Muhammadiyah'.Baca juga: Babak Baru Kasus Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik Bareskrim\"Ya tadi di dalam di SPKT, kita sudah diterima untuk menyampaikan laporan terkait dengan adanya dugaan fitnah pencemaran nama baik dan ujaran kebencian yang diduga dilakukan saudara AP Hasanuddin di akun Facebook-nya. Dan juga telah dikonfirmasi oleh yang bersangkutan di media sehingga kami memutuskan untuk mengambil langkah hukum untuk mengadukan hal tersebut ke Mabes Polri,\" kata Ketua Hukum HAM dan Advokasi PP Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25\/4). Laporan PP Pemuda Muhammadiyah itu teregister dengan Nomor LP\/B\/76\/IV\/2023\/SPKT\/BARESKRIM POLRI tertanggal 25 April 2023. Nasrullah menyebut komentar Andi menyakiti hati warga Muhammadiyah. Simak Video \"Eks Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Divonis 1 Tahun Bui\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/dte) andi pangerang andi pangerang hasanuddin bareskrim ujaran kebencian peneliti brin muhammadiyah "} {"title":"Jejak Kasus Andi Pangerang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Hingga Ditangkap","Text":" Jakarta - Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin ditangkap terkait kasus ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah. Berikut ini perjalanan Andi dari kasus ujaran kebencian hingga ditangkap.Semua bermula saat Andi Pangerang Hasanuddin membuat komentar kontroversial 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Bukti ancaman ini itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut: \"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023. Baca juga: Bareskrim Tangkap Andi Pangerang Terkait 'Halalkan Darah Muhammadiyah'Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas pada Minggu (23\/4\/2023). AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi.Andi Dilaporkan ke PolisiPengurus Muhammadiyah Jombang pun melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin ke polisi pada Senin (24\/4\/2023). Andi dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan melalui media elektronik Facebook. Keesokan harinya, polisi memeriksa 2 saksi pelapor dan Andi sebagai terlapor.Sehari kemudian, Andi juga dilaporkan ke Bareskrim Polri. Andi resmi dilaporkan oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah buntut komentar 'halalkan darah semua Muhammadiyah'.\"Ya tadi di dalam di SPKT, kita sudah diterima untuk menyampaikan laporan terkait dengan adanya dugaan fitnah pencemaran nama baik dan ujaran kebencian yang diduga dilakukan saudara AP Hasanuddin di akun Facebook-nya. Dan juga telah dikonfirmasi oleh yang bersangkutan di media sehingga kami memutuskan untuk mengambil langkah hukum untuk mengadukan hal tersebut ke Mabes Polri,\" kata Ketua Hukum HAM dan Advokasi PP Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25\/4).Baca juga: Babak Baru Kasus Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik BareskrimLaporan PP Pemuda Muhammadiyah itu teregister dengan Nomor LP\/B\/76\/IV\/2023\/SPKT\/BARESKRIM POLRI tertanggal 25 April 2023. Nasrullah menyebut komentar Andi menyakiti hati warga Muhammadiyah.Simak juga 'Geger Komentar Peneliti BRIN Bernada Ancaman ke Warga Muhammadiyah':[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 3 Selanjutnya andi pangerang andi pangerang hasanuddin andi pangerang hasanuddin peneliti brin ujaran kebencian bareskrim polri "} {"title":"Babak Baru Kasus Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik Bareskrim","Text":" Surabaya - Ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan warga Muhammadiyah yang dilakukan Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin dilimpahkan ke Polda Jatim. Kasus yang semula ditangani Polres Jombang ini akan diambil alih Bareskrim.Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan LP sudah diterbitkan pada Rabu (26\/4\/2023). Laporan polisi nomor LP\/B\/96\/IV\/2023\/SPKT Polres Jombang itu diterbitkan atas laporan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Koordinator Bidang Hukum dan HAM Abdul Wahid.Karena sebelum itu, laporan yang dibuat Abdul Wahid masih berupa pengaduan masyarakat nomor LPM\/68\/IV\/2023\/SPKT Polres Jombang tertanggal 24 April 2023. \"Sudah buat laporan polisi pelapornya, kemarin (Rabu\/26\/4) sore,\" kata Aldo kepada wartawan, Kamis (27\/4\/2023).Baca juga: Muhammadiyah Ngotot Andi Pangerang Tetap Diproses Hukum untuk Efek JeraNamun hari ini, lanjut Aldo, pihaknya melimpahkan kasus dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah itu ke Polda Jatim. \"Karena ada laporan di beberapa polres lain, seperti Lamongan kan ada laporan juga. Setelah dari Polda nanti ditarik ke Bareskrim,\" jelasnya.Aldo menambahkan kasus ini akan diambil alih Bareskrim Polri untuk efisiensi penyidikan.\"Untuk efisiensi penyidikan, pimpinan mau menarik semuanya ke Bareskrim. Kemudian dari sisi kecepatan juga kan lebih cepat di Bareskrim,\" tandasnya.Sementara Sekretaris LBH Muhammadiyah Lamongan, Juris Justitio Hakim Putra membenarkan laporan yang dilakukan pihaknya. Laporan tersebut dilayangkan ke Polres Lamongan pada Rabu (26\/4\/2023).Laporan tersebut, lanjut Juris, terkait dugaan tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik sesuai UU nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.Baca juga: Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik ke BareskrimSebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas pada Minggu (23\/4\/2023). AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi.Pengurus Muhammadiyah Jombang pun melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin ke polisi pada Senin (24\/4\/2023). Andi dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan melalui media elektronik Facebook. Keesokan harinya, polisi memeriksa 2 saksi pelapor dan Andi sebagai terlapor. Simak Video \"Eks Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Divonis 1 Tahun Bui\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/fat) andi pangerang andi pangerang hasanuddin bareskrim ujaran kebencian peneliti brin muhammadiyah "} {"title":"Peneliti Brin Ikut Rukyahtul Hilal Sebelum Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah","Text":" Jombang - Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin diketahui sempat ikut rukyahtul hilal di Jombang 3 hari sebelum melontarkan komentar ancaman bunuh warga Muhammadiyah. Andi hadir di kegiatan tersebut 2 tahun berturut-turut.Rukyahtul hilal digelar Kemenag Jombang bersama tim hisab rukyat di Pusat Observasi Bulan (POB) Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang pada Kamis (20\/4\/2023). Peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin ternyata hadir di acara tersebut.\"Iya, selalu hadir dia (Andi), insyaallah dua kali dia hadir (tahun 2022 dan 2023). Tidak tahu kok dia tahu tempatnya di situ,\" kata Kasi Bimas Islam Kemenag Jombang Mashur kepada wartawan, Kamis (27\/4\/2023). Baca juga: Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik ke BareskrimMashur mengaku tidak mengetahui siapa yang mengundang Andi dalam rukyahtul hilal. Sebab pihaknya merasa tidak mengundang peneliti BRIN tersebut. Ia juga tidak mengetahui persis apa saja yang dilakukan Andi ketika itu.\"Saya kurang tahu. Kalau dia, wong dia ahli ya ikut nimbrung barangkali. Saya saat itu berada di bawah, (lokasi rukyahtul hilal) di atas masjid. Yang jelas aktivitas dia sebagai orang yang punya ilmu ke sana,\" jelasnya. Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:Baca juga: Muhammadiyah Jombang Bantah Ibu Andi Pangerang Warganya: Ngaku-ngaku\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas pada Minggu (23\/4\/2023). AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi.Pengurus Muhammadiyah Jombang pun melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin ke polisi pada Senin (24\/4\/2023). Andi dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan melalui media elektronik Facebook. Keesokan harinya, polisi memeriksa 2 saksi pelapor dan Andi sebagai terlapor.Polisi masih mendalami unsur-unsur dalam pasal yang diduga dilanggar Andi Pangerang Hasanuddin. Yaitu pasal 45A ayat (2) dan atau pasal 45B UU RI nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Simak Video \"Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/fat) peneliti brin muhammadiyah peneliti brin brin andi pangerang andi pangerang hasanuddin muhammadiyah ancam bunuh warga muhammadiyah rukyatul hilal ujaran kebencian "} {"title":"Muhammadiyah Lamongan Ikut Laporkan Peneliti Brin Karena Dinilai Kebablasan","Text":" Lamongan - Pengurus Daerah Muhammadiyah Lamongan turut melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin. Peneliti BRIN tersebut dilaporkan ke polres setempat atas komentarnya yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah.Sekretaris LBH Muhammadiyah Lamongan, Juris Justitio Hakim Putra membenarkan laporan yang dilakukan pihaknya. Laporan tersebut dilayangkan ke Polres Lamongan pada Rabu (26\/4).Laporan tersebut, lanjut Juris, terkait dugaan tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik sesuai UU nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. \"Benar, LBH Muhammadiyah telah membuat laporan ke Polres Lamongan dan laporan tersebut sudah diterima dengan registrasi nomor: STTLPM\/167\/ IV \/2023\/SPKT\/Polres Lamongan. 26\/4,\" kata Juris, Kamis (27\/4\/2023).Baca juga: Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik ke BareskrimJuris menyebut ancaman Andi Pangerang di kolom komentar Facebook Thomas Djamaluddin tersebut bukan kebebasan berpendapat. Namun sudah masuk kategori ujaran kebencian yang cenderung provokatif yang sudah didokumentasikan jadi barang bukti. \"Di sini ada bukti yang sudah kita serahkan ke penyidik Polres Lamongan berupa screenshot status APH,\" ujar Juris.LBH Muhammadiyah, lanjut Juris, meminta agar Andi Pangerang diproses secara hukum sesuai yang berlaku. Sebab apa yang disampaikan terkait perbedaan penetuan Lebaran sudah kebablasan dan tak patut diucapkan seorang ASN.\"Bagi warga Muhammadiyah, perbedaan itu merupakan rahmat yang membangun, hal yang biasa termasuk perbedaan lebaran Muhammadiyah dan pemerintah. Itu harus kita hargai, bukan lantas membuat kegaduhan yang kebablasan apalagi mengadu domba sampai mengancam membunuh,\" ungkapnya.Saat laporan ke Polres Lamongan, Juris juga didampingi tim advokat terdiri dari Adhimas Wahyu Sadhewo, Aris Ariant, Arif Hidayat, Faridatul Bahiyah, Nur Nadhiroh, dari MHH PDA Lamongan dengan tim Kokam, Arian Yusuf.Terpisah, Kasi humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro saat dikonfirmasi membenarkan laporan dari LBH Muhammadiyah Lamongan terhadap Andi Pangerang. Menurutnya, laporan tersebut telah diterima. \"Benar, kami telah menerima laporan dari LBH Muhammadiyah,\" kata Anton.Baca juga: Ngaku Siap Dipenjara, Kini Andi Pangerang Minta Maaf karena KhilafSebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi. Simak Video \"Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/fat) peneliti brin muhammadiyah peneliti brin brin andi pangerang andi pangerang hasanuddin muhammadiyah ancam bunuh warga muhammadiyah ujaran kebencian "} {"title":"Kasus Peneliti Brin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Ditarik Ke Bareskrim","Text":" Jombang - Polres Jombang telah menerbitkan laporan polisi (LP) kasus Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin diduga melakukan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah di Facebook. Hari ini, kasus tersebut dilimpahkan ke Polda Jatim lantaran akan diambil alih Bareskrim.Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan LP sudah diterbitkan pada Rabu (26\/4). Laporan polisi nomor LP\/B\/96\/IV\/2023\/SPKT Polres Jombang itu diterbitkan atas laporan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Koordinator Bidang Hukum dan HAM Abdul Wahid.Karena sebelum itu, laporan yang dibuat Abdul Wahid masih berupa pengaduan masyarakat nomor LPM\/68\/IV\/2023\/SPKT Polres Jombang tertanggal 24 April 2023. \"Sudah buat laporan polisi pelapornya, kemarin sore,\" kata Aldo kepada wartawan, Kamis (27\/4\/2023). Namun hari ini, lanjut Aldo, pihaknya melimpahkan kasus dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah itu ke Polda Jatim. \"Karena ada laporan di beberapa polres lain, seperti Lamongan kan ada laporan juga. Setelah dari Polda nanti ditarik ke Bareskrim,\" jelasnya.Baca juga: Muhammadiyah Ingin Proses Hukum Tetap Jalan Meski Andi Pangerang Minta MaafAldo menambahkan kasus ini akan diambil alih Bareskrim Polri untuk efisiensi penyidikan. \"Untuk efisiensi penyidikan, pimpinan mau menarik semuanya ke Bareskrim. Kemudian dari sisi kecepatan juga kan lebih cepat di Bareskrim,\" tandasnya.Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Baca juga: Bantahan Keras Muhammadiyah Jombang Kala Ibu Andi Pangerang Ngaku AnggotanyaDi salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas pada Minggu (23\/4\/2023). AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi.Pengurus Muhammadiyah Jombang pun melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin ke polisi pada Senin (24\/4\/2023). Andi dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan melalui media elektronik Facebook. Keesokan harinya, polisi memeriksa 2 saksi pelapor dan Andi sebagai terlapor. Simak Video \"Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf\" [Gambas:Video 20detik] (iwd\/fat) peneliti brin muhammadiyah peneliti brin muhammadiyah andi pangerang brin andi pangerang hasanuddin ujaran kebencian ancam bunuh warga muhammadiyah "} {"title":"Andi Pangerang Minta Maaf Ke Muhammadiyah Adakah Peluang Damai","Text":" Jombang - Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang meminta Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin tetap diproses hukum untuk memberi efek jera. Lantas masih adakah peluang kasus diselesaikan melalui jalur damai?Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Abdul Wahid mengatakan meski ada peluang damai, namun pihaknya saat ini harus tetap diproses hukum.\"Proses hukum harus tetap berjalan dulu untuk menenangkan warga Muhammadiyah. Nanti hasilnya bagaimana, terjadi perdamaian ya kami tidak akan mempermasalahkan masalah itu. Yang penting umat Islam, terutama warga Muhammadiyah tenang,\" kata Wahid kepada detikJatim, Kamis (27\/4\/2023). Wahid menjelaskan, proses hukum juga untuk memberikan efek jera kepada Andi. Apalagi statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN), Andi seharusnya bijak dalam bertutur kata. Bukan malah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.Baca juga: 3 Saksi Ahli Dilibatkan di Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah\"APH ini bicaranya premanisme, bukan seorang ASN yang bijak. Seharusnya ASN yang digaji uang negara bicaranya yang bijak. Biar bijak dalam berbicara, hati-hati seorang pejabat negara dia itu. Itu yang kami harapkan biar nanti tidak terjadi gesekan antar organisasi besar yang ada di Indonesia,\" jelasnya. Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'Halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:Baca juga: Muhammadiyah Jombang Bantah Ibu Andi Pangerang Warganya: Ngaku-ngaku\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi.Pengurus Muhammadiyah Jombang pun melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin ke polisi pada Senin (24\/4\/2023). Andi dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan melalui media elektronik Facebook. Keesokan harinya, polisi memeriksa 2 saksi pelapor dan Andi sebagai terlapor.Polisi masih mendalami unsur-unsur dalam pasal yang diduga dilanggar Andi Pangerang Hasanuddin. Yaitu pasal 45A ayat (2) dan atau pasal 45B UU RI nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Simak Video \"Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/fat) peneliti brin muhammadiyah peneliti brin brin andi pangerang andi pangerang hasanuddin muhammadiyah ancam bunuh warga muhammadiyah ujaran kebencian "} {"title":"Muhammadiyah Ingin Proses Hukum Tetap Jalan Meski Andi Pangerang Minta Maaf","Text":" Jombang - Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin mengaku khilaf dan meminta maaf atas komentarnya di Facebook saat diperiksa polisi atas ancaman membunuh warga Muhammadiyah. Meski Andi meminta maaf, Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Jombang meminta polisi tetap melanjutkan proses hukum.Andi baru sekali diperiksa di Satreskrim Polres Jombang pada Selasa (25\/4\/2023). Statusnya sebagai saksi terlapor. Dalam pemeriksaan itu dia mengakui kesalahan dan meminta maaf atas komentarnya di medsos yang diduga mengandung ujaran kebencian terhadap warga Muhammadiyah.\"Kami tidak tahu masalah itu khilaf atau tidak. Karena ini sudah ada bukti postingan komentar yang melukai warga Muhammadiyah. Bukan hanya warga Muhammadiyah Jombang, tapi tingkatnya se-Indonesia,\" kata Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Koordinator Bidang Hukum dan HAM Abdul Wahid kepada detikJatim, Kamis (27\/4\/2023). Wahid menjelaskan bahwa ada sejumlah poin dalam komentar Andi di Facebook yang dinilai melukai warga Muhammadiyah. Pertama 'menghalalkan darah Muhammadiyah', menyebut warga Muhammadiyah 'banyak bacot', menyebut 'Muhammadiyah disusupi HTI', serta 'mau membunuh warga Muhammadiyah satu per satu'.\"'Silakan lapor dengan ancaman pembunuhan.' Dia sendiri nantang, sudah jelas kok. Khilaf kok sampai emosional mau membunuh satu per satu. Itu kan jadi permasalahannya. Apalagi dia seorang ASN. Bahasanya sangat membahayakan kerukunan umat Islam,\" jelasnya. Baca juga: Bantahan Keras Muhammadiyah Jombang Kala Ibu Andi Pangerang Ngaku AnggotanyaOleh sebab itu, Wahid berharap kasus dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah ini tetap diproses hukum oleh pihak kepolisian.\"Proses hukum harus tetap berjalan dulu untuk menenangkan warga Muhammadiyah,\" tandasnya.Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Baca juga: 7 Fakta Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Berujung Ngaku KhilafDi salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi.Pengurus Muhammadiyah Jombang pun melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin ke polisi pada Senin (24\/4\/2023). Andi dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan melalui media elektronik Facebook. Keesokan harinya, polisi memeriksa 2 saksi pelapor dan Andi sebagai terlapor.Polisi masih mendalami unsur-unsur dalam pasal yang diduga dilanggar Andi Pangerang Hasanuddin. Yaitu pasal 45A ayat (2) dan atau pasal 45B UU RI nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Simak Video \"Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf\" [Gambas:Video 20detik] (dpe\/iwd) peneliti brin muhammadiyah peneliti brin brin andi pangerang andi pangerang hasanuddin muhammadiyah ancam bunuh warga muhammadiyah ujaran kebencian "} {"title":"3 Saksi Ahli Dilibatkan Di Kasus Peneliti Brin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah","Text":" Jombang - Polisi masih mendalami ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan yang diduga dilakukan Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin melalui komentarnya di Facebook. Pada tahap ini, polisi menggali keterangan dari 3 saksi ahli sekaligus.Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan Unit Tipidter sudah melakukan koordinasi awal dengan 3 saksi ahli. Yaitu ahli ITE, ahli agama dan ahli bahasa. Ketiga ahli bakal dimintai pendapat terkait komentar Andi di Facebook yang diduga mengandung ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.\"Ada beberapa ahli yang akan diperiksa, ahli agama, ahli ITE dan ahli bahasa terkait apa yang ditulis saudara AP di Facebook. Nanti hasil koordinasi dengan ahli apa, selanjutnya mungkin akan kami panggil ulang saudara AP untuk mendalami keterangan saksi AP sendiri,\" terang Aldo kepada wartawan, Kamis (27\/4\/2023). Aldo menegaskan saat ini Andi masih berstatus sebagai saksi. Sejauh ini, pihaknya juga belum melakukan upaya paksa, baik penyitaan barang bukti maupun penahanan. Menurut Aldo, keterangan saksi ahli nantinya akan meningkatkan status pengaduan masyarakat menjadi laporan polisi.Baca juga: Bantahan Keras Muhammadiyah Jombang Kala Ibu Andi Pangerang Ngaku Anggotanya\"Upaya paksa penyitaan maupun penahanan belum kami lakukan. Karena ini sifatnya masih pengaduan masyarakat. Sambil kami menunggu hasil dari ahli untuk menaikkan status menjadi laporan polisi,\" jelasnya. Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Baca juga: Terungkap! Motif Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga MuhammadiyahKemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi.Pengurus Muhammadiyah Jombang pun melaporkan Andi Pangerang Hasanuddin ke polisi pada Senin (24\/4\/2023). Andi dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan melalui media elektronik Facebook. Keesokan harinya, polisi memeriksa 2 saksi pelapor dan Andi sebagai terlapor.Polisi masih mendalami unsur-unsur dalam pasal yang diduga dilanggar Andi Pangerang Hasanuddin. Yaitu pasal 45A ayat (2) dan atau pasal 45B UU RI nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).Pasal 45A ayat (2) berbunyi \"Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak Ro 1 miliar\".Sedangkan pasal 45B berbunyi \"Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan atau denda paling banyak Rp 750 juta\". Simak Video \"Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/iwd) peneliti brin muhammadiyah muhammadiyah peneliti brin brin andi pangerang andi pangerang hasanuddin ancam bunuh warga muhammadiyah ujaran kebencian "} {"title":"Bantahan Keras Muhammadiyah Jombang Kala Ibu Andi Pangerang Ngaku Anggotanya","Text":" Surabaya - Ibunda peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin mengaku sebagai salah satu anggota Muhammadiyah. Hal ini dilontarkan sang ibu pada polisi saat anaknya diperiksa sebagai saksi terlapor dalam kasus ujaran kebencian 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Namun, pengakuan sang ibu mendapat bantahan keras dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jombang. Bagaimana sebenarnya?Klaim ibu Andi Pangerang Hasanuddin sebagai warga Muhammadiyah pertama kali disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto. Informasi didasarkan atas pengakuan ibu Andi saat mendampingi pemeriksaan anaknya di kantor polisi. Aldo menyebut, sang ibu mengantarkan anaknya ke kantor polisi untuk diperiksa usai mengetahui pernyataan anaknya viral di media sosial.Baca juga: Muhammadiyah Jombang Bantah Ibu Andi Pangerang Warganya: Ngaku-ngaku\"Ibunya tahu setelah beberapa hari anaknya viral di televisi, di medsos. Kami tidak menginterogasi ibunya, kami fokus ke saudara AP. Ibunya sendiri kemarin mengaku warga Muhammadiyah,\" kata Aldo, Rabu (26\/4\/2023). Namun, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jombang membantah keras pengakuan ibu Peneliti BRIN, Andi Pangerang adalah warga Muhammadiyah.\"Tidak benar. Kalau benar dia (Ibu Andi) pasti punya kartu tanda Muhammadiyah atau Aisyiyah,\" kata Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Abdul Wahid kepada detikJatim, Rabu (26\/4\/2023).Wahid menjelaskan, Ketua Majelis Informasi dan Digital PDM Jombang telah mengunjungi tempat tinggal ibu Andi di Desa\/Kecamatan Diwek, Jombang pada Selasa (25\/4\/2023) pagi. Saat itu, ibu peneliti BRIN itu pun mengaku bukan warga Muhammadiyah.\"Ayah dari ibunya APH atau kakek APH yang katanya warga Muhammadiyah, itu pun masih katanya,\" ujar Wahid.Wahid menambahkan, seandainya ibu Andi warga Muhammadiyah, dia pastinya datang ke PDM Jombang terkait kasus yang menjerat anaknya.\"Kalau dia warga Muhammadiyah pasti datang ke PDM Jombang kalau tahu anaknya melakukan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan ke warga Muhammadiyah, setelah viral dan diperiksa polisi baru ngaku-ngaku Muhammadiyah,\" tandasnya.Baca juga: 7 Fakta Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Berujung Ngaku KhilafSebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:\"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman.\"Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. AP Hasanuddin melontarkan ancaman.\"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,\" kata Andi. Simak Video \"Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf\" [Gambas:Video 20detik] (hil\/fat) peneliti brin muhammadiyah peneliti brin brin andi pangerang andi pangerang hasanuddin muhammadiyah ancam bunuh warga muhammadiyah ujaran kebencian "} {"title":"7 Fakta Peneliti Brin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Berujung Ngaku Khilaf","Text":" Surabaya - Kasus peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin dalam ujaran kebencian 'halalkan darah semua Muhammadiyah' terus bergulir. Usai diperiksa Polres Jombang, Andi mengaku komentarnya di Facebook khilaf.Sebelumnya, pemeriksaan dilakukan setelah ia dilaporkan oleh Pengurus Daerah Muhammadiyah (PD) Jombang pada Senin (24\/4). Sedangkan pemeriksaan dilakukan pada Selasa (25\/4).Berikut 7 fakta terbaru soal kasus ini:Baca juga: Dalih Khilaf Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah Berujung Maaf1. Diantar Ibu saat Diperiksa PolisiKasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan, Andi diperiksa dengan diantar ibunya langsung. Aldo menyebut Andi cukup kooperatif saat diperiksa. \"Dia kooperatif datang ke Sat Reskrim Polres Jombang diantar ibunya sendiri,\" kata Aldo kepada wartawan di kantornya, Rabu (26\/4\/2023).Dari foto yang diperoleh detikJatim, tampak ibu Andi ikut mendampingi langsung anaknya saat diperiksa di kantor polisi. Meski demikian polisi hanya fokus pada pemeriksaan Andi sebagai terlapor. \"Ibunya tahu setelah beberapa hari anaknya viral di televisi, di medsos. Kami tidak menginterogasi ibunya, kami fokus ke saudara AP,\" terang Aldo.Baca juga: Penampakan Andi Pangerang Diperiksa di Kasus 'Halalkan Darah Muhammadiyah'2. Status Peneliti BRIN Masih SaksiLalu, bagaimana status Andi setelah diperiksa? Polisi menyebut, Andi masih berstatus sebagai saksi.\"Dari AP (Andi Pangerang) sendiri masih status saksi,\" kata Aldo.3. Ibu Andi Pangerang Sebut Dirinya MuhammadiyahUsai viral mengancam untuk membunuh warga Muhammdiyah. Ironisnya, ibu Andi Pangerang mengaku sebagai warga Muhammadiyah.\"Ibunya sendiri kemarin mengaku warga Muhammadiyah,\" kata Aldo, Rabu (26\/4\/2023).Polisi ungkap motif Andi Pangerang ancam bunuh warga Muhammadiyah, baca di halaman selanjutnya! Halaman 1 2 Selanjutnya andi pangerang andi pangerang hasanuddin peneliti brin brin peneliti brin muhammadiyah muhammadiyah ancam bunuh warga muhammadiyah ujaran kebencian "} {"title":"Dalih Khilaf Peneliti Brin Ancam Warga Muhammadiyah Berujung Maaf","Text":" Surabaya - Polres Jombang telah memeriksa peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin sebagai saksi terlapor dalam kasus ujaran kebencian 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.Pemeriksaan dilakukan setelah ia dilaporkan oleh Pengurus Daerah Muhammadiyah (PD) Jombang pada Senin (24\/4). Sedangkan pemeriksaan dilakukan pada Selasa (25\/4).Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan Andi diperiksa dengan diantar ibunya langsung. Aldo menyebut Andi cukup kooperatif saat diperiksa. Dari AP sendiri masih status saksi. Dia kooperatif datang ke Satreskrim Polres Jombang diantar ibunya sendiri,\" kata Aldo kepada wartawan di kantornya, Rabu (26\/4\/2023).Dari foto yang diperoleh detikJatim, tampak ibu Andi ikut mendampingi langsung anaknya saat diperiksa di kantor polisi. Meski demikian polisi hanya fokus pada pemeriksaan Andi sebagai terlapor. Baca juga: Thomas Djamaluddin Ikut Dipolisikan di Kasus 'Halalkan Darah Muhammadiyah'\"Ibunya tahu setelah beberapa hari anaknya viral di televisi, di medsos. Kami tidak menginterogasi ibunya, kami fokus ke saudara AP, Ibunya sendiri kemarin mengaku warga Muhammadiyah,\" terang Aldo.Sedangkan untuk motifnya, Aldo menyebut Andi emosi. Saat diperiksa ia mengakui semua komentarnya, ia pun mengaku khilaf dan meminta maaf.\"Terkait motif mungkin ada rasa emosi dari terlapor (Andi) karena pimpinannya atau apanya dari BRIN diserang oleh komentar-komentar yang tidak pas menurut terlapor,\" kata Aldo.Menurut Aldo, Andi mengaku mem-posting komentar tersebut ketika itu di rumah ibunya di Desa\/Kecamatan Diwek, Jombang. Andi mengaku tak berniat mengancam atau menjelekkan Muhammadiyah.\"Emosi sesaat gitu, tidak ada motif khusus untuk menjelekkan. Itu kalau menurut keterangan terlapor. Kami masih mendalami terkait motif,\" jelasnya.Baca juga: Muhammadiyah Jombang Bantah Ibu Andi Pangerang Warganya: Ngaku-ngakuAndi pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf. \"Keterangan saudara AP dia merasa khilaf dan meminta maaf terkait apa yang dilakukan di medsos itu salah,\" tandas Aldo.Terpisah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jombang membantah ibu Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin adalah warga Muhammadiyah.\"Tidak benar. Kalau benar dia (Ibu Andi) pasti punya kartu tanda Muhammadiyah atau Aisyiyah,\" kata Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Abdul Wahid kepada detikJatim.Wahid menjelaskan Ketua Majelis Informasi dan Digital PDM Jombang telah mengunjungi tempat tinggal ibu Andi di Desa\/Kecamatan Diwek, Jombang pada Selasa (25\/4\/2023) pagi. Ibu peneliti BRIN itu pun mengaku bukan warga Muhammadiyah.\"Ayah dari ibunya APH atau kakek APH yang katanya warga Muhammadiyah, itu pun masih katanya,\" ujar Wahid. Simak Video \"Eks Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Divonis 1 Tahun Bui\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/iwd) andi pangerang andi pangerang hasanuddin peneliti brin brin peneliti brin muhammadiyah muhammadiyah ancam bunuh warga muhammadiyah ujaran kebencian "} {"title":"Tuntut Andi Pangerang Ditahan Mahasiswa Muhamaddiyah Ancam Geruduk Brin","Text":" Jakarta - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta mengancam akan menggeruduk kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal itu buntut pernyataan Andi Pangerang Hasanuddin yang melontarkan ancaman 'halalkan darah semua Muhammadiyah'.\"Terkait laporan ini kami percayakan betul kepada Polri untuk bertindak dan tentunya kami di sini mencoba memberikan waktu kepada aparat kepolisian meminta 3 x 24 jam agar Saudara AP Hasanuddin ini dapat ditahan dan diproses laporan hukumnya,\" kata Ketum IMM Ari Aprian Harahap kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (25\/4\/2023).Ari mengatakan pihaknya memberikan waktu selambat-lambatnya tiga hari agar polisi segera menahan Andi Pangerang. Ari menyebut pihaknya akan menggeruduk kantor BRIN Jakarta jika tidak ada tindak lanjut pihak kepolisian atas perbuatan Andi Pangerang. Baca juga: Thomas Djamaluddin: Saya Mohon Maaf, Tak Ada Benci ke Muhammadiyah\"Apabila dalam 3 x 24 jam ternyata laporan ini belum ada perkembangannya, jangan sampai salahkan kami kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DKI Jakarta akan turun ke jalan meminta AP Hasanuddin ini ditahan terkait dampak pernyataannya,\" ujarnya.Hari ini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sedianya bakal melaporkan Andi Pangerang ke Polda Metro Jaya. Namun laporan itu ditolak setelah Andi telah dilaporkan terlebih dahulu di Bareskrim Polri. Ari meminta polisi segera melakukan penyelidikan hingga menetapkan Andi Pangerang sebagai tersangka. Dia menilai pernyataan Andi itu telah memancing amarah banyak warga Muhammadiyah di daerah.Baca juga: Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Minta BRIN Dievaluasi Buntut Komentar Peneliti\"Kemarin kita lihat kawan-kawan di daerah mencari alamat AP Hasanuddin. Itu yang tidak kami inginkan,\" ungkapnya.Simak Video 'LBH PP Muhammadiyah Minta Andi & Thomas Djamaluddin Dipecat dari BRIN': [Gambas:Video 20detik]Andi Pangerang resmi dilaporkan soal ujaran kebencian di Bareskrim Polri. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya andi pangerang muhammadiyah brin peneliti brin ancaman peneliti brin ujaran kebencian "} {"title":"Pakar Nilai Tepat Polisi Setop Kasus Tiktoker Bima Kritik Lampung Dajjal","Text":" Jakarta - Polda Lampung sudah menghentikan kasus Tiktoker Bima Yudho Saputro yang dilaporkan Ghinda Ansori atas dugaan ujaran kebencian. Pakar hukum pidana Universitas Lampung (Unila), Yusdianto, mengapresiasi langkah kepolisian menghentikan kasus itu.\"Saya menilai sudah tepat (Polda Lampung menghentikan kasus Bima) karena secara hukum, baik itu tempus, locus, dan delic, tidak memenuhi syarat untuk dilanjutkan,\" kata Yusdianto dalam keterangannya, Jumat (21\/4\/2023).Baca juga: TikTokers Kritik Lampung, Kemendagri Ingatkan APBD untuk Pembangunan 40%Sebagai informasi, Bima sebelumnya diadukan kuasa hukum Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gindha Ansori Wayka. Pangkalnya, kontennya tentang kritik atas buruknya infrastruktur jalan melalui akun TikTok @awbimaxreborn dianggap mencemarkan nama baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Polda Lampung pun belakangan menghentikan kasus ini. Sebab, tidak menemukan unsur pidana dalam konten Bima, termasuk penggunaan kata 'Dajjal' yang dianggap tak memuat unsur kebencian atau merujuk suku, agama, dan\/atau ras tertentu.Yusdianto lalu menilai kepolisian juga harus memberikan perlindungan kepada Bima dan keluarganya, termasuk mencegah terjadinya kriminalisasi. Pasalnya, kata dia, pihak Bima dan keluarganya sempat merasa diintimidasi buntut viralnya konten tersebut. \"Oh iya dong, kita mengharapkan bukan hanya Bima yang sekarang, tapi Bima-Bima yang lain yang kritik tidak boleh dipersekusi, apalagi dikriminalisasi,\" ucapnya.\"Saya kira harus menjadi atensi aparat keamanan bahwa siapa pun yang beri masukan yang baik, yang tajam kepada pemerintah harusnya tidak boleh dikriminalisasi. Ini harus menjadi atensi aparat supaya jangan menjaga dan jadi alat kekuasaan kepala daerah untuk memproses hukum dan kriminalkan seseorang,\" sambungnya.Lebih lanjut, Yusdianto berpendapat, kritik yang disampaikan Bima kepada Pemprov Lampung dan akhirnya adalah doa para warga yang kesal dengan pembangunan yang ada di daerah. Pendekatan hukum terhadap Bima pun, menurutnya, pada akhirnya justru mengundang simpati dan kritik terhadap pemerintah daerah (pemda) kian menguat.\"Ini semacam doa semua masyarakat Lampung terkait kekesalan, lalu doa yg diizabah, apalagi ini bulan Ramadan dan ini dilakukan seorang anak muda dan ini dianggap sepele. Yang lain bisa dibungkam, masa anak muda saja tidak bisa? Sehingga, memantik solidaritas teman-teman yang selama ini diam,\" ujar dia.Yusdianto menyampaikan demikian lantaran belum ada satu pun dari 33 janji Arinal pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018 yang terwujud hingga kini.\"Janji saat pilkada cukup muluk, seperti antarkan kampung berjaya dari infrastruktur, perekonomian, pertanian. Ini, kan, semacam khalayan, ekspektasi, tapi tidak dibarengi kerja-kerja konkret,\" pungkasnya.Baca juga: Perkara Bima Kritik Lampung Disetop Usai Disebut Tak Ada PidanaUntuk diketahui, Polda Lampung sudah menghentikan kasus Tiktoker Bima Yudho Saputro yang dilaporkan Ghinda Ansori atas dugaan ujaran kebencian. Polisi menegaskan tidak ada unsur pidana dalam pernyataan Bima.\"Dari hasil gelar perkara, penyidik sudah menyimpulkan tidak ditemukan unsur-unsur tindak pidana,\" kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi detikcom, Selasa (18\/3).Penyidik sudah memeriksa 6 orang saksi terkait laporan Gindha. Di antaranya saksi pelapor dan yang mendukung saksi pelapor.\"Kemudian kita juga sudah memeriksa saksi ahli sebagaimana tercantum dalam pasal 184 KUHAP, yaitu adanya keterangan surat, saksi dan segala macam dan saksi ahli, nah ini kita sudah periksa 3 orang saksi ahli, 2 orang itu adalah saksi ahli bidang pidana dan satu orang saksi ahli bidang bahasa,\" ujarnya.Simak Video: Polisi Hentikan Kasus Bima yang Kritik Lampung 'Dajjal'[Gambas:Video 20detik] (maa\/maa) bima yudho saputro tiktoker bima tiktoker bima yudho ujaran kebencian polda lampung "} {"title":"Pendeta Hindu Di India Serukan Serang Mekah Dan Rebut Kabah","Text":" Surabaya - Seorang pendeta Hindu di India menjadi viral di media sosial setelah melontarkan pidato kontroversial bernada kebencian terhadap umat Muslim dan ajaran Islam. Dalam pidatonya, pendeta Hindu itu bahkan menyerukan pengikutnya untuk menyerang kota suci Mekah dan merebut Ka'bah dari umat Muslim.Seperti dilansir media online, muslimmirror.com, Rabu (12\/4\/2023), Yati Narsinghanand yang dikenal sebagai pendeta kuil Hindu Dasna di Ghaziabad dan anggota sayap kanan Hindu yang terkemuka di India, sudah sejak lama dikenal karena komentar-komentar anti-Islam yang dilontarkannya.Hindutva Watch yang memantau serangan terhadap kelompok minoritas keagamaan India, memposting video pidato Narsinghanand via akun Twitternya. Disebutkan Hindutva Watch bahwa Narsinghanand menyampaikan pidato kebencian terhadap umat Muslim saat menghadiri Hindu Jagruti Samelan. Baca juga: Hari Raya Nyepi, 23 Napi Beragama Hindu Dapat RemisiDalam pidatonya, Narsinghanand menyerukan umat Hindu untuk mengambil sikap terhadap umat Muslim dan melakukan upaya untuk merebut 'Mekah, tempat yang diduga sebagai lokasi kuil Mahadev' berada.\"Hindu Rashtra adalah sebuah impian, kita tidak hanya akan merebut tapi juga Mekah ... Sungai Gangga Mahadev mengalir dalam bentuk Zam Zam di sana,\" ucap Narsinghanand dalam pidatonya seperti dikutip dari detikNews. \"Jika kalian tidak merebut Makkeshwar Mandir (merujuk pada Ka'bah), tidak ada kekuatan di Bumi yang bisa mengalahkan Islam,\" cetus Narsinghanand kepada para pengikutnya.Belum ada tanggapan resmi dari otoritas maupun Kepolisian India soal pidato kebencian Narsinghanand yang viral di media sosial itu.Baca juga: Alhamdulillah, RI Dapat Tambahan Kuota Jemaah Haji dari SaudiLaporan muslimmirror.com juga menyebut bahwa sejumlah pejabat Partai Bharata Janata (BJP) yang kini berkuasa di India memiliki hubungan dekat dengan Narsinghanand. Disebutkan bahwa para pejabat BJP di India itu secara aktif mempromosikan dan mendukung Narsinghanand.Bahkan salah satu pejabat BJP pernah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk mencapai tujuan Narsinghanand, yakni 'menghapus Islam dan umat Muslim dari muka Bumi ini'.Pidato kebencian yang disampaikan Narsinghanand itu bukanlah yang pertama kali. Pada April tahun lalu, Narsinghanand bersama sejumlah penyebar kebencian lainnya ditangkap pihak berwenang karena menyampaikan pidato kebencian dalam acara Hindu Mahapanchayat.Pidatonya pada saat itu menyatakan bahwa '50 persen umat Hindu akan berpindah agama' dalam waktu 20 tahun jika seorang Muslim menjadi Perdana Menteri (PM) di India. Simak Video \"Cuaca Panas Ekstrem di India, 15 Orang Tewas Gegara Heatstroke\" [Gambas:Video 20detik] (abq\/fat) india pendeta hindu yati narsinghanand ujaran kebencian mekah kakbah "} {"title":"Geger Pendeta Hindu Di India Serukan Serang Mekah Rebut Kabah","Text":" New Delhi - Seorang pendeta Hindu yang kontroversial di India menjadi viral di media sosial setelah melontarkan pidato bernada kebencian terhadap umat Muslim dan ajaran Islam. Dalam pidatonya, pendeta Hindu itu bahkan menyerukan pengikutnya untuk menyerang kota suci Mekah dan merebut Ka'bah dari umat Muslim.Seperti dilansir media online, muslimmirror.com, Rabu (12\/4\/2023), Yati Narsinghanand yang dikenal sebagai pendeta kuil Hindu Dasna di Ghaziabad dan anggota sayap kanan Hindu yang terkemuka di India, sudah sejak lama dikenal karena komentar-komentar anti-Islam yang dilontarkannya.Hindutva Watch yang memantau serangan terhadap kelompok minoritas keagamaan India, memposting video pidato Narsinghanand via akun Twitternya. Disebutkan Hindutva Watch bahwa Narsinghanand menyampaikan pidato kebencian terhadap umat Muslim saat menghadiri Hindu Jagruti Samelan. Baca juga: Horor Manusia Dikorbankan dalam Ritual di Kuil India, 5 Orang DitangkapDalam pidatonya, Narsinghanand menyerukan umat Hindu untuk mengambil sikap terhadap umat Muslim dan melakukan upaya untuk merebut 'Mekah, tempat yang diduga sebagai lokasi kuil Mahadev' berada.\"Hindu Rashtra adalah sebuah impian, kita tidak hanya akan merebut tapi juga Mekah ... Sungai Gangga Mahadev mengalir dalam bentuk Zam Zam di sana,\" ucap Narsinghanand dalam pidatonya. \"Jika kalian tidak merebut Makkeshwar Mandir (merujuk pada Ka'bah), tidak ada kekuatan di Bumi yang bisa mengalahkan Islam,\" cetus Narsinghanand kepada para pengikutnya.Belum ada tanggapan resmi dari otoritas maupun Kepolisian India soal pidato kebencian Narsinghanand yang viral di media sosial itu.Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.Lihat juga Video: Momen Dalai Lama Minta Bocah Isap Lidahnya, Berujung Minta Maaf[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya india pendeta hindu yati narsinghanand ujaran kebencian "} {"title":"Gus Nur Serang Bambang Tri Ungkap Kelakuannya Saat Proses Hukum","Text":" Solo - Terdakwa ujaran kebencian, ITE, dan penistaan agama, Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur membeberkan keretakan hubungannya dengan Bambang Tri kepada awak media. Hubungan mereka kurang harmonis sejak keduanya diperiksa di Bareskrim Polri sekitar empat bulan lalu.\"Saya sudah empat bulan tak berbincang dengan Bambang Tri. Tapi kita nggak bertengkar, nggak berantem fisik, tidak. Hanya memang sudah tidak cocok,\" kata Gus Nur kepada awak media di Pengadilan Negeri Solo, Selasa (28\/3\/2023).Hal itu dipicu sebuah foto yang diperlihatkan oleh penyidik soal anggota TNI yang jarinya hilang satu seperti yang disebut Bambang Tri pada kasus sebelumnya. Dalam foto itu, Gus Nur melihat jari anggota TNI itu lengkap. Secara spontan, dia menunjukkan foto itu kepada Bambang Tri, yang saat itu keduanya tengah melengkapi berkas pemeriksaan di Bareskrim Polri.\"Saya spontan, foto itu saya tunjukkan ke Bambang Tri, saya dibentak Bambang Tri sambil melotot 'ngapain anda menunjukkan ini ke saya, apa maksudnya, saya punya foto yang jarinya 4, mau apa?'. Setelah itu, dia bentak penyidik. Sejak itu 180 derajat mindset saya berubah tentang Bambang Tri. Dan foto yang saya lihat memang 10 jarinya,\" ujarnya. Baca juga: Bambang Tri dan Gus Nur Sidang Pleidoi Hari Ini, 320 Polisi BerjagaSejak saat itu, Gus Nur mengaku selalu meminta pisah kamar tahanan dengan Bambang Tri. Mereka memilih tidak saling bicara.\"Dari Bareskrim itu, saya tidak pernah bicara, selalu minta pisah kamar. Ya sepatah dua patah kata, tapi dia minta rokok ke saya. Ini hampir 2 minggu dia tidak minta rokok ke saya. Dari hati saya terdalam, saya tidak bisa dengan orang ini karena saya dibentak,\" ucapnya.Kasus keduanya bermula saat Bambang Tri menghadiri podcast Gus Nur. Mereka melakukan mubahalah tentang keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.Gus Nur menegaskan, produk ijazah Jokowi itu merupakan produknya Bambang Tri. Dia hanya sebagai host yang mengundang narasumbernya.Bahkan, dia juga menyesalkan kontribusi Bambang Tri di persidangan. Gus Nur menyebut tiga saksi ahli yang didatangkan itu karena dia, dan Bambang Tri tidak bisa menghadirkan saksi.Baca juga: 5 Fakta di Balik Tuntutan 10 Tahun Gus Nur dan Bambang Tri\"Fakta persidangan, Bambang Tri tak menghadirkan satu pun saksi. Secara administrasi, semua saksi di persidangan saya yang membiayai. Bambang Tri itu, sepeser pun, serupiah pun tak keluar duit waktu sidang. Coba kalau sidang dipisah, tak ada saksi sebenarnya. Bahkan pernah bentak kuasa hukum,\" pungkasnya.Lihat juga Video 'Bambang Tri: Gugat Ijazah Jokowi hingga Jadi Tersangka Penistaan Agama': [Gambas:Video 20detik] (rih\/apl) bambang tri gus nur sugi nur rahardja uu ite ujaran kebencian penistaan agama hukrim jateng solo pn solo "} {"title":"Ini Alasan Jaksa Tuntut Bambang Tri Dan Gus Nur Dihukum 10 Tahun Bui","Text":" Solo - Terdakwa ujaran kebencian, ITE, dan penistaan agama, Bambang Tri dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) masing-masing dituntut 10 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Begini pertimbangan jaksa.JPU kasus tersebut, Apriyanto Kurniawan mengatakan pihaknya menerapkan pasal yang sama terhadap kedua terdakwa. Yakni Pasal 14 ayat 1 UU RI Nomor 1 Tahun 1946, jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, karena kedua terdakwa melakukan secara bersama-sama.\"Pembuktian di Pasal 14 ayat 1, kami menuntut maksimal 10 tahun. Karena menurut kami kedua terdakwa residivis berulang kali, berbelit-belit, mereka tidak menyesali perbuatannya. Alasan meringankan tidak ada. Karena dari dulu konten podcast-nya kedua orang ini tetap kebencian kepada Presiden Jokowi, kalau dia mengatakan menyerang semua dan segala macam, tidak sih coba cermati di kontennya, pasti menyerang rezim Jokowi,\" kata Apriyanto saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Solo usai sidang, Selasa (21\/3\/2023). Apriyanto mengatakan, kasus ini merupakan kasus keempat Gus Nur. Sebelumnya dia pernah dihukum di Palu, Jakarta Selatan, dan Surabaya karena kasus ujaran kebencian dan kebohongan.Lanjutnya, Bambang Tri pernah dihukum 3 tahun di Blora karena bukunya berjudul Jokowi Undercover 1. Baca juga: Bambang Tri Tutup Telinga saat Jaksa Bacakan Tuntutan 10 Tahun BuiPada agenda sidang pemeriksaan saksi dari JPU dan ahli dari terdakwa, sidang Bambang Tri dan Gus Nur menjadi satu. Namun saat pemeriksaan terdakwa dan pembacaan tuntutan, sidang keduanya dipisah.\"Waktu pemeriksaan terdakwa dan tuntutan harus dipisah, karena ini independen, artinya berbeda konteksnya. Bahwa yang satu harus menerangkan keterlihatan yang lainnya. Lalu nomor perkara Bambang Tri lebih dulu di PN, jadi barang bukti di perkaranya Bambang Tri dipergunakan untuk perkaranya Gus Nur. Di perkaranya Gus Nur itu rangkaiannya,\" ujarnya.Dalam persidangan ini, Bambang Tri tidak didampingi kuasa hukumnya yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Sepanjang persidangan, Bambang Tri melakukan aksi tutup kuping.Menurut Apriyanto, aksi tutup kuping itu bukan tindakan yang baik di persidangan karena bisa anggap melecehkan persidangan.Baca juga: Gus Nur Dituntut 10 Tahun Bui, Protes Disamakan dengan Bambang Tri\"Sebenarnya (aksi tutup kuping) nggak normal, kayak melecehkan persidangan. Tapi karena kita melihat majelis hakim membiarkan, tidak melakukan peneguran, kita juga manut majelis hakim. Kalau kita menegur kurang tepat, karena ada majelis hakim ketua. Dan majelis hakim meminta untuk diteruskan, jadi ya monggo saja,\" ucapnya.Selengkapnya di halaman selanjutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya bambang tri sidang bambang tri dan gus nur di solo gus nur ujaran kebencian uu ite penistaan agama solo hukrim jateng sugi nur rahardja "} {"title":"Akhir Cerita Pencaci Polisi Di Pangandaran Bebas Dan Jadi Duta Ite","Text":" Pangandaran - Rasakan dinginnya tinggal di penjara, Yudi warga Kabupaten Pangandaran, mengaku menyesal atas perbuatan ujaran kebencian kepada anggota polisi. Bahkan, pria yang memiliki tato di tangan kanannya ini menyebut, tak akan mengulangi kesalahan yang sama.\"Sumpah tidak akan lagi-lagi, menyesal saya berkata itu. Saya menyesal sekali,\" kata Yudi kepada wartawan di Mapolsek Pangandaran.Awal kasus yang menjerat Yudi tepat sebulan yang lalu atau pada Tanggal 13 Februari 2023, melalui Akun Facebook Rendy Jr, dia melakukan ujaran kebencian terhadap anggota Satlantas Polres Pangandaran yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas di Jalan Raya Pangandaran tepatnya di Blok Cikembulan. Pelaku ujaran kebencian di Pangandaran. Foto: Aldi Nur FadillahDalam postingan akun Facebook miliknya, Yudi membuat caption 'Jurig na gs tingulanggrang tah khade parapatan cikembulan jurigg wungkul (setannya sudah ada di perempatan Cikembulan hantu aja),\". Sehari berselang, Yudi pun ditangkap polisi.\"Kami sudah tangkap netizen yang diduga memberikan ujaran kebencian kepada polisi pada Selasa (14\/2) malam, di kediamannya Sukaresik, Sidamulih,\" kata Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus dihubungi detikJabar. Dari hasil pemeriksaan, Yudi mengakui jika dirinya yang membuat status itu. Ditanya terkait alasan dia melakukan ujaran kebencian karena Operasi Lodaya Keselamatan dianggap menghalangi pengendara yang lewat.\"Dia sudah klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian,\" ucapnya.Akibat ulahnya itu dia harus merasakan dinginnya penjara. Dia dikenakan UU ITE Pasal 28 Ayat 2 tentang Ujaran Kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.Tak hanya merepotkan diri sendiri, keluarga pun mendapatkan imbas akibat ulahnya itu. Karena Yudi memiliki penyakit paru-paru pihak keluarga ajukan restorative justice dengan melibatkan kuasa hukum.\"Dia kan punya penyakit paru-paru, kemarin batuk sama demam. Tapi sekarang demamnya yang mulai membaik. Karena dia tidur pun kan cuman di lantai kalau di penjara itu,\" kata Ai Giwang, kuasa hukum Yudi.Baca juga: Yudi yang Sebut Polisi 'Jurig' Kini Hirup Udara BebasSurat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) diterbitkan, Yudi pun dibebaskan, Senin, 13 Februari 2023. Pihak keluarga pun berterimakasih kepada Polres Pangandaran karena Yudi bisa bebas dari jerat hukumnya.Selain itu, Yudi pun direncanakan akan dijadikan Duta ITE Polres Pangandaran. Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus menambahkan, Yudi pelaku ujaran kebencian akan menjadi Duta ITE Polres Pangandaran.\"Permintaan Kapolres untuk menjadikan Yudi sebagai duta ITE Polres Pangandaran, nantinya jika dibutuhkan untuk datang Yudi harus siap,\" ucap Luhut kepada detikJabar. (wip\/yum) polisi jurig berita jabar jawa barat pangandaran ujaran kebencian kriminal jabar uu ite round-up detikjabar "} {"title":"Rocky Gerung Jelaskan Hoaks Ujaran Kebencian Di Sidang Penggugat Ijazah Jokowi","Text":" Solo - Terdakwa ujaran kebencian, ITE, dan penistaan agama, Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) menghadirkan Rocky Gerung sebagai saksi ahli. Dalam sidang itu Rocky Gerung menjelaskan soal hoaks hingga penistaan agama.Rocky Gerung memberikan keterangannya sebagai ahli filsafat di Pengadilan Negeri Solo. Kuasa hukum terdakwa Eggi Sudjana mengatakan penjelasan Rocky Gerung soal hoax, ujaran kebencian, dan penistaan agama, itu meringankan kliennya.\"Sangat meringankan dan ilmiah, tidak ada subjektivitas. Dia menerangankan soal hoaks, ujaran kebencian, dan penodaan,\" kata Eggi usai sidang, Kamis (9\/3\/2023). \"Kedua, soal bukti tak ada ijazah asli Jokowi, jadi Jokowi merasa diterima hoaksnya, sehingga melawan dengan penuh kedendaman. Ketiga, dia mengingatkan jaksa bahwa cara berpikir jaksa banyak tak mengerti hukum, dianggap dungu, jadi kedunguan itu jangan diikuti,\" sambung Eggi.Baca juga: Rocky Gerung Jadi Saksi Ahli Sidang Bambang Tri Penggugat Ijazah Palsu JokowiEggi mengatakan jaksa juga tidak bisa membuktikan dakwaannya karena tak bisa menunjukkan ijazah asli Presiden Jokowi. Selain itu, dari 22 saksi yang dihadirkan jaksa dianggap tak pernah melihat ijazah asli Jokowi. \"Dalam perspektif lanjutan sidang, dalam Pasal 143 KUHP menerangkan dakwaan jaksa harus cermat, lengkap, dan jelas. Kalau tiga unsur ini tidak masuk, maka majelis hakim dapat membatalkan, batal demi hukum, harusnya selesai,\" jelas Eggi. Penjelasan JaksaSementara itu jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus tersebut, Apriyanto Kurniawan mengatakan Rocky Gerung memberikan keterangan sesuai keilmuannya. Soal tudingan jaksa tak bisa membuktikan dakwaannya, Apriyanto menyerahkan hal itu akan diputuskan majelis hakim.\"Mengenai subtansi hukum, apa yang diutarakan hak mereka. hakim memiliki kesimpulan sendiri. Nanti kita lihat saja, apakah kami bisa membuktikan dakwaannya, atau para terdakwa dinyatakan bersalah, atau malah dibebaskan,\" kata Apriyanto.Baca juga: Didakwa Penistaan Agama, Bambang Tri Akan Bawa Saksi soal Ijazah JokowiApriyanto memastikan akan berusaha membuktikan dakwaannya terhadap Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur tersebut. Sebab masih ada tahap pemeriksaan terdakwa, dan tuntutan.\"Bagi kami keterangan saksi ahli, dan saksi fakta dari kami sudah cukup. Kami punya fotocopy lengkap ijazah SD, SMP, SMA terlegalisir (Jokowi). Kami yakin bisa membuktikan perkara ini,\" jelas dia.Selengkapnya di halaman berikut. Halaman 1 2 Selanjutnya rocky gerung bambang tri mulyono ujaran kebencian uu ite gugatan ijazah palsu jokowi ijazah palsu jokowi hukrim jateng pn solo "} {"title":"Platform Medsos Juga Diminta Ikut Cegah Hoax Hate Speech Jelang Pemilu","Text":" Jakarta - Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina menyebut pemerintah hingga akademisi harus berkolaborasi menangkal ujaran kebencian jelang Pemilu 2024. Menurutnya, upaya mencegah penyebaran ujaran kebencian harus dilakukan bersama.\"Saya harap ini menjadi gerakan bersama ya, menghalau hasutan kebencian itu, negara, masyarakat sipil dan juga kampus itu berkolaborasi,\" kata peneliti PUSAD Paramadina, Husni Mubarok, Kamis (2\/3\/2023).Hal itu disampaikan dalam diskusi bertema 'Menangkal Ujaran Kebencian Dalam Pemilu 2024' di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan. Husni mengatakan kampus dapat berpartisipasi menjadi tuan rumah debat kandidat agar masyarakat dapat mengetahui program para kandidat calon legislatif tersebut. Dia menuturkan kampus juga tak seharusnya menolak undangan di media massa untuk menyampaikan gagasan terkait pemilu.Baca juga: Setara Minta Polri Intensifkan Pemantauan Ujaran Kebencian Jelang Pemilu\"Saya kira sebagaimana di pemilu Amerika ya, kampus bisa menjadi tuan rumah debat kandidat, sehingga kampus bisa bertanya kepada para kandidat, pertanyaan-pertanyaan program mereka itu apa, jadi kampus yang memaksa mereka berbicara mengenai program,\" ujar Husni. \"Kampus juga harus banyak bersuara di media massa, jadi kampus jangan nggak mau kalau diundang oleh media massa untuk bicara,\" imbuhnya.Dia mengatakan keberadaan tim sukses bayangan yang kerap menyebarkan konten ujaran kebencian melalui akun anonim di media sosial (medsos) juga perlu diwaspadai. Dia menyebut tim sukses bayangan berbeda dengan relawan yang memiliki identitas keanggotaan resmi dan terdaftar sebagai pendukung seorang caleg tertentu.\"(Tim sukses bayangan) Sangat diwaspadai, dan merekalah yang justru bisa dengan gampang menyebarkan politik identitas dan kemudian ketika dikejar oleh polisi dia akan menghilang, adminnya hilang,\" ucapnya.Dia mengatakan kontra narasi dan narasi alternatif yang berorientasi pada kebijakan harus dibangun untuk menepis ujaran kebencian yang tak bisa dihindari di medsos. Dia menyebut gerakan membangun kontra narasi itu harus dilakukan bersama antara kampus, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga gerakan sipil.\"Jadi ini bisa jadi tantangan buat kita untuk mempengaruhi narasi publik, supaya di publik itu narasinya tidak dikuasai oleh mereka yang menyebarkan ujaran kebencian melainkan lebih kepada narasi yang mempersatukan,\" tuturnya.Baca juga: Kominfo Tutup 1.321 Konten Hoaks Politik dan 11 Streaming TV RadikalSelain itu, Husni juga mengomentari surat edaran (SE) yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penanganan pelanggaran ujaran kebencian. Menurutnya, ketentuan dalam SE itu terlalu longgar dan luas.\"Kita punya SE ujaran kebencian yamg dikeluarkan oleh Kapolri untuk internal kepolisian tetapi sayangnya dalam pendefinisiannya, itu masih mencantumkan banyak hal. Jadi penghinaan masuk, pencemaran nama baik masuk, penistaan masuk, perbuatan tidak menyenangkan masuk,\" katanya.Menurutnya, jika merujuk Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik PBB (International Covenant on Civil and Political Rights\/ICCPR), ada hal yang spesifik soal ujaran kebencian.\"Kalau merujuk ke ICCPR sebenernya tidak selonggar ini juga. Kalau ini terlalu longgar, sehingga pencemaran nama baik bisa disebut dikategorikan ke dalam hasutan kebencian atau ujaran kebencian, padahal sebetulnya itu tidak masuk,\" ujar Husni.\"Kemudian perbuatan tidak menyenangkan itu juga kan kadang-kadang bukan karena orang hasutan tapi baper aja, orang baper lalu melapor ke polisi dan itu masuk ke dalam ujaran kebencian, itu bahaya karena bisa masuk pasal karet yang bisa digunakan oleh siapa saja, termasuk oleh aparat atau pejabat,\" tambahnya.Platform Medsos Perlu TerlibatSementara itu, Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto, menilai narasi ujaran kebencian merupakan sebuah virus dalam Pemilu mendatang. Dia menyebut moderasi konten di berbagai platform digital perlu dilakukan.\"Saya melihat minimnya transparansi perusahaan media sosial terkait kebijakan mereka dalam moderasi konten. Dialog yang bermakna baru mungkin terjadi jika, pertama, platform digital punya kemauan yang genuine dan terbuka terkait algoritma mereka, termasuk transparan dalam engineering yang mereka lakukan. Tidak hanya mengirim PR tapi juga engineer atau programmer di belakang platform,\" kata Wijayanto.Lihat juga Video 'Ancaman Serangan Siber di RI Diprediksi Akan Meningkat, Ini Sebabnya': [Gambas:Video 20detik]Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya pemilu 2024 pilpres 2024 ujaran kebencian hate speech hoax media sosial "} {"title":"Viral Politisi India Serukan Kekerasan Terhadap Muslim","Text":" New Delhi - Video pidato bernada ujaran kebencian dari seorang anggota legislatif daerah Telangana di India, T Raja Singh, viral di media sosial. Dalam pidatonya di Latur itu, Singh disebut secara terang-terangan menyerukan tindak kekerasan terhadap warga Muslim.Video pidato provokatif Singh itu diposting oleh akun Twitter milik Hindutva Watch, yang merupakan organisasi inisiatif penelitian untuk memantau laporan serangan terhadap anggota minoritas keagamaan di India. Video itu diposting oleh Hindutva Watch pada Senin (20\/2) waktu setempat.\"Pemimpin sayap kanan Hindu dan legislator Telangana T Raja Singh menyampaikan pidato kebencian dan memberikan seruan eksplisit untuk tindak kekerasan dan pembunuhan Muslim dalam acara yang dihadiri ribuan orang yang memperingati hari kelahiran Raja Hindi Shivaji Maharaj,\" demikian narasi yang dituliskan Hindutva Watch dalam postingannya itu. [Gambas:Twitter] Video pidato Singh itu viral dan telah ditonton sebanyak 42 ribu kali sejauh ini. Hindutva Watch menyebut pidato itu disampaikan Singh di Latur, Maharasthtra.Baca juga: Hidupkan Lagi Kejayaan, Air India Borong 250 Pesawat AirbusBelum ada tanggapan resmi dari Kepolisian India soal pidato kontroversial Singh di Latur tersebut.Namun, diketahui bahwa pidato bernada ujaran kebencian semacam itu bukan yang pertama kali disampaikan oleh Singh, yang kini dinonaktifkan dari Partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India.Tiga pekan lalu, atau pada 29 Januari, Singh menyampaikan pidato senada dalam sebuah acara bernama Hindu Janakrosh Morcha di Mumbai. Acara itu, menurut media lokal India The Wire, digelar oleh kelompok Hindu radikal bernama Sakal Hindu Samaj.Singh dalam pidatonya pada saat itu, seperti dilansir The Indian Express dan The News Minute, melontarkan beberapa pernyataan yang menghina umat Muslim dan meminta warga Hindu untuk memboikot para pedagang Muslim.Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.Saksikan juga 'Jokowi Ingatkan OJK agar Kasus Adani Group Tak Terjadi di Indonesia':[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya india politisi india raja singh ujaran kebencian "} {"title":"Cacian Polisi Jurig Warga Pangandaran Berujung Penyesalan","Text":" Bandung - Seorang Warga Pangandaran, Jawa Barat harus berurusan dengan polisi. Celotehannya di Facebook harus ia pertanggungjawabkan karena telah membuat tindakan yang menjurus ke dugaan ujaran kebencian.Semuanya bermula saat warga dengan akun Facebook Rendy Jr itu membagikan tulisan di Facebook pada Senin (13\/2\/2023). Ia menulis caption di unggahannya berupa 'Jurig na gs tingulanggrang tah khade parapatan cikembulan jurigg wungkul' (hantunya sudah ada di perempatan Cikembulan hantu aja).Baca juga: Viral Warga Pangandaran Sebut 'Polisi Jurig'Usut punya usut, cacian warga Pangandaran tersebut bermula dari kekesalannya terhadap polisi yang sedang melakukan operasi keselamatan di Jalan Raya Pangandaran, tepatnya di Blok Cikembulan, Pangandaran. Namun masalahnya, ia juga turut menyertakan foto saat operasi tersebut sedang berlangsung. Karena ulahnya itu, warga dengan nama akun Facebook Rendy Jr tersebut harus berurusan dengan polisi. Ia lalu diamankan untuk dimintai pertanggungjawaban atas cuitannya di media sosial.\"Kami sudah tangkap netizen yang diduga memberikan ujaran kebencian kepada polisi pada Selasa (14\/2) malam, di kediamannya Sukaresik, Sidamulih,\" ucap Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus saat dihubungi detikJabar, Kamis (16\/2\/2023). Luhut menjelaskan, pemilik akun Facebook Rendy.Jr itu bernama asli Yudi (36). Ia merupakan warga Sukaresik, Sidamulih, Pangandaran. Yudi mengakui dirinya update status ujaran kebencian kepada polisi. Alasannya karena Operasi Lodaya Keselamatan dianggap menghalangi pengendara yang lewat.\"Dia sudah klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian,\" ujarnya.Luhut mengatakan Yudi masih diperiksa dan akan tetap ditindaklanjuti karena dianggap memberikan ujaran kebencian. Namun yang bersangkutan tidak ditahan. \"Saat ini Yudi dikembalikan dulu ke rumahnya, tapi masih akan kami proses,\" ungkapnya.Yudi dikenakan UU ITE Pasal 28 Ayat 2 tentang Ujaran Kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Sementara itu, belakangan diketahui, ujaran kebencian yang dilancarkan Yudi ternyata bukan hanya sekali. \"Dia sudah dua kali update ujaran kebencian di akun miliknya yang sama,\" pungkas Luhut.Cacian 'Polisi Jurig' Warga Pangandaran Berujung Permohonan MaafSeorang Warga Pangandaran, Jawa Barat harus berurusan dengan polisi. Celotehannya di Facebook harus ia pertanggungjawabkan karena telah membuat tindakan yang menjurus ke dugaan ujaran kebencian.Semuanya bermula saat warga dengan akun Facebook Rendy Jr itu membagikan tulisan di Facebook pada Senin (13\/2\/2023). Ia menulis caption di unggahannya berupa 'Jurig na gs tingulanggrang tah khade parapatan cikembulan jurigg wungkul' (hantunya sudah ada di perempatan Cikembulan hantu aja).Usut punya usut, cacian warga Pangandaran tersebut bermula dari kekesalannya terhadap polisi yang sedang melakukan operasi keselamatan di Jalan Raya Pangandaran, tepatnya di Blok Cikembulan, Pangandaran. Namun masalahnya, ia juga turut menyertakan foto saat operasi tersebut sedang berlangsung.Karena ulahnya itu, warga dengan nama akun Facebook Rendy Jr tersebut harus berurusan dengan polisi. Ia lalu diamankan untuk dimintai pertanggungjawaban atas cuitannya di media sosial.\"Kami sudah tangkap netizen yang diduga memberikan ujaran kebencian kepada polisi pada Selasa (14\/2) malam, di kediamannya Sukaresik, Sidamulih,\" ucap Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus saat dihubungi detikJabar, Kamis (16\/2\/2023).Luhut menjelaskan, pemilik akun Facebook Rendy.Jr itu bernama asli Yudi (36). Ia merupakan warga Sukaresik, Sidamulih, Pangandaran. Yudi mengakui dirinya update status ujaran kebencian kepada polisi. Alasannya karena Operasi Lodaya Keselamatan dianggap menghalangi pengendara yang lewat.\"Dia sudah klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian,\" ujarnya.Baca juga: Jalan Tragis Wanita PNS Bandung Dimutilasi Kekasih GelapLuhut mengatakan Yudi masih diperiksa dan akan tetap ditindaklanjuti karena dianggap memberikan ujaran kebencian. Namun yang bersangkutan tidak ditahan. \"Saat ini Yudi dikembalikan dulu ke rumahnya, tapi masih akan kami proses,\" ungkapnya.Yudi dikenakan UU ITE Pasal 28 Ayat 2 tentang Ujaran Kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Sementara itu, belakangan diketahui, ujaran kebencian yang dilancarkan Yudi ternyata bukan hanya sekali. \"Dia sudah dua kali update ujaran kebencian di akun miliknya yang sama,\" pungkas Luhut. (ral\/mso) ujaran kebencian media sosial bandung round-up detikjabar kriminal jabar "} {"title":"Bikin Konten Hina Polisi Depan Polsek Tambun Pria Di Bekasi Diamankan","Text":" Bekasi - Seorang pria berinisial MS (27) membuat konten video TikTok yang memuat penghinaan terhadap institusi Polri di depan Polsek Tambun. Pria itu langsung diringkus polisi.Seperti dilihat pada Senin (13\/2\/2023), MS membuat video ujaran kebencian terhadap polisi persis di depan gedung Polsek Tambun. MS terlihat mengenakan kaus berwarna biru sambil mengisap rokok.\"Polisi b*****t kalau ngomong diayak, emang lu doang yang punya mulut,\" kata MS dalam video viral. Baca juga: Pemuda Pengumpat Jokowi di Lamongan Ternyata ODGJKasi Humas Polres Bekasi AKP Hotma Sitompul angkat bicara. Hotma membenarkan pelaku sudah diamankan.\"Saya membenarkan aja ya pelaku sudah diamankan,\" jelas Hotma kepada detikcom, Senin (13\/2\/2023). Pelaku Diduga ODGJMenurut keterangan tetangga dan keluarga, ucap Hotma, pelaku mengalami depresi. Bahkan, tambah Hotma, pelaku disebut sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).\"Kalau memang tetangganya kan ngomong (depresi). ODGJ malah,\" ucap Hotma.Saat ini, polisi belum menetapkan status pelaku dan belum ditahan. Hotma menyebut pelaku masih akan diperiksa kejiwaannya.\"(Pelaku) mau diperiksa kejiwaan ke rumah sakit,\" lanjutnya.Baca juga: Pemuda Lamongan Viral Hina Jokowi Lewat Lagu Ditangkap Polisi!Hotma menambahkan dulu pelaku berjualan martabak crepes. Karena diduga mengalami gangguan kejiwaan, pelaku lalu berhenti berjualan.\"Cuma akhir-akhir ini karena ada gangguan (kejiwaan) itu, dia sering di rumah sendiri. Bahkan keluarganya nggak tahu kalau dia ngunggah video itu,\" lanjutnya.Hotma menyebut kakak pelaku telah dipanggil ke Polsek Tambun untuk dimintai keterangan. Mereka berdua telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf.\"Iya minta maaf,\" pungkas Hotma.Dilihat detikcom, akun TikTok milik MS juga memposting video klarifikasi. Dalam video tersebut, terlihat MS bersama kakaknya, Sutadi.Sutadi meminta maaf atas kelakuan adiknya itu. Ia menyebut adiknya mengalami depresi berat.\"Saya Muhammad Sutadi, yang mewakili adik saya MS, meminta maaf atas perkataan adik saya di akun TikTok,\" kata Sutadi.Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sutadi menyebut adiknya berdagang burung. Selain itu, MS berjualan crepes.\"Adik saya mengatakan hal itu karena mengalami depresi tinggi,\" jelas Sutadi.Simak juga 'Awet Muda Tanpa Punya Anak, Apa Iya?':[Gambas:Video 20detik] (isa\/mei) bekasi jabodetabek tiktok ujaran kebencian penghinaan polri "} {"title":"Video Gus Nur Keluhkan Rutan Polda Jateng Polisi Mengada Ada","Text":" Solo - Terdakwa kasus penistaan agama dan ujaran kebencian Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) bercerita soal kehidupannya di penjara. Awalnya dia ditahan di Bareskrim Polri, lalu dipindahkan ke Polda Jateng dan kini di Solo selama persidangannya. Dia sudah dipenjara lebih dari 2 bulan.Saat istirahat persidangannya di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Selasa (31\/1), Gus Nur memberikan pernyataan yang kemudian beredar di media sosial.Dalam video pernyataan itu, Gus Nur mengaku dizalimi karena saat ditahan di rutan Polda Jateng dia tidak dapat menelepon anak istri selama 12 hari. Dia juga mengaku sempat dipindahkan ke sel tahanan yang sempit sehingga tidak bisa selonjor. Mengaku tak kuat, Sugi lalu meminta dipindahkan ke sel lain karena tak tahan bau pesing dan agar bisa leluasa salat berjamaah.Baca juga: Terbongkarnya Ancaman Ferry Irawan Sebar Video Privat Venna Melinda\"Saya kemudian dipindah ke kamar yang tidak dikunci, tapi bayar saya. Bayar Rp 100 ribu tiap hari ke kepala kamar, bukan petugas (polisi). Gak tahu uangnya lari kemana. Bayar saya, untuk supaya bisa salat. Zalim gak itu,\" katanya Gus Nur dalam video tersebut. Setelah dipindah ke sel baru, Sugi mengaku bisa salat dan sering ditunjuk menjadi khatib. \"Masak khatib dijadikan tersangka penistaan agama,\" imbuh dia dalam video itu.Menanggapi pernyataan Sugi di video tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan Sugi mendapat perlakuan dan hak yang sama dengan tahanan lain selama ditahan di Rutan Polda Jateng, termasuk dalam urusan ibadah.\"Itu cuma mengada-ada. Sudah dilakukan kroscek termasuk pemeriksaan CCTV terkait saudara Sugi Nur Raharja selama ditahan di rutan Polda Jateng. Sama sekali dia tidak dipersulit termasuk urusan ibadah. Perlakuannya sesuai SOP, sama dengan tahanan lain,\" kata Kombes Iqbal dalam keterangan resminya yang diterima detikJateng, Jumat (3\/2\/2023).Baca juga: Terdakwa Kasus Penistaan Agama Bambang Tri-Gus Nur Dipindah ke Rutan SoloUntuk diketahui, Gus Nur dititipkan di Rutan Polda Jateng oleh Polresta Surakarta sejak 29 November hingga 19 Desember 2022. Dia ditahan bersama Bambang Tri Mulyono yang juga terdakwa kasus penistaan agama dan ujaran kebencian.Iqbal mengatakan, Sugi dan Bambang pernah berada dalam satu sel yang sama.Selengkapnya di halaman selanjutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya solo berita jateng hukrim jateng gus nur penistaan agama ujaran kebencian polda jateng "} {"title":"Setara Minta Polri Intensifkan Pemantauan Ujaran Kebencian Jelang Pemilu","Text":" Jakarta - Setara Institute mengungkap adanya potensi politisasi identitas menjelang Pemilu 2024. Menurut Setara Institute, hal itu dapat memperburuk Kondisi Kebebasan\/Berkeyakinan (KBB) di tahun ini.\"Potensi politisasi identitas menjelang Pemilu 2024 dapat memperburuk KBB, terutama dalam bentuk persekusi terhadap kelompok-kelompok minoritas dan menguatnya kehendak politik penyeragaman atas nama agama dan moralitas,\" kata Wakil Ketua Setara Institute Coki Bonar, di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Selasa (31\/1\/2023).Baca juga: Setara: Pelanggaran Kebebasan Beragama Paling Banyak di Jatim, Jabar, DKIKarena itu, Setara Institute pun meminta Polri untuk mengintensifkan pemantauan tindakan ujaran kebencian dan hoaks jelang Pemilu 2024. Sebab, hal itu dinilainya sering menjadi sarana untuk memperkusi kelompok minoritas. \"Polri agar mengintensifkan pemantauan tindakan ujaran kebencian dan hoaks, yang sering menjadi sarana untuk mempersekusi kelompok minoritas, terutama menjelang pemilu, dengan pendekatan dialogis dan preventif, sehingga tidak menimbulkan pelanggaran HAM baru pada kebebasan berpendapat dan berekspresi,\" tuturnya.Setara Institute juga memberikan sejumlah rekomendasi lain agar kebebasan beragama di Indonesia tidak meningkat. Salah satunya, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkuat kepemimpinan toleransi. \"Presiden Joko Widodo memperkuat kepemimpinan toleransi dan mengakselerasi kebijakan tata kelola inklusif untuk memunculkan gerak pemerintahan yang masif dari pusat hingga daerah guna mengatasi permasalahan-permasalahan KBB secara efektif, termasuk gangguan tempat ibadah. Pernyataan Presiden Joko Widodo pada tanggal pada tanggal 17 Januari 2023 yang menegaskan kebebasan beragama\/berkeyakinan (KBB) semua pemeluk agama\/kepercayaan dijamin dalam Konstitusi harus ditindaklanjuti dengan kebijakan dan tata kelola konkret, sehingga memastikan seluruh jajarannya dapat menegakkan jaminan KBB dalam Kontitusi tersebut, termasuk memastikan kepala daerah patuh pada Konstitusi,\" papar Coki.Baca juga: Setara: Pelanggaran Kebebasan Beragama 2022 Meningkat Dibanding Tahun LaluSelain itu, Setara Institute juga meminta pemerintah pusat dan daerah mengefektifkan penanganan kebijakan diskriminatif yang sering menjadi justifikasi bagi kelompok tertentu untuk mempersekusi minoritas. Menteri Agama dan Mendagri juga diminta mengkaji ulang PBM No 8 dan 9 Tahun 2006 tentang pendirian rumah ibadah.\"Menteri Agama meninjau ulang desain dan kinerja Program Moderasi Beragama, yang saat ini telah diinstitusionalisasikan dengan pembentukan badan khusus, sehingga di lapangan tidak menimbulkan dan memicu konflik baru antarsesama agama dan antarsesama anak bangsa. Menteri Dalam Negeri memastikan pengarusutamaan inclusive governance bagi pemerintahan daerah, dengan menerbitkan kebijakan khusus tata kelola yang inklusif dalam mengelola kemajemukan republik,\" ujar dia.Untuk diketahui, Setara Institute mencatat adanya 175 peristiwa dengan 333 tindakan pelanggaran kebebasan beragama\/berkeyakinan di Indonesia selama tahun 2022. Pelanggaran itu paling banyak ditemukan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan disusul DKI Jakarta.Pelanggaran KBB oleh aktor negara paling banyak dilakukan oleh pemerintah daerah (47 tindakan), kepolisian (23 tindakan), Satpol PP (17 tindakan), institusi pendidikan negeri (14 tindakan), Forkopimda (7 tindakan). Sedangkan pelanggaran KBB oleh aktor non-negara paling banyak dilakukan oleh warga (94 tindakan), individu (30 tindakan), ormas keagamaan (16 tindakan), MUI (16 tindakan), dan Forum Kerukunan Umat Beragama\/FKUB (10 tindakan).Lihat juga video 'Mahfud-Bamsoet Bahas Persiapan Pemilu di 4 Provinsi Baru Papua': [Gambas:Video 20detik] (mae\/mae) setara institute ujaran kebencian kebebasan beragama polri pemilu pemilu 2024 "} {"title":"Ketua Pdip Medan Minta Polisi Tindak Tegas Penghina Megawati Di Tiktok","Text":" Medan - PDIP berencana melaporkan akun TikTok @dandy_tarigan_ dan @idamanmamakmu022 ke Polda Sumatera Utara (Sumut) karena menghina Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim pun minta polisi menindak tegas pemilik akun tersebut.Awalnya Hasyim mengatakan yang melaporkan akun tersebut adalah Biro Kantor Hukum Advokasi Rakyat selaku badan hukum DPC PDIP Medan.\"Sudah koordinasi dengan saya, yang akan melaporkan itu Biro Kantor Hukum Advokasi Rakyat sebagai badan hukumnya DPC (PDIP Medan),\" kata Hasyim kepada detikSumut, Selasa (17\/1\/2023). Hasyim yang juga Ketua DPRD Medan ini menjelaskan, pelaporan tersebut dilakukan setelah mereka mengkaji konten di akun TikTok itu. Dalam kajiannya, mereka menemukan adanya delik penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Ketum PDIP tersebut.\"Sudah mereka pelajari terkait dengan postingan di TikTok, hasilnya ditemukan sudah termasuk kategori penghinaan, pencemaran nama baik, jadi ini harus kita laporkan,\" jelasnya. Menurutnya Megawati sebagai Presiden kelima Indonesia dan juga tokoh nasional harus dijaga. Sebab jika tidak dilaporkan dan ditindaklanjuti, Hasyim takut akan menimbulkan kemarahan dari kader partai maupun rakyat Indonesia.\"Ini kan seorang tokoh nasional, presiden kelima Indonesia, ini semua kan harus dijaga, apalagi Ibu Mega kan Ketum PDIP, itu kan simbol partai. Ini bisa menimbulkan kemarahan di kader partai, simpatisan, termasuk rakyat Indonesia, karena ini kan menyangkut dengan Presiden kelima, tokoh nasional,\" ujarnya.Baca juga: Megawati Sebut Jokowi Tanpa PDIP 'Kasihan Dah', Relawan: Jokowi Dipilih Rakyat!Dia meminta Polda Sumut untuk menindaklanjuti laporan dan menindak tegas pemilik akun tersebut. Hal itu guna memberikan efek jera kepada pelaku atau siapapun agar kejadian serupa tidak terulang lagi.\"Kita minta ditindaklanjuti dan diminta tegas, sehingga ada efek jera, ke depannya tidak ada lagi yang melakukan hal-hal yang sama,\" tutupnya.Sebelumnya, kader PDIP Kota Medan akan melaporkan sebuah akun TikTok ke Polda Sumut hari ini. Pemilik akun itu melakukan penghinaan terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.\"Kami akan melaporkan adanya video akun TikTok yang kami lihat yang dilakukan oleh pelaku bernama @dandy_tarigan_ kemudian diubah menjadi @idamanmamakmu022,\" kata Wakil Ketua DPC PDIP Kota Medan Bidang Hukum, Tumpal Napitupulu, Selasa (17\/1\/2023).Tumpal mengatakan dalam video itu, terlihat pemiliknya membuat video split yang kemudian melakukan penghinaan terhadap Megawati Soekarnoputri.\"Videonya dia membuat split video yang melakukan penghinaan, penistaan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dengan kata kata yang tidak pantas diucapkan,\" ujar Tumpal.Baca juga: Kader PDIP Medan Akan Polisikan Akun TikTok yang Hina Megawati Simak Video \"Momen Alan Walker ke Medan Temui Guru Musik yang Viral di Medsos\" [Gambas:Video 20detik] (nkm\/nkm) medan pdip pdip laporkan penghina megawati tiktoker hina megawati tiktoker hina megawati ujaran kebencian uu ite "} {"title":"Pria Di Lahat Yang Sebut Polsek Pagar Alam Peras Warga Minta Maaf","Text":" Palembang - Polisi telah mengembalikan Sony Cahaya Romadon (20), pemuda di Lahat, Sumatera Selatan yang ditangkap usai mengunggah ujaran kebencian ke Polsek Pagar Alam Selatan di media sosial, kepada pihak keluarga. Lewat rekaman video, Sony pun menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka.Dalam video itu, Sony nampak mengenakan kaos lengan panjang berwarna biru hitam. Sebelum menyampaikan permohonan maafnya, Sony lebih dulu mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.\"Aku meminta maaf kepada pihak kepolisian, khususnya Polsek Pagar Alam Selatan karena postinganku di Facebook, di grup 'Bisnis Kite Pagaralam' dengan kata -kata tidak pantas,\" kata Sony di video yang dia rekam di rumahnya tersebut, seperti dilihat detikSumut, Rabu (4\/1\/2022). Sony mengaku nekat mengunggah tulisan tersebut karena dirinya kesal usai ditangkap dan diamankan di Mapolsek pada malam pergantian tahun baru, Sabtu (31\/12\/2022) sekitar Pukul 22.30 WIB.\"Aku mosting itu karena aku kesal karena waktu malam tahun baru itu aku diamankan karena ketahuan mabuk asamkodim (pil koplo) di Alun-alun Selatan,\" katanya. Baca juga: Polisi Bongkar Penampungan PMI Ilegal di Batam Berkedok PadepokanDia menyebut, tak lama usai dia dan rekannya diamankan di Mapolsek Pagar Alam Selatan, dia juga dikembalikan tanpa dimintai uang sepeserpun, berselang sekitar 2 jam setelah dia diamankan.\"Tapi tak lama setelah diamankan itu sekitar Pukul 01.00 WIB, Minggu (1\/1\/2022) aku kembali dibebaskan dan disuruh pulang ke rumah dan tidak dipintai uang sepeserpun,\" katanya.Dia pun menyesali perbuatannya itu dan kembali menyampaikan permohonan maaf kepada instansi kepolisian. Di akhir video Sony pun juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial.\"Intinya aku menyesali postingan tersebut. Sekali lagi aku minta maaf dengan pihak kepolisian. Pesan untuk teman-teman yang lain untuk bijaklah dalam bermedia sosial. Sekian terima kasih,\" jelas Sony.Baca juga: Sebut Polsek Pagar Alam Selatan Peras Warga, Pria di Lahat Ditangkap! (nkm\/nkm) palembang ujaran kebencian kriminal ditangkap sumsel polisi facebook "} {"title":"Motif Sony Sebut Polsek Pagar Alam Peras Warga Kesal Tahun Baruan Di Polsek","Text":" Palembang - Pemuda bernama Sony Cahaya Romadon (20), di Lahat, Sumatera Selatan ditangkap usai mengunggah ujaran kebencian kepada Polsek Pagar Alam Selatan di media sosial. Polisi menjelaskan motif Sony nekat melakukan hal itu.\"Motifnya, dia itu kesal karena harus merayakan malam pergantian tahun baru di Mapolsek,\" kata Kapolsek Pagar Alam Selatan Ipda Akhirudi dikonfirmasi detikSumut, Rabu (4\/1\/2022).Sebelum Sony mengunggah tulisan di media sosial, pihaknya pada Sabtu (31\/12\/2022) sekitar pukul 23.30 WIB mengamankan Sony dan dua rekannya di Alun-Alun, Pagar Alam Selatan. \"Mereka kita amankan karena sedang mabuk - mabukan pil koplo di Alun-Alun Selatan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mereka kita bawa ke Polsek,\" katanya.Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pencuri 1 Ton Solar dari Pipa Pertamina di BelawanSaat di Polsek, pihaknya mengaku tidak meminta sejumlah uang ke Sony dan rekannya, melainkan setelah sadar dari mabuk mereka bertiga dipulangkan kembali pada Minggu (1\/1\/2023) sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari setelah pergantian tahun. \"Tindak ada anggota kita meminta sejumlah uang ke mereka. Jadi mereka ini kesal karena tak bisa menikmati malam pergantian tahun sesuai harapan mereka sehingga besoknya pelaku nekat menggugat kata - kata tersebut di media sosial,\" terangnya.Setelah unggahan tersebut viral, lanjutnya, pihaknya pun bergerak melakukan penyelidikan menangkap dan memeriksa pengunggah yang tak lain adalah Sony.\"Setelah kita lakukan pemeriksaan terungkaplah motif tersebut. Dia juga sudah kita kembalikan ke pihak keluarganya untuk dibina. Sementara ini kita kenakan dia wajib lapor saja karena perintah atasan itu merupakan suatu hal kebebasan untuk berpendapat,\" jelasnya.Baca juga: Bejat! Marbot di Palembang 5 Kali Cabuli Bocah SD di Toilet Masjid Halaman 1 2 Selanjutnya palembang sumsel ujaran kebencian facebook kriminal ditangkap "} {"title":"Sebut Polsek Pagar Alam Selatan Peras Warga Pria Di Lahat Ditangkap","Text":" Palembang - Seorang pemuda bernama Sony Cahaya Romadon (20), di Lahat, Sumatera Selatan viral usai mengunggah ujaran kebencian kepada institusi Polri di media sosial. Dalam unggahannya itu, dia menyebut jika semua anggota yang bertugas di Polsek Pagar Alam Selatan kerap memeras uang rakyat.Dilihat detikSumut, Rabu (4\/1\/2023), unggahan di salah satu grup facebook itu di unggah akun Wong Kito yang belakangan diketahui akun tersebut merupakan milik Sony.Dalam unggahannya pada 2 Januari 2023 itu, warga Desa Talang Tinggi, Kecamatan Muara Payang, Lahat itu secara gamblang menyebutkan jika semua Polisi bertugas di Polsek Pagar Alam Selatan kerap melakukan pemerasan kepada masyarakat. \"Polsek Pagar Alam Selatan majoh tai gale (makan kotoran semua) merasi duit rakyat (memeras uang rakyat),\" isi unggahan tersebut.Baca juga: 3 Tahun Ayah di Lampung Perkosa Anaknya, Terbongkar gegara FotoPihak Polres Pagar Alam pun tak menampik adanya kabar tersebut. Sony sendiri juga sudah ditangkap polisi saat bersembunyi di kediaman kerabatnya di Desa Sukaraja Kecamatan Pajar Bulan, Lahat, Selasa (3\/1) kemarin sekitar Pukul 14.00 WIB. \"Dia memposting ujaran kebencian terhadap institusi Polri di media sosial, yang dilakukannya pada hari Senin 2 Januari 2023 lalu,\" kata Kasi Humas Polres Pagar Alam, AKP Wempi dikonfirmasi detikSumut, Rabu (4\/1\/2023).Saat menangkap pelaku, polisi turut menyita ponsel yang digunakannya untuk mengunggah ujaran kebencian tersebut. Menurut Wempi, Sony juga telah mengklarifikasi unggahan itu dan meminta maaf.\"Saat diamankan dan diperiksa, pelaku mengakui perbuatannya. Dia pun meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi lagi tindakan tersebut,\" katanya.Baca juga: Jukir e-Parkir di Jalan Stasiun KA Medan Minta Retribusi Dibayar TunaiSony Dibebaskan. Cek Halaman Berikutnya... Halaman 1 2 Selanjutnya palembang sumatera selatan sumsel viral ujaran kebencian polres pagar alam pagar alam medsos "} {"title":"Didakwa Penistaan Agama Bambang Tri Akan Bawa Saksi Soal Ijazah Jokowi","Text":" Solo - Bambang Tri Mulyono saat ini tengah didakwa dalam kasus ujaran kebencian dan penistaan agama dan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Solo. Namun, dia malah akan mengajukan saksi soal tudingannya bahwa ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) palsu. Hingga saat ini sudah ada 12 saksi dari Jaksa Penuntut Umum yang memberikan keterangannya kepada hakim, dari saksi pelapor, Kepala Sekolah SD dan SMP Jokowi, hingga teman SMP Jokowi. Bambang Tri mengatakan, dari keterangan saksi-saksi itu, dia semakin yakin jika ijazah Jokowi palsu.Baca juga: Eggi Sudjana Tantang Jokowi Buktikan Keaslian Ijazah di Sidang Bambang Tri\"Tetap pada keterangan ijazah itu palsu. Saya semakin yakin dengan keterangan hari ini,\" kata Bambang Tri usai sidang di PN Solo, Selasa (3\/1\/2023). Bahkan, Bambang Tri akan menghadirkan saksi yang ada bukunya itu. Hal itu untuk menguatkan keterangannya jika ijazah Jokowi Palsu. \"Insyaallah, Saya janjikan saya bisa menghadirkan semua saksi dalam buku Jokowi Undercover 2 Jokowi ijazah palsu. Saya janjikan, tapi belum waktunya mohon bersabar dikit,\" ujarnya. Dalam kasus tersebut, Bambang Tri dan Sugi Nur Rahardja menjadi terdakwa terkait video podcast keduanya di akun Youtube Gus Nur 13 Official, soal mubahalah. Video tersebut diduga bermuatan ujaran kebencian dan penistaan agama. Untuk diketahui, Bambang Tri dan Gus Nur didakwa melanggar Pasal 156a huruf a KUHP tentang penistaan agama; Pasal 45a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. Bambang Tri kena pasal tentang ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan. Kemudian, Pasal 14 ayat 1 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana tentang penyebaran pemberitaan bohong sehingga menimbulkan keonaran di masyarakat.Baca juga: Warga Demak Ditemukan Tewas Tenggelam di Lokasi Pengungsian Banjir Simak Video \"Polisi Sudah Periksa 14 Saksi Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert\" [Gambas:Video 20detik] (ahr\/apl) bambang tri mulyono ujaran kebencian penistaan agama ijazah jokowi hukrim jateng "} {"title":"Jaksa Ungkap Alasan Hadirkan Guru Eks Sekolah Jokowi Di Sidang Bambang Tri","Text":" Solo - Sebanyak 6 saksi dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian yang digelar di Pengadilan Negeri Solo hari ini. Mereka saksi yang dibawa oleh jaksa penuntut umum di sidang dengan terdakwa Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) itu. Video podcast kedua terdakwa di akun YouTube Gus Nur 13 Official soal mubahalah menjadi dasar kesaksian. Sidang tersebut digelar di PN Solo, Selasa (3\/1\/2023). Melanjutkan agenda persidangan pekan lalu, kali ini ada 6 saksi yang dihadirkan dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Kepala Sekolah (Kapsek) SDN 111 Tirtoyoso Surakarta, Martharini Christiningsih, Kapsek SMPN 1 Surakarta Salim Ahmad, teman SMP Presiden Joko Widodo (Jokowi), Edy Kuncoro, Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Bintang Saputra, Awaludin bin Sanusi, dan Koordinator Aliansi Merah Putih Fahmi. \"Bintang dan Awaludin ini memberikan dukungan kepada Polri untuk menindaklanjuti podcast itu, dan bersurat agar dipidanakan agar tidak menimbulkan keresahan,\" kata JPU Apriyanto Kurniawan saat ditemui detikJateng di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Selasa (3\/1\/2022).Baca juga: Sidang Lanjutan Bambang Tri-Gus Nur, Hadirkan Saksi Teman-Guru JokowiSementara Martharini Christiningsih, Salim Ahmad, dan Edy Kuncoro dihadirkan untuk memberikan keterangan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) asli atau tidak. Sedangkan Fahmi dihadirkan sebagai koordinator aksi unjuk rasa di Bareskrim Polri oleh Aliansi Merah Putih usai adanya konten kedua terdakwa.\"Yang 3 orang (2 Kepsek dan teman Jokowi) yang menjelaskan terkait ijazah pak Jokowi itu asli atau tidak, mulai dari SD-nya Pak Jokowi,\" kata jaksa. \"Tiga saksi dari Jakarta itu mereka yang keberatan dengan unggahan podcast dari terdakwa, mungkin dianggap menyebarkan kebencian dan kebohongan,\" ujar dia menambahkan. JPU mengajukan 23 saksi dalam persidangan ini yang akan pihaknya hadirkan. Sedangkan saksi ahli ada 7 orang. Hingga minggu ini sudah 12 saksi yang diperiksa. Aprilianto mengatakan saksi yang akan dihadirkan berikutnya adalah Kepsek SMAN 6 Surakarta dan sejumlah teman Jokowi. \"Minggu depan kemungkinan masih pemeriksaan saksi, lalu kami akan melihat nanti urgency-nya sejauh mana kapasitas kami. Setelah itu baru keterangan ahli,\" ujarnya. Sementara itu kuasa hukum kedua terdakwa Eggi Sudjana mengatakan saksi yang dihadirkan JPU dianggapnya tidak berkualitas dalam kasus dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. Dia menuturkan, dari 7 saksi yang sudah memberikan keterangan, kesaksiannya dianggap hanya asumtif semata. Mereka tidak bisa membuktikan keaslian ijazah Jokowi. \"Dari minggu lalu, saksi yang ditampilkan berkategori tidak berkualitas. Diukur dalam beberapa hal, seperti banyak lupa, tidak mengalami, tidak melihat, tidak mendengar, tidak mengetahui dalam arti yang real tentang ijazah asli Jokowi,\" kata Eggi. Baca juga: Terdakwa Penistaan Agama Bambang Tri Keberatan Keterangan Pelapor di Sidang Simak Video \"Momen Buron Nomor 1 Thailand Gelagapan saat Ditangkap di Bali\" [Gambas:Video 20detik] (ahr\/dil) bambang tri mulyono eggi sudjana pengacara ujaran kebencian solo sugi nur rahardja hukrim jateng berita jateng "} {"title":"Sidang Lanjutan Bambang Tri Gus Nur Hadirkan Saksi Teman Guru Jokowi","Text":" Solo - Sidang lanjutan Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) dalam kasus penistaan agama dan ujaran kebencian digelar di Pengadilan Negeri (PN) Solo. Agenda sidang mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU).Sidang dimulai sekira pukul 10.30 WIB. Terdakwa Bambang Tri dan Gus Nur hadir di persidangan. Jalannya sidang berlangsung terbuka dan disaksikan oleh pengunjung.Majelis hakim dipimpin oleh Hakim Moch. Yuli Hadi, dan hakim anggota Hadi Sunoto serta Bambang Aryanto. Sementara JPU yang hadir Apriyanto Kurniawan, Endang Sapto Pawuri, Dwi Ernawati, Endang Pujiastuti, dan Ardhias Adhi. Sebanyak enam saksi dihadirkan dalam persidangan ini, yakni Kepala SDN 111 Tirtoyoso Surakarta, Martharini Christiningsih; Kepala SMPN 1 Surakarta, Salim Ahmad; teman Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat SMP, Edy Kuncoro; Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Bintang Saputra; serta dua saksi lainnya yakni Awaludin dan Fahmi.Baca juga: Terdakwa Penistaan Agama Bambang Tri Keberatan Keterangan Pelapor di Sidang\"Saksi-saksi teman dan guru dari Pak Jokowi,\" kata salah satu tim kuasa hukum Gus Nur, Agus Susilo Muslich, Selasa (3\/1\/2023). Saksi pertama yang dimintai keterangannya adalah Bintang Saputra. Dia memberikan keterangan terkait dugaan ijazah palsu pada konten YouTube kedua terdakwa di Gus Nur 13 Official.\"Masalah ijazah Presiden. Kedua terdakwa bersumpah YouTube channel terkait mubahalah yang menjelaskan ijazah Jokowi palsu,\" kata Bintang saat memberikan keterangan.Saat ini proses persidangan masih berlangsung. Jalannya persidangan cukup alot, kuasa hukum terdakwa mempertanyakan kesaksian korban, sementara JPU membela saksi yang dihadirkan.Untuk diketahui, Bambang Tri dan Gus Nur didakwa melanggar Pasal 156a huruf a KUHP tentang penistaan agama; Pasal 45a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. Bambang Tri kena pasal tentang ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan.Baca juga: Bupati Klaten Tolak Tol Lingkar Timur-Selatan Solo, Gibran Ajak Duduk BarengKemudian, Pasal 14 ayat 1 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana tentang penyebaran pemberitaan bohong sehingga menimbulkan keonaran di masyarakat.Diketahui, pada Oktober 2022, Bambang Tri membuat heboh dengan mengajukan gugatan terkait ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutnya palsu.Tak lama kemudian polisi menangkapnya dengan tuduhan penistaan agama dan ujaran kebencian bersama Gus Nur. Mereka dianggap melanggar melalui konten yang diunggah di YouTube. Simak Video \"Polisi Sudah Periksa 14 Saksi Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert\" [Gambas:Video 20detik] (rih\/aku) bambang tri mulyono gus nur sugi nur rahardja ujaran kebencian penistaan agama pn solo solo hukrim jateng "} {"title":"Terdakwa Penistaan Agama Bambang Tri Keberatan Keterangan Pelapor Di Sidang","Text":" Solo - Sebanyak enam saksi dihadirkan dalam sidang lanjutan Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) kasus dugaan penistaan agama. Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Solo ini kedua terdakwa dihadirkan bersamaan. \"Ini sidang kedua, materinya mendengarkan keterangan saksi. Ada enam saksi yang dihadirkan dari jaksa,\" kata Humas PN Solo, Bambang Ariyanto saat jeda persidangan, Selasa (27\/12\/2022). Sebenarnya, agenda sidang Bambang Tri dan Gus Nur berbeda. Agenda persidangan Bambang Tri adalah pembuktian Penuntut Umum, sementara Gus Nur mendengarkan keterangan saksi. Namun kedua terdakwa dihadirkan dalam persidangan itu.Baca juga: Jalani Sidang Perdana, Bupati Pemalang Didakwa Terima Suap Rp 6 Miliar\"Karena saksi dan dakwaan sama, dan disepakati semua pihak baik jaksa, kuasa hukum, dan terdakwa,\" ucapnya. Sementara enam saksi yang dihadirkan hari ini adalah saksi pelapor Dodo Baidlowi, dan saksi lainnya seperti Nasrudin, Imam Rizky, Husri Hasan, M Lutfi, dan Fikri Firdaus. Dodo Baidlowi membeberkan sejumlah keterangan terkait video kedua terdakwa, dan keterangan lainnya. Video itu merupakan konten soal mubahalah antara kedua terdakwa yang diunggah di akun YouTube Gus Nur 13 Official, yang dia lihat dari handphonenya.Baca juga: Gus Nur-Bambang Tri Jalani Sidang Kasus Penistaan Agama di PN Solo \"Sebelum saya melaporkan, saat saya melihat konten antara kedua terdakwa, saya melihat ada kejanggalan. Awalnya ada kayak cuplikan, dua orang sedang mubahalah. Yang saya tangkap dua orang itu sedang berseteru, yang saya tangkap. Setelah saya tonton konten itu sampai akhir, ternyata yang dipermasalahkan itu soal ijazah Presiden Pak Jokowi,\" kata Dodo saat memberikan kesaksian di depan Majelis Hakim. Namun kedua terdakwa keberatan dengan keterangan dari Dodo. \"Saya keberatan dengan keterangan saksi,\" kata Bambang Tri saat persidangan. Namun dia tidak menjelaskan poin keterangan saksi yang menjadi keberatannya. Selanjutnya baca halaman berikutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya bambang tri mulyono sugi nur rahardja gus nur penistaan agama ujaran kebencian pn solo solo hukrim jateng "} {"title":"Pesulap Merah Dilaporkan Kelompok Dukun Ini Masalahnya","Text":" Medan - Marcel Radhival atau yang akrab disebut Pesulap Merah dilaporkan oleh persatuan dukun. Laporan itu terkait ujaran kebencian.Pengacara dari Marcel, Yunus Adhi Prabowo mengatakan laporan itu terkait konten Pesulap Merah yang dinilai menipu.\"Inti dari permasalahan adalah, pihak pelapor itu mempermasalahkan posting konten dari Bang Marcel. Jadi, postingan apa itu? Terkait postingan dukun. Dukun itu dukun cabul, tukang tipu,\" ungkap Yunus dilansir dari detikHot, Senin (26\/12\/2022). \"Di pemeriksaan kita sampaikan, maksud dukun cabul dan tukang tipu itu adalah dukun-dukun yang menggunakan perlawanan, yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Kemudian menakuti korban atau pasien yang kemudian mendapatkan keuntungan untuk memperkaya diri. Itulah yang kita sampaikan,\" sambungnya.Yunus mengatakan dukun yang dimaksud Marcel itu bukan dukun seperti dukun beranak maupun dukun pijat. Marcel disebut membongkar pendukunan dengan modus memakai perlengkapan yang dapat dibuktikan secara ilmiah. \"Jadi, pada saat kita berbicara, yang dukun kayak begitu, bukan dukung beranak, bukan dukun apa, atau dukun yang itu. Jadi, Bang Marcel di sini untuk mengedukasi, jangan sampai ada lagi orang yang tertipu praktik perdukunan dengan modus menggunakan perlengkapan atau peralatan yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Itu tujuannya,\" beber Yunus.Baca juga: Demo di DPRD Sumbar, Mahasiswa Minta Pesulap Merah Turunkan Harga BBMMarcel juga angkat suara terkait laporan tersebut. Marcel mengatakan, dukun yang dimaksud bukan dari kalangan pengobatan tradisional.\"Dukun beranak dan dukun pijat itu memang pengobatan tradisional. Bukan dukun yang saya maksud tadi,\" beber Marcel.Baca juga: Soal Konten Prank KDRT, Baim Wong Minta Maaf ke Lesti KejoraMarcel kemudian mengakui tak mau menggeneralisir pendukunan. Menurutnya dukun pijat atau pun beranak hingga dukun gigi bukan termasuk yang di permasalahkan olehnya.\"Seperti yang Bang Yunus jelaskan tadi. Karena semua orang, saya yakin juga paham tentang hal tersebut. Cuma ini ada orang yang seolah-olah menggeneralisir dukun yang saya maksud itu dukun pijat, dukun beranak, dukun gigi dan lain sebagainya. Ya tinggal bagaimana kita saja,\" beber Marcel. Simak Video \"Polisi Hentikan Laporan Gus Samsudin Terhadap Pesulap Merah \" [Gambas:Video 20detik] (afb\/afb) pesulap merah pesulap merah dilaporkan pesulap merah dipolisikan ujaran kebencian "} {"title":"Lemhannas Bicara Isu Politik Identitas Hingga Hate Speech Di 2023","Text":" Jakarta - Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto bicara soal akan ada peningkatan atau eskalasi tiga isu di tahun politik 2023 menjelang Pemilu 2024. Tiga hal itu perlu ditangani dengan serius oleh Indonesia.\"Kami menyadari konsolidasi demokrasi di Indonesia. Tantangan terbesar tiga, secara eskalasi isu tiga. Yaitu politik identitas, miss informasi, ketiga tentang hate speech, ujaran kebencian yang terkait politik identitas. Itu tantangan terbesar untuk eskalasi politik Indonesia tahun 2023 dan 2024,\" kata Andi dalam konferensi pers, Rabu (21\/12\/2022).Mengatasi hal itu, ada beberapa macam solusi. Pertama, soal ketegasan regulasi pemerintah untuk mengatur suasana eskalasi politik di Indonesia. Baca juga: Jokowi Minta Bawaslu-KPU Buat Aturan yang Jelas: Jangan Banyak Tafsir!\"Yang bisa dilakukan pertama adalah ketegasan pemerintah dalam regulasi. Pemerintah bisa kendalikan infrastruktur digitalnya. Biasanya tiga masalah itu muncul di plafon digital,\" ucapnya.\"Pemerintah yang lebih kuat, peran pemerintah yang lebih kuat tanpa menabrak prinsip demokrasi tentang kebebasan berpendapat,\" katanya. Kemudian, adalah soal literasi digital. Solusi meningkatkan literasi digital menjadi kunci agar tak ada politik identitas, miss informasi, hingga ujaran kebencian.\"Dua yang paling mendasar, literasi digital, literasi digital menjadi kunci untuk kita melakukan mitigasi eskalasi politik terkait identitas, termasuk miss infomrasi, hoax, ujaran kebencian, di tahun politik 2023 menuju Pemilu 2024,\" ucapnya.Simak juga 'Jokowi ke Capres-Cawapres: Jangan Bawa Politik Identitas, Bahaya!':[Gambas:Video 20detik] (aik\/dhn) pemilu 2024 politik identitas hoaks ujaran kebencian "} {"title":"Terdakwa Kasus Penistaan Agama Bambang Tri Gus Nur Dipindah Ke Rutan Solo","Text":" Solo - Terdakwa kasus penistaan agama serta ujaran kebencian Sugi Nur Rahardja (Gus Nur), dipindahkan ke Solo. Gus Nur sebelumnya didakwa melakukan ujaran kebencian bersama Bambang Tri Mulyono. Pemindahan itu diungkapkan oleh kuasa hukum Gus Nur, Agung Susilo.\"Hari ini ada proses pemindahan penahanan Gus Nur, yang semula di Rutan Polda Jateng, mau dipindah ke Rutan Surakarta,\" kata Susilo saat dihubungi detikJateng, Senin (19\/12\/2022).Agung menuturkan, Gus Nur akan menempati Rutan Klas IA Surakarta. Pemindahan ini tak terlepas dari persidangan yang akan dilakukan Gus Nur di Pengadilan Negeri (PN) Solo. \"Atas permohonan kita untuk dipindahkan di Rutan Kelas 1 Surakarta, berkaitan sidangnya kan di Surakarta. Masak iya penahannya di Polda Jateng,\" ucapnya.Baca juga: Roy Suryo Dituntut 1,5 Tahun Penjara di Kasus Meme StupaGus Nur akan menjalani sidang perdana di PN Solo pada Selasa (20\/12), besok. Pemindahan Gus Nur ini juga dibenarkan oleh Kasi Intel Kejari Solo, Agus Robbani. \"Iya benar (dipindahkan),\" kata dia saat dihubungi detikJateng.Pemindahan ini menyusul Bambang Tri, yang sudah dipindahkan ke Solo. Bambang Tri berstatus sebagai tahanan titipan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Solo, Jawa Tengah.Pemindahan penahanan Bambang Tri ini menyusul adanya pelimpahan kasus dari Mabes Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung). Dia disangkakan dengan Pasal 14, Ayat 1 Undang-undang No. 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana, Jo Pasal 55.Baca juga: Gugatan Ijazah Jokowi Akhirnya Dicabut, Begini Perjalanan KasusnyaPenahanannya tak sendiri, Bambang ditahan bersama Zuki Nur Rahardja, diduga melakukan penyebaran berita bohong dengan menggunakan podcast di Chanel YouTube. Simak Video \"Momen Buron Nomor 1 Thailand Gelagapan saat Ditangkap di Bali\" [Gambas:Video 20detik] (apl\/ams) berita jateng hukrim jateng bambang tri gus nur penistaan agama ujaran kebencian "} {"title":"Ini Dugaan Penistaan Agama Yang Dilakukan Penggugat Ijazah Jokowi","Text":" Jakarta - Dittipidsiber Bareskrim Polri telah menetapkan Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) sebagai tersangka penistaan agama dan ujaran kebencian. Adapun unsur penistaan agama itu terdapat di akun YouTube Gus Nur 13 Official.Berdasarkan link video YouTube Gus Nur 13 Official yang dikirimkan oleh Divisi Humas Polri, akun tersebut memposting video dengan judul 'Gus Nur: Mubahalah Bambang Tri Di Bawah Al-Qur'an'. Sesuai dengan judul videonya, dalam video itu, Bambang Tri dan Gus Nur melakukan tindakan mubahalah. Mubahalah merupakan sumpah yang diucapkan dua orang atau dua kelompok, yang saling merasa benar, seperti yang dikutip detikcom dari laman resmi Perbandingan Madzhab UNIDA Gontor.Pada video itu Bambang Tri Mulyono menyinggung soal ijazah Presiden Jokowi. Dalam video berdurasi 45 menit 12 detik itu, Bambang bersumpah rela mati jika ijazah Jokowi tidak palsu. \"Sampean berani ngomong demi Allah juga ya. Kalau nanti ngomong di atas Al-Qur'an, berani?\" tanya Gus Nur.\"Berani (ngomong di atas Al-Qur'an), berani. Nggak ada soal, bahkan saya sudah sering sekali meminta langsung kepada Allah di FB 'Ya Allah saya, kalau ijazahnya Jokowi tidak palsu saya minta saya jangan diberi hidup sampai matahari terbit',\" kata Bambang dalam video tersebut, seperti dilihat detikcom, Kamis (13\/10\/2022). \"Atau bahkan kok kurang cepet, 5 menit lagi itu Fadli saksinya. Sudah 5 menit lagi sudah kamu tidur, dia komentar gitu,\" tambahnya.Kemudian, di bagian 'cuplikan' video itu, ada adegan Gus Nur menuntun Bambang mengucapkan kalimat mubahalah. Dalam pernyataannya di bawah Al-Qur'an dan dituntun oleh Gus Nur itu, Bambang menyatakan siap hidupnya hancur jika pernyataannya merupakan fitnah.Baca juga: Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur Tersangka Penistaan Agama, 23 Saksi DiperiksaKonstruksi PerkaraBerdasarkan informasi yang didapatkan redaksi, kegiatan mubahalah yang dilakukan atau dipertontonkan oleh Gus Nur dan Bambang Tri tersebut dianggap tidak sesuai dengan syarat ketentuan untuk dilakukannya mubahalah dalam ajaran agama Islam. Anggapan tersebut berasal dari sejumlah saksi ahli yang dimintai keterangan oleh penyidik.Oleh karena itu, penyidik menyimpulkan Gus Nur dan Bambang melakukan perbuatan penodaan atau penistaan terhadap ajaran agama Islam.Tak hanya itu, penyidik juga menganggap tindakan Gus Nur dan Bambang memposting video tindakan yang dinarasikan sebagai mubahalah tersebut sebagai bentuk mengajarkan suatu bagian dari ajaran Islam yang tidak sesuai dengan tata cara yang diajarkan agama Islam. Penyalahgunaan itu, menurut penyidik, dapat terjadi dalam bentuk penggunaan simbol, praktik peribadatan, termasuk penyimpangan pokok-pokok ajaran Islam, terutama untuk kepentingan yang bertentangan dengan tuntunan Agama dan bertentangan dengan keimanan.Oleh karena itu, penyidik memandang Gus Nur dan Bambang Tri telah secara sengaja di muka publik melakukan praktik bersumpah dengan memanfaatkan praktik dan simbol ajaran agama Islam untuk mengajak masyarakat mengikuti kepentingan mereka, dengan berusaha meyakinkan publik atas satu atau dua atau seluruh materi sumpah yang mengandung dusta.Hal ini menurut penyidik, termasuk sebagai tindakan penyalahgunaan agama.Gus Nur dan Bambang hingga kini masih menjalani pemeriksaan dan belum ditahan. Kasus ini awalnya berdasarkan laporan polisi Nomor LP\/B\/0568\/IX\/2022 Bareskrim Polri tanggal 29 September 2022.Baca juga: Penggugat Ijazah Jokowi Ditetapkan Jadi Tersangka Penistaan AgamaKeduanya disangkakan Pasal 156 a huruf a KUHP tentang Penistaan Agama, Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tentang ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan.Kemudian, Pasal 14 ayat 1 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana tentang penyebaran pemberitaan bohong sehingga menimbulkan keonaran di masyarakat.Sebelumnya, Bambang telah ditangkap penyidik Distribusi Bareskrim Polri di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, sore tadi sekitar pukul 15.30 WIB. Bambang ditangkap di sebuah hotel.Simak Video: Bambang Tri: Gugat Ijazah Jokowi hingga Jadi Tersangka Penistaan Agama[Gambas:Video 20detik] (fjp\/isa) bambang tri mulyono bambang tri mulyono tersangka penistaan agama gus nur ujaran kebencian "} {"title":"Di Sidang Soal Meme Stupa Roy Suryo Didakwa Lakukan Ujaran Kebencian","Text":" Jakarta - Roy Suryo didakwa terkait kasus ujaran kebencian terhadap suku, agama ras dan golongan (SARA), ujaran permusuhan atau penodaan agama, hingga kasus penyebaran kabar tidak pasti atau berlebihan yang menyebabkan keonaran terkait meme stupa Borobudur. Diketahui meme stupa Borobudur itu menjadi viral usai di-retweet oleh Roy Suryo.\"Bahwa terdakwa Roy Suryo pada tanggal 10 Juni 2022, atau pada tanggal 11 juni 2022... dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan\/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),\" kata tim jaksa penuntut umum, Tri Anggoro Mukti, di Pengadilan Negeri Jakarta barat, Jakarta Barat, Rabu (12\/10\/2022).Awalnya Roy Suryo melihat adanya unggahan di media sosial Twitter terkait foto meme stupa Borobudur yang sudah direkayasa dan diubah menjadi foto lain di akun bernama @IrutPagut. Kemudian keesokan harinya postingan tersebut viral setelah banyak yang berkomentar pengguna Twitter di postingan itu, selain itu postingan itu juga telah dimuat di sebuah media online. Baca juga: Tak Hadir Langsung di Pengadilan, Roy Suryo Diadili Tanpa Penyangga LeherSelain itu, terdakwa melihat postingan terkait meme stupa itu yang diunggah oleh akun lainnya. Selanjutnya terdakwa melakukan screenshot terhadap postingan tersebut yang berisi gambar stupa yang merupakan simbol suci agama Buddha yang telah diedit menjadi gambar yang bukan sebenarnya, yaitu figur stupa yang berwajah selain Budha.Hingga akhirnya pada 10 Juni, terdakwa Roy Suryo secara sadar melakukan Quote tweet atau mengutip tweet gambar stupa yang merupakan simbol suci agama Budha yang telah diedit menjadi gambar yang bukan sebenarnya, yaitu figur stupa yang berwajah selain Budha yang bersumber dari akun twitter @fly_free_DY. Jaksa Tri Anggoro mengatakan, terdakwa juga turut menambahkan kalimat terhadap stupa tersebut dengan caption atau kalimat yang berbunyi, \"Mumpung akhir pekan yang ringan2 saja Twit-nya. Sejalan dengan protes rencana kenaikan harga tiket naik candi Borobudur (dari 50 ribu ke 750 ribu (sh sewarasnya) ditunda itu, banyak kreativitas netizen mengubah salah satu stupa terbuka yang ikonik di Borobudur itu, lucu hehehe Ambyar\". Postingan tersebut dibuat terdakwa Roy Suryo menggunakan HP milik terdakwa.Baca juga: Pengacara: Oknum Kemenag Paksa Roy Suryo Ngaku Salah soal Meme StupaPostingan Roy Suryo itu kemudian menjadi viral hingga akhirnya terdakwa Roy Suryo dilaporkan oleh organisasi Dharmapala. Dharmapala merasa tersinggung atau timbul rasa kebencian karena isi tweet terdakwa sehingga melaporkan terdakwa Roy Suryo ke Polda Metro Jaya.Atas perbuatannya Roy Suryo didakwa Pasal 28 ayat (2) Jo. Pasal 45 A Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).Atau kedua, Pasal 156a Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan\/atau ketiga Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. (yld\/aik) roy suryo meme stupa borobudur sidang roy suryo ujaran kebencian "} {"title":"Alvin Lim Melawan Usai Dipolisikan Gegara Konten Kejaksaan Sarang Mafia","Text":" Jakarta - Persatuan Jaksa Republik Indonesia (Persaja) Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta melaporkan advokat Alvin Lim ke Polda Metro Jaya terkait konten yang menyebut 'Kejaksaan Sarang Mafia'. Tak tinggal diam, Alvin Lim pun memastikan akan membuktikan pernyataannya.Laporan terhadap Alvin Lim disampaikan oleh Jaksa Yadyn sebagai perwakilan Persaja Kejati DKI didampingi Advokat Persaja Kejati DKI Abdul Bari Alkatiri. Laporan tersebut telah diterima polisi dan teregister dengan nomor LP\/B\/4820\/IX\/2022\/SPKT\/POLDA METRO JAYA, tertanggal 20 September 2022.\"Persatuan Jaksa Republik Indonesia (Persaja) wilayah Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta yang diwakili oleh Dr Yadyn SH, MH membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya terkait kasus penyebaran berita bohong dan atau ujaran kebencian yang dilakukan oleh Alvin Lim yang menyebut 'Kejaksaan Sarang Mafia',\" kata perwakilan Persaja Kejati DKI Yadyn dalam keterangan pers tertulis, Selasa (20\/9). Baca juga: Persatuan Jaksa DKI Polisikan Alvin Lim soal Konten 'Kejaksaan Sarang Mafia'Yadyn menyebut Alvin Lim diduga telah menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian lewat akun YouTube Quotient TV. Dia memastikan laporan itu telah diterima oleh pihak kepolisian.\"Laporan telah diterima oleh Polda Metro Jaya, terkait video-video yang diunggah di akun YouTube Alvin Lim channel Quotient TV, yang kami pandang sebagai suatu kebohongan publik dengan menyampaikan asumsi-asumsi untuk mempengaruhi masyarakat dengan mendisreditkan Kejaksaan sebagai instansi dan jaksa sebagai personal tanpa disertai fakta hukum dan alat bukti,\" kata Yadyn. Yadyn mengatakan Alvin Lim telah menyampaikan kebohongan. Yadyn menyebut kejaksaan telah memiliki wadah melalui bidang pengawasan apabila masyarakat ingin melaporkan perilaku jaksa yang menyalahi aturan.\"Kami insan Adhyaksa dan sebagai perwakilan Persaja wilayah DKI Jakarta, berharap Polda Metro Jaya memproses laporan kami dengan berdasarkan fakta hukum dan alat bukti yang ada, dan dalam laporan kami ke Polda Metro Jaya, kami Persaja Kejati DKI Jakarta telah melampirkan sejumlah bukti-bukti guna mendukung fakta hukum mengenai peristiwa perbuatan dan perbuatan materiil sehubungan dengan dugaan menyampaikan berita bohong kepada masyarakat oleh Alvin Lim melalui channel Quotient TV,\" ujar Yadyn.Simak selengkapnya di halaman berikutnya.Saksikan juga 'Kanwil BPN DKI Klaim 54 Kasus Mafia Tanah Telah Diungkap':[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya alvin lim kejaksaan agung kejati dki kejagung hoaks ujaran kebencian polda metro jaya "} {"title":"Chat Kembali Ke Tuhan Deolipa Ke Angel Lelga Dalam Penyelidikan","Text":" Jakarta - Nama Deolipa Yumara mencuat lagi ke publik karena dipolisikan terkait tuduhan penistaan terhadap agama hingga ujaran kebencian bermuatan SARA. Hal itu ternyata gegara chat ke artis Angel Lelga yang meminta 'kembali ke Tuhanmu'.Diketahui, Deolipa merupakan bekas pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua. Kasus ini menyita perhatian publik karena menyeret petinggi Polri Irjen Ferdy Sambo.Deolipa saat ini dilaporkan atas tuduhan penodaan agama hingga ujaran kebencian bernuansa SARA. Deolipa dilaporkan atas pernyataan maupun chat kepada artis Angel Lelga yang meminta Angel Lelga 'kembali ke Tuhan Yesus'. Sebagai informasi, Angel Lelga merupakan seorang mualaf. Baca juga: Pelapor Tak Gentar Kamaruddin Lapor Balik soal Hoax Brigadir J: Itu Hak DiaDeolipa Dianggap Menodai AgamaLaporan itu teregister dengan nomor LP\/2089\/IX\/2022\/RJS tertanggal Jumat, 2 September 2022, oleh seorang YouTuber, Yonatan Nandar. Dalam laporannya itu, Yonatan Nandar melaporkan Deolipa Yumara atas tuduhan penodaan agama hingga ujaran kebencian bernuansa SARA.\"Pada kesempatan pada sore hari yang berbahagia ini, saya melaporkan Deolipa Yumara atas dugaan penyalahgunaan penodaan agama, ujaran kebencian yang bermuatan SARA sebagaimana diatur di dalam Pasal 156 a KUHP juncto Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU No 19 Tahun 2016 tentang Undang-Undang ITE,\" kata Yonatan Nandar kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (2\/9). Baca juga: Pelapor soal Deolipa Ngaku Cuma Menduga di Kasus Ferdy Sambo: Ngeles!Yonatan menilai ucapan Deolipa yang meminta Angel Lelga bertobat dan kembali kepada 'Tuhan yang mula-mula' adalah sebuah penodaan. Dia menyebut ucapan itulah yang mendasari kelompok Aliansi Aktivis Indonesia melayangkan laporan tersebut. Angel Lelga diketahui merupakan seorang mualaf.\"Kalau dia (Deolipa) mengatakan 'bertobat dan kembali kepada Tuhanmu yang mula-mula', berarti agama saya salah? Di situlah yang tadi kemudian diduga melakukan pasal-pasal yang sudah tadi saya sampaikan. Jadi itu permasalahannya ya, bukan yang lain,\" ujarnya.Simak video 'Angel Lelga Dipolisikan Imbas Bongkar Isi Chat Deolipa soal Tudingan Hina Agama': [Gambas:Video 20detik]Baca halaman berikutnya pelaporan ke Deolipa dalam penyelidikan polisi>> Halaman 1 2 Selanjutnya deolipa yumara deolipa yumara dipolisikan angel lelga penistaan agama polres metro jakarta selatan ujaran kebencian angel lelga vs deolipa yumara "} {"title":"Minta Angel Lelga Kembali Ke Tuhan Berujung Deolipa Dipolisikan","Text":" Jakarta - Deolipa Yumara dipolisikan gegara chat ke artis Angel Lelga yang meminta 'kembali ke Tuhanmu'. Deolipa Yumara dilaporkan atas tuduhan penistaan terhadap agama hingga ujaran kebencian bermuatan SARA.Deolipa adalah seorang pengacara. Nama Deolipa mencuat karena pernah menjadi pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua.Pernyataan-pernyataan Deolipa terkait kasus Ferdy Sambo menjadi sorotan. Deolipa Yumara juga sebelumnya dilaporkan atas tuduhan penyebaran hoax terkait kasus Ferdy Sambo tersebut. Kali ini, Deolipa dilaporkan atas tuduhan penodaan agama hingga ujaran kebencian bernuansa SARA. Deolipa dilaporkan atas pernyataan maupun chat kepada artis Angel Lelga yang meminta Angel Lelga 'kembali ke Tuhan Yesus'. Sebagai informasi saja, Angel Lelga adalah seorang mualaf.Pelaporan tersebut berawal dari beredarnya chat Deolipa kepada Angel Lelga, salah satunya 'Angel harus kembali kepada Tuhan Yesus'. Tak hanya di chat, pernyataan Deolipa 'Angel Lelga harus kembali ke Tuhan Yesus' ini juga ia sampaikan dalam beberapa kesempatan saat wawancara dengan sejumlah media. Baca juga: Deolipa Dipolisikan gegara Minta Angel Lelga 'Kembali ke Tuhanmu'Deolipa Dianggap Menodai AgamaLaporan itu teregister dengan nomor LP\/2089\/IX\/2022\/RJS tertanggal Jumat, 2 September 2022, oleh seorang YouTuber, Yonatan Nandar. Dalam laporannya itu, Yonatan Nandar melaporkan Deolipa Yumara atas tuduhan penodaan agama hingga ujaran kebencian bernuansa SARA.\"Pada kesempatan pada sore hari yang berbahagia ini, saya melaporkan Deolipa Yumara atas dugaan penyalahgunaan penodaan agama, ujaran kebencian yang bermuatan SARA sebagaimana diatur di dalam Pasal 156 a KUHP juncto Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU No 19 Tahun 2016 tentang Undang-Undang ITE,\" kata Yonatan Nandar kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (2\/9).Dia menilai ucapan Deolipa yang meminta Angel Lelga bertobat dan kembali kepada 'Tuhan yang mula-mula' adalah sebuah penodaan. Dia menyebut ucapan itulah yang mendasari kelompok Aliansi Aktivis Indonesia melayangkan laporan tersebut. Angel Lelga diketahui merupakan seorang mualaf.\"Kalau dia (Deolipa) mengatakan 'bertobat dan kembali kepada Tuhanmu yang mula-mula', berarti agama saya salah? Di situlah yang tadi kemudian diduga melakukan pasal-pasal yang sudah tadi saya sampaikan. Jadi itu permasalahannya ya, bukan yang lain,\" ujarnya.Baca juga: Dituding Sebar Hoax, Deolipa dan Kamaruddin Dilaporkan ke BareskrimBaca di halaman selanjutnya: alasan pelapor polisikan Deolipa hingga tanggapan Deolipa...Simak juga Video: Angel Lelga Dipolisikan Imbas Bongkar Isi Chat Deolipa soal Tudingan Hina Agama[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 3 Selanjutnya deolipa yumara deolipa yumara siapa deolipa yumara dipolisikan deolipa pengacara bharada e deolipa deolipa vs angel lelga angel lelga penistaan agama ujaran kebencian polres metro jakarta selatan jabodetabek round-up "} {"title":"Roy Suryo Ditahan","Text":" Jakarta - Polda Metro Jaya menahan Roy Suryo usai ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian dan penistaan agama berkaitan unggahan stupa Borobudur. Dalam kasus ini Roy Suryo dijerat dengan sejumlah pasal.Dikutip dari detikNews, Jumat (5\/8\/2022), polisi melakukan penahanan karena khawatir Roy Suryo menghilangkan barang bukti. \"Hal ini (penahanan) dilakukan karena ada kekhawatiran dari penyidik yang bersangkutan akan menghilangkan barang bukti dan sebagainya sebagaimana tertuang dalam pasal 21 ayat 1 KUHAP,\" ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan.\"Penyidik memutuskan mulai malam ini terhadap Roy Suryo Motodiprojo sebagai tersangka ujaran kebencian ini mulai dilakukan penahanan,\" kata Zulpan menambahkan. Baca juga: Polisi Bilang Sehat, Roy Suryo Masih Pakai Penyangga Leher saat DitahanRoy Suryo dijerat Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. \"Ancamannya adalah paling lama 6 tahun penjara atau denda Rp 1 miliar,\" kata Zulpan.Selain itu, Roy juga dijerat Pasal 156 A KUHP dengan ancaman pidana 5 tahun penjara. \"Ketiga, Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan hukuman penjara setinggi-tingginya 2 tahun penjara,\" tutur Zulpan. (bbn\/bbn) roy suryo roy suryo ditahan ujaran kebencian kabar nasional "} {"title":"Polisi Tahan Roy Suryo Karena Dikhawatirkan Hilangkan Barang Bukti","Text":" Jakarta - Polda Metro Jaya resmi menahan Roy Suryo setelah ditetapkan tersangka ujaran kebencian. Roy Suryo ditahan karena dikhawatirkan dapat menghilangkan barang bukti.\"Hal ini (penahanan) dilakukan karena ada kekhawatiran dari penyidik yang bersangkutan akan menghilangkan barang bukti dan sebagainya sebagaimana tertuang dalam pasal 21 ayat 1 KUHAP,\" ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta dikutip dari detikNews, Jumat (5\/8\/2022).Roy Suryo mulai ditahan malam ini. Roy Suryo ditahan setelah dipastikan dalam keadaan sehat. \"Penyidik memutuskan mulai malam ini terhadap Roy Suryo Motodiprojo sebagai tersangka ujaran kebencian ini mulai dilakukan penahanan,\" lanjutnya.Dalam kasus ini Roy Suryo dijerat dengan sejumlah pasal. Dia dijerat mulai dari Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan\/atau Pasal 156A KUHP dan\/atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Baca juga: Roy Suryo Tersangka Dugaan Penistaan Agama Ditahan, Dipastikan SehatSebelumnya, Zulpan sempat bicara soal indikasi penahanan kepada Roy Suryo. Dia menyebut penahanan kepada Roy tergantung hasil pemeriksaan yang masih berjalan.\"Nanti setelah pemeriksaan langkah berikut apakah dilakukan upaya hukum kepada yang bersangkutan seperti yang ditanyakan, saya belum bisa sampaikan. Nanti penyidik yang memutuskan karena pemeriksaan belum selesai,\" ucapnya. Simak Video \"Roy Suryo Sebut Sirekap Tidak Layak, Ini Analisisnya\" [Gambas:Video 20detik] (ftk\/nvl) roy suryo roy suryo ditahan ujaran kebencian dugaan penistaan agama "} {"title":"4 Sanksi Dari Ugm Untuk Prof Karna Gegara Unggah Ujaran Kebencian","Text":" Yogyakarta - UGM memberikan sanksi etik kepada Prof Karna Wijaya terkait kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Ade Armando beberapa waktu lalu. Ada empat poin sanksi yang dijatuhkan terhadap Prof Karna.Sanksi itu tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 1843\/UN 1.P\/KPT\/DSDM\/2022 yang ditandatangani oleh Rektor UGM Prof Ova Emilia tertanggal 19 Juli 2022.4 Sanksi Etik yang Dijatuhkan kepada Prof Karna WijayaKewajiban menyampaikan permintaan maaf secara tertulis melalui media massa arus utama nasional paling lambat 14 hari sejak Keputusan Rektor di atas berlaku serta tidak mengulangi lagi perbuatan yang sama.Selama dua semester Prof Karna Wijaya tidak berhak mendapatkan hibah penelitian yang diberikan Universitas Gadjah Mada dan\/atau Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) UGM.Yang bersangkutan juga akan mengikuti program pembinaan pegawai yang dilaksanakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM. Jika nanti terbukti tidak melaksanakan sanksi etik sebagaimana tersebut maka akan dijatuhi sanksi yang lebih berat.Dewan Kehormatan UGM merekomendasikan Prof Karna Wijaya untuk dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang sehingga Rektor UGM memutuskan agar pemeriksaan disiplin yang bersangkutan ditangani oleh Tim Pemeriksa sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Proses pengusulan dan pendampingan pemeriksaan disiplin tersebut akan difasilitasi oleh UGM dalam hal ini Direktorat SDM.Baca juga: UGM Jatuhkan Sanksi untuk Prof Karna Terkait Ujaran Kebencian ke Ade Armando\"Sanksi etik dalam Keputusan Rektor ini telah mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Kehormatan Universitas melalui Keputusan Dewan Kehormatan Universitas Gadjah Mada Nomor 1 Tahun 2022 pada tanggal 17 Juni 2022,\" kata Rektor UGM Prof Ova Emilia dalam keterangannya, Rabu (3\/8\/2022). Halaman selanjutnya, klarifikasi dan permintaan maaf Prof Karna Wijaya... Halaman 1 2 Selanjutnya guru besar ugm prof karna wijaya karna wijaya dosen ugm karna wijaya ujaran kebencian ade armando ugm detikjogja detikjateng "} {"title":"Ugm Jatuhkan Sanksi Untuk Prof Karna Terkait Ujaran Kebencian Ke Ade Armando","Text":" Yogyakarta - UGM memberikan sanksi etik kepada Prof Karna Wijaya terkait kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Ade Armando beberapa waktu lalu. Sanksi itu tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 1843\/UN 1.P\/KPT\/DSDM\/2022 yang ditandatangani oleh Rektor UGM Prof Ova Emilia tertanggal 19 Juli 2022.\"Sanksi etik dalam Keputusan Rektor ini telah mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Kehormatan Universitas melalui Keputusan Dewan Kehormatan Universitas Gadjah Mada Nomor 1 Tahun 2022 pada tanggal 17 Juni 2022,\" kata Ova dalam keterangannya, Rabu (3\/8\/2022).Sanksi etik yang dijatuhkan kepada Prof Karna Wijaya, yaitu kewajiban menyampaikan permintaan maaf secara tertulis melalui media massa arus utama nasional paling lambat 14 hari sejak Keputusan Rektor berlaku serta tidak mengulangi lagi perbuatan yang sama. Selain itu, selama dua semester Prof Karna Wijaya tidak berhak mendapatkan hibah penelitian yang diberikan Universitas Gadjah Mada dan\/atau Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) UGM.\"Yang bersangkutan juga akan mengikuti program pembinaan pegawai yang dilaksanakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM. Jika nanti terbukti tidak melaksanakan sanksi etik sebagaimana tersebut maka akan dijatuhi sanksi yang lebih berat,\" tegas Ova. Baca juga: A-Z Ujaran Kebencian Kasus Ade Armando oleh Guru Besar UGM Prof KarnaDewan Kehormatan UGM juga merekomendasikan Prof Karna Wijaya untuk dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang sehingga Rektor UGM memutuskan agar pemeriksaan disiplin yang bersangkutan ditangani oleh Tim Pemeriksa sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Proses pengusulan dan pendampingan pemeriksaan disiplin tersebut akan difasilitasi oleh UGM dalam hal ini Direktorat SDM.Sebelumnya, Prof Karna Wijaya mendadak jadi sorotan pada April 2022 lalu. Dia diduga menulis ujaran kebencian terhadap Ade Armando di media sosial.Klarifikasi Prof Karna WijayaProf Karna kemudian angkat bicara. Dia mengakui mengunggah postingan itu. Namun dia berdalih komentarnya itu hanya sebatas guyonan biasa.\"Saya memposting sesuatu yang sebenarnya hanya gojegan (bercanda), gojegan sangat biasa sekali. Bahkan mungkin statement-statement yang dibuat katakanlah Ade Armando dan sebagainya itu lebih sadis ya. Tapi ini kan hanya sebuah gojegan saja terhadap kejadian seperti itu,\" kata Karna ditemui di Balairung UGM, Senin (18\/4).Selengkapnya di halaman selanjutnya... Halaman 1 2 Selanjutnya guru besar ugm prof karna wijaya dosen ugm karna wijaya karna wijaya ugm ade armando ujaran kebencian detikjogja detikjateng "} {"title":"1 042 Akun Medsos Diduga Sebarkan Ujaran Kebencian Ini Kata Waket Mpr","Text":" Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengajak seluruh pihak untuk melawan ujaran kebencian di Tanah Air. Menurutnya, hal ini perlu diupayakan bersama guna memperkuat persatuan dalam membangun bangsa.\"Di tengah keberagaman dan kompleksnya tantangan pembangunan saat ini, bangsa ini membutuhkan kebersamaan yang kuat untuk menjawab setiap tantangan. Pola komunikasi yang baik dan bebas dari ujaran kebencian di ruang publik menjadi sebuah keharusan,\" kata Lestari dalam keterangannya, Selasa (21\/6\/2022).Lestari menjelaskan untuk pertama kalinya memperingati hari Melawan Ujaran Kebencian Sedunia, Sabtu (18\/6). Tahun lalu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pun pernah menyoroti keprihatinan global terhadap ujaran kebencian, terutama cyber bullying di seluruh dunia. Baca juga: Pimpinan MPR RI Ubah Penamaan Forum Majelis Syuro Dunia, Ini GantinyaMengenai hal ini, pada Februari 2022, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memberikan peringatan ke 1.042 akun media sosial. Adapun akun-akun ini diduga menyebarkan konten bermuatan ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).Menurut Lestari, efek ujaran kebencian di ruang publik mampu memecah belah suatu bangsa. Oleh karena itu, persoalan ini perlu menjadi perhatian serius oleh seluruh pihak. \"Apalagi dalam waktu dekat tahapan pemilu serentak yang sarat dengan aksi kompetisi perorangan hingga kelompok berpotensi menimbulkan friksi,\" paparnya.Baca juga: Masih Pandemi, Sidang Tahunan MPR 2022 Direncanakan Ikuti Konsep di 2020Wanita yang akrab disapa Rerie ini pun menambahkan para pihak terkait juga perlu melakukan upaya dini untuk menginformasikan pola-pola komunikasi yang santun dan bertanggung jawab di ruang publik. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas.Sebab, kata Lestari, sebagian besar pelaku ujaran kebencian mengaku tidak tahu batasannya. Untuk itu, upaya sosialisasi perlu diikuti dengan langkah edukasi yang mudah dipahami masyarakat guna menekan potensi ujaran kebencian di ruang publik.Lihat juga video 'Ma'ruf: Jika Memahami Al-Qur'an, Tak Ada Lagi Ujaran Kebencian': [Gambas:Video 20detik] (fhs\/ega) mpr lestari moerdijat ujaran kebencian "} {"title":"Cegah Hoax Di Pemilu 2024 Polri Bakal Bentuk Satgas Nusantara","Text":" Jakarta - Mabes Polri bakal membentuk satgas khusus bernama Satgas Nusantara guna pengamanan pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Satgas ini bertujuan mencegah terjadinya polarisasi hingga pemberantasan hoaks terkait Pemilu 2024.\"Berangkat dari pengalaman Pemilu 2019, tentunya kita tidak bisa menghindari polarisasi, politik identitas, hoaks, ujaran kebencian, itu tidak bisa kita hindari. Polri sudah menyiapkan Satgas Nusantara, sebagai bentuk cooling system,\" kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat ditemui di kawasan Mabes Polri, Minggu (19\/6\/2022).Selain itu, lanjut Dedi, Satgas tersebut nantinya akan memberikan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat. Satgas itu akan menegur konten-konten media sosial yang bersifat polarisasi dan hoaks. \"Kemudian berkolaborasi juga melakukan kegiatan literasi, sosialisasi, dan pengingat apabila ada masyarakat atau kelompok tertentu yang menyebarkan, memviralkan konten-konten yang bersifat polarisasi, politik identitas, hoaks, akan kita ingatkan,\" jelasnya.Baca juga: Desain Istana Garuda di IKN Final, Lelang Proyek Dimulai Bulan IniDedi melanjutkan, nantinya Satgas itu akan memperingatkan masyarakat sebanyak dua kali. Jika masih kedapatan, dia menegaskan akan melakukan upaya hukum. \"Apabila diingatkan, sekali, dua kali masih melakukan tindakan yang sama, maka upaya penegakan hukum harus dilakukan, agar tidak terjadi lagi kegiatan seperti itu. Pak Kapolri selalu mengingatkan mari kita menjaga persatuan dan kesatuan, merawat kebinekaan dalam bingkai NKRI,\" kata Dedi.Satgas Nusantara, kata, akan diluncurkan bersamaan dengan Operasi Mantap Brata dalam rangka pengamanan Pemilu 2024. Targetnya, Operasi Mantap Brata akan dilaksanakan dalam waktu dekat.\"Ini masih kita godok terus, berapa kekuatan, kemudian ancaman apa saja yang dimungkinkan akan terjadi, berapa sarana prasarana yang digunakan,\" jelasnya.\"Insyaallah dalam waktu dekat akan disampaikan bahwa operasi Mantap Brata di seluruh Indonesia,\" sambungnya.Baca juga: Sederet Fakta Baru di Balik Rencana Naik Candi Borobudur Bayar Rp 750.000Operasi Mantap BrataSebelumnya, Polri siap mengamankan penyelenggaraan dan tahapan Pemilu Serentak 2024. Polri akan menggelar operasi yang dinamakan Operasi Mantap Brata.\"Nantinya Polri akan menggelar Operasi Mantap Brata dari tingkat Mabes sampai tingkat polres jajaran,\" kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (24\/5\/2022).Dia mengaku pihaknya bakal bekerja sama dengan TNI hingga pemerintah daerah (pemda) dalam pengamanan ini. Diketahui tahapan awal Pemilu dimulai pada 14 Juni 2022.\"Tentunya Polri juga bekerja sama, bersinergi dengan stakeholder terkait, TNI, penyelenggara pemilu (KPU), Bawaslu, pemda, dan lain-lain,\" katanya.Dedi menambahkan, pemilu nanti tentu akan terdapat gangguan kamtibmas yang berbeda-beda. Pihaknya juga tengah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi potensi gangguan itu. (isa\/isa) hoax ujaran kebencian satgas nusantara polri pemilu 2024 "} {"title":"Kasus Ujaran Kebencian Deklarator Kami Anton Permana Divonis 10 Bulan Bui","Text":" Jakarta - Petinggi sekaligus deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Anton Permana, divonis 10 bulan penjara atas kasus ujaran kebencian. Anton dinilai terbukti bersalah karena menyebarkan berita bohong.Adapun keputusan itu dibacakan oleh majelis hakim di sidang perkara atas terdakwa Anton Permana yang digelar di Ruang Sidang Utama, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (23\/5\/2022). Sidang dipimpin ketua majelis hakim Nazar serta hakim anggota Dewa dan Hapsoro Restu Widodo.\"Menyatakan Terdakwa Anton Permana telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, menyebarkan informasi atau kabar yang tidak benar. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 bulan dikurangi masa tahanan,\" kata ketua majelis hakim Nazar saat membacakan putusan sidang. Baca juga: Polri Ungkap Peran Deklarator KAMI Anton Permana Sebar Kebencian SARAMeski begitu, majelis hakim tidak memerintahkan penahanan terhadap Anton Permana. Sebab, masa vonis hukuman dikurangi masa tahanan selama Anton menjalani sidang.Selain itu, hakim memerintahkan agar sebagian barang bukti dimusnahkan dan sebagian lagi dikembalikan. Anton juga dikenakan denda Rp 5.000. \"Menetapkan Terdakwa tidak ditahan. Menyatakan barang bukti dimusnahkan dan sebagian dikembalikan kepada Terdakwa. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp 5.000,\" ujar Nazar.Terdakwa Anton Permana didakwa melanggar Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan\/atau Pasal 14 ayat (1) dan (2) dan\/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.Baca juga: MA Tolak Kasasi Syahganda Nainggolan di Kasus Berita Bohong Omnibus LawSimak duduk perkara kasus ujaran kebencian yang menjerat Anton Permana di halaman berikutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya anton permana petinggi kami ditangkap ujaran kebencian "} {"title":"Era Kemarahan Dan Keadaban Digital","Text":" Jakarta - We've built a world that's extremely good at generating causes for anger, but extremely bad at giving us anything constructive to do with it (Oliver Burkeman, 2019).Penembakan brutal yang dilakukan oleh pemuda penenteng senjata bernama Payton Gendron di Buffalo Amerika Serikat menyita perhatian dunia. Dalam aksinya yang menewaskan 11 korban dengan sebagian besar di antaranya adalah warga kulit hitam, Gendron merekam tindakannya secara live streaming melalui platform media sosial Twitch. Belakangan terungkap, pemuda 18 tahun tersebut ternyata penyokong teori konspirasi penghapusan ras kulit putih (replacement theory). Menurut The Daily Beast (15\/5) lini masa media sosialnya memperlihatkan bagaimana aktivitasnya menyebarkan pesan-pesan kebencian terhadap masyarakat kulit hitam dan Yahudi beberapa bulan sebelum penembakan. Dalam lini masanya juga terungkap, apresiasinya terhadap pembunuhan model serupa yang dilakukan warga Selandia Baru terhadap jamaah salah satu masjid pada 2019. Sebanyak 51 orang meninggal dalam penembakan tersebut. Kedua aksi tersebut menampilkan gejala yang sama. Gejala yang dimaksud berkenaan dengan pemanfaatan ruang digital sebagai sarana keduanya menjalankan aksi kejahatan serta menyebarkan aroma kebencian yang menjalar demikian cepatnya. Di Indonesia, penganiayaan yang dialami oleh Ade Armando, meski dengan kadar kekerasan yang berbeda, juga menampilkan gejala yang sama. Penganiayaan tersebut lahir dari sublimasi pesan kebencian yang terus dipelihara di media sosial. Bahkan, sebelum penganiayaan terjadi, para pelaku sudah saling terkoneksi di media sosial dengan saling berbagi informasi disertai narasi-narasi kebencian musuh Islam, buzzer, cebong, dan sebagainya, yang pada akhirnya meletupkan kemarahan dan kekerasan. Berbagai peristiwa kejahatan sadis yang dilakukan secara terbuka semakin menegaskan kebenaran artikel Oliver Burkeman berjudul The Age of Rage: Are We Really Living in Angrier Times? (The Guardians,11\/5\/2019) di atas. Saat ini masyarakat sedang berada pada era kemarahan (Age of Rage). Pada era penuh amarah ini, emosi orang mudah diekspresikan. Dalam banyak kasus, ekspresi kemarahan bahkan mengambil bentuk yang paling ekstrem; kebencian, kekerasan, hingga pembunuhan.Kasus penembakan brutal yang dilakukan Gendron dan sejenisnya tidak terjadi secara insidentil seperti kemarahan yang muncul dari ketersinggungan penonton konser akibat bersenggolan satu dengan yang lain. Pelbagai anomali ini adalah akumulasi serial kemarahan yang salah satunya lahir dari ketidaksiapan menerima perbedaan.Setiap orang di setiap saat tentu mengalami kemarahan. Namun di era penuh amarah saat ini, segalanya tampak lebih rumit. Menyitat kutipan artikel Burkeman di atas, dunia yang kita huni saat ini menyediakan fitur-fitur yang sangat mudah memantik kemarahan, namun tersedia sedikit fitur untuk mengelolanya secara konstruktif.Media sosial telah menjelma menjadi simbol paling representatif dari fitur pemantik kemarahan masyarakat saat ini. Di ruang media sosial, kita mudah menjumpai bagaimana serapah dan umpatan bertebaran mengekspresikan amarah masing-masing. Ekspresi kemarahan yang dialami masyarakat saat ini ternyata tidak berhenti di media sosial melalui serangkaian aksi verbatim. Penambakan bermotif ras seperti yang dilancarkan Gendron adalah ekspresi lebih lanjut dalam bentuk kekerasan fisik dan langsung. Hal yang mirip juga terlihat dari kasus penganiayaan yang dialami oleh Ade Armado saat aksi 11 Apri 2022 lalu. Pelbagai komentar serta perdebatan yang melibatkan pegiat media sosial tersebut di media sosial menjadi pengantar yang mengawali lahirnya ragam ekspresi kemarahan dari para penentangnya.Melahirkan KerusakanMedia sosial menyediakan ruang ekspresi kebebasan di alam demokrasi. Namun, seperti dua mata pedang, media sosial juga melahirkan kerusakan (damage) yang yang tidak ringan. Dua peran ganda demikian sebetulnya menandai sisi paradoks dari semua produk teknologi. Sisi buruk dari teknologi tersebut merupakan bahaya teknologi (hazard technology) yang perlu dimitigasi.Bahaya Teknologi telah mengarahkan masyarakat dunia ke dalam risiko katastrofi yang semakin besar. Masyarakat penuh risiko (risk society) adalah istilah yang digunakan Urlich Beck (1986) untuk menyebut fenomena tersebut. Di dunia penuh risiko, masyarakat tidak hanya menikmati distribusi kekayaan teknologi (wealth distribution), tetapi juga risiko yang ditimbulkannya (risk distribution). Dalam bentuknya yang lebih awal, bahaya teknologi menampakkan diri dalam wujud polusi sebagai akibat dari semakin masifnya pemakaian teknologi industri. Kini, bahaya tersebut mengambil bentuk yang paling kentara dalam polusi kebencian di ruang digital. ]Kebencian yang bertebaran memenuhi atmosfer media sosial merupakan salah satu katastrofi yang paling nyata. Ironisnya, kebencian ini terus direproduksi dan disebarkan hingga begitu dekat dengan kehidupan pengguna media sosial. Akibatnya, kebencian daring (online hatred) yang dijejalkan setiap saat melahirkan watak masyarakat era digital yang penuh kemarahan. Masyarakat pemarah yang dibentuk oleh berjejalnya pesan kebencian menjadi salah satu bentuk bahaya teknologi yang paling membutuhkan perhatian di era masyarakat penuh risiko. Efek samping teknologi ini bukannya tidak bisa dicegah. Setiap orang bisa mencegahnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan literasi media sosial. Literasi berkaitan dengan kemampuan warganet untuk bisa menyaring ragam informasi palsu dan pesan kebencian yang memasuki kotak pesan gawai masing-masing. Melalui kecakapan literasi yang dimiliki, setiap pengguna sosial tidak lagi menjadi produsen dan distributor pesan-pesan kebencian. Literasi yang kuat diharapkan melahirkan apa yang kini dikenal sebagai keadaban digital, digital civility (Beauchere, 2019). Warga digital yang beradab senantiasa menjunjung tinggi sikap hormat (respect), empati (empathy), dan kebaikan (kindness) dalam bermedia sosial. Dengan demikian, atmosfer media sosial bisa bersih dari pesan kebencian, sementara kemarahan tidak lagi memenuhi ruang perbincangan media sosial. (mmu\/mmu) media sosial ujaran kebencian "} {"title":"Apa Kabar Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Dosen Ugm Prof Karna Wijaya","Text":" Sleman - Kasus dugaan ujaran kebencian guru besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya masih terus bergulir. Saat ini Dewan Kehormatan UGM masih melakukan pemeriksaan.\"Gini, kasusnya Prof Karna Wijaya pada prinsipnya kami rektorat, rektor telah mengirimkan kasus tersebut ke Dewan Kehormatan Universitas (DKU). Nah sekarang sedang dalam proses di DKU,\" kata Rektor UGM Panut Mulyono saat ditemui wartawan, Selasa (17\/5\/2022).Panut menjelaskan, DKU tengah bekerja untuk menggali informasi terkait kasus dugaan ujaran kebencian yang menjerat dosen UGM itu. DKU, kata Panut, harus memanggil berbagai pihak-pihak terkait. \"Nah nanti dari semua data yang komprehensif lalu DKU menyampaikan rekomendasi kepada rektor, tentang apa yang harus dilakukan oleh rektor terkait kasus tersebut,\" katanya.Soal Prof Karna masih menjalankan kegiatan akademik di UGM, Panut belum mengecek ulang. Sebab, terkait SK mengajar dan lain sebagainya ada di tangan dekan. \"Saya belum ngecek. Karena tugas akademik itu di fakultas yang memberikan tugas itu adalah dekan, jadi SK mengajar, SK membimbing, SK terkait dengan tugas-tugas akademik itu di tangan dekan. Nanti saya cek ke dekan,\" imuhnya.Baca juga: A-Z Ujaran Kebencian Kasus Ade Armando oleh Guru Besar UGM Prof KarnaSebelumnya, Prof Karna Wijaya mendadak jadi sorotan. Dia diduga menulis ujaran kebencian terhadap Ade Armando di media sosial.Prof Karna kemudian angkat bicara. Dia mengakui jika ia mengunggah postingan itu. Namun, dia berdalih komentarnya itu hanya sebatas guyonan biasa.\"Saya memposting sesuatu yang sebenarnya hanya gojekan, gojekan sangat biasa sekali. Bahkan mungkin statement-statement yang dibuat katakanlah Ade Armando dan sebagainya itu lebih sadis ya. Tapi ini kan hanya sebuah gojekan saja terhadap kejadian seperti itu,\" kata Karna ditemui di Balairung, Senin (18\/4).Karna berkilah, jika ia tidak hanya mengomentari kasus Ade Armando. Banyak kasus seperti klithih, sosial ekonomi, dan kriminal lainnya. Akan tetapi hanya postingan Ade Armando yang menurutnya digoreng. Meski begitu, Prof Karna minta maaf.\"Jadi sekali lagi kalau statement ini menimbulkan kegaduhan, saya sekali lagi mohon maaf kepada publik,\" kata Karna.Karna mengatakan masalah ini sedang diproses di UGM.\"Ini sedang diproses di UGM dan nanti yang berhak menjawab soal ini semuanya adalah humas ya. Tentu saja setelah keputusan dari rektor muncul saya tidak bisa bertindak lebih jauh,\" ujarnya.Baca juga: Jadi Lokasi Syuting KKN di Desa Penari, Begini Pesona Batu Kapal Bantul Simak Video \"Protes UKT dan Uang Pangkal, Mahasiswa UGM Kemah di Depan Balairung\" [Gambas:Video 20detik] (rih\/ams) guru besar ugm prof karna wijaya karna wijaya dosen ugm karna wijaya ugm ujaran kebencian sleman detikjateng detikjogja "} {"title":"Edy Mulyadi Jalani Sidang Dakwaan Kasus Jin Buang Anak Hari Ini","Text":" Jakarta - Terdakwa Edy Mulyadi hari ini menjalani sidang dakwaan kasus 'jin buang anak'. Sidang dakwaan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.Pantauan detikcom, Edy tiba di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakpus, Senin (10\/5\/2022), pukul 11.15 WIB. Edy menghadiri sidang memakai baju batik dan ikat kepala. Dia juga ditemani sejumlah pengacaranya.Baca juga: Edy Mulyadi Terancam 10 Tahun BuiSebelum sidang dimulai, Edy kembali meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan atas pernyataannya. Dia juga berharap hakim mengadili perkaranya dengan adil. \"Pertama, saya sekali lagi saya minta maaf, itu penting, saya minta maaf ke teman-teman dan saudara-saudara saya di Kalimantan. Kedua, ini kita diadili di pengadilan. Saya sudah baca-baca, pengadilan adalah tempat masyarakat mencari keadilan, dan saya berharap betul-betul ini akan berproses secara adil, transparan, murni secara hukum, sehingga nanti akan divonis secara adil juga,\" ujar Edy sebelum sidang.Dia pun bicara mengenai ganjaran orang yang berlaku adil. Dia mengatakan, jika orang adil, akan berada di surga, sedangkan yang tidak adil berada di neraka. \"Sebagai orang beragama kita semua, saya terdakwa, lawyer, JPU, hakim semua orang beragama itu ada doktrin agama masing-masing, ada kehidupan akhirat, apalagi setiap itu disebut demi keadilan Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi sekali lagi saya berharap akan ada putusan adil karena apa pun akan diminta pertanggungjawaban di akhirat. Kalau (kita) adil, Allah akan berikan ganjaran surga, insyaallah. Kalau (kita) tidak adil, mohon maaf, neraka jahanam,\" tuturnya.Baca juga: Jaksa Jelaskan Pasal yang Bakal Didakwakan ke Edy MulyadiAwal Mula KasusKasus ini berawal saat Forum Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur mengadukan Edy Mulyadi karena pernyataan yang diduga menghina Kalimantan ke polisi. Edy sebelumnya juga dilaporkan gara-gara ucapan terhadap Menhan Prabowo Subianto soal 'macan mengeong'. Kelompok tersebut mendatangi Polresta Samarinda, Minggu (23\/1).Edy Mulyadi kemudian meminta maaf atas ucapannya berkaitan dengan pernyataan Kalimantan sebagai tempat jin membuang anak. Dia mengaku pernyataan itu sebetulnya untuk menggambarkan lokasi yang jauh.Permintaan maaf itu disampaikan oleh Edy melalui akun YouTubenya BANG EDY CHANNEL. Dalam video klarifikasi itu, dia awalnya menyinggung kembali pernyataannya.\"Kalimatnya gini lengkapnya 'kita ini punya tempat bagus, mahal, di Jakarta, tiba-tiba kita jual, kita pindah tempat ke tempat jin buang anak', kalimatnya kurang-lebih gitu, 'lalu kita pindah ke tempat jin buang anak',\" kata Edy seperti dilihat detikcom melalui channel YouTubenya, Senin (24\/1). (zap\/dwia) edy mulyadi edy mulyadi hina kalimantan ujaran kebencian tempat jin buang anak kalimantan sara "} {"title":"Lpdp Ungkap Budi Santosa Purwokartiko Belum Klarifikasi Soal Manusia Gurun","Text":" Jakarta - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto memastikan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko sampai saat ini belum memberikan klarifikasi kepada LPDP terkait ujaran SARA dan kebencian yang diposting di media sosialnya. Andin mengimbau Budi memberi klarifikasi dan meminta maaf terkait ujarannya.\"Belum ada klarifikasi,\" kata Andin saat dihubungi, Minggu (1\/5\/2022).Baca juga: Dikti-LPDP Bergerak Buntut Status Rektor ITK soal 'Manusia Gurun'Meski begitu, Andin tetap meminta Budi Santosa Purwokartiko meminta maaf atas pernyataannya. Dia juga menyampaikan pihaknya akan mengevaluasi kelayakan yang bersangkutan sebagai pewawancara program beasiswa LPDP. \"Iya (diimbau minta maaf), dievaluasi lagi kelayakannya sebagai interviewer,\" ucapnya.Andin juga sempat menyampaikan apa yang disampaikan oleh Budi Santoso Purwokartiko merupakan opini pribadi. Menurutnya, tindakan tersebut akan mempengaruhi reputasinya sebagai interviewer di program beasiswa LPDP. \"Meskipun tulisan Saudara Budi Santosa Purwokartiko adalah opini pribadi, namun berpotensi menimbulkan risiko reputasi terhadap kegiatan ybs sebagai interviewer program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), yaitu program untuk mendanai mahasiswa Indonesia yang melakukan mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri selama kurang lebih satu semester,\" ucapnya.Isi Status SARA Budi Santosa PurwokartikoSebelumnya, Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko dianggap rasis karena status di media sosialnya saat menceritakan pengalamannya sebagai pewawancara calon penerima beasiswa LPDP. Seperti apa tulisan Budi itu?Baca juga: Komisi VIII DPR Desak Rektor ITK Dipecat Gegara Ujaran 'Manusia Gurun'!Berikut isi status Budi yang dinilai rasis itu:Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri, program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa, jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa.Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9. Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5 bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145 bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100), luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan dan asisten lab atau asisten dosen.Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya. Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagainya. Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi-posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang.Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada 2 cowok dan sisanya cewek. Dari 14, ada 2 tidak hadir, jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind, mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi.Saya hanya berharap mereka nanti tidak masuk dalam lingkungan yang- Membuat hal yang mudah jadi sulit- Bekerja dari satu rapat ke rapat berikutnya tanpa keputusan- Mementingkan kulit daripada isi- Menyembah Tuhan tapi lupa pada manusia- Menerima gaji dari negara tapi merusak negaranya- Ingin cepat masuk surga tapi sakit tetap cari dokter dan minum obat- Menggunakan KPI langit sementara urusannya masih hidup di duniaSemoga tidak tercemarLihat Video: Kontroversi Rektor ITK Sindir Manusia Gurun Pengucap 'Barakallah'[Gambas:Video 20detik] (maa\/imk) rektor itk budi santosa purwokartiko lpdp ujaran kebencian sara rasisme "} {"title":"Komisi Viii Dpr Desak Rektor Itk Dipecat Gegara Ujaran Manusia Gurun","Text":" Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengkritik keras pernyataan berbau SARA dan ujaran kebencian yang disampaikan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko lewat media sosialnya. Yandri meminta agar Budi dipecat dari jabatannya sebagai Rektor ITK.\"Kami minta rektor ini dipecat karena tidak menunjukkan seorang akademisi tapi cenderung seperti provokator dengan isu SARA,\" kata Yandri saat dihubungi, Minggu (1\/5\/2022).Baca juga: Prof Budi Santosa Purwokartiko Bantah Diskriminatif Soal 'Manusia Gurun'Yandri menilai Budi keterlaluan lantaran berkomentar berbau SARA. Menurutnya, Budi tidak cerdas dengan menyampaikan hal tersebut. \"Ini keterlaluan seorang rektor berkomentar begini, otaknya benar-benar nggak cerdas dengan komen begitu,\" ucapnya.Budi Santosa Purwokartiko Bantah Diskriminatif soal 'Manusia Gurun'Sebelumnya, Prof Budi Santosa Purwokartiko buka suara soal status yang dia tulis di media sosial (medsos) terkait mahasiswi yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri, program Dikti yang dibiayai LPDP. Dia menyatakan tidak ada bermaksud menjatuhkan wanita yang menggunakan hijab atau kerudung. Prof Budi Santosa menjelaskan tulisan itu adalah opini pribadinya, bukan sebagai rektor ITK. Dia menegaskan sama sekali tidak berniat merendahkan orang yang menggunakan jilbab. Menurutnya, kebetulan 12 orang mahasiswi yang dia wawancarai saat itu tidak ada yang berkerudung.Simak selengkapnya di halaman berikutnya.Tonton Video: Kontroversi Rektor ITK Sindir Manusia Gurun Pengucap 'Barakallah'[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya rektor itk budi santosa purwokartiko sara rasisme ujaran kebencian komisi viii dpr "} {"title":"Komisi X Dpr Sesalkan Ujaran Sara Rektor Itk Desak Minta Maaf Segera","Text":" Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyesalkan pernyataan yang dituding bernada SARA atau ujaran kebencian yang disampaikan oleh Rektor Institut Teknologi Kalimatan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko lewat akun media sosialnya. Syaiful meminta Budi Santosa Purwokartiko segera meminta maaf.\"Saya menyesalkan, mestinya nggak perlu refleksi yang sifatnya personal dan sangat berdimensi diskriminatif rasis itu dalam blog personal, pada konteks itu saya menyesalkan dan tidak setuju, terlebih ini ditulis oleh seorang profesor, seorang akademisi, yang di mata publik saya kira termasuk semestinya yang tidak menjadikan ruang publik diisi dengan refleksi personal yang sangat diskriminatif rasis,\" kata Syaiful Huda saat dihubungi, Minggu (1\/5\/2022).Baca juga: Sosok Budi Santosa Purwokartiko, Rektor ITK Ramai Dikritik Gegara Status SARASyaiful menyesalkan tindakan Budi lantaran seharusnya akademisilah yang meredam ujaran kebencian di tengah masyarakat. Namun sebaliknya, kata dia, Rektor ITK tersebut justru melakukan ujaran kebencian di depan publik. \"Ini malah berkontribusi, seolah-olah ini dunia kampus akademisi berkontribusi menambah tidak produktifnya di ruang publik karena ujaran-ujaran kebencian yang semacam itu,\" ucapnya.Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (Foto: Dok. PKB)Lebih lanjut, anggota DPR dari dapil Jawa Barat VII ini mendesak Budi sesegera mungkin mengklarifikasi ujarannya dan meminta maaf. Menurutnya, tindakan Budi ini sangat mungkin untuk ditempuh dengan jalur hukum. \"Saya kira dua hal yang kita tunggu dari peristiwa ini, pertama saya berharap pak rektornya, untuk merespons terkait dengan ini, dan mintalah maaf kepada publik, saya kira tidak perlu direspons oleh publik secara berlebihan,\" ujarnya.\"Kalau banyak pihak yang tidak setuju dengan ini, misal tidak ada respons sepadan dari yang bersangkutan, saya kira ditempuh jalur hukum saja atau polisi langsung investigasi terkait dengan ini, memitigasi dan investigasi persoalannya seperti apa, karena ujaran kebencian ini sudah ada di teks terbuka, sudah ada di ruang publik, artinya semua ruang yang sifatnya berdimensi hukum saya kira tidak ada masalah untuk ditempuh, kita lihat perkembangannya gimana,\" lanjut Syaiful.Simak selengkapnya di halaman berikutnya.Tonton juga Video: Arteria ke Masyarakat Sunda: Maaf, Tidak Ada Maksud untuk Rasis[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya rektor itk budi santosa purwokartiko itk rasis sara ujaran kebencian komisi x dpr pkb "} {"title":"Edy Mulyadi Terancam 10 Tahun Bui","Text":" Jakarta - Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) melimpahkan berkas tersangka Edy Mulyadi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Edy Mulyadi akan segera disidang di kasus penyebaran berita bohong yang menyebabkan keonaran terkait pernyataannya soal 'jin buang anak'.\"Jaksa Penuntut Umum Seksi Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat telah melimpahkan berkas perkara atas nama Tersangka Edy Mulyadi kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait dugaan tindak pidana penyampaian berita bohong, ujaran kebencian yang menimbulkan keonaran di masyarakat, dan penyalahgunaan atau penodaan suatu kelompok masyarakat berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA),\" kata Kasi Intel Kejari Jakpus, Bani Immanuel Ginting, dalam keterangannya, Selasa (26\/4\/2022).Pelimpahan tersebut berdasarkan Surat Pelimpahan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Nomor : B-296\/M.1.10\/Eku.2\/04\/2022 Tanggal 25 Maret 2022. Selanjutnya tim Kejari Jakpus akan menunggu jadwal sidang Edy Mulyadi yang ditetapkan PN Jakpus. Baca juga: Edy Mulyadi Berharap Vonis Bebas di Kasus 'Jin Buang Anak'Bani mengatakan dari hasil penyidikan kasus Edy Mulyadi dapat dilakukan penuntutan Pasal 14 ayat (1) UU RI No.1\/1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana Subsidair Pasal 14 ayat (2) UU RI No.1\/1946 atau kedua Pasal 45A ayat (2) Jo. Pasal 28 ayat (2) UU RI No. 19\/2016 tentang Perubahan atas UU RI No. 11\/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Ketiga Pasal 156 KUHP.Berikut ini bunyi Pasal yang akan didakwakan:Pasal 14 ayat 1 UU RI No 1\/1946Barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggitingginya sepuluh tahun. Pasal 14 ayat 2 UU RI No 1\/1946Barang siapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan, yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, sedangkan ia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga tahun.Baca juga: Momen Edy Mulyadi Kenakan Baju Tahanan-Tangan DiborgolPasal 45A ayat (2) UU ITESetiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan\/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (21 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan\/ atau denda palingbanyak Rp 1. 000.O00. 000,00 (satu miliar rupiah).Pasal 28 ayat (2) UU ITESetiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan\/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).Pasal 156 KUHPBarang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.500Saksikan juga: GKR Hayu, Kehidupan di Balik Keraton [Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya edy mulyadi ujaran kebencian jin buang anak tempat jin buang anak kalimantan sara "} {"title":"Babak Baru Dugaan Ujaran Kebencian Guru Besar Ugm Ke Ade Armando","Text":" Solo - Guru besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya tersandung kasus dugaan ujaran kebencian terkait kasus pengeroyokan Ade Armando. Pihak UGM sudah memanggil Prof Karna untuk dimintai keterangannya.Kasubag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo menuturkan kasus Karna segera diserahkan ke Dewan Kehormatan Universitas (DKU). Saat ini Prof Karna dipanggil oleh rektor dan jajaran untuk dimintai keterangan.\"Hari ini (kemarin,red) dilakukan pemanggilan oleh rektor dihadiri oleh wakil rektor, SDM, lalu selanjutnya nanti akan diserahkan kasus atau permasalahan ini diperiksa dan ditindaklanjuti oleh DKU. Untuk proses selanjutnya nanti kita menunggu hal-hal tersebut,\" kata Dina kepada wartawan di Balairung UGM, Sleman, DIY, Senin (18\/4\/2022). Baca juga: Dituduh Terlibat Gerakan Radikal, Prof Karna Wijaya Akan Lapor BalikJika terbukti melanggar kode etik Karna akan dijatuhi sanksi sesuai tingkat kesalahannya. Sanksi ini merupakan kewenangan dewan etik.\"Sanksi terberat dalam konteks kita misalnya bisa penurunan tingkat jabatan misalnya adalah penghentian kegiatan akademik, tentu kami konteks administrasi etiknya,\" ucap Kepala Kantor Hukum dan Organisasi (Hukor) UGM Dr Veri Antoni. Prof Karna Wijaya mengaku hanya gojekanSaat ditemui di Balairung UGM, Karna mengakui mengunggah postingan yang jadi sorotan di medsos itu. Namun, menurutnya komentarnya hanya sebatas guyonan.\"Saya memposting sesuatu yang sebenarnya hanya gojekan, gojekan sangat biasa sekali. Bahkan mungkin statement-statement yang dibuat katakanlah Ade Armando dan sebagainya itu lebih sadis ya. Tapi ini kan hanya sebuah gojekan saja terhadap kejadian seperti itu,\" kata Karna ditemui wartawan di Balairung UGM, Sleman, DIY, kemarin.Karna menyebut tidak hanya mengomentari kasus pengeroyokan Ade Armando, tapi juga soal klithih, sosial ekonomi, dan kasus kriminal lainnya. Namun, menurutnya hanya postingan tentang pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando saja yang 'digoreng'.\"Dalam postingan saya itu saya kira juga tidak vulgar itu hanya gojekan biasa,\" cetus dia.Karna menyebut postingan yang digoreng adalah komentarnya yang berisi kata-kata sembelih. Dia mengklaim jika komentar itu ditujukan ke postingan lain dan tidak terkait dengan Ade Armando.Tak hanya itu, postingan lain yang memicu kegaduhan yakni tentang kolase foto beberapa tokoh dengan keterangan, 'SATU PERSATU DICICIL MASSA'. Dalam unggahan itu, foto Ade Armando dicoret. Karna pun berkilah jika unggahan itu hanya sebatas guyonan.\"Itu memang, itulah gojekan ini. Memang saya mengupload itu sebagai gojekan wah ini dicicil massa itu juga ambil dari postingan lain, terus ada dicicil massa itu sebenarnya guyonan,\" sebutnya.Baca juga: Solo Jadi Tuan Rumah Konser Dream TheaterMeski begitu, Karna meminta maaf ke publik karena pemilihan diksi guyonannya yang akhirnya membuat kegaduhan. Dia menyebut saat ini kasus ini tengah berproses pihak kampus.\"Jadi sekali lagi kalau statement ini menimbulkan kegaduhan, saya sekali lagi mohon maaf kepada publik,\" kata Karna.\"Ini sedang diproses di UGM dan nanti yang berhak menjawab soal ini semuanya adalah humas ya. Tentu saja setelah keputusan dari rektor muncul saya tidak bisa bertindak lebih jauh,\" lanjutnya.Karna Wijaya dipolisikanBuntut postingan dugaan ujaran kebencian ke Ade Armando ini, Karna Wijaya dipolisikan Guntur Romli ke Polda Metro Jaya. Guntur yang merupakan politikus PSI ini menduga Karna terlibat gerakan kelompok radikal.\"Hari ini melaporkan pemilik Facebook yang terduga atas nama Karna Wijaya dosen guru besar UGM. Saya merasa diancam dan dihasut karena ada postingan dia di Facebook yang memuat foto saya dan istri saya yang isinya itu satu per satu dicicil massa,\" jelas Guntur di Polda Metro Jaya Jakarta, kemarin.Guntur Romli menyebut foto orang-orang yang dimuat dalam unggahan terlapor, mulai dari wajahnya, Deni Siregar, hingga Ade Armando merupakan ancaman serius. Dia pun melaporkan Karna terkait tindakan pengancaman dan hasutan.Guntur Romli pun menduga Karna terlibat gerakan kelompok radikal. Dia menyebut dugaannya itu mengacu pada sebuah postingan di media sosial, tentang pengkaderan organisasi Negara Islam Indonesia (NII).\"Ketika saya membaca di media sosial dan berita online, ada dugaan Karna Wijaya bukan dosen biasa, tapi juga ada dugaan dia terlibat dalam gerakan intoleran dan radikal,\" ucap Guntur Romli.Baca juga: Pernyataan Lengkap Guru Besar UGM soal Dugaan Ujaran Kebencian ke Ade Armando\"Itu ada tulisan di Facebook yang saya baca tapi ini baru dugaan ya bahwa ada pengkaderan NII di fakultas kimia di situ. Tapi itu baru dugaan-dugaan saya karena saya anggap ini orang bukan dosen biasa,\" sambungnya.Guntur Romli melaporkan Karna atas dugaan melanggar Pasal 160 KUHP, Pasal 28 dan 29 UU ITE. Laporan dari Guntur Romli kini telah diterima pihak kepolisian. Laporan itu teregister dengan nomor STTLP\/B\/1983\/V\/2022\/SPKT\/POLDA METRO JAYA. Simak Video \"Ajang Penghargaan detikjateng-jogja Awards 2024 \" [Gambas:Video 20detik] (ams\/ams) ugm guru besar ugm guru besar ugm prof karna wijaya ade armando detikjateng jogja detikjogja round-up detikjateng karna wijaya cuitan karna wijaya ujaran kebencian "} {"title":"Pernyataan Lengkap Guru Besar Ugm Soal Dugaan Ujaran Kebencian Ke Ade Armando","Text":" Solo - Terkait dugaan ujaran kebencian soal kasus pengeroyokan Ade Armando, Guru Besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya memberi pernyataan hari ini. Dalam pernyataannya, Karna menyampaikan permintaan maaf.Karna mengakui dirinyalah yang mengunggah postingan terkait Ade Armando di akun media sosialnya. Namun, dia berdalih komentarnya itu hanya sebatas guyonan biasa.\"Saya memposting sesuatu yang sebenarnya hanya gojekan, gojekan sangat biasa sekali. Bahkan mungkin statement-statement yang dibuat katakanlah Ade Armando dan sebagainya itu lebih sadis ya. Tapi ini kan hanya sebuah gojekan saja terhadap kejadian seperti itu,\" kata Karna ditemui wartawan di Balairung UGM, Sleman, DIY, Senin (18\/4\/2022). Karna menyebut ia tidak hanya mengomentari kasus Ade Armando. Banyak kasus seperti klithih, sosial ekonomi, dan kriminal lainnya. Akan tetapi hanya postingan Ade Armando yang menurutnya 'digoreng'.Baca juga: Seniman Jogja Yuliono Dianiaya Diduga Premanisme, Polisi Turun Tangan\"Sebenarnya tidak hanya kasus Ade Armando, ada kasus klithih, kasus yang lain begal, ada kasus sosial politik, ekonomi juga yang ada di situ tapi tidak digoreng, yang digoreng hanya yang Ade Armando saja,\" ucapnya. \"Dalam postingan saya itu saya kira juga tidak vulgar itu hanya gojekan biasa,\" imbuhnya.Ia melanjutkan salah satu postingan yang digoreng adalah komentarnya yang berisi kata-kata 'sembelih'. Ia mengklaim jika komentar itu ditujukan ke postingan lain dan tidak terkait dengan Ade Armando.Karna menyebut ada pihak lain yang mengedit postingan itu seakan-akan untuk mengomentari Ade Armando. Postingan itu kemudian diunggah di grup Facebook Kagama oleh orang tanpa sepengetahuannya.\"Ada kata-kata 'disembelih', padahal kata-kata disembelih itu berasal dari statement di postingan lain, bukan dalam konteks Ade Armando,\" tegasnya.\"Saya, kata 'sembelih' itu juga tidak pada Ade Armando, pada konteks lain yang diambil orang itu diedit dan masukkan satu frame bahwa saya melakukan ujaran kebencian. Padahal hanya guyonan saja dan pemilihan diksinya,\" imbuhnya.Postingan lain yang membuat gaduh adalah tentang kolase foto beberapa tokoh dengan caption 'SATU PERSATU DICICIL MASSA'. Dalam unggahan itu, foto Ade Armando dicoret.Baca juga: Detik-detik Mengerikan Perawat Satwa Tewas Diterkam Harimau Serulingmas ZooSekali lagi, Karna mengaku jika unggahan itu hanya sebatas guyonan. Postingan itu pun dia ambil dari postingan lain.\"Itu memang, itulah gojekan ini. Memang saya mengupload itu sebagai gojekan wah ini dicicil massa itu juga ambil dari postingan lain, terus ada dicicil massa itu sebenarnya guyonan,\" sebutnya.Meski berdalih postingannya itu sebatas gojekan, namun Prof Karna tetap menyampaikan permohonan maafnya.Dia meminta maaf ke publik karena pilihan diksi yang akhirnya membuat kegaduhan.\"Jadi sekali lagi kalau statement ini menimbulkan kegaduhan, saya sekali lagi mohon maaf kepada publik,\" ujar Karna.\"Ini sedang diproses di UGM dan nanti yang berhak menjawab soal ini semuanya adalah humas ya. Tentu saja setelah keputusan dari rektor muncul saya tidak bisa bertindak lebih jauh,\" kata dia.Baca juga: Jalur Nasional Blora-Cepu Macet Parah, Ternyata Ini Dia Sebabnya Simak Video \"Ajang Penghargaan detikjateng-jogja Awards 2024 \" [Gambas:Video 20detik] (sip\/rih) ugm guru besar ugm prof karna wijaya ade armando detikjateng detikjogja ujaran kebencian dosen ugm guru besar ugm round up "} {"title":"Video Guru Besar Ugm Terancam Sanksi Soal Dugaan Ujaran Kebencian Ade Armando","Text":" Solo - Tim internal UGM Yogyakarta melakukan investigasi atas dugaan pelanggaran etik salah seorang Guru Besarnya, Prof Karna Wijaya, terkait unggahan di media sosial soal kasus penganiayaan Ade Armando. Ada sanksi jabatan dan akademik apabila terbukti melanggar kode etik dan profesi.Unggahan itu diduga ada pelanggaran etik dan profesi. Tim internal UGM telah melakukan investigasi dan hasilnya akan diserahkan ke Dewan Kehormatan UGM.\"Kalau ada pelanggaran kode etik, tentu ada sanksinya,\" kata Kepala Hukum dan Organisasi UGM, Veri Antoni, Senin (18\/4\/2022). Selengkapnya, tonton video di atas.Baca juga: Diduga Ujaran Kebencian ke Ade Armando, Dosen UGM Prof Karna Minta Maaf (rih\/aku) dosen ugm ugm guru besar ugm prof karna wijaya ade armando ujaran kebencian detikjateng video story detikjateng detikjogja karna wijaya dosen ugm karna wijaya "} {"title":"Dugaan Ujaran Kebencian Prof Karna Dipanggil Rektor Ugm Hari Ini","Text":" Sleman - Guru besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya meminta maaf menyusul gaduh viral dugaan ujaran kebencian soal kasus pengeroyokan Ade Armando. Pihak UGM turun tangan dan hari ini rektor memanggil Prof Karna untuk dimintai keterangannya.Kasubag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan kasus Prof Karna ini segera diserahkan ke Dewan Kehormatan Universitas (DKU). Untuk saat ini, Prof Karna baru dipanggil oleh rektor dan jajaran untuk dimintai keterangan.\"Hari ini dilakukan pemanggilan oleh rektor dihadiri oleh wakil rektor, SDM, lalu selanjutnya nanti akan diserahkan kasus atau permasalahan ini diperiksa dan ditindaklanjuti oleh DKU. Untuk proses selanjutnya nanti kita menunggu hal-hal tersebut,\" kata Dina kepada wartawan di Balairung UGM, Sleman, DIY, Senin (18\/4\/2022). Baca juga: Viral Diduga Ujaran Kebencian ke Ade Armando, Dosen UGM Prof Karna: GojekanSementara itu, Kepala Kantor Hukum dan Organisasi (Hukor) UGM Dr Veri Antoni mengatakan jika Prof Karna terbukti melanggar kode etik, maka akan dijatuhi sanksi sesuai tingkat kesalahannya.\"Tentu ada, kalau ada pelanggaran kode etik tentu ada sanksinya tapi kan itu sudah masuk kewenangan tim etik untuk menentukan jenis sanksi apa itu,\" kata Veri. \"Sanksi terberat dalam konteks kita misalnya bisa penurunan tingkat jabatan misalnya adalah penghentian kegiatan akademik, tentu kami konteks administrasi etiknya,\" lanjutnya.Sebelumnya, guru besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya akhirnya buka suara terkait komentarnya yang viral di media sosial diduga ujaran kebencian terkait kasus pengeroyokan Ade Armando. Meski berdalih postingannya itu sebatas gojekan, namun Prof Karna tetap menyampaikan permohonan maafnya.Baca juga: Diduga Ujaran Kebencian ke Ade Armando, Dosen UGM Prof Karna Minta MaafSaat ditemui wartawan di Balairung UGM, Karna mengakui ia mengunggah postingan itu. Namun, dia berdalih komentarnya itu hanya sebatas guyonan biasa.Di sisi lain, dia meminta maaf ke publik karena pilihan diksi yang akhirnya membuat kegaduhan.\"Jadi sekali lagi kalau statement ini menimbulkan kegaduhan saya sekali lagi mohon maaf kepada publik,\" kata Karna, Senin (18\/4).\"Ini sedang diproses di UGM dan nanti yang berhak menjawab soal ini semuanya adalah humas ya. Tentu saja setelah keputusan dari rektor muncul saya tidak bisa bertindak lebih jauh,\" lanjutnya. Simak Video \"Protes UKT dan Uang Pangkal, Mahasiswa UGM Kemah di Depan Balairung\" [Gambas:Video 20detik] (rih\/aku) dosen ugm guru besar ugm prof karna wijaya karna wijaya ugm rektor ugm ujaran kebencian ade armando detikjateng detikjogja "} {"title":"Diduga Ujaran Kebencian Ke Ade Armando Dosen Ugm Prof Karna Minta Maaf","Text":" Sleman - Guru besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya akhirnya buka suara terkait komentarnya yang viral di media sosial diduga ujaran kebencian soal kasus pengeroyokan Ade Armando. Meski berdalih postingannya itu sebatas gojekan, namun Prof Karna tetap menyampaikan permohonan maafnya.Saat ditemui wartawan di Balairung UGM, Karna mengakui ia mengunggah postingan itu. Namun, dia berdalih komentarnya itu hanya sebatas guyonan biasa.Di sisi lain, dia meminta maaf ke publik karena pilihan diksi yang akhirnya membuat kegaduhan. \"Jadi sekali lagi kalau statement ini menimbulkan kegaduhan, saya sekali lagi mohon maaf kepada publik,\" kata Karna, Senin (18\/4\/2022).\"Ini sedang diproses di UGM dan nanti yang berhak menjawab soal ini semuanya adalah humas ya. Tentu saja setelah keputusan dari rektor muncul saya tidak bisa bertindak lebih jauh,\" lanjutnya. Baca juga: Viral Diduga Ujaran Kebencian ke Ade Armando, Dosen UGM Prof Karna: GojekanDiberitakan sebelumnya, seorang pria diduga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya menjadi sorotan karena diduga menulis ujaran kebencian terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Pihak UGM menindaklanjuti dengan memanggil yang bersangkutan.Akun Twitter @MurtadhaO*** yang mengunggah postingan dugaan ujaran kebencian dari Karna Wijaya. Ada kolase foto yang disebut ujaran kebencian kepada Ade Armando diduga oleh Karna Wijaya yang kini sudah hilang.Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan kampus telah memantau kasus yang menyeret nama Karna Wijaya.\"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika,\" kata Dina kepada wartawan, Minggu (17\/4).Dina mengatakan UGM selama ini telah mengingatkan seluruh civitas akademika untuk bijak dalam bermedsos.\"UGM juga senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media sosial,\" terang dia.Baca juga: Karcis Hilang, Pengunjung Mal di Sleman Malah Ngamuk ke Petugas Parkir Simak Video \"Protes UKT dan Uang Pangkal, Mahasiswa UGM Kemah di Depan Balairung\" [Gambas:Video 20detik] (rih\/ahr) guru besar ugm prof karna wijaya karna wijaya dosen ugm ugm ujaran kebencian ade armando viral sleman detikjateng detikjogja "} {"title":"Viral Diduga Ujaran Kebencian Ke Ade Armando Dosen Ugm Prof Karna Gojekan","Text":" Sleman - Guru besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya akhirnya buka suara terkait komentarnya yang viral di media sosial diduga ujaran kebencian terkait kasus pengeroyokan Ade Armando. Apa katanya?Karna mengakui ia mengunggah postingan itu. Namun, dia berdalih komentarnya itu hanya sebatas guyonan biasa.\"Saya memposting sesuatu yang sebenarnya hanya gojekan, gojekan sangat biasa sekali. Bahkan mungkin statement-statement yang dibuat katakanlah Ade Armando dan sebagainya itu lebih sadis ya. Tapi ini kan hanya sebuah gojekan saja terhadap kejadian seperti itu,\" kata Karna ditemui wartawan di Balairung UGM, Sleman, DIY, Senin (18\/4\/2022). Karna menyebut ia tidak hanya mengomentari kasus Ade Armando. Banyak kasus seperti klithih, sosial ekonomi, dan kriminal lainnya. Akan tetapi hanya postingan Ade Armando yang menurutnya 'digoreng'.\"Sebenarnya tidak hanya kasus Ade Armando, ada kasus klithih, kasus yang lain begal, ada kasus sosial politik, ekonomi juga yang ada di situ tapi tidak digoreng, yang digoreng hanya yang Ade Armando saja,\" ucapnya. \"Dalam postingan saya itu saya kira juga tidak vulgar itu hanya gojekan biasa,\" imbuhnya.Baca juga: Heboh Dosen UGM Tersandung Dugaan Ujaran KebencianIa melanjutkan, salah satu postingan yang digoreng adalah komentarnya yang berisi kata-kata 'sembelih'. Ia mengklaim jika komentar itu ditujukan ke postingan lain dan tidak terkait dengan Ade Armando.Karna menyebut ada pihak lain yang mengedit postingan itu seakan-akan untuk mengomentari Ade Armando. Postingan itu kemudian diunggah di grup Facebook Kagama oleh orang tanpa sepengetahuannya.\"Ada kata-kata disembelih, padahal kata-kata disembelih itu berasal dari statement di postingan lain, bukan dalam konteks Ade Armando,\" tegasnya.\"Saya, kata sembelih itu juga tidak pada Ade Armando, pada konteks lain yang diambil orang itu diedit dan masukkan satu frame bahwa saya melakukan ujaran kebencian. Padahal hanya guyonan saja dan pemilihan diksinya,\" imbuhnya.Postingan lain yang membuat gaduh adalah tentang kolase foto beberapa tokoh dengan caption 'SATU PERSATU DICICIL MASSA'. Dalam unggahan itu, foto Ade Armando dicoret.Sekali lagi, Karna berkilah jika unggahan itu hanya sebatas guyonan. Postingan itu pun dia ambil dari postingan lain.\"Itu memang, itulah gojekan ini. Memang saya mengupload itu sebagai gojekan wah ini dicicil massa itu juga ambil dari postingan lain, terus ada dicicil massa itu sebenarnya guyonan,\" sebutnya.Baca juga: Kasus 'Nuthuk' Terjadi Lagi di Malioboro, Kali Ini Ongkos Becak Rp 80 RibuDiberitakan sebelumnya, seorang pria diduga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya menjadi sorotan karena diduga menulis ujaran kebencian terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Pihak UGM menindaklanjuti dengan memanggil yang bersangkutan.Akun Twitter @MurtadhaO*** yang mengunggah postingan dugaan ujaran kebencian dari Karna Wijaya. Ada kolase foto yang disebut ujaran kebencian kepada Ade Armando diduga oleh Karna Wijaya yang kini sudah hilang.Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan kampus telah memantau kasus yang menyeret nama Karna Wijaya.\"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika,\" kata Dina kepada wartawan, Minggu (17\/4).Dina mengatakan UGM selama ini telah mengingatkan seluruh civitas akademika untuk bijak dalam bermedsos.\"UGM juga senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media sosial,\" terang dia.Baca juga: Karcis Hilang, Pengunjung Mal di Sleman Malah Ngamuk ke Petugas Parkir Simak Video \"Protes UKT dan Uang Pangkal, Mahasiswa UGM Kemah di Depan Balairung\" [Gambas:Video 20detik] (rih\/ahr) dosen ugm guru besar ugm prof karna wijaya ugm ade armando viral ujaran kebencian karna wijaya detikjateng detikjogja "} {"title":"Heboh Dosen Ugm Tersandung Dugaan Ujaran Kebencian","Text":" Solo - Seorang pria diduga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya menjadi sorotan karena diduga menulis ujaran kebencian terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Pihak UGM menindaklanjuti dengan memanggil yang bersangkutan.Akun Twitter @MurtadhaO*** yang mengunggah postingan dugaan ujaran kebencian dari Karna Wijaya. Ada kolase foto yang disebut ujaran kebencian kepada Ade Armando diduga oleh Karna Wijaya yang kini sudah hilang.Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan kampus telah memantau kasus yang menyeret nama Karna Wijaya. \"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika,\" kata Dina kepada wartawan, Minggu (17\/4\/2022).Baca juga: Viral Dugaan Ujaran Kebencian Dosen ke Ade Armando, Kampus UGM Ambil SikapDina mengatakan UGM selama ini telah mengingatkan seluruh civitas akademika untuk bijak dalam bermedsos. \"UGM juga senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media sosial,\" terang dia. Tak hanya UGM, Plt Direktur Jenderal Diktiristek Kemdikbud-Ristek Prof Nizam juga angkat bicara soal kasus dugaan ujaran kebencian ini. Pihaknya menyayangkan dugaan ujaran kebencian ini jika benar dilakukan oleh pegiat akademik, baik dosen maupun mahasiswa.\"Tentang dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah ditindaklanjuti oleh rektor UGM untuk dilakukan klarifikasi oleh Dewan Kehormatan Universitas,\" kata Nizam kepada detikcom, Minggu (17\/4) kemarin.\"Tentang ujaran kebencian, saya rasa tidak elok dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Terlebih di bulan suci Ramadan yang seharusnya kita jaga emosi, tutur kata dan tulisan kita,\" ucap dia.Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Perawat Harimau Bonbin Banjarnegara Simak Video \"Protes UKT dan Uang Pangkal, Mahasiswa UGM Kemah di Depan Balairung\" [Gambas:Video 20detik] (ams\/ams) dosen ugm ugm ujaran kebencian ade armando round-up detikjateng detikjateng jogja detikjogja karna wijaya "} {"title":"Viral Dugaan Ujaran Kebencian Dosen Ke Ade Armando Kampus Ugm Ambil Sikap","Text":" Yogyakarta - Seorang pria diduga dosen UGM Karna Wijaya mendadak jadi sorotan. Namanya viral di media sosial Twitter karena diduga menulis ujaran kebencian terhadap Ade Armando.Adalah akun Twitter @MurtadhaO*** yang mengunggah postingan-postingan yang berisi ujaran kebencian itu.\"Apa benar ini akun FB seorang dosen @UGMYogyakarta yang bernama Karna Wijaya?\u00f0\u009f\u0091\u0089https:\/\/t.co\/IgNwg1o7OUstatus2nya biadab dan kurang mencerminkan sebagai orang yg terdidik. Seperti itukah kualitas seorang profesor di UGM? Cc: @nadiemmakarim,\" tulis akun Twitter @MurtadhaO*** seperti dilihat detikJateng, Minggu (17\/4\/2022).Dalam postingan itu, terdapat kolase unggahan Karna Wijaya yang bernada kebencian Ade Armando. Baca juga: Tanahnya Kena Proyek Tol, Keraton Jogja: Boleh Dipinjam, Tak Boleh DibeliSementara itu, Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan bahwa kampus telah memantau kasus yang menyeret nama Karna Wijaya. Menurutnya, UGM akan menindaklanjuti dengan memanggil yang bersangkutan.\"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika,\" kata Dina kepada wartawan, Minggu (17\/4\/2022).Dina mengatakan UGM selama ini telah mengingatkan seluruh civitas akademika untuk bijak dalam bermedsos.\"UGM juga senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media sosial,\" pungkasnya.Baca juga: Bangun Jalan Demi Mudik, Crazy Rich Grobogan Kenang Mobil Terjebak Lumpur Simak Video \"Protes UKT dan Uang Pangkal, Mahasiswa UGM Kemah di Depan Balairung\" [Gambas:Video 20detik] (rih\/ahr) ugm dosen ugm karna wijaya ade armando ujaran kebencian viral detikjateng detikjogja "} {"title":"Kecanduan Uu Ite","Text":" Jakarta - Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dipersoalkan lagi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Terbaru, sebanyak 29 kreator konten yang bekerja pada platform digital Legalpoint.id dan Voicedlaw.id mengajukan permohonan uji materi Pasal 27 Ayat (3) tentang pencemaran nama baik dan Pasal 28 Ayat (2) tentang ujaran kebencian.Ini bukan pertama kali kedua pasal itu dimohonkan pengujian di MK. Sejak diundangkan pada 2008, sudah ada tiga putusan atas permohonan uji materi kedua pasal tersebut. Meski demikian, semua permohonan berakhir kandas dan MK menyatakan pasal tersebut konstitusional. Namun, banyaknya pengujian terhadap UU ITE mengindikasikan bahwa masyarakat mengamini pasal pencemaran nama baik dan ujaran kebencian itu bermasalah. Secara garis besar, masalah pasal pencemaran nama baik dan ujaran kebencian dalam UU ITE adalah karena pengaturannya yang sangat cair, multitafsir, dan sumir.Salah SasaranUU ITE mengalami proses yang cukup panjang. Wacana pembentukan pertama kali muncul pada 1998, dan baru sepuluh tahun kemudian disahkan. Dilihat dari konteks latar belakang, hasil studi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 2008 menunjukkan setidaknya terdapat dua alasan yang mendorong pembentukan UU ITE.Pertama, kebutuhan akan kerangka hukum teknologi informasi. Pada akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an, Indonesia memang belum memiliki kerangka hukum teknologi informasi yang memadai. Padahal, penetrasi internet sudah masuk ke Indonesia sejak akhir tahun 1980-an. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2014), jumlah pengguna internet hingga 2005 meningkat pesat dengan penetrasi mencapai 7,8% dengan jumlah 16 juta orang pengguna.Kedua, adanya dorongan global. Diselenggarakannya World Summit on the Information Society (WSIS) pada 2003 di Jenewa dan pada 2005 di Tunis mendorong komitmen negara peserta untuk membangun information society. Hal itu diperlukan untuk dapat menunjang kerja sama global dalam mencapai pembangunan. Adapun dua hal krusial untuk membangun information society adalah infrastruktur TI dan regulasi yang memadai. Keduanya diperlukan agar mampu menunjang penyelenggaraan kegiatan ekonomi dan sosial di dunia siber.Dengan demikian, dapat diketahui bahwa original intent UU ITE adalah untuk memastikan aktivitas di dunia siber terlindungi, atau lebih tepatnya UU ITE dibentuk agar transaksi elektronik berjalan dengan baik dan hak-hak konsumen terlindungi. Hal itu setidaknya dikonfirmasi dalam konsiderans (bagian menimbang) UU ITE. Namun, alih-alih digunakan untuk menjamin keamanan e-commerce, UU ITE justru lebih sering digunakan untuk memidana hal-hal lain yang tidak menjadi dasar pembentukannya, misalnya kegiatan jurnalistik.Jurnalis, dalam catatan SAFEnet, merupakan salah satu pihak yang paling sering dipidana dengan UU ITE. Pada 2019, tercatat ada delapan kasus dan kemudian meningkat pada 2020 menjadi sepuluh kasus. Maka tidak heran ketika Reporters Without Borders melaporkan Indeks Kebebasan Pers, Indonesia hanya menempati peringkat 119 dunia, jauh di bawah Timor Leste yang berada di peringkat 78 atau Malaysia yang berada di peringkat 101 dunia.Kecanduan yang DifasilitasiJika pecandu narkoba malu mengakui kecanduannya, maka pecandu UU ITE tidak. Maksudnya, dengan delik pencemaran nama baik atau ujaran kebencian, senjata bernama UU ITE terbukti sakti untuk memidana orang lain. Hal itulah yang kemudian menyebabkan adiksi bagi pejabat publik. Satu pejabat publik menggunakan delik pencemaran nama baik atau ujaran kebencian, pejabat publik lain mengikuti. Begitulah kira-kira.Ya. Dalam catatan SAFEnet, dari 2008 hingga 2019, 38 persen pelapor UU ITE adalah pejabat publik, termasuk di dalamnya kepala daerah, kepala instansi, dan aparat keamanan. Kasus paling baru yang ramai di jagat maya adalah Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. Kasus itu bermula dari unggahan video di kanal Youtube Haris yang mengungkap hasil riset adanya dugaan keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang dan operasi militer di Papua. Alih-alih membantah hasil riset dengan data tandingan, Luhut justru melaporkan Haris-Fatia ke Kepolisian. Itulah yang disebut kecanduan. Parahnya, kecanduan itu diamini aparat penegak hukum. Jika penegak hukum mau sedikit membaca, di dalam Surat Keputusan Bersama tentang pedoman interpretasi UU ITE, penyampaian hasil riset tentu bukan merupakan pencemaran nama baik.Masih banyak pejabat publik yang melakukan hal serupa. Hingga kelak, muncullah kredo baru, dipuji jangan terbang, dikritik jangan UU ITE. Kredo tersebut adalah bentuk kekecewaan atas pejabat publik yang serba lapor dan berujung pemenjaraan. Seolah-olah lupa bahwa sanksi (pidana) itu ultimum remidium atau pengobatan terakhir.Toh, jika hasil risetnya salah atau kritiknya tidak benar, masih banyak sarana lain untuk menyelesaikan perkara hukum itu.Ingat, Indonesia itu negara hukum, bukan negara undang-undang. Karenanya, menyelesaikan hukum bisa saja tanpa undang-undang. Atau, apakah kita akan terus terjebak pada undang-undang yang --meminjam istilah Satjipto Rahardjo-- hanya \"mayat-mayat hukum\"?Muhammad Fajar Sodik mahasiswa Hukum dan Masyarakat, kader PMII Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro (mmu\/mmu) uu ite pencemaran nama baik ujaran kebencian "} {"title":"Akun Fb Eko Frananda Ngaku Tni Hina Jokowi Tni Ad Pastikan Bukan Prajurit","Text":" Jakarta - Sebuah akun Facebook Eko Frananda mengaku sebagai anggota dan memakai seragam TNI AD pada foto profilnya. Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) memastikan akun yang lakukan ujaran kebencian tersebut, adalah palsu.\"Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) kembali menegaskan bahwa akun Facebook bernama Eko Frananda yang memakai foto profil salah satu anggota TNI AD lengkap dengan seragam TNI, adalah akun palsu,\" kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna, dalam keterangannya, Rabu (6\/4\/2022).Baca juga: Terkuak Densus Gadungan Bawa Mobil Berpelat Polri Palsu di PuncakAkun palsu tersebut memuat ujaran kebencian kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Tatang mengatakan, adanya akun tersebut jelas mencoreng nama baik TNI AD. \"Akun palsu itu telah mencoreng nama baik TNI AD dengan melakukan ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi di laman Facebooknya,\" ujarnya.Tatang menambahkan, pihaknya juga telah melakukan konfirmasi keaslian akun tersebut. Lanjut Tatang, foto anggota TNI yang dipakai dalam akun tersebut, diketahui merupakan foto Prajurit Satu AA dari satuan Perbekalan dan Angkutan Kodam Iskandar Muda (Aceh). [Gambas:Twitter]Lihat juga Video: PKS soal Keturunan PKI Boleh Jadi TNI: Landasan Kebijakannya Apa?[Gambas:Video 20detik] (aik\/aik) akun facebook facebook ujaran kebencian tni tni ad kadispenad "} {"title":"Hak Berpengetahuan Dan Kendali Ujaran Kebencian","Text":" Jakarta - Ujaran kebencian itu laksana bising. Gangguan yang tak diinginkan karena memicu ketidaknyamanan, bersifat merusak serta dapat berdampak sangat buruk terhadap kesehatan. Lebih dari itu ujaran kebencian merusak kohesivitas masyarakat bahkan berpotensi memecah belah bangsa. Adakah solusi yang bersifat alami?Memandang ujaran kebencian dalam perspektif setara bising memberi ruang untuk memahaminya dengan analogi prilaku penjalaran gelombang mekanik. Pancaran kebencian memiliki karakteristik yang berasosiasi setara dengan besaran frekuensi, panjang gelombang, dan energi, serta selalu memerlukan media untuk penjalaran.Mengapa ujaran kebencian memiliki daya hasutan menggerakkan massa? Jika dicermati, ujaran kebencian selalu disajikan dalam pola yang diulang-ulang. Pesan durasi pendek repetitif yang disengaja untuk menggiring persepsi subyek penerima. Memicu respons tunggal bersifat spontan, membenarkan, bahkan penuh kemarahan. Baca juga: Keindonesiaan Kita dalam Perspektif Sains MetamaterialPada kasus ujaran yang menyasar masyarakat awam, kesengajaan perulangan analogi terhadap pola perambatan gelombang berfrekuensi tinggi di dalam material. Gelombang menjalar dalam pola periodik bertempo cepat. Panjang gelombang dan periodenya bernilai kecil sehingga energinya terserap efektif melalui mekanisme redaman viscous oleh pori maupun serat material. Porositas tinggi berdampak meningkatkan mekanisme serapan akibat akumulasi gesekan partikel udara dengan bidang permukaan pori atau serat. Energi gelombang terkonversi menjadi panas. Pada kondisi seperti ini serapan energi sepenuhnya ditentukan oleh parameter resistif material.Sajian ujaran menggelegar nada tinggi memiliki kekuatan menggugah. Terlebih jika disisipi diksi yang sengaja dibenturkan dengan parameter esensial anutan publik.Parameter esensial itu dapat berupa norma, rasa keadilan, identitas primordial suku dan adat, bahkan nilai dan sendi keimanan yang seolah ternodai. Homogenitas interaksi dalam lingkup terbatas serta cara berpikir jujur sederhana masyarakat awam dimanipulasi secara tak pantas. Disasar sebagai jalan merasukkan paham kebencian memantik perasaan terzalimi. Perasaan terzalimi itu analogi dengan paparan tekanan pada material yang menimbulkan efek regangan. Dampaknya mengubah bentuk dan struktur pori material, memperluas bidang gesekan yang lalu memicu peningkatan laju konversi energi menjadi panas. Itu sebabnya mengapa respon masyarakat awan lebih dominan bersifat emosional. Tidak berhenti di situ, untaian fakta di media menunjukkan bahwa para pelaku yang memiliki kadar intelektualitas tinggi memahami benar karakter respons publik. Mereka menyasar target dengan strategi berbeda. Pola yang lazim ditempuh adalah berupa paparan bersifat argumentatif dibumbui analisis untuk memberikan kesan ilmiah.Mereka menyadari bahwa kalangan terpelajar dan masyarakat urban di kota-kota besar merespons isu apa pun berdasarkan kecocokan narasi dengan nalar bepikir kritis. Hal yang mensyaratkan dukungan ketersediaan bukti menguatkan. Maka tidak mengherankan jika sajian hoax dan rekayasa fakta lazim terjadi. Kasus Ratna Sarumpaet merupakan contoh yang nyata. Bukti bahwa kaum terpelajar sekali pun dapat sangat memiliki niat kuat untuk berbohong secara sengaja demi menebar kebencian. Sisi baiknya sendi kehidupan bermartabat selalu punya cara alami untuk menyajikan binar kebenaran. Drama Ratna Sarumpaet berujung sebagai jejak abadi ironi pilu yang mempermalukan dirinya sendiri.Pola sebaran kebencian seperti itu pun dapat didekati dengan model yang sama. Reaksi kaum terpelajar beranalogi dengan mekanisme resonansi dalam perambatan gelombang di bentang frekuensi rendah. Energi akan terserap hanya jika frekuensinya memiliki kecocokan dengan nilai parameter reaktif material. Pada kasus gelombang bunyi, kelenturan dan massa material menjadi faktor penentu. Keduanya berasosiasi dengan wawasan pengetahuan serta pengalaman berinteraksi dalam komunitas heterogen yang menjadi ciri kalangan urban kota besar. Karena itu respon mereka bersifat rasional subyektif, tergantung kekuatan bernalar dan riwayat pergaulan.Model interaksi gelombang dan material di atas bertumpu pada analisis impedansi. Impedansi adalah parameter fisika yang secara harfiah bermakna sebagai karakter penciri yang menentukan respons spesifik sebuah sistem fisis kala terdapat penjalaran energi yang melaluinya. Karakter tersebut tersaji dalam bentuk kompleks. Bagian realnya merujuk pada serapan energi bersifat resistif yang mengubah energi menjadi panas. Adapun bagian imajinernya merujuk pada serapan energi secara reaktif dengan mekanisme resonansi.Baca juga: Teknologi dan Rekayasa PersepsiTerdapat suatu keadaan khusus ketika impedansi material dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seluruh energi gelombang dapat tersalurkan secara sempurna. Keadaan ini disebut dengan matching impedance. Situasi tersebut berasosiasi dengan tindakan manipulasi informasi dan peristiwa untuk memastikan bahwa pesan kebencian tertelan sempurna. Itu dapat terjadi bila pemahaman dan persepsi publik dapat dibuat selaras dengan bangun persepsi yang dikehendaki penyebar ujaran. Beruntungnya, analisis impedansi juga memberikan ruang peluang solusi untuk meredam sebaran ujaran kebencian seperti tersaji dalam uraian berikut.Pemenuhan Hak Berpengetahuan MasyarakatTelah digambarkan bahwa terserapnya pesan kebencian kepada masyarakat awam dapat dijelaskan dengan analogi mekanisme konversi energi gelombang menjadi panas. Serapan energi ini akan berkurang signifikan jika porositas material terkurangi signifikan pula. Keadaan itu dapat diciptakan dengan cara memasukkan material tambahan sebagai pengisi pori. Akibatnya nilai densitas membesar, material menjadi lebih keras dan reflektif. Di samping itu manipulasi impedansi dapat dilakukan untuk membuat material bersifat sepenuhnya reflektif sehingga semua gelombang terpantul sempurna. Sebuah padanan untuk keadaan masyarakat yang semula awam lalu berkemampuan menolak apa pun bentuk sebaran kebencian karena telah memiliki imunitas.Mekanisme berbeda dapat diterapkan pada padanan keadaan kaum terpelajar. Manipulasi komponen imajiner impedansi memberi ruang untuk membangkitkan gelombang dengan fase yang berlawanan terhadap fase isyarat ujaran kebencian. Hal ini memicu keadaan anti resonansi dan interferensi destruktif. Ujaran kebencian dilawan dengan prilaku welas asih berupa kesadaran bersama untuk memperkuat semangat berbuat baik secara aktif dalam keserempakan.Lantas tindakan apa yang tepat sebagai penguat imunitas pada kasus orang awam itu? Tindakan serupa yang memicu menguatnya kemampuan anti resonansi dan efek interferensi destruktif pada spektrum yang luas respons kaum terpelajar.Baca juga: Waspada Serigala-Serigala InstagramKlIwaItu tak lain dari tindakan pemenuhan hak berpengetahuan publik. Akses terbuka dan sajian sistematis asupan pengetahuan dapat menumbuhkan fundamen kokoh untuk mengkaji kebenaran pesan. Orang awam tidak lagi menjadi korban justru karena kejujuran dan kesederhanaan berpikir mereka yang dimanipulasi secara tidak patut. Wawasan pengetahuan yang lebih kaya dapat menjadi pengungkit daya kritis untuk melakukan pembandingan fakta sekaligus tameng susupan faham pembodohan yang menjerumuskan.Bagi kaum terpelajar pemenuhan hak tersebut bersifat memperkaya khasanah untuk memperlebar bentang tapis susupan penyesatan. Termasuk misalnya keputusan untuk tidak merespons sebagai bentuk respons. Alih-alih bertaut dengan sebaran ujaran kebencian, kaum terpelajar justru dapat menjadi motor memperkuat keselarasan publik. Melawan dengan cara menebar kebaikan. Pemenuhan hak berpengetahuan publik menjadi katalis penguat keserempakan bersikap anti resonan terhadap sebaran kebencian.Peran utama pemenuhan hak berpengetahuan itu tentu saja menjadi tanggung jawab negara. Itu dapat ditelusuri pada UU No 14 Tahun 2008 yang mengatur dan menjamin hak warga negara untuk mendapatkan informasi publik meski bukan secara tak terbatas. Undang-undang tersebut berdampak positif. Namun tidak dalam posisi sebagai bagian strategi melawan arus paparan ujaran kebencian.Oleh karena itu, perguruan tinggi (PT) tepat untuk mengambil peran strategis. Selaras berkhidmatnya PT dengan institusi negara adalah bentuk pengejawantahan tridharma. Memantik kedekatan emosional masyarakat bahwa PT hadir nyata sebagai madrasah besar inovasi dan pencerahan. Tempat yang dituju publik untuk melabuhkan asa. Simpul cerdas ekosistem kuat pemberdayaan karena ketersediaan solusi persoalan publik.Sumbangan pengetahuan para cendekia di PT laksana bandul pengendali irama yang berayun dalam dinamika interaksi sosial. Masyarakat kita memiliki karakter respons cepat dengan memori pendek atas suatu peristiwa. Terbaca dari prilaku meneruskan pesan dan tautan media sosial tanpa melakukan filter lalu mudah pula melupakannya tanpa mempertimbangkan dampak dari perbuatan itu. Mengacu kepada faham Dromologi Virilio, kelompok ini rentan menjadi korban ketidaksiapan menghadapi deras asupan informasi. Gagap tak sepenuhnya kuasa untuk berada dalam kecepatan perubahan kesadaran memahami keadaan. Seolah tidak memiliki gentong penyangga pertimbangan kritis sebelum mengambil keputusan. Membuat mereka tidak sadar justru menjadi elemen yang menyajikan manfaat bagi penyebar ujaran kebencian.Setiap PT elok berkontribusi memperkaya khasanah ilmu dalam gentong penyangga pertimbangan masyarakat. Dalam perspektif interaksi gelombang dan materi gentong yang berisi penuh pengetahuan itu laksana resonator yang mempertinggi kelenturan sistem fisis dalam merespon aliran energi. Memberikan manfaat dengan adanya mekanisme redaman untuk menekan respon seketika transmisi energi. Sebuah keadaan yang merupakan analogi untuk upaya reduksi respon spontan publik meneruskan sebaran konten media sosial tanpa pertimbangan.Mari berselaras memenuhi hak berpengetahuan publik untuk berbuat baik. Sebagai bangsa yang diberkati dengan limpahan parameter esensial kearifan nilai budaya, kita memiliki pegangan keluhuran nilai-nilai adat. Adat Jawa mengenal sesanti mamayu hayuning bawana yang bermakna ikhtiar memolekkan kehidupan di dunia. Begitu pun pesan sabalong sama lewa yang mengajarkan prinsip hidup selaras dan seimbang dalam sistem nilai masyarakat Sumbawa. Suku-suku nusantara yang lain pun memiliki pesan mulia senada yang mengajarkan mulianya berkebaikan dalam hidup selaras. Buah kecendekiaan bernalar leluhur bijaksana. Bahwa menjadi elemen penyalur aliran energi kebencian itu bukan pilihan.*) Iwan Yahya - Dosen dan Peneliti The Iwany Acoustics Research Group (iARG), Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta. (tor\/tor) ujaran kebencian iwan yahya fisika "} {"title":"Jadi Tersangka Pendeta Saifuddin Ibrahim Terancam 6 Tahun Penjara","Text":" Jakarta - Pendeta Saifuddin Ibrahim telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian dan penodaan agama. Saifuddin terancam sanksi pidana penjara 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.\"Pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar,\" ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (30\/3\/2022).Baca juga: Polisi: Kami Tahu Pendeta Saifuddin Ibrahim Pantau Kasus di BareskrimAncaman sanksi itu merujuk pasal yang dipersangkakan oleh penyidik. Saifuddin Ibrahim dijerat pasal ujaran kebencian UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE). \"Pasal 45A ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,\" ucap Ramadhan.Saifuddin Diminta Serahkan DiriSebelumnya, Pendeta Saifuddin Ibrahim ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama dan ujaran kebencian. Usut punya usut, Saifuddin ternyata menyadari dia sedang diburu polisi. \"Kami melihat saudara SI telah menyampaikan, telah monitor tentang penanganan kasus ini,\" ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat konferensi pers, Rabu (30\/3).Baca juga: Polri Buka Peluang Ajukan Red Notice Guna Buru Pendeta Saifuddin IbrahimRamadhan mengatakan Pendeta Saifuddin Ibrahim sempat mengunggah sebuah video di YouTube yang menyebut dia sedang diburu polisi. Lebih lanjut, Polri memberikan ultimatum terhadap Saifuddin untuk segera menyerahkan diri.\"Ada postingan yang dibuat oleh saudara SI. Jadi rekan-rekan bisa melihat dia membuat video baru yang mengatakan polisi mencari yang bersangkutan. Artinya memantau,\" jelas Ramadhan.\"Kami sampaikan kepada saudara SI tentu monitor terhadap kegiatan ini untuk dapat mematuhi aturan hukum yang berlaku sebagai warga negara Indonesia berani berbuat harus berani mempertanggungjawabkan apa yang telah ia buat,\" imbuhnya.Simak video 'Jadi Tersangka, Saifuddin Ibrahim Kena Pasal Berlapis!': [Gambas:Video 20detik] (rak\/haf) saifuddin ibrahim pendeta saifuddin ibrahim ujaran kebencian "} {"title":"Ri Siapkan Aturan Denda Facebook Dkk Jika Tak Hapus Konten Langgar Hukum","Text":" Jakarta - Pemerintah Indonesia disebut sedang menyiapkan aturan baru yang akan secara tegas mengatur perusahaan platform digital dan media sosial yang memuat konten terlarang. Aturan ini memungkinkan pemerintah untuk memberikan sanksi berupa denda.Seperti dilansir dari Reuters, Kamis (24\/3\/2021), seorang sumber menjelaskan bahwa aturan ini diperlukan untuk membuat platform mau menghapus konten yang melanggar hukum dengan cepat. Aturan ini serupa dengan aturan yang membuat para aktivis negara-negara lain, seperti India, khawatir.Indonesia diketahui merupakan pasar 10 besar secara global berdasarkan jumlah pengguna untuk perusahaan media sosial, termasuk Youtube Alphabet Inc, TikTok, Twitter Inc, Facebook, Instagram, dan WhatsApp Meta. Baca juga: Viral Transaksi Jumbo Kripto Tersangka Binary Option, Polisi Bilang Begini Beberapa eksekutif perusahaan online yang diberi pengarahan terkait rencana tersebut memperingatkan bahwa langkah-langkah itu akan sulit dipatuhi. Selain itu, aturan ini dinilai akan meningkatkan biaya operasi mereka dan dapat merusak kebebasan berekspresi di Indonesia.Sumber tersebut menjelaskan aturan baru ini akan mengharuskan perusahaan menghapus konten yang dianggap melanggar hukum dalam waktu empat jam jika permintaan dianggap 'mendesak'. Permintaan lain yang tidak mendesak harus dipenuhi dalam waktu 24 jam. Langkah-langkah itu, yang sedang disusun oleh Kemenkeu dan Kominfo, disebut akan segera diselesaikan dan dilaksanakan mulai Juni.Dua sumber lain menjelaskan para pejabat juga mengungkapkan kepada perusahaan internet bahwa permintaan pemerintah 'mendesak' akan mencakup konten yang dianggap sensitif di bidang-bidang seperti keamanan, terorisme dan ketertiban umum, perlindungan anak serta dan pornografi.Tiga sumber lain juga mengungkap, setelah menerima keluhan resmi, perusahaan akan didenda per item konten, dengan denda akan naik jika konten bertahan lebih lama di platform. Hal ini juga tertuang dalam dokumen yang diterima Reuters.Denda akan ditentukan oleh ukuran perusahaan dilihat dari pengguna lokal dan 'keparahan konten'. Besaran denda masih harus diselesaikan tetapi bisa mencapai jutaan rupiah per item.Baca juga: Tantangan Industri Jasa Keuangan dan Peran OJK ke DepanSementara itu, platform yang gagal memenuhi permintaan pemerintah bisa diblokir dan pegawainya bisa terkena sanksi pidana.Peraturan tersebut akan berlaku untuk semua platform internet dan digital yang ditetapkan sebagai operator sistem internet. Aturan ini diberlakukan untuk raksasa media sosial, e-commerce, fintech, dan perusahaan telekomunikasi.Lihat juga video 'Pemosting Status FB 'Doakan Paramedis Kena Corona' Dibekuk!': [Gambas:Video 20detik]Mengapa aturan ini muncul? Silakan klik halaman selanjutnya. Halaman 1 2 Selanjutnya kominfo facebook media sosial konten terlarang sensor uu ite ujaran kebencian hoax "} {"title":"Kasus Dugaan Penistaan Agama Oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim Naik Penyidikan","Text":" Jakarta - Pendeta Saifuddin Ibrahim dilaporkan ke Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian terkait SARA. Bareskrim telah meningkatkan status perkara dugaan penistaan agama ini ke penyidikan.\"Informasi dari Dittipidsiber, kasus sudah naik ke penyidikan terkait kasus Saudara SI (Saifuddin Ibrahim),\" ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi, Rabu (23\/3\/2022).Dedi menjelaskan Bareskrim masih terus berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) terkait keberadaan Pendeta Saifuddin Ibrahim di Amerika Serikat (AS). Dia menekankan penyidik masih terus bekerja. Baca juga: GNPF Laporkan Pendeta Saifuddin Ibrahim ke Bareskrim Polri\"Komunikasi dengan pihak terkait dan FBI intens masih dilakukan terus. Penyidik masih terus bekerja,\" tuturnya.Sebelumnya, Pendeta Saifuddin Ibrahim dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian terkait SARA. Polri langsung memulai penyelidikan setelah menerima laporan tersebut. \"Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melaksanakan penyelidikan terkait dugaan penistaan Agama dan Ujaran Kebencian terkait SARA oleh Saudara Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses,\" ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Jumat (18\/3).Laporan atas Pendeta Saifuddin teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP\/B\/0133\/III\/2022\/SPKT Bareskrim Polri. LP dibuat pada 18 Maret 2022 dengan pelapor berinisial RVR.Baca juga: Diduga Ancam Mahfud-Hina Madura, Pendeta Saifuddin Ibrahim Diadukan ke Polisi\"Dengan persangkaan Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan\/atau Pasal 156 KUHP dan\/atau Pasal 156a KUHP dan\/atau Pasal 14 ayat (1), ayat (2) dan\/atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana,\" tuturnya.Diduga Ada di ASPolisi mengungkap keberadaan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang bikin gaduh karena meminta Kementerian Agama (Kemenag) menghapus 300 ayat Al-Qur'an. Saifuddin diduga berada di Amerika Serikat.\"Dari hasil penyelidikan diperoleh informasi bahwa Saudara Saifuddin Ibrahim saat ini berada di luar negeri,\" ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Jumat (18\/3).Dedi menjelaskan penyidik Bareskrim akan berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Ditjen Imigrasi Kemenkumham terkait keberadaan Saifuddin di Amerika Serikat.Baca juga: Bareskrim Periksa Ahli Agama Islam-Pidana di Kasus Pendeta Saifuddin Ibrahim\"Melakukan koordinasi dengan Ditjen Imigrasi Kemenkumham terkait dugaan keberadaan Saudara SI di Amerika Serikat,\" tuturnya.\"Melakukan koordinasi dengan Kemlu terkait dugaan keberadaan Saudara SI di Amerika Serikat. Melakukan koordinasi dengan legal attache FBI,\" imbuh Dedi.Simak juga video 'GNPF Ulama Laporkan Pendeta Saifuddin Ibrahim ke Bareskrim!': [Gambas:Video 20detik] (drg\/imk) pendeta saifuddin ibrahim saifuddin ibrahim hapus ayat alquran bareskrim polri fbi kemlu penistaan agama ujaran kebencian "} {"title":"Kontroversi Pendeta Saifuddin Ibrahim Berujung Dilaporkan Ke Polisi","Text":" Jakarta - Ucapan pendeta Saifuddin Ibrahim yang meminta 300 ayat Al-Qur'an untuk dihapus menuai kontroversi. Saifuddin Ibrahim dilaporkan ke polisi karena dinilai telah menimbulkan ujaran kebencian dan penistaan agama.Sejumlah pihak mengecam pernyataan Saifuddin Ibrahim, salah satunya Menko Polhukam Machfud Md. Dalam tayangan YouTube berjudul 'Tanggapan Menko Polhukam Terkait Pendeta Saifuddin Ibrahim', Machfud Md meminta polisi untuk mengusut Saifuddinn.Pendeta Saifuddin Ibrahim DipolisikanAdalah Muhammad Firdaus Oiwobo yang melaporkan Saifuddin Ibrahim ke Polres Tangerang Selatan. Alasan Firdaus melaporkan Saifuddin Ibrahim karena pendeta tersebut telah berkali-kali melakukan penistaan terhadap agama Islam. \"Agama islam kan perangkatnya itu nabi, Al-Qur'an dan lain-lain. Berkali-kali sudah 4 kali saya tantang debat dia nggak mau, karena dia sama-sama dengan saya dari Bima, Nusa Tenggara Barat,\" kata Muhammad Firdaus saat dihubungi, Jumat (18\/3\/2022).Baca juga: Pendeta Saifuddin Ibrahim Dipolisikan soal 'Hapus 300 Ayat Al-Qur'an'Laporan Firdaus teregister dalam surat bernomor LP\/B\/526\/III\/2022\/SPKT\/POLRES TANGGERANG SELATAN\/POLDA METRO JAYA tertanggal 17 Maret 2022. Dalam laporan tersebut, Saifuddin Ibrahim dilaporkan atas tuduhan ujaran kebencian Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45A ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE. Bareskrim Polri Mulai PenyelidikanDi sisi lain, pelapor yang diinisialkan RVR juga telah membuat laporan terhadap Saifuddin Ibrahim ini. Bareskrim Polri mulai melakukan penyelidikan terkait pelaporan tersebut.\"Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melaksanakan penyelidikan terkait dugaan penistaan Agama dan Ujaran Kebencian terkait SARA oleh Saudara Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses,\" ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Jumat (18\/3\/2022).Laporan terhadap Pendeta Saifuddin teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP\/B\/0133\/III\/2022\/SPKT Bareskrim Polri. Dalam laporan tertanggal 18 Maret 2022 ini, pelapor RVR melaporkan Saifuddin Ibrahim dengan persangkaan Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan\/atau Pasal 156 KUHP dan\/atau Pasal 156a KUHP dan\/atau Pasal 14 ayat (1), ayat (2) dan\/atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.Baca juga: Polisi Mulai Selidiki Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Saifuddin IbrahimSimak video 'Pendeta Saifuddin Ibrahim Diduga Berada di AS, Polri Koordinasi dengan FBI': [Gambas:Video 20detik]Baca di halaman selanjutnya: Polri berkoordinasi dengan FBI. Halaman 1 2 3 Selanjutnya saifuddin ibrahim pendeta saifuddin ibrahim penistaan agama ujaran kebencian saifuddin ibrahim pendeta kontroversi saifuddin ibrahim profil saifuddin ibrahim bareskrim polri polres tangsel jabodetabek round-up "} {"title":"Pendeta Saifuddin Ibrahim Dipolisikan Soal Hapus 300 Ayat Al Quran","Text":" Tangerang Selatan - Pendeta Sarifuddin Ibrahim membuat gaduh dengan pernyataannya yang meminta agar Meteri Agama menghapus 300 ayat Al-Qur'an. Pernyataan Saifuddin Ibrahim dalam sebuah video ini menuai kecaman sejumlah pihak, salah satunya Menko Polhukam Mahfud Md.Mahfud Md dalam tayangan YouTube berjudul 'Tanggapan Menko Polhukam Terkait Pendeta Saifuddin Ibrahim', mengecam pernyataan Saifuddin Ibrahim ini dan meminta polisi untuk mengusutnya.Kini, pendeta Saifuddin Ibrahim dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan. Pendeta Sarifuddin Ibrahim dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian karena ucapannya yang meminta 300 ayat Al-Qur'an dihapus itu. Saifuddin Ibrahim dilaporkan oleh Muhammad Firdaus Oiwobo. Laporan itu teregister dengan nomor TBL\/B\/526\/III\/2022\/SPKT\/POLRES TANGGERANG SELATAN\/POLDA METRO JAYA tertanggal 17 Maret 2022. Dalam laporan tersebut, Saifuddin Ibrahim dilaporkan atas tuduhan ujaran kebencian Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45A ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.\"Alasan saya melaporkan Saifuddin Ibrahim karena berkali-kali menghina agama islam. Agama islam kan perangkatnya itu nabi, Al-Qur'an dan lain-lain. Berkali-kali sudah 4 kali saya tantang debat dia nggak mau, karena dia sama-sama dengan saya dari Bima, Nusa Tenggara Barat,\" kaat Muhammad Firdaus saat dihubungi, Jumat (18\/3\/2022). Muhammad Firdaus mengatakan dirinya telah melapor ke Polres Tangsel, Kamis (7\/3). Dia membawa saksi Sandy Tumiwa dan Suhanda dalam pelaporan tersebut.\"Saya bawa saksi Sandy Tumiwa dan Suhanda,\" kata Firdaus.Terpisah, Sandy Tumiwa menjelaskan terkait pelaporan oleh Muhammad Firdaus ini. Sandy mengklaim pihaknya sudah mensomasi pendeta Saifuddin untuk membuat video permintaan maaf. Dia menyebut somasi itu dikirimkan melalui pesan WhatsApp namun nomor pendeta Saifuddin tidak aktif sampai saat ini.Baca juga: Buntut Panjang Pendeta Saifuddin yang Bikin Gaduh\"Kita bikin LP ya ke pendeta gadungan soal dia bilang 300 ayat Al-Qur'an suruh diganti. Surat somasi melalui WA,\" ujar Sandy Tumiwa.Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya melaporkan Saifuddin karena menilai ucapan Saifudin Ibrahim yang meminta menghapus 300 ayat Al-Qur'an berpotensi menimbulkan konflik SARA. Laporan itu dibuat di Polres Tanggerang Selatan pada Kamis (17\/3) sekitar pukul 21.58 WIB tadi malam.\"Kita sebagai penjaga keseimbangan sosial dan kontrol sosial serta menjaga kondusifitas dari keragaman dan menjunjung pluralisme dan kebhinekaan, maka kita membuat laporan kepolisian untuk Pendeta gadungan, yang berpotensi memicu kebencian dan konflik SARA,\" kata Sandy.Dikonfirmasi, Kapolres Tangsel Kombes Sarly Sollu mengatakan belum menerima informasi terkait laporan terhadap Pendeta Saifuddin Ibrahim ini.\"Saya belum dapat informasinya,\" ucap Sarly.Baca juga: Sosok Pendeta Saifuddin Ibrahim di Mata Teman Kuliahnya di ShabranVideo Saifuddin Ibrahim Minta 300 Ayat Al-Qur'an DihapusPendeta Saifuddin Ibrahim membuat kegaduhan dengan video yang meminta 300 ayat Al-Qur'an dihapus dan direvisi. Menurut Saifuddin, ayat-ayat tersebut mengajarkan kekerasan dan terorisme. Ia juga menyebut pesantren adalah sumber terorisme.Permintaan itu beredar lewat video viral. Terlihat seorang pria mengenakan kaus hitam berbicara soal terorisme dan radikalisme, serta meminta Menteri Agama mengatur kembali kurikulum di Pondok Pesantren (Ponpes).\"Karena sumber kekacauan itu adalah dari kurikulum yang tidak benar bahkan kurikulum-kurikulum di pesantren, Pak, jangan takut untuk dirombak. Bapak periksa, ganti guru-gurunya, yang karena pesantren itu melahirkan kaum radikal semua,\" kata dia dalam video viral itu.\"Bahkan kalau perlu, Pak, 300 ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal dan membenci orang lain karena beda agama itu di-skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Qur'an Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali,\" kata dia.Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyatakan pernyataan Saifuddin tidak ada kaitannya dengan PGI dan gereja-gereja. Pernyataan Saifuddin adalah pernyataan pribadinya.\"PGI berharap umat Islam tak terprovokasi oleh berita seperti itu. PGI juga berharap berita itu tidak digunakan oleh kelompok tertentu untuk membuat gaduh dan memperkeruh situasi kerukunan kita,\" kata Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow, kepada wartawan, Kamis (17\/3).Baca juga: PGI Tegaskan Pernyataan Saifuddin Ibrahim Tidak Terkait GerejaSimak video 'Respons Mahfud Md, Pendeta Saifuddin Ngaku Diancam Dibunuh':[Gambas:Video 20detik]Simak di halaman selanjutnya: Menkopolhukam minta polisi usut pendeta Sarifuddin Ibrahim. Halaman 1 2 Selanjutnya pendeta saifuddin pendeta saifuddin ibrahim saifuddin ibrahim ujaran kebencian polres tangsel jabodetabek "} {"title":"Gp Ansor Tanjungbalai Adukan 2 Akun Medsos Diduga Hina Menag Yaqut Ke Polisi","Text":" Tanjungbalai - GP Ansor Kota Tanjungbalai Sumatera Utara (Sumut) mengadukan dua akun media sosial (medsos) terkait dugaan penghinaan berupa ujaran kebencian. Kedua pemilik akun medsos itu diadukan lantaran mengunggah meme hinaan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.Aduan tersebut telah diserahkan ke Polres Tanjungbalai dalam bentuk pengaduan masyarakat (dumas) perihal penghinaan kepada Menteri Agama sebagaimana dilihat detikcom, Jumat (25\/2\/2022) malam. Aduan tersebut disampaikan oleh Salman Al Hariz Saragih, yang juga merupakan Ketua GP Ansor Tanjungbalai.\"Ada dua akun socmed yang kami adukan dalam bentuk dumas hari ini ke Polres Tanjungbalai dan sudah diterima tadi,\" kata Salman kepada wartawan. Baca juga: Laporan GP Ansor atas Roy Suryo soal Video Menteri Yaqut Dinilai PrematurIa mengatakan laporan tersebut terkait unggahan dugaan ujaran kebencian berbentuk meme oleh nama akun berinisial TS pada statusnya di Facebook dan pada Story akun MY.\"Aduan itu terkait penghinaan kepada Menteri Agama RI sekaligus Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor,\" kata dia. Dalam unggahannya, akun TS memposting meme seekor anjing dengan area wajah mirip Yaqut Cholil Qoumas disertai narasi pada gambar. Sementara itu, ditemui terpisah, Kapolres Tanjungbalai AKBP Triyadi mengaku belum mengetahui soal aduan tersebut.\"Tadi saya cek Kasat Reskrim belum ada. Biasanya, kalau sore masuk, paginya baru dimasukkan ke ruangan,\" kata Triyadi.Namun dia memastikan, bila ada laporan, pasti segera ditindaklanjuti.\"Pada intinya, apabila ada dumas, pasti ditindaklanjuti,\" terangnya.Baca juga: Dilaporkan GP Ansor soal Postingan Video Menag Yaqut, Roy Suryo: Hadapi!Untuk diketahui, Menag Yaqut Cholil Qoumas tengah menjadi sorotan lantaran mengeluarkan SE Menag 05 Tahun 2002 tentang Pedoman Penggunaan Suara di Masjid dan Musala. Keputusan tersebut diteken pada 18 Februari 2022 dan menjadi sorotan publik hingga sekarang.Isi SE mengatur perihal pengeras suara atau Toa di masjid dan musala. Penerbitan SE dilakukan dengan tujuan meningkatkan ketentraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga.Adapun salah satu keterangannya, volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan dan paling besar 100 dB (100 desibel). (maa\/maa) tanjungbalai gp ansor menag yaqut cholil penghinaan ujaran kebencian "} {"title":"Pimred Fnn Diperiksa Terkait Kasus Jin Buang Anak Edy Mulyadi Hari Ini","Text":" Jakarta - Bareskrim Polri bakal memeriksa Pemimpin Redaksi Forum News Network (Pimred FNN), Mangarahon Dongaran, terkait kasus dugaan ujaran kebencian 'jin buang anak' Edy Mulyadi hari ini. Hal itu diungkap pihak Edy Mulyadi.\"Betul.. besok (Rabu, 16 Februari 2022) jam 10, Bareskrim pemeriksaan keterangan Pak Dongaran \/ Pim.Red FNN,\" ujar penasihat hukum Edy Mulyadi, Djuju Purwantoro, saat dimintai konfirmasi, Selasa (15\/2\/2022).Djuju memastikan Mangarahon Dongaran bakal memenuhi panggilan tersebut. Dia mengatakan Mangarahon Dongaran hari ini akan datang ke Bareskrim bersama tim kuasa hukum Edy Mulyadi. \"Iya..(Dongaran) akan datang. Benar (Dongaran bakal datang bersama Tim kuasa hukum Edy Mulyadi)\" kata Djuju.Baca juga: Harapan Edy Mulyadi Agar Segera DiadiliSebelumnya, polisi menetapkan Edy Mulyadi sebagai tersangka dan menahannya terkait kasus dugaan ujaran kebencian. Pengacara bersikukuh menyebut kanal YouTube Edy Mulyadi sudah terdaftar di Dewan Pers. \"Selama pemeriksaan Pak Edy dari saksi itu ada kurang lebih 30 pertanyaan tadi, dilakukan oleh penyidik ke bang Edy. Pertanyaan itu sekitar YouTube-YouTube beliau, jadi tidak hanya YouTube yang viral itu, tapi YouTube sebelumnya juga dipertanyakan sama penyidik,\" kata Ketua tim kuasa hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir kepada wartawan, Senin (31\/1\/2022).\"Nah kalau yang dipertanyakan itu YouTube artinya itu produk jurnalistik, karena YouTube-nya bang Edy itu sudah terdaftar di dewan Pers,\" ujarnya.Herman mengatakan kanal YouTube 'bang edy channel' terdaftar di Dewan Pers melalui perusahaan Forum News Network (FNN). Dia menyebut Edy Mulyadi seharusnya dibawa ke Dewan Pers terlebih dahulu.Baca juga: Pengacara Minta Edy Mulyadi Segera Disidang: Nggak Usah Dilama-lamain!\"Sudah didaftarkan ke Dewan Pers melalui perusahan FNN itu Forum News Network, jadi itu sudah didaftarkan. Nah kalau penyidik berdasarkan itu, YouTube-YouTube sebelumnya termasuk produk Jurnalistik,\" tuturnya.\"Jadi kalau Pak Edy mau diadili sebagai atas dasar YouTube itu, dia harus dibawa ke Dewan Pers dulu. Jadi penyidik itu harus dapat izin dari Dewan Pers dulu,\" ujarnya.Simak Video 'Berkas 'Jin Buang Anak' Edy Mulyadi Sudah Dikirim ke Kejagung':[Gambas:Video 20detik] (aud\/aud) edy mulyadi edy mulyadi ditahan edy mulyadi hina kalimantan edy mulyadi dipolisikan fnn bareskrim polri ujaran kebencian ujaran sara "} {"title":"Ingat Pns Haram Nge Like And Share Postingan Ujaran Kebencian Di Medsos","Text":" Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengimbau agar PNS menghindari paham atau tindak radikalisme. Untuk itu, PNS pun diimbau harus bijak menggunakan media sosial.Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Penanganan Radikalisme Y. Tony Surya Putra mengatakan jangan sampai PNS mudah terpancing dengan pemberitaan di media sosial terkait ujaran kebencian terhadap suatu kelompok maupun pemerintah.\"Jadi kalau sudah ada medsos mengandung ujaran kebencian, harus dihindari cukup hanya dibaca. Jangan malah like bahkan diteruskan atau di share kemana-mana!\" tegasnya dalam paparan di YouTube Kementerian PANRB, dikutip Kamis (3\/2\/2022). Baca juga: Pemerintah Temukan 27 PNS Terbukti Radikal Sepanjang 2021Dia menjelaskan, seharusnya PNS bisa berperan penting dalam memberikan pencerahan di lingkungan sekitar terkait ujaran kebencian di media sosial yang berujung ke tindak radikalisme. Agar lingkungannya juga terhindari dari hoax dan tidak mudah terprovokasi.\"Justru kembali lagi peran ASN sebagai pemersatu bangsa, mempererat kesatuan bangsa justru ada berita-berita apakah itu melalui medsos, apakah itu langsung, ASN harus mampu sebagai aparatur memberikan pencerahan di lingkungan sekitarnya,\" ujarnya. Selain itu, ASN juga diminta untuk melakukan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. Lalu, menghindari kegiatan terutama keagamaan yang mengarah ke kegiatan intoleransi, adanya indikasi SARA, dan kegiatan yang cenderung menjatuhkan pemerintah yang sah.\"Kalau ASN mendapati kegiatan seperti ini, sudah harus mengambil sikap dihindari bukan malah bergabung dengan kelompok-kelompok ini,\" ucapnya.\"Untuk itu kembali ke jati diri aparatur sipil negara, sejak dilantik, aparatur sipil negara harus memegang teguh ideologi negara pancasila, UUD 1945, dan pemerintah yang sah,\" imbuhnya.Simak video 'KemenPAN RB Temukan 27 ASN Lakukan Tindakan Radikalisme di Medsos': [Gambas:Video 20detik] (eds\/eds) pns ujaran kebencian radikalisme pns radikal "} {"title":"Jeratan Pasal Berlapis Untuk Edy Mulyadi Tersangka Kasus Sara","Text":" Jakarta - Polisi menetapkan Edy Mulyadi sebagai tersangka kasus ujaran kebencian SARA terkait pernyataannya soal Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur 'tempat jin buang anak'. Edy dijerat pasal berlapis.\"Penyidik menetapkan status dari saksi menjadi tersangka. Kemudian, hasil pemeriksaan penetapan tersangka mendasari penerapan Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang ITE,\" ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (31\/1\/2022).Baca juga: Edy Mulyadi Ditahan Polisi!Ramadhan mengatakan Edy juga dijerat Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 juncto Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 juncto Pasal 156 KUHP. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Edy Mulyadi langsung ditahan. \"Setelah diperiksa sebagai tersangka yang berlangsung dari 16.30 sampai 18.30 WIB, untuk kepentingan penyidikan perkara dimaksud terhadap EM penyidik melakukan penangkapan dan dilanjutkan penahanan,\" tuturnya.Berikut ini isi pasal-pasal yang menjerat Edy Mulyadi: Pasal 28 UU ITE:2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan\/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).Pasal 45a UU ITE:Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan\/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan\/ atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946:(1) Barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun.(2) Barang siapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan, yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, sedangkan ia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga tahun.Pasal 15:Barang siapa menyiarkan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berkelebihan atau yang tidak lengkap, sedangkan ia mengerti setidak-tidaknya patut dapat menduga, bahwa kabar demikian akan atau mudah dapat menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya dua tahun.Pasal 156 KUHP:Barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap sesuatu atau beberapa golongan penduduk Negara Indonesia, dihukum penjara selama-lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500Baca juga: Polisi Sita YouTube Edy Mulyadi Tersangka Ujaran KebencianEdy Mulyadi ditetapkan jadi tersangka dan ditahan setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait kasus 'jin buang anak'. Ucapan Edy menjadi polemik lantaran dianggap menghina Kalimantan Timur tempat berdirinya Ibu Kota Negara baru.Ucapan itu mulanya terlontar karena Edy menolak Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia mengibaratkan ibu kota negara baru itu sebagai tempat 'jin buang anak'.Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.Simak Video: Edy Mulyadi Jadi Tersangka Kasus 'Jin Buang Anak'[Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya edy mulyadi edy mulyadi tersangka uu ite ujaran kebencian "} {"title":"Edy Mulyadi Tersangka Ujaran Kebencian Terancam 10 Tahun Penjara","Text":" Jakarta - Edy Mulyadi ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian terkait ucapan 'Kalimantan tempat jin buang anak'. Edy Mulyadi terancam penjara maksimal 10 tahun atas perkataannya.\"Ancaman 10 tahun ya,\" kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (31\/1\/2022).Edy Mulyadi dikenakan Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang ITE juncto Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 juncto Pasal 15 Undang-Undang Perhimpunan Hukum Pidana juncto Pasal 156 KUHP. Baca juga: Polisi Sita YouTube Edy Mulyadi Tersangka Ujaran KebencianStatus Edy Mulyadi kini ditingkatkan dari saksi menjadi tersangka. Polisi menahan Edy Mulyadi selama 20 hari ke depan di Rutan Bareskrim Mabes Polri.\"Jadi ancaman masing-masing pasal ada, tapi ancaman 10 tahun,\" ujarnya. Baca juga: Edy Mulyadi Ditahan Polisi!Ramadhan menjelaskan polisi melakukan pemeriksaan dan memperhatikan dengan beberapa bukti pemeriksaan saksi dengan jumlah 55 orang, yang terdiri dari 37 saksi dan 18 ahli.\"Saksi ahli terdiri dari saksi ahli bahasa, saksi ahli sosial ilmu hukum, saksi ahli pidana, ahli ITE, analisis medsos, digital forensic, dan antropologi hukum,\" ucap Ramadhan.\"Setelah itu penyidik melakukan gelar perkara, hasil dari gelar perkara penyidik menetapkan status dari saksi menjadi tersangka,\" imbuhnya. (rfs\/hri) edy mulyadi edy mulyadi dipolisikan edy mulyadi ditahan edy mulyadi tersangka edy mulyadi hina kalimantan edy mulyadi dilaporkan bareskrim polri ujaran kebencian "} {"title":"Praktisi Hukum Dukung Polri Proses Laporan Soal Edy Mulyadi","Text":" Jakarta - Praktisi hukum yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Solidaritas Bangsa indonesia (Fokosbi) Djafar Badjeber menyesalkan pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara (IKN) sebagai 'tempat jin buang anak'. Dia mendukung Bareskrim Polri memproses pelaporan yang dilakukan masyarakat.\"Belakangan ini muncul lagi sebuah suasana politik yang kurang kondusif terutama ujaran kebencian yang disampaikan oleh saudara Edy Mulyadi beberapa saat yang lalu, sehingga menimbulkan kemarahan yang luar biasa dari masyarakat Kalimantan,\" kata Djafar dalam pernyataannya dalam video seperti dilihat wartawan, Sabtu (29\/1\/2022).Bareskrim sendiri telah memanggil Edy Mulyadi untuk dimintai keterangannya pada Jumat (28\/1) kemarin, namun Edy tidak hadir. Bareskrim telah melayangkan panggilan kedua pada Selasa (31\/1) mendatang. Baca juga: PWI Kaltim: Ujaran Edy Mulyadi Opini, Bukan Produk JurnalistikTerkait itu, Djafar meminta Edy Mulyadi agar hadir memberi klarifikasi dan mempertanggungjawabkan ucapannya. Djafar juga berharap Bareskrim Polri bisa menuntaskan persoalan ini\"Olehnya saya harap pihak Polri untuk menuntaskan persoalan ini sehingga masyarakat Kalimantan menjadi tenang dan masalah SARA semacam ini tidak terjadi kristalisasi yang tajam di tengah masyarakat, menjadikan pro kontra di tengah masyarakat sehingga merugikan seluruh elemen masyarakat kita,\" ujarnya. \"Saya juga mengimbau masyarakat Kalimantan untuk juga tenang, siapa tau agenda ini memang sebuah upaya untuk menggagalkan Kalimantan menjadi ibu kota negara. Kalau ini terjadi keributan maka bisa tertunda dan itu akan merugikan masyarakat Kalimantan khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Olehnya saya harap semua bisa menahan diri,\" sambungnya menegaskan.Dihubungi lebih lanjut lewat telepon, Djafar menyatakan dirinya menyesalkan pernyataan yang dilontarkan Edy Mulyadi karena berbau SARA. Dia mendukung Bareskrim Polri memproses kasus ini bukan karena masalah pribadi, namun semata-mata agar tidak menimbulkan gejolak terus menerus di masyarakat.\"Pernyataan itu kami sesalkan karena berbau SARA, apapun dalam situasi Indonesia seperti ini kan kita butuh persatuan dan kesatuan. Kemudian ada pihak-pihak yang memancing di air keruh. Artinya itu bisa berakibat kepada tertundanya ditetapkannya ibu kota kalau eskalasi politiknya memanas terus,\" jelasnya.Baca juga: Panggilan Bareskrim Sesuai KUHAP, Edy Mulyadi Penuhi Pemeriksaan Lusa\"Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua anak Indonesia, jangan sekali-kali membuat pernyataan berbau SARA, etnis, suku, agama. Itu berbahaya. Kontraproduktif lah. Ngapain sih dalam situasi kita lagi recovery ekonomi ada pihak yang memancing, memecah belah persatuan dan kesatuan,\" ucap sosok yang juga Wakil Ketua Umum bidang Ideologi dan Politik Partai Hanura ini.Simak di halaman selanjutnya pernyataan maaf dari Edy Mulyadi... Halaman 1 2 Selanjutnya edy mulyadi edy mulyadi dipolisikan edy mulyadi hina kalimantan edy mulyadi dilaporkan ujaran kebencian "} {"title":"Pakar Pidana Panggilan Polri Ke Edy Mulyadi Sesuai Prosedur Profesional","Text":" Jakarta - Bareskrim Polri memproses pelaporan masyarakat terkait pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan, lokasi pemindahan ibu kota negara (IKN) sebagai 'tempat jin buang anak'. Pakar pidana menilai ucapan Edy Mulyadi tersebut memang mengandung ujaran kebencian bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).\"Panggilan Pro Justitia Polri sudah profesional atas sikap dan pernyataan EM yang mengandung penghinaan,\" kata guru besar hukum pidana Universitas Indonesia (UI) Indriyanto Seno Adji kepada wartawan, Sabtu (29\/1\/2022).Indriyanto menjelaskan, dalam dunia hukum tidak ada pernyataan-pernyataan sebagai kebebasan absolut tanpa batas yang justru melanggar rambu-rambu obyektif kebebasan itu sendiri. Dia berpandangan pernyataan Edy Mulyadi itu membuat keonaran di masyarakat, khususnya masyarakat Kalimantan. Baca juga: Edy Mulyadi Ingin Berlindung di UU Pers, Pakar Nilai Tak Sesuai Konteks\"Memang pernyataan saudara Edy Mulyadi diduga sebagai \"formeele belediging\" yang mengandung ujaran kebencian, ejekan dan penghinaan (hatred, ridicule and contempt) bernuansa SARA sehingga berdampak membuat onar masyarakat di Kalimantan,\" ujarnya.Proses hukum kasus ini sendiri sedang berjalan di Bareskrim Polri. Pengajar PPS Bidang Studi Ilmu Hukum UI ini mendukung Polri bekerja secara profesional. \"Langkah pemanggilan penyidik Polri yang cepat-tepat dan tanggap, patut diapresiasi, dan perlu didukung sebagai langkah Polri yang profesional dan proporsional dalam rangka penegakan hukum,\" jelasnya.Baca juga: Pakar Forensik Bahasa Nilai Ucapan Edy Mulyadi Provokasi-Menista PemerintahBareskrim Polri diketahui telah menaikkan kasus ujaran kebencian Edy Mulyadi ke penyidikan. Edy Mulyadi sendiri sedianya pada Jumat (28\/1) kemarin dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, namun dia tidak hadir.Bareskrim melayangkan panggilan kedua untuk Edy Mulyadi pada Senin (31\/1). Jika Edy Mulyadi tidak hadir juga, polisi akan melakukan pemanggilan paksa.Simak di halaman selanjutnya permintaan maaf dan penjelasan Edy Mulyadi...Saksikan Video 'Jawaban Polisi soal Surat Pemanggilan Edy Mulyadi Tak Sesuai KUHP': [Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya edy mulyadi edy mulyadi dilaporkan edy mulyadi dipolisikan edy mulyadi hina kalimantan edy mulyadi mangkir ujaran kebencian sara "} {"title":"Kasus Pelintir Ucapan Jenderal Dudung Habib Bahar Belum Tersangka","Text":" Bandung - Selain menangani kasus penyebaran berita bohong Habib Bahar bin Smith, Polda Jabar tengah mengusut kasus ujaran kebencian yang diduga berkaitan dengan pelintir ucapan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Untuk kasus tersebut, Bahar belum ditetapkan tersangka.\"Itu belum (tersangka),\" ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi, Senin (24\/1\/2022).Ibrahim menuturkan kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Polisi masih melakukan sejumlah klarifikasi ke sejumlah saksi hingga ahli. \"Masih dalam proses. Kita klarifikasi-klarifikasi,\" tutur dia.Baca juga: Polda Jabar Periksa Saksi Kasus Habib Bahar Pelintir Ucapan Jenderal DudungSekadar diketahui, Polda Jabar menerima pelimpahan perkara atas laporan dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Bahar dari Polda Metro Jaya. Kasus dugaan pelintir ucapan Jenderal Dudung tersebut dilaporkan oleh habib Husein Shihab. Habib Husin Shihab menjelaskan dirinya melaporkan Bahar Smith karena diduga telah memelintir pernyataan Jenderal Dudung soal 'Tuhan bukan orang Arab' yang ditayangkan melalui podcast Deddy Corbuzier. Menurut Husin, pelintiran Bahar Smith ini menimbulkan rasa kebencian individu atau kelompok.\"Pak Dudung mengatakan bahwa 'pakai Bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab, saya pakai Bahasa Indonesia, Yaa Tuhan, Yaa Allah SWT saya ingin membantu orang, saya ingin menolong orang', (menit: 01:02:37). Namun, ucapan pak Dudung soal 'Tuhan kita bukan orang Arab ini dipelintir', seolah-olah pak Dudung menyamakan Tuhan dengan manusia,\" ujar Husin Shihab dalam keterangan kepada wartawan, Senin (20\/12). (dir\/bbn) habib bahar bahar bin smith polda jabar jenderal dudung abdurachman bandung ujaran kebencian birojabar "} {"title":"Klarifikasi Pks Tak Mau Dikaitkan Heboh Macan Mengeong Edy Mulyadi","Text":" Jakarta - Seorang pria bernama Edy Mulyadi dilaporkan ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas tuduhan dugaan penghinaan terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Dalam video yang beredar, Edy Mulyadi tengah membicarakan wacana pemindahan ibu kota baru. Dia diduga menghina Prabowo Subianto dengan sebutan 'macan yang jadi mengeong'.\"Masa, Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti, sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja. ini bicara soal kedaulatan negara, Bos. Gila. Geblek-nya kelewatan gitu, lho. Ini mereka tinggal semua. Saat dibutuhkan tinggal kasih, siap, selesai nih kita Indonesia,\" teriak Edy dalam video itu.Baca juga: Ini Pernyataan Edy Mulyadi soal Prabowo 'Macan Mengeong' Berujung DipolisikanDia juga menyebut politikus Gerindra Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, memiliki sejumlah lahan di lokasi proyek ibu kota baru. \"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa, itu nggak masuk dalam perhitungan kamu, Menteri Pertahanan? Jangan adik kamu punya lahan di sana,\" imbuhnya.Sebelumnya, Edy memang sedang membicarakan terkait pengembang di proyek ibu kota baru. Menurutnya, pengembang di sana dikuasai asing. \"Jadi pertanyaannya coba, 1, yang ngebangun perumahan siapa? Nggak mungkin pengembang-pengembang itu. Jadi yang membangun adalah pengembang-pengembang asing. Dari mana? Purwokerto, Banyumas? Dari Cina, Bos. Pengembang-pengembang China yang melakukan pembangunan di sana. Mereka nggak masalah rugi, kosong, nggak masalah, karena pasti ada penduduk yang dikirim ke sana, siapa? Warga RRC tinggal di sana,\" kata Edy dengan nada tinggi.Dilaporkan Atas Dugaan Ujaran KebencianDPD Gerindra Sulut kemudian melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Sulawesi Utara (Sulut). Mereka merasa tidak terima atas pernyataan Edy Mulyadi yang dianggap menghina ketum mereka.\"Iya, Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang,\" ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor saat dimintai konfirmasi, Sabtu (22\/1\/2022).Laporan itu terdaftar dalam laporan polisi (LP) bernomor LP\/B\/29\/I\/2022\/SPKT\/POLDA SULUT. Edy Mulyadi dilaporkan atas dugaan melakukan ujaran kebencian melalui media sosial pada 21 Januari 2022.Simak terkait pelaporan terhadap Edy Mulyadi di halaman selanjutnya.Saksikan Video 'Awal Pernyataan Edy Mulyadi Sebut Prabowo 'Macan Mengeong'': [Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 3 Selanjutnya edy mulyadi edy mulyadi dipolisikan ujaran kebencian macan jadi meong prabowo subianto gerindra pks ahmad mabruri "} {"title":"Polisi Tangkap Pria Yang Viral Hina Warga Suku Makassar Di Medsos","Text":" Makassar - Polrestabes Makassar menangkan pria berinisial MA (26), pelaku ujaran kebencian di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku diciduk polisi setelah tulisannya yang diduga menghina warga suku Makassar viral di media sosial (medsos).\"Yang kami amankan terkait dengan adanya beberapa postingan yang sempat viral di media sosial yaitu dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh salah satu akun di Facebook, maka dengan viralnya informasi tersebut maka perintah Kanit Jatanras Iptu Afhi Abrianto memerintahkan untuk melakukan penyelidikan dan Alhamdulillah dari hasil penyelidikan kami berhasil mengamankan terduga pelaku di Kecamatan Biringkanaya,\" kata Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Nasrullah, pada Minggu (23\/1\/2022).Baca juga: Viral Bendera Merah Putih Lis Emas di Acara MKGR, Golkar Sulsel Buka SuaraKini, pelaku telah dibawa ke Mapolrestabes Makassar untuk dilakukan pemeriksaan. Selain membekuk pelaku, polisi juga menyita barang bukti HP yang digunakan untuk membagikan tulisannya di medsos. \"Dari hasil penangkapan tadi maka kami berhasil mengamankan HP yang dipakai mempsoting pada bulan Desember lalu,\" ucapnya.Nasrullah menyebut tulisan pelaku di medsos telah terhapus dari HP-nya yang diunggah pada 8 Desember 2021. \"Postingan tersebut diposting pada tanggal 8 Desember 2021, baru viral sekarang,\" ujarnya. Polisi kini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Polisi juga masih menggali motif pelaku melakukan ujaran kebencian itu.\"Sementara kami dalami dalam pemeriksaan secara intensif untuk diketahui motif apa dilakukan pelaku memostingan postingan tersebut,\" imbuh Nasrullah.Baca juga: Bayi Meninggal di Ambulans Gegara Sulit Berobat, Ini Kata Walkot Makassar (fas\/fas) biromakassar ujaran kebencian penghinaan polrestabes makassar "} {"title":"Ppgi Hendak Laporkan Uas Soal Ujaran Kebencian Laporan Ditolak Polisi","Text":" Jakarta - Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia (PPGI) melaporkan Ustaz Abdul Somad (UAS) terkait penyebaran ujaran kebencian ke Bareskrim Polri. Namun laporannya ditolak.\"Kami ke sini untuk menyampaikan laporan polisi. Tapi kecewa, kami ditolak. Melaporkan Ustaz Abdul Somad, pernyataannya yang sampai saat ini masih beredar di media sosial,\" ujar Ketua Umum PPGI Maruli Tua Silaban kepada wartawan, Rabu (19\/1\/2022).Alasannya, PPGI belum melengkapi sejumlah bukti lampiran. Menurut Maruli, UAS telah memenuhi syarat sebagai bentuk tindak pidana ujaran kebencian. \"Bahwa kami harus menghadirkan dua bukti. Menurut kami, perbuatan UAS itu telah memenuhi syarat karena secara nyata niat perbuatannya telah melanggar memasuki ajaran agama orang lain,\" tutur Maruli.Baca juga: Perkumpulan Batak Polisikan UAS Terkait Ujaran KebencianDia menyebut pihaknya masih berniat melaporkan kembali UAS. Pasalnya, UAS dinilai telah mengganggu kenyamanan dalam beragama. \"Kami mempertimbangkan itu. Sebenarnya ada juga laporan polisi terkait kasus tersebut. Termasuk di wilayah Polda Metro Jaya, tapi bukan PPGI. Kami datang ke sini ingin supaya ujaran kebencian ini ada sebuah sikap, kalau dibiarkan kenyamanan dalam berkeyakinan,\" jelas Maruli.Lebih lanjut Maruli menuturkan UAS dinilai telah menyinggung perasaan umat kristiani lewat pernyataannya yang diunggah melalui media sosial. Di video tersebut, menurut Maruli, UAS seolah melecehkan kepercayaan umat kristiani.\"Video itu dia berkata bahwa di salib ada jin. Jin itu adalah jin kafir. Dia seolah-olah mengolok-olok agama kristiani,\" pungkasnya.Baca juga: Begini Tanggapan Umat Katolik di Ponorogo soal Video Viral UASSimak juga 'UAS Tepis Kena COVID-19, Tunjukkan Dirinya Sehat-Ngajar Mengaji':[Gambas:Video 20detik] (rak\/aud) bareskrim polri bareskrim uas ustaz abdul somad jakarta selatan jabodetabek ujaran kebencian "} {"title":"Pendeta Hindu Ditangkap Gegara Serukan Genosida Muslim Di India","Text":" New Delhi - Otoritas India menjeratkan dakwaan menghasut kekerasan terhadap seorang pendeta Hindu setelah dia menyerukan 'genosida' terhadap warga Muslim di negara tersebut. Seruan itu disampaikan dalam pertemuan para pendukung sayap kanan di India.Seperti dilansir Associated Press, Selasa (18\/1\/2022), pejabat kepolisian setempat, Swatantra Kumar, menyatakan bahwa Yati Narsinghanand Giri awalnya ditangkap pada Sabtu (15\/1) waktu setempat, atas tuduhan melontarkan pernyataan yang menghina perempuan.Dia dihadirkan dalam persidangan keesokan harinya di pengadilan kota Haridwar, di mana dia dijebloskan ke penjara selama 14 hari selama kasusnya berproses. Giri dijerat tuduhan ujaran kebencian terhadap warga Muslim dan menyerukan tindak kekerasan terhadap mereka, Pada Senin (17\/1) waktu setempat, Giri secara resmi dijerat dakwaan menyerukan 'permusuhan antara kelompok-kelompok berbeda atas dasar agama'. Dakwaan ini memiliki ancaman hukuman maksimum lima tahun penjara.Baca juga: Puluhan Ribu Warga India Padati Sungai Gangga, Tak Takut Omicron?Kumar menyebut Giri sebagai 'pelanggar berulang' dalam kasus ini. Pada Desember lalu, menurut dokumen kepolisian setempat, Giri dan sejumlah pemimpin keagamaan lainnya menyerukan kepada warga Hindu untuk mempersenjatai diri mereka untuk 'genosida' terhadap warga Muslim. Seruan itu disampaikan dalam rapat di Haridwar, sebuah kota suci di Uttarakhand yang dikuasai Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. BJP naik menjadi partai berkuasa di India sejak tahun 2014 dan setelah kembali menang pemilu tahun 2019.Naiknya BJP yang beraliran nasionalis Hindu sebagai partai berkuasa di India dilaporkan memicu lonjakan dalam serangan terhadap warga Muslim dan minoritas lainnya di negara tersebut. Warga Muslim tercatat mencapai nyaris 14 persen dari total 1,4 miliar jiwa populasi India yang didominasi warga Hindu. Halaman 1 2 Selanjutnya india ujaran kebencian penghasutan kekerasan "} {"title":"Yahya Waloni Jalani Sidang Vonis Kasus Ujaran Kebencian Terkait Sara Hari Ini","Text":" Jakarta - Sidang kasus Yahya Waloni memasuki babak akhir. Yahya Waloni akan menjalani sidang pembacaan putusan dalam kasus ujaran kebencian terkait SARA atas ceramahnya di masjid di wilayah Jakarta Selatan.\"Tanggal 11 Januari 2022 insyaallah dengan acara putusan,\" kata pejabat humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Suharno, saat dihubungi, Selasa (11\/1\/2022).Sidang vonis Yahya Waloni akan dijadwalkan pukul 10.00 WIB. Sidang tersebut akan dibacakan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Baca juga: Rusak Kerukunan Umat Agama Bikin Yahya Waloni Dituntut 7 Bulan PenjaraSebelumnya, Yahya Waloni dituntut 7 bulan penjara dalam kasus dugaan ujaran kebencian terkait SARA. Jaksa meyakini Yahya Waloni terbukti bersalah melakukan tindak pidana penghasutan untuk menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian terkait SARA.\"Menyatakan Terdakwa Muhammad Yahya Waloni terbukti bersalah melakukan tindak pidana penghasutan untuk melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),\" kata jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) saat membacakan tuntutannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (28\/12\/2021). Jaksa meyakini perbuatan Yahya Waloni melanggar Pasal 45a ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.Yahya Waloni dituntut hukuman 7 bulan penjara, dan denda Rp 50 juta, dan subsider 1 bulan.\"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Muhammad Yahya Waloni dengan pidana penjara selama 7 bulan dikurangi selama terdakwa di dalam tahanan dengan perintah tetap ditahan dan denda sebesar Rp 50 juta, subsider 1 bulan kurungan,\" katanya.Kasus ini bermula ketika pada Rabu, 21 Agustus 2019, terdakwa Yahya Waloni sebagai penceramah diundang oleh DKM Masjid Jenderal Sudirman World Trade Center Jakarta untuk mengisi kegiatan ceramah dengan tema ceramah 'Nikmatnya Islam'.Pada hari itu, jumlah anggota jemaah sekitar 700 orang, tetapi terdakwa dalam mengisi kegiatan ceramah tersebut ternyata memuat materi yang dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan\/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA, karena menyangkut kata-kata yang bermuatan kebencian terhadap umat Kristen sehingga materi ceramah diduga dapat menyakiti umat kristiani.Baca juga: Yahya Waloni Usai Dituntut 7 Bulan Bui: Saya Merasa Bukan SayaPadahal, selain didengar oleh jemaat masjid tersebut, ceramah itu ditayangkan secara langsung (live streaming) di akun media sosial yang dimiliki oleh masjid WTC, yaitu YouTube dan Facebook, sehingga ditonton oleh khalayak ramai.Saat itu terdakwa Yahya Waloni memberikan ceramah dengan mengatakan:\"Ulang-ulang berapa hari 3 hari pokoknya kamu mati Yahya, memang nama saya Yahya, komandan, dari sana nama saksi di ijazah dulu waktu di Papua di GKI rektor di sana dulu, saya yang mendirikan Universitas Kristen Papua dengan Support Stuttgart Jerman, jadi saya, orang keluarga saya kaget kok bisa masuk Islam, tunggu kami bikin malu keluarga, kami di Manado malu gara-gara kau masuk Islam, begitu kamu masuk Islam kau hajar terus itu Yesus, nah saya yang ditantang dan dilaporkan ke Mabes Polri kan begitu, begitu lapor seperti Ahok dulu kan diminta saksi ahli, begitu saksi ahli diminta yakin saya kosong Gereja itu di Indonesia, saya bukan mengatakan bible Kristen fiksi, bible Kristen itu palsu, lapor memang ini fakta ilmiah, kajian ilmiah, dibuktikan dengan data-data ini yang Pak Dede percaya selama ini omong kosong, Pak, saya yang bohongin ente dulu ini datanya palsu semua, pergi lapor polisi, lapor polisi sana Mabes, ini palsu semua. Kapolda Bali saja masuk Islam saya ceramah di Mabes Polri pak polisi bilang pelan-pelan sedikit ustad di sini banyak jenderal, biar jenderal 100 bintang kalau kafir kau ke neraka. Tidak ada urusan. Apakah saya benci kalau bilang begini? Apakah saya benci? Tidak, sayang ashidal alal khufar ikhwan lilmuslimin dengan musim bersaudara, dengan kafir keras tapi tidak ada dasar benci sayang kepada mereka, nah sekarang Pak Dede masih di Kristen, pendeta kalau hari Minggu kan ngomong dengarlah firman Tuhan, jemaat di bawah tinggal amin-aminkan, nah saya sebagai pendeta dulu, saya liati Firman Tuhan bagaimana ini kacau begini, tidak masuk akal, irasional kemudian ada ayat-ayat yang kosong, ada nomornya tapi tidak ada kalimat. Saya tulis nabinya tidak sempet menulis, lagi mudik ke Jombang...begitu. Ini harus dipertanggungjawabkan, pendeta jawab ini, kenapa ada ayat kosong, saya akan lihat, ini bukan saya yang ngomong ya, ini saya sudah ustad sekarang, ini pendeta yang ngomong sendiri. Jadi jangan-jangan ini kan Pak Irjen Pol Benny Mokalu, beliau bertanya apa betul ustad ini palsu? Jangan tanya kepada saya, Jenderal, tanyakanlah kepada pendeta-pendeta, apa ini palsu atau tidak karena saya sudah Islam. Tanyakan ke mereka sudahlah terbuka sajalah, menyerah sajalah angkat tangan masuk Islam, sunat. Begitu antum bahagia Pak Dede rasa nanti beda Pak Dede kalau di Islam ini lihatlah cuma 5 menit, masya Allah, tapi keberkahannya takbir Allahu Akbar daripada ente di dalam lompat sana lompat sini sampe kemasukan 'grgrgr' kenapa? kepenuhan roh kudis, eh, sori, roh kudus, lapor lagi roh kudis, lapor Yahya Waloni bilang roh kudis, lapor...ndak ada kelas sudah nggak ada kelas makanya kami sampe ke Islam karena cerdas, smart, ndak ada kelas lagi, orang kalau sudah pintar masuk ke Islam, pasti ke Islam yakin saya 1.000 persen. Makanya kalau ada orang kafir bantah kita nggak usah bantah Al-Qur'an, Al-Qur'an bukan kitab pembanding, yuk pelajari bible-mu kitabmu, pelajari saja kitab mu insyaallah antum kaliber, antum qualified dalam pemahaman kitab mu antum akan dekat dengan Islam. Belajar saja kitabmu nggak usah belajar Al-Qur'an, Al-Qur'an ini bukan kitab pembanding....\"Dalam ceramahnya, jaksa mengatakan terdakwa Yahya Waloni mengeluarkan kata-kata yang bermuatan SARA terhadap umat Kristen, yaitu 'bible Kristen itu palsu', 'kemudian ada ayat-ayat yang kosong, ada nomornya, tapi tidak ada kalimat. Saya tulis nabinya tidak sempat menulis, lagi mudik ke Jombang, begitu. Ini harus dipertanggungjawabkan, pendeta jawab ini, kenapa ada ayat kosong, saya akan lihat ini, bukan saya yang ngomong ya'.Serta kalimat 'daripada ente di dalam lompat sana lompat sini sampe kemasukan 'grgrgr' kenapa? Kepenuhan roh kudis, eh, sori, roh kudus, lapor lagi roh kudis, lapor Yahya Waloni bilang roh kudis'. Dan kalimat yang diduga menimbulkan perbencian SARA lainnya. (yld\/dwia) yahya waloni yahya waloni ditangkap sidang yahya waloni sara ujaran kebencian "} {"title":"Anggota Dpr Dorong Kasus Bahar Smith Ferdinand Diselesaikan Restorative Justice","Text":" Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengomentari kasus ujaran kebencian yang menjadi sorotan publik yakni Habib Bahar bin Smith dan Ferdinand Hutahaean. Dia menilai kedua kasus itu bukti belum berakhirnya ketegangan antara kelompok yang membela dan mendorong proses hukum.\"Saya tidak membandingkan sosok pribadi dua orang warga negara Indonesia ini, tapi dua kasus itu menggambarkan belum berakhirnya ketegangan dua kelompok besar anak bangsa , yang akhirnya berimbas pada munculnya kasus-kasus hukum, fenomena saling melaporkan terkait ujaran kebencian,\" kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Senin (10\/1\/2022).Baca juga: Polda Jabar Periksa Saksi Kasus Habib Bahar Pelintir Ucapan Jenderal DudungAnggota Komisi III DPR ini menyesalkan adanya kelompok yang bersitegang imbas dari kasus tersebut. Habiburokhman mempertanyakan sampai kapan hal itu akan terjadi. \"Hampir tiap hari selama beberapa tahun ini kita terjebak pada perdebatan soal kasus-kasus dugaan ujaran kebencian seperti di atas. Kasus dan orang-orangnya bisa berbeda-beda, tetapi substansi perseteruan kita tetaplah sama. Kalau pelakunya kawan tentu kita bela mati-matian , tetapi kalau lawan tentu kita minta untuk dipenjarakan. Setiap hari kita berganti peran, kadang meminta orang dibiarkan bebas berbicara, besoknya minta orang lain dipenjara,\" ujarnya.\"Mau sampai kapan kita seperti ini? Berapa banyak waktu, tenaga, biaya yang kita kuras?\" lanjut Habiburokhman. Baca juga: Ferdinand Hutahaean Siap Diperiksa Polisi Hari IniMenurut dia, setiap orang punya perspektif berbeda dari suatu pernyataan. Hal itu juga dapat membuat siapapun mudah terjerat hukum.\"Kadang apa yang ingin kita sampaikan tidak sepenuhnya sama dengan apa yang dapat kita tuliskan. Kadang apa yang kita tuliskan dimaknai berbeda oleh orang yang menyaksikan. Hal tersebut yang membuat siapapun mudah terjerat kasus hukum dugaan ujaran kebencian. Jangan dikira yang dekat kekuasaan bisa terus selamat, sebab kalau tekanan dahsyat tetap bisa juga terjerat,\" ujarnya.Habiburokhman mengatakan penyelesaian kasus ujaran kebencian tidak bisa diselesaikan dengan mencari kesalahan. Justru hal itu lah momen restorative justice perlu ditegakkan.\"Karena itu penegakan hukum dugaan ujaran kebencian tidak bisa dilakukan dengan semangat semata mencari kesalahan. Penegakan hukum terkait ujaran harus dilakukan dengan semangat restorasi berkeadilan atau disebut keadilan restoratif,\" ucapnya.\"Keadilan restoratif adalah penyelesaian tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula,\" lanjutnya.Baca juga: MUI Respons Ferdinand Mualaf: Islam Tak Izinkan Hina Tuhan Agama Lain!Habiburokhman menilai aparat harus memfasilitasi korban seluas-luasnya. Serta mengedepankan dialog, dengan begitu tidak ada lagi kesalahpahaman.\"Aparat penegak hukum hendaknya berkomunikasi dengan para pihak terutama korban dan memfasilitasi serta memberi ruang seluas-luasnya kepada para pihak yang bersengketa untuk melaksanakan mediasi,\" ucapnya.\"Dengan keadilan restoratif, hukum tidak diabaikan, tapi justru ditegakkan dengan penuh kebijaksanaan dan keadilan. Kita kedepankan dialog daripada saling menonjok,kita hindari kesalahpahaman dan perkuat persaudaraan,\" imbuh Habiburokhman.Simak Video 'Bareskrim Periksa Ferdinand Hutahaean':[Gambas:Video 20detik] (eva\/tor) gerindra habib bahar bin smith ujaran kebencian ferdinand hutahaean "} {"title":"Cuitan Allahmu Lemah Ferdinand Hutahaean Berbuntut Panjang","Text":" Jakarta - Cuitan Ferdinand Hutahaean di media sosial yang menyebut \"Allahmu ternyata lemah\" berujung laporan polisi. Bareskrim Polri pun menindaklanjuti laporan tersebut atas dugaan menyebarkan informasi bermuatan permusuhan berdasarkan SARA dan menyebarkan pemberitaan bohong yang dapat menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat.\"Bareskrim Polri telah menerima laporan dari seseorang atas nama inisial HP yang melaporkan adanya tindak pidana atau dugaan tindak pidana menyebarkan informasi pemberitaan bohong pemberitaan hoax yang mana dapat menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat.Di mana yang dilaporkan adalah pemilik atau pengguna akun atas nama inisial FH dengan username @FerdinandHaean3,\" ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.Sebelumnya, Ferdinand dilaporkan oleh Ketua Umum KNPI Haris Pertama. Haris menyebut cuitan Ferdinand meresahkan masyarakat. \"Jadi kita tidak mau ke ranah masalah apa perbedaan agama tapi intinya bahwa, dia membanding-bandingkan, bahwa dia adalah yang kuat, punya dia yang kuat, punya orang yang lemah. Ini kan masalah yang nantinya bisa membuat masyarakat Indonesia bergejolak kembali di tingkatan bawah,\" kata Haris.Sebelumnya, kecaman juga berdatangan dari berbagai tokoh, meskipun Ferdinand telah menjelaskan maksud dari cuitannya itu. Ferdinand menjelaskan bahwa cuitannya itu adalah dialog imajiner. \"Cuitan saya itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. Dan saya juga minta maaf kepada siapa pun yang merasa terganggu dengan cuitan saya, tapi tidak ada cuitan saya itu untuk menyerang kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Itu adalah dialog antara pikiran saya dengan hati saya. Jadi itu dialog dengan diri saya sendiri untuk menguatkan saya, memotivasi saya supaya bangkit dari sebuah masalah,\" lanjut Ferdinand. (\/) ferdinand hutahaean ujaran kebencian bareskrim polri penistaan agama "} {"title":"Pengunggah Video Ceramah Berita Bohong Bahar Smith Juga Jadi Tersangka","Text":" Bandung - Habib Bahar bin Smith kembali menjadi tersangka dan ditahan di Polda Jawa Barat (Jabar) karena diduga menyebarkan berita bohong dalam sebuah ceramah. Tak hanya Bahar Smith, pengunggah video ceramahnya di Youtube, yakni TR juga ditetapkan sebagai tersangka.\"Berdasarkan penyidikan, ditambah alat bukti yang sah, serta didukung barang bukti, penyidik meningkatkan status hukum BS dan TR menjadi tersangka,\" ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (3\/1\/2022).Selain pengunggah video ceramah Bahar Smith di Bandung, Jabar, TR juga diketahui sebagai pemilik akun YouTube tersebut. Dia pun menjalani pemeriksaan di Polda Jabar bersama Bahar Smith siang tadi. Sama seperti Bahar Smith, polisi juga memutuskan untuk menahan TR. \"Untuk kepentingan penyidikan, penyidik melakukan satu penangkapan dan kemudian dilanjutkan penahanan,\" kata dia.Baca juga: Polda Jabar Ungkap Alasan Tahan Bahar SmithSebelumnya, Polda Jawa Barat menetapkan Bahar Smith sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong. Bahar Smith jadi tersangka usai menjalani pemeriksaan. Penetapan tersangka terhadap Bahar sendiri dinyatakan telah sesuai dengan hasil penyidikan dan pemeriksaan ditambah dua alat bukti yang sah di dapat oleh penyidik Polda Jabar.Bahar diperiksa berkaitan dengan laporan yang awalnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan polisi bernomor B 6354\/12\/2021 SPKT PMJ 2021.Bahar sendiri memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar untuk hadir menjalani pemeriksaan. Dia datang sekitar pukul 12.15 WIB didampingi tim kuasa hukumnya.Baca juga: Jadi Tersangka Penyebaran Berita Bohong, Bahar Smith Ditahan! (aud\/aud) habib bahar bin smith bahar smith habib bahar smith berita bohong ujaran kebencian bahar smith dipolisikan habib bahar bin smith tersangka birojabar "} {"title":"Sudah 7 Jam Habib Bahar Diperiksa Soal Kasus Dugaan Ujaran Kebencian","Text":" Bandung - Habib Bahar bin Smith menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Barat berkaitan dengan kasus dugaan ujaran kebencian yang disampaikan dalam ceramah di Bandung. Sudah tujuh jam berlalu, Bahar belum juga keluar dari ruangan pemeriksaan.Bahar datang ke Mapolda Jawa Barat di Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung pada Senin (3\/1\/2022) pukul 12.15 WIB. Sesaat keluar dari kendaraannya, Bahar kemudian menjalani tes swab antigen terlebih dahulu.15 menit menjalani tes swab antigen, Bahar kemudian masuk ke gedung pemeriksaan di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar sekitar pukul 12.37 WIB. Bergamis putih dengan kacamata hitam dan masker, Bahar masuk dengan dicek kesehatan dan menjalani protokol kesehatan. Baca juga: Polda Jabar Periksa Pengunggah Video Ceramah Habib BaharSebelum masuk ke ruang pemeriksaan, Bahar sempat berbicara terlebih dahulu dengan wartawan. Dia menyatakan siap menjalani pemeriksaan dan hadir memenuhi panggilan penyidik.\"Saya datang ke sini untuk memenuhi panggilan Polda Jabar dan yang perlu diketahui, saya tidak pernah mangkir dari panggilan. Dari zaman dulu sampai sekarang. Jadi kalau ada yang bilang habib Bahar mangkir-mangkir itu hoaks. Dari sejak di Bareskrim, cybercrime, saya selalu hadir karena saya warga negara yang baik, harus kooperatif,\" ucap Bahar. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menyatakan pemeriksaan terhadap Bahar hari ini sesuai dengan surat panggilan yang sebelumnya telah dilayangkan oleh penyidik. Dalam pemeriksaan ini, Bahar masih berstatus saksi.\"Jadi memang pemeriksaan hari ini sebagai saksi,\" ujar Ibrahim.Baca juga: Diperiksa Kasus Ujaran Kebencian, Status Habib Bahar Masih SaksiSementara itu hingga berita ini ditulis atau pukul 19.30 WIB, belum ada tanda-tanda Bahar selesai menjalani pemeriksaan.Seperti diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar bin Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung.Polda Jabar sudah melayangkan surat panggilan terhadap Bahar pekan lalu. Surat tersebut sudah diterima. (dir\/mso) habib bahar bin smith habib bahar diperiksa polisi ujaran kebencian polda jabar bandung birojabar "} {"title":"Polda Jabar Periksa Pengunggah Video Ceramah Habib Bahar","Text":" Bandung - Polisi turut memeriksa pemilik akun YouTube yang mengunggah video ceramah habib Bahar bin Smith di Bandung. Video yang diunggah pemilik akun TR itu berujung pelaporan di polisi.\"Ya hari ini memang agendanya memeriksa BS dan TR,\" ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (3\/1\/2022).Baca juga: Habib Bahar: Andaikan Saya Dipenjara, Teruslah Berjuang Menyampaikan KebenaranTR diketahui pemilik akun yang mengunggah video Bahar ceramah ke YouTube. Sebelum diperiksa hari ini, polisi juga sudah menggeledah kediaman TR. \"TR ini yang menggunakan channel YouTube-nya,\" kata dia.Sama seperti Bahar, TR juga masih berstatus saksi saat diperiksa hari ini di Polda Jabar. \"Iya sebagai saksi,\" ujarnya.Seperti diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar bin Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung.Baca juga: Habib Bahar: Kalau Saya Dipenjara, Keadilan dan Demokrasi Sudah Mati (dir\/bbn) habib bahar bahar smith ujaran kebencian polda jabar birojabar "} {"title":"Diperiksa Polisi Habib Bahar Kalau Saya Dipenjara Demokrasi Sudah Mati","Text":" Bandung - Habib Bahar bin Smith memenuhi panggilan Polda Jawa Barat untuk diperiksa terkait kasus dugaan ujaran kebencian. Bahar pun berbicara mengenai kemungkinan dirinya ditahan.\"Saya ingin menyampaikan, andaikan, jikalau nanti saya ditahan, jikalau saya nanti tidak keluar dari ruangan, atau saya dipenjara, maka sedikit saya sampaikan bahwasannya ini adalah bentuk keadilan dan demokrasi sudah mati di negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai,\" ujar Bahar begitu turun dari kendaraan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (3\/1\/2022).Bahar sendiri memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar untuk hadir menjalani pemeriksaan. Dia datang sekitar pukul 12.15 WIB didampingi tim kuasa hukumnya. Baca juga: Penuhi Panggilan Polda Jabar, Habib Bahar: Saya Tak Pernah Mangkir!Kembali ke soal penahanan. Bahar mengungkapkan soal penahanan lantaran dia merasa laporan terhadap dirinya diproses secepat kilat.\"Sebab kenapa, karena saya dilaporkan secepat kilat, sedangkan masih ada penista-penista Allah, penista agama dilaporkan, tidak diproses sama sekali,\" tutur dia. Seperti diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar bin Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung.Polda Jabar sudah melayangkan surat panggilan terhadap Bahar pekan lalu. Surat tersebut sudah diterima.Tonton video 'Habib Bahar Penuhi Panggilan Polda Jabar': [Gambas:Video 20detik] (dir\/mso) habib bahar bin smith ujaran kebencian kasus ujaran kebencian polda jabar bandung birojabar "} {"title":"Penuhi Panggilan Polda Jabar Habib Bahar Saya Tak Pernah Mangkir","Text":" Bandung - Habib Bahar bin Smith memenuhi panggilan Polda Jawa Barat untuk diperiksa berkaitan dengan kasus ujaran kebencian. Bahar terlihat siap menjalani pemeriksaan.Bahar datang bersama tim kuasa hukumnya ke Markas Polda Jabar di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada Senin (3\/1\/2022) pukul 12.15 WIB. Bahar tampak mengenakan pakaian gamis berwarna putih dengan kacamata hitamnya.Setibanya di Mapolda Jabar, pria pemilik rambut panjang itu menjalani tes antigen terlebih dahulu di ruangan seberang gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Sebelum masuk ke gedung, Bahar sempat berbicara mengenai pemeriksaannya itu. Dia menyatakan sebagai warga Indonesia yang baik, menghadiri pemanggilan.Baca juga: Polisi Periksa Pengunggah Video Ceramah Habib Bahar di Bandung\"Saya datang ke sini untuk memenuhi panggilan Polda Jabar dan yang perlu diketahui, saya tidak pernah mangkir dari panggilan. Dari zaman dulu sampai sekarang. Jadi kalau ada yang bilang Habib Bahar mangkir-mangkir itu hoaks. Dari sejak di Bareskrim, cybercrime, saya selalu hadir karena saya warga negara yang baik, harus kooperatif,\" ucap Bahar. Bahar menyatakan pihaknya sudah menerima surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) dari Polda Jabar. Begitupun surat pemanggilan untuk pemeriksaan dirinya.\"Saya ingin menyampaikan sedikit pesan, saya menyampaikan surat SPDP dari penyidik Polda Jawa Barat, kemudian menerima surat pemanggilan, sehingga saya datang kemari sebagai kewajiban saya, sebagai warga negara saya kooperatif, saya datang atas panggilan pihak polda jabar, maka saya datang kemari,\" kata dia.Seperti diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar bin Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung.Polda Jabar sudah melayangkan surat panggilan terhadap Bahar pekan lalu. Surat tersebut sudah diterima. (dir\/mso) habib bahar bin smith ujaran kebencian ujaran kebencian habib bahar polda jabar bandung birojabar "} {"title":"Bahar Smith Diperiksa Polda Jabar Hari Ini Soal Ujaran Kebencian","Text":" Bandung - Habib Bahar bin Smith akan menjalani pemeriksaan hari ini. Bahar akan diperiksa berkaitan dengan kasus dugaan ujaran kebencian dalam sebuah ceramah di Bandung.Bahar rencananya akan menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada Senin (3\/1\/2022). Pemeriksaan terhadap Bahar dilakukan oleh tim gabungan Polda Jabar.\"Jadwal pemeriksaan berdasarkan surat panggilan itu pukul 09.00 WIB,\" ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat ditemui di Mapolda Jabar. Baca juga: Usut Ujaran Kebencian Bahar Smith, Polda Jabar Janji TransparanBahar akan diperiksa berkaitan dengan laporan ujaran kebencian yang awalnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan polisi bernomor B 6354\/12\/2021 SPKT PMJ 2021.Seperti diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung. Polda Jabar sudah melayangkan surat panggilan terhadap Bahar pekan lalu. Surat tersebut sudah diterima.Sementara itu, Bahar mengaku siap datang untuk melakukan pemeriksaan. Ichwan Tuankotta kuasa hukum Bahar Smith bahkan menyatakan kliennya akan datang.\"Habib akan hadir, beliau itu gentleman, beliau ulama panutan tidak gentar dengan siapapun,\" tuturnya, beberapa waktu lalu.Baca juga: Penjelasan Kodam Siliwangi soal Debat Panas Danrem-Habib BaharLihat Video: Saksi Kasus Ujaran Kebencian Habib Bahar Jadi 50 Orang![Gambas:Video 20detik] (dir\/bbn) bahar smith habib bahar ujaran kebencian polda jabar bandung birojabar "} {"title":"Habib Bahar Akan Penuhi Panggilan Polda Jabar Kasus Ujaran Kebencian Hari Ini","Text":" Jakarta - Habib Bahar Smith akan memenuhi panggilan Polda Jawa Barat (Jabar) terkait kasus dugaan ujaran kebencian. Pihak pengacara Habib Bahar mengatakan kliennya akan mendatangi Polda Jabar hari ini.\"Iya. Benar besok (hari ini) kita akan memenuhi panggilan Polda Jabar,\" ujar pengacara Habib Bahar Smith, Ichwan Tuankotta, kepada wartawan, Minggu (2\/1\/2022).Ichwan mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa dokumen. Nantinya Habib Bahar Smith disebut akan didampingi oleh tim pengacara. Baca juga: Polda Jabar Siapkan Pemeriksaan Habib Bahar Terkait Kasus Ujaran Kebencian\"Insyaallah segala sesuatunya sudah kita siapkan dan nanti tim pengacara akan mendampingi beliau. Mohon doanya saja semoga proses pemerikasaannya lancar,\" tuturnya.Senada dengan Ichwan, Pengacara Habib Bahar, Aziz Yanuar mengatakan kliennya akan datang pada pukul 10.00 WIB. Menurutnya salah satu hal yang disiapkan yaitu kesabaran, sebab Aziz mengatakan kemungkinan akan adanya ketidakadilan. \"Biasanya jam 10,\" kata Aziz.\"Mesti disiapkan kesabaran, karena kemungkinan ketidakadilan akan kembali hadir,\" sambungnya.Simak Video: Saksi Kasus Ujaran Kebencian Habib Bahar Jadi 50 Orang![Gambas:Video 20detik] Halaman 1 2 Selanjutnya habib bahar habib bahar smith ujaran kebencian polda jabar birojabar "} {"title":"Polisi Periksa Pengunggah Video Ceramah Habib Bahar Di Bandung","Text":" Bandung - Polisi turut memeriksa pemilik akun YouTube yang mengunggah video ceramah habib Bahar bin Smith. Video yang diduga berisi ujaran kebencian tersebut diunggah ke media sosial (medsos).\"Sesuai dengan perkembangan hasil penyidikan, kami akan memeriksa saudara TR,\" ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (2\/1\/2022).Belum diketahui isi dari video tersebut yang sudah disita oleh polisi. Namun diduga video yang diunggah pemilik akun berinisial TR itu berupa ceramah Bahar di sebuah acara di Bandung. Baca juga: Kaleidoskop 2021: Ragam Aksi Protes Warga Jabar Kala PPKM DaruratArief menambahkan kasus ini akan terus dilakukan penyelidikan secara komprehensif. Menurutnya, proses penyidikan akan dilakukan secara transparan.\"Adapun rencana tindak lanjutnya, penyidik akan terus bekerja secara marathon, tentunya mengedepankan prinsip profesional, prosedural, transparan, dan akuntabel,\" katanya. Seperti diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar bin Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung.Polda Jabar sudah melayangkan surat panggilan terhadap Bahar pekan lalu. Surat tersebut sudah diterima. Rencananya Bahar akan diperiksa terkait kasus tersebut, Senin (3\/1\/2022) besok. (dir\/mso) ujaran kebencian habib bahar bin smith polda jabar bandung birojabar "} {"title":"Usut Ujaran Kebencian Bahar Smith Polda Jabar Janji Transparan","Text":" Bandung - Polda Jabar tengah mengusut dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh habib Bahar bin Smith dalam sebuah acara di Bandung. Polisi janji mengusut kasus itu secara profesional dan transparan.\"Diperlukan secara profesional dan dengan scientific crime investigation secara profesional, prosedural, transparan dan akuntabel,\" ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Sabtu (1\/1\/2022).Baca juga: 50 Orang Jadi Saksi Kasus Ujaran Kebencian Bahar Smith di BandungKasus tersebut tengah ditangani penyidik gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar dibantu oleh Bareskrim Mabes Polri. Penanganan kasus Bahar Smith ini masih dalam pemeriksaan saksi-saksi yang kini sudah berjumlah 50 orang. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menambahkan pihaknya akan melakukan penyelidikan kasus Bahar Smith tersebut secara konsisten dan profesional. \"Kasus ini kita laksanakan secara konsisten, cukup dinamis, itu diselesaikan dengan kondisi perkembangan penyidikan dan kita laksanakan secara profesional, sesuai dengan aturan, untuk itu setiap saat perkembangan penyidikan akan kita update sebagai transparansi kepada publik,\" tutur Ibrahim. Simak Video 'Saksi Kasus Ujaran Kebencian Habib Bahar Jadi 50 Orang!':[Gambas:Video 20detik] (dir\/bbn) bahar smith habib bahar ujaran kebencian polda jabar bandung birojabar "} {"title":"Polda Jabar Periksa Saksi Lain Kasus Ujaran Kebencian Bahar Smith","Text":" Bandung - Polisi terus menyelidiki kasus ujaran kebencian yang dilakukan habib Bahar bim Smith saat ceramah di Bandung. Saksi-saksi yang diperiksa juga bakal bertambah.\"Penyidikan akan terus mengembangkan kasus ini dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi,\" ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Sabtu (1\/1\/2022).Sekadar diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar bin Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung. Baca juga: 50 Orang Jadi Saksi Kasus Ujaran Kebencian Bahar Smith di BandungSejauh ini, ada 50 orang yang sudah diperiksa penyidik gabungan Polda Jabar dibantu Bareskrim Mabes Polri. Saksi tersebut terdiri dari saksi pelapor, saksi di TKP hingga ahli.Jumlah ini saksi ini bertambah ketimbang pemeriksaan sebelumnya yang berjumlah 34 saksi termasuk ahli. Selain saksi, total barang bukti yang disita juga bertambah dari empat menjadi enam barang bukti. \"Penyidik sudah memeriksa total 50 saksi dan enam item barang bukti,\" kata Arif.Simak Video 'Momen Debat Panas Habib Bahar-Anggota TNI Bawa-bawa Jenderal Dudung':[Gambas:Video 20detik] (dir\/bbn) bahar smith habib bahar polda jabar ujaran kebencian birojabar "} {"title":"50 Orang Jadi Saksi Kasus Ujaran Kebencian Bahar Smith Di Bandung","Text":" Bandung - Polisi kembali memeriksa saksi lain berkaitan dengan kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh habib Bahar bin Smith. Kini sudah ada 50 saksi termasuk ahli yang diperiksa.\"Adapun perkembangan hari ini, saksi yang telah diperiksa bertambah menjadi 50 orang dan bertambah menjadi 6 item barang bukti yang berhasil kita sita,\" ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombed Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Sabtu (1\/1\/2022).Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Ujaran Kebencian Bahar Smith Saat Ceramah di BandungArief mengatakan saksi yang diperiksa terdiri dari saksi di TKP, saksi pelapor hingga ahli. Total ahli yang dimintai tanggapan sebanyak 21 ahli. \"Untuk ahli tetap 21 orang,\" katanya.Guna mempermudah identifikasi saksi, kata Arief, pihaknya membagi dua klaster pemeriksaan saksi. Klaster pertama yakni klaster Bandung dengan memeriksa saksi di TKP tempat Bahar melakukan ceramah sebanyak 15 orang saksi. \"Kemudian selanjutnya kami namakan klaster Garut, dimana total saksi yang berhasil kita periksa adalah 10 orang,\" tutur dia.Baca juga: Polisi Geledah Kediaman Pengunggah Video Ujaran Kebencian Bahar SmithSelain penambahan saksi, penyidik gabungan juga menyita barang bukti tambahan. Sebelumnya ada empat barang bukti yang disita, kini bertambah menjadi enam.\"Barang bukti yang kita sita bertambah satu handphone dan satu flashdisk,\" ujar Arif.Sekadar diketahui, Polda Jabar menaikkan status penyelidikan ke penyidikan atas kasus ujaran kebencian yang dilakukan Bahar bin Smith. Polisi menyebut kasus ini berkaitan dengan penyampaian Bahar dalam sebuah acara di Bandung. (dir\/bbn) habib bahar bahar smith polda jabar ujaran kebencian bandung birojabar "} {"title":"Usut Ujaran Kebencian Bahar Smith Polda Jabar Libatkan Ahli Bahasa Forensik","Text":" Bandung - Polisi telah memeriksa 13 saksi berkaitan dengan kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh habib Bahar bin Smith. Selain saksi, polisi juga memeriksa 21 orang ahli.\"Adapun langkah yang dilakukan penyidik yang pertama tentunya melakukan pemeriksaan saksi pelapor dan saksi-saksi lainnya sebanyak 13 orang,\" ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (31\/12\/2021).Baca juga: Polisi Geledah Kediaman Pengunggah Video Ujaran Kebencian Bahar SmithArief menuturkan tim penyidik gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Direktorat Reserse Kriminal Umum serta Mabes Polri juga turut meminta keterangan ahli. Ada 21 ahli yang sudah dimintai keterangan berkaitan kasus Bahar Smith ini. \"Kami juga melakukan pemeriksaan ahli secara maraton dengan tim sebanyak 21 orang ahli yang sudah kami periksa terdiri dari ahli agama, bahasa, pidana, ITE, sosiologi dan ahli kedokteran forensik,\" tuturnya.\"Kesimpulan penyidik tim penyidik gabungan Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jabar dan dibekup Bareskrim Mabes Polri memeriksa 34 saksi dan 4 item barang bukti,\" kata dia menambahkan. Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Ujaran Kebencian Bahar Smith Saat Ceramah di BandungKasus ujaran kebencian Bahar Smith ini berawal dari ceramah di sebuah acara di Margaasih, Kabupaten Bandung pada 11 Desember 2021 lalu. Video ceramah Bahar ini kemudian diunggah ke YouTube dan disebarluaskan.Bahar sendiri diduga terlibat dalam kasus ujaran kebencian. Surat perintah dimulainya penyidikan (SPPD) sendiri sudah dikirimkan ke Bahar Smith.Simak Video 'Ujaran Kebencian Bahar Smith Disampaikan saat Ceramah di Bandung':[Gambas:Video 20detik] (dir\/bbn) bahar smith habib bahar ujaran kebencian polda jabar bandung birojabar "} {"title":"Polisi Geledah Kediaman Pengunggah Video Ujaran Kebencian Bahar Smith","Text":" Bandung - Polisi turut menggeledah kediaman dari pengunggah video ceramah berisi ujaran kebencian yang dilakukan oleh habib Bahar bin Smith. Video Bahar sendiri diketahui diunggah dalam akun YouTube berinisial TR.\"Kemudian melakukan penyitaan dan penggeledahan rumah,\" ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (31\/12\/2021).Dalam penggeledahan itu, polisi juga turut menyita sejumlah barang bukti. Adapun barang bukti yang disita berkaitan dengan unggahan ceramah Bahar ke medsos. Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Ujaran Kebencian Bahar Smith Saat Ceramah di Bandung\"Berupa satu unit handphone, kemudian satu laptop kemudian menyita juga satu akun chanel media youtube atas nama TR kemudian satu buah email itu yang kami sita sebagai barang bukti,\" tuturnya.Kasus ujaran kebencian Bahar Smith ini berawal dari ceramah di sebuah acara di Margaasih, Kabupaten Bandung pada 11 Desember 2021 lalu. Video ceramah Bahar ini kemudian diunggah ke YouTube dan disebarluaskan. Bahar sendiri diduga terlibat dalam kasus ujaran kebencian. Surat perintah dimulainya penyidikan (SPPD) sendiri sudah dikirimkan ke Bahar.Simak Video 'Ujaran Kebencian Bahar Smith Disampaikan saat Ceramah di Bandung':[Gambas:Video 20detik] (dir\/mud) bandung birojabar ujaran kebencian bahar smith polda jabar "}